sap gastroenteritis

19
SATUAN ACARA PENYULUHAN Hari/tanggal : Jumat, 19 Juli 2013 Pokok Bahasan : Gastroenteritis (diare) Pukul : 08.00-08.30 WIB Sasaran : Keluarga pasien Alokasi Waktu : 30 menit Tempat : Ruang Anak RSUD Dr. M. Soewandhi 1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Gastroenteristis (diare) diharapkan keluarga pasien mengetahui cara penanganan dan pencegahan. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien di Ruang Anak RSUD Dr. M. Soewandhi dapat : 1) Menjelaskan tentang definisi Gastroenteritis 2) Menjelaskan etiologi Gastroenteritis 3) Menjelaskan tanda dan gejala Gastroenteritis 4) Menjelaskan tentang cara penularan Gastroenteritis 5) Menjelaskan tentang bahaya Gastroenteritis 6) Menjelaskan tentang komplikasi Gastroenteritis 7) Menjelaskan pencegahan Gastroenteritis

Upload: zulfida-nurainiyah

Post on 27-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Gastroenteritis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/tanggal : Jumat, 19 Juli 2013

Pokok Bahasan : Gastroenteritis (diare)

Pukul : 08.00-08.30 WIB

Sasaran : Keluarga pasien

Alokasi Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Anak RSUD Dr. M. Soewandhi

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Gastroenteristis (diare)

diharapkan keluarga pasien mengetahui cara penanganan dan pencegahan.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien di Ruang Anak

RSUD Dr. M. Soewandhi dapat :

1) Menjelaskan tentang definisi Gastroenteritis

2) Menjelaskan etiologi Gastroenteritis

3) Menjelaskan tanda dan gejala Gastroenteritis

4) Menjelaskan tentang cara penularan Gastroenteritis

5) Menjelaskan tentang bahaya Gastroenteritis

6) Menjelaskan tentang komplikasi Gastroenteritis

7) Menjelaskan pencegahan Gastroenteritis

8) Menjelaskan penanganan Gastroenteritis

3. Materi

1) Definisi Gastroenteritis

2) Etiologi Gastroenteritis

Page 2: SAP Gastroenteritis

3) Tanda dan gejala Gastroenteritis

4) Cara penularan Gastroenteritis

5) Bahaya Gastroenteritis

6) Komplikasi Gastroenteritis

7) Pencegahan Gastroenteritis

8) Penanganan Gastroenteritis

4. Metode

1) Ceramah

2) Diskusi / tanya jawab

5. Media

1) Leaflet

6. Jadwal Pelaksanaan

NO TAHAP WAKTUKEGIATAN

PENYULUHAN

KEGIATAN

PESERTA

1 Pembukaan 5 menit Mengucapkan

salam

Memperkenalkan

diri

Menjelaskan

tujuan dari

penyuluhan

Melakukan

kontrak waktu

Menyebutkan

materi penyuluhan

yang akan

diberikan

Menjawab

salam dan

mendengarkan

2 Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan

tentang definisi

Mendengarkan

dan

Page 3: SAP Gastroenteritis

Gastroenteritis

Menjelaskan

etiologi

Gastroenteritis

Menjelaskan

tanda dan gejala

Gastroenteritis

Menjelaskan

tentang cara

penularan

Gastroenteritis

Menjelaskan

tentang bahaya

Gastroenteritis

Menjelaskan

tentang

komplikasi

Gastroenteritis

Menjelaskan

pencegahan

Gastroenteritis

Menjelaskan

penanganan

Gastroenteritis

memperhatikan

Bertanya

tentang materi

yang kurang

jelas

3 Evaluasi 5 menit Menanyakan pada

keluarga pasien

tentang materi

yang diberikan

Menjawab dan

menjelaskan

pertanyaan

Page 4: SAP Gastroenteritis

dan reinforcement

kepada keluarga

pasien bila dapat

menjawab dan

menjelaskan

kembali

pertanyaan /

materi.

4 Penutup 5 menit Mengucapkan

terima kasih

Mengucapkan

salam

Menjawab

salam

7. Pengorganisasian

Pembimbing : 1. Enung Mardiyana H.,S.Kep.,Ns.,M.Kes

2. Reni Wintarti,Amd.Kep

Penyaji : Zulfida Nurainiyah

8. Evaluasi

1) Evaluasi Struktur

a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RSUD dr. Moh.

Soewandhi Surabaya.

b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2) Evaluasi Proses

a. Keluarga pasien memperhatikan terhadap materi penyuluhan.

b. Keluarga pasien bertanya tentang materi penyuluhan.

c. Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

secara benar.

Page 5: SAP Gastroenteritis

3) Evaluasi Hasil

a. Keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang

Gastroenteritis (Diare)

Page 6: SAP Gastroenteritis

MATERI PENYULUHAN

“Gastroenteritis”

1. Definisi Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi

dan 3 kali sehari pada anak dengan konsistensi feses cair berwarna hijau dapat pula

bercampur darah atau lender saja (Ngastiyah, 2002).

Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang

disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen

(Whaley & Wong’s,1995).

Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare

yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan

Mayers,1995 ).

2. Etiologi Gastroenteritis

a. Faktor infeksi

Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama

diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,

Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,

Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,

G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).

Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat

menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,

ensefalitis dan sebagainya.

b. Faktor Malabsorbsi

Malabsorbsi karbohidrat seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan

sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi

Page 7: SAP Gastroenteritis

laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di

samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

c. Faktor Makanan

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi

terhadap jenis makanan tertentu.

d. Faktor Psikologis

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).

3. Tanda dan Gejala

Manifestasi Klinis Menurut Ngastiyah, 1997

a. Diare (BAB, lembek, cair)

Faktor osmotik disebabkan oleh penyilangan air ke rongga usus dalam

perbandingan isotonic, ketidakmampuan larutan mengabsorbsi menyebabkan

tekanan osmotik menghasilkan pergeseran cairan dan Iodium ke rongga

usus.

Penurunan absorbsi atau peningkatan sekresi sekunder air dan elektrolit.

Peningkatan ini disebabkan sekresi sekunder untuk inflamasi atau sekresi

aktif sekunder untuk merangsang mukosa usus.

Perubahan mobiliti, Hiperperistaltik atau hipoperistaltik mempengaruhi

absorpsi zat dalam usus.

b. Mual, muntah dan panas (suhu > 370C)

Terjadi karena peningkatan asam lambung dan karena adnaya peradangan maka

tubuh juga akan berespon terhadap peradangan tersebut sehingga suhu tubuh

meningkat.

c. Nyeri perut dan kram abdomen

Karena adanya kuman-kuman dalam usus, menyebabkan peningkatan peristaltik

usus dan efek yang timbul adanya nyeri pada perut atau tegangan atau kram

abdomen.

d. Peristaltik meningkat (> 35x/menit)

Page 8: SAP Gastroenteritis

Akibat masuknya patogen menyebabkan peradangan pada usus dan usus

berusaha mengeluarkan ioxin dan meningkatkan kontraksinya sehingga

peristaltik meningkat.

e. Penurunan berat badan

Terjadi karena sering BAB encer, yang mana feses marah mengandung unsur-

unsur penting untuk pertumbuhan dan perkembngan sehingga kebutuhan nutrisi

kurang terpenuhi.

f. Nafsu makan turun

Terjadi karena peningkatan asam lambung untuk membunuh bakteri sehingga

tumbuh mual dan rasa tidak enak.

g. Turgor kulit menurun dan membran mukosa kering

Karena banyak cairan yang hilang dan pemasukan yang tidak adekuat.

h. Mata cowong

Adanya ketidakseimbangan cairan tubuh dan peningkatan tekanan osmotik

mengakibatkan beberapa jaringan kekurangan cairan dan oksigen.

i. Gelisah dan rewel

Ini terjadi karena kompleksitas dari tanda klinis yang dirasakan penderita

sehingga tubuh tidak merasa nyaman sebab adanya ketidak homeostasis dalam

tubuh.

j. Kesadaran menurun

Gejala klinis terjadi karena penurunan cairan tubuh yang mengakibatkan kerja

jantung ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan O2 dan nutrisi sistemik

sehingga denyut jantung cepat, nadi cepat tapi lemah, disebabkan peningkatan

denyut jantung dengan peningkatan kepekaan dan tekanan osmotik plasma

darah. Efeknya ginjal berusaha ineretensi air dengan mencegah eksresi Na

sehingga urine pekat dan Na meningkat dengan cairan sirkulasi yang buruk

dampaknya otak kekurangan O2 dan nutrisi sehingga pusat kesadaran

hipotalamus terganggu.

4. Cara penularan Gastroenteritis

Terutama ditularkan melalui air dan makanan yang telah tercemar yang

mengandung kuman penyebab diare karena kebiasaan hidup tidak sehat

Page 9: SAP Gastroenteritis

 

5. Bahaya Gastroenteritis

Kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak dapat mengakibatkan dehidrasi dan

dehidrasi yang berkelanjutan dapat mengakibatkan kematian.

6. Komplikasi

a. Dehidrasi

b. Renjatan hipovolemik

c. Kejang

d. Bakterimia

e. Malnutrisi

f. Hipoglikemia

g. Kerusakan mukosa sekunder akibat kerusakan mukosa usus

Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

a. Dehidrasi ringan

Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit

kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok, ubun-ubun

dan mata cekung, minum normal, kencing normal.

b. Dehidrasi Sedang

Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit

jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam. gelisah, sangat

haus, pernafasan agak cepat, ubun-ubun dan mata cekung, kencing sedikit dan

minum normal.

c. Dehidrasi Berat

Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti

tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis

sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis, denyut jantung cepat, nadi lemah,

Page 10: SAP Gastroenteritis

tekanan darah turun, warna urine pucat, pernafasan cepat dan dalam, turgor

sangat jelek, ubun-ubun dan mata cekung sekali, dan tidak mau minum.

7. Pencegahan Gastroenteritis

a. Biasakan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB

b. Gunakan air bersih dan sanitasi yang baik

c. Masaklah makanan dan air yang baik dan benar

d. Jangan mengkonsumsi makanan yang sudah basi

e. Hindari makanan yang sudah terkontaminasi oleh lalat

f. Gunakan jamban/ kakus sehat

g. Berikan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan dan makanan pendamping

ASI mulai usia 6 bulan disertai ASI sampai usia 2 tahun

8. Penanganan Gastroenteritis

Menurut Mansjoer Arief (2000), penatalaksanaan gastroenteritis adalah terdiri dari:

a. Simtomatis

1. Terapi rehidrasi Tujuan terapi rehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan

dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai

diarenya berhenti dengan cara memberikan oralit, cairan infus yaitu Ringer

Laktat, Dekstrose 5%. Dekstrosa dalam salin, dll.

2. Antispasmodik, Antikolinergik (Antagonis stimulus kolinergik pada reseptor

muskarinik), contoh obat: Papaperin.

3. Obat anti diare:

- Obat anti motilitas dan sekresi usus (Loperamid).

- Oktreotid (Sondostatin) sudah dicoba dengan hasil memuaskan pada

Page 11: SAP Gastroenteritis

diare sklerotik.

- Obat antidiare yang mengeraskan tinja dan absorbsi zat toksik yaitu:

Norit 1-2 tablet diulang sesuai kebutuhan.

4. Antiemetik (metoclopramid).

5. Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan yaitu vitamin B1, asam folat.

6. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk

menghindarkan efek buruk pada status gizi.

b. Kausal

Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi, pada kasus

kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan etiologinya.

Penatalaksanaan di rumah :

a. Segera beri banyak minum

Gunakan cairan rumah tangga seperti oralit, makanan cair ( air sup, air tajin, air

matang ) atau larutan gula garam

Cara membuat oralit

1. Sediakan 1 gelas air masak/ air teh ±200 cc

2. Masukkan 1 bks oralit

3. Aduk sampai larut benar

Cara membuat larutan gula garam

1. Gula 1 sendok teh penuh

2. Garam 1/4 sendok the

3. Air matang/ air teh hangat sebanyak 1 gelas

4. Campuran diaduk sampai larut

Page 12: SAP Gastroenteritis

Kebutuhan oralit sesuai umur :

DAFTAR PUSTAKA

b. Teruskan pemberian makan

Teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada bayi yang masih menyusu

Anak usia > 6 bln, berikan makanan tambahan

Beri makanan lebih sering dari biasanya

c. Segera bawa anak ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda :

Daire terus-menerus

Muntah berulang

Demam

Ada lender dan darah dalam tinja

Rasa haus yang nyata

Makan/ minum sedikit

Page 13: SAP Gastroenteritis

DAFTAR PUSTAKA

Donna L. Wong, Clinical Manual of Pediatric Nursing, Mosby Company, 1996.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI

Media Aescullapius.

Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Penerbit EGC. Jakarta, 2005.

Anik Safitri, 2011 (http://aniksafitri.blogspot.com/2011/08/asuhan-keperawatan-pada-

anak-dengan_14.html) 18 Juli 2013; 19.30

Kapevi hatake, 2013 (http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-gastroenteritis-diare-

pada-anak_9542.html) 18 Juli 2013; 19.30 WIB

Page 14: SAP Gastroenteritis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“GASTROENTERITIS”

Oleh :

Zulfida Nurainiyah

P27820111074

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO

SURABAYA

2013