sub cekungan jatibarang

10
SUBCEKUNGAN JATIBARANG ASMORO PRIBADI DEWO & FEBIYORA CHANDRA KIRANA

Upload: asmoro-pribadi-dewo

Post on 15-Jul-2016

93 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Geologi Unja

TRANSCRIPT

Page 1: Sub Cekungan Jatibarang

SUB‐CEKUNGAN JATIBARANG

ASMORO PRIBADI DEWO 

&  

FEBIYORA CHANDRA KIRANA

Page 2: Sub Cekungan Jatibarang

SUB‐CEKUNGAN JATIBARANGA. Kerangka Tektonik

• Sub‐cekungan Jatibarang merupakanbagian dari Cekungan Jawa BaratUtara. Konfigurasi batuan dasarmenunjukkan bahwa ada dua arahutama sesar yaitu barat laut‐tenggaraserta utara‐selatan.

• Ditinjau dari aspek tektonik danstratigrafinya, pembentukan Sub‐Cekungan Jatibarang dipengaruhioleh dua periode tektonik utama.yaitu periode tektonik sebelumOligosen Akhir serta periode tektoniksetelah Oligosen Akhir sampai Resen.

• Periode tektonik sebelum OligosenAkhir merupakan periode yang kitakenal sebagai periode SubduksiMeratus.

• Pada akhir Oligosen Akhir terjadiperubahan arah subduksi menjadiperiode subduksi yang kita kenalsebagai periode Subduksi Jawa.

Page 3: Sub Cekungan Jatibarang

• Pada periode sebelum Oligosen Akhir, Cekungan Jawa Barat utara ditafsirkansebagai cekungan busur (intra arc basin) (Adnan, 1991).

• Ditinjau dari aspek tektonik dan stratigrafinya, pembentukan Sub‐Cekungan Jatibarang dipengaruhi oleh dua periode tektonik utama. yaitu periodetektonik sebelum Oligosen Akhir serta periode tektonik setelah Oligosen Akhirsampai Resen.

• Periode tektonik sebelum Oligosen Akhir merupakan periode yang kita kenalsebagai periode Subduksi Meratus.

• Pada akhir Oligosen Akhir terjadi perubahan arah subduksi menjadi periodesubduksi yang kita kenal sebagai periode Subduksi Jawa.

SUB‐CEKUNGAN JATIBARANG

Page 4: Sub Cekungan Jatibarang

Stratigrafi RegionalStratigrafi regional Sub‐cekungan Jatibarang terdiri dari :

1. Batuan Dasar (Basement)

Litologi batuan dasar di Cekungan Jawa Baratutara adalah batuan beku berumur Kapur Tengahsampai Kapur Atas, dan batuan metamorf berumurTersier. Batuan metasedimen derajat rendah (filit,sekis) hadir sebagai hasil dari subduksi yangberasosiasi dengan busur Meratus yang aktif padawaktu Kapur hingga Paleosen. Batuan dasar yangditembus oleh bor di daerah Laut Jawa terdiri daribatuan metamorf dan batuan beku, juga ditemukanargilit, monzonit, mikrodiorit dan granodiorit yangberumur 65.3 – 57.8 Ma (Kapur Akhir hinggaPaleosen).

SUB‐CEKUNGAN JATIBARANG

Page 5: Sub Cekungan Jatibarang

2. Formasi JatibarangLitologi Formasi Jatibarang terdiri dari tuff, andesit

porfiri, dan batulempung. Formasi Jatibarang memilikihubungan tidak selaras dengan batuan dasar, dan diatas Formasi Jatibarang diendapkan secara tidak selarasKelompok Cibulakan Bawah. Metode penentuan umur(K‐Ar dating) menunjukkan bahwa umur FormasiJatibarang 40 – 32 Ma atau Eosen Akhir hingga OligosenAwal. Kehadiran Formasi Jatibarang di Cekungan JawaBarat utara merupakan suatu pertanda bahwacekungan berada dekat dengan pusat vulkanisma,sehingga dapat diinterpretasikan bahwa pada saatFormasi Jatibarang diendapkan, posisi cekungan beradapada jalur gunung api (intra arc basin).3. Kelompok Formasi Cibulakan Bawah

Kelompok Cibulakan Bawah terdiri dari duaformasi, yaitu Formasi Talang Akar dan FormasiBaturaja. Secara keseluruhan, Kelompok CibulakanBawah diendapkan secara tidak selaras di atas FormasiJatibarang, dan di atas Kelompok Cibulakan Bawahdiendapkan secara selaras Formasi Cibulakan Atas.

Page 6: Sub Cekungan Jatibarang

3.a. Formasi Talang AkarFormasi Talang Akar bagian bawah terdiri daribatupasir berbutir kasar dan sedang, batulempung,paleosol, dan tuff jatuhan. Batuan ini diendapkansecara tidak selaras di atas Formasi Jatibarang,menandai sistem half graben yang aktif. Adanya algalakustrin mengindikasikan lingkungan pengendapandaerah kontinental. Berdasarkan studi nannofosilyang dilakukan pada Formasi Talang Akar bagianbawah, diketahui umurnya adalah Oligosen Awal.Formasi Talang Akar bagian atas terdiri daribatupasir, batulempung, batubara, tuff danbatugamping. Interval bagian atas unit stratigrafi inibersifat lebih ke arah laut dan mengandung lebihbanyak fauna laut dibanding interval di bagianbawah, sehingga studi biostratigrafi dilakukan padainterval bagian atas, dimana hasil studi biostratigrafimenunjukkan umur Oligosen Awal bagian bawah.Interval bagian bawah mengindikasikan lingkunganparalik dengan hadirnya lapisan batubara danjarangnya fosil laut, sedangkan interval bagian atasmengindikasikan lingkungan transisi sampai innerneritic dengan hadirnya batuan karbonat, forambesar dan fauna laut lainnya.

Page 7: Sub Cekungan Jatibarang

3.b. Formasi BaturajaLitologi Formasi Baturaja didominasi oleh batugamping.Selain itu, batulempung glaukonitik, napal dan dolomit jugaditemukan di bagian bawah. Kehadiran foraminifera besarseperti Spiroclycpeus sp. dan batugamping yang melimpahmengindikasikan lingkungan pengendapan adalah lautdangkal dengan kedalaman sekitar 65 m. Berdasarkan studibiostratigrafi, umur Formasi Baturaja adalah Miosen Awal.Kehadiran Formasi Baturaja ini manandakan kondisicekungan yang relatif stabil.

4. Formasi Cibulakan AtasFormasi Cibulakan Atas terdiri dari lapisan batupasir yang

tebal yang diselingi oleh batulempung dan batugamping. Adanyapenaikan secara tiba‐tiba kuantitas sedimen klastik setelahpengendapan interval batugamping Formasi Baturaja,diperkirakan akibat terjadinya pengangkatan dan erosi yang kuatdi daerah asal sedimen yang bersamaan dengan penurunansecara perlahan daerah pengendapan akibat ketidakstabilantektonik. Formasi Cibulakan Atas dibagi menjadi tiga anggotayaitu AnggotaMassive, AnggotaMain dan Anggota Pre‐Parigi.

Ponto dkk. (1987) menginterpretasikan dua sistempengendapan utama yang mengontrol sedimentasi di FormasiCibulakan Atas , yaitu sistem pengendapan delta dan lautdangkal. Formasi Cibulakan Atas secara selaras diendapkan diatas Formasi Baturaja, dan di atas Formasi Cibulakan Atasdiendapkan secara selaras pula Formasi Parigi. Berdasarkan studipaleontologi, Formasi Cibulakan Atas berumur Miosen Awalhingga Miosen Tengah.

Page 8: Sub Cekungan Jatibarang

5. Formasi ParigiLitologi Formasi Parigi didominasi oleh batugamping

dengan sisipan dolomit, batugamping pasiran, danbatulempung gampingan. Formasi Parigi diendapkan dilingkungan laut dangkal (inner‐middle neritic). Berdasarkanstudi foraminifera planktonik, umur Formasi Parigi MiosenAkhir. Di atas Formasi Parigi diendapkan secara selarasFormasi Cisubuh. Kehadiran batugamping Formasi Parigiini menunjukkan kondisi cekungan pada saat itu (MiosenAkhir) relatif stabil. Orientasi cekungan berarah barat‐timur sehingga akan diperoleh penipisan Formasi Parigi kearah selatan yaitu zona bogor.

6. Formasi CisubuhLitologi Formasi Cisubuh terdiri dari batulempung

dengan kekerasan yang buruk dan kadang‐kadang disisipioleh batupasir dan batugamping. Fauna laut banyakdijumpai di bagian bawah Formasi Cisubuh dan semakinberkurang ke bagian atas. Hal ini menunjukkan bahwaFormasi Cisubuh bagian bawah diendapkan padalingkungan inner‐neritic dan bergradasi ke atas menjadilitoral‐paralik. Di atas Formasi Cisubuh secara tidak selarasdiendapkan endapan Kuater. Berdasarkan studiforaminifera planktonik dan foraminifera bentonik kecil,Formasi Cisubuh berumur Miosen Akhir hingga Plio‐Plistosen.

Page 9: Sub Cekungan Jatibarang

7. Endapan KuaterLitologi endapan Kuater terdiri dari kerakal, pasir,

dan lempung yang dipisahkan oleh bidangketidakselarasan dengan Formasi Cisubuh. Padatahapan ini, dapat diinterpretasikan bahwa cekunganmengalami pergeseran ke arah utara.

Page 10: Sub Cekungan Jatibarang