rpp sma jamur

40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : SMAN 1 WONGGEDUKU MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/SEMESTER : X/1 MATERI POKOK : JAMUR (FUNGI) ALOKASI WAKTU : 4 X 4 JP A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KI KD IPK KI- 1 1.1 peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi -

Upload: sakri-fedlan

Post on 27-Jul-2015

458 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp sma jamur

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SMAN 1 WONGGEDUKU

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/SEMESTER : X/1

MATERI POKOK : JAMUR (FUNGI)

ALOKASI WAKTU : 4 X 4 JP

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KI KD IPK

KI-1 1.1 peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi ajaran agama yang dianutnya

-

KI-2 2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, disiplin, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, responsif dan proaktif dalam

-

Page 2: Rpp sma jamur

melakukan percobaan dan berdiskusi

KI-3 3.6 Menerapkan pirinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis

3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur

3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur

3.1.3 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati

3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina

3.1.5 Menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi Basidiomycotina dan Deuteromycotina melalui melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

KI-4 4.6. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

4.1.1 Melakukan pengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis

4.1.2 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan

4.1.3 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran tentang jamur, maka:

1.1.1 Siswa dapat mengucapkan syukur kepada Tuhan atas anugerah yang terdapat

pada jamur yang ditunjukkan dengan kemampuan mengamati berbagai macam

jenis jamur.

1.1.2 Berdasarkan contoh jamur yang telah diamati sebelumnya, siswa dapat

memahami jamur sebagai unit kehidupan mahluk hidup.

2.1.1 Berdasarkan kajian jamur, siswa dapat menyatakan pendapat tentang

Page 3: Rpp sma jamur

2.1.2

keberadaan jamur dalam kehidupan dengan kalimat yang santun.

Melalui penghayatan yang lebih jauh dalam memaknai jamur, siswa dapat

menambah rasa kagum terhadap ciptaan Allah SWT

3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur

3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur

3.1.3 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina.

3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina.

3.1.5 Menjelaskan dasar pengelompokkan jamur Basidiomycotina dan

Deuteromycotina.

4.1.2 Mengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis

4.1.3 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan.

4.1.4 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan

Deuteromycotina

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi pembelajaran jamur meliputi:

A. Struktur Jamur

Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti

(eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung

klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur

saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk,

dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.

Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia,

misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces

cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum),

jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea).

B. Cara Hidup Dan Reproduksi Jamur

Page 4: Rpp sma jamur

Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan

pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam

jumlah besar.

Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual.

Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis.

Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti

yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium

menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.

Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis.

Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang

mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium

dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah

pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang

diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan

jumlah kromosom menjadi haploid kembali.

C. Klasifikasi Jamur

Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota,

Basidiomycota, dan Deuteromycota.

1. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada

pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium

yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri

jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:

a. biasa hidup sebagai saprofit;

b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti

pipa atau buluh;

c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya

merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;

d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari

sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya

Page 5: Rpp sma jamur

membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah

yang akan tumbuh menjadi miselium baru;

e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu

hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya.

Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini

dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa

betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan

kopulasi.

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi

Zygomycota adalah sebagai berikut:

a. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan,

misalnya, kotoran hewan dan roti busuk.

b. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini

terdapat dalam ragi tapai.

c. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk

memecah putih telur dan lemak.

2. AscomycotaJika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa,

jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan

Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin

dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.

ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan

membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.

Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan

secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap,

yaitu:

1. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina,

2. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis,

3. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan

kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,

dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut

pembentukan sel bebas.

Page 6: Rpp sma jamur

Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan

yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.

Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain,

Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac

(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp.

(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh

jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang

menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan

ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).

3. Basidiomycota

Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini

dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat

lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola

atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah

berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai

tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan

suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang

ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut

velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa

pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah

dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.

Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan

pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa

berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik

yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan

basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya

basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak

di permukaan bawah tudung basidiokarp.

Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya

terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang

seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam

Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan

dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu

lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan;

Page 7: Rpp sma jamur

jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)

berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella)

yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.

4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan

konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun

basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau

Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna

(jamur imperfeksi).

Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan

penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah,

terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang;

Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur

dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila

atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

D. Bentuk Asosiasi Jamur

Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang

hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis

jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza.

1. Lumut Kerak (Lichenes)

Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut

kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah,

terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup

di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung

yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan

menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga

sebagai tumbuhan perintis.

Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang

bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel

satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru

(Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis

dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.

Page 8: Rpp sma jamur

Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis

ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof

dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi

ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.

2. Mikoriza

Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang

bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,

Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis

antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur

diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air

dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak

dapat hidup.

Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan

ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar

hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.

Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan

akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.

E. Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan

dan ada yang menguntungkan.

Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut:

a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan

bir.

b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein

tinggi.

e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam

pembuatan tempe dan oncom.

jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut:

a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.

b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Page 9: Rpp sma jamur

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Inquiry

2. Pendekatan: Scientific

3. Diskusi

4. Pengamatan Objek

5. Penugasan

F. MEDIA, ALAT NDAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

a. Slide power point

b. Gambar/Foto

c. Lembar Kerja Siswa

2. Alat dan Bahan

A. Alat

¤ Laptop

¤ Proyektor

¤ Mikroskop

¤ Lup

B. Bahan

¤ Jamur

¤ Tempe

3. Sumber Belajar

Buku Biologi SMA Kelas X yang dimiliki oleh Siswa terbitan 2013, dan layak

digunakan sebagai sumber materi.

G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

Page 10: Rpp sma jamur

a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik

b. Motivasi

Pernakah kalian membayangkan bagaimana rasanya menikmati tempe

goreng dan segelas air teh manis hangat pada sore hari saat udara dingin.

Selanjutnya guru menjelaskan bahwa tempe merupakan salah satu makanan

yang diolah dengan bantuan jamur.

Guru mengenalkan tentang macam-macam makanan dan minuman

yang diolah dengan bantuan jamur.

c. Apersepsi

Menanyakan kepada siswa jenis Protista yang mirip jamur

d. Tujuan Pembelajaran

Guru “menjelaskan tujuan pembelajaran” tentang prinsip klasifikasi untuk

menngolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui

pengamatan secara teliti dan sistematis serta peranan jamur dalam kehidupan

manusia.

e. Cakupan Pembelajaran

1). Guru “menjelaskan cakupan pembelajaran” tentang pengertian dan karakteristik

jamur secara umum, berikut penjelasan singkat mengenai klasifikasi jamur

berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya

dalam kehidupan manusia.

2). Guru ”menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara/langkah-langkah”

mengenai pengamatan jenis-jenis jamur.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. mengamati

Untuk lebih nyata dalam memberi gambaran pada peserta didik tentang

pengertian dan karakteristik jamur, serta untuk memotivasi peserta didik

mempelajari materi ini, maka peserta didik diminta melakukan pengamatan sambil

membuka buku siswa biologi SMA kelas X yang materinya “jamur” agar dapat

memahami lebih dalam mengenai klasifikasi jamur berdasarkan ciri dan cara

reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya bagi manusia dan lingkungan

agar terlatih dalam belajar; baik secara mandiri, maupun secara berkelompok

dengan harapan menumbuhkan tanggung jawab yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Menanya

Page 11: Rpp sma jamur

Melalui tanya jawab dengan peserta didik, guru menggali pengetahuan peserta

didik tentang ciri-ciri dan cara reproduksi jamur yang mereka ketahui dari hasil

belajar sebelumnya.

c. Mengumpulkan Informasi

Peserta didik kemudian diminta untuk mengumpulkan informasi dari sumber

lain untuk melengkapi informasi yang telah ada sebelumnya.

d. Mengasosiasi

Hasil pengamatan peserta didik dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis yang

berisi tentang judul kegiatan, alat dan bahan yang digunakan, hasil pengamatan

dalam bentuk gambar lengkap dengan keterangan bagian-bagian gambar,

kesimpulah berdasarkan hasil pengamatan.

e. Mengkomunikasikan

Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatannya secara

bergantian oleh masing-masing wakil kelompok.

4. Penutup (15 menit)

a. Simpulan

Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan

tentang prinsip klasifikasi, penggolongan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara

reproduksinya, lichens, mikoriza dan peranan jamur.

b. Evaluasi

Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik mengenai penggolongan

jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranan

jamur

c. Refleksi

Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang

telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan memberi

wawasan lebih pada peserta didik.

d. Tindak lanjut

Peserta didik diberi tugas rumah yaitu, membaca buku dan literatur lain yang

berkaitan dengan protista mirip jamur.

e. Penutup

Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.

H. INSTRUMEN PENILAIAN

Page 12: Rpp sma jamur

A. Penilaian

1. Jenis/ Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap spiritual

b. Penilaian Sikap sosial

c. Penilaian Pengetahuan

d. Penilaian Keterampilan

2. Bentuk Instrumen dan Instrumen

a. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap spiritual.

b. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap sosial.

c. Soal Uraian, tes; untuk penilaian pengetahuan

d. Rubrik, non tes; untuk penilaian keterampilan praktikum.

3. Pedoman pengskoran

a. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap spiritual.

Skala Skor

Selalu 4

Sering 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

Keterangan:

Skor minimal = 4Skor maksimal = 16Skor 4 = kurangSkor 5 ~ 8 = cukupSkor 9 ~ 12 = baikSkor 13 ~ 16 = sangat baik

b. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap sosial.

Rentangan skor setiap aspek = 1 ~ 5Skor minimal = 6Skor maksimal = 30Skor 0 ~ 6 = sangat kurangSkor 7 ~ 12 = kurangSkor 13 ~ 18 = cukupSkor 19 ~ 24 = baikSkor 25 ~ 30 = sangat baik

c. Pedoman pengskoran untuk penilaian pengetahuan.

Rentangan skor “setiap butir soal” : 1 s/d 10

Page 13: Rpp sma jamur

100% kebenaran jawaban : skor 1075 % kebenaran jawaban : skor 7,550 % kebenaran jawaban : skor 5,025 % kebenaran jawaban : skor 2,5< 25 % kebenaran jawaban: skor 1,0Skor tes minimal = 10Skor tes maksimal = 100

Skor tes= Jumlah skor perolehanJumlahsoal

x10

d. Pedoman pengskoran untuk penilaian keterampilan.

Rentangan Skor setiap aspek : 1 ~ 5Skor minimal : 12Skor maksimal : 60 Skor 12 = Sangat KurangSkor 13 ~ 24 = KurangSkor 25 ~ 36 = CukupSkor 37 ~ 48 = BaikSkor 49 ~ 60 = Sangat Baik

Kendari, 2 September 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NURLIAN, S.Pd.,M.,Hum ADAM BASRIN SALEH, S.SiNIP. NIP. 19831106 201001 1 012

LAMPIRAN RPP

Page 14: Rpp sma jamur

Lampiran 1: Instrumen Penilaian

1.a. Instrumen Penilaian Silap Spiritual

RUBRIK PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

NoN a m aPeserta Didik

Aspek Spiritual yang Dinilai

Total Skor

Mengagumi dan menyadari ciptaan Allah adanya keanekaragaman jamur

Mengagumi dan menyadari ciptaan Allah adanya kehidupan dalam jamur

Bersyukur atas kebesaran Tuhan (Allah) dengan adanya keberagaman jamur

Bersyukur atas kebesaran Tuhan (Allah) dengan adanya kehidupan unit terkecil dalam tubuh jamur

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1234...

Dst.

1.b. Instrumen Penilaian Sikap Sosial.

Page 15: Rpp sma jamur

RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL

No. Nama Siswa

Aspek Sosial yang Dinilai

Jum

lah

Sko

r

Nil

ai A

khir

(N

A)

atau

S

kor

Rer

ata

Per

caya

Dir

i

Tan

ggun

g Ja

wab

Tel

iti

San

tun

Ker

jasa

ma

Tol

eran

si

1

2

3

4

5

6

7

.

.

.

Dst

1.c. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Page 16: Rpp sma jamur

Kisi dan Soal tes pengetahuan

No.KodeKD

Indikator Pencapaian Kompetensi

TeknikBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

No.Soal

3.1.1

3.1.2

3.1.3

3.1.4

3.1.5

4.1.1

Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur

Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur

Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati

Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina

Menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi Basidiomycotina dan Deuteromycotina melalui melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

Melakukan pengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes uraian

Tes uraian

Tesuraian

Tes uraian

Tes uraian

Tesuraian

3.1.1.1

3.1.1.2

3.1.2.1

3.1.3.1

3.1.4.1

3.1.1.5

4.1.1.2

Tuliskan empat ciri dari jamur

.Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur.

Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota.

Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya

Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota

Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota.

Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya

1

2

3

4

5

6

7

Page 17: Rpp sma jamur

4.1.2

4.1.3

Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan

Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes uraian

Tesuraian

4.1.2.1

4.1.3.1

Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur

Menuliskan perbedaan Basidiomycota dan Deuteromycota

8

9

Jum. 8 indikator - - - - 9 butir

Soal Uraian:

Tuliskan jawaban soal di bawah ini pada lembar jawaban sesuai suruhan pada masing-masing

butir soal. Waktu 90 menit.

1. Tuliskan empat ciri dari jamur?

Jawab: 1). Eukariot, 2). Uniseluler dan multiseluler, 3). Bersifat safrofit dan parasite, 4).

Tidak memiliki klorofil.

2. Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur

Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora

3. Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota.

Jawab: 1). Ascomycota: hifa tidak bersekat, dinding sel dari kitin, spora terbentuk dalam

askus. 2). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah

4. Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya

Jawab: 1). Zygomycota, 2). Ascomycota, 3). Basidiomycota, 4). Deuteromycota

5. Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota

Page 18: Rpp sma jamur

Jawab: 1). Basidiomycota: aseksual dengan pembentukan konidia, seksual dengan

konjugasi. 2). Deuteromycota: aseksual dengan konidia, seksual belum diketahui cara

reproduksi seksualnya.

6. Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota.

Jawab: 1). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah.

2). Deuteromycota: tidak ada askus dan basidium, belum diketahui reproduksi seksualnya

7. Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya

8. Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur

Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora

9. Menuliskan peran jamur dalam kehidupan

Jawab: pembuatan keju, roti, bir, antibiotik, tempe, oncom.

=== Selamat Bekerja ===

1.d. Instrumen Penilaian Keterampilan

Page 19: Rpp sma jamur

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah : __________________Kelas : __________________Mata Pelajaran : BiologiNama dan NIS : __________________Kelompok : __________________

No.

Aspek Penilaian Skor

A Observasi/Mengamati -1. Relevansi2. Kelengkapan3. PembahasanB Diskusi -4 Keterampilan mengkomunikasikan5 Keterampilan mendengarkan6 Keterampilan berargumentasi7 Keterampilan berkontribusiC Presentasi -8 Keterampilan menjelaskan9 Keterampilan memvisualisasikan10 Keterampilan meresponD Mencipta (Produk) -11 Proses12 Hasil

Jumlah SkorNilai

Page 20: Rpp sma jamur

LAMPIRAN 4. Materi pembelajaran jamur meliputi:

I. STRUKTUR JAMUR

Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti

(eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung

klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya.

Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak. Struktur tubuh

jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora. Jamur bersel banyak

(multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Pada jamur tempe

dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan

beberapa filamen (hifa). Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung

satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur

saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk,

dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.

Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia,

misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces

cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum),

jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea).

Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk seperti

lembaran, misalnya jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti payung, misalnya

jamur merang.

J. CARA HIDUP DAN REPRODUKSI JAMUR

Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan

pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam

jumlah besar.

Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual.

Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis.

Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti

yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium

menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.

Page 21: Rpp sma jamur

Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis.

Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang

mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium

dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah

pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang

diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan

jumlah kromosom menjadi haploid kembali.

Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan

oospora. Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora

adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam

askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan

berjumlah 4 spora.

K. KLASIFIKASI JAMUR

Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota,

Basidiomycota, dan Deuteromycota.

1. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada

pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium

yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri

jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:

a. biasa hidup sebagai saprofit;

b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti

pipa atau buluh;

c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya

merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;

d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari

sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya

membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah

yang akan tumbuh menjadi miselium baru;

e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu

hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya.

Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini

dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa

Page 22: Rpp sma jamur

betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan

kopulasi.

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi

Zygomycota adalah sebagai berikut:

2. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan,

misalnya, kotoran hewan dan roti busuk.

3. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini

terdapat dalam ragi tapai.

4. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk

memecah putih telur dan lemak.

5. AscomycotaJika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa,

jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan

Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin

dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.

ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan

membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.

Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan

secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap,

yaitu:

a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina,

b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis,

c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan

kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,

dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut

pembentukan sel bebas.

Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan

yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.

Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain,

Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac

(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp.

(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh

jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang

Page 23: Rpp sma jamur

menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan

ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).

6. Basidiomycota

Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini

dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat

lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola

atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah

berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai

tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan

suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang

ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut

velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa

pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah

dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.

Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan

dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan basidiospora,

ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang di dalamnya terjadi

peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan

meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid. Selanjutnya, basidium membentuk

empat tonjolan (sterigmata) yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi

masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora

haploid.

Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan

pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa

berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik

yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan

basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya

basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak

di permukaan bawah tudung basidiokarp.

Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya

terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang

seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam

Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan

dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu

Page 24: Rpp sma jamur

lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan;

jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)

berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella)

yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.

7. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan

konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun

basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau

Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna

(jamur imperfeksi).

Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan

penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah,

terutama menyerang buah dan menimbulkan noda-noda hitam pada daun inang;

Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur

dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila

atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

L. BENTUK ASOSIASI JAMUR

Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang

hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis

jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza.

1. Lumut Kerak (Lichenes)

Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut

kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah,

terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup

di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung

yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan

menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga

sebagai tumbuhan perintis.

Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam

waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-

menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut

kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang

lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.

Page 25: Rpp sma jamur

Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang

bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel

satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru

(Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis

dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.

Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis

ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof

dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi

ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.

Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi.

Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai dapat tumbuh menjadi

tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi aseksual dapat dilakukan

dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang terbungkus hifa dan berwarna putih)

di tempat yang sesuai maka sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.

Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup.

Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora

jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis lagi dan akan

tumbuh lumut kerak baru.

Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat

obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara, pigmennya dapat

digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH, dan di daerah

batu-batuan lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan

tanah.

2. Mikoriza

Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang

bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,

Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis

antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur

diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air

dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak

dapat hidup.

Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan

ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar

hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.

Page 26: Rpp sma jamur

Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan

akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.

A. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan

dan ada yang menguntungkan.

Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut:

1. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan

bir.

2. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

3. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

4. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein

tinggi.

5. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam

pembuatan tempe dan oncom.

jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut:

1. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.

2. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

3. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Page 27: Rpp sma jamur

Lampiran 3. Lembar Kerja

Lembar Kerja Siswa

Jenis Praktikum : Pengamatan mikroskopis struktur tubuh jamurTujuan : Mengidentifikasi struktur penyusun tubuh jamur.

A. Persiapan Alat dan Bahan

Siapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan/ dibutuhkan, yaitu:

Alat:

1. Mikroskop 6. lup

2. Kaca preparat

3. Kaca Penutup

4. Pinset

5. Pipet

Bahan:

1. Tempe

2. Jamur

3. Aquades

B. Cara Kerja

1. Pertama-tama siapkan mikroskop, stanby untuk difungsikan. Begitu pula semua alat

lainnya dan bahan yang akan digunakan.

2. Siapkan kaca preparat yang sudah dilap bersih dan kering, berikut kaca penutup

3. Pengamatan struktur tubuh jamur pada tempe, berikut pengamatannya:

a. Ambil lapisan bagian luar tempe yang berwarna putih dengan menggunakan

pinset. Tarik pelan-pelan sehingga lapisan yang tipis terambil.

b. Lapisan tipis yang berwarna putih itu letakkan pada kaca preparat, kemudian tutup

dengan kaca penutup.

c. Amati dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan apa yang terlihat dalam

pengamatan.

d. Gambarlah bagian-bagian tubuh jamur tersebut sesuai dengan hasil pengamatan,

lengkap dengan keterangan.

4. Pembuatan pada jamur

a. Ambil jenis jamur yang akan diamati.

b. Letakkan jamur tersebut pada meja pengamatan

Page 28: Rpp sma jamur

c. Dengan menggunakan lup amati bagian-bagian dari tubuh jamur tersebut.

d. Gambarlah sesuai dengan hasil pengamatan, lengkap dengan keterangan.

5. Cantumkan pembesaran mikroskop yang digunakan pada setiap gambar hasil

pengamatan.