skripsi rh fitri faradilla - repository.ipb.ac.id · kacang komak merupakan kacang yang berpotensi...

81
SKRIPSI PROFIL DAN PEROKSIDASI LIPID TIKUS PERCOBAAN SETELAH PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KACANG KOMAK (Lablab purpureus (L.) Sweet) Oleh RH. FITRI FARADILLA F24053375 2010 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Upload: lyhanh

Post on 13-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

SKRIPSI

PROFIL DAN PEROKSIDASI LIPID TIKUS PERCOBAAN SETELAH

PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KACANG KOMAK

(Lablab purpureus (L.) Sweet)

Oleh

RH. FITRI FARADILLA

F24053375

2010

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

PROFIL DAN PEROKSIDASI LIPID TIKUS PERCOBAAN SETELAH

PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KACANG KOMAK

(Lablab purpureus (L.) Sweet)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RH. FITRI FARADILLA

F24053375

2010

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 3: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak
Page 4: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

RH. Fitri Faradilla. F24053375. Profil dan Peroksidasi Lipid Tikus Percobaan Setelah Pemberian Tepung Tempe Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) Sweet). Di bawah bimbingan Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, M.Si dan Arif Hartoyo, STP, M.Si. 2010.

RINGKASAN

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyebabkan

kematian sekitar 15 juta jiwa atau sekitar 30% dari total penyebab kematian dan diperkirakan meningkat mencapai 40% pada tahun 2020 (WHO 2001). Salah satu penyebab terjadinya PJK adalah kondisi hiperkolesterolemia yang sangat mendukung terbentuknya aterosklerosis. Tempe kedelai telah diketahui bersifat hipokolesterolemik dan memiliki antioksidan yang tinggi sehingga dapat mencegah PJK (Brata-Arbai 2001). Namun setiap tahunnya Indonesia selalu mengimpor kedelai (Sawit et al. 2006), sehingga dibutuhkan alternatif kacang lain untuk membuat tempe.

Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak bersifat hipokolesterolemik seperti halnya kedelai. Namun sifat fungsional tempe kacang komak belum diketahui. Oleh karena itu dibutuhkan uji in vivo untuk mengetahuinya. Akan tetapi uji in vivo tempe kacang komak segar akan mengalami kesulitan pada persiapan sampel. Untuk meningkatkan umur simpan dan memermudah dalam persiapan sampel maka pada penelitian ini tempe kacang komak segar ditepungkan sehingga didapat tepung tempe kacang komak.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tepung tempe kacang komak terhadap profil dan peroksidasi lipid. Profil lipid tersebut mencakup total kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL. Peroksidasi lipid meliputi kadar malonaldehida pada hati dan limpa tikus.

Tahap pertama penelitian ini adalah persiapan sampel, yaitu tepung tempe kacang komak. Tepung tempe dianalisis nilai gizinya yang terdiri dari kadar protein, lemak, karbohidrat, air, abu, dan serat kasar. Data tersebut digunakan untuk merancang komposisi ransum tikus. Setelah sampel disiapkan, tikus mulai dipelihara. Masa adaptasi tikus adalah 1 minggu. Masa perlakuan selama 36 hari. Selama masa perlakuan, secara berkala dilakukan penghitungan jumlah konsumsi ransum dan pengukuran berat badan. Pada akhir perlakuan, dilakukan pembedahan tikus. Serum darah tikus digunakan untuk menentukan total kolesterol, HDL, trigliserida, LDL, dan indeks aterogenik (IA). Hati dan limpa digunakan untuk analisis malonaldehida (MDA). Organ hati, ginjal, dan limpa ditimbang sebagai data pendukung.

Nilai gizi tepung tempe kacang komak basis kering yaitu protein 32,81%, air 6,94%, abu 2,86%, lemak 1,74%, karbohidrat 63,28%, dan serat 8,03%. Hingga akhir perlakuan, kontrol negatif (tikus yang diberi ransum standar) maupun kontrol positif (tikus yang diberi ransum standar + 1% kolesterol + PTU (propil tio urasil)) mengalami kenaikan berat badan secara berturut-turut yaitu 65 g dan 30 g. Sebaliknya, tempe (tikus yang diberi ransum dengan tepung tempe kacang komak sebagai pengganti kasein + 1% kolesterol + PTU) mengalami penurunan berat badan sebesar 11 g selama perlakuan.

Page 5: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

Berat hati relatif kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe secara berturut-turut adalah 0,030; 0,032; dan 0,044. Berat organ ginjal relatif semua perlakuan tidak berbeda nyata secara statistik pada α=0,1. Kontrol negatif memiliki berat ginjal relatif 0,006, kontrol positif 0,0056, dan tempe 0,007. Seperti halnya berat ginjal relatif, berat limpa relatif ketiga kelompok juga tidak berbeda nyata, yaitu kontrol negatif 0,0030, kontrol positif 0,0026, dan tempe 0,0026.

Total kolesterol kontrol positif (143,45 mg/dl) paling tinggi, diikuti tempe (122,18 mg/dl), dan paling rendah kontrol negatif (60,23 mg/dl). Kadar trigliserida serum darah tikus kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe secara berturut-turut adalah 42,45 mg/dl, 27,73 mg/dl, dan 19,51 mg/dl. Nilai HDL kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe berturut-turut adalah 27,28 mg/dl, 23,50 mg/dl, dan 19,02 mg/dl. Kadar LDL kontrol negatif paling rendah dan berbeda nyata, yaitu 24,45 mg/dl. Kadar LDL tempe lebih rendah dari pada kontrol positif, walau tidak berbeda nyata. Kadar LDL kontrol positif adalah 114,39 mg/dl dan tempe adalah 99,26 mg/dl. Nilai IA tempe paling tinggi, walau tidak berbeda nyata dengan kontrol positif. Kontrol negatif merupakan kelompok tikus yang memiliki nilai IA paling rendah. Nilai IA kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe secara berturut-turut adalah 1,26; 5,14; dan 5,99.

Kadar MDA hati pada kelompok tikus kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe secara berturut-turut adalah 0,04 pmol/ml, 0,02 pmol/ml, dan 0,04 pmol/ml. Kadar MDA limpa pada kelompok tikus kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe secara berturut-turut adalah 0,10 pmol/g, 0,09 pmol/g, dan 0,10 pmol/g. Secara statistik, α=0,1, kadar MDA limpa ketiga kelompok tikus ini tidak berbeda nyata.

Hasil penelitian yang telah disebutkan, menunjukkan bahwa tepung tempe kacang komak dapat menghambat kenaikan total kolesterol dan LDL, namun tidak dapat meningkatkan HDL. Rendahnya HDL tempe menyebabkan nilai IA tikus ini tinggi. Selain itu dapat disimpulkan bahwa tepung tempe kacang komak tidak mampu menurunkan kadar malonaldehida pada organ hati dan limpa.

Page 6: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1988 di Pekanbaru

dari pasangan Drs. Yufrizal, M.Si dan Ir. Henni Syawal, M.Si.

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Tahun 1999 penulis menamatkan sekolah dasar di SDN 006

Pekanbaru. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan ke SLTPN

21 Pekanbaru dan lulus pada tahun 2002. Selama tiga tahun kemudian penulis

menimba ilmu di SMAN 4 Pekanbaru dan lulus dengan predikat juara umum pada

tahun 2005. Pada tahun itu juga, penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Institut

Pertanian Bogor melalui jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB).

Setelah satu tahun di tingkat persiapan bersama (TPB), penulis diterima di

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP).

Selama berkuliah di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi.

Penulis pernah menjadi pengurus aktif Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa

Pekanbaru (IKPMR) Bogor, klub fotografi LENSA, Himpunan Mahasiswa Ilmu

dan Teknologi Pangan (HIMITEPA), Food Chat Club (FCC), dan majalah peduli

pangan dan gizi EMULSI. Penulis juga aktif dalam kegiatan program kreativitas

mahasiswa (PKM). Penulis pernah melakukan tiga judul kegiatan penelitian yang

didanai DIKTI. Satu di antaranya membawa penulis bersama tim PKM menjadi

salah satu delegasi IPB dalam PIMNAS XXI dan mendapatkan penghargaan

setara perunggu dalam presentasi poster. Selain itu, pada PKM bidang penulisan

ilmiah, tim penulis pernah menjadi tim yang didanai untuk dua judul karya tulis.

Kompetisi non PKM juga pernah penulis ikuti. Penulis bersama tim menjadi juara

ke-3 dalam acara National Student Paper Competition.

Penulis tergabung dalam tim penerima dana bantuan usaha dari DPKHA

IPB. Penulis bersama tim membuka usaha café di sekitar kampus. Nama café

tersebut adalah Friends 24.

Penulis melakukan penelitian dengan judul Profil dan Peroksidasi Lipid

Tikus Percobaan Setelah Pemberian Tepung Tempe Kacang Komak (Lablab

purpureus (L.) Sweet). Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi,

M.Si dan Arif Hartoyo, STP, M.Si.

Page 7: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul Profil dan Peroksidasi Lipid Tikus Percobaan Setelah Pemberian

Tepung Tempe Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) Sweet)..

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

pembimbing dan penguji penulis. Terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Nurheni Sri

Palupi M.Si yang telah dengan sabar membimbing penulis sejak semester tiga.

Terima kasih kepada Bapak Arif Hartoyo, STP, M.Si yang telah memberi penulis

kesempatan untuk melakukan penelitian ini sehingga banyak pengalaman dan

ilmu yang penulis dapatkan. Terima kasih kepada Bapak Dr. Sukarno yang telah

bersedia menjadi dosen penguji pada ujian akhir penulis. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Papa, Mama, Aal, dan Uta yang selalu menjadi bagian terpenting dalam hidup

penulis.

2. Tante rina, Tante ridha, Om Yudi, Nantan, Nenek, Uncu, Apuk, Puti, Izza,

Tante Mimi, Om Hendro, Inez, dan Alif yang telah menjadi keluarga terdekat

penulis selama berkuliah di IPB.

3. Ayah, almarhumah Ibu, Nenek, Buya, Etek Nan, dan keluarga besar penulis

lainnya yang selalu mendoakan penulis.

4. Guru-guru dan dosen-dosen penulis yang telah mewariskan ilmunya kepada

penulis. Semoga penulis dapat mewariskannya kembali dan menerapkannya.

5. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu mewarnai hidup penulis, Diana, Secha,

Dini, Wina, Ami, Fani, Nutri, Iin, Susan, Septi, Rika, Riri, Era, Mrs. Umar,

Iwik, Resti, Santhy, Nola, Noli, dan Fifi.

6. Sahabat sepenelitian, Rika, yang telah berjuang bersama dalam semangat dan

keceriaan.

7. Iin untuk bertumpuk bahan kuliah yang rapi dan sangat bermanfaat.

8. Sahabat satu bimbingan, Retno dan Melisa, yang selalu saling memberikan

motivasi dan semangat.

Page 8: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

ii

9. Arya untuk sekantong energinya, Ari untuk motor dan seliter bensinnya,

Arya, Ari, Riza, dan Adi Leo untuk tenaga dalam mengangkut ransum dan

kacang komak.

10. Laboran-laboran yang selalu sabar membantu penulis, Pak Adi, Pak Jun, Pak

Deni, Pak Wachid, Pak Rojak, Pak Gatot, Mas Edi, Pak Taufik, dan Bu Dewi,

serta Pak Ganda yang telah membantu dalam eutanasia tikus.

11. Mbak rini untuk baju bersih dan wangi selama tiga tahun.

12. Cocoguters (Iin, Muji, Kak Tomi, Kak Tuko) yang membawa penulis dalam

pengalaman-pengalaman baru yang menyenangkan.

13. Keluarga belalang (Nutri, Dita Hui, Kocan, Kak Rahmat) untuk keceriaan dan

pengalaman penelitian pertama penulis.

14. Keluarga Friends 24, Fahmi, Risma, Tiwi, Riza, Widya, Widi, Jali, Zul, Tito,

dan Rina untuk pengalaman bisnisnya, semoga F24 sukses selalu.

15. Sahabat-sahabat LENSA, IKPMR, EMULSI, dan Himitepa. Dari mereka

penulis belajar banyak tentang berorganisasi.

16. Sahabat-sahabat satu kamar penulis di asrama TPB (Ijup, Puti, Satya) yang

telah satu tahun menjadi keluarga penulis di asrama.

17. Saudari-saudari sekelompok liqoq penulis (mba Yana, Ike, Galih, Reriel,

Retno, Susan, Fitri, Ica, Mike, Upik, dll).

18. Pegawai-pegawai UPT yang sangat baik.

19. Keluarga ITP 42 yang telah memberikan semangat untuk terus maju,

memberikan atmosfer kehidupan untuk terus berkarya, dan memberikan arti

tanggung jawab dan etos kerja. Semoga angka 42 menjadi doa bagi

kebersamaan kita (42 = 4ever 2gether).

Bogor, Januari 2010

Penulis

Page 9: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR TABEL ........................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3

A. Kacang Komak .................................................................................. 3

B. Tempe ................................................................................................ 4

C. Tepung Tempe ................................................................................... 6

D. Metabolisme Lipid ............................................................................. 6

E. Kolesterol ........................................................................................... 8

F. Malonaldehida ................................................................................... 9

G. Tikus Percobaan ................................................................................. 10

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 12

A. Bahan dan Alat .................................................................................. 12

1. Bahan ............................................................................................ 12

2. Alat ............................................................................................... 12

B. Metoda Penelitian ............................................................................... 13

1. Tahap 1 Persiapan Sampel ........................................................... 13

a. Pembuatan Tempe Kacang Komak ........................................ 13

b. Pembuatan Tepung Tempe Kacang Komak ........................... 16

c. Analisis Proksimat Tepung Tempe Kacang Komak .............. 17

2. Tahap 2 Pengujian In Vivo ........................................................... 20

a. Persiapan dan Pembuatan Ransum ........................................ 20

b. Masa Adaptasi Tikus ............................................................. 20

c. Masa Perlakuan ...................................................................... 22

d. Persiapan Sampel Darah dan Organ ....................................... 22

e. Analisis Serum Darah dan Organ ........................................... 23

Page 10: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 27

A. Tempe dan Tepung Tempe ................................................................. 27

B. Pertumbuhan dan Konsumsi Ransum ............................................... 27

C. Berat Organ ........................................................................................ 32

D. Profil Lipid Tikus ............................................................................... 34

1. Total Kolesterol Serum Darah ...................................................... 34

2. Kadar Trigliserida Serum Darah .................................................. 37

3. Kadar High Density Lipoprotein (HDL) Serum Darah ................ 39

4. Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Serum Darah ................. 42

5. Indeks Aterogenik (IA) .............................................................. 44

E. Peroksidasi Lipid (Malonaldehida (MDA)) ....................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 50

LAMPIRAN .................................................................................................. 56

Page 11: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi Kimia Kacang Komak Dibandingkan Kacang Kedelai (per 100 g Berat Basah) .................................................................

3

Tabel 2 Nilai Gizi Kedelai dan Tempe Kedelai ......................................... 5

Tabel 3 Potensi Senyawa Aktif pada Tempe Kedelai ................................ 6

Tabel 4 Komposisi Lipoprotein Plasma Darah (%) ................................... 7

Tabel 5 Komposisi Ransum Tikus ............................................................. 21

Tabel 6 Komposisi Vitamin Fitkom ........................................................... 21

Tabel 7 Komposisi Campuran Mineral ...................................................... 21

Tabel 8 Komposisi Reagen Kolesterol ....................................................... 23

Tabel 9 Komposisi Reagen Presepitasi ...................................................... 24

Tabel 10 Komposisi Reagen Trigliserida ..................................................... 25

Tabel 11 Kandungan Gizi Tepung Tempe Kacang Komak ......................... 28

Tabel 12 Pertambahan Berat Badan dan Konsumsi Ransum Tikus ............. 29

Page 12: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................ 14

Gambar 2 Prosedur Pembuatan Tempe Kacang Komak ........................... 16

Gambar 3 Prosedur Pembuatan Tepung Tempe Kacang Komak ............. 17

Gambar 4 Prosedur Analisis Total Kolesterol ........................................... 23

Gambar 5 Prosedur Persiapan Sampel Analisis Kadar HDL .................... 24

Gambar 6 Prosedur Analisis Total HDL ................................................... 24

Gambar 7 Prosedur Analisis Total Trigliserida Standar ........................... 25

Gambar 8 Prosedur Analisis MDA pada Organ Hati dan Limpa .............. 26

Gambar 9 Kurva Pertumbuhan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan ..... 28

Gambar 10 Berat Organ Relatif (A) Berat Hati Relatif, (B) Berat Ginjal Relatif, (C) Berat Limpa Relatif Tikus Percobaan ...................

33

Gambar 11 Total Kolesterol Tikus Percobaan ............................................ 35

Gambar 12 Kadar Trigliserida Tikus Percobaan ......................................... 38

Gambar 13 Kadar HDL Serum Darah Tikus Percobaan ............................. 40

Gambar 14 Kadar LDL Serum Darah Tikus Percobaan .............................. 42

Gambar 15 Indeks Aterogenik Tikus Percobaan ......................................... 44

Gambar 16 Kadar MDA Hati dan Limpa Tikus Percobaan ........................ 46

Page 13: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Perhitungan Penyusunan Ransum Tempe ................. 56

Lampiran 2 Analisis Sidik Ragam Pertambahan Berat Badan .................. 57

Lampiran 3 Analisis Sidik Ragam Konsumsi Ransum ............................. 58

Lampiran 4 Analisis Sidik Ragam Berat Hati Relatif ............................... 59

Lampiran 5 Analisis Sidik Ragam Berat Ginjal Relatif ............................ 60

Lampiran 6 Analisis Sidik Ragam Berat Limpa Relatif ............................ 61

Lampiran 7 Analisis Sidik Ragam Total Kolesterol Serum Darah ........... 62

Lampiran 8 Analisis Sidik Ragam Kadar Trigliserida Serum Darah ........ 63

Lampiran 9 Analisis Sidik Ragam Kadar HDL Serum Darah ................... 64

Lampiran 10 Analisis Sidik Ragam Kadar LDL Serum Darah Tikus ......... 65

Lampiran 11 Analisis Sidik Ragam Indeks Aterogenik ............................ 66

Lampiran 12 Kurva Standar TEP ................................................................ 67

Lampiran 13 Analisis Sidik Ragam MDA Hati ........................................... 68

Lampiran 14 Analisis Sidik Ragam MDA Limpa ....................................... 69

Page 14: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang

menyebabkan kematian sekitar 15 juta jiwa atau sekitar 30% dari total

penyebab kematian dan diperkirakan meningkat mencapai 40% pada tahun

2020 (WHO 2001). Salah satu penyebab terjadinya PJK adalah kondisi

hiperkolesterolemia yang sangat mendukung terbentuknya aterosklerosis.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi kolesterol di dalam darah meningkat

melebihi batas ambang normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar

kolesterol LDL (low density lipoprotein) dan kolesterol total (Montgomery et

al. 1993). Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa LDL yang

teroksidasi berperan pada terjadinya aterosklerosis (Langseth 1995).

Fenomena PJK dan hubungannya dengan distribusi kolesterol dalam

lipoprotein sangat penting untuk diketahui karena konsentrasi total kolesterol

yang tinggi belum tentu menyebabkan aterosklerosis bila diimbangi dengan

peningkatan jumlah HDL (high density lipoprotein). Sitepoe (1993)

menyatakan bahwa nisbah LDL/HDL dapat digunakan sebagai indikator untuk

mengetahui tingkat aterosklerosis. Rekomendasi diet anti aterogenik menurut

Wolf (1996) hendaknya lebih ditekankan pada penurunan LDL daripada

menghindari penurunan HDL, karena pemberian diet rendah lemak dan rendah

kolesterol tidak hanya menurunkan LDL tetapi juga menurunkan HDL dan

demikian juga sebaliknya.

Tempe kedelai telah diketahui dapat menurunkan kolesterol dan LDL

serta dapat meningkatkan HDL darah dan status antioksidan tubuh (Brata-

Arbai 2001). Namun kedelai yang merupakan bahan baku tempe kedelai

merupakan tanaman subtropis yang tidak dapat tumbuh optimum di Indonesia,

sehingga Indonesia harus mengimpor kedelai. Setiap tahunnya, Indonesia rata-

rata mengimpor kedelai sebanyak 2,3 juta ton (1996-2005). Hampir 50% dari

total impor kedelai Indonesia didominasi oleh Amerika Serikat (Sawit et al.

2006). Oleh karena itu dibutuhkan kacang lain yang mirip kedelai baik secara

Page 15: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

2

morfologi maupun fungsional dan merupakan tanaman tropis untuk

menyubtitusi kedelai agar mengurangi jumlah impor kedelai.

Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi

kacang kedelai. Kacang komak yang dapat tumbuh optimal di Indonesia,

selain memiliki penampakan seperti kedelai, juga telah dibuktikan dapat

menurunkan kadar kolesterol, LDL, dan trigliserida serum darah tikus seperti

halnya kedelai (Nugroho 2007).

Kacang komak juga dapat dijadikan tempe (tempe kacang komak).

Namun sifat fungsionalnya, terutama kemampuan dalam memperbaiki profil

lipid darah dan status antioksidan tubuh belum diketahui. Oleh karena itu

dibutuhkan uji in vivo untuk mengetahuinya. Namun uji in vivo tempe kacang

komak segar akan mengalami kesulitan pada persiapan sampel. Hal ini karena

tempe kacang komak belum dijual di pasaran dan umur simpannya singkat.

Untuk meningkatkan umur simpan dan mempermudah dalam persiapan

sampel maka pada penelitian ini tempe kacang komak segar ditepungkan

sehingga didapat tepung tempe kacang komak.

B. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi pengaruh konsumsi tepung tempe kacang komak terhadap

profil lipid darah tikus, yaitu total kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL.

2. Mengevaluasi pengaruh konsumsi tepung tempe kacang komak terhadap

produk peroksidasi lipid (malonaldehida) pada hati dan limpa tikus.

Page 16: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kacang Komak

Kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) termasuk ordo

leguminoseae dan sub kelas dikotiledon. Kacang komak diduga berasal dari

India, Asia Tenggara, dan Afrika. Kacang komak diyakini dapat membantu

dalam usaha mengatasi kekurangan protein, karena kacang komak mempunyai

nilai gizi yang cukup tinggi, berupa protein, lemak, zat-zat gizi lainnya dan

komposisi asam amino yang baik. Kadar protein kacang komak sebesar 21,5%

dengan susunan asam amino yang mendekati pola protein kedelai

(Martoyuwono 1984).

Nilai gizi kacang komak menempati urutan ketiga setelah kacang tanah

dan kedelai. Kandungan lemak dan serat biji kacang komak terendah di antara

kacang-kacangan yang banyak ditanam di Indonesia. Hal tersebut membuat

kacang komak berpotensi menggantikan sebagian atau seluruh bahan baku

pangan, misalnya kedelai. Tempe, tauco, kecap, tepung komposit, makanan

bayi, dan konsentrat protein adalah produk yang dapat dihasilkan dari kacang

komak (Utomo et al. 1991). Tabel 1 menunjukkan perbedaan komposisi

kacang komak dan kacang kedelai.

Tabel 1. Komposisi Kimia Kacang Komak Dibandingkan Kacang

Kedelai (per 100 g Berat Basah) Komponen Kacang komak (g) Kacang kedelai (g)

Air 12,1 12,7 Energi (kal) 334,0 381,0 Protein 21,5 40,0 Lemak 1,2 16,7 Karbohidrat 61,4 24,9 Serat 6,9 3,2 Abu 3,8 5,3

Sumber : Kay (1979)

Protein pada kacang-kacangan dapat digolongkan dengan beberapa

cara. Berdasarkan sumbernya, protein kacang-kacangan termasuk protein biji

yang terbagi menjadi protein embrio dan protein endosperm. Berdasarkan

kelarutan, kacang-kacangan dan biji-bijian dikelompokkan menjadi empat

Page 17: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

4

macam (fraksi) protein yaitu albumin, globulin, glutelin, dan prolamin.

Albumin adalah protein yang larut dalam air dan garam encer serta dapat

terkoagulasi karena panas. Globulin adalah protein yang tidak larut air tetapi

larut dalam garam encer dan juga terkoagulasi bila dipanaskan. Glutein adalah

protein yang tidak larut dalam semua pelarut yang netral, tetapi larut dalam

asam dan basa yang sangat encer. Prolamin adalah protein yang tidak larut

dalam air tetapi larut dalam etanol 70-80%. Penggolongan protein tersebut

termasuk jenis protein sederhana yaitu protein yang bila dihidrolisis hanya

menghasilkan asam amino α. Berdasarkan golongan protein konjugasi, protein

kacang-kacangan termasuk anak golongan glikoprotein karena bila

terhidrolisis menghasilkan karbohidrat sebagai gugus prostetik selain asam

amino. Berdasarkan fungsi atau sifat fisiologinya, protein kacang-kacangan

yang dimasukkan dalam anak golongan glikoprotein dikelompokkan lagi

menjadi protein simpanan (Robinson 1995). Protein yang dikategorikan

protein simpanan adalah protein yang terakumulasi pada waktu proses

pembentukan biji, kaya kandungan nitrogen, dan tersimpan dalam protein

bodies pada sel kotiledon. Protein simpanan utama pada tanaman leguminosae

adalah globulin (Ersland et al. 1983).

Kacang komak kering umumnya mengandung protein sebesar 21-29 g

per 100 g (Tabel 1). Komposisi asam amino esensial kacang komak bila

dibandingkan dengan pola FAO/WHO kaya asam amino lisin dan defisiensi

asam amino metionin dan sistin, seperti kebanyakan tanaman leguminosae.

Protein utama kacang komak adalah globulin, yaitu dolichosin (Kay 1979;

Duke 1983).

B. Tempe

Tempe di Indonesia biasa diidentikkan dengan kacang kedelai. Syarief

et al. (1999) menyatakan tempe adalah salah satu makanan tradisional

Indonesia yang dihasilkan melalui proses fermentasi biji kedelai oleh berbagai

mikroorganisme dan khususnya oleh kapang Rhizopus oligosporus. Namun

demikian, tempe juga dapat dibuat dari berbagai jenis kacang lain. Tempe

dengan bahan baku selain kedelai biasa disebut dengan nama bahan bakunya,

seperti tempe gembus, tempe lamtoro, tempe benguk, tempe koro, tempe

Page 18: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

5

bongkrek, dan tempe gude (Sapuan dan Sutrisno 1996). Tempe yang dibuat

dari bahan baku kacang komak dapat pula disebut sebagai tempe kacang

komak atau tempe komak.

Proses fermentasi pada tempe menyebabkan komponen-komponen

kacang dihidrolisa menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan

mudah dicerna. Pengolahan kacang-kacangan menjadi tempe akan

meningkatkan kandungan protein, asam amino esensial, mutu protein, dan

kandungan zat gizi lainnya, seperti terlihat pada Tabel 2. Selain itu tempe juga

mengandung beberapa senyawa aktif. Senyawa-senyawa tersebut dihasilkan

melalui proses transformasi dan sintesa oleh mikroorganisme pada proses

pembuatan tempe dan khususnya pada perendaman dan proses pemeraman.

Tabel 3 menunjukkan hasil identifikasi sejumlah senyawa aktif pada tempe,

baik menurut jenis maupun potensinya (Syarief et al. 1999).

Tabel 2. Nilai Gizi Kedelai dan Tempe Kedelai Zat Gizi dan Faktor Mutu

Gizi Kedelai Mentah

Tempe Kedelai

Kadar zat gizi (% bk) Protein (g) 42,2 46,5 Lemak (g) 19,1 19,7 Karbohidrat (g) 28,5 30,2 Serat (g) 3,7 7,2 Abu (g) 6,1 3,6 Kalsium (mg) 254,0 347,0 Fosfor (mg) 781,0 729,0 Besi (mg) 11,0 9,0

Faktor mutu gizi Nilai cerna 75-89

(82) 83

Nilai biologis 41-47 - PER 0-16 2,12 NPV standar 48-61 -

Sumber : Syarief et al. (1999).

Proses pembuatan tempe menggunakan laru (inokulum). Inokulum

berisi spora kapang Rhizopus sp yang dalam pertumbuhannya akan

menghasilkan enzim yang akan menguraikan substrat menjadi komponen-

komponen yang lebih kecil dan sederhana, sehingga lebih mudah larut dan

menghasilkan flavor dan aroma yang diinginkan. Syarat utama inokulum

untuk pembuatan tempe (makanan) adalah : (1) mikroba tidak berbahaya bagi

Page 19: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

6

Tabel 3. Potensi Senyawa Aktif pada Tempe Kedelai No Senyawa Aktif Potensi / Fungsi 1 Isoflavon: daidzein, glisitein,

genistein, dan faktor-2 Antioksidan, antihemolisis, antibakteri, antifungi, antikanker

2 Asam lemak tidak jenuh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat

Antioksidan, hipokolesterolemik

3 Vitamin larut dalam lemak: vitamin E dan β-karoten

Antioksidan, antihemolisis, pembelahan sel, melindungi dinding sel, metabolisma

4 Glikoprotein Antibakteri 5 Ergosterol Hipokolesterolemik, provitamin D 6 Vitamin B komplek: tiamin,

riboflavin, niasin, asam pantotenat, sianokobalamin, folasin

Metabolisma (koenzim)

7 Enzim: protease, lipase, amilase, dan lain-lain

Metabolisma/hidrolisa

Sumber : Pawiroharsono (1995)

kesehatan, (2) dapat tumbuh dengan cepat, dan (3) tahan terhadap kontaminan.

Jenis kapang yang biasa ada pada tempe adalah R. oligosporus, R. oryzae, R.

stolonifer, dan R. Arrhizus (Syarief et al. 1999).

C. Tepung Tempe

Tempe merupakan produk fermentasi yang tidak dapat bertahan lama.

Setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan sehingga tidak dapat

dikonsumsi oleh manusia. Tempe yang sudah busuk masih bisa dimanfaatkan

sebagai bahan masakan namun fungsinya telah banyak mengalami penurunan

(Syarief et al. 1999).

Salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan tempe adalah

dengan mengolahnya menjadi tepung tempe. Manfaat pembuatan tepung ini

antara lain mudah dicampur dengan tepung lain untuk meningkatkan nilai

gizinya dan mudah disimpan dan diolah menjadi makanan yang cepat

dihidangkan (Syarief et al. 1999). Hasil penelitian secara in vivo menunjukkan

nilai gizi protein tepung tempe hampir sama dengan kasein (Mardiah 1994).

D. Metabolisme Lipid

Lipid yang bersifat nonpolar tidak dapat disirkulasikan secara bebas

dalam medium cair seperti plasma. Dalam setiap peredarannya lipid selalu

bergabung dengan protein membentuk komposisi larut air yang disebut

Page 20: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

7

lipoprotein (Soetardjo 1990) sehingga dapat didistribusikan dalam fluida

tubuh.

Lipoprotein adalah partikel berbentuk sferis yang terdiri dari ratusan

molekul lipid dan protein. Lipid utama dalam lipoprotein adalah kolesterol,

trigliserida, dan fosfolipid. Trigliserida dan bentuk esterifikasi kolesterol

adalah lemak non polar yang tidak larut air (hidrofobik) yang membentuk inti

lipoprotein. Fosfolipid dan sejumlah kecil kolesterol bebas yang larut dalam

lipid dan air, menutupi permukaan partikel dan bertindak sebagai pembatas

antara komponen inti dan plasma. Apolipoprotein menempati permukaan

lipoprotein dan berfungsi sebagai pemisah antara lipid dengan lingkungan

berair, serta mempunyai peran sangat penting dalam pengaturan transpor lipid

dan metabolisme protein (Ginsberg dan Goldberg 1998).

Berdasarkan densitasnya, lipoprotein dikelompokkan menjadi empat

yaitu: kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density

lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Komposisi lipoprotein

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi Lipoprotein Plasma Darah (%)

Jenis Densitas Total protein

Total lipid

TG FL Kolesterol

ALB Ester Bebas

Kilomikron < 0,95 2 98 88 8 3 1 - VLDL 0,95-

1,006 10 90 56 56 15 8 1

LDL 1,019-1,063

21 79 13 28 48 10 1

HDL 1,125-1,210

57 43 13 46 29 6 6

Sumber : Mann dan Skeaff (2002) Keterangan : TG = trigliserida, FL = fosfolipid, ALB = asam lemak bebas

Kilomikron terbentuk dalam mukosa usus halus dari trigliserida yang

dipecah melalui metabolisme dalam usus. Kilomikron berfungsi membawa

trigliserida ke jaringan tubuh sebagai sumber asam lemak yang dapat segera

digunakan atau untuk disimpan sebagai cadangan (Soetardjo 1990).

VLDL disintesis di dalam hati dan juga terdiri dari banyak trigliserida

yang berasal dari dalam tubuh (endogen). VLDL berfungsi membawa

trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol dari hati ke jaringan lain dalam tubuh.

Page 21: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

8

Trigliserida diambil dari VLDL dengan bantuan enzim lipoprotein lipase,

kemudian masuk ke dalam jaringan sebagai sumber energi yang dapat segera

dipakai atau disimpan kembali (Mann dan Skeaff 2002).

LDL adalah produk akhir dari metabolisme VLDL, namun terdapat

bukti bahwa sebagian diproduksi langsung oleh hati (Mayes 1996). LDL

berfungsi membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer yang akan

digunakan untuk konstruksi membran atau untuk pembentukan hormon

steroid. LDL membawa sekitar 70% kolesterol dalam plasma (Mann dan

Skeaff 2002).

HDL disintesis di hati dan usus halus. HDL berperan dalam membawa

kolesterol dari jaringan tubuh ke hati untuk kemudian diubah menjadi asam

empedu dan selanjutnya disimpan atau dibuang melalui empedu ke usus besar

sebagai rute utama mekanisme pembuangan dari tubuh. Sehingga, HDL

memegang peranan penting dalam mengatur jumlah kolesterol yang tinggal

dalam jaringan tubuh, termasuk dalam dinding arteri (Soetardjo 1990).

E. Kolesterol

Kolesterol merupakan komponen esensial dari membran sel dan

merupakan komponen utama sel-sel otak dan jaringan syaraf (Krause dan

Mahan 1984). Sedangkan menurut Mayes et al. (1987) kolesterol adalah

produk khas dari metabolisme hewan dan oleh karenanya terdapat dalam

makanan yang berasal dari hewan seperti daging, hati, otak, dan kuning telur.

Sebagian besar kolesterol berasal dari sintesis (kira-kira 1 g/hari) sedangkan

sekitar 0.3 g/hari dilengkapi dari konsumsi makanan. Menurut Sitepoe (1993)

bila ditinjau dari sudut kimiawi, kolesterol diklasifikasikan ke dalam golongan

lipid (lemak), berkomponen alkohol steroid, sebagian besar berfungsi sebagai

sumber kalori serta memberikan nilai tambah terhadap cita rasa makanan.

Menurut Martin et al. (1984) kolesterol di dalam tubuh manusia dapat

berasal dari dua sumber yaitu dari makanan dan biosintesa de novo. Kolesterol

yang bersumber dari makanan berasal dari bahan pangan hewani. Kolesterol

yang berasal dari makanan memegang peranan penting karena merupakan

sterol utama di dalam tubuh manusia serta komponen permukaan sel dan

membran intraseluler. Biosintesa de novo kolesterol terjadi hampir pada

Page 22: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

9

semua sel yang mengandung nukleus, tetapi yang terbesar terjadi pada hati,

usus, korteks, adrenal, dan jaringan produktif. Pada kondisi normal kolesterol

disintesa di dalam tubuh sebanyak dua kali dari kadar kolesterol di dalam

makanan yang dimakan (Sitepoe 1993). Jumlah laju sintesis kolesterol de

novo berhubungan dengan jumlah kolesterol yang berasal dari makanan, jika

jumlah kolesterol di dalam diet meningkat maka sintesis kolesterol di dalam

hati dan usus akan menurun. Sebaliknya jika jumlah kolesterol dari makanan

berkurang maka sintesis kolesterol di dalam hati dan usus akan meningkat

(Muchtadi et al. 1993).

Kolesterol yang disintesa diubah menjadi jaringan, hormon, dan

vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh melalui darah (Sitepoe 1993).

Namun demikian kolesterol ada yang kembali ke hati untuk diubah menjadi

asam empedu dan garam. Dalam keadaan normal bila terjadi gangguan

konsumsi kolesterol, maka akan terjadi mekanisme untuk mempertahankan

keseimbangan kolesterol dengan semua faktor sebagai mekanisme pertahanan.

Linder (1992) menyatakan kadar kolesterol normal dalam plasma pada

orang dewasa normal sebesar 3,1-5,7 mmol/l (120-220 mg/dl). Biasanya kadar

kolesterol yang melebihi batas ini dianggap sebagai hiperkolesterolemia.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan kolesterol dalam

darah. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah penurunan kalori yang

dikonsumsi, penurunan konsumsi lemak jenuh dan lemak tidak jenuh,

penurunan konsumsi kolesterol, penurunan kadar lipoprotein, konsumsi serat

pangan larut air (SDF), dan konsumsi beberapa jenis bahan kimia. Beberapa

bahan kimia yang diindikasikan memiliki potensi hipokolesterolemik tersebut

adalah sitosterol, niasin, vitamin C, vitamin E, dan karoten (Sitepoe 1993).

F. Malonaldehida

Malonaldehida (MDA) menurut Bird dan Draper (1984), merupakan

produk hasil peroksidasi lipid dalam tubuh dan sebagai indeks ketengikan

oksidatif dalam makanan. MDA di dalam material biologi terdapat dalam

bentuk bebas dan sebagai kompleks dengan unsur pokok berbagai jaringan.

MDA terutama dihasilkan pada reaksi penguraian sel. Secara biologis MDA

dihasilkan dari berbagai macam reaksi. Reaksi-reaksi tersebut misalnya

Page 23: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

10

kebocoran sistem mitokondria, oksidasi lipida, exercise (olah raga), dan

dekomposisi asam amino serta komponen karbohidrat.

Salah satu metode pengukuran MDA adalah dengan thiobarbituric

acid reactivity test. Metode ini didasarkan pada reaksi antara MDA dan TBA

(thiobarbituric acid) dalam suasana asam. MDA dapat melakukan reaksi

penambahan nukleofilik dengan TBA membentuk kompleks MDA-TBA.

Kompleks MDA-TBA yang terbentuk memiliki warna merah jambu dan

absorbansinya dapat diukur pada panjang gelombang 532 nm (Conti et al.

1991).

Menurut Nawar (1985), metode uji TBA merupakan metode yang

paling banyak digunakan untuk mengukur keberadaan radikal bebas dan

peroksida lipid dikarenakan mempunyai kepekaan yang cukup tinggi, mudah

diaplikasikan untuk berbagai sampel pada berbagai tahap oksidasi lipid, dan

biayanya tidak mahal.

G. TIKUS PERCOBAAN

Tikus atau rat (Rattus norvegicus) telah diketahui sifat-sifatnya dengan

sempurna, mudah dipelihara, merupakan hewan yang relatif sehat dan cocok

untuk berbagai macam penelitian. Terdapat beberapa galur atau varietas tikus

yang memiliki kekhususan tertentu, salah satunya adalah galur spargue-

dawley. Spargue-dawley memiliki ciri-ciri berwarna albino putih, berkepala

kecil, dan ekornya lebih panjang dari pada badannya (Malole dan Pramono

1989).

Tikus tidak memiliki kantong empedu. Seperti rodentia lainnya, tikus

terutama yang muda memiliki jaringan lemak berwarna coklat di bagian leher

sampai scapula yang jumlahnya berkurang setelah dewasa. Tikus dapat

dikandangkan bersama dalam satu kelompok besar yang terdiri dari jantan dan

betina dari berbagai tingkat tanpa terjadinya perkelahian yang berarti. Tikus

yang lepas dari kandang umumnya akan kembali ke kandangnya. Tikus dapat

hidup lebih dari tiga tahun (Malole dan Pramono 1989).

Tikus biasanya dipelihara dalam kandang kotak terbuat dari metal atau

plastik atau kayu yang ditutup dengan kawat yang dianyam dengan lubang

anyaman 1,6 cm2. Luas lantai kandang yang dibutuhkan oleh tikus dewasa 250

Page 24: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

11

cm2/ekor (berat tikus sekitar 300 g). Tinggi kandang harus lebih dari 18 cm.

Temperatur kandang yang ideal adalah 18-27oC dengan rata-rata 22oC dan

kelembaban relatif 40-70%. Pemberian penerangan cukup selama 12 jam/hari,

karena bila lebih dari 12 jam akan mempengaruhi siklus birahi. Rodensia

umumnya, terutama rodensia yang aktif di malam hari (nocturnal) seperti

tikus, senang pada cahaya remang-remang. Perlu diperhatikan agar alas

kandang selalu kering dan tidak berbau untuk mencegah gangguan respirasi

serta alat-alat dalam kandang harus dibersihkan 1-2 kali seminggu (Malole

dan Pramono 1989).

Seekor tikus dewasa membutuhkan 5 g makanan dan 10 ml air minum

per hari per 100 g berat badan. Tingkat konsumsi ransum dipengaruhi oleh

temperatur kandang, kelembaban, kesehatan tikus, dan kualitas makanan itu

sendiri. Sebagai hewan nocturnal, tikus aktif makan di malam hari (Malole

dan Pramono 1989).

Page 25: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Bahan dan Alat

1. Bahan

a. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan yaitu kacang komak (Lablab

purpureus (L.) Sweet) yang didapat dari petani di Probolinggo, Jawa

Timur.

b. Tikus Percobaan

Tikus percobaan yang digunakan merupakan tikus jantan jenis

spargue dawley umur 40 hari.

c. Bahan Makanan Tikus

Bahan yang digunakan sebagai makanan tikus dalam penelitian

ini adalah pati jagung, kasein, sukrosa, minyak kedelai, CMC, mineral

mix, vitamin mix, kolesterol, PTU (propiltiourasil), dan tepung tempe

kacang komak.

d. Bahan Analisis

Bahan-bahan untuk analisis proksimat antara lain K2SO4, HgO,

H2SO4 pekat, NaOH-Na2S2O3, H3BO3, indikator biru metilen, HCl, dan

pelarut n-heksana. Bahan untuk analisis total kolesterol dan HDL yaitu

reagen kit cholesterol FS dan HDL precipitant FS dengan metode

CHOD-PAP. Bahan analisis trigliserida yaitu tryglyserides FS dengan

metode GPO-PAP. Bahan-bahan untuk analisis malonaldehida yaitu

larutan PBS, larutan TCA 15%, dan larutan TBA 0,37% dalam HCl

0,25 N.

2. Alat

a. Alat Pemeliharaan Tikus

Alat yang digunakan untuk memelihara tikus dan membuat

makanan tikus adalah kandang metabolik, botol minum, timbangan,

baskom plastik, varimixer, dan blender.

Page 26: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

13

b. Alat Pembedah Tikus

Alat yang digunakan dalam pembedahan tikus adalah gunting,

pinset, jarum suntik, papan pembedahan, dan alat-alat gelas.

c. Alat Analisis

Alat yang digunakan untuk analisis proksimat antara lain oven,

tanur, ekstraktor soxhlet, labu kjeldahl, alat-alat gelas, cawan

aluminium, cawan porselen. Alat-alat yang digunakan untuk analisis

kolesterol, trigliserida, HDL, LDL, dan malonaldehida meliputi

spektrofotometer, sentrifuse, penangas air, tabung reaksi, tabung

sentrifuse, pipet mikro, kuvet, dan kuvet mikro.

B. Metoda Penelitian

Tahap pertama penelitian ini adalah persiapan sampel, yaitu tepung

tempe kacang komak. Tepung tempe dianalisis nilai gizinya yang terdiri dari

kadar protein, lemak, karbohidrat, air, abu, dan serat kasar. Data tersebut

digunakan untuk merancang komposisi ransum tikus. Setelah sampel

disiapkan, tikus mulai dipelihara. Masa adaptasi tikus adalah 1 minggu. Masa

perlakuan selama 36 hari. Selama masa perlakuan, secara berkala dilakukan

penghitungan jumlah konsumsi ransum dan pengukuran berat badan. Pada

akhir perlakuan, dilakukan pembedahan tikus. Serum darah tikus digunakan

untuk menentukan total kolesterol, HDL, trigliserida, LDL, dan indeks

aterogenik. Hati dan limpa digunakan untuk analisis MDA (malonaldehida).

Organ tikus hati, ginjal, dan limpa ditimbang sebagai data pendukung. Secara

garis besar, rancangan penelitian yang dilakukan beserta output yang

diharapkan dapat dilihat pada Gambar 1.

1. Tahap 1 Persiapan Sampel

a. Pembuatan Tempe Kacang Komak (Harnani 2009)

Kacang komak kering direbus dalam larutan abu 5% dari berat

kacang selama 30 menit, kemudian direndam selama 48 jam. Setelah

direndam, lendir dihilangkan dan dikupas kulitnya. Kacang komak

tanpa kulit kemudian dikukus selama 15 menit dan ditiriskan lalu

Page 27: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

14

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian.

Tahapan Penelitian Luaran Tujuan

Mengetahui profil lipid darah tikus. Profil lipid tersebut mencakup total kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL.

Mengetahui kadar produk peroksidasi lipid (malonaldehida) pada hati dan limpa tikus.

Tepung Tempe Kacang Komak

Data kadar air, protein, lemak, abu, karbohidrat, dan serat kasar sampel

Data berat badan dan jumlah konsumsi ransum

Data berat organ

Data kadar kolesterol, HDL, trigliserida, LDL, indeks aterogenik , dan malonaldehida

Pembuatan Tepung Tempe Kacang Komak

Analisis Proksimat dan serat kasar

Pengujian In Vivo • Masa adaptasi • Masa perlakuan

Pembedahan Tikus

ginjal Hati, limpa Darah

Ditimbang

Analisis malonaldehida

Analisis kadar total kolesterol, HDL, trigliserida, LDL, indeks

aterogenik

Page 28: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

16

didinginkan pada suhu ruang. Kacang komak yang sudah dingin

kemudian diinokulasi dengan ragi tempe RAPRIMA sebanyak 0,5%

dari berat kacang kukus. Kacang komak yang telah diinokulasi tersebut

kemudian dibungkus dalam plastik dan diberi lubang dengan jarak 2

cm. Kacang komak yang telah dikemas tersebut kemudian diinkubasi

pada suhu kamar (25-30oC) selama 36 jam sehingga dihasilkan tempe

kacang komak segar. Prosedur pembuatan tempe kacang komak

disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Prosedur Pembuatan Tempe Kacang Komak

b. Pembuatan Tepung Tempe Kacang Komak (Harnani 2009)

Tempe segar dipotong dengan ketebalan sekitar 0,5 cm,

kemudian dikeringkan selama 5-6 jam pada suhu 75oC. Tempe kering

ini kemudian digiling dengan pin disc mill dan diayak dengan ayakan

berukuran 60 mesh sehingga dihasilkan tepung tempe. Prosedur

pembuatan tempe kacang komak disajikan pada Gambar 3.

Kacang

Direbus (+abu 5% berat kacang, 30 menit)

Direndam (48

Dicuci dan dikupas

Dikukus 15 menit

Didinginkan dan diinokulasi dengan ragi (0,5% berat kacang kukus)

Dikemas plastik dan diberi lubang dengan

Diinkubasi (25-30oC, 36 jam)

Tempe kacang komak

Page 29: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

17

Gambar 3. Prosedur Pembuatan Tepung Tempe Kacang Komak

c. Analisis Proksimat Tepung Tempe Kacang Komak

1) Analisis Kadar Air Metode Oven (AOAC 1995)

Kadar air diukur dengan metode oven biasa karena

kandungan bahan volatil pada sampel rendah dan sampel tidak

terdegradasi pada suhu 100oC. Cawan aluminium kosong

dikeringkan dalam oven suhu 105oC selama 15 menit lalu

didinginkan dalam desikator selama 5 menit atau sampai tidak panas

lagi. Cawan ditimbang dan dicatat beratnya. Lalu ditimbang sampel

sebanyak 5 g di dalam cawan tersebut. Sampel dikeringkan dalam

oven sampai beratnya konstan (perubahan berat tidak lebih dari

0,003 g). Setelah itu cawan didinginkan di dalam desikator.

Ditimbang berat akhirnya. Dihitung kadar air dengan persamaan

berikut:

Kadar air (% b/b) = ������ � 100%

Keterangan : x = berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan (g) y = berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g) a = berat cawan kosong (g)

2) Analisis Kadar Abu (AOAC 1995)

Cawan porselen dibakar dalam tanur selama 15 menit

kemudian didinginkan di dalam desikator. Setelah dingin ditimbang.

Kemudian sampel sebanyak 5 g ditimbang di dalam cawan lalu

Dipotong (ketebalan 0,5

Dikeringkan (75oC, 5-6

Digiling dan diayak (60

Tempe kacang komak

Tepung tempe kacang komak

Page 30: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

18

diabukan di dalam tanur hingga diperoleh abu berwarna putih dan

beratnya tetap. Setelah itu, cawan didinginkan di dalam desikator

lalu ditimbang.

Perhitungan :

Kadar abu (%b/b) = W2

W1×100%

Keterangan : W1 = berat sampel (g) W2 = berat abu (g)

3) Analisis Kadar Protein (AOAC 1995)

Sampel sebanyak 0,1-0,2 g dimasukkan ke dalam labu

kjedahl 100 ml, lalu ditambahkan 2 g K2SO4, 40 mg HgO, dan 2,5

ml H2SO4 pekat. Setelah itu, didestruksi selama 30 menit sampai

cairan berwarna jernih dan dibiarkan sampai dingin. Selanjutnya

ditambahkan air suling secukupnya dan 10 ml NaOH pekat sampai

berwarna coklat kehitaman dan didestilasi. Hasil destilasi ditampung

dalam erlenmeyer 125 ml yang berisi H2BO3 dan indikator,

kemudian dititrasi dengan HCl 0,02 N. Larutan blanko juga

dianalisis seperti sampel. Kadar nitrogen dihitung berdasarkan rumus

% Nitrogen = V HCl – V blankoml�N HCl�14,007�faktor konversi

mg contoh×100%

4) Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet (AOAC 1995)

Labu lemak yang telah bebas lemak dikeringkan di dalam

oven kemudian ditimbang setelah dingin. Sampel sebanyak 5 g

dibungkus dalam kertas saring kemudian ditutup kapas yang bebas

lemak. Sampel dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet,

kemudian kondensor dan labu dipasang pada ujung-ujungnya.

Pelarut heksana dimasukkan ke dalam alat lalu sampel direfluks

selama 5 jam. Setelah itu pelarut didestilasi dan ditampung pada

wadah lain. Labu lemak dikeringkan di dalam oven pada suhu 105oC

sampai diperoleh berat tetap. Kemudian Labu lemak dipindahkan ke

desikator, lalu didinginkan dan ditimbang.

Page 31: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

19

Perhitungan :

Kadar lemak (%b/b) = W2

W1×100%

Keterangan : W2 = Berat sampel (g) W1 = Berat lemak (g)

5) Analisis Kadar Karbohidrat By Difference (AOAC 1995)

Pengukuran kadar karbohidrat menggunakan metode by

difference dengan rumus :

Kadar karbohidrat (%b/b) = 100% - (k.air + k.protein + k.lemak + k.abu) (%)

6) Analisis Serat Kasar (Apriyantono et al. 1989)

Sebanyak 2 g sampel bebas lemak dimasukkan ke dalam

erlenmeyer dan ditambahkan 0,5 g asbes yang telah dipijarkan dan 2

tetes zat anti buih. Setelah itu 200 ml H2SO4 mendidih ditambahkan

ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer kemudian diletakkan di dalam

pendingin balik. Sampel di dalam erlenmeyer didihkan selama 30

menit dengan sesekali digoyang. Setelah selesai, suspensi disaring

dengan kertas saring. Residu dicuci dengan air mendidih hingga air

cucian tidak bersifat asam (diuji dengan kertas lakmus). Residu

dipindahkan secara kuantitatif ke dalam erlenmeyer dengan cara

mencuci residu dengan 200 ml NaOH mendidih. Larutan tersebut

kemudian didihkan kembali selama 30 menit dengan pendingin

balik. Setelah itu larutan disaring dengan kertas saring yang

diketahui beratnya sambil dicuci dengan K2SO4 10%, air mendidih,

kemudian dengan alkohol 95%. Kertas saring dikeringkan di dalam

oven hingga berat konstan. Setelah didinginkan di desikator, residu

ditimbang. Serat kasar didapat dari rumus

Kadar serat kasar � g100g contoh� � W� � W�

W � 100

Keterangan : W2 = Berat residu dan kertas saring kering (g) W1 = Berat kertas saring (g) W = Berat sampel yang dianalisis (g)

Page 32: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

20

2. Tahap 2 Pengujian In Vivo

Penelitian tahap 2 dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian

tepung tempe kacang komak terhadap profil lipid darah dan peroksidasi

lipid tikus dengan melakukan pengukuran kandungan total kolesterol,

trigliserida, LDL, dan HDL dalam serum darah. Tikus yang digunakan

sebanyak 15 ekor jenis spargue dawley jantan. Tikus tersebut dibagi ke

dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kontrol positif, kelompok

kedua kontrol negatif, dan kelompok ketiga adalah kelompok tempe

(diberi tepung tempe kacang komak). Rancangan penelitian utama dapat

dilihat pada Gambar 1.

a. Persiapan dan Pembuatan Ransum

Ransum yang diberikan kepada tikus percobaan mengacu pada

AIN (American Institute of Nutrition) (Reeves et al. 1993). Komposisi

ransum tikus setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5, perhitungan

komposisi ransum kelompok tempe dapat dilihat pada Lampiran 1.

Ransum standar terdiri atas pati jagung, kasein, sukrosa, minyak

kedelai, CMC, vitamin mix merek Fitkom (Tabel 6), dan mineral mix

(Tabel 7). Kelompok kontrol positif diberi ransum standar dengan

penambahan kolesterol 1% dan PTU (propiltiourasil). Kelompok

kontrol negatif hanya diberi ransum standar. Kelompok tempe diberi

ransum standar dengan penambahan kolesterol dan PTU serta

mengganti kasein ransum standar dengan sampel (tepung tempe kacang

komak).

b. Masa Adaptasi Tikus (Arafah 1994)

Lama masa adaptasi adalah tujuh hari dengan pemberian ransum

standar (komposisi sama dengan kontrol negatif). Air diberikan secara

ad libitum. Tikus ditempatkan secara individual dalam kandang pada

ruangan dengan sirkulasi gelap terang masing-masing 12 jam dengan

suhu berkisar 22-24oC.

Page 33: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

21

Tabel 5. Komposisi Ransum Tikus (Reeves et al. 1993)

Bahan

Komposisi Ransum Dalam %

Kontrol Negatif (ransum standar)

Kontrol Positif (ransum standar + kolesterol + PTU)

Tempe (sumber protein

kasein diganti tepung tempe kacang komak + kolesterol + PTU)

Pati Jagung 61,4 62,5 33,9 Tepung Tempe - - 45,6 Kasein 14,0 14,0 - Sukrosa 10,0 10,0 10,0 Minyak Kedelai 4,0 4,0 3,3 Selulosa 5,0 5,0 1,6 Mineral Mix 3,5 3,5 2,3 Vitamin Mix 1,0 1,0 1,0 Kolesterol - 1,0 1,0 PTU - 0,1 0,1

Tabel 6. Komposisi Vitamin Fitkom

Jenis Jumlah % AKG Vitamin A 1000 IU 333,33 Vitamin B1 1,4 mg 116,67 Vitamin B2 1,6 mg 123,08 Vitamin B6 2 mg 153,85 Vitamin B12 3 mcg 125,00 Vitamin C 60 mg 100,00 Vitamin D3 100 IU 20,00 Vitamin E 5 mg 50,00 Nicotinadium 9 mg 56,25 Kalsium pantotenat 5 mg 0,06

Tabel 7. Komposisi Campuran Mineral

Jenis Vitamin Jumlah (g/500g) NaCl 69,99 KH2PO4 194,53 MgSO4 28,65 CaCO3 190,73 FeSO4.7H2O 13,50 MnSO4.H2O 2,01 KI 0,40 ZnSO4.7H2O 0,27 CuSO4.5H2O 0,24 CuCl2.6H2 0,01

Page 34: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

22

c. Massa Perlakuan

Masa perlakuan adalah 36 hari. Selama masa perlakuan, tikus

diberi ransum sesuai dengan kelompok perlakuannya (Tabel 5) dan

pemberian air minum diberikan secara ad libitum. Pengamatan yang

dilakukan yaitu jumlah konsumsi ransum dan berat badan tikus

percobaan. Banyaknya ransum yang dikonsumsi dihitung setiap hari

dengan menimbang sisa ransum yang tidak dikonsumsi oleh tikus.

Pengamatan berat badan masing-masing tikus dalam tiga kelompok

perlakuan dilakukan tiga hari sekali selama perlakuan. Hasil yang

diperoleh kemudian dibandingkan antar kelompok.

d. Persiapan Sampel Darah dan Organ

Pengambilan sampel darah dan organ dilakukan pada hari ke-37.

Sebelum dibedah, selama 12 jam tikus dipuasakan agar data yang

dihasilkan tidak dipengaruhi oleh konsumsi terakhir.

Tikus yang akan dibedah harus dalam keadaan hidup. Eutanasia

dilakukan dengan cara menarik ekor tikus sehingga tulang belakangnya

lepas. Cara ini dapat menghilangkan rasa sakit tikus, namun jantung

masih tetap berdetak selama beberapa menit. Tikus kemudian

dipindahkan ke papan pembedahan yang dialasi aluminium foil.

Kemudian tikus ditelentangkan dan digunting bagian perutnya secara

vertikal ke arah leher sampai jantung tikus terlihat.

Alat suntik ditusukkan ke jantung tikus dan secara perlahan-

lahan ditarik ke atas. Darah yang diperoleh dimasukkan ke dalam

tabung sentrifuse dan diletakkan dalam posisi miring selama satu jam

pada suhu kamar sampai terbentuk dua lapisan, lapisan bening di bagian

atas dan lapisan berwarna merah di bagian bawah. Darah kemudian

disentrifuse pada 894 x g selama 10 menit. Lapisan atas yang bening

diambil dengan menggunakan pipet dan untuk selanjutnya dianalisis.

Organ tikus (hati, ginjal, dan limpa) diambil dengan gunting bedah dan

pinset, kemudian ditimbang dengan neraca analitik. Hati dan limpa

kemudian disimpan untuk analisis (Nugroho 2007).

Page 35: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

23

e. Analisis Serum Darah dan Organ Tikus

1) Analisis Total Kolesterol (Metode CHOD-PAP)

Prinsip pengujian ini adalah mereaksikan kolesterol secara

hidrolisis enzimatis dan oksidasi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan

senyawa quinine yang berwarna merah, sehingga dapat dibaca

absorbansinya pada panjang gelombang 500 nm. Prosedur analisis

disajikan pada Gambar 2. Komposisi reagen kolesterol terdapat di

Tabel 8. Nilai kadar kolesterol didapat dari persamaan berikut :

Kadar kolesterol !mgdl # � A sampel

A standar � 200 mgdl

Gambar 4. Prosedur Analisis Total Kolesterol.

Tabel 8. Komposisi Reagen Kolesterol Komposisi Jumlah

Good’s buffer pH 6,7 50 mmol/l Phenol 5 mmol/l 4-aminoantipyrine 0,3 mmol/l Kolesterol esterase >_ 200 U/I Kolesterol oksidase >_50 U/I Poroksidase >_ 3 kU/I Standar 200 mg/dl (5,2 mmol/l)

2) Analisis High Density Lipoprotein (HDL) (Metode CHOD-PAP)

Prinsip penentuan HDL yaitu mengendapkan kilomikron,

VLDL, dan LDL dengan menambahkan asam fosfotungstat dan ion

Mg. Proses sentrifugasi akan menghasilkan hanya HDL dalam

supernatan yang kemudian ditentukan secara enzimatis

menggunakan DSI cholesterol FS. Prosedur analisis disajikan pada

Gambar 3 dan Gambar 4. Komposisi reagen presepitasi terdapat di

Tabel 9. Nilai kadar HDL didapat dari persamaan berikut :

0,01 ml serum/standar ditambah 1 ml reagen kolesterol

Dicampur

Diinkubasi pada suhu 37 oC, 5 menit

Dibaca absorbansi (A) pada λ 500 nm

Page 36: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

24

Kadar HDL !*+,- # � . /�*01-

. /2�3,�4 � 200 *+,-

Gambar 5. Prosedur Persiapan Sampel Analisis Kadar HDL.

Gambar 6. Prosedur Analisis Total HDL.

Tabel 9. Komposisi Reagen Presepitasi Komposisi Jumlah

Asam fosfotungstat 1,4 mmol/l Magnesium klorida 8,6 mmol/l Standar kolesterol 0,3 mmol/l Standar kolesterol 200 mg/dl (5,2 mmol/l)

3) Analisis Trigliserida (Metode GPO-PAP)

Analisis kandungan trigliserida dapat dilihat pada Gambar 5.

Komposisi reagen trigliserida yang digunakan tertera pada Tabel 10.

Kadar trigliserida didapat dari hasil perhitungan berikut :

Kadar TG !*+,- # � . /�*01-

. /2�3,�4 � 200 *+,-

4) Analisis Low Density Lipoprotein (LDL) (Friedward et al. 1972)

Kadar LDL dihitung secara langsung menggunakan rumus :

200 µl serum ditambah 500 µl reagen presipitasi

Dicampur

Diinkubasi pada suhu kamar selama 10 menit

Disentrifuse 3578 x g, 10 menit

Supernatan siap dianalisis

100 µl supernatan/standar ditambahkan 1 ml pereaksi kolesterol

Dicampur

Diinkubasi pada suhu 37 oC, 5 menit

Dibaca absorbansi (A) pada λ 500 nm

Page 37: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

25

Kadar LDL !*+,- # � total kolesterol � !HDL 7 89

: #

Asumsi: TG/5 merupakan VLDL.

Gambar 7. Prosedur Analisis Total Trigliserida Standar.

Tabel 10. Komposisi Reagen Trigliserida Komposisi Jumlah

Good’s buffer pH 7,2 50 mmol/l 4-klorofenol 4 mmol/l ATP 2 mmol/l Mg 2+ 15 mmol/l glycerokinase ≥0,4 kU/I peroksidase ≥2 kU/I Lipoprotein lipase ≥2 kU/I 4-Aminoantipyrine 0,5 mmol/l Glycerol-3-phosphate-oxidase ≥ 0,5 kU/I Standar 200 mg/dl (2,3 mmol/l)

5) Indeks Aterogenik (Balsinska 1998)

Indeks Aterogenik (IA) dihitung dengan rumus :

IA � �total kolesterol � HDL�HDL

6) Analisis Malonaldehida (MDA) (Conti et al. 1999)

Analisis MDA ini dilakukan pada organ hati dan limpa tikus.

Prinsip analisis MDA yaitu bahwa pemanasan akan menghidrolisis

peroksida lipid sehingga MDA yang terikat akan dibebaskan dan

akan bereaksi dengan TBA dalam suasana asam membentuk

kompleks MDA-TBA yang berwarna merah. Intensitas warna merah

tersebut dapat diukur pada panjang gelombang 532 nm. Prosedur

analisis MDA pada hati dan limpa dapat dilihat pada Gambar 6.

0,01 ml Serum/standar trigliserida ditambah 1 ml reagen trigliserida

Dicampur

Diinkubasi pada suhu 37 oC, 5 menit

Dibaca absorbansi (A) pada λ 500 nm

Page 38: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

26

Gambar 8. Prosedur Analisis MDA pada Organ Hati dan Limpa.

Sebagai standar MDA digunakan 1,1,3,3 tetraetoksipropana

(TEP). Pada suasana asam, TEP terhidrolisis dan menghasilkan

hemiasetal dan etanol. Hemiasetal yang terbentuk kemudian

terdekomposisi menjadi etanol dan malonaldehida. Penentuan kurva

standar dilakukan sama dengan penentuan sampel. Perhitungan

kadar MDA sampel berdasarkan hasil ploting nilai absorbansi pada

kurva standar. Konsentrasi TEP yang digunakan yaitu 0,0; 1,2; 2,4;

3,6; 4,8; 6,0; 7,2; 15,0; dan 24,0 x10-3 pmol/ml.

Organ hati ditimbang sebanyak 1 g

Ditambah larutan PBS dingin sebanyak 9 ml

Dihancurkan dengan cara digerus

Disentrifuse pada 2012 x g selama 15 menit

Diambil supernatan 4 ml

Ditambah 1 ml larutan TCA 15%

Ditambah 1 ml TBA 0,37% dalam HCL 0,25 N

Dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 80 oC selama 15 menit

Didinginkan sampai suhu ruang

Disentrifuse pada 2012 x g selama 15 menit

Diukur absorbansi supernatan pada λ 532 nm

Organ limpa ditimbang dan dicatat beratnya

Page 39: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tempe dan Tepung Tempe

Pembuatan tempe kacang komak dilakukan dengan merujuk Syarif et

al. (1999) yang telah dimodifikasi oleh Harnani (2009). Pembuatan tempe

dengan prosedur ini menghasilkan rendemen tempe segar sebanyak 115-

140%. Modifikasi dilakukan pada penambahan abu. Penambahan abu

sebanyak 5g/100g bahan dilakukan untuk mengurangi aroma langu. Aroma

langu disebabkan oleh kerja enzim lipoksigenase. Enzim tersebut

menghidrolisis asam lemak tidak jenuh yang menghasilkan senyawa yang

mudah menguap seperti keton (Sugiyono 2008). Enzim lipoksigenase

merupakan suatu protein yang dapat didegradasi dengan pemanasan.

Pengggunaan larutan abu yang bersifat basa dapat meregangkan struktur

protein sehingga lebih mudah didegradasi (Kinsella 1979).

Tempe kacang komak kemudian dijadikan tepung tempe kacang

komak sebagai sampel dan diberikan kepada tikus percobaan. Prosedur

pembuatan tepung tempe kacang komak memodifikasi prosedur Harnani

(2009). Tahapan yang dimodifikasi yaitu suhu pengeringan. Harnani (2009)

melakukan pengeringan pada suhu 50oC selama 24 jam. Pada penelitian ini,

tempe kacang komak dikeringkan pada suhu 75oC selama 5-6 jam. Suhu dan

waktu pengeringan tersebut dipilih dengan mempertimbangkan ketersediaan

alat di laboratorium. Rendemen tepung tempe kacang komak dengan metode

Harnani (2009) adalah 50%, sedangkan dengan metode yang telah

dimodifikasi adalah 49,6%.

Kandungan gizi tepung tempe kacang komak dianalisis untuk

menyusun komposisi ransum yang akan diberikan kepada tikus. Tabel 11

menyajikan data kandungan gizi tepung tempe kacang komak.

B. Pertumbuhan dan Konsumsi Ransum

Masa perlakuan tikus percobaan adalah 36 hari. Selama masa

perlakuan, tikus diberi makan sesuai kelompoknya seperti yang tertera pada

Page 40: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

28

Tabel 5. Gambar 9 menggambarkan pertumbuhan tikus yang terjadi selama

masa perlakuan

Tabel 11. Kandungan Gizi Tepung Tempe Kacang Komak

Zat Gizi Jumlah (%BB) Jumlah (%BK)

Protein 30,68 32,81

Air 6,49 6,94

Abu 2,67 2,86

Lemak 1,62 1,74

Karbohidrat 58,53 63,28

Serat kasar 7,50 8,03 .

Gambar 9. Kurva Pertumbuhan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan.

Gambar 9 menunjukkan baik kelompok kontrol negatif maupun

kontrol positif mengalami kenaikan berat badan. Artinya terjadi pertumbuhan

yang positif pada kedua kelompok tersebut. Sebaliknya, kelompok tempe

mengalami penurunan berat badan selama masa perlakuan. Besarnya

kenaikan maupun penurunan berat badan tikus disajikan pada Tabel 12.

Kontrol negatif mengalami pertambahan berat badan paling tinggi, yaitu 65 g.

Kontrol positif mengalami kenaikan berat badan sebesar 30 g atau lebih kecil

dari pada kontrol negatif. Tempe mengalami penurunan berat badan sebesar

11 g selama perlakuan.

Kenaikan dan penurunan berat badan tikus selaras dengan tingkat

konsumsi ransum. Kontrol negatif yang mengalami pertambahan berat badan

paling tinggi, mengonsumsi ransum paling banyak, yaitu 10,37 g. Sebaliknya,

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 10 20 30 40

Be

rat

Ba

da

n (

g)

Lama Perlakuan (hari)

Kontol Negatif Kontol Positif Tempe

Page 41: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

29

tempe yang mengalami penurunan berat badan mengonsumsi ransum paling

rendah, yaitu 5,79 g.

Tabel 12. Pertambahan Berat Badan dan Konsumsi Ransum Tikus

Kelompok Pertambahan berat

badan (g) (A) Konsumsi ransum

per hari (g) (B) Efisiensi

ransum (B/A) Kontrol Negatif (ransum standar)

65c 10,37c 0,16

Kontrol Positif (ransum standar + kolesterol + PTU)

30b 7,97b 0,26

Tempe (sumber protein kasein diganti tepung tempe kacang komak + kolesterol + PTU)

-11a 5,79a -0,52

Keterangan: superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1 (Lampiran 2 dan Lampiran 3).

Lebih rendahnya konsumsi kontrol positif dan tempe apabila

dibandingkan kontrol negatif, kemungkinan disebabkan terdapatnya PTU

(propiltiourasil) pada ransum kontrol positif dan tempe. PTU ditambahkan

untuk meningkatkan kadar kolesterol tikus dengan cara menghambat sintesis

hormon tiroid (Mahfouz dan Kummerow 2000). Rasa PTU yang pahit

kemungkinan merupakan penyebab rendahnya konsumsi ransum.

Penurunan berat badan akibat pemberian PTU juga terjadi pada

beberapa penelitian terdahulu. Hasil penelitian Joyce et al. (1993)

menunjukkan tikus yang diberi PTU memiliki berat badan 57% lebih rendah

daripada kontrol yang tidak diberi PTU. Demikian juga penelitian yang

dilakukan oleh Cooke dan Meisami (1991), terjadi penurunan berat badan

tikus sebesar 15% pada tikus yang diberi PTU.

Alternatif selain penggunaan PTU untuk membuat tikus menjadi

hiperkolesterolemik adalah dengan menambahkan 0,5% natrium

tauroglikokolat pada ransum. Ramakrishna et al. (2007) menggunakan

natrium tauroglikokolat pada ransum tikus. Setelah penambahan natrium

tauroglikokolat selama delapan minggu, kadar kolesterol plasma tikus

meningkat hingga 178,5 mg/dl tanpa terjadi penurunan berat badan.

Page 42: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

30

Konsumsi ransum pada kelompok tempe lebih kecil dari pada kontrol

positif diduga karena tepung tempe juga menyumbangkan rasa pahit pada

ransum. Hal ini karena pengeringan tempe dengan suhu di atas 80oC dapat

menimbulkan rasa pahit. Rasa pahit timbul akibat pembebasan asam amino

dan interaksi antara asam amino dengan karbohidrat sederhana (Syarief et al.

1999).

Hasil penelitian Nugroho (2007) menunjukkan terjadi penurunan berat

badan sebesar 39% pada tikus yang diberi fraksi protein kacang komak dan

kenaikan berat badan sebesar 7% pada tikus yang diberi fraksi non protein

kacang komak. Tingkat konsumsi kedua kelompok tersebut juga berbeda.

Konsumsi ransum fraksi protein kacang komak lebih rendah dari pada fraksi

non protein kacang komak. Fenomena ini menunjukkan bahwa protein pada

kacang komak kemungkinan dapat menurunkan selera makan tikus. Hal ini

dapat dijelaskan dari uraian Nishi et al. (2003) bahwa fraksi 7S globulin (β-

conglicinin) dapat menekan konsumsi ransum dan pengosongan lambung

dengan cara meningkatkan level plasma kolesistokinin (CCK) pada tikus.

Kolesistokinin (CCK) adalah mediator fisiologis yang penting dalam

mengatur kepuasan dan pengosongan lambung. Kacang komak mengandung

fraksi globulin sebanyak 55,2%. Fraksi globulin tersebut terdiri atas sebagian

besar 7S globulin (β-conglicinin) yaitu sebesar 20,5% (Subagio 2006).

Kemampuan protein kacang komak dalam mengatur kepuasan dan

pengosongan lambung menjadi peluang bagi kacang ini sebagai pangan yang

dikhususkan untuk orang yang sedang melakukan usaha penurunan berat

badan. Kacang kedelai juga merupakan kacang yang kaya akan protein

globulin. Namun kandungan fraksi globulin 7S lebih kecil dibandingkan

kacang komak, yaitu berkisar 6,40-9,70% (Wijaya dan Rohman 2001). Hal

ini mengakibatkan kacang kedelai tidak memiliki efek yang sama dengan

kacang komak. Hasil penelitian Reza et al. (2008) mempertegas fenomena

ini. Pada penelitian tersebut, tikus yang diberi ransum protein kacang kedelai

memiliki berat badan yang tidak jauh berbeda dari tikus yang diberi ransum

standar (sumber protein adalah kasein).

Page 43: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

31

Tabel 12 juga memperlihatkan rasio konsumsi ransum terhadap

kenaikan berat badan (B/A). Nilai ini menunjukkan efisiensi dari ransum

tersebut. Tepung tempe kacang komak memiliki nilai B/A negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa tepung tempe kacang komak tidak efisien dalam

mendukung pertumbuhan. Kemungkinan penyebabnya adalah karena kacang

komak kekurangan asam amino esensial, yaitu metionin, dan masih terdapat

zat anti nutrisi yang tidak hilang secara sempurna selama pengolahan.

Menurut Murphy dan Colucci (1999), kacang komak memiliki anti nutrisi

tanin, fitat, dan anti tripsin. Ory (1981) menambahkan, kacang komak juga

memiliki hemaglutinin sebagai anti nutrisi.

Tanin telah diketahui dapat menghambat pertumbuhan tikus

percobaan. Pengaruh tersebut disebabkan karena terjadinya penurunan

availabilitas karbohidrat, protein, dan lipid akibat penghambatan aktivitas

enzim tripsin, kimotripsin, amilase, dan lipase. Fitat dapat menurunkan

availabilitas makanan karena dapat membentuk senyawa kompleks dengan

protein sehingga protein sulit dicerna oleh enzim pencernaan. Selain itu fitat

juga dapat mengikat mineral-mineral seperti kalsium, magnesium, besi, dan

seng. Seperti halnya tanin dan fitat, anti tripsin juga dapat menurunkan

bioavailabilitas protein. Anti tripsin mampu membentuk ikatan dengan enzim

tripsin sehingga enzim ini tidak dapat memecah protein (Muchtadi 1989).

Nafi et al. (2007) menduga kadar anti tripsin kacang komak lebih tinggi

dibandingkan kacang kedelai. Hal ini berdasarkan pada hasil penelitian yang

menunjukkan tidak terdeteksinya daya cerna tepung kaya protein kacang

komak terhadap enzim tripsin.

Hemaglutinin tersebar pada berbagai tanaman, terutama kacang-

kacangan. Telah dibuktikan bahwa hemaglutinin yang telah diisolasi dari

bermacam-macam kacang-kacangan bersifat toksik bila diinjeksikan pada

hewan percobaan. Bila dicampur dalam ransum, senyawa ini dapat

menghambat pertumbuhan hewan percobaan (Muchtadi 1989).

Proses pembuatan tempe yang melibatkan proses pemanasan,

perendaman, dan fermentasi, kemungkinan telah menurunkan sebagian besar

zat anti nutrisi maupun zat toksik pada kacang komak. Osman (2007)

Page 44: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

32

mendapatkan hasil bahwa kacang komak Saudi Arabia yang direndam selama

satu hari dapat menurunkan fitat sebesar 22,19%. Selama fermentasi, kapang

tempe juga memproduksi fitase yang dapat mereduksi asam fitat

(Pawiroharsono 2001). Pada contoh kacang hijau, proses perebusan selama 25

menit mampu menurunkan tanin sebesar 67,36% dan anti tripsin sebesar

85,62% (Estiasih 1993). Selain itu Koswara (1989) menyebutkan, perebusan

pada suhu 100oC selama 15 menit pada kacang jogo dan tunggak dapat

menghilangkan aktivitas hemaglutinin hingga tidak terdeteksi secara in vitro

dengan darah sapi.

C. Berat Organ

Organ hati, ginjal, dan limpa ditimbang pada akhir masa perlakuan.

Nilai berat organ tersebut kemudian dibandingkan dengan bobot tubuh untuk

mendapatkan berat relatif.

Gambar 10 (A) memperlihatkan rasio berat hati terhadap berat badan

tikus. Dari gambar tersebut tampak berat hati relatif tempe mempunyai nilai

paling besar dan berbeda nyata apabila dibandingkan dengan kedua kontrol.

Nilai berat hati relatif kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe secara

berturut-turut adalah 0,030; 0,032; dan 0,044. Gambar 10 (B dan C)

memperlihatkan berat relatif organ ginjal dan limpa. Dari data tersebut

terlihat bahwa semua kelompok tikus memiliki nilai berat ginjal dan limpa

relatif yang tidak berbeda nyata secara statistik.

Hasil penelitian Nugroho (2007) memperlihatkan tikus yang diberi

perlakuan dengan protein kacang komak memiliki berat hati dan ginjal relatif

yang lebih besar jika dibandingkan fraksi non protein kacang komak dan

kontrol. Hal ini menunjukkan fraksi protein kacang komak menyebabkan

kerja hati dan ginjal lebih berat karena ukuran suatu organ berbanding lurus

dengan tingkat beban kerja organ tersebut (Panjaitan et al. 2007). Hati dan

ginjal merupakan organ yang berfungsi dalam detoksifikasi zat non gizi.

Fungsi detoksifikasi inilah yang kemungkinan terjadi lebih besar pada tikus

yang diberi ransum fraksi protein kacang komak, sehingga dapat disimpulkan

sebagian besar zat non gizi terikat pada fraksi protein kacang komak.

Page 45: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

0

1

2

3

4

5

Be

rat

Ha

ti/B

era

t B

ad

an

(10

-2)

Keterangan: superscriptstatistik pada

Gambar 10. Berat Organ Relatif Relatif, (C)

Apabila hasil penelitian Nugroho (2007) dibandingkan dengan hasil

penelitian ini, terlihat bahwa proses pembuatan tepung tempe kacang komak

012345678

Be

rat

Gin

jal/

Be

rat

Ba

da

n(1

0-3

)

0

1

2

3

Be

rat

Lim

pa

/Be

rat

Ba

da

n(1

0-3

)

A

B

C

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

3 a 3,2 a

4,4 b

Kelompok Tikus

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1 ((A) Lampiran 4, (B) Lampiran 5, (C)

Berat Organ Relatif (A) Berat Hati Relatif, (B) Berat Ginjal Relatif, (C) Berat Limpa Relatif Tikus Percobaan

Apabila hasil penelitian Nugroho (2007) dibandingkan dengan hasil

penelitian ini, terlihat bahwa proses pembuatan tepung tempe kacang komak

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

6 a5,6 a

7 a

Kelompok Tikus

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

3 a

2,6 a 2,6 a

Kelompok Tikus

33

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara , (C) Lampiran 6).

(A) Berat Hati Relatif, (B) Berat Ginjal Berat Limpa Relatif Tikus Percobaan

Apabila hasil penelitian Nugroho (2007) dibandingkan dengan hasil

penelitian ini, terlihat bahwa proses pembuatan tepung tempe kacang komak

Page 46: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

34

dapat mengurangi kandungan zat non gizi. Hal ini berdasarkan pada

kenyataan bahwa ginjal tikus tempe tidak dipengaruhi oleh tepung tempe

kacang komak. Namun pengurangan ini tidak cukup besar untuk tidak

mempengaruhi organ hati tikus.

D. Profil Lipid Tikus

1. Total Kolesterol Serum Darah

Total kolesterol serum darah tikus dianalisis pada akhir perlakuan .

Berdasarkan penelitian Mahfouz dan Kummerow (2000), tikus percobaan

tidak sensitif terhadap efek aterogenik akibat diet tinggi kolesterol

dibandingkan dengan kelinci. Oleh karena itu, selain ditambahkan

kolesterol murni pada ransum kontrol positif dan tempe, ditambahkan juga

PTU (propiltiourasil) yang berfungsi meningkatkan kadar kolesterol

dengan cara menghambat sintesis hormon tiroid. Peningkatan hormon

tiroid dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cara meningkatkan

tingkat sekresi kolesterol menuju empedu dan selanjutnya dibuang

bersama feses. Mekanisme penurunan kadar kolesterol oleh hormon tiroid

yaitu hormon tiroid menginduksi peningkatan jumlah reseptor LDL pada

sel-sel hati menyebabkan pembuangan yang cepat (rapid removal) LDL

dari plasma oleh hati, dimana kolesterol yang tadinya ada pada LDL

disekresi lewat empedu menuju feses (Guyton dan Hall 2006).

Gambar 11 memperlihatkan total kolesterol serum darah tikus

masing-masing kelompok. Dari gambar tersebut terlihat bahwa total

kolesterol kontrol positif (143,45 mg/dl) paling tinggi, diikuti tempe

(122,18 mg/dl), dan paling kecil kontrol negatif (60,23 mg/dl). Dari data

tersebut, dapat diketahui bahwa pemberian tepung tempe kacang komak

mengakibatkan penghambatan kenaikan total kolesterol serum sebesar

21,27 mg/dl (14,82%).

Hasil penelitian Nugroho (2007) juga memperlihatkan bahwa fraksi

protein dan non protein kacang komak dapat menghambat kenaikan total

kolesterol serum tikus. Tikus yang diberi fraksi protein kacang komak

dapat menghambat 91,1 mg/ml (44,6%). Nilai penghambatan ini jauh lebih

besar dari pada kemampuan penghambatan tepung tempe kacang komak.

Page 47: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

Hal ini karena pada penelitian Nugroho (2007) waktu perlakuannya lebih

lama, yaitu 75 hari, sehingga tikus kelompok

mengalami hiperkolesterol hingga 204 mg/dl.

Keterangan:

Khayrani (2008) juga membuktikan bahwa tikus diabetes yang

diberi kolesterol dan ditambah konsentrat protein kacang komak dapat

menghambat kenaikan

dibandingkan dengan kontrol.

tinggi jika dibandingkan hasil penelitian Brata

penelitan tersebut, manusia yang mengalami hiperlipidemia

150 g tempe

menurun sebesar 8,38%. Penurunan total kolest

terjadi pada kelompok manusia yang diberi tepung tempe

sudah dimodifikasi, yaitu 18,59%. Modifikasi yang dilakukan adalah

dengan membuat minuman yang mengandung

campuran minyak sayur,

Mekanisme penurunan kolesterol akibat konsumsi kacang komak

belum diketahui secara pasti. Khayrani (2008) telah meneliti kolesterol

pada feses tikus. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar

kolesterol feses kontrol dengan kelompok tikus

protein kacang komak, walau total kolesterol serumnya berbeda. Hal ini

100

150

To

tal

Ko

lest

ero

l (m

g/d

l)

Hal ini karena pada penelitian Nugroho (2007) waktu perlakuannya lebih

lama, yaitu 75 hari, sehingga tikus kelompok kontrol

mengalami hiperkolesterol hingga 204 mg/dl.

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1(Lampiran 7).

Gambar 11. Total Kolesterol Tikus Percobaan.

Khayrani (2008) juga membuktikan bahwa tikus diabetes yang

diberi kolesterol dan ditambah konsentrat protein kacang komak dapat

menghambat kenaikan kolesterol sebesar 41,94 mg/dl (46,98%)

dibandingkan dengan kontrol. Pengahambatan kolesterol ini ja

tinggi jika dibandingkan hasil penelitian Brata-Arbai (1994). Pada

penelitan tersebut, manusia yang mengalami hiperlipidemia

150 g tempe kedelai selama dua minggu. Hasilnya total kolesterol

menurun sebesar 8,38%. Penurunan total kolesterol yang lebih tinggi

terjadi pada kelompok manusia yang diberi tepung tempe

sudah dimodifikasi, yaitu 18,59%. Modifikasi yang dilakukan adalah

dengan membuat minuman yang mengandung tepung tempe,

campuran minyak sayur, dan aspartam.

Mekanisme penurunan kolesterol akibat konsumsi kacang komak

belum diketahui secara pasti. Khayrani (2008) telah meneliti kolesterol

pada feses tikus. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar

kolesterol feses kontrol dengan kelompok tikus yang diberi konsentrat

protein kacang komak, walau total kolesterol serumnya berbeda. Hal ini

0

50

100

150

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

60,23 a

143,45 c

122,18 b

Kelompok Tikus

35

Hal ini karena pada penelitian Nugroho (2007) waktu perlakuannya lebih

kontrol positif telah

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata

Gambar 11. Total Kolesterol Tikus Percobaan.

Khayrani (2008) juga membuktikan bahwa tikus diabetes yang

diberi kolesterol dan ditambah konsentrat protein kacang komak dapat

(46,98%) apabila

Pengahambatan kolesterol ini jauh lebih

Arbai (1994). Pada

penelitan tersebut, manusia yang mengalami hiperlipidemia mengonsumsi

selama dua minggu. Hasilnya total kolesterol

erol yang lebih tinggi

terjadi pada kelompok manusia yang diberi tepung tempe kedelai yang

sudah dimodifikasi, yaitu 18,59%. Modifikasi yang dilakukan adalah

tepung tempe, lesitin, serat,

Mekanisme penurunan kolesterol akibat konsumsi kacang komak

belum diketahui secara pasti. Khayrani (2008) telah meneliti kolesterol

pada feses tikus. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar

yang diberi konsentrat

protein kacang komak, walau total kolesterol serumnya berbeda. Hal ini

b

Page 48: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

36

menunjukkan bahwa penurunan kolesterol akibat pemberian konsentrat

protein kacang komak tidak melalui pembuangan feses.

Chen et al. (2008) menyatakan bahwa terdapat lima kemungkinan

cara suatu pangan atau obat-obatan menurunkan kolesterol. Empat

diantaranya adalah melalui penghambatan enzim HMG-CoA (3-hidroksi-

3-metilglutaril-CoA) reduktase, aktivasi reseptor LDL, penghambatan

ACAT (asil-koenzim A kolesterol asiltransferase), dan penghambatan

penyerapan asam empedu. Salah satu atau beberapa dari keempat

mekanisme itu kemungkinan yang menjadi cara tepung tempe kacang

komak dalam menghambat kenaikan kolesterol serum.

Enzim HMG-CoA reduktase merupakan enzim yang dibutuhkan

dalam pembuatan kolesterol. Oleh karena itu, jika kerja enzim ini

dihambat maka sintesis kolesterol pun dapat dihambat. Aktivasi LDL

reseptor dapat menurunkan kolesterol serum karena reseptor LDL

membantu dalam pembuangan LDL-C dari darah. Fitoesterogen yang

terdapat dalam tanaman dapat mengaktivasi reseptor ini. Di dalam tubuh,

ACAT berfungsi membantu penyerapan kolesterol di usus dan sekresi

VLDL dari hati ke darah. Artinya, penghambatan aktivitas ACAT akan

menurunkan kolesterol plasma dengan menurunkan absorpsi kolesterol di

usus dan produksi VLDL di hati (Chen et al. 2008).

Asam empedu merupakan hasil metabolisme utama kolesterol.

Pengikatan asam empedu di usus mencegah asam empedu diserap kembali,

pada akhirnya asam empedu ini dibuang ke feses. Ekskresi ini memicu hati

untuk membuat asam empedu baru dari kolesterol yang diambil dari darah,

sehingga kolesterol darah menurun (Chen et al. 2008). Serat dalam bahan

pangan dapat berperan dalam pengikatan asam empedu di usus (Walker

1994).

Merujuk pada tempe kedelai, Brata-Arbai (2001) menyatakan

bahwa terdapat beberapa komponen tempe kedelai yang memiliki efek

menurunkan kolesterol. Komponen tersebut antara lain protein,

polyunsaturated fatty acid (PUFA), serat, niasin, vitamin E, karetonoid,

isoflavon, dan kalsium. Protein, serat, dan kalsium dapat menghambat

Page 49: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

37

penyerapan asam empedu di usus. Selain itu protein dan PUFA juga

meningkatkan aktivasitas reseptor LDL. Niasin dapat menurunkan

kolesterol karena dapat meningkatkan katabolisme VLDL oleh enzim

lipoprotein lipase dan menghambat lipolisis jaringan adiposa yang

merupakan bahan baku VLDL. Vitamin E, karetonoid, dan isoflavon

merupakan antioksidan yang dapat menjaga sel dari serangan radikal

bebas. Hal ini membuat sel dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat

menjaga metabolisme lipid tubuh tetap dalam kondisi normal. Selain itu

vitamin E juga dapat menghambat kerja HMG-CoA reduktase.

Komponen-komponen pada tempe kedelai yang dapat menurunkan

kolesterol tersebut kemungkinan juga terdapat pada kacang komak.

Syarifudin (2003) telah membuktikan bahwa kacang komak memiliki

fraksi protein globulin 7S dan 11S yang mirip dengan kacang kedelai.

Untuk mengetahui ada atau tidak komponen lainnya di kacang komak atau

di tepung tempe kacang komak, perlu dilakukan analisis lebih lanjut.

Zat anti nutrisi yang terdapat pada kacang komak kemungkinan

juga memiliki peran dalam penghambatan kenaikan kolesterol serum. Anti

nutrisi yang terdapat di kacang komak antara lain tanin, fitat, dan anti

tripsin (Colucci 1999). Ketiga anti nutrisi tersebut memiliki kemampuan

dalam mengikat asam empedu di usus dan dibuang melalui feses. Hal ini

dapat menurunkan total kolesterol darah (Johansson et al. 1992; Nakamura

et al. 2001; Hyeon Lee et al. 2007).

2. Kadar Trigliserida Serum Darah

Kadar trigliserida serum tikus dapat dilihat pada Gambar 12.

Apabila dibandingkan kontrol positif, kadar trigliserida tempe lebih kecil

yaitu 19,51 mg/dl untuk tempe dan 27,73 mg/dl untuk kontrol positif,

walau tidak berbeda nyata secara statistik pada α=0,1. Hasil ini didukung

dengan hasil penelitian Chau et al. (1998) yang mendapatkan hasil bahwa

kadar trigliserida hamster yang mengonsumsi ransum konsentrat protein

kacang komak lebih rendah dibandingkan hamster kelompok kontrol

positif. Namun hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Nugroho (2007)

yang mendapatkan kadar trigliserida tikus yang mengonsumsi fraksi

Page 50: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

protein kacang komak

kontrol positif

Keterangan:

Gambar 12. Kadar Trigliserida Tikus Percobaan.

Penurunan yang tidak signifikan terjadi pada manusia yang

mengalami hiperlipidemia yang diberi 150 g tempe kedelai selama dua

minggu. Penurunan yang terjadi sebesar 9,19% (Brata

Penelitian lain menunjukkan bahwa protein kacang kedelai secara n

menghambat kenaikan trigliserida plasma darah tikus pada akhir masa

perlakuan (11 minggu)

(Reza 2008).

Kontrol

42,45 mg/dl. Nilai ini juga tidak berbeda nyata terhadap

pada α=0,1.

negatif juga paling tinggi dibandingkan kelompok tikus lainnya

Tingginya

konsumsi kelompok tikus ini paling tinggi. Tingginya konsumsi ransum

menyebabkan

trigliserida. Selain itu, jika terdapat kelebihan karbohidrat

maka akan di

hati dan diangkut melalui darah menuju jaringan adiposa (Guyton 1987).

Hal inilah yang menjadi kemungkinan penyebab tingginya trigliserida

serum darah kontrol

Tri

gli

seri

da

(m

g/d

l)

protein kacang komak lebih besar walau tidak berbeda nyata dibandingkan

f.

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1(Lampiran 8).

Gambar 12. Kadar Trigliserida Tikus Percobaan.

Penurunan yang tidak signifikan terjadi pada manusia yang

mengalami hiperlipidemia yang diberi 150 g tempe kedelai selama dua

minggu. Penurunan yang terjadi sebesar 9,19% (Brata

Penelitian lain menunjukkan bahwa protein kacang kedelai secara n

menghambat kenaikan trigliserida plasma darah tikus pada akhir masa

perlakuan (11 minggu) apabila dibandingkan kontrol yang diberi kasein

ontrol negatif memiliki kandungan trigliserida paling besar, yaitu

42,45 mg/dl. Nilai ini juga tidak berbeda nyata terhadap

Nugroho (2007) mendapatkan kadar trigliserida

juga paling tinggi dibandingkan kelompok tikus lainnya

Tingginya kadar trigliserida kontrol negatif kemungkinan karena

konsumsi kelompok tikus ini paling tinggi. Tingginya konsumsi ransum

menyebabkan semakin besarnya lemak yang disimpan dalam bentuk

trigliserida. Selain itu, jika terdapat kelebihan karbohidrat

maka akan diubah juga menjadi trigliserida. Trigliserida ini disintesis di

hati dan diangkut melalui darah menuju jaringan adiposa (Guyton 1987).

Hal inilah yang menjadi kemungkinan penyebab tingginya trigliserida

kontrol negatif.

0

10

20

30

40

50

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

42,45 a

27,73 ab

19,51

Kelompok Tikus

38

tidak berbeda nyata dibandingkan

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata

Gambar 12. Kadar Trigliserida Tikus Percobaan.

Penurunan yang tidak signifikan terjadi pada manusia yang

mengalami hiperlipidemia yang diberi 150 g tempe kedelai selama dua

minggu. Penurunan yang terjadi sebesar 9,19% (Brata-Arbai 1994).

Penelitian lain menunjukkan bahwa protein kacang kedelai secara nyata

menghambat kenaikan trigliserida plasma darah tikus pada akhir masa

dibandingkan kontrol yang diberi kasein

memiliki kandungan trigliserida paling besar, yaitu

42,45 mg/dl. Nilai ini juga tidak berbeda nyata terhadap kontrol positif

mendapatkan kadar trigliserida kontrol

juga paling tinggi dibandingkan kelompok tikus lainnya.

kemungkinan karena

konsumsi kelompok tikus ini paling tinggi. Tingginya konsumsi ransum

lemak yang disimpan dalam bentuk

trigliserida. Selain itu, jika terdapat kelebihan karbohidrat dan protein

ubah juga menjadi trigliserida. Trigliserida ini disintesis di

hati dan diangkut melalui darah menuju jaringan adiposa (Guyton 1987).

Hal inilah yang menjadi kemungkinan penyebab tingginya trigliserida

a

Page 51: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

39

Alasan yang sama juga menjadi kemungkinan rendahnya

trigliserida kelompok tikus tempe. Tikus kelompok tempe memiliki tingkat

konsumsi paling rendah, sehingga penyimpanan lemak, karbohirat, dan

protein dalam bentuk trigliserida juga kecil.

Kemungkinan lain penyebab rendahnya trigliserida tempe adalah

karena kemampuan protein tepung tempe kacang komak dalam

menghambat penyerapan asam empedu. Merujuk pada hasil penelitian

Syarifudin (2003) yang mendapatkan hasil bahwa protein kacang komak

mirip dengan protein kedelai. Yu-Hsin (2008) menyatakan bahwa protein

kacang kedelai dapat mengikat asam empedu di usus. Pengikatan asam

empedu ini mengakibatkan penyerapan lemak melalui kilomikron

terhambat. Kilomikron itu sendiri kaya akan trigliserida (Marinetti 1990).

Tanin dan fitat yang terdapat pada kacang komak kemungkinan

juga berperan dalam menurunkan kadar trigliserida serum. Park et al.

(2002), melaporkan bahwa tanin dapat menurunkan kadar trigliserida

plasma darah. Tanin dapat menghambat kerja HMG–CoA dan asil-

koenzim A kolesterol asiltransferase (ACAT) yang merupakan enzim

untuk mensintesis kolesterol dan absorpsi kolesterol serta pelepasannya ke

darah.

Hasil penelitian Hyen Lee et al. (2007), menunjukkan kadar

trigliserida serum darah tikus tua (umur 15 bulan) yang diberi fitat

tidak berbeda nyata dengan kontrol, namun kadar trigliserida di hati

turun secara signifikan. Mekanisme penurunan kadar trigliserida ini

melalui sekresi asam empedu melalui feses. Hal ini terbukti dari

tingginya kadar trigliserida feses tikus yang diberi fitat apabila

dibandingkan dengan kontrol.

3. Kadar High Density Lipoprotein (HDL) Serum Darah

Kadar HDL kontrol negatif lebih besar dari pada kontrol positif

walau tidak berbeda nyata pada α=0,1. Kadar HDL tempe paling kecil

apabila dibandingkan dengan kedua kontrol, namun tidak berbeda nyata

pada α=0,1 terhadap kontrol positif. Nilai HDL kontrol negatif, kontrol

Page 52: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

positif, dan tempe

19,02 mg/dl. Gambar 13 menyajikan data Kadar

ketiga perlakuan tersebut.

Keterangan:

Gambar

Hasil penelitian

dan Chau et al

menggunakan tikus diabetes, tikus yang diberi protein kacang komak

memiliki HDL serum 37,65%

et al. (1994) meneliti protein kacang komak dari Cina, hasilnya konsentrat

protein kacang komak dapat menurunkan kolesterol tetapi tidak memiliki

kemampuan menaikkan kadar HDL.

Hasil yang berbeda didapat oleh Nugroho (

tersebut, diketahui

memiliki HDL serum 44,2%

Perbedaan yang terjadi menunjukkan bahwa kondisi tikus dan cara

pengolahan kacang komak yang berbeda akan menghasilkan efek yang

berbeda pada kadar HDL serum. Tikus dengan kondisi diabetes, cara

pembuatan konsentrat protein metode Khayrani (2008), dan pe

kacang komak menjadi tepung tempe kacang komak pada penelitian ini,

tidak dapat meningkatkan kadar HDL serum darah tikus.

Berbeda dengan kacang komak, kacang kedelai yang dibuat tempe

dapat menaikkan kadar HDL darah. Brata

10

15

20

25

30

Ka

da

r H

DL

(mg

/dl)

tempe berturut-turut adalah 27,28 mg/dl, 23,50 mg/dl, dan

19,02 mg/dl. Gambar 13 menyajikan data Kadar HDL serum darah tikus

ketiga perlakuan tersebut.

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1 (Lampiran 9).

Gambar 13. Kadar HDL Serum Darah Tikus Percobaan.

Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian Khayrani (2008)

et al. (1994). Pada penelitian Khayrani (2008) yang

menggunakan tikus diabetes, tikus yang diberi protein kacang komak

memiliki HDL serum 37,65% lebih rendah dari pada kontrol

(1994) meneliti protein kacang komak dari Cina, hasilnya konsentrat

protein kacang komak dapat menurunkan kolesterol tetapi tidak memiliki

kemampuan menaikkan kadar HDL.

Hasil yang berbeda didapat oleh Nugroho (2007). Dari penelitian

tersebut, diketahui bahwa tikus yang diberi ransum protein kacang komak

memiliki HDL serum 44,2% lebih banyak dari pada

Perbedaan yang terjadi menunjukkan bahwa kondisi tikus dan cara

pengolahan kacang komak yang berbeda akan menghasilkan efek yang

berbeda pada kadar HDL serum. Tikus dengan kondisi diabetes, cara

pembuatan konsentrat protein metode Khayrani (2008), dan pe

kacang komak menjadi tepung tempe kacang komak pada penelitian ini,

tidak dapat meningkatkan kadar HDL serum darah tikus.

Berbeda dengan kacang komak, kacang kedelai yang dibuat tempe

dapat menaikkan kadar HDL darah. Brata-Arbai (1994) telah

0

5

10

15

20

25

30

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

27,28 b23,50 ab

19,02

Kelompok Tikus

40

turut adalah 27,28 mg/dl, 23,50 mg/dl, dan

HDL serum darah tikus

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata

13. Kadar HDL Serum Darah Tikus Percobaan.

ini senada dengan hasil penelitian Khayrani (2008)

(1994). Pada penelitian Khayrani (2008) yang

menggunakan tikus diabetes, tikus yang diberi protein kacang komak

lebih rendah dari pada kontrol positif. Chau

(1994) meneliti protein kacang komak dari Cina, hasilnya konsentrat

protein kacang komak dapat menurunkan kolesterol tetapi tidak memiliki

). Dari penelitian

bahwa tikus yang diberi ransum protein kacang komak

lebih banyak dari pada kontrol positif.

Perbedaan yang terjadi menunjukkan bahwa kondisi tikus dan cara

pengolahan kacang komak yang berbeda akan menghasilkan efek yang

berbeda pada kadar HDL serum. Tikus dengan kondisi diabetes, cara

pembuatan konsentrat protein metode Khayrani (2008), dan pengolahan

kacang komak menjadi tepung tempe kacang komak pada penelitian ini,

Berbeda dengan kacang komak, kacang kedelai yang dibuat tempe

Arbai (1994) telah

19,02 a

Page 53: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

41

membuktikan manusia yang mengalami hiperlipidemia jika mengonsumsi

tempe sebanyak 150 g per hari selama dua minggu dapat menaikkan HDL

plasma sebanyak 8,47%. Zat pada tempe kedelai yang dapat meningkatkan

kadar HDL darah salah satunya adalah isoflavon. Sanders et al. (2002)

membandingkan efek peningkatan HDL kacang kedelai yang mengandung

isoflavon dengan kacang kedelai yang telah dihilangkan isoflavonnya.

Hasil penelitian tersebut yaitu kacang kedelai yang mengandung isoflavon

dapat menurunkan 4% kolesterol plasma dan meningkatkan 6%

apolipoprotein A-I dibandingkan kacang kedelai tanpa isoflavon.

Apolipoprotein A-I merupakan protein utama penyusun HDL.

Keberadaan isoflavon di kacang komak belum diketahui. Namun

demikian terdapat kemungkinan keberadaan isoflavon di tempe kacang

komak. Hal ini karena selama proses fermentasi, beberapa bakteri dapat

mensintesis isoflavon. Isoflavon yang disintesis oleh mikroba ini disebut

isoflavon faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) (Pawiroharsono 2001).

Bakteri yang dapat mensintesis isoflavon faktor II antara lain

Brevibacterium epidermides, Micrococcus luteus, dan Microbacterium

arborescens (Borger-Papendorf dan Barz 1991). Oleh karena itu

rendahnya kadar HDL kelompok tikus yang diberi tepung tempe kacang

komak kemungkinan disebabkan tiga faktor, (1) kacang komak memang

tidak memiliki isoflavon seperti kedelai dan selama proses fermentasi

tidak terbentuk isoflavon faktor II, (2) selama proses fermentasi terbentuk

isoflavon faktor II namun kadarnya sangat kecil, (3) proses pengeringan

tempe untuk menjadi tepung tempe menyebabkan isoflavon yang terdapat

di tempe rusak. Tensiska et al. (2007) menyatakan bahwa ekstrak

antioksidan isoflavon relatif tidak tahan panas baik suhu pasteurisasi

maupun sterilisasi yang ditunjukkan dengan penurunan aktivitas sampai 50

%. Ketiga kemungkinan ini perlu analisis lanjutan untuk membuktikannya.

Tingginya kadar HDL pada kontrol negatif yang tidak diberi

perlakuan khusus apapun, kemungkinan disebabkan oleh tingginya

konsumsi ransum. Konsumsi ransum yang tinggi artinya asupan protein

yang masuk ke tubuhnya juga lebih tinggi. HDL merupakan lipoprotein

Page 54: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

dengan komposisi dominan yaitu protein (

kemampuan tubuh tikus

tinggi karena ketersediaan protein di dalam tubuhnya

pada kedua kelompok tikus lainnya.

4. Kadar Low D

Gambar 14 menunjukkan kadar LDL serum darah dari ketiga

kelompok tikus. Dari gambar tersebut ta

paling kecil dan berbeda nyata, yaitu 24,45 mg/dl. Kadar LDL

kecil 13,23% dari pada

α=0,1. Kadar LDL

99,26 mg/dl.

Penurunan LDL darah juga di

(2007) dan Khayrani (2008). Nugroho (2007) mendapatkan hasil tikus

yang diinduksi kolesterol dan

menghambat kenaikan LDL sebesar 67,52%.

protein kacang komak pada penelitian Khayrani (2008) menunjukkan

kemampuan menghambat kenaikan LDL sebesar 54,40%.

Keterangan:

Gambar

Kadar LDL

namun selisihnya tidaklah terlalu besar jika dibandingkan hasil penelitian

Nugroho (2007

100

120

Ka

da

r LD

L (m

g/d

l)

dengan komposisi dominan yaitu protein (Marinetti 1990). Oleh karena itu

kemampuan tubuh tikus kontrol negatif untuk memproduksi HDL leb

tinggi karena ketersediaan protein di dalam tubuhnya juga

pada kedua kelompok tikus lainnya.

Density Liporotein (LDL) Serum Darah

Gambar 14 menunjukkan kadar LDL serum darah dari ketiga

kelompok tikus. Dari gambar tersebut tampak kadar LDL

paling kecil dan berbeda nyata, yaitu 24,45 mg/dl. Kadar LDL

kecil 13,23% dari pada kontrol positif, walau tidak berbeda nyata pada

=0,1. Kadar LDL kontrol negatif adalah 114,39 mg/dl dan

Penurunan LDL darah juga ditemukan pada penelitian Nugroho

(2007) dan Khayrani (2008). Nugroho (2007) mendapatkan hasil tikus

yang diinduksi kolesterol dan mengonsumsi protein kacang komak mampu

menghambat kenaikan LDL sebesar 67,52%. Tikus diabetes yang diberi

protein kacang komak pada penelitian Khayrani (2008) menunjukkan

kemampuan menghambat kenaikan LDL sebesar 54,40%.

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1 (Lampiran 10).

Gambar 14. Kadar LDL Serum Darah Tikus Percobaan.

Kadar LDL tempe walau lebih kecil dari pada

namun selisihnya tidaklah terlalu besar jika dibandingkan hasil penelitian

2007) dan Khayrani (2008). Hal ini menunjukka

0

20

40

60

80

100

120

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

24,45 a

114,39 b99,26

Kelompok Tikus

42

). Oleh karena itu

untuk memproduksi HDL lebih

juga lebih tinggi dari

Gambar 14 menunjukkan kadar LDL serum darah dari ketiga

mpak kadar LDL kontrol negatif

paling kecil dan berbeda nyata, yaitu 24,45 mg/dl. Kadar LDL tempe lebih

, walau tidak berbeda nyata pada

adalah 114,39 mg/dl dan tempe adalah

emukan pada penelitian Nugroho

(2007) dan Khayrani (2008). Nugroho (2007) mendapatkan hasil tikus

protein kacang komak mampu

Tikus diabetes yang diberi

protein kacang komak pada penelitian Khayrani (2008) menunjukkan

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata

14. Kadar LDL Serum Darah Tikus Percobaan.

walau lebih kecil dari pada kontrol positif,

namun selisihnya tidaklah terlalu besar jika dibandingkan hasil penelitian

) dan Khayrani (2008). Hal ini menunjukkan bahwa tepung

99,26 b

Page 55: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

43

tempe kacang komak tidak secara nyata menurunkan LDL serum. Masih

tingginya kandungan LDL serum tikus kelompok tempe dibandingkan

kelompok kontrol negatif, kemungkinan karena konsumsi ransum

kelompok ini yang sangat rendah. Rendahnya konsumsi ransum

menyebabkan tikus kekurangan kalori. Pada saat sel-sel di dalam tubuh

tikus membutuhkan tambahan kalori, sedangkan asupan makanan kurang,

maka hati akan memproduksi VLDL yang mengandung 56% triasilgliserol

dan 23% kolesterol ke dalam darah. Triasilgliserol kemudian dipecah

menjadi asam lemak untuk memenuhi kebutuhan sel. VLDL yang telah

berkurang triasilgliserolnya akan menjadi LDL (13% triasilgliserol dan

58% kolesterol). LDL yang tersisa selanjutnya akan ditangkap oleh

reseptor dan dibawa kembali ke hati (Marinetti 1990). Kecepatan produksi

VLDL dan pembongkaran triasilgliserol VLDL yang tidak seimbang

dengan pengembalian LDL ke hati inilah yang kemungkinan menyebabkan

LDL serum di tempe masih cukup tinggi apabila dibandingkan kontrol

negatif.

Penurunan kadar LDL sebesar 13,23% pada tikus tempe tersebut

apabila dibandingkan dengan penelitian lain yang menggunakan protein

kacang komak memang relatif sangat rendah. Namun jika dibandingkan

dengan tempe kedelai nilai ini masih lebih besar. Brata-Arbai (1994)

meneliti efek tempe kedelai terhadap profil lipid manusia yang mengalami

hiperlipidemia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, setelah

mengonsumsi tempe kedelai selama dua minggu hanya menurunkan LDL

darah sebesar 8,29%.

Kemampuan menghambat kenaikan kadar LDL tepung tempe

kacang komak kemungkinan karena sampel ini masih mengandung

beberapa zat anti nutrisi. Anti nutrisi yang terdapat di kacang komak antara

lain tanin, fitat, dan anti tripsin (Colucci 1999). Yugarani et al. (1992)

menyatakan bahwa tanin mampu menurunkan kadar LDL dan trigliserida

tanpa mempengaruhi kadar HDL. Hasil penelitian Hyen Lee et al. (2007)

menunjukkan bahwa tikus tua (15 bulan) yang diberi diet 1,5% asam

fitat, mengalami penurunan kadar LDL serum secara signifikan.

Page 56: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

Wright (1998) mendapatkan paten atas penemuannya

kemampuan

dan meningkatkan sintesis asam empedu di hati.

5. Indeks Aterogenik

Keterangan:

Gambar

Indeks

resiko aterosklerosis (Sihombing

semakin tinggi pula resiko terkena aterosklerosis. Nilai IA normal yaitu

5 (Vidyadaran

Gambar

dianalisis. Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai IA

tinggi, walau tidak berbeda nyata dengan

kontrol negatif

kontrol positif

Tidak adanya perbedaan

secara statistik,

apabila dibandingkan dengan

Karmally (2000) menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya

aterosklerosis

HDL diketahui dapat menurunkan resiko

hipotesis mekanisme. Pertama, melalui mekanisme pengangkutan balik

0

1

2

3

4

5

6

Ind

ek

s A

the

rog

en

ik

(1998) mendapatkan paten atas penemuannya

kemampuan α1-antitripsin untuk meningkatkan jumlah reseptor LDL

dan meningkatkan sintesis asam empedu di hati.

Aterogenik (IA)

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1 (Lampiran 11).

Gambar 15. Indeks Aterogenik Tikus Percobaan.

Indeks aterogenik (IA) merupakan indikator untuk mengetahui

esiko aterosklerosis (Sihombing 2003). Semakin tinggi

semakin tinggi pula resiko terkena aterosklerosis. Nilai IA normal yaitu

Vidyadaran et al. 1997).

Gambar 15 memperlihatkan nilai IA ketiga kelompok tikus yang

dianalisis. Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai IA

tinggi, walau tidak berbeda nyata dengan kontrol positif

negatif memiliki nilai IA paling kecil. Nilai IA

positif, dan tempe secara berturut-turut adalah 1,26; 5,14; dan 5,99.

dak adanya perbedaan nilai IA tempe terhadap

secara statistik, sejalan dengan rendahnya kadar HDL kelompok tikus ini

dibandingkan dengan kontrol negatif (Gambar 13

Karmally (2000) menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya

adalah karena rendahnya kadar HDL darah.

HDL diketahui dapat menurunkan resiko aterosklerosis

hipotesis mekanisme. Pertama, melalui mekanisme pengangkutan balik

0

1

2

3

4

5

6

Kontrol negatif Kontrol positif Tempe

1,26 a

5,14 b5,99

Kelompok Tikus

44

(1998) mendapatkan paten atas penemuannya, yaitu

untuk meningkatkan jumlah reseptor LDL

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata

Tikus Percobaan.

(IA) merupakan indikator untuk mengetahui

2003). Semakin tinggi nilai IA, maka

semakin tinggi pula resiko terkena aterosklerosis. Nilai IA normal yaitu ≤

memperlihatkan nilai IA ketiga kelompok tikus yang

dianalisis. Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai IA tempe paling

positif pada α=0,1.

memiliki nilai IA paling kecil. Nilai IA kontrol negatif,

turut adalah 1,26; 5,14; dan 5,99.

terhadap kontrol positif

kadar HDL kelompok tikus ini

13). Ginsberg dan

Karmally (2000) menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya

aterosklerosis melalui dua

hipotesis mekanisme. Pertama, melalui mekanisme pengangkutan balik

b

Page 57: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

45

kolesterol dari jaringan ke hati. Kedua, kemampuan antiaterogenik HDL

terkait dengan fungsinya sebagai antioksidan dan atau antiagregasi di

saluran darah. Secara in vitro Apo A-I dapat melindungi LDL dari

serangan oksidasi. Apo A-I merupakan protein utama penyusun HDL

(Ginsberg dan Karmally 2000).

E. Peroksidasi Lipid (Malonaldehida (MDA))

Malonaldehida ditemukan di jaringan manusia dan hewan sebagai

produk akhir dari peroksidasi lipid (IARC 1985). Kadar MDA dalam suatu

jaringan dapat menjadi indikator tingkat serangan radikal bebas terhadap lipid

di jaringan tersebut. Selain itu, kadar MDA juga dapat menjadi indikator

keefektifan antioksidan dalam suatu pangan di dalam tubuh.

Kadar MDA pada penelitian ini dianalisis pada organ hati dan limpa.

Hati dan limpa dipilih karena kedua jaringan ini memiliki fungsi dalam

metabolisme lemak. Limpa memiliki peran dalam penyerapan lemak dari

usus halus ke darah (Nigam 2008). Hati juga memiliki peran dalam

mendegradasi asam lemak menjadi energi, mensintesis trigliserida dari

karbohidrat dan protein, dan memproduksi lemak lainnya seperti kolesterol

dan fosfolipid. Selain itu, hati juga memiliki kemampuan untuk melakukan

desaturasi asam lemak sehingga trigliserida yang ada di hati umumnya dalam

bentuk tidak jenuh (Guyton 1987). Keberadaan asam lemak tidak jenuh di

hati membuat lipid hati menjadi sensitif terhadap oksidasi.

Penentuan kadar MDA organ hati dan limpa dilakukan secara

spektrofotometrik. Sebagai standar digunakan 1,1,3,3 tetraetoksipropana

(TEP) dengan konsentrasi 0,0; 1,2; 2,4; 3,6; 4,8; 6,0; 7,2; 15,0; dan 24,0 x10-3

pmol/ml. Persamaan kurva standar yang didapat yaitu y = 0,008x + 0,030

dengan R² = 0,956, dimana y = absorbansi dan x = konsentrasi MDA (10-3

pmol/ml). Kurva standar tersebut dapat dilihat pada Lampiran 12.

Gambar 16 menunjukkan kadar MDA hati dan limpa ketiga kelompok

tikus. Dari gambar tersebut diketahui kadar MDA hati kontrol negatif, kontrol

positif, dan tempe berturut-turut adalah 0,04; 0,02; dan 0,04 pmol/ml. Kadar

MDA limpa kontrol negatif, kontrol positif, dan tempe berturut-turut adalah

0,1; 0,09; 0,1 pmol/ml. Nilai MDA ini relatif sangat kecil bila dibandingkan

Page 58: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

dengan hasil Nugroho (2007). Kadar MDA hati dan darah pada penelitian

Nugroho (2007) memiliki satuan µmol/ml. Perbedaan ini kemungkinan

karena berbedanya jenis dan lama perlakuan tikus. Perbedaan jenis tikus

kemungkinan juga diikuti dengan perbedaan metabolisme. Perbedaan lama

perlakuan mengakibatkan perbedaan paparan oksidatif sehingga semakin

lama perlakuan semakin besar kemungkinan tikus men

Nugroho (2007) menggunakan tikus wistar dengan lama perlakuan 75 hari,

sedangkan pada penelitian ini digunakan tikus jenis spargue dawley dengan

lama perlakuan 36 hari. Selain itu, Nugroho (2007) juga mendapati kadar

MDA darah jauh

sensitif dan lebih baik untuk dijadikan sampel dibandingkan hati.

Keterangan: superscriptstatistik

Gambar

Dari Gambar 16 terlihat bahwa tepung tempe kacang komak tidak

mampu menurunkan kadar MDA hati dan limpa tikus.

Nugroho (2007) dan Khayrani (2008). Nugroho (2007)

kacang komak terhadap kadar MDA hati

kolesterol yang hasilnya tidak berbeda nyata dengan

juga mendapatkan hasil yang sama ketika meneliti efek protein kacang komak

terhadap kadar M

0,00

0,02

0,04

0,06

0,08

0,10

0,12

Ka

da

r M

DA

(p

mo

l/g

)

dengan hasil Nugroho (2007). Kadar MDA hati dan darah pada penelitian

Nugroho (2007) memiliki satuan µmol/ml. Perbedaan ini kemungkinan

a berbedanya jenis dan lama perlakuan tikus. Perbedaan jenis tikus

kemungkinan juga diikuti dengan perbedaan metabolisme. Perbedaan lama

perlakuan mengakibatkan perbedaan paparan oksidatif sehingga semakin

lama perlakuan semakin besar kemungkinan tikus mengalami stres oksidatif.

Nugroho (2007) menggunakan tikus wistar dengan lama perlakuan 75 hari,

sedangkan pada penelitian ini digunakan tikus jenis spargue dawley dengan

lama perlakuan 36 hari. Selain itu, Nugroho (2007) juga mendapati kadar

MDA darah jauh lebih besar dibandingkan hati. Oleh karena itu darah lebih

sensitif dan lebih baik untuk dijadikan sampel dibandingkan hati.

superscript yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara statistik pada α=0,1 (Lampiran 13 dan Lampiran 14).

Gambar 16. Kadar MDA Hati dan Limpa Tikus Percobaan.

Dari Gambar 16 terlihat bahwa tepung tempe kacang komak tidak

mampu menurunkan kadar MDA hati dan limpa tikus. Hal ini diperkuat oleh

Nugroho (2007) dan Khayrani (2008). Nugroho (2007) meneliti efek protein

kacang komak terhadap kadar MDA hati dan darah tikus yang diberi

hasilnya tidak berbeda nyata dengan kontrol. Khayrani (2008)

juga mendapatkan hasil yang sama ketika meneliti efek protein kacang komak

terhadap kadar MDA serum darah tikus yang mengalami diabetes.

Hati Limpa

0,04 b

0,10 a

0,02 a

0,09 a

0,04 b

Jenis Organ

Kontrol Negatif Kontrol Positif Tempe

46

dengan hasil Nugroho (2007). Kadar MDA hati dan darah pada penelitian

Nugroho (2007) memiliki satuan µmol/ml. Perbedaan ini kemungkinan

a berbedanya jenis dan lama perlakuan tikus. Perbedaan jenis tikus

kemungkinan juga diikuti dengan perbedaan metabolisme. Perbedaan lama

perlakuan mengakibatkan perbedaan paparan oksidatif sehingga semakin

galami stres oksidatif.

Nugroho (2007) menggunakan tikus wistar dengan lama perlakuan 75 hari,

sedangkan pada penelitian ini digunakan tikus jenis spargue dawley dengan

lama perlakuan 36 hari. Selain itu, Nugroho (2007) juga mendapati kadar

lebih besar dibandingkan hati. Oleh karena itu darah lebih

sensitif dan lebih baik untuk dijadikan sampel dibandingkan hati.

yang berbeda, menunjukkan nilai yang berbeda nyata secara

16. Kadar MDA Hati dan Limpa Tikus Percobaan.

Dari Gambar 16 terlihat bahwa tepung tempe kacang komak tidak

Hal ini diperkuat oleh

meneliti efek protein

dan darah tikus yang diberi

. Khayrani (2008)

juga mendapatkan hasil yang sama ketika meneliti efek protein kacang komak

DA serum darah tikus yang mengalami diabetes.

0,10 a

Page 59: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

47

Tidak adanya pengaruh tepung tempe dan fraksi protein kacang

komak terhadap kadar MDA hati, serum, dan limpa, menunjukkan tidak

adanya aktivitas antioksidan yang nyata dari sampel tersebut. Hal ini bertolak

belakang dengan hasil penelitian Yulia (2007) dan Harnani (2009). Hasil

penelitian Yulia (2007) secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak kacang

komak memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar dari pada asam

askorbat dengan metode DPPH. Khusus untuk ekstrak fraksi protein memiliki

aktivitas antioksidan 7,1 kali lebih besar dibandingkan dengan asam askorbat.

Total fenol kacang komak juga relatif lebih tinggi apabila dibandingkan

dengan kacang kedelai. Kacang komak mengandung total fenol sebesar

23.285,6 ppm, sedangkan kedelai hanya 11.330 ppm. Kapasitas antioksidan

tepung tempe kacang komak yang diekstrak dengan air dan dinalisis secara in

vitro dengan metode DPPH memperlihatkan nilai yang lebih tinggi dari pada

kacang komak. Tepung tempe kacang komak yang diekstrak dengan air

memiliki kapasitas antioksidan sebesar 964,5 AEAC, sedangkan kacang

komak hanya 216,7 AEAC (Harnani 2009).

Terdapat dua kemungkinan alasan dari tidak adanya korelasi antara

kandungan antioksidan dengan kemampuan penghambatan MDA pada tepung

tempe dan protein kacang komak. Pertama bioavailabilitas antioksidan

tersebut kecil. Kedua, khusus untuk tepung tempe kacang komak, antioksidan

yang terdapat pada sampel ini kemungkinan rusak akibat pemanasan selama

pengeringan. Hal ini didasarkan pada sampel yang dianalisis kapasitas

antioksidannya oleh Harnani (2009) dikeringkan pada suhu 50oC, sedangkan

tempe kacang komak pada penelitian ini dikeringkan pada suhu 75oC.

Page 60: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

F. Kesimpulan

Konsumsi ransum berkolerasi positif terhadap pertumbuhan berat

badan. Tikus kelompok Tempe yang mengkonsumsi ransum paling rendah,

mengalami peningkatan berat badan yang paling kecil bila dibandingkan

dengan kedua kontrol.

Tikus kelompok Tempe memiliki berat hati relatif yang lebih besar

dari pada Kontrol Positif dan Kontrol Negatif. Berat relatif ginjal dan limpa

tidak berbeda nyata untuk semua kelompok.

Tepung tempe kacang komak mampu menghambat kenaikan total

kolesterol secara signifikan sebesar 14,82%. Kadar trigliserida dan HDL

serum Tempe paling kecil bila dibandingkan dengan kedua kontrol. Walau

tidak signifikan secara statistik, LDL tikus Tempe 13,23% lebih rendah

dibandingkan Kontrol Positif. Indeks atherogenik Tempe tidak berbeda nyata

dengan Kontrol Positif.

Kadar malonaldehida (MDA) diukur sebagai indikator tingkat

peroksidasi lipid. Hasil pengukuran menunjukkan tepung tempe kacang

komak tidak mampu menurunkan kadar MDA baik pada organ hati maupun

limpa.

G. Saran

Hal-hal yang dapat disarankan untuk penelitian berikutnya adalah:

1. Mengoptimasi proses pembuatan tepung tempe kacang komak untuk

menghilangkan rasa pahit, misalnya dengan menggunakan suhu di bawah

75oC pada tahap pengeringan

2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dilakukan analisis

malonaldehida darah karena kenaikan kadar malonaldehida darah lebih

cepat terjadi dibandingkan organ hati maupun limpa

3. Menganalisis kolesterol feses tikus untuk menduga mekanisme penurunan

kolesterol serum

Page 61: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

49

4. Melakukan penelitian serupa dengan penelitian ini, namun dengan sampel

tempe kacang komak untuk mengetahui pengaruh proses penepungan

terhapap profil dan peroksidasi lipid tikus

5. Meneliti konsentrasi zat-zat anti nutrisi yang dikandung kacang komak,

tempe kacang komak, dan tepung tempe kacang komak.

Page 62: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

50

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Official Analytical Chemistry. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical Chemistry. Washington DC: AOAC Intl.

Arafah E. 1994. Ketersediaan hayati β-karoten dan interaksinya dengan mineral besi (Fe) pada bayam (Amaranthus hybridus L.) [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Balasinska B. 1998. Hypocholesterolemic effect of food dietary evening primerose (Oenothera paradoxa) cake extract in rats. Food Chemistry 63(4):453-459.

Bird RP, Draper HH. 1984. Comparative study on different methods of malonaldehyde determination. In: Method in Enzimology. p: 105-299.

Borger-Papendorf G, Barz W. 1991. Metabolism of isoflavones and formation of factor-II by tempe-producing microorganisms (Part I). Cologne: Tempe workshop TUV Rheinland. [21 Okt 1991].

Brata-Arbai AM. 1994. Efek normolipidemik ‘tempe A5’ dan ‘tempe’ terhadap profil lipid penderita dislipidemia [disertasi]. Program pascasarjana, Universitas Airlangga.

Brata-Arbai AM. 2001. Cholesterol lowering effect of tempe. In: Agranoff J, editor. The Complete Handbook of Tempe. 2nd ed. American Soybean Association. hlm 51-70.

Chau CF, Cheung PTK, Wong YS. 1998. Hypocholesterolemic effect of protein concentrates from three chinese indigenous legume seeds. J. Agric. Food Chem 46:3698-3701.

Chen ZY, Jiao R, Ma KY. 2008. Cholesterol-lowering nutraceuticals and functional foods. J Agric Food Chem 56:8761-8773.

Cooke PS, Meisami E. 1991. Early hypothyroidism in rats increases adult testis and reproductive organ size but does not change testosterone levels. Endocrinology 129:237-243.

Conti M, Moramd PC, Levillaind P, Lemonnier A. 1991. Improve fluorometric determination of malonaldehyde. J Clin Chem Soc 103:6472-6477.

Duke JA. 1983. Handbook of Legumes of World Economic Importance. New York: Plenum Press.

Ersland DR, John WSB, Rod C, Timothy CH. 1983. The storage protein of Phaseolus vulgaris L., Vicia faba L., dan Pisum sativum L. In: Gottschalk,

Page 63: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

51

Muller, editor. Seed Protein, Biochemistry, Genetics, Nutritive Value. London: Martinus Nijhoff Publishers. p 355-370.

Estiasih T. 1993. Pengaruh cara pembuatan tepung kacang hijau (Vigna radiata (L) Wilezck) terhadap kandungan gizi dan antinutrisi [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Friedwald WT, Levy RI, Fredrikson DS. 1972. Estimation of the concentration of low-density lipoprotein cholesterol in plasma without use of the preparative ultra-centrifuge. Clin Chem 18:499-502.

Ginsberg HN, Goldberg IJ. 1998. Disorder of intermediary metabolism. In: Ziegler EE, Filer LJ, editor. Present Knowledge in Nutrition 7th Edition. Washington DC: International Life Science Institute Press.

Ginsberg HN, Karmally W. 2000. Nutrition, lipids, and cardiovascular disease. In: Stipanuk MH, editor. Biochemistry and Physiological Aspects of Human Nutrition. Philadelphia: Saunders. p 945-960.

Guyton AC. 1987. Human Physiology and Mechanisms of Disease Fourth Edition. Philadelphia: W.B. Sauders Company.

Guyton, Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. eBook. Elsevier Inc.

Harnani S. 2009. Studi karakteristik fisikokimia dan kapasitas antioksidan tepung tempe kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hyen Lee S et al. 2007. Dietary phytic acid improves serum and hepatic lipid levels in aged ICR mice fed a high-cholesterol diet. J Nutr Res 27:505–510.

IARC. 1985. Allyl compounds, aldehydes, epoxides and peroxides, lyon. IARC Monographs on the Evaluation of the Carcinogenic Risk of Chemicals to Humans. Vol 36. p 163–177.

Johansson J, Grondal S, Sjovall J, Jornvall H, Curstedt T. 1992. Identification of hydrophobic fragments of α1-antitrypsin and Cl protease inhibitor in human bile, plasma and spleen. Febs Letters 299:146-148.

Joyce KL, Porcelli J, Cooke PS. 1993. Neonatal goitrogen treatment increases adult testis size and sperm production in the mouse. J Andrology 14:448-455.

Kay ED. 1979. Food Legumes. London: Tropical Products Isntitute.

Khayrani AC. 2008. Pengaruh konsentrat protein kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) terhadap kadar glukosa darah, profil lipid, dan peroksidasi lipid tikus diabetes [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 64: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

52

Kinsella JE. 1979. Functional properties of soy proteins. J Amer Oil Chem Soc 56:242-258.

Krause MV, Mahan LK. 1984. Food Nutrition and Diet Theraphy. Canada: Sunders Company.

Koswara S. 1989. Mempelajari senyawa toksik dan antinutrisi pada kacang jogo (Phaseolus vulgaris L) dan kacang tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp.) serta cara inaktivasinya [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Langseth L. 1995. Oxidant, Antioxidant and Disease Prevention. Belgium: ILSI Europe.

Linder MC. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: UI Press.

Mahfouz MM, Kummerow FA. 2000. Cholesterol-rich diets have different effects on lipid peroxidation, cholesterol oxides, and antioxidant enzymes in rats and rabbits. J Nutr Biochem 11:293-302.

Malole MBM, Pramono CSU. 1989. Bahan Pengajaran Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.

Mann J, Skeaff M. 2002. Lipids. In: Man J, Truswell A, editor. Essential of Human Nutrition 2nd. Oxford.

Mardiah. 1992. Mempelajari Sifat Fungsional dan Nilai Gizi Tepung Tempe serta Pengembangan Produk Olahannya sebagai Makanan Tambahan bagi Anak. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Marinetti GV. 1990. Disorders of Lipid Metabolism. New York: Plenum Press.

Martin DW, Mayes PA, Rodwell VW. 1984. Review of Biochemistry. California: Lange Medical Publication.

Martoyuwono T. 1984. The utilization of lablab bean for human food [Thesis]. Kensington: Univ of New South Wales.

Mayes PA, Danyl KG, Victor WR, David WM. 1987. Review of Biochemistry. 20th ed. California: Lange Medical Publication.

Montgomery R, Dryer RL, Conway TW, Spector AA. 1993. Biokimia: Satu Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2 Ed Ke-4. Ismadi M, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Muchtadi D, Palupi NS, Astawan M. 1993. Metabolisme Zat Gizi: Sumber, Fungsi dan Kebutuhan Bagi Tubuh Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Page 65: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

53

Murphy AM, Colucci PE. 1999. A tropical forage solution to poor quality ruminant diets: A review of Lablab purpureus. Livestock Research for Rural Development (11) 2. http://www.cipav.org.co/lrrd/lrrd11/2/colu.htm [28 Okt 2009].

Nawar W. 1985. Lipids. In: Fenema OR. Food Chemistry. New York: Marcel Dekker.

Navi A, Susanto T, Subagio A. 2007. Pengembangan tepung kaya protein (TKP) dari koro komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) dan koro kratok (Phaseolus lunatus). J Teknologi dan Industri Pangan XVII(3):159-165.

Nigam Y. 1 Apr 2008. The lymphatic system. NT 104(13):52-54. http://www.nursingtimes.net [9 Nov 2009].

Nishi T, Hara H, Tomita F. 2003. Soybean β-conglycinin peptone supresses food intake and gastric emptying by increasing plasma cholecytokinin levels in rats. American Society for Nutritional Sciences.

Nugroho P. 2007. Pengaruh Fraksi Protein dan Non Protein Kacang Komak (Lablab purpureus (L) Sweet) terhadap Profil dan Peroksidasi Lipid Tikus Percobaan yang Diberi Ransum Tinggi Kolesterol [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ory RL. 1981. Antinutrients and Natural Toxicants in Foods. Wesport: Food and Nutrion Press inc.

Panjaitan RGP et al. 2007. Pengaruh pemberian karbon tetraklorida terhadap fungsi hati dan ginjal tikus. Makara Kesehatan 11(1):11-16.

Park SY et al. 2002. Effect of rutin and tannic acid supplements on cholesterol metabolism in rats. J Nutr Res 22(3):283–295.

Pawiroharsono S. 1995. Potensi Tempe dan Pengembangan Industri Tempe Generasi III. Di dalam : Prosiding Simposium Sehari. Pengembangan Industri Makanan dari Kedelai. Jakarta.

Pawiroharsono S. 2001. Microbiological aspects of tempe. In: Agranoff J, editor. The Complete Handbook of Tempe. 2nd ed. American Soybean Association. p 93-115.

Ramakrishna V, Rani PJ, Rao PR. 2007. Hypocholesterolemic effect of diet supplemented with Indian bean (Dolichos lablab (L.) var lignosus) seeds. Nutr Food Sci 37(6):452-456.

Reeves PG, Nielsen FH, Fahey GC. 1993. AIN-93 Purrified Diets for Laboratory Rodents: Final Report of the American Institute of Nutrition Ad Hoc Writing Committee on the Formulation of the AIN-76 A Rodent Diet. Urbana: University of Illinois.

Page 66: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

54

Reza NM, Fatemeh BR, Fahimeh MT, Fatemeh GN, Morteza BR. 2008. Hypocholesterolemic effects of dietary soybean vs. casein protein in a crossed over diets in rat. Pakistan J Bio Sci 11(11):1467-1471.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Padmawinata K, penerjemah. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Sapuan, Sutrisno N. 1996. Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan Tempe Indonesia.

Sawit MH, Bachri S, Nuryanti S, Dabukke FBM. 2006. Fleksibilitas penerapanan special safeguard mechanism (SSM) dan kaji ulang kebijakan domestik support (DS) untuk special product (SP) Indonesia. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Analisa Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Sihombing ABH. 2003. Pemanfaatan Rumput Laut sebagai Sumber Serat Pangan dalam Ransum untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Darah Tikus Percobaan[Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sitepoe M. 1993. Kolesterol FOBIA: Keterkaitan dengan Penyakit Jantung. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soetardjo S. 1990. Pengaruh Diit pada Lipida Darah dan Penyakit Jantung Koroner. Di dalam: Anonim. Gizi Menuju Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. Jakarta: Prosiding Khusus Pangan Ilmu Gizi dan Kongres VIII PERSAGI. hlm 174-180.

Subagio A. 2006. Characterization of hyacinth bean (Lablab purpureus (L) Sweet) seeds from Indonesia and their protein isolate. J Food Chem 95:65-70.

Sugiyono. 2008. Kedelai, dari tempe sampai tahu. http://www.kompas.com [24 Apr 2009].

Murphy AM, Colucci PE. 1999. A tropical forage solution to poor quality ruminant diets: A review of Lablab purpureus. Livestock Research for Rural Development (11) 2. http://www.cipav.org.co/lrrd/lrrd11/2/colu.htm [28 Okt 2009].

Syarief R et al. 1999. Wacana Tempe Indonesia. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala.

Syarifudin RA. 2003. Mempelajari sifat-sifat deformasi protein globulin 7S dan 11S dari kacang komak (Lablab purpureus (L) Sweet) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Tensiska, Marsetio, Yudiastuti SON. 2007. Pengaruh jenis pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kasar isoflavon dari ampas tahu. Hasil penelitian.

Page 67: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

55

Sanders TAB, Dean TS, Grainger D, Miller GJ, Wiseman H. 2002. Moderate intakes of intact soy protein rich in isoflavones compared with ethanol-extracted soy protein increase HDL but do not influence transforming growth factor β1 concentrations and hemostatic risk factors for coronary heart disease in healthy subjects. Am J Clin Nutr 76:373–7.

Utomo JS, Astanto K, Tri W. 1999. Nilai Gizi dan Prospek Pengembangan Kacang Komak di Lahan Kering Beriklim Kering. Makalah Balittan Malang No. 91-13/SM-46. Di dalam: Risalah Hasil Penelitian Tanaman Pangan Tahun 1991. hlm 339-345.

Vidyadaran MK et al. 1997. A critical evaluation of high density lipoprotein cholesterol as an index of coronary artery disease risk in Malaysians. Mal J Nutr 3:61-70.

Walker R. 1994. Hyperlipidaemia In Clinical Pharmacy and Therapeutics. Walker R, Edward C, editor. New York: Churchill Livingstone.

[WHO] World Health Organization. 2001. Heart Disease. www.who.int/cardiovascular_diseases/resources/atlas/en/-24k [22 Januari 2009].

Wijaya SKS, Rohman L. 2001. Fraksinasi dan karakterisasi protein utama biji kedelai J Ilmu Dasar 2(1):49-54.

Wolf G. 1996. High fat, high cholesterol diet raises plasma HDL cholesterol : studies on the mechanism of this effect. J Nutr 54:34-35.

Wright TH, penemu; Virginia Commonwealth University. 8 Nov 1998. Method and composition for lowering low density lipoprotein cholesterol. United States Patent 5792749.

Yugarani T, Tan BKH, The M, Das NP. 1992. Effects of polyphenolic natural products on the lipid profiles of rats fed high fat diets. Lipids 27(3):181–186.

Yu-Hsin L. 2008. Effect of soybean protein hydrolysate on hypocholesterolemic activity. http://140.121.155.217/seminar/D95320002-4.pdf [1 Nov 2009].

Yulia O. 2007. Pengujian kapasitas antioksidan ekstrak polar, nonpolar, fraksi protein dan nonprotein kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 68: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

56

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Penyusunan Ransum Tempe Kelompok tempe adalah kelompok tikus yang diberi ransum dengan sumber protein tepung tempe kacang komak ditambah kolesterol dan PTU (propil tio urasil). Penyusunan komposisi ransum kelompok tikus tempe didasarkan pada kandungan zat gizi tepung tempe kacang komak (TTKK). Contoh perhitungan : Basis 100g

1. Protein : Kadar protein TTKK (dianalisis dengan metode kjeldahl) = 30,68 % Kadar protein ransum = 14 %

TTKK yang harus ditambahkan ke dalam ransum � �<<�<,�><,?<@A � 45,6 g � x

2. Lemak : Kadar lemak TTK (dianalisis dengan metode soxhlet) = 1,62 % Kadar lemak ransum = 4 %

Kadar lemak 45,6 g TTK � >:,@��,@��<< � 0,7 g

Jumlah minyak kedelai yang harus ditambahkan = �<<�>

�<< � 0,7 � 3,3 g

3. Mineral: Kadar abu TTK (dianalisis dengan menggunakan tanur) = 2,67 % Kadar mineral ransum = 3,5 %

Kadar abu 45,6 g TTK � >:,@��,@G�<< � 1,2 g

Jumlah mineral mix yang harus ditambahkan = �<<�?,:

�<< � 1,2 � 2,3 g

4. Serat : Kadar serat kasar TTK = 7,5 % Kadar serat ransum = 5 %

Kadar serat 45,6 g TTK � >:,@�G,:�<< � 3,42 g

Jumlah selulosa yang harus ditambahkan = �<<�:

�<< � 3,42 � 1,6 g

Page 69: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

57

Lampiran 2. Analisis Sidik Ragam Pertambahan Berat Badan Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

pertambahan_berat

14318,400 2 7159,200 26,388 ,000

3255,600 12 271,300

17574,000 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

pertambahan_berat

Duncana

5 -10,8000

5 30,0000

5 64,8000

1,000 1,000 1,000

sampeltempe

kontrol_positif

kontrol_negatif

Sig.

N 1 2 3

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 70: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

58

Lampiran 3. Analisis Sidik Ragam Konsumsi Ransum

Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

konsumsi

52,435 2 26,217 17,685 ,000

17,789 12 1,482

70,224 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

konsumsi

Duncana

5 5,7920

5 7,9720

5 10,3700

1,000 1,000 1,000

sampeltempe

kontrol_positif

kontrol_negatif

Sig.

N 1 2 3

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 71: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

59

Lampiran 4. Analisis Sidik Ragam Berat Hati Relatif

Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

hati_relatif

,001 2 ,000 8,600 ,005

,000 12 ,000

,001 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

hati_relatif

Duncana

5 ,0300

5 ,0320

5 ,0440

,594 1,000

sampelkontrol_negatif

kontrol_positif

tempe

Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 72: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

60

Lampiran 5. Analisis Sidik Ragam Berat Ginjal Relatif Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

ginjal_relatif

,000 2 ,000 1,814 ,205

,000 12 ,000

,000 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

ginjal_relatif

Duncana

5 ,00560

5 ,00600

5 ,00700

,103

sampelkontrol_positif

kontrol_negatif

tempe

Sig.

N 1

Subsetfor alpha

= .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 73: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

61

Lampiran 6. Analisis Sidik Ragam Berat Limpa Relatif Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

limpa_relatif

,000 2 ,000 ,308 ,741

,000 12 ,000

,000 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

limpa_relatif

Duncana

5 ,00260

5 ,00260

5 ,00300

,531

sampelkontrol_positif

tempe

kontrol_negatif

Sig.

N 1

Subsetfor alpha

= .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 74: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

62

Lampiran 7. Analisis Sidik Ragam Total Kolesterol Serum Darah Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

kolesterol_serum

18693,515 2 9346,758 34,467 ,000

3254,114 12 271,176

21947,629 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

kolesterol_serum

Duncana

5 60,2300

5 122,1840

5 143,4500

1,000 1,000 1,000

sampelkontrol_negatif

tempe

kontrol_positif

Sig.

N 1 2 3

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 75: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

63

Lampiran 8. Analisis Sidik Ragam Kadar Trigliserida Serum Darah Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

TG_serum

1351,320 2 675,660 3,255 ,074

2490,829 12 207,569

3842,148 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

TG_serum

Duncana

5 19,5100

5 27,7300 27,7300

5 42,4540

,385 ,132

sampeltempe

kontrol_positif

kontrol_negatif

Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 76: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

64

Lampiran 9. Analisis Sidik Ragam Kadar HDL Serum Darah Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

HDL_serum

171,067 2 85,533 3,963 ,048

259,024 12 21,585

430,091 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

HDL_serum

Duncana

5 19,0200

5 23,5040 23,5040

5 27,2820

,153 ,223

sampeltempe

kontrol_positif

kontrol_negatif

Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 77: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

65

Lampiran 10. Analisis Sidik Ragam Kadar LDL Serum Darah Tikus Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

LDL_serum

23191,795 2 11595,897 43,254 ,000

3217,043 12 268,087

26408,838 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

LDL_serum

Duncana

5 24,4520

5 99,2620

5 114,3940

1,000 ,170

sampelkontrol_negatif

tempe

kontrol_positif

Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 78: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

66

Lampiran 11. Analisis Sidik Ragam Indeks Atherogenik Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

indeks_atherogenik

63,623 2 31,812 9,342 ,004

40,864 12 3,405

104,488 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

indeks_atherogenik

Duncana

5 1,2560

5 5,1400

5 5,9860

1,000 ,482

sampelkontrol_negatif

kontrol_positif

tempe

Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 79: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

67

Lampiran 12. Kurva Standar TEP

y = 0,008x + 0,030

R² = 0,956

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0 5 10 15 20 25 30

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi standar (10-3 pmol/ml)

Page 80: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

68

Lampiran 13. Analisis Sidik Ragam MDA Hati Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

mda_hati

,002 2 ,001 13,364 ,001

,001 12 ,000

,003 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

mda_hati

Duncana

5 ,0160

5 ,0380

5 ,0420

1,000 ,474

sampelkontrol_positif

tempe

kontrol_negatif

Sig.

N 1 2

Subset for alpha = .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.

Page 81: SKRIPSI RH FITRI FARADILLA - repository.ipb.ac.id · Kacang komak merupakan kacang yang berpotensi menyubtitusi kacang kedelai. Nugroho (2007) telah membuktikan bahwa kacang komak

69

Lampiran 14. Analisis Sidik Ragam MDA Limpa Oneway

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ANOVA

mda_limpa

255,731 2 127,865 ,130 ,880

11831,549 12 985,962

12087,279 14

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

mda_limpa

Duncana

5 91,22860

5 96,42860

5 101,34120

,637

sampelkontrol_positif

tempe

kontrol_negatif

Sig.

N 1

Subsetfor alpha

= .1

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.a.