rpp sistem bh bakar spd motor

44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KODE UNIT : OTO.SM02.007.01 JUDUL UNIT : Memperbaiki Dan Melakukan Overhaul Komponen Sistem Bahan Bakar Bensin DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan melakukan overhaul sistem/komponen bahan bakar bensin mekanik dan/atau elektrik/elektronik untuk sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc. A. Elemen Kompetensi Memperbaiki dan melakukan overhaul komponen sistem bahan bakar bensin B. Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Perbaikan dan overhaul komponen system bahan bakar bensin dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Perbaikan dan penyetelan sistem komponen bahan bakar bensin dilakukan berdasarkan spesifikasi pabrik. Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil perbaikan. Seluruh kegiatan perbaikan komponen sistem bahan bakar, penyetelan, dan pelepasan/penggantian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. Perbaikan, melepas dan mengganti sistem / komponen injeksi bahan bakar diesel dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Komponen injeksi bahan bakar diesel diperbaiki, diuji, diganti berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik. 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN Jalan Brotojoyo No.1 Semarang 50171, Telp. (024) 3549403 Fax.: (024) 3568174

Upload: afrian-diansyah

Post on 07-Dec-2015

111 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

contoh panduan pembuatan RPP SISTEM BAHAN BAKAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KODE UNIT : OTO.SM02.007.01JUDUL UNIT : Memperbaiki Dan Melakukan Overhaul Komponen Sistem Bahan Bakar

BensinDESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki

dan melakukan overhaul sistem/komponen bahan bakar bensin mekanik dan/atau elektrik/elektronik untuk sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc.

A. Elemen Kompetensi

Memperbaiki dan melakukan overhaul komponen sistem bahan bakar bensin

B. Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

Perbaikan dan overhaul komponen system bahan bakar bensin dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Perbaikan dan penyetelan sistem komponen bahan bakar bensin dilakukan berdasarkan spesifikasi pabrik.

Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil perbaikan.

Seluruh kegiatan perbaikan komponen sistem bahan bakar, penyetelan, dan

pelepasan/penggantian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan

K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Perbaikan, melepas dan mengganti sistem / komponen injeksi bahan bakar diesel dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Komponen injeksi bahan bakar diesel diperbaiki, diuji, diganti berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik.

Komponen injeksi bahan bakar diesel diuji untuk memenuhi persyaratan kerja.

Seluruh kegiatan perbaikan dan pelepasan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

C. Indikator Unjuk kerja ( IUK )

Dapat melaksanakan perbaikan, melepas dan mengganti sistem / komponen injeksi bahan bakar diesel tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya.

Dapat mengakses dan memahami informasi yang benar dari spesifikasi pabrik.

1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAHDINAS PENDIDIKAN

BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN

Jalan Brotojoyo No.1 Semarang 50171, Telp. (024) 3549403Fax.: (024) 3568174

Page 2: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Dapat memperbaiki, menguji, mengganti komponen injeksi bahan bakar diesel berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik.

Dapat menguji komponen injeksi bahan bakar diesel untuk memenuhi persyaratan kerja.

Dapat melakukan seluruh kegiatan pemeliharaan/servis sistem dan komponen berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan,dan prosedur/kebijakan perusahaan.

D. Materi Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi

Terlampir

E. Skenario / Langkah Pembelajaran

Pembukaan

Salam pembuka dan doa bersama Dialog ringan dan evaluasi ringan terhadap unit kompetensi/ elemen kompetensi sebelumnya Presensi peserta diklat

Inti

Penyampaian unit kompetensi/ elemen kompetensi Tanya jawab terhadap kesulitan yang dijumpai berkaitan dengan kompetensi/ elemen kompetensi Penyelesaian persoalan secara bersama-sama

Penutup

Presensi peserta diklat Doa bersama Salam penutup

F. Media, Alat dan Sunber Belajar

Media : Gambar, transparansi , LCD, OHP

Alat : Peralatan pembantu (Wall chart,papan tulis,kapur, spidol)

Sumber : Buku ajar, Modul, Job sheet dan Buku manual

G. Penilaian

Tes tertulis

Tes Lesan

Tes Praktek

Mengetahui, Semarang, April 2009Ka.Prog. Otomotif Guru Pengampu

Drs. WAHYUDIN , M,Pd . SUTRIYONO, S,Pd.NIP 131634422 NIP 131853867

Kepala,

Drs. PONIDI, MM.NIP 13407531

2

Page 3: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

KODE UNIT : OTO.KR02.01801JUDUL UNIT : Memperbaiki Sistem/Komponen Bahan Bakar Diesel DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan perbaikan termasuk melepas dan menggantisistem/komponen bahan bakar diesel untuk kendaraan ringan.

Persyaratan pendahuluan: OTO.KR02.017.01 Memelihara/Servis Sistem Injektor Bahan Bakar Diesel

A. Elemen Kompetensi

Memperbaiki, melepas dan mengganti komponen sistem injeksi bahan bakar diesel.

B. Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Perbaikan, melepas dan mengganti sistem / komponen injeksi bahan bakar diesel dilaksanakan

tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Komponen injeksi bahan bakar diesel diperbaiki, diuji, diganti berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik.

Komponen injeksi bahan bakar diesel diuji untuk memenuhi persyaratan kerja.

Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis sistem dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

C. Indikator Unjuk kerja ( IUK )

Dapat melaksanakan perbaikan, melepas dan mengganti sistem / komponen injeksi bahan bakar diesel tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya.

Dapat mengakses dan memahami informasi yang benar dari spesifikasi pabrik.

Dapat memperbaiki, menguji, mengganti komponen injeksi bahan bakar diesel berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik.

Dapat menguji komponen injeksi bahan bakar diesel untuk memenuhi persyaratan kerja.

Seluruh kegiatan perbaikan dan pelepasan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

D. Batasan Variabel

Batasan konteks: Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan.

Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: Sesifikasi pabrik kendaraanSOP (Standard Operation Procedures) perusahaanPersyaratan ditempat kerja/industriPerundang-undangan pemerintah

3

BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN(BP DIKJUR)

Jalan Brotojoyo No.1 Semarang 50171, Telp. (024) 3549403 Fax.: (024) 3568174

Page 4: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Ketentuan di bidang industri

Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan/hand tools, peralatan pembersih Penguji pompa, penguji injektor, penguji peralatan elektrik/elektronik, peralatan pemaju otomatis (injection timing), pengatur semprotan (governor/bost control), pengukur aliran bahan bakar

Kegiatan: Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk: pelepasan dan penggantian komponen, pembongkaran, pembersihan, pengukuran, inspeksi visual, penilaian, pelumasan, pengujian, penyetelan

Variabel-variabel lain dapat termasuk: Sistem kontrol mekanis, hidrolis dan elektronik termasuk kontrol kecepatan

F. Memperbaiki Sistem/Komponen Bahan Bakar Diesel

Pendahuluan Motor Diesel

Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf Diesel (1858 – 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada tahun 1892, tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan dengan baik pada tahun 1897.

Tujuan Rudolf Diesel

Menaikkan rendemen motor (rendemen motor bensin = 30%, rendemen motor diesel = 40 – 51%)Mengganti sistem pengapian dengan sistem penyalaan sendiri, karena sistem pengapian motor bensin pada waktu kurang baikMengembangkan sebuah mobil yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar lebih murah daripada bensin

Kesulitan Rudolf Diesel

Belum ada pompa injeksi yang dapat menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi, karena untuk menyemprotkan bahan bakar pada silinder yang bertekanan tinggi diperlukan konstruksi pompa yang khusus.

Di akhir tahun 1922, Robert Bosch mulai mengadakan penelitian, percobaan, dan pengembangan sistem

penyemprotan bahan bakar pada motor diesel. Akhirnya usaha itu berhasil dengan diproduksinya seri pertama

pompa injeksi pada tahun 1927.

Perlengkapan Sistem Bahan Bakar Diesel

4

Page 5: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

2. Langkah Kompresi

Motor diesel

Perbandingan kompresi () = 15-23

Udara dikompresi sampai 1,5 – 4 Mpa

(15 – 40 bar)

Temperatur menjadi 700-900oC

Penyemprotan bahan bakar dimulai

30O – 10O Sebelum TMA

Motor Auto

Perbandingan kompresi () = 7-12

Campuran udara dan bahan bakar

dikompresi sampai 0,8 – 1,3 Mpa

(8 – 13 bar)

Temperatur menjadi 300 – 600oC

Saat pengapian 30O – 5O sebelum

TMA

5

Page 6: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

1. Langkar Usaha

Motor Diesel

Bahan bakar terbakar dengan

sendirinya akibat temperatur

udara yang panas.

Tekanan pembakaran 4 – 12

Mpa (40 – 120 bar)

Motor AutoBahan bakar terbakar akibat

Loncatan bunga api pada busi

Tekanan pembakaran 3-6 Mpa

(30 – 60 bar)

4. Langkah buang

Motor dieselT

Temperatur gas buang 500 –600oC

Motor AutoT

Temperatur gas buang 700 –1000oC

6

Page 7: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Diagram indikator tekanan motor Auto 4 tak

A

A = Saat pengapian

B

B = Tekanan maksimum

C

C = Akhir pembakaran

D

D = Katup buang membuka

Diagram indikator tekanan motor Diesel 4 tak

A= Mulai penyemprotan

B= Mulai penyalaan

C= Tekanan maksimum

D= Akhir penyemprotan

E= Akhir pembakaran

F= Katup buang membuka

7

Page 8: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Kesimpulan:

1. Perbedaan pembentukan campuran

Motor Diesel

Pembentukan campuran bahan bakar dan

udara berada di dalam ruang bakar

Motor Auto

Pembentukan campuran bahan bakar dan

udara beradadi luar silinder (karburator,

manifold isap)

2. Perbedaan cara penyalaan

Motor Diesel

Terjadi dengan sendirinya akibat

temperatur akhir kompresi yang tinggi

dan titik penyalaan bahan bakar yang

relatif rendah

Motor Auto

Terjadi akibat dari loncatan bunga api

pada busi

8

Page 9: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

3. Perbedaan proses pembakaran

A = Mulai penyemprotan

B = Mulai penyalaan

B’= Saat pengapian

C = Tekanan Maksimum

C’= Tekanan maksimum

D = Akhir penyemprotan

E = Akhir pembakaran

E’= Akhir pembakaran

F = Katup buang membuka

F’= Katup buang membuka

Motor Diesel

- Tekanan pembakaran maksimum jauh

lebih tinggi daripada motor Otto

- Proses pembakaran dapat dikendalikan

oleh sistem injeksi

(misalnya: lama penyemprotan

menentukan lama pembakaran)

Motor Auto

- Tekanan pembakaran maksimum

lebih rendah daripada motor Diesel

- Proses pembakaran tidak dapat

dikendalikan

9

Page 10: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

4. Perbedaan perbandingan campuran

Putaran idle Beban menengah Beban penuh

Auto Kaya

1:10

Sedikit kurus

1:17

Sedikit kaya

1:12

Diesel Kurus sekali

1:300

Kurus

1:30

Sedikit kurus

1:17

1. Perbedaan momen putar, putaran, daya & efisiensi (motor isapan biasa)

Momen putar/ dm3

volume silinder

Putaran

maksimum

Daya/ dm3 volume

silinder

Efisiensi

Auto 70-90 Nm/dm3 5000-6000

rpm

25 – 40 kw/dm3 20-30%

Diesel 80-90 Nm/dm3 2000-5000

rpm20 – 30km/dm3 30-50%

Pemakaian bahan bakar motor diesel lebih hemat daripada motor Otto karena:

Perbandingan kompresi yang tinggi

Perbandingan campuran selalu kurus

Daya motor diesel lebih rendah daripada motor Auto, karena:

Putarannya lebih rendah

10

Page 11: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Injeksi langsung dan tak langsung

Injeksi langsung

Cara kerja:

Pada akhir langkah kompresi, torak mendekati kepala silinder, udara akan tertekan

kedalam ruang bakar dan menerima pusaran yang cepat. Kemudian bahan bakar

disemprotkan melalui lubang – lubang nosel injeksi dan akan dibagikan dalam ruang

bakar. Akibat temperatur tinggi dan pusaran bahan bakar cepat menguap dan menyala

dengan sendirinya.

Catatan

Kebanyakan motor besar menggunakan sistem ini

Memerlukan injektor jenis lubang banyak dengan tekanan pembukaan yang tinggi

Tidak memerlukan sistem pemanas mula, pada saat motor dingin temperatur akhir

langkah kompresi masih cukup tinggi untuk penyalaan diri

Perbandingan kompresi tinggi

11

Page 12: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Macam – macam bentuk ruang bakar

Bentuk bak Bentuk setengah bola

Bentuk bola Bentuk hati

12

Page 13: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Cara memperoleh pusaran

Contoh: ruang bakar bentuk hati

Selama langkah isap

Saluran isap dikonstruksi sedemikian

rupa, supaya terjadi pusaran radial

Selama langkah kompresi

Sewaktu torak mendekati TMA udara

ditekan kedalam ruang bakar, sehingga

terjadi putaran arah aksial

Hasil pada saat penyemprotan

Udara yang berputar (pusaran radial

dalam ruang bakar, dalam waktu yang

bersamaan terjadi pusaran aksial)

Injeksi tak langsung

13

Page 14: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

1. Kamar muka

Cara kerja

Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan kedalam kamar muka, kemudian

bahan bakar disemprotkan terhadap bola penyala. Bagian tersebut terikat dengan

jembatan yang relatif tipis, maka menjadi sangat panas selama motor hidup. Oleh

karena itu, dengan cepat akibat pembakaran, sebagian bahan bakar ditiup keluar dari

kamar muka dan ikut terbakar dengan udara yang masih didalam silinder.

Catatan

Saat ini sistem tersebut hanya digunakan Mercedes – Benz

Memerlukan injektor jenis Nozel pasak dengan bentuk penyemprotan khusus, tekanan

pembukaan Nozel 110 – 150 bar / 11 – 15 Mpa

Memerlukan sistem pemanas mula untuk menghidupkan motor, bila suhunya lebih

rendah dari ± 50oC

14

Page 15: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

2. Kamar Pusar

Cara kerjaPada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan kedalam kamar pusar. Udara

menerima pusaran yang sangat cepat, karena saluran penghubung yang menuju secara

kedalam kamar pusar dikonstruksi miring / tangensial.

Akibatnya bahan bakar yang disemprotkan cepat menguap dan menyalakan diri. Dari

hasil pembakaran sebagian bahan bakar ditiup keluar dari kamar pusar dan ikut terbakar

dengan sisa udara yang masih didalam silinder.

Catatan

Kebanyakan motor kecil – sedang menggunakan sistem ini

Menggunakan injektor nozel pasak dengan tekanan pembukaan nozel 110 – 150 bar /

11 – 15 Mpa

Jika kondisi motor baik, sistem pemanas mula hanya perlu pada temperatur dibawah

25oC

15

Page 16: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Sistem pemanas mula (Busi pijar)

Fungsi

Untuk memanasi ruang bakar kamar muka / pusar dengan aliran listrik untuk

memungkinkan bahan bakar mudah menyala terbakar, sehingga motor bisa hidup pada

saat dingin.

Macam – macam busi pijar:

Busi pijar bentuk kawat1. Pol luar

2. Isolator

3. Pol dalam

4. Kawat pemanas

Pemasangan busi pijar bentuk kawat

dirangkai “seri”

Busi pijar bentuk batang

1. Rumah

2. Keramik

3. Koil pemanas

4. Tabung pemanas

Pemasangan busi pijar bentuk batang

dirangkai “paralel”

16

Page 17: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Rangkaian sistem pemanas mula

Beri warna jalannya arus saat kunci kontak pada posisi G!

Kunci kontak posisi GBusi pijar dinyalakan 2 – 10 detik, setelah kawat pijar membaramotor dapat distarter

Kunci kontak posisi ST

Selama motor distarter sistem pemanas tetap berfungsi

Bagian – bagian khusus motor diesel

Persyaratan dan tuntutan

Persyaratan Tuntutan

1. Perbandingan kompresi tinggi

2. Campuran harus dibentuk dengan cepat

3. Tekanan pembakaran tinggi

4. Pembebanan panas tinggi

Ruang bakar harus kecil

Ruang bakar dikonstruksi supaya terjadi pusaran

Mekanisme engkol harus kuat

Pendingin harus merata

Kepala silinder

17

Page 18: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Motor –motor dengan injeksi tak langsung dilengkapi dengan kamar muka atau kamar pusar, yang terbuat dari

baja atau keramik.

Kamar pusarKamar ini selalu dipres waktu

pemasangan supaya tidak bergeser

posisinya,

dijamin dengan alur dan pasak / peluru.

Kamar mukaKamar ini ditahan dengan menggunakan

cincin sekrup. Posisinya juga dijamin

dengan alur / pasak

1. Kamar muka

2. Dudukan injektor

3. Dudukan busi pijar

4. Cincin sekrup

5. Cincin perapat

Hal – hal yang perlu diperhatikan pada reparasi kepala silinder

Tebal packing kepala silinder

Penggantian paking kepala silinder selalu dengan ketebalan asli, juga untuk permukaan

kepala silinder baru digerinda (karena kepala silinder motor diesel rata, oleh karena itu

penggerindanya tak mempengaruhi pada volume ruang bakar)

Jarak antara katup, mulut kamar muka dan bagian atas torak

Pada kepala silinder yang digerinda, jarak tersebut berkurang. Untuk menghindari tumbukan antara torak dan

katup (atua kamar muka), maka jarak asli harus disesuaikan

Jarak standar disesuaikan dengan

penggerindaan dudukan katup

18

Page 19: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Jarak standar disesuaikan dengan

menambah ketebalan packing perapat

Kepala silinder sendiri – sendiri

Gesekan pada packing kepala silinder,

perbedaan pemuaian panas antara

blok motor dan kepala silinder

menjadi kecil

Jika salah satu retak, penggantian

mudah dan relatif murah

Konstruksi lebih ringan dan murah

c

Blok motor & mekanisme engkol

Batang torak dibagi miring

19

Page 20: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Karena tekanan pembakaran pada

motor diesel tinggi, diameter bantalan

harus besar

Supaya dapat dipasang / dibongkar

melalui diameter sislinder, maka

pangkal batang torak dibuat miring

Tabung silinder basah

Supaya pendinginan merata dan overhoul dapat dilaksanakan dengan mudah, pada

motor diesel sering digunakan tabung silinder basah

Jarak A, B penting sebab supaya paking kepala silinder rapat

Lubang pelepas yang menuju ke udara luar berfungsi untuk menghindari air

pendingin masuk ke ruang engkol pada waktu cincin perapat / oring bocor

Konstruksi torak (contoh: Injeksi langsung)

20

Page 21: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Fungsi cincin baja / keramik:

a). Mengatasi pemuaian panas

b). Mengatasi keausan alur cincin torak paling atas

Pendingin torak

Digunakan pada motor diesel yang memakai turbo (kadang juga dipakai pada motor

diesel tanpa turbo)

Pendinginan dengan semprotan oli menahan torak menjadi lunak, cincin atau pena

torak macet

Langkah kerja.

21

Page 22: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Lakukan pemeriksaan awal.

Lakukan pemeriksaan gangguan pada sistem aliran bahan bakar sesuai dengan

petunjuk flow chart.

Jika menemukan letak gangguan, lekukan perbaikan dengan petunjuk job sheet yang

sesuai.

Catat gangguan yang ditemukan.

Setelah dilakukan perbaikan, lakukan pemeriksaan sekali lagi hingga sistem aliran

bahan bakar berfungsi dengan baik.

Hidupkan motor.

LEMBAR EVALUASI

22

Page 23: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

A Beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap betul

1. Motor Diesel pada langkah isap menghisap

a. Hanya udara saja

b. Campuran solar dan udara

c. Campuran bensin dari udara

2. Sistem aliran bahan bakar Diesel yang betul adalah dari

a. Tangki - pompa pengalir - pompa injeksi saringan halus - nozel

b. Tangki - pompa pengalir - saringan halus pompa injeksi - nozel

c. Tangki - pompa injeksi - saringan halus pompa pengalir - nozel

3. Saringan halus yang digunakan pada sistem aliran solar dengan pompa injeksi jenis

in-line mempunyai pori-pori sebesar

a. 0,008 - 0,010 mm

b. 0,08 - 0,10 mm

c. 0,004 - 0,005 mm

d. 0,04 - 0,05 mm

4. Pompa pengalir berfungsi mengalirkan solar

a. Ke ruang isap pompa injeksi

b. Ke dalam ruang bakar

c. Ke ruang isap pompa injeksi dan ke dalam ruang bakar

5. Pada saat lubang pemberi tertutup oleh alur pada bagian atas plunyer, langkah ini

disebut

a. Langkah lepas

b. Langkah produktrif

c. Langkah awal

d. Langkah sisa

6. Jumlah penyemprotan solar dapat berubah melalui

a. Perubahan langkah efektif plunyer

23

Page 24: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

b. Perubahab langkah awal plunyer

c. Perubahan langkah total plunyer

d. Perubahan langkah torak

7. Pada motor Diesel dengan injeksi langsung digunakan nozel jenis

a. Satu lubang type pintel

b. Satu lubang type throtel

c. Jenis lubang banyak

8. Salah satu fungsi dari katup penyalur adalah

a. Membatasi tekanan pengisian solar ke dalam ruang isap pompa

b. Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran solar,

sehingga dapat mencegah tetesan solar pada nozel

c. Menghindari terjadinya keausan pada sistem tekanan tinggi yang disebabkan

oleh kecepatan aliran solar

9. Pada motor Diesel tanpa governor,jika diberi beban maka :

a. Putaran mesin menjadi tinggi

b. Putaran mesin menurun dan kemudian mati

c. Putaran mesin stabil kembali

10. Setiap governor harus dapat

a. Meregulasi putaran idel

b. Meregulasi putaran menengah

c. Meregulasi putaran idel dan maksimum

11. Governor jenis RQ dapat meregulasi

a. Putaran idel

b. Putaran maksimun

c. Putaran idel dan maksimum

24

Page 25: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

12. Pada governor sentrifugal putaran maksimum dapat tercapai apabila,

a. Gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas pengatur

b. Gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan pegas pengatur

c. Gaya sentrifugal lebih kecil dari kekuatan pegas pengatur

13. Governor jenis RSV dapat meregulasi

a. Putaran idel

b. Putaran maksimum

c. Setiap putaran

14. Pada motor Diesel dengan governor pneumatik, kevakuman tertinggi. Apabila,

a. Pada saat mobil berjalan naik

b. Pada saat mobil berjalan menurun,throtal tertutup

c. Pada saat mobil berjalan normal

15. Kevakuman yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran pada governor pneumatik

sebasar :

a. 0,004 - 0,008 bar

b. 0,4 - 0,8 bar

c. 0,04 - 0,08 bar

B Jawablah- peritanyaan dibawah ini denan singkat dan jelas

1. Sebutkan fungsi utama dari busi pemanas / Glow Plug.

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

25

Page 26: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

2. Sebutkan 3 keuntungan dari katup pengalir / spuyer

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

3. Sebutkan 3 fungsi dari katup penyalur./ Delivery Valve

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

4. Beri nama komponen motor Diesel dibawah ini serta beri warna yang berbeda pada

sistem aliran bahan bakarnya.

Nama bagian:

1. ........................................... Bahan bakar- kotor

2. ........................................... Bahan bakar bersih

3. ........................................... Bahan bakar tekanan tinggi

4. ........................................... Bahan bakar kembali ke tangki

26

Page 27: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

5. Mengapa pada motor diesel, putaran maksimum harus dibatasi ?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

6. Sebutkan nama komponen pada gambar dibawah ini dan lengkapi rangkaian aliran

kelistrikannya

Nama komponen :

1. .................................................

2. .................................................

3. .................................................

4. .................................................

5. .................................................

6. .................................................

27

Page 28: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

LEMBAR JAWABAN

A Pilihan ganda.

1. A 9. B

2. C 10. C

3. A 11. C

4. A 12. B

5. C 13. C

6. A 14. B

7. C 15. C

8. B

B URAIAN

1. Fungsi utama dari busi pemanas/Glow-plug adalah untuk memanaskan ruang bakar

(pada motor diesel Injeksi Tidak Langsung) pada saat start dingin, sehingga motor

diesel dapat segera hidup

2. 3 fungsi dari katup pengalir/spuyer adalah untuk :

a. Membuang udara secara otomatis yang ada pada sistem bahan bakar tekanan

rendah

b. Sebagai pendinginan solar, karena adanya solar yang kembali ke tangki (sirkulasi

solar)

c. Mengalirkan uap atau semprotan gas ke tangki

3. 3 Fungsi dari katup penyalur/Delivery-valve adalah

a. Mencegah terjadi tetesan solar pada nozel pada saat langkah injeksi berakhir

b. Memisahkan bahan bakar tekanan rendah dengan tekanan tinggi

c. Untuk menjaga agar pada pipa tekanan tinggi selalu terisi bahan bakar yang

bertekanan konstan

28

Page 29: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

4. Nama komponen :

1. Saringan solar

2. Advance saat

penyemprotan

3. Pompa injeksi

4. Pompa tangan

5. Saringan kasa/kasar

6. Governor

7. Injektor

8. Busi pemanas

Bahan bakar kotor

Bahan bakar bersih

Bahan bakar tekanan tinggi

Bahan bakar kembali ke tangki

29

Page 30: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

5 Putaran motor diesel harus dibatasi karena berkenaan dengan kekuatan bahan,

sebab pada motor diesel putaran diperbesar/dipertinggi maka daya dan momen putar

juga bertambah, untuk menjaga agar motor tidak cepat rusak akibat momen putar

dan daya motor yang terlalu besar, maka putaran motor diesel harus dibatasi.

6 Contoh rangkaian pemanas mula

( Kijang )

1 Amper meter

2 Kunci kontak

3 Relai busi pijar

4 Busi kontrol

5 Busi pijar

6 Motor Stater

Cara kerja :

Kunci kontak posisi Glow, arus pengendali mengalir dari batterai Kunci kontak

Terminal G erminal E masa

Kumparan (G-E) menarik kontak, arus utama mengalir dari batterai Terminal B

Terminal G Busi kontrol Busi pijar masa

30

Page 31: Rpp Sistem Bh Bakar Spd Motor

Kunci kontak posisi start, arus pengendali mengalir dari :

Baterai Kunci kontak Terminal ST Terminal E masa

Kumparan menarik kontak, arus utama langsung mengalir dari baterai terminal B

terminal S busi pijar masa

Baterai kunci kontak terminal 50 kumparan solenoit masa

Solenoit menghubung, motor stater mendapat arus utama langsung dari baterai

Selama start berlangsung arus utama tidak melalui busi kontrol. Tegangan pada busi

pijar tetap, karena tegangan baterai akan turun waktu motor stater bekerja

31