skripsi · 2017-12-15 · teman persekutuan mahasiswa kristen oikumene (pmko) terkhusus buat pmko...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT TELKOM SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN BALANCED SCORECARD
CASTELEIN MARLEEN LATANNA
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2017
ii
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT TELKOM SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN BALANCED SCORECARD
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh
CASTELEIN MARLEEN LATANNA A31113527
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2017
iii
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT TELKOM SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN BALANCED SCORECARD
disusun dan diajukan oleh
CASTELEIN MARLEEN LATANNA A31113527
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar, 01 Agustus 2017
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Darwis Said, S.E., Ak., M.S.A. Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA
NIP. 19660822 199403 1 009 NIP. 19650925 199002 2 001
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA
NIP. 19650925 199002 2 001
iv
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT TELKOM SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN BALANCED SCORECARD
disusun dan diajukan oleh
CASTELEIN MARLEEN LATANNA A31113527
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 28 September 2017 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan
Menyetujui,
Panitia Penguji
No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Dr. Darwis Said, S.E., Ak., M.S.A. Ketua 1……………….
2. Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA Sekertaris 2……………….
3. Dr. Alimuddin, S.E., Ak., MM. Anggota 3…………….....
4. Dr. Syarifuddin Rasyid, S.E., M.Si. Anggota 4……………….
5. Drs. Muallimin, M.Si. Anggota 5……………….
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA
NIP. 19650925 199002 2 001
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
nama : Castelein Marleen Latanna
NIM : A31113527
departemen/program studi : Akuntansi/Strata 1
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
Analisis Kinerja Keuangan PT Telkom Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, 27 September 2017
Yang membuat pernyataan,
Castelein Marleen Latanna
vi
PRAKATA
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan”
Yeremia 17:7
Segala puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan PT. Telkom Sebelum dan Sesudah
Penerapan Balanced Scorecard” yang merupakan salah satu tugas dan
persyaratan yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada jenjang
Strata Satu (S1) di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
dalam proses bimbingan, arahan, bantuan, serta dukungan. Oleh karena itu
peneliti juga menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua terkasih, Ayah Mulle Sambolayuk dan Ibu Osse
Mariangga yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini, baik yang bersifat material maupun non material, serta doa
yang tiada hentinya untuk mendukung kesuksesan peneltit guna
menyelesaikan studi ini.
2. Bapak Dr. Darwis Said, S.E., Ak., M.S.A., dan Ibu Prof. Dr. Mediaty, S.E.,
M.Si., Ak., CA, selaku dosen pembimbing peneliti yang telah banyak
meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan motivasi,
arahan, serta bimbingan dari awal hingga peneliti menyelesaikan skripsi
ini.
vii
3. Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E., MS., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
4. Ibu Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA, dan Bapak Dr. Yohanis Rura,
S.E., M.S.A., Ak., CA, selaku Ketua dan Sekertaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
5. Bapak Dr. Asri Usman, S.E., Ak., M.Si., CA, selaku Penasehat Akademik
peneliti, terima kasih atas semangat dan bimbingannya bagi peneliti
selama ini mulai dari awal kuliah hingga selesainya peneliti menempuh
studi.
6. Bapak Dr. Alimuddin, S.E., Ak., MM., Bapak Dr. Syarifuddin Rasyid, S.E.,
M.Si., dan Bapak Drs. Muallimin, M.Si., selaku Tim Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran yang bersifat membangun.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama
menjalani perkuliahan.
8. Saudaraku Anto, Carlos, dan Yadi yang selalu memberikan dukungan,
saran, bantuan dan dorongan semangat yang tidak henti-hentinya kepada
peneliti hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Para pegawai Departemen Akuntansi diantaranya: Pak Ical, Pak Aso, Pak
H. Tarru, dan pegawai akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
diantaranya: Pak Safar, Pak Ical, Pak Bur, Bu Saribulan, Bu Susi, Pak
Ambang dan seluruh staff lainnya.
10. Jul, Thesy, Cindy, Nanda, Ima, Tami, Fitri, Salsa, Marcell, Sofie, Masni,
Icha, Risna, Ulan, Theo yang banyak membantu peneliti dari awal kuliah,
memberikan doa, motivasi dan pelajaran berharga kepada peneliti selama
ini.
viii
11. Teman sepergerakan dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indosesia
(GMKI) yang selalu memberikan motivasi dan banyak pelajaran berharga
dalam hidup.
12. Teman Persekutuan Mahasiswa Kristen Oikumene (PMKO) terkhusus
buat PMKO 2013 yang memberi arti persaudaraan.
13. Teman kost Jenet, Tri, Nissi, Iril, Putri, Kak Agus, Kak Wendy, Kak Resty,
Kak Nona, Kak Titin, Kak Mey yang selalu memberi semangat dan canda
tawa.
14. Alberdion Buttu yang setia menemani.
15. Teman-teman KKN 93 Kecamatan Enrekang Desa Bungin, Icha, Anni,
Ari, Haris dan Kanda Agus
16. Kepada seluruh teman-teman BONAFIDE, MAGNETO dan SPARK
Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta semua pihak yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu-satu. Terima kasih atas semua bantuannya.
17. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu.
Terimakasih atas semua bantuannya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
peneliti harapkan demi tercapainya penulisan yang lebih baik. Harapan peneliti
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Makassar, 27 September 2017
Castelein Marleen Latanna
ix
ABSTRAK
Analisis Kinerja Keuangan PT. Telkom Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard
Financial Performance Analysis of PT. Telkom Before and After Implementing Balanced Scorecard
Castelein Marleen Latanna Darwis Said
Mediaty
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja keuangan PT. Telkom yang diukur menggunakan dua rasio yaitu Profitabilitas dan Likuiditas. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah margin laba, return on investment dan return on equity. Adapun rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu wawancara dan data sekunder yaitu dokumen laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Dimana laporan keuangan yang digunakan adalah lapoan keuangan sebelum penerapan balanced scorecard (2003-2005) dan sesudah penerapan balanced scorecard (2007-2016). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balanced scorecard berpengaruh positif terhadap margin laba, return on investmen dan current ratio, namum berpengaruh negatif terhadap return on equity. Kata Kunci: Balanced Scorecard, Margin Laba, Return on Investment, Return
On Equity, Current Ratio. This research aims to determine the effect of balanced scorecard on the financial performance of PT. Telkom is measured using two ratios, Profitability and Liquidity. Profitability ratios used are profit margin, return on investment and return on equity. The liquidity ratio used is the current ratio. Data used in this research are primary data that is interview and secondary data that is financial report document published by company. Where the financial statements used are financial report before the application of balnced scorecard (2003-2005) and after implementation of balanced scorecard (2007-2016). The results of this research indicate that the balanced scorecard has a positive effect on profit margin, return on investment and current ratio, but the negative effect on return on equity. Keywords: Balanced Scorecard, Margin laba, Return on Investment, Return on
Equity, Current Ratio
x
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v PRAKATA ..................................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAT GRAFIK ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
1.4.1 Kegunaan Teoretis ............................................................... 6 1.4.2 Kegunaan Praktis ................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan.................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8
2.1 Tinjauan Teori ............................................................................... 8 2.1.1 Teori stakeholder ................................................................. 8 2.1.2 Kinerja ................................................................................. 9 2.1.2.1 Pengertian Kinerja ................................................... 9 2.1.2.2 Penilaian Kinerja ...................................................... 9 2.1.3 Kinerja Keuangan ................................................................ 10 2.1.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan .................................. 10 2.1.3.2 Pengukuran Kinerja Keuangan ................................ 11 2.1.3.3 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan ..................... 12 2.1.4 Rasio Keuangan .................................................................. 13 2.1.4.1 Manfaat Rasio Keuangan ......................................... 14 2.1.4.2 Jenis Rasio Keuangan ............................................. 15
2.1.5 Laporan Keuangan ................................................................... 17 2.1.5.1 Pengertian Laporan Keuangan ................................ 17 2.1.5.2 Komponen Laporan Keuangan ................................ 18 2.1.5.3 Analisis Laporan Keuangan ..................................... 20 2.1.6 Balanced Scorecard ................................................................. 20 2.1.6.1 Pengertian Balanced Scorecard ............................... 20
2.1.6.2 Perspektif dalam Balanced Scorecard ..................... 21 2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 22 2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 23
xi
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 25
3.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 25 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 25 3.3 Jenis dan sumber data ................................................................... 25 3.4 Teknik pengumpulan data .............................................................. 26 3.5 Variabel Penelitian ......................................................................... 26 3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 30 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 30
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................ 30 4.1.2 Visi dan Misi PT. Telkom ...................................................... 31 4.1.3 Ruang Lingkup Usaha PT. Telkom ....................................... 32 4.1.4 Budaya Perusahaan............................................................. 33
4.2 Analisis Data .................................................................................. 33 4.2.1 Margin Laba Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced
Scorecard ............................................................................. 34 4.2.2 Return on Investment (ROI) Sebelum dan Sesudah
Penerapan Balanced Scorecard ........................................ 35 4.2.3 Return on Equity (ROE) Sebelum dan Sesudah Penerapan
Balanced Scorecard ............................................................ 36 4.2.4 Current Ratio Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced
Scorecard ............................................................................ 38 4.3 Pembahasan ................................................................................. 39
4.3.1 Pespektif Keuangan ............................................................ 40 4.3.2 Perspektif Non Keuangan ................................................... 45
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 50 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 50 5.2 Keterbatasan Peneliti ..................................................................... 51 5.3 Saran Penelitian ............................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 52 LAMPIRAN ................................................................................................... 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman 4.1 Margin Laba Sebelum Penerapan Balanced Scorecard .................... 34
4.2 Margin Laba Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .................... 34
4.3 Return on Investment Sebelum Penerapan Balanced Scorecard ...... 35
4.4 Return on Investment Sesudah Penerapan Balanced Scorecard ...... 36
4.5 Return on Equity Sebelum Penerapan Balanced Scorecard .............. 37
4.6 Return on Equity Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .............. 37
4.7 Current Ratio Sebelum Penerapan Balanced Scorecard ................... 38
4.8 Current Ratio Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .................. 38
4.9 Margin Laba Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 40
4.10 Return on Investment Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 41
4.11 Current Ratio Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 43
4.12 Return on Equity Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard ......................................................................................... 44
4.1.3 Customer Satisfaction Index ............................................................. 46
4.1.4 Customer Loyality Index ................................................................... 47
4.1.5 Turn Over Kayawan ......................................................................... 49
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik halaman
4.1 Margin Laba Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 40
4.2 Return on Investment Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 42
4.3 Current Ratio Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 43
4.4 Return on Equity Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard .......................................................................................... 44
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 24
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman Lampiran 1 Biodata .................................................................................... 55
Lampiran 2 Laporan Keuangan .................................................................. 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi
perusahaan dalam perkembangan bisnis di semua perusahaan. Salah satu
tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan
yang maksimal. Kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut
merupakan suatu prestasi bagi perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus
memiliki kinerja keuangan yang sehat untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Oleh sebab itu, kinerja kuangan merupakan hal yang penting bagi setiap
perusahaan di dalam persaingan untuk mempertahankan perusahaannya.
Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan atau
kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam
rangka mewujudkan visi dan misinya. Dengan kata lain, kinerja merupakan
prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Menurut Abdullah
(2014:3) kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil dari impelementasi
rencana yang dibuat oleh suatu institusi yang dilaksanakan oleh pimpinan dan
karyawan (SDM) untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mengetahui kinerja
yang dicapai maka dilakukanlah pengkuran kinerja.
Pengukuran terhadap kinerja dapat dilihat dari sisi kinerja keuangan
(financial performance) dan kinerja non keuangan (non financial performance).
Menurut Jumingan (2011:239) kinerja keuangan adalah gambaran kondisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang diukur dengan indikator
kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Menurut Chasanah
2
(2015) kinerja keuangan adalah suatu prestasi perusahaan dalam mengelola
sumber daya perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam upaya untuk
mengtahui kinerja keuangan perusahaan, banyak teknik pengukuran kinerja yang
telah dibuat dan dipakai oleh kalangan pemilik modal maupun para manajer
perusahaan. Salah satunya adalah dengan melakukan analisis terhadap kondisi
laporan keuangan. Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang
bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Perusahaan perlu
melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi
perusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, apakah perusahaan
tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan
keputusan yang diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja
prusahaan.
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen suatu entitas usaha
terutama dutujukan untuk dilaporkan dan digunakan oleh para stakeholder untuk
pengambilan keputusan (Kartikahadi et al. 2012:13). Namun kepentingan dan
tujuan penggunaan informasi keuangan para stakeholders tidak selalu sama.
Pemegang saham sebagai investor sangat berkepentingan atas laba usaha,
deviden yang dibagikan, dan kenaikan nilai saham. Sedangkan bagi kreditur,
yang lebih penting adalah solvabilitas dan likuiditas perusahaan yaitu
kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utangnya baik pokok maupun
bunga secara tepat waktu.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja
sebuah perusahaan. Rasio keuangan dapat membantu kita mengidentifikasi
3
beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Rasio keuangan
bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan bahkan lebih dari
itu, rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi laba perusahaan. Hasil
analisis rasio keuangan ini dinyatakan dalam suatu angka rasio, yaitu besaran
yang merupakan perbandingan antra nilai suatu rekening tertentu dalam laporan
keuangan dengan nilai rekening lainnya. Menurut Weygandt et al. (2008:387),
menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik
perusahaan, yaitu likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas.
Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio solvabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangak pendek dan jangka
panjang tetap pada waktunya. Rasio profitabilitas menyangkut kemampuan
perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. Ketiga rasio ini memiliki
hubungan yang erat dengan kinerja suatu perusahaan. Perusahaan yang
dikatakan sehat bukan hanya mampu membayar kewajiban jangka pendek tetapi
mampu menghasilkan laba atau keuntungan bahkan mampu memenuhi seluruh
kewajiban jangak panjangnya secara tepat waktu (Gandhi et al. 2015)
Hansen dan Mowen (2004:509) menjelaskan bahwa balanced scorecard
adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menerjemahkan
misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasioanl dan ukuran kinerja
dalam empat perspektif, yaitu perpektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Perspektif keuangan menjeleaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil
dalam tiga perspektif lain. Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar
dan pelanggan di mana unit bisnis akan bersaing. Perspektif proses bisnis
4
internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai
pada pelanggan dan pemilik. Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan
mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh
pertumbuhan jangak panjang dan perbaikan.
Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahan jasa telekomunikasi di
Indonesia dengan melihat bahwa dalam kondisi global pada saat ini, dibutuhkan
pertukaran informasi yang semakin cepat antar negara dan juga antar daerah
sehingga persaingan industri telekomunikasi menjadi semakin ketat. Adanya
tuntutan pengguna yang juga semakin tinggi, mengakibatkan perusahaan
telekomunikasi di Indonesia sedang melakukan banyak strategi untuk mencuri
perhatian konsumen. PT. Telkom merupakan perusahaan telekomunikasi yang
berhadapan dengan berbagai peluang dan ancaman arus teknologi yang
semakin maju dan terdapat persaingan yang ketat di perusahaan sejenis.
Beberapa tahun terakir ini PT. Telkom memiliki kinerja keuangan yang
baik, dimana laba yang dihasilkan terus mengalami peningkatan. Tentu hal
tersebut tidak lepas dari segala strategi dalam mengelola kinerja maupun setiap
proses yang di lakukan PT. Telkom sendiri. PT. Telkom mengelola kinerja sesuai
yang diatur pada kebijakan perusahaan KD.66/2006 yang dimana kinerja diukur
berdasarkan kontrak manajemen menggunanak basis balanced scorecard.
Sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan ini, maka azas obyektif adil dan
transparan diterapkan mengacu pada pedoman pengukuran dan penilaian kinerja
yang bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen, penetapan
indikator kinerja sesuai ruang lingkup tugas dan peran unit dan individu di
organisasi dan penetapan target yang disepakati mengacu pada target kinerja
perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana perusahaan. Penerapan
kontrak manajemen yang ditetapkan dengan basis balanced scorecard
5
digunakan untuk menilai pertanggungjawaban kinerja direksi, pemimpin tertinggi,
pemimpin senior/unit dan karyawan. Evaluasi kontrak manajemen dilakukan
setiap triwulan yang pencapaiannya diukur melalui aplikasi pedoman kinerja.
PT. Telkom dalam mengetahui kondisi keuangan perusahaannya perlu
melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan. Dalam penelitian ini pengukuran
kinerja keuangan menggunkan analsisis rasio. Penelitian mengenai pengukuran
kinerja keuangan perusahaan dalam perspektif balanced scorecard telah
dilakukan beberapa peneliti sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh Handayani
(2007), Christina dan Sudana (2015), serta Faishol (2016). Namun penelitian kali
ini ingin menilai bagaimana kinerja keuangan PT. Telkom sebelum dan sesudah
apan balanced scorecard.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja Keuangan PT. Telkom
Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced Scorecard”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, maka pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan PT
Telkom sebelum dan sesudah penerapan Balanced Scorecard ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kinerja keuangan PT Telkom sebelum dan sesudah penerapan
Balance Scorecard
6
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis
Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai sarana
informasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang akuntansi
khususnya akuntansi manajemen mengenai pengukuran kinerja dengan
menggunakan balanced scorecard. Selain itu dengan adanya penelitian ini,
peneliti dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh peneliti di bangku kuliah.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan sumbangan
pemikiran bagi manajemen instansi terkait dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan kinerja perusahaan perspektif balanced scorecard.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya
yang ingin mengadakan penelitian dalam bidang akuntansi manajemen terkait
dengan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard.
1.5 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian skripsi dibagi menjadi lima bab, dengan rincian
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, Terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan
penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis
penelitian.
BAB III Metode Penelitian, Bab ini mengemukakan tentang metode yang
digunakan dalam penelitian, meliputi: rancangan penelitian, lokasi dan
7
waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian dan definisi operasional, instrument pemelitian,
serta metode analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab ini menguraikan hasil dan
pembahasan yang berisi tentang deskripsi data, pengujian atas
hipotesis penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Penutup, Bab ini berisi kesimpulan yang terkait dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian, saran-saran peneliti, serta keterbatasan
penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Teori Stakeholder
Istilah stakeholder pertama kali diperkenalkan oleh Standford Research
Institute (RSI) pada tahun 1963. Hingga Freeman mengembangkan eksposisi
teoritis mengenai stakeholder di tahun 1984 dalam karyanya yang berjudul
Strategic Management: A Stakeholder Approach.
Freeman dalam (Solihin, 2009:48) mendefinisikan stakeholder sebagai
kelompok maupun individu yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh
proses pencapaian tujuan suatu organisasi. Stakeholder theory menyatakan
bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk
kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya
(pemegang saham, kreditur, pelanggan, supplier, pemerintah, masyarakat,
analis, dan pihak lain). Pengelolaan yang baik atas seluruh potensi yang dimiliki
perusahaan akan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan yang kemudian
dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan untuk kepentingan stakeholder.
Laporan keuangan merupakan cara yang paling efisien bagi organisasi
untuk berkomunikasi dengan kelompok stakeholder yang dianggap memiliki
keterkaitan dalam pengendalian aspek-aspek strategis tertetnu dari orgnaisasi.
Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.
9
2.1.2 Kinerja
2.1.2.1 Pengertian Kinerja
Wibowo (2011:4) menyatakan bahwa “kinerja adalah sebagai hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Kinerja
merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun”. Impelementasi
kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan,
kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana organisasi menghargai dan
memperlakukan sumber daya manusianya akan memengaruhi sikap dan
perilakunya dalam menjalankan kinerja.
Kinerja menurut Fahmi (2013:2) adalah pelaksanaan tugas seseorang
berdasarkan tanggung jawab yang dimilikinya. Kinerja merupakan hasil yang
diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented
dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode tertentu. Kinerja juga
dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atas pelaksaaan tugas tertentu,
termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja. Hal ini berarti
bahwa kinerja merupakan hasil keterkaitan antara usaha, kemampuan dan
persepsi tugas.
2.1.2.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Simanjuntak (2011:107) adalah suatu metode
dan proses penilaian pelaksanaan tugas (performance) seseorang atau
sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi
sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pihak
manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama ini
telah melakukan pekerjaannya. Penilaian tersebut nantinya akan menjadi bahan
masukan yang berarti dalam menilai kinerja yang dilakukan dan selanjutnya
dapat dilakukan perbaikan berkelanjutan.
10
Rudianto (2013:188) mengemukakan bahwa penilaian kinerja digunakan
oleh manajemen untuk berbagai manfaat yang saling terkait, yaitu:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimal.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerjanya.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
2.1.3 Kinerja Keuangan
2.1.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Perlunya analisis dalam laporan keuangan guna memberikan gambaran
mengenai kinejra keuangan. Kinerja keuangan menjadi bagian penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan. Kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2). Menurut Jumingan (2011:239) kinerja
keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu yang diukur dengan kecukupan modal, likuiditas dan
profitabilitas perusahaan.
Kinerja keuangan menurut Muttaqin dan Dharmayanti (2015) adalah
sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang mencerminkan tingkat
kesehatan perusahaan dan mampu mengukur keberhasilan perusahaan dalam
11
menghasilkan laba untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi
yang mungkin dikendalikan di masa depan. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan sangat penting dilakukan oleh perusahaan.
Hal ini karena dapat memberikan gambaran kinerja keuangan periode
sebelumnya serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan pada periode yang akan datang.
2.1.3.2 Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan
kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, analisis
kinerja keuangan merupakan proses mengkajian secara kritis terhadap review
data, menghitung, mengukur, menginterpretasi, dan memberi solusi terhadap
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Kinerja keuangan dapat diukur dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan
tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi delapan macam
(Jumingan, 2011:242), yaitu:
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis
dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih
dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah maupun dalam
persentse.
2. Analisis Trend (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan keaikan
atau penurunan.
3. Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik
analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing
aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
12
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis
untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui
dua periode waktu yang dibandingkan.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada
suatu periode waktu tertentu.
6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk
mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu dalam neraca maupun
dalam laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tingkat penjualan yang harus diccapai agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat
penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
2.1.3.3 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan
Tujuan pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut Munawir
(2012:31) adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk
memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat
ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila persusahaan tersebut
dlikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
13
3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu.
4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan
untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan
mempertimbangkan kemapuan perusahaan untuk membayar beban
bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok
hutangya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar deviden
secara tertatur kepada para pemegang saham tanpa mengalami
hambatan atau krisis keuangan.
Menurut Jumingan (2011:239) pengukuran kinerja keuangan bagi
perusahaan karena memiliki tujuan yaitu;
1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan
terutama kondisi likuidasi, kecukupan modal dan profitabilitas yang
dicapai dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.
2. Untuk mengetahui keberhasilan kemampuan perusahaan dalam
mendayagunakan semua asset yang dimiliki dalam mneghasilkan profit
secara efisien.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan
memberikan penilaian atas pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen dan
manajemen perusahaan dituntut untuk melakukan evaluasi dan tindakan
perbaikan atas kinerja keuangan perusahaan yang tidak sehat.
2.1.4 Rasio Keuangan
Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsul lainnya. Menurut Kasmir (2010:104)
14
“rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
suatu laoran keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang
lain”. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi
keuangan suatu perusahaan, karena rasio keuangan ini menyederhanakan
informasi yang menggambarkan hubungan antara pos satu dengan pos-pos
lainnya. Penyederhaan tersebut nantinya dapat menilai secara cepat hubungan
antar pos dan dapat membandingkan dengan rasio-rasio sehingga dapat
diperoleh informasi yang dapat memberikan penilaian yang diperlukan.
Harahap (2010:297) mendefenisikan rasio keuangan sebagai angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Selain itu rasio
keuangan juga bias diartikan sebagai instrument analisis prestasi perusahaan
yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan
untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di
masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk
kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan.
2.1.4.1 Manfaat Rasio Keuangan
Berikut adalah beberapa manfaat dalam menggunakan rasio keuangan
sebagai alat pengukuran kinerja (Fahmi, 2012:47)
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat
menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen
sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi
kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
15
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditur dapat
digunakan untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi
dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan
pengembalian pokok pinjaman.
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak
stakeholder organisasi.
2.1.4.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Untuk menganalisis laporan keuangan utama, beberapa rasio berikut
dapat digunakan guna mengevaluasi profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas
(Weygandt et al. 2008:396).
1. Rasio Profitabilitas
Perusahaan yang melakukan usahanya selalu didasari keinginan untuk
memperoleh laba atau keuntungan. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah
kebijakan dan keutusan yang dilakukan oleh perusahaan.
Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur pendapatan atau
keberhasilan operasi dari sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu.
Profitabilitas seringkali digunakan sebagai uji utama atas keefektivitasan operasi
manajemen. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Margin Laba (Profit Margin)
Margin laba adalah pengukuran persentase setiap nilai penjualan yang
menghasilkan laba bersih. Rasio ini juga dimaksudkan untuk mengetahui
efisiensi perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba usaha yang
dihasilkan dari penjualan.Hal ini dihitung dengan membagi laba bersih
dengan penjualan bersih.
Margin Laba (Profit Margin) =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑥 100%
16
b. Return on Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Rasio ini dihitung dengan mambagi laba bersih dengan total
asset.
Return On Asset (ROA) =Laba Bersih
Total Asetx 100%
c. Return on Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian kepada
pemegang sahan atas setiap rupiah ekuitas yang digunakan oleh
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan total
ekuitas.
Return On Equity (ROE) =Laba Bersih
Total Ekuitasx 100%
2. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas (liquidity ratio) digunakan untuk mengukur kemampuan
jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh
tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga. Rasio ini penting karena
kegagalan dalam membayar kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan
perusahaan.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar (current
ratio). Rasio lancar adalah pengukuran yang digunakan secara luas untuk
mengevaluasi likuiditas perusahaan dan kemampuan membayar utang jangka
pendek. Rasio ini dihitung dengan membagi asset lancar dengan kewajiban
jangka pendek.
Current Ratio =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑥 100%
17
3. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas (solvency ratio) mengukur kemampuan perusahaan
untuk bertahan selama periode waktu yang panjang. Adapun rasio solvabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio utang terhadap total asset (debt
to total assets ratio). Rasio utang terhadap total asset, mengukur persentase total
asset yang diberikan oleh para kreditor. Rasio ini dihitung dengan membagi total
utang dengan total asset.
Debt to total assets ratio =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑥 100%
Menurut Munawir (2012:68), berdasarkan sumber datanya, angka rasio
dapat dibedakan menjadi:
1. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratio), yang termasuk dalam kategori
ini adalah semua rasio yang datanya diambil atau bersumber pada
neraca.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu angka-angka
rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan
laba rugi.
3. Rasio antar laporan (interstatement ratio), yaitu angka-angka rasio yang
dalam penyusunannya, semua datanya diambil dari neraca dan laporan
laba rugi.
2.1.5 Laporan Keuangan
2.1.5.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil replikasi dari sekian
banyak transaksi uang yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi
dan peristiwa yang bersifat financial dicatat, digolongkan, dan diringkas dengan
18
cara yang tepat dalam satuan uang dan kemudian diadakan penafsiran untuk
berbagai tujuan.
Menurut (Kartikahadi et al. 2012:118) laporan keuangan merupakan suatu
penyajian terstrukur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas
yang menujukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Adapun tujuan dari laporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi.
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi
yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan (Fahmi 2013:2).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
ringkasan proses akuntansi yang meliputi transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan dan diolah sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan informasi atas keadaan financial perusahaan yang dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.5.2 Komponen Laporan Keuangan
Menurut Kartikahadi et al. (2012:118) laporan keuangan yang lengkap terdiri
atas komponen sebagai berikut
1. Laporan posisi keuangan (neraca). Laporan ini berisi informasi tentang
komposisi dan susunan asset, liabilitas dan ekuitas dari suatu entitas
ekonomi atau perusahaan pada suatu tanggal tertentu yang diperlukan
untuk pemahaman dan menganalisis keadaan keuangannya.
2. Laporan laba rugi komprehensif. Laporan ini memberikan informasi
mengenai kinerja entitas yang menimbulkan perubahan pada jumlah
19
ekuitas entitas yang bukan berasal dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik , misalnya setoran modal atau pembagian
deviden. Laba rugi komprehensif terdiri atas:
a. Laba rugi
Laba rugi memberikan informasi mengenai pendapatan, beban, dan
laba rugi suatu entitas selama periode tertentu. Laporan ini
memberikan hasil mengenai hasil bersih entitas.
b. Pendapatan komprehensif lainnya
Pendapatan komprehensif lainnya berisi pos-pos pendapatan dan
beban yang tidak diakui dalam laba rugi.
3. Laporan perubahan ekuitas. Laporan ini menunjukkan aliran modal kerja
selama periode tetentu dan perubahan modal kerja selama periode yang
bersangkutan.
4. Laporan arus kas. Laporan ini berisi informasi tentang kas dan setara kas
serta arus penerimaan dan penggunaan dana kas dan setara kas.
5. Catatan atas laporan keuangan. Catatan ini berisi informasi tambahan
atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan
pendapatan komprehensif, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas
dan laporan arus kas. Catatan ini memberikan penjelasan naratif atau
rincian dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan
infoemasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
dalam laporan keuangan.
Komponen laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laoran
posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi.
20
2.1.5.3 Analisis Laporan Keuangan
Analsis laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk
mengindentifikasi kekurangan dan kemudian melakukan tindakan untuk
memperbaiki kinerja perusahaan dan membuat keputusan yang rasional dalam
hal perencanaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Bagi investor,
analisis laporan keuangan dapat bermanfaat untuk memprediksi kierja
perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk investasi. Analisis ini akan
memperkuat keyakinan pada perusahaan dimana ia akan berinvestasi.
Menurut Weygandt et al. (2008:389) cara yang umum digunakan untuk
menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Horizontal. Analisis ini juga disebut analisi tren (trend analysis)
yang bertujuan untuk mengevaluasi serangkaian data keuangan selama
periode waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan
atau penurunan yang telah terjadi.
2. Analisis vertikal. Analisis ini juga disebut analisis ukuran umum (common
size analysis) bertujuan untuk mengevaluasi serangkaian data laporan
keuangan dengan menyatakan setiap pos dalam laporn keuangan
sebagai persentase dari jumlah yang akan menjadi dasar.
3. Analisis rasio. Analisis ini menyatakan hubungan di antara pos-pos yang
dipilih dari data laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk persentase, tingkat, atau proporsi sederhana.
2.1.6 Balanced Scorecard
2.1.6.1 Pengertian Balanced Scorecard
Menurut Garisson (2013:80) balanced scorecard terdiri atas kumpulan
ukuran kinerja yang tegintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan dan
mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan. Strategi pada daarnya
adalah bagaimana mencapai sasaran perusahaan. Menurut pendekatan
21
balanced scorecard, manajemen puncak menerjemahkan strategi ke dalam
ukuran kinerja yang dapat dipahami dan dilakukan oleh para karyawan.
Menurut Prawironegoro dan Purwanti (2010:354) balanced scorecard
terdiri dari dau kata yaitu balanced yang atrinya berimbang dan scorecard yang
artinya kartu skor pekerjaan atau kartu prestasi kerja orang atau organisasi.
Kartu prestasi kerja dituangkan dalam angka-angka keuangan atau lazim disebut
kinerja keuangan dan dapat dijadikan bahan untuk membuat rencana kerja masa
depan. Selanjutnya rencana kerja tersebut dibandingkan dengan prestasi kerja
nyata. Balanced scorecard yang artinya berimbang menjelaskan bahwa kinerja
organisasi harus diukur dari sudut kinerja keuangan dan kinerja non keuangan
yaitu meliputi pelanggan, proses bisnis internal, seta pembelajaran dan
pertumbuhan.
2.1.6.2 Perspektif dalam Balanced Scorecard
Keempat perspektif balanced scorecard menrut Hansen dan Mowen
(2004:512)
1. Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka pendek
dan jangka panjang. Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi
keuangan dari ketiga pespektif lainnya. Jadi tujuan dan ukuran perspektif yang
lain harus dihubungkan dengan tujuan keuangan. Perspektif keuangan memiliki
tiga tema strategis yaitu pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya, dan
pemanfaatan asset.
2. Perspektif pelanggan
Perspektif pelanggan adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan
keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dan segmen
pasar dimana perusahaan memilih untuk bersaing.
22
3. Perspektif proses
Proses adalah sarana untuk menciptkana nilai pelanggan dan pemegang
saham, jadi perspektif ini mencakup identifikasi proses yang diperlukan untuk
mencpai tujuan pelanggan dan keuangan. Untuk memberikan kerangka kerja
yang diperlukan untuk perspektif ini, maka rantai nilai proses harus didefinisikan.
Dimana rantai nilai proses terdiri dari tiga proses yaitu proses inovasi, proses
operasional, dan proses pasca-penjualan.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber kemampuan
yang memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan tiga perspektif lainnya.
Perspektif ini memiliki tiga tujuan utama yaitu: peningkatan kemampuan pegawai;
peningkatan motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran; dan peningkatan
kemampuan sistem informasi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kinerja keuangan telah banyak menarik perhatian
peneliti sebelumnya, diantaranya ialah
1. Handayani (2007)
Penelitian ini berjudul Evaluasi Penggunaan Metode Balanced Scorecard
terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi kepustakaan, wawancara, dan penyebaran kuesioner.
Hasil dari evaluasi perhitungan kuesioner bahwa kinerja perusahaan setelah
penggunaan balanced scorecard sebesar 79,83% yang berada di antara range
61%-80%, yang artinya bahwa penggunaan balanced scorecard menyebabkan
peningkatan kinerja perusahaan.
23
2. Christina dan Sudana (2015)
Penelitian ini berjudul Penilaian Kinerja Pada PT. Adhi Karya dengan
Pendekatan Balanced Scorecard. Sumber data yang digunakan adalah sumber
data sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi
mengenai penilaian kinerja dengan pendekatan balanced scorecard dengan
mengangkat studi kasus pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan tahun kajian
2010 sampai dengan tahun 2011. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
implikasi bagi pemangku kepentingan seperti perusahaan dan manajemen,
karyawan perusahaan, investor, calon investor, supplier, kreditur dan rekanan
perusahaan. Hasil dari penelitian ini bahwa kinerja PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
pada tahun 2011 lebih baik dari tahun 2010.
3. Faishol (2016)
Penelitian ini berjudul analisis pengaruh penerapan balanced scorecard
terhadap peningkatakan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan
Daerah Air Minum Lamongan). Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah teknik sampel probabilitas (probability sampling) yaitu dengan
memilih sampel acak sederhana (simple random sampling). Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dokumentasi.
Hasil yang diperolah dari penelitian ini adalah keempat perspektif dapat
memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kinerja keuangan merupakan hal penting bagi perusahaan untuk
menunjang tumbuh kembangnya perusahaan. Kinerja kuangan suatu
perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan tersebut.
24
Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang berfungsi untuk
mencatat semua aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan dalam
penelitan ini adalah neraca dan laporan laba rugi sebelum penerapan balanced
scorecard (2002-2005) dan sesudah penerapan balanced scorecard (2007-
2012). Laporan yang telah ada akan dianalisis untuk mengetahui kinerja suatu
perusahaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio.
Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas yang
terdiri dari margin laba, ROI, dan ROE, serta rasio likuiditas yaitu rasio lancer
(current ratio). Hasil dari pengukuran ini akan memperlihatkan kinerja
perusahaan
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian
Sumber: diolah oleh Penulis, 2017
PT. Telkom
Laporan Keuangan
Periode 2003-2005
dan 2007-2016
Penilaian Kinerja
Keuangan Pasca
Penerapan TQM Analisis Rasio
Kinerja keuangan
sebelum dan
sesudah penerapan
BSC
Hasil pengukuran
kinerja keuangan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan gambaran
kondisi kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan balanced scorecard
sebagai alat ukur. Hasil dari penelitian ini akan berupa angka-angka. Penelitan
deskriptif merupakan suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengukur dan
mengevaluasi data yang disertai gambaran lengkap mengenai objek dengan
menggunakan tabel dan grafik (Chasanah 2015).
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini mengambil data pada situs www.telkom.co.id. Namun
sebelum itu, peneliti mengajukan permohonan izin penelitian pada kantor Witel
Makassar PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang terletak di Jl. Balaikota No. 2
Makassar.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh langsung dari
tempat penelitian sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan
cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber
dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan (Sugiyono, 2012:141). Data
primer dalam penelitian ini ada berupa wawancara dan data sekunder dalam
penelitan ini adalah berupa laporan tahunan (annual report) yang dipublikasikan
oleh PT. Telkom pada situs www.telkom.co.id.
26
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi dan data yang dikelola dalam penelitian ini,
maka pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Penelitian Kepustakaan (library research). Penelitian ini merupakan
penelitan yang dilakukan cara mengumpulkan bahan-bahan dari
berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan
dengan topik pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis.
2. Penelitian Lapangan (field research). Proses perolehan data dalam
penelitian ini dilakukan sebagai berikut.
a. Mengirimkan surat izin penelitian ke kantor Witel Makassar PT.
Telekomunikasi Indonesia untuk mendapatkan persetujuan bagi
penliti untuk meneliti dan mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Dokumentasi (documentation). Metode dokumentasi adalah
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelaah
dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berupa laporan-laporan keuangan PT. Telkom, khususnya neraca
dan laporan laba rugi sebelum penerapan balanced scorecard
(2003-2005) dan sesudah penerapan balanced scorecard (2007-
2016).
c. Melakukan wawancara mengenai tiga perspektif selain perspektif
keuangan.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:59). Dalam
27
penelitian ini, peneliti mentapkan kinerja keuangan sebagai variabel yang akan
diteliti.
Kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan, yang
kemudian laporan keuangan tersebut dianlisis lebih lanjut dengan menggunakan
analisis rasio dan trend. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini ialah
a. Margin Laba (Profit Margin)
b. Return On Investment (ROI)
c. Return On Equity (ROE)
d. Current Ratio
3.6 Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik
analisis deksriptif kuantitatif yang dapat menggambarkan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai data yang telah dianalisis dan berupa angka-angka
yang telah diperhitungkan. Dalam penelitian ini, kinerja kuangan diukur
berdasarkan rasio-rasio keuangan. Adapun tahap-tahak analisis data yang
dilakukan sebagai berikut.
1. Mengumpulkan informasi keuangan PT. Telkom sebelum dan
sesudah penerapan Balanced Scorecard yang bersumber dari
laporan keuangan periode 2003-2005 dan 2007-2016.
2. Menghitung rasio Margin Laba, ROI, ROE, dan Current Ratio,
3. Menilai kinerja keuangan PT. Telkom.
4. Menyimpulkan kinerja keuangan PT. Telkom.
Kinerja keuangan dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan yang
kemudian diukur dengan menggunaka rasio. Dalam penelitian ini, rasio yang
digunakan adalah sebagai berikut.
28
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari
sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan
modalnya. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Margin Laba (Profit Margin)
Margin laba adalah pengukuran persentase setiap nilai penjualan yang
menghasilkan laba bersih. Hal ini dihitung dengan membagi laba bersih
dengan penjualan bersih.
Margin Laba (Profit Margin) =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑥 100%
b. Return on Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Rasio ini dihitung dengan mambagi laba bersih dengan total
asset.
Return On Asset (ROA) =Laba Bersih
Total Asetx 100%
c. Return on Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian kepada
pemegang saham atas setiap rupiah ekuitas yang digunakan oleh
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan total
ekuitas.
Return On Equity (ROE) =Laba Bersih
Total Ekuitasx 100%
29
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi.
Rasio ini penting karena kegagalan dalam membayar kewajiban dapat
menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Rasio yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio). Rasio lancar adalah pengukuran
yang digunakan secara luas untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan dan
kemampuan membayar utang jangka pendek. Rasio ini dihitung dengan
membagi asset lancar dengan kewajiban jangka pendek.
Current Ratio =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑥 100%
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, menunjukkan bahwa kinerja
keuangan PT. Telkom sebelum dan sesudah penerapan balanced scorecard
memberikan hasil yang berbeda. Dimana kinerja keuangan PT. Telkom menjadi
lebih baik setelah menggunakan balanced scorecard. Kinerja keuangan tesebut
diukur dengan empat rasio yaitu margin laba, return on investment, current ratio,
dan return on equity.
1. Kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan margin laba, ROI dan
rasio lancar secara umum mengalami peningkatan setelah
meninggunakan balanced scorecard. Tentunya hal ini didukung oleh tiga
perspektif lain balanced scorecard. Hal itu berarti bahwa penerapan
balanced scorecard berpengaruh positif terhadap ketiga rasio tersebut.
Margin laba yang semakin baik mengindikasikan bahwa laba yang
diperoleh dari hasil penjualan semakin meningkat. ROI yang baik
mengindikasikan bahwa laba yang diperoleh dari setiap investasi yang
dilakukan juga semakin meningkat. Dan untuk current ratio yang baik
mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek juga semakin baik.
2. Kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunganakan ROE malah
mengalami penurunan jika dibandingkan pada saat belum menggunankan
balanced scorecard. Hal ini terjadi bukan disebabkan karena laba
maupun ekuitas perusahaan yang menurun, tetap karena ekuitas
perusahaan yang terlalu besar (kenaikan ekuitas lebih besar dari laba),
51
sehingga mengakibatkan rasionya menurun. Dari hasil yang diperoleh ini
dapat dikatakan bahwa perusahaan belum mampu memaksimalkan
sumber dayanya (ekuitas) untuk mencetak profit/laba yang besar,
sehingga tingkat pengembalian ke pemegang saham juga semakin
menurun. Hal ini berarti bahwa penerapan balanced scorecard tirak
berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan.
Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Telkom
khususnya kinerja keuangan setelah penerapan balanced scorecard mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum penggunanaan balanced
scorecard. Hal ini berarti bahwa kinerja keuangan PT. Telkom menjadi semakin
baik setelah menggunakan balanced scorecard, atau dengan kata lain balanced
scorecard dapat menikgkatkan kinerja keuangan PT. Telkom.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti manyadari adanya keterbatasan yaitu
mengukur perspektif keuangan hanya mengunakan empat rasio yaitu margin
laba, ROI, ROE, dan current ratio.
5.3 Saran
Adapun saran peneliti adalah untuk penelitian selanjutnya diharapkan
bukan hanya perspektif keuangan yang diukur tetapi ketiga perspektif lainnya
yaitu pelanggan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal
perusahaan juga diukur sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. Selain itu,
karena penggunana balanced scorecard secara umum memberikan dampak
yang positif bagi kinerja perusahaan, khusunya kinerja keuangan, maka peneliti
sarankan agar penggunaan balanced scorecard tetap dipertahankan dan terus
disempurnakan dari waktu ke waktu.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Anwar, Rezky. 2011. Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Mega Indah Sari
Makassar. Skripsi, Universitas Hasanuddin.
Chasanah, Irfa Ummul. 2015. Analisis Rasio Keuangan dan Trend untuk Menilai
Kinerja Keuangan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Periode 2007-20013.
Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Christina dan Sudana. 2013 Penilaian Kinerja Pada PT. Adhi Karya dengan
Pendekatan Balanced Scorecard. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana vol 5, no.3, 516-529
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kinerja (Teori dan Aplikasi) Edisi 1. Bandung: Alfabeta.
Faishol, Ahmad. 2016. Analisis Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard
terhadap Peningkatan Kinerja perusahaan (Studi Kasus Pada PDAM
Lamongan). Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi Vol. I no.1, 41-47.
Garisson Ray, Nooren Eric, Breewer Peter. 2013. Akuntansi Manajerial. Jakarta:
Salemba Empat
Handayani. 2007. Evaluasi Penggunaan Metode Balanced Scorecard terhadap
Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk Bandung). Skripsi, Universitas Widyatama.
Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting Buku 1 Edisi 7. Jakarta:
Salemba Empat
Harahap, Sofyan Safri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers
Jumingan. 2011. Analisa Laporan Keuangan, cetakan keempat. Bandung: Bumi
Aksara
Kartikahadi, Hans. Rosita Uli Sinaga. Merlyana Syamsul. SylviaVeronica Siregar. 2012. Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
53
Kompas. (2008, Oktober 31). Telkom Juga Terimbas Krisis Global. Retrieved July 27, 2017, from Kompas Web Site: http://travel.kompas.com/read/2008/10/31/17254968/Telkom.Juga.Terimbas.Krisis.Global
Kompas. (2012, Oktober 5). Indonesia perlu 10 Tahun Pulih dari Krisis. Retrieved July 27, 2017, from Kompas Web Site: http://ekonomi.kompas.com/read/2012/10/05/11473246/indonesia.perlu.10.tahun.pulih.dari.krisis
Munawir. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Muttaqin dan Dharmayanti. 2015. Pengaruh Implementasi TQM terhadap Kinerja Keuangan dengan Kualitas Kinerja sebagai Variabel Intervening. Jurnal akuntansi vol. xix, no 01, 68-78.
Prawironegoro dan Purwanti. 2010. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen (Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis). Jakarta: Erlangga
Santoso F. John. 2014. Balanced Scorecard: Tools Strategis Pengukuran Masa Depan. Jurnal UNIERA, vol 3 no. 1
Saraswati Putu Youdhitia, Sinarwati Ni Kadek, Atmadja Anantawikarma Tungga. 2014. Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada PDAM Kabupaten Buleleng. e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha vol. 2 no.1
Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Telkom Indonesia (Online). (www.telkom.co.id/) diakses pada tanggal 10 Desember 2016.
Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univerisitas Hasanuddin (Dosen FEB UH), edisi 1. 2012. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Weygandt Jerry J. Kieso Donald E. Kimmel Paul D. 2008. Accounting Principles, 7th Edition, dialihbahasakan oleh Desi Adhariani dan Vera Diyanti, "Pengantar Akuntansi, Buku 2". 2010. Jakarta: Salemba Empat.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja Edisi 3. Jakarta: Rajawali Pers
54
LAMPIRAN
55
LAMPIRAN 1 BIODATA
Identitas Diri
Nama : Castelein Marleen Latanna
Tempat, Tanggal Lahir : Rantepao, 03 Juni 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Sejati No 15 Tamalanrea
No. Telp : 085255163677
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD Negeri No 216 Inpress Tetebassi (2001-2007)
b. SMP Negeri 1 Makale (2007-2010)
c. SMA Kristen Barana’ (2010-2013)
2. Pendidikan Non Formal/Training/Seminar
a. Pelatihan Basic Character Study Skill Universitas Hasanuddin (2013)
b. Latihan Kepemimpinan I Ikatan Mahasiswa Akuntansi Universitas
Hasanuddin (2014)
Pengalaman Organisasi
1. Ikatan Mahasiswa Akuntansi Universitas Hasanuddin
2. Steering Commite Pengkaderan Awal Tingkat Ormaju tahun 2015
3. Sekretaris Komisariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
Masa Bakti 2015-2016
4. Persekutuan Mahasiswa Kristen Oikumene
Makassar, 27 September 2017
Castelein Marleen Latanna