teknik teknik konseling

157

Upload: opie-sopyan-lubis

Post on 20-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gratisssss

TRANSCRIPT

KONSEP DASARKONSEP DASAR

MManusiaanusia : mahluk reaktif yang tingkah : mahluk reaktif yang tingkah lakunya lakunya

dikontrol/dipengaruhi oleh dikontrol/dipengaruhi oleh faktor-faktor-

faktor dari luarfaktor dari luar

MManusia memulai kehidupannya dengan anusia memulai kehidupannya dengan memmem--berikan reaksi terhadap berikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadiankemudian membentuk kepribadian

Tingkah laku seseorang ditentukan Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam penguatan yang diterima dalam situasi hidupnyasituasi hidupnya

TTingkah laku dipelajari ketika ingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan individu berinteraksi dengan lingkungan, melalui hukum-hukum lingkungan, melalui hukum-hukum belajar belajar ::• PPembiasaan klasik,embiasaan klasik,• PPembiasaan operanembiasaan operan• PPeniruan. eniruan.

Manusia bukanlah hasil dari dorongan Manusia bukanlah hasil dari dorongan

tidak sadar melainkan merupakan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.pembentukan tingkah laku.

Manusia cenderung akan mengambil Manusia cenderung akan mengambil stisti--mulus yang menyenangkan dan mulus yang menyenangkan dan menghinmenghin--darkan stimulus yang tidak darkan stimulus yang tidak menyenangmenyenang--kankan..

Kepribadian seseorang Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diteristimulus yang diteri--manya. manya.

MMemahami kepribadian emahami kepribadian manusia manusia : : mempelajari dan mempelajari dan memahami bagaimemahami bagai--mana mana terbentuknya suatu tingkah terbentuknya suatu tingkah lakulaku

KARAKTEISTIK KONSELING KARAKTEISTIK KONSELING BEHAVIORAL :BEHAVIORAL :

Berfokus pada tingkah laku yang Berfokus pada tingkah laku yang tampak tampak

Cermat dan operasional dalam Cermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konselingmerumuskan tujuan konseling

Mengembangkan prosedur perlakuan Mengembangkan prosedur perlakuan spesifikspesifik

Penilaian obyektif terhadap tujuan Penilaian obyektif terhadap tujuan konselingkonseling

ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH

Tingkah laku bermasalah adalah Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkunganlingkungan

Tingkah laku yang salah hakikatnya Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentu dari cara belajar atau terbentu dari cara belajar atau lingkungan yang salah lingkungan yang salah

Manusia bermasalah mempunyai Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannyalaku negatif dari lingkungannya

Tingkah laku maladaptif terjadi Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam karena kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepatmenanggapi lingkungan dengan tepat

Seluruh tingkah laku manusia didapat Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga dapat dengan cara belajar dan juga dapat diubah dengan menggunakan prinsip-diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar prinsip belajar

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING

Mengahapus/menghilangkan Mengahapus/menghilangkan tingkah laku maldaptif (masalah) tingkah laku maldaptif (masalah) untukuntuk didi--gantikan dengan gantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan laku adaptif yang diinginkan klien.klien.

Tujuan yang sifatnya umum harus Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifikspesifiko Diinginkan oleh klienDiinginkan oleh klieno Konselor mampu dan bersedia membantu Konselor mampu dan bersedia membantu

mencapai tujuan tersebutmencapai tujuan tersebuto Klien dapat mencapai tujuan tersebutKlien dapat mencapai tujuan tersebuto Dirumuskan secara spesifikDirumuskan secara spesifik

Konselor dan klien bersama-sama Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.tujuan khusus konseling.

DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING

Proses konseling dibingkai oleh Proses konseling dibingkai oleh kerangka kerja untuk mengajar kerangka kerja untuk mengajar klien dalam mengubah tingkah klien dalam mengubah tingkah lakunyalakunya

Proses konseling adalah proses Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebutterjadinya proses belajar tersebut

Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang mengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada waktu benar-benar dialaminya pada waktu ituitu

Assesment diperlukan untuk Assesment diperlukan untuk

mengidentifikasi motode atau mengidentifikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.ingin diubah.

2. Goal setting2. Goal setting Berdasarkan informasi yang diperoleh Berdasarkan informasi yang diperoleh

dari langkah assessment konselor dan dari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konselingyang ingin dicapai dalam konseling

Perumusan tujuan konseling dilakukan Perumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : dengan tahapan sebagai berikut :

a. Konselor dan klien mendifinisikan a. Konselor dan klien mendifinisikan

masalah yang dihadapi klienmasalah yang dihadapi klien

b. Klien mengkhususkan perubahan b. Klien mengkhususkan perubahan positif positif

yang dikehendaki sbg hasil konselingyang dikehendaki sbg hasil konseling

c. Konselor dan klien c. Konselor dan klien mendiskusikan mendiskusikan

tujuan yang telah ditetapkan tujuan yang telah ditetapkan klien :klien :

1) apakah merupakan tujuan 1) apakah merupakan tujuan yang yang

benar-benar diinginkan klienbenar-benar diinginkan klien

2) apakah tujuan itu realistik2) apakah tujuan itu realistik

3) kemungkinan manfaatnya3) kemungkinan manfaatnya

4) kemungkinan kerugiannya.4) kemungkinan kerugiannya.

d. Konselor dan klien membuatd. Konselor dan klien membuat

keputusan apakah : keputusan apakah :

1) melanjutkan konseling 1) melanjutkan konseling dengan dengan

mentapkan teknik yang akan mentapkan teknik yang akan

dilaksanakandilaksanakan

2) mempertimbangkan kembali 2) mempertimbangkan kembali

tujuan yang akan dicapaitujuan yang akan dicapai

3) melakukan referal3) melakukan referal

3. Technique implementation3. Technique implementation menentukan dan melaksanakan teknik menentukan dan melaksanakan teknik

konseling yang digunakan untuk mencapai konseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konselingtujuan konseling

4. Evaluation termination4. Evaluation termination melakukan penilaian apakah kegiatan melakukan penilaian apakah kegiatan

konseling yang telah dilaksanakan mengarah konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konselingkonseling

5. Feedback5. Feedback memberikan dan menganalisis umpan balik memberikan dan menganalisis umpan balik

untuk memperbaiki dan meingkatkan proses untuk memperbaiki dan meingkatkan proses konseling.konseling.

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING

Teknik konseling behavioral Teknik konseling behavioral diarahkan pada penghapusan diarahkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari respon yang telah dipelajari (yang memben-tuk tingkah laku (yang memben-tuk tingkah laku bermasalah) terhadap bermasalah) terhadap perangsang, dengan demikian perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru respon-respon yang baru (sebagai tujuan konseling) akan (sebagai tujuan konseling) akan dapat dibentukdapat dibentuk

Prinsip Kerja Teknik Konseling Prinsip Kerja Teknik Konseling BehavioralBehavioral

o Memodifikasi tingkah laku melalui Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatanpemberian penguatan

Agar klien terdorong untuk merubah Agar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunya penguatan tersebut tingkah lakunya penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang hendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyata ditampilkan sistematis dan nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku klien.melalui tingkah laku klien.

Mengurangi frekuensi berlangsungnya Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkantingkah laku yang tidak diinginkan

Memberikan penguatan terhadap suatu Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terham-respon yang akan mengakibatkan terham-batnya kemunculan tingkah laku yang batnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkantidak diinginkan

Mengkondisikan pengubahan tingkah laku Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh nyata (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung)langsung)

Merencanakan prosedur pemberian Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrakdiinginkan dengan sistem kontrak

TEKNIK-TEKNIK TEKNIK-TEKNIK KONSELINGKONSELING

Latihan AsertifLatihan Asertifo Digunakan untuk melatih klien yang Digunakan untuk melatih klien yang

mengalami kesulitan untuk menyatakan diri mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benarbahwa tindakannya adalah layak atau benar

o Terutama berguna di antaranya untuk Terutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnyalainnya

o Cara : permainan peran dengan bimbingan Cara : permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompokkonselor, diskusi kelompok

Desensitisasi SistematisDesensitisasi Sistematiso Memfokuskan bantuan untuk Memfokuskan bantuan untuk

menenangkan klien dari menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rilekscara mengajarkan klien untuk rileks

o Esensi teknik ini adalah Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkanyang akan dihilangkan

o Dengan pengkondisian klasik Dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahapsecara bertahap

o Tingkah laku yang diperkuat secara Tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan. tingkah laku yang akan dihilangkan.

Pengkondisian AversiPengkondisian Aversio DDigunakan untuk menghilangkan igunakan untuk menghilangkan

kebiasaan burukkebiasaan buruk dengan dengan meningkatkan meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebutkebalikan stimulus tersebut

o SStimulus yang tidak menyenangkan yang timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki laku yang tidak dikehendaki kemunculannyakemunculannya

o PPengkondisian ini diharapkan terbentuk engkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak asosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkanmenyenangkan..

Pembentukan Tingkah laku ModelPembentukan Tingkah laku Modelo DDigunakan untuk membentuk tingkah igunakan untuk membentuk tingkah

laku baru pada klien, dan memperkuat laku baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuktingkah laku yang sudah terbentuk

o KKonselor menunjukkan kepada klien onselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat tentang tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontohhendak dicontoh

o Tingkah laku yang berhasil dicontoh Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselormemperoleh ganjaran dari konselor : : dapat berupa pujian sebagai ganjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.sosial.

KETERBATASAN KETERBATASAN PENDEKATANPENDEKATAN

1.1. BBersifat dingin, kurang menyentuh ersifat dingin, kurang menyentuh aspekaspek

pribadi, bersifat manipulatif, dan pribadi, bersifat manipulatif, dan

mengabaikan hubunganmengabaikan hubungan antar pribadiantar pribadi

2.2. LLebih terkonsentrasi kepada teknikebih terkonsentrasi kepada teknik

3.3. PPemilihan tujuan sering ditentukan emilihan tujuan sering ditentukan oleh konseloroleh konselor

4.4. KKonstruksi belajar yang dikembangkan onstruksi belajar yang dikembangkan

dandan digunakan oleh konselor digunakan oleh konselor behavioral behavioral

tidak cukuptidak cukup komprehensif untuk komprehensif untuk menjemenje--

laskan belajar dan harus dipandang laskan belajar dan harus dipandang hanya hanya ssebagai suatu hipotesis ebagai suatu hipotesis

yang harus diujiyang harus diuji

5. P5. Perubahan klien hanya berupa gejala erubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.tingkah laku yang lain.

KONSEP DASARKONSEP DASAR

MManusia dalam kehidupannya selalu aktif anusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. sebagai suatu keseluruhan.

Setiap individu bukan semata-mata Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. koordinasi semua bagian tersebut.

Manusia aktif terdorong kearah Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunyaperasaan, dan tingkah lakunya

Setiap individu memiliki kemampuan Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. integritas atau keutuhan pribadi.

HHakikat manusia menurut akikat manusia menurut GGestalt estalt ::Hanya Hanya dapat dipahami dalam dapat dipahami dalam

kesekeselluruhan konteksnyauruhan konteksnya

MMerupakan bagian dari lingkungannya erupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itukaitannya dengan lingkungannya itu

AAktor bukan reaktorktor bukan reaktor

BBerpotensi untuk menyadari erpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannyadan pemikirannya

DDapat memilih secara sadar dan apat memilih secara sadar dan bertanggung jawabbertanggung jawab

MMampu mengatur dan mengarahkan ampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.hidupnya secara efektif.

Dalam hubungannya dengan perjalanan Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusiakehidupan manusia : :

ttidak ada yang “ada” idak ada yang “ada”

kecuali “sekarang”. kecuali “sekarang”.

Masa lalu telah pergi dan masa depan Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.masa sekarang.

KKecemasan ecemasan ::

““kesenjangan antara kesenjangan antara saat sekarang dan saat sekarang dan yang akan datangyang akan datang””

Jika individu menyimpang dari saat Jika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpsekarang dan menjadi terlalu terpu-u-kaukau pada masa depan, maka mereka pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan. mengalami kecemasan.

UUnfinished businessnfinished business

(urusan yang tak selesai(urusan yang tak selesai))

perasaan-perasaan yang perasaan-perasaan yang tidak tidak

tersalurkan/tersalurkan/terungkapkan terungkapkan

seperti seperti : : dendam, kemarahan, dendam, kemarahan,

kebencian, sakit hati, kebencian, sakit hati,

kecemasan, kedudukan, rasa kecemasan, kedudukan, rasa

berdosa, rasa diabaikanberdosa, rasa diabaikan

Karena tidak terungkapkan di dalam Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan di bakesadaran, perasaan-perasaan di ba--wa wa pada kehidupan sekarang dengan cara-pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungcara yang menghambat hubung--an an yang efektif dengan dirinya sendiyang efektif dengan dirinya sendi--ri dan ri dan orang lainorang lain

Urusan yang tak selesai itu akan Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia bertahan sampai ia berani berani menghamengha--dapi dapi dan menanganidan menangani/mengatasinya/mengatasinya

ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH

Individu bermasalah kaIndividu bermasalah karrena terjadi ena terjadi pertentanganpertentangan antara kekuatan antara kekuatan “top dog”“top dog” dan keberadaan dan keberadaan “under dog”“under dog”

o Top dogTop dog adalah kekuatan yang mengharuskan, adalah kekuatan yang mengharuskan, menuntut, mengancammenuntut, mengancam

o Under dogUnder dog adalah keadaan defensif, membela adalah keadaan defensif, membela diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.dimaklumi.

Perkembangan yang terganggu Perkembangan yang terganggu karena karena terjadi terjadi ketidakketidakseimbangan seimbangan antara apa-apa yang harus (antara apa-apa yang harus (self-imageself-image) ) dan apa-apa yang diinginkan (dan apa-apa yang diinginkan (selfself))

Terjadi pertentangan antara Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologiskeberadaan sosial dan biologis

Ketidakmampuan individu Ketidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunyadan tingkah lakunya

Mengalami gap/kesenjangan Mengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datangsekarang dan yang akan datang

Melarikan diri dari kenyataan yang Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapiharus dihadapi

Spektrum tingkah laku bermasalah Spektrum tingkah laku bermasalah :: Kepribadian kaku (rigid)Kepribadian kaku (rigid) Tidak mau bebas-bertanggung jawab, Tidak mau bebas-bertanggung jawab,

ingin tetap tergantungingin tetap tergantung Menolak berhubungan dengan Menolak berhubungan dengan

lingkunganlingkungan Memeliharan Memeliharan unfinished bussinessunfinished bussiness Menolak kebutuhan diri sendiriMenolak kebutuhan diri sendiri Melihat diri sendiri dalam kontinum Melihat diri sendiri dalam kontinum

“hitam-putih” .“hitam-putih” .

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING

Tujuan utama Tujuan utama ::

MMembantu klien berani embantu klien berani menghadapi tmenghadapi tantangan antangan dan dan kkenyataan yang harus dihadapienyataan yang harus dihadapi

KliKlien dapat berubah dari ketergantungan terhadap en dapat berubah dari ketergantungan terhadap lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.kebermaknaan hidupnya.

Individu yang bermasalah pada Individu yang bermasalah pada umumnya belum memanfaatkan umumnya belum memanfaatkan potensinya secara penuh, potensinya secara penuh, iaia baru baru memanfaatkan sebagaian dari memanfaatkan sebagaian dari potensinya yang dimilikinyapotensinya yang dimilikinya

Melalui konseling Melalui konseling konselorkonselor membantu klien agar potensi membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan yang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dansebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.dikembangkan secara optimal.

Tujuan Tujuan spesifik spesifik

1.1. Membantu klien agar dapat memperMembantu klien agar dapat memper--oleh kesadaran pribadi, memahami oleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta mendakenyataan atau realitas, serta menda--patkan insight secara penuhpatkan insight secara penuh

2.2. Membantu klien menuju pencapaian Membantu klien menuju pencapaian integritas kepribadiannyaintegritas kepribadiannya

3.3. Mengentaskan klien dari kondisinya Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (orang lain ke mengatur diri sendiri (to to be true to himselfbe true to himself))

4. 4. Meningkatkan kesadaran individual Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku agar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (situasi bermasalah (unfisihed unfisihed bussinesbussines) yang muncul dan selalu ) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan akan muncul dapat diatasi dengan baik.baik.

DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING

Fokus utama konseling Fokus utama konseling : : bagaimana keadaan klien bagaimana keadaan klien sekarang serta hambatan-hambatan apa yang sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannyamuncul dalam kesadarannya

TTugas konselor ugas konselor :: mendorong klien untuk mendorong klien untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya dirinya dandan mau mencoba mau mencoba mmenghadapinyaenghadapinya

KKlien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, lien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarangterjadi pada dirinya sekarang

Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihatmemberi nasihat

Konselor sejak awal konseling sudah Konselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri sendirisendiri

KKonselor membantu klien meonselor membantu klien menghadapinghadapi transisi transisi dari ketergantungannya terhadap faktor luar dari ketergantungannya terhadap faktor luar menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.

Pada saat klien mengalami gejala Pada saat klien mengalami gejala kesesatan dan klien menyatakan kesesatan dan klien menyatakan kekalahannya terhadap lingkungan kekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan dengan cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya tidak berdaya, kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh, atau gila bodoh, atau gila

Konselor membantu membuat perasaan Konselor membantu membuat perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi klien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya ketersesatannya sehingga potensinya dapat berkembang lebih optimal.dapat berkembang lebih optimal.

Deskripsi Fase-fase Proses KonselingDeskripsi Fase-fase Proses Konseling ::

Fase pertamaFase pertama konselor mengembangkan pertemuan konseling, konselor mengembangkan pertemuan konseling,

agar tercapai situasi yang memungkinkan agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klienperubahan-perubahan yang diharapkan pada klien

Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena masing-masing klien mempunyai berbeda, karena masing-masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta memiliki keunikan sebagai individu serta memiliki kebutuhan yang bergantung kepada masalah kebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus dipecahkan. yang harus dipecahkan.

Fase keduaFase kedua

Konselor berusaha meyakinkan dan Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk mengikuti mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi kliendengan kondisi klien

Ada dua hal yang dilakukan konselor Ada dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :dalam fase ini, yaitu :

1.1. Membangkitkan motivasi klien : Membangkitkan motivasi klien : memberi kesempatan klien untuk menyadari memberi kesempatan klien untuk menyadari

ketidaksenangannya atau ketidakpuasannyaketidaksenangannya atau ketidakpuasannya Makin tinggi kesadaran klien terhadap Makin tinggi kesadaran klien terhadap

ketidakpuasannya semakin besar motivasi ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.sama dengan konselor.

2.2. Mebangkitkan otonomi klien : Mebangkitkan otonomi klien : menekankan kepada klien bahwa klien boleh menekankan kepada klien bahwa klien boleh

menolak saran-saran konselor asal dapat menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya secara mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab.bertanggung jawab.

Fase ketigaFase ketiga

Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-perasaannya mengatakan perasaan-perasaannya pada saat inipada saat ini

Klien diberi kesempatan untuk Klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini. situasi di sini dan saat ini.

Kadang-kadang klien diperbolahkan Kadang-kadang klien diperbolahkan memproyeksikan dirinya kepada konselormemproyeksikan dirinya kepada konselor

Melalui fase ini, konselor berusaha Melalui fase ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian atau menemukan celah-celah kepribadian atau aspek-aspek kepribadian yang hilang, aspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat diidentifikasi apa yang dari sini dapat diidentifikasi apa yang harus dilakukan klienharus dilakukan klien..

Fase keempatFase keempat

Setelah klien memperoleh pemahaman Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran, dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki konselor mengantarkan klien memasuki fase akhir konselingfase akhir konseling

Pada fase ini klien menunjukkan gejala-Pada fase ini klien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan integritas gejala yang mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai individu yang kepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi.unik dan manusiawi.

Klien telah memiliki kepercayaan pada Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinya potensinya, menyadari keadaan dirinya pada saat sekarang, sadar dan pada saat sekarang, sadar dan bertanggung jawab atas sifat otonominya, bertanggung jawab atas sifat otonominya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.dan tingkah lakunya.

Dalam situasi ini klien secara sadar dan Dalam situasi ini klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untuk bertanggung jawab memutuskan untuk “melepaskan” diri dari konselor, dan siap “melepaskan” diri dari konselor, dan siap untuk mengembangan potensi dirinya.untuk mengembangan potensi dirinya.

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING

Prinsip Kerja Teknik Konseling GestalPrinsip Kerja Teknik Konseling Gestal Penekanan Tanggung Jawab Klien,Penekanan Tanggung Jawab Klien,

konselor menekankan bahwa konselor konselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor bisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien mengambil menekankan agar klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.tanggung jawab atas tingkah lakunya.

Orientasi Sekarang dan Di SiniOrientasi Sekarang dan Di Sini

Konselor tidak merekonstruksi masa Konselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan sekarangmemfokuskan keadaan sekarang

Masa lalu hanya dalam kaitannya Masa lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarangdengan keadaan sekarang

KKonselor tidak bertanya dengan onselor tidak bertanya dengan pertanyaan “mengapa”.pertanyaan “mengapa”.

Orientasi EksperiensialOrientasi Eksperiensial konselor meningkatkan kesadaran klien konselor meningkatkan kesadaran klien

tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga klien mampu mengintegrasikan sehingga klien mampu mengintegrasikan kembali dirinya:kembali dirinya: klien mempergunakan kata ganti personalklien mempergunakan kata ganti personal klien mengubah kalimat pertanyaan klien mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataanmenjadi pernyataan klien mengambil peran dan tanggung jawabklien mengambil peran dan tanggung jawab klien menyadari bahwa ada hal-hal positif klien menyadari bahwa ada hal-hal positif dan/atau negative pada diri atau tingkah dan/atau negative pada diri atau tingkah lakunyalakunya

Teknik-teknik Konseling GestalTeknik-teknik Konseling Gestal

Permainan Dialog Permainan Dialog TTeknik ini dilakukan dengan cara klien eknik ini dilakukan dengan cara klien

dikondisikan untuk mendialogan dua dikondisikan untuk mendialogan dua kecenderungan yang saling bertentangan, kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog dan yaitu kecenderungan top dog dan kecenderungan under dog, misalnya :kecenderungan under dog, misalnya :

kkecenderungan orang tua lawan ecenderungan orang tua lawan kecenderungan anakkecenderungan anak

KKecenderungan “anak baik” lawan ecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh”kecenderungan “anak bodoh”

KKecenderungan bertanggung jawab lawan ecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan masa bodohkecenderungan masa bodoh

KKecenderungan otonom lawan ecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantungkecenderungan tergantung

KKecenderungan kuat atau tegar lawan ecenderungan kuat atau tegar lawan kecenderungan lemahkecenderungan lemah

Melalui dialog yang kontradiktif ini, Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada menurut pandangan Gestalt pada akhirnya klien akan mengarahkan akhirnya klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia dirinya pada suatu posisi di mana ia berani mengambil resikoberani mengambil resiko

Penerapan permainan dialog ini Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik “kursi kosong”.menggunakan teknik “kursi kosong”.

Latihan Saya Bertanggung Jawab Latihan Saya Bertanggung Jawab

TTeknik untuk membantu klien agar mengakui eknik untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyekpada memproyek--sikan perasaannya itu sikan perasaannya itu kepada orang lain.kepada orang lain.

Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “...dan saya bertanggung dengan kalimat : “...dan saya bertanggung jawab atas hal itu”.jawab atas hal itu”.

Misalnya : Misalnya :

““Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”kejenuhan itu”

““Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.

““Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.kemalasan itu”.

Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu meningkatkan Gestalt akan membantu meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin selama ini diingkarinya.mungkin selama ini diingkarinya.

Bermain ProyeksiBermain Proyeksi

Proyeksi :Proyeksi : Memantulkan kepada orang lain perasaan-Memantulkan kepada orang lain perasaan-

perasaan yang dirinya sendiri tidak mau perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanyamelihat atau menerimanya

MMengingkari perasaan-perasaan sendiri engingkari perasaan-perasaan sendiri dengan cara memantulkannya kepada orang dengan cara memantulkannya kepada orang lainlain

Sering terjadi, perasaan-perasaan Sering terjadi, perasaan-perasaan yang dipantulkan kepada orang lain yang dipantulkan kepada orang lain merupakan atribut yang dimilikinyamerupakan atribut yang dimilikinya

Dalam teknik bermain proyeksi Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien untuk konselor meminta kepada klien untuk mencobakan atau melakukan hal-hal mencobakan atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang yang diproyeksikan kepada orang lain.lain.

Teknik PembalikanTeknik Pembalikan

Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikan sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasarinyayang mendasarinya

Dalam teknik ini konselor meminta klien Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yang untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.perasaan yang dikeluhkannya.

Misalnya : Misalnya :

KKonselor memberi kesempatan onselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan peran kepada klien untuk memainkan peran “ekshibisionis” bagi klien pemalu “ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihanyang berlebihan

Tetap dengan PerasaanTetap dengan Perasaan

Teknik Teknik ini ini dapat digunakan untuk klien dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atau yang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan suasana hati yang tidak menyenangkan dandan ia sangat ingin menghindarinya ia sangat ingin menghindarinya

KKonselor mendorong klien untuk tetap onselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.dihindarinya itu.

Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan stimulus yang menakutkan dan menghindari perasaan-perasaan yang menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkantidak menyenangkan

Dalam hal ini konselor tetap mendorong Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk sekarang dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam tingklah menyelam lebih dalam ke dalam tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.itu.

Untuk membuka dan membuat jalan meUntuk membuka dan membuat jalan me--nuju perkembangan kesadaran perasaan nuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baruyang lebih baru : :

tidak cukup hanya mengkontidak cukup hanya mengkonfron-fron- tasi dan menghadapi perasaan-tasi dan menghadapi perasaan- perasaan yang ingin dihindarinyaperasaan yang ingin dihindarinya

membutuhkan keberanian dan pengalammembutuhkan keberanian dan pengalam--an untuk bertahan dalam kesakitan peraan untuk bertahan dalam kesakitan pera--saan yang ingin dihindarinya itusaan yang ingin dihindarinya itu..

KETERBATASAN KETERBATASAN PENDEKATANPENDEKATAN

1. P1. Pendekatan gestalt cenderung kurang endekatan gestalt cenderung kurang mmemperhatikan faktor kognitifemperhatikan faktor kognitif

2.2. PPendekatan gestalt menekankan endekatan gestalt menekankan tanggung jawab atas diri sendiri, tanggung jawab atas diri sendiri,

tetapitetapi mengabaikan tanggung jawab mengabaikan tanggung jawab pada orang lainpada orang lain

3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan 3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan

teknik-teknik gestalt dikembangkan teknik-teknik gestalt dikembangkan

secara mekanissecara mekanis

4. Dapat terjadi 4. Dapat terjadi klien sering bereaksi klien sering bereaksi

negatif terhadap sejumlah teknik negatif terhadap sejumlah teknik

gestalt karena merasa dirinya gestalt karena merasa dirinya

dianggap anak kecil atau orang bodoh.dianggap anak kecil atau orang bodoh.

Oleh: Dr. DYP Sugiharto, M.Pd

Universitas Negeri Semarang

PERSPEKTIF DAN MAKNA PERSPEKTIF DAN MAKNA PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING

Esensi Esensi KonselingKonseling

SSuatu proses hubungan untuk uatu proses hubungan untuk membantu orang lain, yang membantu orang lain, yang terbangun dalam suatu hubungan terbangun dalam suatu hubungan tatap muka antara dua orang individu tatap muka antara dua orang individu (klien yang menghadapi masalah (klien yang menghadapi masalah dengan konselor yang memiliki dengan konselor yang memiliki kualifikasi tertentu). kualifikasi tertentu).

Bantuan diarahkan agar klien mampu Bantuan diarahkan agar klien mampu : :

- - tumbuh kembang kearah yang tumbuh kembang kearah yang dipilihnyadipilihnya

- - memecahkan masalah yang dihadapi memecahkan masalah yang dihadapi

dalam kehidupanhya.dalam kehidupanhya.

Hubungan dalam proses konseling Hubungan dalam proses konseling terjadi dalam suasana profesional terjadi dalam suasana profesional dengan menyediakan kondisi yang dengan menyediakan kondisi yang kondusif bagi perubahan perilaku klien kondusif bagi perubahan perilaku klien yang diperlukan untuk memecahkan yang diperlukan untuk memecahkan kesulitan pribadi yang dihadapinyakesulitan pribadi yang dihadapinya..

Konseling Konseling PProfesionalrofesional • LLayanan terhadap klien yangayanan terhadap klien yang dapat dapat

dipertangdipertang--gungjawabkan dasar gungjawabkan dasar keilmuan dan teknologinyakeilmuan dan teknologinya

• BBertitik tolak dari pendekatan-ertitik tolak dari pendekatan-pendekatapendekatann yang dijadikan sebagai yang dijadikan sebagai dasar acuannyadasar acuannya

Pendekatan konseling :Pendekatan konseling : Sistem konseling yang dirancang dan Sistem konseling yang dirancang dan

didesain berda-sarkan teori-teori dan didesain berda-sarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga muwujud-terapan-terapannya sehingga muwujud-kan suatu struktur performansi konselingkan suatu struktur performansi konseling

JENIS-JENIS JENIS-JENIS PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING

Psikoanalisis (PA)Psikoanalisis (PA) Eksistensial Humanistik (EH)Eksistensial Humanistik (EH) Behaviorisitik (Bh)Behaviorisitik (Bh) Gestalt (Gt)Gestalt (Gt) Client Centered (CC)Client Centered (CC) Analisis Transaksional (AT)Analisis Transaksional (AT) Rasional Emotif (RE)Rasional Emotif (RE) Realitas (Rt)Realitas (Rt) Trait and Factor (TF)Trait and Factor (TF)

KONSEP DASARKONSEP DASAR Pandangan tentang manusiaPandangan tentang manusia

• MManusia anusia cenderungcenderung pesimistik, deterministik, mekanistik pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistikdan reduksionistik

• ManusiaManusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional, dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan danmotivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa- peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dariperistiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari kehidupannyakehidupannya

• TTingkah laku manusai ingkah laku manusai : (1) : (1) ditujukan untuk memenuhiditujukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting-instingnyakebutuhan biologis dan insting-instingnya, (2) , (2)

dikendalikandikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan

ditentutkanditentutkan oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.

Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian Tingkatan KesadaranTingkatan Kesadaran 1. K1. Kesadaran esadaran : : - - tingkatan yang memiliki fungsi mengingat, tingkatan yang memiliki fungsi mengingat, menyadari, dan merasakan sesuatu secaramenyadari, dan merasakan sesuatu secara sadarsadar

-- Kesadaran ini memiliki ruang yang Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas terbatas

dan tampak pada saat individu menyadari dan tampak pada saat individu menyadari berbagaiberbagai stumulus yang ada disekitarnya.stumulus yang ada disekitarnya.

2. 2. Ambang sadarAmbang sadar - - TTingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan ingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan perasaan yang berfungsi mengantarkan perasaan yang berfungsi mengantarkan keke tingkat tingkat

kesadaran. kesadaran. -- B Bukan merupakan bagian dariukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapitingkat kesadaran, tetapi merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan

waktuwaktu beberapa saat untuk menyedari sesuatubeberapa saat untuk menyedari sesuatu 3. 3. KetidaksadaranKetidaksadaran - T- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagaiingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam ketidaksadaran. ketidaksadaran. - - Tingkah laku manusia sTingkah laku manusia seebagibagiaan besar didorong oleh n besar didorong oleh

perasaanperasaan dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.

Struktur KepribadianStruktur Kepribadian

KKepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, epribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu yaitu id, ego dan super egoid, ego dan super ego

Id Id adalah sistem dasar kepribadian yang adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresidorongan instinktif, khususnya seks dan agresi

EgoEgo merupakan aspek psikologis yang timbul merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realitadengan dunia realita

Super EgoSuper Ego merupakan sub sistem yang berfungsi merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang sehadilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharrusnya usnya saya menjadi). saya menjadi).

Dinamika KepribadianDinamika Kepribadian

- - Psikoanalisis memandang bahwa organisme Psikoanalisis memandang bahwa organisme

manusia sebagai sistem energi yang manusia sebagai sistem energi yang kompleks.kompleks.

- - EnerEnerggi beresal dari makanan (energi fisik) i beresal dari makanan (energi fisik) yang yang

dapat berubah menjadi energi psikisdapat berubah menjadi energi psikis

- - Dinamika kepribadian terdiri dari cara Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimanabagaimana

energi psikis itu didistribusikan dan digunakan energi psikis itu didistribusikan dan digunakan

oleh id, ego, dan super egooleh id, ego, dan super ego

Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian

- - Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-tahun tahun

pertama di masa kanak-kanak.pertama di masa kanak-kanak.

-- Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu individu

telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar tersebutmenghaluskan struktur dasar tersebut

- - Perkembangan kepribadian berkenaan dengan Perkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimana bagaimana

individu belajar dengan cara-cara baru dalam individu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksi mereduksi

ketegangan atau kecemasan dialami dalam ketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya. kehidupannya.

- - Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada pada empat unsur,empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, danfisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.(4) ancaman.

Cara ego menghadari ancaman Cara ego menghadari ancaman yang menimbulkan ketegangan yang menimbulkan ketegangan atau kecemasan atau kecemasan : : mekanisme mekanisme pertahanan ego.pertahanan ego.

Bentuk-bentuk mekanisme Bentuk-bentuk mekanisme perthanan ego antara lain : perthanan ego antara lain :

- - IdentifikasiIdentifikasi - - RepresiRepresi - - ProyeksiProyeksi - F- Fiksasiiksasi - - RegresiRegresi

Perkembangan kepribadian Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga individu dari sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase-fase dewasa terjadi dalam fase-fase : :

1. F1. Fase Oralase Oral

2. Fase Anal2. Fase Anal

3. Fase 3. Fase PhallisPhallis

4. F4. Fase Latent ase Latent

5. Fase Genital5. Fase Genital

ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH

Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalam kekacauan dalam bberfungsinya individu erfungsinya individu yang bersumber pada : yang bersumber pada :

- - dinamika yang tidak efektif antara id, dinamika yang tidak efektif antara id, ego, ego,

dan super egodan super ego

- - proses belajar yang tidak benar pada proses belajar yang tidak benar pada masa masa

kanak-kanak.kanak-kanak.

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING Membantu klien untuk membentuk kembali struktur Membantu klien untuk membentuk kembali struktur

karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh klien. disadari menjadi disadari oleh klien.

Secara spesifik : Secara spesifik : a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang

ditekan ditekan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan

kecemasan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektualkearah perkembangan kesadaran intelektual b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus konflik yang direpresmenembus konflik yang direpres c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi situasi yang selama ini ia gagal menghadapi situasi yang selama ini ia gagal

mengatasinya.mengatasinya.

DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING

Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. kanak.

Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian. kepribadian.

Menekankan dimensi afektif dalam membuat Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.pemahaman ketidakdasaran.

Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.ingatan dengan pemahaman diri.

Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan transferensi. transferensi.

Aliansi : Aliansi : sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, sikap klien kepada konselor yang relatif rasional,

realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan konseling).untuk terwujudnya keberhasilan konseling).

Tranferensi : Tranferensi : - pengalihan segenap pengalaman klien di masa - pengalihan segenap pengalaman klien di masa

lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya yang ditujukan kpd konseloryang ditujukan kpd konselor

- merupakan bagian dari hubungan yang sangat - merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisispenting untuk dianalisis

- membantu klien untuk mencapai pemahaman - membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon menerima, menginterpretasikan, dan merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.dengan masa lalunya.

Peran utama konselor dalam konseling ini Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapai adalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis. yang realistis.

Konselor membangun hubungan kerja Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan.mendengarkan dan menafsirkan.

Konselor memberikan perhatian kepada Konselor memberikan perhatian kepada

resistensi klienresistensi klien

Fungsinya adalah mempercepat proses Fungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.ketidaksadaran.

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING Teknik-teknik konseling psikoanalisis Teknik-teknik konseling psikoanalisis

diarahkan untuk mengembangkan suasana diarahkan untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.bebas tekanan.

Dalam suasana bebas itu klien menelusuri Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya dan mengarahkan diri tingkah lakunya dan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru.untuk membangun tingkah laku baru.

Ada lima teknik dasar dalam konseling Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu :psikoanalisis, yaitu :

(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) (1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.(5) analisis transferensi.

1. Asosiasi Bebas1. Asosiasi Bebas Teknik pengungkapan pengalaman masa Teknik pengungkapan pengalaman masa

lampau dan penghentian emosi-emosi lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik yang berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.

2. Interpretasi2. Interpretasi - - Prosedur dasar yang digunakan dalam Prosedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi, resistensi, dan analisis mimpi, resistensi, dan

transferensitransferensi -- Penjelasan makna tingkah laku yang Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan dalam mimpi, dimanifestasikan dalam mimpi,

asosiasi asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi.bebas, resistensi, dan transferensi.

Rambu-rambu Rambu-rambu Interpretasi :Interpretasi :

Interpretasi disajikan pada saat gejala Interpretasi disajikan pada saat gejala yg diinterpretasikan berhubungan yg diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal-hal yg disadari klien.erat dengan hal-hal yg disadari klien.

Interpretasi dimulai dari permukaan Interpretasi dimulai dari permukaan menuju hal-hal yg dalam (dialami oleh menuju hal-hal yg dalam (dialami oleh situasi emosional klien).situasi emosional klien).

Menetapkan resistensi atau pertahan-Menetapkan resistensi atau pertahan-an sebelum menginterpretasikan an sebelum menginterpretasikan emo-si atau konflik.emo-si atau konflik.

3. Analisis Mimpi3. Analisis Mimpi Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien un-tuk memperoleh dan membantu klien un-tuk memperoleh

pemahaman pemahaman terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.

4. Analisis Transferensi4. Analisis Transferensi Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan kembali masa lampaunya dalam konselingkembali masa lampaunya dalam konseling

Tujuan :Tujuan : a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman pengalaman tak sadar dan pengaruh masa pengalaman tak sadar dan pengaruh masa

lampau lampau terhadap kehidupan sekarang;terhadap kehidupan sekarang; b. Memungkinkan klien menembus konflik masa b. Memungkinkan klien menembus konflik masa lampau yang diperta-hankan hingga sekarang & lampau yang diperta-hankan hingga sekarang & menghambat perkembangan emosinya.menghambat perkembangan emosinya.

Analisis ResistensiAnalisis Resistensi

Resistensi : Resistensi :

- Perilaku utk mempertahankan kecemasan- Perilaku utk mempertahankan kecemasan

- Menghambat pengungkapan pengalaman - Menghambat pengungkapan pengalaman taktak

disadaridisadari

- Menghambat jalannya/proses konseling- Menghambat jalannya/proses konseling

Analisis ResistensiAnalisis Resistensi

teknik membantu klien agar menyadari teknik membantu klien agar menyadari alasan dibalik resistensinya : bisa alasan dibalik resistensinya : bisa menghilangkannyamenghilangkannya

KETERBATASAN PENDEKATANKETERBATASAN PENDEKATAN

1. 1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.merendahkan martabat kemanusiaan.

2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan

oleh oleh masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang.tanggung jawab individu berkurang.

3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.

4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung 4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistemsistem

dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi energi

psikis yang menentukan tingkah laku manusia.psikis yang menentukan tingkah laku manusia.

KONSEP DASARKONSEP DASAR Manusia padasarnya adalah unik memiliki Manusia padasarnya adalah unik memiliki

kecenderungan untuk berpikir rasional dan irsionalkecenderungan untuk berpikir rasional dan irsional Ketika berpikir dan bertingkah-Ketika berpikir dan bertingkah- laku rasional manusia akan laku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten.efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika berpikir dan bertingkah-Ketika berpikir dan bertingkah- laku irasional individu itu laku irasional individu itu

menjadi menjadi tidak efektif.tidak efektif.

Reaksi emosional seseorang Reaksi emosional seseorang disebabkan oleh evaluasi, disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi, baik yang interpretasi, dan filosofi, baik yang disadari maupun tidak disadari.disadari maupun tidak disadari.

Hambatan psikologis atau emosional Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan irasional. yang tidak logis dan irasional.

Emosi menyertai individu yang Emosi menyertai individu yang berpikir dengan penuh prasangka, berpikir dengan penuh prasangka, sangat personal, dan irrasional.sangat personal, dan irrasional.

Berpikir irrasional diawali dengan Berpikir irrasional diawali dengan belajar secara tidak logis yang diperoleh belajar secara tidak logis yang diperoleh dari orang tua dan budaya tempat dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan. dibesarkan.

Berpikir secara irasional akan tercermin Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang digunakan. dari verbalisasi yang digunakan.

Verbalisasi yang tidak logis Verbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah menunjukkan cara berpikir yang salah dan verbalisasi yang tepat menunjukkan dan verbalisasi yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat.cara berpikir yang tepat.

Perasaan dan pikiran negatief serta Perasaan dan pikiran negatief serta penolakan diri harus dilawan penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dengan cara berpikir yang rasional dan logis yang dapat diterima dan logis yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menurut akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang menggunakan cara verbalisasi yang rasional.rasional.

Teori ABC dari Albert Ellis :Teori ABC dari Albert Ellis :

Tiga pilar yang membangun Tiga pilar yang membangun tingkah laku individutingkah laku individu

Antecedent event Antecedent event (A)(A)

Belief (B)Belief (B)

Consequence (C)Consequence (C)

AAntecedent event (A)ntecedent event (A)

Segenap peristiwa luar yang dialami atau Segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individumemapar individu

Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. lain.

Perceraian suatu keluarga Perceraian suatu keluarga

Kelulusan bagi siswaKelulusan bagi siswa

Seleksi masuk bagi calon Seleksi masuk bagi calon karyawan karyawan

Belief (B)Belief (B)

Keyakinan, pandangan, nilai, atau Keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi individu thp suatu verbalisasi individu thp suatu

peristiwaperistiwa

Rational belief (rB) Irrasional Rational belief (rB) Irrasional belief (iB)belief (iB)

Consequence (C) Consequence (C)

• Konsekuensi emosional sebagai Konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau tidak bentuk perasaan senang atau tidak senang dalam hubungannya dgn senang dalam hubungannya dgn antecendent event (A).antecendent event (A).

• Konsekuensi emosional ini bukan Konsekuensi emosional ini bukan

akibat langsung dari A tetapi akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh B, baik yang rB disebabkan oleh B, baik yang rB maupun yang iB.maupun yang iB.

ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH

TTingkah laku bermasalah ingkah laku bermasalah : : tingkah laku yang tingkah laku yang didasarkan didasarkan dikendalikan oleh dikendalikan oleh cara berpikir cara berpikir yang irrasionalyang irrasional (iB) (iB)

Ciri-ciri iB :Ciri-ciri iB : - Tidak dapat dibuktikan- Tidak dapat dibuktikan - Menimbulkan perasaan tidak enak - Menimbulkan perasaan tidak enak

(kecemasan) (kecemasan) yang sebenarnya tidak perluyang sebenarnya tidak perlu - Menghalangi individu untuk berkembang- Menghalangi individu untuk berkembang

Sebab-sebab Individu Berpikir Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional :Irasional :

• Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang, antara kenyataandan yang akan datang, antara kenyataan

dan imajinasidan imajinasi

• Individu tergantung pada perencanaan dan Individu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lainpemikiran orang lain

• Orang tua atau masyarakat memiliki Orang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan berpikir irrasional yang kecenderungan berpikir irrasional yang diajarkan kepada individu melalui berbagai diajarkan kepada individu melalui berbagai media.media.

IIndikator keyakinan irrasional ndikator keyakinan irrasional ::

• Bahwa manusia hidup dalam Bahwa manusia hidup dalam masyarakat adalah untuk masyarakat adalah untuk diterima diterima dan dan dicintai oleh orang lain dari dicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yang dikerjakansegala sesuatu yang dikerjakan

Bahwa banyak orang dalam Bahwa banyak orang dalam kehidupan masyarakat yang tidak kehidupan masyarakat yang tidak baik, merusak, jahatbaik, merusak, jahat, dan , dan kejam kejam sehingga merekasehingga mereka patut patut dicurigai, dicurigai, disalahkan, disalahkan, dan dan dihukum dihukum

BBahwa kehidupan manusia ahwa kehidupan manusia senantiasa dihadapkan kepada senantiasa dihadapkan kepada berbagai berbagai mamalapelape--taka, bencana taka, bencana yang dahsyat, mengeyang dahsyat, menge--rikan, rikan, menakutkan yang mau tidak mau menakutkan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh manusia harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya.dalam hidupnya.

BBahwa lebih mudah untuk ahwa lebih mudah untuk menjauhi kesulitan-kesulitan menjauhi kesulitan-kesulitan hidup tertentu dari pada hidup tertentu dari pada berusaha untuk mengahadapi berusaha untuk mengahadapi dan menanganinyadan menanganinya

Bahwa penderitaan emosional dari Bahwa penderitaan emosional dari seseorang muncul dari tekanan seseorang muncul dari tekanan ekseks--ternal dan individu hanya ternal dan individu hanya mempunyai kemampuan sedikit mempunyai kemampuan sedikit sekali untuk menghilangkan sekali untuk menghilangkan penderitaan emosional tersebutpenderitaan emosional tersebut..

Bahwa pengalaman masa lalu Bahwa pengalaman masa lalu membe-rikan membe-rikan pengaruh sangat pengaruh sangat kuat terhadap kehidupan individu kuat terhadap kehidupan individu dan menentukan perasaan dan dan menentukan perasaan dan tingkah laku individu pada saat tingkah laku individu pada saat sekarangsekarang

Bahwa Bahwa untukuntuk mencapai derajat mencapai derajat yang tinggi dalam hidupnya yang tinggi dalam hidupnya dan dan untuk meuntuk me--rasakan sesuatu yang rasakan sesuatu yang menyenangkan memerlukan menyenangkan memerlukan kekuatan supranaturalkekuatan supranatural

Bahwa nilai diri sebagai manusia Bahwa nilai diri sebagai manusia dan penerimaan dan penerimaan orang lain orang lain terhadap terhadap diri tergantung dari diri tergantung dari kebaikan penampilan individu dan kebaikan penampilan individu dan tingkat penerimaan oleh orang lain tingkat penerimaan oleh orang lain terhadap individu.terhadap individu.

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING

Memperbaiki dan merubah sikap, Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien serta pandangan-pandangan klien yang irrasional dan tidak logis yang irrasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan menjadi pandangan yang rasional dan logis logis

Menghilangkan gangguan-gangguan Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.was, rasa marah.

Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling itu perlu pemahaman klien teitu perlu pemahaman klien tenntang sistem tang sistem keyakinan atau cara-carkeyakinan atau cara-caraa berpikirnya berpikirnya sendirisendiri

TTiga tingkatan insight iga tingkatan insight /pemahaman :/pemahaman :

1. K1. Klien klien memahami tingkah laku lien klien memahami tingkah laku negatif/negatif/penolakan diri penolakan diri peristiwa yangperistiwa yang disebabkan oleh sistem keyakinan disebabkan oleh sistem keyakinan

yang yang irasionalirasional

22 KKlien memahami bahwa yang lien memahami bahwa yang menganggu menganggu

klien pada saat ini adalah karena klien pada saat ini adalah karena keyakinan keyakinan

irrasional terus diirrasional terus dianutnyaanutnya

3. K3. Klien lien memahami bahwa memahami bahwa tidak ada tidak ada jalan jalan lainlain

untuk keluar dari huntuk keluar dari haambatanmbatan emosional emosional yang dialaminya yang dialaminya kecuali kecuali dengan mendeteksi dan melawan dengan mendeteksi dan melawan keyakinan yang irrasional.keyakinan yang irrasional.

KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :

penerimaan diripenerimaan diri mminat sosialinat sosial ppengengendalian endalian diridiri ttoleransi terhadap pihak lainoleransi terhadap pihak lain ffleksibelleksibelitasitas penerimaan penerimaan ketidakpastianketidakpastian kkomitmen terhadap sesuatu di luar omitmen terhadap sesuatu di luar

dirinyadirinya berpikir berpikir logislogis keberanian keberanian mengambil risikomengambil risiko menerima kenyataan.menerima kenyataan.

DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING

Konseling rasional emotif dilakukan Konseling rasional emotif dilakukan dgn menggunakan prosedur yang dgn menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksecara khusus dimak--sudkan untuk sudkan untuk mengubah tingkah laku dalam mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor secara bersama-sama oleh konselor dan klien.dan klien.

Tugas konselor menunjukkan Tugas konselor menunjukkan bahwabahwa

masalahnya disebabkan oleh masalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasional pikiran-pikiran yang tidak rasional

usaha untuk mengatasi masalah usaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada adalah harus kembali kepada sebab-sebab permulaansebab-sebab permulaan, yaitu , yaitu menghilangkan pikiran-pikiran menghilangkan pikiran-pikiran yang tidak rasionalyang tidak rasional. .

Operasionalisasi tugas konselor :Operasionalisasi tugas konselor :

1.1. konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan dengan

cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awalkhususnya pada tahap awal

2. 2. mengkonfrontasikan masalah klien secara mengkonfrontasikan masalah klien secara langsunglangsung

3.3. menggunakan pendekatan yang dapat memberi menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat kemudian memperbaiki mereka untuk dapat

mendidikmendidik dirinya sendiridirinya sendiri

4.4. dengan gigih dan berulang-ulang dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klienmenyebabkan hambatan emosional pada klien

5. 5. mendorong klien menggunakan kemampuan mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinyarasional dari pada emosinya

6. 6. menggunakan pendekatan didaktif dan menggunakan pendekatan didaktif dan filosofisfilosofis

7. 7. menggunakan humor dan “menekan” sebagai menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara jalan mengkonfrontasikan berpikir secara irrasional.irrasional.

Karakteristik Konseling REKarakteristik Konseling RE

Aktif-direktifAktif-direktif : :

dalam hubungan konseling konselor dalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.memecahkan masalahnya.

Kognitif-eksperiensialKognitif-eksperiensial

prosesproses konselingkonseling berfokus pada aspek berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional.pemecahan masalah yang rasional.

Emotif-ekspreriensialEmotif-ekspreriensial

prosesproses konseling memfokuskan pada konseling memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari aspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional, sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.gangguan tersebut.

BehavioristikBehavioristik

prosesproses konseling yang dikembangkan konseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendorong hendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien.terjadinya perubahan tingkah laku klien.

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING

Teknik-teknik Emotif (Afektif)Teknik-teknik Emotif (Afektif)

Assertive adaptiveAssertive adaptive teknik untuk melatih, mendorong, teknik untuk melatih, mendorong,

dan membiasakan klien untuk dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan. tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang diberikan lebih Latihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.bersifat pendisiplinan diri klien.

- - Bermain peranBermain peran teknik teknik uuntuk mengekspresikan ntuk mengekspresikan

berbagai jenis perasaan yang berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaan menekan (perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana yang negatif) melalui suatu suasana yang didikondisikan kondisikan sedemikian rupa sedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebas sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentumelalui peran tertentu..

- IImitasimitasi tteknik untuk menirukan secara terus eknik untuk menirukan secara terus

menerus suatu model tingkah laku menerus suatu model tingkah laku tertentu dengan maksud tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunya sendiri yang negatif.tingkah lakunya sendiri yang negatif.

Teknik-teknik BehavioristikTeknik-teknik Behavioristik

ReinforcementReinforcement

teknik untuk mendorong klien ke teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan jalan rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal memberikan pujian verbal ((rewardreward) ataupun hukuman ) ataupun hukuman ((punishmentpunishment). ).

TTeknik ini dimaksudkan untuk eknik ini dimaksudkan untuk memmem--bongkar sistem nilai dan bongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada keyakinan yang irrasional pada klien dan mengklien dan meng--gantinya dengan gantinya dengan sistem nilai yang positif. sistem nilai yang positif.

Dengan memberikan reward Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien ataupun punishment, maka klien akan mengakan meng--internalisasikan internalisasikan sistem nilai yang diharapkan sistem nilai yang diharapkan kepadanyakepadanya..

Social modelingSocial modeling

• TTeknik untuk membeeknik untuk membentukntuk tingkah laku- tingkah laku-tingkah laku baru pada klien tingkah laku baru pada klien

• Teknik ini dilakukan agar klien dapat Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan dengan cara imitasi diharapkan dengan cara imitasi (meniru), mengobser(meniru), mengobser--vasi, dan vasi, dan menyesuaikan dirinya dan mengmenyesuaikan dirinya dan meng--internalisasikan norma-norma dalam internalisasikan norma-norma dalam sissis--tem model sosial dengan masalah tem model sosial dengan masalah tertentu yang telah disiapkan oleh tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.konselor.

Teknik-teknik KognitifTeknik-teknik Kognitif

Home work assigmentsHome work assigments

TTeknik yang dilaksanakan dalam eknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untuk bentuk tugas-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut nilai tertentu yang menuntut pola tingkah laku yang pola tingkah laku yang diharapkan. diharapkan.

• Klien ditugasi untuk Klien ditugasi untuk mempelajari bahan-mempelajari bahan-bahan tertentubahan tertentu, melaksanakan latihan-, melaksanakan latihan-latihan tertentu latihan tertentu yang signifikan untuk yang signifikan untuk mengubah aspek-aspek kognisinya yang mengubah aspek-aspek kognisinya yang kelirukeliru dan irasional dan irasional

• Tugas Tugas yang diberikan konselor dilaporkan yang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap oleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselormuka dengan konselor

• TTeknik eknik juga bermaksud : juga bermaksud : mengembangkan mengembangkan p tanggung jawab, kepercayaan dirip tanggung jawab, kepercayaan diri, , pengelolaan diri klien dan mengurangi pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.ketergantungannya kepada konselor.

Latihan assertiveLatihan assertive

TTeknik untuk melatih keberanian klien eknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau melalui bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial. meniru model-model sosial.

Maksud utama teknik latihan asertif Maksud utama teknik latihan asertif

1. 1. mendorong kemampuan klien mendorong kemampuan klien

mengekspresikan berbagai mengekspresikan berbagai

hal yang berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan emosinyaemosinya

2. 2. membangkitkan kemampuan klien dalam membangkitkan kemampuan klien dalam

mengungkapkan hak asasinya sendiri mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa tanpa

menolak atau memusuhi hakmenolak atau memusuhi hak asasi orang asasi orang lainlain

3. 3. mendorong klien untuk meningkatkan mendorong klien untuk meningkatkan

kepercayaan dan kemampuan dirikepercayaan dan kemampuan diri

4. 4. meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan untuk memilih memilih

tingkahtingkah laku-tingkah laku asertif yang laku-tingkah laku asertif yang cocok cocok

untuk diri sendiri.untuk diri sendiri.

TIADA SEINDAH HARI INITIADA SEINDAH HARI INITiada seindah kini duduk Tiada seindah kini duduk

berdampinganberdampingan

Menyentuh hati dengan wajah kasihMenyentuh hati dengan wajah kasih

Diantara g’ru pembimbing tersenyum Diantara g’ru pembimbing tersenyum

dengan mesradengan mesra

Alangkah indahnya hari iniAlangkah indahnya hari ini

Terlepaslah segala kenangan dukaTerlepaslah segala kenangan duka

Kan tercapai harapan hidup bahagiaKan tercapai harapan hidup bahagia

Tiada seindah kini duduk Tiada seindah kini duduk berdampinganberdampingan

Alangkah indahnya hari iniAlangkah indahnya hari ini

Dr. DYP Sugiharto, M.PdDr. DYP Sugiharto, M.Pd

Jl. Dewi Sartika Raya No. 3C Semarang Jl. Dewi Sartika Raya No. 3C Semarang 5022150221

Telp. (024) 8310363 - 081457091192Telp. (024) 8310363 - 081457091192

KONSEP DASARKONSEP DASAR Pandangan tentang ManusiaPandangan tentang Manusia

• MManusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling anusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen. kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.

• Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. sampai dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyak dilakukan usaha untuk menyusun kategori Telah banyak dilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasar dimensi sifat dan faktor. individu atas dasar dimensi sifat dan faktor.

• Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur dan menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, dan menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, (2) mendefinisikan atau menggambarkan keadaan (2) mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu,individu,

(3) membantu individu untuk memahami diri dan (3) membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya, (4) memprediksi keberhasilan yang lingkungannya, (4) memprediksi keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa mendatang.mungkin dicapai pada masa mendatang.

Manusia berusaha untuk menggunakan Manusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. pengembangan potensinya.

Manusia mempunyai potensi untuk Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk. berbuat baik atau buruk.

Makna hidup adalah mencari kebenaran Makna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat baik serta menolak kejahatan.dan berbuat baik serta menolak kejahatan.

Menjadi manusia seutuhnya tergantung Menjadi manusia seutuhnya tergantung

pada hubungannypada hubungannya a dengan orang lain.dengan orang lain.

Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor.Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor.• Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan

kemampuan yang terorganisir secara unik, dan karena kemampuan yang terorganisir secara unik, dan karena kemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, kemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka tes obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi maka tes obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-karatreistik individu.karakteristik-karatreistik individu.

• Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkah Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkah laku kerja tertentu. laku kerja tertentu.

• Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. dan minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akan belajar dengan lebih mudah dan efektif Individu akan belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntutan apabila potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum.kurikulum.

• Baik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis Baik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensi klien untuk mengawali penempatan dalam potensi klien untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan. kurikulum atau pekerjaan.

• Setiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan Setiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untuk mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya untuk mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri. sendiri.

Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian• KKepribadian epribadian : : suatu sistem yang saling tergantung suatu sistem yang saling tergantung

dengan sifat dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dengan sifat dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.dan temperamen.

• Perkembangan kepribadian manusia ditentutan oleh Perkembangan kepribadian manusia ditentutan oleh faktor pembawaan dan lingkungan. faktor pembawaan dan lingkungan.

• SSetiap individu ada sifat-sifat yang umum dan ada sifat-etiap individu ada sifat-sifat yang umum dan ada sifat-sifat yang khusus, yang merupakan sifat yang unik. sifat yang khusus, yang merupakan sifat yang unik.

• UUnsur dasar dari struktur kepribadian disebut sifat dan nsur dasar dari struktur kepribadian disebut sifat dan merupakan kecenderungan luas untuk memberi reaksi merupakan kecenderungan luas untuk memberi reaksi dan membentuk tingkah laku yang relatif tetap.dan membentuk tingkah laku yang relatif tetap.

• Sifat (Sifat (traittrait) ) : : struktur mentalstruktur mental yang dapat diamati untuk yang dapat diamati untuk menunjukkan keajegan dan ketepatan dalam tingkah menunjukkan keajegan dan ketepatan dalam tingkah laku.laku.

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING Membantu individu mencapai perkembangan Membantu individu mencapai perkembangan

kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia.kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia.

Membantu individu dalam memperoleh kemajuan Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelamahan diri membantunya menilai kekuatan dan kelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.tujuan hidup dan karir.

Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian.pertumbuhan dan integrasi kepribadian.

Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah.penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah.

DESKRIPSI PROSES KONSELINGDESKRIPSI PROSES KONSELING

Hubungan konselor dengan klien merupakan Hubungan konselor dengan klien merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka. pribadi dalam hubungan tatap muka.

Konselor bukan hanya membantu individu Konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang sesuai dengan atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor juga potensinya, tetapi konselor juga mempengaruhi klien berkembang ke satu mempengaruhi klien berkembang ke satu arah yang terbaik baginya. arah yang terbaik baginya.

Konselor memang tidak menetapkan tetapi Konselor memang tidak menetapkan tetapi memberikan pengaruh untuk mendapatkan memberikan pengaruh untuk mendapatkan cara yang baik dalam membuat keputusan.cara yang baik dalam membuat keputusan.

Tahapan pTahapan proses konseling roses konseling : : 1. Analisis1. Analisis - M- Merupakan tahapan kegiatan erupakan tahapan kegiatan : : pengumpulan informasi dan pengumpulan informasi dan

data data mengenai klien. mengenai klien.

- K- Konselor dan klien memilikionselor dan klien memiliki informasi yang dpat dipercaya, informasi yang dpat dipercaya, tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat, tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat, motif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yang motif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yang memudahkanmemudahkan penyesuaian penyesuaian diridiri

- - Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, spt Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, spt ::

cacatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes cacatan kumulatif, wawancara, catatan anekdot, tes psikologis, psikologis,

dan dan sstudi kasustudi kasus. .

- - Selain mengumpulkan data obyektif, konselor harus Selain mengumpulkan data obyektif, konselor harus memperhatikan pula cita-cita dan sikap klienmemperhatikan pula cita-cita dan sikap klien dan cara dan cara memandang permasalahannyamemandang permasalahannya..

2. 2. SintesisSintesis MMerangkum dan mengatur data hasil analisis erangkum dan mengatur data hasil analisis

yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat klien, kelamahan dan kekuatan, serta bakat klien, kelamahan dan kekuatan, serta kemampuan penyesuaian diri.kemampuan penyesuaian diri.

3. Diagnosis3. Diagnosis MMerupakan tahapan untuk menemukan ketetapan erupakan tahapan untuk menemukan ketetapan

dan pola yang dapat mengarahkan kepada dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dan berpengaruh terhadap klien yang relevan dan berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri. proses penyesuaian diri.

Langkah Diagnosis :Langkah Diagnosis : a. Identifikasi Masalaha. Identifikasi Masalah b. Menentukan sebab-sebabb. Menentukan sebab-sebab c. Prognosisc. Prognosis

4. 4. KonselingKonseling

- M- Merupakan hubungan membantu klien untuk erupakan hubungan membantu klien untuk menemukan sumber diri sendiri maupun sumber di luarmenemukan sumber diri sendiri maupun sumber di luar dirinyadirinya dalam upaya mencapai perkembangan dan dalam upaya mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal sesuai dengan kemampuannya. penyesuaian optimal sesuai dengan kemampuannya.

- - Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu :Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu : 1. B1. Belajar terpimpin menuju pengertian dirielajar terpimpin menuju pengertian diri 2. M2. Mendidikendidik/mengajar /mengajar kembali untuk mencapai tujuan kembali untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya.kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya. 3. B3. Bantuan pribadi agar klien mengerti dan terampil antuan pribadi agar klien mengerti dan terampil dalam menerapkan prinsip dan teknik yang dalam menerapkan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. 4. K4. Konseling yang mencakup hubungan dan teknik onseling yang mencakup hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkanyang bersifat menyembuhkan 5. M5. Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis endidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluranatau penyaluran

5. 5. Tindak LanjutTindak Lanjut - M- Memberikan bantuan kepada klien emberikan bantuan kepada klien dalam menghadapi masalah baru dalam menghadapi masalah baru dengan mengingatkannya kepada dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling. menjamin keberhasilan konseling.

- - Teknik yang digunakan konselor harusTeknik yang digunakan konselor harus disesuaikan dengan individualitas klien, disesuaikan dengan individualitas klien, mengingat bahwa individu itu sifatnya mengingat bahwa individu itu sifatnya

unik, unik, sehingga tidak ada teknik yang baku sehingga tidak ada teknik yang baku

yang yang berlaku untuk semua klien.berlaku untuk semua klien.

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING

AtendingAtending• Dalam formulasi yang singkat Atending Dalam formulasi yang singkat Atending

dapat dipahami sebagai usaha pembinaan dapat dipahami sebagai usaha pembinaan untuk menghadirkan klien dalam proses untuk menghadirkan klien dalam proses konselingkonseling

• Penciptaan dan pengembangan Atending Penciptaan dan pengembangan Atending dimulai dari upaya konselor menunjukkan dimulai dari upaya konselor menunjukkan sikap empati, menghargai, wajar, dan sikap empati, menghargai, wajar, dan mampu mengetahui atau paling tidak mampu mengetahui atau paling tidak mengantisipasi kebutuhan yang dirasakan mengantisipasi kebutuhan yang dirasakan oleh klien. oleh klien.

• Dalam tataran yang lebih operasional, melakukan Dalam tataran yang lebih operasional, melakukan refleksi melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai refleksi melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.berikut.

- - Bagaimana saudara mengenal dan mengantisipasi Bagaimana saudara mengenal dan mengantisipasi bilabila

seseorang sangat tertarik pada Anda?seseorang sangat tertarik pada Anda?

- B- Bagaimana saudara mengenal bila seseorang agaimana saudara mengenal bila seseorang memberikan perhatian terhadap Anda?memberikan perhatian terhadap Anda?

- B- Bagaimana saudara mengenal atau mengetahui bila agaimana saudara mengenal atau mengetahui bila seseorang mendengarkan, memeperhatiakan danseseorang mendengarkan, memeperhatiakan dan menghayati Anda ?menghayati Anda ?

• Melalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di Melalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, konselor dapat memulai melakukan pembinaan atas, konselor dapat memulai melakukan pembinaan untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.

Aspek-aspek Atending meliputi :Aspek-aspek Atending meliputi :

1) Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka).1) Posisi badan (termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka).

a) a) Duduk dengan badan menghadap kepada klienDuduk dengan badan menghadap kepada klien b) b) Tangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atau Tangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atau kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat yang sedang dikomunikasikan secara verbalyang sedang dikomunikasikan secara verbal c) Respondif dengan menggunakan bagian wajah, c) Respondif dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagai umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala sebagai persetujuan atau pemahaman dan krutan dahi tanda tidak persetujuan atau pemahaman dan krutan dahi tanda tidak mengertimengerti d) Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukan d) Badan tegak lurus tetapi tidak kaku, manakala diperlukan bisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaanbisa condong ke arah klien untuk menunjukan kebersamaan

22) Kontak Mata) Kontak Mata a) Melihat klien terutama pada waktu bicaraa) Melihat klien terutama pada waktu bicara b) b) Menggunakan pandangan spontan yang Menggunakan pandangan spontan yang menunjukkan ekspresi minat dan keinginan menunjukkan ekspresi minat dan keinginan

untuk untuk mendengarkan dan meresponmendengarkan dan merespon

3) Mendengarkan3) Mendengarkan a) Memelihara pehatian penuha) Memelihara pehatian penuh, , terpusat pada klienterpusat pada klien b) Mendengarkan apapun yang dikatakan klien, b) Mendengarkan apapun yang dikatakan klien, mendengarkan keseluruhan pribadi klien mendengarkan keseluruhan pribadi klien

(kata-(kata- katanya, perasaannya, dan perilakunya)katanya, perasaannya, dan perilakunya) cc) Memahami keseluruhan pesannya) Memahami keseluruhan pesannya

2. Mengundang Pembicaraan Terbuka2. Mengundang Pembicaraan Terbuka Ajakan terbuka untuk berbicara memberi Ajakan terbuka untuk berbicara memberi

kesempatan klien agar mengeksplorasi dirinya kesempatan klien agar mengeksplorasi dirinya sendiri dengan dukungan pewawancara. sendiri dengan dukungan pewawancara.

PPertanyaan terbuka memberi peluang klien ertanyaan terbuka memberi peluang klien untuk mengemukakan ide perasaan dan untuk mengemukakan ide perasaan dan arahnya dalam wawancara. arahnya dalam wawancara.

Responnya terhadap pertanyaan terbuka ialah Responnya terhadap pertanyaan terbuka ialah untuk menunjukkan kesadarannya bahwa dia untuk menunjukkan kesadarannya bahwa dia diminta untuk menceritakan sejarahnya atau diminta untuk menceritakan sejarahnya atau lebih menjabarkan apa yang telah dikatakan. lebih menjabarkan apa yang telah dikatakan.

Contoh pContoh pertanyaan ertanyaan terbuka :terbuka : 1. untuk m1. untuk membantu memulai wawancaraembantu memulai wawancara :: ““Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?”Apa yang Anda akan bicarakan hari ini?” ““Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhir Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhir kita?”kita?”

2. 2. Membantu klien menguraikan masalahnyaMembantu klien menguraikan masalahnya : : ““Cobalah Anda menceritakan lebih banyak lagi Cobalah Anda menceritakan lebih banyak lagi tentang hal itu!“tentang hal itu!“ ““Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?”Bagaimana perasaan Anda pada saat kejadian itu?”

3. 3. Membantu memunculkan contoh-contoh perilaku Membantu memunculkan contoh-contoh perilaku khusus :khusus : ““Apa yang Anda sedang rasakan pada saat Anda Apa yang Anda sedang rasakan pada saat Anda menceritakan hal ini kepada saya?”menceritakan hal ini kepada saya?” ““Bagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktu Bagaimana perasaan Anda selanjutnya pada waktu itu?”itu?”

Pertanyaan yang tidak disarankan Pertanyaan yang tidak disarankan antara lain :antara lain :• Pemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu Pemakaian pertanyaan tertutup yang terlalu

seringsering

• Pengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktu Pengajuan pertanyaan lebih dari satu pada waktu yang samayang sama”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi ”Dapatkah anda menceritakan lebih banyak lagi tentang hal itu?”tentang hal itu?”

• Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya :Pengajuan pertanyaan “Mengapa”, umpamanya : ““Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?”Mengapa anda tidak bergaul dengan baik?”

• Memasukkan jawaban dalam Memasukkan jawaban dalam pertanyaa,umpamanya :pertanyaa,umpamanya :

““Anda sebenarnya belum mengerti hal itu pada Anda sebenarnya belum mengerti hal itu pada saat anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”saat anda mengatakan tentang ayahnya, bukan?”

ParapraseParaprase• EEsensisensinya : nya : pengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiran pengulangan kata-kata atau pemikiran-pemikiran

kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan kata-kata konselor sendiri. kata-kata konselor sendiri.

• MMemberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apan emberi tahu klien bahwa ia sedang mendengarkan apan yang dikatakan dan konselor ingin mendengarkan leih banyak yang dikatakan dan konselor ingin mendengarkan leih banyak lagi.lagi.

• Klien akan merasa dimengKlien akan merasa dimengeerti dan dipersiapkan untuk rti dan dipersiapkan untuk

mengolah lebih dalam lagi masalah-masalah yang mengolah lebih dalam lagi masalah-masalah yang diajukannya. diajukannya.

• MMaksud dari kegiatan paraprase adalah : aksud dari kegiatan paraprase adalah : - - menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien, menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien, dan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan dan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan

klienklien - m- mengkritalisasi komentar klien dengan lebihengkritalisasi komentar klien dengan lebih memendekannya sehingga membantu mengarahkan memendekannya sehingga membantu mengarahkan wawancarawawancara - m- memberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsiemberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsi konselor.konselor.

Cara Memparaprase :Cara Memparaprase : 1) Dengarkan pesan utama klien1) Dengarkan pesan utama klien 2) Nyatakan kembali kepada klien 2) Nyatakan kembali kepada klien ringkasan pesan utamanya secara ringkasan pesan utamanya secara sederhana dan singkatsederhana dan singkat 3) Amati pert3) Amati pertaanda atau minta respons nda atau minta respons dari klien dari klien akan akan bantuan paraprase.bantuan paraprase.

Hindari Hindari - a- analisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai nalisis, interpretasi, atau pertimbangan nilai

tentang pesan klien tentang pesan klien - r- respon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil espon konselor hanya tertuju kepada bagian kecil

dari pesan klien klien, bukan kepada tema dari pesan klien klien, bukan kepada tema utamanyautamanya

- p- pemakaian kata-kemakaian kata-kaata ta teknis yang tidak dimengerti teknis yang tidak dimengerti klienklien

Refeksi perasaanRefeksi perasaan• Refleksi perasaan merupakan keterampilan Refleksi perasaan merupakan keterampilan

konselor untuk merespons keadaan perasaan konselor untuk merespons keadaan perasaan klien terhadap situasi yang sedang dihadapi.klien terhadap situasi yang sedang dihadapi.

• TTindakan tersebut akan mendorong dan indakan tersebut akan mendorong dan merangsang klien untuk mengemukakan merangsang klien untuk mengemukakan segala sesuatu yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapinya.masalah yang sedang dihadapinya.

• Jadi, esensi keterampilan ini adalah untuk Jadi, esensi keterampilan ini adalah untuk mendorong dan merangsang klien agar dapat mendorong dan merangsang klien agar dapat mengekspresikan bagaimana perasaan mengekspresikan bagaimana perasaan tentang situasi yang sedang dialami.tentang situasi yang sedang dialami.

Aspek-aspek refleksi perasaan Aspek-aspek refleksi perasaan :: 1) Mengamati perilaku klien 1) Mengamati perilaku klien 2) Mendengarkan dengan baik2) Mendengarkan dengan baik 3) Menghayati pesan yang 3) Menghayati pesan yang

dikomunikasikan dikomunikasikan klien.klien. 4) Mengenali perasaan-perasaan yang 4) Mengenali perasaan-perasaan yang dikomunikasikan klien.dikomunikasikan klien. 5) Menyimpulkan perasaan yang sedang 5) Menyimpulkan perasaan yang sedang dialami.dialami. 66) Menyeleksi kata-kata yang tepat untuk ) Menyeleksi kata-kata yang tepat untuk melukiskan perasaan klien.melukiskan perasaan klien.

MeringkasMeringkas• Meringkas adalah suatu proses untuk memadu Meringkas adalah suatu proses untuk memadu

berbagai ide dan perasaan dalam satu berbagai ide dan perasaan dalam satu pernyataan pada akhir suatu pernyataan pada akhir suatu unit unit wawancarawawancara konselingkonseling. .

• Meringkas : Meringkas : rupaya merekapituasi, rupaya merekapituasi, memadatkan, dan mengkristalisasi esensi apa memadatkan, dan mengkristalisasi esensi apa yang telah dikatakanyang telah dikatakan klien klien..

• Dengan menggunakanDengan menggunakan ringkasan secarea ringkasan secarea perioodik,perioodik, konselor konselor dapdapaat memeriksa t memeriksa kecermatannya dalam kecermatannya dalam mend mendeengarkan.ngarkan.

• Ringkasan juga membantu untuk mengakiri Ringkasan juga membantu untuk mengakiri wawancara dengan suatu cartatan yang wawawancara dengan suatu cartatan yang wajjar, ar, dandan dapat menjadi panduan dapat menjadi panduan wawancara.wawancara.

Panduan Umum MeringkasPanduan Umum Meringkas 1) Adakan refleksi atau atending terhadap 1) Adakan refleksi atau atending terhadap berbagai variasi tema dan nada berbagai variasi tema dan nada emosional pada saat klien berbicaraemosional pada saat klien berbicara

2) Gabungkan perasaan dan ide kunci ke dalam 2) Gabungkan perasaan dan ide kunci ke dalam pernyataan-pernyataan yang pengertian pernyataan-pernyataan yang pengertian dasarnya luas.dasarnya luas.

3) Jangan tambahkan ide-ide baru d3) Jangan tambahkan ide-ide baru daallaamm ringkasanringkasan

4) Pertimbangkan kalau sekiranya dapat 4) Pertimbangkan kalau sekiranya dapat mmembantu kalau menyatakan rinkasan atauembantu kalau menyatakan rinkasan atau mengajak klien untuk membuat ringkasanmengajak klien untuk membuat ringkasan

KETERBATASAN KETERBATASAN PENDEKATANPENDEKATAN

Pandangannya dikembangkan dalam Pandangannya dikembangkan dalam situasi pendidikan dan kliennya dibatasi situasi pendidikan dan kliennya dibatasi terutama kepada siswa-siswa yang terutama kepada siswa-siswa yang memiliki keragaman derajat kemantapan memiliki keragaman derajat kemantapan dan tanggung jawab sendiri.dan tanggung jawab sendiri.

Pandangannya terlalu menekankan Pandangannya terlalu menekankan kepada pengendalian konselor dan hasil kepada pengendalian konselor dan hasil yang dicapai pada diri klien lebih banyak yang dicapai pada diri klien lebih banyak tergantung kepada keunggulan konselor tergantung kepada keunggulan konselor dalam mengarahkan dan membatasi dalam mengarahkan dan membatasi klien.klien.

Banyak meminimalkan atau mengabaikan Banyak meminimalkan atau mengabaikan aspek afektif klien yang justru seharusnya aspek afektif klien yang justru seharusnya menjadi kepedulian konselor.menjadi kepedulian konselor.

Terlalu banyak pertimbangan yang Terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan pada data obyektif. Penggunaan ditekankan pada data obyektif. Penggunaan dan keyakinan yang berlebihan terhdap data dan keyakinan yang berlebihan terhdap data ini kurang tepat karena keterbatasan ini kurang tepat karena keterbatasan reliabilitas, validitas, dan kelengkapan alat reliabilitas, validitas, dan kelengkapan alat dan datanya.dan datanya.

Suatu dilema bagi konselor karena ia harus Suatu dilema bagi konselor karena ia harus mendorong dan meyakinkan klien mendorong dan meyakinkan klien mewujudkan kemampuannya, tetapi ia harus mewujudkan kemampuannya, tetapi ia harus melakukannya tanpa persuasi.melakukannya tanpa persuasi.