resume teknologi pendidikan

68
Resume teknologi pendidikan Oleh : rinanti yuli permanasari

Upload: rinanti-permana

Post on 30-Jul-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Resume teknologi pendidikan Oleh : rinanti yuli permanasari 2. TEORI BELAJAR MENGAJAR Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar 3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Kondisi Belajar yang Efekti Pengelolaan Tempat Belajar Pengelolaan Siswa Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran Pengelolaan isi/materi pembelajaran Pengelolaan Sumber Belajar 4. Teori Belajar Behaviourisme Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang didasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah. 5. Tokoh dalam behavior o Teori Pengkondisian Klasik Ivan Pavlov o Teori Stimulus-Respons John Watson o Hukum Efek dan Teori Koneksionisme Edward Thorndike o Pengkondisian Disadari B.F. Skinner 6. Kognitivisme Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan behaviorisme, namun lebih cenderung perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses belajar Tokoh-tokoh dalam Kognitivisme Jerome Bruner Teori Noam Chomsky dalam Belajar Bahasa Teori Piaget Teori Vygotsky 7. Teori Humanisme Kekuatan Ketiga Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl Rogers dan Abraham Maslow. Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudah membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri. 8. Teori Belajar Sosial Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya terhadap perilaku orang lain. Pakar yang paling banyak melakukan riset teori belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner. 9. ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PENGAJARAN Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan 10. FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja 11. PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP Definisi PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan pelajaran 12. Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut: Pedoman perumusan tujuan Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian Pedoman proses kegiatan belajar siswa Pedoman program kegiatan guru Pedoman pelaksanaan program Pedoman perbaikan atau revisi 13. Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Instruksional B e r f o k u s p a d a s i s w a P e n d e k a t a n s i s t e m P e ma n f a a t a n s u mb e r b e l a j a r s e c a r a ma k s i ma l 14. Kriteria Pembuatan Model Satuan Pelajaran K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a n s e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a n p e n i l a i a n M o d e l S a t u a n P e l a j a r a n , y a n g p e r l u d i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o n g u r u / g u r u d a l a m r a n g k a me l a k s a n a k a n P P S I . K r i t e r i a n n y a s b b : A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a n s u b p o k o k b a h a s a n t e l a h d i i d e n t i f i k a s i d a n d i j a d i k a n d a s a r d a l a m me n e n t u k a n S a t u a n B a h a s a n y a n g a k a n d i a j a r k a n ? K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a ma p e n g a j a r a n i t u a k a n d i b e r i k a n ? A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a n t u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m (T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I U d a l a m G B H N ? 15. PELAKSANAAN PROGRAM PENGAJARAN H a l Y a n g H a r u s D i p a h a m i G u r u S e b e l u m P r o g r a m P e n g a j a r a n S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n B u a t l a h b a h a n y a n g s i s t e m a t i s . T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u i l u s t r a s i u n t u k m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p - p r i n s i p y a n g s u l i t d i m e n g e r t i o l e h s i s w a . K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l y a n g d i a j a r k a n d e n g a n k e n y a t a a n s e h a r i - h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a . G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n s u m b e r r e f e r e n s i b e r u p a b u k u - b u k u a t a u b a h a n -b a h a n y a n g s e s u a i , 16. P R I N S I P -P R I N S I P P E N D I D I K A N O R A N G D E WA S A Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti orang dewasa dan agogos yang berarti memimpin atau membimbing. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga aspek yaitu : Biologis Psikologis Sosiologis Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar. 17. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa Orang dewasa mempunyai konsep diri Orang dewasa kaya akan pengalaman Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk belajar Orang dewasa berpandangan untuk segera mempraktekkan hasil belajaranya Orang dewasa dapat belajar Belajar merupakan proses yang terjadi pada diri sendiri 18. Tujuan Pendidikan Orang Dewasa Membantu melakukan penyesuaian psikologis dengan kondisi social. Melengkapi keterampilan yang diperlukan untuk menemukan dan memecahkan masalah yang menekankan pemecahan dengan keterampilan bukan isi. Menolong merubah kondisi sosial orang dewasa. Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi individu bebas dan otonom. 19. Macam-macam Metode Pembelajaran Metode Ceramah (Preaching Method) Metode demontrasi (Demonstration method) Metode diskusi (Discussion method) Metode latihan keterampilan (Drill method) Metode percobaan (Experimental method) Metode pemecahan masalah (Problem solving method) Metode Discovery 20. Strategi Pembelajaran Orang Dewasa Melakukan asesment kebutuhan belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan digunakan untuk mengelola kegiatan pembelajaran. Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang harus dilakukan dalam pembelajaran dan menentuka indicator pencapaian tujuan pembelajaran. Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik Mengidentifikasi materi atau bahan pelajaran/rincian tugas pembelajaran 21. Lanjutan... Merumuskan tujuan pembelajaran Merancang kegiatan pembelajaran, dengan memilih metode, media pembelajaran yang digunakan secara tepat dan pengelolaan waktu. Memilih fasilitas pembelajaran dan sumber bahan yang mendukung proses pembelajaran. Mempersiapkan sistem evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran. Mempersiapkan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 22. METODE INTERAKSI PEMBELAJARAN UMUM Metode secara harfiah berarti cara. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran 23. MACAM MACAM METODE PEMBELAJARAN UMUM Metode Ceramah Adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. 24. Metode Pembelajaran Ceramah Plus Adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: 1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas 2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas 3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) 25. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan guru. Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu, maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian muncul respon jawaban dari siswa. 26. Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. 27. METODE PENUGASAN ( RESISTASI ) Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan bahwa Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. Metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki tiga unsur, yaitu: 1. Pemberian tugas 2. Belajar 3. Resitasi 28. Metode Karyawisata Metode Karyawisata Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala masalahnya. Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain: 1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas 2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut 3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa 29. Metode Role Playing Metode Role Playing Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. 30. Metode Pembelajaran Brainstorming Metode Pembelajaran Brainstorming Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, peng alaman dari semua peserta. 31. TEKNOLOGI PENDIDIKAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) Definisi pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor 32. CBSA dapat dilihat dari 2 segi yaitu : Siswa bahwa CBSA merupakan proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar Guru merupakan suatu strategi yang dipilih guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar berlangsung secara optimal 33. Indikator CBSA 1. Aktivitas belajar anak didik 2. Aktivitas Guru Mengajar 3. Program Belajar 4. Suasana Belajar 5. Sarana Belajar 34. Prinsip-Prinsip CBSA Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik 35. Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi subjek didik : 2. Dimensi Guru 3. Dimensi Program 4. Dimensi situasi belajar-mengajar 36. PENGELOLAAN KELAS Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas. 37. PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS 1. Behavior-Modification Approach 2. Socio-Emotional Climate Approach 3. Group Process Approach 38. Behavior-Modification Approach Asumsi : bahwa perilaku baik dan buruk individu merupakan hasil belajar. Teknik : Positive Reinforcement (untuk membina perilaku positif) Negative Reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif) 39. Socio-Emotional Climate Approach bahwa proses belajar mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara siswa - guru dan atau siswa siswa dan guru menduduki posisi penting bagi terbentuknya iklim, sosio-emosional yang baik. 40. Teknik Carl A. Rogers : Sikap tulus dari Guru (realness, genuiness, congruence) Menerima dan menghargai siswa sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, trust) Mengerti dari sudut pandangan siswa sendiri (Emphatic understanding) 41. William Glasser : Guru membantu mengarahkan siswa untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi, menganalisis dan menilai masalah, menyusun rencana pemecahannya, mengarahkan siswa agar committed terhadap rencana yang telah dibuat, memupuk keberanian menanggung akibat kurang menyenangkan, serta membantu siswa membuat rencana penyelesaian baru yang lebih baik. 42. Group Process Approach pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif. Richard A. Schmuck & Patricia A. Schmuck Mutual Expectations Leadership Attraction (pola persahabatan) Norm Communication Cohesiveness 43. RANCANGAN PEMBELAJARAN PRAKTEK Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4). 44. PENYUSUNAN Kegiatan pertama dalam merancang pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah menentukan pokok- pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan 45. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan 1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat 2. Ketersediaan sumber belajar. 3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar) 5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai. 46. Susunan langkah-langkah pembelajaran Langkah langkah Pembelajaran Pendahuluan Awal a. Orientasi b. Apersepsi c. Motivasi d. Pemberian Acuan e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar 47. Tugas yang harus dilakukan guru dalam menyusun program pembelajaran(1) menganalisis hari efektif, (2) menyusun program tahunan, (3) menyusun program semester, (4) menyusun program tagihan, (5) menyusun silabus (6) menyusun rencana pembelajaran, dan (7) membuat rancangan penilaian hasil belajar siswa. 48. STRATEGI BELAJAR Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. 49. Tugas Profesi Mendidik Mengajar Melatih Peran Guru Demostrator Pengelola Kelas Mediator& Fasilisator Evaluator 50. Memiliki semangat juang yang tinggi Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan perkembangan IPTEK Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain Memiliki etos kerja yang kuat Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir Berjiwa profesional tinggi 51. Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. Memilih sistem pendekatan belajar- mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif Menetapkan norma-norma dan batas- batas keberhasilan serta standar keberhasilan 52. Hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar-mengajar 1) Memiliki tujuan 2) Ada suatu prosedur 3) Penggarapan materi yang khusus 4) Adanya aktifitas anak didik 5) Guru sebagai pembimbing 6) Disiplin 7) Ada batas waktu 8) Evaluasi 53. MICROTEACHING Pengertian : Pengajaran mikro (micro- teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya. 54. tujuan operasional Microteaching yaitu : Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat. Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain Mengembangkan sikap kritis murobbi. Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan komponen- komponenya. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik. 55. Ciri ciri Microteaching Ciri-ciri pokok Micro Teaching : 1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang 2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit 3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas 4. Sekadar real teaching. 56. Karakteristik Microteaching Microteaching is a real teaching Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks Micro teaching allows for the increased control of practice Micro teaching greatly expands the normal knowledge of results or feedback dimension in teaching 57. Manfaat Microteaching Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan sangat tinggi. Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching). Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi. Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat. Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik. Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar 58. Keterampilan Dasar Microteaching 1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran. 2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill). 3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations skill) 4. Keterampilan dasar memberikan penguatan (reinforcement skill) 5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill) 6. Keterampilan dasar mengelola kelas 7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok kecil/perorangan 8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok kecil. 59. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa 60. MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian 1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP 2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri 61. Media Presentasi Pembelajaran Media ini merupakan Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas namun tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa animasi dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Media Jenis ini dapat dibuat atau dikembangkan dengan software presentasi seperti:, Microsoft PowerPoint, OpenOffice Impress 62. Software Pembelajaran Mandiri / Media Pembelajaran Mandiri Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru). 63. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran Efektivitas Media Pembelajaran Taraf Berpikir Siswa Interaktivitas Media Pembelajaran Ketersediaan Media Pembelajaran Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran Alokasi Waktu Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran Kualitas Teknis Media Pembelajaran 64. Sumber media dan alat Pembelajaran Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal. Ciri-ciri media fiksatif manipulatiif distributif 65. Esensi dari Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi Dimensi Kecepatan Informasi Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan Dimensi Kesesuaian Informasi Dimensi motivasi 66. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga Pemilihan Sumber Belajar Pemilihan Media Pembelajaran Pemilihan alat peraga Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga Barang Bekas Realitas Benda yang mempunyai nilai khusus 67. Produksi dan Pengembangan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga Terdapat beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera dipenuhi, misalnya membuat media- media sederhana seperti poster, ceritera bergambar dengan menggunakan foto, OHT, rekaman cerita (pembelajaran melalui audio), papan planel dan sejenisnya