tgs besar final for copy2
DESCRIPTION
xTRANSCRIPT
-
Koreksi Terhadap Elevasi ( Fe )
Fe = 1 7% x h
300
Dengan Fe =
h =
Fe = 1 7 % x h
300
= 1 7 % x 700
300
Fe = 1 0,1633 = 1,1633
PERHITUNGAN PANJANG RUNWAY
-
Koreksi Terhadap Temperatur ( Ft )
Fe = 1 0.01 x ( T-( !5 - 0.0065h))
Dengan Ft =
T =
Ft Satuan faktor.
Ft Satuan imperial.
Sehingga:
Ft = 1 + 0,01 x ( 23 - ( 15 - ( 0,0065 x 700 )
= 1 + 0,01 x ( 23 - ( 15 - ( 4,55 )
= 1 + 0,01 x ( 23 - ( 10,45 )
= 1 + 0,01 x ( 12,55 )
= 1 + 0,1255
Ft = 1,1255
Koreksi Kemiringan Runway ( Fs )
Fs = 1 + 0.1 x S
Dengan Fs =
S =
-
Fs = 1 + 0,01 x S
= 1 + 0,01 x 0,0185
= 1 + 0,000185
= 1,000185
Koreksi terhadap Angin Permukaan ( Fsw )
Pengaruh Angin Permukaan Terhadap Panjang Runway
+ - 3
+ - 5
- + 7
( Sumber; Basuki , 1990 )
Berdasarkan tabel diatas tentang pengaruh angin permukaan terhadap panjang runway, maka untuk kekuatan angin 20 knot
faktor koreksi angin ( Fw) = - 10%
Kondisi Take -off :
ARFL = ARFL rencana x Ft x Fe x Fs ) + Fw
Kondisi Landing :
ARFL = ARFL rencana x Fe ) + Fw
Dengan Ft =
Fe =
Fs =
Fw =
Kekuatan angin Persentase Pertambahan / Pengurangan Runway
-
Menghitung panjang runway minimum dengan metoda ARFL
Kondisi Take Off
ARFL = ARFL DC-10-30 x Ft x FexFs ) + Fw
= 3.353 x 1,1255 X 1,1633 x 1,00019 ) +( 3.353 x -0,1 )
= 4391,001263 ) + -335,3
ARFL = 4055,701263 m 4056 m
Koreksi Landing
ARFL = ARFL DC-10-30 x Fe ) + Fw
= 3.353 x 1,1633 ) +( 3.353 x -0,1 )
= 3900,656667 ) + -335,3
ARFL = 3565,356667 m 3570 m
Setelah dilakukan koreksi terhadap faktor diatas , maka panjang runway perencanaan pesawat DC-10-30 ( ARFL )
adalah = 4056 m
-
Setelah panjang runway menurut ARFL diketahui dikontrol lagi denagan Aerodrome Reference Code ( ARC ) dengan tujuan untuk
mempermudah membaca hubungan antara beberapa spesifikasi pesawat terbang dengan berbagai karakteristik
bandara ( Annex 14, 2004 ). Kontrol dengan ARC dapat dilakukan berdasarkan pada Tabel berikut :
Aerodrome Reference Code (ARC)
Kode Elemen I
Kode ARFL Bentang
Angka (m) sayap (m)
1 < 800 < 15 < 4.5
2 800-1200 15 24 4.5 6
3 1200-1800 24 36 6 9
4 > 1800 36 52 9 1452 65 9 14
65 80 14 16
( Sumber; ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009)
ARFL ( take -off) = 4056 m
Wingspan = 50,39 m OMGWS = 12,57 m
Aerodrome reference Code = 4 D
Dengan mengacu pada tabel ARC diatas maka Pesawat rencana DC-10-30, maka Aerodrome Reference Code ( ARC ) yaitu 4D
C
D
E
Kode
F
Jarak terluar
roda utama (m)
Kode Elemen II
Huruf
A
B
-
Menghitung declared distance
Akan direncanakan runway satu arah dengan TODA berdasarkan kondisi yang ada, lengkap dengan clearway, shoulder, airstips,
stopway dan taxiway . Berdasarkan ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009 menggunakan runway
tipe E
Ilustrasi declared distance
-
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Lebar runway = 45 m
Lebar Runway minimum
( Sumber; Peraturan dirje Perhubungan Udara, SKEP 77-VI-2005)
dari tabel diatas bisa kita tentukan lebar mimimum untuk karakteristik pesawat rencana DC-10-30 diambil nilai lebar = 45 m
b. bahu runway = 7,5 m
Lebar bahu landasan Pacu
( Sumber; Peraturan dirje Perhubungan Udara, SKEP 77-VI-2005)
Lebar bahu untuk kode 4 D diambil nilai 7,5 m
Lebar
bahu ( m)
3
3
6
7,5
Penggolongan
Pesawat
I
II
III
IV
12
V
D
10,5E
F VI
C
A
B
D E
Code
Letter
A B C F
18 m
23 m
30 m
-
18 m 23 m - - -
-
- 30 m 45 m - -
- 45 m 45 m 45 m 60 m
Code Letter
23 m 30 m - -
Code
Number
1
2
3
4
-
c. Runway strip
Dimensi Runway Strip
Kemiringan Transverserunway
strip
Kemiringan longitudinal Runway
strip
( Sumber; Peraturan dirje Perhubungan Udara, SKEP 77-VI-2005)
Panjang Runway strip = 60 m
Lebar Runway strip = 300 m
Tipe Bandara = tipe precission instrument runway
d.Instrument non precision
approach runway
e. Non-Instrument runway 60 m 80 m
3% 3% 2,50% 2,5%
150 m 150 m
90 m 90 m 150 m
Panjang runway strip :
a. Instrument runway
b.Non-Instrument runway
Lebar Runway strip :
150 m 150 mc.Instrument precision approach
60 m
300 m 300 m
60 m
2% 2%
300 m
Code LetterUraian
1 2
1,75%
30 m 60 m 60 m
43
1,75%
60 m 60 m 60 m
-
d. Stopway
Panjang stopway = 300 m ( minimal 60 m sebelum ujung runway strip )
Lebar stopway = 60 m ( sama dengan lebar runway dengan bahunya )
e. Clearway
Panjang clearway = 1000 m ( maksimal 0.5 x ARFL take-off )
Lebar clearway = untuk kode 3 dan 4 tidak boleh kurang dari 150 m
f. Runway end safety Area ( RESA )
Panjang clearway = Panjang RESA untuk kode 3 dan 4 adalah 240 m
Lebar RESA = 2 x lebar runway = 90 m
g. Threshold
Panjang threshold = 60 m ( sama dengan lebar runway dengan bahunya )
Tebal threshold = 1.8 m
Perhitungan declared distances harus dihitung sesuai dengan hal berikut ini:
1. Take-off run available (TORA)
TORA = panjang ARFL take-off
TORA= 4056 m
2. Take-off distances available (TODA)
TODA = TORA + CWY
TODA = 4056 + 1000
TODA = 5056 m
ASDA = TORA + SWY
ASDA = 4056 + 300
ASDA = 4356 m
3. Accelerate-stop distance available (ASDA)
-
4. Landing distance available (LDA)
LDA = panjang ARFL landing
LDA = 3570
Menghitung panjang runway berdasarkan beberapa kondisi
a. Keadaan lepas landas (take-off) normal
TODA = 1.15 x ARFL take-off = 1,15 x 4056 = 4664,4 m
LODA = 0.55 x TODA = 0,55 x 4664,4 = 2565,42 m
CW = 0.5 x [TODA (1.15 x LODA)] = 0,5 x 1714,17 = 857,084 m
TORA = TODA CW = 4664,4 - 857,084 = 3807,32 m
FL = FS + CW ---> (FS = TORA) = 3807,3165 + 857,084 = 4664,4 m
b. Keadaan pendaratan (landing) normal
LD = TODA = = 4664,4 m
SD = 0,6 x LD = 0,6 x 4664,4 = 2798,64 m
CW = 0.5 x (TODA LODA) = 0,5 x 2098,98 = 1049,49 m
SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m
-
FL = TORA + CW -> (TORA=ARFL) = 4056 + 1049,49 = 5105,49 m
c. Keadaan take off over shoot
LD = TODA = 4664,4 = 4664,4 m
LODA = 0.75 x TODA = 0,75 x 4664,4 = 3498,3 m
CW = 0.5 x (TODA LODA) = 0,5 x 1166,1 = 583,05 m
SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m
d. Keadaan kegagalan mesin
LD = TODA = = 4664,4 m
SD = 0,6 x LD = 0,6 x 4664,4 = 2798,64 m
CW = 0.15 x LD = 0,15 x 4664,4 = 699,66 m
SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m
FL = TORA + SW -> (TORA=ARFL) = 4056 + 233,22 = 4289,22 m
e. Keadaan poor approach
LD = TODA = = ## 4664,4 m
SD = 0,6 x LD = 0,6 x 4664,4 = 2798,64 m
CW = 0.15 x LD = 0,15 x 4664,4 = 699,66 m
SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m
Kemiringan runway
a. Kemiringan memanjang (longitudinal)
Dari tabel dibawah ini didapatkan persyaratan dan kemiringan memanjang landasan yang mengacu pada peraturan ICAO,
kode angka 4 berdasarkan ARFL diperoleh :
-
longitudinal Slope runway
4 2
Max. Efektif slope 1 2
Max. Longitudinal slope 1,25 2
Max. Longitudinal change 1,5 2
Slope change per 30 m 0,1 0,4
( Sumber; : Manual of Standards (MOS) - Part 139 Aerodromes 2002)
b. Kemiringan melintang (transversal)
Berdasarkan tabeldibawah ini Untuk kode runway C,D,E atau F memiliki kriteria :
- Kemiringan maksimum = 2%
- Kemiringan diinginkan = 1.5%
- Kemiringan minimum = 1%
Transverse slope runway
A atau B D, E atau
Kemiringan Maksimum 2,50% 2,50%
Kemiringan Diinginkan 2,00% 1,50%
Kemiringan Minimum 1,50% 1,00%
( Sumber; : Manual of Standards (MOS) - Part 139 Aerodromes 2002)
Catatan:
Standar ini tidak selalu dapat diterapkan pada persimpangan jalan dimana
disain yang dibuat dapat mensyaratkan adanya variasi terhadap standar.
UraianCode Letter
C, F
1,5
1,5
0,2
2
2
2
0,4
1
3 1Uraian
Code Letter
-
Perencanaan Taxiway
Berdasarkan tabel jenis dan karakteristik pesawat, maka untuk jenis pesawat DC-10-30
termasuk golongan 4 D memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. ARFL = 3.353
b. Wingspan = 49,17
c. OMGWS = 12,60
d. Lenght = 55,34
f. MTOW = 251.748
g. Tire pressure = 1276 Kpa
Jarak bebas tepi taxiway
Jarak bebas minimum (minimum clearance) pada perencanaan taxiway
berdasarkan tabel dibawah ini, yaitu sebesar 4.5 m
Jarak Bebas Minimum antara OMGWS pesawat dengan tepi taxiway
Code
LetterClearence
A
B
1,5 m
2,25 m
D
3 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel
base less than 18 m
4,5 m
C 4.5 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel
base equal to or greater than 18 m
E
F
4,5 m
4,5 m
-
( Sumber; : ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009)
Lebar taxiway
Berdasarkan tabel dibawah, maka lebar taxiway untuk code letter D dan dengan outer main gear wheel span
12,60 adalah sebesar 23 m
Lebar Minimum untuk bagian lurus ( straight section ) taxiway
(Sumber : ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009
(Sumber : SKEP 77/VI/ 2005
C
315 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a
wheel base less than 18 m
18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel
base equal to or greater than 18 m.
B 10,5 m
A 7,5 m
Codetaxiway width
Letter
18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an outer
main gear wheel span of less than 9 m
E 23 m
F 25 m
D 23 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an
outer main gear wheel span equal to or greater than 9 m.
4,5
4,5
4,5
4,5
dengan tepi taxiway ( m )
Jarak bebas minimum dari roda utama
1,5
2,25
3
4,5
-
Kemiringan taxiway
Berdasarkan Annex 14 chapter 3.9.9 dan 3.9.10, jika huruf kode taxiway adalah
C, D, E atau F maka :
a. Kemiringan memanjang (longitudinal slope) di sepanjang seberang bagian dari taxiway tidak boleh lebih dari 1.5%
Jika perubahan kemiringan tidak dapat dihindarkan, maka tingkat perubahan tidak lebih dari 1% per 30 m (radius
minimum kelengkungannya 3000 m).
b. Kemiringan melintang (transverse slope) pada seberang bagian taxiway harus memadai untuk mencegah pengakumulasian
air dan tidak boleh kurang dari 1.0% dan tidak boleh lebih dari 1.5%.
Jarak pandang taxiway
Garis pandang tak terhalang di sepanjang permukaan taxiway, dari suatu titik di atas taxiway, tidak boleh kurang dari
jarak yang ditentukan dengan menggunakan tabel berikut :
Standar untuk garis pandang taxiway
(Sumber : Manual of Standards (MOS) - Part 139 Aerodromes 2002)
C, D, E atau F 300 m dari 3 m di atas taxiway
Code Garis Pandang Minimum
(Minimum line of sight)
Letter
A 150 m dari 1.5 m di atas taxiway
B 200 m dari 2 m di atas taxiway
-
Jarak minimum pemisahan taxiway
Berdasarkan tabel jarak minimum pemisahan taxiway untuk kode runway 4D, maka diperoleh jarak antara garis tengah taxiway
dengan garis tengah runway untuk tipe Instrument runways yaitu 176 m
- Jarak antar garis tengah taxiway = 66,5 m
- Jarak taxiway terdekat dengan suatu benda = 40,5 m
- Jarak taxiway terdekat dengan bangunan = 36 m
-
Jarak minimum pemisahan taxiway
2 3
(6) (7) (8)
37,5 47,5 -
42 52 -
- - 93
- - 101
- - -
- - -
(Sumber : ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009
F
E
(1)
A
B
C
D
Non-Instrument runways code Number
Distance betwen taxiway centre line and runway centre line ( meter )
(2)
190
Instrument runways code Number
1
-
176
182,50
-
(5)
-
-
168
176
-
-
(4)
-
-
-
-
-
-
-
-
(3)
82,5
87
-
82,5
87
4321
Code Letter
-
Lebar bahu taxiway
Jika huruf kode taxiway adalah C, D, E atau F dan digunakan oleh pesawat jet propelled, maka harus didukung oleh adanya bahu
taxiway. Berdasarkan Lebar bahu (taxiway shoulder) pada masing-masing sisi taxiway tidak boleh kurang dari untuk kode
taxiway adalah D 10.5 m.
Berdasarkan KEPMEN SKEP 77/VI/ 2005 untuk pesawat dengan code letter D dan code number 4 diperoleh:
- Lebar bahu dan taxiway = 38 m
- Lebar taxiway strip dari centre line = 40,5 m
- Grading of taxiway strips = 19 m
- Kemiringan melintang taxiway strip arah ke atas = 2,5 %
- Kemiringan melintang taxiway strip arah bawah = 5 %
- Radius turn-off kurva minimum = 550 m
- Kecepatan keluar dari kondiri basah = 93 km/jam
- Sudut antara runway dengan rapid exit taxiway = 30o ( range 25o - 45o, tidak boleh > dari 45o)
Taxiway Shoulder Minimum
Lebar minimum bahu
(Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)
code letter/
penggolongan Pesawat taxiway pada bagian
pesawat lurus (m)
A / I I 25
B / II II 25
IV 38
C / III III 25
E / V V 44
Penggolongan
F / VI VI 60
D / IV
-
Taxiway Strip
maksimum kemiringan maksimum kemiringan
( harus graded area) (m)
(Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)
Taxiway Shoulder Minimum
Lebar minimum bahu
code letter/ jarak minimum bagian
penggolongan tengah strip garis tengah keatas yang diratakan
A / I 11 3
B / II 12,5 3
C / III 12,5 2,5
2,5
pesawat taxiway (%)
D / IV 19 2,5
E / V 22 2,5
kebawah yang diratakan(%)
5
5
5
5
5
5
Kode Angka jaripjari kurva
landasan taxiway Kecepatan keluar
F / VI 30
(km/jam)
1 275 65
2 275 65
3 550 93
Sumber: Heru Basuki, 1984
(m)
4 550 93
-
Exit taxiway
Lokasi exit taxiway ditentukan oleh titik sentuh pesawat dan kelakuan pesawat saat mendarat pada landasan.
Untuk menentukan jarak lokasi exit taxiway dari threshold landasan, unsur unsur dibawah ini harus diperhitungkan :
1) Kecepatan waktu touchdown (menyentuh landasan).
2) Kecepatan awal waktu sampai titik A, yaitu perpotongan garis singgung antara landasan dan taxiway.
3) Jarak dari threshold sampai ke touchdown.
4) Jarak dari touchdown ke titik A.
-
. Klasifikasi pesawat untuk perencanaan exit taxiway
BF- 170
kurang dari 167 km/jam DC-3
( 90 knot) DC-4
F-27
Bristol Britania
Antara 169-222 km/jam F-28
( 91-120 knot) V 800
B-707
B-727
B-737
B-747
lebih dari 224 km/jam Airbus
( 121 knot) DC-8
DC-9
DC-10
L-1011
Trident
(Sumber : Merancang dan merencana lapangan terbang, Heru Basuki, 1986)
Berdasarkan tabel diatas, untuk pesawat dengan tipe DC-10-30, termasuk dalam group III, maka untuk kecepatan
Dalam perencanaan exit taxiway ini yang perlu diperhatikan adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang saat
akan memasuki area sistem landasan penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
= 125 x R x u
I
II
III
touchdown digunakan 224 km/jam = 62,22 m/dt.
Design group Kecepatan Touchdown Pesawat
-
v = kecepatan awal atau rencana dari pesawat saat akan memasuki taxiway
R= jari-jari tikungan pada sistem taxiway ( berdasarkan tabel dibawah)
u = koefisien gesek anatara ban dan struktur perkerasan = 0,13
Putaran taxiway (R) Panjang dari peralihan
(Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)
maka kecepatan awal saat meninggalkan pesawat yaitu :
= 125 x 45 x = = m/det
Jarak dari treshold ke lokasi exit taxiway = Jarak touchdown + D
Dimana :
D = = ( S!)2- (S2)2 = 3140,44 = m = 1050
3
S1 = Kecepatan touchdown ( m/det) = 62,22 m/det
S2 = Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan ( m/det) = 27,04 m/det
a = Perlambatan ( m/det2) = 1,5 m/det ( asumsi )
A / I
B / II
C / III
D / IV
E / V
F / VI
75
75
75
22,5
22,5
30
45
45
18,75
17,75
20,4
31,5 - 33
31,5 - 33
31,5 - 33
18,75
17,75
18
29 - 30
29 - 30
29 - 30
oveerstering one side
Jari-jari fillet untuk jugmental
widening (F) (m)
oveerstering symetrical
Jari-jari fillet untuk jugmental
widening (F) (m)
ke fillet (L)
(m)
(m)
code letter/
penggolongan
pesawat
v = 125 x R x u
Jarak adari touchdown ke titik A
45
15
15
45
2 a
0,13 731,25 27,04
1046,814446
-
Berdasarkan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005 bahwa lokasi jalan keluar pesawat (jarak touchdown) yaitu
antara 450 m hingga 650 m. Jarak touchdown yang digunakan yaitu 550 m.
Jarak dari threshold ke lokasi exit taxiway (S) = Jarak touchdown + D = 550 + 1050 = 1600 m
Jarak lurus minimum setelah belokan sehingga pesawat dapat berhenti penuh sebelum melalui persimpangan dengan pesawat
lain adalah :
Jarak lurus minimum setelah belokan taxiwayCode
Letter
A
B
C
D
E
F(Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)
Untuk perencanaan jari jari fillet dapat berpedoman pada tabel dibawah ini sesuai dengan penggolongan pesawat yang direncanakan
Jari jari fillet
(Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)
I
pesawat
Lebar parallel
taxiway keluar taxiway
( WT1) (m)
II
III
IV
V
VI
35
35
75
75
75
75
Penggolongan Pesawat Jarak Lurus Setelah Belokan (m)
code letter/
penggolongan R1 (m) ( Wr) (m)
Lebar runway lebar dari dan
( WT2) (m)
A / I
B / II
C / III
D / IV
E / V
F / VI
18
23
30
45
45
1860
15
18
23
30
30
45
41,5
30
60
30
26,5
26,5
26,5
23
60
R2(m)
30
30
41,5
60
60
60
30
41,5
45
ro(m)
39
41,5
53
71,5
72,5
r1(m)
25
25
25
35
35
r2(m)
25
30
35
55
55
5075
-
Perencanaan Apron
dan length terpanjang jenis pesawat DC-8-61
- Wing span = 49,17 m
- Panjang badan pesawat = 57,12 m
- ARC = 4 D
Dimensi apron
Berdasarkan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005, dimensi apron untuk satu pesawat dapat dilihat pada tabel
berikut :
II IV VI
1. dimensi untuk satu pesawat
a. Slef taxing ( 45o taxing) 40 70-85 70-85
25 55-80 55-80
b. Nose in - 190 190
- 70 70
b. Clearence antar pesawat dengan
pesawat di apron (m) 3 4,5 4,5
2. slope / kemiringan
a. Ditempat pesawat parkir,maksimum 1 < 1