tgs besar final for copy2

87
Koreksi Terhadap Elevasi ( Fe ) Fe = 1 7% x h 300 Dengan Fe = h= Fe = 1 7% x h 300 = 1 7% x 700 300 Fe = 1 0,1633 = 1,1633 PERHITUNGAN PANJANG RUNWAY

Upload: bungakopi1976

Post on 15-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

x

TRANSCRIPT

  • Koreksi Terhadap Elevasi ( Fe )

    Fe = 1 7% x h

    300

    Dengan Fe =

    h =

    Fe = 1 7 % x h

    300

    = 1 7 % x 700

    300

    Fe = 1 0,1633 = 1,1633

    PERHITUNGAN PANJANG RUNWAY

  • Koreksi Terhadap Temperatur ( Ft )

    Fe = 1 0.01 x ( T-( !5 - 0.0065h))

    Dengan Ft =

    T =

    Ft Satuan faktor.

    Ft Satuan imperial.

    Sehingga:

    Ft = 1 + 0,01 x ( 23 - ( 15 - ( 0,0065 x 700 )

    = 1 + 0,01 x ( 23 - ( 15 - ( 4,55 )

    = 1 + 0,01 x ( 23 - ( 10,45 )

    = 1 + 0,01 x ( 12,55 )

    = 1 + 0,1255

    Ft = 1,1255

    Koreksi Kemiringan Runway ( Fs )

    Fs = 1 + 0.1 x S

    Dengan Fs =

    S =

  • Fs = 1 + 0,01 x S

    = 1 + 0,01 x 0,0185

    = 1 + 0,000185

    = 1,000185

    Koreksi terhadap Angin Permukaan ( Fsw )

    Pengaruh Angin Permukaan Terhadap Panjang Runway

    + - 3

    + - 5

    - + 7

    ( Sumber; Basuki , 1990 )

    Berdasarkan tabel diatas tentang pengaruh angin permukaan terhadap panjang runway, maka untuk kekuatan angin 20 knot

    faktor koreksi angin ( Fw) = - 10%

    Kondisi Take -off :

    ARFL = ARFL rencana x Ft x Fe x Fs ) + Fw

    Kondisi Landing :

    ARFL = ARFL rencana x Fe ) + Fw

    Dengan Ft =

    Fe =

    Fs =

    Fw =

    Kekuatan angin Persentase Pertambahan / Pengurangan Runway

  • Menghitung panjang runway minimum dengan metoda ARFL

    Kondisi Take Off

    ARFL = ARFL DC-10-30 x Ft x FexFs ) + Fw

    = 3.353 x 1,1255 X 1,1633 x 1,00019 ) +( 3.353 x -0,1 )

    = 4391,001263 ) + -335,3

    ARFL = 4055,701263 m 4056 m

    Koreksi Landing

    ARFL = ARFL DC-10-30 x Fe ) + Fw

    = 3.353 x 1,1633 ) +( 3.353 x -0,1 )

    = 3900,656667 ) + -335,3

    ARFL = 3565,356667 m 3570 m

    Setelah dilakukan koreksi terhadap faktor diatas , maka panjang runway perencanaan pesawat DC-10-30 ( ARFL )

    adalah = 4056 m

  • Setelah panjang runway menurut ARFL diketahui dikontrol lagi denagan Aerodrome Reference Code ( ARC ) dengan tujuan untuk

    mempermudah membaca hubungan antara beberapa spesifikasi pesawat terbang dengan berbagai karakteristik

    bandara ( Annex 14, 2004 ). Kontrol dengan ARC dapat dilakukan berdasarkan pada Tabel berikut :

    Aerodrome Reference Code (ARC)

    Kode Elemen I

    Kode ARFL Bentang

    Angka (m) sayap (m)

    1 < 800 < 15 < 4.5

    2 800-1200 15 24 4.5 6

    3 1200-1800 24 36 6 9

    4 > 1800 36 52 9 1452 65 9 14

    65 80 14 16

    ( Sumber; ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009)

    ARFL ( take -off) = 4056 m

    Wingspan = 50,39 m OMGWS = 12,57 m

    Aerodrome reference Code = 4 D

    Dengan mengacu pada tabel ARC diatas maka Pesawat rencana DC-10-30, maka Aerodrome Reference Code ( ARC ) yaitu 4D

    C

    D

    E

    Kode

    F

    Jarak terluar

    roda utama (m)

    Kode Elemen II

    Huruf

    A

    B

  • Menghitung declared distance

    Akan direncanakan runway satu arah dengan TODA berdasarkan kondisi yang ada, lengkap dengan clearway, shoulder, airstips,

    stopway dan taxiway . Berdasarkan ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009 menggunakan runway

    tipe E

    Ilustrasi declared distance

  • Dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Lebar runway = 45 m

    Lebar Runway minimum

    ( Sumber; Peraturan dirje Perhubungan Udara, SKEP 77-VI-2005)

    dari tabel diatas bisa kita tentukan lebar mimimum untuk karakteristik pesawat rencana DC-10-30 diambil nilai lebar = 45 m

    b. bahu runway = 7,5 m

    Lebar bahu landasan Pacu

    ( Sumber; Peraturan dirje Perhubungan Udara, SKEP 77-VI-2005)

    Lebar bahu untuk kode 4 D diambil nilai 7,5 m

    Lebar

    bahu ( m)

    3

    3

    6

    7,5

    Penggolongan

    Pesawat

    I

    II

    III

    IV

    12

    V

    D

    10,5E

    F VI

    C

    A

    B

    D E

    Code

    Letter

    A B C F

    18 m

    23 m

    30 m

    -

    18 m 23 m - - -

    -

    - 30 m 45 m - -

    - 45 m 45 m 45 m 60 m

    Code Letter

    23 m 30 m - -

    Code

    Number

    1

    2

    3

    4

  • c. Runway strip

    Dimensi Runway Strip

    Kemiringan Transverserunway

    strip

    Kemiringan longitudinal Runway

    strip

    ( Sumber; Peraturan dirje Perhubungan Udara, SKEP 77-VI-2005)

    Panjang Runway strip = 60 m

    Lebar Runway strip = 300 m

    Tipe Bandara = tipe precission instrument runway

    d.Instrument non precision

    approach runway

    e. Non-Instrument runway 60 m 80 m

    3% 3% 2,50% 2,5%

    150 m 150 m

    90 m 90 m 150 m

    Panjang runway strip :

    a. Instrument runway

    b.Non-Instrument runway

    Lebar Runway strip :

    150 m 150 mc.Instrument precision approach

    60 m

    300 m 300 m

    60 m

    2% 2%

    300 m

    Code LetterUraian

    1 2

    1,75%

    30 m 60 m 60 m

    43

    1,75%

    60 m 60 m 60 m

  • d. Stopway

    Panjang stopway = 300 m ( minimal 60 m sebelum ujung runway strip )

    Lebar stopway = 60 m ( sama dengan lebar runway dengan bahunya )

    e. Clearway

    Panjang clearway = 1000 m ( maksimal 0.5 x ARFL take-off )

    Lebar clearway = untuk kode 3 dan 4 tidak boleh kurang dari 150 m

    f. Runway end safety Area ( RESA )

    Panjang clearway = Panjang RESA untuk kode 3 dan 4 adalah 240 m

    Lebar RESA = 2 x lebar runway = 90 m

    g. Threshold

    Panjang threshold = 60 m ( sama dengan lebar runway dengan bahunya )

    Tebal threshold = 1.8 m

    Perhitungan declared distances harus dihitung sesuai dengan hal berikut ini:

    1. Take-off run available (TORA)

    TORA = panjang ARFL take-off

    TORA= 4056 m

    2. Take-off distances available (TODA)

    TODA = TORA + CWY

    TODA = 4056 + 1000

    TODA = 5056 m

    ASDA = TORA + SWY

    ASDA = 4056 + 300

    ASDA = 4356 m

    3. Accelerate-stop distance available (ASDA)

  • 4. Landing distance available (LDA)

    LDA = panjang ARFL landing

    LDA = 3570

    Menghitung panjang runway berdasarkan beberapa kondisi

    a. Keadaan lepas landas (take-off) normal

    TODA = 1.15 x ARFL take-off = 1,15 x 4056 = 4664,4 m

    LODA = 0.55 x TODA = 0,55 x 4664,4 = 2565,42 m

    CW = 0.5 x [TODA (1.15 x LODA)] = 0,5 x 1714,17 = 857,084 m

    TORA = TODA CW = 4664,4 - 857,084 = 3807,32 m

    FL = FS + CW ---> (FS = TORA) = 3807,3165 + 857,084 = 4664,4 m

    b. Keadaan pendaratan (landing) normal

    LD = TODA = = 4664,4 m

    SD = 0,6 x LD = 0,6 x 4664,4 = 2798,64 m

    CW = 0.5 x (TODA LODA) = 0,5 x 2098,98 = 1049,49 m

    SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m

  • FL = TORA + CW -> (TORA=ARFL) = 4056 + 1049,49 = 5105,49 m

    c. Keadaan take off over shoot

    LD = TODA = 4664,4 = 4664,4 m

    LODA = 0.75 x TODA = 0,75 x 4664,4 = 3498,3 m

    CW = 0.5 x (TODA LODA) = 0,5 x 1166,1 = 583,05 m

    SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m

    d. Keadaan kegagalan mesin

    LD = TODA = = 4664,4 m

    SD = 0,6 x LD = 0,6 x 4664,4 = 2798,64 m

    CW = 0.15 x LD = 0,15 x 4664,4 = 699,66 m

    SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m

    FL = TORA + SW -> (TORA=ARFL) = 4056 + 233,22 = 4289,22 m

    e. Keadaan poor approach

    LD = TODA = = ## 4664,4 m

    SD = 0,6 x LD = 0,6 x 4664,4 = 2798,64 m

    CW = 0.15 x LD = 0,15 x 4664,4 = 699,66 m

    SW = 0.05 x LD = 0,05 x 4664,4 = 233,22 m

    Kemiringan runway

    a. Kemiringan memanjang (longitudinal)

    Dari tabel dibawah ini didapatkan persyaratan dan kemiringan memanjang landasan yang mengacu pada peraturan ICAO,

    kode angka 4 berdasarkan ARFL diperoleh :

  • longitudinal Slope runway

    4 2

    Max. Efektif slope 1 2

    Max. Longitudinal slope 1,25 2

    Max. Longitudinal change 1,5 2

    Slope change per 30 m 0,1 0,4

    ( Sumber; : Manual of Standards (MOS) - Part 139 Aerodromes 2002)

    b. Kemiringan melintang (transversal)

    Berdasarkan tabeldibawah ini Untuk kode runway C,D,E atau F memiliki kriteria :

    - Kemiringan maksimum = 2%

    - Kemiringan diinginkan = 1.5%

    - Kemiringan minimum = 1%

    Transverse slope runway

    A atau B D, E atau

    Kemiringan Maksimum 2,50% 2,50%

    Kemiringan Diinginkan 2,00% 1,50%

    Kemiringan Minimum 1,50% 1,00%

    ( Sumber; : Manual of Standards (MOS) - Part 139 Aerodromes 2002)

    Catatan:

    Standar ini tidak selalu dapat diterapkan pada persimpangan jalan dimana

    disain yang dibuat dapat mensyaratkan adanya variasi terhadap standar.

    UraianCode Letter

    C, F

    1,5

    1,5

    0,2

    2

    2

    2

    0,4

    1

    3 1Uraian

    Code Letter

  • Perencanaan Taxiway

    Berdasarkan tabel jenis dan karakteristik pesawat, maka untuk jenis pesawat DC-10-30

    termasuk golongan 4 D memiliki karakteristik sebagai berikut :

    a. ARFL = 3.353

    b. Wingspan = 49,17

    c. OMGWS = 12,60

    d. Lenght = 55,34

    f. MTOW = 251.748

    g. Tire pressure = 1276 Kpa

    Jarak bebas tepi taxiway

    Jarak bebas minimum (minimum clearance) pada perencanaan taxiway

    berdasarkan tabel dibawah ini, yaitu sebesar 4.5 m

    Jarak Bebas Minimum antara OMGWS pesawat dengan tepi taxiway

    Code

    LetterClearence

    A

    B

    1,5 m

    2,25 m

    D

    3 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel

    base less than 18 m

    4,5 m

    C 4.5 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel

    base equal to or greater than 18 m

    E

    F

    4,5 m

    4,5 m

  • ( Sumber; : ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009)

    Lebar taxiway

    Berdasarkan tabel dibawah, maka lebar taxiway untuk code letter D dan dengan outer main gear wheel span

    12,60 adalah sebesar 23 m

    Lebar Minimum untuk bagian lurus ( straight section ) taxiway

    (Sumber : ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009

    (Sumber : SKEP 77/VI/ 2005

    C

    315 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a

    wheel base less than 18 m

    18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel

    base equal to or greater than 18 m.

    B 10,5 m

    A 7,5 m

    Codetaxiway width

    Letter

    18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an outer

    main gear wheel span of less than 9 m

    E 23 m

    F 25 m

    D 23 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an

    outer main gear wheel span equal to or greater than 9 m.

    4,5

    4,5

    4,5

    4,5

    dengan tepi taxiway ( m )

    Jarak bebas minimum dari roda utama

    1,5

    2,25

    3

    4,5

  • Kemiringan taxiway

    Berdasarkan Annex 14 chapter 3.9.9 dan 3.9.10, jika huruf kode taxiway adalah

    C, D, E atau F maka :

    a. Kemiringan memanjang (longitudinal slope) di sepanjang seberang bagian dari taxiway tidak boleh lebih dari 1.5%

    Jika perubahan kemiringan tidak dapat dihindarkan, maka tingkat perubahan tidak lebih dari 1% per 30 m (radius

    minimum kelengkungannya 3000 m).

    b. Kemiringan melintang (transverse slope) pada seberang bagian taxiway harus memadai untuk mencegah pengakumulasian

    air dan tidak boleh kurang dari 1.0% dan tidak boleh lebih dari 1.5%.

    Jarak pandang taxiway

    Garis pandang tak terhalang di sepanjang permukaan taxiway, dari suatu titik di atas taxiway, tidak boleh kurang dari

    jarak yang ditentukan dengan menggunakan tabel berikut :

    Standar untuk garis pandang taxiway

    (Sumber : Manual of Standards (MOS) - Part 139 Aerodromes 2002)

    C, D, E atau F 300 m dari 3 m di atas taxiway

    Code Garis Pandang Minimum

    (Minimum line of sight)

    Letter

    A 150 m dari 1.5 m di atas taxiway

    B 200 m dari 2 m di atas taxiway

  • Jarak minimum pemisahan taxiway

    Berdasarkan tabel jarak minimum pemisahan taxiway untuk kode runway 4D, maka diperoleh jarak antara garis tengah taxiway

    dengan garis tengah runway untuk tipe Instrument runways yaitu 176 m

    - Jarak antar garis tengah taxiway = 66,5 m

    - Jarak taxiway terdekat dengan suatu benda = 40,5 m

    - Jarak taxiway terdekat dengan bangunan = 36 m

  • Jarak minimum pemisahan taxiway

    2 3

    (6) (7) (8)

    37,5 47,5 -

    42 52 -

    - - 93

    - - 101

    - - -

    - - -

    (Sumber : ICAO Annex 14 Vol.1 Aerodrome Design and Operations, 2009

    F

    E

    (1)

    A

    B

    C

    D

    Non-Instrument runways code Number

    Distance betwen taxiway centre line and runway centre line ( meter )

    (2)

    190

    Instrument runways code Number

    1

    -

    176

    182,50

    -

    (5)

    -

    -

    168

    176

    -

    -

    (4)

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    (3)

    82,5

    87

    -

    82,5

    87

    4321

    Code Letter

  • Lebar bahu taxiway

    Jika huruf kode taxiway adalah C, D, E atau F dan digunakan oleh pesawat jet propelled, maka harus didukung oleh adanya bahu

    taxiway. Berdasarkan Lebar bahu (taxiway shoulder) pada masing-masing sisi taxiway tidak boleh kurang dari untuk kode

    taxiway adalah D 10.5 m.

    Berdasarkan KEPMEN SKEP 77/VI/ 2005 untuk pesawat dengan code letter D dan code number 4 diperoleh:

    - Lebar bahu dan taxiway = 38 m

    - Lebar taxiway strip dari centre line = 40,5 m

    - Grading of taxiway strips = 19 m

    - Kemiringan melintang taxiway strip arah ke atas = 2,5 %

    - Kemiringan melintang taxiway strip arah bawah = 5 %

    - Radius turn-off kurva minimum = 550 m

    - Kecepatan keluar dari kondiri basah = 93 km/jam

    - Sudut antara runway dengan rapid exit taxiway = 30o ( range 25o - 45o, tidak boleh > dari 45o)

    Taxiway Shoulder Minimum

    Lebar minimum bahu

    (Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)

    code letter/

    penggolongan Pesawat taxiway pada bagian

    pesawat lurus (m)

    A / I I 25

    B / II II 25

    IV 38

    C / III III 25

    E / V V 44

    Penggolongan

    F / VI VI 60

    D / IV

  • Taxiway Strip

    maksimum kemiringan maksimum kemiringan

    ( harus graded area) (m)

    (Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)

    Taxiway Shoulder Minimum

    Lebar minimum bahu

    code letter/ jarak minimum bagian

    penggolongan tengah strip garis tengah keatas yang diratakan

    A / I 11 3

    B / II 12,5 3

    C / III 12,5 2,5

    2,5

    pesawat taxiway (%)

    D / IV 19 2,5

    E / V 22 2,5

    kebawah yang diratakan(%)

    5

    5

    5

    5

    5

    5

    Kode Angka jaripjari kurva

    landasan taxiway Kecepatan keluar

    F / VI 30

    (km/jam)

    1 275 65

    2 275 65

    3 550 93

    Sumber: Heru Basuki, 1984

    (m)

    4 550 93

  • Exit taxiway

    Lokasi exit taxiway ditentukan oleh titik sentuh pesawat dan kelakuan pesawat saat mendarat pada landasan.

    Untuk menentukan jarak lokasi exit taxiway dari threshold landasan, unsur unsur dibawah ini harus diperhitungkan :

    1) Kecepatan waktu touchdown (menyentuh landasan).

    2) Kecepatan awal waktu sampai titik A, yaitu perpotongan garis singgung antara landasan dan taxiway.

    3) Jarak dari threshold sampai ke touchdown.

    4) Jarak dari touchdown ke titik A.

  • . Klasifikasi pesawat untuk perencanaan exit taxiway

    BF- 170

    kurang dari 167 km/jam DC-3

    ( 90 knot) DC-4

    F-27

    Bristol Britania

    Antara 169-222 km/jam F-28

    ( 91-120 knot) V 800

    B-707

    B-727

    B-737

    B-747

    lebih dari 224 km/jam Airbus

    ( 121 knot) DC-8

    DC-9

    DC-10

    L-1011

    Trident

    (Sumber : Merancang dan merencana lapangan terbang, Heru Basuki, 1986)

    Berdasarkan tabel diatas, untuk pesawat dengan tipe DC-10-30, termasuk dalam group III, maka untuk kecepatan

    Dalam perencanaan exit taxiway ini yang perlu diperhatikan adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang saat

    akan memasuki area sistem landasan penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :

    = 125 x R x u

    I

    II

    III

    touchdown digunakan 224 km/jam = 62,22 m/dt.

    Design group Kecepatan Touchdown Pesawat

  • v = kecepatan awal atau rencana dari pesawat saat akan memasuki taxiway

    R= jari-jari tikungan pada sistem taxiway ( berdasarkan tabel dibawah)

    u = koefisien gesek anatara ban dan struktur perkerasan = 0,13

    Putaran taxiway (R) Panjang dari peralihan

    (Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)

    maka kecepatan awal saat meninggalkan pesawat yaitu :

    = 125 x 45 x = = m/det

    Jarak dari treshold ke lokasi exit taxiway = Jarak touchdown + D

    Dimana :

    D = = ( S!)2- (S2)2 = 3140,44 = m = 1050

    3

    S1 = Kecepatan touchdown ( m/det) = 62,22 m/det

    S2 = Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan ( m/det) = 27,04 m/det

    a = Perlambatan ( m/det2) = 1,5 m/det ( asumsi )

    A / I

    B / II

    C / III

    D / IV

    E / V

    F / VI

    75

    75

    75

    22,5

    22,5

    30

    45

    45

    18,75

    17,75

    20,4

    31,5 - 33

    31,5 - 33

    31,5 - 33

    18,75

    17,75

    18

    29 - 30

    29 - 30

    29 - 30

    oveerstering one side

    Jari-jari fillet untuk jugmental

    widening (F) (m)

    oveerstering symetrical

    Jari-jari fillet untuk jugmental

    widening (F) (m)

    ke fillet (L)

    (m)

    (m)

    code letter/

    penggolongan

    pesawat

    v = 125 x R x u

    Jarak adari touchdown ke titik A

    45

    15

    15

    45

    2 a

    0,13 731,25 27,04

    1046,814446

  • Berdasarkan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005 bahwa lokasi jalan keluar pesawat (jarak touchdown) yaitu

    antara 450 m hingga 650 m. Jarak touchdown yang digunakan yaitu 550 m.

    Jarak dari threshold ke lokasi exit taxiway (S) = Jarak touchdown + D = 550 + 1050 = 1600 m

    Jarak lurus minimum setelah belokan sehingga pesawat dapat berhenti penuh sebelum melalui persimpangan dengan pesawat

    lain adalah :

    Jarak lurus minimum setelah belokan taxiwayCode

    Letter

    A

    B

    C

    D

    E

    F(Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)

    Untuk perencanaan jari jari fillet dapat berpedoman pada tabel dibawah ini sesuai dengan penggolongan pesawat yang direncanakan

    Jari jari fillet

    (Sumber : Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005)

    I

    pesawat

    Lebar parallel

    taxiway keluar taxiway

    ( WT1) (m)

    II

    III

    IV

    V

    VI

    35

    35

    75

    75

    75

    75

    Penggolongan Pesawat Jarak Lurus Setelah Belokan (m)

    code letter/

    penggolongan R1 (m) ( Wr) (m)

    Lebar runway lebar dari dan

    ( WT2) (m)

    A / I

    B / II

    C / III

    D / IV

    E / V

    F / VI

    18

    23

    30

    45

    45

    1860

    15

    18

    23

    30

    30

    45

    41,5

    30

    60

    30

    26,5

    26,5

    26,5

    23

    60

    R2(m)

    30

    30

    41,5

    60

    60

    60

    30

    41,5

    45

    ro(m)

    39

    41,5

    53

    71,5

    72,5

    r1(m)

    25

    25

    25

    35

    35

    r2(m)

    25

    30

    35

    55

    55

    5075

  • Perencanaan Apron

    dan length terpanjang jenis pesawat DC-8-61

    - Wing span = 49,17 m

    - Panjang badan pesawat = 57,12 m

    - ARC = 4 D

    Dimensi apron

    Berdasarkan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara SKEP/77/VI/2005, dimensi apron untuk satu pesawat dapat dilihat pada tabel

    berikut :

    II IV VI

    1. dimensi untuk satu pesawat

    a. Slef taxing ( 45o taxing) 40 70-85 70-85

    25 55-80 55-80

    b. Nose in - 190 190

    - 70 70

    b. Clearence antar pesawat dengan

    pesawat di apron (m) 3 4,5 4,5

    2. slope / kemiringan

    a. Ditempat pesawat parkir,maksimum 1 < 1