tinjauan tentang prestasi belajar

12
b. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar 1) Pengertian Prestasi Belajar Depdiknas (2003) mengatakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai atau diker jakan pada saat tertentu. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Untuk lebih jelasnya akan kami kemukakan pendapat para ahli tentang belajar adalah sebagai berikut: Menurut Skinner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 9) belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 10) belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Pengertian lain menurut Moh. Surya (dalam Sudrajat, 2008: Web), belajar adalah suatu proses

Upload: syaifuddin

Post on 23-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

b.Tinjauan Tentang Prestasi Belajar1)Pengertian Prestasi BelajarDepdiknas (2003) mengatakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai atau diker jakan pada saat tertentu. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu.Untuk lebih jelasnya akan kami kemukakan pendapat para ahli tentang belajar adalah sebagai berikut: Menurut Skinner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 9) belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.Menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 10) belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.Pengertian lain menurut Moh. Surya (dalam Sudrajat, 2008: Web), belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.Sedangkan Hilgard (dalam Sudrajat, 2008: Web), belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.Adapun prestasi belajar menurut Winkel (dalam Sunartombs, 2009: web) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.Sedangkan menurut S. Nasution (dalam Sunartombs, 2009: web) mengatakan: prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.Pengertian lain menurut Sudjana(dalam Nuryanti, 2009: 16) prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Selain itu juga dikatakan bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan belajarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam melakukan kegiatan belajar baik dalam berfikir, merasa dan berbuat yang diwujudkan dengan perubahan perilaku.2)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Setiap kegiatan belajar mengajar dituntut adanya suatu hasil yang lebih baik, yaitu adanya perubahan yang optimal pada siswa yang dituangkan dalam hasil belajar. Syah (dalam Nuryanti, 2009: 19) Menyatakan bahwa agar dalam proses belajar mengajar di dapatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar/prestasi belajar. SedangkanMenurut Mudzakir dan Sutrisno (1997: 155-168) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya:1. Faktor InternAdalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang berupa keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, misalnya (1) Faktor Fisiologi, (yang bersifat fisik) yang meliputi karena sakit, kurang sehat, karena cacat tubuh, (2)Faktor psikologi, (faktor yang bersifat rohani) yang meliputi intelegensi bakat, minat, motivasi, kesehatan mental.1. Faktor EksternAdalah faktor yang berasal dari luar, yang berupa kondisi lingkungan di sekitar siswa, misalnya (1) Lingkungan keluarga, meliputi perhatian orang tua, keadaan ekonomi orang tua, hubungan antara anggota keluarga, (2) Lingkungan sekolah antara lain, guru, faktor alat, kondisi alat, (3) Lingkungan sosial (masyarakat) meliputi teman berpengaruh sangat besar bagi anak-anak, lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak uantuk belajar apabila terdiri dari pelajaran.3)Macam-Macam Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah ranah rasa sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu bersifat tak dapat diraba. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan di harapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, rasa maupun yang berdimensi karsa.Menurut Syah(dalam Nuryanti, 2009: 17) Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai diatas adalah mengetahui garis-garis besar indikator( petunjuk adanya prestasi tertentu ) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak di ungkapkan atau di ukur. Selanjutnya agar lebih memahami mengenai kunci pokok tadi, dan memudahkan pemahaman terhadap prestasi, akan penulis uraikan jenis-jenis prestasi antara lain: a. Ranah Cipta ( kognitif)Ranah Cipta (kognitif) siswa diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan: apakah siswa dapat menunjukkan, membandingkan dan menghubungkan.2) Ingatan: untuk menguji daya ingat siswa di harapkan dapat menyebutkan dan menunjukkan kembali apa yang sudah di pelajari.3) Pemahaman: pemahaman siswa dapat di ukur melalui penjelasan dan pendefinisian secara lisan oleh siswa terhadap mata pelajaran yang sudah di pelajari.4) Penerapan: melalui penerapan siswa di harapkan dapat memberi pencontohan berikut penerapannya.5) Analisa ( pemeriksaan dan penilaian secara teliti ): dalam hal ini siswa diharapkan dapat menguraikan dan mengklasifikasi/memilah-milah.6) Sintesis ( membuat panduan baru dan utuh ): dengan sintesis siswa diharapkan dapat menghubungkan, menyimpulkan dan menggeneralisasikan sesuatu b. Ranah Rasa (efektif )Ranah Rasa (efektif) siswa di antaranya adalah sebagai berikut:1) Penerimaan: dapat dilihat pada sikap menerima dan menolak2) Sambutan: dapat dilihat atas kesediaan berpartisipasi dan kesediaan memanfaatkan .3) Apresiasi ( sikap menghargai ): dapat di ukur melalui anggapan siswa terhadap sesuatu yang penting dan bermanfaat, menganggap indah dan harmonis serta merasa kagum.4) Internalisasi( pemahaman ): dapat dilihat apakah siswa dapat mengakui dan meyakini atau malah mengingkari 5) Karakterisasi( penghayatan): hal ini dapat dilihat apakah siswa melambangkan meniadakan sesuatu hal serta menjelmakan atau menerapkan dalam pribadi/perilaku sehari-haric. Ranah Karsa( psikomotor)Ranah Karsa( psikomotor) siswa di antaranya adalah sebagai berikut:1) Keterampilan bergerak dan bertindak: pada hal ini apakah siswa dapat mengkoordinasi gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya.2) Kecakapan ekspresi verbal dan non verbal: dapat dilihat lewat pengucapan serta membuat mimik dan pengucapan jasmani. 4) Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar

Menurut Sardiman( dalam Nuryanti, 2009: 20) ada beberapa upaya untuk

meningkatkan prestasi belajar di antaranya: (a) Mengidentifikasi proses belajar,

(b) Mengatur Waktu, (c) Mengatur ruang belajar dan penerangan, (d) Sarana

belajar, (e) Menghilangkan gangguan. Untuk memahami secara mendalam

mengenai upaya meningkatkan prestasi tersebut, maka penulis akan menjelaskan

upaya-upaya meningkatkan prestasi belajar,antara lain:

a. Mengidentifikasi proses belajar Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu di ciptakan adanya sistem

lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif, hal ini akan berkaitan dengan

mengajar. Mengajar diartikan sebagai usaha penciptaan sistem lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini sendiri

terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling

mempengaruhi komponen-komponen itu, misalnya tinjauan pembelajaran yang

ingin dicapai, materi yang ingin di ajarkan, guru dan siswa guru dan siswa yang

memainkan peran serta sarana dan prasarana yang tersedia.

Apabila komponen-komponen tersebut terjalin hubungan yang sifatnya

fungsional, maka pembelajaran yang intensif dan akan membuahkan siswa yang

memuaskan. b. Mengatur waktu

Seorang siswa yang menginginkan prestasi belajarnya tinggi, maka siswa

tersebut di tuntut kreatif dalam belajar, salah satunya adalah harus pandai-pandai

mengatur waktu. Mengatur waktu artinya mempunyai jam belajar yang cukup selain

di sekolah, karena dengan mengatur waktu belajar yang teratur, maka untuk

mengingat pelajaran yang di pelajari secara kontinu akan lebih mudah dipahami.

c. Mengatur ruang belajar dan penerangan

Seorang siswa akan senang belajar jika tempat yang digunakan untuk

belajar itu bersih, rapi, dan penataan ruangan yang teratur, begitu pula ruangan

belajar yang di tata rapi beserta penerangan lampu yang cukup akan membuat

seseorang duduk belajar didalamnya.

d. Sarana belajar

Dalam belajar, seorang siswa harus mampu menghilangkan segala hal

yang mengganggu proses pembelajaran, karena tidak adanya gangguan dapat

membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian, karena dengan perhatian penuh

itulah seorang siswa akan mudah menerima pelajaran yang di pelajarinya. e. Menghilangkan gangguan

Setiap kegiatan belajar mengajar dituntut adanya hasil yang lebih baik

yaitu adanya perubahan optimal pada siswa yang dituangkan dalam hasil belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar bahasa indonesia adalah:

1. Faktor Intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang berupa keadaan kondisi jasmani dan rohani siswa, misalnya (1) Faktor Fisiologi, (yang bersifat fisik) yang meliputi karena sakit, kurang sehat, karena cacat tubuh, (2)Faktor psikologi, (faktor yang bersifat rohani) yang meliputi intelegensi bakat, minat, motivasi, kesehatan mental.2. Faktor Ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, yang berupa kondisi lingkungan di sekitar siswa, misalnya (1) Lingkungan keluarga, meliputi perhatian orang tua, keadaan ekonomi orang tua, hubungan antara anggota keluarga, (2) Lingkungan sekolah antara lain, guru, faktor alat, kondisi alat, (3) Lingkungan sosial (masyarakat) meliputi teman berpengaruh sangat besar bagi anak-anak, lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak uantuk belajar apabila terdiri dari pelajaran. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa prestasi belajar bahasa indonesia dipengaruhi oleh dua faktor salah satunya yang paling dominan adalah faktor internal yaitu faktor dari dalam .dalam pembelajaran di SMP pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan kurikulum KTSP( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).