sinus paranasal dan mastoid

26
SINUS PARANASAL SINUS PARANASAL DAN MASTOID DAN MASTOID dr. H. Fanani, Sp.Rad dr. H. Fanani, Sp.Rad

Upload: solihin-solat

Post on 28-Apr-2015

236 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sinus Paranasal Dan Mastoid

SINUS PARANASAL SINUS PARANASAL DAN MASTOIDDAN MASTOID

dr. H. Fanani, Sp.Raddr. H. Fanani, Sp.Rad

Page 2: Sinus Paranasal Dan Mastoid

1. SINUS PARANASAL1. SINUS PARANASAL Pada pasien dengan keluhan klinis khas yang mengarah pada Pada pasien dengan keluhan klinis khas yang mengarah pada

dugaan adanya sinusitis, antara lain pilek kronis, nyeri kepala dugaan adanya sinusitis, antara lain pilek kronis, nyeri kepala kronis, nyeri kepala satu sisi kronis, nyeri kepala satu sisi kanan atau kirikanan atau kiri, napas bau, atau , napas bau, atau kelainan-kelainan lan pada sinus paranasal misalnya : kelainan-kelainan lan pada sinus paranasal misalnya : mukokel, pembentukan cairan dalam sinus-sinus atau tumor, mukokel, pembentukan cairan dalam sinus-sinus atau tumor, dan trauma sekitar sinus paranasalis. Diperlukan informasi dan trauma sekitar sinus paranasalis. Diperlukan informasi mengenai keadaan sinus tersebutmengenai keadaan sinus tersebut

Pemeriksaan radiologis untuk mendapatkan informasi dan Pemeriksaan radiologis untuk mendapatkan informasi dan untuk mengevaluasi sinus paranasal adalah :untuk mengevaluasi sinus paranasal adalah :-- pemeriksaan foto kepala dengan erbagai posisi yang pemeriksaan foto kepala dengan erbagai posisi yang

khaskhas- pemeriksaan tomogram- pemeriksaan tomogram- pemeriksaan CT-Scan- pemeriksaan CT-Scan

Page 3: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Pemeriksaan Foto KepalaPemeriksaan Foto Kepala Pemeriksaan foto kepala untuk mengevaluasi Pemeriksaan foto kepala untuk mengevaluasi

sinus paranasal terdiri atas berbagai macam sinus paranasal terdiri atas berbagai macam posisi, anatara lain :posisi, anatara lain :a.a. foto kepala posisi anterior-posterior foto kepala posisi anterior-posterior AP AP atau posisi Caldwellatau posisi Caldwellb. foto kepala lateralb. foto kepala lateralc. foto kepala posisi watersc. foto kepala posisi watersd. foto kepala posisi Submentoverteksd. foto kepala posisi Submentovertekse. foto Rhesee. foto Rhesef. f. foto basis kranii dengan sudut optimalfoto basis kranii dengan sudut optimalg. foto proyeksi Towne g. foto proyeksi Towne

Page 4: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Pemeriksaan foto polos kepala adalah Pemeriksaan foto polos kepala adalah pemeriksaan yang paling baik dan paling pemeriksaan yang paling baik dan paling utama untuk mengevaluasi paranasal, utama untuk mengevaluasi paranasal, karena banyaknya unsur-unsur tulang dan karena banyaknya unsur-unsur tulang dan jaringan lunak yang tumpang tindih pada jaringan lunak yang tumpang tindih pada daerah sinus paranasal, kelainan-kelainan daerah sinus paranasal, kelainan-kelainan jaringan lunak, erosi tulang kadang-jaringan lunak, erosi tulang kadang-kadang sulit dievaluasikadang sulit dievaluasi

Pemeriksaan ini dari sudut biaya cukup Pemeriksaan ini dari sudut biaya cukup ekonomis dan pasien hanya mendapat ekonomis dan pasien hanya mendapat radiasi yang minimal radiasi yang minimal

Page 5: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Foto AP Kepala Foto AP Kepala Posisi CaldwellPosisi Caldwell

FFoto ini diamoto ini diambbil pada il pada posisi kepala posisi kepala menghadap kaset,menghadap kaset, bidang midsadigital bidang midsadigital kepala tegak lurus pada kepala tegak lurus pada film.film.

Idealnya pada film Idealnya pada film tampak piramid tulang tampak piramid tulang petrosum diproyeksi petrosum diproyeksi pada 1/3 bawah orita pada 1/3 bawah orita atau pada dasar orbitaatau pada dasar orbita

Hal ini dapat tercapai Hal ini dapat tercapai apabila orbito-meatal apabila orbito-meatal line egak lurus pada line egak lurus pada film dan sentrasi film dan sentrasi membentuk sudut 150 membentuk sudut 150 kaudal kaudal gambar 1gambar 1

Page 6: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Foto Posisi WatersFoto Posisi Waters

Foto waters dilakukan dengan Foto waters dilakukan dengan posisi diamana kepala posisi diamana kepala menghadap kaset, garis menghadap kaset, garis orbitomeatus membentuk orbitomeatus membentuk sudut 37sudut 370 0 dengan kaset.dengan kaset.

Sentrasi sinar kira-kira di Sentrasi sinar kira-kira di bawah garis interoritasbawah garis interoritas

Pada foto waters, secara ideal Pada foto waters, secara ideal piramid tulang petrosum piramid tulang petrosum diproyeksikan pada dasar diproyeksikan pada dasar sinus maksilaris sehingga sinus maksilaris sehingga kedua sinus maksilaris dapat kedua sinus maksilaris dapat dievaluasi seluruhnyadievaluasi seluruhnya

Foto waters umumnya Foto waters umumnya dilakukan pada keadaan mulut dilakukan pada keadaan mulut tertutuptertutup

Pada posisi mulut terbuka Pada posisi mulut terbuka akan dapat menilai daerah akan dapat menilai daerah dinding posterior sinus sfenoid dinding posterior sinus sfenoid dengan baik dengan baik gambar 2gambar 2

Page 7: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Foto Kepala Posisi SubmentoverteksFoto Kepala Posisi Submentoverteks Posisi submentoverteks Posisi submentoverteks

diambil dengan diambil dengan meletakkkan film pada meletakkkan film pada verteks, kepala pasien verteks, kepala pasien menengadah sehingga menengadah sehingga garis infraorbit meatal garis infraorbit meatal sejajar dengan filmsejajar dengan film

Banyak variasi-variasi Banyak variasi-variasi sudut sentrasi pada sudut sentrasi pada posisi submentoverteks, posisi submentoverteks, agar mendapatkan agar mendapatkan gambaran yang baik gambaran yang baik pada beberapa bagian pada beberapa bagian basis kranii, khususnya basis kranii, khususnya sinus frontalis dan sinus frontalis dan dinding posterior sinus dinding posterior sinus maksilaris maksilaris gambar 3gambar 3

Page 8: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Foto Posisi RheseFoto Posisi Rhese

Posisi rhese atau oblique dapat mengevaluasi bagian Posisi rhese atau oblique dapat mengevaluasi bagian posterior sinus etmoid, kanalis optikus dan lantai dasar posterior sinus etmoid, kanalis optikus dan lantai dasar orbita sisi lain orbita sisi lain gambar 4gambar 4

Page 9: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Foto Posisi TowneFoto Posisi Towne

Posisi towne diambil dengan Posisi towne diambil dengan berbagai variasi sudut berbagai variasi sudut angulasi antara 30angulasi antara 3000 – 60 – 6000 ke ke arah garis orbitomeatalarah garis orbitomeatal

Sentrasi dari depan kira-kira Sentrasi dari depan kira-kira 8 cm di atas glabela dari foto 8 cm di atas glabela dari foto polos kepala dalam bidang polos kepala dalam bidang midsagital.midsagital.

Proyeksi ini adalah proyeksi Proyeksi ini adalah proyeksi yang paling baik untuk yang paling baik untuk menganalisis dinding menganalisis dinding posterior sinus maksilaris, posterior sinus maksilaris, fisura orbitalis inferior, fisura orbitalis inferior, kondilus mandibularis dan kondilus mandibularis dan arkus zygomatikus posterior arkus zygomatikus posterior gambar 5gambar 5

Page 10: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Foto lateral kepala dilakukan dengan kaset Foto lateral kepala dilakukan dengan kaset terletak sebelah lateral dengan sentrasi di luar terletak sebelah lateral dengan sentrasi di luar kantus mata, sehingga dinding posterior dan kantus mata, sehingga dinding posterior dan dasar sinus maksilaris berhimpit satu sama laindasar sinus maksilaris berhimpit satu sama lain

Foto Lateral KepalaFoto Lateral Kepala

Page 11: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Pemeriksaan Komputer Tomografi Pemeriksaan Komputer Tomografi CT ScanCT Scan

Pemeriksaan CT Scan sekarang merupakan Pemeriksaan CT Scan sekarang merupakan pemeriksaan yang sangat unggul untuk pemeriksaan yang sangat unggul untuk mempelajari sinus paranasal, karena dapat mempelajari sinus paranasal, karena dapat menganalisis dengan baik tulang-tulang secara rinci menganalisis dengan baik tulang-tulang secara rinci dan bentuk-bentuk jaringan lunakdan bentuk-bentuk jaringan lunak

Irisan aksial merupakan standar pemeriksaan paling Irisan aksial merupakan standar pemeriksaan paling baik dilakukan dalam bidang inferior orbitomeatal baik dilakukan dalam bidang inferior orbitomeatal IOMIOM

Pemeriksaan ini dapat menganalisis perluasan Pemeriksaan ini dapat menganalisis perluasan penyakit dari gigi geligi, sinus-sinus palatum, penyakit dari gigi geligi, sinus-sinus palatum, termasuk ekstensi intrakranial dari sinus frontalistermasuk ekstensi intrakranial dari sinus frontalis

Page 12: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Infeksi Sinus ParanasalisInfeksi Sinus Paranasalis Infeksi pada sinus paranasal Infeksi pada sinus paranasal

sangat sering terjadi dengan sangat sering terjadi dengan gejala klinis yang nyatagejala klinis yang nyata

Sinusitas bakterial yaitu Sinusitas bakterial yaitu terjadinya infeksi dari sinus terjadinya infeksi dari sinus ke sinus yang menyababkan ke sinus yang menyababkan ostium sinus tersumbat ostium sinus tersumbat diikuti dengan pembentukan diikuti dengan pembentukan sekret yang berlebihansekret yang berlebihan

Pada kasus sinusitas Pada kasus sinusitas bakterial akut dengan bakterial akut dengan pemeriksaan posisi waters, pemeriksaan posisi waters, sukar membedakan sukar membedakan perselubungan sinus perselubungan sinus maksilaris yang disebabkan maksilaris yang disebabkan sinusitas murni atau sinusitas murni atau disebabkan oleh air-fluid disebabkan oleh air-fluid level. Untuk kasus semacam level. Untuk kasus semacam ini perlu dibuatkan posisi ini perlu dibuatkan posisi waters dalam keadaan duduk waters dalam keadaan duduk gambar 6gambar 6

Page 13: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Pansinusitis yaitu suatu keadaan dimana terdapat Pansinusitis yaitu suatu keadaan dimana terdapat perselubungan pada seluruh sinus, biasanya sering perselubungan pada seluruh sinus, biasanya sering terjadi pada kasus sinusitis terjadi pada kasus sinusitis gambar 7gambar 7 & 8 & 8

Page 14: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Bila disebabkan karena infeksi bakteri, dilakukan terapi konservatif Bila disebabkan karena infeksi bakteri, dilakukan terapi konservatif di mana gejala-gejala klinis akan menghilang dalam 1 – 2 minggu, di mana gejala-gejala klinis akan menghilang dalam 1 – 2 minggu, tetapi apabila perselubungan pada sinus paranasal masih tetap ada tetapi apabila perselubungan pada sinus paranasal masih tetap ada sampai 2 – 3 minggu setelah terapi konservatif perlu dilakukan sampai 2 – 3 minggu setelah terapi konservatif perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan pemeriksaan CT Scan gambar gambar 9 & 109 & 10

Page 15: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Hal – hal yang mungkin terjadi pada kasus Hal – hal yang mungkin terjadi pada kasus tersebut adalah :tersebut adalah :- kista resensi yang luas- kista resensi yang luas- polip yang mengisi ruang sinus- polip yang mengisi ruang sinus- polip antrokoanal- polip antrokoanal- massa pada kavum nasi yang menyumbat - massa pada kavum nasi yang menyumbat sinussinus- mukokel- mukokel- tumor- tumor

Page 16: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Faktur Pada Tulang MukaFaktur Pada Tulang Muka

Setiap pasien dengan trauma pada muka harus Setiap pasien dengan trauma pada muka harus secepat mungkin dilakukan pemeriksaan, karena ada secepat mungkin dilakukan pemeriksaan, karena ada beberapa informasi yang sangat penting harus beberapa informasi yang sangat penting harus segera diberikan pada ahli-ahli klinis lainnya seperti segera diberikan pada ahli-ahli klinis lainnya seperti ahli bedah, gigi dan mulut, THT atau mataahli bedah, gigi dan mulut, THT atau mata

Informasi penting itu meliputi :Informasi penting itu meliputi :

-- ada atau tidaknya faktur yang menyebabkan ada atau tidaknya faktur yang menyebabkan gangguan fisiologis normal sinus-sinus, mulut, gangguan fisiologis normal sinus-sinus, mulut, dasar dasar

hidung hidung nasal faultnasal fault dandan orbitaorbita

- - untuk rekonstruksi wajahuntuk rekonstruksi wajah

Page 17: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Fraktur pada tulang-tulang muka dapat dibagi 2 Fraktur pada tulang-tulang muka dapat dibagi 2 kelompok, yaitu :kelompok, yaitu :1. dapat terjadi pada satu tulang1. dapat terjadi pada satu tulang2.2. dapat terjadi pada beberapa tulang dapat terjadi pada beberapa tulang fraktur fraktur komplekskompleks

Fraktur-fraktur ini meliputi :Fraktur-fraktur ini meliputi :a.a. fraktur tulang nasal : dimana terjadi gangguan fraktur tulang nasal : dimana terjadi gangguan

aliran aliran passagepassage dari sinus-sinus frontalis dari sinus-sinus frontalisb.b. fraktur tulang frontalis : dimana terdapat sinus fraktur tulang frontalis : dimana terdapat sinus

frontalisfrontalisc. fraktur arkus zygomatikus : dimana terlibat sinus c. fraktur arkus zygomatikus : dimana terlibat sinus

maksilarismaksilarisd.d. fraktur yang meliputi etmoid/maksilaris atau fraktur yang meliputi etmoid/maksilaris atau

keduanyakeduanya

Page 18: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Fraktur kompleks yaitu fraktur yang mengenai eberapa Fraktur kompleks yaitu fraktur yang mengenai eberapa tulang, yaitu sering terjadi adalah :tulang, yaitu sering terjadi adalah :1. fraktur naso-orbital1. fraktur naso-orbital2. fraktur trimalar 2. fraktur trimalar tripodtripod3. fraktur le fort3. fraktur le fort

Fraktur naso-orbital dapat disebabkan karena benturan Fraktur naso-orbital dapat disebabkan karena benturan kuat atas dasar hidung yang menekan tulang nasal dari kuat atas dasar hidung yang menekan tulang nasal dari belakang sehingga menyebabkan sinus etmodialis belakang sehingga menyebabkan sinus etmodialis kolap, disebut fraktur tipe akordionkolap, disebut fraktur tipe akordion

Fraktur trimalar sering terjadi pada olahraga tinju, Fraktur trimalar sering terjadi pada olahraga tinju, dimana terdapat pukulan keras pada tulang dimana terdapat pukulan keras pada tulang zygomatikuszygomatikus

Fraktur le fort adalah faktur kompleks meliputi tulang-Fraktur le fort adalah faktur kompleks meliputi tulang-tulang muka tulang muka fasialfasial yang akhir-akhir ini sering terjadi yang akhir-akhir ini sering terjadi pada kecelakaan mobilpada kecelakaan mobil

Page 19: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Secara klasik fraktur le fort dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :Secara klasik fraktur le fort dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :1.1. Le Fort I Le Fort I TransversalTransversal, fraktur yang berjalan , fraktur yang berjalan transversal transversal melalui maksilamelalui maksila dan dasar nasal, biasanya dan dasar nasal, biasanya diatas diatas palatum yang mengapung palatum yang mengapung floating palatefloating palate, yang , yang biasanya bergeser ke posterior dan mengakibatkan biasanya bergeser ke posterior dan mengakibatkan maloklusi. Faktur ini dapat disebebkan karena benturan maloklusi. Faktur ini dapat disebebkan karena benturan yang langsung dan keras pada daerah bibir bagian atas, yang langsung dan keras pada daerah bibir bagian atas, biasanya karena benturan dengan stir mobilbiasanya karena benturan dengan stir mobil

2. Le Fort II 2. Le Fort II PiramidalPiramidal, fraktur yang terjadi pada darah mid , fraktur yang terjadi pada darah mid fasial, mulai dari zygomatikus sampai seluruh kraniumfasial, mulai dari zygomatikus sampai seluruh kranium

3.3. Le Fort III Le Fort III Disfungsi kraniofasialDisfungsi kraniofasial, faktur berjalan , faktur berjalan melintang melalui daerah nasofrontal, turun menyilang melintang melalui daerah nasofrontal, turun menyilang dinding arbita medial sesuai dengan garis Le Fort II. Le dinding arbita medial sesuai dengan garis Le Fort II. Le Fort III diperluas lagi melalui dasar orbita posterior Fort III diperluas lagi melalui dasar orbita posterior sampai fissura orbitalis inferior. Fraktur Le Fort III sampai fissura orbitalis inferior. Fraktur Le Fort III meliputi fraktur pada tulang zygomatikus, sehingga meliputi fraktur pada tulang zygomatikus, sehingga menyebabkan pemisahan lengkap antara daerah fasial menyebabkan pemisahan lengkap antara daerah fasial dan kraniumdan kranium

Page 20: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Lesi Fibro-OsseusLesi Fibro-Osseus Lesi fibroosseus pada tulang fasial (tulang muka) Lesi fibroosseus pada tulang fasial (tulang muka)

dan sinus paranasal mulai dari osteoma kartikal dan sinus paranasal mulai dari osteoma kartikal sampai sarkola osteogenik dengan densitas yang sampai sarkola osteogenik dengan densitas yang berbeda-bedaberbeda-beda

Gambaran radioopak dengan densitas yang Gambaran radioopak dengan densitas yang berbeda-beda dapat merupakan :berbeda-beda dapat merupakan :- Dens osteoma kortikal- Dens osteoma kortikal- Osteoma lunak (soft osteoma)- Osteoma lunak (soft osteoma)- Ossifying fibroma- Ossifying fibroma- Displasia fibroma- Displasia fibroma- Osteoblastoma yang jinak- Osteoblastoma yang jinak- Osteoblastoma yang agresif- Osteoblastoma yang agresif- Sarkoma osteogenik- Sarkoma osteogenik

Page 21: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Osteoma secara primer sering terdapat pada sinus frontalis dan Osteoma secara primer sering terdapat pada sinus frontalis dan sinus etmoidalis (gambar sinus etmoidalis (gambar 11 & 1211 & 12))

Biasanya ditemukan secara kebetulan pada foto polos kepala dengan Biasanya ditemukan secara kebetulan pada foto polos kepala dengan gambaran daerah putih berbatas tegas berbentuk bundar di dalam gambaran daerah putih berbatas tegas berbentuk bundar di dalam rongga sinus rongga sinus

Page 22: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Osteoma lunakOsteoma lunak sangat sulit dibedakan sangat sulit dibedakan dengan polip sinus frontalis atau kista dengan polip sinus frontalis atau kista retrensi.retrensi.

Ossifying fibroma dan displasia fibrosaOssifying fibroma dan displasia fibrosa keduanya sukar dibedakan secara keduanya sukar dibedakan secara radiologisradiologis

Page 23: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Tumor Pada Sinus ParanasalTumor Pada Sinus Paranasal Tumor pada sinus paranasal sekitar kavum nasi Tumor pada sinus paranasal sekitar kavum nasi

menghasilkan gejala-gejala yang sesuai dengan menghasilkan gejala-gejala yang sesuai dengan lokasi massa tersebut, antara lain penyumbatan lokasi massa tersebut, antara lain penyumbatan hidung, diplopia, perubahan suara.hidung, diplopia, perubahan suara.

Tumor ini sangat jarang memberikan simtom yang Tumor ini sangat jarang memberikan simtom yang khas, sehingga baru dapat didiagnosis setelah tumor khas, sehingga baru dapat didiagnosis setelah tumor ini meluas ke mana-mana. Karena hai itu, maka para ini meluas ke mana-mana. Karena hai itu, maka para ahli radiologi mempunyai peranan yang penting ahli radiologi mempunyai peranan yang penting untuk :untuk :- menegakkan diagnosis dini- menegakkan diagnosis dini- membuat peta luasnya daerah yang diserang- membuat peta luasnya daerah yang diserang- rencana pengobatan- rencana pengobatan- follow-up pasien- follow-up pasien

80% tumor yang menyerang sinus paranasal dan 80% tumor yang menyerang sinus paranasal dan kavum nasi adalah karsinoma sel skuamosakavum nasi adalah karsinoma sel skuamosa

Page 24: Sinus Paranasal Dan Mastoid

80% menyerang sinus maksilaris, sehingga 80% menyerang sinus maksilaris, sehingga menyebabkan destruksi tulang (gambar 13 & 14)menyebabkan destruksi tulang (gambar 13 & 14)

Page 25: Sinus Paranasal Dan Mastoid

Tanda-tanda radiologis pada foto polos kepala dan Tanda-tanda radiologis pada foto polos kepala dan CT kepala adalah adanya massa pada sinus CT kepala adalah adanya massa pada sinus maksilaris disertai destruksi tulang-tulang aktif.maksilaris disertai destruksi tulang-tulang aktif.

Hanya pada CT kepala dapat ditambahkan evaluasi Hanya pada CT kepala dapat ditambahkan evaluasi tambahan daerah parafaringealtambahan daerah parafaringeal

Hal ini dapat menentukan apakah tumor menyebar Hal ini dapat menentukan apakah tumor menyebar pada daerah tersebut diatas atau ke atas ke darah pada daerah tersebut diatas atau ke atas ke darah basis kraniibasis kranii

Diagnosis banding adalah :Diagnosis banding adalah :-- metastasis ke sinus-sinus dari tumor primer metastasis ke sinus-sinus dari tumor primer

tulang dan tulang dan mammaemammae-- sarkoma yang agresif, seperti angiosarkoma, sarkoma yang agresif, seperti angiosarkoma,

rhabdomiosarkomarhabdomiosarkoma- - infeksi jamur yang agresif (mukomikosis)infeksi jamur yang agresif (mukomikosis)

Page 26: Sinus Paranasal Dan Mastoid