sejarah kesultanan tidore

8

Upload: thifal-kharidamuthia

Post on 15-Apr-2017

1.371 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Kesultanan Tidore
Page 2: Sejarah Kesultanan Tidore
Page 3: Sejarah Kesultanan Tidore

Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Indonesia sekarang. Pada

masa kejayaannya kerajaan ini menguasai sebagian besar Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau di

pesisir Papua barat.

Page 4: Sejarah Kesultanan Tidore

Kesultanan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Raja Tidore pertama adalah Muhammad Naqil. Baru

pada akhir abad ke-14, agama Islam dijadikan agama resmi Tidore oleh Raja Tidore ke-11, Sultan Djamaluddin, yang masuk

Islam berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab.

Page 5: Sejarah Kesultanan Tidore

Sistem pemerintahan di Tidore cukup mapan dan berjalan dengan baik. Struktur tertinggi kekuasaan berada di tangan sultan. Tidore tidak mengenal sistem putra mahkota sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya di kawasan Nusantara. Seleksi sultan dilakukan melalui seleksi calon-calon yang diajukan dari Dano-dano Folaraha (wakil-wakil marga dari Folaraha), kemudian dipilih satu di antaranya untuk menjadi sultan.

Ketika Tidore mencapai masa kejayaan di era Sultan Nuku, sistem pemerintahan di Tidore telah berjalan dengan baik. Sultan dibantu oleh suatu Dewan Wazir. Dewan ini dipimpin oleh sultan dan pelaksana tugasnya diserahkan kepada Joujau (perdana menteri).

Page 6: Sejarah Kesultanan Tidore

Kesultanan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan Nuku menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda pun kalah. Sementara itu, Inggris tidak dapat apa-apa kecuali menjalin hubungan dagang biasa.

Sejak saat itu, Tidore dan Ternate tidak lagi diganggu, baik oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris sehingga kemakmuran rakyatnya terus meningkat. Wilayah kekuasaan Tidore cukup luas, meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya, Zainal Abidin. Ia juga giat menentang Belanda yang berniat menjajah kembali.  

Page 7: Sejarah Kesultanan Tidore

Kemunduran Kesultanan Tidore disebabkan karena adanya adu domba dengan Kesultanan Ternate yang dilakukan oleh bangsa Spanyol dan Portugal untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Sadar bahwa sedang diadu domba, Tidore dan Ternate pun bersatu sehingga berhasil mengusir Spanyol dan Portugal dari Kepulauan Maluku.

Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate.

Page 8: Sejarah Kesultanan Tidore