slide observasi pada sekolah sma kemala bhayangkari i medan

25
Laporan Hasil Observasi KELOMPOK 14 Ketua : Yuha Nuraini (13-021) Anggota : Westley (09-084) Delilah Wahyuni (13-005) Indah Sari (13-045) Rika Arcella Putri (13-093)

Upload: eprida

Post on 20-Jun-2015

458 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Laporan Hasil Observasi

KELOMPOK 14

Ketua : Yuha Nuraini (13-021)Anggota : Westley (09-084)

Delilah Wahyuni (13-005) Indah Sari (13-045) Rika Arcella Putri (13-093)

Page 2: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Nama sekolah : SMA Kemala Bhayangkari I Medan Alamat : Jalan K.H.Wahid Hasyim No.1M

Uang Sekolah : Anak umum Rp. 215.000 Anak guru Rp. 160.000 Anak polisi Rp. 160.000 Uang sarana prasarana Rp. 1.000.000

Akreditasi sekolah : A Jumlah kelas : 13 kelas

Fasilitas sekolah : Ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang BK, ruang kelas, ruang osis,ruang alat marcing band, lapangan basket, lapangan futsal, laboratorium fisika & elektronika, laboratorium bahasa, laboratorium biologi & kimia, laboratorium komputer, perpustakaan, mushola, aula, UKS, kantin, rumah penjaga sekolah, parkiran, pos satpam, kamar mandi, 4 buah infokus (2 buah dakam keadaan rusak), dan wifi.

Profil Sekolah

Page 3: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

lemari

Meja guruPintu

masukPapan tulis

Kursi murid

Keterangan :

Profilkelas :

Laporan observasi

Page 4: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

• Kelas observasi : X-3• Mata pelajaran : Fisika (materi : pemuaian)• Jumlah siswa :28 siswa/32 siswa

• Barang-barang yang ada dalam kelas : 35 buah kursi, 1 buah white board, 1 buah

penghapus, 1 buah meja dan kursi guru, 1 buah lemari, 1 buah globe, 1 buah gambar presiden dan wakil, 2 buah gambar pahlawan, 3 buah peta (India, Asia Selatan, kekuasaan kerajaan Tarumanegara), 1 buah sistem periodik unsur-unsur, 1 buah TV, 1 buah DVD, 1 buah kipas angin, 1 buah jam dinding, dan 4 buah lampu.

• Lama observasi : 45 menit

Lanjutan…

Page 5: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Perencanaan pelajaran berupa teacher-centered, yaitu menciptakan sasaran behavioral, menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi instruksional.

Adanya interaksi timbal balik antara murid dan guru yang berupa tanya jawab antara murid dengan guru

Keadaan siswa yang duduk dibelakang kurang fokus terhadap materi yang diberikan guru dan cenderung bercerita, sedangkan siswa yang duduk di depan lebih fokus dan serius terhadap materi yang diberikan guru.

poin-poin hasil observasi

Page 6: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Guru menerangkan materi dengan memberikan contoh yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga murid lebih mudah mengerti.

Guru mengajar dengan baik yang disertai sedikit humor sehingga siswa ikut berperan dan aktif terhadap pelajaran yang diberikan guru.

Guru yang cenderung mengajar disertai humor juga memiliki sisi negatif yang berupa murid tidak lagi takut terhadap guru dan merasa guru adalah teman sebaya nya sehingga rasa segan terhadap guru berkurang.

Ulangan diberikan kepada murid tiga kali dalam satu semester (2 bulan sekali).

Lanjutan…

Page 7: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Guru mengatakan bahwa murid kelas X sangat berbeda dengan murid-murid yang sebelumnya, karena 70% murid masih tidak hapal dengan perkalian, inisiatif dan kreativitas siswa kelas X juga sangat kurang sekali dan rata-rata siswa kelas X masih membawa sifat SMP nya.

Penggunaan laboratorium dalam belajar-mengajar setiap pergantian materi baru yaitu kurang lebih 1 bulan sekali.

Laboratorium antara SMA dengan SMP jadi satu maka sangat mengganggu siswa dalam penggunaan laboratorium karena harus sesuaikan jadwal terlebih dahulu antara SMA dengan SMP, hanya laboratorium komputer saja yang terpisah antara SMA dengan SMP.

Penggunaan infokus dalam belajar-mengajar tergantung kebutuhan guru untuk menyampaikan materi.

Page 8: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Tata letak ruangan kelas kurang tepat karena dekat dengan lapangan futsal dan lapangan basket yang digunakan oleh siswa yang sedang berolahraga, sehingga keadaan kelas sangat terganggu oleh suara-suara siswa yang sedang berolahraga tersebut.

Tata letak alat-alat belajarnya sudah cukup baik, tetapi susunan barang-barang yang ada di dalam kelas masih kurang rapi seperti adanya salah satu peta yang berada di lantai, dan susunan kursi yang kurang rapi.

Siswa terbukti tidak peduli dengan kebersihan kelas, yaitu terdapat banyak sampah di dalam kelas.

Lanjutan…

Page 9: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Terdapatnya tempat duduk di halaman sekolah, tetapi tempat duduk tersebut ditutupi oleh kendaraan-kendaraan siswa yang parkir sehingga tempat duduk nya tidak dapat dipergunakan dengan baik oleh siswa.

Kebersihan halaman sekolah cukup bersih, tetapi kamar mandi dalam sekolah tidak bersih karena terdapat bau yang sangat tidak sedap dalam kamar mandi tersebut.

Rumah ibadah yang ada dalam sekolah hanya mushola, yang di dalamnya terdapat sajaddah dan mukenah yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.

UKS pada sekolah beroperasi dengan baik, dan terdapat bidan yang bertugas di dalam UKS tersebut.

Page 10: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Berdasarkan hasil pengamatan kami metode yang di berikan guru saat menyampaikan materi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh E.L Thorndike.

Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Hal ini sesuai dengan apa yang digunakan guru ketika menyampaikan materi pemuaian lewat contoh dalam kehidupan sehari-hari. Guru tidak secara langsung menyampaikan pengertian pemuain kepada siswanya.

Lewat contoh tersebut para siswa menganalisis serta mengembangkan penalarannya bahwa pemuain adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Analisis Teori Berdasarkan Hasil Observasi

Page 11: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di sekolah, terdapat analisis prilaku terapan yang berupa“Prompt” pada saat proses belajar-mengajar berlangsung.”Prompt” adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.

Sebagai contoh dari hasil pengamatan kami yaitu saat guru menjelaskan tentang materi(fisika:pemuaian) guru menanyakan contoh dari pemuaian yang murid lihat di kehidupansehari-harinya, kemudian murid sulit untuk mengatakan contoh tersebut sehingga guru melakukan sebuah“prompt”(tambahan isyarat) dengan cara guru mengatakan ciri-ciri spesifik dari contoh tersebut dan akhirnya dengan cepat murid menjawabnya.

Page 12: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Kami mengobservasi siswa kelas X SMA, sesuai tahap perkembangan kognitif menurut Piaget seusia murid ini termasuk kedalam tahap operasional formal. Dimana pada tahap ini remaja berpikir secara lebih abstrak, idealistis, dan logis. Tetapi belum secara keseluruhan siswa berpikir lebih abstrak, idealistis maupun logis.

Dalam periode perkembangan, siswa kelas X SMA termasuk kedalam periode perkembangan adolescence. Dimana pada periode perkembangan ini siswa mengalami perubahan fisik, semakin ingin bebas, dan mencari jati diri.

Page 13: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Dalam teori interferensi menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita kehilangan memori dari tempat penympanan, tetapi karena ada informasi lain yang menghambat upaya kita untuk mengingat informasi yang kita inginkan.

Berdasarkan hasil observasi kami teori interferensi tampak jelas terjadi pada siswa-siswa. Ketika guru bertanya tentang apa yang baru dijelaskan yaitu pengertian dari pemuaian, murid dapat menjawab.

Tetapi ketika guru menanyakan kembali apa pengertian dari pemuaian itu disaat guru sudah menambahkan penjelasannya yang berupa contoh dan rumus dari pemuaian, murid sudah tidak dapat mengingat kembali apa pengertian dari pemuaian tersebut.

Page 14: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Vygotsky mengatakan bahwa bahasa memainkan peran utama dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa adalah sebentuk komunikasi lisan maupun tulisan yang didasarkan pada sistem simbol. Anak SMA kelas X rata-rata berusia 15 tahun, maka perkembangan bahasanya berupa dapat memahami karya sastra dewasa.

Berdasarkan hasil observasi kami, sekolah menggunakan perencanaan pelajaran teacher-centered. Yaitu menggunakan tiga alat umum yang berupa menciptakan sasaran behavioral, menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi instruksional.

Page 15: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Dokumentasi

Page 16: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan
Page 17: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Kondisi kelas saat observasi

Page 18: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Dapat kita lihat bahwa siswa yang duduk

di belakang cenderung tidak fokus pada

materi yang dibawakan oleh guru

Page 19: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Fasilitas Sekolah

musholla

Lapangan basket dan futsal

Page 20: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Dapat kita lihat kelas yang bedekatan dengan lapangan olahraga dapat mengganggu murid

yang belajar di dalam kelas

Page 21: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Lab. Komputer

Lab. Bahasa

UKS

Page 22: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

lab. Fisika dan Elektronika

Lab. Kimia dan Fisika

Perpustakaan

Page 23: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Kantin

Kamar mandi

Page 24: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

Parkiran dan tempat duduk

Rumah penjaga sekolah

Page 25: Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan

TERIMA KASIH