ta ii farida

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lat ar Bela kang Radikal bebas merupakan atom yang memiliki satu atau lebih elektron tidak  berpasangan sehingga senyawa ini bersifat sangat aktif .Senyawa ini dapat ditimbulkan oleh polusi akibat asap kendaraan motor, asap rokok dan pola gaya hidup yang tidak sehat. Molekul ini sangat dibutuhkan ole h org anisme aerob kar ena member ikan energy pada proses met abolism dan respirasi, namun pada kond isi ter tentu keberadaann ya dapat ber impli kas i pada ber baga i peny akit dan kondisi degener ative, seperti aging , arthritis, kanker, dan lain-lain. Reaksi oksidasi terjadi set iap saat. Ket ika kit a ber napa s pun ter jadi rea ksi oks ida si. Namun, rea kti vit as radikal bebas itu dapat dihambat oleh system antioksidan yang melengkapi system kekebalan tubuh.!" #ntioksidan merupakan senyawa yang menghambat proses oksidasi. Senyawa ini menst abilka n radika l bebas dengan meleng kapi kekurangan elektron dari radikal  bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai. Sumber antioksidan dapat  berasal dari alam maupun sintesis. #ntioksidan sintesis kurang disukai karena efek samping yang menyertainya. #ntioksidan sintesis seperti $%&  Butylated Hydroxy Toluene" dan $%#  Butylated Hydroxy Aniline " diketahui memiliki efek samping yang besar seperti kerusakan hati karsinogen terhadap efek reproduksi dan sistem met abol isme ser ta ti dak ter jamin keamanan nya dal am peng guna an jan gka lama. #nt ioksid an dapat ber upa en' im mi sal nya sup eroksi da dis mut ase ata u S(), kat ala se, dan glutat ion per okdi das e", vit ami n mi sal nya vit ami n *, vit ami n +, vitamin #, -karoten ", dan senyawa lain misalnya flavanoid, albumin, bilirubin", dan senyawa lain yang berasal dari alam merupakan sumber antioksidan yang efektif dan rel ati f aman dib andi ng ant iok sid an sin tes is sehingga eks ploras i baha n ala m sebagai sumber antioksidan semakin banyak dilakukan. !"

Upload: tikakandy

Post on 13-Apr-2018

341 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 1/33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikal bebas merupakan atom yang memiliki satu atau lebih elektron tidak 

 berpasangan sehingga senyawa ini bersifat sangat aktif .Senyawa ini dapat

ditimbulkan oleh polusi akibat asap kendaraan motor, asap rokok dan pola gaya hidup

yang tidak sehat. Molekul ini sangat dibutuhkan oleh organisme aerob karena

memberikan energy pada proses metabolism dan respirasi, namun pada kondisi

tertentu keberadaannya dapat berimplikasi pada berbagai penyakit dan kondisi

degenerative, seperti aging , arthritis, kanker, dan lain-lain. Reaksi oksidasi terjadi

setiap saat. Ketika kita bernapas pun terjadi reaksi oksidasi. Namun, reaktivitas

radikal bebas itu dapat dihambat oleh system antioksidan yang melengkapi system

kekebalan tubuh.!"

#ntioksidan merupakan senyawa yang menghambat proses oksidasi. Senyawa ini

menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai. Sumber antioksidan dapat

 berasal dari alam maupun sintesis. #ntioksidan sintesis kurang disukai karena efek 

samping yang menyertainya. #ntioksidan sintesis seperti $%&  Butylated Hydroxy

Toluene" dan $%#  Butylated Hydroxy Aniline" diketahui memiliki efek samping

yang besar seperti kerusakan hati karsinogen terhadap efek reproduksi dan sistem

metabolisme serta tidak terjamin keamanannya dalam penggunaan jangka lama.

#ntioksidan dapat berupa en'im misalnya superoksida dismutase atau S(),

katalase, dan glutation perokdidase", vitamin misalnya vitamin *, vitamin +,

vitamin #, -karoten ", dan senyawa lain misalnya flavanoid, albumin, bilirubin",

dan senyawa lain yang berasal dari alam merupakan sumber antioksidan yang efektif 

dan relatif aman dibanding antioksidan sintesis sehingga eksplorasi bahan alam

sebagai sumber antioksidan semakin banyak dilakukan. !"

Page 2: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 2/33

&anaman selekop adalah tanaman asli Kalimantan. &anaman selekop diduga

memiliki aktivitas antioksidan dimana tanaman sejenis memiliki kandungan kimia

flavanoid dan seara empiristradisional dapat menghilangkan noda-noda hitam

diwajah. )an tanaman selekop kurang tereksplorasi karena belum terdapat dalam

 pustaka. (leh karena itu dipilih tanaman selekop untuk diuji aktivitas antioksidannya.

Page 3: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 3/33

1.2 Rumusan Masalah

$erdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut /

#pakah ekstrak etanol 012 dan fraksi polar,semi polar atau non polar dari daun muda

selekop  Lepisanthes amoena" memiliki aktivitas antioksidan 3 manakah paling tinggi

aktivitas antioksidannya.

1.3 Tujuan enel!t!an

4enelitian ini bertujuan untuk /

Mengetahui aktivitas antioksidan mana yang paling tinggi dari ekstrak etanol 012

dan fraksi daun muda selekop  Lepisanthes amoena".

1." Met#$e enel!t!an

4enelitian dilakukan dengan metode in vitro peredaman radikal bebas

menggunakan senyawa )44% sebagai radikal bebas.

BAB II

Page 4: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 4/33

  TIN%AUAN PU&TA'A

2.1 Tanaman &elek#

2.1.1 'las!(!kas! tanaman

Kingdom / 4lantae tumbuhan"

Subking dom / &raheoblonta tumbuhan berpembuluh"

Super divisi / Spermatophyta menghasilkan biji")ivisi / Magnoliophyta tumbuhan berbunga"

Kelas / Magnoliopsida berkeping dua dikotil"

Sub kelas / Rosidae(rdo / Sapidales

5amily / Sapindaeae6enus / 7episanthes

Spesies / Lepisantes amoena %assk" 7eenh.www.plantamor.com )

2.1.2 &!n#n!m

Capura spectabilis $lume" &eijsm. 8 $inn, Melicocca amoena %assk..,

Otolepis amoena  %assk." Kunt'e, Otolepis cordigera  Radlk." Kunt'e, Otolepis

imbricata $lume" Kunt'e, Otolepis pubescens $lume" Kunt'e, Otolepis spectabilis

$lume" Kunt'e, Otophora amoena  %assk " $lume., Otophora coninis  $lume,

Otophora cordigera Radlk., Otophora imbricata $lume, Otophora pubescens $lume,

Otophora spectabilis $lume, Otophora spectabilis  var. pubicosta $lume, Otophora

 styligera Radlk, !chleichera amoena %assk." http"##www.asianplant  )

2.1.3 Nama $aerah

Selekop dikenal dengan berbagai maam nama lokal di 9ndonesia seperti

kokang Kalimantan timur", salakiki Kalimantan selatan", buah soboh :awa timur",

kayu mataharibuah matahari, kalansua, songbum Kalimantan"

$ http"##www.asianplant  ).

2.1." M#r(#l#g! tanaman

Page 5: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 5/33

  4ohon 1-;< m tinggi, umumnya berabang daun muda berwarna merah.

Semak hingga ;< m dan ;1 m. Stipules absen, tapi besar daun-seperti pseudo-

stipules ini yaitu mereka yang melekat ke dasar daun, ranting tidak". )aun alternatif,

senyawa, selebaran penni-berurat, berbulu untuk gundul, sering dengan basa

 berbentuk hati. $unga = mm diameter, putih-kuning-merah, ditempatkan di malai.

$uah>!mm diameter,merah-kuning-oklat.$http"##www.nationaalherbarium. )

 

6ambar >.; / &anaman Selekop

2.1.) Pen*e+aran

  Semenanjung Malaysia, Sumatera, :awa, Kepulauan Sunda Keil,

Kalimantan di seluruh pulau" $http"##www.nationaalherbarium. )

2.1., Ek#l#g!

)alam keranga, rawa dan hutan sub-montana sampai ketinggian ;><< m.

&idak ada preferensi habitat yang jelas, ditemukan di situs aluvial, di sepanjang

sungai dan sungai, di lereng bukit dan pegunungan $http"##www.nationaalherbarium.)

2.1.- 'an$ungan k!m!a

Page 6: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 6/33

  Kandungan kimia tanaman sejenis )aunnya mengandung tanin dan saponin .

Kulit buahnya mengandung flavonoid, tanin dan saponin. $uah mengandung

karbohidrat, protein, kalsium, vitamin *, 'at besi, fosfor dan lemak. $iji mengandung

lemak dan polifenol.

 

6ambar >.> / $unga dan $uah &anaman Selekop

2.1. 'has!at / kegunaan

:us dari tumbuhan kulit kayu bermanfaat menyembuhkan malaria dan demam,

daun muda sebagai kosmetik menghilangkan plek-plek hitam pada wajah". Kulit dan

daun muda digunakan untuk mengobati bisul. $uah bisa dimakan$ http"##www.nationaalherbarium.)

Has!l enel!t!an 0

Kesetaraan aktivitas simplisia terhadap antibiotik ketokona'ol yang terbesar 

dihasilkan oleh  Lepisanthes amoena yaitu untuk ;<<< ?g simplisia setara dengan

>@A,1= ?g ketokona'ol terhadap Candida albicans, dan  %aranephelium

macrophyllum, yaitu ;<<< ?g simplisia setara dengan <,B0 ?g ketokona'ol terhadap

 Microsporum gypseum.

$http"##bahan&alam.a.itb.ac.id)

&e$angkan khas!at/ kegunaan tanaman sejen!s satu genus $!antaran*a

a$alah untuk 0

Page 7: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 7/33

 pengobatan abses internal, digunakan sebagai eksternal antipruritiC berlaku

seara lokal pada dahi untuk demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan pada anak 

yang diikuti dengan lapisan putih pada lidah putih, kering dan borok di mulut dan

tenggorokan. $iji untuk pengobatan, batuk dengan kejang bronkial. Sedangkan buah

sebagai tonik dan daun untuk pengawet makanan.

2.2 Ra$!kal +e+as

  Radikal bebas merupakan atom atau gugus atom apa saja yang memiliki satu

atau lebih elektron tidak berpasangan sehingga bersifat sangat reaktif. Radikal bebas

dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh eksogen". Radikal yang

 berasal dari dalam tubuh endogen" terbentuk sebagai sisa proses metabolisme

proses pembakaran" protein, kloroplas, karbohidrat dan lemak pada mitokondria,

 proses inflamasi atau peradangan, reaksi antara besi logam transisi dalam tubuh,

fagosit, Dantin oksidase, peroksisom maupun pada kondisi iskemia reperfusi".

Sumber luar dari tubuh eksogen" adalah asap rokok, asap kendaraan motor, polusi

lingkungan, obat-obatan atau bahan-bahan kimia, pestisida, limbah industri, makanan

yang terlalu hangus, radiasi sinar ultraviolet dan lain sebagainya !".

Radikal bebas dapat bereaksi dengan suatu senyawa melalui mekanisme reaksi.

&ahapan reaksi radikal bebas tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu pemulaan

inisiasi", perambatan propagasi" dan pengakhiran terminasi" reaksi radikal bebas.

&ahap perambatan propagasi" merupakan tahapan dimana radikal bebas mengawali

sederetan reaksi sampai terbentuk radikal bebas baru yang sering disebut sebagai

reaksi rantai. &ahap pengakhiran terminasi". Reaksi ini mengubah radikal bebas

menjadi radikal bebas yang stabil dan tidak reaktif !".

2.3 Ant!#ks!$an

#ntioksidan adalah senyawa yang dalam kadar rendah mampu menghambat

 proses oksidasi. Senyawa antioksidan ini berfungsi untuk menstabilkan redikal bebas

dengan melengkapi kekurangan eletron dari radikal bebas sehingga menghambat

Page 8: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 8/33

terjadinnya reaksi berantai. Seara umum, antioksidan mengurangi keepatan reaksi

inisiasi pada reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam konsentrasi yang

sangat keil yaitu <,<;2 atau bahkan kurang !".

$erdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat dikelompokan menjadi tiga

kelompok, yaitu /

;. #ntioksidan primer, yaitu antioksidan yang dapat menghalangi pembentukan radikal

 bebas baru ontohnya adalah senyawa fenol dan flavanoid !".>. #ntioksidan sekunder, yaitu antioksidan eksogen atau antioksidan non en'imatis yang

dikenal sebagai penangkap radikal bebas  sca'enger reeradical " yang kemudian

menegah amplifikasi radikal. *ontohnya adalah vitamin +, vitamin *, karoten danisoflavon !".

!. #ntioksidan tersier, yaitu antioksidan yang memperbaiki kerusakan-kerusakan yang

telah terjadi. Senyawa yang termaksuk golongan ini adalah en'im yang memperbaiki

)N# dan metionin sulfoksida reduktase !".

2." DPPH 11$!(en!l2!kr!lh!$ra4!l5

  Radikal bebas yang umum digunakan sebagai model dalam penelitian

antioksidan atau peredam radikal bebas adalah ;,;-difenil->-pikrilhidrasil )44%".

)44% merupakan radikal sintetik yang larut dalam pelarut polar seperti etanol,

 berwarna ungu gelap dan mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat

 pada panjang gelombang 1;B nm. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan,

)44% tersebut akan tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning.

4erubahan tersebut dapat diukur dengan spektrofotometer dan diplotkan terhadap

konsentrasi. Metode peredaman radikal bebas )44% dipilih karena merupakan

metode paling sederhana, epat dan mudah untuk skrining aktivitas penangkap

radikal beberapa senyawa. Selain itu, metode ini terbukti akurat dan praktis

Page 9: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 9/33

BAB III

MET6D6L67I PENELITIAN

Page 10: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 10/33

4enelitian diawali dengan penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, dan

 penapisan fitokimia. +kstraksi dilakukan dengan ara maserasi menggunakan pelarut

etanol 012. +kstrak etanol 012 pekat kemudian diuji aktivitas antioksidannya seara

kualitatif menggunakan K7& dan kuantitatif dengan metode peredaman radikal bebas

)44%.

+kstrak kemudiaan difraksinasi dengan metode +kstraksi *air-*air menggunakan

 pelarut non polar n-heksan", semi polar etil asetat", dan polar air" dan setiap

fraksinat diuji aktivitas antioksidannya seara kualitatif menggunakan K7& dan

kuantitatif menggunakan metode peredaman radikal bebas )44%.

BAB I8

ALAT DAN BAHAN

Page 11: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 11/33

3.1 Alat

  #lat-alat yang dugunakan antara lain blender, orong pisah, oven,

spektrofotometri EF, krus, erlenmeyer, beker glass, batang pengaduk, evaporator,

orong $uhner, penangas air, neraa, dan alat-alat yang biasa digunakan

dilaboratorium penelitian fitokimia.

3.2 Bahan

  Simplisia daun muda" tanaman selekop, bahan pendukung yang digunakan

adalah pelarut / air suling, etanol 012, etil asetat, n-heksan, #*l!, klorofrom, 5e*7!,

%*7 pekat, kertas saring, metanol. Silia 6el 65>1A, pereaksi )44%, %>S(A,  dan

 bahan-bahan lain untuk penelitian fitokimia.

BAB 8

HA&IL PENELITIAN DAN PEMBAHA&AN

".1 Pen*!aan +ahan

Page 12: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 12/33

".1.1 Pengumulan +ahan

  )aun muda dipanen di daerah Kutai Kartanegara, Kalimantan &imur.

)aun muda yang baik berwarna merah muda dan harum.

".1.2 Determ!nas! tanaman

  )eterminasi tanaman dilakukan di Eniversitas Mulawarman Samarinda

5akultas Matematika dan 9lmu 4engetahuan #lam 7aboratorium 5isiologi &umbuhan.

".1.3 Peng#lahan +ahan

  Setelah dipanen daun muda dipilih dan dipisahkan dari kotoran bahan-bahan

asing lain. Kemudiaan diui dan dikeringkan pada tempat dan kondisi yang baik 

dengan ara di angin-anginkan atau terhindar dari sinar matahari seara langsung.

Kemudian simplisia dimasukkan pada tempat sesuai menurut petunjuk umum.

".2 'arakter!sas! &!ml!s!a

".2.1 6rgan#let!k 

  4emeriksaan organoleptik dilakukan dengan ara dirasakan, baunya, warna

dan lain-lain.

".2.2 Penetaan ka$ar a+u t#tal

 7ebih kurang ; g serbuk simplisia yang telah digerus ditimbang seksama,

dimasukkan kedalam krus silikat yang telah di pijarkan dan ditimbang. 4ijarkan

selama ;1 menit pada suhu tidak lebih dari A1<o* sehingga arang habis, dinginkan,

timbang. :ika ara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, saring

melalui kertas saring bebas abu. 4ijarkan sisa kertas dan keras saring dalam krus yang

sama. Masukkan fitrat ke dalam krus, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang.

%itung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.

".2.3 Penetaan ka$ar a+u *ang t!$ak larut asam

Page 13: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 13/33

#bu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total,di didihkan dengan >1 m7

asam sulfat ener 4 selama 1 menit, kumpulkan bagian air yang tidak larut dalam

asam, saring dengan kertas saring bebas abu, ui dengan air panas dan pijarkan

selama ;1 menit pada suhu tidak lebih dari A1< o *, hingga bobot tetap, timbang,

hitung kadar abu yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang dikeringkan

diudara.

".2." Penetaan ka$ar a+u larut a!r

  #bu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total, didihkan dengan >1 m7 air 

selama 1 menit, kumpulkan bagian air yang larut dalam air, saring dengan kertas

saring bebas abu, ui dengan air panas dan pijarkan selama ;1 menit pada suhu tidak 

lebih dari A1< o *. hingga bobot tetap, timbang. %itung kadar abu yang tidak larus

dalam air terhadap bahan yang dikeringkan diudara.

".2.) Penetaan ka$ar sar! *ang larut $alam a!r

  &imbang 1<< mg serbuk simplisia dari awan penguap, tambahkan ;<< m7 air,

kook selama = jam dan biarkan selama ;@ jam. #mbil >< m7, masukan kedalam

awan penguap yang telah ditara, keringkan dalam oven ;<1o* sampai bobot tetap.

".2., Penetaan ka$ar sar! larut etan#l

  &imbang 1<< mg serbuk simplisia dari awan penguap, tambahkan ;<< m7

etanol, kook selama = jam dan biarkan selama ;@ jam. #mbil >< m7, masukan

kedalam awan penguap yang telah ditara, keringkan dalam oven ;<1o* sampai bobot

tetap.

".2.- Penetaan ka$ar a!r s!ml!s!a

Sejumlah toluene dijenuhkan dengan ara /

 )ikook dengan sedikit air, biarkan memisah, buang lapisan air suling.

*ara penetapan

Page 14: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 14/33

  $ersihkan tabung penerima dan pendingin dengan asam penui, bilas dengan

air. Keringkan dalam lemari pengering. Kedalam labu kering masukkan ;,1 g

simplisia yang ditimbang seksama yang diperkirakan mengandung > m7 sampai A m7

air. &oluene dituang kedalam tabung penerima melalui alat pendingin. 7abu

dipanaskan dengan hati-hati selama ;1 menit. Setelah toluene mulai mendidih, suling

dengan keepatan lebih kurang > tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling,

kemudiaan naikkan keepatan penyulingan hingga A tetes tiap detik. Setelah semua

air tersuling, ui bagian dalam pendingin dengan toluene, sambil dibersihkan dengan

sikat tabung yang disambungkan pada sebuah kawat tembaga dan lebih dibasahi

dengan toluene. 7anjutkan penyulingan selama 1 menit. $iarkan tabung penerima

 pendingin hingga suhu kamar. :ika tetes air yang melekat pada tabung penerima,

gosok dengan karet yang diikatkan pada sebuah kawar tembaga dan dibasahi dengan

toluene hingga tetesan ait turun. Setelah air adan toluene memisah sempurna, volume

air dibaa. %itung kadar air dalam persen.

Ta+el ".1

Has!l emer!ksaan makr#sk#!k 

'arakter!st!k Deskr!s!

Bentuk L#nj#ng $engan ujungn*a merun9!ng

Bau khas

Rasa Agak kelat

Page 15: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 15/33

:arna Daun Merah mu$a

Ukuran 'e9!l se$ang +esar

Ta+el ".2

Has!l karekter!st!k s!ml!s!a

 No :enis 4emeriksaan %asil 2bb"

; Kadar abu total !,<;

> kadar abu tidak larut asam ;,;>

! kadar abu larut air !,A!

A kadar sari larut air !B

1 kadar sari larut etanol =,<@

= kadar air ;!,1G

Keterangan / G H 2 vb"

".2. Pena!san (!t#k!m!a

  4enapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa yang

terdapat pada daun muda selekop meliputi pemeriksaan alkaloid, flavanoid, saponin,

tannin, kuinon, steroid atau triterpenoid.

1. Alkal#!$

Page 16: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 16/33

4emeriksaan alkaloid 1<< mg simplisia kering ditambahkan ; ml %*7 > N dan 0 ml

air. )ipanaskan selama ! menit, didinginkan dan disaring. )ipindahkan ! tetes filtrate

 pada kaa arloji kemudiaan ditambahkan > tetes bouhardat 74, jika terjadi endapan

oklat dan hitam maka mengandung alkaloid, untuk pereaksi mayer memberikan

endapan putih kuning, untuk pereaksi dragendorf merah bata-hitam ;;"

2. I$ent!(!kas! (la;an#!$

Sebanyak 1<< mg sampel dalam ;<< ml air panas didihkan selama 1 menit dan

disaring. 5iltrate yang diperoleh digunakan untuk penapisan senyawa golngan

saponin,kuinon, dan tannin, selanjutnya disebut larutan *. kedalam 1 ml larutan *

ditambahkan serbuk magnesium dan > ml asam klorida-etanol ;/;", kemudiaan

dikook dengan ;< ml amil alohol. Reaksi positif ditujukan dengan terbentuknya

warna jingga, kuning, atau merah pada lapidan amil alohol ;<"

3. Pemer!ksaan sa#n!n

Sebanyak ;< ml larutan * dalam tabung reaksi dikook seara vertial selam ;< detik 

dan diamkan. 4engamatan dilakukan terhadap busa yang terbentuk. #danya saponin

ditujukan dengan terbentuknya busa yang stabil, ketika di tambahkan ; tetes asam

klorida > N ;<".

". I$ent!(!kas! ku!n#nKedalam 1 ml larutan * ditambahkan beberapa tetes larutan natrium hidroksida ; N.

terbentuknya warna merah menunjukkan adanya kuinon. Namun dapat terjadi reaksi

 positif palsu dengan tannin. Maka pemeriksaan dilanjutkan dengan penambahan

gelatin kemudian endapannya disaring dan filtratnya ditambahkan natrium

hidroklorida adanya kuinon ;<"

). I$ent!(!kas! tann!n

Sebanyak 1 ml larutan * direaksikan dengan larutan besi 999" klorida ;2. :ika

terbentuk warna biru kehitaman menunjukan adanya tannin. Kemudian 1 ml larutan

*ditambahkan larutan gelatin, jika terbentuk endapan putih menunjukan adanya

tannin. Selanjutnya 1 ml larutan * ditambahkan pereaksi steasny formaldehid-asam

klorida H;/>" dan dipanaskan dalam tangas air, jika terbentuk endapan merah muda

menunjukan adanya tannin katenat. +ndapan disaring, lalu filtrate dijenuhkan dengan

Page 17: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 17/33

natrium asetat dan ditambahakan besi 999" klorida. :iak warna biru hitam menunjukan

adanya tannin galat ;<"

,. I$ent!(!kas! ster#!$/teren#!$Sebanyak 1<< mg simplisia kering dimaserasi dengan >< ml eter selama > jam, lalu

disaring. 5iltrate sebanyak 1 ml diuapkan dalam awan penguap. Kedalam residu

tambahkan pereaksi 7iebermann-buhard, yaitu > tetes asam anhidrat dan ; tetes

asam sulfat pekat. :ika terbentuk warna merah-ungu menunjukan adanya triterpenoid

dan terbentuk warna hijau biru menunjukan adanya steroid ;<"

%asil penapisan fitokimia dapat dilihat pada tabel berikut /

&abel A.>.@

%asil penapisan fitokimia daun muda kokang6olongan Sampel simplisia kering

#lkaloid - "

5lavanoid I "

Saponin I "

Kuinon - "

&annin - "

Steroidterpenoid I"

Keterangan / I " mengandung senyawa yang diuji

  - " mengandung senyawa yang diuji

".2 Ekstraks!

4roses ekstraksi dilakukan terhadap ><< g daun muda selekop yang telah kering

kemudiaan dimaserasi dengan >,1 liter etanol 012 selama 1 D >A jam, sambil sesekali

dikook. )ilakukan 1 kali pengulangan sampai filtrate etanol tidak berwarna.

Kemudian disaring menggunakan kain saring. )ikentalkan dengan menggunkan alat

evaporator pada titik didih pelarutnya. $agan ekstraksi dapat dilihat pada lampiran !.

".3 <raks!nas!

4roses fraksinasi dilakukan dengan timbang ekstrak >< g, lalu dilarutkan ekstrak 

terlebih dahulu dengan methanol >< 2 dari banyaknya volum air untuk 

mengenerkan ekstrak. Kemudiaan setelah ekstrak ener baru tambahkan air, kook 

Page 18: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 18/33

larutan tersebut sesekali dan buang gas yang terperangkap didalam, buka tutup

orong pisah yang telah disesuaikan. +kstraksi fraksi air dengan menggunakan

 pelarut n-heksan dengan pembandingan minimal > / ; dengan fraksi air, kook larutan

sesekali buang gas yang terperangkap didalamnya buka tutup orong kemudian

tunggu hingga terpisah sempurna atau menjadi dua fase. Kemudiaan pisahkan fase air 

dengan mengeluarkan dari kran bawah, baru dengan tampungan berbeda keluarkan

 juga fraksi heksan tambahkan natrium sulfat untuk menarik air yang terbawa di fraksi

n-heksan dilakukan ekstraksi tersebut sampai fraksi n-heksan benar-benar ketarik 

semua. Selanjutnya diganti pelarut dengan kepolaran berbeda dengan metode yang

sama. 5raksi yang diperoleh dipekatkan kemudiaan dipantau K7& dengan fase diam

silia gel 65 >1A dengan fase gerak yang digunakan berdasarkan kepolaran, non

 polar n-hesanC etil asetat 0/;", semi polar klor C etil asetat A /;" dan polar klorofrom C

methanol B / !". Kemudian berak diamati dibawah sinar EF pada !== nm.

"." Pemantauan kr#mat!gra(! la!s t!!s

4emantauan K7& menggunakan fase diam plat silia gel 65>1A, dengan fase

gerak non-polar n-heksan / etil asetat 0/;", semi polar klorofrom / etil asetat A/;"

dan polar klorofrom / methanol B/!". Sebagai senyawa pembanding digunakan

vitamin * dan senyawa uji kualitatif antioksidan dengan menggunakan penyemprot

)44%. %asil K7& dapat dilihat apada gambar berikut /

6ambar hasil K7&

a" b" "

6ambar / pemantauan dengan K7& pengembang non-polar 

Page 19: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 19/33

Keterangan /

K7& ekstrak, fase diam silia gel 65>1A, pengembanga non polar n-heksan / etil

asetat 0/;", ;" ekstrak etanol, >" fraksi etil asetat, !" fraksi n-heksan A" fraksi

methanol-air 1" vitamin * a" dibawah sinar uv J >1A nm, b" dibawah sinar EF J 

!== nm, " penampak berak )44%.

a" b" "

6ambar / pemantauan dengan K7& pengembang semi polar 

Keterangan /K7& ekstrak, fase diam silia gel 65>1A, pengembanga semi polar klorofrom / etil

asetat A/;", ;" ekstrak etanol, >" fraksi etil asetat, !" fraksi n-heksan A" fraksi

methanol-air 1" vitamin * a" dibawah sinar uv J >1A nm, b" dibawah sinar EF J 

!== nm, " penampak berak )44%.

a" b" "

6ambar / pemantauan dengan K7& pengembang polar 

Keterangan /

K7& ekstrak, fase diam silia gel 65>1A, pengembanga polar klorofrom / metanol

B/!", ;" ekstrak etanol, >" fraksi etil asetat, !" fraksi n-heksan A" fraksi methanol-

air 1" vitamin * a" dibawah sinar uv J >1A nm, b" dibawah sinar EF J !== nm, "

 penampak berak )44%.

".) Uj! akt!;!tas ant!#ks!$an $aun mu$a k#kang $engan menggunakan met#$e

DPPH

Eji aktivitas antioksidan dilakukan terhadap ekstrak etanol daun muda selekop

dan fraksi daun muda selekop yang dibandingkan dengan vitamin *. ekstrak daun

muda selekop dilarutkan dengan metanol dan dibuat dalam konsentrasi 1,=,B,@,0 dan

Page 20: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 20/33

;< ppm". 5raksi etil asetat daun muda selekop dilarutkan kedalam metanol dan dibuat

dalam konsentrasi !,A,1,=,B dan @ ppm". 5raksi n-heksan daun muda selekop

dilarutkan kedalam methanol dan dibuat konsentrasi B<<,@<<,0<<,;<<<,;;<< dan

;><<<". 5raksi methanol-air daun muda selekop dilarutkan kedalam methanol dan

dibuat konsentrasi 1<<,=<<,B<<,@<<,0<< dan ;<<<" masing-masing dimasukkan

kedala vial dan ditambahkan )44% 1< mgml" dalam metanol p.a. dengan

 pembandingan ;/; di inkubasi selama !< menit dan diukur serapanya pada J 1;= nm.

Sebagai kontrol atau pembanding digunakan vitamin * dengan konsentrasi >,A,=,dan

@ ppm ". Nilai 9*1< dihitung masing masing dengan menggunakan regresi linier 

;>,;!,;A".#ktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan radikal

 bebas )44% melalui perhitungan persentase inhibisi serapan )44% melalui

 perhitungan persentase inhibisi serapan )44% dengan menggunakan rumus /

9nhibisi 2" H L# kontrol # sempel D ;<< 2

  # kontrol

%asil pengukuran aktivitas antioksidan dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai

 berikut /

&abel

#ktivitas antioksidan ekstrak etanol daun muda kokang

Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<

?gml"ppm"

  1 <,A!A A1,1A  = <,!0@ 1<,<=

  B <,!1; 11,01

  @ <,!<= =;,>> 1,@10  0 <,>0@ =>,=<

  ;< <,>=; =B,>1

Page 21: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 21/33

Keterangan /

Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H<,B0B

4 5 6 7 8 9 10 11

0

20

40

60

80

f(x) = 4.33x + 24.65

R² = 0.98

konsentrasi ekstrak etanol (mg/ml)

% peredaman

6ambar / grafik aktifitas antioksidan ekstrak etanol daun muda kokang

&abel

#ktivitas antioksidan fraksi etil asetat daun muda selekop

Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<

?gml"

ppm"

! <,A=! AB,0<A <,!0< 1;,<=

1 <,!;! =<,B> !,!00

= <,>B! =1,BAB <,>>B B;,1;

@ <,><B BA,<>

Keterangan /

Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H<,B0B

Page 22: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 22/33

4 5 6 7 8 9 10 11

0

20

40

60

80

f(x) = 4.33x + 24.65

R² = 0.98

konsentrasi fraksi etil asetat (mg/ml)

% peredaman

6ambar / grafik aktivitas antioksidan fraksi daun muda selekop

&abel

#ktivitas antioksidan dari fraksi n-heksan

Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<

mgml"ppm"

B<< <,A@1 !=,1;

@<< <,A1@ A>,=B0<< <,!@A A0,B! B=@,A

;<<< <,!1= 1!,A;

;;<< <,>0@ =<,00;><< <,>1@ ==,>!

Keterangan / Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm,

dan serapan H <,B=A

Page 23: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 23/33

600 700 800 900 1000 1100 1200 1300

0

10

20

30

40

50

60

70

f(x) = 0.06x - 4.66

R² = 1

konsentrasi metanol-air (mg/ml)

% peredaman

6ambar / grafik aktivitas antioksidan fraksi n-heksan

&abel

#ktivitas antioksidan dari fraksi methanol-air 

Konsentrasi absorban 2peredaman 9*1<

mgml"ppm"

1<< <,A=0 !@,=;

=<< <,A!; A!,<=B<< <,!@0 A@,=0 B;<,<

@<< <,!!> 11,!=

0<< <,!;> =;,0;;<<< <,>;0 =@,;0

Keterangan /

Spetrum serapan )44% 1< mgml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H

<,B=A

Page 24: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 24/33

600 700 800 900 1000 1100 1200 1300

0

10

20

30

40

50

60

70

f(x) = 0.06x - 4.66

R² = 1

konsentrasi metanol-air (mg/ml)

% peredaman

6ambar / grafik aktivitas antioksidan fraksi methanol-air 

&abel

#ktivitas antioksidan dari vitamin *

Konsentrasi absorban 2 peredaman 9*1<

?gml"

ppm"

Keterangan /

Spetrum serapan )44% 1< ?gml dalam methanol, J maD H 1;= nm, dan serapan H

<,B!A

Page 25: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 25/33

6ambar / grafik aktivitas antioksidan vitamin *

BAB 8I

PEMBAHA&AN

)aun muda selekop adalah tanaman yang masih kurang tereksplorasi dan

seara tradisionalempiris daun muda selekop ini di masyarakat Kalimantan timur 

digunakan sebagai kosmetika untuk menghilangkan noda-noda hitam pada wajah dan

 juga sebagai sabun pada wajah maka dari itu dari penelitian ini , penentuan uji

aktivitas antioksidan pada daun muda selekop dilakukan seara langsung dan

 pemisahan berdasarkan kepolarannya tapi tidak dilakukan sampai pemurnian

senyawa melainkan hasil kerja sama senyawa-senyawa antioksidan pada daun muda

selekop.

 4engumpulan bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun muda selekop.

Entuk menjamin bahwa kebenaran jenis tanaman yang digunakan adalah benar yaitu

dengan determinasi. %asil determinasi menyatakan bahwa tanaman tersebut adalah

 benar selekop dengan nama spesies  Lepisanthes amoena. Kebenaran jenis simplisia

Page 26: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 26/33

 penting untuk menghindari kesalahan pada jenis tanaman yang digunakan pada

 penelitian.

$erdasarkan hasil karaterisasi daun muda selekop diperoleh kadar sari larut etanol

yaitu ;0,00A2 dan kadar sari larut air yaitu ;0,00>2, data tersebut menunjukan

 jumlah kandungan dalam bahan alam yang dapat ditarik oleh pelarut air dan etanol.

Selanjutnya untuk pemeriksaan kadar abu diperoleh kadar abu total yaitu ;,<!@2,

kadar abu larut air yaitu <,>A2 dan kadar abu tidak larut asam yaitu <,<;12, dimana

kadar abu masing-masing bahan alam menunjukan batas penemaran anorganik yang

diperolehkan dikandung oleh simplisia tersebut.4enapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan besar senyawa yang

terkandung dalam tanaman. %asil penapisan fitokimia menunjukan bahwa daun muda

selekop mengandung senyawa golongan alkaloid, flavanoid, saponin dan triterpenoid.Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi, karena tanaman baru belum ada

 pembanding yang terdapat pada pustaka maka dari itu di pilih metode maserasi, ara

ini merupakan metode yang sederhana ukup meredam sampel dalam pelarut, pelarut

yang digunakan yaitu etanol 012, karena etanol bersifat tidak tosik dan memiliki sifat

universal yang dapat melarutkan hampir semua senyawa organik yang ada dalam

sempel, baik senyawa polar maupun non polar. +kstrak kental yang diperoleh dari

hasil evavorasi diperoleh rendemen ekstrak sebanyak ;!,;B2 dengan kadar air 

ekstrak yaitu 12 bv. kadar air ekstrak yang diperoleh masuk kedalam rentang

 persyaratan MM9 yaitu kurang dari ;<2, hal ini menunjukan bahwa ekstrak tersebut

tidak mudah ditumbuhi oleh jasad jenik maupun tidak mudah terpengaruh oleh

 pentimpanan.4emantaunan hasil ekstraksi dilakukan dengan K7& fase diam silia gel 65>1A yang

dikembangkan pada pengembang berdasarkan kepolarannya. 4elarut non polar n-

heksan / etil asetat 0/;", semi polar klorofrom / etil asetat A/;" dan polar klorofrom /

methanol B/!". )ari hasil K7& dengan sampel ektrak etanol selekop, fraksi n-heksan,

etil asetat dan methanol-air terdapat berak warna kuning yang menunjukan positif 

mengandung senyawa antioksidan dengan latar ungu setelah disemprot menggunakan

)44%. %al ini terjadi karena akibat dari )44% yang tereduksi.

Page 27: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 27/33

4emeriksaan aktivitas antiradikal bebas )44% pada ekstrak daun muda selekop dan

 pberbagai fraksi daun muda selekop berdasarkan kepolarannya seara

spektrofotometri dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan larutan )44%

dengan pembanding ;C;". )engan menggunakan panjang gelombang 1;= nm, yang

merupakan panjang gelombang maksimum )44% dari hasil pengukuran pada

konsentrasi larutan induk yang akan digunakan dalam pengujian aktivitas

antioksidan, maka dilakukan preparasi sampel terlebih dahulu dengan tujuan untuk 

mengetahui peredaman 1<2 nya dari sampel, sehingga dapat diprediksikan

konsentrasi yang akan dibuat untuk pengukuran.

#nalisis peredaman radikal bebas )44% oleh sampel uji dapat diperoleh denganterlebih dahulu menghitung nilai # hitung absorbansi hitung" dari data hasil

 pengukuran absorban pada J1;= nm. )ari hasil analisis yang telah dilakukan

diperoleh nilai 2 peredaman pada setiap konsentrasi. Selanjutnya untuk analisis nilai

9*1<, dihitung berdasarkan persamaan regresi linier yang didapatkan dengan ara

memplotkan konsentrasi larutan uji dan 2 peredaman )44% sebagai parameter 

aktivitas antioksidan, dimana konsentrasi ppm" sebagai sumbu D dan 2 peredaman

sebagai sumbu y. hasil persamaan yang diperoleh untuk ekstrak etanol daun muda

selekop yaitu y H A,!>=D I >A,=1 , untuk fraksi etil asetat daun muda selekop yaitu y

H 1,=>BD I !<,@B , untuk fraksi n-heksan daun muda selekop yaitu y H <,<10D A,==<

, untuk fraksi methanol-air daun muda selekop yaitu y H <,<=<D I B,!0= , dan untuk 

vitamin * yaitu y H =,;<AD I >0,<;. %asil uji aktivitas antioksidan menunjukan

 bahwa semakin tinggi konsentarsi sempel uji maka semakin besar pula kemampuan

sampel dalam menangkap radikal bebas dan dapat ditandai dengan nilai absornan

yang semakin keil.

$esarnya aktivitas antioksidan yang diperoleh dari ekstrak etanol daun muda selekop

yaitu mempunyai nilai 9*1< sebesar 1,@1 mgml, fraksi etil asetat daun muda selekop

mempunyai nilai 9*1< !,!0 mgml, fraksi n-heksan daun muda selekop mempunyai

nilai 9*1< B=@,A mgml dan fraksi methanol-air daun muda selekop mempunyai nilai

9*1< B;<,< mgml . %al ini menunjukan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas

Page 28: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 28/33

antioksidan yang kuat dibandingkan dengan vitamin * sebagai pembanding, dan

selanjutnya ekstrak etanol pada daun muda selekop juga memiliki antioksidan kuat

walapun tidak sekuat vitamin *,dan kedua fraksi n-heksan ataupun methanol-air 

tersebut memiliki aktivitas antioksidan kurang kuatlemah. )ibandingkan dengan

nilai 9*1< dari vitamin * sebagai ontrol positif yaitu !,AA mgml yang memiliki

aktivitas antioksidan yang sangat kuat.

DA<TAR PU&TA'A

;. #ndayani, R., ovita, 7., dan Maimunah., ><<@, 4enentuan #ktivitas#ntioksidan,Kadar 5enolik &otal )an 7ikopen 4ada $uah &omat Solanum lyopersium

7.", :urnal Sains )an &eknologi 5armasi, ;!;",5akultas 5armasi Eniversitas #ndalas

dan S&959 ayasan 4erintis,4adang..

(. Oinarsi, %., ><<B, Antiosidan Alami dan *adial Bebas. ogyakarta / Kanisius

!. http/web!.dns.go th botany 4)5 &5$&5$!>&5$!>P;B 7episanthes.pdf 

A. http/www.asia plant.net Sapidaneae 7episanthes amoena.htm

1. www.plantamor.omindeD . php 3 plantH >!!B

=. http/www.nationaalherbarium.nlsungaiwainSapindaeae7episanthesPamoena.htm.

B. )itjen 4om, )epkes R9. ;001. Materia Medika 9ndonesia, :ilid F. :akarta / )epkes

R9. %al 1>1-1!;, 1!=-1A;.

Page 29: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 29/33

+. http"##bahan&alam.a.itb.ac.id 

LAMPIRAN 1

HA&IL DETERMINA&I

DAUN MUDA &ELE'6P  Lepisanthes amoena5

Page 30: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 30/33

LAMPIRAN 2

M6R<6L67I DAUN MUDA &ELE'6P

 Lepisanthes amoena)

Page 31: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 31/33

LAMPIRAN 3

M6R<6L67I &IMPLI&IA 'ERIN7 DAUN MUDA &ELE'6P

 Lepisanthes amoena)

Page 32: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 32/33

LAMPIRAN "

BA7AN E'&TRA'&I DAN <RA'&INA&I DAUN MUDA &ELE'6P

 Lepisanthes amoena5

Page 33: TA II Farida

7/24/2019 TA II Farida

http://slidepdf.com/reader/full/ta-ii-farida 33/33

  Skrining fitokimia dan karakteristik simplisia

  )imaserasi dengan etanol 012 selama !D>A jam

 

+kstrak I" metanol><2 dan +** dengan n-heksan

  +** dengan etil asetat dipekatkan

 

dipekatkan

 

• 4emantauan ekstrak dan fraksi

dengan K7&Kkt

• Eji aktivitas peredaman radikal bebas

)44% seara in vitro denganspektrofotometri

 

Simplisia

+kstrak etanol#mpas

+kstrak etanol pekat

5raksi air-metanol 5raksi n-heksan

5raksi n-heksan5raksi air-metanol 5raksi etil asetat

5raksi etil asetat

+kstrak dan fraksi yang terukur aktivitasnya

 )idapat +kstrak 5raksi paling aktif