speech event and speech act

22
SPEECH EVENT AND SPEECH ACT Created by : Karlina Sutarmo Ucu Septiani

Upload: karlina-zimoe

Post on 18-Nov-2014

983 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

SPEECH EVENT AND SPEECH ACT

Created by :Karlina Sutarmo

Ucu Septiani

PERISTIWA TUTUR/SPEECH EVENT

• Adalah terjadinya atau berlangsungnya interkasi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang mengakibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, didalam waktu,tempat dan situasi tertentu.

Dell Hymes(1972) said that Speech Event should be fulfill 8 component :

1. Setting and Scene2. Participants3. Ends : Purpose and Goal4. Act sequences5. Key : Tone or Spirit of act6. Instrumentalities7. Norms of interaction and Interpretation8. Genres

1. Setting and scene

Setting : berkenaan dengan waktu dan tempat tutur berlangsung.

Scene : mengacu pada situasi tempat dan waktu, atau situasi psikologis pembicaraan.

2. Participants

• Pihak-pihak yang terlibat dalam pertuturan, bisa pembicara dan pendengar atau pengirim dan penerima (pesan).

3. Ends : Purpose and Goal

Merujuk pada maksud dan tujuan pertuturan.

Example : jaksa ingin membuktikan kesalahan si terdakwa, pembela berusaha membuktikan bahwa si terdakwa tidak bersalah, sedangkan hakim berusaha memberikan keputusan yang adil.

4. Act Sequence

• Mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini berkenaan dengan kata-kata yang digunakan, bagaimana penggunaannya dan hubungan antara apa yang dikatakan dengan topik pembicaraan.

5. Key : Tone or Spirit of act

• Mengacu pada nada, cara, dan semangat dimana suatu pesan disampaikan.

6. Instrumentalities• Mengacu pada jalur bahasa yang

digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, melalui telegraf atau telepon.

7. Norm of Interaction and Interpretation

Mengacu pada norma atau aturan dalam berinteraksi. Misalnya yang berhubungan dengan cara berinterupsi, bertanya, dan sebagainya.

8. GenreMengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi, pepatah, doa dan sebagainya.

TINDAK TUTUR/ SPEECH ACT

• Peristiwa tutur ini pada dasarnya merupakan rangkaian dari

sejumlah tindak tutur

3 jenis kalimat menurut Tata Bahasa Tradisional

• Kalimat Deklaratif : Kalimat yang isinya hanya meminta pendengar menaruh perhatian saja, tidak usah melakukan apa-apa

• Kalimat Interogatif : kalimat yang isinya meminta agar pendengar memberi jawaban

• Kalimat Imperatif : kalimat yang isinya meminta agar si pendengar memberi tanggapan berupa tindakan atau perbuatan yang diminta

Kalimat Deklaratif berdasarkan Makna

• Terbagi 2 bagian , yaitu :Kalimat Konstatif :: yaitu kalimat yang berisi pernyataan belaka. Contoh : “Ibu dosen kami cantik sekali”Kalimat Performatif : yaitu kalimat yang berisi perlakuan. Artinya apa yang diucapkan oleh si pengujar berisi apa yang dilakukannya.

Syarat-syarat terpenuhinya kalimat Performatif

• Ucapannya harus dilakukan oleh orang tertetu yang ditunjuk

• Urutan Pperistiwanya sudah baku• Yang hadir dalam upacara tersebut

harus turut serta• Upacara itu harus dilakukan secara

lengkap, tidak dibenarkan ada bagian dari kegiatan upacara itu yang ditinggalkan

Austin(1962:150-163) membagi kalimat performatif menjadi 5 kategori

• Verdictives sentence : yakni kalimat perlakuan yang menyatakan keputusan atau penilaian

• Exercitives sentence : yakni kalimat perlakuan yang menyatakan perjanjian, nasihat, peringatan dan sebagainya

• Commissives sentence : kalimat perlakuan yang dicirikan dengan perjanjian. Pembicara berjanji dengan anda untuk melakukan sesuati.

• Behatitives sentence : yakni kalimat perlakuan yang berhubungan dengan tingkah laku sosial karena seseorang mendapatkan keberuntungan atau kemalangan.

• On any occasion, the action performed by producing an utterance will consist of three related acts :

• locutionary act: performing an act of saying something

• illocutionary act: performing an act in saying something

• perlocutionary act: performing an act by saying something.

Example :

• “Mom” little Alexander asked, “does God use our bathroom?”“Why, no!” his mother said sweetly, “Why do you ask?”“Cause every morning, dady kicks the door and yells, ‘God, are you still in there?”

Lokusi ‘God, are you still in there?’Ilokusi ‘Si ayah bertanya apakah Tuhan ada didalam

kamar mandi’Perlokusi ‘Si ayah marah-marah dan dengan jengkel

menyumpahi orang yg ada di kamar mandi agar segera menyelesaikan mandinya’

Tindak Tutur berdasarkan konteks situasinya

• Direct Speech :Tempat : Ruang kelas ketika pelajaran berlangsungGuru : Ketua kelas, tolong ambilkan kapur(tulis) lagi!Ketua kelas : Baik Pak, segera saya ambilkan!

• Indirect Speech :Tempat : Ruang kelas ketika pelajaran berlangsungGuru : Kapur tulisnya habis ya?Ketua kelas : Baik Pak, segera saya ambilkan!

Speech Act and Pragmatic

• Speech act adalah salah satu fenomena dalam Pragmatik, fenomena lain dalam Pragmatik yaitu deiksis, presuposisi dan implikatur percakapan.

• Contoh :A dan B sedang bercakap-cakap, bagian akhir dari percakapan itu berupa :

A : Saya belum bayar SPP, belum punya uang

B : Sama,saya juga.

Penjelasan :

• Kata ‘saya’ pada percakapan itu, pertama mengacu kepada A, lalu mengacu pada B. Maka kata tersebut bersifat deiksis.

Contoh 2 :“Kerjakan dulu soal yang mudah”Mempunyai arti presuposisi bahwa

soal-soal yang harus dikerjakan ada yang sukar dan ada pula yang mudah.

Implikatur Percakapan

Contoh :A : “wah, panas sekali ya sore ini!

Kamu ko tidak berkeringat, apa enggak kegerahan?

B : Nggak! Aku sudah mandi tadi !Penjelasan : Kalimat si B “Aku sudah

mandi tadi” secara literal tidak mempunyai sangkut paut dengan pertanyaan si A. Tetapi yang tersirat dari kalimat jawaban itu yakni si A merasa panas karena belum mandi.

Thanks for your Attention