thalassemia ppt
DESCRIPTION
ppt thalassemiaTRANSCRIPT
STATUS PASIENIDENTITAS PASIEN
Nama : An. MA Jenis Kelamin : Laki- laki
Umur : 7 tahun Suku Bangsa : Jawa
Tempat / tanggal lahir : Bekasi , 5 Agustu s 20 06 Agama : Islam
Alamat : Jl. KP Kelapa II RT 01/07 Pedurenan Mustika Jaya Bekasi
Pendidikan : SD
Orang tua / Wali
Ayah : Ibu :
Nama : Tn. A Nama : Ny. E
Umur : 28 tah un Umur : 28 tahun
Alam at : Jl KP Kelapa II RT 01/07 Alam at : Jl. KP Kelapa II RT 01/07
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SLTA Pe ndidikan : SLT P
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung
I. RIWAYAT PENYAKITA. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. E (ibu kandung pasien)Lokasi : Bangsal MelatiTanggal / waktu : 2 September 2013 pukul 12.00
WIBTanggal masuk : 31 Agustus 2013 Keluhan utama : Badan pucat sejak 3 hari SMRSKeluhan tambahan : Demam, mual, muntah sejak 10
hari SMRS
Pasien datang ke IGD RSUD Bekasi dihantar oleh ibunya dengan keluhan pucat seluruh badan sejak 3 hari SMRS.Awalnya 10 hari SMRS OS mulai memucat, tetapi tidak begitu terlihat. Selain pucat, saat itu OS juga demam, dan muntah muntah. Perlahan pucat semakin jelas terlihat. 9 hari SMRS OS berobat ke puskesmas, di beri vitamin dan obat penurun panas, namun keadaan tidak membaik. Demam bersifat terus menerus, tiba-tiba, turun setelah minum obat. Mual dan muntah setiap habis makan atau minum, berisi makanan atau minuman yang dimakan.3 hari SMRS seluruh badan OS memucat, nafsu makan menurun, tidak mau minum makan, dan lebih sering tidur. Masih demam, mual, muntah ataupun diare tidak ada.2 bulan yang lalu OS pernah mengalami keluhan serupa dan dirawat di RSUD Bekasi.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)
Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Penyakit darah (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : pasien pernah mengalami keluhan serupa kurang lebih 2 bulan yang lalu.
A. RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Hipertensi/preeklamsia (-), DM (-), kelainan
jantung (-)
Perawatan antenatal Rutin kontrol ke Bidan 1 bulan sekali dan
sudah mendapat imunisasi vaksin TT 2 kali
KELAHIRAN
Tempat persalinan Rumah bersalin
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan
Penyulit : -
Masa gestasi 39 minggu
Keadaan bayi
Berat lahir : 3000 gr
Panjang lahir : 50 cm
Lingkar kepala : (tidak tahu)
Langsung menangis (+)
Kemerahan (+)
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : tidak ada
Kesimpulan riwayat kehamilan / kelahiran : Baik (Neonatus Cukup Bulan -
Sesuai Masa Kehamilan)
RIWAYAT KEHAMILAN/KELAHIRAN
Pertumbuhan gigi I : 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)Gangguan perkembangan mental : Tidak adaPsikomotorTengkurap : Umur 5 bulan (Normal: 3-4 bulan)Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)Berdiri : Umur 10 bulan(Normal: 9-12 bulan)Berjalan : Umur 13 bulan(Normal: 13 bulan)Bicara : Umur 11 bulan(Normal: 9-12 bulan)Perkembangan pubertas Rambut pubis : belum Payudara : belum Menarche : belumKesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan :
baik (sesuai usia)
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 1 bulan - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 2 tahun
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 2 tahun
Campak 9 bulan - -
Hepatitis
B
0
bulan
1 bulan 6 bulan
RIAWAYAT IMUNISASI
Kesimpulan riwayat imunisasi : imunisasi dasar sesuai jadwal lengkap.
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami seperti ini sebelumnya. Ibu dan ayah tidak menderita penyakit hipertensi, pembengkakan jantung dan kencing manis.
Kesimpulan Riwayat Keluarga : pasien anak tunggal. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan sama dengan OS.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Keadaan UmumKesan Sakit : tampak sakit sedang, pucatKesadaran : compos mentisKesan Gizi : gizi kurangKeadaan lain : anemis (+), ikterik (-), sianosis (-),
dyspnoe (-)Data Antropometri
Berat Badan sekarang : 15 kg BB sebelum sakit :(tidak diketahui)Tinggi Badan : 118 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Nadi : 100 x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular
Tekanan Darah : 100 / 70 mmHgNafas : 52 x / menitSuhu : 37.9O C, axilla
KEPALA : NormocephalyRAMBUT : Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut, tipisWAJAH : facies cooley, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parutMATA :
Visus : tidak dinilaiPtosis : -/-Sklera ikterik : -/-Lagofthalmus : -/-Konjunctiva anemis : +/+ Cekung :
-/-
BIBIR : Simetris saat diam, mukosa berwarna pucat, kering (-), sianosis (-)
MULUT : pertumbuhan gigi (-), trismus (-), mukosa gusi dan pipi : merah muda, hiperemis (-), ulkus (-)
TENGGOROK : tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, detritus (-), faring tidak hiperemis, ulkus (-) massa (-)
LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah
THORAKS :Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada
pernafasan yang tertinggal, pernafasan abdomino-torakal, pada sela iga terlihat adanya retraksi, pembesaran KGB aksila -/- , tidak ditemukan efloresensi pada kulit dinding dada, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis kiri, pulsasi abnormal (-)
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri, teraba ictus cordis pada ICS V linea midclavicularis kiri, denyut kuat
Perkusi : sonor di kedua lapang paru, jantung dalam batas normalAuskultasi : suara napas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing -/-, bunyi
jantung I-II reguler, punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis kiri, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN :Inspeksi : perut buncit, tidak dijumpai adanya efloresensi pada
kulit perut maupun benjolan, kulit keriput (-) gerakan peristaltik (-)
Palpasi :lemas dan hepar teraba 2 cm dibawah arcus costae dan 2 cm dibawah processus xyphoideus, lien SIII, turgor kulit baik
Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut, nyeri ketok abdomen (-)
Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 4 x / menitANOGENITALIA : jenis kelamin perempuan, tanda radang
(-), ulkus (-), sekret (-), fissura ani (-)
KGB :Preaurikuler : tidak teraba membesarPostaurikuler : tidak teraba membesarSubmandibula : tidak teraba membesarSupraclavicula : tidak teraba membesarAxilla : tidak teraba membesarInguinal : tidak teraba membesar
ANGGOTA GERAK :
Ekstremitas : akral hangat ++/--Tangan Kanan KiriTonus otot normotonus normotonusSendi aktif aktifRefleks fisiologis
Bisceps (+) (+)Trisceps(+) (+)
Tanggal 31 Agustus 2013
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGIDarah LengkapLaju Endap DarahLeukosit Hitung Jenia Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit HemoglobinHematokritTrombositErirosit Index Eritrosit MCV MCH MCHC
35 mm8.5 ribu/μL 0 %3 %2 %47 %44 %4 %2.9 g/dL9,5 %450 ribu/ μL1,61 juta/uL 59,0 fl18,0 pg30,5 %
0-10 mm5-10 ribu/µL <1 %1-3 %2-6 %52-70 %20-40 %2-8 %12-16 g/dL40-54 %150-450 ribu/µL4-5 juta/uL 75-87 fl24-30 pg31-37 %
PEMERIKSAAN PENUNJANGLABORATORIUM
Pasien anak laki-laki usia 7 tahun datang ke IGD RSUD Bekasi diantar orangtuanya dengan keluhan pucat seluruh badan sejak 3 hari SMRS.10 hari SMRS OS mulai terlihat pucat, disertai demam, mual, dan muntah setiap sehabis makan ataupun minum, berisi makanan atau minuman yang dimakan.9 hari SMRS keadaan OS semakin buruk kemudian OS dibawa berobat ke puskesmas dan diberi vitamin dan obat turun panas. Setelah meminum obat demam, mual dan muntah membaik, namun masih tetap pucat.3 hari SMRS pucat terlihat diseluruh badan, OS menjadi malas makan, tidak mau minum susu, banyak tidur. Mual, muntah ataupun diare tidak ada.2 bulan yang lalu OS pernah mengalami keluhan serupa dan di rawat di RSUD Bekasi.Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, wajah dan kulit terlihat pucat, kesadaran compos mentis.Status gizi didapatkan kesan gizi kurangKonjungtiva mata pucat kanan dan kiri. Pada abdomen teraba hepar 2 cm bawah arcus costae, dan 2 cm dibawah processus xypoideus, lien SIII. Akral hangat ++/--, warna kulit keseluruhan pucat, dengan CRT > 2 detik.Pemeriksaan Lab ditemukan kesan Anemia (Hb 2,9 gr/dl, Ht 9,5%, MCV 59 fl, MCH 18,0 pg, MCHC 30,5%)
RESUME
V. DIAGNOSIS KERJASusp Anemia gravis e.c Thalassemia mayor
VI. DIAGNOSIS BANDINGAnemia defisiensi besi
VII. PEMERIKSAAN ANJURANSADTFerritin Fungsi hati (SGOT/SGPT)
VII. PENATALAKSANAANNon MedikamentosaKomunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan pasienTerapi oksigen: 1 - 2 liter/menit Diet bubur saring
MedikamentosaTransfusi PRC 4 serial : 1. 75 cc
2. 150 cc 3. 150 cc 4. 175 cc
Sebelum transfusi inj lasix 15 mg
Follow Up
Tanggal S O A P
1/9/2013 Demam (+) hilang
timbul
Muntah (-)
Post transfusi I
KU: TS Sedang,
pucat.
Kesadaran
Compos mentis
HR:100x/menit.
Isi cukup, equal,
reguler
RR: 32x/menit
S: 36.3 c
CA +/+
Kulit pucat +/+
Lab (1/9/13)
SGOT 30 mu/dl
SGPT 18 mu/dl
(SADT)
Eritrosit :
micrositik-hipocro
Anisositosis +1
Poikilositosis +1
Fragmentosit +1
Rouleaux +1
Ovalosit +1
Anemia gravis ec
thalassemia
mayor
H2TL ulang
Transfusi PRC 1x
150 cc
2/9/2013 Demam (+) hilang
timbul, muntah (-
), batuk (+) dahak
(-).
KU: TS Sedang,
pucat (+)
Kesadaran :
compos mentis
HR : 114x/menit
isi cukup, equal,
reguler.
S 37,9 c
RR : 36x/menit
CA +/+, SI -/-, kulit
pucat (+)
Anemia Gravis ec
thalassemia
mayor
Transfusi PRC
1x150 cc
Diet bubur saring
Paracetamol 3x1
sendok teh (bila
suhu >38c)
Cek H2TL.
3/9/2013 Demam (-), muntah (-), batuk (+)
berkurang
KU TS ringan, kesadaran
compos mentis, pucat (-)
HR: 100x/menit, isi cukup,
equal, reguler.
RR 32x/menit
S 36.7c
Lab (3/9/13)
Leukosit 5.200/ul
Hb 7,6 gr/dl
Ht 23,6 %
Trom 274000/ul
4/9/2013 Demam (-),
muntah (-), batuk
(+) dahak (-).
KU: TS Ringan,
pucat (+)
Kesadaran :
compos mentis
HR : 112x/menit
isi cukup, equal,
reguler.
S 37,9 c
RR : 36x/menit
CA +/+, SI -/-,
kulit pucat (+)
Anemia Gravis ec
thalassemia
mayor
Transfusi PRC
1x175 cc
Diet bubur saring
Cek H2tl
5/9/2013 Demam (-), muntah (-),
batuk (+) dahak (-).
KU: TS Ringan, pucat (+)
Kesadaran : compos
mentis
HR : 112x/menit isi cukup,
equal, reguler.
S 37,9 c
RR : 36x/menit
CA +/+, SI -/-, kulit pucat
(+)
Lab (5/9/13):
HB = 9,2 g/dL
Ht= 26,8%
Leukosit = 5100/uL
Trombosit 239000/uL
Anemia Gravis ec
thalassemia mayor
Transfusi PRC 1x175 cc
Diet bubur saring
Rencana pulang
Rujuk ke RSCM
sekelompok penyakit/kelainan herediter yang heterogen disebabkan oleh adanya defek produksi hemoglobin normal, akibat kelainan sintesis rantai globin dan biasanya disertai kelainan morfologi eritrosit dan indeks-indeks eritrosit (red cell indices).
DEFINISI
• homozigot (αo/mayor)• HbH disease(αα/α+)•Karier thalasemia α (-/αα)
•Homozigot (mayor)•karier thalasemia•Intermediet
Adanya kelainan , terjadi perubahan atau mutasi pada gen globin α atau β
produksi rantai globin berkurang atau tidak terbentuk
ETIOLOGI
Hb 2 pasang rantai “globin” yang terikat dengan “hem”
globin terdiri dari 4 rantai :1.Rantai α2.Rantai β3.Rantai δ4.Rantai γ
PATOFISIOLOGI
•Tidak efektif eritropoiesis•Eritropoitin meningkat
•Kerusakan darah merah•Penghancuran SDM yang cepat
Sintesis rantai globin takseimbang
Pengendapan rantai globin pada eritroid
prekursor di SST
Berdasarkan klinis : 1. thalassemia mayor 2. thalassemia minor
Gejala umum :PucatLemasNafsumakan menurunInfeksi berulang
GEJALA KLINIS
Homozigot thalasemia αSindrom hidrops Hb bart’s (Hb bart’s 80%)Terjadi didalam rahimBila hidup tidak berlangsung lamaHidrops fetalis dengan edem permagnaHepatosplenomegaliKadar Hb 6-8 g/dlDisertai toksemia gravidarum
THALASEMIA Α
HbH disease (thalasemia αα/α+)Anemia sedangSplenomegali sedang
Karier thalassemia (-α/αα)AsimtomatisAnemia hipokromik ringanMCV dan MCH turun
Thalasemia β : di bagi 21.Cukup mendapat tranfusipertumbuhan dan perkembangan normalSplenomegali tidak adaDapat mencapai usia dewasa dengan
normal (bila tranfusi adekuat)
THALASSEMIA Β
Bila tranfusi tidak adekuat
penumpukan besi mengakibatkan :
• Pertubuhan dan perkembangan terganggu• Diabetes melitus, hipertiroid, hipoparatiroid
Tanda-tanda sex sekunder tidak tumbuh
2. Dengan anemia sejak anak-anak Pertumbuhan dan perkembangan terhambat Mudah terinfeksi Splenomegali yang proresif Trombositopenia Deformitas tulang kepala dengan zigoma yang
menonjol (facies mongoloid)
I. AnamnesisKeluhan timbul karena anemia:
Pucat gangguan nafsu makan, perut membesar ( pembesaran lien dan hati) gangguan tumbuh kembang
DIAGNOSIS
II. Pemeriksaan fisis Pucat Bentuk muka mongoloid (facies Cooley) Dapat ditemukan ikterus Gangguan pertumbuhan Splenomegali dan hepatomegali yang menyebabkan perut
membesar
III. Pemeriksaan penunjang1. Darah tepi Hb rendah dapat sampai 2-3 g% Gambaran morfologi eritrosit : Retikulosit meningkat.
polikromasi,basophilic stipplingbenda Howell-Jollypoikilositosis dan sel target.
Mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis berat Mikrosferosit
Peripheral blood film in Cooley anemia
Peripheral blood in iron deficiency anemia
Peripheral blood film in hemoglobin H disease in a newborn
Peripheral blood film in thalassemia minor.
2. Sumsum tulang Hiperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas
terbanyak dari jenis asidofil. Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru)
meningkat.
Excessive iron in a bone marrow preparation.
3. Pemeriksaan khusus Hb F meningkat : 20%-90% Hb total Elektroforesis Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur
kadar Hb F. Pemeriksaan pedigree: kedua orangtua pasien thalassemia
mayor merupakan trait (carrier) dengan Hb A2 meningkat (> 3,5% dari Hb total).
4. Pemeriksaan lain Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks
menipis, diploe melebar dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga trabekula tampak jelas.
1. Medikamentosa
Transfusi darahTransfusi darah bertujuan untuk mempertahankan
nilai Hb tetap pada level 9-9.5 gr/dL sepanjang waktu
Terapi KelasiChelating agent DFO 30-40 mg/ hari selama 8-12
jam saat pasien tidur selama 5 hari/minggu
Transplantasi Sel Stem Hematopoetik (TSSH)
PENATALAKSANAAN
2. BedahSplenektomi, dengan indikasi:
Splenomegali peningkatan tekanan intraabdominal dan bahaya terjadinya ruptur
Hipersplenisme peningkatan kebutuhan transfusi darah atau kebutuhan suspensi eritrosit (PRC) melebihi 250 ml/kg BB/tahun.
pemeriksaan kadar feritin setiap 1-3 bulan Efek samping kelasi besi
Anemia kronis dan
kelebihan zat besi