skenario 1 blok neuropsikiatri

Upload: tyaaael

Post on 15-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    1/26

    Skenario 1 blok neuropsikiatri

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    2/26

    Seorang mahasiswa berumur 20 tahun trjatuh dari kendaraan rodadua yang sedang melaju dengan sangat cepat dan melanggarpebatas jalan. Mahasiswa ini tidak memakai helm dan bagian

    pelipis kepala sebelah kanan membentur pada pembatas jalan.Ia ehilangan kesadaran beberapa saat dan bangun kembaliseudah leih kurang 45 detik kemudian. Ia tidak merasakan adakelainan apa-apa pada tubuhnya keuali rasa sakit pada bagiankepala ang terbentur, dan ia pun pulang ker umah.

    Tiga jam kemudian ia merasakan kepalanya semakin sakit dantubuhnya kejang-kejang. Orang tuanaya langsung membawanyake rumah sakit tedekat. Pada pemeriksaan, pupil mata kanandlatasi dan refleks cahaya lambat. Dokter di ruang gawat daruratmengatakan adanya peningkatan tekanan intra kranial.

    Pada foto ct scan kepala terlihat adaya hematoma epidural padadaerah temporal kanan, lobus temporalis cerebrum dextraterdorong ke kiri. Tidak tampak adanya anda-tanda perdarahanintra serebral, dan kelainan pada ventrikulus cerebri.

    Jeaskan struktur anatomi sehingga dapat terjadi keadaan tersebut.

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    3/26

    Terminologi

    1. Hematoma epiduralpenumpukan darah akibat trauma yang berada diantaratulang tengkorak bagian dalam dan lapisan mebran duramater.

    2. Ventriculus cerebrirongga otak

    3. Perdarahan Intracerebral

    perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalamparenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.

    4. Dilatasipelebaran

    5. CT scan

    pemeriksaan untuk menunjukkan gambaran bagian dalamtubuh.

    6. Lobus temporaliskawasan kortex cerebral yang terletak di bawah sulcus lateraldikedua belahan cerebral otak

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    4/26

    Identifikasi masalah

    1. Pada CT scan terlihat lobus temporaliscerebrum dextra terdorong ke kiri. Apakah

    keadaan ini normal? Jelaskan

    2. Bagian apa yang terkena benturan pada

    pelipis kepala sebelah kanan sehingga

    menyebabkan kehilangan kesadaran?

    3. Mengapa setelah 3 jam ia baru merasakan

    kepalanya makin sakit dan tubuhnya kejang-

    kejang? Apa penyebabnya?

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    5/26

    4. Apa yang menyebabkan pupil mata kanan

    dilatasi dan refleks cahaya lambat?

    5. Apa yang menyebabkan peningkatan tekanan

    intracranial?

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    6/26

    Analisa masalah

    1. Pada CT scan terlihat lobus temporaliscerebrum dextra terdorong ke kiri. Apakah

    keadaan ini normal? Jelaskan

    keadaan ini tidak normal. Karena adanya

    benturan pada kepala menyebabkan

    hematoma epidural sehingga terjadi

    peningkatan tekanan intracranial dan lobus

    temporalis cerebrum dextra terdorong ke kiri.

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    7/26

    2. Bagian apa yang terkena benturan pada

    pelipis kepala sebelah kanan sehingga

    menyebabkan kehilangan kesadaran?Jawab: lobus temporalis

    3. Mengapa setelah 3 jam ia baru merasakankepalanya makin sakit dan tubuhnya kejang-

    kejang? Apa penyebabnya?

    Jawab: lesi pada otakpemrosesan sarafsentral yang mengubah reseptor dan keluaran

    kimiawi sehinggasensasi nyeri

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    8/26

    4. Apa yang menyebabkan pupil mata kanan dilatasidan refleks cahaya lambat?

    tertekannya syaraf occulomotorius yangterdapat di cisterna basalis dan cisternainterpeduncular yang berada di subaracnoidalakibat terdapatnya hematoma epidural

    5. Apa yang menyebabkan peningkatan tekananintracranial?tekanan intracranial dipengaruhi oleh otak

    (1400 gram), darah (75 mL) dan cairan spinal(75mL). Tekanan intracranial dikatakan meningkat

    jika terjadi peningkatan jumlah normal salah satuunsur di atas.

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    9/26

    Mapping concept

    Anatomi dan

    fisiologi sistem saraf

    CT scan kepala

    hematoma epiduralpada daerah temporal

    kanan, lobus temporalis

    cerebrum dextra

    terdorong ke kiri

    Pemeriksaan

    fisikpupil matakanan dilatasi dan

    refleks cahaya lambat

    dan peningkatan

    tekanan intra cranial

    -Pelipis kanan terbentur

    -Kehiangan kesadaran

    -Sakit kepala dan kejang-

    kejang

    Os 20 tahun

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    10/26

    Tujuan pembelajaran

    Anatomi dan fisiologi sistem saraf

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    11/26

    SISTEM SARAF

    Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    12/26

    Eferen

    Prosencephalon

    Otak

    (encephalon)

    Sistem Saraf Tepi

    Sistem Saraf

    Pusat

    Medulla Spinalis

    Aferen

    Sistem saraf

    visceral

    Saraf spinalis 31

    pasang

    Saraf cranial 12

    pasang

    Myelencephalon

    Metencephalon

    Diencephalon

    Telencephalon

    Rhombencephalon

    Mesencephalon

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    13/26

    BRAIN / ENCEPHALON

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    14/26

    CEREBRUM

    Bagian otak yang terbesar

    Terdiri dari dua hemispheriumcerebri yang

    dihubungkan oleh massa substansia alba yang

    disebut corpus callosum

    Hemispherium dipisahkan oleh celah yang

    dalam yaitu fissura longitudinal

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    15/26

    LOBUS CEREBRII

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    16/26

    DIENCEPHALON

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    17/26

    BRAIN STEM

    Brain stem (batang otak) adalah istilah untuk gabungan darimedulla oblongata, pons, dan mesencephalon.

    Medulla oblongata ,

    dibagian superior berhubungan dengan pons dan dibagianinferior berhubungan dengan medulla spinalis.

    Nuklei dari medullaoblongata memainkan peran pentingmengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi danmenelan.

    Pons

    terletak dipermukaan anterior cerebellun, inferior darimesencephalon, dan superior dari medulla oblongata

    berfungsi mengontrol pernafasan.

    Midbrain

    berlokasi antara diencephalon dan pons

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    18/26

    CEREBELLUM

    Bagian terbesar dari rhombencephalon .

    Lokasi : fossa cranii posterior, dorsal dari pons

    dan medulla oblongata

    Fungsi :

    1. mengendalikan pergerakan volunter menjadi

    halus, seimbang dan akurat

    2. Mengendalikan tonus otot, sikap dan

    keseimbangan tubuh

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    19/26

    MENINGEN

    CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga)membran jaringan ikat yang disebutMeningen.

    Lapisan bagian luar disebut Dura mater. Lapisan tengah disebut Arachnoid mater.

    Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    20/26

    SPINAL CORD

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    21/26

    SISTEM SARAF PERIFER

    31 pasang saraf spinal (serabut motorik,

    sensorik menyebar pada ekstremitas &

    dinding tubuh)

    12 pasang saraf kranial (serabut motorik

    saja, sensorik saja, atau campuran

    keduanya menyebar di daerah leher &

    kepala)

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    22/26

    31 PASANG SARAF SPINAL

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    23/26

    SGD 4 - Blok Neuropsikiatri

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    24/26

    24

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    25/26

  • 5/25/2018 Skenario 1 Blok Neuropsikiatri

    26/26

    REFERENSI

    Sherwood Lauralee. Sistem Saraf, dalam: Fisiologi

    Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. jakarta: EGC, 2011.

    Prica Sylvia A dan Wilson Lorraine M. Hematoma

    Epidural, dalam: Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006.

    Putz, Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta.Penerbit

    Buku Kedokteran EGC. Jakarta 2011

    Price S, Wilson P. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Peenyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Jakarta2006