studi biologi dan ekologi hewan filum echinodermata di ...repository.umrah.ac.id/25/1/studi biologi...
TRANSCRIPT
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
9
STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM
Echinodermata DI PERAIRAN LITORAL PESISIR TIMUR
PULAU BINTAN
Henky Irawan
Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang
E-mail: [email protected]
Pengutipan ditulis:
Irawan, H. 2014. Studi Biologi Dan Ekologi Hewan Filum Echinodermata di Perairan
Litoral Pesisir Timur Pulau Bintan. Dinamika Maritim Vol 4.No 2. Hal 9-23.
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di pesisir timur Pulau Bintan yang masuk dalam
kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Bintan (KKLD kab Bintan). Pemilihan
lokasi berada pada KKLD di karenakan pada kawasan tersebut di lindungi sehingga
organisme yang berada di kawasan tersebut masih dalam kondisi yang alami dan
keberadaannya tidak terganggu. Lokasi yang di jadikan tempat pengambilan sampel di
sekitar daerah KKLD tersebut adalah Desa Malang Rapat, Desa Teluk Bakau, dan Desa
Gunung Kijang yang berada di Kelurahan Kawal, wilayah perairan laut Pesisir Timur
Kecamatan Gunung Kijang. Pada lokasi-lokasi tersebut penelitian dilakukan pada
perairan litoral. Hasil penelitian di sekitar perairan litoral pesisr pulau Bintan telah di
temukan 15 spesies hewan dari filim Echinodermata yaitu di temukan 4 spesies bintang
laut, 3 spesies bintang ular, 2 spesies bulu babi, 1 spesies dolar pasir, dan 5 spesies
teripang. Spesies yang selalu ditemukan pada semua lokasi adalah bintang laut dengan
spesies Archaster typicus dimana ada kesamaan habitat disemua lokasi yaitu daerah
litoral pesisir berpasir terutama pasir yang berwarna abuabu yaitu pasir berlumpur di
sekitar padang lamun dan batu karang. Keberadaan hewan-hewan tersebut juga terkait
dengan kondisi substrat pasir dan lumpur dimana juga ditemukan dalam lambung hal ini
terkait dengan kebiasaan makan hewan tersebut. Kebiasaan makan hewan-hewan tersebut
adalah pemakan endapan dan penyaring makanan.
Kata kunci: Echinodermata, Perairan litoral
PENDAHULUAN
Hewan dari filum
Echinodermata merupakan hewan
avertebrata air yang banyak di kaji
dalam beberapa mata kuliah yang di
ajarkan di Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan (FIKP), Universitas Maritim
Raja Ali Haji (UMRAH) yang terletak
di Tanjungpinang Provinsi Kepulauan
Riau.
Dari pengamatan dan penelitian
pendahuluan yang telah di lakukan
selama dua tahun di daerah perairan laut
Pulau Bintan maka sangat banyak
keanekaragaman hewan-hewan di zona
litoral pesisir timur pulau Bintan yang di
temukan sehingga sangat berpotensi
untuk di teliti karena mengingat telah
adanya lembaga akademis yang juga
bergerak di bidang penelitian seperti
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
UMRAH dan belum adanya data
mengenai hewan-hewan dari filum
Echinodermata ini secara terperinci di
Kepulauan Riau umumnya dan Pulau
Bintan khususnya.
Beberapa hewan dari filum
Echinodermata yang sudah dikenal
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
10
umum adalah bulu babi, bintang laut,
timun laut, bintang ular dan dolar pasir.
Hingga saat ini belum ada informasi
yang terperinci mengenai biologi dan
ekologi hewan-hewan tersebut yang
terdapat di perairan laut Pulau Bintan,
maka oleh karena itu sangat perlu di
lakukan penelitian agar dapat
memperoleh data mengenai biologi dan
ekologi hewan-hewan filum
Echinodermata tersebut.
Tujuan dari studi biologi dan
ekologi hewan filum Echinodermata di
zona litoral pesisir timur pulau bintan
adalah untuk menggali informasi
mengenai biologi dan ekologi hewan
filum Echinodermata yang terdapat di
perairan Pulau Bintan sehingga
informasi tersebut nantinya dapat
berguna khususnya dalam memperkaya
bahan ajar mata kuliah avertebrata air
yang di ajarkan di Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan, Universitas
Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
Provinsi Kepulauan Riau.
Di harapkan dengan adanya
informasi dari daerah sendiri yang
bersifat spesifik lokal hewan filum
Echinodermata yang ada di zona litoral
pesisir timur pulau bintan itu sendiri
maka akan menambah wawasan
mahasiswa dan membuat mahasiswa
FIKP UMRAH lebih mengenal potensi
keanekaragaman hayati laut daeranya
sendiri.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November 2012 yang bertempat
di Kawasan Konservasi Laut Daerah
Kabupaten Bintan (KKLD kab Bintan).
Pemilihan lokasi berada pada KKLD di
karenakan pada kawasan tersebut di
lindungi sehingga organisme yang
berada di kawasan tersebut masih
dalamm kondisi yang alami dan
keberadaannya tidak terganggu, lalu dari
hasil pengamatan penelitian pendahulian
yang telah di lakukan di sekitar daerah
KKLD tersebut hewan filum
Echinodermata dapat dengan mudah di
temukan.
Lokasi yang di jadikan tempat
pengambilan sampel di sekitar daerah
KKLD tersebut adalah Desa Malang
Rapat, Desa Teluk Bakau, dan Desa
Gunung Kijang yang berada di
Kelurahan Kawal, wilayah perairan laut
Pesisir Timur Kecamatan Gunung
Kijang.
Gambar 1. Peta KKLD Pulau Bintan,
Kab Bintan Prov Kepulauan
Riau. Sumber Satker
Direktorat Konservasi dan
Taman Nasional Laut
Direktorat Jenderal
Kelautan, Pesisir, Pulau-
Pulau Kecil Departemen
Kelautan Dan Perikanan.
2009.
Gambar 2. Peta Kecamatan Kabupaten
Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Sumber Bappeda Kabupaten Bintan.2009.
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
11
Prosedur Kerja Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode survey lapangan
untuk mengambil hewan Echinodermata
yang ditemukan, metode wawancara
dengan nelayan dan penduduk sekitar
lokasi, dan metode sampling dengan
mengambil hewan Echinodermata
sebanyak 3 individu sebagai sampel
untukstudi biologi yaitu pengamatan
morfologi dan anatomi di laboratorium
dan mengambil data kualitas perairan
dengan 3 kali ulangan. Setiap kegiatan
penelitian di dokumentasikan dengan
menggunakan kamera digital.
Biologi Mollusca
A. Identifikasi
Identifikasi hewan
Echinodermata dilakukan dengan
membawa sampel dari lokasi
pengamatan ke laboratorium dan
mengidentifikasi ciri-ciri spesies yang
mengacu pada panduan identifikasi
filum Coelenterata (Suginyo, Widigdo,
Wardianto, Krisanti,. 2005) dan
dikonfirmasi serta di daftarkan World
Register of Marine Spesies dengan
alamat website
http://www.marinespecies.org.
B. Pengamatan Morfologi
Pengamatan morfologi juga di
lakukan di laboratorium dan yang
dilakukan adalah dengan
menggambarkan bentuk, tubuh, ciri-ciri
spesifik, yang mengacu kepada
morfologi dalam bahan ajar avertebrata
air filum Echinodermata oleh Irawan,
2012.
C. PengamatanAnatomi
Pengamatan anatomi juga
dilakukan di laboratorium dan yang
dilakukan adalah dengan membedah
tubuh hewan-hewan filum
Echinodermata tersebut untuk melihat
organ-organ dalamnya lalu
menggambarkannya, yang mengacu
kepada anatomi dalam bahan ajar
avertebrata air filum Echinodermata
oleh Irawan, 2012
Ekologi Echinodermata
A. Gambaran habitat
Penggambaran habitat
Echinodermata dilakukan dengan
mengamati keadaan lingkungan sekitar
lokasi penelitian secara deskriptif.
B. Pengamatan kondisi perairan
Pengamatan kondisiperairan
dengan melihat parameter: DO, pH,
Salinitas, dan suhu baik yang ada di
udara dan di perairan.
C. Pengamatan sedimen
Pengamatan sedimen dilakukan
dengan mengambil sedimen permukaan
di lokasi ditemukannya Echinodermata.
Sedimen dibawa kelaboratorium untuk
diamati struktur dan jenisnya secara
deskriptif dengan
mikroskop.Karakteristik sedimen yang
diamati adalah tipe sedimen, warna
sedimen, dan organisme yang menempel
pada sedimen tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biologi
Telah ditemukan 15 spesies
hewan dari filum Echinodermata yaitu
di temukan 4 spesies bintang laut, 3
spesies bintang ular, 2 spesies bulu babi,
1 spesies dolar pasir, dan 5 spesies
teripang.
Ekologi
Pada siang hari hewan ini
biasanya bersembunyi dimana dapat di
temukan disebalik bebatuan karang, di
sela-sela bebatuan karang dan di pasir.
Hewan ini akan banyak di temukan pada
malam hari di permukaan pasir.
Habitat hewan e adalah di
ekosistem terumbu karang dan padang
lamun. kisaran salinitas 31 ‰-35 ‰ ,
suhu udara 22 oC -30 oC, suhu perairan
26 oC-30 oC, pH 7,55 -8,33 dan DO
4,07 mg/L- 5,91 mg/L.
Hewan-hewan jenis teripang di
temukan di pasir dimana setelah di amati
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
12
isi lambung teripang maka di temukan
butiran pasir dan bebrapa hewan
meioinfauna.
Keterangan gambar:
Butiran pasir dan beberapa Meiofauna perbesaran 25 X 10
Keterangan gambar:
Meiofauna Ammonia batavus (Holker, 1951)
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
13
Keterangan gambar:
Meiofauna Ephidium seleyensis (Heron-Allen and Erland, 1911)
Hewan-hewan jenis bulu babi di temukan di karang dan batu karang dimana
setelah di amati isi lambung bulu babi maka di temukan butiran pasir, beberapa hewan
meioinfauna dan alga.
1
Keterangan gambar:
Hewan Meiofauna jenis Ephidium seleyensis (Heron-Allen and Erland 1911).
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
14
Keterangan gambar:
Isi lambung berupa daun alga dengan perbesaran mikroskop 25x10
Keterangan gambar:
Lumut di bawah mikroskop perbesaran 25 X 10
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
15
Keterangan gambar:
Keterangan gambar:
Isi lambung di bawah mikroskop dengan perbesaran 1 x 10
Keterangan gambar:
Daun alga dari alga yang menempel di batu karang di bawah mikroskop dengan
perbesaran 25x10
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
16
Hewan-hewan jenis bintang laut di temukan di padang lamun dan batu karang
dimana setelah di amati isi bintang laut teripang maka di temukan butiran pasir, lumut
dan alga.
1
Keterangan gambar:
Butiran pasir dan bubur kuning di bawah mikroskop perbesaran 25 X 10
1
2
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
17
3
4
Keterangan gambar:
1. Pasir yang berwarna abuabu di
tumbuhi lumut yang berwarna
hijau
2. Lumut di bawah mikroskop
perbesaran 25 X 10
3. Isi lambung di bawah mikroskop
dengan perbesaran 1 x 10
4. Isi lambung berupa potongan
daun alga di bawah mikroskop
dengan perbesaran 25 x 10
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian maka ada
15 spesies hewan dari filum
Echinodermata yaitu di temukan 4
spesies bintang laut, 3 spesies bintang
ular, 2 spesies bulu babi, 1 spesies dolar
pasir, dan 5 spesies teripang. Kampung
Teluk Dalam, Desa Malang Rapat
merupakan lokasi yang terbanyak
ditemukan spesies hewan filum
Echinodermata.
Spesies yang selalu ditemukan pada
semua lokasi adalah bintang laut dengan
spesies Archaster typicus dimana ada
kesamaan habitat disemua lokasi yaitu
daerah litoral pesisir berpasir terutama
pasir yang berwarna abuabu yaitu pasir
berlumpur di sekitar padang lamun dan
batu karang.
TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Fakultas Ilmu
Kelautan dan Periknan Universitas
Maritim Raja Ali Haji yang telah
memberikan dana untuk kegiatan
penelitian studi biologi dan ekologi
hewan filum Echinodermata di perairan
litoral pesisir timur pulau bintan.
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda Kabupaten Bintan.2009. Peta
Admin Kab. Bintan. Bank Data
Bappeda Bintan. Kabupaten
Bintan.
Bupati Bintan 2007 Keputusan Bupati
Bintan Nomor : 36/VIII/2007
TENTANG Kawasan
Konservasi Laut Daerah
Kabupaten Bintan. KAbupaten
Bintan.
COREMAP. 2012.
http://www.coremap.or.id/datin/
echino
Irawan, H. 2012. Filum Echinodermata.
Bahan Ajar-Hand Out. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Maritim
Raja Ali Haji. Tanjungpinang
.
Satker Direktorat Konservasi dan Taman
Nasional Laut Direktorat
Jenderal Kelautan, Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil Departemen
Kelautan Dan Perikanan. 2009.
Mengenal Kawasan Konservasi
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
18
Perairan (Laut) Daerah.
Program rehabilitasi dan
pengelolaan terumbu karang
(COREMAM II). Direktorat
Jenderal Kelautan, Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil Departemen
Kelautan Dan Perikanan. Jakarta
Selatan. ISBN 978-602-8717-
30-4.
Suginyo.S., Widigdo,B., Wardianto,Y.,
dan Krisanti,M. 2005.
Avertebrata Air Jilid I. Penebar
Swadaya. Jakarta
World Register of Marine Species.
2013.
http://www.marinespecies.org
Tabel 1. Spesies dan tempat ditemukannya hewan filum Echinodermata di pesisir timur
pulau Bintan
No Nama spesies hewan-
hewan Filum
Echinodermata
Lokasi daerah litoral ditemukannya hewan Echinodermata
Desa
Malang Rapat
Desa
Teuk Bakau
Desa
Gunung
Kijang
Kampung
Teluk
Dalam
Kampung
Pucung
Pulau
pucung
Tanjung
Keling
Shading
Shack
Pulau
Nikoi
Kampung
Galang
Batang
pantai
lola
1
Culcita novaeguineae
(Muller dan Troschel,
1842). Cushion star
√ √ √
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
19
2
Archaster typicus
(Muller dan Troschel,
1840). Common sea star
√ √ √ √
3
Protoreaster nodulosus
(Linnaeus, 1758).
Knobbly sea star
√ √ √
4
Nardoa tuberculata
(Gray, 1840).
Yellow spotted nardoa
√
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
20
5
Ophiarthrum elegans
(Peters,1851).
Brittle stars
√
6
Ophiolepis superba
(Clark, 1915). Banded
brittle starfish
√
7
Ophiocoma erinaceus
(Muller dan Troschel,
1842). Spiny brittle star
√
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
21
8
Diadema setosum
(Leske, 1778).
Long-spined black sea
urchin
√ √ √ √ √
9
Echinothrix calamaris
(Pallas, 1774)
Banded sea urchin
√
Studi Biologi Dan Ekologi….
Henky Irawan
ISSN: 2086-8049
Dinamika Maritim Volume 4 nomor 2 tahun 2014 9- 23
22
10
Jacksonaster depressum
(L. Agassiz, 1841).
Jacksonaster sand dollar
√
11
Holothuria leucospilota
(Brandt, 1835). Black
long sea cucumber
√ √ √ √
12
Holothuria atra (Jaeger,
1833). Black sea
cucumber
√ √