stratigrafi kalimantan timur

19
TRIP ke Samarinda BPN (deepwater analog) Kalimantan timur selain rumah dari sungai Mahakam dapat dijadikan pioner dari eksplorasi deepwater. Field trip selama tiga hari ini terfokuskan pada singkapan berumur Miocene di sepanjang Balikpapan, sepaku dan gitan di sepanjang cekungan Kutai di area antiklinorium samarinda. Selain difokuskan untuk mengetahui perbedaan sifat dan karakter endapan laut dalam, field trip kali ini juga memberikan gambaran mengenai stratigrafi umum, struktur dan sistem minyak bumi dari cekungan lower Kutai. Selama ini delta mahakam terkenal dengan endapan deltaic, akan tetapi daerah ini juga memiliki endapan laut dalam dimana reservoir ini sudah diproduksikan di deepwater selat makassar. Field trip kali ini akan mengunjungi singkapan endapan laut dalam berumur N4 – N8 sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran batupasir yang diendapkan secara turbid di laut dalam bersamaan dengan turbid yang terjadi di shallow marine (prodelta dan shelf). Field trip akan mencakup penjelasan turbid pada lingkungan batial sampai prodelta. Karakteristik reservoir mencakup dimensi lebar versus tebal, porositas, permeabilitas, heterogenitas, petrografi, karakter log, kehadiran fosil, struktur sedimen. selama tanggal 1 – 7 Juli Juli 2012 di Balikpapan-Samarinda Ringkasan Materi Field Trip 1. Geologi regional Cekungan Kutai Cekungan Kutai adalah cekungan berumur tertier yang berlokasi di provinsi Kalimantan Timur. Cekungan ini berorientasi relatif barat dan timur dan mencakup area 60,000 km 2 . Batas utara adalah tinggian

Upload: iqbal-rivaldi

Post on 31-Dec-2015

330 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stratigrafi Kalimantan Timur

TRIP ke Samarinda BPN (deepwater analog)

Kalimantan timur selain rumah dari sungai Mahakam dapat dijadikan pioner dari eksplorasi deepwater. Field trip selama tiga hari ini terfokuskan pada singkapan berumur Miocene di sepanjang Balikpapan, sepaku dan gitan di sepanjang cekungan Kutai di area antiklinorium samarinda. Selain difokuskan untuk mengetahui perbedaan sifat dan karakter endapan laut dalam, field trip kali ini juga memberikan gambaran mengenai stratigrafi umum, struktur dan sistem minyak bumi dari cekungan lower Kutai. Selama ini delta mahakam terkenal dengan endapan deltaic, akan tetapi daerah ini juga memiliki endapan laut dalam dimana reservoir ini sudah diproduksikan di deepwater selat makassar. Field trip kali ini akan mengunjungi singkapan endapan laut dalam berumur N4 – N8 sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran batupasir yang diendapkan secara turbid di laut dalam bersamaan dengan turbid yang terjadi di shallow marine (prodelta dan shelf). Field trip akan mencakup penjelasan turbid pada lingkungan batial sampai prodelta. Karakteristik reservoir mencakup dimensi lebar versus tebal, porositas, permeabilitas, heterogenitas, petrografi, karakter log, kehadiran fosil, struktur sedimen.

selama tanggal 1 – 7 Juli Juli 2012 di Balikpapan-Samarinda

   Ringkasan Materi Field Trip

1.    Geologi regional Cekungan Kutai

Cekungan Kutai adalah cekungan berumur tertier yang berlokasi di provinsi Kalimantan Timur.

Cekungan ini berorientasi relatif barat dan timur dan mencakup area 60,000 km2. Batas utara

adalah tinggian Mangkalihat, batas di sebelah barat adalah Tinggian Kuching, batas sebelah

timur dan selatan adalah lepas pantai selat makassar.

Cekungan Kutai merupakan cekungan Ploy Phase yang awalnya merupakan cekungan hasil

gaya ekstension akibat sunda land pada masa Middle Eocene. Gaya tarik ini berasal dari

subduksi Laut China Selatan di bawah SundaLand pada bagian utaranya dan di saat yang

bersamaan adanya subduksi di sebelah selatan oleh lempeng samudra dari Australia.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa cekungan ini merupakan Aulacogen. Kesepahaman

pandapat menyatakan bahwa antara Cekungan Kutai dan Cekungan Barito adalah merupakan

satu cekungan besar dimana tidak ada batas tegas diantara keduanya.

Page 2: Stratigrafi Kalimantan Timur

Elemen tektonik Kalimantan

2.      Stratigrafi Cekungan Kutai

Yang dapat digarisbawahi dari stratigrafi Cekungan Kutai adalah proses pengendapan

Batuserpih Pamaluan yang terjadi seiring maksimum transgresi pada masa kahir Oligocene. Di

bagian atas dari Batuserpih Pamaluan terdiri dari Group Bebulu yang terdiri dari Batugamping

Maruat dan klastik Pulau Balang yang terendapkan selama awal Miocene sampai lower middle

miocene. Sepanjang lowermiddle Miocene sampai Plio Pliocene terendapkan endapan deltaic

yang membentuk formasi Balikpapan dan Group Kampung Baru. Beberapa batugamping

terbentuk pada posisi distal dari cekungan sepanjang waktu ini. Dari masa Pliocene sampai

present, ditemukan endapan modern Mahakam deltaic pada bagian onshore nya dan bagian

offshore ditutup oleh endapan pantai pada Formasi Attaka.

Rekonstruksi paleografi menunjukkan bahwa endapan laut dalam pada lower kutai basin akan

ditemukan di puncak transgresi (late oligocene) dan fase awal regresi (lower miocene). Formasi

Page 3: Stratigrafi Kalimantan Timur

Pamuluan, Pulau Balang dan Bebulu menjadi kandidat yang paling baik untuk studi endapan

laut dalam.

Kolom stratigrafi Kutai Basin

3.      Struktur Cekungan Kutai

Cekungan Kutai memberikan kesempatan ntuk mengamatu struktur yang muncul akibat

kontraksi dan inversi pada saat deposisi yang cukup cepat, sekuen delta, overpressure shale.

Invresi dan erosi ke arah barat dari PSC sanga-sanga dan penurunan dan pengendapan ke

arah timur menghasilkan pengendapan dari cycle regresif beurmur Late Oligocene sampai saat

ini.

Kompresi regionak dari sequen pengendapan yang terbentuk pada arah NNE, dengan antiklin

sepanjang 220 – 50 km dari fold belt Mahakam. Struktur yang sederhana cenderung bertambah

kekompleksitasnya ke arah barat. Di bagian barat dari fold belt, struktur terisolasi, cekungan

Page 4: Stratigrafi Kalimantan Timur

cenderung berbentuk oval dan terdiri dari endapan delta dan silisiklastik danbeberapa struktur

yang terinversi (shelf – slope shale pada antiklinnya).

 SAR Kutai Basin 

Penampang Melintang Cekungan Kutai

Page 5: Stratigrafi Kalimantan Timur

4.      Geologi Lokal Pulau Balang-Sepaku-Gitan

Area ini merupakan bagian dari Mahakam fold belt pada sisi barat yang terletak pada bagian

selatan trend depocenter dari Cekungan Kutai. Struktur berarah NNE-SSW dan dapat

diobeservasi dari outcrop yang ada. Arah struktur berubah menjadi NW – SE dari area Pulau

Balang ke arah selatan. Pada kenyataannya kenampakan struktural area Pamaluan

menunjukkan struktur curvilinear yang terbuka ke arah timur.

Bagian selatan lipatan terinversi sehingga antiklin cenderung tight dan membentuk sesar anjak.

Beberapa thrust fault yang cukup besar adalah Gitan di sebelah barat, South Taluang di bagian

tengah dan Semoi di sebelah timur. Diantara Gitan dan South Taluang Fault terdapat

setidaknya 6 patahan. Semua bidang patahan beraran WNW. Dalam kontrasnya sesar semoi.

Geologi ddaerah ini dilingkupi oleh Formasi Pamaluan, Bbeulu, dan Pulau Balang yang berumur

Late Oligocene to Lower Miocene. Formasi Pamaluan terdiri dari batulempung dan batuserpih

dengan interkalasi marl, batupasir dan batugamping. Batugamping mengandung fosil

Lepidocyclina sp, Miogypsinoided sp, Cycloclypeus sp dan Operculina sp. Yang

mengindikasikan umur Late Oligocene sampai Middle Miocene. Unit ini diendapkan pada

lingkungan pengendapan laut dalam.

Formasi Bebulu terdiri dari Batugamping dengan interkalasi batulempung dan beberapa marl.

Fosil yang ditemukan adalah Lepidocyclina ephippiodes, Lepydocyclina sp, Operculina sp.

Operculinella, Miogypsinoides yang menunjukkan lingkungan laut dangkal . Formasii ini terletak

secara selaras di atas Formasi Pamaluan.

Formasi Pulau Balang terdiri dari batupasir kuarsa dan batulempung dengan interkalas

batubara. Fosil yang diitemukan adalah Cycloclypeus sp, Lepidocyclina sp, Miogypsina,

Myogypsinoides, dan Flusculinellla bontangensis, yang mengindikasikan awal middle miocene

dan diendapakan di lingkungan paparan.

5.      Stopsite 2.1 Pulau Balang Kecil (469,521.63 mE / 9,877,016.22 mN)

Terletak 20 km ke arah timur laut Balikpapan sekitar 30 menit menggunakan boat. Terletak 250

m dari Pulau Balang Besar. Area ini terletak pada cekungan Wain dalam arah NNE – SSE

mengarah ke daerah sayap patahan Semoi. Patahan Semoi memotong pada arah barat laut

hal ini terlihat dari bedding struktur pada outcrop Pulau Balang dan menjadi lebih landai ke arah

tenggara. Kemiringan lapisan adalah N 450 e/760) di Pulau Balang Kecil

Singkapan di Pulau Balang diteukan sepanjang 45 m batupasir yang menampilan bagian tertua

dari Formasi Pulau Balang. Beberapa struktur yang mengindikasikan lingkungan pengendapan

laut dalam adalah slump, graded bedding, struktur flame, boulder batupasir kalkareus, planar

Page 6: Stratigrafi Kalimantan Timur

tangensial bedding, low angle cross bedding. Beberapa konkresi juga ditemukann, konkresi ini

akan menghasilkan kenampakan seperti spike pada data log. 

Peta Geologi Pulau Balang

Lintasan Stopsite 1 dan 2

Singkapan Pulau Balang Kecil

Page 7: Stratigrafi Kalimantan Timur

Singkapan Pulau Balang Kecil (sand wave, flame structure,pararel dan cross bedding)

Page 8: Stratigrafi Kalimantan Timur

 Kolom stratigrafi Formasi Pulau Balang

6.      Stopsite 2.2 Pulau Balang Besar (469,823.44 mE / 9,876,486.58 Mn)

Pada singkapan ini ditemukan baru pasir dengan struktur laminated sheet sand, menunjukkan

lingkungan pengendapannya berada di sebelah distal (shelf to slope area), fosil berumur N7-

N8.

Page 10: Stratigrafi Kalimantan Timur

7.      Stopsite 2.3 ITCI RD 1500

Singkapan Gitan ITCI RD 1500 terletak 15 km sepanjang pelabuhan Kenangan ITCI. Lebar

singkapan berkisar 200 m dengan tinggi 10 m dan mengandung batuserpih berwarna abu abu

dengan iintterkalasi batupasir dari Formasi Pamaluan (umur P22 – N4; Oligi-Miocene). Struktur

yang ditemui pada singkapan ini adalah struktur graded bedding, clay clast, load structure

pararel laminasi. Lingkungan pengendapan dimungkinkan ada;ah endapan laut dalam.

Page 11: Stratigrafi Kalimantan Timur

8.      Stopsite 2.4 Sepaku road KM 54

Singkapan berlokasi di sisi timur dari jalan yang membentuk lereng dengan tinggi 20 m dan

lebar 50 m. Bidang perlapisan berarah ke barat (N1600E/70). Sepanjang Sepaku Road kita

dapat mengetahui Formasi Pamaluan. Singkapan ini cenderung lebih tua dibandingkan KM 60

dan KM 53.

Formasi Pamaluan yang tersingkap pada daerah ini mengindikasi lingkungan pengendapan laut

dalam dengan analisisi fosil yang didapatkan dari batuserpih. Litologi dan struktur sedimen

(pebbly clast layer, graded bedding, ripple, pararel laminasi, dan sekuen bouma) menunjukkan

lingkungan pengendapan laut.

3 fasies yang berkembang pada singkapan ini , fasies mudstone, Fasies batupasir HCS, dan

fasies batupasir berlapis.

Singkapan Sepaku road KM 54

9.      Stopsite 3.1 Gitan (ITCI Road -2000) (skip)

Merupakan singkapan dengan lebar 100 m yang terdiri dari interkalasi batuserpih dan batupasir

berukuran halus. Batuserpih sangat tebal sedangkan batupasir cukup tipis dengan laminasi

yang pararel. Struktur graded bedding mengandung clay pellet. Singkapan ini mengindikasikan

endapan pelaggic dengan dominan batuserpih tanpa ditemukan struktur burrow.

Page 12: Stratigrafi Kalimantan Timur

10.   Stopsite 3.2 GITAN (ITCI Road -3000 outcrop-1)

Area terletak pada sisi selatan dari sinkline Jembayan dengan sisi bagian barat adalah

antiklinorium samarinda. Sinklin ini dibatasi oleh patahan gitan di sebelah batat, patahan South

Taluang di sebelah timur. Kedua patahan mengarah secara berpasanngan dengan sudut yang

sangat curam.

Singkapan memiliki tinggi 10 m dengan lebar 90 m dengan dominasi singkapan batupasir yang

terdiri dari 3 unit yang dipisahkan oleh batuserpih.

Singkapan yang sangat menarik adalah ditemukannya batupasir yang didominasi oleh

batuserpih dk-gy yang berasal dari endapan laut dalam. Fosil yang dianalisis mengindikasikan

lingkungan outer shelf sampai bathyal bathymetry. Deskripsi mendetail menguatkan bahwa

endapan ini terendapan pada sistem arus turbid.

Singkapan GITAN (ITCI Road -3000 outcrop-1)

11.   Stop 3.3 Gitan RD 3000 Outcrop-2

Berlokasi sekitar 4.5 km dari Gitan (ITCI Road 30000 outcrop-1). Singkapan mengandung

interkalasi batupasir dan betuserpih yang secara struktural berasosiasi dengan endapat laut

dalam formasi batuserpih Pamaluan, microfolding, microfault, yang berasosiasi dengan

endapan syn yang terganggu akibat sistem thrust fault. 

Page 14: Stratigrafi Kalimantan Timur

Ripple Bedding Surface

12.   Stop 3.4 : Jahab outcrop

Singkapan menunjukkan formasi Pulau Balang dengan interkalasi dari batupasir berukuran

medium – kasar yang tererosi sehingga mengindikasikan endapan debris flow. 

Singkapan Jahab outcrop

13.   Stop 4.1 Bakungan outcrop

Area berlokasi do jalan raya yang menghubungkan Loa Janan – Tenggarong. Secara geologi

lokasi ini terletak di sisi timur flank dari sinklin Separi dengan perlapisan mengarah ke timur

N240/580. Singkapan ini sama dengan Formasi Loa Duri. Fosil ditemukan di batuserpih yang

mengindikasikan lingkungan pengendapan laut dalam.

Singkapan setinggi 10 m dengan 30 m lebar, ketebalan total 41 m. Singkapan dapat dibagi

menjadi 2, bagian atas dan bawah terbagi oleh bidang scouring. Bagian bawah lebih halus

dibanding bagian atas.

Page 15: Stratigrafi Kalimantan Timur

Secara litologi . struktur sedimen terbagi menjadi 4 fasies , A-PS, C-PS, D-CT, E-CT. Struktur

yang cukup jelas terlihat adalah graded bedding, bouma sequence, fasoes batupasir

bberukuran pebble. Aliran fluida, dan batugamping calcareous.

Singkapan ini merepresentasikan feeder channel sampai channe; levee yang terletak di bagian

atas dari pond.

Singkapan Bakungan outcrop

14.   Stop 4.2 Bypass Tenggarong outcrop

Singkapan terletak di jalan raya Samarinda-Tenggarong berjarak 19 km dari samarinda/.

Secara geologi, singkapan ibi merupakan bagian dari sisi barat flank antiklin Sebulu dengan

perlapisanm berarah ke barat. Singkapan ini equivalent dengan Formasi Loa Duri.

Singkapan selebar 35 m dan tinggi 15 m. 5 erosional base teridentifikasi.

Karakteristik yang ditemui adalah flute cast, contorted bedding, onlap, erosional base, sharp

base diindikasikan mekanisme aliran turbid, fluidized, dan mass flow.

Fosil yang ditemukan mengindikasikan lingkungan pengendapan brackish dan bagian atas dari

found. Singkapan ini diprediksi bagian dari pro delta dan slope.