scm 08 manajemen pengadaan

66
MANAJEMEN PENGADAAN

Upload: abrianto-nugraha

Post on 13-Apr-2017

1.170 views

Category:

Education


142 download

TRANSCRIPT

Page 1: Scm 08   manajemen pengadaan

MANAJEMEN PENGADAAN

Page 2: Scm 08   manajemen pengadaan

Pokok Bahasan• Tugas-tugas bagian pengadaan• Peran bagian pengadaan dalam berkompetisi• Prosedur pengadaan• Pembelian rutin dan pembelian sistem tender dan

lelang• Faktor-faktor memilih supplier• Cara meranking supplier• Memilih supplier baru• Mengelola hubungan dengan supplier• Membina/mengembangkan kemampuan supplier• Melibatkan supplier dalam pengambangan

produk• Manfaat e-procurement bagi perusahaan

Page 3: Scm 08   manajemen pengadaan

1. Bagian Pengadaan Tugas dari manajemen pengadaan

adalah: menyediakan input (barang dan jasa) yang

dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan

Menyediakan jasa (transportasi dan pergudangan, jasa konsultasi dan sebagainya)

Mendapatkan barang-barang (merchandise) yang akan dijual (resale), biasanya pada perusahaan ritel

Page 4: Scm 08   manajemen pengadaan

Bagian Pengadaan (2) Klasifikasi bagian pengadaan secara

umum: Bahan baku dan komponen untuk

kebutuhan produksi Capital equipment (mesin dan peralatan

jangka panjang lainnya) Maintenance, repair and operating (MRO)

supplies, seperti suku cadang mesin dan sebagainya

Page 5: Scm 08   manajemen pengadaan

Kegiatan pengadaan• 1974, kegiatan pengadaan dianggap sebagai

kegiatan pendukung (menurut Amer)• 1980-an, kegiatan pengadaan adalah

kegiatan yang strategis– Persaingan yang semakin ketat– Ikut berperan dalam menciptakan inovasi produk

dan jasa (Carter, 2007)• Keunggulan bagian pengadaan:

– Dari segi ongkos (40%-70% dari produk akhir)– Kualitas produk (dari bahan baku dan komponen)– Dari segi waktu (pemilihan supplier utk kirim

barang)

Page 6: Scm 08   manajemen pengadaan

Istilah Bagian Pengadaan• Purchasing Management → Supply

Management• National Association of Purchasing

Management (NAPM) → Institute for Supply Management (ISM)

• International Federation of Puchasing and Materials Management (IFPMM) → International Federation of Purchasing and Supply Management (IFPSM)

Page 7: Scm 08   manajemen pengadaan

2. Tugas-tugas Bagian Pengadaan

• Berdasarkan tujuan:– Melakukan proses pembelian barang dan jasa– Menyediakan barang dan jasa dengan harga yang

murah, berkualitas dan terkirim tepat waktu• Secara umum:

– Merancang hubungan yang tepat dengan supplier– Memilih supplier– Memilih dan mengimplementasikan teknologi yang

cocok– Memelihara data item yang dibutuhkan dan data

supplier– Melakukan proses pembelian– Mengevaluasi kinerja supplier

Page 8: Scm 08   manajemen pengadaan

3. Proses Pembelian• Pembelian bisa dilakukan melalui proses

tender atau pembelian rutin• Proses pembelian rutin, berlaku untuk

item-item yang suppliernya sudah jelas karena ada kesepakatan jangka panjang dengan perusahaan

• Proses pembelian tender (dan lelang), dilakukan untuk item-item yang suppliernya masih harus dipilih

Page 9: Scm 08   manajemen pengadaan

Pembelian RutinSupplier Bagian

PengadaanGudang User Keuangan

(3) Kirim konfirmasi bisa

tidaknya pesanan

dipenuhi. Kalau bisa, kirim

sesuai persetujuan

(2) Buat PO dan kirim ke

Supplier. Kirim copy ke

gudang, user dan keuangan

(4) Lakukan monitoring dan

percepatan pengiriman bila

perlu

(5) Terima barang dan

lakukan inspeksi

bersama bagian kualitas

(1) Buat PR / MR dan kirim ke

bagian pengadaan

(6) Lakukan pembayaran

Page 10: Scm 08   manajemen pengadaan

Pembelian dengan Tender / Lelang

User mendefinisikan kebutuhan barang/ jasa

User mengkomunikasikan kebutuhan tersebut ke bagian pengadaan

Bagian pengadaan dan user menentukan model tender/ lelang dan

kriteria pemilihan supplierUndang penawaran/ proposal

(RFQ/ RFP)Seleksi:

Tahap 1: lakukan seleksi awal berdasarkan aspek teknis

Tahap 2: evaluasi berdasarkan aspek finansialPutuskan

pemenang

Buat kontrak, buat dan kirim PO, monitor pengiriman dan lakukan pembayaran

Page 11: Scm 08   manajemen pengadaan

Keterangan PR (Purchase Requisition) atau MR

(Material Requisition): dokumen permintaan pembelian

PO (Purchase Order) : dokumen pemesanan

RFQ (Request for Quotation) : dokumen penawaran harga barang/jasa yang jelas spesifikasinya

RFP (Request for Proposal) : dokumen penawaran harga barang/jasa yang belum jelas spesifikasinya

Page 12: Scm 08   manajemen pengadaan

4. Kriteria Pemilihan Supplier Kriteria yang digunakan mencerminkan

strategi supply chain maupun karakteristik dari item yang akan dipasok

Secara umum kriteria dasar antara lain, kualitas barang yang ditawarkan, harga dan ketepatan waktu pengiriman

Kriteria lain menurut Dickson (1966) berdasarkan survey adalah sebagai berikut:

Page 13: Scm 08   manajemen pengadaan

Kriteria SkorKualitas 3,5Delivery 3,4Performance history 3,0Warranties and claim policies 2,8Price 2,8Technical capability 2,8Financial position 2,5Prosedural compliance 2,5Communication system 2,5Reputation and position in industry

2,4

Desire for business 2,4Management and organization 2,3Operating controls 2,2Repair services 2,2Attidudes 2,1Impression 2,1Packaging ability 2,0Labor relations record 2,0Geographical location 1,9Amount of past business 1,6Training aids 1,5Reciprocal arragements (timbal-balik)

0,6

Page 14: Scm 08   manajemen pengadaan

5. Teknik Mengurutkan/Memilih Supplier

• Salah satu metode yang digunakan dalam meranking alternatif berdasarkan beberapa kriteria yang ada adalah AHP (Analytical Hierarchy Process)– Tentukan kriteria pemilihan– Tentukan bobot masing-masing kriteria– Identifikasi alternatif (supplier) yang akan

dievaluasi– Evaluasi masing-masing alternatif dengan

kriteria di atas– Hitung nilai berbobot masing-masing supplier– Urutkan supplier berdasarkan nilai berbobot

tersebut

Page 15: Scm 08   manajemen pengadaan

Urutan: S1=0.41

8 S2=0.32

7 S3=0.24

8

Supplier 1 Supplier 2 Supplier 3Inovasi

Teknologi 0.082 0.723 0.193 0.083Tim R & D 0.082 0.143 0.429 0.429

Waktu KirimJarak 0.175 0.275 0.657 0.068Kapasitas 0.074 0.260 0.633 0.106Histori 0.042 0.275 0.657 0.068

KualitasSertifikasi 0.265 0.639 0.087 0.274Praktek kualitas 0.104 0.432 0.237 0.250kesan pelanggan 0.053 0.430 0.330 0.240

KomunikasiInfrastruktur 0.027 0.193 0.083 0.723Manajer 0.018 0.320 0.280 0.400

FinansialPenawaran 0.040 0.193 0.083 0.723Potensi 0.040 0.320 0.280 0.400

Nilai Berbobot 0.418 0.327 0.248

0.079

Kriteria/ Sub-kriteria Bobot0.163

0.291

0.422

0.045

Page 16: Scm 08   manajemen pengadaan

6. Menilai Kinerja Supplier• Dimonitor secara kontinyu• Dilakukan sebagai bahan evaluasi yang

digunakan untuk meningkatkan kinerja atau sebagai bahan pertimbangan mencari supplier alternatif

• Mengalokasikan order di masa depan• Penilaian kerja lebih pada kualitas,

ketepatan waktu, flesibilitas dan harga• Penilaian perlu dikomunikasikan tiap bulan,

tiga bulan, enam bulan atau tahunan.

Page 17: Scm 08   manajemen pengadaan

7. Portofolio Hubungan dengan Supplier

• Tugas penting bagian pengadaan adalah menciptakan hubungan yang profesional dengan supplier

• Tidak tepat menyamakan model hubungan antara satu supplier dengan supplier yang lain

• Faktor yang bisa digunakan dalam merancang hubungan dengan supplier:– Tingkat kepentingan strategis item yang dibeli

bagi perusahaan/supply chain– Tingkat kesulitan mengelola pembelian item

Page 18: Scm 08   manajemen pengadaan

8. Langkah-langkah dalam Pengembangan Supplier

Tujuh langkah pengembangan supplier oleh Handfield et al. (2000):•Identifikasi komoditi yang kritis•Identifikasi supplier yang kritis•Bentuk tim lintas fungsi•Lakukan pertemuan dengan pimpinan puncak dari supplier•Identifikasi proyek perbaikan•Definisikan alat ukur, target, milestone dan deadline•Monitor perkembangan dan lakukan perubahan strategis bila perlu

Page 19: Scm 08   manajemen pengadaan

9. Keterlibatan Supplier dalam Pengembangan Produk Baru

Ide awal

Pengembangan konsep

Prototipe

Perancangan awal

Lebih awal Lebih akhir

•Supplier untuk item-item yang kompleks•Supplier untuk system atau subsystem•Supplier item-item atau teknologi yang kritis•Supplier yang merupakan aliansi strategis

•Supplier untuk item-item yang lebih simpel•Supplier untuk komponen tunggal•Supplier item-item atau teknologi yang tidak terlalu kritis•Supplier yang tidak termasuk aliansi strategis

Page 20: Scm 08   manajemen pengadaan

10. Electronic Procurement (e-procurement) Didefinisikan sebagai aplikasi internet

untuk keperluan proses pengadaan Secara umum ada beberapa jenis:

E-catalogue E-auction B2B market exchange B2B Private Exchange

Page 21: Scm 08   manajemen pengadaan

Keuntungan• Proses-proses administratif bisa dilangsungkan

lebih cepat, akurat dan murah• Perusahaan yang menggunakan sistem lelanng

bisa mendapatkan keuntungan berupa harga yang jauh lebih murah

• Perusahaan bisa mendapatkan calon-calon supplier yang lebih banyak dan lebih berkompeten

• Perusahaan maupun supplier bisa melacak transaksi maupun proses-prose fisik (pengiriman dll)

• Bisa dilakukan di mana saja

Page 22: Scm 08   manajemen pengadaan

Kritik E-auction memiliki implikasi bahwa

hubungan antara pembeli dan supplier hanya bersifat jangka pendek

E-auction juga memunculkan pemenang yang sebenarnya kurang berkompeten

Page 23: Scm 08   manajemen pengadaan

TUGAS• Dikumpulkan Kamis, • Mencari satu website/aplikasi e-

procurement (e-catalogue, e-auction, B2B market exchange, atau B2B private exchange)

• Jelaskan cara penggunaan dan keunggulan website/aplikasi tersebut beserta

• Tampilkan capture websitenya• Tuliskan tanggal aksesnya• Cetak di kertas A4

Page 24: Scm 08   manajemen pengadaan

MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI

Page 25: Scm 08   manajemen pengadaan

1. Pendahuluan Peran jaringan distribusi dan transportasi

sangat vital Memungkinkan produk pindah dari lokasi

di mana produk diproduksi, ke lokasi konsumen/pemakai yang sering kali dibatasi oleh jarak yang sangat jauh

Menentukan produk kompetitif di pasar: Kemampuan mengirimkan produk ke

pelanggan secara tepat waktu Jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang

baik

Page 26: Scm 08   manajemen pengadaan

Menciptakan keunggulan berkompetisi

Tidak hanya harus cepat, tapi juga efisien Perkembangan teknologi dan inovasi

dalam manajemen distribusi: Teknologi penyimpanan Barcoding RFID (radio frequency identification)

Teknik-teknik yang inovatif: Crossdocking Flow trough distribution Penggunaan 3PL (jasa logistik pihak ketiga)

Page 27: Scm 08   manajemen pengadaan

Tradisional vs Modern Tradisional → jaringan distribusi dianggap

sebagai serangkaian fasilitas fisik, seperti gudang dan fasilitas pengangkutan dan operasi masing-masing fasilitas ini cenderung terpisah antara satu dengan yang lainnya

Modern → jaringan distribusi merupakan bagian integral dari kegiatan supply chain secara holistik dan memiliki peran strategis sebagai titik penyalur produk maupun informasi dan juga sebagai wahana untk menciptakan nilai tambah

Page 28: Scm 08   manajemen pengadaan

2. Fungsi-fungsi dasar Manajemen Distribusi dan Transportasi

Manajemen distribusi dan transportasi/ manajemen logistik/ distribusi fisik (physical distribution) memiliki fungsi menghantarkan produk dari lokasi di mana produk tersebut diproduksi sampai di mana mereka akan digunakan

Mencakup aktivitas: Fisik Fungsi non fisik

Untuk menciptakan pelayanan yang tinggi ke pelanggan (tingkat service level) yang dicapai, kecepatan pengiriman, kesempurnaan barang sampai ke tangan pelanggan serta pelayanan purna jual yang memuaskan

Page 29: Scm 08   manajemen pengadaan

2. Fungsi-fungsi dasar Manajemen Distribusi dan Transportasi (2)

Manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya melakukan sejumlah fungsi dasar: Melakukan segmentasi dan menentukan target

service level Menentukan mode transportasi yang akan

digunakan Melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman Melakukan penjadwalan dan penentuan rute

pengiriman Memberikan pelayanan nilai tambah Menyimpan persediaan Menangani pengembalian (return)

Page 30: Scm 08   manajemen pengadaan

3. Strategi DistribusiDirect Shipment

Warehousing

Cross-docking

Page 31: Scm 08   manajemen pengadaan

Strategi 1: Direct Shipping Pelayanan Point-to-point

Menghilangkan fasilitas antara misalnya gudang dan distribution center

DSD (direct store delivery) – pabrik mengirim barang langsung ke outlet retail

Kandidat Direct shipping Barang yang mudah rusak, barang dengan

volume besar, produk spesial

Page 32: Scm 08   manajemen pengadaan

Kunggulan dari Direct Shipping Inventory dalam supply chain lebih

sedikit Penanganan (handling) dan

kemungkinan kerusakan produk lebih kecil

Waktu dari produksi sampai ke toko lebih cepat

Keakuratan lebih baik – invoice sesuai dengan bukti penerimaan, produk yang tepat masuk ke toko

Page 33: Scm 08   manajemen pengadaan

Tantangan dari Direct Shipping Personel toko menjadi lebih sibuk

Kiriman, berkas-berkas dan aktivitas lebih banyak Kemungkinan untuk menyebar resiko lebih

kecil Tidak ada safety stock jika ada permasalahan

dengan supplier Biaya transportasi bisa lebih tinggi Perusahaan manufaktur bisa mengeluarkan

biaya yang lebih karena harus mengambil/mengirim ke masing-masing toko

Page 34: Scm 08   manajemen pengadaan

Strategi 2: Warehousing Produk disimpan terlebih dahulu di

gudang/distribution center sebelum dikirim ke toko

Kandidat warehousing Barang yang tahan lama, barang dengan

volume besar/bulky, produk dengan resiko tinggi (masalah supply dan permintaan yang tidak pasti)

Page 35: Scm 08   manajemen pengadaan

Keunggulan dari Warehousing Pengaman terhadap masalah-masalah

supplier Pengaman terhadap permintaan dalam

jumlah besar yang mendadak Biaya transportasi mungkin lebih kecil

karena barang-barang dapat digabungkan untuk mencapai volume yang ekonomis

Page 36: Scm 08   manajemen pengadaan

Tantangan dari warehousing Tingkat inventory di dalam supply chain

lebih tinggi Biaya penanganan (handling) lebih tinggi Biaya tenaga kerja lebih tinggi Biaya fasilitas lebih tinggi Kemungkinan kerusakan barang karena

kesalahan penanganan atau penyimpanan lebih tinggi

Page 37: Scm 08   manajemen pengadaan

Strategi 3: Cross-Docking Memindahkan produk langsung dari

dermaga/tempat penerimaan ke dermaga/tempat pengiriman – tanpa penyimpanan sementara

Gue (2001), produk yang tepat ditangani dengan crossdocking adalah: Barang yang variasinya lebih sedikit dan

volume kebutuhannya banyak Hubungan yang dekat dan pertukaran

informasi yang transparan antara perusahaan pemesan dan pengirim

Page 38: Scm 08   manajemen pengadaan

Keunggulan dari Cross-Docking Mempercepat aliran produk dari supplier ke toko Menghilangkan buruh dari proses

Tidak ada aktivitas penyimpanan dan penanganan Menghilangkan dua aktivitas termahal dalam operasi

distribusi (penyimpanan dan order picking) Mengurangi inventory barang jadi dalam sistem

Meningkatkan perputaran inventory Mengurangi kebutuhan terhadap fasilitas

distribusi

Page 39: Scm 08   manajemen pengadaan

Tantangan dari Cross-Docking Membutuhkan kapabilitas IT dan

pembagian informasi secara real-time yang baik

Membutuhkan kerjasama dan ketepatan keputusan dari pembeli

Mungkin memerlukan tata letak fasilitas yang baru, peralatan bar code scanning, dan Warehouse Management System ($500,000)

Memastikan visibilitas produk selama produk tersebut bergerak dalam sistem

Page 40: Scm 08   manajemen pengadaan

3. Strategi Distribusi (2)Strategi Pengiriman Keuntungan Kerugian

Pengiriman Langsung

Dari pabrik ke pelanggan

Pemendekan waktu kirimPengurangan inventory

Menanggung risiko yang lebih tinggi bila ketidakpastian tinggi

Pengiriman memalui Warehouse

Melewati satu atau lebih gudang atau fasilitas penyangga

Pengiriman bisa dilakukan dengan skala ekonomi yang lebih tinggi

Biaya fasilitas dan operasional akan lebih tinggiTingkat kerusakan barang bisa jadi lebih tinggi

Cross-docking Mengalir lewat fasilitas cross-docking

Pengiriman bisa relatif cepat dan tetap bisa mencapai economies transportation yang baik

Lemah dari sisi kebutuhan investasi sistem yang biasanya cukup tinggi

Page 41: Scm 08   manajemen pengadaan

4. Mode Transportasi serta Keunggulan dan Kelemahannya Dalam manajemen transportasi/

pengiriman, biasanya dibedakan antara pihak yang memiliki barang dan pihak yang melakukan pengiriman.

Pemilik barang yang berkepentingan barangnya untuk dikirim disebut shipper

Pihak yang yang bertugas melakukan pengiriman dinamakan carrier

Page 42: Scm 08   manajemen pengadaan

4. Mode Transportasi serta Keunggulan dan Kelemahannya (2)

Dasar pertimbangan mengevaluasi mode transportasi: Dilihat dari sudut pengirim/carrier

Biaya-biaya yang terlibat (biaya alat transportasi, biaya beli, sewa alat)

Biaya operasional tetap (biaya terminal/bandara) Biaya operasional variabel (biaya bahan bakar) Biaya lain (biaya overhead) Kecepatan, volume yang bisa diangkut, maupun fleksibilitas

dalam melakukan pengiriman Dari sisi shipper

Ongkos yang timbul pada supply chain Biaya transportasi Biaya persediaan Biaya loading/unloading Biaya fasilitas Tingkat service level Ketidakpastian waktu pengiriman

Page 43: Scm 08   manajemen pengadaan

4. Mode Transportasi serta Keunggulan dan Kelemahannya (3)

Mode Transportasi Truk Kereta Kapal Pesawat

Paket

Volume yang bisa dikirim

Sedang Sangat banyak

Sangat banyak

Banyak Sangat sedikit

Fleksibilitas waktu kirim

Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi

Fleksibilitas rute pengiriman

Tinggi Sangat rendah

Sangat rendah

Sangat rendah

Sangat tinggi

Kecepatan Sedang Sedang Rendah Sangat tinggi

Tinggi

Biaya pengiriman Sedang Rendah Rendah tinggi Sangat tinggi

Inventory (in transit) Dikit banyak Sangat banyak

Rendah Sangat rendah

Page 44: Scm 08   manajemen pengadaan

5. Penentuan Rute dan Jadwal Pengiriman Merupakan salah satu keputusan

operasional yang sangat penting dalam manajemen distribusi

Keputusan jadwal pengiriman serta rute yang akan ditempuh oleh setiap kendaraan akan sangat berpengaruh terhadap biaya-biaya pengiriman

Faktor yang perlu dipertimbangkan Biaya Waktu Kapasitas kendaran/ armada pengangkutan

Page 45: Scm 08   manajemen pengadaan

5. Penentuan Rute dan Jadwal Pengiriman (2) Tujuan yang ingin dicapai:

Untuk meminimumkan biaya pengiriman → fungsi tujuan

Meminimumkan waktu (time window) → kendala (constrain)

Meminimumkan jarak tempuh → kendala (constrain)

Page 46: Scm 08   manajemen pengadaan

Contoh Misalkan sebuah toko menjual item berdasarkan

order elektronik. Setiap pagi manajer akan menerima daftar order dari pelanggan. Berdasarkan truk yang tersedia, manajer harus memutuskan: Truk mana yang mengirim ke pelanggan yang mana Rute mana yang akan dilewati truk sehingga truk tidak

kelebihan barang dan janji pengiriman dapat dipenuhi.

Toko memiliki 3 truk, masing-masing dapat mengangkut 700 unit.

Misalkan koordinat gudang adalah (0, 0) dan koordinat serta besarnya pesanan masing-masing pelanggan adalah seperti tabel berikut.

Tentukan alokasi dan rute kendaraan untuk meminimalkan total jarak tempuh!

Page 47: Scm 08   manajemen pengadaan

Lokasi tujuan dan ukuran order

*Koordinat gudang (0,0)

Toko tujuan Koordinat X Koordinat Y Ukuran order1 10 8 3202 -3 10 853 16 - 8 3004 10 2 1505 9 1 2006 4 5 1207 10 12 1808 2 6 230

Page 48: Scm 08   manajemen pengadaan

Prosedur yang dapat dipakai Saving Matrix Metodenya:

1. Tentukan matriks jarak dari gudang ke toko dan antar toko dengan menggunakan rumus jarak yang umum

2. Tentukan savings matrix3. Alokasikan toko ke kendaraan atau rute4. Urutkan toko (tujuan) dalam rute yang

sudah terdefinisi

Page 49: Scm 08   manajemen pengadaan

Langkah 1: mengidentifikasikan matriks jarak

Gunakan rumus 221

221 )()( yyxxd

GudangToko

1Toko

2Toko

3Toko

4 C5Toko

6Toko

7Toko

8Toko 1

12.8 0.0Toko 2

10.4 13.2 0.0Toko 3

17.9 17.1 26.2 0.0Toko 4

10.2 6.0 15.3 11.7 0.0Toko 5

9.1 7.1 15.0 11.4 1.4 0.0Toko 6

6.4 6.7 8.6 17.7 6.7 6.4 0.0Toko 7

15.6 4.0 13.2 20.9 10.0 11.0 9.2 0.0Toko 8 6.3 8.2 6.4 19.8 8.9 8.6 2.2 10.0 0.0

Page 50: Scm 08   manajemen pengadaan

Langkah 2: mengidentifikasikan Saving Matrix (matriks penghematan) Saving matriks merupakan penghematan yang

timbul dari konsolidasi dua pelanggan ke dalam satu truk. Savings dapat berupa jarak atau ukuran lain

Contoh Misalkan awalnya toko a and b dikunjungi secara terpisah, sehingga diperoleh rute berikut:

rute 1: Gudang toko a Gudangrute 2: Gudang toko b Gudang

Jika kedua pelanggan dikonsolidasikan akan diperoleh rute sbb:Gudang toko a toko b Gudang

Savings dari konsolidasi adalah:S(a,b) = Jarak (Gudang,a) + Jarak (Gudang,b) – Jarak (a,b)diasumsikan jarak (Gudang,a) = jarak (a,Gudang).

Misalkan, S(1,2) = 12.8 + 10.4 – 13.2 = 10.

Page 51: Scm 08   manajemen pengadaan

Saving MatriksToko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8

Toko 1 0.0Toko 2 10.1 0.0Toko 3 13.6 2.2 0.0Toko 4 17.0 5.3 16.4 0.0Toko 5 14.8 4.5 15.6 17.8 0.0Toko 6 12.5 8.2 6.6 9.9 9.1 0.0Toko 7 24.4 12.9 12.6 15.8 13.7 12.8 0.0Toko 8 10.9 10.3 4.4 7.6 6.8 10.5 11.9 0.0

Page 52: Scm 08   manajemen pengadaan

Langkah 3: mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute Usahakan untuk memaksimalkan savings

Awalnya setiap pelanggan dialokasikan pada rute yang berbeda

Dua rute dapat digabung menjadi satu rute yang feasibel jika total pengiriman ke kedua rute tersebut tidak melebihi kapasitas kendaraan

Pada setiap iterasi, gabungkan rute dengan savings terbesar kedalam satu rute baru yang feasibel

Ulangi sampai tidak ada lagi kombinasi yang memungkinkan

Page 53: Scm 08   manajemen pengadaan

Cari nilai saving terbesarGudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8

Toko 1

Rute 1 0.0Toko

2Rute 2 10.1 0.0

Toko 3

Rute 3 13.6 2.2 0.0Toko

4Rute 4 17.0 5.3 16.4 0.0

Toko 5

Rute 5 14.8 4.5 15.6 17.8 0.0Toko

6Rute 6 12.5 8.2 6.6 9.9 9.1 0.0

Toko 7

Rute 7 24.4 12.9 12.6 15.8 13.7 12.8 0.0Toko

8Rute 8 10.9 10.3 4.4 7.6 6.8 10.5 11.9 0.0

Order 320 85 300 150 200 120 180 230

Page 54: Scm 08   manajemen pengadaan

Mencari rute yang feasible Savings terbesar = 24.4, gabungkan rute

1 dan rute 7 Total beban = 320 + 120 = 500 Kapasitas sebuah truk 700 unit sehingga

rute 1 dan rute 7 feasible Rute 1: toko 1 dan toko 7

Page 55: Scm 08   manajemen pengadaan

Cari nilai saving terbesar kedua

Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8

Toko 1

Rute 1 0.0Toko

2Rute 2 10.1 0.0

Toko 3

Rute 3 13.6 2.2 0.0Toko

4Rute 4 17.0 5.3 16.4 0.0

Toko 5

Rute 5 14.8 4.5 15.6 17.8 0.0Toko

6Rute 6 12.5 8.2 6.6 9.9 9.1 0.0

Toko 7

Rute 1 24.4 12.9 12.6 15.8 13.7 12.8 0.0Toko

8Rute 8 10.9 10.3 4.4 7.6 6.8 10.5 11.9 0.0

Order 320 85 300 150 200 120 180 230

Page 56: Scm 08   manajemen pengadaan

Mencari rute yang feasible Savings terbesar kedua = 17.8,

gabungkan rute 4 dan rute 5 Total beban = 150 + 200 = 350

feasible Diperoleh:

Rute 1: toko 1 dan toko 7 Rute 2: toko 4 dan toko 5

Page 57: Scm 08   manajemen pengadaan

Cari nilai saving terbesar ketiga

Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8

Toko 1

Rute 1 0.0Toko

2Rute 2 10.1 0.0

Toko 3

Rute 3 13.6 2.2 0.0Toko

4Rute 4 17.0 5.3 16.4 0.0

Toko 5

Rute 4 14.8 4.5 15.6 17.8 0.0Toko

6Rute 6 12.5 8.2 6.6 9.9 9.1 0.0

Toko 7

Rute 1 24.4 12.9 12.6 15.8 13.7 12.8 0.0Toko

8Rute 8 10.9 10.3 4.4 7.6 6.8 10.5 11.9 0.0

Order 320 85 300 150 200 120 180 230

Tidak digabung karena sudah dialokasikan

Page 58: Scm 08   manajemen pengadaan

Mencari rute yang feasible Saving terbesar ketiga = 16.4,

gabungkan rute 3 ke rute 4 dan rute 5 Total beban = 300 + 150 + 200 = 650

feasible Diperoleh:

Rute 1: toko 1 dan toko 7 Rute 2: toko 3, toko 4 dan toko 5

Page 59: Scm 08   manajemen pengadaan

Cari nilai saving terbesar keempat

Gudang Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 Toko 5 Toko 6 Toko 7 Toko 8

Toko 1

Rute 1 0.0Toko

2Rute 2 10.1 0.0

Toko 3

Rute 4 13.6 2.2 0.0Toko

4Rute 4 17.0 5.3 16.4 0.0

Toko 5

Rute 4 14.8 4.5 15.6 17.8 0.0Toko

6Rute 6 12.5 8.2 6.6 9.9 9.1 0.0

Toko 7

Rute 1 24.4 12.9 12.6 15.8 13.7 12.8 0.0Toko

8Rute 8 10.9 10.3 4.4 7.6 6.8 10.5 11.9 0.0

Order 320 85 300 150 200 120 180 230

Page 60: Scm 08   manajemen pengadaan

Mencari rute yang feasible Saving terbesar keempat = 12.9,

gabungkan rute 2 ke rute 1 dan rute 7 Total beban = 85 + 320 + 180 = 585

feasible Rute terakhir adalah rute 6 dan 8 Total beban = 120 + 230 = 350 Diperoleh:

Rute 1: toko 1, toko2, dan toko 7 (beban 585) Rute 2: toko 3, toko 4 dan toko 5 (beban 650) Rute 3: toko 6 dan toko 8 (beban 350)

Page 61: Scm 08   manajemen pengadaan

Langkah 4: mengurutkan tujuan pengiriman dalam rute Tujuan: Meminimalkan jarak yang dilalui

setiap kendaraan• Dua metode: Metode nearest insert dan

Metode nearest neighbor• Rute yang berbeda dapat mempengaruhi

jarak tempuh, misalnya: Gudang – Toko 1 – Gudang = 25.6 (dihitung

dari 12.8+12.8) Gudang – Toko 2 – Gudang = 20.8 (dihitung

dari 10.4+10.4) Gudang – Toko 7 – Gudang = 31.2 (dihitung

dari 15.6+15.6)

Page 62: Scm 08   manajemen pengadaan

Metode Nearest Insert Metode nearest insert menggunakan prinsip memilih

customer yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum: Langkah 1: hitung jarak dari gudang ke gudang = 0 Langkah 2: lihat berapa jarak yang terjadi dengan

menambahkan masing-masing pelanggan ke rute yang sudah ada. Hasilnya adalah sebagai berikut: G – 1 – G = 25.6 G – 2 – G = 20.8 jarak terpendek, dipilih rute G – 2 – G G – 7 – G = 31.2

Langkah 3: dengan cara sama pilih toko mana yang akan dikunjungi: G – 2 – 1 – G = 10.4 + 13.2 + 12.8 = 36.4 jarak terpendek G – 2 – 7 – G = 10.4 + 13.2 + 15.6 = 39.4

Langkah 4: tambahkan toko terakhir, diperoleh rute sbb: G – 2 – 1 – 7 - G = 43.2

Page 63: Scm 08   manajemen pengadaan

Metode Nearest Neighbor Prinsipnya kita selalu menambahkan customer yang

jaraknya paling dekat dengan customer yang kita kunjungi terakhir

Di awal, berangkat dari gudang cari toko yang jaraknya terdekat dari gudang

Di antara 3 toko, yang terdekat adalah toko 2 dengan jarak 10.4

Selanjutnya yang terdekat dengan toko 2 adalah toko 1 dan toko 7 dengan jarak yg sama 13.2 Pilih salah satu toko, misal toko 1

Terakhir kunjungi toko 7 dan akhirnya kembali ke gudang

Kedua algoritma menghasilkan rute yang sama dengan jarak 43.2 tidak selalu terjadi

Bandingkan beberapa algoritma yang berbeda kemudian memilih yang memberikan total jarak minimum

Page 64: Scm 08   manajemen pengadaan

6. Melakukan Monitoring Pengiriman Melacak posisi barang dalam perjalanan

serta mengevaluasi apakah kiriman bisa sampai tepat waktu sesuai jadwal atau tidak

Membutuhkan teknologi yang bisa secara real time melaporkan posisi barang setiap saat Komunikasi radio Satelit Barcoding Intellegent messaging, dsb.,

Page 65: Scm 08   manajemen pengadaan

6. Melakukan Monitoring Pengiriman (2) Manfaat melakukan monitoring dan

pengiriman: Perusahaan pengiriman bisa melakukan

pemetaan posisi geografis armada mereka dalam suatu peta elektronik

Terjadi pengurangan waktu pengiriman Bisa melakukan perubahan tujuan atau

tempat Perusahaan pengirim maupun pemesan

bisa mendapatkan kepastian yang lebih tinggi terhadap kedatangan barang

Page 66: Scm 08   manajemen pengadaan

SAMPAI JUMPA