tentang kompos

43
Daftar isi Judul Hal 1. Membuat kompos dengan pupuk organik. 2. Pupuk 3. Pupuk Bokashi Versus Kompos 4. Dibanding Asli, EM Aktif Lebih Kuat 5. Menakar Komposisi Kandungan EM4 6. Mari membuat kompos skala rumah tangga 7. Petani Bantul Ciptakan Ramuan Alami Pengusir Hama 8. Kegunaan unsur-unsur hara bagi tanaman 9. Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi Tanaman 10. Mengolah Sampah Skala Rumah Tangga 11. Membuat Kompos Dalam Pot 12. Keranjang ‘Ajaib’ Takakura 13. Fungi (Kapang) Pelarut Fosfat 14. Pupuk Organik Granul Premium 15. Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik In Situ untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia dan Subsidi Pupuk 16. TEKNOLOGI PERTANIAN ( Pupuk Ion dari Urine Manusia ) 1 3 6 7 8 9 11 12 14 17 18 18 19 21 23 27

Upload: abotoba

Post on 02-Jul-2015

736 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang kompos

Daftar isi

Judul Hal

1. Membuat kompos dengan pupuk organik.

2. Pupuk

3. Pupuk Bokashi Versus Kompos

4. Dibanding Asli, EM Aktif Lebih Kuat

5. Menakar Komposisi Kandungan EM4

6. Mari membuat kompos skala rumah tangga

7. Petani Bantul Ciptakan Ramuan Alami Pengusir Hama

8. Kegunaan unsur-unsur hara bagi tanaman

9. Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi Tanaman

10. Mengolah Sampah Skala Rumah Tangga

11. Membuat Kompos Dalam Pot

12. Keranjang ‘Ajaib’ Takakura

13. Fungi (Kapang) Pelarut Fosfat

14. Pupuk Organik Granul Premium

15. Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik In Situ untuk

Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia dan Subsidi Pupuk

16. TEKNOLOGI PERTANIAN ( Pupuk Ion dari Urine Manusia )

1

3

6

7

8

9

11

12

14

17

18

18

19

21

23

27

Page 2: Tentang kompos

1. Membuat kompos dan Pupuk Organik

KOMPOS: Dari Tanah Kembali Ke TanahCatatan: Bahan ini digunakan untuk menjelaskan kompos pada petani, pekebun, atau masyarakat awam. Dibuat dengan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh petani. Semoga bermanfaat.

Apa itu kompos?Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Apa manfaat kompos?Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

Apa saja yang bisa dibuat kompos?Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.

Bagaimana cara membuat kompos yang cepat, mudah, dan murah?Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi

1

Page 3: Tentang kompos

basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.

Bagaimana cara penggunaan kompos?Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos : tiga bagian tanah.Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain.link: http://isroi.wordpress.com/2008/11/1...nah/#more-1140

Kompos JeramiPenelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah menemukan bahwa kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula. Link :

1

Page 4: Tentang kompos

2. Pupuk

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

Banyak orang yang sering salah presepsi dalam menggunakan pupuk kimia, pupuk hayati dan pupuk organik. Pupuk organik dan pupuk hayati seringkali disamakan dengan pupuk kimia. Padahal pupuk-pupuk ini sebenarnya berbeda sama sekali.

A. Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :

Pembuatan bakteri penghancur (EM).

Bahan-bahan :

* Susu sapi atau susu kambing murni.* Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.* Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.

Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

* Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati.* Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.* Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.* Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.* Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.

Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007...roorganism-em/

B. Cara Pembiakan Bakteri

Untuk menghemat biaya, bibit bakteri EM4 yang dibeli di toko atau koperasi Saprotan dapat dikembangbiakkan sendiri, sehingga kebutuhan pupuk organik untuk luas lahan yang ada dapat dipenuhi. Adapun prosedur pembiakan bakteri EM4 adalah sebagai berikut:

Bahan dan Komposisi:

1

Page 5: Tentang kompos

1 liter bakteri3 kg bekatul (minimal)¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)¼ kg terasi5 liter airAlat dan Sarana:

EmberPengadukPanci pemasak airBotol penyimpanSaringan (dari kain atau kawat kasa)Cara Pembiakan:

Panaskan 5 liter air sampai mendidih.Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari kurang lebih 10 menit.Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap mendapatkan oksigend ari udara).Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan diuraikan dibawah ini.Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja.Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007...iakan-bakteri/

C. Cara Membuat Pupuk Cair Organik

Bahan dan Alat:

1 liter bakteri5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air30 kg kotoran hewanAir secukupnyaEmber/gentong/drum yang dapat ditutup rapatCara Pembuatan:

Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember.Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.

1

Page 6: Tentang kompos

Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat.Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.Kegunaan:

Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari.Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan.Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007...-cair-organik/

D. Cara Membuat Pupuk Hijau Organik

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

200 kg hijau daun atau sampah dapur.10 kg dedak halus.¼ kg gula pasir/gula merah.¼ liter bakteri.200 liter air atau secukupnya.Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007...hijau-organik/

1

Page 7: Tentang kompos

3. Pupuk Bokashi Versus KomposOLEH: WAYAN NITA

Sebelum dikenalnya penggunaan pupuk kimia oleh petani, kompos lebih dulu populer. Seiring dengan perkembangan teknologi kompos pun terpinggirkan. Banyaknya permintaan hasil produksi pertanian menuntut petani mengolah lahan lebih cepat. Petani tidak mau lagi menggunakan kompos sebagai pupuk tanamannya. Selain lama penampakan hasil aplikasi pada tanaman juga karena semakin sulitnya mendapatkan bahan organik.

Kompos merupakan pupuk organik yang mempunyai banyak keunggula dibanding pupuk kimia. Setelah ditemukannya teknologi EM yang juga berbahan organik maka sempurnalah kandungan pupuk organik Bokashi. Meskipun sama-sama menggunakan bahan organik sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik. Tapi Bokashi lebih unggul dibangdingkan dengan kompos. Karena Bokashi diolah dengan menggunakan teknologi EM sedangkan kompos tidak.

Bila kita lihat perbandingan antara Bokashi dan kompos, kandungan hara pada Bokashi lebih tinggi, periode proses pada tanaman lebih cepat, pengaruh terhadap tanah sempurna, energi yang hilang rendah dan populasi mikroorganisme dalam tanah lebih sempurna dibanding kompos. Keunggulan tersebut disebabkan karena selain menggunakan bahan organik, juga ada campuran Molasse (tetes tebu)/larutan gula merah dan kandungan mikroorganisme dalam EM4 yang lengkap.

Dalam pembuatan Bokashi, dapat dilakukan secara aerob maupun anaerob. Bahan yang digunakan sama, yaitu Molasse(Tetes tebu), EM4 dan bahan organik (jerami, sekam padi dan dedak halus). Yang berbeda adalah dalam proses fermentasinya. Bokashi anaerob setelah adonan (bahan organik disiram larutan EM+Molasse+Air sampai kandungan air 40%) dicampur rata kemudian dimasukkan kedalam drum plastik atau karung atau kantong plastik. Diamkan selama 7 hari dan di hari ke-8 adonan telah siap ditebarkan. Bokashi siap dipakai bila tercium aroma tape. Bokashi ini ideal digunakan sampai dengan 6 bulan bila tersimpan dalam kondisi yang baik.

Bokashi aerob setelah adonan tercampur rata kemudian dihamparkan diatas ubin yang kering dan ditutup dengan terpal atau karung goni. Dapat pula dimasukkan Diamkan selama 4-7 hari tetapi setiap hari diaduk agar suhu tidak melebihi 40°C. Bokashi siap dipakai jika sudah tercium aroma bau tape. Bokashi ini dapat dibuat dengan bermacam-macam komposisi bahan organiknya. Seperti Bokashi pupuk kandang, Bokashi jerami, Bokashi arang sekam, Bokashi super dan Bokashi Express. Bahan baku utama menggunakan EM4, Molasse, pupuk kandang, sekam padi dan dedak.

1

Page 8: Tentang kompos

4. Dibanding Asli, EM Aktif Lebih Kuat OLEH: WAYAN NITA

Produk EM yang beredar di pasaran kebanyakan berupa EM asli. Yang tidak dapat langsung diaplikasikan pada media. Karena kandungan mikroorganisme dalam EM asli tidur sehingga tidak akan memberikan pengaruh yang nyata. Sama saja dengan menaburkan kotoran ayam yang baru keluar ke tanaman. Semua membutuhkan proses agar mendapatkan hasil yang maksimal.

EM asli perlu dilarutkan menjadi EM aktif. Karena EM aktif aktivitasnya lebih tinggi daripada EM asli. Memang, dari segi daya simpan EM asli lebih lama dari pada EM aktif, yaitu mampu bertahan hingga lima tahun. Tetapi sebulan sesudah pembuatan EM aktif, aktivitasnya drastic menurun. Rekomendasi penggunaan EM aktif hanya satu bulan dan aktivitas mikroorganisme paling tinggi pada hari ke-10 sampai hari ke-17 pasca dilarutkan

Pembuatan larutan aktif dengan mencampurkan EM asli dengan molasse (tetes tebu) dan air. Air yang cocok untuk membuat EM aktif adalah air sumur, air yang bebas dari residu kimia, air yang bebas dari pncemaran dan air yang bersih. Molasse yang digunakan harus dibersihkan dari kotoran, dan dipilih dari pabrik gula berkualitas. Semakin baru molasses, EM aktif yang dihasilkan akan semakin bagus, maksimum satu tahun sejak dikeluarkan dari pabrik. Bila sulit mendapat molasse, juga bisa digunakan gula merah atau gula pasir yang telah dilarutkan.

EM asli dicampur dengan molasse dan air kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup rapat, biarkan 5-10 hari dalam keadaan kedap udara. Wadah harus ditutup rapat dan dihindarkan dari sinar matahari langsung. Tutup wadah dibuka pada hari ke lima untuk mengeluarkan gas agar tidak meledak.

Setelah 5-10 hari kemudian EM aktif sudah dapat digunakan bila tercium bau asam manis. PH EM aktif jadi 3,7 atau kurang, idealnya 3,5. Wadah yang baik untuk menyimpan EM aktif adalah tangki plastik atau tangki stainless stell, tangki bersih dan tangki yang dapat mempertahankan kondisi anaerob. Jangan gunakan bekas tempat oli atau tempat bahan kimia, yang kotor atau tangki logam berkarat. EM aktif yang dihasilkan tidak boleh digandakan.

1

Page 9: Tentang kompos

5. Menakar Komposisi Kandungan EM4HORISONOLEH: WAYAN NITA

Teknologi EM (Effective Mikroorganism) dapat digunakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri. Meski sudah banyak kalangan masyarakat yang menggunakan tapi tidak banyak yang tahu tentang EM, komposisi kandungan, fungsi dan jenis-jenis EM.EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme Aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman.Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan.Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanahlactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfunsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi molaritas Benur.Jenis-jenis EM yang ada seperti EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah. EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu.Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen. EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman. EM4 terdiri dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim. EM5 berupa pestisida organik.

1

Page 10: Tentang kompos

6. Mari membuat kompos skala rumah tangga

Salah satu dari pola hidup hijau yang dapat kita laksanakan adalah mengelola sampah organic rumah tangga, dengan membuatnya menjadi kompos.

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organic organic.Pembuatannya tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya. Hanya memerlukan persiapan pendahuluan, sesudah itu kalau sudah rutin, tidak merepotkan bahkan selain mengurangi masalah pembuangan sampah, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.

Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan.

Bagaimana Kompos Terjadi

Sampah organic secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses peruraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban. Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.

Peralatan

Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.

1

Page 11: Tentang kompos

Cara Pengomposan

- Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.- Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .- Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.- Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.- Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.

Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.

1

Page 12: Tentang kompos

7. Petani Bantul Ciptakan Ramuan Alami Pengusir HamaMinggu, 7 Desember 2008 | 19:05 WIB

YOGYAKARTA, MINGGU - Petani di Desa Srihardono, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menciptakan ramuan pengusir hama yang sederhana namun efektif. Temuan ini menjadi alternatif murah pengganti insektisida."Bahan-bahannya sederhana karena terdapat di sekitar kita, seperti jamur, bambu, tanaman liar dan lain sebagainya," kata ketua Regu Pengendali Tanaman (RPT) Srikaton, Hartoyo, saat pameran di Kecamatan Imogiri, Minggu (7/12).Salah satu contonya adalah ramuan pengusir lalat buah, bahannya terbuat dari daun selasih yang ditumbuk halus, dan diberi air kelapa dan tebu. Ramuan yang tercipta khas aroma lalat buah yang betina.

"Ramuan tersebut kita taruh di sebuah wadah, nantinya lalat buah jantan akan datang dan mengeluarkan sperma, setelah itu lalat tersebut langsung mati di tempat," katanya.Alat pengusir lalat buah di pasaran lumayan mahal, sekitar Rp100.000 per botol. Sedangkan ramuan alami yang dibuat Hartoyo, jika ditotal hanya mengeluarkan dana Rp4.000 hingga Rp5.000 per botol, dengan isi 4 kali lipat lebih banyak.

Hartoyo mengatakan temuannya yang lain adalah ramuan pengusir hama tikus dari singkong direbus yang dicampur dengan air kelapa. Jika tikus meminumnya, dia akan kehilangan nafsu makannya dan beberapa hari kemudian tikus akan mati.

Ia mengatakan awalnya percobaan ini dimulai dengan sembilan temannya dari pelatihan yang diberikan oleh dinas pertanian Kabupaten Bantul. Kemudian mereka kombinasikan dengan banyak membaca buku-buku yang terkait. Alat-alat dan ramuan yang ditemukan berlaku untuk pengendalian hama untuk jenis apapun.

"Bahannya alami, dan mudah ditemukan di manapun, misalnya untuk jamur Beuferia bassiana sangat mudah ditemukan atau jamur trikodona sering berada di bawah bambu, hasilnya juga sudah diuji di laboratorium milik Provinsi DIY," katanya.

Ia memamerkan alat-alat dan ramuannya di tiap ada kesempatan, seperti pameran pertanian. Ia juga mengatakan tidak akan mematenkan temuan ia dan teman-temannya itu, apalagi hingga menjual."Saya tidak akan menjual, namun jika ada yang tertarik, saya lebih baik mengajarkannya saja, saya rasa hal itu lebih berguna," katanya.

1

Page 13: Tentang kompos

8. Kegunaan unsur-unsur hara bagi tanaman

Menurut hasil penelitian, setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur (ada yang menyebutkan zat) agar pertumbuhannya normal. Dari ke-16 unsur tersebut, 3 unsur (karbon, hidrogen, dan oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi disediakan oleh tanah. Jadi tanah sebagai dapur bagi tanaman setidaknya harus tersedia 13 menu agar pertumbuhannya normal. Ke-13 unsur tersebut adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur atau belerang (S), klor (Cl), ferum atau besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau pembaga (Cu), zink atau seng (Zn), boron (B) dan molibdenum (Mo).Mengenai faedah atau kegunaan unsur-unsur hara tersebut bagi tanaman adalah sbb:

1. NitrogenPeranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

2. FosforUnsur fosfor (P) bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu; membantu asimilasi dan pernapasan; serta mempercepat pembungaan, pemasalan biji, dan buah.

3. KaliumFungsi utama Kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Yang tidak bisa dilupakan ialah Kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.

4. KalsiumBagi tanaman, Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukan biji. Kalsium yang terdapat pada batang dan daun ini berkhasiat untuk menetralisasikan senyawa atau suasana yang tidak menguntungkan pada tanah.

5. MagnesiumAgar tercipta hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat, lemak, dan minyak-minyak, magnesiumlah biangnya. Magnesium (Mg) pun memegang peranan penting dalam transportasi fosfat dalam tanaman. Dengan demikian, kandungan fosfat dalam tanama dapat dinaikkan dengan jalan menambah unsur magnesium.

6. Belerang

1

Page 14: Tentang kompos

Belerang (S) berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Sulfur ini merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein seperti asam amino. Unsur ini pun membantu pertumbuhan anakan. Selain itu, sulfur merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis, dan lain-lain.

7. KlorMemperbaiki dan meninggikan hasil kering tanaman seperti tembakau, kapas, kentang, dan tamanam sayuran umumnya adalah peran dari klor (Cl). Unsur ini pun banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.

8. BesiUntuk pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun merupakan peran dari besi (Fe). Kehadirannya tidak boleh dianggap enteng. Sekali tidak ada, terutama pada tanah yang mengandung banyak kapur, tanaman akan langsung merana.

9. ManganPeran mangan (Mn) tak jauh beda dengan unsur besi. Selain sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi, unsur ini pun merupakan komponen penting dalam berbagai enzim.

10. TembagaFungsi tembaga (Cu) ini pun baru sedikit diketahui. Kehadirannya dapat mendorong terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama dalam berbagai enzim.

11. BoronBoron (B) berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan mengisap unsur kalsium. Selain itu, boron berperan dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji, unsur ini pun berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan, yang paling nyata ialah perannya dalam menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.

12. MolibdenumSama halnya dengan tembaga, hingga kini diketahui masih sedikit peranan molibdenum (Mo) bagi tanaman. Unsur ini sangat berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran. Untuk tanaman pupuk hijau, molibdenum membantu mengikat nitrogen dari udara bebas. Ini disebabkan unsur ini merupakan bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.

13. SengSeng (Zn) memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi membentuk hormon tumbuh.

1

Page 15: Tentang kompos

9. Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi Tanaman

Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi TanamanBy ibra76

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur hara terlihat sebagai berikut:

1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdilc. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunyad. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecile. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas

2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daunb. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang

3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian matib. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdilc. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpand. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugure. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendahKhusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:a. Daun

1

Page 16: Tentang kompos

Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan airb. BatangBatang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebahc. AkarPertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.d. Bulir dan MalaiPertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.

4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat matib. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan matic. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentukd. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita

5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatanb. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerutc. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.

6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnyab. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecild. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendahe. Jumlah anakan terbatas.

7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur

1

Page 17: Tentang kompos

dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak matib. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putihc. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhand. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.

8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putihb. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulangc. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigid. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelaie. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patahf. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pulab. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang matic. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklatd. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).

10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncakb. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbukac. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijaud. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau.

1

Page 18: Tentang kompos

Tanaman kerdil dan polong sedikit.

11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mob. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.

12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun matib. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklatc. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekalid. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbie. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitamd. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.

13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembagab. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas. [bp]

10. Mengolah Sampah Skala Rumah Tangga

Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu dari pengunjung blog ini.Dari bung Emmanuel Erwin Her Purwanto ([email protected]). Berikut

Maaf baru kali ini. info soal mini komposter sederhana saja. Prinsip dasarnya sbg berikut :

1. ambil ember / galon bekas cat tembok ukuran 20 liter.2. bagian dasarnya dilobangi beberapa lobang ukuran 0,5 cm.3. masukkan bahan kompos beberapa kali sampai penuh.4. bikin pipa udara dari paralon ukuran 3/4 in dilobangi kirikanan sepanjang ember / galon.5. Terakhir tusukkan pipa paralon kekompos tersebut, dan ember ditutup.

Kompos tidak perlu diaduk aduk, sampai kompos matang, waktunya tergantung bahan komposnya. Sekitar 5 - 10 hari. Jangan lupa setiap memasukkan bahan kompos sudah disemprot aktivator / EM4. Bila Kompos masih bau artinya pemberian/ penyemprotan aktivator tidak rata atau kurang.

Sederhana kan. Semoga informasi ini bermanfaat. Salam sejahtera.

1

Page 19: Tentang kompos

11. Membuat Kompos Dalam Pot

Membuat Kompos Dalam Pot

Setelah beberapa saat yang lalu menampilkan posting pembuatan kompos dengan metode karung dan keranjang takakura, posting kali ini akan membahas metode yang berbeda. Mudahnya, cara ini disebut metode pot.Pada prinsipnya pembuatan kompos dengan metode pot mirip dengan kompos metode lain. Prosesnya tetap melibatkan aktivitas mikroorganisme secara aerobik yang memanfaatkan limbah padat organik sebagai sumber energi.Sesuai dengan namanya, cara ini membutuhkan pot. Pot yang dipakai paling tidak berdiameter 25 cm. Pota dapat terbuat dari bahan plastik atau pun gerabah. Yang penting, pada bagian dasar pot terdapat lubang-lubang kecil yangbberfungsi sebagai tempat sirkulasi udara. Jika pot tersebut tidak memiliki lubang, maka pembuatan lubang harus dibuat sendiri menggunakan bor atau alat lain.Alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain:a) Pot, dasarnya diberi lubang-lubang kecil.b) Kerikilc) Pasird) Kapure) Sampah organik yang telah dipilah, dibersihkan dan dicacah.f) Tanahg) Sekop kecilCara pengerjaan:a) Masukkan kerikil ± 4 cm ke dalam pot.b) Masukkan pasir ± 3 cm pasir di atas kerikil.c) Masukkan tanah 5 cm.d) Masukkan sampah organik, jangan terlalu tebal.e) Tutup dengan kapur dan kotoran ternak jika ada.f) Tutup atasnya dengan tanah lagi.Mudah kan? Jika ingin menambahkan sampah lagi tinggal letakkan saja diatasnya dan ulangi langkah c sampai f. Penambahan sampah dapat dilakukan sampai pot penuh. Jangan lupa, selama proses kompos berlangsung tanahnya harus dijaga agar kelembabannya tetap. Tidak boleh terlalu kering atau basah dan diaduk beberapa kali.Happy composting!

12. Keranjang ‘Ajaib’ Takakura

Keranjang ‘Ajaib’ Takakura

Hello!Ternyata kompos dapat sambutan lebih di blog ini. So, untuk beberapa orang bertanya bagaimana cara buat kompos sederhana selain metode karung, mungkin bisa mencoba yang ini.

1

Page 20: Tentang kompos

Keranjang TakakuraOke, yang ini adalah teknologi pembuatan kompos yang ditemukan Bapak Takaura dari Jepang. Metode ini diperoleh dari hasil penelitian, dan sudah diuji coba dengan hasil memuaskan.Keranjang Takakura punya beberapa kelebihan dibandingkan dengan komposter lain.1. Tidak bau dan mengundang lalat.2. Dapat ditempatkan didalam rumah (tapi sebaiknya nggak ditempatkan di ruang makan atau kamar tidur, ya…).3. Dapat digunakan selama beberapa minggu tanpa mengeluarkan isinya sampai dengan kompos matang. Dengan keranjang ajaib ini, komposter akan lebih lama penuh karena sampah organik cepat susut.4. Mudah, bersih dan praktis.Untuk memulainya ita memang butuh ekstra modal untuk alat dan bahan. Tapi jangan khawatir, kalau kita reatif, semuanya akan jadi mudah. Setuju?!Nah, bahan dan alat yang dibutkan untuk membuat “Keranjang Ajaib” ini adalah- keranjang plastik yang tepinya berlubang (maksudnya mempunyai rongga-rongga udara di sekelilingnya). Buat lubang-lubang kecil di bagian dasarnya sebagai rongga udara.- kardus bekas untuk menutup dasar, dan sisi-sisi keranjang.- sekam atau sabut kelapa. Sekam/sabut tersebut dimasukkan ke dalam kain berpori seperti kain untuk mengukus nasi dan bentuk seperti bantal sesuai ukuran dasar keranjang. Buat dua buah.- kompos yang sudah jadi 1/5 tinggi keranjang, untuk starter.- sampah dapur/sampah halaman yang sudah dipilah dan dipotong kecil-kecil.Cara membuatnya- Masukkan kardus bekas di dasar dan sekeliling keranjang plastik.- Masukkan satu bantal sekam/sabut kelapa (dasar keranjang-kardus-bantal sekam).- Kemudian masukkan kompos yang sudah jadi.- Masukkan sampah organik yang telah dipilah dan dipotong kecil-kecil di atas kompos.- Aduk setiap penambahan sampah organik di hari berikutnya.Mudah kan? Oh ya, ada hal yang harus diingat. Sampah tulang, daging dan yang berbau menyengat tidak boleh dimasukkan dalam Keranjang Takakura, soalnya bisa bikin bau dan timbul lalat/belatung.

13. Fungi (Kapang) Pelarut Fosfat

Pikovskaya, seorang peneliti Rusia, pada tahun 1948 mengisolasi bakteri yang dapat melarutkan fosfat. Bakteri ini kemudian diberi nama bakteri P (Bacillus megaterium var. phosphaticum). Penelitian-penelitian selanjutnya banyak menemukan mikroba pelarut fosfat dari kelompok bakteri, aktinomicetes, dan fungi. Fungi pelarut fosfat yang ditemukan adalah dari genus Aspergillus dan Penicillium. Sedangkan dari bakteri dan aktinomicetes yang dominan melarutkan fosfat dari genus Bacillus, Pseudomonas dan Streptomyces. Daftar fungi yang dilaporkan dapat melarutkan fosfat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

1

Page 21: Tentang kompos

Tabel 1. Daftar Fungi Pelarut Fosfat yang Pernah Dilaporkan

Fungi Referensi

Penicillium, AspergillusSpeber, 1959

Acrotecium, Aspergillus, Cephalosporium, Fusarium,Paecilomyces, Penicillium, Phoma, Rhizoctonia Subba Rao, 1983

Aspergillus niger, A. candidus, A. flavus, A. ustus,Cyndrocladium sp, Fusarium solani, F. oxysporum, Gliocladium sp,Mortierella nana, M. longicollis, Penicillium sp, P. janthinellus,Pythium iregulose, Rhizoctonia solani, R. praticola, Sclerotiumrolfsii, Trichoderma viridae, Verticillium alba-atrumAgnihotri, 1970

Aspergillus awamoriGoyal, 1983

Cylindrocarpon abtusisporum, Spegazzinia tessarthra,Scopulariopsis brumtii, Phoma exigua, Eladia roccula, Curvularialunata, Myrothecium roridum, Humicola fuscoartra, Robillardosessilis, Gliomastrix murorum, Syncepholastrum racemosum,Peniconia cambrensis, Cladosporium sphaerospermum, ScolecobasidiumviriableSurange, 1985

Aspergillus, Penicillium, PhialotubusThomas et al, 1985

A. niger, A. fumigatus, A. regulosus, A. terreus, Penicillium,Acrophialophora, AlternariaTarafdar et al. 1992

P. bilajiGoos et al 1994

A. niger, P. citrinumOmar, 1998

Trichoderma harzianum RifaiAltomare et al, 1999

1

Page 22: Tentang kompos

A. asculeatusNarsian & Patel, 2000

P. variabile P16Fenice et al, 2000

Habitat Fungi Pelarut Fosfat

Sampai saat ini fungi pelarut fosfat yang berhasil diisolasi berasal dari tanah, tetapi tidak menutup kemungkinan diisolasi dari habitat lain. Beberapa peneliti telah mengisolasi fungi pelarut fosfat dari daerah rizosfer (daerah sekitar perakaran), rishoplen (daerah permukaan akar), dan nonrizosfer (Premono et al, 1994; Katznelson dan Bose, 1959). Premono et al (1994) mengemukakan bahea dari 219 isolat mikroba pelarut fosfat yang ditemukan 80%-nya terdapat di daerah rizosfer sedangkan sisanya dari rizoplen. Di daerah rizosfer fungi pelarut fosfat lebih banyak ditemukan daripada bakteri, sebaliknya di daerah rizoplen bakteri pelarut fosfat lebih banyak ditemukan daripada fungi. Hasil yang sama diperoleh oleh Kucey (1983), bahwa 60% dari isolat mikroba pelarut fosfat didapatkan di daerah rizosfer adalah fungi dan 0,1% dari jumlah total fungi tanah dapat melarutkan fosfat. Thomas et al 91985) mengemukakan bahwa tanah lateritik, aluvial, dan lempung lebih banyak mengandung fungi pelaruf fosfat daripada tanah pasir. Salih et al (1989) menduga bahwa perbedaan jumlah fungi pelafut fosfat di dalam tanah yang berbeda berhubungan dengan kandungan bahan organik yang ada di dalam tanah tersebut.Mekanisme Pelarutan Fosfat

Mikroba pelarut fosfat (P) di dalam aktivitasnya akan membebaskan sejumlah asam-asam organik. Asam-asam organik yang dihasilkan antara lain adalah asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat, oksalat, gioksalat, malat, fumarat, tartarat, a-ketobutirat, 2-ketoglutarat (Rao, 1983; Kucey, 1983). Asam-asam tersebut, terutama sitrat dan oksalat dihasilkan dalam jumlah besar pada medium pertumbuhan fungi pelarut fosfat (Banik dan Day, 1982; Cunningham dan Kuiack, 1992). Meningkatnya asam-asam organik tersebut biasanya diikuti dengan penurunan pH yang tajam, sehingga diikuti dengan pelarutan P dari sumber-sumber yang sukar larut. Di samping karena penurunan pH, maka kecenderungan Ca2+, Mg2+, Fe2+, dan Al2+ yang membentuk kelat dengan asam-asam organik akan membebaskan P menjadi ion fosfat (Rao, 1982).

14. Pupuk Organik Granul Premium

Pupuk organik granul (POG) memang sedang ‘naik daun’ beberapa waktu ini. Salah satu sebabnya adalah dukungan pemerintah untuk memberikan subsidi POG. Banyak sisi positifnya, tetapi sisi negatifnya ada juga. Salah satu sisi negatifnya adalah banyak POG yang dibuat asal-asalan, yang penting memenuhi spek, dapat untung, ngak peduli dengan kualitasnya. Broker-broker POG berkeliaran di mana-mana, pengusaha POG skala kecil yang

1

Page 23: Tentang kompos

tidak paham bisa kena getahnya. Yang dapat PO-pun yang penting memenuhi komitmennya, yang kadang-kadang tidak peduli dengan kualitas POG.

Lupakan saja POG itu, sekarang mencoba untuk berangan-angan untuk membuat POG kualitas premium. Bagi pengusaha yang memiliki visi jangka panjang POG Premium adalah kunci untuk sukses di bisnis POG.

POG Premium yang saya maksud di sini adalah POG yang memiliki kualitas sangat baik, komposisi lengkap, kualitas terjamin dan terbukti di lapangan. POG Premium bisa dibuat dengan beberapa cara:

1. Menggunakan Bahan Baku Kompos Grade ABanyak POG dibuat dengan kompos abal-abal, alias kompos mentah. Kompos yang baik adalah kompos yang dibuat dengan proses pengomposan yang sempurna, menggunakan dekomposer yang bagus, dan waktunya cukup. Bahan untuk membuat kompos pun adalah bahan organik yang terjamin tidak terkontaminasi oleh bahan B3. Misalnya, kompos yang dipakai bukan dari TPA, sampah kota, sampah rumah tangga, atau sampah industri yang menggunakan bahan berbahaya. Sebaiknya kompos dibuat dari sampah daun, limbah agroindustri, atau pupuk kandang sapi, kambing, dll.Salah satu parameter kualitas kompos adalah rasio C/N yang cukup rendah. Selain itu, kompos yang baik memiliki kandungan asam humat dan asam fulvat yang cukup tinggi. Kandungan unsur haranya lengkap, baik unsur makro maupun unsur mikro. Kompos bisa juga dibuat dengan mencampurkan kompos dari beberapa bahan, misalkan kompos dari kotoran sapi dikombinasikan dengan kompos dari limbah padat organik pertanian.Kompos yang baik juga tidak mengandung mikroba-mikroba patogen untuk tanaman, maupun benih-benih gulma.POG juga bisa dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya hara, seperti: fosfat alam, dolomit, zeolit, atau bahan-bahan lain.

2. Diperkaya dengan mikroba biofertilizer.Saat ini ada kecenderungan untuk mengkombinasikan pupuk organik dengan pupuk bio (biofertilizer). Secara teori memang memungkinkan untuk memperkaya pupuk organik dengan biofertilizer. Banyak mikroba yang bisa perperan sebagai biofertilizer. Kelompok umum mikroba ini adalah: mikroba penambat N (simbiotik maupun non simbiotik), pelarut P, pelarut K, mikoriza, PGPR, biocontrol, dll. Mikroba yang dipakai untuk biofertilizer harus mikroba unggul. Mikroba yang telah melewati serangkaian seleksi dan ujicoba dengan metode yang sahih, sehingga ketika ditambahkan ke dalam POG mikroba-mikroba ini benar-benar bisa berfungsi dengan maksimal.Penambahan mikroba juga akan menambah biaya. Apalagi jika ada banyak mikroba yang ditambahkan akan semakin meningkatkan biaya. Jadi penambahan mikroba harus benar-benar selektif.Salah satu kesulitan penambahan mikroba yang lain adalah kompatibilitas antar mikroba. Dalam penambahan mikroba tidak berlaku rumus matematika 1 + 1 = 2, bahkan kadang-kadang 1 + 1 = – 2. Ini tantangan tersendiri.

3. Penambahan Hormon NabatiSaat ini banyak beredar hormon tanaman yang berasal dari ekstrak tanaman, fermentasi

1

Page 24: Tentang kompos

ekstrak tanaman, sari hewan atau yang lainnya. Banyak sekali beredar di pasaran pupuk organik cair yang dibuat dengan cara ini dan terbukti di lapangan. Mungkin ada manfaatnya mengabungkan hormon nabati dengan POG. Dengan konsentrasi yang pas, penambahan POC bisa meningkatkan kualtias POG. Siapa tahu?

***Formula POG Premium harus sudah teruji di lapangan. Penambahan bahan-bahan di atas secara serampangan bisa berakibat sebaliknya, bukan POG Premium tetapi POG Dodol. Biarlah tanaman yang menjadi jurinya. POG Premium yang benar-benar premium akan menunjukkan efek positif pada tanaman. Seberapa besar efek positif itu, sebesar itu pula kualitas POG Premium ini. Selamat meramu POG Premium.

15. Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik In Situ untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia dan Subsidi Pupuk

jerami dari sisa panen padijerami dari sisa panen padiMakalah disampaikan pada diskusi dengan Sekretaris Menteri Pertanian, Dr. Abdul Munif, di Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, Kamis, 7 Mei 2009

Pendahuluan

Permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun di negeri ini. Permasalahan tersebut antara lain adalah kelangkaan pupuk di musim tanam, harga pupuk yang cenderung meningkat, beredarnya pupuk palsu, dan beban subsidi pemerintah yang semakin meningkat. Beberapa upaya dan program telah digulirkan oleh pemerintah melalui Departemen Pertanian RI. Sebagai contoh, subsidi pupuk kimia untuk petani, namun implementasi di lapangan masih banyak penyelewengan yang merugikan petani dan pemerintah.

Alternatif pupuk kimia adalah pupuk organik. Petani di dorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai penganti/alternatif pupuk kimia. Baru-baru ini Deptan juga mengeluarkan kebijakan untuk memberikan subsidi pupuk organik. Penyediaan pupuk organik diserahkan kepada BUMN atau perusahaan pupuk besar dengan mekanisme penyediaan yang mirip dengan pupuk kimia. Dikawatirkan masalah yang terjadi pada pupuk kimia akan terulang pada penyediaan pupuk organik granul ini apabila masih melibatkan perusahaan-perusahaan pupuk kimia. Beberapa tahun sebelumnya pemerintah juga pernah mengeluarkan program GO ORGANIK 2010, tetapi gaung program ini seperti kurang terdengar.

Penggunaan pupuk kimia secara intensif oleh petani selama beberapa dekade ini

1

Page 25: Tentang kompos

menyebabkan petani sangat tergantung pada pupuk kimia. Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia juga menyebabkan kesuburan tanah dan kandungan bahan organik tanah menurun. Petani melupakan salah satu sumber daya yang dapat mempertahankan kesuburan dan bahan organik tanah, yaitu: JERAMI. Pemanfaatkan jerami sisa panen padi untuk kompos secara bertahap dapat mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas padi.

Diperkirakan kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula

Nilai Hara dan Nilai Ekonomi Kompos dari Jerami Padi

Menurut Kim dan Dale (20041) potensi jerami kurang lebih 1,4 kali dari hasil panen. Rata-rata produktivitas padi nasional adalah 48,95 ku/ha, sehingga jumlah jerami yang dihasilkan kurang lebih 68,53 ku/ha. Produksi padi nasional tahun 2008 sebesar 57,157 juta ton (Deptan, 20092), dengan demikian produksi jerami nasional diperkirakan mencapai 80,02 juta ton. Potensi jerami yang sangat besar ini sebagian besar masih disia-siakan oleh petani. Sebagian besar jerami hanya dibakar menjadi abu, sebagian kecil dimanfaatkan untuk pakan ternak dan media jamur merang.

Pemanfaatan jerami dalam kaitannya untuk menyediakan hara dan bahan organik tanah adalah merombaknya menjadi kompos. Rendemen kompos yang dibuat dari jerami kurang lebih 60% dari bobot awal jerami, sehingga kompos jerami yang bisa dihasilkan dalam satu ha lahan sawah adalah sebesar 4,11 ton/ha. Andaikan semua jerami dibuat kompos akan dihasilkan kompos sebanyak 48,01 juta ton secara nasional.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) kandungan hara kompos jerami adalah sebagai berikut:Rasio C/N 18.88C- organik (%) 35.11N (%) 1.86P2O5 (%) 0.21K2O (%) 5.35Kadar air (%) 55%

*) data kandungan hara berdasarkan berat kering kompos

Dari data analisa di atas, kompos jerami memiliki kandungan hara setara dengan 41,3 kg Urea, 5.8 kg SP36, dan 89,17 kg KCl per ton kompos atau total 136,27 kg NPK per ton kompos kering. Jumlah hara ini kurang lebih dapat memenuhi lebih dari setengah kebutuhan pupuk kimia petani. Di tingkat nasional, potensi nilai hara dari kompos jerami

1

Page 26: Tentang kompos

adalah setara dengan 1,09 juta ton Urea, 0,15 juta ton SP36, dan 2,35 juta ton KCl atau total 3,6 juta ton NPK. Jumlah ini kurang lebih 45% dari konsumsi pupuk nasional yang mencapai 7,9 juta ton tahun 2007 (APPI, 20093). Jika kandungan hara ini dinilai dengan harga pupuk kimia (HET4), maka kompos jerami secara nasional bernilai Rp. 5,42 Trilyun.

Kompos jerami memiliki potensi hara dan nilai ekonomi yang sangat besar. Pemanfaatan kompos jerami ini oleh petani dapat menghemat pengeluaran negara untuk subsidi pupuk dan mengurangi konsumsi pupuk kimia nasional. Namun, potensi ini sepertinya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya Departemen Pertanian.Strategi Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik

Beberapa waktu sebelumnya pengomposan jerami pernah digalakkan, namun program ini kurang berjalan dengan baik karena beberapa hal. Salah satunya adalah teknik pengomposan yang tidak sederhana dan menyulitkan petani. Misal, anjuran untuk mencacah jerami sebelum dibuat kompos dengan mesin cacah. Cara ini mudah dilakukan apabila tersedia mesin cacah dan lokasinya dekat. Apabila lokasi sawah jauh dari jalan, seperti di Kerawang atau Karanganyar, petani tidak mungkin membawa mesin cacah ke tengah sawah. Akhirnya petani tidak mau untuk membuat kompos jerami.

Pembuatan kompos jerami dianjurkan untuk menambahkan pupuk kandang atau beberapa bahan tambahan lain, seperti: kapur, molasses, dan lain-lain. Pupuk kandang tidak selalu tersedia dalam jumlah cukup, demikian pula molasses yang tidak tersedia di sebagian besar wilayah pertanian. Ketidak tersediaan bahan-bahan tambahan tersebut juga membuat petani tidak mau untuk membuat kompos jerami.

Berdasarkan beberapa pengalaman tersebut di atas, pembuatan kompos jerami harus dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, murah, dan mudah, seperti:

1.Pengomposan jerami dibuat di lokasi di mana jerami di panen.

2.Pengomposan jerami dilakukan tanpa pencacahan dan tanpa penambahan bahan-bahan lain yang sulit diperoleh oleh petani.

3.Pengomposan jerami dapat dibuat dengan biaya yang semurah mungkin dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

4.Pengomposan jerami tidak memerlukan mesin atau alat yang rumit dan mahal. Pengomposan jerami harus bisa dibuat dengan peralatan sederhana yang tersedia di sekitar sawah atau mudah diperoleh oleh petani.

Secara alami proses pengomposan jerami akan berlangsung dengan sendirinya apabila kondisinya ideal, seperti kadar air yang cukup (kurang lebih 60%) dan aerasi yang lancar. Proses alami pengomposan jerami kurang lebih dua hingga tiga bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan jerami dapat ditambahkan aktivator pengomposan. Penambahan aktivator pengomposan dapat mengurangi lama pengomposan hingga tiga sampai empat minggu. Waktu pengomposan ini kurang lebih sama dengan waktu jeda antara panen dengan waktu tanam berikutnya.

1

Page 27: Tentang kompos

Multimanfaat Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik

Manfaat kompos jerami tidak hanya dilihat dari sisi kandungan hara saja. Kompos juga memiliki kandungan C-organik yang tinggi. Penambahan kompos jerami akan menambah kandungan bahan organik tanah. Pemakaian kompos jerami yang konsisten dalam jangka panjang akan dapat menaikkan kandungan bahan organik tanah dan mengembalikan kesuburan tanah.

Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Peranan-peranan kunci bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok5, yaitu:

A. Fungsi Biologi:menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanahmenyediakan energi untuk proses-proses biologi tanahmemberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah

B. Fungsi Kimia:merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanahpenting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanahmenyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K

C. Fungsi Fisika:mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanahmeningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan airperubahahan moderate terhadap suhu tanahFungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.

Penggunaan kompos jerami secara rutin dapat menurunkan penggunaan pupuk kimia, seperti yang telah dibuktikan oleh Bp. H. Zakaria, KTNA Kab. Bogor. Bertahun-tahun sebelumnya Pak H. Zaka menggunakan pupuk kimia sebanyak 150 – 200 kg NPK/ha. Setelah menggunakan kompos jerami selama kurang lebih 5 – 6 kali musim tanam dosis pupuk kimia dapat dikurangi hingga dosis 75 kg NPK/ha. Produksi padi cenderung tetap, tetapi kualitas padi yang dihasilkan meningkat, seperti: padi lebih pulen dan tidak cepat basi.Tantangan-tantangan Pemanfaatan Jerami oleh Petani

Petani Indonesia memiliki kebiasaan membakar jerami sisa-sisa panen. Alasannya adalah

1

Page 28: Tentang kompos

lebih cepat dan murah untuk membersihkan sisa panen tersebut. Kebiasaan ini tidak mudah dirubah. Petani juga memiliki karakter untuk melihat bukti terlebih dahulu kemudian baru mengikuti.

Menggalakkan kompos jerami ke petani memerlukan usaha yang komprehensif dan berkesinambungan. HMP menyarankan Departemen Pertanian (Deptan) untuk membuat sebuah program penggalakkan penggunaan kompos jerami. Program ini meliputi semua aspek antara lain: perangkat kebijakan, diseminasi, transfer teknologi, penyediaan sarana, dan pendampingan petani untuk membuat kompos jerami.

16. TEKNOLOGI PERTANIAN Pupuk Ion dari Urine Manusia

Jumat, 22 Januari 2010 | 05:17 WIB

Nawa tunggal

Penamaan jenis pupuk cair organik ini tergolong unik. Namanya, Pupuk Ion Organik 200 Watt. Pupuk ini berupa pupuk cair berbahan dasar urine manusia dicampur dengan cairan glukosa dan bakteri fermentor yang kemudian memiliki daya hantar listrik tinggi sampai 200 watt.

Semakin tinggi daya hantar listriknya semakin baik karena makin mudah diserap tumbuhan,” ujar

penemu pupuk tersebut, Soelaiman Budi Sunarto (47), Kamis (21/1) di Jakarta.

Pengembangan jenis pupuk ini menjadi

satu di antara 101 inovasi terpilih pada tahun 2009 oleh lembaga intermediasi Business Innovation Center (BIC). Pengembangan pupuk itu sendiri dimulai Budi sekitar tahun 2006 di Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.

Pengembangannya menggunakan bahan-bahan organik yang mudah ditemui di pedesaan. Pupuk ini sudah diuji coba di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, terbukti memiliki kandungan nitrogen yang tinggi.

Manfaatnya, tanaman akan tumbuh dengan akar yang kuat sehingga menunjang pertumbuhan dengan baik. Budi mengatakan, pupuk ini sangat baik untuk segala jenis tanaman, termasuk umbi-umbian, seperti wortel, kentang, ubi-ubian, dan bawang.

Pupuk ion organik ini mengandung bakteri pengurai yang juga bermanfaat untuk pencernaan ternak. Menurut Budi, pupuk cair ini pun baik dipakai untuk penggemukan sapi.

1

Page 29: Tentang kompos

”Bakteri pengurai yang ’mati suri’ itu akan hidup pada saat masuk ke alat pencernaan binatang yang hangat. Bakteri akan bekerja membantu mempercepat penguraian zat makanan yang masuk,” ujar Budi.

Cara pembuatan

Bahan dasar urine manusia dipilih untuk pupuk Ion Organik 200 Watt. Urine, dikatakan Budi, memiliki unsur nutrisi yang paling baik karena makanan yang dikonsumsi manusia termasuk paling lengkap, sebagai pemakan daging sekaligus tumbuh-tumbuhan.

Untuk mengoptimalkan hasil pun dipilih urine pagi hari selepas bangun tidur ketika kalori belum banyak dilepaskan. Tetapi, untuk memperoleh kuantitas makin banyak pada prinsipnya bisa menggunakan urine apa saja, termasuk urine hewan-hewan ternak.

Cara pembuatannya sangat sederhana. Dengan komposisi urine dan cairan mengandung glukosa masing-masing 50 persen, lalu ditambahkan fermentor. Kemudian diaduk selama 30 menit.

Cairan yang mengandung glukosa itu bisa diperoleh dari air kelapa atau air limbah tahu. Kalau tidak, cairan itu bisa dibuat dengan gula merah.

Hasil adukan urine, cairan glukosa, dan fermentor selama 30 menit itu kemudian dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, kemudian didiamkan. Setelah didiamkan satu minggu, dibuka sebentar lalu diaduk satu kali saja. Setelah itu ditutup lagi rapat-rapat selama tiga minggu.

Setelah tiga minggu itu pupuk Ion Organik 200 Watt pun jadi dan siap dikemas. Pengemasannya pun harus dalam wadah yang tertutup rapat-rapat.

Cara menguji kemampuan menghantar listriknya, yaitu dengan mengalirkan listrik ke dalam cairan pupuk untuk menyalakan beberapa lampu, misalnya lima lampu dengan masing-masing daya 40 watt. Lampu itu akan menyala dengan sempurna. Jika hanya meredup, kualitas pupuk kurang bagus.

Pemakaian pupuk Ion Organik 200 Watt dengan cara disemprotkan ke tanaman supaya mudah diserap daun. Komposisi volume pupuk 1 mililiter untuk 1 liter air bersih.

Fermentor mengandung organisme bakteri pengurai mudah diperoleh di toko-toko pertanian. Tetapi, Budi menyarankan, untuk menghemat biaya lebih baik membuat sendiri.

Caranya tidak terlalu rumit. Pembuatan fermentor pertama kali dengan mengambil kotoran sapi yang masih berada di dalam usus sapi bagian tengah.

”Kotoran itu belum sepenuhnya menjadi kotoran yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh sapi. Ini dipilih karena memiliki kandungan bakteri pengurai yang paling banyak,” ujar Budi.

Kotoran pada usus sapi kemudian dicampuradukkan dengan serbuk gergajian kayu atau

1

Page 30: Tentang kompos

sekam padi yang sudah digiling atau bekatul. Proses pencampuran di udara terbuka, tetapi tidak boleh terkena sinar matahari langsung.

Setelah tercampur, didiamkan selama 21 hari. Tetapi, setiap tujuh hari harus dibolak-balik. Setelah 21 hari sudah menjadi biang fermentor yang mengandung bakteri pengurai yang siap dicampurkan dengan cairan glukosa dan urine.

”Bagian biang fermentor cukup 20 persen saja,” kata Budi. Cairan urine dan cairan glukosa masing-masing 50 persen itu kemudian ditambah fermentor, lalu diaduk-aduk cukup lama sampai 30 menit. Selesai diaduk, ditutup rapat-rapat dan didiamkan. ”Jika kurang rapat, akan tumbuh belatung yang ukurannya bisa sampai ukuran jari kelingking orang dewasa. Saya pernah menggoreng dan memakannya. Enak,” ujar Budi.

Setelah didiamkan satu minggu, dibuka untuk diaduk satu kali saja. Kemudian ditutup rapat-rapat lagi dan diamkan selama tiga minggu dan siap dikemas.

Pupuk Ion Organik 200 Watt harus dikemas rapat agar bisa dipakai sampai tiga tahun kemudian. Aromanya tak lagi pesing. Budi juga memproduksi pupuk ini dengan campuran delapan jenis rempah meliputi jahe, lengkuas, daun pepaya, merica, kemiri, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

1