resume perancangan kapal 2

40
Tugas Perancangan Kapal II KAPAL TANKER Kapal tanker ialah kapa l yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk tanker minyak , tanker kimia , dan pengangkut LNG . Di antara berbagai jenis kapal tanker, supertanker dirancang untuk mengangkut minyak sekitar Tanduk Afrika dan Timur Tengah . Supertanker Knock Nevis adalah pengangkut terbesar di dunia. Di samping mengangkut pipa saluran , kapal tanker juga kendaraan untuk mengangkut minyak mentah , yang kadang- kadang dapat menimbulkan malapetaka lingkungan akibat tumpahan minyaknya ke laut . Untuk malapetaka yang terkenal yang diakibatkan oleh kapal tanker, lihat Torrey Canyon , Exxon Valdez , Amoco Cadiz , Erika , Prestige . Kapal tanker (oil tanker), juga dikenal sebagai petroleum tanker merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau 1 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Upload: ibeckjie

Post on 26-Dec-2015

563 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

KAPAL TANKERKapal

tanker ialah kapal yang

dirancang untuk

mengangkut minyak atau

produk turunannya. Jenis

utama kapal tanker

termasuk tanker

minyak, tanker kimia,

dan pengangkut LNG.

Di antara berbagai jenis kapal tanker, supertanker dirancang untuk

mengangkut minyak sekitar Tanduk Afrika dan Timur Tengah.

Supertanker Knock Nevis adalah pengangkut terbesar di dunia.

Di samping mengangkut pipa saluran, kapal tanker juga kendaraan untuk

mengangkut minyak mentah, yang kadang-kadang dapat menimbulkan malapetaka

lingkungan akibat tumpahan minyaknya ke laut. Untuk malapetaka yang terkenal yang

diakibatkan oleh kapal tanker, lihat Torrey Canyon, Exxon Valdez, Amoco

Cadiz, Erika, Prestige.

Kapal tanker (oil tanker), juga

dikenal sebagai petroleum tanker

merupakan kapal yang dirancang untuk

mengangkut minyak atau produk

turunannya, tidak hanya dari tempat

pengeboran menuju darat, namun tanker

juga digunakan untuk sarana angkut

perdagangan minyak antar pelabuhan

atau antar negara. Ada dua tipe dasar

kapal tanker minyak, yaitu Crude oil carrier (mengangkut minyak mentah) dan Product

oil carrier (mengangkut minyak yang sudah diolah).Sampai saat ini, kapal tanker dibagi

menjadi beberapa tipe :

Crude oil carrier

1 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 2: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Product oil carrier, dibagi menjadi dua yaitu, clean (putih) dan dirty (hitam) product

Lightering vessels Shuttle vessels, merupakan kapal yang mendistribusikan minyak

yang di ambil dari tanki besar ke pulau-pulau kecil

Coastel tanker, merupakan kapal minyak yang menyusuri pantai

Tank barges

Product oil tanker umumnya berukuran jauh lebih kecil, dirancang untuk

bergerak dari kilang minyak menuju ke tempat yang dekat dengan tempat pemasaran.

Kapal tanker memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan kapal lainnya.

Kecenderungan dari kapal tanker adalah :

1. Ukuran relatif besar, khususnya untuk daerah pelayaran antar negara.

2. Memiliki coeffisien block yang besar biasanya diatas 0.6

3. Memiliki daerah paralell middle body yang panjang, hingga lebih dari panjang

kapal keseluruhan.

4. Memiliki kecepatan ( Vs) rendah.

5. Permukaan fluida selalu sejajar dengan garis air muat.

6. Isi muatan tangki tidak full, ada 2-3% bagian yang kosong.

7. Lokasi kamar mesin umumnya di belakang, dengan alasan :

Kapasitas ruang muat kapal tanker lebih besar.

untuk menghindari adanya kebakaran; Berkaitan dengan arah

pembuangan gas mesin (asap panas) yang selalu menuju kebelakang.

Sistem bongkar muat lebih sederhana, Mesin di belakang : cukup

memerlukan satu sistem pompa dan satu pipeline yang menyeluruh dari

tangki muat depan hingga paling belakang. Mesin di tengah :

memerlukan 2 set sistem bongkar muat, karena terpisah dengan kamar

mesin.

2 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 3: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Hanya butuh satu bulkhead oil tight, yaitu yang membatasi ruang muat

dan kamar mesin ( kedap minyak ) .

Tidak punya kesulitan dalam masalah mengatur trim.

Menghilangkan terowongan poros.

Kapal tanker sering diklasifikasikan

berdasarkan ukuran mereka serta pekerjaan

mereka.Tanker bergerak sekitar 2.000.000.000

metrik ton (2,2 × 109 short ton) minyak setiap

tahun.Pada tahun 1954 Shell Oil

mengembangkan angkutan penilaian rata-rata

(AFRA), yaitu sistem yang mengklasifikasikan

kapal tanker dengan ukuran yang berbeda.

Untuk membuat alat independen, Shell berkonsultasi London Tanker Brokers Panel

(LTBP). Pada awalnya, mereka membagi kelompok kedalam General Purpose untuk

kapal di bawah 25.000 (DWT), medium range untuk kapal antara 25.000 dan 45.000

DWT dan range besar untuk kapal yang lebih besar dari 45.000 DWT. Akibatnya kapal-

kapal menjadi lebih besar selama tahun 1970-an, sehingga diminta untuk melakukan

rescaling.

Merchant oil tanker membawa berbagai

macam cairan hidrokarbon mulai dari minyak

mentah yang akan diolah menjadi produk,

ukurannya dalam deadweight metric tons (DWT).

Crude oil tanker adalah salah satu yang terbesar,

mulai dari 55.000 DWT Panamax-sized vessels

sampai ultra large crude carriers (ULCCs) yang

lebih dari 440.000 DWT.

Berikut tabel yang menunjukkan klasifikasi tanker :

AFRA scale Flexible market scale

Class Size in DWT Class Size in DWT

General Purpose

tanker

10,000–24,999 Product tanker 10,000–60,000

3 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 4: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Medium Range

tanker

25,000–44,999 Panamax 50,000–79,000

LR1 (Large Range 1) 45,000–79,999 Alframax 70,000–120,000

LR2 (Large Range 2) 80,000–159,999 Suezmax 120,000–165,000

VLCC (Very Large

Crude Carrier)

160,000–319,999 VLCC (Very Large

Crude Carrier)

200,000–300,000

ULCC (Ultra Large

Crude Carrier)

320,000–549,999 ULCC (Ultra Large

Crude Carrier)

310,000–550,000

"Supertanker" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kapal

tanker terbesar.Mulai hari ini ditetapkan untuk very large crude carriers (VLCC) dan

ultra large crude carriers (ULCC) dengan kapasitas lebih dari 250.000 DWT. Kapal ini

mampu mengangkut dua juta barel minyak. Karena ukurannya yang sangat besar,

supertanker sering tidak bisa masuk pelabuhan ketika muatan penuh.

Saat ini ULCC sudah dimodifikasi menjadi tangki minyak tengah laut atau

disebut FSO/FPSO.

Ultra large crude carriers (ULCC) Very Large Crude Carrier (VLCC)

Tanker yang lebih kecil, ukurannya di bawah 10.000 DWT sampai 80.000 DWT

untuk Panamax vessels, kapal ini umumnya membawa produk minyak bumi olahan, dan

dikenal sebagai product tanker. Tanker terkecil dengan kapasitas di bawah 10.000

DWT, umumnya beroperasi di perairan dekat pesisir dan pedalaman.

4 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 5: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Hull Design

Oil tanker umumnya memiliki dari 8 sampai 12 tangki.Setiap tangki dibagi

menjadi dua atau tiga kompartemen independen oleh sekat (bulkheads) depan dan

belakang.Tangki-tangki diberi nomor dengan tangki satu berada paling depan. Masing-

masing kompartemen disebut dengan nomor tangki dan posisi tangki, seperti "satu port

(one port)", "tiga kanan (three starboard)", atau "enam pusat (six center)”.

Koferdam adalah sebuah ruang kecil dibiarkan terbuka antara dua bulkheads,

fungsinya yaitu untuk memberikan perlindungan dari panas yang berasal dari suang

mesin, api, atau tabrakan. Tanker umumnya memiliki koferdam depan dan belakang

dari cargo tank (tangki ruang muat), dan kadang-kadang antar tangki. Ruang pompa

(pumproom) menghubungkan semua pompa yang terhubung ke semua ruang muat

(cargo tank).Beberapa kapal tanker yang lebih besar memiliki dua pumproom.Sebuah

pumproom umumnya mencakup total luasnya kapal.

Gambar Hull Structure

Komponen utama dari konstruksi kapal tanker adalah desain hull atau struktur

luar. Sebuah kapal tanker dengan kulit terluar tunggal antara muatan (minyak) dengan

air laut dikatakan single hull (kulit tunggal).Sebagian besar kapal tanker yang baru

menggunakan double hull (kulit ganda), dengan ruang ekstra antara lambung dan tangki

ruang muat. Semua kapal tanker single hull di seluruh dunia akan dihapus secara

bertahap pada tahun 2026, sesuai dengan Konvensi Internasional untuk Pencegahan

Pencemaran dari Kapal., 1973 (MARPOL). Tetapi, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah

memutuskan untuk mengganti oil tanker lambung tunggal (single hull) menjadi

lambung ganda (double hull) pada tahun 2010.

5 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 6: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Beberapa keuntungan dari desain double hull adalah :

Kemudahan ballasting dalam situasi darurat.

Mengurangi air laut yang digunakan untuk ballast pada tangki ruang muat yang dapat

menyebabkan/meningkatkan korosi

Meningkatkan perlindungan terhadap lingkungan

Pengosongan muatan lebih cepat, lebih lengkap dan mudah

Pencucian tangki (tank washing) lebih efisien

Perlindungan yang bagus saat terjadi tubrukan

Sedangkan kekurangan dari desain double hull adalah :

Biaya pembangunan yang tinggi

Biaya operasi lebih mahal (misalnya biaya kanal dan tariff pelabuhan lebih tinggi

Kesulitan dalam ventilasi tangki ballast

Biaya perawatan dan pemeliharaan yang tinggi

Meningkatkan permukaan bebas melintang

Pembersihan tangki ballast lebih sulit

Risiko ledakan di ruang double-hull jika sistem deteksi uap tidak dilengkapi

Proses Bongkar Muat

Proses loading (muat) untuk oil tanker dimulai dari memompa muatan (minyak)

ke dalam tangki kapal, tepatnya pada ruang muat.Saat minyak masuk kedalam tangki,

uap di dalam tangki harus dikeluarkan.Berdasarkan peraturan, uap bisa dibuang ke

atmosfer atau dibuang kembali ke pumping station.Ini juga berlaku untuk kapal yang

memindahkan air ballast selama proses loading untuk menjaga trim.

Gambar Sistem Perpipaan pada oil tanker

6 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 7: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Loading dimulai perlahan pada tekanan rendah untuk memastikan peralatan

bekerja dengan benar dan koneksi dalam keadaan aman.Kemudian, tekanan menjadi

stabil hingga fase topping-off ketika tangki hampir penuh.Topping off adalah waktu

yang sangat berbahaya dalam menangani minyak dan prosedur yang ditangani harus

sangat hati-hati.Peralatan pengukuran digunakan untuk memberitahu crew seberapa

banyak ruang yang tersisa dalam tangki.Semua tanker memiliki minimal dua metode

independen untuk pengukuran tangki. Saat muatan pada tangki muat hamper penuh,

crew membuka dan menutup katup untuk mengarahkan aliran sehingga dengan perlahan

aliran cairan akan berhenti.

Untuk proses pengosongan (unloading) kapal tanker adalah sama dengan proses

muat (loading), namun memiliki beberapa perbedaan penting .Langkah pertama dalam

operasi tersebut sama dengan yang digunakan dalam proses loading. Pompa yang

digunakan untuk proses unloading sama dengan pompa yang dipakai pada waktu

loading.Seperti pada loading, transfer dimulai pada tekanan rendah untuk memastikan

peralatan bekerja dengan benar dan koneksi aman.Selama operasi, tekanan menjadi

stabil, crew membuka dan menutup katup untuk mengarahkan aliran minyak dan

menghentikan aliran.

Stabilitas

Stabilitas kapal tanker menjadi pertimbangan tersendiri dalam perencanaannya,

salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas kapal tanker adalah adanya permukaan

bebas muatan minyak di dalam tangki kapal. Ketika kapal oleng, muatan cair di

dalamnya akan ikut bergerak mengikuti arah oleng kapal, hal ini akan berpengaruh

buruk apabila perhitungan angka stabilitas tidak tepat.

7 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 8: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Adapun cara mengatasi/mengurangi pengaruh permukaan minyak terhadap

stabilitas adalah sebagai berikut :

a. Memasang longitudinal bulkhead (sekat memanjang) pada ruang muat.

Keberadaan sekat ini akan membantu mengurangi lebar permukaan

minyak, berfungsi untuk membatasi pergerakan muatan cair, khususnya

permukaannya.

b. Memasang expansion trunk, merupakan sebuah ruang muat tambahan di

atas geladak utama, dengan lebar yang lebih sempit sekitar 1/3 lebar

kapal dan berfungsi sebagai pembatas ruang gerak permukaan muatan

cair. Biasanya terdapat pada kapal tanker ukuran kecil, tinggi expansion

trunk sekitar 1.2 – 1.5 m. Ruangan ini di kosongkan sekitar 2% - 3%

untuk pemuaian minyak.

Secara garis besar fungsi expansion trunk adalah sebagai berikut :

Menambah volume ruang muat

Mengurangi luas permukaan minyak ( free surface ).

Sebagai Life line..

c. Pemasangan Summer Tank

Summer tank memiliki kelebihan berupa mengurangi permukaan bebas,

akan tetapi juga mempunyai kerugian yaitu volume tangki pada saat

winter berkurang.

8 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 9: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Lambung Timbul (Freeboard)

Lambung timbul kapal tanker pada umumnya lebih rendah daripada kapal-kapal

dagang lainnya seperti general cargo. Hal ini dapat disetujui kelas karena beberapa

alasan sebagai berikut :

1. Geladak kapal dapat dijamin kekedapannya

2. Permeability kapal tanker lebih besar daripada kapal lain dikarenakan

muatannya adalah cairan (μ = 0.95), sedangkan untuk kapal barang μ = 0.65

3. Pembagian tangki ruang muat lebih banyak, sehingga apabila salah satu

terjadi kebocoran, maka masih ada bagian yang lain.

Lambung timbul tanker yang kecil mengakibatkan saratnya (bagian lambung

yang tercelup air) yang tinggi. Sehingga berdampak semakin besarnya beban hidrostatik

yang harus ditahan lambung. Oleh karena itu konstruksi lambung perlu diperkuat

dengan cara memperbesar modulus penumpu dan atau mempertebal pelat kulit.

Freeboard untuk kapal tanker memiliki prasyarat sebagai berikut :

Struktur lambung kapal harus lebih kuat karena draft lebih besar

Oil tight hatchway

Bulwark diganti dengan guard rail agar air dapat langsung keluar.

Pemasangan engine casing yang bagus dan kuat untuk melindungi mesin.

Forecastle ( panjang forecastle = 0.07L ) dan ( Hminimum = 2.2 )

Gangway ( sebagai safety access ).

Jembatan Penghubung (Life Time)

9 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 10: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Jembatan penghubung terdapat di atas dek kapal tanker yang digunakan sebagai

safety access oleh para crew atau abk kapal. Memiliki lebar 1.5 meter.

Macam-macam jembatan penghubung diantaranya :

Walk way

Cat walk

Gang way

Flying bridge

Pagar (Rail)

Pada kapal tanker tidak menggunakan bulkwark sebagai pagar pembatas, akan

tetapi menggunakan rail dikarenakan sarat pada kapal tanker yang tinggi. Sarat kapal

tanker yang tinggi memudahkan air untuk masuk ke dek utama, agar air langsung keluar

dan tidak tertahan oleh pagar pembatas ( seperti bulwark ), maka menggunakan rail

sebagai pagar pembatas. Tinggi rail kurang lebih 1 meter.

Macam-macam rail diantaranya :

Open rail

Guard rail

Life rail

Steam Heating Coil

10 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 11: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Steam heating coil ini sangat dibutuhkan

ketika kapal tanker yang bermuatan minyak

mengangkut muatan dari tempat yang

kondisinya summer menuju ke tempat

bongkar muat dimana kondisinya winter. Pada

kondisi ini, muatan yang notabene adalah

minyak menjadi beku, maka steam heating

coil ini sangat dibutuhkan untuk memanaskannya agar bongkar muat tetap terlaksana.

Pemanasan muatan minyak beku tersebut berkisar 41°C, pada waktu di pompa

sekitar 60°C. Ф steam hc 50-70 mh dan tekana uap sekitar 2-7 s/cm2

Bulk Carrier

11 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 12: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Bulk carrier, bulk freighter atau bulker adalah kapal dagang (merchant ship)

yang dirancang khusus untuk mengangkut muatan curah tanpa kemasan (unpackaged)

seperti biji-bijian, batu bara, bijih tambang, dan semen.Sejak pertama kali dibangun

pada tahun 1852, keadaan ekonomi telah memicu perkembangan kapal ini, sehingga

menyebabkan perkembangan dalam ukuran dan kecanggihan. Kapal ini dirancang untuk

membawa barang-barang yang longgar, sekitar 70% dari seluruh kiriman adalah dengan

laut, kecepatan - 14-16 knot, kapasitas - bervariasi (sebuah kapal dengan 30.000 t dan

orang lain dengan 150.000 t); biasanya Bulkers satu-dihiasi, dengan ruang mesin

belakang dan deckhouse di atasnya

Ada berbagai cara untuk

mendefinisikan bulk carrier.Pada tahun

1999, Konvensi Internasional untuk

Keselamatan Jiwa di Laut mendefinisikan

bulk carrier sebagai "sebuah kapal yang

dibangun dengan satu dek, dengan top side

tanks dan hopper side tank dalam ruang

kargo yang dimaksudkan untuk

mengangkut kargo kering dalam jumlah

besar seperti bijih tambang atau kombinasi keduanya. Namun, sebagian besar

menggunakan definisi yang lebih luas di mana bulker adalah setiap kapal yang

membawa barang curah (unpackaged) kering. Muatan curah kering digunakan untuk

membedakan bulkers dari kapal curah cair seperti minyak, bahan kimia atau pembawa

gas cair. Bulker yang sangat kecil hampir tidak bisa dibedakan dari kapal kargo umum,

dan lebih sering diklasifikasikan pada penggunaan kapal dari desain.

12 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 13: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Gambar General Arrangement Bulk carrier

Sejumlah singkatan digunakan untuk menggambarkan bulkers. "OBO" (Ore-

Bulk-Oil Carrier) menggambarkan suatu bulker yang membawa kombinasi dari bijih

tambang, muatan curah dan minyak, "O / O" digunakan untuk kombinasi minyak dan

bijih tambang. Istilah VLOC, VLBC, ULOC dan ULBC digunakan utuk kapal curah

yang sangat besar dan ultra besar diadaptasi dari sebutan tanker ( very large oil carriers,

ultra large bulk carriers ).

Gambar bagian dalam Bulk Carrier Cross :

1. Cargo hold. 2. Hatch cover. 3. Upper hopper tank for water ballast or oil. 4. Double

bottom. 5. Lower hopper tank, for water ballast.

13 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 14: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Gambar Hull Construction Bulk Carrier

Size Categories

Bulkers dibagi ke dalam enam kategori ukuran utama yaitu kecil, handysize,

handymax, panamax, capesize, dan very large.Bulker yang sangat besar dan kapal

pengangkut bijih tambang (ore carrier) dimasukkan ke dalam kategori capesize namun

sering dianggap terpisah.

Berikut tabel yang menunjukkan pengklasifikasian bulk carrier berdasarkan ukurannya :

Major bulk carrier size categories

Name Size in DWT

Small Less than 10,000

Handysize 10,000 to 35,000

Handymax 35,000 to 59,000

Panamax 60,000 to 80,000

Capesize 80,000 and over

Very Large 200,000 and over

Small bulker (mini bulker) dikategorikan dalam kapal kecil mempunyai

kapasitas di bawah 10.000 DWT. Mini bulkers mengangkut 500 sampai 2.500

ton, memiliki ruang muat tunggal dan dirancang untuk beroperasi di sungai.

Mini bulker dirancang agar dapat lewat di bawah jembatan dan memiliki sedikit

crew mulai dari tiga sampai delapan orang.

Handysize yang lebih kecil dan kapal yang termasuk dalam handymax

mempunyai tujuan yang sama, jumlahnya sekitar 71% dari semua bulker serta

memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi. Hal ini dikarenakan peraturan baru

mulai berlaku yang menyebabkan kendala yang lebih besar pada pembangunan

kapal yang lebih besar.

14 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 15: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Supramax vessels biasanya memiliki panjang 150-200 m, dengan lima ruang

muat dan empat crane

Panamax, ditentukan oleh Panama canal’s lock chamber karena akan melalui

terusan Panama, dengan ketentuan lebar 32.26 metre, panjang 320.0 meter dan

tinggi 25.9 meter.

Capesize, terlalu besar untuk melintasi terusan suez dan panama sehingga harus

mengelilingi tanjung harapan atau cape horn untuk melakukan perjalanan antar

samudera.Capesize bulker merupakan kapal yang sangat special, 93%

muatannya adalah bijih besi dan batu bara.

Very large bulk carrier, gambar di bawah adalah Brge Stahl yang mempunyai

ukuran 364,768 DWT, panjang 343 meter, tinggi 65 meter, saratnya 23 meter,

merupakan bulk carrier terbesar di dunia.Kapal dengan ukuran seperti di atas

kebnyakan mengangkut bijih besi.

Berdasarkan jenisnya, terdapat 6 jenis tipe bulk carrier, diantaranya :

Basic bulk carrier, memiliki crane yang memungkinkan mereka untuk melakukan

bongkar muat di pelabuhan tanpa menggunakan peralatan yang ada di darat (biasanya

disediakan oleh pelabuhan).Basic bulk carrier dirancang untuk fleksibel berkenaan

dengan kargo mereka dapat membawa dan rute mereka dapat melakukan perjalanan.

(Foto: Sebuah bulker tradisional yang dilengkapi dengan crane.)

Combined carrier, membawa bijih tambang dan muatan curah secara

bersamaan, kemungkin juga dapat membawa minyak yang di tempatkan pada

wing tank.Combined carrier memerlukan desain khusus dan mahal. Kapal

tersebut banyak dijumpai pada tahun 1970, namun jumlah mereka menyusut

sejak tahun 1990.

Gearless Carrier, adalah bulkers tanpa crane atau konveyor. Kapal ini

bergantung sepenuhnya pada peralatan pantai atau port yang mereka kunjungi

untuk bongkar muat. Karena ukuran besar, mereka hanya dapat bersandar di

pelabuhan-pelabuhan besar dan maju. Penggunaan bulkers gearless menghindari

biaya instalasi, operasi, dan pemeliharaan crane.

Self Discharges, adalah bulker yang menggunakan conveyor belt (ban berjalan),

sehingga memungkinkan kapal tersebut untuk melakukan bongkar secara cepat

dan effisien.

15 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 16: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Lakers, adalah bulker yang dominan di Great Lakes, sering diidentifikasi dengan

memiliki sebuah rumah depan (forward house) yang membantu dalam transit

kunci. Beroperasi di air tawar, kapal ini mengalami kerusakan akibat korosi

jauh lebih sedikit dan memiliki umur lebih lama daripada kapal laut. Pada 2005,

ada 98 lakers dari 10.000 DWT atau lebih

BIBO atau "Bulk In Bags Out", adalah bulker yang secara khusus diperlengkapi

untuk mengemasi muatan saat proses loading berlangsung.Dalam satu jam,

kapal ini dapat mengemasi 300 ton gula curah ke dalam karung 50kg.

Ruang Muat

Volume ruang muat bergantung pada jenis muatan. Untuk payload yang sama,

volume muatan batu bara akan berbeda dengan volume yang dibutuhkan untuk

mengangkut gandum. Perbedaan volume ini digambarkan dalam sebuah koefisien ruang

muat yang biasanya disebut spesific volume, nilainya berbeda-beda untuk setiap jenis

muatan. Sebagai contoh:

1. tumbuh-tumbuhan = 58 ft3/ton

2. hasil tambang = 14 – 20 ft3/ton

3. batu bara = 48 ft3/ton

Karena muatannya yang sangat berat (membutuhkan volume displasmen yang

besar), maka kapasitas ruang muat kapal BC biasanya hanya terisi 30 – 40% dari

volume ruang muat keseluruhan.

Spesifik volume berbeda dengan stowage factor, stowage factor digunakan pada

kapal yang memerluka penataan tata letak muatan, misalnya kapal general cargo.

Stowage factor general cargo berkisar antara 1.2 – 1.7 m3/ton.

Kapal ini memiliki spesifikasi mengangkut muatan curah. Dikatakan curah

karena cara meletakkan muatan dengan cara mencurahkan/menuangkan butiran/biji-

bijian. Produk muatan yang berbentuk curah terdiri dari berbagai macam. Berdasarkan

jenis muatannnya kapal bulk carrier terbagi atas beberapa kelompok :

a. Grain carrier (biji tumbuh-tumbuhan), contohnya ;

Gandum

Jagung

Kedelai

16 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 17: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

b. Ore carrier (bijih tambang), contohnya ;

Besi

Chrom

Mangan

Bauksit

c. Coal carrier (disingkat : collier) atau muatan batu bara

d. Oil-ore carrier, muatan yang diangkut batu bara dan minyak secara bergantian

e. Coal-ore carrier, memuat batu bara dan bijih besi secara bergantian.

f. Berdasarkan ukuran bobot mati, tipe bulk carrier di bedakan menjadi :

Handy size BC berukuran 10000-35000 DWT

Handy max BC berukuran 35000-50000 DWT

Panamax BC berukuran 50000-80000 DWT

Capasize berukuran lebih dari 80000 DWT.

Berdasarkan spesifikasinya yang khusus, kapal bulk carrier memiliki

karakterisik umum yang menonjol. Beberapa ciri kapal bulk carrier adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki single deck. Kapal muatan curah tidak memerlukan deck tambahan di

ruang muat karena muatannya ditimbun begitu di atas pelat alas dalam kapal

hingga pada batas tertentu. Untuk itu konstruksi alas pada kapal bulk carrier

harus lebh diperkuat. 

2. Posisi kamar mesin di belakang kapal, alasan yang dipilih adalah :

3. Memiliki top side tank dan hopper side tank. Di pakai untuk mengurangi

pergeseran muatan.

4. Orientasi perencanaan kapal adalah  kapasitas muatan sebesar-besarnaya.

Namun ukuran kapal di batasi kedalaman pelabuhan. 

17 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 18: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Gambar Bulk Carrier

Besar ukuran kapal BC bergantung pada ukuran/kedalaman dermaga (port)

tujuan. Sebab bongkar muat bulk carrier harus merapat sedekat mungkin dengan

dermaga (maksimal 10 m). Berbeda dengan kapal tanker, bongkar muat kapal tanker

dapat dilakukan dari jaak yang jauh dari dermaga karena menggunakan pipa. Jaraknya

dapat berkisar antara 10 – 50 m.

Kapal Ore Carrier

Merupakan Kapal BC yang memiliki spesifikasi mengangkut hasil tambang /

bijih besi. Karena sangat berat, bijih besih hanya mengisi sebagian kecil dari volume

ruang muat (menumpuk di bagian bawah), sehingga berat muatan terpusat pada bagian

bawah kapal. Usaha menaikkan titik berat perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas

kapal. Beberapa cara yang dilakukan adalah:

a. Memasang top side tank dan diisi dengan air ballast. sedangkan hopper side

tank, mengurangi lebar alas ruang muat sehingga menyebab muatan mengunung

ke atas.

b. Memasang wing tank, tujuannya sama untuk mengurangi lebar ruang muat.

Selain itu pemasangan wing tank dapat berfungsi untuk mengangkut minyak

ketika kapal kembali ke dermaga awal. Sehingga lebih menguntungkan daripada saat

kapal kembali dengan keadaan kosong.

18 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 19: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Gambar Ore Carrier

Permasalahan yang terjadi pada kapal ore-oil carrier adalah bagaimana mengatur

sekat memanjang sedemikian sehingga sarat kapal ketika mengangkut ore sama dengan

sarat saat mengangkut minyak.

Spesific volume beberapa jenis muatan ore adalah :

1. Chrom SV = 0.28 – 0.34 m3/ton

SV = 10 – 12 ft3/ton

2. Besi  SV = 0.34 – 0.51 m3/ton

SV = 12 – 18 ft3/ton

3. Mangan SV  = 0.51 – 0.7 m3/ton

SV = 18 – 25 ft3/ton

4. Bauksit  SV = 0.9 – 1.27 m3/ton

SV = 35 – 45 ft3/ton

Spesific volume merupakan pangkat negatif satu dari masa jenis muatan.

FSO & FPSO

Pengertian

FPSO (Floating Production Storage and

Offloading) adalah kapal apung yang

digunakan oleh industri lepas pantai untuk

pengolahan dan penyimpanan minyak dan gas.

19 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 20: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Sebuah kapal FPSO dirancang untuk menerima minyak atau gas yang dihasilkan dari

platform bawah laut terdekat, melakukan proses produksi dan menyimpannya sampai

minyak atau gas dapat diangkut ke kapal tanker atau melalui jaringan pipa. FPSO lebih

disukai di daerah perbatasan lepas pantai karena mereka mudah untuk

menggunakannya, dan tidak memerlukan jaringan infrastruktur lokal untuk ekspor

minyak dan gas. FPSO bisa menjadi konversi dari kapal tanker minyak atau bisa

menjadi kapal yang dibangun khusus untuk aplikasi tersebut. Sebuah kapal yang

digunakan untuk menyimpan minyak hanya disebut sebagai floating storage dan

offloading vessel (FSO).

Cara Kerja

Minyak yang dihasilkan dari platform produksi lepas pantai dapat diangkut ke

daratan baik melalui pipa atau dengan kapal tanker. Ketika sebuah kapal tanker dipilih

untuk mengangkut minyak, perlu untuk mengumpulkan minyak dalam beberapa tangki

penyimpanan sedemikian rupa sehingga kapal tanker minyak tidak terus menerus

diduduki selama produksi minyak, dan hanya dibutuhkan satu kali minyak yang

memadai telah diproduksi untuk mengisi tanker.

Seringkali solusinya adalah kapal tanker minyak dinonaktifkan yang telah

dipreteli dan dilengkapi dengan fasilitas untuk dihubungkan ke mooring booy. Minyak

terakumulasi dalam FPSO sampai ada jumlah yang cukup untuk mengisi tanker, di

mana salah satu titik kapal tanker terhubung ke buritan unit FPSO.

Ada dua jenis utama FPSO, kapal tanker minyak yang dimodifikasi atau

bangunan baru yang dibangun untuk tujuan tersebut.FPSO designnya tergantung pada

daerah operasi. Di perairan tenang FPSO mungkin memiliki bentuk sederhana atau

mungkin kapal tanker yang dikonversi. Garis injeksi yang terhubung ke area kapal

disebut menara, yang bisa eksternal dan tergantung dari sisi FPSO di perairan tenang

seperti di Afrika Barat. Untuk lingkungan yang keras lebih mirip Laut Utara, sebuah

menara internal terletak di pusat dan di bawah FPSO dan kapal harus memiliki bentuk

yang halus. Ini untuk memposisikan diri ke arah angin dan mengurangi kekuatan

lingkungan di tambatan. Semua bentuk kapal FPSO di Laut Utara dibangun secara

permanen untuk ditambatkan.

FPSO juga mungkin jenis platform semi-

20 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 21: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

submersible dengan penyimpanan atau cylindrically berbentuk. Jenis ini adalah

ditambatkan dalam orientasi tetap.

FPSO Crystal Ocean moored at the port

Sebuah FPSO memiliki kemampuan untuk melaksanakan proses pemisahan

minyak yang ditempatkan pada sebuah platform minyak. Jika unit tidak memiliki

fasilitas tersebut itu adalah FSO (Floating Storage) dan unit Pembongkaran, dan akan

dioperasikan dalam hubungan dengan unit produksi seperti platform.

Specific Type

Sebuah floating storage dan offloading (FSO) adalah sebuah tempat

penyimpanan yang mengambang, yang merupakan FPSO disederhanakan tanpa

kemampuan untuk pengolahan gas atau minyak. Kebanyakan FSO merupakan

supertanker single hull tua yang telah dikonversi. Contohnya adalah Knock Nevis,

mantan Seawise Giant, kapal terbesar di dunia, yang telah dikonversikan ke FSO yang

akan digunakan di lepas pantai Qatar.

FPSO terbesar di dunia adalah Kizomba A, dengan kapasitas penyimpanan

sebesar 2,2 juta barel (350.000 m3). Dibangun dengan biaya lebih dari US $ 800 juta

oleh Hyundai Heavy Industries di Ulsan, Korea, dioperasikan oleh Esso Exploration

Angola (ExxonMobil). Terletak di 1200 meter (3940 ft) pada kedalaman air di blok

Deepwater 200 mil undang-undang (320 km) lepas pantai di Samudera Atlantik dari

21 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 22: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Angola, Afrika Tengah, beratnya 81.000 ton dan panjang 285 meter, lebar 63 meter, dan

32 meter tinggi (935 ft by 207 ft (63 m) dengan 105 ft).

Gambar

FPSO saat di

Laut Bebas

FPSO terkecil di dunia adalah Samudera Crystal, beroperasi di 137 m air di

Selat Bass antara Australia dan Tasmania pada Basker Manta Lapangan. Tipe ini disewa

oleh Roc Oil (berbasis di Sydney eksplorasi minyak internasional dan perusahaan

produksi) dari Rubicon Offshore dan dioperasikan atas nama mereka dengan AGR Asia

Pacific, saat ini memproduksi 5.000 bph.

FPSO pada kedalaman paling dangkal hanya 13 m , ex : Armada Perkasa di

bidang Okoro di Nigeria, Afrika Barat, untuk Afren Energi. Ini ditambatkan secara

permanen (orientasi tetap) menggunakan 100 mm, 150 mm dan 200 mm menghasilkan

DeepFlex penambah non-baja yang fleksibel dalam formasi lazy wave formation

(dengan berat dan pendistrbusian gaya apung) untuk mengakomodasi offset gerakan

besar di lingkungan yang ekstrim dan gelombang arus.

Keuntungan

FPSO sangat efektif di daerah terpencil atau di laut dalam di mana pipa dasar

laut tidak memerlukan biaya efektif. FPSO juga dapat menghubungkan pipa-pipa yang

jaraknya jauh yang berasal dari sumur minyak ke terminal darat. Mereka juga dapat

digunakan secara ekonomis di ladang minyak yang lebih kecil yang dapat habis dalam

beberapa tahun.

Ketika lading minyak telah habis, FPSO tersebut dapat dipindahkan ke lokasi

baru. Di daerah dari subjek dunia untuk siklon (Australia barat laut) atau gunung es

22 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 23: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

(Kanada), beberapa FPSO mampu melepaskan tambatan mereka / riser kubah untuk

keselamatan dalam keadaan darurat. Kubah (turret sinks) tenggelam di bawah

gelombang dan dapat terhubung kembali nanti.

23 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 24: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Contoh

kapal FPSO

Ciri-ciri FPSO

FPSO merupakan bangunan

pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai yang bersifat portable. Dalam artian

dapat berpindah – pindah. Adapun hasil pemisahan dari produk pengeboran adalah

crude oil, air dan gas.

Ciri-ciri umum FPSO/FSO adalah :

1. Konstruksi gading – gading lebih kuat daripada kapal dengan ukuran yang

sama, disebabkan danya beban di atas deck yang sangat besar berupa

equipment/pabrik produksi minyak dan gas.

2. Tempat akomodasi lebih besar, terdapat hampir sekitar 300 orang tinggal di

atasnya (lifing quarter).

3. FPSO diam di tengah laut saat beroperasi, sehingga sistem mooring harus

dirancang khusus.

4. FPSO dirancang untuk tahan segala cuaca dan kondisi

5. Tidak perlu dry dock dalam kurun waktu yang cukup lama (10 tahun Operasi)

6. Terdapat Gas power plant platform

7. Tangki penampungan berkapasitas 1 juta barels.

8. Terdapat metering platform

9. Terdapat boat landing.

10. Terdapat helideck untuk puma class helicopter.

11. Terdapat control room building.

Misi FPSO yaitu untuk memproduksi/memisahkan hasil pengeboran dan

menyimpannya di dalam tanki penyimpanan hingga lading minyak habis.

Dalam perhitungan konstruksi dan kekuatan kapal, ada bebearapa beban yang

dimasukkan dalam perhitungan,

1. Beban Gelombang

24 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 25: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

2. Angin

3. Kedalaman Air

4. Arus

5. Snow and Icing (untuk daerah dingin)

6. Marine Growth

7. Tanks Sloshing/Free Surface Area

8. Bow Slamming

9. Green Water/Deck Wetness.

Seiring dengan trend eksplorasi serta

eksploitasike wilayah frontier yang

didominasi wilayah offshore ke depan,

maka dipastikan operator migas akan

memerlukan banyak fasilitas marine untuk

menunjangnya. Di antaranya ialah

pembangunan platform baik untuk

pemboran maupun produksi, serta tentunya

aneka jenis kapal termasuk AHTS (Anchor handling tug supply) serta crew boat dan

service boat. Salah satu yang juga multak untuk dimiliki bagi operasi migas offshore

ialah FSO (Floating Storage Offloading).

FSO ini sebagai sarana tangki timbun

terapung berkapasitas besar untuk

menampung minyak mentah sembari

menunggu kedatangan tanker untuk

pemuatan ekspor.

Saat ini di wilayah lepas pantai

Indonesia telah beroprasi sekitar 14 unit

FSO dengan berbagai macam ukuran, baik bobot matinya (DWT) maupun kapasitas

tangkinya.

Kapasitasnya bervariasi mulai dari 262 ribu barrel sampai dengan lebih dari 1

juta barrel minyak mentah. FSO ini secara fisik menyerupai tanker namun diam di

tempat dan tidak untuk berlayar. Seiring dengan trend kegiatan migas ke wilayah

offshore, maka diperkirakan jumlah FSO ini akan terus bertambah ke depannya.

25 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 26: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

Adanya ketentunan Inpres No.5 th 2005 yang diperkuat UU Pelayaran No.17 th

2008, maka FSO termasuk sebagai fasilitas laut yang harus berbendera Indonesia

selambat-lambatnya pada tahun 2010. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang

mengingat masih mendominasinya bendera asing pada armada FSO yang beroperasi di

lepas pantai Indonesia.

Timber Carrier

Timber Carrier atau juga disebut

log carrier– kapal satu deck yang

dirancang untuk membawa kayu;

umumnya mempunyai kapasitas: 5,000-

20,000 t, kecepatan: 13-15 knot. Kapal

pengangkut kayu (timber carrier atau log

carrier) ialah kapal yang fungsinya

mengangkut kayu baik berupa kayu balok, kayu papan ataukah kayu gelondongan.

Sebagian muatan kayu yang

diangkut diletakkan di atas geladak dengan

jumlah ± 1/3 dari seluruh muatan yang

diangkut. Oleh karena itu konstruksi

geladak harus cukup kuat untuk menahan

muatan yang ada di geladak dan

dilengkapai alat pengikatan. Kelebihan dari

kapal pengangkut kayu adalah muatan yang diangkut di atas geladak akan menambah

daya apung cadangan, sehingga lambung timbul kapal pengangkut kayu relatif lebih

kecil dibandingkan kapal barang. Oleh karena itu dikatakan bahwa kapal pengangkut

kayu dianggap mempunyai free board khusus. Dalam menentukan / meperbandingkan

stabilitas harus dianggap muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu

bagian dari badan kapal.

Kapal Timber carrier memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :

26 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 27: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

1. Spesifik volume besar sehingga muatan kayu perlu dimuatkan di dalam hingga

diatas geladak kapal.

2. Muatan di atas geladak jumlanya ± 30 % dari volume muatan kayu seluruhnya

3. Muatan kayu diikat di atas geladak dan diikat kuat, dan dapat dianggap sebagai

bangunan atas, sehingga dapat menambah daya apung cadangan. Dengan

demikian akan mengurangi freeboard dan sarat bisa lebih dalam

4. Kamar mesin selalu di belakang

5. Selalu mempunyai forecastle dan poop selebar kapal, Alasannya adalah sebagai

cadangan gaya apung sehingga freeboard kapal timber kecil

Pada kapal timber carrier, hatch way cukup besar sehingga pada proses bongkar

muat dibantu oleh heavy derrick. Tutup palkah cukup kuat sehingga masih bisa di

muati. Terdapat penambahan ballast baik pada muatan penuh atau kosong yang

bertujuan untuk menjaga stabilitas kapal.

27 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701

Page 28: Resume Perancangan Kapal 2

Tugas Perancangan Kapal II

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Floating_Storage

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Timber carrier

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Oil Tanker

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bulk carrier

id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jenis_kapal http://kapalmania.blogspot.com/ http://infokapal.wordpress.com

28 Ibnu Hartomo Hakim – 4110 100 701