samudera pasifik presentasi.pptx

32
Prayoga Miftahul Huda Ray Purnama Vanessa Masoleh Gino V. Rhea Yunita Luhulima Julians Tanikwele Inggrid G. Pattinama Anatasya Tauran Jubelin S. Talapessy Samudera Pasifik

Upload: stella

Post on 03-Feb-2016

93 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Prayoga Miftahul Huda

Ray Purnama

Vanessa Masoleh

Gino V. Rhea

Yunita Luhulima

Julians Tanikwele

Inggrid G. Pattinama

Anatasya Tauran

Jubelin S. Talapessy

Samudera Pasifik

ᴥ Samudera Pasifik merupakan samudera terluas di dunia dan memiliki palung terdalam di dunia.

ᴥ Dilalui garis tengah internasional pada garis bujur barat dan garis bujur timur yang berimpit di kepulauan Samoa.

ᴥ Dasar Samudra Pasifik sering menjadi pusat gempa bumi di Jepang, Filipina, Pantai Barat Amerika Utara dan Amerika Selatan.

ᴥ Tempat bertemunya arus panas Kurosyiwo dengan arus dingin Oyasyiwo (di Pantai Timur Jepang dan Laut Jepang) yang sangat cocok sebagai tempat hidup ikan, sehingga daerah tersebut banyak ikan.

ᴥ Ikan adalah sumber daya alam yang paling melimpah di Samudra Pasifik.

KARAKTERISTIK UMUM

ᴥ Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

ARUS DI SAMUDERA PASIFIK

b. Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

c. Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

d. Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

ᴥ Di sebelah selatan khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

b. Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.

c. Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

d. Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 ° – 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

Tiga samudera di dunia memiliki hubungan satu dengan lainnya membentuk suatu sistem sirkulasi unik yang ditampilkan pada Gambar 1.

Sistem ininmengedarkan massa air samudera yang dikenal dengan sirkulasi massa air dunia (the great conveyor belt). Sirkulasi dimulai dari Samudera Atlantik Utara bagian utara. Adanya proses pendinginan (cooling) dan penguapan (evaporation) menyebabkan densitas massa air ini tinggi sehingga tenggelam ke lapisan lebih dalam membentuk North Atlantic Deep Water (NADW) yang mengalir ke Samudera Atlantik Selatan pada kedalaman 3000 – 4000 m. Sampai di ujung selatan Samudera Atlantik Selatan, aliran massa air berbelok ke arah timur bergabung dengan Arus Antartika.

Massa Air

Gambar 1. Transportasi massa air

Massa air ini terus bergerak memasuki selatan Samudera Hindia kemudian ke timur memasuki selatan Samudera Pasifik Selatan.

Massa air di bagian selatan Samudera Hindia sebagian aliran berbelok ke utara sampai sekitar katulistiwa dan naik ke permukaan.

Demikian pula dengan aliran yang sampai ke ujung selatan Samudera Pasifik Selatan juga berbelok ke utara masuk ke Samudera Pasifik, melewati katulistiwa dan naik ke permukaan (Broecker 1991; Gordon 1986).

Sirkulasi massa air ini disebut sirkulasi massa air dalam, sedangkan sistem peredaran massa air permukaan dimulai ketika kekosongan yang disebabkan oleh tenggelamnya massa air di Samudera Atlantik bagian utara diisi oleh massa airyang berasal dari Samudera Hindia bagian selatan.

Selanjutnya kekosongan massa air di lapisan atas Samudera Hindia akan menyebabkan massa air Samudera Pasifik mengalir ke Samudera Hindia melalui perairan Indonesia bagian timur yang dikenal dengan Arlindo.

Laut merupakan tempat penyerapan karbon yang paling alami.

Sumber utama karbon organic di samudra pasifik adalah

1. Benthos yang mengendap disedimen 2. Partikel kecil yang tenggelam dan yang terbawa dan

tertambat di sedimen 3. Bangkai nekton yang terdapat didalam laut

seperti;crustacean,ikan,ikan paus dll.4. Bahan sedimen dasar laut membentuk bahan bakar

fosil dilaut dalam.

SIKLUS KARBON

Partikel karbon yang terdapat di samudra pasifik ini membuat samudra ini menjadi subur.

Karbon meningkat disamudra pasifik pada musim hujan dan rendah pada musim kemarau karena pada musim hujan semua aliran sungai masuk kedalam samudra pasifik dan sedimen-sedimen yang terbawa dan terendap di dasar samudra meningkatkan karbon di samudra pasifik pasa musim hujan.

Saat ini diperkirakan 30% karbon adalah karbon antropogenik atau hasil proses yang dihasilkan oleh manusia.

Sumber carbon terpenting di samudra pasifik juga berasal dari gunung berapi yang kemudian di serap oleh tumbuhan dan sebagian masuk kelaut dan terlarut kelapisan permukaan terendap di lapisan dalam.

a. PALUNG

Samudra Pasifik memiliki banyak palung : Palung Tonga (10.882 m), Palung Kuril (10.542 m), Palung Filipina (10.497 m), Palung Kermatec (10.047 m), Palung Tzu Bonin (9.810 m), Palung New Hebrides (9.165 m), Palung South Solomon (9.140 m), Palung Jepang (8.412 m),Palung Peru-Cile (8.066 m), Palung Akution (7.822 m), danPalung Amerika Tengah (6.662 m).

BASIN, PALUNG DAN DASAR SAMUDERA

Gambar Palung Laut

b. BASIN

Dasar Pasifik ditutupi terutama deposit lunak yang terdiri dari sisa-sisa organisme. Dasar samudera Pasifik bervariasi dari halus sampai kasar dan sangat tidak teratur.

Ada juga daerah yang substratnya berupa pasir, lumpur, dan lava, dan deposit bijih mangan dan bijih logam lainnya. Seperti dasar Samudera lainnya.

Banyak juga pegunungan dan gunung berapi di dasar samudera. Selain itu dasar Samudera Pasifik juga tertutupi oleh sedimen yang terakumulasi selama jutaan tahun.

c. DASAR SAMUDERA

TIPE SUBSTRAT PADA DASAR SAMUDERA PASIFIK

Jenis substratum mengontrol atau setidaknya berhubungan dengan beragam, organism bentos laut dalam termasuk taxa yang mendominasi, beragam tipe yang selalu bergerak dan tipe pencari makan. Misalnya : Subtrat keras, substrat berbatu di laut dalam sering didominasi oleh spons pemakan suspensi yang menetap, cnidaria, dan Foraminifera .

Sedimen lunak yang miskin organik didominasi oleh kumpulan speciose, polychaeta pemakan deposit dan nematoda, sedangkan sedimen kaya organik mungkin berisi beberapa spesies polychaetes tabung yang menetap ( Levin dan Gage , 1998 ).

 

Substrat lunak di dalam Samudera Pasifik terbagi atas 4 jenis :

1. Lumpur Terrigenous Sebagian besar dasar laut Pasifik ditutupi

dengan sedimen lunak. Sepanjang tepi benua, sedimen, terutama lumpur terriginous terdiri dari butiran mineral yang terkikis dari benua, dikombinasikan dengan fragmen diatom, pengapuran planktonik Foraminifera, dan banyak jenis partikel lain. Lumpur terrigenous secara relatif tinggi dalam kandungan bahan organik, khususnya mengandung mengandung 1-2 % berat karbon organik (Jahnke dan Jackson, 1992). di bawah daerah upwelling pesisir dan dalam zona oksigen minimum, sedimen seperti itu dapat mengandung kadar karbon organik yang lebih tinggi (2 % -18 % ).

2. Lumpur Berkapur Di Samudera Pasifik terbuka, kedalaman kurang dari 4000m "tertutupi salju" – itu berarti, kedalaman tersebut dilindungi oleh sedimen putih yang sebagian besar terdiri dari cangkang kapur foraminifera pada kolom air dan pteropods ( Berger , 1974). Sedimen berkapur juga ditemukan dalam 5 º dari khatulistiwa hingga kedalaman 4600 m . Sedimen berkapur sering relatif kasar daripada kebanyakan sedimen laut. Karena mengandung banyak pasir berukuran partikel, dan biasanya miskin dalam bahan organik ; Kandungan berat karbon organik jarang melebihi 0,3 %. (Berger, 1974; Jahnke dan Jackson , 1992). Pada kedalaman lebih dari 4600m di bawah perairan produktif (misalnya, sepanjang 50 º Lintang Utara di Divergence Arktik dan sepanjang barat ekuator 170 º Bujur Barat).

3. Lumpur bersilika Lumpur bersilika terdiri dari diatom dan radiolaria, dengan kandungan karbon organik antara 0,25 % dan 0,5 % .

 4. Tanah liat merah

Tanah liat merah yang ditemukan di bawah kedalaman 4000m di gyres sentral dari Utara dan Pasifik Selatan (Gambar 6.3 ) ; sedimen ini sangat halus (ukuran diameter butir < 2 mm ) dan miskin bahan organik ( < 0,25 % karbon organik ) , penyusun utama partikel tanah liat diangkut oleh angin dari benua dan letusan gunung berapi ( Berger , 1974) .

 

Substrat keras di dalam Samudera Pasifik terbagi atas 3 jenis utama :

 1. Basalt dominan batu berada antara 1-2 kilometer

dari pusat lembah di Timur Pasifik, di mana kerak samudera masih terlalu muda untuk menampung akumulasi sedimen.

2. Permukaan berbatu yang berlereng > 22 º biasanya tidak bersedimen karena terlalu curam untuk memungkinkan penumpukan sedimen. Permukaan tersebut paling umum di sepanjang tepi benua dan di pulau-pulau berlereng curam dan gunung bawah laut yang di samudera Pasifik.

3. Permukaan ferromangan keras , atau "nodul " mangan terhenti pada permukaan sedimen juga biasanya disebut sedimen - bebas. Nodul tersebut kebanyakan ditemukan di daerah tanah liat merah di Pasifik, berbagai ukuran dari 0,5 sampai 20 cm, dan dapat mencakup lebih dari 60 % daerah rencana pada dasar laut .

 

Komposisi fauna yang berada di Samudera Pasific :Megafauna (berukuran > 20 cm) seperti bintang ular, anemon

laut, ikan demersal. Kelompok ikan demersal yang tertangkap terdiri dari 135 spesies yang tergolong dalam 61 famili.

Makrofauna (berukuran > 0,5mm – 20 cm) seperti polychaeta, crustacea, gastropoda.

Meiofauna (berukuran > 50 µm – 0,5 mm) seperti foraminifera, nematopoda, cepapoda.

Ditemukan 228 spesies mewakili 101 famili yang tergolong dalam 10 kelompok sumberdaya diantaranya ikan hiu (Shark), ikan pari(Rays), ikan pelagis, ikandemersal, cumi-cumi (Cephalopoda), udang, kepiting, kekerangan (Shell) dan beberapa biota invertebrata. Kelompok ikan demersal merupakan hasil tangkapan paling banyak yang mencapai 58.89 %, kemudian disusul ikan pelagis 11.36 %, kepiting 9,88, udang 7,80 % dan lainnya kurang dari 4 %.

KOMPOSISI FAUNA

Hasil tangkapan tersebut di dominasi famili (Leiognathidae) yang mencapai 19,57% terutama jenis Leiognathidae bindus, kemudian famili (Scaidae) sekitar 11.41% terutama jenis Otolithes rubber.

Tangkapan kelompok ikan krutase terdiri dari udang (shrimp) dan kepiting (crab). Jenis udang yang tertangkap terdapat 19 species yang mewakli 7 famili dan tangkapan yang tertinggi famili udang Peneidai yang mencapai 86.23 %. Dimana jumlah terbanyak adalah jenis udang Metapenaopsissp dan Tranchipenaeusasper.

Pada kelompok sumber daya kepiting yang ditangkap terdiri dari 11 spesies urutan penangkapan tertinggi yang mencapai 93,35 %.

Pada tingkat trofik pertama diduduki oleh produsen primer (tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi matahari untuk menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis. Tingkat trofik kedua ditempati hewan herbivora. Predator yang memakan herbivora menjadi tingkat trofik ketiga. Dekomposer, yang meliputi bakteri, jamur, jamur, cacing, dan serangga, memecah limbah dan organisme mati dan kembali nutrisi ke dalam tanah.

TINGKAT TROPIK

Perpindahan Aliran Energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya dapat digambarkan dengan rantai makanan atau piramida biomassa.

Ada dua kelompok rantai makanan yang ada di ekosistem laut yaitu rantai makanan grazing (grazing food chain) dan Rantai makanan detrital (detritus food chain).

Rantai makanan grazing dimulai dari proses transfer makanan pertama kali oleh organisme herbivora melalui proses grazing.

Makanan pertama itu berupa fitoplankton dan herbivor yang memanfatkan fitoplankton adalah zooplankton. Mata rantai pertama pada rantai makanan ini adalah fitoplankton yang merupakan sumber pertama bagi seluruh kehidupan di laut.

TERIMA KASIH