sistem informasi periklanan radio
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI PERIKLANAN RADIO
PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI)
SEMARANG
Disusun Dalam Rangka :
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Rekayasa Perangkat Lunak
Disusun Oleh :
1. Arum Kusumaningtyas / A12.2010.04183
2. Moch. Eko Rustiyono / A12.2010.04065
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012
1.1 Tinjauan Umum RRI Semarang
1.1.1 Sejarah Berdirinya RRI Semarang
Radio Republik Indonesia Cabang Madia Semarang merupakan
salah satu lembaga penyiaran pemerintah yang mempunyai kaitan erat
dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari
belenggu penjajahan atau pada masa perjuangan.
Berdirinya Radio Republik Indonesia tidak terlepas dari sejarah
radio di Indonesia. Radio pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun
1920-an, yang dalam masa perkembangannya tanggal 16 Juni 1925
terbentuklah perkumpulan radio amatir di Jakarta dengan nama Batavia
Radio Vereneging. Dengan dikeluarkannya undang-undang pada tahun
1934 berdirilah perkumpulan radio Belanda dengan nama NIKOM
(Nederlandsch Indische Omroep Miij), mendirikan Studio Radio
Siaran, diantaranya di kota Bandung, Tegal, Pekalongan, Semarang,
Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Magelang, dan Surabaya dengan
sasaran pendengarnya orang-orang Belanda.
Pada awal Perang Dunia II, Belanda mencoba mengubah
politiknya melalui pendekatan dengan bangsa Timur. Maka pada tahun
1933 di Solo lahir SRV (Solo Radio Vereneging). Tahun 1934 di
Jakarta lahir Verenile Oosterche Omroep, di Bandung lahir Voor
Verenike Luisteraars, di Surabaya lahir CIRVO (Cirvo En Inkesme
Radio Luisteraars Vereneging Radio Omroep).
Satu-satunya perkumpulan Radio Bangsa Indonesia yang
menggunakan istilah ketimuran ialah Sri Solo yang berdiri pada tahun
1936, orientasi siarannya semata-mata hanya kesenian. Radio
Semarang lahir dari studio kecil yang berkekuatan 150 watt, bertempat
di arena pasar malam jalan Seteran dengan dilengkapi alat-alat yang
dirakit oleh orang-orang yang mencintai seni, beranggotakan 1000
orang dan setiap anggota dikenai iuran setengah anggota.
Setelah empat tahun berdiri Radio Semarang semakin
berkembang dengan anggota menjadi 2000 orang. Pada tahun 1940
Radio Semarang pindah ke sebuah paviliun, sebuah gedung bioskop
Grand. Di studio baru ini anggotanya bukan hanya para pemain dari
perkumpulan musik atau karawitan, namun juga seluruh lapisan
masyarakat yang ada di kota Semarang.
Tahun 1942 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda
menyerah kepada Jepang. Pada saat itu semua radio siaran yang ada
dihentikan termasuk Radio Semarang. Kemudian Jepang mendirikan
Badan Penyiaran yang dinamakan HOSO KANRI KYOKU, dengan
cabang-cabangnya:
1. HOSO KANRI KYOKU Jakarta
2. HOSO KANRI KYOKU Bandung
3. HOSO KANRI KYOKU Purwokerto
4. HOSO KANRI KYOKU Semarang
5. HOSO KANRI KYOKU Yogyakarta
6. HOSO KANRI KYOKU Surakarta
7. HOSO KANRI KYOKU Malang
8. HOSO KANRI KYOKU Surabaya
HOSO KANRI KYOKU Semarang saat ini bertempat di Jalan
Pandanaran (sekarang Jalan Ahmad Yani) yang dipimpin langsung
oleh orang Jepang yang bernama Yamawaki, dengan program siaran
Asia Timur Raya. Program siaran ini merupakan suatu propaganda
untuk tentara pemerintah Jepang yang disiarkan dalam dua bahasa
yaitu Melayu dan Jepang.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom oleh sekutu,
dan menyusul tanggal 9 Agustus 1945, Nagasaki di bom oleh sekutu.
Dengan di bomnya kedua pulau milik kebanggaan bangsa Jepang
tersebut, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada bangsa
Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1945. Sehingga membuat semua
siaran HOSO KANRI KYOKU dihentikan oleh Jepang.
Pada tanggal 11 September 1945, pukul 17.00 WIB, delegasi
Radi HOSO KANRI KYOKU berkumpul di gedung Road Van Indie,
dengan dihadiri beberapa tokoh, seperti Abdul Rachman Saleh,
Sukardi, Adang Kadarusman, Suktardji Harjo Lukito, Sumar Mardi,
Sudomo, Marto, dan Maladi. Dalam pertemuannya beberapa tokoh
menyimpulkan:
1. Delegasi akan membentuk pertemuan Radio Republik
Indonesia yang meneruskan 8 stasiun Radio HOSO KANRI
KYOKU di Jawa.
2. Radio Republik Indonesia akan mempersembahkan kepada
Pemerintah Republik Indonesia sebagai media atau alat
penghubung antara pemerintah dan rakyat.
Selanjutnya pada tanggal 11 September 1945, pukul 24.00
WIB, beberapa tokoh mengadakan pertemuan lagi di rumah Adang
Kadarusman yang dipimpin oleh Abdul Rachman Saleh, dihadiri oleh
6 utusan stasiun meliputi: Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang,
Surakarta, dan Yogyakarta (Minus Malang dan Surabaya). Pertemuan
tersebut menghasilkan beberapa ketetapan diantaranya:
1. Pada tanggal 11 Sepetember 1945 dinyatakan sebagai
tanggal berdirinya Radio Republik Indonesia
2. Tercetusnya TRI PRASETYA RRI yang menjadi landasan
Angkasawan RRI
Mengingat radio HOSO KANRI KYOKU Semarang termasuk
di dalam 8 stasiun Radio Republik Indonesia, maka RRI Semarang
menyatakan berdiri pada tanggal 11 Sepetember 1945.
1.1.2 Visi dan Misi Siaran RRI Cabang Madia Semarang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
37 tahun 2000, RRI yang dulunya sebagai Jawatan Pemerintah kini
berubah status menjadi Perusahaan Jawatan di bawah naungan
Departemen Keuangan yang berkedudukan berkantor pusat di Jakarta.
Keputusan tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2000,
oleh Presiden Indonesia yang waktu itu masih dipimpin KH.
Abdurrahman Wahid. Sementara keberadaan RRI Semarang ditetapkan
sebagai Radio Cabang Madia.
RRI sebagai media publik yang independen, netral, dan mandiri
memiliki tugas dan tanggung jawab cukup besar dalam menegakkan
nilia-nilai luhur yang diamanatkan UUD 1945 melalui
penyelenggaraan siaran. Oleh karena itu sebagai Perusahaan Jawatan,
RRI mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
Visi Perjan RRI:
Menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Republik yang
independen, netral, mandiri, dan professional.
Misi Perjan RRI:
1. Ikut mencerdaskan bangsa dan mendorong terwujudnya
masyarakat informasi
2. Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling perhatian dengan
negara-negara sahabat khususnya dan dunia internasional pada
umumnya
3. Meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang demokrasi dan berkeadilan serta menjunjung tinggi supremasi
hukum dan hak asasi manusia
4. Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada
semua lapisan masyarakat di seluruh dunia
RRI sebagai Radio publik sudah berubah status menjadi
Perusahaan Jawatan Pemerintah dalam tindakan dan pelaksanaan
penyiaran segenap angkasawan RRI memiliki kewajiban mengukuhkan
harkat, martabat, dan integritas serta mutu penyiaran RRI yang
bertumpu pada kepercayaan masyarakat.
1.1.3 Struktur Organisasi RRI Cabang Madia Semarang
Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Jawatan RRI
Nomor 7/KEP-DIRUT/2001, tertanggal 20 April 2001 pada bagian
keduabelas pasal 225 dijelaskan bahwa Kantor Cabang Madia sebagai
berikut:
a. Kantor Cabang Madia berkedudukan di ibukota Propinsi dan
kantor Cabang Madia dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang
bertanggungjawab langsung kepada Direksi
b. Kantor Cabang Madia mempunyai tugas menyelenggarakan
kegiatan penyiaran radio, sesuai dengan prinsip-prinsip radio
publik, dengan ruang lingkup ibukota Propinsi berdasarkan
undang-undang yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan
Direksi
c. Dalam pelaksanaan tugas, Kantor Cabang Madia
menyelenggarakan fungsi pelaksanaan penyiaran, pelaksana teknis,
pelaksana pemberitaan, pelaksana pemasaran, dan pengembangan
usaha serta pelaksanaan administrasi dan keuangan seperti terlihat
dalam bagan berikut ini:
STRUKTUR ORGANISASI STASIUN RRI SEMARANG
Dewan Direksi
Kepala Stasiun
Bagian Tata Usaha
Bidang Programa Siaran
Sub Bagian SDM
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Bidang Layanan dan Usaha
Seksi Layanan Publik
Seksi Teknik Transmisi
Seksi Pendidikan
Seksi Teknik Studio dan Multimedia
Seksi Sarana dan Prasarana
Penyiaran
Seksi Pengembangan
Usaha
Seksi Olah Raga
Seksi Pengembangan
Berita
Bidang Pemberitaan
Seksi Liputan, Berita, dan
Dokumentasi
Seksi Programa I
Seksi Programa III
Bidang Programa Siaran
Seksi Programa II
KELOMPOK JABATAN / FUNGSIONAL STAFF
Seksi Perencanaan dan Evaluasi
Programa
1.1.4 Budaya Organisasi Perjan RRI-PRIMA SUARA
PRIMA
Senantiasa mengutamakan mutu terbaik atau keunggulan, baik
dalam penampilan, produksi, maupun pelayanan. PRIMA juga
merupakan singkatan yang masing-masing huruf bermakna Proaktif,
Rasional, Inovatif, Menarik, dan Aktual.
SUARA
Menggambarkan bahwa RRI bergerak dalam ruang lingkup
pekerjaan penyiaran radio atau suara. SUARA juga merupakan
singkatan yang masing-masing huruf bermakna Simpatik, Unggul,
Akurat, Responsif, dan Akomodatif.
1.1.5 Job Description RRI Semarang
a. Bagian SDM
1. Mempersiapkan bahan LP2P
2. Pembuatan struktur organisasi setiap ada perubahan
3. Membuat surat-surat yang berkaitan dengan permohonan
Praktek Kerja Lapangan
4. Membuat dan mempersiapkan kelengkapan persyaratan usulan
gaji bagi pegawai yang naik pangkat dan mutasi
5. Mempersiapkan dan memproses bahan yang berkaitan dengan
Daftar Hadir Pegawai, membuat rekapitulasi, serta pengiriman
daftar hadir ke instansi terkait
b. Staf Sub Bagian Keuangan
1. Mengerjakan laporan-laporan keuangan, laporan bulanan,
laporan triwulan, dan laporan tahunan
2. Laporan pemeriksaan kas anggaran rutin oleh atas
langsung/kepala cabang
3. Laporan rekapitulasi penerimaan/pengeluaran anggaran dan
LPJ anggaran belanja/non belanja pegawai
4. Membuat draft gaji pegawai/lembur, gaji terusan, kekurangan
gaji, uang duka, wafat, surat keterangan rincian gaji, dan lai-
lain yang berhubungan dengan belanja pegawai
5. Mengerjakan buku-buku pembantu, buku pajak, buku pungutan
pajak, dan buku kas tunai
c. Staf Perencanaan
1. Menyusun data siaran sebagai bahan laporan
2. Membahas acara siaran
3. Menyusun spesifikasi tenaga dan naskah acara siaran
4. Mengumpulkan dan menyusun data / bahan siaran dalam
rangka merencanakan siaran
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas di seksi perencanaan dan program siaran
d. Staf Bagian Umum
1. Membuat laporan pertanggungjawaban pengeluaran peralatan
teknik setiap bulan
2. Menerima, menyambungkan, dan meneruskan melalui telepon
sesuai dengan permintaan dari masing-masing divisi/bagian
administrasi dan keuangan
3. Mencatat semua tamu-tamu yang hadir, menerima dan
mengantar sesuai dengan kepentingannya
4. Melaksanakan pembersihan gudang/peralatan dalam gudang,
mengawasi, merawat, menjaga keamanan peralatan alat-alat,
barang-barang yang tersimpan dalam gudang dan pengecekan
pemadam kebakaran ke lokasi studio, kantor, auditorium,
pemancar Kuripan dan Srondol
5. Membukukan dan mencatat dalam kartu gudang alat-alat dan
lain-lain ke dalam buku gudang, membuat buku catatan lampu-
lampu (lampu pemancar, peralatan studio) membuat
perencanaan pengadaan peralatan barang-barang elektronik
e. Staf Seksi Siaran Iklan dan Yanmas
1. Menulis naskah adlibs iklan dan yanmas yang akan disiarkan
2. Mengaudisi iklan dan yanmas yang akan disiarkan
3. Menghimpun bahan penulisan yanmas
4. Merencanakan produksi dan penyiaran iklan/yanmas yang akan
disiarkan
5. Menulis naskah spot iklan dan yanmas (promo acara, promo
stasiun) yang akan disiarkan
f. Staf Penyiar (Siaran Muda)
1. Melaksanakan tugas penyiar sesuai penugasan
2. Membuat naskah berita sesuai dengan jadwalnya
3. Melaksanakan wawancara umum atau khusus sesuai penugasan
4. Melaksanakan tugas-tugas penyiar kesinambungan
(Countinuity) dan pengasuh acara (Presenter) sesuai tahapan
menyiar dengan butir-butir tugas fungsional
5. Membuat naskah umum dan narasi serta artis pemeran sesuai
dengan penugasan produser atau pengarah acara
g. Staf Seksi Pemasaran Jasa Siaran
1. Melakukan negosiasi dengan pihak luar dengan berkoordinasi
dengan manajer jasa siaran
2. Memantau perkembangan proposal yang telah dikirimkan baik
melalui kunjungan langsung, telepon, maupun surat
3. Menawarkan proposal baik iklan sponsor program maupun
dialog interaktif kepada biro iklan/perusahaan maupun instansi
pemerintahan
4. Mendokumentasikan setiap surat masuk dan surat keluar
5. Melakukan koordinasi dengan seksi iklan dan layanan
masyarakat tentang penyiaran iklan
h. Staf Seksi Pemasaran Jasa Non Siaran
1. Melaksanakan pengecekan kesiapan peralatan yang akan
disewa pihak luar
2. Menerima client untuk melakukan negosiasi organ tunggal,
perangkat gamelan tradisional, dan produksi sandiwara
3. Membuat surat balasan untuk penyewa organ tunggal,
perangkat gamelan tradisional, dan produksi sandiwara
4. Membuat surat perjanjian untuk sewa organ tunggal, perangkat
gamelan tradisional, dan produksi sandiwara
5. Membuat serta mengadakan koordinasi dengan petugas terkait
sehubungan dengan sewa menyewa
i. Staf Seksi Promosi dan Pengembangan Usaha
1. Membuat rencana strategi tentang kegiatan aset di luar jasa
siaran dan jasa non siaran
2. Melakukan pencatatan dari DAS untuk iklan barter promosi
yang telah selesai masa penyiarannya
3. Memberi masukan kepada manajer promosi mengenai kegiatan
yang berkaitan dengan pengembangan usaha
4. Membantu bagian promosi untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan seksi promosi dan pengembangan usaha
5. Bertanggungjawab atas pemasaran spanduk promosi RRI
1.1.6 Biaya Iklan
Jenis
Iklan
Durasi Tarif 1x Siar
PRO 1 PRO 2 PRO 4
Spot 60” Rp 120.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
Adlib 60” Rp 80.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Iklan
Layanan
Masyarakat
60” Rp 65.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00
Jenis Durasi Harga Keterangan
Blocking Time 60” Rp 3.500.000,00 Dialog interaktif
(di studio)
Siaran Langsung
Kegiatan
120” Rp 5.000.000,00 Dalam Kota
Siaran Langsung
Kegiatan
3-6 jam Rp 7.500.000,00 Luar Kota
Siaran Langsung
wayang kulit
3-6 jam Rp 6.500.000,00 Dalam Kota
Siaran Langsung
wayang kulit
30-90” Rp 10.000.000,00 Luar Kota
Time Signal 30-90” Rp 300.000,00
Produksi Spot/
Iklan
30-90” Rp 300.000,00 Bagi yang belum
punya
JENIS KERJASAMA PENAWARAN
Spot Iklan 60” (Prime Time)/siar Rp 75.000,00
Spot Iklan 60” (Reguler Time)/siar Rp 60.000,00
Iklan layanan masyarakat/siar Rp 40.000,00
Adlib (max 120”)/siar Rp 50.000,00
Pengumuman Lelang/siar Rp 200.000,00
Time Signal/siar Rp 200.000,00
Sponsor program/episode Rp 500.000,00
Blocking time 60” (di studio) Rp 2.000.000,00
Siaran Langsung 120” Dalam Kota Rp 5.000.000,00
Siaran Langsung 120” Luar Kota Rp 7.500.000,00
Wayang Kulit Dalam Kota Rp 6.500.000,00
Wayang Kulit Luar Kota Rp 10.000.000,00
1.1.7 Diagram Alir Dokumen
a. Narasi Kerjasama dalam Proses Periklanan Radio
Customer menyerahkan surat kesepahaman kedua dan surat
kerjasama kepada seksi layanan usaha untuk kemudian dibuatkan
surat permintaan penyiaran, sedangkan surat kesepahaman pertama
disimpan customer sebagai arsip. Surat kesepahaman kedua dan
surat kerjasama disimpan sebagai arsip sedangkan surat permintaan
penyiaran diserahkan ke seksi program siaran yang kemudian
disetujui lalu disimpan sebagai arsip.
b. Narasi Proses Periklanan Radio
Seksi layanan usaha menyerahkan media order (MO) sebanyak
2 rangkap kepada customer untuk diisi data-data. Setelah data-
data diisi, customer diminta kembali ke seksi layanan usaha serta
membawa media order (MO) sebanyak 2 rangkap beserta materi
siaran, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk membuat
jadwal penyiaran. Media order rangkap 1 (MO 1) dikembalikan ke
customer untuk dibuat arsip, sedangkan di seksi layanan usaha
membuat jadwal penyiaran iklan (JPI) sebagai acuannya adalah
media order rangkap 2 (MO 2) dan materi siaran (MS). Kemudian
setelah dibuat jadwal penyiaran iklan, seksi layanan usaha
membawa materi siaran (MS) dan jadwal penyiaran iklan (JPI) ke
seksi programa siaran, sedangkan media order 2 (MO 2) dibuat
arsip seksi layanan usaha.
Setelah materi siaran (MS) dan jadwal penyiaran iklan (JPI)
sampai ke seksi programa siaran diserahkan ke penyiar untuk
dipasang iklannya. Setelah proses iklan sesuai dengan jadwal,
penyiar membuat bukti penyiaran iklan (BPI) yang diserahkan ke
seksi programa siaran untuk dibuat invoicenya. Kemudian bukti
penyiaran iklan (BPI) dan invoice dibawa ke seksi layanan usaha
untuk dibuat berita acara penyelesaian hasil pekerjaan (BAPHP)
sebanyak 2 rangkap. Berita acara penyelesaian hasil pekerjaan
rangkap 2 (BAPHP 2) dibuat arsip seksi layanan usaha, sedangkan
berita acara penyelesaian hasil pekerjaan rangkap 1 (BAPHP 1),
bukti penyiaran iklan (BPI), invoice diserahkan ke customer untuk
proses pembayaran pemasangan iklan.
Customer setelah mendapat bukti penyiaran iklan (BPI),
invoice, dan berita acara penyelesaian hasil pekerjaan rangkap 1
(BAPHP 1), saatnya customer membayar tagihan dan
mendapatkan bukti setoran (BS) sebanyak 2 rangkap. Lalu
diserahkan ke seksi layanan usaha untuk dibuatkan kuitansi. Lalu
bukti setoran rangkap 1 (BS 1) dibuat arsip seksi layanan usaha
sedangkan bukti setoran rangkap 2 (BS 2) dan kuitansi diserahkan
ke customer untuk dibuat arsip.
Flow of Document (FOD) Kerjasama dalam Proses Periklanan Radio
Customer Seksi Layanan dan Usaha Seksi Programa Siaran
Surat Kesepahaman 1
Surat Kesepahaman 2
SK Kerjasama
Surat Permintaan Penyiaran
Surat Kesepahaman 2
SK Kerjasama
1
1
2
Buat Permintaan Penyiaran
Surat Kesepahaman 2
Surat Kerjasama
Surat Permintaan Penyiaran
2
Flow of Document (FOD) Kerjasama dalam Proses Periklanan Radio
Flow of Document (FOD) Proses Periklanan Radio
Customer Seksi Layanan Usaha Seksi Programa
Siaran
Penyiar
Flow of Document (FOD) Proses Periklanan Radio
MO 1
MO 2 JPI
MS
MO 1
MO 2
Buat materi siaran berupa kaset/CD
MO 1
1
1
MO 2
MS
2
2
MO 1
MO 2
MS
3
Buat jadwal penyiaran
3
MO 1
BPI
invoice
BAPHP 1
MO 2
MS
JPI8
Menyetorkan uang
74
4
JPII
MS
5
5
Buat bukti
penyiar iklan
MS
JPI
BPI
6
6
BPI
Buat invoice
BPI
invoice
7
invoice
BPI
Buat berita penyelesaian hasil pekerjaan rangkap
2
Pembuatan kuitansi
KPP
BS 2
BS 1
BS 1
BS 2
BAPHP 2
invoice
BAPHP 1
BPI
8
9
1
0
1
0KPP
BS 2
BAPHP 1
invoice
BPI
BS 1
BS 2
9
JPI
JPI
1.2 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap awal dalam mendesain sebuah
sistem. Sistem yang lama dirasa masih memiliki kelemahan dalam pengolahan
dan pendaftaran periklanan radio. Sistem lama yang dievaluasi adalah sebagai
berikut:
1.2.1 Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah
1. Identifikasi Masalah
Perusahaan didalam menjalankan usahanya mempunyai
berbagai masalah yang diakibatkan keterbatasan sistem yang ada
saat ini. Masalah tersebut sering timbul dan terjadi pada hal yang
sama.
Permasalahan yang terjadi itu antara lain:
a. Kesulitan untuk mengetahui informasi mengenai jumlah yang
ingin beriklan dikarenakan belum adanya informasi yang
menyajikan informasi mengenai pendaftar iklan. Hal ini untuk
jumlah pendaftar harus membuat laporan pendaftaran terlebih
dahulu. Padahal untuk membuat laporan tersebut dibutuhkan
waktu yang cukup lama dan belum ditemukan.
b. Kendala yang kedua adalah terlambatnya dalam penyajian
laporan. Ini dapat menyebabakan lambatnya penyajian
informasi yang dibutuhkan untuk pengiklan dan pihak penyiar
dalam pemutaran iklan
2. Identifikasi Sumber Masalah
Dari identifikasi masalah di atas maka sumber masalah yang
ada pada RRI Semarang yaitu masih adanya sistem manual dalam
pencatatan pendaftaran pengiklan, sehingga membutuhkan waktu
yang lama jika ingin membuat surat ijin pemutaran iklan di seksi
programa dan siaran. Masalah yang kedua, yaitu kurangnya materi
siar yang berbentuk cd atau kaset dari pihak pengiklan sehingga
perlu dibuat ulang oleh RRI. Masalah yang ketiga yaitu ada
ketidakcocokan antara jadwal yang diberikan seksi layanan dan
usaha kepada penyiar yang akan menyiarkan iklan tersebut,
dikarenakan jadwal siaran ada yang diganti mendadak,
mengakibatkan iklan tersebut tidak dapat disiarkan dan adanya
penggantian atau kompensasi dengan pihak pengiklan.
1.2.2 Identifikasi Kebutuhan Data dan Informasi
a. Identifikasi Data dan Informasi
1. Identifikasi Data
a) Data customer
b) Surat kesepahaman
c) Surat kerjasama
d) Media order
e) Materi siaran
2. Identifikasi Informasi
a) Surat permintaan penyiaran
b) Bukti penyiaran iklan
c) Jadwal penyiaran iklan
d) Kuitansi pengeluaran / penerimaan
e) Berita acara penyelesaian hasil pekerjaan
b. Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi
1. Identifikasi Sumber Data
a) Customer
b) Seksi layanan usaha RRI
2. Identifikasi Tujuan Informasi
a) Customer
b) Penyiar
c) Seksi layanan usaha RRI
d) Seksi programa siaran RRI
1.2.3 Alternatif Sistem yang Diusulkan
Beberapa alasan mengapa perlunya dibuat suatu sistem
informasi periklanan radio pada RRI ini antara lain:
a. Adanya keinginan untuk menekan biaya operasional
b. Mempermudah dan mengefisienkan sistem periklanan radio
c. Mempercepat proses data-data siaran dari perusahaan customer
1.2.4 Identifikasi Kebutuhan Sistem Komputer
Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi periklanan
radio, perlu adanya sistem komputer yang memadai, baik dari segi
hardware, software, maupun brainware.
Dalam melakukan pemilihan hardware, software, dan
brainware tersebut perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut:
a) Kegiatan pengelolaan periklanan radio pada RRI Semarang belum
menggunakan sistem informasi
b) Efisiensi sistem pengawasan terhadap data-data periklanan kepada
customer
c) Dalam pembuatan sistem informasi periklanan ini perlu adanya
pertimbangan biaya yang minimum dengan hasil yang optimal
1. Identifikasi kebutuhan perangkat lunak (software)
a) Bahasa pemrograman
menggunakan Visual Basic versi 6.0
b) Basis data
menggunakan SQL Yog versi 5.14
c) Sistem operasi
menggunakan Windows XP atau yang lebih tinggi seperti
Windows Vista
2. Identifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware)
Sebaliknya perusahaan menggunakan komputer dengan
Processor IV dengan RAM 1GB.
3. Identifikasi kebutuhan sumber daya manusia (brainware)
a. Operator
Seseorang yang mempunyai kemampuan yang baik
dalam mengoperasikan komputer dan memasukkan data
lewat program komputer.
Dapat diambil dari staf unit seksi layanan usaha RRI
yang kemudian diberi pelatihan (training) tentang sistem
informasi periklanan radio yang telah dibuat.
1.2.5 Pemilihan/Kelayakan Sistem
Sebelum suatu sistem dikembangkan perlu adanya suatu
rumusan dan perencanaan yang jelas menyangkut berbagai aspek
sistem maupun organisasi. Di sini diperlukan pertimbangan-
pertimbangan dari semua potensi maupun hambatan-hambatan yang
ada dalam pengelolaan periklanan radio tersebut.
Didalam perbaikan maupun pengembangan sistem tentunya
tidak terlepas dari kendala atau batasan–batasan yang ada, baik itu
berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Adapun keterbatasan
dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
a. Tidak adanya sumber daya manusia yang terampil atau ahli dalam
bidang komputer
b. Keterbatasan dana yang akan dialokasikan untuk perancangan dan
pembuatan sistem informasi periklanan radio tersebut
Dari pertimbangan di atas, maka dipilih alternatif sistem
komputer, dengan analisa biaya dan manfaat sebagai berikut:
a. Kebutuhan perangkat keras (hardware)
1) Personal Compter (PC)
PC dengan pertimbangan:
a) Teknologi PC dapat dipertimbangkan menjadi suatu sistem
jaringan kerja yang terpadu dengan demikian pengolahan
data dapat disentralisasikan dan akan menciptakan efisieni
kerja dan validasi data serta informasi akan selalu tersedia
dan aman. Adapun rincian PC yang dipakai:
(1) Minimal Pentium IV
(2) Memory 256 MB
(3) Harddisk dengan kapasitas 40 GB
(4) Mouse dan keyboard standar
(5) CD ROM 52X
b) Informasi yang dihasilkan akan lebih cepat
2) Printer
Printer yang digunakan sebaiknya printer yang
mempunyai kemampuan cetak yang tinggi dan tidak terlalu
mahal.
3) UPS (Uninterruptible Power Supply)
Pemakaian UPS berguna untuk menghindari dari
putusnya aliran listrik sehingga kehilangan data dapat
dihindari.
b. Kebutuhan perangkat lunak (software)
Perangkat lunak merupakan perangkat yang dibutuhkan
untuk penanganan data yang diolah. Perangkat lunak berdasar
kemampuan PC tersebut dalam menangani data yang diolah dan
kecepatan proses yang terjadi pada saat pengolahan data. Pada
perancangan sistem ini lebih ditujukan pada lingkup sistem
periklanan radio pada RRI Semarang sehingga proses akan terjadi
dapat berjalan dengan cepat dan informasi yang dihasilkan juga
dapat terjaga dan terjamin kebenarannya.
c. Kebutuhan sumber daya manusia (brainware)
Untuk merencanakan kebutuhan SDM yang mengerti
komputer untuk mengahadapi sistem yang baru nanti, yaitu
dengan:
1) Sistem Analis
Sistem analis adalah seseorang yang memiliki
kemampuan dalam menganalisa dan merancang suatu sistem
komputerisasi atau menyusun spesifikasi sistem komputer
dan program aplikasi untuk selanjutnya dipergunakan oleh
programmer. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1 orang. Analis
sistem minimal lulusan dari S1 jurusan Sistem Informasi.
Sistem analis merupakan tenaga kontrak atau yang bersifat
sementara.
2) Programmer
Programmer adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan dalam menganalisa dan mengembangkan suatu
program aplikasi dalam salah satu bahasa pemrograman.
Jumlah yang dibutuhkan adalah 2 orang programmer yang
terdiri dari 1 orang programmer senior dan 1 orang
programmer junior. Programmer minimal lulusan dari D3
jurusan Manajemen Informatika. Programmer merupakan
tenaga kontrak atau yang bersifat sementara.
3) Operator
Operator adalah orang yang mempunyai kemampuan
dalam mengoperasikan dan memasukkan data secara baik
dan benar ke dalam komputer. Tenaga komputer ini harus
ada pada semua sub bagian terkait dalam sistem informasi
ini, karena tenaga operator ini tidak perlu orang yang ahli di
bidang komputer, maka dapat diambil dari masing-masing
sub bagian tersebut.
4) Teknisi Komputer
Teknisi komputer adalah orang yang mempunyai
kemampuan dalam merawat komputer, apabila mengalami
kerusakan pada komponennya. Teknisi komputer merupakan
tenaga kontrak atau bersifat sementara.
d. Kebutuhan Biaya
Biaya memang diperlukan mengganti sistem awal dengan
sistem yang baru. Biaya tersebut merupakan biaya keseluruhan
dari sistem yang diusulkan. Kebutuhan-kebutuhan biaya yang
harus dikeluarkan adalah sebagai berikut:
1) Biaya peralatan
a. Komputer PC
(1) Spesifikasi
(a) Processor Pentium IV
(b) RAM 256 MB
(c) Harddisk 40 GB
(d) VGA 256 MB
(e) CD ROM
(f) Monitor 15”digital
(g) Keyboard dan Mouse
(h) Printer Canon PIXMA IP 1890
(2) Kegunaan
Sebagai sarana pengelolaan dan komunikasi
antar user
(3) Jumlah
Jumlah PC yang dibutuhkan adalah 1 unit
Pentium IV dan 1 unit printer
(4) Harga
PC 1 unit : Rp 1.500.000,00
Printer 1 unit : Rp 500.000,00
UPS : Rp 800.000,00
Total : Rp 2.800.000,00
2) Biaya Software
(1) Spesifikasi
Software Certificate Operating System
Windows XP 1 buah
(2) Kegunaan
Sebagai sistem operasi untuk masing-masing
komputer
(3) Jumlah
Windows XP 1 buah : Rp 800.000,00
(4) Harga
Total harga adalah Rp 800.000,00
3) Survey
(a) Akomodasi
1. Kegunaan
Menunjang kegiatan dari pelatihan dalam menganalisa
kelemahan sistem yang lama, mencari titik kelemahan
dan keunggulan sistem yang lama dan mempelajari
prosedur kerja dari sistem yang baru
2. Jumlah
2 minggu (12 hari kerja)
3. Biaya
12xRp20.000,00=Rp 240.000,00
(b) Transportasi
1. Kegunaan
Untuk mendukung kegiatan penelitian
2. Jumlah
2 minggu (12 hari kerja)
3. Harga
12xRp 50.000,00=Rp 600.000,00
4) Biaya tahap penelitian
(1) Analisis sistem
a) Kegunaan
Sebagai kegiatan awal dalam melakukan penelitian
b) Aspek-aspek
1. Mengidentifikasi masalah
1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
2. Memahami kerja dari sistem yang ada
1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
3. Menganalisa sistem
1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
4. Membuat laporan analisis sistem
1 hari x 2 orang x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
c) Biaya = Rp 500.000,00
(2) Perancangan Sistem
a) Kegunaan
Sebagai kegiatan lanjutan dari kegiatan analisis
sistem, yang bertujuan untuk merancang sistem baru
yang diusulkan
b) Aspek-aspek
1. Desain sistem secara umum
2hari x2orang xRp 100.000,00= Rp 400.000,00
2. Desain database
2hari x2orang xRp 100.000,00= Rp 400.000,00
3. Desain output
2hari x2orang xRp 100.000,00= Rp 400.000,00
c) Biaya = Rp 1.200.000,00
(3) Implementasi Sistem
a) Kegunaan
Untuk mengimplementasikan sistem yang telah
dirancang ke dalam program aplikasi
b) Biaya
1 orang x Rp 3.000.000,00 = Rp 3.000.000,00
5) Biaya Uji Coba
(a) Testing Program
a) Kegunaan
Untuk mencoba sistem baru yang ditawarkan
b) Biaya Rp 500.000,00
(b) Pelatihan
a) Kegunaan
Memberikan pelatihan kepada para pengguna
tentang sistem baru yang diusulkan
b) Jumlah
5 orang dalam 1 hari
c) Biaya
5orang x 1hari x Rp 50.000,00=Rp 250.000,00
6) Biaya Domain per tahun = Rp 1.800.000,00
Total biaya keseluruhan = Rp 11.690.000,00
Dari kebutuhan komponen biaya tersebut, maka secara
keseluruhan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 11.690.000,00
1.3 Desain Sistem
Setelah melakukan pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan
pada RRI Semarang maka sistem periklanan manual yang dijalankan sudah
tidak efisien lagi dari segi waktu dan tidak efektif lagi dari segi sumber daya
manusianya.
Untuk melaksanakan langkah-langkah yang sesuai dengan yang
diberikan dalam pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan
model-model perancangan sistem desain. Adapun model-model yang
digunakan dalam melakukan perancangan atau desain sistem yaitu:
a. Model-model perancangan sistem
1. Context Diagram
2. Decomposition Diagram
3. DFD Levelled
b. Perancangan Basis Data (database)
1. ERD (Entity Relationship Table)
2. Transformasi ERD ke Tabel
3. Normalisasi
4. Tabel Relasi (Relationship Table)
5. Kamus Data (Data Dictionary)
c. Desain Input dan Output
1. Desain Input
2. Desain Output
1.3.1 Context Diagram
Data klien data pembayaran
Data order iklan data iklan
Bukti pembayaran laporan jadwal
Laporan pembayaran laporan pemesanan
Kuitansi laporan pendapatan
Data acara Data jadwal
Gambar Context Diagram
Sistem Informasi Periklanan
Radio
Klien Seksi Layanan dan Usaha RRI
Seksi Programa Siaran RRI
1.3.2 Diagram Dekomposisi
Top Level
s
Level 0
Level 1
Gambar Dekomposisi Diagram
0Sistem
Informasi Periklanan Radio RRI Semarang
1.3Laporan
pemesanan
1.2Laporan jadwal
1.1Laporan
Pendapatan
2.3Data
pembayaran
3Pendataan
2Proses
Periklanan
1Laporan
3.2Data Acar
a
3.1Data Klien
3.3Data Iklan
2.2Data Oder
Iklan
2.1Data jadwal
1.3.3 DFD Levelled
a. DFD Level 0
Data klien Data iklan
Data acara
klien acara iklan
Klien Acara Iklan
Klien Acara Iklan
Data pembayaran
Data jadwal Data pembayaran
Data sumber siaran Pembayaran
Order iklan
Iklan Jadwal
Iklan Jadwal Pembayaran
Acara
Iklan
Acara Klien Order Iklan
Acara Klien Jadwal Order iklan
pembayaran
data jadwal
Lapora Pembayaran laporan jadwal
Kuitansi laporan pemesanan
lapaoran pendapatan
Klien Seksi Layanan dan
Usaha
1Pendataan
2Periklanan
3Laporan
Seksi Programa
Siaran
Gambar DFD Level 0
b. DFD Level 1 Proses 1
Data klien Klien
Klien
Iklan
Data iklan Iklan
Acara
Data acara Acara
1.3Data acara
1.2Data iklan
Seksi Programa
Siaran
Seksi Layanan
Dan Usaha
1.1Data Klien
Klien
Gambar DFD Level 1 Proses Kerjasama
c. DFD Level 1 Proses 2
Data order iklan order iklan Order iklan Order iklan
Klien
Iklan
Klien
Iklan Iklan
Data Jadwal Order iklan
Jadwal Acara
Jadwal Acara
Bukti pembayaran
Order Iklan
Data pembayaran pembayaran pembayaran
Iklan
Klien Iklan
Klien
2.1Data Order
Iklan
2.2Data
Jadwal
2.3Data Order
Iklan
Seksi Programa
Siaran
Seksi Layanan
dan Usaha
Gambar DFD Level 1 Proses Pemasangan Iklan
d. DFD Level 1 Proses 3
Order Iklan Order iklan Iklan Klien
Iklan Laporan Pemesanan
Iklan
Order Iklan
Jadwal
Laporan jadwal
Acara
Acara
Klien
Klien
Order Iklan Laporan Pendapatan
Pembayaran pembayaran
3.1Laporan
pemesanan
Seksi Layanan dan
Usaha
3.2Laporan jadwal
3.3Laporan
pendapatan
Gambar DFD Level 1 Proses 3
1.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
1 1 N
N
N
1 1
Klien IklanOrder_ iklan
fax_klien
nama_klien
kd_klien
harga_iklanemail_klien
nama_iklan
kd_iklan
durasi
jenis_iklan
kota_klien
no_telp_klien
alamat_klien
kd_order
jadwal
Acara
no_jadwal
kd_iklan
kd_acara
kd_acara
nama_acaraprograma
jam_mulaihari_acara
jam_berakhir
pembayaran
tgl_lunas total_bayar
kd_lunas
kd_orderkd_klien
kd_klien
kd_iklan
uang_muka
tgl_akhr_tyg
tgl_awl_tyg
total
jml_tyg_shr
jml_hr_tyg
Gambar ERD Sistem Periklanan Radio
1.3.5 Transformasi ERD ke Tabel
1. Relasi entitas klien dan entitas iklan
Relasi yang terjadi antara entitas iklan dan entitas klien adalah
entitas order_iklan. Atribut masing-masing adalah:
Klien { kd I klien, nama_klien, alamat_klien, kota_klien,
no_telp_klien, fax_klien, email_klien }
Iklan { kd I iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan,
durasi, kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka,
total }
1 N
Tabel Klien
kd_klien
nama_klien
alamat_klien
kota_klien
no_telp_klien
fax_klien
email_klien
Tabel Iklan
kd_iklan
nama_iklan
jenis_iklan
harga_iklan
durasi kd_order
kd_klien
tgl_awl_tyg
tgl_akhr_tyg
Klien Order_ iklan
Iklan
alamat_klien
nama_klien
kota_klien
kd_klien
no_telp_klien
fax_klien
email_klien nama_iklan
durasi
jenis_iklan
harga_iklan
kd_iklan
tgl_akhr_tyg
tgl_awl_tyg
kd_klien
kd_order
-o
jml_hr_tyg
jml_tyg_shr
uang_muka
total
kd_iklan
jml_hr_tyg
Jmltyg_shr
uang_muka
total
2. Relasi entitas order iklan dan entitas acara
Relasi yang terjadi antara entitas iklan dan entitas klien adalah
entitas order_iklan. Atribut masing-masing adalah:
Iklan { kd I iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan,
durasi, kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka,
total }
Acara { kd I acara, nama_acara, hari_acara, jam_mulai,
jam_berakhir, programa }
Jadwal { no I jadwal, kd_acara, kd_iklan }
1 N
N
N Jadwal
Acara
hari_acara
programanama_acara
jam_berakhirkd I acara
jam_mulai
no I jadwal
Klien Order_ iklan
Iklan
alamat_klien
nama_klien
kota_klien
kd_klien
no_telp_klien
fax_klien
email_klien nama_iklan
durasi
jenis_iklan
harga_iklan
kd_iklan
tgl_akhr_tyg
tgl_awl_tyg
kd_klien
kd_order
-o
jml_hr_tyg
jml_tyg_shr
uang_muka
total
kd_iklan
kd_acara
kd_iklan
Tabel Iklan
kd_iklan
nama_iklan
jenis_iklan
harga_iklan
durasi kd_order
kd_klien
tgl_awl_tyg
tgl_akhr_tyg
jml_hr_tyg
jml_tyg_shr
uang_muka
total
Tabel Acara
kd_acara
judul_acara
hari_acara
jam_mulai
jam_berakhir
programa
Tabel Jadwal
no_jadwal
kd_acara
kd_iklan
3. Relasi entitas klien dan agregasi order iklan
Relasi yang terjadi antara entitas klien dan agregasi order iklan
adalah relasi pembayaran. Atribut masing-masing adalah :
Klien { kd I klien, nama_klien, alamat_klien, kota_klien,
no_telp_klien, fax_klien, email_klien }
Iklan { kd I iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan,
durasi, kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka,
total, kd_lunas, tgl_lunas, total_bayar }
1 N
N
N
1 1
Jadwal
Acara
hari_acara
programanama_acara
jam_berakhirkd Iacara
jam_mulai
no Ijadwal
Klien Order_ iklan
Iklan
alamat_klien
nama_klien
kota_klien
kd I klien
no_telp_klien
fax_klien
email_klien nama_iklan
durasi
jenis_iklan
harga_iklan
kd iklan
tgl_akhr_tyg
tgl_awl_tyg
kd_klien
kd_order
-o
jml_hr_tyg
jml_tyg_shr
uang_muka
total
kd_iklan
kd_acara
kd_iklan
pembayaran
kd_lunas
kd_klien
tgl_lunas
kd_order
total_bayar
Tabel Klien
kd_klien
nama_klien
alamat_klien
kota_klien
no_telp_klien
fax_klien
email_klien
Tabel_order_iklan
kd_iklan
nama_iklan
jenis_iklan
harga_iklan
durasi kd_order
kd_klien
tgl_awl_tyg
tgl_akhr_tyg
jml_hari_tyg
jml_tyg_sehr
uang_muka
total kd_lunas
tgl_lunas
total_bayar
1.3.6 Normalisasi
Cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data
relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data,
tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk
menghasilkan struktur tabel yang normal.
1.3.6.1 Tabel Klien
a. Bentuk Normal Pertama (1st NF )
kd I klien nama_klien alamat_klien kota_klien
00001 PT Citra Hazelin
Jl. Jendral Gatot Subroto Kav 15
Jakarta
00002 PT Dairy Milk
Jl. Pandanaran 51
Semarang
kd_klien nama_klien, alamat_klien, kota_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_kliennama_klien kd_klien, alamat_klien, kota_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_klienalamat_klien kd_klien, nama_klien, kota_klien, no_telp_klien, fax_klien, email_klienkota_klien kd_klien, nama_klien, alamat_klien ,
no_telp_klien, fax_klien, email_klien
no_telp_klien kd_klien, nama_klien, alamat_klien ,
kota_klien, fax_klien, email_klien
fax_klien kd_klien, nama_klien, alamat_klien ,
kota_klien, no_telp_klien, email_klien
email_klien kd_klien, nama_klien, alamat_klien ,
kota_klien, no_telp_klien, fax_klien
1.3.6.2 Tabel Iklan
a. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
kd I iklan nama_iklan jenis_iklan harga_iklan durasi
A0001 Citra Adline 90000 60
A0002 Musi Spot 120000 90
Tabel iklan telah memenuhi bentuk normal pertama dalam
normalisasi karena semua atribut tabel iklan bernilai
tunggal.
Atribut tabel iklan :
kd_iklan, nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasi
b. Bentuk Normal (2nd NF)
Tabel iklan memenuhi bentuk normal kedua karena telah
memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua
atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara
utuh bukan pada sebagian saja.
Normalisasi kedua pada tabel iklan :
kd_iklan nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan,
durasi
kd_iklan adalah atribut kunci primer.
c. Bentuk Normal Ketiga (3th NF)
Tabel iklan juga telah memenuhi bentuk normal ketiga
karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan
juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif
pada kunci secara menyeluruh.
Bukti :kd_iklan nama_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasinama_iklan kd_iklan, jenis_iklan, harga_iklan, durasijenis_iklan kd_iklan, nama_iklan, harga_iklan, durasiharga_iklan kd_iklan, nama_iklan, jenis_iklan, durasidurasi kd_iklan, nama_iklan, jenis_iklan
1.3.6.3 Tabel Jadwal
a. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Tabel jadwal telah memenuhi bentuk normal pertama dalam
normalisasi karena semua atribut tabel jadwal bernilai
tunggal.
no I jadwal kd_iklan kd_acara
AA001 A0001 PRO01000001
CC002 A0002 PRO03000001
Atribut tabel jadwal:no I jadwal , kd_iklan, kd_acara
b. Bentuk Normal (2nd NF)
Tabel jadwal memenuhi bentuk normal kedua karena telah
memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua
atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara
utuh bukan pada sebagian saja.
Normalisasi kedua pada tabel iklan :
no_jadwal kd_iklan, kd_acara
no_jadwal adalah atribut kunci primer.
c. Bentuk Normal Ketiga (3th NF)Tabel jadwal juga telah memenuhi bentuk normal ketiga
karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan
juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif
pada kunci secara menyeluruh.
Bukti :
no_jadwal kd_iklan, kd_acara
kd_iklan no_jadwal, kd_acara
kd_acara no_jadwal, kd_iklan
1.3.6.4 Tabel Acara
a. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Tabel acara telah memenuhi bentuk normal pertama dalam
normalisasi karena semua atribut tabel jadwal bernilai
tunggal.
kd_acara
Atribut tabel acara:
kd_acara, nama_acara, hari_acara, jam_mulai,
jam_berakhir, programa
b. Bentuk Normal (2nd NF)
Tabel acara memenuhi bentuk normal kedua karena telah
memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua
atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara
utuh bukan pada sebagian saja.
Normalisasi kedua pada tabel iklan :
kd_acara nama_acara, hari_acara, jam_mulai,
jam_berakhir, programa
kd_acara adalah atribut kunci primer.
c. Bentuk Normal Ketiga (3th NF)
Tabel acara juga telah memenuhi bentuk normal ketiga
karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd NF) dan
juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara transitif
pada kunci secara menyeluruh.
Bukti :
kd_acara nama_acara, hari_acara, jam_mulai,
jam_berakhir, programa
nama_acara kd_acara, hari_acara, jam_mulai,
jam_berakhir, programa
hari_acara kd_acara, nama_acara, jam_mulai,
jam_berakhir, programa
jam_mulai kd_acara, nama_acara, hari_acara,
jam_berakhir, programa
jam_berakhir kd_acara, nama_acara, hari_acara,
jam_mulai, programa
programa kd_acara, nama_acara, hari_acara,
jam_mulai, jam_berakhir
1.3.6.5 Tabel Order iklana. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Tabel order iklan telah memenuhi bentuk normal pertama dalam normalisasi karena semua atribut tabel jadwal bernilai tunggal.kd_order, kd_klien, kd_iklan, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg,
jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
a. Bentuk Normal (2nd NF)
Tabel order iklan memenuhi bentuk normal kedua karena
telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua
atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara
utuh bukan pada sebagian saja.
Normalisasi kedua pada tabel iklan :
kd_order kd_klien, kd_iklan, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
kd_order adalah atribut kunci primer.
b. Bentuk Normal Ketiga (3th NF)
Tabel order iklan juga telah memenuhi bentuk normal
ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd
NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara
transitif pada kunci secara menyeluruh.
Bukti :
kd_order kd_klien, kd_iklan, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
kd_klien kd_order, kd_iklan, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
kd_iklan kd_order, kd_klien, tgl_awl_tyg,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
tgl_awl_tyg kd_order, kd_klien, kd_iklan,
tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
tgl_akhr_tyg kd_order, kd_klien, kd_iklan,
tgl_awl_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
jml_hr_tyg kd_order, kd_klien, kd_iklan,
tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka, total
jml_tyg_shr kd_order, kd_klien, kd_iklan,
tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, uang_muka, total
uang_muka kd_order, kd_klien, kd_iklan,
tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg, jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, total
total kd_order, kd_iklan, tgl_awl_tyg, tgl_akhr_tyg,
jml_hr_tyg, jml_tyg_shr, uang_muka
1.3.6.6 Tabel Pembayarana. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
kd_lunas kd_order kd_klien tgl_lunas total_bayar
1.0001 10001 00001 02-04-2010 10000000
2.0002 10002 00002 01-03-2010 40000000
Tabel pembayaran telah memenuhi bentuk normal pertama
dalam normalisasi karena semua atribut tabel iklan bernilai
tunggal.
Atribut tabel iklan :
kd_lunas, kd_order, kd_klien, tgl_lunas, total_bayar
b. Bentuk Normal (2nd NF)
Tabel pembayaran memenuhi bentuk normal kedua karena
telah memenuhi bentuk normal pertama (1st NF) dan semua
atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci secara
utuh bukan pada sebagian saja.
Normalisasi kedua pada tabel iklan :
kd_lunas kd_order, kd_klien, tgl_lunas, total_bayar
kd_lunas adalah atribut kunci primer.
c. Bentuk Normal Ketiga (3th NF)
Tabel pembayaran juga telah memenuhi bentuk normal
ketiga karena telah memenuhi bentuk normal kedua (2nd
NF) dan juga atribut bukan kunci tidak bergantung secara
transitif pada kunci secara menyeluruh.
Bukti :kd_lunas kd_order, kd_klien, tgl_lunas, total_bayarkd_order kd_lunas, kd_klien, tgl_lunas, total_bayarkd_klien kd_lunas, kd_order tgl_lunas, total_bayartgl_lunas kd_lunas, kd_order, kd_klien, total_bayartotal_bayar kd_lunas, kd_klien, kd_order, tgl_lunas
1.3.7 Tabel Relasi (Relationship Table)
Jadwal
no_jadwal *kd_iklan **kd_acara **
Pembayaran
kd_lunas *kd_klien **kd_order **
Klien
kd_klien *nama_klien alamat_klienkota_klienno_telp_klienfax_klienemail_klien
Order iklan
kd_order *kd_klien **kd_iklan **
tgl_awl_tygtgl_akhr_tygjml_hr_tygjml_tyg_shruang_mukaTotal
tgl_lunastotal_bayar
Iklan
kd_iklan *nama_iklanjenis_iklanharga_iklanDurasi
Keterangan:
* : Kunci Primer** : Kunci Tamu
Gambar Relationship Tabel Sistem Informasi Periklanan Radio
1.3.7.1 Klien
Primary_key : kd_klienFungsi : menyimpan data klienTabel 1.1 : tabel klien
No Nama Field Type Width Keterangan1234567
kd_kliennama_klienalamat_klienkota_klienno_telp_klienfax_klienemail_klien
varcharvarcharvarcharvarcharvarcharvarcharvarchar
5305020141450
Kode klienNama klienAlamat klienKota klienNo Telp klienFax klienEmail klien
1.3.7.2 Iklan
Primary_key : kd_iklanFungsi : menyimpan data iklanTabel 1.2 : tabel iklan
Acara
kd_acara *nama_acarahari_acarajam_mulaijam_berakhirprograma
No Nama Field Type Width Keterangan12345
kd_iklannama_iklanjenis_iklanharga_iklandurasi
varcharvarcharvarcharintegerinteger
5301794
Kode iklanNama iklanJenis iklanHarga iklanDurasi iklan
1.3.7.3 Order Iklan
Primary_key : kd_orderFungsi : menyimpan data order iklanTabel 1.3 : tabel order iklan
No Nama Field Type Width Keterangan123456789
kd_orderkd_klienkd_iklantgl_awl_tygtgl_akhr_tygjml_hr_tygjml_shr_tyguang_mukatotal
varcharvarcharvarchardatedateintegerintegerintegerinteger
51010886699
Kode orderKode klienKode iklanTanggal awal tayangTanggal akhir tayangJumlah hari tayangJumlah tayang sehariUang mukaTotal tagihan
1.3.7.4 Acara
Primary_key : kd_acaraFungsi : menyimpan data acaraTabel 1.4 : tabel acara
No Nama Field Type Width Keterangan123456
kd_acaranama_acarahari_acarajam_mulaijam_berakhirprograma
varcharvarcharvarcharvarcharvarcharvarchar
5306885
Kode acaraNama acaraHari acaraJam mulaiJam berakhirPrograma
1.3.7.5 Jadwal
Primary_key : no_jadwalFungsi : menyimpan data jadwal
Tabel 1.5 : tabel jadwal
No Nama Field Type Width Keterangan123
no_jadwalkd_iklankd_acara
integervarcharvarchar
51010
Kode jadwalKode iklanKode acara
1.3.7.6 Pembayaran
Primary_key : kd_lunasFungsi : menyimpan data pembayaranTabel 1.6 : tabel pembayaran
No Nama Field Type Width Keterangan12345
kd_lunaskd_orderkd_klientgl_lunastotal_bayar
varcharvarcharvarchardateinteger
5101089
Kode pelunasanKode orderKode klienTanggal pelunasanTotal pembayaran
1.3.8 Kamus Data (Data Dictionary)
1. Klien
Klien = kd_klien + nama_klien + alamat_klien + kota_klien +
no_telp_klien + fax_klien + email_klien
kd_klien = 1 {varchar} 5
nama_klien = 1 {varchar} 30
alamat_klien = 1 {varchar} 50
kota_klien = 1 {varchar} 20
no_telp_klien = 1 {varchar} 14
fax_klien = 1 {varchar}14
email_klien = 1 {varchar} 50
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | ‘ |- ]
2. Iklan
Iklan = kd_iklan+ nama_iklan + jenis_iklan + harga_iklan +
durasi
kd_iklan = 1 {varchar} 5
nama_iklan = 1 {varchar} 30
jenis_iklan = 1 {varchar} 17
harga_iklan = 8 {varchar} 9
durasi = 2 {varchar} 4
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | ‘ |- ]
Integer : [0...9]
3. Order_iklan
Order_iklan = kd_order + kd_klien + kd_iklan + tgl_awl_tyg +
tgl_akhr_tyg + jml_hr_tyg + jml_tyg_shr +
uang_muka + total
kd_order = 1 {varchar} 5
kd_klien = 1 {varchar} 10
kd_iklan = 1 {varchar} 10
tgl_awl_tyg = 8 {date} 8
tgl_akhr_tyg = 8 {date} 8
jml_hr_tyg = 5 {integer} 6
jml_tyg_shr = 5 {integer} 6
uang_muka = 8 {integer} 9
total = 8 {integer} 9
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | ‘ |- ]
Integer : [0...9]
Date : Tgl + Bln + Thn
Tgl : [1...31]
Bln : [1...12]
Thn : [1900...2900]
4. Acara
Acara = kd_acara + nama_acara + hari_acara + jam_mulai +
jam_berakhir + programa
kd_order = 1 { varchar } 5
nama_acara = 1 { varchar } 30
hari_acara = 4 { varchar } 6
jam_mulai = 5 { varchar } 8
jam_berakhir = 5 { varchar } 8
programa = 6 { varchar } 6
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | ‘ |- ]
5. Jadwal
Jadwal = no_jadwal+ kd_iklan + kd_acara
no_jadwal = 1 { varchar } 5
kd_iklan = 1 { varchar } 10
kd_acara = 1 { varchar }10
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | ‘ |- ]
6. Pembayaran
Pembayaran = kd_lunas + kd_order + kd_klien + tgl_lunas +
total_bayar
kd_lunas = 1 { varchar } 5
kd_order = 1 { varchar } 10
kd_klien = 1 { varchar } 10
tgl_lunas = 8 { date } 8
total_bayar = 8 { integer } 9
Varchar : [A...Z | a...z | 0...9 | ‘ |- ]
Integer : [0...9]
Date : Tgl + Bln + Thn
Tgl : [1...31]
Bln : [1...12]
Thn : [1900...2900]