sistem ian manajemen pada pt. kereta api indonesia

Upload: fatqul-azis-mustofa

Post on 12-Jul-2015

350 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    1/17

    HUBUNGAN STRUKTUR SISTEM PENGENDALIANMANAJEMEN DAN PROSES SISTEM PENGENDALIAN

    MANAJEMEN DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

    .(The Correlation between the Structure of Management Control Systemand Process of Management Control System and the Company FinancialPerformance atIndonesia Railway Company Limited (PT. KAI)

    Imas Purnamasari *)

    AbstractReaching more than 100%, the decrease of financial performance of PT.KAI in 2006 is. .the highest in recent years. This condition is, to certain extent, caused by insufficient control

    system. The structure aridprocess ofmanagement control system are two parts researchable inaneffort toexplain the financial performance ofPT. KAI. This research is, therefore, conductedto identify: (1) the simultaneous correlation between the structure and process ofmanagementcontrol system and company financial performance, (2) the correlation between the structureof management control system and company financial performance, and (3) the correlationbetween the process of management control system and company financial performance,

    This research uses survey-explanatory method by using three different levels ofmanagement as research respondent, namely top, middle, and low. Each level representsfinancial performance and operation area in terms of return on investment (ROJ) year 2006.

    Findings of the research are as follows: (1) the structure and process of managementcontrol system have a simultaneously positive correlation with financial performance. Thismeans that the company financial performance is strongly determined by the system ofmanagement control consisting of structure and process, (2) individually, the structure ofmanagement control system has positive correlation with financial performance, and (3) theprocess of management control system has positive correlation with financial performance.Keywords: Ma na gem ent c ontrol s ystem , T he struc ture of m ana gem ent c ontr ol system , T he

    . proc ess of m ana gem ent c ontr ol system , F ina nc ia l perform anc e, Investm ent return, le ve l.

    * ) Do sen Un iv er sita s P en did ik an In do ne sia

    Imas Pumamasari

    H UB UN G A N S TR UK TU R S IS TE M P EN G E ND AL IA N M A N AJ E ME ND AN P RO SE S S IS T E M P E NG EN D AL IA N M AN AJ E M EN D EN GA N K IN ER JA K EU AN GA N P ER US AH MNP AD A P T. K ER ET A A PI IN DO N E SIA (P ER SE RO )

    27

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    2/17

    , ; < ~bs.traksi , f'~" ".~-!. ., -~ , ~(. . .

    Dalam tahun 2006 kinerjakeuangan P!'. KAI rnengalami pen4ru~an yang sangat besardibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapaiI~bihdrut i. Q r o . Kondisi ini.ealah satunyadisebabkan oleh sistem'pengendaliari yang belum rnemadai. stniktutdrur prosessebagai bagiandari sistem pengendalian rnanajemen merupakan duahal yang dapat diteliti .dalam. upayauntuk memberikan penjelasan mengenai kinerja keuangan P1'~KAI. Qleh karena itu, terdapattiga tujuandalarn penelitian ini yaitu untuk rnengetahui. (1 ) hubungan antara struktur sisternpengendalian ma~ajemend~m p ro sessistem p eng en dalian m an ajemen de ng an kinerja keu an ganperusahaan secara simultan, (2) hubungan antara struktur sistem pengendalian manajemendengan kinerja keuangan perusahaan, dan (3) hubunganantara proses sis tern pengendalianrnanajemen dengan kinerja keuangan perusahaan.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey-explanatory denganmenggunakan manajer setiap jenjang manajernen yaitu rnanajemen puncak, manajemen tingkatrnenengah, dan manajernen tingkat bawah sebagai responden yang mewakili tiap daerah operasi,dan kinerja keuangandalam bentuk tingkat kembalian investasi (ROI) tahun 2006.

    Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (l)secara siJ;t1ultan strukturdan proses sistern pengendalian rnanajemen merniliki hubungan yang positif dengan kinerjakeuangan, artinya kirierja keuangan perusahaan sangat ditentukan oleh sistem pengendalianrnanajemen yang didalarnnya terbagi atas struktur dan proses, (2) secara individu struktur sistempengendalian rnanajernen rnemiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan, dan (3) prosessistem pengendalian manajemen memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan.Kata kunci: Sis ternpengendalian manajemen, Struktur sistem pengendalian manajemen, Proses

    sistem pengendalian manajemen, Kinerja keuangan, 'Tingkat kembalian investasi.1. Pendahuluan1.1. Latar Belakang Masalah

    Pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi'Indonesi't merosot menjadi 13,7 % daripertumbuhan tahun sebelumnya (Seda: 2002). Kita bisa 1ihat pada 2002, angkapertumbuhanekonomi nasiona:l cuma berkisar 3,5 % padahal, banyak kalangan yang menilai bahwa untukrnelakukan percepatan pertumbuhan ekonomi, palingtidak dibutuhkan angka pertumbuhandi atas 5 % 1 . Semua gambaran tersebut akhimya menjadi cermin betapa buruknya keadaanperekonomian nasional saat ini. 'Sai~h sam akibatyang timbuldari keterpurukan ekonomiIndonesia adalah jatuhnya sejumlah ~perusahaan b~ik im' perusahaanswasta rnaupunBUMN ..

    Dalam beberapa kurun terakhir semenjak BUMN dibentuk, BUMN secara umurn belumrnenunjukkan kinerja yang menggernbirakan. Perolehan laba yang dihasilkan masih sangatrendah. Sebagai contoh, pada tahun 2000 BUMN rnemiliki total asset sebesar Rp. 861,52trilyun hanya rnampu rnenghasilkan keuntungan sebesar Rp. 13,34 Trilyun, atau dengan tingkatReturn on Assets (ROA) sebesar 1,55%. Gambar 1.1 rnenunjukkan bahwatingkatROABUMNIndonesia pada tahun 1997-2001 hanya berkisar antara 1,55% sampai dengan 3,25%.1 Tersedia dalam httplwww.wartaekonomi.com28' . Fokus Ekunomi. .VolA No..1 JLml 2 .0 0 9 :.2 7 - 43". . I':" . ;

    http://httplwww.wartaekonomi.com/http://httplwww.wartaekonomi.com/
  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    3/17

    ,Gambarl.lReturn on Asset BUlVINselama Tahun 1997-2001

    O,OlS

    O,OlO

    O, Il -25

    O ~ O 2 0l.,s O.{I-15

    M1~

    O , e D 5

    0.00-01997

    Sumber : Laporan Perkernbangan Kinerja BUMN - Dirjen Pembinaan BUMN,Departemen Keuangan R.I., April 2001. (Diolah kembali),

    Jika dilihat dari gambar 1.1 kinerja BUMN secara keseluruhan pada tahun 1997 sampai2001 masih kurang memuaskan. Namun pada tahun 2002-2006 dari master plan BUMNbahwa kinerja keuangan seluruh BUMN naik cukup signifikan. Jelasnya dilihat dari gambardibawah ini:

    Gambar 1.2ROA dan ROE BUMN selama Tahun 2001 - 2006

    5.00" ,--------------_------,

    '.50" 4,47"-

    ~ . . . . . .. .

    ~ Ma ..

    ~ 2,00 . .:. 1.50"

    " . 0 0 "

    2001 2002 1003 lDD4 :1'005 2006TAHUN

    Sumber: Kementrian BUMN, (diolah kembali)

    H UB UN GA N S TR UK TU R S IS TE M P EN G E ND AL IA N M A N AJ E ME ND AN P RO S E S S IS fE M P EN GE ND AL IA N M A N AJ E ME N D EN GA N K IN ER JA K EU AN GA N P ER US AH AA N

    P AD A P T. K ER ET A A PI IN DO N E SIA (P ER SE RO )

    29

    Imas Purnamasari

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    4/17

    Dengan mengamati dan menganalisis kinerja BUMN dari tahun 1997 sarnpai 2001 danmembandingkannya dengan kinerja BUMN pad a tahun 2002sampai 2006 sudah terlihat adanyapeningkatan kinerj a BUMN. Namun untuk tetap menjaga peningkatan kinerja BUMN supayatidak mengalami penurunan lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, maka proses pengendaliandengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen perlu dioptimalkan,

    PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI) adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidangpelayananjasa transportasi darat, mulai tahun 1998 perusahaan ini berbentuk PT (Persero),Keberhasilan PT KAI dalam menghasilkanjasanya tidak hanya tergantung pada keunggulanteknologi, sarana dan prasarana maupun dana yang tersedia, melainkanjuga tergantung kepadakepercayaan publik terhadap kinerja manajemen yang mempunyai peranan penting untukmenjamin kelangsungan aktivitas bisnis perusahaan sesuai yangdiharapkan.

    Para pengelola PT KAI harus selalu menerapkan prinsipefektivitas dan efisiensidalam pengeloaan semua sumber dayanya. Karena itu para pengelola PT KAI seharusnyamampu mengelola perusahaannya dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan yangmemiliki pertanggungjawaban kepada stakeholder-nya. Apalagi dijaman yang serba cepat,perubahan yang tajam dan radikal, para pengeloI a BUMN diharapkan mampu mengendalikanperusahaannya dan bisa mengiringi perubahan yang terjadi dilingkungan perusahaan, danbersaing secarasehat.

    Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari pencapaiantujuan yang ditetapkan sebelumnya, salah satunya adalah memperoleh laba yangbesar.Bagiperusahaan yangberorientasi kepada laba (profit-oriented), mendapatkan laba adalah tujuanutama untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan perusahaan dapatditunjukkan oleh ROI yang dicapai perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat BambangRiyanto (2001: 325) bahwa "Return On Investment (ROI), menggambarkan kemampuandari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktivauntuk menghasilkan keuntungannetto" .Semakin tinggi ROI perusahaan maka semakin baik keadaan perusahaan. Hal ini termuatdalam pendapat Darsono dan Ashari (2005: 57) bahwa "Semakin tinggi ROI yang dicapaisuatu perusahaan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba denganmenggunakan modal kerja atau aktiva secara efisien dan efektif' -.ROI diketahui denganmembagi laba bersih dengan jumlah aktivanya (Munawir, 2004: 335).

    Jika dilihat pada gambar 1.3 perolehan laba pada PT. Kereta Api dari tahun 2001 sampai2006, terlihat masih sangat rendah jika dibandingkan dengan aktiva yang ditanamkan dalamperusahaan.

    30 . Fokus EkonomiVol. 4 No.1. Juni 2009: 27 - 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    5/17

    Gambar 1.3ROA PT. Kereta Api selama Tahun 2001- 20060.50%0.00%

    -0.50% 2001-0.02%-1.00%

    l -1.50%00:: -2.00%-2.50%-3.00%-3.50%

    0.05% 0.11% 0.13% 0.16%

    2002

    Tahun -3.05%

    Sumber: Laporan keuangan perusahaan, (diolah kembali)Untuk mendorong perusahaan mampu bersaing daIam persaingan global yang semakin

    ketat, pengendalian manajemen merupakan syarat mutlak yang hams dilakukan para manajerprofesionaI. Manajemen modern dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan telahmenawarkan konsep yang dikenaI sistem pengendalian manajemen (management controlsystem). Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu proses dan struktur yang tertatasecara sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian kegiatan agar sasaran dantujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.

    Salah satu tujuan setiap perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba,beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah pendapatan yang diterima, kembalian dariinvestasi (ROI) , dan biaya yang harus dikeluarkan. Dalam memperbesar laba, usaha yangdapat dilakukan oleh perusahaan adalah memperbesar pendapatan, menurunkan biaya, danmemperbesar kembalian investasi (ROI). Untuk memperbesar pendapatan, penurunanbiaya,danmemperbesar kembalian investasi (ROI) dapat dilakukan dengan memotivasi para manajeragar dapat melakukan efisiensi dan memberikan penilaian atas peran manajer tersebut daIamsetiap pusat pertanggungjawaban tertentu.

    Berdasarkan uraian di atas, diidentifikasi permasalahan di PT. KAI yaitu adanyapenurunan kinerja keuangan disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Berdasarkanpengamatan dan hasil survey pendahuluan, dari kedua faktor tersebut faktor internal rnerupakanfaktor yang diduga menjadi faktor penyebab dari makin menurunnya kinerja keuangan. Faktortersebut diantaranya adalah sistem pengendaIian manajemen yang belum berjalan sebagaimanamestinya,1.2. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

    Mulyadi (2001:3-5) menyampaikan bahwa "Sistem pengendalian manajemen padadasarnya merupakan suatu sistem yang dipergunakan manajemen dalam membangun masadepan organisasi".

    Imas Purnamasari

    H U B U N G A N S TR U K TU R S IS TE M P E N G E N D A L IA N M A NA JE M E ND AN P R O S E S S IS TE M P EN G EN D A LIA N M A NA JE M EN D E N G AN K IN E R JA K E U AN G AN P ER U S AH A A NP AD A P T. K ER E T A A PI IN D O N ES IA (P ER S E R O )

    31

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    6/17

    Yoseph A. Maciariello dan C~vin J. Kirby (1994:5) mengatakan bahwa:"A management Control System is a set 0/ interrelated communication structures that

    facilitates the processing of information/or the purpose ojon organization on a continuousbasis".

    Berdasarkan uraian di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem pengendalianmanajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkanpara anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan organisasi secara efektif dan efisiensesuai strategi pokok yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1.3.Pengertian Kinerja Keuangan

    Menurut Edy Sukarno (2000: 111) "Kinerja adalah gambaran mengenai tingkatpencapaian pelaksanaan suatu kegiatanJprogram/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,tujuan, misi dan visi organisasi". Dalam pembahasan ini, kata kinerja dimaksudkan sebagaihasil yang telah dicapai atas segal a aktivitas yang dilakukan dalam mendayagunakan sumber-surnber yang tersedia dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka kinerja dimaksud adalahkinerja keuangan.

    1.4. Rasio Return On Investment sebagai Ukuran Kinerja PerusahaanROI merupakan salah satu bentuk rasio profitabiIitas yang dimaksudkan untuk mengukur

    kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yangdigunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Bambang Riyanto,(2001: 335)"Salah satu rasio dalam profitabiIitas adalah Return On Investment (ROI), yangmenggambarkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untukmenghasilkan keuntungan netto''.

    ROI yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti pula efisiensimanajemen sehingga semakin tinggi ROI maka semakin baik keadaan suatu perusahaan, Halini termuat dalam pendapat Darsono dan Ashari (2005: 57) bahwa "Semakin tinggi ROJ yangdicapai suatu perusahaan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan labadengan menggunakan modal kerja atau aktiva secara efisien dan efektif",

    Dari uraian di atas disimpulkan ROI dapat memberikan infonnasi menyeluruh mengenaiefisiensi penggunaan modal, juga dapat memberikan informasi mengenai profitabilitasperusahaan, serta berguna dalam keperluan perencanaan dan kontrol mengenai kebijakan yangditerapkan perusahaan.

    32 FokusEkonomiVol. 4 No.1 Junl 2009: 27 - 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    7/17

    Kerangka pemikiran dalam pembahasan ini dapat digambarkan sebagai berikut:Gambar1.4

    Kerangka Pemikiran

    STRUKTUR SISTEM 2PENGENDALIANMANAJEMEN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - j I

    IIT

    1 KINERJAKEUANGANPERUSAHAAN4

    . . .IPROSES SISTEM IIPENGENDALIAN__________________ ___ ~w __ ~

    MANAJEMEN 3

    2.Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan survey-

    explanatory. Pendekatan survey artinya penelitian ini diadakan untuk memperoleh fakta-fakta,mencari keterangan-keterangan faktual serta berusaha untuk menggambarkan gejala-gejaladari praktek yang sedang berlangsung (M. Nazir, 2006: 65).

    Populasi penelitian ini adalah pusat pertanggungjawaban yang ada di 10 DAOP dan 3DIVRE, dan populasi respondennya adalah seluruhmanajer dan karyawan yang ada di 13DAOPdan DIVRE tersebut. Mengingat populasi dari DAOP dan DIVRE PT. KAI hanya berjumlah13. maka keseluruhan populasi tersebut dijadikan sampel seluruhnya atau disebut sampeJjenuh (census sampling). Setiap DAOP dan DIVRE diwakili oleh satu orang manajer darisetiap tingkatan manajemen yaitu manajemen puncak (top management), manajemen tingkatmenengah (middle management), dan manajemen tingkat bawah (lower management).

    Teknik pengumpulan data dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalahpenelitian ini, direncanakan menggunakan :a) Kuesioner/daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden penelitian ini.b) Observasi yang dilakukan, untuk mengamati secara lebih spesifik perilaku dari variabelyang sedang diteliti. Observasi juga dilakukan dalam upaya mendapatkan data-data umumlainnya tentang organisasi tersebut.c) Wawancara mendalam dengan pimpinan dan karyawan di lingkungan objek penelitian.

    3. Hasil Penelitian dan Pembahasan3.1. Deskripsi tentang Struktur Sistem Pengendalian Manajemen PT. KAI

    Gambaran struktur sistem pengendalian manajemen berdasarkan dimensi pusat biaya,pusat pendapatan, pus at laba, dan pusat investasi ditunjukkan pada bagian selanjutnya.Gambaran umum dimensi pusat biaya berdasarkan hasil jawaban 39 responden dapat dilihatpada Tabel 3.1.

    Imas Purnamasari

    H UB UN GA N S TR UK TU R S IS TE M P EN GE ND AU AN M A N AJ E ME ND AN P R OS ES S IS TE M P E NG EN DA U AN M AN AJ E ME N D EN GA N K IN ER JA K EU AN G AN P ER US A HA A N

    P AD A P T. K ER ET A A PI IN DO N E SIA (P ER SE RO )

    33

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    8/17

    Tabel3-1Perhitungan Skor Jawaban 39 Responden

    Berdasarkan Dimensi Pusat BiayaPernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaluSeringKadang -kadang

    Jarang SekaliTidakpemah

    8396391 6o

    35.4741.0316.676.840.00Jumlah 234 100.00

    Sumber: Hasil pengolahan data

    Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, nampak bahwa sebagian besar responden menjawab'sering' , hal ini bisa berarti bahwa di setiap pusat biaya daerah operasi PT. KAI telah memahamipentingnya perencanaan biaya sebagai upaya untuk mewujudkan efektivitas penggunaanbiaya,

    Pada pusat pendapatan sebagian besar manajer pada pusat pendapatan menjawab 'selaI u'atas berbagai pertanyaan yang diajukan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2.

    Tabel3-2Perhitungan Skor Jawaban 39 RespondenBerdasarkan Dimensi Pusat PendapatanPernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaluSering

    Kadang - kadangJarang SekaliTidakpemah

    9187125o

    46.6744.626.152.560.00JulnIah 195 100.00

    Sumber: Hasil pengolahan dataBerdasarkanjawaban setiap manajer pusat pendapatan dapat diketahui bahwa di setiap

    daerah operasi telah memiliki perencanaan yang matang atas estimasi pendapatan yangakan diperoleh dalam upaya untuk mencapai maksimaIisasi laba dengan melibatkan bagianpemasaran, dan telah dilakukan dilakukan kontrol yang baik atas pendapatan yang diterima,dan nampak telah ada upaya dalam menilai kinerja setiap manajer pusatpendapatan di setiapdaerah operasi.

    34 Fokus EkonomiVat 4 No.1 Junl 2009: 27- 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    9/17

    Tabel3-3Perhitungan Skor Jawaban 39 Responden

    Berdasarkan Dimensi Pusat LabaPernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaluSering

    Kadang - kadangJarang SekaliTidak pernah

    101106243o

    43.1645.3010.261.280.00

    Jumlah 234 100.00Sumber: Hasil pengolahan data

    Berdasarkan tabel di atas,dapat diperoleh infonnasi mengenai karakteristik yang terjadipada setiap pus at laba di masing-masing daerah operasi, yaitu ada upaya untuk memaksimalkanjumlah laba di setiap periodenya, Dalam perhitungan pendapatan telah menggunakan prinsippemaduan (matching) atas jumlah pendapatan yang akan diterima dengan jumJah biaya yangakan dikeluarkan. Manajer pusat laba selalu mempertanggungjawabkan laba yang dihasilkansetiap periodenya.

    Tabe13-4Perhitungan Skor Jawaban 39 RespondenBerdasarkan Dimensi Pusat InvestasiPern:yataan Jumlah Skor PersentaseSelalu 112 47.86Sering 99 42.31

    Kadang - kadang 21 8.97Jarang Sekali 2 0.85TidakEemah 0 0.00Jumlah 234 100.00

    Sumber: Hasil pengolahan data

    Berdasarkan tabel tersebut, nampak sebagian besar responden menjawab 'selalu' ataspertanyaan yang diajukan. lni berarti secara struktur dari sistem pengendalian manajemensetiap daerah operasi sudah baik. Selanjutnya berdasarkan tabel tersebut, diperoleh beberapakarakteristik dari pusat investasi yaitu telah ada upaya yang baik dalam mengelola investasiyang ditanamkan. Ada kesesuaian atas rene ana dan realisasi atas investasi, dan sekaligusmembuktikan adanya komitmen yang baik atas kegiatan investasi.

    Imas Purnamasari

    H U B UN G AN S TR U K TU R S IS TE M P EN G EN D A LlA N M A NA JE M E ND AN P RO SE S S IS TE M P EN G E ND AU AN M AN AJ E M E N D EN GA N K IN ER JA K EU AN GA N P ER US AH AA NP AD A P T. K ER ET A A PI IN DO N E SIA (P ER SE RO )

    35

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    10/17

    3.2. Deskripsi tentang Proses Sistem Pengendalian Manajemen PT. KAITabeI 3~S

    Perhitungan Skor Jawaban 39 RespondenBerdasarkan Dimensi PemogramaitPernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaIuSering

    Kadang - kadangJarang SekaliTidak pernah

    11299212o

    47.8642.318.970.850.00Jumlah 234 100.00

    Sumber: Hasil pengolahan data

    Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat sebagian besar responden menjawab 'selalu'. lni berartiberdasarkan dimensi pemograman terkait dengan proses sistem pengendalian manajemen telahberj alan dengan baik.

    Tabel3-6Perhitungan Skor Jawaban 39 RespondenBerdasarkan Dimensi Penganggaran .Pernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaluSering

    Kadang - kadangJarang SekaliTidak pernah

    1401481761

    44.8747.445.451.920.32

    Jumlah 312 100,00Sumber: Hasil pengolahan data

    Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat sebagian besar responden menjawab 'sering' .Hal inimenandakan aspek penganggaran dalam proses pengendalian manajeElen sudah dilakukandengan baik. Ini berarti telah ada upaya yang baik dari manajemendalam upaya untukmelakukan proses pengendalian atas kegiatan, orang, dan sumber daya yang dibutuhkan,

    36 Fokus EkonomiVol. 4 No.1 Junl 2009: 27 - 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    11/17

    Tahel3-7Perhitungan Skor Jawaban 39 Responden

    Berdasarkan Dimensi Pelaksanaan dan PengukuranPernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaluSering

    Kadang - kadangJarang SekaliTidakpemah

    oo91

    1 0637

    0.000.0038.8945.3015.81

    J u m I a h 234 100.00

    Tabe13.7 memperlihatkan bahwa sebagian besarresponden menjawab 'jarang sekali'.lni berartidalam hal pelaksanaan dan pengukuran proses pengendalian manajemen belumoptimal.

    Tabel3-8Perhitungan Skor Jawaban 39 RespondenBerdasarkan Dimensi Analisis dan Pelaporan

    Pernyataan Jumlah Skor PersentaseSelaluSering

    Kadang - kadangJarang SekaliTidakpemah

    oo10311714

    0.000.0044.0250.005.98

    J u m l a h 234 100.00Sumber: Hasil pengolahan data

    Tabel 3.8 menunjukkan sebagian besar responden menjawab 'jarang sekali". Halini mengindikasikan kegiatan analisis dan pelaporan yang merupakan bagian dari prosespengendalian manajemen belum optimal.3.3. Deskripsi tentang Kinerja Keuangan Daerah OperaslPT, KAI

    Kinerja keuangan merupakan gambaran secara menyeluruh tentang pengelolaanperusahaan dalam suatu periode. Kinerja keuangan yang makin baik dan cenderung meningkatmenggambarkan manajemen telah berhasil dalam mengelola perusahaan melalui pemanfaatanberbagai sumber day a yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Gambar 3.1 memperlihatkankinerja keuangan perusahaan setiap daerah operasi ditinjau dari ROI yang diperoleh dalamtahun 2006.

    Imas Purnamasari

    37H UB UN GA N S TR UK TU R S IS TE M P EN GE ND AL IA N M AN AJ E ME ND AN P RO SE S S IS TE M P EN GE ND AU AN M AN AJ E ME N D EN GA N K IN ER JA K EU AN GA N P ER US AH AA N

    P AD A P T. K ER ET A A PI IN DO NE SIA (P ER SE RO )

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    12/17

    Gambar3.1.ROIsetiap DaerahOperasi Tahun 2006

    1.()0 !!IOAO? 10.50 .OAO? 2

    D DAOP 30.00 DOAOP 4-0.50 .OAOP 5

    BOAOP 6 -LOa .OAOP 7sOAOP II

    -1.50 .OAOP 9-2.00 RDAOP 10

    o DAOP 11-2.S0 1EI0AOP 12

    .OAOP 13-3.00

    (Sumber: HasiI pengolahan data)

    Berdasarkan gambar tersebut, nampak dari 13 daerah operasi terdapat 8 daerah operasimemperoleh ROI negatif. lni menunjukkan rata-rata pengelolaan atas sejumlah investasi yangditanamkan di setiap daerah operasi masih belum dapat dikelola secara efektif dan efisien, danmenunjukkan kinerja manajemen yang kurang baik.3.4. Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan variabelstruktur sistem pengendalian manajemen (Xl) clanproses sistem pengendalian manajemen (X2)terhadap variabel kinerja keuangan di PT. KAI. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilaiX2 sebesar 24,154, sedangkan nilai X2 tabel dengan tingkat kesalahan alpha 5% dengan k = 3adalah 5,991. Dengan demikian clapat ditarik kesimpulan pengujian hipotesis bahwa H, ditolaksebab X2 hitung > X2 tabel, artinya hipotesis "Struktur Sistem Pengendalian Manajemen clanProses Sistem Pengendalian Manajemen Secara Simultan Memiliki Hubungan Positif denganKinerja Keuangan Perusahaan", dapat diterima.

    Selanjutnya secara individu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan nilai Z.Untuk memperoleh nilai Z terlebih dahulu dihitung koefisien korelasi Kendall Tau. Berdasarkanhasil perhitungan diperoleh hasil nilai koefisien korelasi variabel struktur pengendalianmanajemen dan proses pengendalian manajemen terhadap kinerja keuangan masing - masingsebesar 0,588 dan 0,693.

    Selanjutnya berdasarkan nilai korelasi yang diperoleh, nilai z-score untuk masing- masing variabel dihitung sebagai berikut:

    Z:_f_= i~varC',) 2(2n+5)9n(n+1)

    0,673 0673ZI = = _ '_ = 4,28722x19)+5) 0,1579x19(19+1)

    38 Fokus EkonomiVol. 4 No.1 Juni 2009: 27 - 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    13/17

    Dengan cara yang sarna diperoleh nilai ~ sebesar 4,809. Sementara itu nilai Z-tabel.berdasarkan tingkat kesalahan alpha ( D ) 5% sebesar 1,960. Hasil perbandingan antara nilai ZJdan Z2dengan Z tabel nampak nilai Zl' Z2> Z tabel. Dengan demikian diperoleh infonnasihipotesis nol (Ho)ditolak, artinya terdapat hubunganpositif antara variabel strukturpengendalianmanajemen, proses pengendalian manajemen terhadap kinerja keuangan.3.5. Hubungan Secara Simultan antara Struktur dan Proses Pengendalian

    Manajemen dengan Kinerja KeuanganHasil pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa secara simultan variabel struktur dan

    proses sistem pengendalian manajemen memiliki hubungan positif dengan kinerja keuanganperusahaan dengan nilai korelasi sebesar 0,929 artinya rnemiliki hubungan yang sangat kuat.Dengan demikian perubahan dalam variabel kinerja keuangan yang disebabkan oleh variabelstruktur dan proses pengendalian manajemen secara bersama-sama sebesar 86,30%.

    Menurut Mulyadi (2001 :6) struktur dan proses merupakan dua hal yang membangunsistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen menyediakan strukturyang memungkinkan proses perencanaan dan implementasi rencana dapat dijalankan. Sistempengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan prosesperencanaan dan implementasi reneana. Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhankegiatan utarna untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapatdilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu, sehingga menjanjikantercapainya tujuan perusahaan dan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagai sistem, struktur dan proses sisternpengendalian manajemen keduanya saling berinteraksi, dimana ketercapaian tujuan organisasiuntuk menciptakan kekayaan sangat ditentukan oleh keduanya.

    3.6. Hubungan Struktur Pengendalian Manajemen dengan Kinerja KeuanganBerdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh infonnasi bahwa strukturpengendalianmanajemen memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja keuangan. Selanjutnya dari nilaikoefisien korelasi yang diperoleh dapat diketahui keberagaman variabel kinerja keuangan setiapdaerah operasi di PT. KAI melalui nilai ROJ ditentukan oleh struktur pengendalian manajemensebesar 34,57% (0,5882 x 100%). Hal ini mengindikasikan kinerja keuangan setiapperiodesalah satunya ditentukan oleh struktur pengendalian manajemen.

    Struktur pengendalian manajemen menggambarkan garis dan tanggung jawab mengenaipengelolaan perusahaan. Secara teoritis struktur pengendalian manajemen yang baik adalahstruktur pengendalian yang menggambarkan seeara jelas peran dan tanggung jawab sebuahorganisasi. Bila melihat struktur organisasi di PT. KAI hal-hal tersebut sudah terlihat denganbaik dimana struktur organisasi yang ada menggarnbarkan kejelasan fungsi, pembagian tugasatas keempat pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, danpusat investasi.

    Struktur yang tepat atas struktur pengendalian manajemen sebuah perusahaan, padaakhirnya akan berkontribusi pada capaian kinerja keuangan. Hal ini disebabkan dalam strukturpengendalian manajemen terdiri dari empat pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya, pusat

    H UB UN GA N S TR UK TU R S IS TE M P EN G E ND AL IA N M AN AJ E ME ND AN P R OS ES S IS TE M P E NG EN DA UA N M AN AJ E ME N D EN GA N K IN ER JA K EU AN GA N P ER US AH AA N

    P AO A P T. K ER ET A A PI IN DO NE SIA (P E RS ER O)

    39

    Imas Purnamasari

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    14/17

    pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Secarajelas Suadi (1995:10) menjelaskan pusatbiaya merupakan pusat tanggung jawab dimana input diukur, sedangkan output tidak diukurdengan satuan uang. Dengandemikian dalam pusat biaya dapat terlihat secarajelas efektivitasdan efisiensi pengelolaan dana. Bila biaya dapat diperlakukan secara efektif dan efisien, makaakan turut berkontribusi pada jumlah laba yang diperoleh.

    Selain pusat biaya, terdapat pusat pendapatan dimana yang menjadi tanggungjawab utama manajer pusat pendapatan adalah memaksimalkan pendapatan. Maksimalisasipendapatan merupakan bentuk seberapa efektif manajemen menggunakan sumber daya yangdigunakan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Bila pendapatan yang diperoleh setiapperiodenya dapat dioptimalkan maka hal ini akan berkontribusi terhadap perolehan laba begitujuga terhadap ROt

    Pusat lababertanggungjawab terhadap upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangkamemperoleh laba yang optimal. Dengan demikian terjadinya peningkatan atau penurunan labasecara langsung turut berkontribusi pada nilai ROt

    Pusat investasi menggambarkan tanggung jawab manajer investasi dalam upayapemanfaatan investasi yang ditanamkan dalam upaya menghasilkan laba secara optimal. Bilainvestasi yang ditanarnkan dapat dimanfaatkan sebaik - baiknya, sudah pasti akan berkontribusipada jumlah laba dan ROI yang akan diperoleh. Bila melihat kondisi yang terjadi di setiapdaerah operasi mengenai keempat pusat pertanggungjawaban tersebut, dapat disimpulkansecara struktur masalah pengendalian manajemen tidak terlalu begitu lemah, artinya secaraempirik manajemen di PT. KAI dilihat dari strukturnya sudah memadai dan seharusnya menjadikatalisator pencapaian laba yang optimal.3.7. Hubungan Proses Pengendalian Manajemen dengan Kinerja Keuangan

    Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh informasi bahwa proses pengendalianmanajemen memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja keuangan. Selanjutnya dari nilaikoefisien korelasi yang diperoleh dapat diketahui keberagaman variabel kinerja keuangan setiapdaerah operasi di PT. KAI melalui nilai ROI ditentukan oleh proses pengendalian manajemensebesar 48,02% (0,6932 x 100%). Hal ini mengindikasikan kinerja keuangan setiap periodesalah satunya ditentukan oleh proses pengendalian manajemen.

    Proses sistempengendalian manajemen merupakan langkah yang diambil oleh organisasiuntuk mengalokasikan sumber daya dan tujuan organisasi yang terdiri dari pemograman(programming), penganggaran (budgeting), pelaksanaan dan pengukuran (operating andmeasurement), dan analisa serta pelaporan (reporting and analyzing). Pemograman diartikansebagai proses penyusunan program organisasi yang akan dilaksanakan danmenetapkan jumlahsumber daya yang dialokasikan kepada masing-masing program tersebut. Dengan demikianpemograman yang tepat akan berdampak pada pengelolaan sumber daya perusahaan secaraefektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi perusahaan yang baik menunjukkan perolehanlaba secara optimal yang juga berarti ROI dapat diperoleh secara optimal. Sesuai dengan hasilpenelitian atas sejumlah responden,pemograman yang dilakukan setiap daerah operasi di PT.KAI sudah baik.

    40 FokiJs EkonomiVol. 4 No.1 Juni 2009: 27 - 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    15/17

    Hal kedua dalam proses pengendalian manajemen yaitu penganggaran. Anthony andReece (1999:859) menyampaikan bahwa penyusunananggaran merupakan kegiatan yangberhubungandengan pengintegrasian program-program yang sebelumnya bersifat individualke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban. Produk akhir dari proses ini adalah sejumlah biaya,pendapatan, Iaba, dan penghasilan yang diharapkan dapat direalisasikan dalam satu periodeanggaran. Dengan demikian bila proses penganggaran berlangsung baik, maka penafsirantentang biayapendapatan, laba, dan penghasilan yang diharapkan dapat tercapai denganbaik.

    Setelah penetapan program dan penganggaran, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaandan pengukuran. Pelaksanaan merupakan implementasi antara rencana dalam bentuk kegiatanmaupun biaya.BiIa manajemen menginginkan ada kesesuaian antara rencana dengan realisasi,salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah konsistensi pelaksanaan dengan rencana baikprogram maupunpenganggaran. Artinya kedua hal tersebut harus dapat dipedomani dalammelaksanakan kegiatan, bila tidak maka akan terjadi penyimpangan. Sementara itu pengukuranberhubungan dengan penilaian dan pengendalian kegiatan berdasarkan program dan anggaranyang ditetapkan. Terkait dengan pelaksanaan dan pengukuran di setiap daerah operasi PT.KAI,hasil jawaban responden menyatakan bahwa kegiatan pelaksanaan dan pengukuran belumoptimal, bisajadi hal ini yang menyebabkan ketercapaian ROJ pada periode tersebut sebagianbesar adalah negatif. Atau dengan kata lain diperolehnya ROJ negatif merupakan cerminanada pelaksanaan yang menyimpang dari seharusnya.

    Hal terakhir dalam proses pengendalian manajemen adalah analisa dan pelaporan.HasiI jawaban responden mengenai hal ini adalah 'jarang sekali'. Ini berarti kegiatan yangberhubungan dengan proses analisa dan pelaporan belum terlaksana dengan baik. Kegiatananalisis dan pelaporan terkait dengan berbagai evaluasi atas kegiatan selama berlangsungmaupun akhir kegiatan. Apabila hal ini tidak berjalan maka kedua kegiatan sebelumnya berupapemograman, penganggaran di tahun mendatang menjadi tidak sesuai relevan sebab kegiatanini merupakan kegiatan untuk menilai kemajuan ketiga kegiatan sebelumnya.4. Simpulan dan Rekomendasi4.1. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang diuraikan di atas makadiperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:1. Berdasarkan hasil analisa atas jawaban responden, struktur pengendalian manajemensetiap daerah operasi PT. KAJ telah memadai, akan tetapi proses pengendalian manajemendikatakan belum memadai hal ini disebabkan terdapat aspek pelaksanaan dan pengukuranserta analisa dan pelaporan yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Ini berartimasih terdapat kelemahan sistem pengendalian manajemen terutama dalam hal prosespengendalian manajemen.

    2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh inforrnasi secara simultan variabelstruktur dan proses pengendalian manajemen memiliki hubungan positif dengan kinerjakeuangan. Dengan demikian perubahan kinerja keuangan disebabkan oleh kedua variabeltersebut secara bersama-sama.

    Imas Purnamasari

    H UB UN GA N S TR UK TU R S IS TE M P EN GE ND AU AN M A N AJE ME ND AN P RO SE S S IS TE M P EN GE ND AL IA N M A N AJ E ME N D EN GA N K IN ER JA K EU AN GA N P ER US AH AA NP AD A P T. K ER ET A A PI IN DO NE SIA (P ER SE RO )

    41

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    16/17

    3. Berdasarkan hasil perhitungan statistik,diperoleh informasi variabel strukturpengendalianmanajemen memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja keuangan. Dengan demikianperubahan kinerja keuangan setidaknya ditentukanoleh . struktur pengendalianmanajemen.

    4. Selain variabel struktur pengendalian manajemen, hasil perhitungan statistik jugamenunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara proses pengendalian manajemen dengankinerja keuangan. Dengan demikian proses pengendalian manajemen merupakan variabelyang menyebabkan perubahan dalarn kinerja keuangan.

    4.2. RekomendasiBerdasarkan kesimpulan, hasil penelitian dan pembahasan maka dapat uraikan

    rekomendasi sebagai berikut:1. Adanya ternuan mengenai proses pengendalian manajemen yang berhubungan denganpelaksanaan dan pengukuran serta analisa dan pelaporan, maka sebailmya manajemenPT. KAI segera mengarnbi11angkah - langkah stratejik untuk memperbaiki hal tersebut,dengan cara mengaktifkan peran pimpinan puncak untuk lebih berperan aktif pada levelmanajemen menengah dan bawah sebagai pelaksana kebijakan manajemen puncak.

    2. Adanya temuan hubungan yang kuat antara variabel struktur pengendalian manajemendengan kinerja keuangan, maka sebaiknya pimpinan manajemen puncak, menengah,dan atas untuk senantiasa melakukan koordinasi antar pimpinan sebabsecara strukturaldalarn lingkungan sistempengendalian manajemen, keempat pusat pertanggungjawabantersebut dalarn pelaksanaannya saling melengkapi dan dapat berjalan dengan baik bila adakesepahaman diantara pusat pertanggung jawaban tersebut dalam upaya mencapai ROJsecara lebih baik.

    3. Adanya temuan hubungan yang kuat antara variabel ptoses pengendalian manajemendengan kinerja keuangan, dan hasil analisis atas aspek pelaksanaan dan pengukuranserta analisa dan pelaporan yang belum berjalan sebagaimana mestinya, maka sebaiknyamanajemen PT. KAJ segera memperbaiki hal tersebut dengan cara mengoptimalkan peranmanajer dari berbagai level untuk saling mengawasi dan mengingatkan satu sarna Iainnyasebagai kontrol dalarn pelaksanaan aspek tersebut secara lebih baik, dan bila hal tersebutbelum teratasi dapat dilakukan rotasi jabatan.

    4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dilakukan penelitian serupa dengan memasukkan unsurkeputusan manajerial sebagai variabel akibat setelah adanya struktur .dan proses sistempengendalian yangditerapkan di perusahaan.

    42 Fokus EkonomiVol.4 No;1 Juni 2009: 27- 43

  • 5/11/2018 Sistem ian Manajemen Pada PT. Kereta API Indonesia

    17/17

    DAFTAR PU S TAKA

    Anthony, Robert N., and Dearden, John, and Bedford, Norton M. (1992). Sist~m PengendalianManajemen (Management Control System). Jakarta Erlangga.

    Anthony, Robert N., and Govindarajan. J. (1995). Management Control System. Prentice Hallinc, New Delhi India.

    Charles T. Horngren. (1984). Introduction to Management Accounting. New Jersey Prentice-Hall Inc. Englewood Clifts

    Frans Seda. (2002). Krisis Moneter Indonesia. In Jurnal Ekonomi Rakyat. Tersedia di http://www.ekonomirakvat.org

    Harun Al Rasyid. (1997). Statistika Sosial. ModuI Bahan Kuliah pasa PPS UNPAD,Bandung.

    Hendry Simamora. (2000). Akuntansi - Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta,Salemba Empat.

    Husein Umar. (1999). Metodologi PenelitianAplikasi dalam Pemasaran. Jakarta, GramediaPustaka Utama.

    Maciariello A., Joseph and Kirby J. Calvin. (1994). Management Control Systems. PrenticeHall inc., Englewood, New Jersey.

    Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. (2003). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta :UPPAMPYKPN

    Mulyadi dan .Johny Setiawan, (2001). Sistem Perencanaan dan Pengendal ianbdanajemen,Jakarta, Salemba Empat.

    MuIyadi. (1993). Akuntansi Manajemen. Yogjakarta, STIE YKPN.

    Munawir, (1993). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta, BPFE.Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta.Supriyono. (1992). Akuntansi Manajemen 1- 11. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi,

    Yogyakarta, UGM.

    Imas Purnamasari

    H UB UN G A N S TR UK TU R S IS TE M P EN G E ND AL IA N M AN AJ E M E ND AN P R OS ES S IS T E M P E N GE N DA U AN M AN AJ E M EN D EN GA N K IN ER JA K E U AN GA N P E RU SA HA A N

    P AD A P T. K ER ET A A PI IN DO NE SIA (P ER SE RO )43

    http://www.ekonomirakvat.org/http://www.ekonomirakvat.org/