the teory of constrain (toc)

42
THE TEORY OF CONSTRAIN (TOC) : SYNCHRONIZED MANUFACTURING SYSTEM

Upload: diery-sipayung

Post on 14-Nov-2014

519 views

Category:

Education


14 download

DESCRIPTION

Handout mata kuliah PPC 2 Teknik Industri UNDIP

TRANSCRIPT

Page 1: the teory of constrain (toc)

THE TEORY OF CONSTRAIN (TOC) :

SYNCHRONIZED MANUFACTURING SYSTEM

Page 2: the teory of constrain (toc)

Tujuan Pembelajaran

Instruksional Umum Pada akhir semester ini, mahasiswa dapat menjelaskan

siklus perencanaan dan pengendalian produksi serta mampu menerapkan teknik perencanaan produksi sesuai karakteristik sistem manufakturnya

Instruksional Khusus Dengan diberikannya materi tentang penjadwalan di

lingkungan manufaktur, mahasiswa diharapkan akan memahami konsep teory of constrain di lantai pabrik

Page 3: the teory of constrain (toc)

PENDAHULUAN

Sistem manajemen produksi : MRP II (Manufacturing Resource Planning) JIT (Just in Time) OPT (Optimized Production Technology)

Page 4: the teory of constrain (toc)

Pandangan Akademik tentang OPT

Eliyahu Goldratt, 1980 Optimized production timetable Optimized production technology (OPT) Dealing with constraints: The theory of

constraints Synchronized manufacturing: seluruh

proses manufaktur bekerja bersama untuk mencapai tujuan perusahaan

Page 5: the teory of constrain (toc)

Pandangan Akademik tentang OPT

Vollmann (1986)Memandang OPT sebagai perbaikan dari MRP II

Lundrigan (1986)

menyatakan OPT sebagai JIT versi barat Swann (1986)

menyarankan OPT digunakan sebagai alat yang dipakai bersama MRP

Page 6: the teory of constrain (toc)

Pandangan Akademik tentang OPT

OPT dapat dinyatakan dalam 2 sudut pandang :

1. OPT sebagai konsep yang terdiri dari 10 aturan

2. OPT sebagai perangkat lunak (OPT/SERVE)

Page 7: the teory of constrain (toc)

TUJUAN PERUSAHAAN

Tujuan: the goal of a firm is to make money Goldratt menentang tujuan perusahaan sbb. :

Menciptakan lapangan pekerjaan, Meningkatkan penjualan, Meningkatkan pangsa pasar, Mengembangkan teknologi, Membuat produk dengan kualitas tinggi

Tujuan ini tidak menjamin long-term survival perusahaan

Page 8: the teory of constrain (toc)

TUJUAN PERUSAHAAN

2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt yaitu :

Ukuran finansial:Net profit : selisih hasil perusahaan dengan biaya produksi

Return on investment : keuntungan (net profit) relatif terhadap modal invenstasi

Cash flow : aliran (input/output) keuangan tiap interval waktu tertentu

Page 9: the teory of constrain (toc)

TUJUAN PERUSAHAAN

2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt yaitu :

Ukuran OperasionalThroughput : tingkat perolehan uang melalui penjualan

Inventory : seluruh uang yang diinvestasikan dalam barang untuk dijual. Bahan baku, komponen dan barang jadi.

Operating expense: seluruh uang yang dikeluarkan sistem untuk mengubah inventory menjadi throughput

Page 10: the teory of constrain (toc)

Tujuan Perusahaan Throughput:The rate at which the entire system generates money

through sales

All the money coming into the system“The number of deliveries of a product or service to

customer”(Non-profit company)

The world is not interested in the storms you encountered, but did you bring in the ship (William McFee dalam Dettmer [1997]

Page 11: the teory of constrain (toc)

•Tujuan Operasional: Meningkatkan throughput secara serentak bersama-

sama dengan mengurangi inventory dan mengurangi operating expense

•Productivity: out put per labor hour

•Productivity: seluruh tindakan yang membawa perusahaan lebih dekat ke tujuan

Tujuan Perusahaan

Page 12: the teory of constrain (toc)

Usaha Penyeimbangan Kapasitas

Dalam filosofi OPT, Menyeimbangkan kapasitas merupakan keputusan

yang tidak tepat Waktu proses yang bervariasi akan mengakibatkan

stasiun kerja hilir menganggur jika stasiun kerja hulu memproses dengan waktu yang lebih lama

Sebaliknya, jika stasiun kerja hulu memproses dengan waktu yang lebih cepat, akan menimbulkan persediaan di stasiun berikutnya

Page 13: the teory of constrain (toc)

Implikasi OPT

Tidak menyeimbangkan kapasitas tetapi menyeimbangkan aliran

produksi dalam sistem

Page 14: the teory of constrain (toc)

Aliran uang dalam perusahaan

Page 15: the teory of constrain (toc)

DEFINISI Capacity : Sumber daya bisa berupa waktu yang

tersedia untuk melakukan kegiatan produksi

Balanced vs. unbalanced capacities:Kapasitas seharusnya tidak perlu dibuat seimbang, tapi aliranlah yang harus dibuat seimbangBila aliran seimbang maka kapasitas tidak akan seimbang

Bottleneck resource (BR): resource dengan kapasitas lebih kecil dari demand

Non-bottleneck resource (NBR):resource dengan kapasitas lebih besar dari demand

Page 16: the teory of constrain (toc)

DEFINISI Capacity-constrained resource (CCR):

resource dengan utilisasi mendekati kapasitas dan dapat menjadi bottleneck bila terjadi inefisiensi (tidak diatur dengan baik)

Setup time: waktu yang dihabiskan part karena resource yang akan memproses part tersebut sedang dilakukan set up

Process time: waktu part sedang mengalami pemrosesan

Queue time: waktu tunggu (antri) part karena mesin sedang sibuk mengerjakan part lain atau mengerjakan hal lainnya

Page 17: the teory of constrain (toc)

DEFINISI

Wait time: waktu tunggu part karena part lain yang akan dirakit bersama belum ada

•Idle time: waktu tidak terpakai (unused time), yaitu, waktu siklus dikurangi nilai penjumlahan waktu setup, waktu proses, waktu antri dan waktu tunggu

Page 18: the teory of constrain (toc)

DEFINISI

Page 19: the teory of constrain (toc)
Page 20: the teory of constrain (toc)
Page 21: the teory of constrain (toc)
Page 22: the teory of constrain (toc)
Page 23: the teory of constrain (toc)

10 Aturan Dasar OPT

1. Seimbangkan aliran produksi, bukan kapasitas produksi. Diasumsikan perusahaan memiliki kapasitas tidak seimbang dengan jumlah permintaan pasar (demand) karena keseimbangan kapasitas menghambat pencapaian tujuan (goal) perusahaan

2. Tingkat utilitas non bottleneck tidak ditentukan oleh potensi stasiun kerja tersebut tetapi oleh stasiun kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya. Hanya stasiun yang mengalami bottleneck yang perlu dijalankan dengan utilisasi 100%

Page 24: the teory of constrain (toc)

10 Aturan Dasar OPT

3. Aktivitas tidak selalu sama dengan utilisasi. Menjalankan non-bottleneck dapat mengakibatkan bertumpuknya work in proses (buffer) dalam jumlah yang berlebihan

4. Satu jam kehilangan bottleneck merupakan satu jam kehilangan sistem keseluruhan

5. Satu jam penghematan pada non-bottleneck merupakan fatamorgana

6. Bottleck mempengaruhi throughput dan inventory

Page 25: the teory of constrain (toc)

10 Aturan Dasar OPT

7.Batch transfer tidak selalu sama jumlahnya dengan Batch process

8. Batch process sebaiknya tidak tetap (variabel)9. Penjadwalan (kapasitas & prioritas) dilakukan

dengan memperhatikan semua kendala (constrain) yang ada secara simultan

10. Jumlah optimum lokal tidak selalu sama dengan optimum keseluruhan (total). Pengukuran performansi dilihat sebagai satu kesatuan berdasarkan pemasukan bahan baku dan hasil produk jadi

Page 26: the teory of constrain (toc)

Langkah Sistematik OPT

1. Identifikasi constraint dalam sistem. 2. Tentukan cara untuk melakukan eksploitasi

constraint untuk memperbaiki performansi sistem3. Subordinasi segala hal (part/resource) lain untuk

mendukung Langkah24. Jalankan tindakan untuk memperbaiki performansi

sistem5. Bila, pada langkah sebelumnya, constraint telah

diatasi atau constraint baru muncul, kembali ke Langkah1

Page 27: the teory of constrain (toc)

Contoh

Misal diketahui proses produksi untuk membuat produk P dan Q. Demand Produk P adalah 100 unit dan Produk Q adalah50 unit, dengan harga jual masing-masing adalah Rp. 90 ribu dan Rp. 100 ribu per unit.

Untuk membuat kedua produk tersebut diperlukan 3 jenis bahan mentah, yaitu RM1, RM2 dan RM3, yang diproses pada 4 work center, yaitu A, B, C dan D dengan kapasitas masing-masing 2400 menit.

Harga bahan mentah dan routings serta waktu proses diperlihatkan pada gambar berikut

Page 28: the teory of constrain (toc)

Tentukan jumlah produk P dan Q yang harus dibuat

Page 29: the teory of constrain (toc)
Page 30: the teory of constrain (toc)

Solusi Contoh

Identifikasi constraint dalam sistem WC B merupakan constraint dalam sistem, yang terlihat dari persentase beban yang besarnya diatas 100%

Langkah 1.

Page 31: the teory of constrain (toc)

Solusi contohLangkah2. Tentukan cara untuk mengeksploitasi constraint

TOC memfokuskan pada maksimasi penggunaan constraint resource untuk mencapai tujuan (make money).

Mengeksploitasi WC B artinya memaksimumkan return untuk setiap menit penggunaan WC B.

Untuk ini berarti pembuatan produk P harus dimaksimumkan dulu sebelum membuat produk Q. Jadi, P = 100 unit (perlu 1500 menit), dan sisa waktu untuk pembuatan produkQ, yaitu Q = 30 (perlu 900 menit)

Page 32: the teory of constrain (toc)

Solusi contoh

Page 33: the teory of constrain (toc)

Solusi Contoh

Langkah3. Subordinasi part/resource lain untuk mendukung Langkah2.

Langkah4. Jalankan tindakan untuk memperbaiki performansi sistem: setup reduction, preventive maintenance dan sebagainya.Bila misal demand produk P naik dari 100 menjadi 150 unit maka produk Q dibuat diresource lain saja

Page 34: the teory of constrain (toc)

Teknik DBR

Page 35: the teory of constrain (toc)

Teknik DBR

Page 36: the teory of constrain (toc)
Page 37: the teory of constrain (toc)
Page 38: the teory of constrain (toc)

Bufer

Page 39: the teory of constrain (toc)
Page 40: the teory of constrain (toc)
Page 41: the teory of constrain (toc)

Modul BUILDNET: untuk membangun jaringan produk akhir berdasarkan basis data sistem MRPII, termasuk bill of material, routings, inventories, work centers, market requirements

ModulSERVE: untuk menghitung load profile dan rata-rata utilisasi untuk setiap resource

Page 42: the teory of constrain (toc)

Modul SPLIT: untuk membagi jaringan produk menjadi2 kelompok: critical dan non-critical resources. Juga untuk mengalokasikan buffer pada lokasi yang tepat

Modul OPT: untuk membuat jadwal (critical resource dijadwal lebih dahulu) termasuk report, load profile untuk BR (atau CCR) dan NBR serta perkiraan saat selesai