rpp motor bakar

36
SMK PGRI 3 MALANG Program Keahlian : Mekanik Otomotif Sepeda Motor - Mekanik Otomotif Mobil - Bodi Otomotif - Teknik Elektronika Industri - Teknik Pembangkit Tenaga Listrik - Rekayasa Perangkat Lunak - Multimedia - Teknik Las - Teknik Pemesinan - Penjualan/Retail Alamat : Jl. Raya Tlogomas Gg. IX No. 29 Telp (0341) 554383 Fax. (0341) 574755 Malang 65144 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK PGRI 3 MALANG Kelas/Semester : X / 2 (Genap) Mata Pelajaran : Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Tema : Motor Bakar Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 3 x 45 menit Tahun Pelajaran : 2014/2015 A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

Upload: eky-aristiyanto

Post on 17-Jan-2016

137 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

RPP

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp Motor Bakar

SMK PGRI 3 MALANG

Program Keahlian : Mekanik Otomotif Sepeda Motor - Mekanik Otomotif Mobil - Bodi Otomotif - Teknik

Elektronika Industri - Teknik Pembangkit Tenaga Listrik - Rekayasa Perangkat Lunak - Multimedia -

Teknik Las - Teknik Pemesinan - Penjualan/Retail

Alamat : Jl. Raya Tlogomas Gg. IX No. 29 Telp (0341) 554383 Fax. (0341) 574755 Malang 65144

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK PGRI 3 MALANGKelas/Semester : X / 2 (Genap) Mata Pelajaran : Kelistrikan Mesin dan Konversi EnergiTema : Motor BakarPertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 3 x 45 menitTahun Pelajaran : 2014/2015

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Page 2: Rpp Motor Bakar

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam

mengaplikasikan mekanika teknik pada kehidupan sehari-hari.

1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam

mengaplikasikan mekanika teknik pada kehidupan sehari-hari.

2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan

tanggung jawab dalam dalam mengaplikasikan mekanika teknik pada

kehidupan sehari-hari.

2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menye-

lesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan mekanika

teknik pada kehidupan sehari-hari.

2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam melakukan tugas mengaplikasikan mekanika teknik pada

kehidupan sehari-hari.

3.5 Memahami dasar motor bakar.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5.1 Menjelaskan macam-macam motor bakar

3.5.2 Mengidentifikasi komponen motor bakar

3.5.3 Menjelaskan prinsip kerja motor bakar

3.5.4 Memahami proses pembakaran pada motor bakar

3.5.5 Memahami sistem pengapian pada motor bakar

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam motor bakar

2. Dengan menggunakan gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi komponen

motor bakar dengan benar

3. Dengan menggunakan video, peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja

motor bakar dengan tepat

4. Dengan menggunakan video, peserta didik dapat memahami proses pembakaran

pada motor bakar dengan benar

Page 3: Rpp Motor Bakar

5. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat memahami sistem pengapian pada

motor bakar

E. Materi Pembelajaran

Lampiran 2

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : Ceramah

Tanya jawab

Diskusi kelompok

G. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat dan media:

Komputer/laptop, LCD, papan tulis, powerpoint, video

2. Sumber:

Handout

Buku konversi energi kelas X semester 2

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi

Waktu

Pertemuan ke 1

Pendahuluan 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

untuk mengikuti proses pembelajaran (salam

pembuka, berdoa, melakukan presensi untuk

memeriksa kehadiran).

2. Apersepsi; mengingatkan kembali tentang materi

yang dipelajari terkait dengan materi yang akan

dipelajari, tentang motor bakar.

3. Orientasi tujuan; mengantarkan peserta didik

kepada materi pembelajaran yang akan dipelajari

20’

Page 4: Rpp Motor Bakar

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi

Waktu

dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan

Inti

1. Mengamati:

a. Secara bersama-sama siswa mempelajari materi

yang diberikan guru untuk mempelajari

komponen dan prinsip kerja motor bakar.

b. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar

dan video tentang komponen dan prinsip kerja

motor bakar.

2. Menanya:

a. Guru menanyakan kepada siswa tentang

komponen dan prinsip kerja motor bakar yang

telah diamati oleh siswa.

b. Siswa menjawab apa yang ditanyakan guru

tentang gambar dan video komponen dan prinsip

kerja motor bakar yang telah diamati dengan

baik.

3. Mengeksplorasi:

a. Secara berkelompok siswa mengerjakan soal

yang diberikan guru dan meminta bimbingan

guru apabila ada yang kurang jelas.

b. Di bawah bimbingan guru, secara berkelompok

siswa menyusun tugas diskusi yang diberikan

oleh guru.

4. Mengasosiasi:

a. Guru meminta siswa untuk memahami apa yang

telah dibaca dan berdiskusi dengan teman

tentang yang diberikan oleh guru

b. Siswa memahami apa yang telah di diskusikan

c. Menggunakan lembar observasi, guru

100’

Page 5: Rpp Motor Bakar

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi

Waktu

melakukan pengamatan terhadap diskusi siswa

dan pengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan

siswa.

5. Mengkomunikasikan:

a. Guru meminta siswa untuk mengkomunikasikan

hasil diskusi yang telah dikerjakan dengan cara

presentasi di depan kelas.

b. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi yang

telah dikerjakan dengan cara presentasi di depan

kelas

c. Guru memberikan tambahan tentang hasil

diskusi siswa.

d. Secara berkelompok, siswa mengumpulkan

laporan hasil diskusi kepada guru.

Penutup Kegiatan ini berupa membuat simpulan pelajaran,

refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan,

serta merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk tugas kelompok atau individu. Kegiatan

tersebut meliputi:

1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu

dan melaksanakan evaluasi

2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan

hal-hal yang diragukan sehingga informasi menjadi

benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap

materi.

3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah

bimbingan guru.

4. Guru memberi topik pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya

5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan

15’

Page 6: Rpp Motor Bakar

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi

Waktu

memberikan motivasi untuk belajar bersungguh-

sungguh.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Jenis/teknik penilaian

Jenis penilaian yang digunakan dalam pembelajaran yaitu tes tulis dan

pengamatan

2. Bentuk penilaian dan instrumen

Bentuk penilaian dan instrumen yang digunakan dalam pembelajaran

yaitu tes tulis/uraian dan lembar pengamatan siswa

3. Teknik Penilaian

N

oAspek yang dinilai

Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

1

Sikap /Afektif:

a. Aktif b. Disiplinc. Jujurd. Tanggung Jawabe. Toleranf. Bekerjasamag. Persiapanh. Pelaksanaani. Hasilj. Pelaporan

Observe

(Pengamatan

)

Selama

pembelajara

n

2

Pengetahuan /Kognitif:

a. Mampu memecahkan permasalahan dilihat dari hasil pengerjaan diskusi kelompok

b. Mampu menjawab pertanyaan dilihat dari hasil pengerjaan tugas diskusi

Tes Tertulis

Penyelesaia

n tugas

diskusi

kelompok

dan tugas

rumah*)

3

Ket e rampilan /Psikomotorik:

a. Mampu mempresentasikan hasil diskusi

Tugas

diskusi

Selama

kegiatan

Page 7: Rpp Motor Bakar

N

oAspek yang dinilai

Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

diskusi*)

Penilaian proses diskusi

No Aspek yang dinilaiTeknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Keterangan

1. Aktif Pengamatan Proses

Diskusi

Lembar

Pengamatan

Penilaian Sikap

2. Jujur

3. Disiplin

4. Tanggung jawab

5. Toleran

6. Bekerjasama

7. Persiapan Pengamatan Proses

Diskusi

Lembar

Pengamatan

Penilaian Kognitif

8. Pelaksanaan

9. Hasil

10. Pelaporan tertulis

1) Tugas Diskusi

Lembar Diskusi Siswa

Kelas : ……………………………………………….Kelompok : ……………………………………………….Nama : 1…………………………

2………………………… 3…………………………

4…………………………

Diskusikan dan jawab beberapa pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan keuntungan mesin bensin 4 langkah !

4 langkah sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat.

Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan

oleh sirkulasi oli

Page 8: Rpp Motor Bakar

Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi

pemasukan dan tekanan efektif rata-rata lebih baik

Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah

Tenaga yang dihasilkan besar dan stabil, sehingga memiliki akselerasi

yang baik pada medan pegunungan atau jalan menanjak.

Asap yang dihasilkan dari proses pembakaran (relative) tidak ada atau

ramah lingkungan

2. Jelaskan prinsip kerja motor bakar 2 tak!

3. Jelaskan prinsip kerja motor bakar 4 tak!

Rubrik Penilaian Post test

Soal No

Kriteria Menjawab Jumlah Skor

1

Uraian jawaban sesuai dengan kunci jawaban

40

Uraian jawaban mendekati benar 35 Uraian kurang dari kompetensi yang

diminta10

Jawaban tidak sesuai 1

Butir soal tidak dijawab 0

2

Uraian jawaban sesuai dengan kunci jawaban

30

Uraian jawaban mendekati benar 25

Uraian kurang dari kompetensi yang diminta

15

Uraian jawaban tidak sesuai 1

Butir soal tidak dijawab 0

3

Uraian jawaban sesuai dengan kunci jawaban

30

Uraian jawaban mendekati benar 25 Uraian kurang dari kompetensi yang

diminta15

Uraian jawaban tidak sesuai 1

Page 9: Rpp Motor Bakar

Butir soal tidak dijawab 0

Perhitungan Nilai Akhir: Gabungan Penilaian Kognitif dan Nilai Sikap

Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Perolehan

(Nilai Kognitif +

Nilai Sikap)

Aspek Penilaian Nilai Kognitif Nilai Sikap

Bobot 70 % 30 %

Skor Komponen ………… …………………………

Nilai= Jumlah Skor x Bobot ………… …………

Arti tingkatan penguasaan yang dicapai:

4 = Baik sekali Kriteria Nilai: A = 85 – 100 (Sangat Baik)

3 = Baik B = 71 – 84 (Baik)

2 = Cukup C = 70 (Cukup)

1 = Kurang D = <69 (Kurang)

Page 10: Rpp Motor Bakar

LAMPIRAN

Page 11: Rpp Motor Bakar

Lampiran 1 Lembar Pengamatan Sikap

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran :..................................................................................................Kelas/Semester :....................................................................................................Tahun Ajaran :....................................................................................................Waktu Pengamatan : ............................................................................................

Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh

dalam diskusi dan menyelesaikan tugas2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam

diskusi dan menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam

diskusi dan menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam diskusi

dan menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No.Nama Siswa

Aktif Jujur Disiplin Tanggug jawab Toleran Bekerjasama

BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB

1.

2.

3.

Keterangan Skor: Kriteria Nilai:Baik sekali = 4 A = 90-100 : Baik SekaliBaik = 3 B = 70-89 : BaikCukup = 2 C = 50-69 : CukupKurang = 1 D = <50 : Kurang

Page 12: Rpp Motor Bakar

Lampiran 2 Materi Pembelajaran

MOTOR BAKAR

A. Pengertian Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang mengubah energi

termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses

pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:

1. Motor bakar pembakaran luar, yaitu suatu mesin yang mempunyai sistem

pembakaran yang terjadi diluar dari mesin itu sendiri. Misalnya mesin uap

dimana energi thermal dari hasil pembakaran dipindahkan kedalam fluida kerja

mesin. Pembakaran air pada ketel uap menghasilkan uap kemudian uap

tersebut baru dimasukkan kedalam sistim kerja mesin untuk mendapatkan

tenaga mekanik.

2. Motor pembakaran dalam. Pada umumnya motor pembakaran dalam dikenal

dengan motor bakar. Proses pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin itu

sendiri sehingga gas hasil pembakaran berfungsi sekaligus sebagai fluida kerja

mesin. Motor bakar itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan

sistim yang dipakai, yaitu motor bakar torak, motor bakar turbin gas, dan motor

bakar propulsi pancar gas. Untuk motor bakar torak dibagi atas 2 (dua) macam,

yaitu motor bensin dan motor diesel. Menurut langkah kerjanya motor bakar

dibagi menjadi mesin dengan proses dua langkah dan mesin dengan proses

empat langkah.

B. Klasifikasi Motor Bakar

Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun

pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:

Page 13: Rpp Motor Bakar

1. Berdasar Sistem Pembakarannya

a) Mesin bakar dalam

Mesin pembakaran dalam atau sering disebut sebagai Internal

Combustion Engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung

di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi

sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Hal-hal yang dimiliki pada mesin

pembakaran dalam, yaitu:

1. Pemakaian bahan bakar irit

2. Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil

3. Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap,

kondesor, dan sebagainya. Pada umumnya mesin pembakaran dalam

dikenal dengan nama motor bakar.

b) Mesin bakar luar

Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal

Combustion Engine (ECE) yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di luar

mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja

mesin. Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :

1. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.

2. Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.

3. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.

4. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.

Contoh mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap, pelaksanaan

pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin.

2. Berdasar Sistem Penyalaan

a) Motor bensin

Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut

dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga

api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor ini

cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan

Page 14: Rpp Motor Bakar

udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran

tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume konstan.

b) Motor diesel

Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor

bensin. Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik.

Pada waktu torak hampir mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke

dalam ruang bakar. Terjadilah pembakaran pada ruang bakar pada saat udara

udara dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat

terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi.

C. Komponen Mesin Motor Bensin

1. Cylinder Block

Cylinder block merupakan inti daripada mesin, yang terbuat dari besi

tuang. Blok cylinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk

memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas.

Cylinder block terdiri dari beberapa lubang tabung cylinder, yang di alamnya

terdapat piston yang bergerak turun-naik. Cylinder-cylinder ditutup bagian

atasnya oleh cylinder head yang sebelumnya dipasang gasket yang letaknya

antara cylinder block dan cylinder head.

Gambar 1. Silinder

2. Cylinder Head

Page 15: Rpp Motor Bakar

Kepala cylinder (cylinder head) ditempatkan dibagian atas cylinder

block. Pada bagian bawah cylinder head terdapat ruang bakar dan katup-katup.

Cylinder head harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama

mesin bekerja. Oleh sebab itu, umumnya cylinder head dibuat dari besi tuang.

Terakhir ini sudah banyak mesin yang cylinder head-nya dibuat dari paduan

aluminium. Cylinder head yang terbuat dari paduan aluminium memiliki

kemampuan pendingin lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi

tuang. Pada cylinder head juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang

dialiri air pendingin yang datang dari cylinder head untuk mendinginkan katup-

katup dan busi.

Gambar 2. Kepala silinder

3. Cylinder Head Gasket

Cylinder head gasket letaknya antara cylinder block dan cylinder head,

fungsinya adalah untuk mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin

dan oli. Bahan cylinder head gasket harus tahan panas dan tekanan dalam

setiap perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat dari carbonclad sheet

steel (gabungan carbon dengan lempengan baja) karbon itu sendiri melekat

dengan graphite, dan keduanya berfungsi untuk mencegah kebocoran yang

ditimbulkan antara cylinder block dan cylinder head, serta untuk menambah

kemampuan melekat pada gasket.

Page 16: Rpp Motor Bakar

Gambar 3. Cylinder head gasket

4. Bak Oli (Oil Pan)

Bagian bawah dari pada cylinder block disebut crank case. Oil pan

dibaut pada crank case dengan diberi paking seal atau gasket. Oil pan dibuat

dari baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk

menjaga agar permukaan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring.

Selain itu juga dirancang sedemikian rupa agar oli mesin tidak akan

berpindah (berubah posisi permukaannya) pada saat kendaraan berhenti secara

tiba-tiba dan menjamin bekerjanya pompa oli tidak akan kekurangan oli pada

setiap saat. Penyumbat oli (drain plug) letaknya dibagian bawah oil pan dan

fungsinya untuk mengeluarkan oli mesin bekas.

5. Piston

Piston bergerak turun naik di dalam cylinder untuk melakukan langkah

hisap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama piston untuk

menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros

engkol melalui batang piston (connecting rod). Piston terus-menerus menerima

temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin

beroperasi pada kecepatan tinggi dalam periode waktu yang lama. Pada

umumnya piston dibuat dari paduan aluminium, selain lebih ringan, radiasi

panasnya juga lebih baik dibandingkan dengan material lainnya.

Piston ring

Pegas piston (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove)

pada piston. Diameter luar ring piston sedikit lebih besar dibanding

dengan piston itu sendiri. Ketika terpasang pada piston, karena pegas

piston sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup

Page 17: Rpp Motor Bakar

dengan rapat pada dinding cylinder. Pegas piston terbuat dari bahan yang

dapat bertahan lama. Umumnya dibuat dari baja tuang spesial yang tidak

akan merusak dinding cylinder. Jumlah pegas piston bermacam-macam

tergantung jenis mesin dan umumnya 3 sampai 4 pegas piston untuk

setiap pistonnya. Pegas piston mempunyai 3 peranan penting :

a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bensin dan gas

pembakaran yang melalui celah antara piston dengan dinding

cylinder ke dalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah

usaha.

b. Mencegah oil yang melumasi piston dan cylinder masuk ke ruang

bakar.

c. Memindahkan panas dari piston ke dinding cylinder untuk

membantu mendinginkan piston.

Piston pin

Piston pin menghubungkan piston dengan bagian ujung yang

kecil (small end) pada batang piston. Dan meneruskan tekanan

pembakaran pada piston ke batang piston. Piston pin berlubang di

dalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung

ditahan oleh bushing (piston pin boss). Piston dan connecting rod

dihubungkan secara khusus.

Pada model Full floating, piston pin tidak terikat pada bushing

piston atau connecting rod, sehingga dapat bergerak bebas. Pada kedua

ujung pin ditahan oleh dua buah pegas pengunci (snap ring). Pada model

semi-floating, piston pin dipasang dan dibaut pada connecting rod untuk

mencegah lepas, atau bagian ujung yang kecil pada connecting rod

terbagi dalam dua bagian dan piston pin di baut diantara keduanya. Pada

model lainnya adalah tipe fixed, salah satu ujung pin dibautkan pada

piston.

Page 18: Rpp Motor Bakar

Gambar 4. Piston, pegas piston dan piston pin

6. Connecting Rod

Batang piston (connecting rod) menghubungkan piston ke poros engkol

dan selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh piston ke poros

engkol. Bagian ujung connecting rod yang berhubungan dengan piston pin

disebut small end. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros

engkol disebut big end. Crank pin berputar pada kecepatan tinggi di dalam big

end, dan mengakibatkan temperatur menjadi tinggi. Untuk menghindari hal

tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan di dalam big end. Metal ini

dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikan dari lubang oli

kebagian dalam piston untuk mendinginkan piston.

Gambar 5. connecting rod

7. Poros Engkol (Crank Shaft)

Tenaga yang digunakan untuk menggerakkan roda kendaraan

dihasilkan oleh gerakan batang piston dan dirubah menjadi gerak putaran pada

poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari piston dan batang

piston serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros

Page 19: Rpp Motor Bakar

engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai

daya tahan yang tinggi. Konstruksi poros engkol seperti diperlihatkan di bawah

ini. Crank journal ditopang oleh bantalan opros engkol (crankshaft bearing)

pada crankcase dan poros engkol berputar pada journal. Masing-masing crank

journal mempunyai crank arm, atau arm dan crank pin letaknya dibagian ujung

armnya. Crank pin terpasang pada cran kshaft tidak satu garis (offset) dengan

porosnya. Counter balance weight dipasangkan seperti pada gambar untuk

menjamin keseimbangan putaran yang ditimbulkan selama mesin beroperasi.

Poros engkol dilengkapi lubang oli untuk menyalurkan oli pelumasan pada

crank journal, bantalan batang piston, piston pin dan lain-lain.

Gambar 6. Poros engkol

8. Roda Penerus (Flywheel)

Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang

tinggi yang diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol pada kendaraan

yang menggunakan transmisi manual. Poros engkol menerima tenaga putar

(rotational force) dari piston selama langkah usaha. Dan tenaga Itu akan hilang

pada langkah-langkah lainnya seperti, inertia loss, dan kehilangan akibat

gesekan. Roda penerus menyimpan, tenaga putar (inertia) selama proses

langkah lainnya kecuali langkah usaha, oleh sebab itu poros engkol berputar

secara terus menerus. Hasilnya mesin dapat berputar dengan halus akibat

getaran tenaga yang dihasilkan. Roda penerus dilengkapi dengan ring gear

yang dipasangkan dibagian luar gunanya untuk persinggungan dengan gigi

pinion dari motor starter. Pada kendaraan yang menggunakan transmisi

otomatis, sebagai pengganti flywheel digunakan torque converter.

D. Prinsip Kerja Motor Bensin

Page 20: Rpp Motor Bakar

Pada motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu: motor bakar 4 tak (4

langkah atau 4 gerakan torak) dan motor bakar 2 tak ( 2 langkah atau 2 gerakan

torak).

1. Motor bensin 2 tak

Disebut motor 2 tak atau motor 2 langkah karena setiap proses

pembakaran dibutuhkan 2 langkah torak dari titik mati bawah ke titik mati atas

dan dari titik mati atas ke titik mati bawah.

Gambar 7. Bagian-bagian motor 2T

Cara kerja:

Pada motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu

kali langkah usaha hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua langkah

yang paling sederhana, pintu masuk atau lubang masuk dan lubang buang

terletak berhadap-hadapan yaitu berada pada sisi bawah pada dinding silinder

motor. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Piston berada TMB, kedua

lubang (masuk dan buang) sama sama terbuka kemudian campuran udara dan

bahan bakar dimasukkan kedalam silinder melalui lubang masuk. Gerakan

piston dari TMB ke TMA, maka lubang masukakan tertutup dan tertutup pula

lubang buang.maka terjadilah langkah kompresi.Pada akhir langkah kompresi

ini terjadilah pembakaran gas bahan bakar.

Dengan terjadinya pembakaran gas bahan bakar maka dihasilkan tenaga

pembakaran yang mendorong piston ke bawah dari TMA ke TMB. Langkah

Gambar 8. Prinsip kerja motor 2T

Page 21: Rpp Motor Bakar

usaha terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu terbuka lubang

buang.Sesudah itu terbuka pula lubang masuk sehingga terjadi pemasukkan gas

baru sekaligus mendorong mendorong gas bekas keluar melalui lubang buang.

Dengan demikian pada motor dua langkah proses motor untuk menghasilkan

satu kali langkah usaha atau pembakaran gas dalam silinder, hanya diperlukan

dua langkah piston. Dilihat dari putaran poros engkolnya diperlukan satu kali

putaran poros engkol.

2. Motor Bensin 4 tak

Disebut motor 4 tak atau motor 4 langkah karena setiap proses

pembakaran dibutuhkan 4 langkah torak dari titik mati bawah ke titik mati atas

dan dari titik mati atas ke titik mati bawah kembali lagi dari titik mati bawah ke

titik mati atas dan dari titik mati atas ke titik mati bawah. Artinya setiap putaran

poros engkol dihasilkan satu kali langkah yang menghasilkan tenaga.

Cara Kerja:

Torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan

reciprocating.Titik tertinggi yang dicapai oleh torak disebut titik mati atas

(TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah (TMB).Gerakan dari TMA ke

TMB disebut langkah torak (stroke).Pada motor 4 langkah mempunyai 4

langkah dalam satu gerakan yaitu langkah penghisapan, langkah kompresi,

langkah kerja dan langkah pembuangan.

1. Langkah hisap

Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke

dalam silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup.

Waktu torak bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah

(TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan

masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang

disebabkan adanya tekanan udara luar.

Page 22: Rpp Motor Bakar

Gambar 9. Langkah hisap

2. Langkah kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan.

Katup hisap dan katup buang tertutup.Waktu torak naik dari titik mati

bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi

dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, sehingga

aka mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi .Poros engkol

berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas (TMA).

\

Gambar 10. Langkah kompresi

3. Langkah usaha / kerja

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan

kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah

kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang  telah

dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas

pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah hingga titik mati bawah

(TMB).Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.

Page 23: Rpp Motor Bakar

Gambar 11. Langkah usaha

4. Langkah buang

Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar

silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu

torak bergarak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),

mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang

dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (valve overlap)

yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara dan bahan

bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran). Ketika torak mencapai

TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu

langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu

siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah

kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja

dari pada mesin empat langkah.

Gambar 12. Langkah buang

Page 24: Rpp Motor Bakar

E. Sistem Pengapian Pada Motor Bensin

Sistem pengapian motor bensin memilik prinsip kerja yang beragam sesuai

dengan jenis dan model sistem pengapian yang digunakan. Untuk sistem pengapian

Motor biasanya terdiri atas 2 macam, yakni Sistem Pengapian ACdan Sistem

Pengapian DC. Untuk sistem pengapian Motor sebenarnya bisa kita modifikasi dari

sistem pengapian AC ke sistem pengapian DC atau sebaliknya.

Sistem Pengapian AC atau yang lebih kita kenal dengan CDI(Capasitor

Discharge Ignition) merupakan sistem dimana pengapian ke busi dibangkitkan dari

tegangan AC dari spul motor yang di triger oleh sirkuit elektronik (CDI) sesuai

signal yang di terima dari pulser. Sistem Pengapian DC. Pada sistem pengapian DC

ini lebih mirip dengan sistem pengapian mobil secara elektronik, yakni

TCI(transistorized Ignition System), dengan sistem TCI tegangan tinggi yang di

bangkitkan dari koil benar-benar tegangan DC 12 volt yang di driver oleh sebuah

transistor sesuai data dari sumber signal alias pulser.

Semua sistem pengapian motor yang peletakan pulser berada pada askruk

pasti menimbulkan percikan busi secara 2 kali proses yang berbeda dalam 1 siklus

kerja motor 4 tak, yakni pada proses kompresi dan proses buang.

F. Proses pembakaran Pada Motor Bensin

Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin harus sesuai

dengan syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api

listrik, yaitu pada saat beberapa derajat engkol sebelum torak mencapai TMA,

campuran bahan bakar-udara disekitar itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala

api merambat kesegala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi (25-50 m/detik),

menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan gas didalam silinder naik,

sesuai dengan jumlah bahan bakar yang terbakar. Pembakaran yang merambat

dengan cepat itu, temperaturnya dapat melampaui temperatur penyalaan sendiri

sehingga akan terbakar dengan cepatnya. Proses terbakar sendiri dari bagian

campuran yang terakhir (terjatuh dari busi) dinamai detonasi.

Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusak

bagian ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi

terjadi.Disamping itu detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi

Page 25: Rpp Motor Bakar

atau kerak yang ada)sangat tinggi temperaturnyaatau pijar, sehingga dapat

menyalakan campuran bahan bakar-udara sebelum waktunya (pranyala). Detonasi

dapat mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas

pembakaranpun akan bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak di

kehendaki dan harus dicegah. Maka dari itu seluruh campuran bahan bakar-udara

harus dinyalakan oleh nyala api yang berasal dari busi. Berikut ini beberapa cara

untuk mencegah detonasi :

1. Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang masuk kedalam

silinder.

2. Mengurangi perbandingan kompresi.

3. Memperlambat saat penyalaan.

4. Memperkaya yaitu menaikan perbandingan campuran bahan bakar-udara.

5. Menaikan kecepatan torak atau putaran poros engkol, untuk memperoleh

arusturbulen pada   campuran didalam silinder yang mempercepat rambatan

nyala api.

6. Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yangdi tempuh

olehnyala api dari busi kebagian yang terjauh. Hal ini bias juga di capai

jikadipergunakan busi lebih dari satu.