sistem penyalaan pada motor bakar
TRANSCRIPT
8/14/2019 Sistem Penyalaan pada Motor Bakar
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-penyalaan-pada-motor-bakar 1/3
8/14/2019 Sistem Penyalaan pada Motor Bakar
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-penyalaan-pada-motor-bakar 2/3
dilakukannya pemutusan arus primer secara cepat, maka hilangnya garis gaya magnet
juga cepat, sehingga arus induksi yang dihasilkan menjadi lebih cepat. Arus induksi
ini yang menyebabkan terjadi loncatan listrik pada elektroda busi.
Kondensor terbuat dari lempeng – lempeng timah yang diisolasi satu sama
lain. Ketika arus primer diputus : (a) pada arus primer, arus ditampung pada
kondensor, sehingga kembali segar, (b) hilangnya garis gaya menjadi lebih cepat, (c)
tidak terjadi loncatan listrik pada arus primer, dan (d) terjadi loncatan listrik pada
elektroda busi yang lebih tinggi.
Penjelasan lebih lanjut tentang sistem penyalaan pada motor bensin disajikan
pada Gambar 2. Besi lunak ( soft iron) pada rangkaian tersebut berfungsi, yaitu jika
ada magnet, maka akan menjadi medan magnet. Cara kerja kondensor adalah,
menghubungkan kondensor dengan arus ditarik dengan per, sedangkan memutus
kondensor dengan arus ditarik dengan knoke. Mobil adalah contoh alat penyalaan
baterai, sedangkan sepeda motor adalah alat penyalaan magnet. Sumber arus baterai
dan aki (accu) adalah arus searah atau direct current (DC), sedangkan pada sumber
arus magneto, dihasilkan arus bolak balik (AC).
Gambar 2. Rincian Rangkaian Sistem Penyalaan pada Motor Bensin
Tampak pada Gambar 2 tersebut, kutub negatif sumber tegangan dihubungkan
dengan body. Hal ini sering disebut sebagai negatif grounded . Prinsip ini biasa
diaplikasikan pada motor atau mobil.
Pada motor bensin empat silinder, alat penyalanya disajikan pada Gambar 3.
Berdasarkan putaran poros engkol, diatur agar pada akhir langkah kompresi, terjadi
lompatan listrik pada elektroda busi. Gambar poros engkol untuk motor empat
2
8/14/2019 Sistem Penyalaan pada Motor Bakar
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-penyalaan-pada-motor-bakar 3/3
silinder disajikan pada Gambar 4. Pada Gambar 3, urutan penyalaan ( firing order )
yang dipakai adalah 1 – 2 – 4 – 3. Model firing order lainnya adalah 1 – 3 – 4 - 2.
Gambar 3. Pembagian / Distributor untuk Urutan Penyalaan pada Motor
Bensin Empat Silinder
Pada Gambar 3, putaran rotor sama atau seporos dengan putaran knock . Jadi,
yang memutar knock , juga memutar rotor. Pada motor empat tak empat silinder, sudut
antar engkol pada poros engkolnya diatur sebesar 720o
/ 4 = 180o
. Penyalaan pada
busi diatur sedemikian rupa sehingga penyalaan tidak terjadi pada saat yang sama.
Gambar 4. Poros Engkol untuk Empat Silinder
DAFTAR PUSTAKA
Soenjoto S. 1985. Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
3