rumus - rumus segitiga

52
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dipantulkan, dibiaskan dan mengalami penguraian warna tanpa perambatan massa.

Upload: ricky-pratama

Post on 16-Apr-2015

764 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Bahan untuk mengajar

TRANSCRIPT

Page 1: Rumus - rumus Segitiga

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dipantulkan, dibiaskan dan mengalami penguraian warna tanpa perambatan massa.

Page 2: Rumus - rumus Segitiga

Apakah Cahaya Berwarna?

Cahaya TampakAdalah bagian dari spektrum cahaya yang dapat ditangkap oleh mata manusia.

Cahaya tak TampakAdalah bagian dari spektrum cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia.

Page 3: Rumus - rumus Segitiga

Di dalam ruang hampa cahaya mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna berbeda-beda.

Persamaannya memenuhi :c = . = 3x108 m/s

Page 4: Rumus - rumus Segitiga

Benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri.Contohnya :1.Matahari2.Bintang3.Senter4.Kunang – Kunang5.Lilin 6.dll

Page 5: Rumus - rumus Segitiga

Sifat Gelombang Cahaya adalah :1.Memiliki arah rambatan tegak lurus dengan arah getaran2.Merambat menurut garis lurus3.Memiliki energi4.Dapat dipancarkan dalam bentuk radiasi5.Dapat dipantulkan6.Dapat dibiaskan

Page 6: Rumus - rumus Segitiga

Cahaya merambat lurus

Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya akan merambat ke segala arah dengan lurus.

Karena cahaya merambat lurus, dan mengenai benda, maka dibelakang benda tidak akan terkena cahaya dan gelap. Ruang gelap di belakang benda yang terkena cahaya disebut bayang-bayang.

Page 7: Rumus - rumus Segitiga

1. Apabila cahaya tersebut terhalang seluruhnya, terbentuklah umbra, yaitu bagian pertama bayang-bayang yang sangat gelap.

2. Daerah di luar umbra menerima sebagian cahaya, terbentuklah penumbra, yaitu bagian kedua bayang-bayang yang terletak di luar umbra dan tampak berwarna abu-abu kabur

Page 8: Rumus - rumus Segitiga

Benda dan CahayaBerdasarkan daya tembus terhadap cahaya, benda digolongkan menjadi:

benda bening:

benda yang meneruskan semua cahaya yang mengenainya, misalkan kaca

Benda tembus cahaya:

benda yang meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya, misalkan kertas tipis

Benda tidak tembus cahaya:

benda yang sama sekali tidak meneruskan cahaya yang mengenainyamisalkan kayu

Page 9: Rumus - rumus Segitiga

Pemantulan CahayaPemantulan cahaya ada 2 yaitu :1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur) yaitu :

pemantulan cahaya kesegala arah

2. Pemantulan cahaya teratur

yaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah teratur

Page 10: Rumus - rumus Segitiga

Hukum Pemantulan snellius; yang berbunyi :

1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)

i p

Page 11: Rumus - rumus Segitiga

Pemantulan pada Cermin Datar

Bayangan Nyata : bayangan yang terjadi karena perpotongan sinar – sinar pantul. Bayangan nyata tidak dapat dilihat langsung oleh mata tetapi dapat ditangkap oleh layar.

Bayangan Maya : bayangan yang terjadi karena perpotongan perpanjangan sinar – sinar pantul. Bayangan maya dapat dilihat langsung oleh mata dan tidak dapat di tangkap oleh layar.

Page 12: Rumus - rumus Segitiga

Sifat Bayangan pada Cermin Datar

1. Maya2. Tegak3. Sama Besar4. Jarak benda dengan

cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin

5. Menghadap terbalik dengan bendanya.

Page 13: Rumus - rumus Segitiga

Lukisan pembentukan banyangan oleh cermin datar

h

B

S O

D

C

S’

h’

B’

Dari sifat kesebangunan OAB dengan OA’B’ diperoleh :

AB = A’B’ atau h = h’

OA = OA’ atau s=s’

Page 14: Rumus - rumus Segitiga

Panjang cermin minimum

Berapakah panjang minimum cermin yang diperlukan untuk melihat bayangan seluruh badan kita?

Perhatikan gambar!

h

½ hPanjang minimum cermin yang dibutuhkan adalah setengah dari tiggi badan kita.

Page 15: Rumus - rumus Segitiga

Jumlah bayanganBerapakah banyaknya bayangan yang terbentuk bila kita berada di depan dua buah cermin yang membentuk sudut α ?

Banyaknya bayangan yang terbentuk dapat kita hitung dengan persamaan:

Page 16: Rumus - rumus Segitiga

Pemantulan cahaya oleh cermin lengkung

Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung. Ada dua jenis cermin lengkung yaitu :

1.Cermin cekung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian dalamnya. Bersifat mengumpulkan sinar yang datang padanya (Konvergen). Sinar pantul yang berpotongan pada satu titik disebut fokus.

Page 17: Rumus - rumus Segitiga

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama di pantulkan melalui

fokus.

2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

Yang dimaksud dengan sumbu utama adalah garis yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dengan titik fokus.

Page 18: Rumus - rumus Segitiga

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung

3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik pusat cermin

Page 19: Rumus - rumus Segitiga

Pembentukan bayangan pada cermin Cekung dan persamaannya.

Untuk membentuk bayangan sebuah benda cukup menggunakan dua buah sinar istimewa.

Page 20: Rumus - rumus Segitiga

Dengan ketentuan sebagai berikut :

• Bila benda nyata (didepan cermin), maka s bertanda (+)

• Bila benda maya (dibelakang cermin), maka s bertanda (–)

• Bila bayangan nyata (didepan cermin), maka s’ bertanda (+)

• Bila bayangan maya (dibelakang cermin), maka s’ bertanda (–)

• Bila f dan R di depan cermin (cermin cekung), maka f dan R bertanda (+)

• Bila f dan R di belakang cermin (cermin cembung), maka f dan R bertanda (-)

Page 21: Rumus - rumus Segitiga

Sifat – Sifat Bayangan pada cermin Cekung.

1. Jika benda berada di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV. Sifat bayangannya adalah maya, tegak, dan diperbesar.

2. Jika benda berada di ruang II, maka bayangan berada di ruang III. Sifat bayangannnya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Jika benda berada di ruang III, maka bayangan berada di ruang II. Sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil

4. Jika benda berada tepat di pusat kelengkungan cermin (M), maka bayangan berada di ruang II. Sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan sama besar.

5. Jika benda tepat di fokus (f), maka tidak terbentuk bayangan bayangan.

Page 22: Rumus - rumus Segitiga

Kegunaan cermin Cekung.

1. Kaca riasCermin cekung dengan fokus yang besar dapat dijadikan kaca rias, karena menghasilkan bayangan yang diperbesar.

2. ParabolaCermin cekung banyak digunakan sebagai parabola

karena sifatnya yang mengumpulkan gelombang

3. TeropongCermin cekung digunakan pada teropong pantul

pengganti lensa okuler

Page 23: Rumus - rumus Segitiga

2.Cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian luarnya. Bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya (Divergen). Oleh karena itu jari – jari kelengkungan cermin negatif.

Page 24: Rumus - rumus Segitiga

Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus

2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

Page 25: Rumus - rumus Segitiga

Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung

3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat cermin

Page 26: Rumus - rumus Segitiga

Pembentukan bayangan pada cermin Cembung dan persamaannya.

Untuk membentuk bayangan sebuah benda cukup menggunakan dua buah sinar istimewa.

Page 27: Rumus - rumus Segitiga

Sifat bayangan pada cermin Cembung dan kegunaannya

Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung untuk benda yang berada di depan cermin adalah Maya, Tegak, diperkecil.

Cermin cembung digunakan untuk :

1.Kaca Spion Mobil/Motor2.Kaca pantul di persimpangan jalan

Page 28: Rumus - rumus Segitiga

Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium lain yang memiliki kerapatan yang berbeda. Misalkan dari udara ke kaca, dari air ke udara dan dari udara ke air.

Page 29: Rumus - rumus Segitiga

Hukum Pembiasan Cahaya1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu

bidang datar dan berpotongan pada satu titik.

2. Sinar datang dari medium kurang

rapat ke medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal dan Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.

Page 30: Rumus - rumus Segitiga

renggang

rapat

N

renggang

rapatN

Page 31: Rumus - rumus Segitiga

Indeks BiasIndeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut

Indeks bias suatu zat dapat dicari dengan cara metode snellius yaitu nilai perbandingan proyeksi sinar datang dengan sinar bias pada bidang bias. ( lihat gambar)

n = ccn

Keterangan :n = indeks bias zatc = cepat ramabat cahaya dalam ruang hampa

cn = cepat rambat cahaya dalam zat

Page 32: Rumus - rumus Segitiga

Contoh Pemantulan Sempurna

1. Fatamorgana 2. Serat Optik

Page 33: Rumus - rumus Segitiga

Pembiasan pada PrismaPrisma adalah benda bening yang terbuat dari gelas yang dibatasi oleh tiga bidang datar sehingga berpotongan menurut garis sejajar dan membentuk sudut tertentu.

Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma (bidang pembias I), akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. 

Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula.

Page 34: Rumus - rumus Segitiga

Sudut DeviasiSudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang D. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar.

D = i1 + r2 – β

Keterangan :D = sudut deviasii1 = sudut datang pada prismar2 = sudut bias sinar meninggalkan prismaβ = sudut pembias prisma

Page 35: Rumus - rumus Segitiga

Sudut Deviasi MinimumSudut Deviasi dapat bernilai minimum apabila besar sudut datang i1

sama dengan besar sudut bias r2.

Dm = 2i1 – β

Keterangan :Dm = sudut deviasii1 = sudut datang pada prismaβ = sudut pembias prisma

Page 36: Rumus - rumus Segitiga

Dispersi Cahaya

Dispersi cahaya adalah penguraian warna-warna cahaya.

Suatu berkas sinar putih bila melalui prisma akan terurai menjadi warna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu (perhatikan gambar)

Page 37: Rumus - rumus Segitiga

Penyebab dispersi cahaya

Dispersi cahaya terjadi karena setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda sehingga sudut biasnya berbeda-beda.

Putih disebut warna polikromatik, yaitu warna cahaya yang masih bisa diuraikan lagi menjadi warna-warna dasar.

Merah, hijau dan biru merupakan warna dasar atau warna monokromatik, yaitu warna cahaya yang tidak dapat diuraikan kembali.

Page 38: Rumus - rumus Segitiga

Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya dapat kita lihat apabila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air.

Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi spektrum matahari.

Page 39: Rumus - rumus Segitiga

Pembiasan pada Lensa

Lensa adalah benda optik yang salah satu atau keduanya merupakan bidang lengkung.

Lensa ada dua jenis, yaitu:

- lensa cembung

- lensa cekung

Page 40: Rumus - rumus Segitiga

Lensa Cembung- Lensa cembung disebut juga lensa positif atau lensa

konvergen atau lensa konvex.

- Lensa cembung memiliki ciri tebal dibagian tengah.

- Lensa cembung ada 3 jenis, yaitu:

a. lensa cembung-cembung (biconvex)

b. lensa cembung-datar (plan convex)

c. lensa cembung-cekung (concave convex)

- Lensa cembung memiliki

sifat mengumpulkan cahaya

Page 41: Rumus - rumus Segitiga

Jenis Lensa Cembung

Biconvex plan convex concave convex

Page 42: Rumus - rumus Segitiga

Tiga Sinar Utama pada Lensa Cembung+

f 2 R2R1 f1

+

f 2 R2R1 f1

+

f 2 R2R1 f1

Page 43: Rumus - rumus Segitiga

Pembentukan Bayangan dan Rumus pada lensa cembung

Page 44: Rumus - rumus Segitiga

• Pembentukan bayangan pada lensa positif untuk benda yang diletakkan antara F dan 2F (Ruang II).

Sifat Bayangan :•Nyata•Terbalik•diperbesar

• Pembentukan bayangan oleh lensa positif untuk benda yang diletakkan pada jarak lebih besar dari jarak antara pusat optik ke titik 2F (Ruang III).

Sifat Bayangan :•Nyata•Terbalik•diperkecil

Page 45: Rumus - rumus Segitiga

• Pembentukan bayangan pada lensa positif bila benda diletakkan antara pusat optik O dan fokus utama F (Ruang I).

Sifat Bayangan :•Maya•Tegak•diperbesar

Page 46: Rumus - rumus Segitiga

Lensa Cekung• Lensa cekung biasa disebut juga lensa negatif atau

lensa divergen atau lensa concave• Lensa cekung memiliki ciri lebih tipis pada bagian

tengah• Lensa cekung ada 3 jenis, yaitu:

a. lensa cekung-cekung (biconcave)

b. lensa cekung-datar (plan-concave)

c. lensa cekung-cembung ( convex-concave)- Lensa cekung memiliki

sifat menyebarkan cahaya

Page 47: Rumus - rumus Segitiga

Jenis Lensa Cekung

biconcave plan-concave convex-concave

Page 48: Rumus - rumus Segitiga

Tiga Sinar Utama pada Lensa Cekung

_

f 1 R1R2 f2

_

f 1 R1R2 f2

_

f 1 R1R2 f2

Page 49: Rumus - rumus Segitiga

Menggambar bayangan pada lensa cekung

_

f 1 R1R2 f2

Sifat bayangan: tegak, maya, diperkecil

Page 50: Rumus - rumus Segitiga

Persamaan Lensa Cekung

Ket: f = fokus s = letak benda s’ = letak bayangan M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan

fSiSo

111

ho

hi

So

SiM

f selalu negatifs’ positif bayangan nyatas’ negatif bayangan maya

M < 1 bayangan diperkecilM > 1 bayangan diperbesarM = 1 bayangan sama besar

Page 51: Rumus - rumus Segitiga

Manfaat Lensa Cembung

• Sebagai lensa objektif dan okuler pada teropong• Sebagai kaca pembesar• Sebagai lensa objektif pada mikroskop• Sebagai kacamata rabun dekat• Kamera

Manfaat Pada Lensa Cekung :

•Sebagai kacamata rabun jauh•Sebagai lensa okuler pada mikroskop

Page 52: Rumus - rumus Segitiga

Kekuatan LensaKekuatan lensa adalah kemampuan lensa untuk mengumpulkan cahaya

Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan fokus lensa. Lensa dengan fokus kecil memiliki kekuatan lensa yang besar.

Kekuatan lensa ( P ) dapat dihitung dengan persamaan:

P = (f dalam meter)1 f P = (f dalam cm)

100 f

Kekuatan lensa dihitung dengan satuan dioptri

Lensa cembung memiliki kekuatan lensa positif dan lensa cekung memiliki kekuatan lensa negatif