studi komparasi kompetensi pengelolaan · pdf fileskripsi dengan judul “studi komparasi...

169
i STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH TANGGA, STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI KAMPUNG KETANDAN YOGYAKARTA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Disusun oleh: Olivia NIM: 121324004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: ngotuong

Post on 05-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

i

STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN

KEUANGAN RUMAH TANGGA, STATUS SOSIAL

EKONOMI, GAYA HIDUP ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS

JAWA DI KAMPUNG KETANDAN YOGYAKARTA

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Disusun oleh:

Olivia

NIM: 121324004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Dewi Kwan Im dan Buddha Maitreya

Papa Ong Tek Phiaw (Alm) dan mama Lo Jun Lan

Papa Acong dan Ibu Farida

Cece Moifa dan koko Ahiung

Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi 2012

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

v

MOTTO

Siap tidak siap harus siap dan hadapi segala sesuatu dengan

ketenangan dan kesabaran

(Penulis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

viii

ABSTRAK

STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN KEUANGAN

RUMAH TANGGA, STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP ETNIS

TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI KAMPUNG KETANDAN

YOGYAKARTA TAHUN 2016

Olivia

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis

Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta dan (2) menguji dan

menganalisis perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status

sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Populasi penelitian

ini adalah 18 ibu rumah tangga etnis Tionghoa totok dan 17 ibu rumah tangga etnis

Jawa Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.

Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Uji

validitas dan reliabilitas digunakan pada variabel kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga dan gaya hidup. Analisis data menggunakan Mann Whitney

Test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan cukup baik; (2) tingkat pendidikan ibu rumah tangga etnis

Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan tergolong tinggi; sebagian besar

ibu rumah tangga etnis Tionghoa bekerja sebagai wirausaha sedangkan ibu rumah

tangga etnis Jawa bekerja sebagai karyawan swasta; tingkat pendapatan ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan tergolong tinggi; (3)

gaya hidup ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan

sama-sama tergolong mewah; (4) tidak ada perbedaan kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa; (5) tidak ada

perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari tingkat pendidikan antara etnis

Tionghoa dan etnis Jawa, tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari

jenis pekerjaan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa, tidak ada perbedaan status

sosial ekonomi dilihat dari pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa; dan

(6) ada perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Kata kunci: kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial

ekonomi, dan gaya hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

ix

ABSTRACT

COMPARATIVE STUDY OF HOUSEHOLD FINANCIAL MANAGEMENT

COMPETENCIES, SOCIAL ECONOMIC STATUS, LIFE STYLE OF

CHINESENE ETHNIC AND JAVANESE ETHNIC IN KETANDAN VILLAGE

YOGYAKARTA 2016

Olivia

Sanata Dharma University 2016

This research aims to: (1) describe the household financial management

competencies, social economic status, lifestyle Chinesene ethnic and Javanese

ethnic in Ketandan village Yogyakarta and (2) test and analyze the difference in

household financial management competencies, social economic status, and

lifestyle among Chinese ethnic and Javanese ethnic in Ketandan village Yogyakarta

2016. This study is a comparative quantitative research. The population were 18

housewives of full blooded Chinese and 17 housewives of JavaneseYogyakarta. The

sampling technique was saturated sampling technique. The data were collected by

interviews, observation, documentation, and questionnaires. Test validity and

reliability were applied on variables household financial management

competencies, and lifestyle. Data analysis was the Mann Whitney test.

The results show that: (1) household financial management competencies

housewife of Chinese ethnic and Javanese ethnic in Ketandan village is quite well;

(2) the level of education of housewives of Chinese ethnic and Javanese ethnic in

Ketandan village belongs to high category; most of Chinese ethnic housewives

worked as housewives whilst entrepreneurs Javanese ethnic work as private

employees; the income level of housewife of Chinese ethnic and Javanese ethnic in

Ketandan village belongs to high category; (3) housewife lifestyle of Chinese ethnic

and javanese ethnic in Ketandan village equally belongs to the luxurious; (4) there

is no difference in household financial management competencies among the

Chinese ethnic and Javanese ethnic; (5) there is no difference perceived from social

economic status of the level of education among the Chinese ethnic and Javanese

ethnic, there is no difference perceived from social economic status of the type of

work among Chinese ethnic and Javanese ethnic, there is no difference perceived

from social economic status income between Chinese ethnic and Javanese ethnic;

and (6) there is a difference in lifestyle between Chinese ethnic and Javanese ethnic.

Keywords: household financial management competencies, social economic status,

and lifestyle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,

kasih dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “STUDI KOMPARASI

KOMPETENSI PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH TANGGA,

STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP ETNIS TIONGHOA DAN

ETNIS JAWA DI KAMPUNG KETANDAN YOGYAKARTA TAHUN 2016”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi, bidang

keahlian khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, tidak

sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan

bantuan yang tidak terhingga kepada:

1. Dewi Kwan Im dan Buddha Maitreya yang selalu menyertai setiap langkah

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh

pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam

memberikan bimbingan dan semangat.

6. Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah

membantu peneliti dalam menyempurnakan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Batasan Masalah 4

C. Rumusan Masalah 7

D. Tujuan Penelitian 7

E. Manfaat Penelitian 8

F. Variabel dan Definisi Operasional 9

BAB II LANDASAN TEORI 14

A. Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga 14

A.1. Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Etnis Tionghoa 18

A.2. Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Etnis Jawa 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xiii

B. Tingkat Pendidikan 19

1. Tingkat Pendidikan Etnis Tionghoa 19

2. Tingkat Pendidikan Etnis Jawa 20

C. Jenis Pekerjaan 20

C.1. Jenis Pekerjaan Etnis Tionghoa 21

C.2. Jenis Pekerjaan Etnis Jawa 22

D. Pendapatan 22

1. Pendapatan Etnis Tionghoa 22

2. Pendapatan Etnis Jawa 23

E. Gaya Hidup 24

1. Gaya Hidup Etnis Tionghoa 24

2. Gaya Hidup Etnis Jawa 24

F. Etnis 25

1. Etnis Tionghoa 25

2. Etnis Jawa 26

G. Beberapa Aspek Ke-Tionghoa-an Yogyakarta 28

H. Ibu Rumah Tangga 31

I. Penelitian Terdahulu 33

J. Kerangka Berpikir 35

K. Hipotesis 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40

A. Jenis Penelitian 40

B. Tempat dan Waktu Penelitian 40

1. Tempat Penelitian 40

2. Waktu Penelitian 40

C. Subjek dan Objek Penelitian 41

1. Subjek Penelitian 41

2. Objek Penelitian 41

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 41

1. Populasi 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xiv

2. Sampel 42

3. Teknik Pengambilan Sampel 42

E. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran 43

1. Variabel Penelitian 43

a. Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga 43

b. Status Sosial Ekonomi 46

c. Gaya Hidup 48

2. Cara Pengukuran 52

F. Data yang dicari 53

1. Data Primer 53

2. Data Sekunder 53

G. Teknik Pengumpulan Data 54

1. Wawancara 54

2. Observasi 54

3. Dokumentasi 54

4. Kuesioner 55

H. Pengujian Instrumen Penelitian 55

1. Uji Validitas 56

2. Uji Reliabilitas 57

3. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Instrumen 58

I. Teknik Analisis Data 60

1. Analisis Deskriptif 60

2. Analisis Data 64

a. Pengujian Prasyarat Analisis 64

1) Uji Normalitas 64

b. Pengujian Hipotesis 65

1) Uji Mann-Whitney Test 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67

A. Deskripsi Lokasi 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xv

1. Lokasi Kampung Ketandan 67

2. Keadaan Jalan 68

3. Keadaan Rumah 69

4. Keadaan Ekonomi 70

5. Keadaan Sosial dan Budaya 72

B. Deskripsi Responden 73

1. Agama 73

2. Usia 73

C. Deskripsi Variabel 74

1. Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga Responden 74

2. Status Sosial Ekonomi Responden 76

3. Gaya Hidup Responden 80

D. Analisis Data 81

1. Pengujian Prasyarat 81

a. Uji Normalitas 81

2. Uji Hipotesis 84

a. Analisis Mann Whitney Test 84

E. Pembahasan 92

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN

SARAN 108

A. Kesimpulan 108

B. Keterbatasan 110

C. Saran 111

DAFTAR PUSTAKA 114

LAMPIRAN 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Penelitian Terdahulu 33

Tabel III.1. Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga 46

Tabel III.2. Kategori Tingkat Pendidikan 47

Tabel III.3. Kode Jenis Pekerjaan 47

Tabel III.4. Kategori Pendapatan 48

Tabel III.5. Kisi-Kisi Kuesioner Status Sosial Ekonomi 48

Tabel III.6. Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Hidup 52

Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga 58

Tabel III.8. Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup 59

Tabel III.9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga dan

Gaya Hidup 60

Tabel III.10. Interval Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga 61

Tabel III.11. Kategori Tingkat Pendidikan 62

Tabel III.12. Kode Jenis Pekerjaan 62

Tabel III.13. Kategori Pendapatan 63

Tabel III.14. Interval Gaya Hidup 63

Tabel IV.1. Agama Responden 73

Tabel IV.2. Usia Responden 73

Tabel IV.3. Distribusi Frekuensi Kategori Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Tionghoa 74

Tabel IV.4. Distribusi Frekuensi Kategori Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Jawa 75

Tabel IV.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan

Etnis Tionghoa 77

Tabel IV.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan

Etnis Jawa 77

Tabel IV.7. Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan

Etnis Tionghoa 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xvii

Tabel IV.8. Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan

Etnis Jawa 78

Tabel IV.9. Distribusi Frekuensi Pendapatan Etnis Tionghoa 79

Tabel IV.10. Distribusi Frekuensi Pendapatan Etnis Jawa 79

Tabel IV.11. Distribusi Frekuensi Kategori Gaya Hidup

Etnis Tionghoa 80

Tabel IV.12. Distribusi Frekuensi Kategori Gaya Hidup

Etnis Jawa 81

Tabel IV.13. Hasil Uji Normalitas Etnis Tionghoa 82

Tabel IV.14. Hasil Uji Normalitas Etnis Jawa 83

Tabel IV.15. Deskriptif Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa 84

Tabel IV.16. Hasil Uji Mann Whitney Kompetensi Pengelolaan

Keuangan Rumah Tangga 85

Tabel IV.17. Deskriptif Tingkat Pendidikan Etnis Tionghoa

dan Etnis Jawa 86

Tabel IV.18. Hasil Uji Mann Whitney Tingkat Pendidikan 86

Tabel IV.19. Deskriptif Jenis Pekerjaan Etnis Tionghoa

dan Etnis Jawa 87

Tabel IV.20. Hasil Uji Mann Whitney Jenis Pekerjaan 88

Tabel IV.21. Deskriptif Pendapatan Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa 89

Tabel IV.22. Hasil Uji Mann Whitney Pendapatan 89

Tabel IV.23. Deskriptif Gaya Hidup Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa 90

Tabel IV.24. Hasil Uji Mann Whitney Gaya Hidup 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner 116

Lampiran 2. Data Penelitian 122

Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas 128

Lampiran 4. Deskriptif 131

Lampiran 5. Uji Prasyarat 135

Lampiran 6. Uji Hipotesis 137

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki penduduk dengan berbagai suku bangsa. Menurut

data sensus BPS (Badan Pusat Statistika) tahun 2010, terdapat 1.340 suku

bangsa di Indonesia. Suku bangsa dapat disebut juga sebagai kelompok etnis.

Suku bangsa atau kelompok etnis di Indonesia meliputi suku bangsa asli

Indonesia dan suku bangsa yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu etnis

terbesar di Indonesia adalah etnis Jawa. Etnis Jawa merupakan etnis asli dari

Indonesia yang berpusat di pulau Jawa. Data dari Badan Pusat Statistika

menunjukkan bahwa tahun 2013, jumlah etnis Jawa di Indonesia mencapai

40,05%. Selanjutnya etnis yang berasal dari luar Indonesia dan telah menjadi

warga negara Indonesia diantaranya etnis Tionghoa. Data dari Badan Pusat

Statistika menunjukkan bahwa jumlah etnis Tionghoa di Indonesia pada tahun

2010 mencapai 3,7% dan sebagian besar menempati pulau Jawa, dengan suku

terbanyak yaitu suku Hokkien.

Etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang ada di Yogyakarta saling hidup

berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. Hal ini terbukti dengan

adanya beberapa perkampungan pecinan yang ada di Yogyakarta. Salah satu

kampung pecinan yang menjadi saksi sejarah dimulainya kesuksesan pedagang

Tionghoa di Yogyakarta adalah Kampung Ketandan. Kampung Ketandan juga

merupakan saksi terjadinya akulturasi budaya Tionghoa, budaya Keraton, dan

budaya masyarakat Yogyakarta. Kampung Ketandan berada di kawasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

2

Malioboro, pusat kota Yogyakarta. Meskipun Kampung Ketandan merupakan

kampung pecinan yang di dominasi oleh etnis Tionghoa, namun ada juga

penduduk pribumi yang bermukim di kampung ini yaitu penduduk etnis Jawa.

Etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan memiliki

hubungan yang baik dan saling hidup berdampingan. Akan tetapi, masyarakat

sekitar menganggap bahwa dalam perekonomian antara etnis Tionghoa dan

etnis Jawa memiliki berbagai perbedaan dalam keberhasilan ekonominya.

Menurut Nasikun (1984: 31), masyarakat Tionghoa memiliki kedudukan yang

lebih tinggi dibandingkan masyarakat pribumi. Perbedaan tersebut dilihat dari

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga masing-masing etnis yang

meliputi pengelolaan keuangan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan juga

investasi.

Dalam sebuah rumah tangga yang berperan penting dalam mengelola

keuangan rumah tangga adalah istri. Hal ini didukung dengan hasil survei OJK

(Otoritas Jasa Keuangan) pada tahun 2010 diperoleh data bahwa 51%

pengelolaan keuangan rumah tangga dilakukan oleh istri atau ibu rumah tangga.

Oleh karena itu, adanya perbedaan kompetensi dalam mengelola keuangan

rumah tangga antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa dikarenakan adanya

perbedaan cara mengelola keuangan rumah tangga yang dilihat dari tindakan

atau perilaku dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh

ibu rumah tangga.

Menurut Salim (2008: 13), etnis Tionghoa sangat jeli dalam mengelola

keuangannya, dimana setiap pendapatan dan pengeluaran selalu dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

3

pencatatan. Sedangkan untuk etnis Jawa, berdasarkan berita harian Kompas (4

Maret 2016), masih banyak etnis Jawa yang belum cakap dan terampil dalam

mengelola keuangan. Hal ini dikarenakan etnis Jawa tidak rutin dalam

melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluarannya.

Selain adanya perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah

tangga, ada juga perbedaan status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis

Jawa yang menyebabkan adanya perbedaan dalam keberhasilan ekonomi.

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 19), etnis Tionghoa lebih mementingkan

keterampilan dalam memasuki dunia kerja sehingga mereka tidak

mementingkan tingkat pendidikan yang tinggi, sedangkan etnis Jawa lebih

mementingkan tingkat pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, untuk jenis

pekerjaan, etnis Tionghoa lebih memilih berwirausaha dengan keterampilan

yang dimilikinya, sedangkan untuk etnis Jawa lebih memilih bekerja pada

badan instansi tertentu yang memerlukan tingkat pendidikan tertentu. Selain itu,

pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga terdapat perbedaan. Hal

ini dikarenakan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh etnis Tionghoa adalah

wirausaha yang tidak dibatasi oleh tempat, ruang, dan waktu, berbeda dengan

etnis Jawa yang bekerja pada instansi tertentu yang dibatasi oleh tempat, ruang,

dan waktu.

Selain adanya perbedaan status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan, ada juga perbedaan gaya hidup

dari kedua etnis yang menyebabkan adanya perbedaan keberhasilan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

4

ekonomi. Menurut Oei (2010: 131), orang Tionghoa tidak berani untuk

menaikkan gaya hidup mereka jika kondisi ekonomi mereka belum lebih dari

mencukupi. Sedangkan menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 20), orang Jawa

cenderung menggunakan penghasilan mereka untuk kebutuhan sehari-hari

tanpa mementingkan kelangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, hal

tersebutlah yang menyebabkan adanya anggapan masyarakat umum bahwa

dalam perekonomian etnis Tionghoa memiliki kedudukan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan etnis Jawa.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul studi komparasi kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas ditemukan fakta-fakta yang

mengarah pada batasan masalah penelitian, yang bertujuan untuk memperjelas

permasalahan yang ingin diteliti agar lebih terfokus dengan inti pada penelitian.

Peneliti memfokuskan variabel yang ingin diteliti, yaitu Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga, Status Sosial Ekonomi, dan Gaya

Hidup Antara Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa.

Variabel kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga dalam

penelitian ini berfokus pada tindakan atau perilaku etnis Tionghoa dan etnis

Jawa dalam mengelola keuangan, seperti pembuatan rencana keuangan,

pembuatan rincian kebutuhan, dan pembuatan pos-pos pengeluaran. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

5

sampel dalam penelitian ini juga berfokus pada etnis Tionghoa totok dan etnis

Jawa Yogyakarta.

Dipilihnya etnis Tionghoa totok dikarenakan etnis Tionghoa ini masih

mengikuti budaya leluhur Tionghoa, seperti masih merayakannya hari Cap Go

Meh, hari Kue Cang, dan hari Kue Bulan. Berbeda dengan etnis Tionghoa

peranakan yang sudah tidak mengikuti budaya leluhur Tionghoa. Sedangkan

dipilihnya etnis Jawa Yogyakarta dikarenakan etnis Jawa tersebut merupakan

masyarakat pribumi asli dari tempat penelitian.

Penelitian ini akan dilakukan di Kampung Ketandan, Kelurahan

Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta yang merupakan kawasan

pecinan. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan, yang

meliputi:

1. Kampung Ketandan merupakan sebuah kampung yang berada di pusat

perekonomian kota Yogyakarta.

2. Berdasarkan penelitian pendahuluan ditemukan fakta bahwa, masyarakat di

Kampung Ketandan menganggap bahwa etnis Tionghoa dan etnis Jawa

memiliki perbedaan kelas sosial, yaitu etnis Tionghoa memiliki kelas sosial

yang lebih tinggi dibandingkan dengan etnis Jawa. Padahal etnis Jawa

merupakan masyarakat pribumi asli yang seharusnya lebih menguasai

perekonomian di Kampung Ketandan. Anggapan bahwa etnis Tionghoa

memiliki Kelas sosial yang lebih tinggi dikarenakan etnis Tionghoa

memiliki usaha sendiri dan banyak mempekerjakan masyarakat sekitar di

dalam usahanya. Berbeda dengan etnis Jawa, yang rata-rata hanya bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

6

sebagai karyawan saja, walaupun ada yang memiliki usaha sendiri akan

tetapi jumlahnya sangat sedikit. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian perbandingan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa

yang dilihat dari kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status

sosial ekonomi, dan juga gaya hidup untuk membuktikan apakah benar etnis

Tionghoa memiliki kelas sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan etnis

Jawa.

3. Keluarga di Kampung Ketandan merupakan tipe keluarga klasik atau

tradisional. Tipe keluarga tradisional di Kampung Ketandan meliputi tipe

keluarga yang suami bekerja mencari nafkah dan istri yang mengurus rumah

tangga, namun ada beberapa rumah tangga yang suami dan istri sama-sama

bekerja sebagai kesepakatan dari perkawinannya. Walaupun seorang istri

ikut bekerja, akan tetapi perannya dalam mengurus rumah tangga tidak

dapat dihindari. Mengurus rumah tangga bukan sekedar menjaga kebersihan

rumah, akan tetapi juga mengurus setiap kebutuhan anggota rumah tangga.

Maka ibu rumah tangga di Kampung Ketandan memegang peranan yang

sangat penting dalam sebuah rumah tangga, yaitu sebagai pengelola. Salah

satu tugas rutin seorang ibu rumah tangga adalah mempersiapkan kebutuhan

pokok setiap anggota keluarganya yaitu makanan dan minuman setiap

harinya. Oleh karena itu, yang berperan penting dalam mengatur

penghasilan suami maupun penghasilan dari dirinya sendiri adalah seorang

istri atau ibu rumah tangga. Maka dalam penelitian ini untuk mengetahui

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

7

gaya hidup masyarakat di Kampung Ketandan, peneliti menggunakan ibu

rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa sebagai responden.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga masyarakat di

Kampung Ketandan Yogyakarta ?

2. Bagaimana status sosial ekonomi masyarakat di Kampung Ketandan

Yogyakarta ?

3. Bagaimana gaya hidup masyarakat di Kampung Ketandan Yogyakarta ?

4. Apakah ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta ?

5. Apakah ada perbedaan status sosial ekonomi antara etnis Tionghoa dan etnis

Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta ?

6. Apakah ada perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan Yogyakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan masalah di atas peneliti mengadakan

penelitian dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga

masyarakat di Kampung Ketandan Yogyakarta.

2. Untuk mendeskripsikan status sosial ekonomi masyarakat di Kampung

Ketandan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

8

3. Untuk mendeskripsikan gaya hidup masyarakat di Kampung Ketandan

Yogyakarta.

4. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta.

5. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan status sosial ekonomi antara

etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta.

6. Untuk menguji dan menganalisis perbedaan gaya hidup antara etnis

Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis.

1. Bagi Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

menambah informasi bagi etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta agar dapat meningkatkan kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangganya, serta penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai status sosial ekonomi dan gaya hidup

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

9

etnis Tionghoa dan etnis Jawa, serta menambah referensi kepustakaan di

Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Penelitian kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status

sosial ekonomi, dan gaya hidup etnis Tionghoa dan etnis Jawa memberikan

wawasan kepada peneliti tentang bagaimana etnis Tionghoa dan etnis Jawa

mengelola keuangan rumah tangganya, serta status sosial ekonomi dan gaya

hidup yang dimiliki oleh etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut

(Sugiyono, 2012: 38). Variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini

adalah:

1. Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga adalah

kemampuan ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan rumah tangga

yang dilihat dari tindakan atau perilakunya membuat rencana keuangan,

membuat rincian kebutuhan, membuat pos-pos pengeluaran, melakukan

pencatatan penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan, melakukan

pemenuhan kebutuhan dengan berhutang atau tunai, mengalokasikan

pendapatan untuk menabung, menabung sebelum melakukan kegiatan

konsumsi, dan menentukan investasi yang tepat dengan pertimbangan

tujuan, jangka waktu, dan produknya, yang bertujuan agar kebutuhan rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

10

tangga baik bulanan maupun tahunan dapat terpenuhi. Indikator variabel

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga meliputi:

1) Pengelolaan keuangan adalah kegiatan ibu rumah tangga yang dilihat

dari tindakan atau perilakunya membuat rencana keuangan, rincian

kebutuhan dan pos-pos pengeluaran, serta melakukan pencatatan

penghasilan, penggunaan penghasilan tahunan, dan melakukan

pemenuhan kebutuhan rumah tangga dengan berhutang atau tunai, agar

kebutuhan pokok maupun tidak pokok rumah tangga dapat terpenuhi.

2) Investasi adalah bagian dari penghasilan yang diterima oleh ibu rumah

tangga yang disisihkan untuk sebuah usaha, guna dapat membeli

barang-barang modal dengan mempertimbangkan tujuan, jangka waktu,

dan produknya yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan

dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga jangka panjang.

3) Tabungan adalah bagian dari penghasilan yang diterima oleh ibu rumah

tangga yang dialokasikan sebelum melakukan kegiatan konsumsi dan

disimpan pada rekening tabungan bank atau dirumah, agar dapat

memenuhi kebutuhan rumah tangga jangka panjang, serta merupakan

bagian dari sisa pos pengeluaran rutin yang disimpan pada dompet

tertentu yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan yang tidak terduga.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga adalah ordinal, yaitu kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga tinggi, sedang, dan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

11

2. Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi adalah posisi atau kedudukan ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang dilihat dari tingkat pendidikan,

jenis pekerjaan, dan pendapatan. Status sosial ekonomi dalam penelitian ini

meliputi:

a. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal akhir yang

berhasil ditempuh oleh ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel status sosial ekonomi

yang dilihat dari tingkat pendidikan adalah ordinal, yaitu tingkat

pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

b. Jenis Pekerjaan adalah aktivitas ibu rumah tangga yang sifatnya tetap

yang dilakukan guna mendapatkan penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga. Skala pengukuran yang digunakan pada

variabel status sosial ekonomi yang dilihat dari jenis pekerjaan adalah

nominal.

c. Pendapatan adalah total penerimaan yang diperoleh oleh ibu rumah

tangga selama satu bulan. Skala pengukuran yang digunakan pada

variabel status sosial ekonomi yang dilihat dari pendapatan adalah

ordinal, yaitu pendapatan tinggi, sedang, dan rendah

3. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah kebiasaan hidup ibu rumah tangga dalam

mengalokasikan uang dan waktunya yang dilihat dari pola konsumsi, gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

12

berpakaian, dan pola rekreasi yang menjadi pembeda antara etnis Tionghoa

dan etnis Jawa. Indikator variabel gaya hidup meliputi:

a. Pola konsumsi adalah kebiasaan pemenuhan kebutuhan dasar yang

dilakukan oleh ibu rumah tangga pada barang-barang yang dikonsumsi,

yaitu makanan dan minuman. Dalam penelitian ini pola konsumsi

difokuskan pada frekuensi atau tingkat seberapa sering mengkonsumsi

makanan dan minuman bermerek internasional, mengkonsumsi

makanan dan minuman di restoran dengan tarif yang mahal,

mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengikuti iklan, dan

berbelanja makanan dan minuman di pusat pertokoan dalam satu bulan.

b. Gaya berpakaian adalah karakteristik penampilan ibu rumah tangga

yang dilihat dari mode pakaian, merek pakaian, harga pakaian, dan

kualitas pakaian. Dalam penelitian ini gaya berpakaian difokuskan pada

frekuensi atau tingkat seberapa sering menggunakan pakaian yang

mengikuti mode pakaian terbaru dan melakukan pertimbangan kualitas

pakaian, merek pakaian, serta harga pakaian sebelum membelinya

dalam satu bulan.

c. Pola rekreasi adalah kegiatan ibu rumah tangga mengisi waktu luang

bersama keluarga dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu dan

mengeluarkan sejumlah biaya tertentu, guna merelaksasikan diri dari

aktivitas rutin. Dalam penelitian ini pola rekreasi difokuskan pada

frekuensi atau tingkat seberapa sering mengisi waktu luang dengan

berekreasi dan pergi berekreasi ke tempat dengan tarif yang mahal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

13

dalam satu bulan, serta seberapa sering berliburan ke luar kota saat

liburan panjang dalam satu tahun.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel gaya hidup adalah

ordinal, yaitu gaya hidup mewah dan gaya hidup sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Menurut Gilarso (2004: 65), kehidupan modern saat ini begitu banyak

godaan untuk hidup mewah, sehingga seringkali penghasilan yang diterima

menjadi masalah karena selalu kurang dan pengeluaran juga menjadi masalah

karena selalu bertambah terus. Oleh karena itu, salah satu tantangan yang

dihadapi oleh sebuah rumah tangga adalah bagaimana mendayagunakan

semaksimal mungkin setiap rupiah yang dimiliki sedemikian rupa sehingga

sebuah rumah tangga akan tahu persis berapa uang yang dimiliki, dari mana

didapatkan dan dipakai untuk apa saja, dan juga mampu menyisihkannya

sebagian untuk ditabung tanpa terlibat dalam hutang yang tidak produktif.

Sebuah keluarga yang memiliki penghasilan besar belum tentu dapat

dikatakan sebagai keluarga yang makmur, karena besar kecilnya penghasilan

itu sangat relatif dan tidak dapat dipakai sebagai ukuran yang pasti untuk

makmur atau tidaknya suatu keluarga. Tidak makmurnya sebuah keluarga dapat

terjadi apabila penghasilan yang diterima oleh sebuah keluarga besar, akan

tetapi masih berhutang sana-sini dan sebaliknya sebuah keluarga akan makmur

walaupun memiliki penghasilan yang kecil tetapi cukup dan tidak memiliki

hutang. Oleh karena itu, salah satu kegiatan yang harus dijalankan oleh sebuah

rumah tangga agar dapat mencapai kesejahteraan atau makmur adalah dengan

melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Apabila sebuah

keluarga tidak dapat mengendalikan pengelolaan keuangannya secara realistis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

15

dan juga terencana maka keluarga tersebut dapat dikatakan sebagai keluarga

yang ekonominya belum dewasa dan mudah terjebak hutang.

Pengelolaan keuangan yang baik dan benar dilakukan pada saat awal

pendapatan diterima. Pendapatan tersebut terlebih dahulu dialokasikan untuk

tabungan, kemudian untuk cicilan dan yang terakhir adalah alokasi untuk

belanja kebutuhan rumah tangga. Setiap kebutuhan rumah tangga dalam satu

bulan perlu diberi ruang pemisah menggunakan amplop atau dompet khusus

yang bertujuan agar dana tersebut digunakan sesuai dengan yang sudah

dianggarkan. Maka, sebelum memisahkan anggaran tersebut, ibu rumah tangga

terlebih dahulu harus mengetahui pos-pos pengeluaran wajib dalam keuangan

keluarga.

Menurut Zuhri dan Akbar (2015: 69), pos-pos tersebut meliputi:

1. Pos Pengeluaran Rutin

Pos pengeluaran rutin merupakan pos untuk pemenuhan kebutuhan

hidup sehari-hari seperti makanan, biaya listrik dan air, biaya komunikasi

(pulsa telepon dan internet), ongkos transportasi, biaya pendidikan anak,

dan uang jajan anak. Alokasi untuk pos ini adalah yang paling tinggi,

meskipun yang paling tinggi akan tetapi besaran kebutuhan masih dapat

diatur. Alokasi untuk pos ini adalah 40%.

2. Pos Kewajiban Finansial (Cicilan)

Pos kewajiban finansial seperti cicilan rumah, cicilan kendaraan,

cicilan barang elektronik, dan cicilan lainnya. Pos ini harus diprioritaskan

dan nominalnya tidak dapat diutak-atik. Pastikan total pengeluaran dari pos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

16

ini tidak lebih dari 20%, karena jika melebihi akan mengganggu arus kas

rumah tangga. Alokasi untuk pos ini adalah 20%.

3. Pos Gaya Hidup

Cermat mengelola keuangan bukan berarti tidak boleh

menggunakan uang untuk bersenang-senang. Jalan-jalan bersama keluarga,

nonton bioskop, makan-makanan favorit, dan memanjakan diri di salon

adalah beberapa contoh pengeluaran untuk pos gaya hidup. Pos ini

disarankan tidak dianggarkan melebihi 10% dari pendapatan yang diterima

setiap bulannya. Apabila membutuhkan anggaran yang lebih besar dalam

pos ini, misalnya untuk pembelian barang bermerek maka dapat mengurangi

penggunaan pos gaya hidup selama beberapa waktu. Hal ini bertujuan agar

tidak mengganggu arus kas dan pos pengeluaran lainnya. Alokasi untuk pos

ini adalah 10%.

4. Pos Investasi

Pos ini sangat penting karena menyangkut masa depan keluarga.

Investasi dapat berupa peralatan, deposito, logam mulia, tabungan

pendidikan anak, sampai dengan persiapan dana pensiun. Biasanya pos ini

membutuhkan pertimbangan dan bahkan campur tangan penuh dari suami.

Alokasi untuk pos ini adalah 10%.

5. Pos Asuransi

Salah satu kesalahan dalam manajemen finansial keluarga adalah

kepala keluarga yang tidak memiliki asuransi jiwa. Setiap kepala keluarga

harus memiliki asuransi jiwa dan sebaiknya membeli produk asuransi saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

17

kepala keluarga dalam keadaan sehat. Sedangkan bagi anak-anak, yang

terbaik adalah memiliki asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga ketika anak

sakit. Alokasi untuk pos ini adalah 10%.

6. Pos Dana Darurat

Fungsi utama pos ini adalah digunakan pada saat kondisi darurat,

seperti saat terkena musibah bencana alam, kehilangan pekerjaan (PHK),

usaha bangkrut, dan lain sebagainya. Untuk keamanan finansial keluarga,

besaran minimum pos ini adalah 3-6 bulan biaya hidup. Alokasi untuk pos

ini adalah 5%.

7. Pos Sosial

Pos ini sering dilupakan dan tidak diperhatikan, padahal pos ini

sangat penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu setelah mendapatkan

pendapatan. Yang termasuk dalam pos ini adalah uang santunan bagi yang

membutuhkan seperti sedekah atau zakat, biaya arisan keluarga, sumbangan

acara pernikahan, kado ulang tahun teman anak-anak, dan juga membantu

kerabat atau teman yang sedang kesulitan. Alokasi untuk pos ini adalah 5%.

Selain memperhatikan pengeluaran selama satu bulan, pengeluaran

yang hanya dilakukan setahun sekali, seperti pembayaran PBB, STNK, dan

pengeluaran hari raya juga harus diperhatikan. Usahakan pengeluaran

tahunan menggunakan penghasilan yang diterima secara tahunan (bonus

dan THR) agar pengeluaran bulanan tidak terganggu. Apabila ternyata

pengeluaran tahunan lebih besar dari penghasilannya, maka perlu untuk

menyisihkan sebagian dana dari penghasilan bulanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

18

Hal yang perlu diperhatikan juga agar kondisi pengelolaan keuangan

rumah tangga dapat berjalan dengan baik adalah dengan menghindari

hutang, karena dampak dari hutang sangatlah besar yaitu melakukan

pembayaran yang lebih besar dari hutang yang dilakukan, nantinya akan

mengacaukan rencana keuangan rumah tangga.

A.1. Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Tionghoa

Menurut Salim (2008: 13), etnis Tionghoa dalam melakukan

pengelolaan keuangan sangat memperhitungkan keseimbangan antara arus

uang keluar dan arus uang masuk. Hal tersebut sangat penting karena

merupakan landasan untuk mencapai kebebasan finansial. Oleh karena itu,

etnis Tionghoa sangat jeli dalam menentukan untuk apa uang hasil kerja

kerasnya. Etnis Tionghoa memiliki sifat yang cenderung berhemat dalam

melakukan pengeluaran. Materi seperti mobil dan rumah mewah tidak

membuat mereka merasa nyaman secara finansial, tetapi jumlah rekening yang

banyak yang membuat mereka merasa nyaman (Malau, 2014). Menurut Salim

(2008: 13), untuk mengatur agar keseimbangan antara arus uang masuk dan

arus uang keluar tercapai, etnis Tionghoa selalu membuat catatan pengeluaran

dan pemasukan. Dalam mencatat arus uang masuk dan arus uang keluar, antara

satu keluarga dengan keluarga yang lain memiliki cara yang berbeda-beda.

A.2. Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Jawa

Masih banyak warga Jawa dalam hal pengelolaan keuangan dapat

dikatakan belum cakap atau belum terampil dalam mengelola keuangan

terutama untuk kebutuhan jangka panjang (Kompas, 4 Maret 2016). Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

19

Yek dalam Ruslestari (2015: 19), orang Jawa cenderung menggunakan

penghasilannya untuk kebutuhan hidup mereka tanpa memikirkan

kelangsungan hidup. Hal tersebut dilihat dari jarangnya melakukan pencatatan

keuangan, sehingga terkadang mereka tidak mengetahui berapa jumlah uang

yang dikeluarkan dalam satu bulan. Karena tidak melakukan pencatatan

keuangan inilah yang membuat mereka menjadi sulit mengontrol dan mengatur

keuangan sehingga hidup akan menjadi lebih boros dan tidak terencana.

B. Tingkat Pendidikan

1. Tingkat Pendidikan Etnis Tionghoa

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 20), pola pendidikan yang

ditanamkan oleh orang tua etnis Tionghoa kepada anak-anaknya cenderung

menjadikan anak-anak mereka untuk menjadi seorang pedagang atau

pebisnis. Hal ini diawali dari masa pemerintahan orde baru yang berusaha

untuk menghilangkan hak-hak etnis Tionghoa sebagai bagian dari bangsa

Indonesia. Sebelum memasuki era reformasi 1998, masyarakat etnis

Tionghoa merupakan kaum minoritas di Indonesia dan sangat dikawal ketat

oleh pemerintah. Masyarakat dari kalangan etnis Tionghoa hanya

dibenarkan untuk berwirausaha dan hanya itu satu-satunya pekerjaan yang

diberikan pemerintah. Masyarakat etnis Tionghoa tidak boleh masuk dalam

tubuh pemerintahan dan mereka harus bertahan hidup dengan berdagang

atau berbisnis. Kondisi itu mempengaruhi tingkat pendidikan masyarakat

etnis Tionghoa. Para orang tua pesimis menyekolahkan anaknya hingga

selesai di tingkat SMA atau perguruan tinggi. Mereka sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

20

memastikan pekerjaan yang bisa dilakukan anaknya hanyalah berbisnis.

Oleh karena itu, sejak kecil anak-anak etnis Tionghoa sudah dididik untuk

berdagang. Mereka diajar berhitung sejak kecil dan membantu usaha

keluarga.

2. Tingkat Pendidikan Etnis Jawa

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 20), Bagi orang Jawa

pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang dapat merubah

kehidupan mereka. Mereka menganggap bahwa dengan tingkat pendidikan

yang tinggi, maka mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak dengan

pendapatan yang tinggi pula sehingga mereka akan memperoleh masa depan

yang baik. Oleh karena itu, orang tua etnis Jawa cenderung menyekolahkan

anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

C. Jenis Pekerjaan

Menurut Spillanne dalam Kristanti (1999: 37), pekerjaan digolongkan

menjadi 9 golongan dan disesuaikan dari pekerjaan terendah sampai tertinggi

yang meliputi:

1. Golongan A, meliputi meninggal dunia, pensiun, tidak pernah mempunyai

pekerjaan tetap.

2. Golongan B, meliputi buruh nelayan, buruh tani, buruh penebang kayu.

3. Golongan C, meliputi buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang penarik

becak.

4. Golongan D, meliputi pembantu, penjual keliling, tukang cuci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

21

5. Golongan E, meliputi artis seniman, buruh tetap, montir, pandai besi,

penjahit, penjaga toko, sopir bus, tukang kayu, tukang listrik, tukang mesin.

6. Golongan F, meliputi pemilik colt, penggarap tanah, pegawai keamanan,

mandor, pedagang, pegawai kantor, petani pemilik tanah, peternak, tuan

tanah, pegawai sipil ABRI, pemilik toko.

7. Golongan G, meliputi ABRI, pegawai badan hukum, manajer perusahaan

kecil, supervisor, kepala bagian, pamong praja, pegawai negeri (Gol Ia-Ib).

8. Golongan H, meliputi guru SLTP/SLTA, juru rawat, pegawai negeri (Gol

IIa-IIb), kepala sekolah, pekerja sosial, perwira ABRI, kontraktor,

wartawan.

9. Golongan I, meliputi ahli hukum, manajer perusahaan, ahli ilmu tanah,

apoteker, arsitek, dokter, dosen/guru besar, gubernur, kepala kantor pusat,

menteri, peneliti, pengarang, penerbang, bupati, kontraktor besar, pegawai

negeri (Gol IIIa ke atas).

C.1. Jenis Pekerjaan Etnis Tionghoa

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 18), etnis Tionghoa lebih

memilih pekerjaan wirausaha, karena mereka memandang bahwa menjadi

pengusaha akan lebih berpeluang sukses daripada menjadi karyawan. Selain

itu, berdagang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, dan tempat. Kegiatan

perdagangan menyediakan ruang yang luas bagi seseorang untuk

mengembangkan kemampuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

22

C.2. Jenis Pekerjaan Etnis Jawa

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 20), etnis Jawa bekerja disegala

bidang, terutama administrasi negara dan kemiliteran yang memang

didominasi oleh orang Jawa. Selain itu, mereka juga bekerja pada sektor

pelayanan umum, pertukangan, perdagangan, pertanian, dan perkebunan.

Sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu yang paling menonjol

dibandingkan pekerjaan yang lain.

D. Pendapatan

1. Pendapatan Etnis Tionghoa

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 20), etnis Tionghoa dikenal

sebagai etnis yang berpenghasilan tinggi karena mereka berani

menggunakan penghasilan mereka untuk berinvestasi demi kelangsungan

hidup mereka. Selain itu, salah satu kunci keberhasilan keuangan etnis

Tionghoa adalah mereka senantiasa menabung sebanyak 50% dari total

pendapatan yang dimiliki setiap bulannya. Etnis Tionghoa percaya bahwa

dengan menabung setengah dari seluruh pendapatan yang diterima dapat

menjamin kelangsungan hidup di masa depan. Memakai uang sesuai

kebutuhan serta sikap enggan berfoya-foya menjadikan etnis Tionghoa

selalu terjaga keuangannya. Mereka sebisa mungkin akan mengatur

keuangan agar uang yang ada tidak terbuang sia-sia.

Menurut Seng dalam Farhani (2014: 2), kerja keras merupakan kunci

keberhasilan etnis Tionghoa. Kemauan bekerja dari bawah membuat

mereka lebih menghargai uang. Etnis Tionghoa tidak hanya gemar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

23

menabung tetapi juga berinvestasi baik itu properti, saham, atau obligasi.

Jika tabungan dianggap sebagai bentuk persediaan untuk kebutuhan

mendesak, maka investasi akan digunakan untuk menjamin hidup mereka

di masa mendatang. Mereka selalu menggunakan uang yang mereka miliki

untuk membeli sesuatu yang di masa depan akan mendapatkan keuntungan

yang berlipat ganda. Etnis Tionghoa percaya bahwa dengan cerdas

memanfaatkan uang kelak keuntungan yang besar akan datang.

2. Pendapatan Etnis Jawa

Menurut Habib dalam Kusumawardhani (2014: 2), dari segi

pendapatan etnis Jawa dapat dikatakan memiliki pendapatan yang cukup

tinggi. Hal ini dikarenakan kebanyakan etnis Jawa memiliki golongan

pekerjaan yang berpenghasilan cukup tinggi, seperti manajer perusahaan,

administrasi negara, dan kemiliteran, walaupun pendapatan yang diterima

menggunakan sistem gajian. Maka dapat disimpulkan, dengan pendidikan

yang tinggi seseorang akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas

untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang

lebih besar. Sebaliknya, seseorang yang memiliki pendidikan rendah

biasanya cenderung memiliki jenis pekerjaan yang kurang baik, serta

memiliki pendapatan yang kecil. Perbedaan karakteristik inilah yang

membuat setiap rumah tangga memiliki kesempatan dan kedudukan yang

berbeda-beda di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

24

E. Gaya Hidup

1. Gaya Hidup Etnis Tionghoa

Menurut Oei (2010: 131), orang Tionghoa tidak berani untuk

menaikkan gaya hidup mereka apabila kondisi ekonomi mereka belum lebih

dari mencukupi, akan tetapi mereka akan menaikkan gaya hidup mereka jika

kondisi ekonomi mereka lebih dari mencukupi. Oleh karena itu, banyaknya

etnis Tionghoa yang memiliki gaya hidup yang tidak konsumtif dikarenakan

etnis Tionghoa cenderung menggunakan uangnya untuk sesuatu hal yang

dapat membawa keuntungan lebih bagi hidupnya seperti melakukan

investasi.

2. Gaya Hidup Etnis Jawa

Menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 20), etnis Jawa akan

menggunakan penghasilannya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup

mereka tanpa memikirkan kelangsungan hidupnya, terutama bagi mereka

yang bekerja di badan instansi tertentu. Namun, ada juga etnis Jawa yang

menggunakan penghasilannya dengan secukupnya. Oleh karena itu, etnis

Jawa yang menggunakan penghasilannya hanya untuk kebutuhan dapat

dikatakan memiliki gaya hidup yang konsumtif, sedangkan bagi etnis Jawa

yang menggunakan penghasilannya dengan secukupnya dapat dikatakan

memiliki gaya hidup yang tidak konsumtif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

25

F. Etnis

Setiap daerah yang ada di Indonesia bukan hanya di huni oleh

masyarakat pribumi akan tetapi juga dihuni oleh masyarakat pendatang,

sehingga Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan berbagai

etnis yang berbeda-beda. Menurut Koentjaraningrat dalam Liliweri (2005:9),

etnis adalah kelompok sosial atau kesatuan hidup manusia yang mempunyai

sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya

kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya serta

memiliki sistem kepemimpinan sendiri.

Menurut Soekanto dalam Liliweri (2005: 10), etnis adalah hal-hal yang

berkaitan dengan suku bangsa dan ras. Perbedaan Etnis dalam kehidupan sehari-

hari dapat dibedakan melalui norma, perilaku, bahasa, dan beberapa

karakteristik lainnya.

1. Etnis Tionghoa

Etnis Tionghoa merupakan etnis keturunan Tiongkok yang masuk

ke Indonesia melalui perdagangan. Etnis Tionghoa juga merupakan kaum

minoritas di Indonesia. Menurut Gondomono (2002: 5), etnis Tionghoa di

Indonesia adalah etnis Tionghoa yang merupakan keturunan dari wilayah

Tiongkok Tenggara. Menurut Koentjaraningrat dalam Liliweri (2005: 46),

golongan etnis Tionghoa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Tionghoa Totok

Tionghoa totok adalah etnis Tionghoa yang masih merupakan

keturunan asli dari Tiongkok, yang ayah dan ibunya berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

26

Tiongkok. Bahasa yang digunakan oleh Tionghoa totok adalah bahasa

mandarin. Pendidikan keluarga Tionghoa totok lebih mengikuti

pendidikan budaya leluhur.

b. Tionghoa Peranakan.

Tionghoa peranakan adalah etnis Tionghoa yang merupakan

hasil perkawinan antara Tionghoa totok dengan masyarakat pribumi.

Bahasa yang digunakan oleh Tionghoa peranakan adalah bahasa daerah

tempat mereka tinggal. Kehidupan sehari-hari tionghoa peranakan lebih

terbuka dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Walaupun

Tionghoa peranakan merupakan campuran dari masyarakat pribumi,

akan tetapi biasanya mereka tetap masih mengikuti budaya leluhur

mereka dari Tiongkok.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

etnis Tionghoa di Indonesia terbagi menjadi dua golongan, yaitu Tionghoa

totok dan Tionghoa peranakan. Walaupun etnis Tionghoa memiliki dua

golongan, akan tetapi mereka tetap masih menjunjung tinggi kebudayaan

leluhur mereka dimanapun mereka tinggal.

2. Etnis Jawa

Etnis Jawa merupakan etnis asli Indonesia yang berpusat di pulau

Jawa. Selain bermukim di pulau Jawa, etnis Jawa juga bermukim di daerah

Indonesia lainnya. Etnis Jawa yang bermukim di luar pulau Jawa, mereka

disebut sebagai orang Jawa. Menurut Yana (2012), orang Jawa adalah orang

yang bahasa ibunya menggunakan bahasa Jawa dan merupakan penduduk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

27

asli bagian tengah dan timur pulau Jawa. Etnis Jawa merupakan etnis yang

menjunjung tinggi nilai-nilai dan kebudayaan.

Menurut Koentjaraningrat dalam Liliweri (2005: 99), masyarakat

Jawa dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Golongan Orang Biasa dan Pekerja Kasar

Golongan ini kebanyakan hidup di kampung-kampung dan

bekerja pada bidang usaha pertanian, buruh, pegawai rendah, dan

pedagang kecil.

b. Golongan Pedagang atau Saudagar

Golongan ini biasanya hidup secara berkelompok dan

melaksanakan bidang usaha perdagangan pada sektor-sektor yang

belum banyak dimasuki oleh tengkulak. Golongan ini biasanya bergerak

di usaha pertanian, usaha kerajinan, dan alat-alat rumah tangga.

c. Golongan Pegawai Negeri atau Priyayi

Golongan ini merupakan golongan dengan kelas sosial paling

tinggi di Jawa. golongan ini dibagi menjadi dua, yaitu pegawai

pemerintahan dan kaum bangsawan. Golongan bangsawan merupakan

golongan dengan status sosial yang tinggi, karena mereka merupakan

keturunan raja beserta kerabatnya.

Menurut Haryono (1993: 102), walaupun etnis Jawa memiliki tiga

golongan, akan tetapi pada dasarnya kehidupan sehari-hari dan sifat-sifat

mereka boleh dikatakan hampir sama. Hal ini dikarenakan etnis Jawa

memiliki tradisi dan akar budaya yang sama. Induk kebudayaan Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

28

terletak pada tiga unsur, yaitu Raja, Tapa, dan Kekuasaan. Etnis Jawa juga

memiliki prinsip hidup, yaitu rukun, hormat, dan toleransi.

G. Beberapa Aspek Ke-Tionghoa-an Yogyakarta

Dari aspek ekonomi, secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi

ekonomi masyarakat Tionghoa di Yogyakarta tidak jauh berbeda dari ekonomi

masyarakat pribumi. Penguasaan ekonomi diantara kedua kelompok tampak

seimbang dalam arti banyak pengusaha pribumi yang memiliki bidang usaha

dan skala usaha yang tidak kalah besar atau berada pada level yang hampir

sama. Data dari Deperindag sejak tahun 1995 – 1998, menunjukan bahwa

pengusaha pribumi, baik perusahaan besar, menengah maupun kecil, jumlahnya

jauh lebih banyak dibandingkan milik pengusaha Tionghoa. Akan tetapi,

kesenjangan antara kedua kelompok masyarakat ini relatif tidak terlampau

besar. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengusaha pribumi lebih banyak

terjun dalam bisnis batik, hotel, kerajinan perak, pom bensin, jasa pariwisata,

transportasi, kerajinan, dan cinderamata. Sedangkan pengusaha Tionghoa lebih

mendominasi dalam bisnis mobil, motor, bengkel dan onderdil, barang

elektronik, emas, pabrik tekstil, toko besar dan bangunan, serta foto.

Walaupun adanya semacam pengelompokkan usaha berdasarkan bidang

usaha, boleh jadi menghindarkan terjadinya persaingan secara langsung antara

pengusaha pribumi dan pengusaha Tionghoa. Hubungan antara distributor

Tionghoa dengan subdistributornya yang pribumi pada kenyataannya adalah

sebuah kemitraan dari pada kompetisi. Kerja sama dalam bentuk lain dapat

dilihat misalnya disepanjang pertokoan di Malioboro, beberapa toko milik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

29

orang Tionghoa memperbolehkan pedagang kaki lima untuk berjualan di emper

tokonya secara bersamaan dengan jam buka usahanya. Kerja sama itu, juga

merupakan pelindung bagi pemilik toko Tionghoa, karena bisa dekat dengan

para preman.

Dari segi kebudayaan, masyarakat Tionghoa di Yogyakarta tidak terikat

secara ketat pada suatu adat istiadat maupun rasa identitas bersama. Mereka

memiliki orientasi kultural yang beragam. Unsur yang memberikan identitas

hanya terbatas pada penampilan fisik, seperti kulit kuning langsat atau mata

sipit. Secara kultural ke-Tionghoan mereka boleh dikatakan sudah pudar,

kecuali dua buah kelenteng dan rumah makan “Tio Ciu” yang merupakan sisa

identitas lama. Bahasa yang digunakan juga bukan lagi bahasa Tionghoa,

setidaknya dalam ruang publik dan bahkan mayoritas mereka sudah tidak

menguasai lagi. Dalam sehari-hari mereka lebih banyak berbicara bahasa Jawa

atau bahasa Indonesia. Demikian pula dalam kehidupan agama, selain

Khonghucu, banyak juga di antara mereka yang menganut agama lainnya

seperti Kristen, Katolik, Buddha, atau Islam. Selain itu, meskipun tidak banyak

jumlahnya, banyak di antara mereka yang umumnya berasal dari kelas

menengah-bawah yang menjadi anggota perkumpulan-perkumpulan aliran

kebatinan atau kejawen yang cukup banyak di Yogyakarta.

Dari segi kedekatan dan apresiasi terhadap budaya Jawa, orang

Tionghoa Yogyakarta dapat dikatakan mencapai tingkat yang cukup tinggi,

tidak sedikit dari mereka yang menggemari kesenian tradisional seperti wayang

kulit, wayang orang, ketoprak, dan gamelan. Bahkan di kota Yogyakarta pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

30

terbentuk satu perkumpulan wayang orang dan dua buah perkumpulan

ketoprak, yang mana para pemainnya terdiri dari etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

selain itu, sebuah keluarga kaya dari masyarakat Tionghoa, yang juga mendapat

gelar bangsawan, membangun sebuah museum kain batik (Jawa) yang mungkin

satu-satunya di Indonesia.

Secara umum, menurut Nasikun dalam Susanto (2003: 84), dapat

dikatakan bahwa etnis Tionghoa di Yogyakarta mempunyai gaya hidup “low

profile”. Setidaknya sejauh yang diamati, hal itu dapat dilihat dari rumah, mobil,

busana, pilihan hiburan atau kegiatan untuk mengisi waktu luang. Dalam hal

ini, etnis Tionghoa Yogyakarta sendiri membedakan dirinya dari etnis Tionghoa

di kota-kota besar lain, yang menurut mereka lebih “high profile”. Bila ada etnis

Tionghoa yang demikian, mereka akan menilai “itu pasti bukan orang Tionghoa

Yogyakarta Asli”. Menurut mereka etnis Tionghoa Yogyakarta Asli itu “lebih

tahu diri” dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial kultural Yogyakarta.

Sikap low profile tersebut, menyebabkan masyarakat Tionghoa mampu

membangun interaksi yang baik dengan masyarakat lainnya. Sebagai contoh,

dalam beberapa kasus ditemukan orang Tionghoa yang dipercaya menjadi ketua

atau pengurus RT atau RW di lingkungan yang mayoritas pribumi.

Berdasarkan usia dan generasi, etnis Tionghoa dibagi menjadi dua, yaitu

generasi muda dan generasi tua. Generasi tua berusia 40 tahun ke atas. Generasi

tua memiliki pengalaman hidup yang panjang sebagai orang Indonesia dan

Yogyakarta. Oleh karena itu, dari segi riwayat pendidikan, generasi tua banyak

diantaranya yang mendapatkan pendidikan di sekolah Tionghoa dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

31

diskriminasi. Sedangkan untuk generasi muda berusia di bawah 40 tahun.

Generasi muda umumnya hidup di masa pembangunan. Oleh karena itu,

generasi muda sudah mendapatkan pendidikan yang ditawarkan oleh

pemerintah Indonesia tanpa adanya diskriminasi, stereotip, dan bahkan tragedi

yang dialami oleh etnis Tionghoa generasi tua.

H. Ibu Rumah Tangga

Sebuah rumah tangga harus memiliki seseorang yang dapat mengatur

dan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga. Tugas ini biasanya

dijalankan oleh seorang ibu rumah tangga. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan sebagai seorang wanita yang

mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Maka

seorang ibu rumah tangga memiliki berbagai macam peran dalam sebuah

keluarga. Menurut Baqhir (2003: 64) peran penting ibu rumah tangga dalam

keluarga adalah:

1. Ibu Sebagai Manajer

Ibu rumah tangga harus mampu mengintegrasikan berbagai macam

karakter, berbagai macam keadaan atau kondisi anggota keluarganya ke

dalam satu tujuan rumah tangga.

2. Ibu Sebagai Guru

Seorang ibu rumah tangga harus mampu mendidik anak-anaknya,

mengajarkan sesuatu yang baru, melatih, membimbing, mengarahkan, serta

memberikan penilaian baik atau buruk berupa penghargaan maupun

hukuman yang mendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

32

3. Ibu Sebagai Juru Masak

Ibu rumah tangga harus pandai berkreasi dalam menghasilkan

menu-menu yang dapat diterima semua anggota keluarga, baik menu

sarapan, makan siang, maupun makan malam.

4. Ibu Sebagai Akuntan

Ibu rumah tangga harus mampu mengelola APBK (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Keluarga) dengan sebaik-baiknya, bagaimana

mengatur pengeluaran belanja bulanan dari mulai membayar listrik, telepon,

kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan lainnya yang tak terduga. Peran ibu

rumah tangga juga sebagai seseorang yang mampu membantu

perekonomian keluarga dengan tidak melupakan tugasnya sebagai seorang

ibu.

5. Ibu sebagai Desain Interior

Ibu rumah tangga harus mampu menciptakan atau menata berbagai

perabotan yang ada di rumahnya untuk menciptakan suasana baru, tidak

membosankan anggota keluarganya. Sehingga rumah nyaman untuk

ditempati oleh keluarga.

6. Ibu Sebagai Dokter

Seorang ibu harus mampu mengupayakan kesembuhan dan menjaga

anggota keluarga dari berbagai hal yang mengancam kesehatan. Berbagai

macam cara dilakukan untuk menjaga anggota keluarganya tetap dalam

keadaan sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

33

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan ibu rumah tangga adalah seorang wanita yang sudah

menikah dan memiliki tanggung jawab atas rumah tangganya agar

sejahterah. Maka seorang ibu rumah tangga memiliki sejumlah peran, yaitu

sebagai manajer, guru, juru masak, akuntan, desain interior, dan dokter.

I. Penelitian Terdahulu

Tabel II.1

Penelitian Terdahulu No. Judul

Penelitian

(Tahun)

Metode dan

Alat Analisis

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian

1. Pengelolaan

Keuangan

Keluarga

Pedagang Etnis

Cina

Dwi Suhartini

dan Jefta

Ardhian

Renanta

(2007)

Metode

kualitatif

Analisis

interaktif

(interactive

model of

analysis)

1. Untuk

mengetahui

manajemen

pengelolaan

keuangan

dalam keluarga,

meliputi

pemasukan dan

pengeluaran

keuangan

dalam keluarga.

2. Untuk

mengetahui

sistem

pencatatan

keuangan yang

digunakan

dalam keluarga.

3. Untuk

mengetahui

proses

penyusunan

anggaran

keuangan

keluarga.

1. Keluarga Etnis

Cina selalu

membuat catatan

pengeluaran dan

pemasukan, dalam

mencatat arus

masuk dan keluar

uang terdapat cara

yang berbeda-

beda antara satu

keluarga dengan

yang lain.

2. Cara pencatatan

keuangan keluarga

pedagang Etnis

Cina di Kya-Kya

Kembang Jepun

selain ikut

melibatkan istri,

perlibatan anak

dalam pencatatan

keuangan keluarga

terjadi pada

beberapa

keluarga.

3. Penyusunan

anggaran dimulai

dengan membuat

anggaran

pengeluaran

harian selama satu

bulan, dalam

menyusun

anggaran ini

seluruh anggota

keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

34

No. Judul

Penelitian

(Tahun)

Metode dan

Alat Analisis

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian

melakukan

pembicaraan

terlebih dahulu

2. Pengaruh Status

Sosial Ekonomi

Orang Tua,

Pendidikan

Pengelolaan

Keuangan

Keluarga, dan

Pembelajaran di

Perguruan

Tinggi terhadap

Literasi

Finansial

Mahasiswa

Irin Widayati

(2014)

Penelitian

eksplanatori

(explanatory

research)

Analisis jalur

dan analisis

regresi

dengan uji

selisih mutlak

1. Untuk

mengkaji

pengaruh

langsung

maupun tak

langsung status

sosial ekonomi

orang tua,

pendidikan

pengelolaan

keuangan

keluarga, dan

pembelajaran di

perguruan

tinggi terhadap

literasi

finansial.

1. Status sosial

ekonomi orang tua

tidak mempunyai

pengaruh

langsung positif

signifikan

terhadap literasi

finansial aspek

kognitif dan tidak

mempunyai

pengaruh

langsung positif

signifikan

terhadap literasi

finansial aspek

sikap.

2. Pendidikan

pengelolaan

keuangan keluarga

mempunyai

pengaruh

langsung positif

signifikan

terhadap literasi

finansial aspek

kognitif dan juga

mempunyai

pengaruh

langsung positif

signifikan

terhadap literasi

finansial aspek

sikap.

3. Pembelajaran di

perguruan tinggi

mempunyai

pengaruh

langsung positif

signifikan

terhadap literasi

finansial aspek

kognitif dan juga

mempunyai

pengaruh

langsung positif

signifikan

terhadap literasi

finansial aspek

sikap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

35

No. Judul

Penelitian

(Tahun)

Metode dan

Alat Analisis

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian

3. Pengaruh

Pendidikan

Keuangan di

Keluarga, Sosial

Ekonomi Orang

Tua,

Pengetahuan

Keuangan,

Kecerdasan

Spiritual, dan

Teman Sebaya

terhadap

Manajemen

Keuangan

Pribadi

Mahasiswa S1

Pendidikan

Akuntansi

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Negeri Surabaya

Chusnul

Chotimah dan

Suci Rohayati

Penelitian

kuantitatif

Uji regresi

linier

berganda

dengan

berbantuan

SPSS versi 20

for Windows

1. Untuk

mengetahui

pengaruh

pendidikan

keuangan di

keluarga, sosial

ekonomi orang

tua,

pengetahuan

keuangan,

kecerdasan

spiritual, dan

teman sebaya

terhadap

manajemen

keuangan

pribadi

mahasiswa S1

Pendidikan

Akuntansi

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Negeri

Surabaya baik

secara simultan

maupun parsial.

1. Pendidikan

keuangan di

keluarga, sosial

ekonomi orang

tua, pengetahuan

keuangan,

kecerdasan

spiritual, dan

teman sebaya

secara simultan

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap

manajemen

keuangan pribadi

mahasiswa.

2. Pendidikan

keuangan di

keluarga,

pengetahuan

keuangan, dan

teman sebaya

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap

manajemen

keuangan pribadi.

3. Sosial ekonomi

orang tua dan

kecerdasan

spiritual tidak

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap

manajemen

keuangan pribadi.

J. Kerangka Berpikir

Etnis merupakan penggolongan seseorang berdasarkan kepercayaan,

nilai, kebiasaan, adat istiadat, norma, bahasa, sejarah, dan hubungan

kekerabatan. Etnis dalam penelitian ini adalah etnis Tionghoa totok dan etnis

Jawa Yogyakarta asli yang bermukim di Kampung Ketandan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

36

Kampung Ketandan terletak dipusat perekonomian kota Yogyakarta, kampung

ini dipengaruhi oleh dua etnis yang menjadi pelaku dalam kegiatan ekonomi,

etnis tersebut adalah etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Etnis Tionghoa dan etnis

Jawa di Kampung Ketandan sering dianggap oleh etnis lainnya memiliki

perbedaan dalam keberhasilan ekonomi, hal ini dilihat dari banyaknya usaha

yang dijalankan oleh etnis Tionghoa sepanjang jalan Kampung Ketandan,

dibandingkan dengan etnis Jawa yang lebih banyak bekerja sebagai karyawan.

Perbedaan keberhasilan ekonomi antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa dianggap

memiliki perbedaan dalam kompetensi mengelola keuangan rumah tangga, baik

untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

Selain dianggap memiliki perbedaan dalam kompetensi mengelola

keuangan rumah tangga, etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga sering dianggap

memiliki status sosial ekonomi yang berbeda yang menyebabkan adanya

perbedaan keberhasilan ekonomi. Perbedaan ini dilihat dari tingkat pendidikan

yang menurut Yek dalam Ruslestari (2015: 19), etnis Tionghoa lebih

mementingkan keterampilan dalam memasuki dunia kerja dari pada tingkat

pendidikan yang tinggi, sedangkan etnis Jawa lebih mementingkan tingkat

pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, etnis Tionghoa lebih memilih jenis

pekerjaan wirausaha, sedangkan untuk etnis Jawa lebih memilih jenis pekerjaan

karyawan swasta. Begitu juga dengan pendapatan, etnis Tionghoa lebih

memiliki pendapatan yang tinggi di bandingkan dengan etnis Jawa. Hal ini

dikarenakan jenis pekerjaan etnis Tionghoa tidak dibatasi oleh ruang, tempat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

37

dan waktu, sedangkan untuk etnis Jawa jenis pekerjaannya dibatasi oleh ruang,

tempat, dan waktu.

Selain dianggap memiliki perbedaan kompetensi dalam mengelola

keuangan rumah tangga dan juga status sosial ekonomi, etnis Tionghoa dan

etnis Jawa juga sering dianggap memiliki perbedaan gaya hidup yang

menyebabkan adanya perbedaan keberhasilan dalam ekonomi. Etnis Tionghoa

akan memiliki gaya hidup yang sederhana apabila kondisi ekonomi mereka

belum lebih dari mencukupi dan etnis Tionghoa akan memiliki gaya hidup yang

mewah apabila kondisi ekonomi mereka lebih dari mencukupi. Berbeda dengan

etnis Jawa yang selalu mementingkan kebutuhan mereka saat itu juga tanpa

memikirkan kondisi ekonomi mereka dalam keadaan yang baik atau tidak.

Mewah atau sederhananya gaya hidup etnis Tionghoa dan etnis Jawa dapat

dilihat dari konsumsi makanan dan minuman, pakaian yang dikenakan dan juga

liburan yang dilakukan. Oleh karena itu, Penelitian ini dilakukan guna

mengetahui bagaimana kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status

sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan yang dianggap masyarakat memiliki perbedaan.

Setelah keseluruhan data telah didapatkan, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan perbandingan atas hasil yang telah didapatkan, untuk melihat

apakah benar anggapan masyarakat bahwa etnis Tionghoa dan etnis Jawa

memiliki perbedaan dalam kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga,

status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan

pendapatan, serta gaya hidup. Dari penjelasan yang telah dilakukan di atas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

38

maka dapat dibuat kerangka berpikir yang terkait dengan penelitian ini,

kerangka berpikir tersebut sebagai berikut:

Gambar II.1. Bagan Kerangka Pikir

K. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat dirumuskan jawaban sementara melalui hipotesis,

sebagai berikut:

1. Ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga antara

etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta.

2. Status Sosial Ekonomi (Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, dan

Pendapatan).

Etnis

Etnis Tionghoa Etnis Jawa

Kompetensi

Pengelolaan

Keuangan

Rumah

Tangga

Status

Sosial

Ekonomi

Gaya

Hidup

Kompetensi

Pengelolaan

Keuangan

Rumah

Tangga

Status

Sosial

Ekonomi

Gaya

Hidup

Perbedaan Kompetensi

Pengelolaan Keuangan Rumah

Tangga, Status Sosial Ekonomi,

Gaya Hidup Etnis Tionghoa

dan Etnis Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

39

a. Ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari tingkat pendidikan

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan

Yogyakarta.

b. Ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan antara

etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta.

c. Ada perbedaam status sosial ekonomi dilihat dari pendapatan antara

etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta.

3. Ada perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat

komparatif. Menurut Sugiyono (2012: 14), jenis penelitian kuantitatif adalah

penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan, sedangkan komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan. Maka penelitian ini mencoba mengungkap perbandingan

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan

gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kampung Ketandan, Kelurahan

Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Alasan dipilihnya lokasi

ini, dikarenakan Kampung Ketandan merupakan sebuah kampung yang

berada di pusat perekonomian kota Yogyakarta dan Kampung Ketandan

juga merupakan kampung Pecinan yang menjadi cagar budaya kota

Yogyakarta. Selain itu, berdasarkan penelitian pendahuluan ditemukan

fakta bahwa masyarakat di Kampung Ketandan selain dihuni oleh etnis

Tionghoa juga dihuni oleh etnis Jawa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

41

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti (Arikunto, 2006: 145). Subjek penelitian ini adalah ibu rumah

tangga etnis Tionghoa totok dan etnis Jawa Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah suatu atribut dari orang, objek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Objek

penelitian ini adalah kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga,

status sosial ekonomi, dan gaya hidup dari etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 32 ibu rumah tangga etnis

Tionghoa dan 24 ibu rumah tangga etnis Jawa, jumlah ibu rumah tangga

etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan sehingga secara

keseluruhan berjumlah 56 ibu rumah tangga.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga etnis

Tionghoa totok dan etnis Jawa Yogyakarta. Dipilihnya etnis Tionghoa totok

dikarenakan etnis Tionghoa ini masih mengikuti budaya leluhur Tionghoa,

seperti masih merayakannya hari Cap Go Meh, hari Kue Cang, dan hari Kue

Bulan. Sedangkan dipilihnya etnis Jawa Yogyakarta dikarenakan etnis Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

42

tersebut merupakan masyarakat pribumi asli dari tempat penelitian. Oleh

karena itu, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 35 ibu rumah tangga

yang terdiri dari 18 ibu rumah tangga etnis Tionghoa totok dan 17 ibu rumah

tangga etnis Jawa Yogyakarta.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 81), sampel adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut

Arikunto (2006:174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Untuk menentukan besarnya sampel, menurut Arikunto (2006: 174),

apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya adalah penelitian populasi. Maka dalam penelitian ini peneliti

mengambil sampel seluruhnya yang berjumlah 35 ibu rumah tangga, yang

terdiri dari 18 ibu rumah tangga etnis Tionghoa totok dan 17 ibu rumah

tangga etnis Jawa Yogyakarta.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012: 96).

Hal ini dilakukan karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil,

yaitu masing-masing etnis kurang dari 30 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

43

E. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran

1. Variabel Penelitian

a. Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga adalah

kemampuan ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan rumah tangga

yang dilihat dari tindakan atau perilakunya membuat rencana keuangan,

membuat rincian kebutuhan, membuat pos-pos pengeluaran, melakukan

pencatatan penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan, melakukan

pemenuhan kebutuhan dengan berhutang atau tunai, mengalokasikan

pendapatan untuk menabung, menabung sebelum melakukan kegiatan

konsumsi, dan menentukan investasi yang tepat dengan pertimbangan

tujuan, jangka waktu, dan produknya, yang bertujuan agar kebutuhan

rumah tangga baik bulanan maupun tahunan dapat terpenuhi. Indikator

variabel kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga meliputi:

1) Pengelolaan keuangan adalah kegiatan ibu rumah tangga yang

dilihat dari tindakan atau perilakunya membuat rencana keuangan,

rincian kebutuhan dan pos-pos pengeluaran, serta melakukan

pencatatan penghasilan, penggunaan penghasilan tahunan, dan

melakukan pemenuhan kebutuhan rumah tangga dengan berhutang

atau tunai, agar kebutuhan pokok maupun tidak pokok rumah tangga

dapat terpenuhi.

2) Investasi adalah bagian dari penghasilan yang diterima oleh ibu

rumah tangga yang disisihkan untuk sebuah usaha, guna dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

44

membeli barang-barang modal dengan mempertimbangkan tujuan,

jangka waktu, dan produknya yang bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga jangka

panjang.

3) Tabungan adalah bagian dari penghasilan yang diterima oleh ibu

rumah tangga yang dialokasikan sebelum melakukan kegiatan

konsumsi dan disimpan pada rekening tabungan bank atau dirumah,

agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga jangka panjang, serta

merupakan bagian dari sisa pos pengeluaran rutin yang disimpan

pada dompet tertentu yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan

untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga.

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga adalah ordinal, yang dikategorikan

kedalam tiga kategori, yaitu:

1) Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Tinggi

Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga tinggi

dalam penelitian ini berarti ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan

etnis Jawa yang selalu membuat perencanaan keuangan, rincian

kebutuhan, pos-pos pengeluaran, melakukan pencatatan

penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan untuk pengeluaran

tahunan, mengalokasikan pendapatan untuk menabung, menabung

sebelum melakukan kegiatan konsumsi, menentukan investasi yang

tepat dengan mempertimbangkan tujuan, jangka waktu, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

45

produknya, serta tidak pernah melakukan pemenuhan kebutuhan

rumah tangga dengan berhutang. Artinya, ibu rumah tangga etnis

Tionghoa dan etnis Jawa yang berada di kategori ini selalu rutin

mengelola keuangannya.

2) Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Sedang

Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga sedang

dalam penelitian ini berarti ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan

etnis Jawa tidak rutin dalam membuat perencanaan keuangan,

rincian kebutuhan, pos-pos pengeluaran, melakukan pencatatan

penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan untuk pengeluaran

tahunan, masih melakukan pemenuhan kebutuhan rumah tangga

dengan berhutang, mengalokasikan pendapatan untuk menabung,

menabung sebelum melakukan kegiatan konsumsi, dan menentukan

investasi yang tepat dengan mempertimbangkan tujuan, jangka

waktu, dan produknya. Artinya, ibu rumah tangga etnis Tionghoa

dan etnis Jawa yang berada di kategori ini tidak rutin dalam

mengelola keuangannya.

3) Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Rendah

Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga rendah

dalam penelitian ini berarti ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan

etnis Jawa yang tidak pernah membuat perencanaan keuangan,

rincian kebutuhan, pos-pos pengeluaran, melakukan pencatatan

penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan untuk pengeluaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

46

tahunan, mengalokasikan pendapatan untuk menabung, menabung

sebelum melakukan kegiatan konsumsi, menentukan investasi yang

tepat dengan mempertimbangkan tujuan, jangka waktu, dan

produknya, serta selalu melakukan pemenuhan kebutuhan rumah

tangga dengan berhutang. Artinya, ibu rumah tangga etnis Tionghoa

dan etnis Jawa yang berada di kategori ini sama sekali tidak pernah

mengelola keuangannya.

Tabel III.1

Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga

Variabel Indikator No. Soal Kuesioner

Kompetensi

Pengelolaan

Keuangan

Rumah

Tangga

a. Pengelolaan

Keuangan

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,

13,14,15,16

b. Tabungan 17,18,19

c. Investasi 20

b. Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi adalah posisi atau kedudukan ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang dilihat dari segi tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan. Status sosial ekonomi

dalam penelitian ini meliputi:

1) Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal akhir yang

berhasil ditempuh oleh ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis

Jawa. Tingkat pendidikan dalam penelitian ini, meliputi: SD dan

SMP, SMA/SMK, serta Diploma dan Sarjana. Skala pengukuran

yang digunakan pada variabel status sosial ekonomi yang dilihat dari

tingkat pendidikan adalah ordinal, yaitu dasar, menengah, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

47

tinggi. Oleh karena itu, tingkat pendidikan formal yang telah

ditempuh oleh ibu rumah tangga dikelompokkan dan diberi kategori

sebagai berikut:

Tabel III.2

Kategori Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Kategori

SD/SMP Dasar

SMA/SMK Menengah

Diploma dan Sarjana Tinggi

2) Jenis Pekerjaan adalah aktivitas ibu rumah tangga yang sifatnya

tetap yang dilakukan guna mendapatkan penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga. Skala pengukuran yang

digunakan pada variabel status sosial ekonomi yang dilihat dari jenis

pekerjaan adalah nominal. Jenis pekerjaan dalam penelitian ini ada

4 jenis pekerjaan sesuai dengan hasil kuesioner yang didapatkan,

kemudian diberi kode sebagai berikut:

Tabel III.3

Kode Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Kode

Tidak memiliki pekerjaan 1

Karyawan swasta 2

Wirausaha 3

Pegawai negeri 4

3) Pendapatan adalah total penerimaan yang diperoleh oleh ibu rumah

tangga selama satu bulan. Untuk melihat tinggi atau rendahnya

pendapatan yang diterima, penelitian ini mengacu pada pendapatan

minimum (UMK) yang telah berlaku di kota Yogyakarta tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

48

2016, yaitu Rp 1.452.400,00. Skala pengukuran yang digunakan

pada variabel status sosial ekonomi yang dilihat dari pendapatan

adalah ordinal. Maka diperoleh pengukuran dengan

mengklasifikasikan kategori sebagai berikut:

Tabel III.4

Kategori Pendapatan

Pendapatan Kategori

< Rp 1.452.399,00 Rendah

Rp 1.452.400,00 – Rp 3.452.399,00 Sedang

> Rp 3.452.400,00 Tinggi

Tabel III.5

Kisi-Kisi Kuesioner Status Sosial Ekonomi

c. Gaya hidup

Gaya hidup adalah kebiasaan hidup ibu rumah tangga dalam

mengalokasikan uang dan waktunya yang dilihat dari pola konsumsi,

gaya berpakaian, dan pola rekreasi yang menjadi pembeda antara etnis

Tionghoa dan etnis Jawa. Indikator variabel gaya hidup meliputi:

1) Pola konsumsi adalah kebiasaan pemenuhan kebutuhan dasar yang

dilakukan oleh ibu rumah tangga pada barang-barang yang

dikonsumsi, yaitu makanan dan minuman. Dalam penelitian ini,

pola konsumsi difokuskan pada frekuensi atau tingkat seberapa

sering mengkonsumsi makanan dan minuman bermerek

internasional, mengkonsumsi makanan dan minuman di restoran

Variabel Indikator No. Soal Kuesioner

Status

Sosial

Ekonomi

a. Tingkat pendidikan 1

b. Pekerjaan 2

c. Pendapatan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

49

dengan tarif yang mahal, mengkonsumsi makanan dan minuman

yang mengikuti iklan, dan berbelanja makanan dan minuman di

pusat pertokoan dalam satu bulan.

2) Gaya berpakaian adalah karakteristik penampilan dari ibu rumah

tangga yang dilihat dari mode pakaian, merek pakaian, harga

pakaian, dan kualitas pakaian. Dalam penelitian ini, gaya berpakaian

difokuskan pada frekuensi atau tingkat seberapa sering

menggunakan pakaian yang mengikuti mode pakaian terbaru dan

melakukan pertimbangan kualitas pakaian, merek pakaian, serta

harga pakaian sebelum membelinya dalam satu bulan.

3) Pola rekreasi adalah kegiatan ibu rumah tangga mengisi waktu luang

bersama keluarga dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu dan

mengeluarkan sejumlah biaya tertentu, guna merelaksasikan diri

dari aktivitas rutin. Dalam penelitian ini, pola rekreasi difokuskan

pada frekuensi atau tingkat seberapa sering mengisi waktu luang

dengan berekreasi dan pergi berekreasi ke tempat dengan tarif yang

mahal dalam satu bulan, serta seberapa sering berliburan ke luar kota

saat liburan panjang dalam satu tahun.

Untuk mengetahui frekuensi pola konsumsi, gaya berpakaian,

dan pola rekreasi, maka pertanyaan tersebut diukur menggunakan skala

rating scale dengan pilihan selalu apabila ≥ 3 kali, sering 3 kali, kadang-

kadang 2 – 1 kali, dan tidak pernah 0 kali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

50

Skala pengukuran yang digunakan pada variabel gaya hidup

adalah ordinal, yang dikategorikan kedalam dua kategori, yaitu:

1) Gaya Hidup Mewah

Gaya hidup mewah dalam penelitian ini berarti ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang memiliki frekuensi pola

konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi yang tinggi, yaitu ≥ 3

kali. Ibu rumah tangga yang berada dikategori ini juga dapat

dikatakan memiliki gaya hidup yang boros. Oleh karena itu ibu

rumah tangga yang berada dikategori ini memiliki kriteria sebagai

berikut:

a) Pola konsumsi makanan dan minuman yang selalu bermerek

internasional, dengan tarif yang mahal, dan mengikuti iklan

(televisi dan majalah), serta melakukan kegiatan berbelanja

makanan dan minuman di pusat pertokoan (hypermart,

superindo, dan carefour) ≥ 3 kali dalam sebulan.

b) Gaya berpakaian yang selalu mengikuti mode pakaian terbaru,

melakukan pertimbangan kualitas pakaian dan merek pakaian,

serta tidak pernah melakukan pertimbangan harga pakaian

sebelum membeli ≥ 3 kali dalam sebulan.

c) Pola rekreasi yang meliputi kegiatan rekreasi bersama keluarga,

yang selalu dilakukan pada waktu luang, dengan tarif yang

mahal ≥ 3 kali dalam sebulan dan juga berlibur ke luar kota saat

liburan panjang ≥ 3 kali dalam setahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

51

2) Gaya Hidup Sederhana

Gaya hidup sederhana dalam penelitian ini berarti ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang memiliki frekuensi pola

konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi yang sedang, yaitu ≤

3 kali. Ibu rumah tangga yang berada dikategori ini juga dapat

dikatakan memiliki gaya hidup yang tidak boros. Oleh karena itu,

ibu rumah tangga yang berada dikategori ini memiliki kriteria

sebagai berikut:

a) Pola konsumsi makanan dan minuman yang hanya kadang-

kadang saja bermerek internasional, dengan tarif yang mahal,

dan mengikuti iklan (televisi dan majalah), serta kadang-kadang

juga melakukan kegiatan berbelanja makanan dan minuman di

pusat pertokoan (hypermart, superindo, dan carefour) ≤ 3 kali

dalam sebulan.

b) Gaya berpakaian yang hanya kadang-kadang saja mengikuti

mode pakaian terbaru, melakukan pertimbangan kualitas

pakaian dan merek pakaian, serta kadang-kadang juga

melakukan pertimbangan harga pakaian sebelum membeli ≤ 3

kali dalam sebulan.

c) Pola rekreasi yang meliputi kegiatan rekreasi bersama keluarga

yang hanya kadang-kadang saja dilakukan pada waktu luang,

dengan tarif yang mahal ≤ 3 kali dalam sebulan dan juga kadang-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

52

kadang saja berlibur ke luar kota saat liburan panjang ≤ 3 kali

dalam setahun.

Tabel III.6

Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Hidup

Variabel Indikator No. Soal Kuesioner

Gaya Hidup a. Pola Konsumsi 1,2,3,4

b. Gaya Berpakaian 5,6,7,8

c. Pola Rekreasi 9,10,11

2. Cara Pengukuran

Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rating scale.

Dalam skala model rating scale, tidak hanya mengukur terhadap sikap saja

tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya,

seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan,

pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lainnya (Sugiyono,

2012: 98).

Rating scale dalam penelitian ini menggunakan skala penilaian

kategori. Untuk variabel kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga

dan gaya hidup mempergunakan empat alternatif jawaban : “selalu”,

“sering”, “kadang-kadang”, dan “tidak pernah”. Skor jawaban yang

mempunyai nilai antara 1 sampai 4 digunakan untuk pertanyaan bersifat

negatif dan skor jawaban yang mempunyai nilai antara 4 sampai 1

digunakan untuk pertanyaan bersifat positif.

Untuk variabel status sosial ekonomi, yang dilihat dari tingkat

pendidikan mempergunakan tiga alternatif jawaban : “SD/SMP”,

“SMA/SMK dan Diploma”, serta “Sarjana” memiliki kategori dasar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

53

menengah, dan tinggi, sedangkan untuk status sosial ekonomi dilihat dari

pendapatan mempergunakan tiga alternatif jawaban : “< Rp. 1.452.399,00”,

“Rp. 1.452.400,00 – Rp. 3.452.399,00”, dan “> Rp. 3.452.400,00” memiliki

kategori rendah, sedang, dan tinggi.

F. Data yang dicari

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini meliputi:

1. Data primer

Menurut Sugiyono (2012: 137), data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data tersebut

meliputi:

a. Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, yang meliputi

pengelolaan keuangan, tabungan, dan investasi.

b. Status sosial ekonomi, yang meliputi tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan, dan pendapatan.

c. Gaya hidup, yang meliputi pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola

rekreasi.

2. Data sekunder

Menurut Sugiyono (2012: 137), data sekunder adalah sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen. Data tersebut meliputi data jumlah rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan, kondisi fisik

Kampung Ketandan, keadaan geografis Kampung Ketandan, keadaan sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

54

dan budaya masyarakat Kampung ketandan, dan perekonomian masyarakat

Kampung Ketandan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mencari informasi awal sebelum

melakukan penelitian lebih lanjut. Informasi awal tersebut berupa kondisi

perekonomian dan sosial budaya masyarakat Kampung Ketandan.

Wawancara tersebut ditunjukan kepada ketua RW 05 Kampung Ketandan.

Selain untuk mencari informasi awal, teknik pengumpulan data tersebut

juga digunakan untuk mencari data-data yang relevan lainnya pada saat

bertemu dengan sampel dari penelitian ini. Hal tersebut bertujuan untuk

menjaga keakuratan data yang diperoleh.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian ini

digunakan untuk mencari data yang berhubungan dengan kondisi fisik

Kampung Ketandan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

55

tersimpan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dokumentasi

berupa data kependudukan, dan letak geografis.

4. Kuesioner

Tujuan dari teknik pengumpulan data dengan kuesioner adalah

untuk mencari data primer. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang

ditunjukkan kepada ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup.

Tipe kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.

Kuesioner tertutup merupakan pertanyaan-pertanyaan dengan alternatif

jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban

yang telah disediakan.

H. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Oleh

karena itu, setiap penyusunan instrumen dalam penelitian harus

memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti apa yang hendak diukurnya,

apakah data yang terkumpul relevan dengan sifat atau karakteristik yang

dikehendaki, dan sejauhmana perbedaan skor yang diperoleh menggambarkan

karakteristik yang akan diukur. Maka, sebelum pengumpulan data yang

sesungguhnya angket atau kuesioner yang akan digunakan harus di uji coba

terlebih dahulu. Uji coba tersebut meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

56

Uji validitas dan reliabilitas biasanya digunakan untuk mengevaluasi

item-item pertanyaan yang mengukur konstrak atau faktor penelitian dalam

suatu kuesioner. Konstrak adalah variabel penelitian yang tidak bisa diukur

secara langsung sehingga nilainya diukur melalui indikator-indikatornya. Maka

untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas tidak dapat digunakan untuk

semua kuesioner. Kuesioner yang dapat di uji validitas dan reliabilitasnya

adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tentang variabel yang tidak langsung menjelaskan, sehingga

diperlukan beberapa pertanyaan berdasarkan indikatornya. Dalam penelitian

ini, variabel yang dapat di uji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga dan gaya hidup. Sedangkan

untuk kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data

tentang variabel yang langsung bisa di identifikasi, seperti pendidikan dan

pekerjaan tidak dapat di uji validitas dan reliabilitasnya. Maka dalam penelitian

ini variabel yang tidak dapat di uji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel

status sosial ekonomi.

Dalam penelitian ini, peneliti langsung menguji kuesionernya dengan

sampel lengkap sesuai penelitian yang mana item-item pertanyaan yang tidak

lolos pengujian validitas dan reliabilitas langsung di hapus.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut

benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas menyangkut akurasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

57

instrument. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi

Product Moment.

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)

√[𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2][𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2]

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah responden

∑X = jumlah skor X

∑Y = jumlah skor Y

∑XY = hasil kali skor X dan Y setiap responden

(∑X)2 = kuadrat jumlah skor X

(∑Y)2 = kuadrat jumlah skor Y

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata

(α) 5% dengan kriteria kelayakan sebagai berikut:

a. rxy > rtabel berarti valid

b. rxy < rtabel berarti tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengukuran yang digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji

reliabilitas digunakan untuk melihat keandalan kuesioner dalam sebuah

penelitian. Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:

𝑟11 = ⌊𝑘

𝑘 − 1⌋ ⌈1

∑𝛼𝑏2

𝛼12 ⌉

Keterangan:

r11 = reliabilitas

K = banyaknya butir soal

∑𝛼𝑏2 = jumlah varian butir soal

𝛼12 = varians soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

58

Sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat

besarnya nilai alpha, dengan cara membandingkan nilai rhitung dan rtabel.

Kuesioner dikatakan reliabel apabila rhitung ≥ rtabel, sedangkan kuesioner

dinyatakan tidak reliabel apabila rhitung ≤ rtabel. Adapun kriterianya:

a. rhitung > 0,6 berarti reliabel

b. rhitung < 0,6 berarti tidak reliabel

3. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Pengujian Validitas

Pengujian validitas instrumen dilakukan pada instrumen yang

mengukur kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga dan gaya

hidup. Instrumen berupa kuesioner yang diisi oleh responden dengan N

= 35, α = 5%, dengan df = N – 2 (df = 35 – 2 = 33), sehingga diperoleh

nilai r tabel sebesar 0,344. Jadi, koefisien Corrected Item-Total

Correlation untuk etnis Tionghoa harus lebih besar dari 0,344 agar

suatu item dinyatakan valid. Hasil uji validitas dilaporkan dalam tabel

berikut:

Tabel III.7

Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga No.

Item

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,674 0,344 Valid

2 0,639 0,344 Valid

3 0,655 0,344 Valid

4 0,649 0,344 Valid

5 0,451 0,344 Valid

6 0,622 0,344 Valid

7 0,299 0,344 Tidak Valid

8 0,572 0,344 Valid

9 0,738 0,344 Valid

10 0,653 0,344 Valid

11 0,575 0,344 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

59

No.

Item

r hitung r tabel Kesimpulan

12 0,448 0,344 Valid

13 0,758 0,344 Valid

14 0,644 0,344 Valid

15 0,617 0,344 Valid

16 0,611 0,344 Valid

17 0,650 0,344 Valid

18 0,748 0,344 Valid

19 0,573 0,344 Valid

20 0,808 0,344 Valid

Sumber: data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel III.7 hasil uji validitas instrumen variabel

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga menunjukkan bahwa

terdapat satu item pertanyaan yang memiliki r hitung lebih kecil dari r

tabel, yaitu item pertanyaan nomor tujuh. Maka, perlakuan untuk item

pertanyaan yang tidak valid tersebut adalah langsung dibuang.

Tabel III.8

Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup No.

Item

r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,658 0,344 Valid

2 0,550 0,344 Valid

3 0,567 0,344 Valid

4 0,694 0,344 Valid

5 0,626 0,344 Valid

6 0,710 0,344 Valid

7 0,601 0,344 Valid

8 0,717 0,344 Valid

9 0,576 0,344 Valid

10 0,642 0,344 Valid

11 0,483 0,344 Valid

Sumber: data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel III.8 hasil uji validitas instrumen variabel

gaya hidup menunjukkan bahwa semua item pertanyaan memiliki r

hitung lebih besar dari r tabel, yaitu 0,344. Maka dapat disimpulkan

bahwa semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur

variabel gaya hidup adalah valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

60

b. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus koefisien

Cronbach Alpha. Hasil uji reliabilitas Cronbach Alpha yang didapat

untuk masing-masing variabel ditujukan dalam tabel berikut:

Tabel III.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga dan Gaya Hidup

Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Kesimpulan

Kompetensi

Pengelolaan

Keuangan Rumah

Tangga

0,853 Reliabel

Gaya Hidup 0,905 Reliabel

Sumber: data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga dan gaya hidup di atas, dapat

dilihat bahwa koefisien Cronbach’s Alpha di atas 0,60. Maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah reliabel.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Untuk membuat generalisasi pada analisis data terhadap 18

responden etnis Tionghoa dan 17 responden etnis Jawa yang meliputi

variabel kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial

ekonomi, dan gaya hidup menggunakan analisis deskriptif.

Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data

yang akan dibuat, baik sendiri maupun secara berkelompok dengan tujuan

untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

61

mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau

diteliti.

Untuk mengetahui pengkategorian variabel kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga dan gaya hidup etnis Tionghoa dan etnis Jawa,

dapat ditujukan dengan menggunakan rumus interval di bawah ini:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑟𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙

𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

a. Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Variabel kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga

memiliki 19 item pertanyaan dengan skala 4 pilihan, maka dapat

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 19 item x 4 = 76

Nilai terendah = 19 item x 1 = 19

Sedangkan untuk nilai interval kelas dapat diperoleh sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =76 − 19

3= 19

Maka, nilai interval kelas variabel kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga adalah 20. Berikut tabel interval kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga:

Tabel III.10

Interval Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Interval Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga

19 – 37 Rendah

38 – 56 Sedang

57 – 76 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

62

b. Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan, dan pendapatan.

1) Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dalam penelitian ini, meliputi: SD dan

SMP, SMA/SMK, serta Diploma dan Sarjana. Skala pengukuran

tingkat pendidikan adalah ordinal. Berikut tabel kategori tingkat

pendidikan:

Tabel III.11

Kategori Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Kategori

SD/SMP Dasar

SMA/SMK Menengah

Diploma dan Sarjana Tinggi

2) Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan dalam penelitian ini meliputi tidak bekerja,

karyawan swasta, wirausaha, dan pegawai negeri. Penetapan jenis

pekerjaan dalam penelitian ini berdasarkan hasil kuesioner yang di

dapatkan. Skala pengukuran jenis pekerjaan adalah nominal. Berikut

tabel kode jenis pekerjaan:

Tabel III.12

Kode Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Kode

Tidak memiliki pekerjaan 1

Karyawan swasta 2

Wirausaha 3

Pegawai negeri 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

63

3) Pendapatan

Pendapatan dalam penelitian ini mengacu pada pendapatan

minimum (UMK) yang telah berlaku di kota Yogyakarta tahun

2016, yaitu Rp 1.452.400,00. Skala pengukuran pendapatan adalah

ordinal. Berikut tabel kategori pendapatan:

Tabel III.13

Kategori Pendapatan

Pendapatan Kategori

< dari Rp 1.452.399,00 Rendah

Rp 1.452.400,00 – Rp 3.452.399,00 Sedang

> dari Rp 3.452.400,00 Tinggi

c. Variabel Gaya Hidup

Variabel gaya hidup memiliki 11 item pertanyaan dengan skala

4 pilihan, maka dapat diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai

berikut:

Nilai tertinggi = 11 item x 4 = 44

Nilai terendah = 11 item x 1 = 11

Sedangkan untuk nilai interval kelas dapat diperoleh sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =44 − 11

2= 16,5

Maka, nilai interval kelas variabel gaya hidup adalah 16,5.

Berikut tabel interval gaya hidup:

Tabel III.14

Interval Gaya Hidup

Interval Gaya Hidup

27,5 – 44 Mewah

11 – 27,4 Sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

64

2. Analisis Data

a. Pengujian Prasayarat Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data

masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas digunakan untuk mengukur data berskala ordinal,

interval, ataupun rasio. Uji normalitas dilakukan sebelum peneliti

melakukan uji hipotesis. Dengan melihat hasil dari uji normalitas,

peneliti dapat mengambil keputusan mengenai rumus apa yang tepat

untuk digunakan dalam menguji hipotesis.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan pada

penyimpangan (deviasi terbesar). Harga Fo (Xi) – SN terbesar

dinamakan deviasi maksimum. Rumus uji Kolmogorov-Smirnov

sebagai berikut:

𝐷 = 𝑀𝑎𝑥 𝐹0 𝑋𝑖 − 𝑆𝑁 (𝑋𝑖)

Keterangan:

Fo Xi = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn Xi = distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

D = deviasi maksimum

Pengambilan keputusan berdasarkan hasil uji Kolmogorov-

Smirnov sebagai berikut:

a) Jika nilai asymp.sig < taraf nyata (0,05), maka distribusi data

variabel penelitian dinyatakan tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

65

b) Jika nilai asymp.sig > taraf nyata (0,05), maka distribusi data

variabel penelitian dinyatakan normal.

b. Pengujian Hipotesis

1) Uji Mann-Whitney Test

Uji Mann-Whitney Test merupakan statistika non

parametrik. Menurut Santoso (2015: 4), statistika non parametrik

digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal dan

ordinal dari populasi yang bebas distribusi (tidak harus berdistribusi

normal). Uji Mann-Whitney Test juga merupakan alternatif bagi uji-

t. Uji Mann-Whitney Test digunakan untuk membandingkan dua

populasi yang berasal dari populasi yang berbeda. Uji Mann-

Whitney Test dapat digunakan untuk membandingkan dua sampel

yang memiliki perbedaan jumlah data dan memiliki ukuran sampel

berbeda. Asumsi yang dilakukan dalam uji Mann-Whitney Test

adalah:

a) Uji Mann-Whitney Test Mengasumsikan bahwa sampel yang

berhasil dari populasi adalah acak.

b) Pada uji Mann-Whitney Test sampel bersifat independen atau

berdiri sendiri.

c) Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.

Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney Test,

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑈 = 𝑛1𝑛2 +𝑛2(𝑛2 + 1)

2− ∑ 𝑅2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

66

Keterangan:

U = nilai Uji Mann-Whitney Test

n1 = banyaknya anggota sampel 1

n2 = banyaknya anggota sampel 2

R2 = ranking ukuran sampel

Hipotesis:

a) Ho diterima jika nilai sig.2-tailed ≥ alpha

b) Ho ditolak jika nilai sig.2-tailed ≤ alpha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Lokasi Kampung Ketandan

Kampung Ketandan adalah salah satu kampung pecinan di wilayah

Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Kampung Ketandan terletak di kawasan Malioboro, pusat kota Yogyakarta.

Tepatnya berada di sisi timur Malioboro. Jarak antara kampung dengan

pusat pemerintah kecamatan 1 Km. Jarak dengan pusat pemerintahan kota

3 Km. Jarak dengan ibu kota provinsi 1 Km. Kampung Ketandan memiliki

batas wilayah, sebagai berikut:

a. Batas Timur, yaitu Jalan Mayor Suryotomo.

b. Batas Selatan, yaitu Jalan Lor Pasar.

c. Batas Barat, yaitu Jalan Ahmad yani.

d. Batas Utara, yaitu Jalan Suryatmajan.

Luas keseluruhan Kampung Ketandan adalah 6,07 ha. Seluruh tanah

yang ada di kampung ini di pergunakan untuk pemukiman penduduk tanpa

usaha dan pemukiman penduduk dengan usaha atau yang disebut ruko atau

rumah toko. Kampung Ketandan terbagi menjadi tiga RW, yaitu RW 04, 05,

dan 06. Masing-masing RW memiliki tiga RT, yaitu RW 04 terdiri dari RT

15, 16, dan 17. RW 05 terdiri dari RT 18, 19, dan 20. RW 06 terdiri dari RT

21, 22, dan 23. RW 04 berada di jalan Ketandan Lor. RW 05 berada di jalan

Ketandan Wetan. Sedangkan untuk RW 06 berada di jalan Ketandan Kulon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

68

2. Keadaan Jalan

Jalan utama yang ada di Kampung Ketandan relatif luas, yaitu

sekitar 6 m, sehingga jalan masuk untuk menuju ke toko-toko yang ada di

Kampung Ketandan dapat berpapasan untuk dua mobil. Jalan utama

tersebut sudah di aspal. Akan tetapi, di pinggiran jalan utama Kampung

Ketandan selalu digunakan untuk lahan parkir, baik untuk parkiran umum

maupun untuk parkiran pemilik toko. Hal ini disebabkan karena Kampung

Ketandan tidak memiliki lahan parkir untuk umum dan rata-rata pemilik

rumah toko tidak memiliki teras atau garasi, sehingga bagi pemilik yang

memiliki mobil harus parkir di tepi jalan utama Kampung Ketandan.

Berbeda dengan jalan utamanya, gang-gang yang ada di Kampung

Ketandan relatif sempit, yaitu sekitar 1,5 m. Bahkan jalan masuk ke rumah-

rumah yang berada di tengah, jalannya lebih sempit dan berliku-liku,

sehingga untuk berpapasan dua motor tidak bisa. Jalan yang ada di gang-

gang Kampung Ketandan rata-rata sudah disemen, akan tetapi masih ada

jalan yang berupa tanah. Jalan yang ada di gang-gang Kampung Ketandan

juga digunakan oleh anak-anak sebagai tempat untuk bermain. Hal ini

disebabkan karena rumah yang ada di gang-gang Kampung Ketandan tidak

memiliki teras, sehingga setiap sore jalan tersebut sudah dipenuhi oleh anak-

anak yang bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

69

2. Keadaan Rumah

Arsitektur bangunan di kawasan Kampung Ketandan yang berada di

jalan utama masih banyak yang didominasi dengan nuansa tempo dulu.

Rumah-rumah di kawasan ini kebanyakan dibangun menghadap ke jalan,

memanjang ke belakang, dan digunakan sebagai toko oleh para pemiliknya

yang kemudian disebut sebagai rumah toko atau ruko. Sehingga rumah-

rumah di Kampung Ketandan yang berada di jalan utama untuk ruangan

depan mereka gunakan untuk kepentingan perdagangan, ruangan bagian

tengah sebagai kamar tidur, ruangan bagian belakang untuk dapur dan

kamar mandi. Lantai atas untuk kamar dan gudang barang-barang dagangan.

Rumah-rumah yang berada di jalan utama Kampung Ketandan umunya

cukup luas dan sangat terjaga kebersihannya. Hal ini dapat dilihat di bagian

depan rumah yang tidak terdapat sampah yang berserakan.

Model ruko Kampung Ketandan masih banyak yang bercorak

arsitektur campuran; yakni China, Indiesch, dan tradisional Jawa. Corak

arsitektur China dapat dilihat dari model bumbungannya yang termasuk

kategori Ngang San. Dipadukan dengan model atap pelana (Jawa), ragam

hias (stilisasi bunga, binatang, dan huruf-huruf China). Selain rumah

bernuansa tempo dulu, rumah di Kampung Ketandan yang berada di jalan

utama juga sudah banyak yang mengikuti arus modernisasi. Hal ini

dikarenakan tuntutan eksistensi masing-masing pemilik bangunan dan

bangunan berarsitektur Tionghoa yang sudah rapuh, sehingga perlu

direnovasi. Dilihat dari tipologinya, di Kampung Ketandan ada beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

70

tipe rumah yang terdapat di jalan utama, antara lain: rumah satu lantai,

rumah dua lantai tanpa teras, serta rumah dua lantai dengan teras dan

berpagar.

Berdasarkan pengamatan untuk rumah yang ada di gang-gang

Kampung Ketandan umumnya relatif sempit dan juga digunakan untuk

membuka usaha kecil-kecilan yang terdapat di dalam rumah. Pada

umumnya rumah tersebut memiliki dua lantai dan masing-masing lantai

hanya memiliki satu kamar saja, sehingga rumah yang ada di gang-gang

Kampung Ketandan umumnya hanya memiliki dua kamar saja. Sehingga

rumah tangga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak harus

tidur bersama yang terdiri dari orang tua, anak, dan anggota keluarga yang

lainnya. Keadaan rumah yang berada di gang-gang Kampung Ketandan juga

kurang terjaga kebersihannya, seperti banyaknya hewan peliharaan yang

terdapat di depan rumah (ayam, burung, dan anjing) berdekatan dengan

sumur dan juga banyaknya sampah plastik yang terdapat di sekitar rumah.

Hal inilah yang membuat rumah di gang-gang Kampung Ketandan terkesan

kumuh. Bangunan rumah yang ada di gang-gang Kampung Ketandan

sebagian besar juga masih ada yang berdinding kayu.

3. Keadaan Ekonomi

Dalam penelitian ini didapati bahwa masyarakat Kampung

Ketandan memiliki taraf kehidupan yang cenderung mapan. Hal ini terlihat

dari profesi masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang emas

dan permata, toko kelontong, toko herbal, kuliner, dan juga berbagai toko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

71

penyedia kebutuhan pokok lainnya. Walaupun ada beberapa masyarakatnya

yang berprofesi sebagai karyawan swasta, PNS, maupun dokter. Profesi

sebagai pedagang emas dan permata di Kampung Ketandan didominasi oleh

etnis Tionghoa, pedagang kelontongan (kebutuhan pokok) didominasi oleh

etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Sedangkan untuk profesi lainnya dilakukan

oleh berbagai etnis, seperti etnis Padang.

Pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga di Kampung Ketandan

dapat dilakukan oleh kepala keluarga seorang atau dibantu oleh istri. Akan

tetapi untuk pemenuhan kebutuhan hidup seperti kebutuhan pokok dan

pendidikan anak yang masih duduk di sekolah dasar, menengah, dan atas,

serta memiliki jumlah anak yang sedikit, yaitu kurang dari 3 anak sebagian

besar cukup dipenuhi oleh hasil kerja dari kepala keluarga. Hal ini

dibuktikan dari hasil penelitian berupa wawancara yang menyatakan bahwa

ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang hanya berprofesi

sebagai ibu rumah tangga atau tidak memiliki pekerjaan karena mereka

memiliki jumlah anak yang sedikit, masih kecil, dan duduk di sekolah dasar,

menengah, dan atas. Sedangkan untuk keluarga yang istrinya ikut

membantu dalam pemenuhan kebutuhan hidup, hal ini dikarenakan

keluarga tersebut memiliki anak yang sedang berada di perguruan tinggi,

memiliki jumlah anak yang banyak, dan karena sang istri sendiri ingin ikut

bekerja, yaitu menjadi wanita karir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

72

4. Keadaan Sosial dan Budaya

Jumlah penduduk di Kampung Ketandan berjumlah 224 penduduk.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh ketua RW terdapat 135

penduduk etnis Tionghoa, yang meliputi etnis Tionghoa totok dan

peranakan. Sedangkan untuk etnis Jawa terdapat 89 penduduk, yang

meliputi etnis Jawa Yogyakarta dan etnis Jawa Banjarnegara. Penduduk di

Kampung Ketandan juga memeluk agama yang beraneka ragam, yang

meliputi agama islam, buddha, kristen, dan katolik. Etnis Tionghoa di

Kampung Ketandan rata-rata memeluk agama katolik, sedangkan untuk

etnis Jawa rata-rata memeluk agama islam.

Pada umumnya warga dalam satu RW saling mengenal satu sama

lain dan memiliki hubungan yang baik, walaupun dengan RW yang berbeda

warga di Kampung Ketandan tetap saling mengenal dan memiliki hubungan

yang baik, baik yang Tionghoa, Jawa, dan etnis lainnya. Hal ini dibuktikan

pada saat peneliti melakukan pencarian rumah responden dengan sangat

mudah. Tingginya tingkat saling mengenal satu sama lain dan memiliki

hubungan yang baik ini dikarenakan rumah mereka saling berdekatan, etnis

Tionghoa yang sudah seperti etnis Jawa, yaitu etnis Tionghoa yang sudah

tidak bisa lagi berbahasa Tionghoa melainkan bisa berbahasa Jawa, dan

adanya berbagai acara yang diadakan di Kampung Ketandan, seperti acara

tahun baru Imlek (Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta) yang bukan hanya

menampilkan kebudayaan Tionghoa, melainkan juga kebudayaan Jawa,

seperti pertunjukan wacinwa (wayang cina jawa) yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

73

pertunjukan wayang hasil akulturasi budaya Tionghoa dan budaya Jawa.

Maka setiap kali diadakannya acara tahun baru Imlek (Pekan Budaya

Tionghoa Yogyakarta) bukan hanya dimeriahkan dan dipersiapkan oleh

etnis Tionghoa saja, melainkan juga etnis lainnya yang tinggal di Kampung

Ketandan juga ikut mempersiapkan dan ikut memeriahkannya.

B. Deskripsi Responden

1. Agama

Tabel IV.1

Agama Responden

No Agama Tionghoa Jawa

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Islam - 0% 8 47,06%

2 Buddha 3 16,67% - 0%

3 Kristen 6 33,33% 2 11,76%

4 Katolik 9 50,00% 7 41,18%

Total 18 100% 17 100%

Sumber : data primer, 2016

Berdasarkan Tabel IV.1 Agama Responden, etnis Tionghoa banyak

yang beragama katolik dengan jumlah 9 responden atau 50,00%. Sedangkan

untuk etnis Jawa, banyak yang beragama islam dengan jumlah 8 responden

atau 47,06%.

2. Usia

Tabel IV.2

Usia Responden

No Usia Tionghoa Jawa

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 20 – 30 - 0% 1 5,88%

2 31 – 40 15 83,33% 11 64,71%

3 41 – 50 2 11,11% 3 17,65%

4 51 – 60 1 5,56% 2 11,76%

Total 18 100% 17 100%

Sumber : data primer, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

74

Berdasarkan Tabel IV.2 Usia Responden, etnis Tionghoa banyak

yang memiliki usia antara 31 – 40 tahun dengan jumlah 15 responden atau

83,33%, begitu juga dengan etnis Jawa banyak yang memiliki usia antara

31 – 40 tahun dengan jumlah 11 responden atau 64,71%.

C. Deskripsi Variabel

Data statistika dalam penelitian ini merupakan non-parametrik yang

terdiri atas data nominal dan ordinal. Oleh karena itu, untuk pengukuran

statistika deskriptif dalam penelitian ini menggunakan modus sebagai

pengukuran pusat datanya, yaitu menggunakan nilai yang sering muncul dalam

kelompok data.

1. Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Responden

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan bantuan komputer SPSS

Versi 16, menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel IV.3

Distribusi Frekuensi Kategori Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga Etnis Tionghoa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid RENDAH 3 16.7 16.7 16.7

SEDANG 13 72.2 72.2 88.9

TINGGI 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

75

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Tionghoa banyak yang

memiliki kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga yang sedang

dengan jumlah 14 responden atau 77,8%. Maka dapat disimpulkan, masih

banyak responden etnis Tionghoa yang belum rutin dalam mengelola

keuangan rumah tangga, yang meliputi pembuatan rencana keuangan,

pembuatan rincian kebutuhan, pembuatan pos-pos pengeluaran, melakukan

pencatatan penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan untuk

pembayaran pengeluaran tahunan (pengeluaran hari raya, STNK dan PBB),

melakukan pemenuhan kebutuhan rumah tangga dengan berhutang,

mengalokasikan pendapatan untuk menabung, menabung sebelum

melakukan kegiatan konsumsi, dan melakukan penentuan investasi yang

tepat dengan mempertimbangkan tujuan, jangka waktu, dan produknya.

Tabel IV.4

Distribusi Frekuensi Kategori Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga Etnis Jawa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid RENDAH 2 11.8 11.8 11.8

SEDANG 12 70.6 70.6 82.4

TINGGI 3 17.6 17.6 100.0

Total 17 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Jawa banyak yang

memiliki kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga yang sedang

dengan jumlah 12 responden atau 70,6%. Maka dapat disimpulkan, masih

banyak etnis Jawa yang belum rutin dalam mengelola keuangan rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

76

tangganya, yang meliputi pembuatan rencana keuangan, pembuatan rincian

kebutuhan, pembuatan pos-pos pengeluaran, melakukan pencatatan

penghasilan, menggunakan penghasilan tahunan untuk pembayaran

pengeluaran tahunan (pengeluaran hari raya, STNK dan PBB), melakukan

pemenuhan kebutuhan rumah tangga dengan berhutang, mengalokasikan

pendapatan untuk menabung, menabung sebelum melakukan kegiatan

konsumsi, dan menentukan investasi yang tepat dengan mempertimbangkan

tujuan, jangka waktu, dan produknya.

2. Status Sosial Ekonomi Responden

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan bantuan komputer SPSS

Versi 16, menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel

status sosial ekonomi, yang dilihat dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,

dan pendapatan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal akhir yang

berhasil ditempuh oleh ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Tingkat pendidikan dalam penelitian ini, meliputi: SD dan SMP,

SMA/SMK, serta Diploma dan Sarjana dengan kategori dasar,

menengah, dan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

77

Tabel IV.5

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Etnis Tionghoa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DASAR 5 27.8 27.8 27.8

MENENGAH 5 27.8 27.8 55.6

TINGGI 8 44.4 44.4 100.0

Total 18 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Tionghoa banyak

yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, yaitu diploma dan sarjana

dengan jumlah 8 responden atau 44,4%.

Tabel IV.6

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Etnis Jawa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DASAR 3 17.6 17.6 17.6

MENENGAH 5 29.4 29.4 47.1

TINGGI 9 52.9 52.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Jawa banyak yang

memiliki tingkat pendidikan tinggi, yaitu diploma dan sarjana dengan

jumlah 9 responden atau 52,9%.

b. Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan adalah aktivitas ibu rumah tangga yang sifatnya

tetap yang dilakukan guna mendapatkan penghasilan untuk memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

78

kebutuhan rumah tangga. Jenis pekerjaan dalam penelitian ini meliputi:

tidak bekerja, karyawan swasta, wirausaha, dan pegawai negeri.

Tabel IV.7

Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Etnis Tionghoa

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK BEKERJA 4 22.2 22.2 22.2

KARYAWAN SWASTA 2 11.1 11.1 33.3

WIRAUSAHA 12 66.7 66.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Tionghoa banyak

yang memiliki jenis pekerjaan wirausaha dengan jumlah 12 responden

atau 66,7%.

Tabel IV.8

Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Etnis Jawa

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK BEKERJA 2 11.8 11.8 11.8

KARYAWAN SWASTA 11 64.7 64.7 76.5

WIRAUSAHA 3 17.6 17.6 94.1

PEGAWAI NEGERI 1 5.9 5.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Jawa banyak yang

memiliki jenis pekerjaan karyawan swasta dengan jumlah 11 responden

atau 64,7%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

79

c. Pendapatan

Pendapatan adalah total penerimaan yang diperoleh oleh ibu

rumah tangga selama satu bulan. Pendapatan dalam penelitian ini

mengacu pada pendapatan minimum (UMK) yang telah berlaku di kota

Yogyakarta tahun 2016, yaitu Rp 1.452.400,00.

Tabel IV.9

Distribusi Frekuensi Pendapatan Etnis Tionghoa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RENDAH 4 22.2 22.2 22.2

SEDANG 10 55.6 55.6 77.8

TINGGI 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Tionghoa banyak

yang memiliki pendapatan yang berada dikategori sedang, yaitu Rp

1.452.400,00 - Rp 3.452.399,00 dengan jumlah 10 orang atau 55,6%.

Tabel IV.10

Distribusi Frekuensi Pendapatan Etnis Jawa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RENDAH 2 11.8 11.8 11.8

SEDANG 11 64.7 64.7 76.5

TINGGI 4 23.5 23.5 100.0

Total 17 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

80

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Jawa banyak yang

memiliki pendapatan yang berada di kategori sedang, yaitu Rp

1.452.400,00 – Rp 3.452.399,00 dengan jumlah 11 orang atau 64,7%.

3. Gaya Hidup Responden

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan bantuan komputer SPSS

Versi 16, menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel

gaya hidup dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel IV.11

Distribusi Frekuensi Kategori Gaya Hidup Etnis Tionghoa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid MEWAH 18 100.0 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, seluruh responden etnis Tionghoa

memiliki gaya hidup yang mewah dengan jumlah 18 responden atau

100,0%. Maka dapat disimpulkan, seluruh responden etnis Tionghoa

memiliki frekuensi pola konsumsi dan gaya berpakaian ≥ 3 kali dalam

sebulan, serta memiliki frekuensi pola rekreasi yang meliputi kegiatan

rekreasi bersama keluarga, yang dilakukan pada waktu luang, dengan tarif

yang mahal ≥ 3 kali dalam sebulan dan juga berlibur keluar kota saat liburan

panjang ≥ 3 kali dalam setahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

81

Tabel IV.12

Distribusi Frekuensi Kategori Gaya Hidup Etnis Jawa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SEDERHANA 4 23.5 23.5 23.5

MEWAH 13 76.5 76.5 100.0

Total 17 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, responden etnis Jawa banyak yang

memiliki gaya hidup yang mewah dengan jumlah 13 responden atau 76,5%.

Maka dapat disimpulkan, responden etnis Jawa banyak yang memiliki

frekuensi pola konsumsi dan gaya berpakaian ≥ 3 kali dalam sebulan, serta

memiliki frekuensi pola rekreasi yang meliputi kegiatan rekreasi bersama

keluarga, yang dilakukan pada waktu luang, dengan tarif yang mahal ≥ 3

kali dalam sebulan dan juga berlibur keluar kota saat liburan panjang ≥ 3

kali dalam setahun.

D. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk melihat apakah sebaran

data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

hanya digunakan untuk mengukur data yang berskala ordinal. Oleh

karena itu, uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan pada variabel

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, gaya hidup, status

sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan dan pendapatan. Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

82

normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov

dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka

memiliki data residual yang berdistribusi normal.

Berikut ini tabel hasil One Sample Kolmogrof-Smirnov Test:

Tabel IV.13

Hasil Uji Normalitas Etnis Tionghoa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TINGKAT_PENDIDIKAN PENDAPATAN KPK GH

N 18 18 18 18

Normal Parametersa Mean 2.1667 2.0000 45.1111 35.6667

Std. Deviation .85749 .68599 7.65344 4.20084

Most Extreme Differences Absolute .279 .278 .129 .166

Positive .191 .278 .125 .166

Negative -.279 -.278 -.129 -.159

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183 1.179 .547 .704

Asymp. Sig. (2-tailed) .122 .124 .926 .704

a. Test distribution is Normal.

Sumber : data primer, diolah 2016

Dari hasil olah data diperoleh nilai signifikansi Asymp. Sig (2-

tailed) untuk etnis Tionghoa pada variabel kompetensi pengelolaan

keuangan rumah tangga sebesar 0,926, variabel gaya hidup sebesar

0,704, variabel status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan

sebesar 0,122, dan status sosial ekonomi yang dilihat dari pendapatan

sebesar 0,124. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa residual data berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

83

Tabel IV.14

Hasil Uji Normalitas Etnis Jawa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TINGKAT_PENDIDIKAN PENDAPATAN KPK GH

N 17 17 17 17

Normal Parametersa Mean 2.3529 2.1176 47.5294 32.4118

Std. Deviation .78591 .60025 9.31476 4.67786

Most Extreme Differences Absolute .324 .342 .202 .256

Positive .205 .342 .202 .114

Negative -.324 -.305 -.092 -.256

Kolmogorov-Smirnov Z 1.337 1.412 .833 1.055

Asymp. Sig. (2-tailed) .056 .037 .492 .215

a. Test distribution is Normal.

Sumber : data primer, diolah 2016

Dari hasil olah data diperoleh nilai signifikansi Asymp. Sig (2-

tailed) untuk etnis Jawa pada variabel kompetensi pengelolaan keuangan

rumah tangga sebesar 0,492, variabel gaya hidup sebesar 0,215, variabel

status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan sebesar 0,056,

dan status sosial ekonomi yang dilihat dari pendapatan sebesar 0,037.

Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa residual data ada yang berdistribusi tidak normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas etnis Tionghoa dan etnis Jawa

terdapat residual data yang berdistribusi tidak normal, yaitu pada variabel

status sosial ekonomi dilihat dari pendapatan untuk etnis Jawa sebesar

0,037 yang nilai signifikansi < 0,05. Oleh karena itu, analisis selanjutnya

menggunakan analisis non parametrik, yaitu uji Mann Whitney Test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

84

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Mann Whitney Test

Uji Mann-Whitney Test merupakan statistika non-parametrik.

Statistika non-parametrik digunakan untuk menganalisis data yang

berskala nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi (tidak

harus berdistribusi normal). Analisis Mann Whitney Test juga

merupakan alternatif bagi uji-t. Analisis ini digunakan untuk

membandingkan dua sampel bebas dan dapat digunakan untuk

membandingkan dua sampel yang memiliki perbedaan jumlah data. Uji

Mann Whitney Test juga digunakan bila datanya berskala ordinal.

1) Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Tionghoa

dan Etnis Jawa

Berikut ini tabel hasil uji Mann Whitney Test:

Tabel IV.15

Deskriptif Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

KPK TIONGHOA 18 17.17 309.00

JAWA 17 18.88 321.00

Total 35

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan data kompetensi pengelolaan keuangan rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan, dapat

dilihat pada tabel di atas Mean Rank kompetensi pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

85

keuangan rumah tangga etnis Tionghoa (17,17) lebih kecil dari pada

Mean Rank etnis Jawa (18,88).

Tabel IV.18

Hasil Uji Mann Whitney Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Rumah Tangga

KPK

Mann-Whitney U 138.000

Wilcoxon W 309.000

Z -.624

Asymp. Sig. (2-tailed) .533

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .636a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Sumber : data primer, diolah 2016

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 = tidak terdapat perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan

rumah tangga antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa

Ha = ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah

tangga antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Kriteria bahwa H0 diterima adalah nilai sig. 2 tailed > alpha

(0,05). Sedangkan Ha diterima jika nilai sig. 2 tailed < alpha (0,05).

Dari hasil uji Mann Whitney Test pada variabel kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa,

menunjukkan bahwa sig. 2 tailed sebesar 0,533 > 0,05 maka H0

diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga antar etnis

Tionghoa dan etnis Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

86

2) Status sosial ekonomi etnis Tionghoa dan etnis Jawa

a) Status Sosial Ekonomi Dilihat dari Tingkat Pendidikan

Berikut ini tabel hasil uji Mann Whitney Test:

Tabel IV.17

Deskriptif Tingkat Pendidikan Etnis Tionghoa dan Etnis

Jawa

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

TINGKAT_PENDIDIKAN TIONGHOA 18 17.00 306.00

JAWA 17 19.06 324.00

Total 35

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan data tingkat pendidikan etnis Tionghoa dan

etnis Jawa di Kampung Ketandan, dapat dilihat pada tabel di

atas Mean Rank tingkat pendidikan etnis Tionghoa (17,00) lebih

kecil dari pada Mean Rank etnis Jawa (19,06).

Tabel IV.18

Hasil Uji Mann Whitney Tingkat Pendidikan

TINGKAT_PENDIDIKAN

Mann-Whitney U 135.000

Wilcoxon W 306.000

Z -.644

Asymp. Sig. (2-tailed) .520

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .568a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Sumber : data primer, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

87

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 = tidak terdapat perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari

tingkat pendidikan antar etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Ha = ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari tingkat

pendidikan antar etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Kriteria bahwa H0 diterima adalah nilai sig. 2 tailed >

alpha (0,05). Sedangkan Ha diterima jika nilai sig. 2 tailed <

alpha (0,05). Dari hasil uji Mann Whitney Test pada variabel

status sosial ekonomi dilihat dari tingkat pendidikan ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa, menunjukkan bahwa sig.

2 tailed sebesar 0,520 > 0,05 maka H0 diterima. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan status sosial

ekonomi dilihat dari tingkat pendidikan etnis Tionghoa dan etnis

Jawa.

b) Status Sosial Ekonomi Dilihat dari Jenis Pekerjaan

Berikut ini tabel hasil uji Mann Whitney Test:

Tabel IV.19

Deskriptif Jenis Pekerjaan Etnis Tionghoa dan Etnis

Jawa

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

JENIS_PEKERJAAN TIONGHOA 18 20.22 364.00

JAWA 17 15.65 266.00

Total 35

Sumber : data primer, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

88

Berdasarkan data jenis pekerjaan etnis Tionghoa dan

etnis Jawa di Kampung Ketandan, dapat dilihat pada tabel di

atas Mean Rank jenis pekerjaan etnis Tionghoa (20,22) lebih

besar dari pada Mean Rank etnis Jawa (15,65).

Tabel IV.20

Hasil Uji Mann Whitney Jenis Pekerjaan

JENIS_PEKERJAAN

Mann-Whitney U 113.000

Wilcoxon W 266.000

Z -1.419

Asymp. Sig. (2-tailed) .156

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .195a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Sumber : data primer, diolah 2016

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 = tidak terdapat perbedaan status sosial ekonomi dilihat

dari jenis pekerjaan antar etnis Tionghoa dan etnis

Jawa.

Ha = ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari jenis

pekerjaan antar etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Kriteria bahwa H0 diterima adalah nilai sig. 2 tailed >

alpha (0,05). Sedangkan Ha diterima jika nilai sig. 2 tailed <

alpha (0,05). Dari hasil uji Mann Whitney Test pada variabel

status sosial ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa, menunjukkan bahwa nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

89

sig. 2 tailed sebesar 0,156 > 0,05 maka H0 diterima. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan status sosial

ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan antar etnis Tionghoa dan

etnis Jawa.

c) Status Sosial Ekonomi Dilihat dari Pendapatan

Berikut ini tabel hasil uji Mann Whitney Test:

Tabel IV.21

Deskriptif Pendapatan Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

PENDAPATAN TIONGHOA 18 17.22 310.00

JAWA 17 18.82 320.00

Total 35

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan data pendapatan etnis Tionghoa dan etnis

Jawa di Kampung Ketandan, dapat dilihat pada tabel di atas Mean

Rank pendapatan etnis Tionghoa (17,22) lebih kecil dari pada

Mean Rank etnis Jawa (18,82).

Tabel IV.22

Hasil Uji Mann Whitney Pendapatan Ibu Rumah Tangga

PENDAPATAN

Mann-Whitney U 139.000

Wilcoxon W 310.000

Z -.527

Asymp. Sig. (2-tailed) .598

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .660a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Sumber : data primer, diolah 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

90

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 = tidak terdapat perbedaan status sosial ekonomi dilihat

dari pendapatan antar etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Ha = ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari

pendapatan antar etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Kriteria bahwa H0 diterima adalah nilai sig. 2 tailed >

alpha (0,05). Sedangkan Ha diterima jika nilai sig. 2 tailed <

alpha (0,05). Dari hasil uji Mann Whitney Test pada variabel

status sosial ekonomi dilihat dari pendapatan etnis Tionghoa dan

etnis Jawa, menunjukkan bahwa nilai sig. 2 tailed sebesar 0,598

> 0,05 maka H0 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari pendapatan

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

3) Gaya hidup etnis Tionghoa dan etnis Jawa

Berikut ini tabel hasil uji Mann Whitney Test:

Tabel IV.23

Deskriptif Gaya Hidup Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

GH TIONGHOA 18 20.00 360.00

JAWA 17 15.88 270.00

Total 35

Sumber : data primer, diolah 2016

Berdasarkan data gaya hidup etnis Tionghoa dan etnis Jawa

di Kampung Ketandan, dapat dilihat pada tabel di atas Mean Rank

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

91

gaya hidup etnis Tionghoa (20,00) lebih besar dari pada Mean Rank

etnis Jawa (15,88).

Tabel IV.24

Hasil Uji Mann Whitney Gaya Hidup

GH

Mann-Whitney U 117.000

Wilcoxon W 270.000

Z -2.155

Asymp. Sig. (2-tailed) .031

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .245a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Sumber : data primer, diolah 2016

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 = tidak terdapat perbedaan gaya hidup antar etnis Tionghoa

dan etnis Jawa.

Ha = ada perbedaan gaya hidup antar etnis Tionghoa dan etnis

Jawa.

Kriteria bahwa H0 diterima adalah nilai sig. 2 tailed > alpha

(0,05). Sedangkan Ha diterima jika nilai sig. 2 tailed < alpha (0,05).

Dari hasil uji Mann Whitney Test pada variabel gaya hidup etnis

Tionghoa dan etnis Jawa, menunjukkan bahwa sig. 2 tailed sebesar

0,031 < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan gaya hidup antar etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

92

E. Pembahasan

1. Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Masyarakat di

Kampung Ketandan Yogyakarta

Kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga masyarakat di

Kampung Ketandan, yang meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan

etnis Jawa sudah cukup baik. Hal ini dapat di lihat dari pembuatan rencana

keuangan, rincian kebutuhan, dan pembuatan pos-pos pengeluaran. Dalam

hal pembuatan rencana keuangan, baik ibu rumah tangga etnis Tionghoa

maupun etnis Jawa sering membuat perencanaan keuangan untuk tujuan

jangka pendek maupun jangka panjang, dan mereka juga sering membuat

pos-pos pengeluaran baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka

panjang, seperti biaya hidup sehari-hari dan kebutuhan jangka panjang,

seperti tabungan, asuransi, dan investasi.

Ibu rumah tangga etnis Tionghoa maupun etnis Jawa juga sering

melakukan pencatatan berupa penghasilan yang diterimanya setiap bulan.

Dengan pencatatan ini, mereka dapat mengetahui besarnya biaya yang akan

di keluarkan baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.

Begitu juga dalam hal penggunaan penghasilan tahunan, baik ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa menggunakan penghasilan yang

diterima oleh mereka pada saat hari raya atau Tunjangan Hari Raya (THR)

untuk berbagai keperluan seperti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB), pengeluaran saat hari raya, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

93

Terkait dengan hal pemenuhan kebutuhan, baik ibu rumah tangga

etnis Tionghoa maupun etnis Jawa tidak terlepas dari pinjaman atau hutang

yang diberikan oleh orang lain. Akan tetapi, mereka tidak selalu berhutang

dalam hal pemenuhan kebutuhan mereka. Mereka berhutang hanya pada

saat keadaan mendesak saja. Dalam hal investasi, baik ibu rumah tangga

etnis Tionghoa dan etnis Jawa sering memilih dan menentukan investasi

yang tepat dengan berbagai pertimbangan seperti tujuan, jangka waktu, dan

produk dari investasi tersebut, sehingga kebutuhan rumah tangga dapat

terpenuhi.

Ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga

mengalokasikan pendapatan yang diterimanya untuk menabung yang

dilakukannya sebelum melakukan kegiatan konsumsi. Hal ini bertujuan

agar tujuan jangka panjang dapat terpenuhi.

Walaupun ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa

melakukan pengelolaan keuangan rumah tangga, akan tetapi pengelolaan

keuangan rumah tangga tersebut tidak rutin dilakukan. Hal ini dikarenakan

penghasilan yang diterima oleh etnis Tionghoa maupun etnis Jawa hanya

cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Penghasilan sebulan cukup untuk

kebutuhan pokok sebulan saja. Hal inilah yang menyebabkan ibu rumah

tangga etnis Tionghoa maupun etnis Jawa tidak membuat perencanaan

keuangan secara rutin untuk jangka pendek maupun jangka panjang, seperti

untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, investasi, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

94

2. Status Sosial Ekonomi Masyarakat di Kampung Ketandan Yogyakarta

a. Status Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Ketandan Yang Dilihat

dari Tingkat Pendidikan

Salah satu hal yang mempengaruhi status sosial ekonomi

masyarakat yang meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis

Jawa adalah tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan adalah faktor

pendorong perubahan status sosial ibu rumah tangga di lingkungan

masyarakat sekitar maupun masyarakat luas. Secara geografis,

Kampung Ketandan tepat berada di kota Yogyakarta, sehingga untuk

mengakses pendidikan, masyarakat Kampung Ketandan memiliki

kemudahan untuk mendapatkan pendidikan.

Tingkat pendidikan ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis

Jawa sebagian besar sudah memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

Banyaknya ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi

dikarenakan ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa melihat

bahwa pendidikan adalah suatu kebutuhan.

Bagi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dengan memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi, maka mereka akan lebih menguasai segala

macam jenis pekerjaan. Terutama jenis pekerjaan yang dimiliki oleh

mereka adalah wirausaha. Dalam jenis pekerjaan tersebut peran mereka

adalah sebagai pemimpin yang harus mengerti segala sesuatu hal.

Sedangkan untuk ibu rumah tangga etnis Jawa dengan memiliki tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

95

pendidikan yang tinggi, maka mereka akan mendapatkan pekerjaan

yang layak, serta pendapatan yang tinggi pula.

Ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang memiliki

tingkat pendidikan yang tinggi juga lebih dihargai di lingkungan

Kampung Ketandan, dikarenakan mereka memiliki pengetahuan yang

lebih luas dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak memiliki

tingkat pendidikan yang tinggi.

b. Status Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Ketandan Dilihat dari

Jenis Pekerjaan

Berbagai kegiatan dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Jenis pekerjaan akan menentukan pendapatan

yang diterimanya agar dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu,

seseorang yang memiliki jenis pekerjaan yang baik, akan memiliki

status sosial ekonomi yang baik juga.

Berdasarkan hasil penelitian, jenis pekerjaan ibu rumah tangga

etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan memiliki jenis

pekerjaan yang berbeda, yaitu ibu rumah tangga etnis Tionghoa

memiliki jenis pekerjaan wirausaha, sedangkan untuk etnis Jawa

memiliki jenis pekerjaan karyawan swasta. Adanya perbedaan jenis

pekerjaan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan

biasanya didasarkan pada kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh

masing-masing etnis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

96

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada etnis

Tionghoa, alasan mereka lebih memilih berwirausaha dikarenakan jenis

pekerjaan tersebut lebih santai dan tidak adanya atasan atau pimpinan

yang akan memerintah mereka, serta dengan berwirausaha mereka

bukan hanya terpaku pada satu jenis pekerjaan saja akan tetapi dapat

melakukan segala macam jenis pekerjaan yang mereka inginkan dan

yang memiliki peluang atau keuntungan yang besar. Sedangkan untuk

etnis Jawa, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, mereka lebih

memilih menjadi karyawan dibandingkan dengan berwirausaha

dikarenakan mereka tidak memiliki modal untuk membuka usaha dan

juga mereka tidak berani mengambil risiko karena besar kecilnya jumlah

pendapatan yang diterima dari berwirausaha tidak menentu, berbeda

jika mereka menjadi karyawan yang penghasilannya sudah menentu

setiap bulannya.

c. Status Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Ketandan Dilihat dari

Pendapatan

Status seseorang di masyarakat dapat dilihat dari berbagai

indikator sesuai dengan persepsi masyarakat setempat tentang sesuatu

hal yang membuat seseorang dipandang lebih tinggi dari pada yang lain,

seperti kekayaan, jabatan, ataupun pendidikan. Pada umumnya,

indikator yang mudah dilihat guna mengukur status sosial ekonomi

seseorang dalam struktur sosial masyarakat adalah aspek ekonomi, yaitu

pendapatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

97

Pendapatan masyarakat di Kampung Ketandan yang meliputi

ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa ada yang tinggi, sedang,

dan rendah. Tinggi, sedang, dan rendahnya pendapatan yang diterima

oleh ibu rumah tangga di Kampung Ketandan di pengaruhi oleh jenis

pekerjaan mereka. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar ibu

rumah tangga di Kampung Ketandan rata-rata berpendapatan sedang

Rp. 1.452.400,00 – Rp. 3.452.399,00. Hal ini dikarenakan jumlah

anggota keluarga dalam satu rumah tangga hanya terdiri dari suami,

istri, dan 2 – 3 orang anak, sehingga mereka tidak berkeinginan untuk

mencari penghasilan tambahan. Besarnya pendapatan yang diterima

oleh ibu rumah tangga di lingkungan masyarakat Kampung Ketandan

juga tidak serta merta memberikan predikat orang tersebut mendapat

penghormatan lebih tinggi dari pada orang yang secara ekonomi masuk

kategori kelas menengah ke bawah.

3. Gaya Hidup Masyarakat di Kampung Ketandan Yogyakarta

Masyarakat di Kampung Ketandan, yang meliputi ibu rumah tangga

etnis Tionghoa dan etnis Jawa memiliki gaya hidup yang mewah. Hal ini

dikarenakan adanya faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Etnis

Tionghoa di Kampung Ketandan sudah lama hidup berdampingan dengan

etnis Jawa, sehingga menyebabkan mereka memiliki gaya hidup yang sama

yaitu gaya hidup yang mewah.

Gaya hidup mewah tersebut dapat dilihat dari pola konsumsi yang

meliputi frekuensi atau tingkat seberapa sering para ibu rumah tangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

98

mengkonsumsi makanan dan minuman bermerek internasional,

mengkonsumsi makanan dan minuman di restoran dengan tarif yang mahal,

mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengikuti iklan, dan

berbelanja makanan dan minuman di pusat pertokoan dalam satu bulan.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa, terlihat bahwa baik ibu rumah tangga

etnis Tionghoa maupun etnis Jawa sering mengkonsumsi makanan dan

minuman bermerek internasional di restoran dengan tarif yang mahal,

seperti hoka-hoka bento, JCO, Pizza Hut, Sushi Tei, dan lain-lain. Selain

itu, mereka juga sering berbelanja makanan dan minuman di pusat

pertokoan, seperti carefour, hypermart, Giant, dan lain-lain.

Selain dilihat dari pola konsumsi, gaya hidup mewah ibu rumah

tangga juga dapat dilihat dari gaya berpakaian, yang meliputi frekuensi atau

tingkat seberapa sering menggunakan pakaian yang mengikuti mode

pakaian terbaru dan melakukan pertimbangan kualitas pakaian, merek

pakaian, serta harga pakaian sebelum membelinya dalam satu bulan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada ibu rumah tangga

etnis Tionghoa dan etnis Jawa, terlihat bahwa, baik ibu rumah tangga etnis

Tionghoa maupun etnis Jawa sering menggunakan pakaian dengan mode

terbaru. Mereka sering membeli pakaian yang sedang up to date. Selain itu,

mereka juga selalu mempertimbangkan kualitas, merek dan harga dari

pakaian yang mereka beli. Mereka lebih menyukai pakaian yang bermerek

dikarenakan pakaian dengan merek yang cukup terkenal mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

99

kualitas yang bagus seperti tahan lama atau awet, serta warnanya tidak

mudah luntur, dan lain-lain yang pada akhirnya merek dan kualitas tersebut

mempengaruhi tingkat harga dari pakaian yang mereka beli atau konsumsi.

Selanjutnya, gaya hidup mewah dari ibu rumah tangga juga dapat

dilihat dari pola rekreasi, yang meliputi frekuensi atau tingkat seberapa

sering mengisi waktu luang dengan berekreasi dan pergi berekreasi ke

tempat dengan tarif yang mahal dalam satu bulan, serta seberapa sering

berlibur ke luar kota saat liburan panjang dalam satu tahun. Berdasarkan

hasil wawancara yang dilakukan kepada ibu rumah tangga etnis Tionghoa

dan etnis Jawa, mereka sering pergi berekreasi seperti ke luar kota maupun

ke luar negeri, seperti Bali, Bogor, Singapura, dan Malaysia dan dengan tarif

yang cukup mahal seperti Waterbom Bali, Universal Studio, dan Menara

Kembar Petronas.

4. Perbedaan Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga antar Etnis

Tionghoa dan Etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig. 2 tailed sebesar

0,533. Nilai tersebut lebih besar dari pada nilai alpha 0,05 yang digunakan,

sehingga H0 diterima (0,533 > 0,05). Maka dapat disimpulkan tidak terdapat

perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga (pengelolaan

keuangan, tabungan, dan investasi) antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Tidak adanya perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah

tangga baik ibu rumah tangga etnis Tionghoa maupun etnis Jawa

dikarenakan mereka sama-sama tidak rutin dalam melakukan pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

100

keuangan rumah tangganya yang berupa pembuatan rencana keuangan,

rincian kebutuhan, pos-pos pengeluaran, mencatat penghasilan baik bulanan

maupun tahunan, dan masih melakukan pemenuhan kebutuhan dengan

berhutang. Sedangkan untuk tabungan dan investasi, baik ibu rumah tangga

etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga sama-sama tidak rutin dalam

mengalokasikan pendapatan untuk menabung, menabung sebelum

melakukan kegiatan konsumsi, dan juga tidak selalu menentukan investasi

yang tepat dengan mempertimbagkan tujuan dan jangka waktunya.

Etnis Tionghoa dan etnis Jawa sama-sama tidak rutin dalam

melakukan perencanaan keuangan rumah tangga. Hal ini terlihat dari

jarangnya kedua etnis tersebut dalam membuat perencanaan keuangan

jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan keuangan jangka

pendek seperti biaya kebutuhan sehari-hari, bulananan, dan lain-lain.

Sedangkan untuk perencanaan kebutuhan untuk jangka panjang seperti

tabungan, asuransi, dan investasi. Selain itu, etnis Tionghoa dan etnis Jawa

juga sama-sama tidak rutin dalam melakukan pencatatan penghasilan, baik

bulanan maupun tahunan. Hal ini dikarenakan penghasilan yang diterima

biasanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Penghasilan

sebulan cukup untuk kebutuhan pokok sebulan saja.

Etnis Tionghoa dan etnis Jawa dalam hal pemenuhan kebutuhan

seringkali juga masih berhutang. Hal ini biasanya terjadi pada keadaan yang

mendesak seperti sakit yang membutuhkan biaya yang banyak. Selain itu,

etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga tidak rutin dalam mengalokasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

101

pendapatan untuk menabung. Hal ini juga terkait dengan besarnya

pendapatan atau penghasilan yang mereka terima. Pendapatan yang mereka

terima tersebut terkadang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari,

sehingga mereka tidak memiliki uang yang lebih untuk dialokasikan ke

tabungan dan investasi. Padahal menurut Gilarso (2004: 65), besar kecilnya

pendapatan bukanlah suatu alasan yang tepat bagi seseorang untuk tidak

melakukan pengelolaan keuangan, melainkan keinginan seseorang untuk

mencapai ekonomi yang sehat, yaitu walaupun memiliki penghasilan yang

kecil namun tidak memiliki hutang.

5. Perbedaan Status Sosial Ekonomi Antar Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa di

Kampung Ketandan Yogyakarta

a. Perbedaan Status Sosial Ekonomi Dilihat dari Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig. 2 tailed sebesar

0,520. Nilai tersebut lebih besar dari nilai alpha 0,05 yang digunakan,

sehingga H0 diterima (0,520 > 0,05). Maka dapat disimpulkan tidak

terdapat perbedaan status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat

pendidikan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Tidak terdapat perbedaan tingkat pendidikan antara ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa dikarenakan baik ibu rumah

tangga etnis Tionghoa maupun etnis Jawa sama-sama memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi, serta responden etnis Tionghoa dalam

penelitian ini sebagian besar berusia di bawah 40 tahun. Sehingga saat

responden menempuh pendidikan tidak adanya lagi diskriminasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

102

terhadap etnis Tionghoa, yang pada awalnya etnis Tionghoa tidak diberi

kebebasan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

pada saat pemerintahan Soeharto. Akan tetapi, pada tahun 1967

pemerintahan Soeharto telah memberikan kebebasan kepada etnis

Tionghoa untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih

tinggi dengan syarat pelarangan sekolah-sekolah Tionghoa dan

menganjurkan anak-anak etnis Tionghoa untuk masuk ke sekolah umum

negeri atau swasta.

Kebebasan etnis Tionghoa untuk menempuh pendidikan sampai

ke jenjang yang lebih tinggi tanpa adanya diskriminasi inilah yang

menyebabkan etnis Tionghoa memiliki tingkat pendidikan setara

dengan etnis Jawa. Hal ini dikarenakan etnis Tionghoa bebas untuk

menempuh pendidikan setinggi mungkin.

Hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2004: 97), bahwa etnis

Tionghoa dibagi menjadi dua, yaitu generasi muda dan generasi tua.

Generasi tua, yaitu yang memiliki usia 40 tahun ke atas banyak

diantaranya yang mendapatkan pendidikan di sekolah Tionghoa dengan

adanya diskriminasi, sedangkan untuk generasi muda, yaitu yang

memiliki usia di bawah 40 tahun sudah mendapatkan pendidikan yang

ditawarkan oleh pemerintah Indonesia tanpa adanya diskriminasi,

stereotip, dan bahkan tragedi yang dialami oleh etnis Tionghoa generasi

tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

103

b. Perbedaan Status Sosial Ekonomi Dilihat dari Jenis Pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig. 2 tailed sebesar

0,156. Nilai tersebut lebih besar dari pada nilai alpha 0,05 yang

digunakan sehingga H0 diterima (0,156 > 0,05). Maka dapat

disimpulkan tidak terdapat perbedaan status sosial ekonomi yang dilihat

dari jenis pekerjaan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Tidak ada perbedaan jenis pekerjaan antara etnis Tionghoa dan

etnis Jawa dikarenakan sebagian besar ibu rumah tangga yang menjadi

responden, baik ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa berada

pada golongan pekerjaan yang sama, yaitu untuk ibu rumah tangga etnis

Tionghoa memiliki pekerjaan wirausaha atau pedagang, sedangkan

untuk etnis Jawa memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta atau

pegawai kantoran. Sehingga, baik ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan

etnis Jawa walaupun memiliki jenis pekerjaan yang berbeda akan tetapi

berada pada golongan atau level yang sama, yaitu berada pada lingkup

jabatan yang hampir setara atau tidak terlalu jauh berbeda yang sama-

sama bergerak di bidang swasta.

Hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2004: 83), Secara

umum dapat dikatakan bahwa masyarakat pribumi memiliki bidang

ekonomi yang berbeda dengan Tionghoa. Akan tetapi, kesenjangan

antara kedua kelompok masyarakat yaitu pribumi dan Tionghoa relatif

tidak terlampau besar karena walaupun memiliki bidang ekonomi yang

berbeda akan tetapi masih berada pada level yang hampir sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

104

c. Perbedaan Status Sosial Ekonomi Dilihat dari Pendapatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig. 2 tailed sebesar

0,598. Nilai tersebut lebih besar dari pada nilai alpha 0,05 yang

digunakan sehingga H0 diterima (0,598 > 0,05). Maka dapat

disimpulkan tidak terdapat perbedaan status sosial ekonomi yang dilihat

dari pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Tidak adanya perbedaan pendapatan antara etnis Tionghoa dan

etnis Jawa dalam penelitian ini dikarenakan sebagian besar ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa memiliki golongan pekerjaan yang

sama, sehingga pendapatan yang diterima antara ibu rumah tangga etnis

Tionghoa dan etnis Jawa tidak jauh berbeda, yaitu sama-sama berada di

kategori sedang.

Hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2004: 80), secara

umum dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi masyarakat Tionghoa di

Yogyakarta tidak jauh berbeda dari ekonomi masyarakat pribumi, hal

ini dikarenakan adanya penguasaan ekonomi diantara kedua kelompok

tampak seimbang dalam arti banyak masyarakat pribumi yang memiliki

bidang ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan Tionghoa.

Tidak adanya perbedaan pendapatan antara etnis Tionghoa dan

etnis Jawa juga dikarenakan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah

tangga baik rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa hanya meliputi

suami, istri, dan 2 – 3 orang anak. Oleh karena itu, hal tesebutlah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

105

menyebabkan tidak adanya perbedaan pendapatan antara etnis Tionghoa

dan etnis Jawa.

6. Perbedaan Gaya Hidup Antara Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa di

Kampung Ketandan Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan mean rank gaya hidup etnis Tionghoa

20,00 dan mean rank gaya hidup etnis Jawa 15,88. Berdasarkan mean rank

gaya hidup dari kedua etnis tersebut dapat disimpulkan adanya perbedaan

rata-rata, yaitu mean rank etnis Tionghoa lebih besar dari pada mean rank

etnis Jawa. Perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa

tersebut dibuktikan dengan analisis uji statistik Mann Whitney Test pada

taraf signifikan 0,05 (5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig. 2

tailed sebesar 0,031. Nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai alpha 0,05

yang digunakan sehingga Ha diterima (0,031 < 0,05). Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan gaya hidup (pola konsumsi, gaya

berpakaian, dan pola rekreasi) antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

Terdapat perbedaan pola konsumsi antara etnis Tionghoa dan etnis

dikarenakan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, etnis Tionghoa

sangat royal atau mudah untuk mengeluarkan uang tanpa memperhitungkan

berapapun harga yang harus dibayar untuk mengkonsumsi makanan dan

minuman tersebut. Sedangkan etnis Jawa, dalam hal mengkonsumsi

makanan dan minuman tidak begitu royal, terutama untuk makanan dan

minuman yang memiliki harga yang mahal. Hal ini dikarenakan mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

106

memiliki prinsip bahwa makanan hanya untuk membuat perut menjadi

kenyang, sehingga tidak perlu makanan dan minuman yang mahal.

Etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga memiliki perbedaan gaya

berpakaian. Etnis Tionghoa cenderung memilih pakaian dengan merek yang

cukup terkenal atau bermerek. Hal ini dikarenakan, dalam hal pemilihan

pakaian, etnis Tionghoa memiliki prinsip tidak hanya nyaman tetapi juga

tahan lama. Hal inilah yang membuat gaya hidup mereka cenderung high

profile. Sedangkan etnis Jawa, dalam hal gaya berpakaian, mereka lebih

mengutamakan kenyamanan, sehingga tidak perlu pakaian dengan merek

yang mahal. Oleh karena itu, etnis Jawa cenderung low profile.

Etnis Tionghoa dan etnis Jawa juga memiliki perbedaan dalam hal

pola rekerasi. Etnis Tionghoa cenderung memilih liburan ke luar negeri

sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan etnis Jawa

biasanya memilih untuk berlibur disekitaran pulau Jawa saja yang tidak

membutuhkan biaya yang besar.

Terdapat perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa

dalam penelitian ini juga dikarenakan ibu rumah tangga etnis Tionghoa

yang ada di Kampung Ketandan rata-rata bukanlah penduduk Tionghoa asli

Yogyakarta. Ibu rumah tangga etnis Tionghoa di Kampung Ketandan rata-

rata berasal dari Semarang dan Surabaya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Nasikun, dkk (2000: 28), yang

menyatakan bahwa etnis Tionghoa di Yogyakarta mempunyai gaya hidup

“low profile”. Setidaknya sejauh yang diamati, hal itu dapat dilihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

107

rumah, mobil, busana, pilihan hiburan atau kegiatan untuk mengisi waktu

luang. Dalam hal ini, etnis Tionghoa Yogyakarta sendiri membedakan

dirinya dari etnis Tionghoa di kota-kota besar lain, yang menurut mereka

lebih “high profile”. Bila ada etnis Tionghoa yang demikian, mereka akan

menilai “itu pasti bukan orang Tionghoa Yogyakarta Asli”. Menurut mereka

etnis Tionghoa Yogyakarta Asli itu “lebih tahu diri” dalam beradaptasi

dengan lingkungan sosial kultural Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

108

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini merupakan hasil dari penelitian mengenai kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta. Berikut kesimpulan penelitian ini:

1. Kompetensi pengelolaan keuangan keuangan rumah tangga masyarakat

Kampung Ketandan yang meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan

etnis Jawa sudah cukup baik.

2. Status sosial ekonomi masyarakat di Kampung Ketandan Yogyakarta yang

meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

a. Status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan sebagian

besar ibu rumah tangga sudah memiliki tingkat pendidikan yang tinggi,

yaitu Diploma dan Sarjana.

b. Status sosial ekonomi yang dilihat dari jenis pekerjaan rata-rata ibu

rumah tangga etnis Tionghoa memiliki jenis pekerjaan wirausaha dan

ibu rumah tangga etnis Jawa memiliki jenis pekerjaan karyawan swasta.

c. Status sosial ekonomi yang dilihat dari pendapatan rata-rata ibu rumah

tangga berpendapatan sedang, yaitu Rp 1.452.400,00 – Rp

3.452.399,00.

3. Gaya hidup masyarakat di Kampung Ketandan yang meliputi ibu rumah

tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa banyak yang berada dikategori

mewah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

109

banyaknya ibu rumah tangga yang memiliki tingkat frekuensi yang tinggi

untuk pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi dengan tarif yang

mahal.

4. Tidak ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta

(Sig. 0,533 > 0,05).

5. Perbedaan status sosial ekonomi etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta.

a. Status Sosial Ekonomi Dilihat Dari Tingkat Pendidikan

1) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari tingkat

pendidikan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,520 > 0,05).

b. Status Sosial Ekonomi Dilihat Dari Jenis Pekerjaan

1) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari jenis

pekerjaan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung

Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,156 > 0,05).

c. Status Sosial Ekonomi Dilihat Dari Pendapatan

1) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari pendapatan

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan

Yogyakarta (Sig. 0,598 > 0,05).

6. Ada perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di

Kampung Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,031 < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

110

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini tidak dapat dihindari berbagai kelemahan yang

dihadapi peneliti dalam mencari data penelitian, yaitu:

1. Responden banyak yang enggan memberikan informasi mengenai data yang

diteliti karena takut akan kebocoran data informasi yang mereka berikan

sehingga hasil yang diperoleh kurang memberikan gambaran yang relevan.

2. Sulitnya menentukan sampel etnis Tionghoa totok dan etnis Jawa

Yogyakarta asli, dikarenakan data yang diberikan oleh masing-masing RT

belum menunjukkan bahwa etnis Tionghoa dan etnis Jawa tersebut adalah

etnis Tionghoa totok dan etnis Jawa Yogyakarta asli. Sehingga peneliti

harus menyebar kuesioner dan melakukan wawancara kepada seluruh etnis

Tionghoa dan etnis Jawa yang belum tentu merupakan sampel dari

penelitian ini.

3. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

komparasi, yang mana jenis penelitian ini hanya membandingkan

kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan

gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa, sehingga penelitian ini

tidak melihat hubungan atau faktor yang mempengaruhi kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Dengan demikian, solusi atau saran

yang diberikan dalam penelitian ini hanya terbatas pada peningkatan

pengelolaan keuangan rumah tangga saja tanpa melihat bagaimana cara

meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan rumah tangga tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

111

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyak ibu rumah tangga etnis

Tionghoa dan etnis Jawa belum rutin dalam mengelola keuangan rumah

tangga mereka, sehingga para ibu rumah tangga belum memiliki tabungan

yang cukup dan masih melakukan pemenuhan kebutuhan dengan berhutang.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar ibu rumah tangga etnis

Tionghoa dan etnis Jawa lebih rutin dalam mengelola keuangan rumah

tangga mereka agar mereka memiliki tabungan yang cukup dan dapat

memenuhi kebutuhan baik pokok maupun tidak pokok dengan tidak

berhutang.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan gaya hidup antara etnis

Tionghoa dan etnis Jawa. Hal tersebut dikarenakan gaya hidup etnis

Tionghoa yang cenderung mewah sehingga pola konsumsi, gaya

berpakaian, dan pola rekreasi etnis Tionghoa selalu membutuhkan biaya

yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya etnis Tionghoa harus lebih

memperhatikan pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi mereka

agar tidak selalu membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Hal ini

dikarenakan walaupun mengeluarkan biaya yang cukup tinggi akan tetapi

kualitas yang didapatkan belum tentu baik, terutama pada pola konsumsi

dan gaya berpakaian. Dengan memperhatikan kembali pola konsumsi, gaya

berpakaian, dan pola rekreasi etnis Tionghoa juga dapat meningkatkan

tabungan dan investasi mereka untuk masa depan. Sedangkan untuk etnis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

112

Jawa, pemenuhan pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi tidak

harus selalu memperhatikan biaya yang rendah, melainkan juga harus

memperhatikan kualitasnya terutama untuk pola konsumsi dan gaya

berpakaian.

3. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya sekedar untuk

mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan

rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa

dan etnis Jawa, sehingga teknik analisis data yang digunakan sifatnya tidak

memberikan solusi kepada subjek penelitian. Maka, untuk peneliti

selanjutnya sebaiknya menggunakan jenis penelitian dan teknik analisis

yang berbeda, sehingga dapat memberikan solusi kepada subjek penelitian,

seperti jenis penelitian eksplanatif dengan teknik analisis regresi linear

berganda yang melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup

antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kompetensi

pengelolaan keuangan rumah tangga dan status sosial ekonomi yang dilihat

dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan antara etnis

Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta. Oleh karena

itu, bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian serupa dengan

menggunakan lokasi yang berbeda agar diperoleh hasil penelitian yang

menunjukkan adanya perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

113

tangga dan status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan, dan pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.

5. Saran untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini belum sempurna mengingat

sampel dalam penelitian ini hanya berjumlah 35 ibu rumah tangga dan

instrumen dari penelitian ini juga belum maksimal. Oleh karena itu, bagi

peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian serupa dengan

menambah jumlah sampel dan memaksimalkan kembali instrumen

penelitian agar diperoleh hasil penelitian yang lebih maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

114

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qarasi, Baqhir Syarif. 2003. Seni Mendidik Islami. Jakarta: Pustaka Zahra.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Chotimah, Chusnul, dan Suci Rohayati. “Pengaruh Pendidikan Keuangan di

Keluarga, Sosial Ekonomi Orang Tua, Pengetahuan Keuangan, Kecerdasan

Spiritual, dan Teman Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi

Mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Surabaya”. Jurnal Pendidikan Akuntansi. Vol. 3, No. 2. November 2015.

Damanik, Carolin. 2016. Warga Jawa Belum Cakap Kelola Keuangan. Diunduh 30

Maret 2016. Tersedia: http://regional.kompas.com.

Farhani, Sri. 2014. Pemaknaan Chinese Work Value Karyawan Pribumi Di

Perusahaan Kepemilikan Etnis Tionghoa Di Bandung. Skripsi. Universitas

Pendidikan Indonesia.

Gilarso, T. 2004. Pengatar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius.

Gondomono. 2002. Pelangi Cina-Indonesia, Intisari. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Haryono, P. 1993. Kultur Cina dan Jawa Pemahaman Menuju Asimilasi Kultur.

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ika, Ardiani S. 2011. “Personality Traits Sebagai Penentu Perencanaan Keuangan

Keluarga (Suatu Kajian Pustaka)”. Jurnal Pengembangan Humaniora. Vol. 11,

No. 2. Agustus 2011.

Kristanti, Rini. 1999. Analisis Gaya Hidup Remaja Putri Ditinjau Dari Status

Sosial Ekonomi Kleuarga. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta.

Kusumawardhani, Dinda Ayu. 2014. Komunikasi Antara Etnis Tionghoa Dengan

Jawa Dalam Menciptakan Kerukunan Bermasyarakat. Skripsi. Universitas

Muhammadiyah Malang.

Liliweri, A. 2005. Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat

Mulkikultural. Yogyakarta: LKIS.

Malau, Ita. 2014. Tips Sukses Berbisnis Ala Orang Tionghoa. Diunduh 30 Maret

2016. Tersedia: http://www.rtv.co.id.

MH, Yana. 2012. Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta:

Bintang Cemerlang.

Nasikun. 1984. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Oei, Istijanto. 2008. Rahasia Sukses Toko Tionghoa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

115

Rafian. 2013. Masyarakat Modern dan Kebudayaannya. Diunduh 6 Mei 2016.

Tersedia: http://Shindohjourney.wordpress.com.

Ruslestari, Dian Arum. Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak. Skripsi.

Universitas Jember.

Salim, Joko. 2010. Jejak Investasi Orang Tionghoa. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Santoso, Singgih. Menguasai Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: CV.

Alfabeta.

Suhartini, Dwi dan Jefta Ardhian Renata. “Pengelolaan Keuangan

Keluarga Pedagang Etnis Cina”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis. Vol. 7,

No. 2. September 2007.

Susanto, Budi. 2004. Identitas dan Postkolonialitas di Indonesia. Yogyakarta:

Kanisius

Widayati, Irin. “Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua, Pendidikan, Pengelolaan

Keuangan Keluarga, dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi Terhadap Literasi

Finansial Mahasiswa”. Jurnal Pendidikan Humaniora. Vol. 2, No 2. Juni 2014.

Zuhri, Nikmatullah dan Rahmatullah Akbar. 2015. Ibu Menteri Keuangan

Keluarga. Solo: Matagraf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 1

KUESIONER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

116

Petunjuk:

1. Jawablah pertanyaan dengan keadaan anda yang sebenarnya.

2. Bila pertanyaan berbentuk isian, maka isilah titik-titik dengan huruf

3. Bila pertanyaan bentuk jawabannya adalah kotak, berilah tanda √ (centang)

4. Bila pertanyaan berbentuk pilihan, anda dapat menjawab dengan memberi

tandan silang (X) pada alternatif jawaban.

Identitas Responden :

1. Nama Ibu :

2. Etnis/Suku :

Jawa

Tionghoa

3. Usia :

4. Agama :

Bagian I : Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga.

1. Apakah Anda membuat rencana keuangan selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2. Apakah Anda membuat rencana keuangan jangka panjang dengan berinvestasi

(emas dan properti) ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3. Apakah Anda membuat rincian kebutuhan selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

4. Apakah Anda membuat pos pengeluaran rutin (makanan, minuman, biaya

listrik, air, biaya komunikasi, transportasi, dan lain - lain) selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

117

5. Apakah Anda menggunakan amplop khusus atau dompet untuk memisahkan

pengeluaran rutin setiap hari selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

6. Apakah Anda membuat pos pengeluaran kewajiban finansial atau cicilan

(cicilan kendaraan, barang elektronik, dan lain-lain) selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

7. Apakah Anda membuat pos pengeluaran gaya hidup (jalan-jalan bersama

keluarga, nonton bioskop, makan di restoran favorit, dan pergi ke salon) selama

satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

8. Apakah Anda mengurangi penggunaan pos pegeluaran gaya hidup selama

beberapa waktu untuk membeli barang-barang bermerek ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

9. Apakah Anda membuat pos pengeluaran investasi (Deposito, emas, tabungan

pendidikan anak, dan lain-lain) selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10. Apakah Anda membuat pos pengeluaran asuransi (asuransi jiwa untuk kepala

keluarga dan asuransi kesehatan untuk anggota keluarga) selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

118

11. Apakah Anda membuat pos pengeluaran dana darurat (musibah bencana alam,

kehilangan pekerjaan atau PHK, usaha bangkrut, dan lain-lain) selama satu

bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

12. Apakah Anda membuat pos pengeluaran sosial (sedekah, zakat, biaya arisan

keluarga, sumbangan acara pernikahan, kado ulang tahun, dan membantu teman

atau kerabat yang sedang kesulitan) selama satu bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

13. Apakah Anda melakukan pencatatan penghasilan selama satu bulan (gaji atau

upah) dan selama satu tahun (bonus atau THR) ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

14. Apakah Anda membuat rencana keuangan untuk pengeluaran tahunan (PBB,

STNK, dan pengeluaran hari raya) ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

15. Apakah Anda menggunakan penghasilan tahunan (bonus atau THR) untuk

pembayaran pengeluaran tahunan (pengeluaran hari raya, STNK, PBB) ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

16. Apakah Anda berhutang agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

119

17. Apakah Anda mengalokasikan pendapatan minimal 10% untuk menabung

setiap bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

18. Apakah Anda menabung sebelum melakukan kegiatan konsumsi selama satu

bulan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

19. Apakah Anda menabung sisa pengeluaran rutin di dompet tertentu ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

20. Apakah Anda menentukan investasi yang tepat dengan mempertimbangkan

tujuan, jangka waktu, dan produk investasi ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

Bagian II : Status Sosial Ekonomi.

1. Tingkat pendidikan formal yang berhasil ditempuh oleh ibu rumah tangga ?

a. SD dan SMP

b. SMA/SMK

c. Diploma dan Sarjana

2. Pekerjaan ibu rumah tangga ?

a. Tidak bekerja

b. Karyawan swasta

c. Wirausaha

d. Pegawai negeri

e. Lain-lain (sebutkan)

3. Pendapatan ibu rumah tangga selama satu bulan ?

a. < Rp. 1.452.399,00

b. Rp. 1.452.400,00 – Rp. 3.452.399,00

c. > Rp. 3.452.400,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

120

Bagian III : Gaya Hidup.

1. Apakah Anda mengkonsumsi jenis makanan dan minuman bermerek

internasional seperti Pizza hut, Mc Donal, Starbucks, dan makanan serta

minuman lainnya ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2. Apakah Anda melakukan konsumsi makanan dan minuman di restoran

dengan tarif yang mahal ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3. Apakah konsumsi makanan dan minuman Anda mengikuti iklan di televisi,

majalah, dan sebagainya ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

4. Apakah Anda berbelanja makanan dan minuman di pusat pertokoan

(hypermart, superindo, carefour) ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

5. Apakah Anda mengikuti mode pakaian terbaru ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

6. Apakah Anda melakukan pertimbangan kualitas pakaian sebelum membeli

?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

121

7. Apakah Anda melakukan pertimbangan merek sebelum membeli pakaian ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

8. Apakah Anda melakukan pertimbangan harga sebelum membeli pakaian ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

9. Apakah Anda mengisi waktu luang bersama keluarga dengan berekreasi ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10. Apakah Anda dan keluarga melakukan kegiatan rekreasi ketempat dengan

tarif yang mahal ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

11. Apakah Anda bersama keluarga berlibur ke luar kota saat liburan panjang ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 2

DATA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

122

Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Tionghoa

No Pengelolaan Keuangan Tabungan Investasi

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 56

2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 47

3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 49

4 2 1 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 51

5 2 1 2 3 2 2 4 2 3 3 1 2 2 2 2 4 3 3 2 3 48

6 2 1 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 1 2 45

7 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 31

8 3 2 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 51

9 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 46

10 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 52

11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 45

12 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 37

13 2 2 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 1 4 3 2 1 2 46

14 1 1 1 3 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 46

15 2 1 1 3 2 2 4 1 2 2 1 3 2 2 1 3 3 2 1 2 40

16 4 1 3 4 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 4 61

17 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 63

18 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 4 2 4 4 3 2 2 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

123

Kompetensi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga Etnis Jawa

No Pengelolaan Keuangan Tabungan Investasi

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1 4 1 1 2 2 41

2 2 1 2 3 4 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 4 3 2 2 1 48

3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 2 48

4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 2 49

5 1 1 2 3 3 2 1 2 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 1 42

6 2 2 2 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 4 3 2 2 1 48

7 2 2 3 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 51

8 2 1 2 3 4 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 4 4 2 3 2 48

9 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 54

10 2 2 3 3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 51

11 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 65

12 3 2 3 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 45

13 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 38

14 3 2 3 3 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 62

15 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 42

16 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 71

17 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 3 2 3 1 1 1 1 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

124

Status Sosial Ekonomi Etnis Tionghoa

No Responden TP JP PD

1 2 3

1 3 1 1

2 2 1 1

3 3 3 3

4 3 1 1

5 1 3 2

6 1 3 2

7 1 3 2

8 3 3 2

9 1 3 3

10 3 3 2

11 3 1 1

12 2 3 2

13 2 3 2

14 1 3 3

15 2 3 2

16 3 2 2

17 3 3 3

18 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

125

Status Sosial Ekonomi Etnis Jawa

No Responden TP JP PD

1 2 3

1 2 2 3

2 3 2 2

3 3 1 1

4 3 2 2

5 3 2 2

6 2 1 1

7 1 2 2

8 2 3 3

9 3 2 2

10 3 3 3

11 3 3 3

12 2 2 2

13 1 2 2

14 3 4 2

15 2 2 2

16 3 2 2

17 1 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

126

No

Responden

Gaya Hidup Etnis Tionghoa

Total Kategori Pola Konsumsi Gaya Berpakaian Pola Rekreasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 39 2

2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 35 2

3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 39 2

4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 40 2

5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 36 2

6 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 38 2

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 2

8 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 37 2

9 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 38 2

10 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 34 2

11 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 38 2

12 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 35 2

13 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 36 2

14 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 38 2

15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 29 2

16 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 29 2

17 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 1 29 2

18 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 29 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

127

No

Responden

Gaya Hidup Etnis Jawa

Total Kategori Pola Konsumsi Gaya Berpakaian Pola Rekreasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 27 1

2 3 3 4 2 4 4 2 4 3 3 3 35 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2

4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 34 2

5 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 33 2

6 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 34 2

7 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 39 2

8 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 37 2

9 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 34 2

10 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 33 2

11 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 27 1

12 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 35 2

13 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 31 2

14 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 23 1

15 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 24 1

16 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 33 2

17 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 39 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 3

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

VALIDITAS KOMPETENSI

PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH

TANGGA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

VALIDITAS GAYA HIDUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

130

VARIABEL KOMPETENSI PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH

TANGGA

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.905 20

VARIABEL GAYA HIDUP

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.853 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 4

UJI DESKRIPTIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

131

ETNIS TIONGHOA

K_KPK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RENDAH 3 16.7 16.7 16.7

SEDANG 13 72.2 72.2 88.9

TINGGI 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

K_GH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid MEWAH 18 100.0 100.0 100.0

PENDAPATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RENDAH 4 22.2 22.2 22.2

SEDANG 10 55.6 55.6 77.8

TINGGI 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

JENIS_PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK BEKERJA 4 22.2 22.2 22.2

KARYAWAN SWASTA 2 11.1 11.1 33.3

WIRAUSAHA 12 66.7 66.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

132

TINGKAT_PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DASAR 5 27.8 27.8 27.8

MENENGAH 5 27.8 27.8 55.6

TINGGI 8 44.4 44.4 100.0

Total 18 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

133

ETNIS JAWA

K_KPK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RENDAH 2 11.8 11.8 11.8

SEDANG 12 70.6 70.6 82.4

TINGGI 3 17.6 17.6 100.0

Total 17 100.0 100.0

K_GH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SEDERHANA 4 23.5 23.5 23.5

MEWAH 13 76.5 76.5 100.0

Total 17 100.0 100.0

TINGKAT_PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DASAR 3 17.6 17.6 17.6

MENENGAH 5 29.4 29.4 47.1

TINGGI 9 52.9 52.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

PENDAPATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RENDAH 2 11.8 11.8 11.8

SEDANG 11 64.7 64.7 76.5

TINGGI 4 23.5 23.5 100.0

Total 17 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

134

JENIS_PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK BEKERJA 2 11.8 11.8 11.8

KARYAWAN SWASTA 11 64.7 64.7 76.5

WIRAUSAHA 3 17.6 17.6 94.1

PEGAWAI NEGERI 1 5.9 5.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 5

UJI PRASYARAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

135

Etnis Tionghoa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TINGKAT_PEND

IDIKAN PENDAPATAN KPK GH

N 18 18 18 18

Normal Parametersa Mean 2.1667 2.0000 45.1111 35.6667

Std. Deviation .85749 .68599 7.65344 4.20084

Most Extreme Differences Absolute .279 .278 .129 .166

Positive .191 .278 .125 .166

Negative -.279 -.278 -.129 -.159

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183 1.179 .547 .704

Asymp. Sig. (2-tailed) .122 .124 .926 .704

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

136

Etnis Jawa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TINGKAT_PEND

IDIKAN PENDAPATAN KPK GH

N 17 17 17 17

Normal Parametersa Mean 2.3529 2.1176 47.5294 32.4118

Std. Deviation .78591 .60025 9.31476 4.67786

Most Extreme Differences Absolute .324 .342 .202 .256

Positive .205 .342 .202 .114

Negative -.324 -.305 -.092 -.256

Kolmogorov-Smirnov Z 1.337 1.412 .833 1.055

Asymp. Sig. (2-tailed) .056 .037 .492 .215

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 6

UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

137

Ranks

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

KPK TIONGHOA 18 17.17 309.00

JAWA 17 18.88 321.00

Total 35

Test Statisticsb

KPK

Mann-Whitney U 138.000

Wilcoxon W 309.000

Z -.624

Asymp. Sig. (2-tailed) .533

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .636a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Ranks

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

GH TIONGHOA 18 20.00 360.00

JAWA 17 15.88 270.00

Total 35

Test Statisticsb

GH

Mann-Whitney U 117.000

Wilcoxon W 270.000

Z -2.155

Asymp. Sig. (2-tailed) .031

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .245a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

138

Ranks

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

TINGKAT_PENDIDIKAN TIONGHOA 18 17.00 306.00

JAWA 17 19.06 324.00

Total 35

Test Statisticsb

TINGKAT_PENDIDIKAN

Mann-Whitney U 135.000

Wilcoxon W 306.000

Z -.644

Asymp. Sig. (2-tailed) .520

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .568a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

Ranks

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

PENDAPATAN TIONGHOA 18 17.22 310.00

JAWA 17 18.82 320.00

Total 35

Test Statisticsb

PENDAPATAN

Mann-Whitney U 139.000

Wilcoxon W 310.000

Z -.527

Asymp. Sig. (2-tailed) .598

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .660a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

139

Ranks

ETNIS N Mean Rank Sum of Ranks

JENIS_PEKERJAAN TIONGHOA 18 20.22 364.00

JAWA 17 15.65 266.00

Total 35

Test Statisticsb

JENIS_PEKERJAAN

Mann-Whitney U 113.000

Wilcoxon W 266.000

Z -1.419

Asymp. Sig. (2-tailed) .156

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .195a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: ETNIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

LAMPIRAN 7

SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: STUDI KOMPARASI KOMPETENSI PENGELOLAAN · PDF fileskripsi dengan judul “studi komparasi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, gaya hidup etnis tionghoa

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI