retinitis pigmentosa
DESCRIPTION
mataTRANSCRIPT
NAMAYASMIN ANGELA HALIM
NIMC 111 06 046
PEMBIMBINGdr. Fa jar Ferd ian
SUPERVISORdr. Hal imah Pagarra , Sp .M (K)
RETINITIS PIGMENTOSA
Case Report
NAMA : Tn. LLUMUR : 36 tahunRM : 52 67 53AGAMA : IslamJENIS KELAMIN : PriaALAMAT : Komp. Antang no 32PEKERJAAN : Pegawai BUMNTGL PENERIMAAN : 30 Desember 2011PEMERIKSA : dr. A.M.I, Ph.D, Sp,M
Clinical Picture
Anamnesis
KU: Penglihatan mata kanan kurang jelas
AT: Dialami kurang lebih 2 tahun yang lalu dengan penglihatan awalnya
jelas namun lama- kelamaan menjadi kabur, dan semakin memberat pada
malam hari, tidak ditemukan mata merah, nyeri, dan silau, penderita juga
mengeluh penglihatan berasap, dan tidak dikeluhkan air mata berlebih,
kotoran mata berlebih, rasa menganjal, rasa berpasir, gatal, riwayat
hipertensi disangkal, riwayat diabetes melitus disangkal, riwayat memakai
kacamata lensa negatif selama 6 bulan, riwayat jatuh dari motor akibat
penglihatan kabur kurang lebih 3 tahun yang lalu, setelah terjatuh
penglihatan pasien makin kabur, riwayat keluarga dengan penyakit serupa
diketahui, ibu penderita mengalami hal serupa.
Inspeksi
INSPEKSI OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Bola Mata Normal Normal
Mekanisme Muskular Kesegala arah Kesegala arah
ODS
OD
OS
Kornea Jernih Jernih
Tes sensitifitas Positif Positif
Bilik mata depan Normal Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Lensa Jernih Jernih
Palpasi
PALPASI OD OS
Tensi Okular Normal Normal
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Glandula Pre- Aurikuler Tidak teraba Tidak teraba
Pemeriksaan
TONOMETRITidak dilakukan pemeriksaan
CAMPUS VISUALTidak dilakukan pemeriksaan
COLOR SENSETidak dilakukan pemeriksaan LIGHT SENSETidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan
PENYINARAN OPTIK DEKSTER SINISTER
Kornea Jernih Jernih
Tes sensitifitas Positif Positif
Bilik mata depan Normal Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Lensa Jernih Jernih
Slit lamp
Konjungtiva hiperemis (-)Kornea jernih Bilik mata depan normal Iris coklat kripte (+), pupil bulat sentral Refleks cahaya (+) Lensa NO2NK2
Color sense
Pada pemeriksaan ini kemampuan pasien
dalam membedakan warna berkurang
Opthalmoscope
FOD : Refleks fundus (+), Papil N.II berbatas tegas, CDR 0.3, A/V 2:3, makula: CME (+), retina perifer: Bone spicule (+)
FOS : Refleks fundus (+), Papil N.II berbatas tegas, CDR 0.3, A/V 2:3, makula: refleks fovea (+), retina perifer: Bone spicule (+)
Resume
Seorang pria berumur 36 tahun masuk ke poli mata
RSWS dengan keluhan penglihatan pada oculi dekstra,
keluhan ini sudah dialami sejak 2 tahun yang lalu dengan
progresif, awalnya hanya penglihatan pada malam hari
yang terganggu (nyctalopia) namun semakin memberat,
riwayat memakai kacamata selama 6 bulan tanpa resep
dokter namun tidak membantu penglihatan, riwayat
trauma akibat penglihatan terganggu.
Resume
Pada pemeriksaan oftalmologi, inspeksi dan palpasi dalam batas normal. Visus didapatkan VODS: 1/60 dengan light perception positif semua arah. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan FODS: refleks fundus(+), papil NII batas tegas, CDR 0,3, A:V= 2:3, Makula: CME (+). Daerah hiperpigmentasi (+), retina perifer : bone spicule (+)
Diagnosis
ODS Retinitis Pigmentosa
Penatalaksanaan
Vitamin A 100 000 IU 1 x 1
Diskusi
Anamnesis•Nyctalopia•Penglihatan makin menurun•Riwayat keluarga (+)
Pemeriksaan •Funduskopi: bone spicule (+)•Color sense: kemampuan membedakan warna berkurang
Diagnosis •Retinitis pigmentosa
Refarat
DISKUSI
Retinitis pigmentosa (RP) adalah sekelompok degenerasi retina herediter yang ditandai oleh disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan akhirnya atrofi beberapa lapisan retina.
Retinitis pigmentosa dapat terjadi sendiri atau terkait dengan sejumlah penyakit sistemik yang lain.
Mungkin diturunkan sebagai sifat resesif autosom, dominan autosom atau resesif terkait X
DISKUSI
Prevalensi kelompok penyakit ini adalah 1 dari 4000 orang.
Secara umum bentuk dominan memilik onset lebih lambat dan derajat keparahan penyakit lebih ringan.
Bentuk resesif terkait kromosom-X dapat timbul pada masa bayi atau kanak-kanak.
ANATOMY RETINA
ETIOLOGI
Kematian fotoreseptor batang dapat terjadi melalui berbagai cara. Meskipun begitu, etiologinya sangat bervariasi. Akhir dari perjalanan semua penyakit ini adalah kematian fotoreseptor (umumnya fotoreseptor batang).
Retinitis pigmentosa merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi.
ETIOLOGI
Bentuk dominan, hanya memerlukan satu gen dari salah satu orang tua.
Bentuk terkait kromosom X, hanya memerlukan satu gen dari ibu.
Penyakit ini terutama menyerang sel batang retina yang berfungsi mengontrol penglihatan pada malam hari. Pada retina bisa ditemukan pigmentasi bewarna gelap.
Defek genetik
segmen luar sel batang pendek
menyusut (di midperifer retina)
pengurangan nuklei pd lapisan nukleus luar
apoptosis
menyebar ke sentral
sel kerucut
penurunan visus sentral+buta warna
PATOLFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
• NIKTALOPIA• ADAPTASI TERHADAP KONDISI GELAP MEMANJANG• PHOTOPSIA• TUNNEL VISION• PENURUNAN PENLIHATAN SENTRAL+ BUTA WARNA
DIAGNOSIS
ANAMNESISPEMERIKSAAN FISISVisus: pemeriksaan visus dengan Snellen Chart
bisa bervariasi dari 20/20 sampai light perception.
Pupil: refleks pupil bisa normal dengan atau tanpa defek pada aferen pupil.
Segmen anterior: pasien dapat menderita katarak subkapsularis posterior.
Fundus (oftalmoskop)1. Bone Spicules Formation, hiperpigmentasi
midperifer retina dalam pola khas.2. Nervus optik memucat (papil pucat)3. Atrofi epitel pigmen retina.4. Penyempitan arteriol-arteriol retina.5. Sel vitreus biasa ditemukan, refleks fovea bisa
negatif.6. Katarak7. Retinitis punctata albescens, variasi retinitis pigmentosa, muncul dengan deposit-deposit
berwarna kuning pada retina. Degenerasi sel batang-kerucut muncul dengan
perubahan pigmen sentral makula (bull’s eye maculopathy)
Gambaran hiperpigmentasi pada retina dengan retinitis pigmentosa
Hiperpigmentasi midperifer retina (Bone Spicule)
Degenerasi sel batang-kerucut muncul dengan perubahan pigmen sentral makula (bull’s eye maculopathy)
Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan
yaitu:Electroretinogram (ERG), biasanya
memperlihatkan penurunan hebat atau hilangnya fungsi retina.
Electro-oculogram (EOG), tidak memperlihatkan sinar yang lazim.
Goldman perimetry, direkomendasikan untuk mendeteksi dengan mudah adanya perubahan-perubahan lapangan pandang secara progresif.
Tes buta warna.Dark adoptometry.Genetic subtyping, bermanfaat dalam mendeteksi
tipe-tipe genetik spesifik yang dapat membantu dalam menentukan prognosis dan melakukan konseling genetik.
PENATALAKSANAAN
Belum ada pengobatan yang efektif untuk retinitis pigmentosa.
Vitamin A larut air 10000-15000 IU, mengurangi konsumsi lemak sampai 15% kalori harian, dan tambahan diet dengan zinc. Namun tetap dilakukan monitoring terhadap enzim hati.
Penelitian terbaru menganjurkan pemberian 20mg/hari Lutein/zeaxanthin, sejenis pigmen makula yang tidak bisa disentesis oleh tubuh tapi didapat dari sumber diet.
Target terapi ini memperlambat degenerasi makula dengan memberikan perlindungan dari kerosakan akibat radikal.
PENATALAKSANAAN
Pemakaian kacamata dengan lapis gelap akan membantu pasien dalam melindungi retina dari pajanan sinar ultraviolet sehingga dapat mempertahankan fungsi penglihatan.
Penderita dianjurkan untuk berkunjung secara teratur ke spesialis mata untuk memantau terjadinya katarak atau pembengkakan retina. Penderita juga memerlukan konseling genetik disertai pengarahan pekerjaan.
DIAGNOSIS BANDING
Intoksikasi obat khususnya chloroquin, thioridazine, phenothiazine dan chlorpromazin.
Infeksi maternal seperti sifilis, rubella dan toxoplasmosis.
Defesiensi Vitamin A.
Prognosis
Secara umum, dominan memiliki onset yang lebih lambat dan derajat keparahan penyakit yang lebih ringan.
Bentuk resesif dan resesif tertaut kromosom X dapat timbul pada masa bayi atau anak-anak.
Penyakit resesif tertaut kromosom X dan penyakit resesif autosom menyebabkan gejala penglihatan terparah.
Sekitar 50% dari semua pasien dengan retinitis pigmentosa akan memiliki tajam penglihatan kurang dari 6/60 pada saat usia mereka 50 tahun.
THANK YOU