syarat ujian ravi

26
Nama Praktikan : Ravi Afrandi No Bp : 1001042014 Kelas : II A EC Reguler Pembimbing : 1. Anton Hidayat, ST,MT 2. Anton, ST,MT Jurusan Elektro Program Studi Teknik Elektronika E C LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM PLC

Upload: ravi-afrandi

Post on 02-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syarat Ujian Ravi

Nama Praktikan : Ravi Afrandi

No Bp : 1001042014

Kelas : II A EC Reguler

Pembimbing : 1. Anton Hidayat, ST,MT

2. Anton, ST,MT

Jurusan Elektro

Program Studi Teknik Elektronika

Politeknik Negeri Padang

2012

EC

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM PLC

Page 2: Syarat Ujian Ravi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................

Tujuan....................................................................................................................

Landasan Teori......................................................................................................

BAB II. DATA PERCOBAAN...........................................................................

Peralatan ...............................................................................................................

Langkah Kerja.......................................................................................................

BAB III. HASIL DATA......................................................................................

Lampu Standar.......................................................................................................

Lampu Kombinasi.................................................................................................

Mesin Cuci Otomatis.............................................................................................

Timer.....................................................................................................................

Counter..................................................................................................................

Lift 3 Lantai.......................................................................................................... .

Lift 3 Lantai buka pintu.........................................................................................

BAB III. PENUTUP............................................................................................

Aplikasi Program...................................................................................................

Analisa ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Syarat Ujian Ravi

HALAMAN PENGESAHAN

Nama Pratikum : Selvi Handayani

No. BP : 1001042006

Kelas : II A EC Reguler

Kelompok : 7 (tujuh)

Tanggal penyerahan : 01 Agustus 2012

Dosen Pembimbing : 1.Anton, ST, MT

2.Anton Hidayat, ST,MT

Keterangan :

Nilai :

Page 4: Syarat Ujian Ravi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin...

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunianya kepada kita semua. Terutama penulis telah dapat menyelasaiakan laporan

Labor PLC.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami

dalam praktikum yaitu Bapak Anton, ST,MT dan Bapak Anton Hidayat, ST,MT.

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai penilaian hasil penilaian

praktikum di labor PLC dan pertanggung jawaban penulis kepada dosen yang telah

membimbing.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan, baik dari

segi hasil maupun analisa dari penulis.

Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan bimbingan dari dosen pembimbing.

Padang, 01 Agustus 2012

Ravi Afrandi

Page 5: Syarat Ujian Ravi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui bagaimana merancang suatu program didalam PLC.

Mahasiswa dapat menguasai intruksi-intruksi dasar dan bahasa PLC.

I.2 Landasan Teori

PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang

digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol

proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui

sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan,

yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya. Dengan kata lain, PLC menentukan

aksi apa yang harus dilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan status

suatu ukuran atau besaran yang diamati.

Pengantar Dasar PLC

Programmable Logic Controller atau sering disebut dengan PLC, sering kita dengar

dalam istilah system control. Kata control dapat diartikan “ mengatur “ atau kata control

dalam teknik listrik adalah suatu peralatan atau kelompok peralatan yang digunakan untuk

mengatur fungsi suatu mesin untuk menetapkan tingkah laku mesin tersebut sesuai dengan

yang diinginkan.

Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan memberhentikan

suatu proses untuk mendapatkan output sesuai dengan yang diinginkan disebut system

control. Pada umumnya system control adalah merupakan suatu kumpulan peralatan

elektrik/elektronik, peralatan mekanik, atau peralatan listrik lainnya yang digunakan untuk

menjamin stabilitas, transisi yang halus serta akurasi sebuah proses.

Setiap system control memilki tiga elemen pokok, yaitu input, proses, dan output. Pada

umumnya input berasal dari tranduser ( suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik menjadi

sinyal listrik ). Beberapa contoh tranduser diantaranya dapat berupa tombol tekan, sakelar

batas, thermostat, foto elektrik dan lain sebagainya.

Sehingga PLC dapat diartikan  sebuah alat kontrol yang bekerja berdasarkan pada

pemrograman dan eksekusi instruksi logika. PLC mempunyai fungsi internal seperti timer,

counter dan shift register. PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses

Page 6: Syarat Ujian Ravi

guna mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi logika

yang telah diprogram dalam memori. Dan sebagai hasilnya adalah berupa sinyal output.

Sinyal output inilah yang dipakai untuk mengendalikan peralatan atau mesin. Antarmuka

(interface) yang terpasang di PLC memungkinkan PLC dihubungkan secara langsung ke

actuator atau transducer tanpa memerlukan relay.

Pada prinsipnya PLC mempunyai tiga bagian pokok yang masing-masing mempunyai tugas

yang berbeda, tiga bagian tersebut adalah:

·    Input/Output

·    Memori

·    Pemroses

Input yang diberikan ke PLC disimpan dalam memori, kemudian diproses oleh PLC

berdasarkan instruksi logika yang telah diprogram sebelumnya. Hasil proses adalah berupa

output, output inilah yang dipakai untuk mengontrolperalatan. Kerja dari PLC ini sepenuhnya

tergantung dari program yang terdapat di memori ini.

Tugas dari bagian pemroses adalah memproses data yang berasal dari input dan kemudian

sebagai hasilnya adalah berupa respon (output). Sinyal yang berasal dari bagaian proses ini,

berupa sinyal listrik yang kemudian dipakai untuk mengaktifkan peralatan output seperti :

motor, solenoid, lampu, katup dan lain sebagainya. Dengan menggunakan peralatan output

ini kita dapat merubah besaran / kuantitas listrik menjadi kuantitas fisik.

Sinyal output PLC dikondisikan dan disesuaikan dengan peralatan dari luar PLC. Sebab

kadang-kadang PLC dihubungkan secara langsung dengan actuator atau transducer yang

terdapat di sistem kontrol. Di pasaran kita temui ada dua macam PLC yaitu PLC jenis

Compact dan Modular. Pada PLC jenis Compact antarmuka (interface) I/O sudah menyatu

dengan CPU-nya, sedangkan jenis modular antarmuka (interface) berupa modul I/O yang

terpisah dengan modul CPU.

PLC dalam system kerjanya didukung oleh memori ( RAM, ROM, EPROM ), saluran-

saluran ( Bus ), data, alamat dan control. Dalam pemrogramannya, PLC selain dapat

menyimpan data, menghapus tetapi juga dapat diprogram secara berulang. Pemrograman ini

dapat dilakukan dengan menggunakan computer, Hand Held Programmer atau Light Pen

Programmer. Hubungan antara PLC dan Pemrograman dilakukan secara serial. Kapasitas

yang dapat disimpan dalam memori tergantung pada jenis dan tipe PLC.

Dalam melaksankan instalasi PLC, penting sekali mengikuti petunjuk instalasi pengkabelan

Page 7: Syarat Ujian Ravi

dan koneksi diterminal masukan dan terminal keluaran, hal ini untuk menghindari kesalahan

dan kerusakan akibat kesalahan instalasi.

Struktur PLC dapat dibagi ke dalam empat komponen utama :

1.    Antarmuka ( interface ) input

2.    Antarmuka ( interface ) output

3.    Prosessing Unit ( CPU- Central Prosessing Unit )

4.    Unit memori

Arus informasinya dalam PLC akan mengikuti jalur yang sederhana seperti dibawah ini :

1.    CPU akan membaca “ unit memori “

2.    Memeriksa status “ Antarmuka input “

3.    Memperbaharui status “ CPU “

4.    Memperbaharui status “ Antarmuka output “

PLC dalam aplikasinya banyak dipakai diindustri-industri seperti : industri makanan, industri

manufacturing, industri otomotif, industri elektronik, bahkan pada industri perminyakan dan

gas bumi. Beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh jika menggunakan PLC dalam

aplikasi control di industri.Dapat kita lihat dari beberapa segi, diantaranya :

1.    Ditinjau dari segi biaya,

Jika sebuah aplikasi control yang komplek dan menggunakan banyak relai, maka akan lebih

murah apabila kita menggunakan satu buah PLC sebagai alat control. Salah satu masalah

apabila aplikasi control  menggunakan relai adalah sama saja dengan mengeluarkan biaya

untuk membuat satu rangkaian control yang digunakan untuk satu buah aplikasi control. Ini

berarti jika kita akan membuat satu atau lebih rangkaian control yang sejenis akan

memerlukan biaya tambahan. Tetapi dengan menggunakan PLC kita dapat membuat

rangkaian control yang sejenis tanpa memerlukan biaya tambahan untuk membeli komponen

control, sebab komponen control yang diperlukan dalam system control tersebut dapat

disimulasikan oleh PLC, seperti timer, counter, register dan sebagainya.

Page 8: Syarat Ujian Ravi

2.    Ditinjau dari segi fleksibilitas

PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan cara

memprogram ulang sesuai yang diinginkan, tidak seperti pada control relai kita harus

melakukan pengawatan ulang dan ini tentu saja akan memerlukan waktu dan biaya yang lebih

mahal.

3.    Ditinjau dari segi kehandalan

PLC jauh lebih handal jika dibandingkan dengan control relai. PLC didesain untuk kerja

dengan keandalan yang tinggidan jangka waktu pemakaian yang lama pada lingkungan

industri dan ukurannya kecil. PLC ini juga diproteksi terhadap kemungkinan kerusakan

akibat induksi pada bagian I/O nya, yaitu dengan cara menggunakan rangkaian isolasi opto

( cahaya ). Dengan menggunakan baterai cadangan ( back -up ) pada RAM atau EPROM

untuk menyimpan dan menjaga program aplikasi, maka dapat dijamin pada waktu produksi

yang vital tidak akan hilang yang dikarenakan program hilang atau penyimpangan setelah

terjadi kesalahan dalam system control.

4.    Mempunyai kemampuan seperti komputer

Pada dasarnya PLC adalah computer juga, dan ini berarti dengan menggunakan PLC dapat

mengumpulkan dan memproses data. PLC dapat pula melakukan diagnosa dan menunjukan

kesalahan apabila terjadi gangguan, sehingga sangat membantu dalam melakukan pelacakan

gangguan. PLC dapat pula berkomunikasi dengan PLC lain termasuk degan computer.

Sehingga control dapat ditampilkan dilayar computer, didokumentasikan, serta gambar dapat

dicetak pada printer.

5.    Mudah dalam pelacakan gangguan control

Pada layar monitor dapat ditampilkan gambar control, sehingga kita dapat dengan mudah

mengamati apa yang terjadi pada system control. Hal ini memungkinkan orang untuk

melakukan evaluasi terhadap control dan melakukan pengubahan atau perbaikan dengan

memasukan perintah melalui papan ketik  ( Keyboard ) 

Page 9: Syarat Ujian Ravi

BAB II

DATA PERCOBAAN

II.1 Alat dah Bahan

PLC

Komputer

Kabel Penghubung

II. Langkah Kerja

1. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi Lampu Standar ini dapat dilakukan

langkah kerja sebagai berikut :

Jika tombol I0.0 yang ditekan maka lampu yang akan hidup I0.1.

Jika tombol I0.2 yang ditekan maka lampu yang akan hidup Q0.0, Q0.1, Q0.2.

Jika tombol I0.3 ditekan maka lampu kesemuanya akan mati.

2. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi Lampu Kombinasi ini dapat dilakukan

langkah kerja sebagai berikut :

Jika tombol 1(satu) yang ditekan maka lampu 1(satu) dan 2(dua) yang hidup.

Jika tombol 2(dua) yang ditekan maka lampu 1(satu) dan 2(dua) yang mati dan

lampu 3(tiga) yang hidup.

Jika tombol 1(satu), 2(dua) dan 3(tiga) ditekan maka lampu ke tiga-tiganya

hidup semua.

3. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi Mesin Cuci Otomatis ini dapat

dilakukan langkah kerja sebagai berikut :

Harus tombol start/stop

M1 akan aktif apabila terkena sensor 1

M2 akan aktif apabila M1 aktif

M3 akan aktif apabila terkena sensor 2 dan M1 akan OFF

M4 akan aktif apabila terkena sensor 3 dan M2, M1 akan OFF

M5 akan aktif apabila terkena sensor 4

M5, M4 OFF apabila terkena sensor 5.

4. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi Timer ini dapat dilakukan langkah

kerja sebagai berikut :

Page 10: Syarat Ujian Ravi

5. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi Counter ini dapat dilakukan langkah

kerja sebagai berikut :

6. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi ladder (Siemens s7200) yang digunakan

pada Lift 3 (tiga) laintai ini dapat dilakukan langkah kerja sebagai berikut :

Pada kondisi awal : list yang berada di lantai 1 (satu) dan berarti limit Switch Lift

dalam keadaan ON, ada 2 limit switch yaitu LS_1 dan LS_2 pada tombol "satu" Lift

akan menuju ke lantai 1(satu). Pada tombol "dua" Lift akan menuju ke lantai 2(dua).

pada tombol "tiga" Lift akan menuju ke lantai 3(tiga). Tentunya saat Lift berada pada

lantai 1(satu) LS_1 dan LS_2 akan ON dan saat Lift berada pada lantai 2(dua) maka

LS_2 dan LS_3 juga akan ON dan jika saat Lift berada pada lantai 3(tiga) maka LS_3

dan LS_4 juga akan ON jadi, jika Lift berada pada lantai lebih bawah, dan tombol

yang akan ditekan untuk menuju lantai atas, maka motor akan UP dan menuju lantai

yang akan kita inginkan, dan begitu juga sebaliknya.

7. Dalam melakukan percobaan tentang intruksi Lift 3 lantai memakai pintu ini dapat

dilakukan langkah kerja sebagai berikut :

Blok Diagram

BAB III

HASIL PERCOBAAN

INPUT PLC

SENSOR

MOTORDC

DRIVER

Page 11: Syarat Ujian Ravi

III.1 Aplikasi Program

Latihan 1

Page 12: Syarat Ujian Ravi

Latihan 2

Page 13: Syarat Ujian Ravi

Latihan 3 [ pencucian OTO ( mobil ) ]

TimerI0.0 I0.1 Q0.0

Q0.0 T37

IN TON

-PT

Page 14: Syarat Ujian Ravi

T37 Q0.0

T38

T38 Q0.2

T39

T39 Q0.3

I0.1 I0.2 Q0.4

Q0.4

Latihan counter

IN TON

-PT

IN TON

-PT

Page 15: Syarat Ujian Ravi

Latihan LIFT up down

Page 16: Syarat Ujian Ravi
Page 17: Syarat Ujian Ravi
Page 18: Syarat Ujian Ravi

II.3 Analisa

Program system lift 3 lantai merupakan jenis program untuk PLC yang dirancang

dengan logika percabangan.

Maksudnya adalah, logika yang diberikan tidak hanya berjalan sekuensial, melainkan

secara intruksi percabangan.

Input yang digunakan ada 6 yaitu:

S1 = Sensor lantai 1

S2 = Sensor lantai 2

S3 = Sensor lantai 3

L1 = lantai 1

L2 = lantai 2

L3 = lantai 3

a. Saat berada di lantai 1

Sensor lantai 1 akan mebaca posisi lift, dan membuat lift berhenti di lantai 1.

Lantai tujuan adalah lantai 2 atau 3.

b. Saat berada di lantai 2

Sensor lantai 2 akan mebaca posisi lift, dan membuat lift berhenti di lantai 2.

Lantai tujuan adalah lantai 1 atau 3.

c. Saat berada di lantai 3

Sensor lantai 3 akan mebaca posisi lift, dan membuat lift berhenti di lantai 3.

Lantai tujuan adalah lantai 1 atau 2.

Page 19: Syarat Ujian Ravi

Dari hasil yang telah saya lakukan maka dapat saya simpulkan bahwa :

Pada program Lift lantai 3 ini pada Lantai : I0.0 , I0.1 , I0.2 sedangkan Sensor : I0.3 ,

I0.4 , I0.1 . Pada UP : Q0.0 dan DOWN : Q0.1.

jika saat Lift sedang berada pada dilantai 1(satu), maka jika ditekan tombol call atau

kita ingin menuju ke lantai 2(dua) maka motor penggerak sangkar Lift akan aktif sehingga

Lift akan naik setelah sensor pendeteksi adanya Lift di lantai 2(dua) akan aktif maka motor

penggerak sangkar Lift akan dimatikan maka posisi sangkar Lift akan berada tepat di lantai

2(dua) jika terkena sensor. Jika yang ditekan tombol call atau ingi menuju lantai 3(tiga)

maka motor penggerak sangkar Lift akan segera aktif sehingga Lift akan naik sampai sensor

pendeteksi lantai 3(tiga) akan aktif, maka penggerak sangkar Lift dimatikan, dan setelah

berhenti posisi sangkar Lift akan tetap berada di lantai 3(tiga). Jika pada saat posisi Lift

sedang berada dilantai 2(dua), jika ditekan tombol call kita ingin menuju lantai 1(satu) maka

motor penggerak sangkar Lift akan aktif sehingga sangkar Lift turun sampai sensor

pendeteksi adanya Lift dilantai 1(satu) akan aktif maka motor penggerak dimatikan dan posisi

sangkar Lift akan berada di lantai 1(satu). Setelah Lift berhenti di lantai 1(satu), jika yang

ditekan tombol call atau kita ingin menuju di lantai 3(tiga) maka motor penggerak sangkar

Lift akan aktif sehingga sangkar Lift akan naik sampai pada sensor pendeteksi adanya Lift

lantai 3(tiga) akan aktif maka motor penggerak sangkar Lift dimatikan dan posisinya akan

berada di lantai 3(tiga). Jika sebelum melewati sensor pendeteksi lantai 2(dua) dan lantai 2

(dua) ada yang menekan tombol call maka sangkar Lift akan berhenti dilantai 2(dua).

Sedangkan pada saat Sangkar Lift berada pada dilantai 3(tiga), jika ditekan tombol call lantai

1(satu) maka motor penggerak sangkar Lift akan aktif sehingga Lift akan turun sampai

sensor pendeteksi adanya Lift dilantai 1(satu) akan aktif maka motor penggerak dimatikan

dan sangkar Lift akan tetap berada di lantai 1(satu). Jika tombol call di lantai 2(dua), ditekan

terlebih dahulu sebelum menekan tombol call lantai 1(satu) maka sangkar Lift akan berhenti

di lantai 2(dua) dan kemudian akan dilanjutkan ke lantai 1(satu).

Page 20: Syarat Ujian Ravi

PENUTUP

Kesimpulan

       Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi,dan merupakan satu-satunya alternatif yang tidak dapat dielakkan lagi untukmemperoleh sistem kerja yang sederhana, praktis dan efisien, sehinggamemperoleh hasil dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Dalam segi waktu jugaharus dipertimbangkan, karena dengan semakin pendek waktu yang diperlukanuntuk proses produksi, maka akan mendapatkan kualitas lebih jika dibandingkandengan proses produksi yang menggunakan waktu lebih lama. Selain jumlahproduksi lebih banyak, biaya pengoperasiannya juga dapat ditekan seminimmungkin serta membutuhkan tenaga yang lebih sedikit, sehingga proses produksitersebut memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :1. ProgrammableMenunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan programyang telah dibuat dan dengan mudah diubah-ubah fungsi ataukegunaannya.2. LogicMenunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik danlogic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lainsebagainya.3. ControllerMenunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur prosessehingga menghasilkan output yang diinginkan.