skripsi membangun sistem informasi spasial...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB
PADA TRAYEK BUS SEDANG
(STUDI KASUS : DKI JAKARTA)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Oleh :
Taufan Arfianto
106093003156
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, September 2011
Taufan Arfianto 106093003156
v
ABSTRAK
Taufan Arfianto (106093003156), Membangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web pada Trayek Bus Sedang Studi Kasus DKI Jakarta. Dibawah bimbingan Zainul Arham dan Bakri La Katjong.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta merupakan sebuah instansi yang bertanggung jawab atas penyelenggaran angkutan kota yang ada di DKI Jakarta, Di dalam Dinas Perhubungan terdapat unit kerja Bidang Angkutan Darat yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan, pengawasan dan pengevaluasian angkutan di darat. Salah satu jenisnya adalah angkutan jenis bus sedang. Dinas Perhubungan juga didukung dengan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 97 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan bahwa Dinas Perhubungan adalah sebuah instansi yang berwenang dalam mengawasi, merancang, mengevaluasi dan memberikan kemudahan teknis informasi trayek bus sedang kepada masyarakat. Namun sampai saat ini belum memiliki sistem informasi yang mampu menggambarkan secara detail, jalan yang dilewati oleh bus sedang. Selama ini Dinas Perhubungan hanya mempunyai informasi trayek bus sedang secara deskriptif dan tulisan, belum digambarkan secara visual peta, juga belum memiliki sebuah media informasi trayek kepada masyarakat, sebagai pengguna jasa transportasi bus sedang. Dari permasalahan tersebut penulis merancang sebuah sistem informasi spasial berbasis web pada trayek bus sedang yang digunakan sebagai alat untuk memudahkan Dinas Perhubungan dalam mengetahui dan mengevaluasi trayek bus sedang dan memberikan informasi teknis kepada masyarakat. Metodologi dalam pembuatan sistem ini adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Sistem ini dikembangkan menggunakan ArcView 3.3 untuk pengolahan data spasialnya, ALOV Map versi 0.96 sebagai aplikasi WebGisnya yang berbasis Java, MySQL sebagai basis data dan PHP sebagai bahasa pemrograman.
Kata Kunci : Sistem Informasi Spasial, SDLC (System Development Life Cycle), WebGis, ALOV Map, PHP, MySql, Dinas Perhubungan.
V Bab + lxxxvii Halaman + 164 Halaman + 4 Simbol + 46 Tabel + 50 Gambar + Daftar Pustaka + Lampiran
Pustaka Acuan : (24, Tahun 2002-2010)
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan Ridha dan Ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Membangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web pada Trayek Bus Sedang
(Studi Kasus : DKI Jakarta)”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan
bantuan baik dari segi moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak sekali membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Bakri La Katjong, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak sekali membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vii
5. Bapak Doddy Setiyono Selaku Staff Sekertariat Dinas Perhubungan
DKI Jakarta yang memberikan arahan dalam penelusuran data yang
dibutuhkan penulis.
6. Bapak Kelik Setiawan , Bapak David dan Bapak Donny Erlan selaku
staff Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek, Bidang Angkutan Darat,
Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yang telah membantu penulis untuk
melakukan riset di Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta membimbing
penulis dalam pelaksanaan riset.
7. Papah, Mamah dan Adikku tercinta, terutama Mamah dan Adikku
yang menjadi alasan penulis terus semangat menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga dekatku Kakek , Nenek , Tante, Om dan Sepupu-Sepupu
yang selalu memberikan support dan doa bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Adrina Syahrin, yang selalu memberikan bantuan dan support yang
besar bagi penulis.
10. Sahabat-sahabatku, Sidiq Permana, Syamsul Arifin, Yahdi Yandika,
Seno Aji Airlangga, Swi Handono, terima kasih banyak atas
bantuannya dan supportnya, dan sahabat-sahabat lainnya yang terlalu
banyak penulis bila disebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih.
Penulis sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
viii
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak terutama kawan-kawan Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar
untuk penelitian materi lebih lanjut.
Jakarta, September 2011
TAUFAN ARFIANTO NIM : 106093003021
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………..…………………….…
Lembar Pengesahan Pembimbing.………………………………………………...
i
ii
Lembar Pengesahan Ujian …..……………………………………..….…………..
Pernyataan ………………………...………………………………………………..
Abstrak …..………………………………………………………………………….
iii
iv
v
Kata Pengantar........................................................................................................ vi
Daftar Isi …………………………………………………….……………………... ix
Daftar Tabel………………………………………………..…………………….… xiii
Daftar Gambar.…………………………………………..……………………....... xvi
Daftar Simbol ………………………..……………….………………………........
Lampiran …………………………………...…………………………..................
xix
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah.................................................................................. 6 1.3 Batasan Masalah....................................................................................... 6 1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian................................................................................... 8 1.5.1 Bagi Penulis.................................................................................. 8 1.5.2 Bagi Universitas............................................................................ 8 1.5.3 Bagi Dinas Perhubungan dan Masyarakat......................................... 8 1.6 Metodologi Penelitian............................................................................... 9 1.6.1 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 9 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem.............................................................. 10 1.7 Sistematika Penulisan................................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membangun............................................................................................... 12 2.2 Data.......................................................................................................... 12 2.1.1 Data Spasial...................................................................................... 12 2.3 Sistem Informasi....................................................................................... 13 2.3.1 Sistem.............................................................................................. 13 2.3.1.1 Pengertian Sistem............................................................... 13 2.3.1.2 Karakteristik Sistem........................................................... 13
x
2.3.2 Informasi........................................................................................ 14 2.3.2.1 Pengertian Informasi.......................................................... 14 2.3.2.2 Kualitas Informasi.............................................................. 14 2.3.3 Sistem Informasi............................................................................ 15 2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi.............................................. 15 2.4 Sistem Informasi Geografis.................................................................... 16 2.4.1 SIG................................................................................................ 16 2.4.2 Geografi........................................................................................ 16 2.4.3 Komponen SIG............................................................................. 16 2.4.4 Kemampuan SIG........................................................................... 18 2.4.5 Jenis Data pada Sistem Informasi Geografis................................ 18 2.4.6 Model Data Sistem Informasi Geografis....................................... 20 2.4.6.1 Titik.................................................................................. 20 2.4.6.2 Garis................................................................................. 20 2.4.6.3 Polygon............................................................................ 21 2.5 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan............................................................. 21 2.5.1 Pengertian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan................................. 21 2.5.2 Jalan.............................................................................................. 22 2.4.5.1 Pengertian Jalan................................................................ 22 2.4.5.2 Pengertian Ruang Lalu Lintas Jalan................................. 22 2.6 Angkutan Umum Kota........................................................................... 23 2.6.1 Pengertian Angkutan Umum......................................................... 23 2.6.2 Pengertian Angkutan Kota............................................................ 23 2.7 Jenis Angkutan........................................................................................ 23 2.7.1 Bus Besar..................................................................................... 23 2.7.2 Bus Sedang……………………….………………..................... 24 2.7.3 Bus Kecil………………………………………………………… 24 2.8 Jaringan Trayek..............................................……….................... 24 2.8.1 Trayek.................................................................................. 24 2.8.2 Terminal............................................................................... 24 2.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem.................................................... 25 2.9.1 SDLC (System Development Life Cycle)................................. 25 2.10 Alat Perancangan................................................................................. 28 2.10.1 DFD (Data Flow Diagram)..................................................... 28 2.10.1.1 Elemen Dasar Pada DFD............................................. 29 2.10.2 Kamus Data............................................................................. 31 2.10.3 STD (State Transaction Diagram)........................................... 31 2.10.4 Basis Data............................................................................... 31 2.10.4.1 Basis Data Spasial...................................................... 31 2.10.5 Normalisasi............................................................................. 31 2.10.6 Diagram Entity Diagram (ERD)........................................... 34 2.10.6.1 Spasial Diagram Entity Relationship......................... 34
xi
2.11 Perangkat Lunak SIG……………………………………………… 36 2.12 Perangkat Lunak Berbasis Web………………………………….... 37 2.12.1 Perangkat Lunak…………………………………………….. 37 2.12.2 Web………………………………………………………..... 37 2.12.3 Browser……………………………………………………... 38
2.13 Perangkat Lunak WebGIS………………………………………………… 38 2.13.1 ALOV……………………………………………………….. 38 2.14 Sistem Informasi Berbasis Web (WebGis).......................………..... 39 2.15 XAMP……………………………………………………………………….. 41 2.15.1 Instalasi XAMP……………………………………………… 41 2.16 Bahasa Pemrograman…………………….…………………………. 44 2.17 MySQL………………………………….………………………….. 45
2.17.1 Keunggulan MySQL………………………………………… 46
2.17.2 Beberapa Perintah pada SQL……………………………….. 46
2.17.2.1 Koneksi ke Database……………………………… 46 2.17.2.2 Tahap Operasi…………………………………….. 47 2.18 Internet………………………………….…………………………... 48
2.19 Intranet………………………………….…………………………… 48 2.20 Jaringan Komputer………………………………….……………….. 49
2.20.1 Pengertian Jaringan Komputer……………………………… 49
2.20.2 Pengertian Jenis Jenis Jaringan Komputer………………….. 49
2.20.2.1 Jenis Jenis Jaringan………………………………… 49
2.20.3 Komponen Jaringan…………………………………………. 50
2.20.3.1 Perangkat Komputer……………………………….. 50
2.20.4 Topologi Jaringan…………………………………………… 51
2.21 Pengujian………………………………….………………………... 52
2.21.1 Pengujian Black Box………………………………………… 53
2.21.2 Pengujian White Box………………………………………… 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 3.1 Metodologi Pengumpulan Data…...……….………………………... 54 3.1.1 Studi Pustaka………………………………………………...... 54 3.1.2 Observasi……………………………………………………….. 56
3.1.2.1 Lokasi Observasi………………………………………... 56 3.1.3 Wawancara……………………………………………………… 56 3.1.4 Studi Literatur Sejenis………………………………………….. 57 3.2 Metode Pengembangan Sistem...………….………………………….. 57 3.2.1 Tahap Perencanaan..................................................................... 58 3.2.2 Tahap Analisa............................................................................. 58 3.2.4 Tahap Implementasi.................................................................. 59 3.3 Bahan dan Alat Penelitian................................................................... 60
xii
3.3.1 Bahan.......................................................................................... 60 3.3.2 Peralatan..................................................................................... 60 3.4 Diagram Alur Penelitian...................................................................... 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Sistem............................................................................ 64 4.1.1 Profile Dinas Perhubungan Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta....................................................................................... 64 4.1.2 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan................................... 66 4.1.3 Bidang Angkutan Darat............................................................. 69 4.1.4 Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek...................................... 70 4.1.5 Identifikasi Kebutuhan dan Pengguna (User Need
Assesment) .............................................................................. 71 4.1.6 Identifikasi Masalah................................................................. 72 4.2 Analisis............................................................................................. 72
4.3 Desain............................................................................................... 73 4.3.1 Desain Proses.......................................................................... 73 4.3.2 Desain Basis Data…………………………………………….. 89 4.3.3 Perancangan Struktur Menu………………………………….. 119 4.3.4 Perancangan Desain Tampilan (Interface)…………………… 131 4.4 Implementasi……………………………………………………….. 151 4.5 Pengujian Sistem…………………………………………………… 152 4.5.1 Pengujian Metode White Box………………………………… 152 4.5.2 Pengujian Metode Black Box………………………………… 153 4.5.3 Pengujian Kuisioner Sistem………………………………….. 156
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………………………………………………………… 159 5.2 Saran……………………………………………………………….. 160 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 162 DAFTAR LITERATUR PENDUKUNG……………………………… 163 DAFTAR LITERATUR PEMBANDING…………………………….. 164
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Alur Proses Diagram Konteks...............................................................75
Tabel 4.2 Proses Pengolahan Login......................................................................77
Tabel 4.3 Proses Pengolahan Data Spasial………………………………...........77
Tabel 4.4 Proses Pengolahan WebGis………………………………..……….....78
Tabel 4.5 Proses Pengolahan Buku Tamu…………………………………...…..79
Tabel 4.6 Proses Pengolahan Berita………………………………………..........79
Tabel 4.7 Proses Pengolahan Data Metromini.......................................................83
Tabel 4.8 Proses Pengolahan Data Kopaja............................................................85
Tabel 4.9 Proses Pengolahan Data Kopamijaya....................................................83
Tabel 4.10 Proses Pengolahan Data Koantasbima.................................................84
Tabel 4.11 Proses Pengolahan Data Jewadianmitra...............................................84
Tabel 4.12 Proses Pengolahan Data Terminal…………………………..............84
Tabel 4.13 Proses Pengolahan Data Provinsi …………………………...............85
Tabel 4.14 Proses Pengolahan Data Kota ………………………………….........85
Tabel 4.15 Proses Pengolahan Data Rumah Sakit ………………………............85
Tabel 4.16 Proses Pengolahan Data Stasiun ……………………………...........86
Tabel 4.17 Proses Pengolahan Data Kantor Polisi ……………………………..86
Tabel 4.18 Proses Pengolahan Data Jalan ……………………………………...86
Tabel 4.19 Proses Pengolahan Data Jalan Tol …………………………….........87
Tabel 4.20 Proses Tambah Berita……………………………………………......88
Tabel 4.21 Proses Edit Berita…………………………………………………….88
Tabel 4.22 Proses Hapus Berita............................................................................88
xiv
Tabel 4.23 Daftar Tema, Tipe Obyek dan Atribut Basis
Data Spasial..........................................................................................................89
Tabel 4.24 Tabel Normalisasi Bentuk Tidak Normal…………………..............92
Tabel 4.25 Tabel Normalisasi Tahap Pertama…………………………….........98
Tabel 4.26 Kamus Data………………………………………………………...108
Tabel 4.27 Tabel User……………………………………………….................110
Tabel 4.28 Tabel Buku Tamu..............................................................................110
Tabel 4.29 Tabel Berita.......................................................................................111
Tabel 4.30 Tabel Kategori……………………………………………………...112
Tabel 4.31 Tabel Terminal..................................................................................112
Tabel 4.32 Tabel Metromini……………...………………………………….....113
Tabel 4.33 Tabel Kopaja……………………………………………………….113
Tabel 4.34 Tabel Kopami Jaya...........................................................................114
Tabel 4.35 Tabel Koantas Bima...........................................................................115
Tabel 4.36 Tabel Jewa Dian Mitra……………………………………………...115
Tabel 4.37 Tabel Provinsi…………………………………………………........116
Tabel 4.38 Tabel Kota..........................................................................................116
Tabel.4.39 Tabel Rumah Sakit.............................................................................117
Tabel 4.40 Tabel Stasiun......................................................................................117
Tabel 4.41 Tabel Kantor Polisi……………………………………………........117
Tabel 4.42 Tabel Jalan…………….…………………………………................118
Tabel 4.43 Tabel Jalan Tol……………………………………………………..118
Tabel 4.44 Pengujian Metode White Box............................................................152
Tabel 4.45 Pengujian Sistem Oleh Pengguna.....................................................154
xv
Tabel 4.46 Pengujian Sistem Oleh Administrator...............................................155
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Perubahan Jumlah Armada Bus Sedang DKI Jakarta……….2
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem………………………………………………..14
Gambar 2.2 Komponen SIG……………………………………………………..17
Gambar 2.3 System Development Life Cycle …………………………………....26
Gambar 2.4 Contoh Entitas Luar ………………………………………………..29
Gambar 2.5 Contoh Arus Data…………………………………………………..30
Gambar 2.6 Contoh Proses………………………………………………………30
Gambar 2.7 Langkah – Langkah Dalam Normalisasi…………………………...32
Gambar 2.8 Contoh Tampilan Entity Set Spasial………………………………..35
Gambar 2.9 Bentuk Umum dari Arsitektur Berbasis Peta pada Web……………40
Gambar 2.10 Contoh Script PHP………………………………………………..45
Gambar 3.1 System Development Life Cycle………………………………….. ..57
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian…………………………………………... 63
Gambar 4.1 Bagan Susunan Organisasi………………………………………….68
Gambar 4.2 Diagram Konteks…………………………………………………...74
Gambar 4.3 DFD Level 1/Diagram ……………………………………………..76
Gambar 4.4 DFD Level 2 Proses 2.0……………………………………………..81
Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 5.0……………………………………………..87
Gambar 4.6 Normalisasi Tahap ke dua (2NF) ………………………….……..106
xvii
Gambar 4.7 ERD SISTAB ………………………………………………….....107
Gambar 4.8 Rancangan Struktur Menu Utama SISTAB )Pengunjung).............120
Gambar 4.9 Rancangan Struktur Menu SISTAB (Administrator)......................121
Gambar 4.10 STD Menu Utama……………………………………………….122
Gambar 4.11 STD Menu Route Map………………………………………......123
Gambar 4.12 STD Menu List Trayek……………………………………….....124
Gambar 4.13 STD Menu Terminal....................................................................125
Gambar 4.14 STD Menu Buku Tamu................................................................126
Gambar 4.15 STD Menu Utama (Administrator)………………………………………………..127
Gambar 4.16 STD Menu Route Map (Administrator)…………………………………………128
Gambar.4.17 STD Menu Terminal (Administrator)...........................................129
Gambar.4.18 STD Menu Buku Tamu (Administrator)………………………...130
Gambar 4.19 Tampilan Home Umum.................................................................131
Gambar. 4.20 Tampilan Route Map………………………………………….....133
Gambar. 4.21 Tampilan List Trayek……………………………………………135
Gambar. 4.22 Tampilan Terminal……………………………………………...136
Gambar. 4.23 Tampilan Berita………………………………………………....137
Gambar. 4.24 Tampilan Buku Tamu…………………………………………...138
Gambar. 4.25 Tampilan Contact Us……………………………………………140
Gambar. 4.26 Tampilan Login Administrator.....................................................141
Gambar. 4.27 Tampilan Home Administrator………………………………….142
Gambar. 4.28 Tampilan Route Map Administrator…………………………….144
xviii
Gambar. 4.29Tampilan Link Tampilkan Route Map…………………………..144
Gambar. 4.30Tampilan Edit Route Map……………………………………….145
Gambar. 4.31 Tampilan Terminal Administrator……………………………...146
Gambar. 4.32 Tampilan Edit Terminal Administrator ………………………...147
Gambar. 4.33Tampilan Edit Berita Administrator……………………………..148
Gambar. 4.34 Tampilan Input Berita Administrator...........................................149
Gambar. 4.35 Tampilan Buku Tamu Administrator …………………………...150
Gambar 4.36 Grafik Kuisioner pada Dinas Perhubungan ……………………..157
Gambar 4.37 Grafik Kuisioner pada Masyarakat……………………………....158
xix
DAFTAR SIMBOL
1. Simbol dan Notasi DFD (Ladjamudin. 2005, 61)
Gene dan Sarson Keterangan Yourdon dan DeMarco
Source
(Kesatuan Luar)
Process
(Proses)
Data Flow
(Arus Data)
Data Store
(Simpanan Data)
xx
2. Simbol dan Notasi Entity Relationship Diagram (Prahasta. 2005. 173)
No Simbol Keterangan
1.
Persegi panjang
Entitas/tipe entitas menyatakan objek
atau kejadian
2.
Ellips menyatakan atribut-atribut
entity set
Atribut adalah item data yang
menjadi bagian dari entitas
3.
Belah ketupat (Diamond)
menggambarkan relationship set.
Relationship adalah asosiasi antara
dua entitas
4.
Garis, menghubungkan antara entity
set dengan atribut-atributnya dan
antara entity set dengan relationship
setnya.
5 persegi panjang dengan unsur spasial
entity set di dalamnya
menggambarkan informasi nama
bentuk spasial, tipe unsur spasial, dan
indikator topologi
xxi
6 Bentuk ini menggambarkan
hubungan atau relasi yang dinyatakan
oleh topologi geografi.
3. Simbol Notasi Kamus Data (Whitten, 2004 : 343)
Notasi
=
+
( )
{ }
[ ]
* *
@
Keterangan
Terdiri dari
Dan
Opsional (Boleh ada boleh tidak)
Pengulangan
Memilih salah satu dari sejumlah alternative
Komentar
Identifikasi atribut kunci
xxii
4. Simbol Notasi State Transition Diagram (Whitten, 2004: 636)
Nama Gambar Notasi Keterangan
Keadaan
Sistem (state)
Setiap kotak mewakili suatu
keadaan dimana sistem mungkin
berada di dalam state.
Perubahan
Sistem
Untuk memungkinkan suatu
keadaan dengan keadaan lain,
digunakan jika sistem mewakili
transisi dalam prilakunya
Kondisi dan
Aksi
Untuk melengkapi STD,
dibutuhkan dua hal tambahan, yaitu
kondisi sebelum keadaan berubah
dan aksi dari pemakai untuk
mengubah keadaan
Keadaan 1
Keadaan 2
Condition
Action
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi pada zaman sekarang ini sudah dipandang sebagai elemen yang
tidak mungkin dipisahkan dalam kehidupan masyarakat, karena hampir di
keseharian manusia, informasi dibutuhkan oleh manusia, baik untuk pekerjaan,
perencanaan kehidupan, organisasi dan lain sebagainya. Informasi yang baik dan
akurat, relevan dan tepat waktu akan memberikan pengetahuan dalam menentukan
suatu pemecahan masalah, perencanaan dan evaluasi terhadap apa yang sudah
direncanakan sebelumnya, salah satu contohnya adalah informasi spasial.
Kebutuhan informasi spasial pun dirasakan semakin cepat, Oleh karena itu
berbagai macam organisasi dan institusi baik itu pemerintah maupun swasta
menginginkan untuk mendapatkan informasi spasial yang konsisten, serta
mempunyai aksesibilitas yang baik, salah satunya dalam bidang transportasi.
DKI Jakarta merupakan kota yang padat penduduk dengan beragam aktifitas
transportasi. Bedasarkan data tahun 2009 yang dimiliki Dinas Perhubungan DKI
Jakarta, diketahui 6,7 juta kendaraan bermotor beraktifitas di DKI Jakarta. Mulai
dari mobil pribadi, motor, (6,6 juta unit) dan angkutan massal (91.082 unit),
angkutan massal meliputi Transjakarta, bus besar, bus sedang sepeti Metromini,
Koantasbima dan Kopaja, serta angkutan umum kecil. Jumlah trayek nya pun
bermacam-macam untuk bus besar saja 274 trayek, bus sedang 99 trayek berikut
bus sekolah, dan bus kecil 137 trayek. Dan untuk jumlah kendaraan yang aktif
2
beroperasi bus besar 4925 armada, bus sedang 4990 armada dan bus kecil 14.130
armada. Dari tahun ke tahun jumlah rata-rata armada terus meningkat, untuk bus
sedang saja dari tahun 2003 ke tahun 2009 jumlah rata ratanya diatas 4000 armada
yang aktif dan hanya menurun di tahun 2006. Hal ini menandakan angkutan
umum jenis bus sedang ini banyak beroperasi di DKI Jakarta. Gambar 1.1 adalah
gambaran perubahan jumlah armada bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta,
4960
4965
4970
4975
4980
4985
4990
4995
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
ARmada
Tahun
BUS SEDANG
Gambar 1.1 Grafik Perubahan Jumlah Armada Bus Sedang DKI Jakarta
(Sumber : Dinas Perhubungan Sub Bina Usaha Angkutan Jalan, 2009)
Namun banyaknya jumlah trayek dan jumlah armada bus sedang yang aktif
beroperasi di DKI Jakarta berbanding terbalik dengan pengetahuan secara detail
jalan atau jalur mana yang dilewati oleh bus sedang massal tersebut.
Dinas Perhubungan sebagai instansi pemerintah yang menurut peraturan
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 97 Tahun 2009 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Pasal (2) ayat (2) bahwa Dinas
Perhubungan yang berwenang dalam mengawasi, mengendalikan , merancang,
3
mengevaluasi dan memberikan kemudahan teknis informasi trayek bus sedang
kepada masyarakat pun, belum memiliki sistem informasi yang mampu
menggambarkan secara detail, jalan yang dilewati oleh bus sedang. Selama ini
hanya mempunyai informasi trayek bus sedang secara deskriptif dan tulisan,
belum digambarkan secara visual peta, juga belum memiliki sebuah media
informasi kepada masyarakat, sebagai pengguna jasa transportasi bus sedang.
Beberapa penelitian terdahulu atau studi literatur dalam membuat dan
mengembangkan suatu sistem informasi trayek jenis angkutan umum dan sistem
informasi geografis pernah dibuat oleh Eka Dwi Cahyono (2007), mahasiswa
Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Penelitiannya yang berjudul
“Sistem Informasi Geografis Angkutan Umum di Surabaya Berbasis Web”.
Tujuan dari sistem ini adalah membantu masyarakat dalam mengetahui pelayanan
publik di kota Surabaya dalam hal ini angkutan umum, perguruan tinggi negri,
terminal , rumah sakit kantor polisi dll. Sistem ini menghasilkan tampilan berupa
halaman visual peta yang menggambarkan trayek angkutan yang beroperasi di
kota Surabaya, juga menampilkan fasilitas yang ada di kota Surabaya seperti mall,
perguruan tinggi negeri , rumah sakit dll. Terdapat juga menu trayek angkutan
yang berisi informasi tangkutan yang beroperasi di kota Surabaya. Namun masih
terdapat kekurangan dalam sistem ini yaitu tidak adanya menu pencarian rute
angkutan yang dapat membantu masyarakat dalam mencari rute angkutan, dan
sistem ini juga tidak mempunyai menu penggantian data secara langsung
(updating) di browser mengenai fasilitas pelayanan publik yang ditampilkan di
peta, dalam hal ini data trayek, rumah sakit, kantor polisi, perguruan tinggi negeri
dll.
4
Dhimas Annang Banumasetya (2008), mahasiswa Univeristas Gunadarma
dalam penelitiannya berjudul “Perancangan Sistem informasi Trayek Angkutan
Umum Kota Bogor Berbasis Web”, penulis tersebut membahas pembuatan suatu
sistem informasi geografis berbasis web dengan metode pengambangan model
UML dalam pengembangan sistemnya. Sistem ini menampilkan trayek angkutan
umum di bogor secara interaktif, tampilan berisi peta dan data tabular informasi
angkutannya, terdapat juga menu pencarian yang dapat membantu masyarakat
dalam mengetahui trayek mana saja yang beroperasi di kota Bogor. Terdapat juga
menu yang dapat mengganti data DBF secara langsung di browser. Kelemahan
dari studi ini adalah tidak menggambarkan tempat penelitian yakni kota Bogor
secara visual peta dan informasi tabularnya secara lengkap, tidak menyertakan
informasi terminal yang beroperasi di kota Bogor dan juga tidak memberikan
menu komentar kepada masyarakat dalam memberikan opini terhadap pelayanan
angkutan umum yang beroperasi di kota Bogor.
Fie Jannatin Aliyah (2008), mahasiswa Universitas Gunadarma dalam
penelitiannya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Mengenai
Penyebaran Fasilitas Pendidikan, Perumahan dan Rumah sakit Di Kota Bekasi”
Metode pengembangan sistem ini menggunakan SDLC (System Development Life
Cyle). Sistem ini menampilkan informasi penyebaran fasilitas pendidikan,
kesehatan, perumahan secara spasial dan tabularnya. Peta yang dihasilkan juga
interaktif dengan menampilkan informasi jalan raya, jalan utama, jalan tol, jalan
arteri dan lintasan rel kereta api dan juga terdapat menu yang menampilkan
informasi yang terkait mengenai fasilitas pendidikan dll. Namun masih ada
kekurangan dalam sistem ini yaitu peta yang ditampilkan tidak mampu
5
menampilkan informasi geografis posisi kordinat. Kemungkinan fasilitas umum
yang digambarkan di dalam peta tidak sesuai dengan posisi asli di bumi. Dan juga
sistem ini tidak menyediakan menu penggantian data secara langsung (updating)
pada browser mengenai fasilitas pelayanan publik yang ditampilkan di peta.
Dalam hal ini fasilitas pendidikan, kesehatan dan perumahan.
Melihat dari alasan dan studi literatur terdahulu dalam membangun sebuah
sistem informasi spasial, penulis akan merancang sebuah sistem yang mampu
memvisualisasikan data trayek bus sedang sehingga membantu Dinas
Perhubungan dan masyarakat dalam mengetahui data trayek yang tadinya hanya
berupa deskriptif dan tulisan, dan untuk memenuhi tanggung jawab Dinas
Perhubungan DKI Jakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 97 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Perhubungan dalam memberikan kemudahan akses informasi kepada
masyarakat selaku calon penumpang. Sistem ini juga mampu mengganti
(updating) data yang ditampilkan di peta secara langsung di browser, jika
nantinya ada trayek yang dicabut bedasarkan Keputusan Kepala Dinas
Perhubungan provinsi DKI Jakarta Nomor 372 Tahun 2010 Tentang Pencabutan
Terhadap Trayek-Trayek Bus Kota Yang Tidak Dilayani. Sistem ini juga mampu
menerima opini masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi bus sedang dalam
memberikan komentar mengenai kualitas pelayanan armada dan penyelenggaraan
trayek bus sedang di DKI Jakarta. Sistem informasi spasial berbasis web adalah
sistem yang mampu mendukung kebutuhan ini, karena dapat diakses kapanpun
dan dimanapun oleh Dinas Perhubungan maupun masyarakat.
6
Dan juga untuk menjawab permasalahan yang ada, penulis menyusun skripsi
dengan judul sebagai berikut, Membangun Sistem Informasi Spasial Berbasis
Web pada Trayek Bus Sedang (Studi Kasus: DKI Jakarta)
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang sudah diuraikan diatas
maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan masalah yang muncul dalam
penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana merancang sistem informasi spasial trayek bus sedang berbasis
web di kawasan DKI Jakarta?
2. Bagaimana aplikasi sistem informasi spasial trayek bus sedang ini dapat
diimplementasikan kedalam jaringan atau website sehingga mudah diakses
oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan masyarakat?
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang sudah diuraikan, maka
didalam pembuatan aplikasi ini penulis mencoba untuk mengidentifikasikan
masalah yang hanya dibatasi pada :
1. Sistem informasi spasial trayek bus sedang ini hanya mencakup wilayah DKI
Jakarta.
2. Informasi yang ditampilkan hanya informasi trayek bus sedang dalam kota
DKI Jakarta.
7
3. Data yang digunakan adalah data sekunder.(Data yang diperoleh dari Dinas
Perhubungan)
4. Sistem informasi spasial ini nantinya akan digunakan oleh Seksi Angkutan
Orang Dalam Trayek, Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI
Jakarta, untuk membantu kinerjanya.
5. Sistem ini dibuat dengan menggunakan software Arcview 3.3 dengan extensi
register and transform tools , JPEG (JFIF) sebagai Image Support, dan Edit
Tools 3.1 sebagai tools analisa jaringan jalan dan teknologi WebGIS,
menggunakan teknologi Open Source WebGIS, yaitu ALOV MAP V0.96.
6. Metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle)
dengan dibatasi hingga tahap implementasi dan pengujian.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin didapat oleh penulis dari hasil penelitian ini
adalah:
Menghasilkan sebuah sistem yang digunakan sebagai alat untuk
memudahkan Dinas Perhubungan dalam mengetahui , mengevaluasi dan
memberikan akses informasi trayek bus sedang yang beroperasi di DKI
Jakarta kepada masyarakat.
8
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Penulis
1. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
2. Mengetahui bagaimana merancang suatu sistem informasi yang
berbasiskan keruangan yang ditampilkan dalam suatu media peta yang
berbasis web.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Program
Studi Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.5.2 Bagi Universitas
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi ilmu
yang telah diperoleh dibangku kuliah.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
1.5.3 Bagi Dinas Perhubungan dan Masyarakat
1. Dapat menjadi sebuah informasi pada Dinas Perhubungan dalam
mengelola dan mengevaluasi trayek bus sedang dan memberikan akses
informasi trayek bus sedang kepada masyarakat .
2. Dapat menjadi sebuah informasi kepada masyarakat yang ingin
menggunakan jasa transportasi angkutan umum jenis bus sedang dan
menjadi masukan bagi Dinas Perhubungan dalam mengawasai trayek
bus sedang yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta
9
1.6. Metode Penelitian
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian,
digunakan Metode Studi Pustaka, Metode Studi Literatur Sejenis, Metode
Observasi dan serta Metode Wawancara. Mengenai apa yang dimaksud
dari metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode Studi Pustaka
Dengan memilih buku-buku referensi yang relevan dengan judul yang
diangkat, sehingga dengan membaca buku-buku tersebut penulis
mendapatkan banyak informasi.
2. Metode Studi Literatur Sejenis
Sumber literatur yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini
adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya
ilmiah.
3. Metode Observasi
Selain mendapatkan informasi dari buku-buku referensi, penulis juga
memperoleh informasi melalui teknik observasi yang dilakukan di
Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Dengan demikian penulis dapat
membandingkan secara langsung informasi yang didapat dari buku-
buku referensi dengan informasi yang diperoleh pada saat observasi.
10
4. Metode Wawancara
Untuk menambah informasi, penulis juga melakukan tanya jawab
dengan narasumber yang dianggap ahli dan kompeten dalam bidang
yang sesuai dengan judul yang diangkat penulis.
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
membangun sistem informasi spasial berbasis web pada trayek bus
sedang di DKI Jakarta ini menggunakan metodologi pengembangan
terstruktur dengan metodologi model pengembangan SDLC (System
Development Life Cycle) yang tahapannya sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
1.7. Sistematika Penulisan
Sebagai acuan bagi penulis agar penulisan laporan ini dapat terarah sesuai
dengan yang penulis harapkan, maka akan disusun sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan
masalah, ruang lingkup atau batasan dalam penelitian ini, tujuan
11
yang hendak dicapai, manfaat yang diharapkan dan metodologi
yang digunakan dalam penelitian ini secara sistematik
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang
digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan sumber
landasan teori tersebut.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang
mencakup metode pengumpulan data dan metode pengembangan
sistem yang digunakan dalam suatu sistem informasi spasial
berbasis web trayek bus sedang.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini menguraikan tentang hasil pembahasan dari
sistem informasi yang dikembangkan dan pengujian terhadap
sistem yang dikembangkan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini merupakan akhir penulisan penulisan skripsi, di
mana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan
dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saran-
saran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Membangun
Membangun adalah sebuah cara menyusun atau meng - adakan sesuatu
yang mempunyai wujud terstruktur dengan berbagai macam bentuk. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia : 2002)
2.2 Data
Data merupakan bahasa, mathematical dan simbol-simbol pengganti lain
yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa,
aktifitas, konsep-konsep dan objek-objek penting lainnya. (Prahasta, 2002:30)
2.2.1 Data Spasial
Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian
(georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit
spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan
pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada
cakupan wilayah kontinental, nasional, regional maupun lokal.
Pemanfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya
teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada sistem informasi
geografis (SIG). Format data spasial dapat berupa vector (polygon, line, points)
maupun raster (Prahasta, 2002:1).
13
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Sistem
2.3.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan
sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai. Elemen-elemen yang
dimaksud merupakan definisi yang lebih luas. Tergantung organisasi
yang menjalankannya.(Jogiyanto, 2005:2)
2.3.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut (Jogiyanto,2005:3), suatu sistem mempunyai
karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Pengetahuan tentang karakteristik-
karakteristik ini membantu pemahaman tentang sistem itu sendiri.
Karakteristik dari sistem dapat dikenali melalui kata-kata kunci dalam
definisinya. Karektiristik sistem adalah sebagai berikut :
1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components)
atau subsistem-subsistem.
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
14
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Jogianto, 2005:6)
2.3.2 Informasi
2.3.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sumber dari
informasi adalah data, data sendiri adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
(Jogiyanto, 2005:8)
2.3.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi menurut Jogiyanto (2005:10),
adalah :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
15
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,
karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan
berakibat fatal bagi suatu organisasi.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya
berbeda.
2.3.3 Sistem Informasi
2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005:11)
16
2.4 Sistem Informasi Geografis
2.4.1 SIG
SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi informasi geografi. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan
fenomena dimana lokasi geografi merupakan karateristik yang penting atau
kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer
yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang
bereferensi geografi. Yaitu masukan, manajemen data, analisis dan manipulasi
data keluaran. (Prahasta, 2002:55)
2.4.2 Geografi
Geografi mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi
permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah geografis dalam sistem informasi
geografis (SIG) merupakan bagian dari spasial (keruangan). (Prahasta,
2002:52)
2.4.3 Komponen SIG
Komponen SIG dibagi menjadi empat komponen, diantaranya
perangkat keras, manajemen, data dan informasi, serta perangkat lunak.
17
Gambar 2.2 Komponen SIG (Prahasta, 2002 : 59)
Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah
CPU, ram, storage, input device, output device, dan komponen pendukung
lainnya. sedangkan komponen perangkat lunaknya, merupakan suatu sistem
untuk mengolah data dan informasi geografis, seperti ERDAS, ArcView,
MapInfo, dan lain-lain.
Data dan informasi, merupakan data atribut dari tabel-tabel dan laporan
yang digunakan, dan manajemen merupakan komponen yang berkaitan dengan
perkembangan dan penguasaan teknologi. Kombinasi yang benar antara ke
empat (4) komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek
pengembangan sistem informasi geografis.(Prahasta:2002:59)
Data SIG
Manajemen
Perangkat Keras
Data dan Informasi
assaa
Manajemen
Perangkat lunak
Perangkat keras
Data dan informasi
18
2.4.4 Kemampuan SIG
Berikut adalah beberapa pengertian atau definisi dari kemampuan SIG
yang diambil dari beberapa sumber (Prahasta, 2002:72)
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut).
2. Mengintegrasikan data geografis (spasial dan atribut).
3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis (spasial dan atribut).
4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografis (spasial dan atribut).
5. Merepresentasikan atau menampilkan data geografis (spasial dan atribut).
6. Mengelola data geografis (spasial dan atribut).
7. Memanipulasi data geografis (spasial dan atribut).
8. Menganalisa data geografis (spasial dan atribut).
9. Menghasilkan keluaran (output) data geografis dalam bentuk-bentuk
seperti, peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart) laporan
(report), dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
2.4.5 Jenis Data pada Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis memiliki dua (2) jenis data, yaitu data
spasial (keruangan), dan data non spasial (atribut). Jenis data spasial
merupakan data yang berhubungan dengan ruang atau yang bersifat keruangan.
Sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap mampu
yang tidak tetap (memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak atau
berkembang) merupakan pendeskripsian dari data spasial. Penyajian data
spasial dalam komputer dapat ditampilkan secara raster dan vektor.
19
Dalam struktur raster, untuk menetapkan data alokasionalnya
menggunakan jaringan sel grid. Jadi dalam struktur raster lokasi keruangannya
dikodekan, setiap sel menunjukkan baris dan kolom dalam suatu matriks
petunjuk lokasi serta kode atribut yang dipetakan ke dalamnya. Sedangkan
struktur vektor, suatu titik dinyatakan dengan koordinat tunggal (x,y), ). baris
dengan koordinat yang berkesinambungan ((x1 ,y1),(x2,y2),...,(xn,yn)) dan di
poligon dengan deret tertutup ((x1,y1),(x2,y2), ...,(xn,yn),(x1,y1)). Perbedaan dari
struktur vektor dan raster adalah struktur vektor menunjukkan penyajian yang
lebih detil dibandingkan dengan struktur raster tetapi struktur vektor
membutuhkan perangkat yang lebih rumit dan mahal dalam penerapannya.
Jenis data non spasial merupakan data yang dapat dihubungkan dengan
data geografis atau peta untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan.
Penyimpanan data non spasial ini dapat dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu
dalam bentuk tabel di dalam database dan ditabelkan pada peta dengan pola
titik tertentu atau simbol tertentu. Setiap objek memiliki ciri dasar yang
membedakan dengan objek lainnya. Atribut adalah uraian dari ciri dasar
tersebut untuk tujuan pengenalannya, termasuk pula klasifikasi serta nama-
nama tertentu yang digunakan untuk objek-objek tertentu. Atribut juga sebagai
data tematik atau data atribut biasanya disajikan dalam bentuk tulisan atau
legenda peta. Contoh atribut jalan seperti, karakteristik jalan dan kualitas jalan
(Prahasta:2002).
20
2.4.6 Model Data Sistem Informasi Geografis
Di dalam sistem informasi geografis, terdapat tiga model data
representasi grafis suatu objek dalam peta. Yaitu : (Prahasta, 2009:194)
2.4.6.1 Titik
Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk
suatu objek, representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat
diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor
dengan menggunakan simbol-simbol. Sudut property suatu batas
(polygon) juga merupakan suatu titik. Selain itu harus dipahami juga
bahwa skala suatu peta dapat mempengaruhi tampilan suatu objek,
apakah akan ditampilkan sebagai titik atau sebagai polygon. Pada skala
besar, suatu objek akan ditampilkan sebagai polygon, sementara pada
skala kecil akan ditampilkan sebagai titik.
2.4.6.2 Garis
Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling
sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu
dimensi. Batas-batas poligon merupakan garis-garis ,demikian pula
dengan jaringan listrik, komunikasi, pipa air minum, saluran buangan,
dan utility lainnya, namun semuanya tergantung pada skala yang
digunakan.
21
2.4.6.3 Polygon
Polygon adalah representasi dari objek-objek dua dimensi, suatu
polygon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung di
antara ketiga titik tersebut. Didalam basis data, semua bentuk area (luasan)
dua dimensi akan dipresentasikan oleh bentuk polygon contohnya suatu
danau, batas propinsi, batas kota, batas batas persil tanah milik adalah tipe-
tipe entity yang pada umunya dipresentasikan sebagi polygon. Tetapi,
seperti yang dijelaskan di atas.hal ini masih tergantung pada skala yang
digunakan.
2.5 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2.5.1 Pengertian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Menurut UU No 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 1 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan, lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu kesatuan sistem
yang terdiri atas lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu lintas dan angkutan
jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaran, pengemudi, pengguna
jalan serta pengelolaannya.
Menurut UU No 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 2 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan, lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu
lintas jalan.
Menurut UU No 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 3 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan, angkutan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu
22
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas
jalan.
Menurut UU No 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 4 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan, Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan adalah serangkaian
simpul dan atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
2.5.2 Jalan
2.5.2.1 Pengertian Jalan
Menurut UU No 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 12 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan, jalan adalah seluruh bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu
lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan
tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan rel atau jalan
kabel.
2.5.2.2 Pengertian Ruang Lalu Lintas Jalan
Menurut UU No 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 12 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan, ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang
diperuntukan bagi gerak pindah kendaraan, orang dan atau barang yang
berupa jalan dan fasilitas pendukung.
23
2.6 Angkutan Umum Kota
2.6.1 Pengertian Angkutan Umum
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 35 tahun 2003 pasal 1
(ayat 1 dan 3), tentang penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan
kendaraan umum. Angkutan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan
yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran
langsung maupun tidak langsung.
2.6.2 Pengertian Angkutan Kota
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 35 tahun 2003 pasal 1
(ayat 9), angkutan kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain
dalam satu daerah kota atau wilayah ibukota kabupaten atau dalam daerah
khusus ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil
penumpang umum yang terikat dalam trayek.
2.7 Jenis Angkutan
Bedasarkan keputusan Menteri Perhubungan No 35 tahun 2003 pasal 1 (ayat
17,18 dan 19), jenis angkutan dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
2.7.1 Bus Besar
Bus besar, adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas lebih dari 28
dengan ukuran dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat
duduk pengemudi dengan panjang kendaraan lebih dari 9 meter.
24
2.7.2 Bus Sedang
Bus sedang adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas 16 s/d 28
dengan ukuran dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat
duduk pengemudi dengan panjang kendaraan lebih dari 6,5 sampai dengan 9
meter.
2.7.3 Bus Kecil
Bus kecil adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas 9 s/d 16 dengan
ukuran dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat duduk
pengemudi dengan panjang kendaraan 4-6,5 meter.
2.8 Jaringan Trayek
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 35 tahun 2003 pasal 1 (ayat 5)
jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan
jaringan pelayanan angkutan orang.
2.8.1 Trayek
Menurut Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 35 tahun 2003
pasal 1 (ayat 4). Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa
angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan
tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal.
2.8.2 Terminal
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No 35 tahun 2003 pasal 1
(ayat 4), terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
25
memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan
dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud
simpul jaringan transportasi.
2.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
2.9.1 SDLC (System Development Life Cycle)
Pengembangan sistem adalah suatu pendekatan yang sangat rapi dan
berurutan untuk membentuk sebuah sistem menjadi suatu kenyataan, diperlukan
suatu metodologi untuk menyediakan suatu pengembangan sistem terstruktur,
salah satunya SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (System
Development Life Cycle) adalah sebuah metodologi terstruktur dalam membangun
sebuah sistem, dimana siklus pengembangannya bedasarkan urutan fase fase yang
ada, semua proses harus melewati fase demi fase pada proses pengembangannya.
Setiap fase terdiri dari serangkaian langkah yang mengandalkan teknik - teknik
yang menghasilkan sebuah produk. Langkah langkah dalam pengembangannya
berjalan secara linier dari fase pertama berlanjut ke fase selanjutnya, namun
dimungkinkanya kembali ke fase sebelumnya jika adanya perubahan sementara
pada pengembangan. SDLC terdiri dari empat fase pokok yaitu : (Turban,
2005:402)
26
Perencanaan
Analisis
Desain
Implementasi
Kebutuhan
Sistem
Gambar 2.3 System Development Life Cycle (Turban, 2005:402)
Fase fase dalam SDLC :
1. Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mengidentifikasi sebuah kebutuhan bisnis
yang belum terpenuhi. Meliputi peluang peluang yang mungkin
akan diidentifikasi dengan membaca lingkungan. Apakah ada suatu
masalah yang perlu dipecahkan dan sejauh mana batasan masalah
itu akan dipecahkan. Pada fase ini mulai menggambarkan uji
kelayakan organisasionalnya, kelayakan biayanya, rencana kerja
dan siapa yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut.
27
2. Analisis
Fase analisis seperti wawancara sebuah wartawan. Fase ini
menanyakan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan penting
seperti siapa para pengguna sistem, apa yang dicapai oleh sistem
dan dimana serta kapan sistem akan digunakan. Fase ini dimulai
dengan pengembangan sebuah strategi analisis atau suatu rencana
untuk memandu proyek. Jika sebelumnya sudah terdapat sistem
yang sudah berjalan, maka sistem tersebut dianalisa dengan
berbagai cara untuk mengarah ke sistem yang baru. Hal ini
memimpin kepada pengumpulan informasi serta
pengidentifikasiannya, kemudian pengembangan model proses dan
sebuah model data.
3. Desain
Fase desain menandai bagaimana sistem akan bekerja,
mempertimbangkan semua detail perangkat keras, perangkat lunak,
infrastruktur jaringan, antarmuka pengguna dan seterusnya. Pada
fase ini, antarmuka pengguna, form, display, program dan laporan,
database dan file sudah diterapkan. Pada fase ini juga sudah
ditetapkan desain database dan file, sehingga menggambarkan
spesifikasi sistem.
4. Implementasi
Fase implementasi ini mulai mengkonstruksi semua hal yang sudah
dibangun sebelumnya, konstruksinya bukan hanya melibatkan
bagaimana sistem dibangun, tetapi juga mengujinya untuk
28
memverifikasi bahwa sistem bekerja sesuai yang direncanakan
pada tahap sebelumnya. Perencanaan yang lebih baik dapat
mendorong dan menghasilkan sebuah sistem dengan lebih sedikit
bug.
2.10 Alat Perancangan
2.10.1 DFD (Data Flow Diagram)
Diagram alir data atau data flow diagram merupakan model dari
sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih
kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah
memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer
untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. (Ladjamudin, 2005:64)
1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh
input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran
tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat
digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada
satu proses.
2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari DFD.
Diagram nol memberi pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama
29
atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini
sudah dimungkinkan adanya atau digambarkannya data store yang
digunakan.
3. Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang
ada didalam diagram zero atau diagram level diatasnya.
2.10.1.1 Elemen Dasar Pada DFD
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan
data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem.
Disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak
termasuk bagian dari sistem, bila sistem informasi dirancang
untuk satu bagian (Departemen) maka bagian yang lain yang
masih terkait menjadi external entity.
Gambar 2.4 Contoh Entitas Luar
2. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan
digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen
dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan
garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini
KEUANGAN
30
mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus
data dari data yang berupa masukan untuk sistem maupun
proses sistem.
Gambar 2.5 Contoh Arus Data
3. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem.
Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi
aliran data ke luar. Proses berfungsi menstransformasikan
satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa
data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta
menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.
Gambar 2.6 Contoh Proses (Process)
Daftar kehadiran
2.1
Pengolahan KRS
31
2.10.2 Kamus Data
Kamus data adalah penyimpanan yang berisi deskripsi semua fakta
elemen data yang digunakan dan yang mengalir di dalam (Ladjamudin.
2005 : 70
2.10.3 STD (State Transaction Diagram)
Alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi
screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna (Whitten, 2004:419).
2.10.4 Basis Data
Kumpulan data non-redundant (tanpa pengulangan) yang terkait satu
sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-
tabelnya/struktur-struktur data dan relasi-relasi) di dalam usaha
membangun sebuah bangunan informasi yang penting. Dengan penggunaan
basis data dalam sistem maka perubahan editing dan updating data dapat
dilakukan tanpa mempengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam
sistem yang bersangkutan (Prahasta : 2002,190).
2.10.4.1 Basis Data Spasial
Sekumpulan entitas baik yang memiliki lokasi (atau posisi) yang
tetap maupun yang tidak tetap (memiliki kecendrungan untuk berubah,
bergerak atau berkembang). Tipe-tipe entitas spasial seperti ini
memiliki properties topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan
bentuk (shape). (Prahasta 2009:316).
Penggunaan basisdata dalam SIG akan mendapatkan
keuntungan-keuntungan seperti berikut:
32
1. Reduksi duplikasi data.
2. Kemudahan, kecepatan dan efisiensi akses data.
3. Penjagaan integritas data.
4. Menyebabkan data menjadi self-documented dan self-descriptive.
5. Meningkatkan faktor keamanan.
2.10.5 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk
tabel atau relasi file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka,
sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Berikut langkah - langkah dalam pembentukan normalisasi : (Ladjamudin,
2005:176)
Gambar 2.7 Langkah Langkah Dalam Normalisasi (Ladjamudin 2005:176)
Unnormalized/Bentuk Tidak Normal (Records masih memiliki elemen data berulang)
First Normal Form/NF1(Bentuk Normal Pertama (Records masih memiliki elemen data berulang)
Second Normal Form/2NF(Bentuk Normal Kedua) (Semua atribut nonkey memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap primary key)
Third Normal Form/3NF(Bentuk Normal Ketiga) (Semua atribut nonkey memliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya terhadap primary key dan saling tidak tergantung terhadap sesame atribut
nonkey
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
33
1. Bentuk Tidak Normal /(Unnormalized)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi. Data apa adanya sesuai dengan saat diinput.
2. Bentuk Normal Ke Satu /1-NF (First Normal Fom)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara
setiap baris pada suatu tabel. Syarat normal kesatu adalah Setiap data
dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu
record nilai dari field dan telah ditentukannya primary key untuk
tabel tersebut
3. Bentuk Normal Ke Dua /2-NF (Second Normal Form)
Pada tahap ini bentuk data harus memenuhi bentuk normal kesatu
dan attribute bukan kunci haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya pada kunci utama/ primary key
4. Bentuk Normal Ke Tiga /3-NF (Third Normal Form)
Pada tahap ini bentuk data harus memenuhi bentuk data normal
kedua dan atribut bukan kunci pada satu relasi hanya memilki
ketergantungan fungsional terhadap kunci utama /primary key di
relasi itu saja.
5. Boyce- Codd Normal Form /BCNF
Pada tahap ini tidak mengharuskan suatu relasi harus sudah dalam
bentuk normal ketiga/3-NF, baru bisa dibuatkan ke dalam BCNF.
Oleh karena itu kita hanya perlu mengidentifikasi seluruh
34
determinan yang ada, dan pastikan determinan tersebut adalah
candidate key. Bisa dikatakan BCNF lebih baik dari 3NF, setiap
relasi dalam BCNF juga merupakan relasi dalam 3-NF, tetapi tidak
sebaliknya.
2.10.6 Diagram Entity Relationship (ERD)
Model entity relationship (ER) pertama kali diperkenalkan oleh
Charles Bachman pada tahun 1969-an. Kemudian, diagram yang juga
mendeskripsikan stuktur data ini dipopulerkan oleh Pin-Shan Peter Chen
pada tahun 1976. Pada saat ini, diagram ERD yang telah berisi komponen-
komponen entity set (representasi tabel) dan relationship set (yang masing-
masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh
fakta dari sebagian dunia nyata) dapat digambarkan lebih baik dan sistematis.
Pada (Prahasta, 2009:172)
2.10.6.1 Spasial Diagram Entity Relationship (ERD)
Dunia SIG dan perkembanganya menjadinya permodelan dalam
perancangan entity-relationship spasial dikembangkan lebih lanjut
untuk memenuhi keunikan basis data spasilanya. Dengan melibatkan
dunia SIG dan basis data spasial, dibutuhkan feature baru dalam
permodelan entity relationshipnya sehingga memenuhi pemahaman
konspetualnya dan dimensi spasialnya, seperti yang digambarkan
berikut : (Prahasta, 2009:185)
35
Gambar 2.8 Contoh Tampilan Entity Set Spasial
Keterangan dalam membangun entity set spasial :
1. Pada umumnya simbol kotak dalam membangun entity set
spasial adalah kumpulan bentuk secara menyeluruh
menggambarkan layer spasial berikut atributnya.
2. Naman entity set dapat diganti dengan nama yang
sebenarnya, sebagai contoh persil atau buffer.
3. Tipe unsur spasial harus diisi dengan keterangan spasial yang
digunakan yakni polygon, line atau point.
4. Informasi kordinat diisi dengan informasi sistem kordinat
yang digunakan entitiy set, proyeksi peta dan satuannya.
Namun jika tidak diperlukan boleh dikosongkan.
Tipe unsur spasial
Indikator topologi
Indikator kordinat
Tipe Unsur XY T
Nama entity Set
Tabel 1 Atribut 2 Atribut
36
5. Informasi topologi boleh digunakan dengan informasi
topologi yang sebenarnya pada entity set.
6. Tabel diisi dengan kumpulan atribut- atribut yang sesuai
dengan bentuk fisik tabel data yang ada.
2.11 Perangkat Lunak SIG
Empat komponen utama SIG diantaranya adalah perangkat lunak, karena
setiap pengolahan data tersebut tidak lepas dari peranan perangkat lunak.
Perangkat lunak yang digunakan dalam pengolahan data SIG haruslah merupakan
alat (tool) yang mudah digunakan, dan memungkinkan melakukan organisasi,
menyusun (maintain), menggambarkan, dan menganalisis peta atau informasi
spasial.
Perangkat lunak yang digunakan juga biasanya dapat bekerja dengan data
tabular, citra, textfile, data spreadsheet dan data grafik. Di samping itu perangkat
lunak yang digunakan juga dapat melakukan komunikasi dengan produk
perangkat lunak lain, di mana kita dapat mengganti (meng-exchange) data tanpa
melakukan konversi (convert), dan tanpa meninggalkan atau keluar dari perangkat
lunak itu sendiri. Perangkat lunak yang mendukung SIG dalam proses
pengolahannya antara lain ArcView, Map Info dan ARCGIS. (Prahasta,2002: 63).
37
2.12 Perangkat Lunak Berbasis Web
Perangkat lunak Berbasis web atau Sistem berbasis web adalah aplikasi
atau layanan yang berada dalam server dan dapat diakses dengan menggunakan
penjelajah web, dan karenanya dapat diakses dimana saja melalui internet. Satu
satunya piranti lunak sisi klien yang dibutuhkan untuk menjalankan dan aplikasi
berbasis web adalah lingkungan aplikasi yang mendukung penjelajah web, yaitu
browser dan berbagai aplikasi tersebut harus sesuai dengan protocol internetnya
(Turban, 2006:69)
2.12.1 Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah instruksi langsung komputer untuk
melakukan pekerjaan dan dapat ditemukan di setiap aspek kehidupan
modern dari aplikasi yang kritis untuk tetap hidup (life critical). Contoh
perangkat lunak seperti perangkat hiburan, pemantauan medis dan
pembangkit listrik. Perangkat lunak berisi jutaan kode yang diharapkan
dapat melakukan pekerjaan atau instruksi dengan baik dalam menghadapi
perubahan kondisi. Semua perangkat lunak juga membutuhkan kehandalan
dalam penggunaannya dan bersifat ekonomis. (Simarmata, 2010: 1)
2.12.2 Web
Web adalah sistem dengan standar yang diterima secara universal
untuk menyimpan, menelusuri , memformat dan menampilkan informasi
melalui arsitektur client/server. web bisa menerima semua jenis informasi
digital, termasuk teks, hypermedia, grafis dan suara. web menggunakan
antarmuka pengguna grafis, sehingga sangat mudah digunakan. Teknologi
38
world wide web yang diciptakan oleh Tiimothy Berners Lee pada tahun
1989.( Turban, 2006:680)
2.12.3 Browser
Browser sebuah aplikasi piranti lunak yang menyediakan tampilan
grafis yang memungkinkan pengguna untuk menunjuk dan mengklik bagian
yang diinginkan di web. Proses ini disebut berselancar (surfing).Browser web
menjadi sarana akses universal karena mengirimkan antarmuka yang sama
pada semua sistem operasi yang dijalankan. Dua browser utama adalah
Internet explore dan Microsoft dan Netscape navigator.(Turban, 2006:681)
2.13 Perangkat Lunak WebGIS
Program aplikasi ini digunakan untuk membuat WebGIS yang dapat
menampilkan data vektor dan raster di internet. Program aplikasi yang digunakan
berbasis java, dapat menghasilkan interface yang interaktif pada web browser,
dapat bekerja dengan multi layer, peta tematik, mendukung hyperlink dan juga
data atribut.
Program aplikasi ini bersifat open source, dibangun dengan menggunakan
bahasa Java dan dikemas dalam Applet sebagai penghubung antara HTML
(Hypertext Markup Language, bahasa pembangun halaman web) dan proses di
dalam Applets digunakan bahasa XML (Extensible Markup Language). Salah satu
aplikasi pendukung WebGIS ini adalah ALOV Map (Sanjaya, 2004: 3).
2.13.1 ALOV
ALOV map adalah sebuah perangkat lunak WebGis yang digunakan
untuk publikasi data vektor dan raster di internet. Juga untuk
39
menampilkan peta interaktif pada web browser. ALOV mendukung
arsitektur penyajian yang cukup kompleks, navigasi yang baik dan
dapat bekerja pada multi layer peta – peta tematik, mendukung taut
(hyperlink) dan juga data atribut. ALOV adalah sebuah hasil proyek
kerjasama antara ALOV software (www.alovsoft.com) dan
Archeological Computing Laboratory, University Of Sidney,
Australia). ALOV mendukung representasi data data SIG ke dalam
web yang berformat Shapefile (SHP), Mapinfo (MIF), SQL Database,
dan GIF serta JPEG dengan bantuan extension kordinat. (Sanjaya,
2004: 2).
2.14 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (WebGIS)
WebGIS merupakan sebuah web mapping, web mapping yang dimaksud
dalam WebGIS bukan pemetaan internet, dan berarti tidak hanya menampilkan
peta (yang berupa gambar statis) kedalam situs internet namun dapat berinteraksi
dengan user. WebGIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang kompleks
yang dapat diakses di internet, untuk mengakuisisi, menyimpan,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data tanpa
memerlukan perangkat lunak SIG.
Web mapping bukanlah memindahkan aplikasi GIS desktop ke dalam bentuk
web-based walaupun memungkinkan untuk itu. Pengguna internet berasal dari
berbagai kalangan dengan berbagai kemampuan atas GIS, dari yang tidak tahu
sampai ahli. Web mapping memanfaatkan fungsi interaktifitas yang ada pada
40
aplikasi GIS dalam bentuk web. Bentuk umum dari arsitektur berbasis peta pada
web dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2.9 Bentuk Umum dari Arsitektur Peta Berbasis Web pada WebGis
(Prahasta, 2009 :535)
Pada gambar diatas, interaksi antara klien dengan server berdasar skenario
request dan respon. Web browser di sisi klien mengirim request ke server web.
Karena server web tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, maka request
berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web ke server
aplikasi. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui server web,
terbungkus dalam bentuk file HTML atau applet. (Prahasta, 2009 :539)
41
2.15 XAMPP
Instalasi Apache-PHP-MySQL secara manual (satu per satu) bagi
pengguna awam merupakan hal yang cukup rumit dan bertele-tele. Hal
demikian mungkin tak akan ditemui pengguna system operasi Linux.
Banyak ditemui bundle aplikasi yang telah menyatukan Apache-PHP-
MySQL sehingga pengguna tak perlu melakukan setting secara manual.
2.15.1.1 Instalasi XAMPP
Untuk mendapatkan bundle aplikasi XAMPP dapat men-
download pada URL http://www.ApacheFriends.org/en/xampp-
windows.html. Pada URL tersebut terdapat banyak pilihan paket
atau bundle XAMPP, namun penulis menyarankan untuk memilih
XAMPP dengan URL
http://www.ApacheFriends.org/download.php?xampp-win32-
1.6.4.exe.
Setelah mendapat software XAMPP, maka untuk proses
installasinya adalah cukup mudah, yaitu:
1. Download paket XAMPP dari
http://www.ApacheFriends.org/download.php?xampp-win32-
1.6.4.exe. (akan diforward ke sourceforge sebagai gudangnya
download mendownload).
2. Setelah selesai download, double klik file yang telah di
download tersebut dan kemudian tentukan dimana file yang
42
telah di extract akan ditempatkan. Penulis meletakkan di root
directory drive C.
3. Setelah meng-extract, bukalah folder dimana XAMPP tadi di
extract biasaya nama folder nya XAMPP juga.
4. Apabila tidak menginginkan untuk menjadikan XAMPP ini
sebagai portable webserver, double klik file setup_xampp.bat
untuk melakukan automatic setup xampp. Letak file
setup_xampp.bat terdapat pada folder XAMPP.
5. Setelah selesai melakukan setup, kemudian bukalah folder
Apache dan double klik file Apache_installService.bat fungsi
file ini adalah untuk menginstall Apache sebagai service
sehingga tidak perlu manual menjalankan Apache setiap kali
computer malakukan restart.
6. Setelah selesai dengan Apache lakukan juga untuk MySQL
dengan masuk ke folder MySQL dan double klik file
MySQL_installservice.bat dan selesailah install XAMPP
tersebut, kemudian bukalah web browser dan ketikan
http://domainanda/XAMPP/ untuk mencoba web server yang
baru saja terinstall. Dan berikut ini adalah tampilan XAMPP
yang sudah diinstall yang dipanggil melalui browser. Namun
pada kesempatan ini, penulis menggunakan localhost sebagai
43
7. nama domain, sehingga alamat URL menjadi
http://localhost/xampp/
Gambar 2.7 Tampilan XAMPP
Setelah berhasil menginstall tentu saja sangat penting untuk
mengetahui bagaimana melakukan uninstall. Salah satu kelabihan
XAMPP ini adalah paket ini sama sekali tidak melakukan
perubahan kedalam registry sehingga apabila tidak diperlukan lagi,
dapat dihapus dengan mudah dan tidak perlu susah payah mencari
file uninstall, cukup dihapus saja folder XAMPP nya dan selesai
sudah. Kecuali menjalankan install service seperti diatas yang
harus dilakukan sebelum menghapus folder xampp adalah sebagai
berikut:
1. Masuk ke folder Apache dan double klik
Apache_uninstallservice.bat
2. Masuk ke folder MySQL dan double klik
MySQL_uninstallservice.bat.
3. Setelah itu silahkan anda hapus folder XAMP.
44
2.16 Bahasa Pemrograman
Dalam pengembangan sistem ini, bahasa pemrograman web yang digunakan
adalah PHP yang bersifat open source dan dapat membuat tampilan web yang
dinamis. PHP terbukti sangat reliable penggunaanya dan mempunyai dukungan
yang kuat. Dukungan tersebut ialah kemampuan PHP utuk terintegrasi dengan
berbagai macam jenis database.
Ekstensi dokumen HTML yang sudah dilengkapi dengan script PHP adalah
*.php. Script PHP yang dicangkokkan ke dalam source HTML diawali dengan
tanda <? Atau <?php sebagai pembuka, dan di akhiri dengan tanda ?> sebagai
penutup script.
Bahasa pemrograman yang disebutkan di atas berjalan di lingkungan web
server untuk mengeksekusi setiap skripnya Diantara web server yang dapat
digunakan adalah seperti yang dikeluarkan oleh Microsoft dengan lingkungan
Windowsnya pada IIS (Internet Information Server), Apache, dan PWS (Personal
Web Server). (Syafii. 2005:1)
45
Berikut ini adalah contoh script PHP :
<html>
<head>
<title>
Contoh Sederhana
</title>
<body>
<?php
Echo(“Hallo apa kabar ? Nama saya PHP script”);
?>
</body>
</html>
Gambar 2.10 Contoh Script PHP
2.17 MySQL
MYSQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal,
disebabkan MYSQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses
database. MYSQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System)
yang lebih populer lewat kalangan pemograman web, terutama di lingkungan
linux dan juga windows. (Syafii 2005:21).
46
2.17.1 Keunggulan MySQL
1. MySQL dapat diakses oleh banyak bahasa pemograman.
2. MySQL merupakan database server yang ideal untuk data segala
ukuran dengan kemampuan mempunyai kecepatan yang sangat tinggi
dalam melakukan proses data.
3. MySQL mudah digunakan, karena perintahnya mudah diingat dan
aturan aturannya mudah diimplementasikan. Dan bahasa yang
digunakan adalah SQL sebagai bahasa standar database.
4. MYSQL bersifat open source, artinya siapapun dapat berkecimpung
dalam mengembangkan MYSQL dan hasil pengembangannya
diplubikasikan kepada para pemakai.
5. MySQL mempunyai kapabilitas pemrosesan data yang banyak
6. MySQL mempunyai keamanan dengan sistem keamanan dan hak ases
secara betingkat. Termasuk dukungan dengan keamanan data secara
pengacakan lapisan data. Adanya tingkatan user dan jenis akses yang
beragam. Dan terdapat fungsi pengacakan password (encryptes
password)
2.17.2 Beberapa Perintah pada SQL
2.17.2.1 Koneksi ke Database
1. Fungsi mysql_connect()
47
Digunakan untuk melakukan koneksi ke program database
MySQL. Sintaksnya:
mysql_connect (nama host, nama user, password)
2. Fungsi mysql_create_db()
Digunakan untuk membuat sebuah database. Sintaksnya:
mysql_create_db(“database”)
2.17.2.2 Tahap Operasi
PHP (Hypertext Preprocessor) tidak menyediakan fungsi-
fungsi khusus untuk operasi data, sehingga sintaks yang dipakai adalah
sintaks perintah-perintah MySQL, kemudian sintaks ini dioperasikan
menggunakan fungsi mysql_query().
1. Memasukkan Data
Untuk memasukkan data ke database, digunakan sintaks:
INSERT INTO nama_tabel (field1, field2,…) VALUES
(‘data1’, ‘data2’, …)
2. Mencari Data
Untuk mencari satu atau lebih data di database digunakan sintaks
berikut:
SELECT field1, field2, … FROM nama_tabel WHERE
syarat1,syarat2, … ORDER BY nama_field
48
3. Meng-edit Data
Untuk meng-edit data menggunakan sintaks berikut:
UPDATE nama_tabel SET field1=nilai_baru,
field2=nilai_baru, … WHERE syarat1, syarat2, …
4. Menghapus Data
Untuk menghapus data menggunakan sintaks berikut:
DELETE FROM nama_tabel WHERE syarat1, syarat2,..
2.18 Internet
Internet adalah jaringan yang terdiri dari beberapa jaringan yang saling
bertukar informasi dengan menggunakan standar protocol dan standar yang
terbuka. Internet adalah sekumpulan jaringan computer individual yang dimiliki
oleh pemerintah, universitas, organisasi, dan perusahaan. Internet di dalam
pertukaran paket datanya di jaringan menggunakan transmission control protocol
(TCP/IP). Pengguna dapat melakukan koneksi ke internet melalui server LAN,
SLIP/PPP atau penyedia layanan internet (ISP). (Turban, 2006:684)
2.19 Intranet
Intranet adalah jaringan private yeng menggunakan piranti lunak internet
dan protocol TCIP/IP. Belakangan ini banyak perusahaan yang menggunakan
intranet yang dijadikan web internal untuk memberikan akses yang lebih mudah
bagi karyawannya dalam menerima informasi mengenai perusahaan. Intranet juga
49
merupakan media yang efektif untuk mengirim aplikasi- aplikasi kedalam
kelompok organisasionalnya. (Turban, 2006:683)
2.20 Jaringan Komputer
2.20.1 Pengertian jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara
2 komputer autonomous atau lebih terhubung dengan media transmisi
kabel atau tanpa kabel (wireless). (Syafrizal, 2005 : 26)
2.20.2 Pengertian Jenis Jenis jaringan Komputer
2.20.2.1 Jenis – Jenis Jaringan
Ada beberapa jenis jaringan, diantaranya : (Syafrizal: 2005)
1. Local area Network (LAN)
Local area network adalah sejumlah komputer yang
saling dihubungkan bersama dalam satu areal tertentu yang
tidak begitu luas, seperti didalam satu kantor atau gedung.
LAN memungkinkan praktisi bisnis (pengguna teknologi
komputer) dapat melakukan bersama-sama (share) atas
berbagai sumber daya yang terdapat pada department-
department berbeda yang memungkinkan untuk saling
berkomunikasi melalui e-mail, forum diskusi online, website
internal atau service-service lainnya.
50
2. Medium Area Network (MAN)
MAN merupakan arsitektur komputer yang kapasitas
komputernya lebih banyak daripada model LAN. Arsitektur ini
disebut medium karena computer yang terhubung tidak hanya
berada dalam satu tempat atau ruangan saja. Jaringan disebut
MAN apabila menghubungkan dua gedung yang sama-sama
memiliki jaringan local (LAN).
3. Wide Area Network (WAN)
Dalam dunia TI (Teknologi Informasi), istilah WAN
juga sering disebut internet. Karena WAN ini memungkinkan
hubungan jaringan local (LAN) dan MAN yang letaknya
antarkota, antarpropinsi,antarpulau bahkan antar benua.
2.20.3 Komponen Jaringan
2.20.3.1 Perangkat Komputer
Dilihat dari fungsinya, komputer yang terdapat dalam
sebuah jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Komputer server, yaitu komputer yang
berfungsi untuk melayani dan mengatur
jaringan komputer tersebut. Komputer
server ini dibagi menjadi dua. Yaitu :
51
a. Dedicated Server, yaitu komputer
server yang hanya berfungsi sebagai
server.
b.Non-dedicated server, yaitu
komputer server yang sekaligus
berfungsi sebagai komputer
workstation, sehingga
memungkinkan seorang pengguna
komputer bekerja pada komputer
server.
2. Komputer Workstation, yaitu berfungsi
sebagai tempat dimana para pengguna
komputer jaringan bisa bekerja.
2.20.4 Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar
computer di dalam local area network yang umumnya menggunakan
kabel (sebagai media transminsi) dengan konektor ,ethernet card dan
perangkat pendukung lainya. Ada beberapa topologi yang sering
digunakan dalam membangun sebuah jaringan diantaranya : (Syafrizal,
2005:47)
1. Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujung-
ujungnya ditutup, dimana di sepanjangn kabel terdapat node –node
52
signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga
memungkinkan sebuah coliision terjadi
2. Topologi Cincin
Topologi ini mengkoneksikan host pertama ke host berikutnya dan
host pertama ke host yang lainya. Model ini memuat lingkaran -
lingkaran titik computer yang dikoneksikan melalui kabel
3. Topologi Bintang
Topologi ini menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral
yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral
ini yang mengarahkan setiap data yang dikirim ke komputer yang
dituju, jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client yang
tidak berfungsi atau media transmisi terganggu, maka tidak akan
mempengaruhi kinerja jaringan.
2.21 Pengujian
Pengujian adalah sebuah proses eksekusi terhadap aplikasi/ program untuk
menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan
kesalahan atau segala sesuatu yang tidak sesuai dengan spesifikasi perangkat
lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan ke pelanggan
atau pemesan sistem. Ada beberapa jenis dan strategi dalam pengujian perangkat
lunak, yang semuanya memiliki satu tujuan yang sama, yakni meningkatkan
kepercayaan diri pengembang perangkat lunak terhadap fungsi fungsi perangkat
lunaknya. (Simarmata , 2010: 323)
53
2.21.1 Pengujian Black Box
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk memenuhi
persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk
memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian ini
meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah
perintah pengguna, manipulasi data, jenis jenis fungsi, proses pengguna
layar dan integrasi. (Simarmata , 2010: 316)
2.21.2 Pengujian White Box
Pada jenis pengujian ini. pengembang melakukan pengujian unit
untuk memeriksa apakah modul tertentu atau kode tertentu dalam unit
bekerja dengan baik. Pengujian biasanya dibatasi pada satu unit dengan
tools yang digunakan dalam menganalisis kode sumber yang kemudian
dieksekusi untuk memvalidasi hasil dari urutan masing- masing eksekusi.
Biasanya mengguanakn tools dengan jenis berbeda untuk jenis pengujian
yang berbeda beda pula. (Simarmata , 2010: 321)
54
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pada penyusunan skripsi ini diperlukan data-data serta informasi yang
lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan
pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya
terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring data serta
informasi atau bahan materi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi tiga metode, yaitu :
3.1.1 Studi Pustaka
Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, antara
lain :
1. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 97
tahun 2009 dalam Pasal 20 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Perhubungan.
2. Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta nomor 372 tahun 2010 tentang Pencabutan terhadap
Trayek-Trayek Bus Kota yang Tidak Dilayani.
3. Keputusan Menteri Perhubungan no km.35 tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum.
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
55
5. Data trayek kota bus sedang yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan
Sub Bina Usaha Angkutan Jalan.
6. Eka Dwi Cahyono (2007), Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya dalam penelitiannya berjudul “Sistem Informasi
Geografis Angkutan Umum Di Surabaya Berbasis Web”.
7. Dhimas Annang Banumasetya (2008), mahasiswa Universitas
Gunadarma dalam penelitiannya berjudul “Perancangan Sistem
Informasi Trayek Angkutan Umum Kota Bogor Berbasis Web”.
8. Fie Jannatin Aliyah (2008), mahasiswa Universitas Gunadarma dalam
penelitiannya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Berbasis
Web Mengenai Penyebaran Fasilitas Pendidikan, Perumahan dan
Rumah sakit di Kota Bekasi”.
9. Data data yang berasal dari buku-buku dan pustaka lainnya diperlukan
untuk membantu memecahkan masalah dalam skripsi ini. Adapun
data-data, buku-buku dan pustaka lainya yang digunakan dalam skripsi
ini terdapat dalam daftar pustaka. Data-data tersebut yang dijadikan
referensi dalam penulisan skripsi ini adalah yang berkaitan dengan
pengenalan sistem informasi, pengenalan sistem informasi spasial,
pengembangan sistem dengan metode SDLC (System Develoment Life
Cycle) yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, desain dan
implementasi. Pemograman PHP dan Mysql dan pengembangan GIS
berbasis Web, atau biasa disebut WebGIS.
56
Dari hasil pengamatan pustaka tersebut didapatkan bagaimana
membangun suatu sistem informasi spasial trayek kota bus sedang yang
dapat menampilkan, mengatur dan memperbaharui data trayek kota bus
sedang.
3.1.2 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana data-data yang
dibutuhkan tersebut diolah.
3.1.2.1 Lokasi Observasi
Dalam pelaksanaan observasi ini, penulis melakukan studi
di Dinas Perhubungan DKI Jakarta Gedung Dinas Perhubungan, Jl
Taman Jatibaru 1 Jakarta Pusat, yang dimulai sejak tanggal 20
September 2010 sampai dengan 22 Februari 2011.
3.1.3 Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai orang yang
berkompeten pada bidang trayek kota bus sedang di Dinas Perhubungan
DKI Jakarta. Adapun orang yang diwawancarai adalah :
Divisi : Bidang Angkutan Darat
Jabatan : Staff Angkutan Orang Dalam Trayek
Tempat : Gedung Dinas Perhubungan Jl Taman Jatibaru
1 Jakarta Pusat
Waktu wawancara : 17 November 2010
Hasil wawancara, sebagaimana pada halaman lampiran
57
3.1.4 Studi Literatur Sejenis
Sumber literatur yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini
adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun sistem
informasi spasial trayek kota bus sedang di DKI Jakarta ini menggunakan
metodelogi pengembangan terstruktur dengan metode pengembangan SDLC
(System Development Life Cycle). Metode penelitian ini terdiri atas perencanaan,
analisis, desain, implementasi, dan pengujian sistem. (Turban, 2005:402).
Gambar 3.1 System Development Life Cycle (Turban, 2005:402)
Perencanaan
Analisis
Desain
Implementasi
Kebutuhan
Sistem
58
3.2.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan diuraikan mengenai :
1. Identifikasi struktur kerja Dinas Perhubungan dan divisi-divisi
yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pengawasan trayek
kota bus sedang.
2. Identifikasi kebutuhan dan pengguna serta mengidentifikasikan
suatu kebutuhan yang belum terpenuhi oleh Dinas Perhubungan.
3. Identifikasi masalah dan pengumpulan data-data yang berguna
dalam membangun sistem serta tujuan pengembangan sistem
informasi spasial trayek kota bus sedang ini.
3.2.2 Tahap Analisa
Pada tahap analisa diuraikan mengenai :
1. Identifikasi jenis data serta menyaring data-data yang telah
diperoleh sesuai dengan kebutuhan sistem.
2. Analisa bentuk dan fungsi sistem yang akan dibangun sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
3.2.3 Tahap Desain
Pada tahap ini memulai perancangan sistem sesuai dengan bentuk
sistem yang dilakukan dengan tahapan :
59
1. Perancangan sistem (System Design)
Kegiatan ini menggambarkan aliran data yang ada pada sistem
informasi spasial trayek kota bus sedang di DKI Jakarta dengan
menggunakan Data Flow Diagram (DFD). (Ladjamudin, 2005-
64)
2. Perancangan File (File Design)
Pada tahapan ini merancang basis data dari sistem informasi
spasial trayek kota bus sedang di DKI Jakarta. Dimulai dengan
normalisasi basis data dari 1 NF sampai 3NF, merancang
diagram hubungan antar entitas (ERD) dan membuat spesifikasi
datanya dengan kamus data dan struktur data. (Ladjamudin,
2005-64)
3. Perancangan Menu
Pada tahapan ini merancang menu-menu yang terdapat pada
sistem informasi spasial trayek kota bus sedang di DKI Jakarta.
Dimulai dengan perancangan struktur menu, perancangan State
Transaction Diagram (STD) dan perancangan desain tampilan.
3.2.4 Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan penulisan program dengan menggunakan
bahasa pemograman PHP, kemudian dilakukan pengujian pada sistem
untuk memverifikasi bahwa sistem bekerja sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam pengujian program aplikasi ini menggunakan metode
pengujian blackbox dan pengujian whitebox.
60
3.3 Bahan dan Alat Penelitian
3.3.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini antara
lain:
1. Data Spasial
a. Peta DKI Jakarta dengan skala 1:53.000 tahun 2005 yang
diterbitkan dan dicetak dari BAKOSURTANAL.
b. Peta Megapolitann 2009-2010 yang digunakan dalam
referensi nama jalan yang dikeluarkan oleh PT. Buana Ilmu
Populer.
2. Data Tabular
a. Data-data mengenai daftar trayek bus sedang yang
dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sub
Dinas Bina Usaha Angkutan Jalan.
b. Data-data mengenai terminal yang beroperasi di DKI
Jakarta yang diperoleh dari Dinas Perhubungan DKI
Jakarta Bidang Angkutan Darat.
3.3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah:
- Perangkat Keras : 1. Satu unit PC (Personal Computer)
61
2. Satu unit printer
- Perangkat Lunak :
1. Window XP Service Pack 2 sebagai Sistem Operasi
2. XAMPP sebagai package apache PHP dan database
MySQL
3. Adobe Photoshop CS sebagai tools image editor
4. Ms. Visio 2007 sebagai design tools perancangan
sistem.
- Spasial Package :
1. Arcview 3.3 dengan extensi register and transform
tools dan JPEG (JFIF) Image Support sebagai
tools untuk melakukan pendigitasian peta DKI
Jakarta
2. Extensi Edit Tools 3.1 di Arcview 3.3 sebagai
analisa jaringan jalan
- Web Package :
1. Mozilla Firefox 3.5 dan Google Chrome 7.0 sebagai
web browser.
2. Adobe Dreamweaver CS 3 sebagai tools desain
web.
62
3. XAMPP Sebagai package apache PHP dan
database MySql
4. Alov Map 0.96 sebagai program aplikasi tampilan
peta WebGIS.
63
3.4 Diagram Alur Penelitian
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Sistem
4.1.1 Profile Dinas Perhubungan Kota Administrasi Provinsi DKI
Jakarta
Bedasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 97 Tahun 2009 dalam bab 2 pasal 2 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Perhubungan bahwa Dinas Perhubungan adalah sebuah
instansi pemerintah kota administrasi di provinsi daerah khusus ibukota
Jakarta yang mempunyai wewenang dalam pelaksana otonomi daerah di
bidang perhubungan. Dinas Perhubungan diketuai oleh kepala dinas yang
berkedudukan dan bertanggung jawab langsung dengan Gubernur melalui
sekretaris daerah. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang wakil
kepala dinas dan dalam pengkordinasiannya dibantu oleh asisten
perekonomian dan administrasi. Dan beberapa unit kerja seksi dan suku
dinas di kota admnistrasi yang bersangkutan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta nomor 97 tahun 2009 bab 2 dalam pasal 4 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Perhubungan bahwa Dinas Perhubungan mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut :
1. Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
urusan perhubungan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Perhubungan mempunyai fungsi :
65
a. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran (RKA)
Dinas Perhubungan.
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan perhubungan.
c. Penyelenggaraan di bidang perhubungan darat, perairan dan laut.
d. Pembinaan dan pengembangan sistem perhubungan darat, perairan,
laut dan udara.
e. Pengawasan dan pengendalian sistem usaha dan kegiatan
perhubungan darat, perairan, laut dan udara.
f. Pengembangan sistem transportasi perkotaan.
g. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian perizinan, standarisasi
sertifikasi dan atau rekomendasi di bidang perhubungan.
h. Penetapan lokasi, pengelolaan dan pembinaan usaha perpakiran.
i. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang perhubungan.
j. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor angkutan umum dan
barang, dan pemeriksaan mutu karoseri kendaraan bermotor.
k. Perhitungan, pengawasan dan evaluasi tarif angkutan jalan, perairan
dan laut.
l. Penataan, penetapan, pengawasan dan evaluasi jaringan trayek
angkutan jalan.
m. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan
pertanggung jawaban penerimaan retribusi di bidang perhubungan
darat, perairan, laut dan udara.
n. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan
perawatan prasarana dan sarana perhubungan.
o. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat
daerah.
66
p. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan
dinas perhubungan dan,
q. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
4.1.2 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan
Bedasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta nomor 97 Tahun 2009 Bab 4 dalam Pasal 5 susunan organisasi Dinas
Perhubungan sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Wakil Kepala Dinas
c. Sekertariat, terdiri dari :
1. Sub-bagian Umum
2. Sub-bagian Kepegawaian
3. Sub-bagian Program dan Anggaran
4. Sub-bagian keuangan
d. Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, terdiri dari:
1. Seksi Manajemen Lalu Lintas
2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas
3. Seksi Fasilitas Pendukung
e. Bidang Angkutan Darat, terdiri dari:
1. Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek
2. Seksi Angkutan Orang Luar Trayek
67
3. Seksi Angkutan Barang dan Kereta Api
f. Bidang Pengendalian Operasional, terdiri dari :
1. Seksi Keselamatan dan Teknik Sarana
2. Seksi Pembinaan Pengguna Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
3. Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
g. Bidang Transportasi Laut dan Udara, terdiri dari :
1. Seksi Kepelabuhan, Penjagaan Laut dan Pantai dan Jasa
Maritim.
2. Seksi Angkutan Perairan dan Keselamatan Pelayaran
3. Seksi Transportasi Udara
h. Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi
i. Suku Dinas Perhubungan Kabupaten Administrasi
j. Unit Pelaksana Teknis
k. Kelompok Jabatan Fungsional.
68
Gambar 4.1 .Bagan Susunan Organisasi
(Sumber : Dinas Perhubungan DKI Jakarta)
69
4.1.3 Bidang Angkutan Darat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta nomor 97 tahun 2009 dalam pasal 18 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pehubungan. Bahwa bidang angkutan darat merupakan unit kerja
lini Dinas Pehubungan dalam bidang angkutan darat yang dipimpin oleh
seorang kepala bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada kepala Dinas Pehubungan. Bidang angkutan darat
mempunyai tugas melakasanakan pembinaan bimbingan dan perizinan
terhadap penyelenggaraan pengusahaan angkutan jalan dan kereta api.
Fungsi dari bidang angkutan darat antara lain :
1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) bidang angkutan darat.
2. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang angkutan
darat.
3. Penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang angkutan darat.
4. Pelaksanaan pembinaan angkutan orang dalam trayek, angkutan orang
tidak dalam trayek dan angkutan barang dan kereta api.
5. Penyiapan bahan laporan dinas yang terkait dengan tugas dan fungsi
bidang angkutan darat.
6. Penyusunan laporan dan petanggung jawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi bidang angkutan darat.
70
4.1.4 Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta nomor 97 tahun 2009 dalam pasal 20 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Perhubungan. Seksi angkutan orang dalam trayek merupakan
satuan kerja bidang angkutan darat dalam pelaksanaan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian angkutan orang dalam trayek. Seksi angkutan
orang dalam trayek dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang angkutan darat. Fungsi
dari seksi angkutan orang dalam trayek antara lain :
1. Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) bidang angkutan darat sesuai dengan
lingkup tugasnya.
2. Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang
angkutan darat sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Melaksanakan pembinaan bimbingan terhadap pengusahaan angkutan
orang dalam trayek.
4. Melaksanakan proses penerbitan izin usaha angkutan orang dalam
trayek domisili provinsi DKI Jakarta.
5. Menyiapkan bahan penerbitan izin trayek angkutan yang beroperasi di
seluruh wilayah propinsi DKI Jakarta.
6. Menyiapkan bahan pertimbangan/rekomendasi kepada pejabat
pemberi izin untuk izin trayek angkutan yang memberikan pelayanan
lebih dari satu wilayah propinsi.
7. Menyiapkan bahan penerbitan kartu izin usaha angkutan dan kartu
pengawasan angkutan orang dalam trayek.
71
8. Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan status, perubahan status,
peremajaan dan balik nama kendaraan angkutan orang dalam trayek.
9. Menyiapkan proses pemberian izin insidentil.
10. Menyusun bahan kebijakan biaya/tarif angkutan orang dalam trayek.
11. Menyiapkan bahan laporan bidang angkutan darat yang terkait dengan
tugas seksi angkutan orang dalam trayek dan,
12. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas seksi
angkutan orang dalam trayek.
4.1.5 Identifikasi Kebutuhan dan Pengguna (User Need Assesment)
Mengidentifikasikan kebutuhan merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap perencanaan sistem. Kebutuhan adalah sebuah kondisi
yang menuntut suatu hal untuk dipenuhi. Untuk itu dibuat suatu sistem yang
dapat memenuhi kebutuhan Dinas Perhubungan mengenai trayek bus sedang
yang beroperasi di DKI Jakarta. Dari hasil penelitian dan melakukan
observasi langsung ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan Bapak Kelik
Setiawan selaku staff bidang angkutan darat seksi angkutan orang dalam
trayek diperoleh berbagai kebutuhan yang diharapkan oleh Dinas
Perhubungan, antara lain:
1. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang
jelas mengenai informasi trayek bus sedang yang beroperasi di DKI
Jakarta dan informasi terminal yang beroperasi di DKI Jakarta.
2. Kebutuhan sistem informasi yang mampu memberikan informasi
secara visual sehingga dapat digunakan secara mudah. (Hasil
wawancara lengkap dapat dilihat pada lampiran).
72
3. Kebutuhan akan suatu media penyampaian berita, keluhan atau opini
masyarakat secara mengenai penyelenggaraan trayek bis sedang di
DKI Jakarta.
4. Sistem yang akan diusulkan dapat dikelola oleh Dinas Perhubungan
untuk memperbaharui dan mengatur data-data yang ada.
4.1.6 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi dalam sistem yang berjalan Dinas
Perhubungan dalam mengetahui dan mengawasi trayek bus sedang antara lain
:
1. Sistem yang ada hanya berupa draft kertas, tidak adanya sistem
terkomputerisasi visual dalam menampilkan trayek bus sedang.
2. Selama ini tidak adanya media penyampaian opini masyarakat
sebagai pengguna jasa bus sedang di DKI Jakarta.
4.2 Analisis
Analisis sistem meliputi identifikasi jenis dan pengolahannya, membentuk
sistem yang dibangun dan fungsi-fungsi dari data yang mendukung dalam sistem
yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Identifikasi jenis data
menyaring data-data yang telah diperoleh sesuai dengan kebutuhan sistem, dan
data-data yang dibutuhkan sistem adalah data spasial dengan format shapefile
(*.shp) dan data atribut dengan format database file (*.dbf). Pengolahan data
tersebut dilakukan dengan menggunakan ArcView 3.3.
Bentuk sistem yang dibangun yaitu sistem informasi spasial berbasis web
yang diusulkan menggunakan ALOV Map, aplikasi WebGIS berbasis Java.
Sementara itu fungsi sistem adalah untuk menampilkan data spasial dan atribut
73
melalui web browser dan memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dengan
sistem.
4.3 Desain
Desain sistem informasi spasial trayek bus sedang DKI Jakarta ini meliputi
desain proses, desain basis data, dan desain layar tampilan (interface).
4.3.1 Desain Proses
Pada tahap ini dilakukan desain proses sistem agar berjalan sesuai
dengan kebutuhan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum
mengenai sistem yang akan dibangun. Tool yang digunakan untuk
menggambarkan desain proses sistem ini adalah Data Flow Diagram (DFD).
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan bagian
alir data sistem ke modul yang lebih kecil yang digambarkan secara
terstruktur dan jelas sesuai dengan analisis sistem. Sebelumya, dibuat
diagram konteks untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan
diproses. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input sistem atau output dari sistem. Rancangan
diagram konteks untuk sistem yang diusulkan digambarkan dalam Gambar
4.2.
74
Sistem Informasi Spasial
Trayek Bus Sedang DKI
Jakarta
Masyarakat form_buku_tamu
Info_spasial
Kepala Bidang Angkutan
Darat
Metromini
Kopaja
Kopamijaya
Koantasbima
Jewadianmitra
Terminal
Provinsi
Kota
Rumahsakit
Stasiun
Kantorpolisi
Jalan
jalantol
Info_spasialKepala Dinas
Perhubungan
Laporan_buku_tamu
Info_berita
Login
Info_berita
Info_buku_tamu
Berita
Laporan_berita
Laporan_spasial
Gambar 4.2 Diagram Konteks
Penjelasan proses dari gambar 4.2 sebagai berikut :
a) Entitas masyarakat mencari informasi data trayek bus sedang dengan
memilih tema peta yang yang tersedia, Kemudian sistem akan
memberikan data trayek beserta informasi spasial dari data trayek bus
sedang yang tersedia. Masyarakat bisa melihat info berita yang
diberikan oleh Dinas Perhubungan. Masyarakat dapat memberikan
komentar di form buku tamu.
b) Entitas Kepala Bidang Angkutan Darat mengelola web sistem informasi
spasial trayek bus sedang DKI Jakarta. Data-data yang dapat
diperbaharui antara lain data buku tamu, data metromini, kopaja,
kopamijaya, koantasbima, jewadianmitra, terminal, provinsi, kota,
rumahsakit, stasiun, kantorpolisi, jalan, jalan tol dan berita Kemudian
sistem akan memberikan informasi spasial mengenai data tersebut.
Kemudian info buku tamu dan juga info berita.
75
c) Entitas Kepala Dinas mendapatkan output berupa laporan data data
metromini, kopaja, kopamijaya, koantasbima, jewadianmitra, terminal,
provinsi, kota, rumahsakit, stasiun, kantorpolisi, jalan, jalan tol dan
laporan berita dan laporan buku tamu.
Tabel 4.1 Alur proses diagram konteks
Nama Proses : Sistem Informasi Spasial Trayek Bus Sedang
DKI Jakarta
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang sistem
informasi spasial trayek bus sedang DKI
jakarta
Input : 1. data metromini, kopaja, kopamijaya,
koantasbima, jewadianmitra, terminal,
provinsi, kota, rumahsakit, stasiun,
kantorpolisi, jalan, jalan tol.
2. data login
3. form buku tamu
Output : 1. Informasi trayek bus sedang
2. Info_spasial
3. Info_buku tamu
4. Info_berita
5. Laporan_buku tamu
6. Laporan_spasial
7. Laporan_berita
Setelah diagram konteks terbentuk, proses selanjutnya yaitu pembuatan
diagram zero (DFD Level 1). Diagram ini menggambarkan tahapan proses
secara lebih detail yang ada di dalam diagram konteks serta hubungan
dengan entitas, proses, alur data dan data store yang tersimpan di dalam
sistem yang berjalan.
76
Masyarakat 3.0*
Pengolahan
WebGis
2.0
Pengolahan Data
Spasial
Kepala Bidang
Angkutan Darat
Info_spasialMetromini
Kopaja
Kopamijaya
Koantasbima
Jewadianmitra
Terminal
Provinsi
Kota
Rumahsakit
Stasiun
Kantorpolisi
Jalan
jalantol
Info_spasial
Kepala dinas perhubungan
Jalan
provinsi
kota
metromini
terminal
rumahsakit
kantorpolisi
stasiun
5.0
Pengolahan
berita
berita
Jalan tol
Kopaja
kopamijaya
koantasbima
jewadianmitra
4.0*
Pengolahan
buku Tamu
Info_berita
form_buku_tamu
buku_tamu
Laporan_spasial
Laporan_berita
Laporan_buku_tamu
Buku_tamu
Info_berita
1.0*
Login
user
user
otentikasi login
user
Gambar 4.3 DFD Level 1 / Diagram zero
Berikut deskripsi dari rancangan DFD level 1 untuk sistem yang
diusulkan :
a. Entitas masyarakat mencari informasi trayek bus sedang dengan cara
memilih tema peta trayek yang tersedia. Setelah masyarakat memilih
tema peta dan meng klik layer yang diinginkan, kemudian sistem akan
memberikan informasi spasial yang diinginkan oleh masyarakat dengan
sebelumnya melakukan pengecekan ke dalam database data spasial dan
database tabularnya. Masyarakat bisa melihat berita yang diberikan
oleh Dinas Perhubungan mengenai seputar hal yang menjadi tanggung
jawab Dinas Perhubungan, yaitu seputar perparkiran, transjakarta dan
trayek bus sedang. Masyarakat juga dapat melakukan pengisian form
buku tamu.
b. Entitas kepala bidang angkutan darat memiliki kemampuan untuk
mengelola proses pengolahan data metromini, kopaja, kopamijaya,
koantasbima, jewadianmitra, terminal, provinsi, kota, rumahsakit,
77
stasiun, kantorpolisi, jalan dan jalan tol. Meng-update dan me-manage
data pengolahan berita dan pengolahan buku tamu seperti melihat dan
menghapus buku tamu
c. Entitas Kepala Dinas Perhubungan hanya mendapatkan output berupa
laporan data spasial, laporan berita dan laporan buku tamu.
Pada gambar DFD level 1 terdapat lima proses utama yang dilakukan
oleh sistem, yaitu proses pengolahan login, pengolahan data peta, proses
pengolahan WebGIS, proses pengolahan buku tamu dan proses pengolahan
berita. Tiap proses dalam DFD level 1 disajikan pada tabel-tabel berikut
Tabel 4.2 Proses Pengolahan Login
Tabel 4.3 Proses Pengolahan Data Spasial
No.Proses : 2.0
Nama Proses : Pengolahan data spasial
Deskripsi : Mendeskripsikan tentang proses
pengolahan data spasial
Input : 1. data_jalan
2. data_jalan_tol
3. data_terminal
4. data_metromini
5. data_kopaja
6. data_kopamijaya
No.Proses : 1.0
Nama Proses : Pengolahan Login
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
Login
Input : data_user
Output : Otentikasi login
78
7. data_koantasbima
8. data_jewadianmitra
9. data_provinsi
10. data_kota
11. data_rumah sakit
12. data_stasiun
13. data_kantor polisi
Output : Laporan_spasial
Tabel 4.4 Proses Pengolahan WebGIS
No.Proses : 3.0
Nama Proses : Pengolahan Web Gis
Deskripsi : Mendeskripsikan tentang pengolahan,
pengaturan dan tampilan data spasial di dalam
WebGIS
Input : Data Spasial yaitu :
1. data_jalan_baru
2. data_jalan_tol baru
3. data_terminal_baru
4. data_rumahsakit_baru
5. data_stasiun_baru
6. data_kantorpolisi_baru
7. data_metromini_baru
8. data_kopaja_baru
9. data_kopamijaya_baru
10. data_koantasbima_baru
11. data_jewadianmitra_baru
12. data_provinsi_baru
13. data_kota_baru
Output : 1. info_spasial
79
Tabel 4.5 Proses Pengolahan Buku Tamu
No.Proses : 4.0
Nama Proses : Pengolahan buku tamu
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengisian
form dan pengolahan buku tamu
Input : form_buku_tamu
Output : buku_tamu
laporan buku_tamu
Tabel 4.6 Proses Pengolahan Berita
No.Proses : 5.0
Nama Proses : Pengolahan berita
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengisian
berita dan pengolahan berita
Input : data_berita
Output : info_berita
laporan_berita
Tahap selanjutnya adalah membuat diagram DFD level 2. DFD level 2
ini merupakan penguraian dari DFD level 1 yang telah dibuat. Di dalam
DFD level 1 masih terdapat proses yang dapat diuraikan lagi, yaitu
pengolahan data spasial, pengolahan WebGIS, dan pengolahan buku tamu.
Berikut diagram detail proses-proses tersebut.
80
a. Diagram Detail Level 2 Proses 2.0
Berikut adalah penguraian pengolahan data spasial. Terdapat 13
proses di dalam DFD level 2 proses 2.0, pengolahan data metromini,
pengolahan data kopaja, pengolahan data kopamijaya, pengolahan
data koantasbima, pengolahan data jewadianmitra, pengolahan data
terminal, pengolahan data provinsi , pengolahan data kota ,
pengolahan data stasiun , pengolahan data rumahsakit , pengolahan
data kantorpolisi , pengolahan data jalan , pengolahan data jalantol
yang hanya dapat dilakukan oleh Kepala Bidang Angkutan darat
Dinas Perhubungan.
81
Kepala bidang
angkutan darat
2.1*
Pengolahan
data metro mini
2.6*
pengolahan
data terminal
Kepala Dinas
Perhubungan
2.7*
pengolahan
data provinsi
2.8*
pengolahan
data kota
2.10*
pengolahan
data stasiun
2.9*
pengolahan
data rumah
sakit
2.11*
pengolahan
data
kantorpolisi
2.12*
pengolahan
data jalan
2.13*
pengolahan
data jalantol
2.2*
pengolahan
data kopaja
2.3*
pengolahan
data
kopamijaya
2.4*
Pengolahan
data
koantasbima
2.5*
pengolahan data
jewadianmitra
Metro mini
kopaja
kopamijay
a
koantasbi
ma
jewadianmitra
terminal
provinsi
kota
rumahsaki
t
stasiun
kantorpoli
si
jalan
Jalan tol
metromini
kopaja
Laporan_metromini
Laporan_kopaja
Laporan_kopamijaya
Laporan_koantasbima
Laporan_jewadianmita
Laporan_terminal
laporan_provinsi
Laporan_kota
Laporan_rumahsakit
Laporan_stasiun
Laporan_kantorpolisi
Laporan_jalan
Laporan_jalan tol
Info_kopaja
Info_metromini
kopamijaya
koantasbima
Info_koantasbima
jewadianmitra
Info_jewadianmitra
terminal
Info_terminal
provinsi
Info_provinsi
kota
Info_kota
rumahsakit
Info_rumahsakit
stasiun
Info_stasiun
kantorpolisi
Info_kantorpolisi
jalan
Info_jalan
Jalan tol
Info_jalan tol
Gambar 4.4 DFD Level 2 Proses 2.0
82
Tiap proses yang digambarkan pada gambar 4.4 disajikan pada tabel di
bawah ini. Tabel 4.7 untuk pengolahan data metromini, tabel 4.8 untuk
pengolahan data kopaja, tabel 4.9 untuk pengolahan data kopamijaya, tabel
4.10 untuk pengolahan data koantasbima, tabel 4.11 untuk pengolahan data
jewadianmitra, tabel 4.12.untuk pengolahan terminal, tabel 4.13 untuk
pengolahan data provinsi, tabel 4.14 untuk pengolahan data kota, tabel 4.15
untuk pengolahan data rumahsakit, tabel 4.16 untuk pengolahan data stasiun,
tabel 4.17 untuk pengolahan data kantorpolisi, tabel 4.18 untuk pengolahan
data jalan , tabel 4.19 untuk pengolahan data jalan tol .
83
Tabel 4.7 Proses Pengolahan Data Metromini
Tabel 4.8 Proses Pengolahan Data Kopaja
Tabel 4.9 Proses Pengolahan Data Kopamijaya
No.Proses : 2.1
Nama Proses : Pengolahan data metromini
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data metromini
Input : data_metromini
Output : laporan_metromini
info_metromini terbaru
No.Proses : 2.2
Nama Proses : Pengolahan data Kopaja
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data kopaja
Input : data_kopaja
Output : laporan_kopaja
info_kopaja terbaru
No.Proses : 2.3
Nama Proses : Pengolahan data Kopamijaya
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data kopamijaya
Input : data_kopamijaya
Output : laporan_kopamijaya
info_kopamijaya terbaru
84
Tabel 4.10 Proses Pengolahan Data Koantasbima
Tabel 4.11 Proses Pengolahan Data Jewadianmitra
Tabel 4.12 Proses Pengolahan Data Terminal
No.Proses : 2.6
Nama Proses : Pengolahan data terminal
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data terminal
Input : data_terminal
Output : laporan_terminal
info_terminal terbaru
No.Proses : 2.4
Nama Proses : Pengolahan data Koantasbima
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data koantasbima
Input : data_koantasbima
Output : laporan_koantasbima
info_koantasbima terbaru
No.Proses : 2.5
Nama Proses : Pengolahan data Jewadianmitra
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data jewadianmitra
Input : data_jewadianmitra
Output : laporan_jewadianmitra
info_jewadianmitra terbaru
85
Tabel 4.13 Proses Pengolahan Data Provinsi
No.Proses : 2.7
Nama Proses : Pengolahan data provinsi
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data provinsi
Input : data_provinsi
Output : laporan_provinsi
info_provinsi terbaru
Tabel 4.14 Proses Pengolahan Data Kota
No.Proses : 2.8
Nama Proses : Pengolahan data kota
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data kota
Input : data_ kota
Output : laporan_kota_baru
info_kota terbaru
Tabel 4.15 Proses Pengolahan Data Rumah Sakit
No.Proses : 2.9
Nama Proses : Pengolahan data rumahsakit
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data rumahsakit
Input : data_rumahsakit
Output : laporan_rumahsakit
info_rumahsakit terbaru
86
Tabel 4.16 Proses Pengolahan Data Stasiun
Tabel 4.17 Proses Pengolahan Data Kantor Polisi
Tabel 4.18 Proses Pengolahan Data Jalan
No.Proses : 2.10
Nama Proses : Pengolahan data Stasiun
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data stasiun
Input : data_stasiun
Output : laporan_stasiun
info_stasiun terbaru
No.Proses : 2.11
Nama Proses : Pengolahan data kantorpolisi
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data kantorpolisi
Input : data_kantorpolisi
Output : laporan_kantorpolisi_baru
info_kantorpolisi terbaru
No.Proses : 2.12
Nama Proses : Pengolahan data jalan
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data jalan
Input : data_jalan
Output : laporan_jalan
info_jalan terbaru
87
Tabel 4.19 Proses Pengolahan Data Jalan Tol
No.Proses : 2.13
Nama Proses : Pengolahan data jalantol
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang pengolahan
data jalan tol
Input : data_jalan tol
Output : laporan_jalan tol
info_jalantol terbaru
b. Diagram Detail Level 2 Proses 5.0
Diagram ini menjelaskan proses yang terjadi pada proses pengolahan
berita proses yg terjadi itu adalah proses tambah , edit berita dan
hapus berita yang hanya dapat dilakukan oleh Kepala Bidang
Angkutan Darat. Berikut gambar diagram detail level 2 proses 5.0
yang terdapat pada gambar 4.6.
5.1*
Tambah berita
5.3*
Hapus berita
BeritaKepala bidang
angkutan darat5.2*
Edit berita
Kepala Dinas
Perhubungan
form_berita
Form_berita
Laporan_berita_baru
berita
berita
berita
Laporan_berita_baru
Laporan_berita_baru
Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 5.0
88
Proses tambah berita pada DFD level 2 proses 5.0 proses tambah
berita disajikan pada tabel 4.20, proses edit berita pada tabel 4.21, proses
hapus berita pada tabel 4.22.
Tabel 4.20 Proses Tambah Berita No. Proses : 5.1
Nama Proses : Tambah berita
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang proses tambah
berita
Input : form_berita
Output : data_berita
laporan_berita
Tabel 4.21 Proses Edit Berita No. Proses : 5.2
Nama Proses : Edit berita
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang proses edit
berita
Input : data_berita
Output : laporan_berita_baru
Tabel 4.22 Proses Hapus Berita No. Proses : 5.3
Nama Proses : Hapus berita
Deskripsi : Proses mendeskripsikan tentang proses
menghapus berita
89
Input : data_berita
Output : laporan_berita
4.3.2 Desain Basis Data
Pada tahap ini menjelaskan desain basis data dari sistem secara jelas
agar sistem ini dapat berjalan dengan maksimal tanpa adanya tabrakan data
satu sama lainnya. Beberapa tahapan yang harus dilewati dalam proses ini
antara lain normalisasi, Entitiy Relationship Diagram (ERD), kamus data,
dan struktur data. Tabel 4.23 dibawah ini merupakan tabel yang berisikan
daftar tema, tipe objek, dan atribut basis data spasial yang digunakan dalam
sistem ini.
Tabel 4.23 Daftar Tema, Tipe Obyek dan Atribut Basis Data Spasial
No. Nama Tema Prefix Tipe Obyek
Atribut Sumber data
1. Jalan J Line id_jln nama_jln jenis_jln
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
2 Jalan tol T Line id_tol nama_tol
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
3 Metromini M Line Id_metromini Jns_angkut No_tryk Terminal Wilayah Sudin Rute_berangkat Rute_kembali
Dinas perhubungan(sub dinas binas usaha angkutan jalan)
4 Kopaja K Line Id_kopaja Jns_angkut No_tryk Terminal Wilayah
Dinas perhubungan(sub dinas binas usaha angkutan jalan)
90
Sudin Rute_berangkat Rute_kembali
5 Kopamijaya
Y Line Id_kopamijaya Jns_angkut No_tryk Terminal Wilayah Sudin Rute_berangkat Rute_kembali
Dinas perhubungan(sub dinas binas usaha angkutan jalan)
6 Koantasbima B Line Id_koantasbima Jns_angkut No_tryk Terminal Wilayah Sudin Rute_berangkat Rute_kembali
Dinas perhubungan(sub dinas binas usaha angkutan jalan)
7 Jewadianmitra D Line Id_jewadianmitra Jns_angkut No_tryk Terminal Wilayah Sudin Rute_berangkat Rute_kembali
Dinas perhubungan(sub dinas binas usaha angkutan jalan)
8 Terminal N Point Id_trml Nama_trml Jenis_trml Type Lokasi Luas Tahun_peresmian Gambar
Dinas perhubungan(sub dinas binas usaha angkutan jalan)
9 Kota Kota Polygon Id_kota Nama_kota Luas_kota
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
10 Propinsi Prov Polygon Id_provinsi Nama_provinsi Luas_provinsi
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
11 Rumah sakit R Point Id_rmhskt Nama_rmhskt Alamat
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
91
12 Stasiun S Point Id_stasiun
Nama_stasiun Alamat
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
13 Kantor polisi K Point Id_kntrpolisi Nama_kntrpolisi alamat
Hasil digitasi Peta Kawasan DKI Jakarta Sumber peta : Bakosurtanal
1 Normalisasi
Normalisasi tabel basis data spasial trayek bus sedang dimulai dengan
melakukan perancangan basis data bentuk tidak normal, kemudian
normalisasi tahap pertama, dan normalisasi tahap kedua masuk kemudian
merancang bentuk ERD (Entity Relationship Diagram)
a. Bentuk Tidak Normal Basis Data Sistem
Bentuk tidak normal ini merupakan bentuk awal dari basis data
sistem. Masih terdapat data terduplikasi. Data diinput
dikumpulkan apa adanya saat diinput, di tahap ini juga terdapat
beberapa data yang belum didapat pada saat wawancara dan
observasi. Bentuk tidak normal basis data sistem dan beberapa
informasi item record di tabel yang belum lengkap ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
92
Id_jln nama_jln jenis_jln
1 Kamal muara arteri
Kapuk raya arteri
Id_tol nama_tol
1 Tol prof
soediyatmo
2 Tol pelabuhan
Id_tr
ml
nama_trml jenis_trml type lokasi luas tahun_pere
smian
gambar
1 Kampung
rambutan
Dalam
kota
A Jalan TB
Simatupang
141.000,00 -----
2 Tanjung priok Dalam
kota
B Jalan
Enggano
10,963.25 -----
Id_sta
siun
nama_stasiun alamat
1 Lenteng agung __
2 Tanjung barat __
Id_rm
hskt
nama_rmhskt alamat
1 Pasar rebo -------
2 Harapan bunda --------
Id_knt
rpolisi
nama_kntrpolisi alamat
1 Polda jakarta Gatot
subroto
Id_me
tromi
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
93
ni
1 metromini B80 Kalideres- grogol
kalideres ------ ----- terminal kalideres - pesing - daan mogot - tubagus angke - jembatan 5 - roxy - kiai tapa - terminal grogol -
Terminal grogol- kiai tapa- roxy- jembatan 5 – tubagus agke – daan mogot – pesing – terminal kalideres
2 metromini P05 Senen – Kramat lontar
Senen ------ ------ terminal senen - bungur besar - balik stasiun senen - letjen suprapto - mardani - cempaka putih tengah – johar baru – kramat lontar
kramat lontar - johar baru - cempaka putih tengah - mardani - letjen suprapto - balik stasiun senen - bungur besar - terminal senen
Id_ko
paja
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 Kopaja B86 Kota-
lebak
bulus
kota ------- ------ terminal kota - mangga 2 - jembatan lima - tubagus angke - latumeten - s parman - slipi - patal senayan - baru pondok indah - kramat - metro pondok indah terminal lebak bulus
terminal lebak bulus- metro pondokindah - kramat - baru pondok indah - patal senayan - slipi - s parman - latumeten - tubagus angke - jembatan lima -
94
mangga dua - terminal kota
2 kopaja B87 Kalideres
– muara
baru
kalideres ------- ------ terminal kalideres - daan mogot - muara angke - permata hijau - teluk gong - jembatan 3 - pluit selatan - pluit utara - muara baru
muara baru - pluit utara - pluit selatan - jembatan 3 - teluk gong - permata hijau - muara angke - daan mogot - terminal kalideres
Id_ko
pamij
aya
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 Kopamijaya Po2 senen -
muara
angke
senen ------ ----- terminal senen - bungur besar - letjen suprapto - utan panjang - kemayoran gempol - angkasa - gunung sahari - mangga dua raya - stasiun kota - pintu besar utara - tongkol, - gedung panjang - raya pluit selatan - pluit indah - raya muara karang - muara ka
muara karang - raya muara karang - pluit indah - raya pluit selatan - gedung panjang - tongkol - pintu besar utara - stasiun kota - mangga 2 raya - gunung sahari - angkasa - kemayoran gempol - utan panjang - letjen soeprapto
95
- bungur besar - terminal sen
2 Kopamijaya P12 senen -
kalideres
senen ------ ----- terminal senen - bungur besar - gunung sahari - samanhudi - surya wiryopranoto - zainul arifin - cideng timur - kyai tapa - daan mogot - terminal kalideres
terminal kalideres - daan mogot - kyai tapa - cideng timur - zainul arifin - surya wiryopranoto - samanhudi - gunung sahari - bungur besar - terminal senen
Id_ko
antasb
ima
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 koantas bima p102 tanah
abang -
ciputat
tanah abang ------ ----- tanah abang - ks tubun - bunderan slipi - gatot subroto - TVRI - asia afrika - hang lekir - pakubuwono - bumi - taman puring - gandaria - radio dalam - raya pondok indah - lebak bulus - pasar jumat - raya ciputat - terminal ciputat
terminal ciputat - raya ciputat - pasar jumat - lebak bulus - raya pondok indah - radio dalam - gandaria - taman puring - bumi - pakubuwono - hang lekir - asia afrika - TVRI - gatot subroto -
96
bunderan slipi - ks tubun - tanah abang
2 koantas bima s621 blok m -
ciputat
blok m ------ ----- terminal blok m - hasanudin - trunojoyo - panglima polim - darmawangsa - brawijaya 3 - arteri - lebak bulus - pasar jumat - raya ciputat - ciputat
ciputat - raya ciputat - pasar jumat - lebak bulus - arteri - brawijaya 3 - darmawangsa - panglima polim - trunojoyo - hasanudin - terminal blok m
Id_je
wadia
nmitra
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 bus sekolah bs03 senen -
bendunga
n hilir
senen ------ ------ senen raya - ar saleh - kwitang - menteng raya - cut mutiah - muter bunderan - tengku umar - cut mutiah - menteng raya - wahid hasyim - fachrudin - mas mansyur - penjernihan - bendungan hilir
bendungan hilir - penjernihan - mas mansyur - fachrudin - wahid hasyim - menteng raya - cut mutiah - teuku umar - muter bunderan - menteng raya - kwitang - ae saleh - senen raya
2 bus sekolah bso4 grogol - grogol ----- ------ kyai tapa - kh ashari - gajah
veteran - katedral -
97
pasar
baru
mada - hayam wuruk - juanda - pos pasar baru - gedung kesenian - lapangan banteng utara - katedral - veteran
lapangan banteng utara - gedung kesenian - pos pasar baru - juanda - hayam wuruk - gajah mada - kh ashari - kyai tapa
Id_kot
a
nama_kota luas_kota
1 Jakarta timur 187,73
2 Jakarta selatan 145,73
Id_pr
ovinsi
nama_provinsi luas_prov
insi
1 DKI Jakarta 661,62
Tabel 4.24 Normalisasi Bentuk Tidak Normal
98
b. Normalisasi Tahap Pertama (1NF)
Normalisasi Tahap pertama bersifat Atomik (tidak dapat dibagi
lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil. dan sudah
mempunyai primary key .pada tahap ini beberapa item record
Sudah lebih lengkap dibanding pada tahap belum normal
Id_jln nama_jln jenis_jln
1 Kamal muara arteri
2 Kapuk raya arteri
Id_tol nama_tol
1 Tol prof
soediyatmo
2 Tol pelabuhan
Id_tr
ml
nama_trml jenis_trml type lokasi luas tahun_pere
smian
gambar
1 Kampung
rambutan
Dalam
kota
A Jalan TB
Simatupang
141.000,00 -----
2 Tanjung priok Dalam
kota
B Jalan
Enggano
10,963.25 -----
Id_sta
siun
nama_stasiun alamat
1 Lenteng agung Jalan
lenteng
agung
2 Tanjung barat Jalan
tanjung
barat
99
Id_rm
hskt
nama_rmhskt alamat
1 Pasar rebo Jalan
gedong
2 Harapan bunda Jalan
bogor
raya
Id_knt
rpolisi
nama_kntrpolisi alamat
1 Polda jakarta Gatot
subroto
Id_me
tromi
ni
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 metromini B80 Kalideres
- grogol
kalideres jakbar jakbar terminal kalideres - pesing - daan mogot - tubagus angke - jembatan 5 - roxy - kiai tapa - terminal grogol -
Terminal grogol- kiai tapa- roxy- jembatan 5 – tubagus agke – daan mogot – pesing – terminal kalideres
2 metromini P05 Senen –
Kramat
lontar
Senen jakbar jakbar terminal senen - bungur besar - balik stasiun senen - letjen suprapto - mardani - cempaka putih tengah – johar baru – kramat lontar
kramat lontar - johar baru - cempaka putih tengah - mardani - letjen suprapto - balik stasiun
100
senen - bungur besar - terminal senen
Id_me
tromi
ni
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
Id_ko
paja
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 Kopaja B86 Kota-
lebak
bulus
kota jakbar jakbar terminal kota - mangga 2 - jembatan lima - tubagus angke - latumeten - s parman - slipi - patal senayan - baru pondok indah - kramat - metro pondok indah terminal lebak bulus
terminal lebak bulus- metro pondokindah - kramat - baru pondok indah - patal senayan - slipi - s parman - latumeten - tubagus angke - jembatan lima - mangga dua - terminal kota
2 kopaja B87 Kalideres
– muara
baru
kalideres jakbar jakbar terminal kalideres - daan mogot - muara angke - permata hijau - teluk gong - jembatan 3 - pluit selatan - pluit utara - muara baru
muara baru - pluit utara - pluit selatan - jembatan 3 - teluk gong - permata hijau - muara angke -
101
daan mogot - terminal kalideres
Id_ko
pamij
aya
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 kopami jaya p02 senen -
muara
angke
senen jakpus jakpus terminal senen - bungur besar - letjen suprapto - utan panjang - kemayoran gempol - angkasa - gunung sahari - mangga dua raya - stasiun kota - pintu besar utara - tongkol, - gedung panjang - raya pluit selatan - pluit indah - raya muara karang - muara karang
muara karang - raya muara karang - pluit indah - raya pluit selatan - gedung panjang - tongkol - pintu besar utara - stasiun kota - mangga 2 raya - gunung sahari - angkasa - kemayoran gempol - utan panjang - letjen soeprapto - bungur besar - terminal senen
2 kopamijaya P12 senen -
kalideres
senen jakpus jakpus terminal senen - bungur besar - gunung sahari - samanhudi - surya wiryopranoto - zainul arifin - cideng timur -
terminal kalideres - daan mogot - kyai tapa - cideng timur -
102
kyai tapa - daan mogot - terminal kalideres
zainul arifin - surya wiryopranoto - samanhudi - gunung sahari - bungur besar - terminal senen
1 koantas bima p102 tanah
abang -
ciputat
tanah abang ------ ----- tanah abang - ks tubun - bunderan slipi - gatot subroto - TVRI - asia afrika - hang lekir - pakubuwono - bumi - taman puring - gandaria - radio dalam - raya pondok indah - lebak bulus - pasar jumat - raya ciputat - terminal ciputat
terminal ciputat - raya ciputat - pasar jumat - lebak bulus - raya pondok indah - radio dalam - gandaria - taman puring - bumi - pakubuwono - hang lekir - asia afrika - TVRI - gatot subroto - bunderan slipi - ks tubun - tanah abang
2 koantas bima s621 blok m -
ciputat
blok m ------ ----- terminal blok m - hasanudin - trunojoyo - panglima polim - darmawangsa - brawijaya 3 - arteri - lebak bulus - pasar jumat - raya ciputat - ciputat
ciputat - raya ciputat - pasar jumat - lebak bulus - arteri - brawijaya 3 - darmaw
103
angsa - panglima polim - trunojoyo - hasanudin - terminal blok m
Id_ko
antasb
ima
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 koantas bima p102 tanah
abang -
ciputat
tanah abang jakpus jakpus tanah abang - ks tubun - bunderan slipi - gatot subroto - TVRI - asia afrika - hang lekir - pakubuwono - bumi - taman puring - gandaria - radio dalam - raya pondok indah - lebak bulus - pasar jumat - raya ciputat - terminal ciputat
terminal ciputat - raya ciputat - pasar jumat - lebak bulus - raya pondok indah - radio dalam - gandaria - taman puring - bumi - pakubuwono - hang lekir - asia afrika - TVRI - gatot subroto - bunderan slipi - ks tubun - tanah abang
2 koantas bima s621 blok m -
ciputat
blok m jaksel jaksel terminal blok m - hasanudin - trunojoyo - panglima polim - darmawangsa - brawijaya 3 - arteri - lebak bulus - pasar
ciputat - raya ciputat - pasar jumat - lebak bulus - arteri -
104
jumat - raya ciputat - ciputat
brawijaya 3 - darmawangsa - panglima polim - trunojoyo - hasanudin - terminal blok m
Id_je
wadia
nmitra
jns_angkut no_tryk nama_try
k
terminal wilaya
h
sudin Rute_berangkat Rute_ke
mbali
1 bus sekolah bs03 senen -
bendunga
n hilir
senen jakpus jakpus senen raya - ar saleh - kwitang - menteng raya - cut mutiah - muter bunderan - tengku umar - cut mutiah - menteng raya - wahid hasyim - fachrudin - mas mansyur - penjernihan - bendungan hilir
bendungan hilir - penjernihan - mas mansyur - fachrudin - wahid hasyim - menteng raya - cut mutiah - teuku umar - muter bunderan - menteng raya - kwitang - ae saleh - senen raya
105
2 bus sekolah bso4 grogol -
pasar
baru
grogol jakbar jakbar kyai tapa - kh ashari - gajah mada - hayam wuruk - juanda - pos pasar baru - gedung kesenian - lapangan banteng utara - katedral - veteran
veteran - katedral - lapangan banteng utara - gedung kesenian - pos pasar baru - juanda - hayam wuruk - gajah mada - kh ashari - kyai tapa
Id_kot
a
nama_kota luas_kota
1 Jakarta timur 187,73
2 Jakarta selatan 145,73
Id_pr
ovinsi
nama_provinsi luas_prov
insi
1 DKI Jakarta 661,62
Tabel 4.25 Bentuk Normalisasi Tahap Pertama (1NF)
c. Normalisasi Tahap Kedua (2NF) dan ERD Spasial
Pada tahap ini sudah digambarkan bentuk tabel yang telah
terpisah. Normalisasi tahap kedua mensyaratkan semua atribut
memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan
kunci hanya tergantung fungsional sepenuhnya pada atribut
106
kuncinya. Pada tahap ini juga sudah dibuat ERD bedasarkan
hasil normalisasi pada tahap 2NF ini.
Gambar 4.6 Bentuk Normalisasi Tahap Kedua (2NF)
terminal *id_trml nama_trml jenis_trml type lokasi luas tahun_peresmian gambar
user *id_user nama_user password
provinsi *id_provinsi nama_provinsi luas_provinsi
kota *id_kota nama_kota luas_kota
jalan *id_jln nama_jln jenis_jln
buku_tamu
*id_tamu nama email jns_angkutan no_tryk no_plat tgl_msk jam_msk komentar **id_kopamijaya **id_koantasbima **id_kopaja **id_metromini **id_jewadianmitra
jalan tol *id_tol nama_tol
rumahsakit
*id_rmhskt nama_rmhskt alamat
stasiun
*id_stasiun nama_stasiun alamat
kantorpolisi
*id_kntrpolisi nama_kntrpolisi alamat
berita
*no_berita **no_kategori judul_berita headline_berita isi_berita tgl_berita jam_berita
*no_kategori nama_kategori
kategori
jewadianmitra
*id_jewadianmitra jns_angkut no_tryk nama_tryk terminal wilayah sudin rute_berangkat rute_kembali **id_terminal **id_kota
kopamijaya
*id_kopamijaya jns_angkut no_tryk nama_tryk terminal wilayah sudin rute_berangkat rute_kembali **id_terminal **id_kota
metromini
*id_metromini jns_angkut no_tryk nama_tryk terminal wilayah sudin rute_berangkat rute_kembali **id_terminal **id_kota
kopaja
*id_kopaja jns_angkut no_tryk nama_tryk terminal wilayah sudin rute_berangkat rute_kembali **id_terminal **id_kota
koantasbima
*id_koantasbima jns_angkut no_tryk nama_tryk terminal wilayah sudin rute_berangkat rute_kembali **id_terminal **id_kota
107
Entitiy Relationship Diagram ERD
Gam
bar 4.7 ER
D S
IST
AB
108
2. Kamus Data
Kamus data dibuat untuk mengetahui jenis aliran data dan informasi
yang terdapat pada saat analisis ataupun perancangan sistem. Kamus data
ini disajikan pada tabel 4.26.
Tabel 4.26 Kamus Data
USER = *file user*
{@id_user+nama_user+password}
BUKU TAMU =*file buku_tamu*
{@id_tamu+nama+email+jns_angkutan+no_tryk+no_plat+tgl_masuk+jam_masuk+komentar+@id_metromini+@id_kopaja+@id_koantasbima+@id_kopamijaya+@id_jewadianmitra}
TERMINAL =*file terminal.dbf*
{@id_trml+nama_trml+jenis_trml+ type+ lokasi+luas+tahun_peresmian+gambar}
RUMAHSAKIT =*file rumahsakit.dbf*
{@id_rmhskt+nama_rmhskt+alamat}
METROMINI =*file metromini.dbf*
{@id_metromini+jns_angkut+no_tryk +nama_tryk+terminal+wilayah+sudin+rute_berangkat_rute_kembali+@id_terminal+@id_kota}
KOPAJA =*file kopaja.dbf*
{@id_kopaja+jns_angkut+no_tryk +nama_tryk+terminal+wilayah+sudin+rute_berangkat_rute_kembali+@id_terminal+@id_kota}
KOPAMIJAYA =*file kopamijaya.dbf*
{@id_kopamijaya+jns_angkut+no_tryk +nama_tryk+terminal+wilayah+sudin+rute_berangkat_rute_kembali+@id_terminal+@id_kota}
KOANTASBIMA =*file koantasbima.dbf*
{@id_koantasbima+jns_angkut+no_tryk +nama_tryk+terminal+wilayah+sudin+rute_berangkat_rute_kembali+@id_terminal+@id_kota}
109
1. Struktur Data
Rancangan basis data atribut non-spasial dalam aplikasi spasial
trayek bus sedang terdiri dari beberapa tabel, yaitu :
a. Tabel User
1) Nama File : user
2) Isi : data atribut user
3) Primary key : id_user
JEWADIANMITRA =*file jewadianmitra.dbf*
{@id_jewadianmitra+jns_angkut+no_tryk +nama_tryk+terminal+wilayah+sudin+rute_berangkat_rute_kembali+@id_terminal+@id_kota}
STASIUN =*file stasiun.dbf*
{@id_stasiun+nama_stasiun+alamat}
KANTORPOLISI =*file kantorpolisi.dbf*
{@id_kntrpolisi+nama_kntrpolisi+alamat}
PROVINSI =*file provinsi.dbf*
{@id_provinsi+nama_provinsi+luas_provinsi)
KOTA =*file kota.dbf*
{@id_kota+nama_kota+luas_kota)
JALAN =*file jalan.dbf*
{@id_jln+nama_jln+jenis_jln)
JALAN TOL =*file jalan tol.dbf*
{@id_tol+nama_tol)
BERITA =*file berita*
{@no_berita+@no_kategori+judul_berita+headline_berita+isi_berita+tgl_berita+jam_berita}
KATEGORI =*file kategori*
{@no_kategori+nama_kategori}
110
Tabel 4.27 Tabel User
Nama Field Type Panjang Keterangan
id_user int 11 Identitas user
nama_user varchar 50 Nama user
Password varchar 50 Password user
b. Tabel Buku Tamu
1) Nama File : buku_tamu
2) Isi : data atribut buku tamu
3) Primary key : id_tamu
Tabel 4.28 Tabel Buku Tamu
Nama Field Type Panjang Keterangan
id_tamu Int 11 Identitas Tamu
Nama varchar 50 Nama Tamu
email varchar 50 Email Tamu
jns_angkutan varchar 20 Jenis angkutan
no_tryk varchar 50 No Trayek Kendaraan
no_plat varchar 50 No Plat Kendaraan
tgl_masuk Date Tanggal Berkunjung
jam_masuk Time Jam Berkunjung
Komentar Text 400 Komentar Tamu
id_metromini int 11 Foreign key
id_metromini
id_kopaja int 11 Foreign key
id_kopaja
id_kopamijaya int 11 Foreign key
id_kopamijaya
111
id_koantasbima int 11 Foreign kety
id_koantasbima
id_jewadianmitra int 11 Foreign kety
id_jewadianmitra
c. Tabel Berita
1) Nama File : berita
2) Isi : data atribut berita
3) Primary key : no_berita
Tabel 4.29 Tabel Berita
Nama Field Type Panjang Keterangan
no_berita Int 11 Identitas no berita
no_kategori Int 11 Keterangan no
kategori
judul_berita varchar 50 Keterangan Judul berita
headline_berita Text Keterangan headline
berita
isi_berita Text Keterangan isi berita
tgl_berita Date Keterangan tanggal
berita
jam_berita Time Keterangan jam berita
d. Tabel Kategori
1) Nama File : kategori
2) Isi : data atribut kategori
3) Primary key : no_kategori
112
Tabel 4.30 Tabel Kategori Nama Field Type Panjang Keterangan
no_kategori Int 11 Identitas no kategori
nama_kategori Varchar 50 Keterangan nama
kategori
Rancangan basis data atribut spasial dalam Sistem informasi Spasial
Berbasis Web pada Trayek Bus Sedang terdiri dari tabel sebagai berikut
a. Tabel Terminal
1) Nama File : terminal.dbf
2) Isi : data atribut terminal
3) Primary key : id_trml
Tabel 4.31 Tabel Terminal Nama Field Type Panjang Keterangan
id_trml number 11 Identitas terminal
nama_trml string 50 Nama terminal
jenis_trml string 50 Jenis terminal
type string 50 Type teminal
lokasi string 100 Lokasi terminal
luas string 50 Luas terminal
tahun_peresmian int 10 Tahun peresmian
terminal
b. Tabel Metromini
1) Nama File : metromini.dbf
2) Isi : data atribut metromini
3) Primary Key : id_metromini
113
Tabel 4.32 Tabel Metromini Nama Field Type Panjang Keterangan
id_metromini int 11 Identitas trayek
jns_angkut string 50 Jenis angkutan
no_tryk string 20 Nomor trayek
nama_tryk string 50 Nama trayek
terminal string 50 Terminal yang dilewati trayek
wilayah string 50 Daerah wilayah trayek
sudin string 50 Daerah Administrasi
rute_berangkat string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
rute_kembali string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
c. Tabel Kopaja
1) Nama File : kopaja.dbf
2) Isi : data atribut kopaja
3) Primary Key : id_kopaja
Tabel 4.33 Tabel Kopaja Nama Field Type Panjang Keterangan
id_kopaja int 11 Identitas trayek
jns_angkut string 50 Jenis angkutan
no_tryk string 20 Nomor trayek
nama_tryk string 50 Nama trayek
terminal string 50 Terminal yang dilewati trayek
wilayah string 50 Daerah wilayah trayek
sudin string 50 Daerah Administrasi
rute_berangkat string 400 Informasi rute yang dilewati
114
trayek
rute_kembali string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
d. Tabel Kopami Jaya
1) Nama File : kopamijaya.dbf
2) Isi : data atribut kopamijaya
3) Primary Key : id_kopamijaya
Tabel 4.34 Tabel Kopami Jaya Nama Field Type Panjang Keterangan
id_kopami int 11 Identitas trayek
jns_angkut string 50 Jenis angkutan
no_tryk string 20 Nomor trayek
nama_tryk string 50 Nama trayek
Terminal string 50 Terminal yang dilewati trayek
Wilayah string 50 Daerah wilayah trayek
sudin string 50 Daerah Administrasi
rute_berangkat string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
rute_kembali string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
e. Tabel Koantas Bima
1) Nama File : koantasbima.dbf
2) Isi : data atribut koantasbima
3) Primary Key : id_koantasbima
115
Tabel 4.35 Tabel Koantas Bima Nama Field Type Panjang Keterangan
id_koantasbima int 11 Identitas trayek
jns_angkut string 50 Jenis angkutan
no_tryk string 20 Nomor trayek
nama_tryk string 50 Nama trayek
terminal string 50 Terminal yang dilewati trayek
wilayah string 50 Daerah wilayah trayek
sudin string 50 Daerah Administrasi
rute_berangkat string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
rute_kembali string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
f. Tabel JewaDian Mitra
1) Nama File : jewadianmitra.dbf
2) Isi : data atribut jewadianmitra
3) Primary Key : id_jewadianmitra
Tabel 4.36 Tabel Jewa Dian Mitra Nama Field Type Panjang Keterangan
id_jewadianmitra int 11 Identitas trayek
jns_angkut string 50 Jenis angkutan
no_tryk string 20 Nomor trayek
nama_tryk string 50 Nama trayek
terminal string 50 Terminal yang dilewati trayek
wilayah string 50 Daerah wilayah trayek
sudin string 50 Daerah Administrasi
116
rute_berangkat string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
rute_kembali string 400 Informasi rute yang dilewati
trayek
g. Tabel Provinsi
1) Nama File : provinsi.dbf
2) Isi : data atribut provinsi
3) Primary Key : id_provinsi
Tabel 4.37 Tabel Provinsi
Nama Field Type Panjang Keterangan
id_provinsi Int 11 Identitas provinsi
nama_provinsi string 50 Nama provinsi
luas _provinsi Int 11 Luas provinsi
h. Tabel Kota
1) Nama File : kota.dbf
2) Isi : data atribut kota
3) Primary Key : id_kota
Tabel 4.38 Tabel kota Nama Field Type Panjang Keterangan
id_kota Int 11 Identitas kota
nama_kota string 50 Nama kota
luas_kota string 20 Luas kota
117
i. Tabel Rumah Sakit
1) Nama File : rumahsakit.dbf
2) Isi : data atribut rumahsakit
3) Primary Key : id_rmhskt
Tabel 4.39 Tabel Rumah Sakit Nama Field Type Panjang Keterangan
id_rmhskt Int 11 Identitas rumah sakit
nama_rmhskt string 50 Nama rumah sakit
alamat string 50 Alamat rumahsakit
j. Tabel Stasiun
1) Nama File : stasiun.dbf
2) Isi : data atribut stasiun
3) Primary Key : id_stasiun
Tabel 4.40 Tabel stasiun Nama Field Type Panjang Keterangan
id_stasiun Int 11 Identitas stasiun
nama_stasiun string 50 Nama stasiun
alamat string 50 Alamat stasiun
k. Tabel Kantor Polisi
1) Nama File : kantorpolisi.dbf
2) Isi : data atribut kantor polisi
3) Primary Key : id_kntrpolisi
Tabel 4.41 Tabel Kantor Polisi Nama Field Type Panjang Keterangan
id_kntrpolisi Int 11 Identitas kantor polisi
118
nama_kntrpolisi string 50 Nama kantor polisi
alamat string 50 Alamat kantor polisi
l. Tabel Jalan
1) Nama File : jalan .dbf
2) Isi : data atribut jalan
3) Primary Key : id_jln
Tabel 4.42 Tabel Jalan
Nama Field Type Panjang Keterangan
id_jln Int 11 Identitas jalan
nama_jln string 50 Nama jalan
jenis_jln string 20 Jenis jalan
m. Tabel Jalan Tol
1) Nama File : jalan tol.dbf
2) Isi : data atribut jalan tol
3) Primary Key : id_jln_tol
Tabel 4.43 Tabel Jalan Tol Nama Field Type Panjang Keterangan
id_tol Int 11 Identitas jalan
nama_tol string 50 Nama tol
119
4.3.3 Perancangan Struktur Menu
Perancangan struktur menu aplikasi ini dibuat untuk mengetahui
menu-menu apa saja yang digunakan dalam pembuatan sistem ini. Di
dalam aplikasi sistem informasi ini terdapat 6 menu yang digunakan pada
tampilan pengunjung, yaitu
HOME,
ROUTEMAP,
LIST TRAYEK,
TERMINAL,
BERITA,
BUKU TAMU,
CONTACT US.
Sedangkan pada tampilan administrator, terdapat menu menu
LOGIN ADMIN,
HOME,
ROUTEMAP,
TERMINAL,
BERITA,
BUKU TAMU,
LOGOUT
Gambaran Hirarki untuk publik disajikan pada gambar 4.10 dan
gambaran hirarki untuk pengelola disajikan pada gambar 4.11
120
Gambar 4.8 Rancangan Stuktur Menu Utama SISTAB (Pengunjung)
1.1 Halaman Home
1.6 Halaman Buku Tamu
Halaman Utama SISTAB
(Pengunjung)
1.6.1 Isi Buku Tamu
1.3 Halaman List
Trayek
1.3.1 Halaman Pilih Asal dan
Tujuan
1.2.1 Pilih Tema Trayek
1.4 Halaman Terminal
1.7 Halaman Contack Us
1.3.1.1 Asal dan Tujuan Trayek
ditampilkan
1.5 Halaman Berita
1.2 Halaman Route Map
121
Gambar 4.9 Rancangan Struktur Menu SISTAB (Administrator)
1. State Transition Diagram (STD)
State transition diagram merupakan rancangan gambar transisi atau
digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat
terjadi selama satu sesi pengguna STD menjelaskan cara kerja fungsi-
fungsi yang dimilik tiap menu.
1.2 Halaman Route Map
1.1 Halaman Home Admin
1.5 Halaman Buku tamu
Halaman Utama SISTAB
(Administrator)
1.2.1 Update Route Map
1.5.1 Edit Buku Tamu
1.3 Halaman Terminal
1.3.1 Update Data Terminal
1.4 Halaman Berita
1.4.1 Update Berita
122
a. STD Menu Utama SISTAB
Gambar 4.10 STD Menu Utama
123
b. STD Menu Route map
Gambar 4.11 STD Menu Route Map
124
c. STD Menu List Trayek
Gambar 4.12 STD Menu List Trayek
125
d. STD Menu Terminal
Gambar 4.13 STD Menu Terminal
126
e. STD Menu Buku Tamu
Gambar 4.14 STD Menu Buku Tamu
127
f. STD Menu Utama (Administrator)
Gambar 4.15 STD Menu Utama (Administrator)
128
e. STD Menu Routemap (Administrator)
Gambar 4.16 STD Menu Route Map (Administrator)
129
g. STD Terminal (Administrator)
Gambar 4.17 STD Menu Terminal (Administrator)
130
h. STD Hapus Buku Tamu (Administrator)
Gambar 4.18 STD Menu Buku Tamu (Administrator)
131
4.3.4 Perancangan Desain Tampilan (Interface)
Desain layar sistem informasi spasial trayek bus sedang terbagi
menjadi dua tampilan yang berbeda. Pertama tampilan administrator yang
dikelola oleh Dinas Perhubungan dan tampilan pengunjung yang bisa
dilihat oleh masyarakat dan pengguna lainnya.
1. Desain Tampilan Home Pengunjung
Gambar 4.19 Tampilan Home Umum
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Selamat datang di sistem informasi Spasial trayek bus sedang DKI Jakarta. Sistem informasi spasial trayek bus sedang Merupakan sebuah website yang berfungsi Membantu dinas perhubungan dalam Mengetahui rute dan trayek yang dilalui Angkutan umum jenis bus sedang Dan sebagai media publikasi dinas perhubungan Jika ingin mencari trayek bus sedang,klik disini.. Jika ingin mengisi buku tamu atau memberikan saran mengenai pelayanan trayek Bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta..klik disini Jika ingin melihat terminal yg beroperasi di DKI Jakarta disini
Copyright@2011 Development By Taufan
Gambar link peta
Home Route Map List Trayek Berita Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
Terminal
132
Keterangan gambar 4.19 :
Halaman ini menampilkan halaman utama HOME Pengunjung dari
aplikasi website ini. Pada halaman ini terdapat enam pilihan menu
button yang bisa diklik yang akan menuju ke halaman yang lainnya.
enam pilihan menu tersebut antara lain :
1. Button HOME akan menampilkan halaman utama seperti yang
ditampilkan diatas.
2. Button ROUTEMAP akan menampilkan halaman ROUTEMAP
sistem informasi spasial rute trayek bus sedang DKI Jakarta. Jika
telah masuk halaman ini, pengguna akan disajikan peta interaktif
yang terdiri dari beberapa informasi spasial. Terdapat button
yang membantu dalam melihat peta seperti zoom out dan zoom in
serta pantool untuk menggeser peta
3. Button LIST TRAYEK akan menampilkan informasi dari data
yang dimiliki setiap trayek bus sedang pengunjung disajikan
pilihan list trayek bus sedang yang diambil dari data trayek bus
sedang. Dan terdapat seacrh engine di sisi atas menu ini. Menu
search engine ini nantinya akan membantu dalam mencari data
trayek yang diinginkan mulai dari asal dan tujuannya.
4. Button TERMINAL akan menampilkan informasi profil dan
informasi terminal yang beroperasi di DKI Jakarta.
5. Button BERITA akan menampilkan informasi berita yang
diberikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
133
6. Button BUKUTAMU akan menampilkan form buku tamu yang
akan diisi oleh pengunjung.
7. Button CONTACT US akan menampilkan informasi kontak
Dinas Perhubungan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
data dalam sistem ini dan juga pengembang dari sistem informasi
spasial trayek bus sedang di DKI Jakarta ini.
2. Desain Tampilan Route Map
Gambar 4.20 Tampilan Route Map
Copyright@2011 Development By Taufan
LAYER DAN LEGENDA PETA
TOOLS WEB GIS
MAP
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List Trayek Berita Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
Terminal
Menu Bantuan
134
Keterangan gambar 4.20 :
Gambar 4.20 diatas merupakan tampilan halaman ROUTEMAP pada
pengunjung. Pada tampilan halaman ROUTEMAP ini terdiri dari peta
interaktif yang berisi data informasi spasial dan tabular mengenai trayek
bus sedang, informasi informasi spasial dan tabular terminal yang
beroperasi di DKI Jakarta , informasi spasial dan tabular jalan yang
dilewati trayek bus sedang dan infomasi administrasi spasial DKI Jakarta,
yang terdiri dari provinsi, dan batas kota.
Terdapat beberapa navigasi bantuan lainnya. navigasi tersebut antara
lain :
1. Tools WebGIS ini membantu dalam mencari informasi pada peta.
Tools WebGIS ini terdiri dari button-button dan pulldown menu.
Button-button tersebut antara lain button select, button zoom in
peta, button zoom out peta, button panning (geser peta) dan
button help. Sedangkan pulldown menu terdiri atas pulldrop
domain, dan pulldrop theme peta. Selain itu terdapat juga search
engine dan menu bantuan yang dapat digunakan untuk
membantu mencari data atribut secara cepat.
2. Layer dan legenda peta berfungsi untuk memberikan informasi
mengenai layer-layer apa saja yang digunakan. Setiap layer
disimbolkan dengan berbagai macam simbol, antara lain titik,
garis, polygon, image, dan bentuk symbol lainnya. Simbol-
simbol tersebut memiliki arti yang berbeda-beda untuk setiap
layer.
135
3. Unit peta berisikan informasi mengenai unit peta pada peta,
perbesaran peta, keterangan aktifitas yang sedang dilakukan dan
button log atau history yang pernah dilakukan di layer. Terdapat
angka-angka pada unit peta yang berubah setiap user
menggerakkan cursor pada peta yang sedang diaktifkan dan jika
dilakukan perbesaran pada peta.
3. Desain Tampilan List Trayek
Gambar 4.21 Tampilan List Trayek
No Jenis angkut Nama trayek Terminal wilayah Sudin No trayek Rute berangkat Asal Tujuan Tampilkan
Rute berangkat
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map Terminal Berita Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
List Trayek
136
Keterangan gambar 4.21 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman LIST TRAYEK
pengunjung. Pada halaman ini, pengunjung disajikan text field untuk
mengisi asal dan tujuan dari rute bus sedang yang diinginkan. Setelah
mengisi text field, nantinya sistem akan memberikan informasi kepada
pengunjung secara lengkap jenis angkutnya, nomor trayek , nama trayek,
terminal, wilayah, sudin dan rute berangkat dan rute kembali yang
dilewati oleh bus sedang sesuai dengan text field yang sudah diisi
sebelumnya, dengan sebelumnya melakukan pengecekan ke dalam
database.
4. Desain Tampilan Terminal
Gambar 4.22 Tampilan Terminal
TERMINAL
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List Trayek Berita Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
Terminal
Terminal 9
Terminal 6
Terminal 7
Terminal 8
Terminal 10
Terminal 11
GAMBAR PROFILE TERMINAL
Terminal 2
Terminal 4
Terminal 4
Terminal 5
Terminal 1
Diresmikan tahun
Luas (m²)
Lokasi
Type
Jenis
Nama
137
Keterangan gambar 4.22 :
1. Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman
TERMINAL Halaman ini menampilkan informasi mengenai
terminal yang beroperasi di DKI Jakarta lengkap dengan
informasinya. Mulai dari nama, jenis, tipe terminalnya, luas, dan
diresmikan tahun berapa, beserta gambar dari terminal itu
sendiri. Pengunjung dapat melihat terminal terminal yang lain
dengan mengklik button di sisi sebelah kiri halaman ini.
5. Desain Tampilan Berita
Gambar 4.23 Tampilan Berita
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List trayek Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
Terminal Berita
Trayek Bus Sedang
DKI Jakarta
Truk
Kategori berita
Umum
Dinas Perhubungan
Parkir
Izin trayek
Transjakarta
ISI BERITA
138
Keterangan gambar 4.23 :
1. Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman BERITA
Halaman ini menampilkan informasi mengenai seputar hal yang
menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Menu
ini menjadi menu publikasi setiap informasi yang akan diberikan
ke masyarakat oleh Dinas Perhubungan. Mulai dari masalah
perparkiran, trayek bus sedang, izin trayek dan Transjakarta.
6. Desain Tampilan Buku tamu
Gambar 4.24 Tampilan Buku Tamu
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List trayek Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
Terminal Berita
Nama
Komentar
OK
No trayek
No plat kendaraan
Jenis Angkutan
BUKU TAMU
139
Keterangan gambar 4.24 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman BUKU TAMU.
Halaman ini berfungsi sebagai halaman komentar mengenai pelayanan
trayek bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta. Pada halaman ini
terdapat form buku tamu yang dapat langsung diisikan oleh pengunjung.
text field nama untuk mengisi nama, text field email untuk mengisi email
text field jenis angkutan untuk jenis angkutannya text field nomor trayek
untuk nomor trayeknya, text field no plat kendaraannya untuk nomor
kendaraan, dan komentar untuk mengisi komentar mengenai pelayanan
trayek yang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Button OK digunakan jika
pengunjung telah selesai mengisi semua text field agar data-data
pengguna yang telah diisi tersimpan di dalam database web.
140
7. Desain Tampilan Contact Us
Gambar 4.25 Tampilan Contact Us
Keterangan gambar 4.25 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman Contact Us.
Halaman ini berisikan informasi mengenai alamat, no telepon, email dan
gambar profile dari pengelola dan pengembang dari web ini.
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List Trayek Terminal Buku Tamu Contact us
Logo Uin
Image
Berita
IMAGE
DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA BIDANG ANGKUTAN DARAT JL JATIBARU NO 1 JAKARTA,INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIEF HIDAYATULLAH FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JL INSINYUR HAJI JUANDA CIPUTAT,JAKARTA INDONESIA
141
8. Desain Tampilan Login Administrator
Gambar 4.26 Tampilan Login Administrator
Keterangan gambar 4.26 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman login Administrator
(Dinas Perhubungan) Pada halaman ini terdapat dua buah Text field yang
bisa diisi oleh user untuk memasukkan nama user dan password. Jika
nama user dan password yang benar telah dimasukkan di Text field, klik
button Login untuk dapat masuk ke halaman Home Administrator Dinas
Perhubungan. Namun jika nama user dan password salah. Anda tidak
akan bisa masuk ke halaman Home dari administrator Dinas
Perhubungan.
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang Logo dishub
Logo Uin
Image
User Name
Password
LOGIN
142
9. Desain Tampilan Home Administrator
Gambar 4.7 Tampilan Home Administrator
Keterangan gambar 4.27 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman HOME administrator
Dinas Perhubungan. Tampilan halaman HOME administrator Dinas
Perhubungan berbeda dengan tampilan HOME penggunjung, karena
administrator disini memiliki tugas me-manage web agar dapat
menampilkan informasi kepada penggunjung. Pilihan menu pada
tampilan HOME administrator terdiri dari lima button menu. Button-
button tersebut antara lain
SELAMAT DATANG DI SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA TRAYEK BUS SEDANG DKI JAKARTA
Halaman ini adalah halaman administrator Hal yang bisa dilakukan adalah Mengedit data trayek
Mengedit data terminal Mengedit data berita
Mengedit data buku tamu
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map Terminal Buku Tamu Log out
Logo Uin
Image
Berita
143
1. Button HOME akan menampilkan halaman utama atau
halaman home administrator Dinas Perhubungan seperti
diatas.
2. Button ROUTEMAP akan menampilkan form yang berfungsi
me-manage tabel data tabular trayek bus sedang dan layer
layer pendukung dalam informasi trayek yang dapat
dimanipulasi.
3. Button TERMINAL akan menampilkan form yang berfungsi
me-manage tabel data tabular terminal yang beroperasi di DKI
Jakarta yang dapat dimanipulasi.
4. Button BERITA akan menampilkan form yang berfungsi me-
manage data berita.
5. Button BUKU TAMU memiliki fungsi menampilkan dan me-
manage data-data pengguna yang telah mengisi buku tamu.
6. Button LOGOUT digunakan untuk keluar dari tampilan admin
dan masuk ke tampilan pengunjung.
144
10. Desain Tampilan Halaman Route Map Administrator
Gambar 4.33 Tampilan Route Map Administrator
Gambar 4.28 Tampilan Route Map Admininstrator
Gambar 4.29 Tampilan link Tampilkan Route Map
No No trayek
Jenis trayek
Nama trayek
Terminal Action
Edit
Edit
Edit
Edit
Edit
Edit
Edit
Edit
Edit
wilayah sudin Rute berangka
Rute kembali
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map Terminal Buku Tamu Log out
Logo Uin
Image
Berita
Layer Lihat Action No
145
Gambar 4.30 Tampilan Edit Route Map
Keterangan gambar 4.28, 4.29, 4.30 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman ROUTEMAP
Administrator. Pada halaman ini, Administrator dapat melakukan
pembaharuan data trayek bus sedang. Hal ini dilakukan jika trayek
tersebut sudah tidak beroperasi, berganti perusahaan yang melayani
trayeknya, berganti nomor trayek dan informasi lainnya. Pada gambar
4.30 berisi tabel yang terdapat link / tampilkan yang berfungsi untuk
merubah data, setelah di klik nantinya akan tampil sebuah form yang
berisi tampilan data data lengkap trayek sesuai dengan nama perusahaan
angkutan tersebut, jika link / icon edit itu di terdapat text field untuk
ID
Jenis Angkut
Nama Trayek
Terminal
Wilayah
SIMPAN
Rute berangkat
Rute kembali
No Trayek
Sudin
EDIT DATA
HAPUS
146
mengisi data trayek bus sedang yang baru. Terdapat juga menu cetak
untuk mencetak data yang ada.
11. Desain Tampilan Halaman Terminal Administrator
Gambar 4.31 Tampilan Terminal Administrator
Keterangan gambar 4.31 :
Gambar diatas merupakan tampilan halaman TERMINAL
administrator. Pada halaman ini, administrator dapat melakukan
pembaharuan data terminal. Hal ini dilakukan jika terminal mengalami
pembaharuan bangunan, perluasan wilayah, perubahan jenis ataupun tipe
terminal. Pada tabel tersebut terdapat link / icon edit yang berfungsi
untuk merubah data, jika link / icon edit itu di klik, maka akan tampil
Copyright@2011 Development by Taufan
Nama Jenis Type Lokasi Luas
edit
Gambar Action id
edit
edit
edit
edit
edit
edit
edit
edit
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map Terminal Buku Tamu Log out
Logo Uin
Image
Berita
Cetak data ini
147
halaman edit data terminal yang di dalamnya terdapat text field untuk
mengisi data data terminal yang baru.
12. Desain Tampilan Edit Terminal Administrator
Gambar 4.32 Tampilan Edit Terminal Administrator
Keterangan gambar 4.32 :
Gambar 4.32 merupakan tampilan layar dari link / icon edit pada
halaman TERMINAL administrator. Administrator dapat mengganti
/memperbaharui dan mencetak keterangan mengenai terminal yang
beroperasi di DKI Jakarta. Terdapat text field gambar jika administrator
ingin mengganti gambar yang nantinya tampil, text field nama untuk
mengganti nama, text field jenis untuk mengganti jenis, text field tipe
untuk mengganti tipe terminalnya, text field lokasi untuk mengganti nama
lokasi terminal, dan text field luas untuk mengganti keterangan mengenai
luas terminal. Jika sudah selesai, klik button simpan, maka data terminal
NAMA
JENIS
TYPE
LOKASI
LUAS
TAHUN PERESMIAN
GAMBAR
SIMPAN
EDIT DATA TERMINAL
148
telah diperbaharui.Klik menu cetak data ini untuk mencetak data yang
ada.
13. Desain Tampilan Berita Administrator
Gambar 4.33 Tampilan Edit Berita Administrator
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List trayek Buku Tamu Log out
Logo Uin
Image
Terminal Berita
No Tanggal Judul Berita Kategori Aksi
Edit Hapus
Jumlah data :
Tambah data
Cetak data ini
Sebelumnya Selanjutnya
149
14. Desain Tampilan Edit Berita Administrator
Gambar 4.39 Tampilan Input Berita Administrator
Gambar. 4.34 Tampilan Input Berita Administrator
Keterangan gambar 4,33 dan 4.34 :
Gambar 4,34 dan 4.34 merupakan tampilan layar dari link / icon edit
pada halaman berita. Administrator dapat mengganti, memperbaharui,
memposting kategori berita mengenai berita umum, trayek bus sedang,
Dinas Perhubungan, parkir, truk, izin trayek, transjakarta yang tentunya
berita ini menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan dalam
pengawasannya. Terdapat text field judul jika administrator ingin
mengganti memberikan judul berita yang nantinya tampil, text field
kategori untuk membuat berita sesuai kategori yang sudah ada, text field
untuk mengisi berita. Jika sudah selesai, klik button simpan, maka data
Copyright@2011 Development by Taufan
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek kota bus sedang
Logo dishub
Home Route Map List trayek Buku Tamu Log out
Logo Uin
Image
Terminal Berita
Judul
kategori
ISI BERITA
Simpan Batal
150
berita telah diperbaharui, klik batal untuk mengosongkan text field untuk
mengisi berita dan membuat berita dari awal.
15. Desain Tampilan Buku Tamu Administrator
Gambar 4.40 Tampilan Buku Tamu Administrator
Gambar. 4.35 Tampilan Buku Tamu Administrator
Keterangan gambar 4.35 :
Gambar 4.35 merupakan tampilan layar dari link / icon
BUKUTAMU administrator. di dalamnya terdapat button hapus yang
akan menghapus komentar yang telah diberikan oleh pengunjung, dan
terdapat link untuk mencetak data buku tamu yang ada.
cetak data ini
Copyright@2011 Development by Taufan
Email No Trayek
No plat
Tanggal masuk
Hapus
Hapus
Hapus
Hapus
Hapus
Nama Jam masuk
Hapus
Hapus
Komentar Action
S.I.S.T.A.B Sistem informasi spasial trayek kota bus sedang
Logo dishub
Home Route Map Terminal Buku Tamu Log out
Logo Uin
Image
Berita
151
4.4 Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari rancangan sistem yang telah
dibuat ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh komputer.
Berikut tahapan implementasi yang dilakukan pada pengujian sistem informasi
spasial trayek bus sedang DKI Jakarta ini :
1. Data spasial yang telah dibuat dengan proses pendigitasian sebelumnya
yang mengunakan ArcView 3.3 yang memiliki format *.Shp
diklasifikasikan berdasarkan jenis dan kebutuhannya sesuai dengan data
yang diperoleh dan dibantu hasil yang didapat dari hasil wawancara.
2. Membuat folder Alov sebagai ruang kerja pembuatan WebGIS. Di dalam
folder tersebut terdapat file alov, mapfile (*.xml), dan file *.html.
3. Membuat mapfile (*xml) pada ALOV map dari setiap shapefile yang telah
diklasifikasikan sebelumnya.
4. Membuat file *.html untuk menampilkan mapfile (*.xml) yang telah
dibuat. File *.html ini dibuat untuk memvisualisasikan data spasial yang
telah dibuat di dalam *.xml.
5. Merancang tampilan layar front dengan menggunakan Adobe
Dreamweaver CS 3.
6. Membuat modul-modul tambahan seperti edit buku tamu, edit data trayek,
edit data berita dan edit data terminal dengan menggunakan script PHP
serta terhubung dengan database MySQL.
Untuk source code program, sebagaimana pada halaman lampiran.
152
4.5 Pengujian Sistem
4.5.1 Pengujian Metode White Box
Adapun tahap pengujian program yang dilakukan menggunakan dua
metode, yaitu metode black box dan white box. Pengujian black box
dilakukan pada interface sistem yang dibuat agar dapat diketahui apakah
proses-proses yang dibuat berjalan sesuai dengan rancangan yang telah
dibuat dengan lebih memperhatikan pada pengoperasian sistem .
Pengujian white box dilakukan untuk mengetahui pada browser apa saja
sistem ini dapat berjalan dengan normal. Pengujian sistem ini lebih
memperhatikan source code sistem yang telah dibuat. dibawah ini
merupakan tabel dari hasil uji coba program dengan menggunakan metode
white box.
Table 4.44 Pengujian Metode White Box
Hardware Pengujian Hasil
Pentium (D) Dual-
Core 2.00 GHz
1.00 GB of RAM,
128 MB VGA dan
Sound card, monitor
LCD 15 inchi dan
resolusi layar 1024 x
768 pixels
Sistem Operasi Windows Xp Professional
SP2
Internet Explorer
Baik
Sistem Operasi Windows Xp Professional
SP2
Mozila Firefox
Baik
Sistem Operasi Windows Xp Professional
SP2
Google Chroome
Baik
153
1. Spesifikasi Minimum yang Dibutuhkan
Spesifikasi minimum hardware dan software yang digunakan untuk dapat
menjalankan program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Prosesor berkapasitas 2.00 GHz
b. Memory RAM berkapasitas 128 MB
c. Hard Disk berkapasitas 20 GB
d. Layar monitor 15” 1024 x 768 pixel
e. Mouse dan keyboard PS2/USB
f. Printer
2. Perangkat Lunak (Software)
a. OS Windows XP
b. Browser IE Explorer 6.0, Mozilla Firefox 4.0, google chrome
2.0 atau diatasnya.
c. Java Runtime Environtment version 1.5 atau diatasnya.
d. XAMPP Sebagai package apache dan database MySQL.
4.5.2 Pengujian Metode Black Box
Pengujiaan sistem dengan menggunakan metode black box untuk
mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan rancangan yang telah
dibuat. Berikut tabel hasil pengujian sistem menggunakan metode black
box.
154
Pengujian Pada Pengguna yang dilakukan dengan melakukan test-case
yang di isi langsung dari pengguna.
No Rancangan Input-Output Hasil Yang Diharapkan Hasil Keluar
1 Buka Program Masuk ke menu utama Sesuai 2 Klik menu HOME � index Menampilkan menu utama Sesuai 3 Klik menu ROUTEMAP �
tampilan pilihan Webgis Menampilkan peta informasi trayek bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta
Sesuai
4 Klik menu menu bantuan � tampil informasi bantuan
Menampilkan informasi bantuan dalam menggunakan peta trayek bus sedang
Sesuai
5 Pilih layer Peta Masuk ke tampilan layer yang dipilih
Sesuai
6 Zoom In & Zoom Out Tampilan Layar peta menjadi besar pada saat di zoom in dan layar peta menjadi kecil pada saat di zoom out
Sesuai
7 Klik menu LISTTRAYEK � tampilan list dan form pencarian trayek bus sedang
Menampilkan form dan list trayek bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta
Sesuai
8 Klik menu tampilkan � tampilan list trayek
Menampilkan list trayek bus sedang yang diinginkan melalui asal dan tujuan
Sesuai
9 Klik menu TERMINAL � tampilan informasi terminal
Menampilkan informasi terminal yang beroperasi di DKI Jakarta sesuai dengan nama terminal
Sesuai
10 Klik menu BERITA � tampilan informasi berita
Menampilkan heading isi berita sesuai dengan kategori berita
Sesuai
11 Klik menu selengkapnya � tampil informasi berita selengkapnya
Menampilkan informasi berita yang lengkap sesuai dengan kategori berita
Sesuai
12 Klik menu selanjutnya dan sebelumnya � tampil informasi pagging berita
Menampilkan heading isi berita terdahulu dan yang tebaru
Sesuai
13 Klik menu BUKU TAMU � isi buku tamu
Menampilkan form buku tamu
Sesuai
14 Klik menu ok � menyimpan buku tamu
Menampilkan ucapan terima kasih dan menu untuk mengisi buku tamu dan menu kembali ke halaman home
Sesuai
15 Klik menu disini � kembali mengisi buku tamu
Menampilkan form buku tamu Sesuai
16 Klik menu disini � kembali halaman home
Menampilkan halaman home Sesuai
155
17 Klik menu CONTACT US � informasi
Menampilkan informasi alamat dan kontak pengelola website
Sesuai
Tabel 4.45 Pengujian Black Box Sistem Oleh Pengguna
Pengujian pada admin yang dilakukan dengan melakukan test-case yang
di isi langsung dari pengguna admin.
No Rancangan Input-Output Hasil Yang Diharapkan Hasil
1 Klik menu LOGIN adminisrator � masuk ke menu utama admin
Menampilkan menu utama administrator
Sesuai
2 Klik menu ROUTEMAP administrator � Masuk ke halaman edit data trayek bus sedang
Menampilkan form daftar data tabular trayek dan layer yang tampil di WebGis
Sesuai
3 Klik tampilkam � masuk ke tampilan edit data tabular
Menampilkan form edit data tabular layer yang tampil di WebGis,sesuai dengan pilihannya
Sesuai
4 Klik link cetak � masuk ke tampilan cetak data tabular
Menampilkan preview report data tabular dan dialog printer sesuai dengan pilihan layer
Sesuai
5 Klik menu TERMINAL administrator � tampil form informasi terminal
Menampilkan form data terminal
Sesuai
6 Klik link edit � menampilkan menu form edit data tabular terminal
Menampilkan form edit data terminal
Sesuai
7 Klik link cetak � masuk ke tampilan cetak data tabular terminal
Menampilkan preview report data tabular terminal dan dialog printer
Sesuai
8 Klik menu BERITA administrator � tampil form data berita
Menampilkan form data berita
Sesuai
9 Klik menu edit � masuk ke tampilan edit data berita
Menampilkan form edit data berita
Sesuai
10 Klik menu delete berita � berita terhapus
Menghapus data berita Sesuai
11 Klik menu tambah data � Menampilkan form Sesuai
156
masuk ke form pengisian berita
pengisian berita
12 Klik menu BUKUTAMU administrator � masuk ke form data berita
Menampilkan form data berita
Sesuai
13 Klik menu hapus � buku tamu terhapus
Menghapus data buku tamu
Sesuai
14 Klik link cetak � masuk ke tampilan cetak data buku tamu
Menampilkan preview report data buku tamu
Sesuai
15 Klik Logout � Keluar
dari menu admin
Kembali ke menu login
admin
Sesuai
Tabel 4.46 Pengujian Black Box Sistem Oleh Administrator
4.5.3 Pengujian Kuisioner Sistem
Pada tahap kali ini, penulis menguji kelayakan sistem secara
sederhana yang dilakukan dengan metode kuisioner secara acak dengan
menunjukan langsung Sistem Informasi Spasial Berbasis Web Pada Trayek
Bus Sedang ke objek kuisioner, objek kuisionernya diberikan ke instansi
Dinas Perhubungan selaku administrator sistem dan ke masyarakat selaku
pengguna sistem ini nantinya. Terdapat 2 pilihan didalam 3 tipe jenis
pertanyaan mengenai seputar sistem yang akan dijawab oleh masyarakat dan
Dinas Perhubungan yang nantinya dijadikan masukan dalam mengukur
kelayakan dari Sistem Informasi Spasial Berbasis Web Pada Trayek Bus
Sedang ini. Pada objek masyarakat dibedakan berdasarkan tingkatan
pendidikan yakni SD, SMP, SMA, S1, dan S2. Untuk objek Dinas
Perhubungan tidak ada perbedaan tingkatan. Tujuan dari kuisoner ini adalah
untuk mengukur sejauh mana tanggapan kedua aktor yaitu Dinas
157
Perhubungan dan Masyarakat yang nantinya sebagai pengguna sistem ini.
Berikut hasil kuisioner digambarkan dalam bentuk grafik.
Gambar 4.36 Grafik Kuisioner pada Dinas Perhubungan
Pada grafik kuisioner yang diberikan pada pegawai Dinas
Perhubungan, diketahui 18 orang setuju akan tampilan Sistem Informasi
Spasial Berbasis Web Pada Trayek Bus Sedang ini, dan 2 Orang kurang
setuju pada tampilan sistem ini. Jika berdasarkan fungsi sistem 17 orang
setuju pada fungsi yang terdapat pada sistem ini dan 3 orang tidak setuju
pada fungsi yang terdapat pada sistem ini. Sedangkan berdasarkan
penggunaan teknologi yang digunakan pada sistem ini 19 orang setuju dan
1 orang tidak setuju.
158
Gambar 4.37 Grafik Kuisioner pada Masyarakat
Pada grafik kuisioner yang diberikan pada masyarakat, berdasarkan
tampilan diketahui 16 orang setuju akan tampilan Sistem Informasi Spasial
Berbasis Web pada Trayek Bus Sedang ini , dan 4 Orang kurang setuju
pada tampilan Sistem ini. Jika bedasarkan fungsi sistem 15 orang setuju
pada fungsi yang terdapat pada sistem ini dan 5 orang tidak setuju pada
fungsi yang terdapat pada sistem ini. Sedangkan berdasarkan penggunaan
teknologi yang digunakan pada sistem ini 16 orang setuju dan 4 orang tidak
setuju pada teknologi yang digunakan pada sistem ini.
159
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta
saran-saran yang bermanfaat bagi penulisan skripsi maupun pengembangan
aplikasi ini.
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem informasi spasial trayek bus sedang berbasis web ini dirancang
menggunakan tool berupa Adobe Dreamweaver 8 sebagai tools web
dan notepad ++ sebagai text editor, Adobe Photoshop sebagai image
editing, Arcview untuk pengolahan peta, ALOV map sebagai aplikasi
Webgis, PHP sebagai interface berbasis web dan MySQL sebagai
database sistem.
2. Sistem informasi spasial trayek bus sedang berbasis web ini nantinya
akan digunakan di Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek, Bidang
Angkutan Darat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, sebagai alat bantu
dalam mengetahui dan mengatur data trayek dan menjadi informasi
kepada masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi bus sedang dan
dapat mengetahui trayek bus sedang yang masih beroperasi di DKI
Jakarta secara visual peta.
3. Sistem informasi spasial trayek bus sedang berbasis web ini dibuat
untuk membantu Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek, Bidang
160
Angkutan Darat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam memenuhi
Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Tahun 2010 Tentang
Pencabutan Terhadap Trayek- Trayek Bus Yang Tidak Dilayani di DKI
Jakarta.
4. Sistem informasi spasial trayek bus sedang berbasis web ini dapat
mempermudah Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek, Bidang
Angkutan Darat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam mengganti
data data spasial yang terdapat pada peta informasi trayek, secara
langsung di browser, tanpa menggunakan perangkat lunak SIG terlebih
dahulu.
5. Sistem informasi spasial ini dibuat dengan berbasis web sehingga
mudah diakses oleh masyarakat sebagai calon penumpang bus sedang
5.2 Saran
Sistem yang dibangun masih memiliki beberapa kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dikembangkan agar
menjadi lebih baik, antara lain :
1. Sebaiknya aplikasi ini dapat melakukan searching data trayek dengan
dua cara, yaitu mencari dengan key no trayek dan key nama trayek
langsung di tampilan spasialnya .
2. Data spasial dan data tabular untuk membangun peta DKI Jakarta yang
digunakan dalam penelitian serupa diharapkan lebih detail, lengkap,
terbaru dan terperinci, sehingga informasi yang diberikan lebih jelas.
161
3. Pengembangan bentuk sistem sejenis dalam bentuk sistem mobile,
(Android,Symbian,J2me,Blackberry)
162
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka
Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep
Dasar.(Perspektif Geodesi dan Geomatika) Bandung : Informatika.
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar .
Bandung : Informatika.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi
Syafii, M. 2005 . Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MySql. Yogyakarta:
Andi.
Syahrizal.,Merwin, 2005. Pengantar Jaringan Komputer, Yogyakarta: STMIK
Amikom
Turban Efraim, R Kelly Rainer jr, Richard E, Potter. 2006. Pengantar Teknologi
Informasi, Jakarta : Salemba Infotek
Turban Efraim, Aranson E. Jay, Liang Ting-Peng. 2005. Decision Support
Systems and Intelligent Systems – Jilid 1. Yogyakarta: Andi.
Whitten, Jeffrey L, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman. 2004. System Analysis
and Design Methods. 6th Edition. New York: McGraw-Hill.
163
\
DAFTAR LITERATUR PENDUKUNG
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: Km 35 Tahun 2003 Tentang
Penyelenggaran Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum.
Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Dki Jakarta Nomor 372 Tahun
2010 Tentang Pencabutan Terhadap Trayek-Trayek Bus Kota Yang Tidak
Dilayani.
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 97 Tahun
2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan.
Sanjaya, Hartanto. 2004. Membangun WebGIS yang Portabel dengan AlovMap:
59hlm.http://www.snips.com/doc/3db4ce14-5345-47de-qc65-
5qfbc8c27a/webGIS-ALOV-modul 02 Februari 2010 Pk. 12:08 WIB
Sekertariat Jendral Pusat Data dan Informasi . 2007. Informasi Transportasi
Departemen Perhubungan Tahun 2007, Jakarta: Departemen Perhubungan.
Sub Bina Usaha Angkutan Jalan. 2008. Daftar Trayek/Rute Bus Sedang. Jakarta:
Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
164
DAFTAR LITERATUR PEMBANDING
http://hartanto.wordpress.com/2006/01/26/alov-pendekatan/
Diakses pada tanggal 23 Maret 2011 Pkl. 12:17 WIB
http://hartanto.wordpress.com/2007/03/05/mengenal-webgis-dengan-alovmap/
Diakses pada tanggal 2 Februari 2011 Pkl. 14:23 WIB
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/02/bayu-webgisalovmap.zip
Diakses pada tanggal 14 Februari 2011 Pkl. 10:12 WIB
http://dennycharter.wordpress.com/2008/05/08/konsep-dasar-web-gis/
Diakses pada tanggal 21 Februari 2011 Pkl. 12:40 WIB
http://www.clickgeo.com.br/ALOVMap_TMJavaFreeJavaGIS.pdf
Diakses pada tanggal 20 Desember 2010 Pkl. 12.20 WIB
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
xxvi
Lampiran Wawancara
Nama Responden : Bapak Kelik Setiawan
Jabatan : Staff Bidang angkutan darat,Seksi Angkutan Orang
Dalam Trayek
Tempat : Gedung Dinas Perhubungan JL.Taman Jatibaru No.1
Jakarta Pusat
Telp : 35013149
Tanggal : 17 november 2010
Penulis : Assalamualaikum wr.wb pak. Selamat siang saya Taufan dari
mahasiswa UIN Jakarta.
Bapak Kelik : Walaikumsalam wr.wb, iya saya sudah terima disposisi suratnya.
Ada yang bisa saya bantu mas?
Penulis : Begini pak dalam kesempatan ini, saya ingin menanyakan
beberapa hal menyangkut penelitian yang saya lakukan di
DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA,
Bapak kelik : Tanyakan saja.
Penulis : Begini pak, bagaimana selama ini DINAS PERHUBUNGAN
Mengetahui trayek atau rute angkutan yang beroperasi di DKI
JAKARTA?
Bapak Kelik : Masih sangat sederhana. Hanya menggunakan draft berbentuk
kertas
xxvii
Penulis : Cara seperti itu sudah efektif?
Bapak kelik : Sangat tidak efektif, sangat kesulitan dalam pencarian
datanya,dan sangat sulit menggambarkan rute atau trayek yang
beroperasi di DKI JAKARTA, karena tidak ada tampilan
visualnya, padahal dalam PERATURAN GUBERNUR
kamilah yang bertanggung jawab.
Penulis : PERATURAN GUBERNUR nomer berapa pak?
Bapak Kelik : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA NOMOR 97 TAHUN 2009 Pasal 3 ayat
2. tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS
PERHUBUNGAN.
Penulis : Bisa lihat peraturan gubernurnya pak?
Bapak Kelik : Tentu saja.
Penulis : Menurut pasal 3 ayat 2 disitu dijelaskan bahwa DINAS
PERHUBUNGAN DKI JAKARTA adalah yang bertanggung
jawab dalam penetapan, penataan dan rekomendasi serta
evaluasi Jaringan trayek yang beroperasi di DKI
JAKARTA.bagaimana selama ini mekanismenya pak?
Bapak kelik : Mekanismenya kita hanya mengevaluasi setiap beberapa tahun
Trayek yang sudah tidak efektif, Kalo dirasa kurang efektif
maka akan kita hapus jalur trayeknya.
Penulis : Apakah hanya kurang efektif saja langsung dihapus pak?
xxviii
Bapak kelik : Tentu saja tidak, ada pertimbangan kami yang lain, seperti
kualitas layanan trayeknya, kondisi armada dalam pelayanan
trayeknya, kualitas supir armada di trayeknya, tidak melayani
sesuai trayeknya dan lain lain.
Penulis : Jadi kualitas pelayanan juga dipertimbangkan pak?
Bapak kelik : Tentu saja , bahkan baru baru ini ada keputusan dari Kepala
Dinas Perhubungan tentang ini, yaitu Keputusan Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Dki Jakarta Nomor 372 Tahun 2010
Tentang Pencabutan Terhadap Trayek-Trayek Bus Kota Yang
Tidak Dilayani.
Penulis : Keputusan ini sudah diimplementasikan pak?
Bapak kelik : Sudah, ada sekitar 63 pencabutan trayek bus besar. Semua ini
akibat pelanggaran yang saya sebutkan tadi, kedepannya kami
akan menerapkannya pada bus sedang dan bus kecil.
Penulis : Untuk kualitas pelayanan dan pelanggaran di lapangan, bagaimana
DINAS PERHUBUNGAN mendapatkan datanya dengan kondisi
di lapangan pak?
Bapak kelik : Itu dya mas,kami masih kesulitan mengetahui kondisi di lapangan
sebenarnya terkait kualitas pelayanan bus yang beroperasi.
Penulis : Bagaimana mekanisme laporannya pak?
Bapak kelik : Selama ini hanya inspeksi petugas di lapangan dan itupun
sangattidak relevan dan efektif
Penulis : Sangat tidak efektif dan tidak relevan bagaimana pak?
xxix
Bapak kelik : Iya, karena kita hanya menerima laporan ketika inspeksi saja dan
mendengar dari beberapa orang saja,kadang hanya dari mulut ke
mulut. Padahal kan masyarakatlah pengguna jasa angkutan umum
ini.
Penulis : Tidak ada kah aplikasi berbasis web yang langsung bisa
menampilkan keluhan dari masyarakat mengenai perilaku angkutan
umum yang beroperasi di DKI Jakarta?
Bapak kelik : Belum ada,dan kami sangat membutuhkannya
Penulis : Untuk sekarang ini jenis angkutan apa saja yang mendesak untuk
divisualisasikan mengingat ada 3 jenis klasifikasi angkutan bus
besar, bus sedang dan bus kecil pak?
Bapak kelik : Bus sedang, seperti yang saya bilang tadi karena bus sedang dalam
proses restrukturisasi trayek setelah bus besar tadi, maka data
trayek trayeknya akan kami kaji dan kami evaluasi.
Penulis : Jadi rencananya dalam penelitian saya akan membuatkan sebuah
aplikasi berbasis web mengenai trayek angkutan umum bus sedang
yang beroperasi di jakarta, yang nantinya berisi informasi
mengenai rute yang dilalui angkutan umum bus sedang, dalam
bentuk spasial atau visualiasi peta,dan nantinya juga berisi fungsi
komentar yang dapat langsung dikomentari masyarakat mengenai
perilaku angkutannya yang beroperasi di jakarta sesuai dengan
trayek masing masing.
Bapak kelik : Wah saya sangat sangat setuju, itu akan membantu kami dalam
mengawasi dan mengetahui serta mengevaluasi angkutan umum
bus sedang yang ada. terutama dalam mencari dan mengatur data
trayek yang ada.karena sekarang itulah yang kami butuhkan
Penulis : Bagaimana saya mendapatkan informasi dan data-data untuk
xxx
penelitian saya? apakah bapak memiliki data-data tersebut?
Bapak kelik : Kami memiliki data mengenai trayek bus sedang secara
lengkap.kami terakhir mengevaluasinya tahun 2008 dan tahun ini
kami akan mengevaluasi kembali. Jika aplikasi anda selesai akan
sangat membantu kami.
Penulis : Apa saja tampilan yang dibutuhkan DINAS PERHUBUNGAN di
dalam peta yang rencananya akan saya buat pak?
Bapak kelik : Tentunya jalanan jakarta. Jalanan arteri dan kolektor sudah cukup,
karena bus sedang tidak melewati jalan kecil hanya melewati jalan-
jalan besar, terminal tentunya, dan juga mungkin fasilitas
pendukung seperti stasiun, rumah sakit dan kantor polisi bisa juga
dimasukkan.
Penulis : Untuk data terminalnya ada pak?
Bapak kelik : Kami memiliki data terminal mulai dari tipe terminalnya, tahun
peresmiannya jenis, lokasi dan luas dari terminal tersebut.
Penulis : Apakah dishub akan memberikan data yang saya butuhkan dan
bersedia membantu saya dalam penelitian dan pembuatan aplikasi
ini?
Bapak kelik:Kami akan membantu dan memberikan data sesuai dengan
Kemampuan dan data yang ada.
Penulis : Dalam informasi trayek angkutan bus sedang apa saja yang
dibutuhkan selain nama angkutan dan rutenya pak?
xxxi
Bapak kelik : Sesuaikan dengan daftar yang akan saya berikan nanti, disitu berisi
jenis angkutan atau nama perusahaannya, no trayeknya, nama trayek
atau nama jurusan dan asalnya,terminalnya, wilayah, sudin dan rute
berangkat yang dilalui serta rute kembali yang dilalu. Itu adalah
standarisasi informasi trayek yang dimiliki oleh Dinas
Perhubungan.
Penulis : Untuk komentar dari masyarakat, informasi apa saja yang ingin
didapat pak?
Bapak kelik : Nama, email jenis angkutan atau nama perusahaanya, nomer
trayeknya dan nomer plat kendaraannya serta komentarnya, ini
untuk mempermudah kami mengetahui secara detail angkutan mana
yang bermasalah untuk diproses.
Penulis : Untuk administrator , siapakah yang dapat mengubah isi data dari
aplikasi ini jika selesai nantinya pak?
Bapak kelik : Kepala bidang angkutan darat,dan laporannya kepada kepala
DINAS PERHUBUNGAN.
Penulis : Jika aplikasi saya selesai apakah bapak mau membantu mengkoreksi
rute yang saya gambarkan secara visual?
Bapak kelik : Tentu saja.seperti yang saya bilang tadi, saya akan membantu anda
dalam pembuatan aplikasi ini.
Penulis : Selain menu tampilan peta trayek, terminal , komentar , apalagi yang
kira kira dibutuhkan oleh DINAS PERHUBUNGAN pak?
xxxii
Bapak kelik : Menu berita, kami terkadang masih kesulitan mempublikasikan
beberapa berita yang menyangkut tanggung jawab kami.karena
aplikasi yang nantinya akan anda buat berbasis web, saya rasa menu
ini cukup tepat.
Penulis : Apa saja hal yang menjadi tanggung jawab DINAS
PERHUBUNGAN yang nantinya akan dipublikasikan pak?
Bapak kelik: Seputar perparkiran, transjakarta, trayek dan seputar hal
DINAS PERHUBUNGAN
Penulis : Pertanyaan terakhir pak. Apabila aplikasi ini selesai, apakah aplikasi
ini akan digunakan oleh DINAS PERHUBUNGAN?
Bapak kelik: Tentu saja.tentunya kami akan bicarakan dulu dengan
orang terkait.
Penulis : Terima kasih atas waktunya bapak kelik semoga aplikasi ini dapat
selesai dan benar sesuai kebutuhan DINAS PERHUBUNGAN.
Bapak Kelik: Sama-sama, sukses juga buat penelitian dan pembuatan aplikasi
anda kami akan mendukung anda jika membutuhkan data-data
dan informasi yang menyangkut penelitian anda.
Penulis : Terima kasih pak, Semoga saja, untuk legalitas penelitian
saya, mohon tanda tangan di lampiran wawancara yang saya buat
pak.
Bapak Kelik : Oke
xxxiii
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
Bidang Angkutan Darat
Kelik Setiawan
NIP : 197903272010011013
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
xxxiv
PRINT SCREEN
Halaman Home Pengunjung
xxxv
xxxvi
Halaman RouteMap Pengungjung
Halaman List Trayek Pengungjung
xxxvii
Halaman Terminal Pengungjung
xxxviii
Halaman Berita Pengungjung
xxxix
xl
Halaman Buku Tamu Pengungjung
Halaman Contact Us Pengungjung
Halaman Login Adminstrator
xli
Halaman Home Adminstrator
xlii
Halaman RouteMap Administrator
Halaman Edit RouteMap Administrator
xliii
Halaman Form Edit RouteMap Administrator
Halaman Laporan RouteMap Administrator
xliv
Halaman Terminal Administrator
Halaman Form Edit Terminal Administrator
xlv
Halaman Cetak Terminal Administrator
Halaman Berita Administrator
xlvi
Halaman Form Edit Data Berita Administrator
Halaman Form Tambah Data Berita Administrator
xlvii
Halaman Form Cetak Data Berita Administrator
Halaman Form Data Buku Tamu Administrator
xlviii
Halaman Form Cetak Data Buku Tamu Administrator
Halaman Logout Administrator
LAMPIRAN 8
xlix
Membangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web Pada Trayek Bus
Sedang (Studi Kasus : DKI Jakarta)
1. Mengidentifikasi Data Spasial
Dari hasil wawancara, data spasial yang dibutuhkan dalam membangun sistem
informasi spasial trayek kota berbasis Web diklasifikasikan kedalam beberapa
layer, yaitu :
a. Provinsi
� Provinsi.shp
b. Kota
� Kota.shp
c. Jalan
� Jalan.shp
d. Jalan tol
� Jalan tol.shp
e. Rumah sakit
� Rumahsakit.shp
f. Terminal
� Terminal.shp
g. Kantorpolisi
� Kantor Polisi.shp
h. Metromini
� Metromini.shp
i. Kopaja
� Kopaja.shp
j. Koantasbima
� Koantasbima.shp
k. Kopamijaya
� Kopamijaya.shp
l. Jewadianmitra
� Jewadianmitra.shp
l
2. Digitasi Wilayah DKI Jakarta
a. Jalankan software Arcview 3.3
b. Pilih With a new view pada kotak dialog, kemudian klik OK
c. Pada kotak dialog add data klik NO
d. Setelah masuk ke tampilan utama (view1), klik file� Ekstensions (untuk
mengaktifkan ekstensi JPEG (JFIF) Image Support dan Register and
Transform Tool)
e. Aktifkan JPEG (JFIF) Image Support dan Register and Transform Tool
dengan cara mengkliknya, kemudian Klik OK
li
f. Kemudian masukkan peta yang akan didigitasi dengan cara klik icon atau
dengan cara mengklik view� Add Theme (CLTR+T)
g. Setelah itu, akan tampil kotak dialog add theme, pilih direktori (drives) tempat
anda menyimpan file peta (*.jpg), pilih image data source pada data source
types.
lii
h. Setelah keluar file yang akan didigitasi, klik pada file, kemudian klik OK
i. Aktifkan file yang akan didigitasi dengan cara mengklik file tersebut,
kemudian akan tampil gambar file peta yang akan didigitasi
liii
j. Setelah peta berhasil ditampilkan, tahapan berikutnya adalah mengrektifikasi/
meregister peta. Tujuannya adalah untuk memberikan skala yang benar pada
peta dengan jalan memberikan koordinat bumi (koordinat geografi atau UTM)
kepada peta tersebut. Hal ini berguna untuk keperluan penghitungan jarak dan
luas dengan benar. Caranya adalah dengan mengaktifkan fasilitas extention
register and transform dari menu view � register and transform tool
k. Pada tampilan tool register and transform, klik button (source point),
kemudian tentukan empat (4) titik kontrol, gunakan zoom in untuk
memperbesar wilayah yang akan diberikan titik kontrol
l. Setiap kita telah mentukan titik kontrol, akan tampil kotak dialog geographic
point projector. Pada kotak dialog tersebut, isikan koordinat X pada kolom X
coordinate dan koordinat Y pada kolom Y coordinate
liv
m. Jika setiap kolom telah terisi dengan koordinat, klik Apply, kemudian akan
tampil kotak dialog Projector untuk memilih output unit peta. Pilih
meters�OK. Setelah itu akan tampil kotak dialog Projection Properties, klik
OK
n. Setelah empat (4) titik kontrol selesai, simpan koordinat tersebut dengan
mengklik Write World File dengan catatan RMS Error nilainya harus <1,
karena semakin besar nilai RMS-nya, semakin besar pula tingkat kesalahan
pada penentuan titik kontrolnya.
o. Setelah file peta sudah direktifikasi kemudian mulai mendigit dengan
membedakan tiap jenis data yang akan didigit (data titik/point, data garis/line
dan data area/polygon). Caranya adalah dengan memilih menu View ���� New
Theme.
lv
p. Selanjutnya
q. Khusus untuk mendigit LINE dan POLYGON sebelum mulai menggambar
terlebih dahulu diatur Snap Distance-nya, hal ini berguna untuk menyambung
garis secara otomatis dalam radius Snap yang dibuat. Caranya yaitu
mengaktifkan tombol Snap Distance (di dalam kanvas putih klik kanan tahan
kemudian posisikan pada Enable General Snapping), setelah itu akan muncul
tombol klik tombol tersebut untuk membuat jarak radius.
r. Untuk pengisian data tabular (*.dbf), Klik open icon theme table , maka
akan tampil tabel theme yang akan diisikan
lvi
s. Untuk mengedit data tabular, klik tabel�start edit
t. Untuk menambah field tabel, klik menu edit�add filed
u. Setelah itu akan tampil kotak dialog field definitions, masukkan nama field,
type data, dan widht data. klik “OK”. Maka filed tersebut telah siap untuk diisi
v. Jika telah selesai mengisi data tabulat klik menu tabel�stop edit
lvii
3. Membangun WebGIS dengan Menggunakan ALOV Map V0.96
Setelah semua data spasial selesai didigitasi, tahapan selanjutnya adalah
menyiapkan ruang kerja (folder peta) ALOV Map. Ruang kerja ini berisikan paket
data ALOV Map V0.96, dan semua data spasial yang digunakan, sehingga urutan
direktorinya menjadi tersusun rapih. Berikut ruang kerja yang dibuat dalam
pembuatan webGIS trayek kota bus sedang dengan studi kasus Dki Jakarta
Setelah membuat ruang kerja ALOV Map, selanjutnya membuat file XML
dan HTML. File XML ini berfungsi untuk memfasilitasi pendefinisian tag dan
hubungan terstruktur antar tag atau dengan kata lain XML berfungsi untuk
memanggil data spasial agar dapat ditampilkan pada file HTML. Sedangkan file
HTML berfungsi menampilkan data spasial yang telah dimasukkan ke dalam file
XML untuk ditampilkan pada browser.
lviii
Berikut isi dari tiap-tiap file XML dan HTML pada pembangunan sistem
informasi spasial berbasis web pada trayek kota bus sedang ini.
a . XML dan HTML
<?xml version="1.0"?> <!---Fungsi keterangan maps unit dan awal project--> <project zoomunits="meters" mapunits="degrees"> <!---Fungsi Pengganti Keterangan Domain--> <domain name="Jakarta Barat" xmin="106.41546" ymin="-6.113745" xmax="106.47391" ymax="-6.081168"/> <domain name="Jakarta Utara" xmin="106.446166" ymin="-6.085065" xmax="106.504616" ymax="-6.052489"/> <domain name="Jakarta Pusat" xmin="106.472248" ymin="-6.121434" xmax="106.530698" ymax="-6.088858"/> <domain name="Jakarta Timur" xmin="106.513033" ymin="-6.139515" xmax="106.571483" ymax="-6.106938"/> <domain name="Jakarta Selatan" xmin="106.452972" ymin="-6.174585" xmax="106.511422" ymax="-6.142008"/> <!---Fungsi Pengganti Keterangan Domain--> <!---Fungsi Pengganti kelompok tema peta--> <map name="MetroMini" index="m1"/> <map name="Kopaja" index="m2"/> <map name="Kopamijaya" index="m3"/> <map name="KoantasBima" index="m4"/> <map name="Jewadianmitra" index="m5"/> <!---Fungsi Pengganti kelompok tema peta--> <!---keterangan layer propinsi--> <layer name="Propinsi" visible="yes" map="m1 m2 m3 m4 m5"
zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/propinsi.shp"/> <symbol fill="0:128:192" outline="0:0:0" size="6"
align="0"/> </layer> <!----keterangan layer kota---> <layer name="kota" visible="yes" map="m1 m2 m3 m4 m5 "
zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/kota.shp"> <metadata>
lix
<meta id="51" content="nama_kota"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="nama_kota"> <symbol val="Jakarta timur" fill="251:165:158"/> <symbol val="Jakarta selatan" fill="201:198:198"/> <symbol val="Jakarta pusat" fill="13:190:175"/> <symbol val="Jakarta barat" fill="196:214:245"/> <symbol val="Jakarta utara" fill="252:251:251"/> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="" showlegend="no" > <symbol size="10" font="dialog" position="0"/> </renderer> </layer> <!----keterangan layer kota---> <!---keterangan layer jalan---> <layer name="Jalan" visible="yes" > <dataset url="./map/spasial/jalan.shp"> <metadata> <meta id="51" content="nama_jln"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="default" > <symbol outline="170:170:170"/> </renderer> <renderer type="label" equal="yes" labelfield="nama_jln" symbolfield="id"showlegend="no"> <symbol val="1" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="2" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="3" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="4" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="5" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="5" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="6" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="7" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="8" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="9" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="10" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="11" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="12" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="13" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="14" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="15" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="16" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="17" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="18" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="19" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="20" font="Dialog" size="10" align="1" />
lx
<symbol val="21" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="22" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="23" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="24" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="25" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="26" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="27" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="28" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="29" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="30" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="31" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="32" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="33" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="34" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="35" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="36" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="37" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="38" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="39" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="40" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="41" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="42" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="43" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="44" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="45" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="46" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="47" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="48" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="49" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="50" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="51" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="52" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="53" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="54" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="55" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="56" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="57" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="58" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="59" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="60" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="61" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="62" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="63" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="64" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="65" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="66" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="67" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="68" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="69" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="70" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="71" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="72" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="73" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="74" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="75" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="76" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxi
<symbol val="77" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="78" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="79" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="80" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="81" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="82" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="83" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="84" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="85" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="86" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="87" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="88" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="89" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="90" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="91" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="92" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="93" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="94" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="95" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="96" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="97" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="98" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="99" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="100" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="101" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="102" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="103" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="104" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="105" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="106" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="107" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="108" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="109" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="110" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="111" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="112" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="113" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="114" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="115" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="116" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="117" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="118" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="119" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="120" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="121" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="122" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="123" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="124" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="125" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="126" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="127" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="128" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="129" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="130" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="131" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="132" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxii
<symbol val="133" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="134" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="135" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="136" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="137" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="138" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="139" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="140" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="141" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="142" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="143" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="144" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="145" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="146" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="147" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="148" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="149" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="150" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="151" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="152" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="153" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="154" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="155" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="156" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="157" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="158" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="159" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="160" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="161" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="162" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="163" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="164" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="165" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="166" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="167" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="168" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="169" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="170" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="171" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="172" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="173" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="174" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="175" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="176" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="177" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="178" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="179" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="180" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="181" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="182" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="183" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="184" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="185" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="186" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="187" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="188" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxiii
<symbol val="189" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="190" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="191" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="192" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="193" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="194" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="195" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="196" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="197" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="198" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="199" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="200" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="201" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="202" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="203" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="204" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="205" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="206" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="207" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="208" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="209" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="210" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="211" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="212" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="213" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="214" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="215" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="216" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="217" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="218" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="219" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="220" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="221" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="222" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="223" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="224" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="225" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="226" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="227" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="228" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="229" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="230" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="231" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="232" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="233" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="234" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="235" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="236" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="237" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="238" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="239" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="240" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="241" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="242" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="243" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="244" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxiv
<symbol val="245" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="246" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="247" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="248" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="249" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="250" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="251" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="252" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="253" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="254" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="255" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="256" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="257" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="258" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="259" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="260" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="261" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="262" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="263" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="264" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="265" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="266" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="267" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="268" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="269" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="270" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="271" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="272" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="273" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="274" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="275" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="276" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="277" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="278" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="279" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="280" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="281" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="282" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="283" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="284" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="285" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="286" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="287" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="289" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="290" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="291" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="292" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="293" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="294" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="295" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="296" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="297" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="298" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="299" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="300" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="301" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxv
<symbol val="302" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="303" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="304" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="305" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="306" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="307" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="308" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="309" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="310" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="311" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="312" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="313" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="314" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="315" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="316" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="317" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="318" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="319" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="320" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="321" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="322" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="323" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="324" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="325" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="326" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="327" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="328" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="329" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="330" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="331" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="332" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="333" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="334" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="335" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="336" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="337" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="338" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="339" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="340" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="341" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="342" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="343" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="344" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="345" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="346" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="347" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="348" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="349" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="350" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="351" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="352" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="353" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="354" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="355" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="356" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="357" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxvi
<symbol val="358" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="359" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="360" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="361" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="362" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="363" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="364" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="365" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="366" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="367" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="368" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="369" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="370" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="371" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="372" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="373" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="374" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="375" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="376" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="377" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="378" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="379" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="380" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="381" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="382" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="383" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="384" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="385" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="386" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="387" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="388" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="389" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="390" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="391" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="392" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="393" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="394" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="395" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="396" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="397" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="398" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="399" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="400" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="401" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="402" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="403" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="404" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="405" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="406" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="407" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="408" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="409" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="410" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="411" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="412" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="413" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxvii
<symbol val="414" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="415" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="416" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="417" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="418" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="419" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="420" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="421" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="422" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="423" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="424" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="425" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="426" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="427" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="428" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="429" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="430" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="431" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="432" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="433" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="434" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="435" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="436" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="437" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="438" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="439" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="440" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="441" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="442" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="443" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="444" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="445" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="446" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="447" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="448" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="449" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="450" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="451" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="452" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="453" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="454" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="455" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="456" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="457" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="458" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="459" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="460" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="462" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="463" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="464" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="465" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="466" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="467" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="468" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="469" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="470" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxviii
<symbol val="471" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="472" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="473" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="474" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="475" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="476" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="477" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="478" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="479" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="480" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="481" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="482" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="483" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="484" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="485" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="486" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="487" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="488" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="489" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="490" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="491" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="492" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="493" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="494" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="495" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="496" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="497" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="498" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="499" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="500" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="501" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="502" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="503" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="504" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="505" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="506" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="507" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="508" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="509" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="510" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="511" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="512" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="513" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="514" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="515" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="516" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="517" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="518" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="519" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="520" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="521" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="522" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="523" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="524" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="525" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="526" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxix
<symbol val="527" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="528" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="529" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="530" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="531" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="532" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="533" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="534" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="535" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="536" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="537" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="538" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="539" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="540" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="541" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="542" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="543" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="544" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="545" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="546" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="547" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="548" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="549" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="550" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="551" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="552" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="553" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="554" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="555" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="556" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="557" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="558" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="559" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="560" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="561" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="562" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="563" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="564" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="565" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="566" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="567" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="568" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="569" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="570" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="571" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="572" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="573" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="574" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="575" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="576" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="577" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="578" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="579" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="580" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="581" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="582" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxx
<symbol val="583" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="584" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="585" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="586" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="587" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="588" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="589" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="590" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="591" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="592" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="593" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="594" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="595" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="596" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="597" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="598" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="599" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="600" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="601" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="602" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="603" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="604" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="605" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="606" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="607" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="608" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="609" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="610" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="611" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="612" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="613" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="614" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="615" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="616" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="617" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="618" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="619" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="621" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="622" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="623" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="624" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="625" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="626" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="627" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="628" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="629" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="630" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="631" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="632" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="633" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="634" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="635" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="636" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="637" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="638" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="639" font="Dialog" size="10" align="1" />
lxxi
<symbol val="640" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="641" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="642" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="643" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="644" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="645" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="646" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="647" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="648" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="649" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="650" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="651" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="652" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="653" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="654" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="655" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="656" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="657" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="658" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="659" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="660" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="661" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="662" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="663" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="664" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="665" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="666" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="667" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="668" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="669" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="670" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="671" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="672" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="673" font="Dialog" size="10" align="1" /> <symbol val="674" font="Dialog" size="10" align="1" /> </renderer> </layer> <!---keterangan layer jalan---> <!----keterangan layer jalan jalantol--> <layer visible="yes" name="Jalan tol" map="m1 m2 m3 m4 m5" zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/jalan tol.shp" fill="255:165:74"/> <renderer> <symbol style="5"/> </renderer> </layer> <!----keterangan layer jalan jalantol--> <!----keterangan layer metromini----> <layer name="Metromini" visible="no" map="m1" zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/metromini.shp"> <metadata> <meta id="51" content="no_tryk"/> <meta id="63" content=""/>
lxxii
</metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="no_tryk"> <symbol val="b80" outline="215:175:40"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="b82" outline="0:128:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="b83" outline="171:251:4"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="b84" outline="249:6:24"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="b85" outline="215:175:40"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="b86" outline="159:206:49"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="b92" outline="107:209:46"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p01" outline="255:4:180"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p03" outline="111:90:165"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p05" outline="44:211:69"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p07" outline="47:208:159"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p10" outline="83:164:172"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p11" outline="85:87:170"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p15" outline="128:64:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="p17" outline="118:128:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s60" outline="7:128:1"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s61" outline="2:125:103"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s62" outline=="14:71:144"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s64" outline="37:90:84"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s69" outline="46:82:51"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s70" outline="68:73:64"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s71" outline="50:40:87"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s72" outline="100:28:79"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s74" outline="106:21:23"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s75" outline="16:4:123"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s76" outline="0:128:122"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol>
lxxiii
<symbol val="s77" outline="255:0:128"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s78" outline="255:128:255"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s79" outline="64:0:64" > <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s610" outline="64:128:128"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s611" outline="128:128:64"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s619" outline="33:0:102"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="s640" outline="53:54:48"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t40" outline="95:250:50"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t41" outline="154:155:145"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t42" outline="105:39:41"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t43" outline="128:0:128"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t44" outline="47:144:14"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t45" outline="79:85:43"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t46" outline="36:91:90"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t47" outline="18:20:149"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t49" outline="255:255:155"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t50" outline="164:164:164"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t51" outline="53:206:83"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t52" outline="0:64:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t53" outline="0:64:128" > <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t54" outline="255:255:255" > <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t58" outline="46:30:18"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t506" outline="184:2:253"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="t508" outline="1:126:154"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="u23" outline="67:5:250"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="u24" outline="153:255:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="u29" outline="200:55:55"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol> <symbol val="b30" outline="199:141:56"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt"/></symbol>
lxxiv
</renderer> <renderer type= "Label" labelfield="no_tryk" showlegend="no" > <symbol size="15" font="arial" position="0" style="bold"/> </renderer> </layer> <!----keterangan layer metromini----> <!-------keterangan layer kopaja---> <layer name="Kopaja" visible="no" map="m2" zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/kopaja.shp"> <metadata> <meta id="51" content="no_tryk"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="no_tryk" > <symbol val="b86" outline="255:0:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="b87" outline="250:189:5"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="b88" outline="171:251:4"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="b93" outline="128:128:255"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="b94" outline="215:175:40"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="p06" outline="159:206:49"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="p16" outline="107:209:46"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="p19" outline="44:211:69"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="p20" outline="47:208:159"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s13" outline="92:138:163"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s602" outline="85:87:170"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s063" outline="128:64:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s065" outline="118:128:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s065a" outline="7:128:1"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s606" outline="2:125:103"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s608" outline="14:71:144"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s609" outline="37:90:84"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol>
lxxv
<symbol val="s612" outline="46:82:51"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s613" outline="68:73:64"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s614" outline="50:40:87"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s615" outline="100:28:79"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s616" outline="106:21:23"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s620" outline="16:4:123"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s63" outline="0:128:122"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s66" outline="255:0:128"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s68" outline="255:128:255"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t48" outline="64:0:64"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t57" outline="64:128:128"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t501" outline="128:128:64"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t502" outline="33:0:102"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="u27" outline="53:54:48"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s619" outline="95:250:50"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="no_tryk" showlegend="no" > <symbol size="15" font="arial" position="0" style="bold"/> </renderer> </layer> <!-------keterangan layer kopaja---> <!---keterangan layer kopamijaya---> <layer name="Kopamijaya" visible="no" map="m3" zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/kopamijaya.shp"> <metadata> <meta id="51" content="no_tryk"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="no_tryk" > <symbol val="p02" outline="0:128:122"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="p12" outline="255:0:128"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="u31" outline="255:128:255"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> </renderer>
lxxvi
<renderer type= "Label" labelfield="no_tryk" showlegend="no"> <symbol size="15" font="arial" position="0" style="bold"/> </renderer> </layer> <!---keterangan layer kopamijaya---> <!---keterangan layer koantasbima----> <layer name="Koantasbima" visible="no" map="m4" zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/koantasbima.shp"> <metadata> <meta id="51" content="no_tryk"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="no_tryk" > <symbol val="p102" outline="64:0:64"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="s621" outline="85:87:170"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t507" outline="128:64:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t509" outline="159:206:49"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t509a" outline="107:209:46"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="t510" outline="44:211:69"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="no_tryk" showlegend="no"> <symbol size="15" font="arial" position="0" style="bold"/> </renderer> </layer> <!---keterangan layer koantasbima----> <!---keterangan layer jewadianmitra----> <layer name="Jewadianmitra" visible="no" map="m5" zmin="1000"> <dataset url="./map/spasial/jewadianmitra.shp"> <metadata> <meta id="51" content="no_tryk"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="no_tryk" > <symbol val="bs03" outline="85:87:170"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="bs04" outline="128:64:0"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="bs05" outline="16:4:123"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> <symbol val="bs06" outline="0:128:122"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol>
lxxvii
<symbol val="bs07" outline="106:21:23"> <stroke width="4" cap="butt" join="butt" /></symbol> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="no_tryk" showlegend="no"> <symbol size="15" font="arial" style="bold" /> </renderer> </layer> <!---keterangan layer jewadianmitra----> <!----keterangan layer terminal---> <layer name="Terminal" visible="0" map="m1 m2 m3 m4 m5" zmin="1000"> <dataset url ="./map/spasial/terminal.shp"> <metadata> <meta id="51" content="nama_trml"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="nama_trml"> <symbol val="kampung rambutan" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Tanjung priok" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Muara angke" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Kalideres" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Senen" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Kampung Melayu" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Pulo Gadung" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Lebak bulus" size="10" image="images/bus.jpg" /> <symbol val="Rawamangun" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Grogol" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Kota" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Manggarai" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Pasar minggu" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Blok m" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Ragunan" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Klender" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="Cililitan" size="10" image="images/bus.jpg"/> <symbol val="PInang ranti" size="10" image="images/bus.jpg"/> </renderer>
lxxviii
<renderer type= "Label" labelfield="nama_trml" showlegend="no"> <symbol size="10" font="Dialog"/> </renderer> </layer> <!----keterangan layer terminal---> <!---keterangan layer stasiun---> <layer name="Stasiun" visible="0" map="m1 m2 m3 m4 m5" zmin="1000"> <dataset url ="./map/spasial/stasiun.shp"> <metadata> <meta id="51" content="nama_stasi"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="nama_stasi"> <symbol val="lenteng agung" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="Tanjung barat" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="duren kalibata" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="pasar minggu" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="cawang" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="tebet" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="jatinegara" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="manggarai" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="cikini" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="Gambir" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="sawah besar" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="tanah abang" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="senen" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="kemayoran" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="pesing" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="rawa buaya" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="kalideres" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="angke" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="kota" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="tanjung priok" image="images/stasiun.png"/>
lxxix
<symbol val="klender" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="buaran" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="cakung" image="images/stasiun.png"/> <symbol val="kebayoran lama" image="images/stasiun.png"/> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="nama_stasi" showlegend="no" > <symbol size="10" font="Dialog"/> </renderer> </layer> <!---keterangan layer stasiun---> <!---keterangan layer rumahsakit---> <layer name="Rumah sakit" visible="0" map="m1 m2 m3 m4 m5 " zmin="1000"> <dataset url ="./map/spasial/rumahsakit.shp"> <metadata> <meta id="51" content="nama_rmhsk"/> <meta id="63" content=""/> </metadata> </dataset> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="nama_rmhsk"> <symbol val="pasar rebo" image="images/hospital.png"/> <symbol val="harapan bunda" image="images/hospital.png"/> <symbol val="Mh thamrin" image="images/hospital.png"/> <symbol val="haji jakarta" image="images/hospital.png"/> <symbol val="polri" image="images/hospital.png"/> <symbol val="uki" image="images/hospital.png"/> <symbol val="tebet" image="images/hospital.png"/> <symbol val="medistra" image="images/hospital.png"/> <symbol val="tni al mintoharjo" image="images/hospital.png"/> <symbol val="bhakti mulia" image="images/hospital.png"/> <symbol val="harapan kita" image="images/hospital.png"/> <symbol val="sumber waras" image="images/hospital.png"/> <symbol val="jiwa grogol" image="images/hospital.png"/> <symbol val="asih trisna" image="images/hospital.png"/> <symbol val="husada" image="images/hospital.png"/>
lxxx
<symbol val="koja" image="images/hospital.png"/> <symbol val="pelabuhan jakarta" image="images/hospital.png"/> <symbol val="islam sukapura jakarta utara" image="images/hospital.png"/> <symbol val="harapan jayakarta" image="images/hospital.png"/> <symbol val="dharma nugraha" image="images/hospital.png"/> <symbol val="saint caroulous" image="images/hospital.png"/> <symbol val="cipto mangunkusumo" image="images/hospital.png"/> <symbol val="cikini " image="images/hospital.png"/> <symbol val="gatot subroto" image="images/hospital.png"/> <symbol val="satya negara" image="images/hospital.png"/> <symbol val="siloam hospital" image="images/hospital.png"/> <symbol val="cikini" image="images/hospital.png"/> <symbol val="gatot subroto" image="images/hospital.png"/> <symbol val="depkes" image="images/hospital.png"/> <symbol val="mitra internasional" image="images/hospital.png"/> <symbol val="agung" image="images/hospital.png"/> <symbol val="jakarta" image="images/hospital.png"/> <symbol val="islam" image="images/hospital.png"/> <symbol val="siloam hospital" image="images/hospital.png"/> <symbol val="pertamina jaya" image="images/hospital.png"/> <symbol val="pusat pertamina" image="images/hospital.png"/> <symbol val="marinir cilandak" image="images/hospital.png"/> <symbol val="fatmawati" image="images/hospital.png"/> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="nama_rmhsk" showlegend="no" > <symbol size="10" font="Dialog" /> </renderer> </layer> <!---keterangan layer rumahsakit---> <!------keterangan layer kantorpolisi---->
lxxxi
<layer name="Kantorpolisi" visible="0" map="m1 m2 m3 m4 m5 " zmin="1000"> <dataset url ="./map/spasial/kantorpolisi.shp"/> <renderer type="gradcolor" equal="yes" field="nama_kntrp"> <symbol val="poldajakarta" image="images/police.jpg"/> </renderer> <renderer type= "Label" labelfield="nama_kntrp" showlegend="no" > <symbol size="10" font="Dialog"/> </renderer> </layer> <!------keterangan layer kantorpolisi----> </project> <!------akhir project----->
4. Manipulasi Data Tabular (*.dbf) pada PHP
Dalam beberapa pengembangan webGIS menggunakan ALOV Map
sebelumnya, data tabular yang digunakan tidak dapat dimanipulasi menggunakan
bahasa pemrograman PHP. Namun, dalam penelitian ini data tabular dapat
dimanipulasi menggunakan PHP. Sebagai contoh akan digunakan metromini.dbf
Berikut langkah-langkahnya:
a. Aktifkan ekstensi php_dbase.dll pada file php.ini di dalam Phpmyadmin
dengan cara menghilangkan tanda “;”.
b. Kemudian buat file koneksi db.php pada folder yang sama dengan file .dbf
nya agar dapat diakses. Berikut script koneksi db.php yang dimaksud:
/////metromini filee------
case 'metromini':
//buka file dbase .dbf -nya
$file=dbase_open("../map/spasial/metromini.dbf",2);
if($file){
// terima semua kiriman data dari form dan simpen ke
dalam variabel
//id jadi reference parameter utama disini untuk update
data di dbf dan di mysql
$id=$_POST['id'];
$jns_angkut=$_POST['jns_angkut'];
$no_tryk=$_POST['no_tryk'];
$nama_tryk=$_POST['nama_tryk'];
$terminal=$_POST['terminal'];
$wilayah=$_POST['wilayah'];
$sudin=$_POST['sudin'];
$rute_berangkat=$_POST['rute_berangkat'];
lxxxii
$rute_kembali=$_POST['rute_kembali'];
$id_kota = $_POST['id_kota'];
$id_terminal = $_POST['id_terminal'];
$id_rute = $_POST['id_rute'];
//query untuk mendapatkan id_angkut
$sql_id_angkut = "SELECT id_angkut FROM
angkutan WHERE id_ref = '$id' AND id_jnsangkut = '1'";
$query_angkut = mysql_query($sql_id_angkut);
$row_angkut = mysql_fetch_array($query_angkut);
$id_angkut = $row_angkut['id_angkut'];
// update data di dbase
$array_baru=array($id, $jns_angkut, $no_tryk,
$nama_tryk, $terminal, $wilayah, $sudin, $rute_berangkat, $rute_kembali);
dbase_replace_record($file, $array_baru, $id);
//update di table rute
$sql_rute = "UPDATE rute SET
rute_berangkat = '$rute_berangkat', rute_kembali=
'$rute_kembali' WHERE id_rute = '$id_rute'";
mysql_query($sql_rute);
//update di table angkutan
$sql_angkutan = "UPDATE angkutan SET
id_jnsangkut = '1',
no_tryk = '$no_tryk', nama_tryk = '$nama_tryk',
terminal = '$terminal',
wilayah = '$wilayah', sudin = '$sudin',
id_rute = '$id_rute', id_kota = '$id_kota', id_terminal =
'$id_terminal' WHERE id_angkut = '$id_angkut'";
mysql_query($sql_angkutan);
//insert di table angkutan_minor untuk back up data
$tgl = tgl();
$sql_minor = "INSERT INTO angkutan_minor
VALUES('','$id_angkut','1','$no_tryk','$nama_tryk',
'$terminal','$wilayah','$sudin','$id_rute','$id_kota','$terminal','$tgl')";
mysql_query($sql_minor);
header("Location: metromini.php");
lxxxiii
}
else{
header("Location: metromini.php");
}
break;
c. Pada saat data tabular tersambung, diharapkan untuk tidak membuka file
.dbf, hal tersebut dapat mengakibatkan koneksi terputus.
d. Langkah selanjutnya membuat file metromini.php untuk menampilkan
data tabular. Berikut script untuk menampilkan data tabular
<?php ?> <html> <head> <title>DATA METROMINI </title> </head> <body> <?php include_once("./include/koneksi.php"); $hal=$_GET['hal']; switch($hal){ case 'edit': $id=$_GET['id']; $sql = "SELECT * FROM angkutan A, rute R WHERE A.id_ref = '$id' AND A.id_rute = R.id_rute AND A.id_jnsangkut='1'"; $file=dbase_open("../Map/spasial/metromini.dbf",2); if($file){ $query = mysql_query($sql); $baris = mysql_fetch_array($query); $perintah=dbase_get_record($file,$id); $row=$perintah; ech <form action=\"controller.php?hal=metromini\" method=\"post\"> <table border=\"0\" align=\"center\ cellpadding=2 cellspacing=2 > <tr style=\"font-family: arial; font-size: 11px;\"> <td colspan=\"3\"><h2>Edit data metromini</h2></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>ID</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"ID \" value=\"$row[0]\" size=\"30\"></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>Jenis angkut</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"jns_angkut\" value=\"$row[1]\" size=\"30\"></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>No trayek</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"no_tryk\" value=\"$row[2]\" size=\"30\"></td> </tr>
lxxxiv
<tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>nama_tryk</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"nama_tryk\" value=\"$row[3]\" size=\"30\"></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>terminal</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"terminal\" value=\"$row[4]\" size=\"30\"></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>wilayah</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"wilayah\" value=\"$row[5]\" size=\"30\"></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>sudin</td> <td></td> <td><input type=\"text\" name=\"sudin\" value=\"$row[6]\" size=\"30\"></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td valign=\"top\">rute_berangkat</td> <td></td> <td><textarea rows=\"10\" name=\"rute_berangkat\" cols=\"35\">$row[7]</textarea></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td valign=\"top\">rute_kembali</td> <td></td> <td><textarea rows=\"10\" name=\"rute_kembali\" cols=\"35\">$row[7]</textarea></td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>Kota</td> <td></td> <td> <select name=\"id_kota\">"; $sqlkota = "SELECT * FROM kota"; $query_kota = mysql_query($sqlkota); while($row_kota = mysql_fetch_array($query_kota)){
lxxxv
if($row_kota[id_kota]==$baris[id_kota]){ echo "<option value=\"$row_kota[id_kota]\" SELECTED>$row_kota[nama_kota]</option>"; }else{ echo "<option value=\"$row_kota[id_kota]\">$row_kota[nama_kota]</option>"; } } echo " </select> </td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td>Terminal</td> <td></td> <td> <select name=\"id_terminal\">"; $sqlterminal = "SELECT * FROM terminal"; $query_terminal = mysql_query($sqlterminal); while($row_terminal= mysql_fetch_array($query_terminal)){ if($row_terminal[id_terminal]==$baris[id_terminal]){ echo "<option value=\"$row_terminal[id_terminal]\" SELECTED> $row_terminal[nama_terminal] </option>"; }else{ echo "<option value=\"$row_terminal[id_terminal]\">$row_terminal[nama_terminal]</option>"; } } echo " </select> </td> </tr> <tr style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\"> <td colspan=\"3\" align=\"center\"><input type=\"submit\" name=\"edit\" value=\"Simpan\" style=\"border: 1px solid grey;\"> <input type=\"hidden\" name=\"id\" value=\"$id\"> <input type=\"hidden\" name=\"id_rute\" value=\"$baris[id_rute]\">
lxxxvi
</td> </tr> </table> </form> "; } else{} break; default: $file=dbase_open("../Map/spasial/metromini.dbf",2); if($file){ $clean=dbase_pack($file); $jum=dbase_numrecords($file); echo " <table width=\"850\" border=\"1\" style=\"border-collapse: collapse;\"> <tr bgcolor=\"#000099\" style=\"color: white; font-family: arial; font-size: 11px;\" align=\"center\"> <td>ID</td> <td>Jenis angkut</td> <td>No Trayek</td> <td>Nama Trayek</td> <td>Terminal</td> <td>Wilayah</td> <td>Sudin</td> <td>Rute berangkat</td> <td>Rute kembali</td> <td>Action</td> </tr>"; for($i=1;$i<=$jum;$i++){ if($i%2==0){ $warna="#ffffff"; } else{ $warna="#E8E8E8"; } $row=dbase_get_record($file,$i); echo " <tr bgcolor=\"$warna\" style=\"font-family: verdana; font-size: 11px;\" align=\"center\"> <td>$row[0]</td> <td>$row[1]</td> <td>$row[2]</td> <td>$row[3]</td> <td>$row[4]</td> <td>$row[5]</td> <td>$row[6]</td> <td>$row[7]</td> <td>$row[8]</td>
lxxxvii
<td><a href=\"metromini.php?hal=edit&id=$i\" style=\"color: #0099cc\">Edit</a></td> </tr> "; } echo "</table><br>"; } else{} break; } ?>
e. Semua File yang telah dibuat ini disimpan dalam folder yang sama dengan folder pengerjaan.