strategi yayasan lembaga konsumen indonesia...

101
STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA PENGADUAN DAN PERLINDUNGAN JAMAAH UMROH PT. FIRST TRAVEL TAHUN 2017. Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh : Ichlasul Akmal Nim : 11140530000012 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H/2018M  

Upload: dodung

Post on 19-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN

INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA PENGADUAN

DAN PERLINDUNGAN JAMAAH UMROH PT. FIRST

TRAVEL TAHUN 2017.

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Disusun Oleh :

Ichlasul Akmal

Nim : 11140530000012

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440H/2018M

 

Page 2: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

 

Page 3: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

 

Page 4: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

 

Page 5: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

i

ABSTRAK

Ichlasul Akmal, 11140530000012, Strategi Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia dalam Menerima Pengaduan dan

Perlindungan Jamaah Umroh di PT. First Travel Tahun

2017.

Masyarakat di Indonesia memimpikan ke tanah suci Mekkah

untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh. Tetapi dalam

penyelenggaraannya banyak pula panitia penyelenggara yang

bermasalah dalam penyelenggaraanya. Salah satu diantaranya

adalah PT. First Travel yang mana di tahun 2017 gagal

memberangkatkan 56.682 jamaah umroh. Hal ini sangat

mengkhawatirkan para jamaah dalam memilih travel / panitia

penyelenggara ibadah umroh. Banyak yang menjadi korbanya

menyebabkan kepanikan dalam diri calon jamaah umroh.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memberikan kajian

kepada calon jamaah umroh bahwa ada LSM yang bisa menjadi

patner jamaah umroh jika mengalami kejadian seperti kasus di

atas. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia bergerak dalam

semua bentuk kegiatan konsumen juga memberikan informasi

tentang segala kebutuhan konsumen. Konsumen dapat

mengetahui produk atau jasa yang aman melalui Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Juga menyelesaikan

segala bentuk pengaduan yang merugikan konsumen.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jakarta. Hasil dari

penelitian ini ditemukan banyaknya jumlah korban PT. First

Travel yang melaporkan ke Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI) sebanyak 17.557 pengaduan, dan sebanyak 4

jamaah di berangkatkan oleh Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI) yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, Al-

Azhar peduli umat, dan Daarul Qur’an (DAQU). Dengan cara

perubahan regulasi juga tarif referensi yang dilakukan oleh

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Kata Kunci: Strategi, Pengaduan, Perlindungan, Jamaah

Umroh.

 

Page 6: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat

terselesaikan. Peneliti menyadari sepenuhnya, skripsi ini bukan

semata-mata hasil kerja keras peneliti sendiri tetapi dukungan

dari berbagai pihak. Khususnya para pembimbing yang telah

mendorong peneliti untuk terus semangat menyelsaikan skripsi

ini. Juga ucapan terimakasih kepada kedua orang tua saya yang

selalu mensupport serta memberikan semangat kepada saya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh Karena itu

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang membantu diantaranya

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA sebagai Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arif Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed,

Ph.D sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.

Roudhonah, MA sebagai Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, dan Bapak Suhaimi, MA sebagai

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

 

Page 7: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

iii

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Ketua Program

Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Noor Bekti Negoro, M.Si sebagai Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Drs. Ade Marpudin, MM sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam

membimbing penulis dari awal sampai akhir penelitian

skripsi ini selesai.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen

Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan

Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar

biasa.

7. Seluruh Pimpinan dan Jajaran Pegawai Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) yang membantu penulis

dalam melakukan penelitian skripsi ini.

8. Bapak Tulus, Mba Dijah, juga Bapak Abdullah Basith

selaku staff Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) yang saya wawancarai untuk kepentingan

penelitian skripsi ini.

9. Nadia Sundus (Adik) yang tidak pernah lelah

menyemangati penulis.

10. Habiburohman, Lusriadi, Ema Fatimah, Khairunnisa,

Muhammad Abduh Kaffa, Haikal Fadly, Irwansyah,

Khoirul Wildan, Akmal Dhiya Ulhaq, Andi Qomar selaku

teman seperjuangan terbaik yang tidak pernah lelah

 

Page 8: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

iv

menyemangati penulis setiap harinya, Semoga selalu

dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.

11. Teman-teman KKN Cinema 2017 yang sangat

menginspirasi dan selalu memberi motivasi penulis dalam

penelitian skripsi ini. Semoga kita sama sama sukses

dimasa mendatang. Aamiin.

12. Sahabat-sahabat terbaik Konsentrasi Manajemen Haji dan

Umroh Angkatan 2014 yang namanya tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, Semoga silaturahmi tetap terjaga.

Aamiin.

13. Sahabat-sahabat terbaik Program Studi Manajemen

Dakwah Angkatan 2014.

14. Teman-teman Ponpes Al-ITQON dan GCG yang selalu

setia menemani saat pengerjaan skripsi.

Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai

manusia biasa, mungkin mempunyai kekurangan atau kelemahan.

Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak

yang harus diperbaiki dan diperbaharui oleh karenanya kritik dan

saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk

kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,

semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Jakarta, 19 Juli 2018

25 Syawwal 1440 H

Ichlasul Akmal

 

Page 9: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... ........ 9

D. Review Kajian Terdahulu ......................................................................... 11

E. Metodologi Penelitian............................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Strategi ....................................................................................................... 17

1. Pengertian Strategi ............................................................................... 17

2. Perumusan Strategi............................................................................... 19

3. Implementasi Strategi........................................................................... 22

B. Pengaduan .................................................................................................. 24

1. Pengertian Pengaduan .......................................................................... 24

2. Bentuk – bentuk pengaduan ................................................................. 27

C. Perlindungan .............................................................................................. 29

1. Perlindungan Hukum ............................................................................ 29

2. Konsumen dan Perlindungan Konsumen .............................................. 31

3. Peran Pemerintah Dalam Melindungi Konsumen .......................... 44

4. Peran Pemerintah Sebagai Pengawas ............................................. 47

 

Page 10: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

vi

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN

INDONESIA

A. Sejarah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ...................................... 48

B. Visi dan Misi .............................................................................................. 53

C. Kedudukan danTugas ................................................................................. 53

D. Hak Konsumen ........................................................................................... 54

E. Kewajiban Konsumen ................................................................................ 55

F. Struktur Organisasi .................................................................................... 56

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Analisis dan temuan dilapangan ................................................................ 58

1. Langkah – Langkah Pengaduan ........................................................... 58

B. Tata Cara Pengaduan.................................................................................. 60

1. Proses Administrasi .............................................................................. 63

2. Proses Mediasi ..................................................................................... 63

C. Strategi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ...................................... 66

1. Jumlah Jama’ah .................................................................................... 66

2. Perubahan Regulasi .............................................................................. 67

3. Tarif Referensi ..................................................................................... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 69

B. Saran .................................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 73

LAMPIRAN ................................................................................................................... 75

 

Page 11: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ............................................................................................................ 6

Tabel 1.2 .......................................................................................................... 7

Tabel 1.3 .......................................................................................................... 65

Tabel 1.4 .......................................................................................................... 68

 

Page 12: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan perjalanan

ibadah umrah pasal 3 menyebutkan bahwa penyelenggaraan

ibadah umrah bertujuan memberikan pembinaan, pelayanan,

dan perlindungan kepada jamaah, sehingga jamaah dapat

menunaikan ibadahnya dengan ketentuan syariat. maka

penyelenggaraan ibadah haji khusus yang diselenggarakan

oleh suatu biro perjalanan haji dan umrah harus melaksanakn

kewajibanya secara profesional dan harus mengedepankan

kepentingan jamaahnya, salah satunya dalam hal pelayanan

suatu biro perjalanan haji dan umrah harus memberikan

berbagai macam layanan yang dapat dipilih secara langsung

oleh konsumen seperti fasilitas – fasilitas yang baik seperti

penginapan / hotel berbintang yang ditempati jarak

tempuhnya paling jauh 1500 m dari masjidil haram di

mekkah, makanan atau cathering harus mengandung gizi

yang baik untuk dikonsumsi, mengadakan tour atau rangkaian

kegiatan keberbagai objek – objek wisata, konsumsi yang

memadai serta fasilitas – fasilitas yang lainnya. Pelayanan

yang diberikan oleh biro perjalanan haji dan umroh tersebut.1

1 Suyadi, 2007 : Dasar – dasar hukum perlindungan konsumen,

Purwokerto : FH Unsoed. Hal. 44

 

Page 13: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

2

sebagaimana diatur dalam pasal 40 Undang-Undang nomor

13 tahun 2008 tentang penyelenggaraaan ibadah haji dan

umroh yaitu2 :

1. Menerima pendaftaran dan melayani jamaah hanya yang

mengunakan paspor haji

2. Memberikan bimbingan haji

3. Memberikan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi

dan pelayanan kesehatan secara khusus dan

4. Memberangkatkan, memulangkan dan melayani jamaah

haji sesuai dengan perjanjian yang disepakati anatara

penyelenggara dan jamaah haji

Pelaksanaan kewajiban-kewajiban oleh penyelenggara

ibadah haji dan umroh tersebut merupakan pelayanan yang

tersirat didalam peraturan perundang-undangan, sehingga

dalam melaksanakan kewajibannya harus memperhatikan

hak-hak yang dimiliki oleh konsumen dalam mengkonsumsi

barang atau jasa yang disediakan oleh pelaku usaha. Hak-hak

yang dimiliki oleh konsumen tersebut telah tercantum

didalam pasal 4 undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentung

perlindungan konsumen yang meliputi3:

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan jasa

2pasal 40 undang-undang nomor 13 tahun 2008 tentang

penyelenggaraaan ibadah haji dan umroh 3 pasal 4 undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentung perlindungan

konsumen

 

Page 14: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

3

2. Hak untk memilih barang dan jasa serta mendapatkan

barang dan jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan

kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan jasa

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang

dan jasa yang digunkan

5. Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan

konsumen secara patut

6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan

konsumen

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau

penggantian, apabila barang dan jasa yang diterima tidak

sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh plus yang

dilaksanakan oleh pihak swasta banyak menuai permasalahan

dan menimbulkan kerugian bagi para jamaah haji dan umroh.4

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh M. Shidqon Prabowo

yaitu bahwa masih banyak kelemahan dan persoalan yang

menjadi polemik dalam penyelenggaraan ibadah haji dan

4 Dien Majid, Berhaji Dimasa Kolonial. (Jakarta: CV. Sejahtera, 2008).

h. 45

 

Page 15: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

4

umroh khusus, atau disebut dengan haji dan umroh plus

tersebut, seperti :

1. Adanya biro perjalanan haji (BPH) khusus, yang tidak

melaksanakan janjinya kepada jamaah, seperti hotel tidak

sesuai yang diiklankan, ini merupakan kebohongan dan

dapat dikatakan penipuan

2. Penelantaran jamaah haji dan umroh, haji ONH plus di

Arab Saudi tepatnya di bandara King Abdul Aziz Jeddah

pada beberapa tahun belakangan ini karena tidak dibekali

dengan tiket pulang dan ditempatkan di pemondokan

(Makkah) yang tidak layak yang merupakan salah satu

contoh kasus yang masih terjadi

3. Permasalahan-permasalahan menonjol lainnya yang pernah

terjadi di Mekkah, Arab Saudi, seperti permainan calo,

perantara dalam pengadaan rumah pemondokan dan

catering, perainan pungutan dam dan masih banyak lagi

persoalan yang tidak dapat disebutkan5

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

mengemukakan terkait dengan standar pelayanan ibadah haji

dan umroh yang tidak ada kejelasan yang dilakukan oleh

operator/penyelenggaraan ibadah haji dan umroh menjadi

permasalahan dan meimbulkan kerugian bagi jamaah haji dan

umroh. Sehubungan dengan hal tersebut yayasan lembaga

konsumen Indonesia menyatakan sebagai berikut :

5 M. Shidqon Prabowo. 2010 Perlindungan hukum jamaah haji

indonesi, Yogyakarta : Maha Karya Rangkang. Hal 32

 

Page 16: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

5

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menilai carut-

marutya penyelenggaraan dan pelayanan jamaah haji dan

umroh di Indonesia disebabkan karena tidak adanya kejelasan

tentang standar pelayanan haji dan umroh. Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia meminta pemerintah segera menetapkan

standar pelayan itu. Tanpa standar pelayanan, operator

penyelenggara bisa berbuat semaunya. Standar pelayanan haji

itu bisa ditetapkan dengan merujuk pada undang-undang

nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.6 Dalam

undang-undang dijelaskan bahwa konsumen berhak

mendapatkan tiga hal yaitu kenyamanan, keamanan,

keselamatan, hak mendaptkan ganti rugi, dan hak

memeperoleh informasi.7 Undang-undang tersebut sangat

relevan untuk diterapkan dalam standar pelayanan ibadah haji

dan umroh. Selama ini hak-hak jamaah sering kali diabaikan

oleh operator penyelenggara. Misalnya, dengan banyaknya

jamaah yang kesulitan mengakses informasi. Jamaah tidak

tahu fasilitas apa yang seharusnya mereka dapatkan. Selain

itu, ganti rugi itu menjadi hak jamaah.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

menerima 56.682 pengaduan dari calon jemaah yang batal

berangkat umrah sepanjang 2017. jumlah pengaduan yang

tinggi tersebut terutama dipicu oleh kasus First Travel dari PT

First Anugerah Karya Wisata sebanyak 17.557 pengaduan.

6 Shidarta. 2016 Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta :

PT Gramedia Widya Sarana Indonesia, Hal 50 7 Abdul Halim barkatullah. 2010 , Hak – hak Konsumen, Bandung :

Nusa Media, Hal 27

 

Page 17: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

6

jamaah gagalberangkat tahun2015jamaah gagalberangkat tahun2016jamaah gagalberangkat tahun2017

sumber : Kompas.com diakses pada 10 juli 2018

(YLKI) Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia telah

melakukan mediasi antara penyedia layanan perjalanan umrah

dengan para jamaah umroh, sebagian dari hasil mediasi,

dananya cair, namun masih banyak pula yang masih belum

menemukan solusi. YLKI mengapresiasi upaya penegakan

hukum pidana terhadap kasus first travel, meski sebenarnya

terlambat karena sudah banyak korban. Upaya penegakan

hukum lewat jalur pidana dinilai bukan satu – satunya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus

Abadi mengatakan banyak jamaah yang tidak diberangkatkan

hingga awal 2017,sebanyak 15.270 orang pada tahun 2015,

tahun 2016 sebanyak 23.573 dan tahun 2017 sebanyak 13.577

0rang yang tidak jadi berangkat ketanah suci , perusahaan

tersebut memiliki beberapa persoalan. Utamanya soal

perubahan jadwal keberangkatan jemaah umrah. "Banyak

persoalan tentang perubahan jadwal keberangkatan”.

Daftar Tabel 1.1

Jamaah Gagal Berangkat

 

Page 18: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

7

Biasanya terjadi 3 bulan sebelum penutupan musim

umrah," ujar Radhitya saat bersaksi dalam sidang di

Pengadilan Negeri Depok, Senin (29/3/2018). Dari data First

Travel sendiri yang mendaftar pada paket promo mencapai

72.682, sedangkan yang sudah berangkat mencapai angka

14.000. Sebanyak 58.682 belum juga diberangkatkan oleh

firts travel :

Daftar Tabel 1.2

Total Jamaah Pendaftar Paket Promo

Kementrian Agama resmi mencabut izin operasional first

travel sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU)

mulai 1 agustus 2017 berdasarkan keputusan mentri agama

per 1 Agustus 2017. Pengelola first travel terkena pasal

penggelapan dan penipuan. Dan lebih dari pada itu hukuman

yang diberikan berupa refund semua deposit jamaah umrah

first travel yang sudah terdaftar.

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

jamahberangkat

jamaah tidakberangkat

total jamaah

sumber : Kompas.com diakses pada 10 juli 2018

 

Page 19: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

8

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis

tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul

”Strategi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

dalam Menyelesaikan Pengaduan dan Perlindungan

Jamaah Umroh di PT. First Travel Tahun 2017”.

B. Batasan Dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dibuat agar penelitian atau

analisis ini lebih terarah dan tidak meluas ke

permasalahan lain, maka penulis memberikan batasam

masalah agar pembahasan pada pelaksanaan penelitian ini

tidak melebar dan tetap dalam ruang lingkupnya, batasan

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Strategi

b. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

c. Pengaduan dan perlindungan Jamaah Terkait Umroh

Bermasalah

d. PT. First Travel

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah

yang telah dipaparkan, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana langkah - langkah dalam menerima

Pengaduan dan perlindungan Jamaah Umroh di

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ?

 

Page 20: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

9

b. Bagaimana Strategi YLKI dalam menerima

Pengaduan dan perlindungan Jamaah Umroh di PT.

First Travel Tahun 2017?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang berjudul “Strategi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Dalam

Menyelesaikan Pengaduan dan Perlindungan Jamaah

Umroh di PT. First Travel Tahun 2017” yaitu mampu

memecahkan masalah yang telah ditelaah sebelumnya.

Adapun jawaban dari pemecahan masalah yang ingin

dicapai adalah:

a. Untuk Mengetahui langkah – langkah penyelesaian

Pengaduan dan perlindungan Jamaah Umroh di

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

b. Untuk Mengetahui Strategi Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) dalam penyelesaian

pengaduan dan perlindungan jamaah umrah di Pt. First

travel.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Akademisi

Dari penelitian ini diharapkan mampu

memberikan tambahan wawasan dan sumber bacaan

serta informasi mengenai “Strategi Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) Dalam Menyelesaikan

 

Page 21: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

10

Pengaduan dan perlindungan Jamaah Umroh di PT.

First Travel Tahun 2017”

b. Penulis

Menambahkan pengetahuan penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

kuliah.

c. Rekomendasi

Dari penelitian ini diharapkan mampu

memberikan rekomendasi saran dan masukan yang

baik serta bermanfaat kepada lembaga, sehingga dapat

diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan

pengelolaan dengan lebih produktif.

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu

metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan

individu secara holistik (utuh).8

Data tersebut berasal dari naskah, wawancara, catatan

lapangan, vidio tape, dokumen pribadi, catatan, dan

dokumen resmi lainnya.9

8 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,

Ed.1, Cet-1, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm82 9 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1997), hlm6

 

Page 22: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

11

2. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini bertempat di Jl. Pancoran barat VII / 1,

Duren Tiga, RT 08 / 06, Pancoran, Kota Jakarta Selatan,

Daerah Khusus ibukota Jakarta 12760 Adapun penelitian

ini dilaksanakan sejak Mei –Juni 2018.

3. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terdiri dari dua jenis,

yaitu:

a. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh dari

sumber pertama dimana sebuah data didapatkan. Data

primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh

pengumpul data dari objek risetnya.10

Pada penelitian

ini yang menjadi sumber data primer yaitu berasal dari

wawancara dengan pegawai pihak YLKI bidang

Advokasi.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua yang berperan sebagai pelengkap dari

data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh

dalam bentuk yang sudah jadi dan sudah

dikumpulkan.11

Adapun data sekunder yang penulis

dapatkan yaitu berupa media cetak, website resmi,

10

H.M. sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Data Manusia,

(Yogyakarta: Graha Ilham, 2004), hlm69. 11

Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,(Jakarta: PT.

Rajawali Pers, 2008), hlm5

 

Page 23: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

12

literature kepustakaan dan internet serta arsip Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI).

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik atau metode yang dapat

digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Adapun

metode pengumpulan data yang digunakan pada

penelitian ini yaitu:

a. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka.12

Wawancara merupakan

percakapan yang diajukan sesuai dengan beberapa alur

pertanyaan kepada informan. Wawancara yang penulis

lakukan pada penelitian ini yaitu dengan beberapa

pegawai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (

YLKI).

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu penelusuran berbagai macam

dokumen seperti buku, majalah, koran, notulen rapat,

peraturan-peraturan dan sumber informasi lain yang

dilakukan peneliti.13

Metode ini didapatkan dengan

cara menggunakan data historis dari Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI) yang

merupakan dokumen resmi.

12

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2005),

hlm193 13

B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, panduan penelitian, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2010), hlm146

 

Page 24: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

13

c. Data lainnya

Yang bersumber dari studi kepustakaan, jurnal,

website resmi, brosur, dan Skripsi.

5. Teknik Analisa Data

Penulis menganalisa data dengan menggunakan

penelitian dalam pelaksanaannya penganalisaan

digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber

primer maupun dari sumber sekunder.

b. Melakukan klarifikasi terhadap data yang terkumpul

sesuai dengan masalah yang diteliti.

c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang

sudah dikemukakan dalam kerangka pemikiran.

d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun Teknik penulisan skripsi ini mengacu kepada

Keputusan Rektor Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang “Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017.”

E. Review Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, dalam

penyusunan skripsi ini penulis melakukan tinjauan pustaka

terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan dalam

pembahasannya. Hal ini penulis lakukan untuk menghindari

bentuk penjiplakan atau plagiarism.

 

Page 25: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

14

Adapun rujukan terdahulu yang menjadi rujukan penulis

yaitu:

1. Suryadi, Dosen Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Purwokerto, membahas tentang “Kajian

Yuridis Terhadap Jamaah Haji Sebagai Konsumen

Jasa Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Umroh dan

Haji Plus Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan Konsumen”.

2. Fitra Adya Roza, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas

Andalas, membahas tentang “Peranan Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia Dalam Meningkatkan

Perlindungan Konsumen di Sumatra Barat”.

Sedangkan diskripsi saya membahas tentang “Strategi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam

Menyelesaikan Pengaduan dan perlindungan Jamaah Umroh

di PT. First Travel Tahun 2017”.

F. Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan ini penulis menyajikan

krangka skripsi yang dibagi menjadi lima bab. Hal ini agar

mempermudah dan memperjelas pembahasan dari penulisan

ini. adapun sistematika penulisannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah,

Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Review Kajian Terdahulu, Metodologi

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

 

Page 26: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

15

BAB II STRATEGI YAYASAN LEMBAGA

KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM

MENYELESAIKAN PENGADUAN DAN

PERLINDUNGAN JAMAAH UMROH

Bab ini membahas tentang Pengertian Strategi

implementasi strategi, perumusan strategi juga membahas

tentang pengertian pengaduan,bentuk – bentuk pengaduan,

tata cara pengaduan, dan ketentuan pengaduan.

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN

LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA.

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang pembahasannya

meliputi tentang Sejarah Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia, Visi dan Misi, kedudukan dan tugas, Struktur

Organisasi Perusahaan, hak konsumen, kewajiban kondumen

di yayasan lembaga konsumen indonesia.

BAB IV STRATEGI YAYASAN LEMBAGA

KONSUMEN INDONESIA DALAM

MENYELESAIKAN PENGADUAN DAN

PERLINDUNGAN JAMAAH UMROH DI PT. FIRST

TRAVEL TAHUN 2017.

Temuan dan Analisis dalam bab ini peneliti akan

mengungkapkan dari hasil penelitian tersebut yang meliputi

Strategi yayasan lembaga konsumen indonesia terhadap

penyelesain pengaduan jamaah umroh di first travel tahun

2017.

 

Page 27: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

16

BAB V PENUTUP

Merupakan bab penutup dari skripsi ini yang didalamnya

memuat beberapa kesimpulan dan saran-saran dari bab

sebelumnya yang kemudian diakhiri dengan daftar pustaka

dan lampiran-lampiran.

 

Page 28: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. STRATEGI

1. Pengertian Strategi

Untuk dapat mengetahui definisi strategi dapat

diuraikan sebagai berikut:

Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang

luas yang diambil oleh organisasi; strategi adalah pilihan-

pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai

misi organisasi.14

Kata strategi berasal dari bahasa yunani “Strategos”

(stratos yang berarti militer dan AG yang berarti

memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat

rencana untuk memenangkan perang. Konsep ini relevan

pada situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai

perang dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin

suatu angkatan perang.15

Awalnya istilah ini lebih banyak

dikenal dalam dunia militer. Strategi berarti sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal.

Oleh karena itu pengertian yang paling umum tentang

istilah strategi selalu dikaitkan dengan pekerjaan para

jenderal dalam peperangan. Sedangkan menurut

14

Fandy Tjiptono, Strategi Bisnis, (Yogyakarta: ANDI, 2005), h. 38-39 15

Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management: Back to

Basic Approach, (Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003), h. 19.

 

Page 29: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

18

pengertiannya, adalah strategi menurut sebagian orang

didefinisikan sebagai berikut, di antaranya :

a. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang

terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga

yang tersedia sesuai tuntutan perubahan lingkungan.16

b. Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah

penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran

organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan

internal, perumusan kebijakan dan strategi tentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasinya

secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama

organisasi akan tercapai.17

Strategi adalah sesuatu yang harus dikerjakan.

Sedangkan taktik adalah bagaimana cara mengerjakannya.

Menurut Stephanie K. Marrus seperti yang dikutip oleh

Husein Umar, strategi didefinisikan sebagai suatu proses

penentuan rencana oleh para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan

tersebut dapat dicapai.18

Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil

kesimpulan tentang strategi yaitu :

16

Sindang Siagian, Analisa Serta Kebijaksanaan dan Strategi

Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet.ke-2, h. 17. 17

George A Stainer dan John Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta:

Erlangga, Tanpa Tahun), h. 20. 18

Dumilah Ayuningtyas, Perencanaan Strategis Untuk Organisasi

Pelayanan Kesehatan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 4

 

Page 30: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

19

a. Pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk

mencapai misi organisasi.

b. Untuk mencapai tujuan organisasi perlu alternatif

strategi yang harus dipertimbangkan dan harus dipilih.

2. Perumusan Strategi

Pada tahap perumusan strategi, perusahaan dapat

menggunakan proses manajemen strategi yang terdiri atas

enam langkah, yaitu:

a. Melakukan Analisis Lingkungan Internal

Membangun strategi bersaing yang berhasil dan

mengharuskan perusahaan memperbesar kekuatan

untuk mengatasi kelemahannya. Kekuatan merupakan

kondisi internal positif yang memberikan keuntungan

relatif dari pesaing kepada perusahaan. Kelemahan

adalah faktor-faktor internal negatif yang dapat

menghambat atau menghalangi perusahaan untuk

mencapai misi, sasaran dan tujuan perusahaan. Setiap

perusahaan sesungguhnya unik, dalam arti memiliki

karakteristiknya sendiri yang khas dan berbeda dengan

perusahaan lain.

b. Melakukan Analisis Lingkungan Eksternal

Setelah perusahaan mengetahui faktor-faktor

internal (kekuatan-kelemahan) apa saja yang dihadapi

perusahaan tersebut, perusahaan harus beralih ke

lingkungan eksternal. Tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin

membawa dampak nyata terhadap perusahaan,

 

Page 31: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

20

lingkungan kerja dan yang tidak berhubungan

langsung (lingkungan sosial). Dengan adanya analisis

pesaing, perusahaan dapat memperkirakan tingkat

persaingan dan memberikan para manajer pandangan

yang lebih realistis mengenai pasar dan posisinya.19

c. Mengembangkan visi dan misi yang jelas

Visi adalah mimpi atau harapan yang ingin

diwujudkan perusahaan di masa depan. Visi

memberikan gambaran jelas mengenai kemana arah

organisasi akan melangkah. Tanpa visi, perusahaan

tidak memiliki pegangan ataupun panduan mengenai

jalan masa depan organisasi yang ingin diciptakan.

Hal ini akan berdampak pada munculnya kerja-kerja

organisasi yang tidak berfokus pada tujuan. Oleh

karena itu, perusahaan perlu merumuskan visi yang

mudah dipahami, dapat memberikan spirit dan

berdimensi jangka panjang.

d. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan

Sebelum menyusun strategi yang komprehensif,

pemilik perusahaan terlebih dahulu harus menetapkan

sasaran dan tujuan perusahaan serta memberikan

target yang harus dicapai dan menyediakan dasar

untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Sasaran

adalah atribut-atribut jangka panjang dan luas yang

19

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2008), h. 25.

 

Page 32: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

21

berusaha dicapai perusahaan dalam arti umum. Tujuan

adalah target-target kinerja (apa dan kapan

diselesaikan, serta hal yang diukur) yang lebih spesifik

yang menunjukkan hal-hal seperti tingkat keuntungan,

produktivitas, pertumbuhan dan aspek-aspek kunci

lain dari perusahaan.

e. Merumuskan pilihan-pilihan strategik dan memilih

strategi yang tepat

Strategi adalah cara penyusunan tindakan-tindakan

yang dilakukan oleh pengelola perusahaan untuk

mencapai misi, sasaran dan tujuan perusahaan. Sampai

pada proses perumusan strategi ini, pengelola

perusahaan harus memiliki gambaran jelas tentang

tindakan terbaik. Langkah selanjutnya adalah menilai

pilihan- pilihan strategi dan selanjutnya

mempersiapkan program yang dirancang untuk

mencapai misi, sasaran dan tujuan perusahaan yang

didukung oleh anggaran dan prosedur.20

f. Menentukan pengendalian

Pengendalian meliputi proses evaluasi dan

pemberian umpan balik terhadap proses manajerial

yang tengah berlangsung sehingga rencana dapat

direalisasi dengan baik. Perubahan-perubahan yang

terjadi pada lingkungan saat perusahaan

20

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2008), h. 26.

 

Page 33: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

22

mengimplementasikan strategi dapat berbeda dengan

asumsi-asumsi yang telah ditetapkan saat strategi

dirumuskan. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme

pengendalian strategi yang baik agar perbedaan

asumsi dan kenyataan dapat diatasi menurut hasil

kerja yang diperoleh.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perumusan

strategi itu merupakan tahapan yang penting sebelum kita

menentukan strategi yang akan kita gunakan untuk

melakukan suatu pekerjaan.

3. Implementasi Startegi

Tahapan penting setelah perumusan strategi selesai

adalah implementasi strategi. Tahapan ini merupakan

tahapan yang kritis karena banyak organisasi mampu

menyusun perumusan strategi yang baik namun tidak

mampu mengimplementasikannya dengan baik.

Implementasi adalah proses ketika rencana direalisasi.

Implementasi membutuhkan keterampilan manajerial

yang berbeda dengan proses perumusan strategi.21

Dalam

implementasi strategi, ada beberapa hal penting yang

harus dilakukan perusahaan, yaitu:

a. Penetapan Tujuan Tahunan

Sasaran dan tujuan perusahaan yang telah

dirumuskan dalam proses perumusan strategi

merupakan sasaran dan tujuan lima tahunan yang

21

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2008), h. 27.

 

Page 34: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

23

harus diturunkan dalam tujuan tahunan. Perusahaan

perlu menetapkan tujaun tahunan yang mendukung

pencapaian sasaran dan tujuan lima tahunan.

b. Perumusan Kebijakan

Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan, perusahaan perlu merumuskan kebijakan-

kebijakan yang mendukung. Kebijakan adalah

seperangkat keputusan manajerial berupa aturan-

aturan yang dibuat untuk mendukung pencapaian

tujaun perusahaan.

c. Memotivasi Pekerja

Implementasi strategi adalah proses aksi yang

membutuhkan dukungan dari semua staf dan

karyawan. Proses motivasi diperlukan agar karyawan

mendukung secara penuh strategi yang akan dan

sedang dijalankan perusahaan.

d. Alokasi Sumber Daya

Sumber daya yang perlu dialokasikan kembali

untuk pencapaian tujuan-tujuan strategi yang baru

adalah keuangan, teknologi dan sumber daya

manusianya. Perubahan strategi sangat mungkin

membutuhkan perubahan alokasi sumber daya karena

adanya perubahan prioritas-prioritas dalam aktivitas

yang akan dilaksanakan.

4. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah proses yang ditujukan untuk

memastikan apakah tindakan-tindakan strategik yang

 

Page 35: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

24

dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan perumusan

strategi yang telah dibuat atau ditetapkan22

.

Dalam proses evaluasi strategi ini, ada beberapa hal

yang harus dilakukan perusahaan, yaitu:

a. Meninjau kembali permasalahan eksternal dan internal

yang terjadi saat ini, apakah terjadi perubahan-

perubahan pada saar strategi dirumuskan.

b. Adanya pengukuran kemampuan atau kinerja

perusahaan dengan memastikan kembali, apakah

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

c. Melakukan perbaikan-perbaikan untuk perkembangan

perusahaan.

d. Membantu untuk mengembangkan model di masa

medatang.23

B. PENGADUAN

1. Pengertian Pengaduan

Menurut Anwar Hadi Pengaduan adalah pernyataan

secara lisan atau tertulis atau ketidakpuasan pelanggan

terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu sistem

pelayanan. Menurut Tjiptono : “Manajemen komplain

adalah bentuk penanganan atau penataan, pengaturan

yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam

22

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2008), h. 28

23

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2008), h. 28.

 

Page 36: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

25

menyelesaikan/mengatasi sanggahan atau reaksi

ketidakpuasan atau ketidaksetujuan konsumen terhadap

proses penggunaan sumber daya organisasi, terhadap

kegiatan-kegiatan organisasi, dan terhadap kegiatan-

kegiatan fungsi manajemen yang dilakukan tidak efisien

dan efektif oleh perusahaan tersebut”. Sedangkan

Menurut Fandy Tjiptono : Manajemen komplain memiliki

lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut

adalah24

:

a. Commitment (Komitmen)

Komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk

menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan,

prioritas dan tujuan organisasi. Hal ini mencakup cara-

cara mengembangkan tujuan atau memenuhi

kebutuhan organisasi yang intinya mendahulukan misi

organisasi dari pada kepentingan pribadi (Soekidjan,

2009). Diperlukan adanya sebuah komitmen untuk

menciptakan suatu penanganan keluhan yang efektif

dan efisien. Semua anggota organisasi, termasuk pihak

manajemen, berkomitmen tinggi untuk mendengarkan

dan menyelesaikan masalah komplain dalam rangka

peningkatan kualitas produk dan jasa.

b. Fairness (Keadilan)

Keadilan dapat mencerminkan bagaimana keluhan

yang ada selalu ditangani secara adil tanpa membeda-

24

Fandy tjiptono, Pemasaran Jasa (Yogyakarta : PT andi offset, 2008),

h. 32

 

Page 37: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

26

bedakan. Sebuah proses penanganan keluhan harus

mengetahui dan memahami tentang harus mengetahui

dan memahami tentang keadilan dan kewajaran

kebutuhan serta kepentingan dari kedua belah pihak,

yaitu pihak perusahaan dan pihak konsumen.

c. Visibility (Kejelasan)

Kejelasan yaitu menyambungkan kembali

informasi sehingga dapat terlihat oleh mereka dengan

secepatnya. Dengan kata lain memberi informasi dan

mekanisme manajemen komplain sejelas-jelasnya

pada para pelanggan. Sebuah proses penanganan

keluhan sebaiknya dipublikasikan kepada para

konsumen dan kepada para staff karyawan

perusahaan. Hal ini mencakup informasi mengenai

cara dan hak dalam menyampaikan keluhan.

d. Responsiveness (Cepat Tanggap)

Cepat tanggap yaitu respon atau kesigapan

karyawan dalam membantu pelanggan dan

memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. Pada

penanganan keluhan, kecepatan merupakan hal yang

sangat penting dibutuhan oleh para konsumen.

e. Simplicity (Kemudahan)

Kemudahan merupakan adanya fasilitas dan

kemudahan yang diberikan oerusahaan kepada

pelanggan untuk menyampaikan keluhan.

 

Page 38: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

27

2. Bentuk – Bentuk Pengaduan

Bentuk Pengaduan Masyarakat Penyampaian aduan

atau informasi dari masyarakat atas terjadinya dugaan

pelanggaran kode etik atau disiplin pegawai dapat

dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu:

a. Pengaduan Secara Langsung

Pengaduan secara langsung dilakukan oleh

masyarakat dengan cara datang langsung ke meja

pengaduan (helpdesk) dan/atau bertemu langsung

dengan pejabat yang berwenang dalam menangani

pengaduan masyarakat. Pengaduan secara langsung

dilakukan dengan menyampaikan secara lisan keluhan

atau ketidakpuasan dan/atau informasi adanya dugaan

pelanggaran kode etik/disiplin pegawai. Untuk

kemudian dicatat oleh pegawai yang menangani

pengaduan masyarakat25

.

b. Pengaduan Secara Tidak Langsung

Pengaduan secara tidak langsung dilakukan oleh

masyarakat dengan cara tidak langsung berhadapan

atau bertemu dengan pejabat yang berwenang dalam

menangani pengaduan masyarakat atau datang

langsung ke meja pengaduan/saluran. Pengaduan

secara tidak langsung biasanya dilakukan melalui:

1) Short Message Service (SMS)

2) Surat

25

S. Sitorisme, “Efektivitas Sistem Informasi Layanan Pengaduan

Online Rakyat,” Yogyakarta : (2013) Pt. Andi offset, hal 27

 

Page 39: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

28

3) Faximili

4) E-mail

5) Telepon

6) Website/aplikasi yang dibuat secara khusus untuk

saluran pengaduan online, yaitu Sistem Aplikasi

Pengaduan Masyarakat (SIPUMA)

7) Kotak Pengaduan26

.

c. Materi pengaduan masyarakat dibedakan menjadi:

1) pengaduan masyarakat yang terkait dengan

penyalahgunaan wewenang/pelanggaran disiplin

yang dilakukan oleh pegawai.

2) pengaduan masyarakat yang tidak berkaitan

dengan penyalahgunaan

wewenang/pelanggaran disiplin pegawai, yaitu:

3) pengaduan yang menyangkut kinerja dan

kedinasan, misalnya tercapainya Indikator Kinerja

Utama (IKU), jam kerja, dan lain-lain.

4) pengaduan yang tidak menyangkut kinerja dan

kedinasan, misalnya perselingkuhan, pelecehan

seksual, dan lain-lain. Sumber pengaduan adalah :

a) Individu / perorangan.

b) Kelompok masyarakat.

c) Lembaga.

d) Institusi pemerintah.

26 Dwiyatno, Agus. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan

Publik. Yogyakarta: (2005) Gadjah Mada University Press, hal 30

 

Page 40: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

29

e) Pihak lain yang berkepentingan.

f) Klasifikasi pengaduan terdiri dari :

1) Pengaduan informatif, yaitu setiap

pengaduan yang dapat diselesaikan dengan

memberikan keterangan selengkap-

lengkapnya kepada pengadu. Secara teknis

pengaduan informatif merupakan

pengaduan yang terkait dengan layanan

yang diberikan, misalnya pengaduan tentang

lamanya proses pemeriksaan barang, re-

dress, permohonan ijin bongkar/timbun, dan

lain-lain.

2) Pengaduan penyimpangan, yaitu setiap

pengaduan yang dalam penyelesaiannya

memerlukan penanganan lebih lanjut

(investigasi). Secara teknis pengaduan

penyimpangan merupakan pengaduan yang

berisi tentang dugaan terjadinya

pelanggaran disiplin pegawai dan/atau kode

etik.

C. PERLINDUNGAN

1. Perlindungan Hukum

Manusia merupakan makhluk sosial atau makhluk

yang bermasyarakat, oleh karena tiap anggota masyarakat

mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya

untuk dapat bertahan hidup. Sebagai makhluk sosial,

maka secara sadar atau tidak sadar manusia selalu

 

Page 41: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

30

melakukan perbuatan hukum dan hubungan hukum.

Sehingga, dalam menjalani kehidupannya manusia tidak

dapat terlepas dari hukum yang berlaku.Perbuatan hukum

dapat diartikan sebagai setiap perbuatan yang dilakukan

dengan sengaja atau atas kehendaknya untuk

menimbulkan hak dan kewajiban yang akibatnya diatur

oleh hukum. Sedangkan hubungan hukum disini diartikan

sebagai hubungan antara dua atau lebih subjek hukum.

Dalam hubungan hukum ini, hak dan kewajiban pihak

yang satu bertentangan dengan pihak yang lain. Jadi dapat

dikatakan hak dan kewajiban akan muncul ketika terjadi

suatu hubungan hukum antara suatu pihak dengan pihak

yang lain baik hubungan hukum secara langsung, maupun

secara tidak langsung.

Tiap hubungan hukum akan menimbulkan hak dan

kewajiban yang saling berlawanan dengan kata lain

masing-masing pihak yang ada dalam perikatan hukum

akan memiliki hak dan kewajibannya masing-masing

yang harus dipenuhi. Apabila hak dan kewajiban tersebut

tidak terpenuhi maka akan menimbulkan kerugian bagi

salah satu pihak yang ada didalam perikatan, sehingga

untuk melindungi dan mengurangi konflik maka

perlindungan hukum sangat diperlukan.

Secara umum, perlindungan berarti mengayomi

sesuatu dari hal-hal yang berbahaya, sesuatu itu bisa saja

berupa kepentingan maupun benda atau barang. Selain itu

perlindungan juga mengandung makna pengayoman yang

 

Page 42: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

31

diberikan oleh seseorang terhadap orang yang lebih lemah.

Perlindungan hukum dapat diartikan segala upaya

pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum

untuk memberi perlindungan kepada warganya agar hak-

haknya sebagai seorang warga negara tidak dilanggar, dan

yang bagi melanggarnya akan dikenakan sanksi sesuai

peraturan yang berlaku.Suatu perlindungan dapat

dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a. Adanya pengayoman dari pemerintah terhadap

warganya.

b. Jaminan kepastian hukum.

c. Berkaitan dengan hak-hak warganegara.

d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang

melanggarnya.27

Perlindungan hukum adalah perlindungan akan harkat

dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi

manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan

ketentuan hukum dari kesewenangan.

2. Konsumen dan Perlindungan Konsumen

a. Konsumen

Istilah konsumen berasal dari kata consumer

(Inggris-Amerika), atau consument/konsument

27

Satjipto Raharjo, Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat

yang Sedang Berubah, 1999, Jurnal Masalah Hukum.

 

Page 43: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

32

(Belanda).28

Pengertian tersebut secara harfiah

diartikan sebagai “orang atau perusahaan yang

membeli barang tertentu atau menggunakan jasa

tertentu”.

Az. Nasution menegaskan beberapa batasan

tentang konsumen, yakni:

1) Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan

barang atau jasa yang digunakan untuk tujuan

tertentu;

2) Konsumen antara adalah setiap orang yang

mendapatkan barang dan/atau jasa untuk

digunakan dengan tujuan membuat barang

dan/atau jasa lain untuk diperdagangkan (tujuan

komersial), bagi konsumen antara, barang atau

jasa itu adalah barang atau jasa kapitan yang

berupa bahan baku, bahan penolong atau

komponen dari produk lain yang akan

diproduksinya (produsen). Konsumen antara ini

mendapatkan barang atau jasa di pasar industri

atau pasar produsen.

3) Konsumen akhir adalah setiap orang yang

mendapat dan menggunakan barang dan/atau jasa

untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya

28

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar

Grafika, Jakarta, 2009, hlm 22

 

Page 44: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

33

pribadi, keluarga dan/atau rumah tangga dan tidak

untuk diperdagangkan kembali (non komersial).29

Istilah konsumen juga dapat kita temukan dalam

peraturan perundang-undangan Indonesia. Secara yuridis

formal pengertian konsumen ada dalam Pasal 1 angka 2

UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Dalam pasal tersebut dikatakan bahwa “konsumen adalah

setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia

dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak

untuk diperdagangkan”. Dari pengertian konsumen diatas,

maka dapat kita kemukakan unsur-unsur definisi

konsumen:

1. Setiap Orang

Subjek yang disebut sebagai konsumen berarti

setiap orang yang berstatus sebagai pemakai barang

dan/atau jasa. Istilah “orang” disini tidak dibedakan

apakah orang individual yang lazim disebut

natuurlijke persoon atau termasuk juga badan hukum

yang lazim disebut sebagai rechtspersoon. Oleh

karena itu yang paling tepat adalah tidak membatasi

pengertian konsumen sebatas pada orang

perseorangan, tetapi

29

Az. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar,

Diadit Media, Jakarta, 2001, hlm. 13 dalam Celina Tri Siwi Kristiyanti. hlm.

25

 

Page 45: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

34

Konsumen harus mencakup juga badan usaha

dengan makna yang lebih luas daripada badan hukum.

2. Pemakai

Kata “pemakai” dalam bunyi penjelasan Pasal 1

angka 2 UU Perlindungan Konsumen diartikan

sebagai konsumen akhir.

3. Barang dan/atau jasa

UU Perlindungan Konsumen mengartikan barang

sebagai benda, baik berwujud maupun tidak berwujud,

bergerak maupun tidak bergerak, benda yang dapat

dihabiskan maupun yang tidak dapat dihabiskan, yang

dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau

dimanfaatkan oleh konsumen. Sementara itu, jasa

diartikan sebagai setiap layanan yang berbentuk

pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi

masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Yang tersedia dalam masyarakat

Barang/jasa yang ditawarkan kepada masyarakat

sudah harus tersedia dipasaran. Namun, di era

perdagangan sekarang ini, syarat mutlak itu tidak lagi

dituntut oleh masyarakat sebagai konsumen. misalnya,

perusahaan pengembang (developer) perumahan telah

bisa mengadakan transaksi konsumen tertentu seperti

futues trading dimana keberadaan barang yang

diperjualbelikan bukan suatu yang diutamakan Bagi

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, mahluk

hidup lain Transaksi konsumen ditujukan untuk

 

Page 46: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

35

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, dan

mahluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan.

5. Barang dan/atau jasa itu tidak untuk diperdagangkan

Pengertian konsumen dalam UUPK ini dipertegas,

yakni hanya konsumen akhir yang menggunakan

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya,

keluarganya, atau pada umumnya untuk memenuhi

kebutuhan rumahtangganya (keperluan non

komersial).

b. Perlindungan Konsumen

Teori perlindungan hukum yang terdapat dalam

UUD 1945, tepatnya dalam pembukaan UUD 1945

alinea keempat yang menyebutkan bahwa “melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia”.

Secara teoritik, alinea keempat pembukaan UUD 1945

telah menentukan suatu teori perlindungan hukum

bagi segenap bangsa Indonesia termasuk perlindungan

hukum terhadap konsumen dari suatu produk yang

dikeluarkan oleh pelaku usaha.

Setiap orang yang merupakan subjek hukum pada

suatu waktu dalam posisi tunggal maupun

berkelompok bersama orang lain dalam keadaan

apapun pasti menjadi konsumen atas suatu barang

dan/atau jasa tertentu. Keadaan yang universal ini

pada beberapa sisi menunjukan adanya berbagai

kelemahan pada konsumen sehingga konsumen tidak

mempunyai kedudukan yang aman. Oleh karena itu,

 

Page 47: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

36

secara mendasar konsumen juga membutuhkan

perlindungan hukum yang sifatnya universal juga.

Hubungan hukum antara satu orang dengan orang

lain akan menimbulkan suatu hak dan kewajiban yang

berlawanan, dimana dalam hal ini perlindungan

hukum sangat diperlukan guna mengurangi konflik

antar pihak. Dalam kaitannya dengan proses jual beli

suatu barang dan/atau jasa, dimana posisi konsumen

dianggap masih sangat lemah, maka hukum

perlindungan konsumen sangat diperlukan guna

melindungi hak-hak para konsumen yang sangat

memungkinkan menjadi korban dari para pelaku usaha

yang curang.

Perlindungan terhadap konsumen dipandang

secara materiil maupun formal makin dirasa sangat

penting, mengingat semakin majunya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor

penggerak bagi produktifitas dan efisiensi produsen

atas barang dan/atau jasa yang dihasilkannya dalam

rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka

mencapai tujuannya maka secara sadar maupun tidak

sadar konsumenlah yang rawan terkena dampaknya.30

Hukum perlindungan konsumen yang berlaku di

Indonesia memiliki dasar hukum yang telah ditetapkan

30

Husni Syawali, Neni Sri Imaniyati, “Hukum Perlindungan

Konsumen”, (cet.1, Bandung, Mandar Maju, 2000)

 

Page 48: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

37

oleh pemerintah. Dasar hukum yang pasti memberikan

perlindungan terhadap hak-hak konsumen agar dapat

dilakukan dengan penuh optimisme. Pengaturan

tentang hukum perlindungan konsumen telah diatur

dalam UUPK. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UUPK

disebutkan bahwa:

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang

menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi

perlindungan kepada konsumen.

Kepastian hukum untuk memberi perlindungan

kepada konsumen berupa perlindungan terhadap hak-

hak konsumen, yang diperkuat melalui undang-

undang khusus, memberi harapan agar pelaku usaha

tidak bertindak sewenang-wenang yang selalu

merugikan hak-hak konsumen.5

Perlindungan konsumen yang dijamin oleh

undang-undang ini adalah adanya kepastian hukum

terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen.

Kepastian hukum itu meliputi segala upaya

berdasarkan hukum untuk memberdayakan konsumen

memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang

dan/atau jasa yang merupakan kebutuhannya serta

mempertahankan dan membela hak-haknya apabila

dirugikan oleh pelaku usaha.

Adapun tujuan penyelenggaraan, pengembangan

dan pengaturan perlindungan konsumen yang

direncanakan adalah untuk meningkatkan martabat

 

Page 49: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

38

dan kesadaran konsumen, dan secara tidak langsung

mendorong pelaku usaha dalam menyelenggarakan

kegiatan usahanya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Pengaturan perlindungan konsumen dilakukan

dengan:

1) Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang

mengandung akses dan informasi, serta menjamin

kepastian hukum;

2) Melindungi kepentingan konsumen pada

khususnya dan kepentingan seluruh pelaku usaha

pada umumnya;

3) Meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa;

4) Memberikan perlindungan kepada konsumen dari

praktik usaha yang menipu dan menyesatkan;

5) Memadukan penyelenggaraan, pengembangan

dan pengaturan perlindungan konsumen dengan

bidang-bidang perlindungan pada bidang-bidang

lainnya.31

Secara universal diakui adanya hak-hak konsumen

yang secara universal pula harus dilindungi dan

dihormati, yaitu:

1) Hak keamanan dan keselamatan

2) Hak atas informasi

3) Hak untuk memilih

4) Hak untuk didengar

31

Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Visimedia,

Jakarta, 2008, hlm. 4

 

Page 50: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

39

5) Hak atas lingkungan hidup

6) Hak untuk didengar

7) Hak atas lingkungan hidup32

Hak konsumen dalam jual beli dengan pelaku

usaha telah diatur dalam berbagai peraturan yang

belaku di Indonesia, salah satunya yang terdapat

dalam pasal 4 UUPK yang menyebutkan bahwa hak

konsumen adalah:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan

keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan

atau jasa.

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta

mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai

dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur

mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau

jasa.

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya

atas barang dan/atau jasa yang digunakan.

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan

dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

32

Husni Syawali, Neni Sri Imaniyati, “Hukum Perlindungan

Konsumen”, (cet.1, Bandung, Mandar Maju, 2000), hlm. 39

 

Page 51: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

40

f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan

konsumen.

g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara

benar dan jujur serta tidak diskriminatif.

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi

dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau

jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya.

i. Hak – hak yang diatur dalam ketentuan dan

perundang – undangan lainnya.

Tujuan utama konsumen mengkonsumsi barang

dan/atau jasa adalah memperoleh manfaat dari barang

dan/atau jasa yang dikonsumsinya tersebut. Perolehan

manfaat tersebut tidak boleh mengancam keselamatan,

jiwa dan harta benda konsumen serta harus menjamin

kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.

Sebagai konsumen tentu saja tidak mau memilih

barang dan/atau jasa yang dapat mengancam

keselamatan jiwa dan hartanya sehingga konsumen

harus diberi kebebasan dalam memilih barang

dan/atau jasa yang dikonsumsinya. Kebebasan

memilih ini berarti tidak ada unsur paksaan atau tipu

daya pelaku usaha agar konsumen memilih barang

dan/atau jasa yang diproduksinya.

Konsumen harus mendapatkan suatu informasi

yang jelas dan benar atas barang dan/atau jasa yang

akan ia konsumsi. Informasi inilah yang nantinya akan

 

Page 52: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

41

menjadi landasan bagi konsumen dalam memilih suatu

barang dan/atau jasa yang akan ia konsumsisehingga

sangat diharapkan para pelaku usaha memberikan

informasi yang benar dan jelas tentang barang

dan/atau jasa yang diproduksinya.

Tidak jelasnya suatu informasi yang didapatkan

oleh konsumen akan barang dan/atau jasa yang ia

gunakan untuk memenuhi kebutuhannya dapat

menimbulkan suatu kerugian. Kerugian tersebut

menandakan adanya suatu kelemahan atau kekurangan

dalam barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh

pelaku usaha. Pelaku usaha diharapkan dapat

berlapang dada dalam menerima setiap pendapat dan

keluhan dari konsumen. Disisi lain pelaku usaha juga

diuntungkan dengan adanya berbagai pendapat dan

keluhan, pelaku usaha mendapat masukan untuk

meningkatkan kualitas produk yang ia tawarkan.

Posisi konsumen yang lebih lemah juga

memberikan hak untuk mendapatkan pembinaan dan

pendidikan yang baik dari pelaku usaha tentang

bagaimana cara mengkonsumsi yang bermanfaat bagi

konsumen, bukan berupaya mengexploitasi konsumen.

Banyaknya hak-hak yang harus dilindungi, maka

perlidungan konsumen sangat patut untuk

diperhatikan. Dimana pengertian perlindungan

konsumen menurut pasal 1 UU no.8 Tahun 1999

tentang perlindungan konsumen, yaitu:

 

Page 53: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

42

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang

menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi

perlindungan kepada konsumen.33

Pengertian yang diatur dalam undang-undang

tersebut, maka terlihat tujuan dari perlindungan

konsumen itu sendiri, antara lain:

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan

kemandirian konsumen untuk melindungi diri;

2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen

dengan cara menghindarkan dari ekses negatif

pemakaian barang dan/atau jasa;

3. Meningkatkan pemberdyaan konsumen dalam

memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya

sebagai konsumen;

4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen

yang mengandung unsur kepastian hukum,

keterbukaan informasi serta akses untuk

memperoleh informasi;

5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha, sehingga

tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab dalam

penyediaan barang dan/atau jasa yang

berkualitas.34

33

Husni Syawali, Neni Sri Imaniyati, “Hukum Perlindungan

Konsumen”, (cet.1, Bandung, Mandar Maju, 2000)

34 http://www.satulayanan.net/layanan/keluhan-konsumen/pengertian-

dan-tujuan-perlindungan-konsumen diakses tanggal 5 Mei 2014

 

Page 54: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

43

konsumen lebih lemah dibanding pelaku usaha.

Oleh karena itu diperlukan adanya advokasi,

perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa yang

patut bagi konsumen. Patut berarti tidak memihak

kepada salah satu pihak dan sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku.

Asas-asas yang dianut dalam hukum perlindungan

konsumen sebagaimana disebutkan dalam pasal 2

UUPK adalah:

1. Asas manfaat

Asas ini mengandung makna bahwa

penerapan UUPK harus memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya kepada kedua pihak, konsumen

dan pelaku usaha. Sehingga tidak ada salah satu

pihak yang kedudukannya lebih tinggi dibanding

pihak lainnya. Kedua belah pihak harus

memperoleh hak-hak yang dimilikinya.

2. Asas keadilan

Penerapan asas ini dapat dilihat dalam pasal 4

-7 UUPK yang mengatur mengenai hak dan

kewajiban konsumen dan pelaku usaha.

Diharapkan dengan asas ini konsumen dan pelaku

usaha dapat memperoleh haknya dan menunaikan

kewajibannya secara seimbang.

 

Page 55: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

44

3. Asas keseimbangan

Melalui penerapan asas ini diharapkan

kepentingan konsumen, pelaku usaha serta

pemerintah dapat terwujud secara seimbang, tidak

ada pihak yang lebih dilindungi.

4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen

Diharapkan penerapan UUPK akan

memberikan jaminan atas keamanan dan

keselamatan konsumen dalam penggunaan,

pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa

yang dikonsumsi.

5. Asas kepastian hukum

Asas ini dimaksudkan supaya konsumen

maupun pelaku usaha dapat menaati hukum dan

memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan

perlindungan konsumen, serta negara menjamin

kepastian hukum.

Perlindungan konsumen yang diselenggarakan

tidak akan berjalan dengan baik apabila pemerintah

tidak ikut serta melaksanakan perannya dalam usaha

memberikan perlindungan kepada konsumen sesuai

dengan yang diamanatkan oleh undang-undang yang

berlaku.

3. Peran Pemerintah Dalam Melindungi Konsumen

a. Peran Pemerintah Sebagai Pembina

Dalam UUPK pasal 29 ayat 1 dinyatakan bahwa:

 

Page 56: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

45

Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan

penyelenggaraan perlindungan konsumen yang

menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku

usaha serta dilaksanakannya kewajiban konsumen dan

pelaku usaha.

Dalam penjelasan umum Peraturan Pemerintah

Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan

Konsumen, disebutkan bahwa:

Pembinaan perlindungan konsumen yang

diselenggarakan oleh pemerintah adalah sebagai upaya

untuk menjamin diperolehnya hak konsumen dan

pelaku usaha serta dilakukannya kewajiban masing-

masing sesuai dengan asas keadilan dan asas

keseimbangan kepentingan.

Tugas pemerintah dalam melakukan pebinaan

penyelenggaraan perlindungan konsumen telah

dijabarkan dalam peraturan. Sebagaimana disebutkan

dalam PP No 58 Tahun 2001 dalam Pasal 4, yaitu:

Untuk menciptakan iklim usaha dan

menumbuhkan hubungan yang sehat antara pelaku

usaha dan konsumen, menteri melakukan koordinasi

penyelenggaraan perlindungan konsumen dengan

menteri teknis terkait. Tugas-tugas koordinasi yang

dimaksudkan adalah:

 

Page 57: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

46

b. Menyusun kebijakan di bidang perlindungan

konsumen

c. Memasyarakatkan peraturan perundang-undangan dan

informasi yang berkaitan dengan perlindungan

konsumen

d. Meningkatkan peran BPKN dan BPSK melalui

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

lembaga

e. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pelaku

usaha dan konsumen terhadap hak dan kewajiban

masing-masing

f. Meningkatkan pemberdayaan konsumen melalui

pendidikan, pelatihan, dan keterampilan

g. Meneliti terhadap barang dan/atau jasa yang beredar

yang menyangkut perlindungan konsumen

h. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa

i. Meningkatkan kesadaran sikap jujur dan tanggung

jawab pelaku usaha dalam memproduksi,

menawarkan, mempromosikan, mengiklankan, dan

menjual barang dan/atau jasa

j. Meningkatkan pemberdayaan usaha kecil dan

menengah dalam memenuhi standar mutu barang

dan/atau jasa serta pencantuman label dan klausula

baku.

 

Page 58: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

47

4. Peran Pemerintah Sebagai Pengawas

Berbicara mengenai perlindungan konsumen adalah

berbicara tentang tanggung jawab semua pihak yaitu

pemerintah, pelaku usaha, organisasi konsumen, dan

konsumen itu sendiri. Tanpa adanya andil dari keempat

unsur tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing

maka tidaklah mudah mewujudkan kesejahteraan

konsumen.35

Pemerintah bertindak sebagai pengayom

masyarakat, dan juga sebagai pembina pelaku usaha

dalam meningkatkan kemajuan industri dan

perekonomian negara. Bentuk perlindungan konsumen

yang diberikan adalah dengan mengeluarkan undang-

undang, peraturan- peraturan pemerintah, atau penerbitan

standar mutu barang. Disamping itu, tidak kalah

pentingnya adalah melakukan pengawasan terhadap

penerapan peraturan, ataupun standar-standar yang telah

ada. Sikap yang adil dan tidak berat sebelah dalam

melihat kepentingan konsumen dan produsen diharapkan

mempu memberikan perlindungan terhadap konsumen.

Perlindungan konsumen tidak harus berpihak pada

kepentingan konsumen yang merugikan kepentingan

pelaku usaha, jadi harus ada keseimbangan.

35

Ahmadi Miru, dan Sutarrnan Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen,

Cetakan kedua, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), Hal. 110.

 

Page 59: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

48

BAB III

GAMBARAN UMUM

YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA

A. Sejarah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

1. Langkah Awal Menuju Gerakan Konsumen

Pendirian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) didasari pada perhatian atas kelangkaan produk

nasional yang berkualitas dan kecenderungan memilih dan

berbelanja produk impor di era tahun 70an, serta perhatian

terhadap perlunya pemberdayaan bangsa dan produksi

dalam negeri. Kelembagaannya disahkan melalui Akte

Notaris Loemban Tobing,S.H pada tanggal 11 Mei 1973.

YLKI diprakarsai oleh figur-figur yang telah ikut

berjasa dalam masa perjuangan kemerdekaan, sebagian

besar diantaranya adalah para tokoh perempuan pejuang

seperti Ibu Sujono Prawirabisma, Ibu SK Trimurti, Ibu

Soemarno serta Ibu Lasmidjah Hardi (yang kemudian

menjadi Ketua YLKI pertama). Keberadaan YLKI

diharapkan tidak hanya dapat mendorong penggunaan

produk dalam negeri ditengah maraknya keberadaan

produk impor, tetapi juga memperkuat posisi konsumen.

Berbeda dengan gerakan konsumen di negara-negara

maju, gerakan konsumen di Indonesia tidak hanya

berfokus pada kepentingan konsumen semata. Sebagai

suatu negara berkembang, dimana produsen juga

 

Page 60: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

49

dianggap masih berada pada tahap pertumbuhan,

diperlukan sudut pandang yang seimbang untuk menilai

kepentingan konsumen dan produsen. Dukungan Presiden

dan Gubernur Jakarta pada masa itu merupakan

pendorong bagi keterlibatan lembaga Pemerintah lainnya

dalam kegiatan YLKI.

YLKI bergabung dengan Organisasi Konsumen

Internasional (International Organization of Consumer’s

Union – IOCU) sejak 15 Maret 1974, dan telah menjadi

Anggota Penuh dari Organisasi yang sekarang dikenal

sebagai Consumers International (CI).

2. Masa-Masa Penggalangan Kekuatan

Pertumbuhan ekonomi nasional pada era tahun 70an

sampai awal tahun 80an diwarnai dengan perkembangan

yang pesat dalam sektor industri, tetapi belum disertai

dengan peningkatan kualitas barang dan jasa. Dalam masa

kini, YLKI memusatkan kegiatannya untuk melakukan

pengawasan atas kualitas berbagai barang dan jasa yang

beredar di pasaran, yang sebagian besar masih belum

memenuhi standar. Berbagai masukan yang diberikan

YLKI bagi Pelaku Usaha dan Pemerintah sangat penting

bagi perbaikan dan penetapan standar mutu.

Selama dekade 80an, YLKI mengembangkan

kesadaran baru atas pentingnya melibatkan masyarakat

secara langsung dalam upaya memperkuat jaringan yang

diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan perlindungan

konsumen. Pada periode ini YLKI mengerahkan segala

 

Page 61: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

50

upayanya untuk pembangunan jaringan, pengembangan

institusi serta pemahaman ideologi gerakan konsumen

/konsumerisme. Selama dekade ini, kekuatan YLKI juga

difokuskan untuk mendesakkan sebuah kebijakan strategis

dan mendasar agar negeri ini mempunyai Undang-undang

Perlindungan konsumen.

Pada dekade 90an, ketika Undang-undang

Perlindungan Konsumen (UUPK) telah menjadi hukum

positif di Indonesia, agenda terbesar YLKI adalah agar

UUPK mampu menjadi produk hukum yang efektif untuk

melindungi konsumen. Periode ini juga merupakan masa

di mana YLKI menjalankan peranan penting dalam

pengawasan atas efek negatif dari pemberlakuan

perdagangan bebas dalam era globalisasi, antara lain

dalam menghadapi privatisasi berbagai komoditas publik

yang berpotensi menjadi instrumen efektif untuk

mereduksi hak-hak konsumen.

3. Tonggak Sejarah YLKI

a. Tahun 1973

Tanggal 11 Mei 1973, Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia disahkan melalui Akte Pendirian

No.26 dari Notaris Loemban Tobing, S.H. YLK resmi

menjadi Lembaga Perlindungan Konsumen pertama di

Indonesia dengan Ibu Lasmidjah Hardi sebagai Ketua.

Posisi YLK semakin kuat setelah dikukuhkan oleh

Gubernur Jakarta pada saat itu – Bapak Ali Sadikin,

 

Page 62: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

51

tanggal 28 Juli 1973 dengan Surat Keputusan No.

D.V-b.1/37/73.

b. Tahun 1974

Bulan April 1974 YLK menerbitkan majalah

Warta Konsumen sebagai wadah informasi dan

pendidikan bagi konsumen. Majalah bulanan ini terus

bertahan hingga sekarang. YLK kemudian bergabung

dengan International Organization of Consumers

Union – IOCU sejak 15 Maret 1974, dan aktif

sebagai full member organisasi internasional yang

kini bernama Consumers International (CI) yang

berpusat di London.

c. Tahun 1975

Memenuhi perannya sebagai lembaga

perlindungan konsumen, YLK mendapat kesempatan

dari Pemerintah DKI untuk melakukan uji komparatif

barang hasil industri dengan sampel yang diambil dari

pasar. Hasil pengujian dan penelitian diumumkan dan

dipublikasikan di majalah Warta Konsumen agar

dapat menjadi panduan bagi konsumen.

d. Tahun 1989

YLKI di bawah pimpinan Zumrotin KS

menggagas Bulan Pengaduan untuk menjaring

pengaduan konsumen secara kolektif menyangkut

kasus yang bersifat massal dan tematik seperti

pelayanan telepon, kesehatan, listrik, air, kereta api,

bandara hingga kartu kredit. Kegiatan ini bertujuan

 

Page 63: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

52

untuk memberi umpan balik kepada pemberi layanan

publik.

e. Tahun 1991

Erna Witoelar, Ketua Pengurus Harian YLKI

periode 1986-1989 diangkat menjadi Presiden IOCU

dalam kongres di Hong Kong tahun 1991. Posisi

tersebut dijabatnya selama dua periode hingga tahun

1997. Terpilihnya aktivis yang bergabung dengan

YLKI sejak tahun 1975 ini sekaligus membuktikan

pengakuan internasional terhadap YLKI.

f. Tahun 1997

Tanggal 13 April 1997 menjadi tanggal bersejarah

bagi YLKI karena untuk pertama kalinya YLKI

mengajukan gugatan hukum untuk kepentingan publik

(class action) terhadap PLN dalam kasus listrik mati

se-Jawa Bali. Kendati gagal di pengadilan, kasus ini

berhasil mengangkat gaung class action kepada

publik.

g. Tahun 1999

Setelah turut aktif memperjuankannya, Undang-

undang no.8 tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen atau UUPK akhirnya disahkan pemerintah.

UUPK patut diapresiasi sebagai suatu terobosan

hukum, meski implementasinya masih banyak

kekurangan.

h. Tahun 2006

 

Page 64: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

53

Departemen Perdagangan RI menganugerahkan

Indonesia Consumers Protection Award, sebuah

penghargaan khusus yang diberikan kepada

YLKI sebagai pemrakarsa perlindungan konsumen di

Indonesia. Penghargaan diberikan di Kuta, Bali, saat

berlangsungnya “Southeast Asian Conference on

Consumers Protection 2006″

B. Visi dan Misi

1. Visi

YLKI adalah tatanan masyarakat yang adil dan

konsumen berani memperjuangkan hak-haknya secara

individual dan berkelompok.

2. Misi :

a. Melakukan pengawasan dan bertindak sebagai

pembela konsumen.

b. Memfasilitasi terbentuknya kelompok-kelompok

konsumen

c. Mendorong keterlibatan masyarakat sebagai pengawas

kebijakan public

d. Mengantisipasi kebijakan global yang berdampak

pada konsumen.

C. Kedudukan dan Tugas

1. Kedudukan

Berdasarkan Pasal 1 bab 9 UU Perlindungan

Konsumen, Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya

Masyarakat (LPKSM) adalah lembaga non-pemerintah

 

Page 65: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

54

yang terdaftar dan diakui oleh pemerintah yang

mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen.

2. Tugas

Tugasnya meliputi kegiatan pasal 44 ayat (3) UU

Perlindungan Konsumen :

a. Menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan

kesadaran atas hak dan kewajiban dan kehati-hatian

konsumen dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa

b. Memberikan nasihat kepada konsumen yang

memerlukannya

c. Bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya

mewujudkan perlindungan konsumen

d. Membantu konsumen dalam memperjuangkan

haknya, termasuk menerima keluhan atau pengaduan

konsumen

e. melakukan pengawasan bersama pemerintah dan

masyarakat terhadap pelaksanaan perlindungan

konsumen.

D. Hak Konsumen

Hak Konsumen adalah:

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta

mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan

nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan

 

Page 66: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

55

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa

4. Hak untuk didengan pendapat dan keluhannya atas barang

dan/atau jasa yang digunakan

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan

upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen

secara patut

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan

konsumen

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau

penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima

tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

E. Kewajiban Konsumen

Kewajiban/Tanggungjawab Konsumen adalah :

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur

pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi

keamanan dan keselamatan

2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian

barang dan/atau jasa

3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa

perlindungan konsumen secara patut.

 

Page 67: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

56

F. Struktur Organisasi

1. Pembina

a. Tini Hadad

b. Az Nasution

c. Ratjih Natawidjaya

d. Erna Witoelar

e. Indah Sukmaningsih

f. Rini Sumarno

g. Sidjan

h. Dr. Paul Matulessy

i. Elisabeth Hutama

j. Huzna Zahir

2. Pengawas

a. Zumrotin

b. Irwan Julianto

c. Irama Gani

3. Pengurus 2015-2020

a. Tulus Abadi (Ketua YLKI)

b. Sudaryatmo (Sekretaris I)

c. Agus Sujatno (Sekretaris II)

d. Rini Isworo (Bendahara)

e. Sri Wahyuni

f. Sularsi

 

Page 68: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

57

 

Page 69: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

58

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN DILAPANGAN

A. Langkah – langkah Pengaduan Jamaah

1. Ketentuan Pengaduan Jamaah

Dengan mengadu, melaporkan, memberikan informasi,

YLKI dalam hal ini maka setuju bahwa anda telah

membaca, memahami dan menerima ketentuan umum

tindaklanjut pengaduan ini (“Ketentuan Umum”).

Ketentuan Umum ini merupakan suatu perjanjian sah

antara anda dan YLKI.

a. Ketentuan Umum dan Privasi Tindak lanjut

Aduan :

1) Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia adalah

salah satu Lembaga Pemberdayaan Konsumen

Swadaya Masyarakat di Indonesia yang tugas dan

fungsinya sebagaimana diamanatkan dalam pasal

44 ayat (3) UU No 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.

2) Layanan ini hanya membantu memudahkan

konsumen dalam menyampaikan pengaduan,

memberikan informasi ataupun pertanyaan kepada

YLKI.

3) Layanan pengaduan yang diberikan adalah terkait

fasilitasi pemenuhan hak konsumen yang tidak

 

Page 70: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

59

dipenuhi oleh pelaku usaha sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang No 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen.

4) Anda dapat menggunakan layanan ini setelah

membaca dengan teliti dan memenuhi prosedur

yang dijelaskan dalam setiap layanan.

5) Layanan online ini untuk Pengad.uan terkait

perlindungan konsumen bukan pertanyaan,

tembusan atau konsultasi.

6) Pengaduan yang bisa ditindaklanjuti adalah

beberapa hal sebagai berikut :

a) Substansi yang diadukan merupakan kategori

sengketa konsumen yaitu sengketa antara

konsumen akhir dengan pelaku usaha.

b) Konsumen yang mengadu merupakan kategori

konsumen akhir yaitu konsumen yang

membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi

sendiri dan tidak untuk diperjualbelikan,

disewakan atau digunakan untuk usaha.

c) Konsumen sudah melaksanakan kewajiban

sesuai perundang-undangan yang ada dan atau

kontrak yang ditandatangani dengan pelaku

usaha.

d) Ada Pelanggaran Hak Konsumen sebagaimana

yang tercantum dalam UU No 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen.

 

Page 71: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

60

e) Nilai Tuntutan kerugian materiil maksimal Rp

300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah)

f) Nilai Tuntutan yang diterima bukan kerugian

Immateriil.

g) Perkara yang diadukan tidak sedang ditangani

oleh pengacara.

h) Perkara yang diadukan tidak sedang diadukan/

ditangani oleh lembaga lain yaitu Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen, Pengadilan

dll.

i) Konsumen sudah mengadu secara tertulis ke

pelaku usaha dan tidak mendapatkan

tanggapan.

j) Barang / jasa yang diadukan bukan barang

/jasa yang illegal1.

B. Tata Cara Pengaduan

Pertama, cara yang dapat dilakukan untuk mengadu

adalah melalui telepon, surat, atau datang langsung.

Pengaduan melalui telepon dikategorikan menjadi dua yaitu

hanya minta informasi atau saran dan pengaduan yang perlu

tindak lanjut. Seandainya hanya minta saran maka telpon itu

cukup dijawab secara lisan pula dan diberikan saran pada saat

itu juga dan selesai. Sedangkan telepon konsumen yang

meminta pengaduannya ditindaklanjuti, maka konsumen

1 https://pelayanan.ylki.or.id/kb/faq.php?id=2 diakses pada tanggal 14 –

05 – 2018 pukul 20.42

 

Page 72: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

61

diharuskan mengirim surat pengaduan secara tertulis ke

YLKI.

Isi surat tersebut kurang lebih menjelaskan kronologis

kejadian yang dialami sehingga merugikannya. Beserta surat

wajib dicantumkan identitas dan alamat lengkap serta barang

bukti atau fotocopy dokumen pelengkap lainnya misalnya

kwitansi pembelian, kartu garansi, atau surat perjanjian.

Sebelum mengadu ke YLKI, konsumen dianjurkan untuk

melakukan komplain secara tertulis ke pelaku usaha terlebih

dahulu. Cantumkan juga tuntutan dari pengaduan konsumen

tersebut.

Kedua, setelah surat masuk ke YLKI, resepsionis

meregister semua surat-surat yang masuk secara keseluruhan.

Selanjutnya surat diberikan kepada pengurus harian.

Setidaknya ada tiga hal yang akan dilakukan yaitu

ditindaklanjuti/tidak ditindaklanjuti, bukan sengketa

konsumen, dan bukan skala prioritas. Surat ini kemudian di

disposisikan ke Bidang Pengaduan Konsumen dan dilakukan

register II Khusus sebagai data pengaduan.

Ketiga, setelah surat sampai ke personel yang menangani

maka dilakukan seleksi administrasi disini berupa

kelengkapan secara administrasi.

Berdasarkan hasil temuan yang penulis dapatkan ternyata

langkah – langkah yang harus dilakukan oleh jamaah harus

memenuhi syarat – syarat data diatas. Jamaah tidak bisa

sembarangan begitusaja mengaduakan aduannya tanpa

memiliki syarat – syarat ketentuan aduan, dapat dilihat dui

 

Page 73: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

62

website resmi YLKI. Begitupun hasil wawancara yang

penulis temui oleh beberapa jamaah yang mengadu kepada

YLKI seperti berikut :

1. Andriyani

“Saya sebagai jamaah korban first travel merasa

dirugikan oleh karena itu saya mengadu kepada YLKI

agar masalah yang saya hadapi menemukan win win

solution. Proses pengaduan kepada YLKI sangat

memudahkan kita karena melalui website resmi di

pelayanan.ylki.or.id kita dapat mengetahui persyaratan

yang berlaku juga sangat menghemat waktu dan biaya.”

2. Abdullah (orang tua laki-laki dari andriyani)

“Ya namanya orang kampung mas kalau gak ada yang

bantu saya bingung mau ngapain, untungnya anak saya

ngerti harus kemana.”

3. Suranti (orang tua perempuan dari andriyani)

“Betul mas YLKI memberikan angin segar untuk para

korban jamaah first travel karena membantu kami dalam

menyuarakan pendapat kami, dalam masalah pengaduan

kami sangat dimudahkan oleh YLKI2”

Hasil observasi dan wawancara yang penulis dapat di

lapangan kepada jamaah korban first travel sudah bisa penulis

simpulkan bahwa jamaah sudah mengetahui langkah –

langkah pengaduan ke YLKI. Dengan adanya YLKI jamaah

khususnya yang pernah mengalami kasus gagal berangkat

2 Hasil wawancara kepada korban jamaah first travel hari sabtu tanggal 1

september 2018 pukul 11 : 23

 

Page 74: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

63

umroh karena pihak penyelenggara menyalahgunakan deposit

jamaah merasa terbantu karena YLKI tidak menyulitkan

dalam proses pengaduan.

Berikut juga penulis menyajikan langkah – langkah dari

pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) :

a. Proses Administrasi

Langkah selanjutnya setelah dilakukan proses

administasi dan analisis substansi adalah korespondensi

kepada pelaku usaha dan instansi terkait sehubungan

dengan pengaduan konsumen. Pada tahap pertama

korespodensi, dilakukan tanggapan dan penjelasan

mengenai kebenaran dan pengaduan konsumen tersebut.

YLKI akan memberikan kesempatan untuk mendengarkan

pendapat kedua belah pihak yaitu versi konsumen dan

versi pelaku usaha.YLKI menyebutkan biasanya kasus

pengaduan sudah terselesaikan dalam tahap ini, dimana

pelaku usaha memberikan surat yang isinya permintaan

maaf kepada konsumen dan sudah dilakukan penyelesaian

langsung kepada konsumennya.

Namun tidak menutup kemungkinan dalam

korespodensi ini masing-masing pihak tidak menjawab

persoalan dan bersikukuh dengan pendapatnya. Dalam

kondisi ini YLKI mengambil inisiatif dan proaktif untuk

menjadi mediator. YLKI membuat surat undangan

untuk mediasi kepada para pihak yang sedang bersengketa

untuk mencari solusi terbaik.

 

Page 75: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

64

b. Proses Mediasi

YLKI memberi kesempatan kepada kedua belah pihak

untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya tanpa

boleh dipotong oleh pihak lain sebelum pihak pertama

selesai memberikan penjelasan. Setelah masing-masing

menyampaikan masalahnya, maka YLKI memberikan

waktu untuk klarifikasi dan koreksi tentang apa yang

disampaikan oleh masing-masing pihak. Adapun langkah

– langkah pengaduan ke YLKI3 :

3 Sumber : hasil wawancara oleh pihak YLKI pada hari jumat tanggal

31 juli 2018 pukul 10 : 40 WIB

 

Page 76: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

65

Daftar Tabel 1.3

Alur pengaduan ke YLKI

Setelah permasalahannya diketahui, maka masing-

masing pihak berhak menyampaikan opsi atau tuntutan yang

diinginkan, sekaligus melakukan negosiasi atas opsi atau

tuntutan tersebut untuk mencapai kesepakatan. Apabila telah

dicapai kesepakatan, maka isi kesepakatan itu dituangkan

dalam Berita Acara Kesepakatan.4 Tahap akhir dari proses

mediasi adalah mengimplementasikan hasil kesepakatan.

Dalam melakukan penyelesaian kasus secara mediasi, ada dua

kemungkinan yang bisa terjadi yaitu terjadinya kesepakatan

berarti kasus selesai atau tidak terjadi kesepakatan alias

deadlock. Artinya kasus selesai dalam tingkatan litigasi. Dari

aduan yang selama ini ditangani YLKI, mayoritas kasus dapat

diselesaikan dengan tercapainya kesepakatan damai. Meski

4 Sumber hasil wawancara yayasan lembaga konsumen indonesia kepada

bapak abdul basith hari jumat tanggal 31 juli 2018 pukul 13 :40 WIB

 

Page 77: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

66

beberapa kasus yang mengalami deadlock. Namun proses

mediasi dianggap lebih mudah dan efektif untuk

menyelesaikan kasus aduan konsumen5.

C. Strategi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

yang Diberikan Kepada Jamaah

Penyelesaian dalam sebuah masalah pastinya

membutuhkan sebuah strategi untuk mendapatkan solusi

dalam penyelesaian masalah tersebut. Dimana stategi itu juga

harus di rencanakan secara matang, dalam penyelesaiannya

YLKI memiliki beberapa strategi yang dibagi menjadi 2

secara garis besar. Setelah melakukan wawancara penulis

mendapatkan hasil bahwa YLKI mempunyai 2 strategi secara

manajemen dan hukum. Berikut hasil wawancara yang

penulis lakukan oleh bapak Tulus selaku pimpinan umum

YLKI :

1. Jumlah Jamaah

Pada tahun 2017 tercatat 22.613 jamaah korban PT.

first travel mengadukan aduannya kepada YLKI, mereka

mengadukan agar mereka dapat me-refund deposit yang

sudah mereka berikan kepada pihak penyelenggara yaitu

PT. First Travel / memberangkatkan mereka secepat –

cepatnya untuk melaksanakan ibadah umroh. Maka kami

sebagai patner jamaah korban PT. First Travel melakukan

beberapa tindakan, sebagai berikut :

5 Hasil wawancara kepada ketua umum YLKI (bapak Tulus) pada hari jumat

tanggal 31 bulan juli

 

Page 78: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

67

2. Perubahan Regulasi

Yayasan lembaga konsumen indonesia melakukan

penggalangan dana yang bekerja sama dengan Dompet

Dhuafa, Alazhar peduli umat, Daqu untuk menggalang

dana agar korban first travel dapat diberangkatkan.

Terhitung dari bulan januari sampai dengan desember

2017 sudah ada 4 jamaah yang diberangkatkan, ini adalah

aksi agar lembaga lain yang bergerak dibidang sosial

dapat ikut andil / serta membantu penggalangan dana

tersebut.

3. Tarif Referensi

YLKI mengajukan pendapat kepada kementrian

agama bahwa perjalanan umroh yang diselenggarakan

oleh lembaga – lembaga perjalanan umroh harus sesuai

atau mengikuti tarif yang di tetapkan oleh kementrian

agama. Jika dibawah dari ketentuan tarif yang ditentukan

oleh kemenag maka travel atau penyelenggara umroh

tersebut harus dipertanyakan perizinannya dan lain

sebagainya.

Hasil wawancara diatas menunjukan bahwa YLKI

mempunyai strategi yang mana belum pernah dilakukan

sebelumnya, kenapa penulis berpendapat seperti itu

karena kasus ini sempat viral di bidang perjalanan ibadah

umroh. 2 cara diatas adalah langkah yang sudah dilakukan

dan dipersiapkan oleh YLKI secara matang. Demi

 

Page 79: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

68

mendapatkan sebuah penyelasaian atau jawaban dari

ribuan aduan jamaah6.

Daftar Tabel 1.4

Alur Perlindungan Konsumen

Adapun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) Menyarankan kepada setiap pelapor untuk juga

mengadukan gugatan walaupun diprakarsai oleh Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).7

6 Hasil wawancara pada pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) hari Jum’at tanggal 31 Juli 2018 7 Hasil wawancara ke yayasan lembaga konsumen indonesia (YLKI) kepada mba Dijah hari jumat tanggal 31 juli pukul 14 : 00 WIB.

 

Page 80: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan,

didapat bahwa Yayasan Konsumen Lembaga Indonesia

(YLKI) sudah memberikan informasi terhadap jamah

dengan baik juga membantu menyelesaikan permasalahan

yang jamaah korban gagal berangkat ibadah umroh. Hal

ini diketahui dari wawancara yang peneliti lakukan

terhadap pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

juga jamah korban gagal berangkat ibadah umroh di PT.

First Travel tahun 2017, bahwa banyak jamaah yang

sudah mengetahui langkah – langkah tata cara pengaduan

ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

dengan cara mengikuti proses yang sudah ditentukan,

proses tersebut dapat dilihat di www.Pelayanan.ylki.or.id,

ketentuan pengaduan dapat dibaca dan dipelajari dengan

jelas di website tersebut.

2. Banyak dari jamaah korban gagal berangkat ibadah haji

untuk meminta refund juga diberangkatkan ibadah

ketanah suci tetapi pt.first travel tidak dapat memenuhi

keinginan jamaah,maka dari pada jamaah mengadukan

kegelisahan atau kekhawatiran tersebut kepada Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia. Strategi Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia berhasil memuaskan

beberapa korban jamaah gagal berangkat umroh di pt first

 

Page 81: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

70

travel tahun 2017, strategi yang digunakan sedikit

membantu pergerakan lembaga-lembaga yang lain untuk

ikut berpartisipasi dalam membantu korban jamaah gagal

berangkat umroh di Pt First Travel 2017, dari perubahan

regulasi dan kenaikan harga referensi terbilang berhasil

karena 2 strategi yang digunakan ini menemukan win win

solution terhadap jamaah korban gagal berangkat ibadah

umroh di PT. First Travel.

Berdasarkan pada penelitian diatas dapat disimpulkan

bahwa Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) telah

melakukan strategi yang membantu memudahkan korban

gagal berangkat ibadah umroh dalam kasus tersebut.

Walaupun refund tidak dapat dilakukan tetapi setidaknya

dengan perubahan regulasi sedikit membantu

memberangkatkan 4 korban gagal berangkat ibadah umroh,

tarif referensi sekarang sudah menjadi ketetapan pemerintah

dalam price panitia penyelenggara ibadah umroh. Berkat

pergerakan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

pergerakan tersebut yang dibantu oleh pemerintah sudah

dilaksanakan terhitung dari bulan November 2017 sampai

dengan sekarang senilai Rp. 20.000.000. Langkah-langkah

atau tata cara pengaduan kepada Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) sangat membantu korban

jamaah ibadah umroh. Semua persyaratan dan ketentuan

pengaduan dapat dilihat dengan jelas di website resmi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

 

Page 82: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

71

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan uraian kesimpulan diatas maka

dapat disampaikan beberapa saran yang kiranya dapat

memberikan manfaat bagi pihak Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI). Adapun saran tersebut sebagai

berikut adalah :

1. Alangkah baiknya Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI) menambahkan fitur aplikasi dalam

langkah-langkah pengaduan konsumen terhadap kasus

yang mereka miliki. Agar konsumen dapat mudah

mengakses informasi seputar Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) maka diperlukan adanya

fitur aplikasi supaya konsumen mengetahui

perkembangan kasus-kasus yang ditangani oleh Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Aplikasi dapat

memberikan notifikasi yang setiap hari diterima oleh

konsumen yang mendownload aplikasi Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI). Bertujuan untuk

mengharmonisasikan antara konsumen dengan Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) begitupun juga

sebaliknya.

2. Agar semua konsumen dapat mengetahui perkembangan

tentang Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

maka diperlukan adanya operator yang menguasai bidang

media sosial. Hal ini diperlukan supaya Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia memiliki banyak follower

(pengikut) yang mengetahui keberadaannya agar

 

Page 83: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

72

memperluas jaringan Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI).

3. Dalam kasus ini Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) sudah melakukan strategi dengan baik. Alangkah

lebih baik jikalau ada aksi yang dilakukan langsung turun

ke jalan semisal menyuarakan suara konsumen pada saat

Car Free Day dalam penggalangan dana. Juga

menambahkan relasi baik dari pihak pemerintah, swasta,

dan asosiasi panitia penyelenggara ibadah Haji dan

Umroh.

4. Sebaiknya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) juga memperluas pergerakan pangsa pasarnya

melalui iklan baik di media cetak maupun media

elektronik. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan

menambah strategi Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI) dalam menyelesaikan pengaduan

konsumen di tahun-tahun yang akan datang. Semoga

bermanfaat dan dapat dilaksankan dengan sebaik-baiknya.

 

Page 84: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

73

DAFTAR PUSTAKA

A stainer,George dan Minner, John, Manajemen Strategik,

(Jakarta: Erlangga, Tanpa tahun).

Ayuningtyas, Dumilah, perencanaan Strategis Untuk organisasi,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2013).

Barkatullah, Abdul Halim. 2010 , Hak – hak Konsumen, Bandung

: Nusa Media.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan

Praktik, Ed.1, Cet 1(Jakarta: Bumi Aksara, 2013).

Majid, Dien. Berhaji Dimasa Kolonial. (Jakarta: CV. Sejahtera,

2008).

Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1997).

Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,(Jakarta: PT.

Rajawali Pers, 2008).

Nazir, Moh. Metode Penelitian, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2005).

Pasal 4 undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentung perlindungan

konsumen

Pasal 40 undang-undang nomor 13 tahun 2008 tentang

penyelenggaraaan ibadah haji dan umroh

Prabowo, M. Shidqon. 2010 perlindungan hukum jamaah haji

indonesia, Yogyakarta : Maha Karya Rangkang.

Rochimi, Abdurachman. Segala Hal Tentang Haji Dan Umroh.

(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2010).

Sandjaja, B. Dan Heriyanto, Albertus. panduan penelitian,

(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010).

 

Page 85: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

74

Shidarta. 2016 Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia,

Jakarta : Pt Gramedia Widya Sarana Indonesia.

Siagian,Sindang Analisa serta kebijaksanaan dan strategi

organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986).

Sumarsono, H.M. Sonny. Metode Riset Sumber Data Manusia,

(Yogyakarta: Graha Ilham, 2004).

Supratikno, Hendrawan, advanced strategic management: back to

basic approach, (Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003).

Suyadi, 2007 : Dasar – dasar hukum perlindungan konsumen,

Purwokerto : FH Unsoed.

Undang – undang nomor 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan

ibadah haji dan umrah

Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 1 Ayat 1 tentang

Advokat

 

Page 86: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

A : Ichlasul Akmal B : Tulus Abadi

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Tulus Abadi

Jabatan : Ketua Umum Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI)

Tanggal Wawancara : Jumat 31 Juli 2018

Tempat : Kantor Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia

1. A. Berapa banyak jumlah pengaduan jamaah first

travel kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) ?

B. Jumlah pengaduan jamaah first travel kepada YLKI

tercatat sebanyak 17.557 jamaah. Jumlah pengaduan ini

merupakan pengaduan terbanyak pada suatu kasus yang

dimiliki dalam database Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI). Pengaduan tersebut melalui online

dalam website resmi www.Konsumen.ylki.or.id.

2. A. Apa saja jenis pengaduan jamaah first travel

kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ?

B. Jenis – jenis pengaduan para korban first travel kepada

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ada 2 jenis mas

Akmal, yang pertama pengaduan untuk refund semua

 

Page 87: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

A : Ichlasul Akmal B : Tulus Abadi

biaya yang pernah jamaah keluarkan, agar dapat pergih ke

tanah

suci mekkah. Yang kedua pengaduan untuk

diberangkatkan secepat – cepatnya ke tanah suci mekah

karena tidak ada kejelasan dari first travel kepada jamaah,

padahal mereka sudah menandatangani Sk yang

dikeluarkan oleh first travel itu sendiri.

3. A. Berapa jumlah jamaah yang terselesaikan

masalahnya ?

B. Tercatat dari tahun 2017 sampai dengan 2018 sekarang

ini sudah 4 orang yang terselesaikan masalahnya berupa

keberangkatan ketanah suci Makkah untuk melakukan

ibadah umroh. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

bekerja sama dengan dhompet dhuafa, al-azhar peduli

umat juga lembaga yang bergerak di bidang sosial lainnya

untuk menggalang dana. Aksi ini dilakukan agar

pemerintah turut serta turun tangan langsung menangani

keluhan jamaah lebih jauh.

4. A. Strategi apa saja yang dilakukan Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia dalam meng hadapi kasus ini ?

B. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Melakukan beberapa cara untuk membantu mengurangi

beban jamaah First Travel. Yang pertama Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia menyuarakan Tarif

referensi kepada Kementrian Agama agar ada ketetapan

 

Page 88: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

A : Ichlasul Akmal B : Tulus Abadi

price dalam penyelenggaraan ibadah umroh karena

sebanyak 17.557 adalah korban yang mendaftarkan

dirinya pada paket promo milik First Travel. Ketetapan

yang diajukan oleh Yayasan Lembaga konsumen

Indonesia berada pada harga 20 juta, hal tersebut didengar

oleh Kementrian Agama dan direalisasikan pada

pertengahan bulan Mei tahun 2018. Yang kedua ialah

perubahan regulasi yang mana Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan angin segar

kepada jamaah First Travel berupa memberangkatkan 4

jamaah First Travel hasil kerjasama dengan Lembaga

Swasembada Masyarakat lainnya, perubahan ini

merupakan suatu kemajuan yang dilakukan oleh Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia itu sendiri.

5. A. Bagaimana langkah – langkah pengaduan jamaah

First Travel di Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia?

B. Langkah-langkah pengaduan yang disediakan oleh

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia kepada semua

pelapor dapat melalui tiga cara: Telpon, surat, atau datang

langsung ke kantor Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia. Setelah melalui salah satu cara diatas

konsumen dapat langsung mendaftarkan diri secara online

di www.pelayanan.konsumen.or.id kemudian mengisi

formulir secara online setelah itu menunggu apply dari

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia selama 1 bulan.

 

Page 89: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

A : Ichlasul Akmal B : Tulus Abadi

Nanti konsumen akan mendapatkan konfirmasi dari kami

melalui via telpon maupun email, setelah mendapatkan

konfirmasi konsumen datang ke kantor kami Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia dengan membawa scan

KTP, bukti-bukti pendukung, serta menceritakan

kronologi kejadian dalam hal ini proses wawancara yang

kemudian pihak kami akan melakukan mediasi dengan

Kementerian Agama agar mendapat proses lebih lanjut.

Selanjutnya konsumen menunggu hasil dari kami untuk

mendapat tindakan selanjutnya dari kami.

 

Page 90: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

A : Ichlasul Akmal B : Tulus Abadi

 

Page 91: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

73

LAMPIRAN - LAMPIRAN

KANTOR YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA

 

Page 92: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

74

KETUA UMUM YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA BAPAK

TULUS ABADI

 

Page 93: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

75

RUANG RECEPSIONIS YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA

 

Page 94: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

76

bukti pembayaran korban gagal berangkat ibadah umroh

 

Page 95: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

77

Tanda terima perlengkapan umroh dari PT. First Travel

 

Page 96: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

78

Bukti Kwitansi Korban Gagal Berangkat Jamaah Umroh

 

Page 97: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

79

SK Jadwal Keberangkatan Korban Gagal Berangkat Ibadah Umroh

 

Page 98: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

80

formulir refund korban jamaah first tgravel tahun 2017

 

Page 99: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

81

Korban Gagal Berangkat Ibadah Umroh

 

Page 100: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

82

Surat Keterangan Penelitian dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

 

Page 101: STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42678/1/ICHLASUL... · STRATEGI YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MENERIMA

83

Surat Pernyataan Memberikan Salinan Hasil Penelitian Kepada Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia