teklab proposal fix
DESCRIPTION
shfTRANSCRIPT
PROPOSAL PENGAJUAN ALAT PRAKTIKUM
“ GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN (GLBB) DENGAN PENGUKUR DIGITAL BERBASIS
MIKROKONTROLER AT89S51 ”
( digunkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Laboratorium II )
Oleh :
Ayu Andhira K 120210102005
Uvi Sugianti 120210102052
Bayu Angga D.C 120210102109
Sirojul Munir 100210102040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah beraturan (GLBB)
dengan Pengukur Digital Berbasis Mikrokontroler AT89S51
II. TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan I (GLB)
1. Mengamati gerak lurus beraturan
2. Mengetahui pengaruh koefisien gesek terhadap kecepatan
3. Memahami grafik hubungan antara jarak (s) terhadap waktu (t)
Percobaan II (GLBB)
1. Menyelidiki konsep gerak lurus berubah beraturan pada bidang
miring
2. Mengetahui pengaruh besarnya sudut terhadap percepatan atau
perlambatan
3. Memahami hubungan antara kecepatan dengan waktu pada gerak
lurus berubah beraturan.
III. DASAR TEORI
Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya
(jaraknya) berubah setiap saat terhadap titik asalnya ( titik acuan ). Sebuah benda
dikatakan bergerak lurus, jika lintasannya berbentuk garis lurus.
Contoh : - gerak jatuh bebas
- gerak mobil di jalan.
Gerak lurus yang kita bahas ada dua macam yaitu :
1. Gerak lurus beraturan (GLB)
2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Definisi yang perlu dipahami :
1. KINEMATIKA ialah ilmu yang mempelajari gerak tanpa
mengindahkan penyebabnya.
2. DINAMIKA ialah ilmu yang mempelajari gerak dan gaya-gaya
penyebabnya.
A. Jarak dan Perpindahan Garis Lurus
Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu materi
(zat), sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda yang
dihitung dari posisi awal (acuan) benda tersebut dan tergantung pada arah
geraknya.
a. Perpindahan POSITIF jika arah gerak ke KANAN
b. Perpindahan NEGATIF jika arah gerak ke KIRI
contoh:
Perpindahan dari x1 ke x2 = x2 - x1 = 7 - 2 = 5 ( positif )
Perpindahan dari x1 ke X3 = x3 - x1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )
B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan ialah gerak dengan lintasan serta
kecepatannya selalu tetap. Kecepatan( v) ialah besaran vektor yang
besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap satuan waktu. Kelajuan
adalah besaran skalar yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan
tiap satuan waktu. Pada Gerak Lurus Beraturan ( GLB ) berlaku rumus :
s = v . t
dimana :
s : jarak yang ditempuh ( perubahan lintasan)
v : kecepatan
t : waktu
1. Grafik Gerak Lurus Beraturan ( GLB )
a. Grafik v terhadap t
Pada grafik di samping : dari rumus s = v . t, maka :
t = 1 det, s = 20 m
t = 2 det, s = 40 m
t = 3 det, s = 60 m
t = 4 det, s = 80 m
Kesimpulan : Pada grafik v terhadap t, maka besarnya perubahan
lingkaran benda ( jarak ) merupakan luas bidang yang diarsir.
b. Grafik x terhadap t.
Kelajuan rata-rata dirumuskan :v̄= x
t
Kesimpulan : Pada Gerak Lurus beraturan kelajuan rat-rata
selalu tetap dalam selang waktu sembarang.
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Hal-hal yang perlu dipahami dalam GLBB :
1. Perubahan kecepatannya selalu tetap
2. Perubahan kecepatannya tiap satuan waktu disebut percepatan
(notasi: a ). Ada dua macam perubahan kecepatan :
a. Percepatan : positif bila a > 0
b. Percepatan : negatif bila a < 0
3. Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.
a =
ΔvΔt
Bila kelajuan awal = vo dan kelajuan setelah selang waktu t = vt,
maka :
a =
vt−vot
at = vt –vo
vt = vo + at
Oleh karena perubahan kecepatan ada 2 macam, maka GLBB juga
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. GLBB dengan a > 0 dan GLBB < 0 , bila percepatan searah dengan
kecepatan benda maka pada benda mengalami percepatan, jika
percepatan berlawanan arah dengan kecepatan maka pada benda
mengalami perlambatan.
Grafik v terhadap t dalam GLBB.
a > 0
vo=0
vt = vo + at
vt = at
a > 0
vo¹ 0
vt = vo + at
a < 0
vo¹ 0
vt = vo + at
Ket : grafik berupa garis lurus
Jarak yang ditempus (s) = luas grafik (v) terhadap (t)
s = Luas trapesium
= ( vo + vt ) .12 t
= ( vo + vo + at ) .12 t
= ( 2vo + at ) .12 t
s = vot + 12 at2
Grafik s terhadap t dalam GLBB
a > 0; x = vot + 12 at2 a < 0; x = vot +
12 at2
Ket : s=x (jarak ), grafiknya berupa parabola
D. Mikrokontroler ATmega 8
Gambar mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler dapat diartikan sebagai sebuah pengendali yang berukuran
mikro. Mikrokontroler ATmega 8 merupakan salah satu produk dari Atmel Corp
yang memiliki 8Kbytes Flash Programmable and Erasable Read-Only Memory
(PEROM). Mikrokontroler ini memiliki kumpulan instruksi yang sesuai dengan
standar keluarga MCS-51 produk INTEL. ATmega 8 mempunyai fitur standar
sebagai berikut: tegangan kerja 2,7-5.5 Volt, kecepatan 16MHz, 8Kbytes Flash,
512 Bytes EEPROM ,1 Kbytes RAM, 23 jalur I/O, 2 timer/counter 8bit, 1
timer/counter 16bit, 3 jalur PWM, 8 jalur ADC, serial interface ada,
Programmable Watchdog Timer with Separate On-chip Oscillator, On-chip
Analog Comparator.
Pada dasarnya sarana timer/countermerupakan seperangkat pencacah biner
(binary counter). Jika pencacah tersebut bekerja dengan frekuensi tetap yang
sudah diketahui besarnya, maka dikatakan sebagai timer. Namun jika pencacah
tersebut bekerja dengan frekuensi yang tidak tetap, maka dikatakan sebagai
counter, karena kedudukan pencacah tersebut hanyalah menyatakan banyaknya
pulsa yang sudah diterima pencacah.
Pada penelitian ini menggunakan Timer 0 (8 Bit) yaitu timer yang bisa
mencacah/menghitung sampai maksimal nilai 0xFF heksa (dalam biner 1111
1111). Program pengatur timer yang dapat menghasilkan waktu sebesar 1 detik,
dengan membuat timer selama 1 mili detik (ms) kemudian dilakukan pengulangan
sebanyak 1000 kali, maka akan dihasilkan timer selama 1 detik (1ms x 1000 = 1
detik).
E. LED
LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.
Gambar LED
LED terbuat dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti
misalnya gallium arsenide fosfida, gallium fosfida, dan gallium aluminium
arsenide. Karakteristiknya yaitu kalau diberi pancaran hijau, pertemuannya
mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar material
pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang
mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah adalah
1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan
tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt,
LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt.
F. LDR
Gambar LDR
Light Dependent Resistor (selanjutnya disebut LDR), terdiri dari sebuah
cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan
elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit
elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR
menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi
yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.
G. Port Serial
Gambar 1 adalah gambar konektor port serial DB 9. Pada komputer IBM PC
Compatibel biasanya kita dapat menemukan dua konektor DB 9 yang bisanya
dinamakan COM1 dan COM2.
Gambar Konfigurasi Serial port DB9
IV. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
IV.1Sensor kecepatan
IV.2Mikrokontroler AT89S51
IV.3LED
IV.4LDR
IV.5Port serial DB9
IV.6Mobil-mobilan
IV.7Triplek
IV.8Kain
IV.9Plastik
IV.10 Busur
IV.11 Kabel
IV.12 Komputer
V. LANGKAH KERJA PERCOBAAN
Percobaan I . Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1. Menyiapkan alat percobaan
2. Memposisikan sudut lintasan secara mendatar (00) dengan
mengaitkan penghubung lintasan terhadap papan penyangga
3. Memasang permukaan lintasan (misalkan kayu/triplek/kain)
4. Menghubungkan alat percobaan dengan power supply
5. Menghidupkan alat percobaan (ON Power Supply)
6. Memposisikan (ON) mobil mainan pada lintasan percobaan
7. Melihat dan mencatat hasil jarak, waktu dan kecepatan yang
ditampilkan pada computer
8. Mengulangi langkah 4-7 sebanyak tiga kali
9. Matikan alat percobaan (OFF Power Supply)
10. Mengulangi langkah kerja 3-9 dengan mengganti permukaan
lintasan.
Bagian 2.
1. Menyiapkan alat percobaan
2. Memposisikan sudut lintasan secara mendatar (00) dengan
mengaitkan penghubung lintasan terhadap papan penyangga
3. Memasang permukaan lintasan kayu
4. Mengatur jarak lintasan (s)
5. Menghubungkan alat percobaan dengan power supply
6. Menghidupkan alat percobaan (ON Power Supply)
7. Memposisikan (ON) mobil mainan pada lintasan percobaan
8. Melihat dan mencatat hasil jarak, waktu dan kecepatan yang
ditampilkan pada computer
9. Mengulangi langkah 4-7 sebanyak tiga kali
10. Matikan alat percobaan (OFF Power Supply)
11. Mengulangi langkah kerja 3-9 dengan mengganti jarak lintasan
yang berbeda (jarak kedua sensor).
Percobaan II. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Bagian 1.
1. Menyiapkan alat percobaan
2. Memposisikan sudut lintasan bagian kiri lebih tinggi dari bagian
kanan dengan posisi sudut 50 terhadap horizontal (perhatikan
busur) dengan mengaitkan penghubung lintasan terhadap papan
penyangga
3. Memasang permukaan lintasan dengan kayu
4. Menghubungkan alat percobaan dengan power supply
5. Menghidupkan alat percobaan (ON Power Supply)
6. Memposisikan (ON) mobil mainan pada lintasan percobaan
7. Melihat dan mencatat hasil jarak, waktu dan kecepatan rata- rata,
kecepatan1 (V1) dan kecepatan2 (V2) yang ditampilkan pada
computer
8. Mengulangi langkah 4-7 sebanyak tiga kali
9. Matikan alat percobaan (OFF Power Supply)
10. Mengulangi langkah kerja 3-9 dengan mengganti sudut lintasan
dengan 3 variasi sudut (misalkan 100, 150, 200,250,300).
Bagian 2.
1. Menyiapkan alat percobaan
2. Memposisikan sudut lintasan bagian kanan lebih tinggi dari bagian
kiri dengan posisi sudut 50 terhadap horizontal (perhatikan busur)
dengan mengaitkan penghubung lintasan terhadap papan
penyangga
3. Memasang permukaan lintasan (misalkan kayu/kain/plastik)
4. Menghubungkan alat percobaan dengan power supply
5. Menghidupkan alat percobaan (ON Power Supply)
6. Memposisikan (ON) mobil mainan pada lintasan percobaan
7. Melihat dan mencatat hasil jarak, waktu dan kecepatan rata- rata,
kecepatan1 (V1) dan kecepatan2 (V2) yang ditampilkan pada
computer
8. Mengulangi langkah 4-7 sebanyak tiga kali
9. Matikan alat percobaan (OFF Power Supply)
10. Mengulangi langkah kerja 3-9 dengan mengganti sudut lintasan
dengan 3 variasi sudut (misalkan 100, 150, 200,250,300).
VI. GAMBAR RANCANGAN ALAT
- Rancangan alat tampak dari atas
- Rancangan alat tampak dari samping
- Rancangan alat tampak dari depan
VII. ANALISIS DATA
- Percobaan I GLB
Bagian 1
Permukaan Jarak (s) Waktu (t) v (kecepatan
rata-rata)
Kayu
Garfik :
Bagian 2
Hubungan μs /μk terhadap v
Permukaan Jarak (s) Waktu (t) v (kecepatan rata-
rata)
Kayu
Plastic
Kain
Grafik :
- Percobaan II. GLBB
Bagian 1. Percepatan
Sudut S V1 V2 ∆t a
50
100
150
200
Grafik :
Bagian 2. Perlambatan
Sudut S V1 V2 ∆t a
50
100
150
200
Grafik :
VIII. ANGGARAN DANA
No Nama Komponen Jumlah Harga Satuan
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1 Sensor Kecepatan 2 unit 200.000 400.000
2 Meteran I unit 5.000
3 LED 2 unit 2.000 5.000
4 LDR 2 unit 3.500 7.000
5 Mikrokontroler
AT89S51
I unit 70.000 70.000
6 Kayu/body 50.000
7 Busur 2 unit 500 2.000
8 Mur baut 14 3 unit 5.000
9 Lem G 1 unit 7.000 7.000
10 Kabel 5.000
11 Paku (kecil+besar) 5.000
12 Plastic 5.000
13 Triplek 10.000
14 Kain 10.000
15 Mobil mainan 1 unit 20.000 20.000
16 Mika 10.000
17 Jasa 100.000
TOTAL 716.000
DAFTAR PUSTAKA
Doni. 2008. Light Dependent resistor (LDR) ,
http://elkaubisa.blogspot.com/2008/04/light-dependent-resistor-
ldr.html. diakses pada 06.00, 20 oktober 2008.
Wahid, Hasan. 2009. Gerak Lurus Beraturan (GLB),
http://www.gurumuda.com/2008/08/gerak-lurus-beraturan-glb/,
diakses pada 21.00, 25 Juni 2009
Muttaqin, Syafaat. 2009. Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan
Digital Berbasis Mikrokontoler AT89S51. Surakarta : Universitas
Negeri Surakarta :
Nisa, Choirun, dkk. 2014. Perancangan Instrumentasi pengukur Waktu
dan Kecepatan Menggunakan DT-Sense Infrared Proximity
Detector Untuk Pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Universitas Negeri Surabaya : 2087-9946.
Setiorini, Indah. 2014. Rancang Bangun Smart Timer Alat Pengukur
Waktu dan Kecepatan untuk Media Pembelajaran Gerak Lurus.
Universitas Negeri Surabaya : Jurnal Fisika. Volume 02 Nomor 02
tahun 2014