tingkat kecernaan protein mikroalga sprirulina … · tingkat kecernaan protein mikroalga...
TRANSCRIPT
TINGKAT KECERNAAN PROTEIN MIKROALGA
Sprirulina platensis DAN Chlorella Vulgaris
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pangan
Disusun Oleh :
Kumala Tyas Sumilang
07.70.0141
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2012
i
RINGKASAN
Mikroalga diketahui dapat menjadi salah satu alternatif diversifikasi sumber protein nabati karena kandungan nutrisinya yang cukup tinggi terutama protein. Jumlah protein dalam mikroalga yang benar – benar dapat diserap oleh tubuh dapat diketahui dengan melakukan pengujian tingkat kecernaan protein. Hal tersebut menjadi penting dilakukan karena selain kandungan serat pangan dan senyawa bioaktif pada mikroalga, kecernaan juga mempunyai peran penting dalam evaluasi kualitas pangan dari mikroalga. Mikroalga yang sudah mulai dikonsumsi manusia saat ini adalah Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan tingkat kecernaan protein pada mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris. Pengujian mengenai tingkat kecernaan protein mikroalga ini dilakukan secara in vitro dan in vivo. Pengujian secara in vitro dilakukan dengan menggunakan enzim pepsin dan mengkondisikan lingkungan pengujian menyerupai pencernaan manusia sedangkan pengujian secara in vivo dilakukan dengan menggunakan hewan coba berupa tikus Rattus norvegicus strain wistar. Tikus yang digunakan sebanyak 12 ekor, 6 ekor untuk pengujian dengan Spirulina platensis dan 6 ekor lagi untuk pengujian dengan Chlorella vulgaris. Pengukuran kandungan protein dilakukan pada pakan yang akan diberikan serta feses tikus menggunakan metode Bradford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara in vitro, tingkat kecernaan protein mikroalga Spirulina platensis mencapai 86% dan Chlorella vulgaris mencapai 77%. Pada pengujian secara in vivo diketahui bahwa tingkat kecernaan protein mikroalga Spirulina platensis rata – rata 84,89% sedangkan Chlorella vulgaris mencapai 69,60%. Dengan demikian secara in vitro maupun in vivo, tingkat kecernaan protein mikroalga Spirulina platensis lebih tinggi dibandingkan dengan Chlorella vulgaris.
ii
SUMMARY
Microalgae has been known to be an alternative sources of vegetable protein because the highly nutrient content, especially protein. The amount of proteins in microalgae that can be really absorbed by the body could be determined by testing the protein digestibility level. It is becomes important because digestibility also have an important role in food quality evaluation besides fiber content and bioactive compounds in microalgae. Microalgae that has begun human consumption are Spirulina platensis and Chlorella vulgaris. The purpose of this study was to determine and compare the protein digestibility level of Spirulina platensis and Chlorella vulgaris microalgae. Measurement of protein digestibility level of microalgae was carried out by in vitro and in vivo methods. The in vitro method was done by using pepsin and created the environment resembles to the human digestive condition while the in vivo method was using rats Rattus norvegicus. There were 12 mice that divided into two groups. Measurements performed on the protein content of feed and rat feces using the Bradford method. The in vitro protein digestibility level of Spirulina platensis reached 86% and 77% for Chlorella vulgaris. Based on the in vivo assessment, the protein digestibility of Spirulina platensis is about 84.89% while Chlorella vulgaris reached 69.60%. Both in vitro and in vivo testing method showed that protein digestibility of Spirulina platensis were higher than Chlorella vulgaris.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmat
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan penyusunan laporan
yang berjudul “TINGKAT KECERNAAN PROTEIN MIKROALGA Spirulina
platensis dan Chlorella vulgaris secara In vitro dan In vivo”.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pertanian. Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun berkat bimbingan, nasihat dan dorongan berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini hingga selesai. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ita Sulistyawati, S.TP, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pangan Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
2. Dr. Alberta Rika Pratiwi, Msi selaku pembimbing I yang telah memberikan
dukungan, meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan masukan – masukan
yang berguna dalam skripsi ini.
3. Inneke Hantoro, S.TP, MSc selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan dengan sabar membantu penulis dalam memberikan masukan serta
membimbing penulisan hingga selesainya skripsi ini.
4. Dra. Laksmie Hartayanie, MP selaku dosen wali yang telah membimbing serta
memberikan masukan – masukan yang bermanfaat bagi penulis selama masa
perkuliahan
5. Bapak, Ibu, kakak – kakak dan seluruh keluarga yang selalu memberi semangat dan
dukungan kepada penulis dari awal hingga skripsi ini selesai.
6. Hari Notonagoro yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Seluruh dosen FTP UNIKA Soegijapranata yang selalu membimbing penulis
selama penyelesaian skripsi ini.
8. Mas Soleh, Mas Pri, Mbak Endah yang telah banyak memberikan bantuan dan
membimbing penulis saat melakukan penelitian dilaboratorium.
iv
9. Mbak Tika yang telah membantu menangani tikus – tikus percobaan saat penelitian
di laboratorium
10. Mbak Ros, Pak Agus, Pak Lilik, Pak Wartono dan Bu Susy yang telah banyak
membantu selama penulis menjalankan aktivitas perkuliahan di TP.
11. Omon, Yustin, Ayuw, Krisnina, Aurel, Tita, Rema yang merupakan teman
seperjuangan dari awal hingga penyelesaian skripsi ini, terima kasih banyak atas
bantuan dan supportnya.
12. Surya ‘Bulek’, Nia ‘nyak’, Ita, Bono, Rina, Mak’e, Djoti yang selalu membantu dan
memberi semangat selama penulis kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.
13. Temen - temen angkatan 2007 yang selalu memberikan keceriaan dan juga
dukungan selama kuliah
14. Teman – teman kos Griya Widya yang sudah menjadi sahabat berbagi suka dan
duka selama kuliah
15. Teman – teman angkatan 2005 sampai 2011 yang telah bersama – sama penulis
menjalani suka duka di TP serta untuk banyak pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan
dan semangat bagi penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan – kekurangan. Akhir kata penulis berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Semarang, 20 Juni 2012
Kumala Tyas Sumilang
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................................ i
SUMMARY ................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ix
1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tinjauan pustaka ............................................................................................. 3
1.2.1 Spirulina platensis ................................................................................ 3
1.2.2 Chlorella vulgaris ............................................................................... 7
1.2.3 Protein ................................................................................................. 9
1.2.4 Kecernaan Protein ................................................................................ 10
1.3 Tujuan penelitian .............................................................................................. 11
2. MATERI DAN METODE .............................................................................. 12
2.1 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 12
2.2 Materi .............................................................................................................. 12
2.2.1 Bahan ................................................................................................... 12
2.2.2 Alat ...................................................................................................... 12
2.3 Metode ............................................................................................................. 13
2.3.1 Pengujian Kecernaan Protein In Vitro (Aboubacar et.al, 2001) ............. 13
2.3.2 Pengujian Kecernaan Protein In Vivo (Nielsen, 1994) .......................... 14
2.3.2.a. Persiapan Sampel ............................................................... 14
2.3.2.b. Uji in vivo .......................................................................... 14
2.3.3 Pengujian Protein Metode Bradford (Bollag & Edelstein,1991) ............ 17
vi
3. HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 19
3.1 Konsentrasi Protein Mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris .... 19
3.2 Tingkat kecernaan protein mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella
vulgaris secara in vitro .................................................................................... 20
3.3 Tingkat kecernaan protein Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris secara
in vivo ............................................................................................................... 21
4. PEMBAHASAN ............................................................................................. 24
4.1 Kandungan Protein Mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris ..... 24
4.2 Tingkat Kecernaan Protein Mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella
vulgaris secara in vitro ..................................................................................... 25
4.3 Tingkat Kecernaan Protein Mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella
vulgaris secara in vivo ...................................................................................... 27
5. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 30
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 30
5.2 Saran ................................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 31
LAMPIRAN ............................................................................................................. 35
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengkulturan Spirulina skala laboratorium (a), Pengkulturan
Spirulina skala massal di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau (BBPBAP) Jepara(b) ............................................................... 3
Gambar 2. Spirulina sp (a, b dan c) ..................................................................... 4
Gambar 3. Budidaya Chlorella vulgaris skala laboratorium (a), Budidaya
Chlorella vulgaris skala massal di Balai Besar Pengembangan
Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara (b) ....................................... 7
Gambar 4. Chlorella vulgaris (a, b dan c) .......................................................... 8
Gambar 5. Sel Chlorella vulgaris CK-strain (a) dan Chlorella vulgaris pada
umumnya (b) ..................................................................................... 9
Gambar 6. Chlorella vulgaris flakes (a), Spirulina platensis flakes (b) .............. 12
Gambar 7. Diagram Alir Pengujian Tingkat Kecernaan Protein Mikroalga
secara In vitro .................................................................................... 13
Gambar 8. Diagram alir pengujian tingkat kecernaan protein mikroalga
Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris secara In vivo ................ 14
Gambar 9. Kandang hewan coba (a), Tikus (Rattus norvegicus) strain wistar
(1) ...................................................................................................... 15
Gambar 10. Tikus yang sedang disonde (cekok) dengan sampel (a dan b) .......... 15
Gambar 11. Pengambilan feses tikus (a), Feses tikus yang siap diuji (b) ............. 16
Gambar 12. Diagram alir pengujian protein metode Bradford ............................. 17
Gambar 13. Sampel protein yang belum ditambah reagen Bradford (a dan b) .... 17
Gambar 14. Sampel protein yang telah ditambah reagen Bradford ..................... 18
Gambar 15. Perbandingan konsentrasi protein mikroalga Spirulina platensis dan
Chiorella vulgaris ............................................................................. 19
Gambar 16. Perbandingan protein yang dapat dicerna dengan protein yang tidak
dapat dicerna pada mikroalga Spirulina platensis dan Chlorella
vulgaris ............................................................................................. 20
Gambar 17. Perbandingan tingkat kecemaan protein antara Spirulina platensis
dan Chlorella vulgaris ....................................................................... 22
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan nutrisi Spirulina sp ................................................................ 4
Tabel 2. Kandungan protein Spirulina dibandingkan dengan bahan pangan
lainnya ...................................................................................................... 5
Tabel 3. Kandungan beberapa asam amino Spirulina dibandingkan dengan
standar USFDA dan Telur ........................................................................ 6
Tabel 4. Tingkat kecernaan protein mikroalga dibandingkan dengan kacang
kedelai dan produk olahannya .................................................................. 6
Tabel 5. Tingkat kecernaan protein berbagai jenis mikroalga ............................... 11
Tabel 6. Tingkat kecernaan protein Spirulina platensis dan Chlorella vulgaris
secara in vitro ........................................................................................... 20
Tabel 7. Konsentrasi protein pakan tikus ............................................................... 21
Tabel 8. Perbedaan konsentrasi protein feses tikus yang diberi beberapa jenis
pakan ......................................................................................................... 22
Tabel 9. Perbandingan tingkat kecernaan protein Spirulina platensis dan
Chlorella vulgaris secara in vitro dan in vivo ........................................... 23
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Kurva Standar ..................................................... 35
Lampiran 2. Hasil Perhitungan .............................................................................. 36