senyawa aromatik polisiklik

26
KELOMPOK 1 : Galuh Putri Erikawati Gita Aprilia Silvi Retno Ayu Puspita Rizka Hidayani P Yulia Martini TATA NAMA DAN REAKSI SENYAWA POLISIKLIK

Upload: rapuspita

Post on 26-Dec-2015

397 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

Senyawa Polisiklik

KELOMPOK 1 :

Galuh Putri ErikawatiGita Aprilia SilviRetno Ayu PuspitaRizka Hidayani PYulia Martini

TATA NAMA DAN REAKSI SENYAWA

POLISIKLIK

Senyawa Polisiklik

Tata Nama Senyawa

Reaksi

Oksidasi

Reduksi

Substitusi Elektrofilik

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK

Senyawa yang tersusun dari dua atau

lebih sistem cincin.

jenis senyawa polisiklis: alami, sintetik,

aromatis, nonaromatis, homosiklis,

heterosiklis, cincin terpadu, atau cincin

terpisah

Senyawa Polisiklik

Contoh Senyawa Polisiklik

Sistem cincin senyawa polisiklis aromatis mempunyai nama khusus yang bersifat individual.

Penomoran ditetapkan berdasarkan perjanjian, dan tidak berubah dengan adanya substituen.

Tata Nama Senyawa Aromatik Polisiklik

1

2

3

45

6

7

8 1

2

3

45

6

7

8 9

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

naftalena antrasena

fenantrena pirena

1

2

3 4

5

6

7

89

10

Pada naftalena monosubstitusi, posisi substituen dapat juga dinyatakan oleh huruf Yunani. Posisi yang berdekatan dengan karbon-karbon pertemuan cincin disebut posisi , sedangkan pada posisi berikutnya adalah posisi .

CH3

CH2CH(CH 3)2

CH3

CH3

CH3CH=CH 2

3-isobutil-1-metilnaftalena 9,10-dimetilantrasena2-metil-9-vinilfenantrena

NO2

nitro naftalenaCl

SO3H

asam m-kloronaftalensulfonat (m = meta )

Reaksi oksidasi pada senyawa aromatis

polisiklis lebih mudah berlangsung daripada

benzena.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan

bereaksi dari suatu cincin, sementara cincin

lainnya masih dipertahankan

Reaksi Oksidasi Senyawa Aromatik Polisiklik

Contoh reaksi oksidasi polisiklik

COH

COH

O

O

O

O

O

V2O5

udarakalor

-H2O

asam o-ftalat anhidrida asam ftalat

Reaksi Oksidasi Senyawa Aromatik Polisiklik

Naftalena tersubstitusi dapat dioksidasi pada bagian cincin yang lebih aktif.

Oksidasi Naftalena Tersubstitusi

NO2 NO2

HOC

HOC

O

O

CrO3CH3CH2OH

NH2

COH

COH

O

O

CrO3CH3CH2OH

CH3CH2OHCrO3

O

O

COH

COHOH

1-nitronaf talena

asam 3-nitro-1,2-f talat

1-naf tilamina

asam o-ftalat

naf tol

asam o-ftalat

Walaupun oksidasi pada umumnya berlangsung

hingga tingkat oksidasi tertingginya (menjadi gugus

–COOH), tetapi bila kondisi reaksi dikendalikan (suhu

dan tekanan diperendah), maka oksidasi dapat

berlangsung hingga pembentukan gugus karbonil

(C=O). Misalnya, naftalena dapat diubah menjadi

1,4-naftokuinon. Perhatikan bahwa posisi aktif reaksi

tetap pada posisi karbon benzilik.

Oksidasi Naftalena Tersubstitusi

Pengendalian kondisi reaksi hingga tercapai kondisi yang lunak, juga dapat mengoksidasi gugus hidroksi yang terikat pada senyawa polisiklis aromatis menjadi gugus karbonil, sehingga dihasilkan suatu kuinon

O

O

O

O

O

O

OH

OH

OH

OH

OH

HO

[O]

[O]

[O]

kondisi lunak

kondisi lunak

kondisi lunak

Pada naftalena, substitusi elektrofilik dapat berlangsung pada posisi (1) atau (2), walaupun demikian, sebagian besar reaksi berlangsung pada posisi

1-bromonaftalena

Br

1-nitronaftalena

asam 1-naftalenasulfonat

1-asetilnaftalena

NO2

SO3H

CCH3O

Br2, FeBr3

HNO3, H2SO4

H2SO4 berasap

80oC

CH3CCl, AlCl3

O

Reaksi Substitusi Elektrofilik

Bila dibandingkan dengan benzena, maka zat antara pada substitusi elektrofilik naftalena lebih disukai atau berenergi lebih rendah, karena masih mempunyai struktur cincin benzena yang utuh, jadi substitusi elektrofilik pada naftalena lebih mudah dari benzena.

Mekanisme Reaksi Substitusi

+ E

H E

+

E

+ H+lambat cepat

zat antara

+elektrof il

H E

+E+ memerlukan 36 kkal untuk merusak kearomatisan benzena

+

EHE+

memerlukan 25 kkal untuk merusak sebagian kearomatisan naftalena

Substitusi α atau β

H E

+

+

EH

+

EH

+

EH H E

+

keduany a masih mempertahankan struktur benzena,sehingga merupakan peny umbang utama kestabilan zat antara

H

E

+

+E

H H

E+

H

E+

H

E

+

hany a terdapat satu y ang mempertahankan struktur benzena

Struktur-struktur resonansi zat antara untuk substitusi :

Struktur-struktur resonansi zat antara untuk substitusi :

Reaksi Substitusi Elektrofilik NaftalenaSistem cincin aromatik polisiklik lebih reaktif terhadap

serangan elektrofilik daripada benzena. Naftalena mengalami

reaksi substitusi aromatik elektrofilik terutama pada posisi 1.

Substitusi-1(disukai)

Struktur resonansi untuk zat-antara substitusi-1:

Struktur resonansi untuk zat-antara substitusi-2:

Hal menarik terjadi pada reaksi sulfonasi naftalena. Pada temperatur

tinggi (160 oC) , naftalena dapat disulfonasi pada posisi 2. Sedangkan

pada temperatur rendah, naftalena tersulfonasi pada posisi 1.

Dari sudut pandang kestabilan, asam 1-naftalenasulfonat lebih stabil

daripada asam 2-naftalenasulfonat, karena pada asam 1-

naftalenasulfonat gugus sulfonat yang berukuran besar berada pada

posisi lebih sesak sehingga tolak-menolak dengan atom H lebih besar.

Pada asilasi Friedel-Crafts, menghasilkan produk yang berbeda bila

dilakukan pada pelarut yang berbeda. Pada pelarut nitrobenzena

(PhNO2) membentuk kompleks dengan Alumunium trikorida (AlCl3) dan

asilklorida (RCOCl) sehingga menjadi gugus yang ruah dan sulit untuk

masuk pada posisi 1.

senyawa polisiklik dapat dihidrogenasi (direduksi) parsial pada tekanan dan suhu kamar.

Reaksi Reduksi

Fakta-fakta percobaan menunjukkan bahwa reaksi adisi pada antrasena seringkali ditemukan berlangsung pada posisi 9 dan 10. Sebagai contoh, antrasena mengalami reaksi hidrogenasi (reduksi) dan juga reaksi Diels-Alder dengan maleat anhidrida pada posisi 9 dan 10.

Reaksi reduksi Senyawa polisiklik

system cincin yang tereduksi parsial masih mengandung cincin benzena. Sebagian besar sifat aromatik dari system cincin masih ada dan dipertahankan.

Reaksi reduksi Senyawa Polisiklik