resume kompilasi sken 2.docx
TRANSCRIPT
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
1/51
RESUME BLOK 2
SKENARIO 2
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
VESALIUS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
2/51
SKENARIO
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan/ physical Growth menurut Doyle (2009), adalah peningkatan dalam ukuran tubuhyaitu tinggi badan, berat badan dan juga bertambah besarnya ukuran organ.
Perkembangan menurut Doyle (2009) menyatakan peningkatan fungsi dan kapabilitas seorang
anak. Dalam mempelajari perkembangan dapat dibagi atas beberapa kategori yang spesifik seperti
gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, perkembangan bahasa, sosial dan emosional.
2. Rekam Medik
Berkas yang berisi tentang catatan dan dokumen antara lain berisi identitas pasien, tindakan pelayanan,
pemeriksaan dokter yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
3. KMS
Kartu yang digunakan untuk mencatat berat badan bayi dan anak balita, setiap kali ditimbang secara
teratur pada tiap-tiap bulan. Berat badan dicantumkan dalam KMS dalam bentuk titik (.), disebut titik
berat badan. Titik - tiktik tersebut dirangkai sehingga membentuk grafik yang menunjukkan
pertumbuhan anak tersebut.
4. Imunisasi
Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.
5. Booster
Imunisasi dengan dosis yang lebih tinggi dari dosis sebelumnya untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat kekebalan anak.
6. Poli Anak
Balai pengobatan yang melayani pemeriksaan pada anak-anak yang mengalami sakit maupun konsultasi
dan penyediaan imunisasi bagi bayi dan anak.
7. Aktivitas Motorik
Gerak kasar halus dan kemandirian sosial yang berpengaruh terhadap tingkah laku.
8. Bayi
Manusia muda dari waktu kelahiran sampai berusia satu tahun
Ny. Ani membawa anaknya yang masih bayi, Karin yang berusia 9 bulan ke Poli Anak
suatu Rumah Sakit untuk diberikan imunisasi. Sebelum memberikan imunisasi,
dokter menimbang berat badan, mengukur panjang badan, dan lingkar kepala Karin.
Dokter mencatat data tersebut pada rekam medik dan KMS Karin. Dokter juga
mengamati aktivitas motorik Karin yang sudah bisa duduk sendiri dan memegangbiskuit. Dokter menyimpulkan Karin tidak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Setelah memberikan imunisasi, dokter menjelaskan bahwa imunisasi tambahan
dapat diberikan ketika Karin sudah balita dan boosterdiberikan pada usia sekolah.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
3/51
ANALISIS MASALAH
A. PERTUMBUHAN
1. Definisi
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran tubuh akibat multiplikasi sel yang dapat diukur (dengan
ukuran berat, panjang) atau bersifat kuantitatif dan menyangkut aspek fisik. Ciri-ciri pertumbuhan
antara lain :
1.
Akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan,tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
2. Akan terjadi perubahan proporsiyang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia
yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lamayang ada selama masa
pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu.
4. Akan terdapat ciri baruyang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya
rambut pada daerah aksila (ketiak), pubis atau dada.
2.
Tahapan pertumbuhan
1. Masa pranatal (konsepsilahir)
a. Masa mudigah/ embrio : konsepsi - 8 minggu
- 8 minggu : berat janin = 1 gram
panjang janin = 2,5 cm
b. Masa janin/ fetus : 9 minggu lahir
- 12 minggu : berat janin = 14 gram
panjang janin = 7,5 cm
- 16 minggu : berat janin = 100 gram
panjang janin = 17 cm
- 20 minggu : berat janin = 500 gram
- 28 minggu : berat janin = 1000 gram
panjang janin = 35 cm
- 8 bulan : berat janin =1500 gram
- 9 bulan : berat bayi = 3200 gram
panjang badan= 50 cm
lingkar kepala = 34 cm
2. Masa bayi ( 0 - 1 tahun)
a. Masa neonatal : 0 - 28 hari
- Masa neonatal dini : 0 - 7 hari
- Masa neonatal lanjut : 8 - 28 hari
b. Masa pasca neonatal : 29 hari - 1 tahun
- Kenaikan berat badan
7001000 gram/bulan pada triwulan I
500600 gram/bulan pada triwulan II
350450 gram/bulan pada triwulan III
250350 gram/bulan pada triwulan IV
- Perkiraan tinggi badan = 1,5 x TB lahir
- Lingkar kepala = 47 cm
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
4/51
- Gigi pertama tumbuh pada usia 59 bulan
- Pada usia 1 tahun terdapat 68 gigi susu
3. Masa pra-sekolah (1 - 6 tahun)
- Kenaikan berat badan = 2 kg per tahun
- Laju pertumbuhan (tinggi badan) berkurang cepat. Pada usia 4 tahun = 2 x TB lahir.
Pada usia 6 tahun = 1,5 x TB lahir
- Usia 2,5 tahun, 20 gigi susu telah tumbuh
-
Berat otak = 1100 gram
- Pertumbuhan berlangsung lebih lambat
4. Masa sekolah ( 6 - 18/20 tahun)
a. Masa pra-remaja : 6 - 10 tahun
b. Masa remaja : 8/10 - 18/20 tahun
- Masa remaja dini : 8/10 - 13/15 tahun
Pria : 10 - 15 tahun
Wanita : 8 - 13 tahun
- Masa remaja lanjut : 13/15 - 18/20 tahun
Pria : 15 - 20 tahun
Wanita : 13 - 18 tahun
3. Pertumbuhan fisik
1. Berat badan
- Lahir = 3250 gram
- 5 bulan = 2x BB lahir;
- 1 tahun = 3x BB Lahir
-2 tahun = 4x BB Lahir
- Prasekolah = naik + 2kg/tahun lalu konstan
- Prapubertas (pre-adolescent growth spurt) = naik 3-3,5 kg/th
- Remaja (adolescent growth spurt / pacu tumbuh)
laki-laki : 10-20 tahun
perempuan : 8 -18 tahun
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
5/51
Penjelasan : Kurva menunjukkan laju kenaikan berat badan laki-laki dan perempuan. Pada
mulanya, laju kenaikan mengalami penurunan. Lalu, sekitar umur 8 tahun bagi perempuan dan
10 tahun bagi laki-laki terjadi pertambahan laju kenaikan sebesar 3-3,5 kg. Masa ini disebut
pacu tumbuh pra-adolesen. Kemudian, terjadi pertambahan kenaikan (pacu tumbuh adolesen)
pada sekitar umur 12 tahun bagi perempuan dan 13 tahun bagi laki-laki. Puncak pertumbuhan
terjadi pada umur 18 tahun (perempuan) dan 20 tahun (laki-laki).
Rumus Behrman (1992)Perkiraan Berat badan :
2. Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir
adalah 50 cm. Secara garis besar,
tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
- 1 tahun=1,5 x TB lahir
- 4 tahun =2 x TB lahir
- 6 tahun = 1,5x TB setahun
- 13 tahun = 3x TB lahir
-
Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
Lahir : 3,25 kg
312 bln :2
9)( bulanUmur
16 tahun : 82)( tahunUmur
612 tahun :2
57)( tahunUmur
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
6/51
Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak pra-sekolah adalah 6-8 cm/tahun. Kemudian pada
masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki dan
perempuan. Anak perempuan umumnya memulai pacu tumbuh tinggi badan adolesennya kira-
kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-
laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Rata-rata laju
pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per
tahun pada anak perempuan.
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetic berdasarkan data tinggi badan
orang tua dengan asumsi bahwa semua tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sbb
(dikutip dari Titi, 1993) :
TB anak perempuan = cmibuTBcmayahTB
5,8
2
)13(
TB anak laki-laki = cmayahTBcmibuTB
5,82
)13(
Perubahan proporsi tubuh
Janin (2 bulan) : ukuran panjang kepala hampir sama dengan panjang badan ditambah
tungkai bawah.
Neonatus: titik tengah tinggi badannya adalah setinggi umbilicus.
Dewasa : titik tengah tinggi badannya adalah setinggi simfisis pubis.3. Lingkar Kepala
Umur Lingkar Kepala
Pada waktu lahir 34 cm
6 bulan 44 cm
1 tahun 47 cm
2 tahun 49 cm
Dewasa 54 cm
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.
Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6 bulan
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
7/51
pertama setelah lahir. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu
pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja
Pertumbuhan tercepat : trimester III (hamil) s/d 5-6 bulan. Sehingga pada waktu lahir berat
otak bayi = berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai2/3 jumlah sel otak
dewasa.
4.
Gigi- 5-9 bln = muncul pertama
- 1 thn = 6-8 gigi susu
- 2 thn = 14-16 gigi susu (+8)
- 2,5 th = 20 gigi susu
- Erupsi Gigi
Molar pertama 6-7 tahun
Insisor 7-9 tahun
Premolar 9-11 tahun
Kaninus 10-12 tahun
Molar Kedua 12-16 tahun
Molar Ketiga 17-25 tahun
5. Jaringan Lemak
- Pertambahan jumlah sel lemak meningkat : trimester III (hamil) s/d pertengahan masa
bayi (6 bln)
- Berkurang : 6 thn
- Bertambah lagi : perempuan = 8 thn ; laki-laki = 10 thn
4. Pola pertumbuhan
1. Pola pertumbuhan fisik terarah
a. Chefalocaudal (arah kepala sampai ekor)
b. Proximodistal (dari yang dekat dengan sumbuh tubuh ke yang menjauh dari sumbu
tubuh)
2. Pola perkembangan dari umum ke khusus, menggerakkan daerah atau bagian yang lebih umum
ke yang khusus. Contohnya untuk mengacung, dengan mengangkat tangan terlebih dari
kemudian menggerakkan jari.
3.
Tahap perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan, pola ini mencerminkan
tanda khusus pada tahapan perkembangan.
4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh proses belajar, karena proses belajar ini turut
mempengaruhi proses perkembangan.
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola yaitu :
1. Pola umum (General pattern) ; Yang khas adalah pertumbuhan TB Sampai usia 2 th
pertambahan TB cepat, setelah itu stabil, mulai pubertas cepat lagi sampai akhir pubertas,
tulang panjang, otot skelet (pada neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat
badan), sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, dan volume darah.
2. Pola neural (Brain & head pattern) ; Paling cepat dibanding yang lain, mulai intra uterin sampai
tahun-tahun pertama. kehidupan bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
8/51
dan telinga berlangsung sejak dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa, pada umur 2
tahun 75% dan pada umur 10 tahun sudah 95% berat otak dewasa).
3. Pola limfoid (Lymphoid pattern) ; Organ limfoid mengalami puncak pertumbuhan pada usia 12
th, setelah itu menurun Anak masa pubertas lebih kuat daya tahan tubuhnya.
4. Pola genital (Reproductive pattern) ; Sebelum pubertas sangat lambat, masa pubertas terjadi
percepatan pertumbuhan yg luar biasa.
(Soetjiningsih.2012.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC)
5. Penilaian pertumbuhan
Penilaian pertumbuhan fisik menggunakan ukuran antropometrik. Untuk penilaiannya dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Tergantung umur (age dependence)
- Berat badan (BB) terhadap umur
- Tinggi badan (TB) terhadap umur
- Lingkar kepala (LK) terhadap umur
- Lingkar lengan atas (LLA) terhadap umur
Kendala yang ditemukan dalam penilaian ini adalah susahnya menentukan umur anak
dengan tepat, karena tidak semua anak memiliki catatan tanggal lahirnya.
2. Tidak tergantung umur
- BB terhadap TB
- LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference measuring stick) Lainlain:
LLA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit pada trisep, subskapular,
abdominal dibandingkan dengan baku
Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik
1.
Ukuran antropometrik
2. Gejala/tanda pada pemeriksaan fisik (pengukuran panjang badan, berat badan, lingkar
kepala, dan lain-lain)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
9/51
3. Gejala/tanda pada pemeriksaan laboratorium (perbedaan eritrosit orang dewasa dengan
anak)
4. Gejala/tanda pada pemeriksaan radiologis (pemeriksaan umur tulang, biasanya dilakukan
kalau ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan)
Cara menentukan pertumbuhan fisik anak
1. Anamnesis
Untuk memperoleh informasi tentang tumbuh kembang anak selama dalam kandungan,
keadaan waktu lahir termasuk berat badan dan tinggi badan, kecukupan makanan,
penyakit/kelainan yang diderita, keadaan fisik kedua orang tuanya termasuk berat badan dan
tinggi badannya.
2. Pemeriksaan fisik
Untuk memperoleh kesan klinis tentang tumbuh kembang anak dengan informasi tentang
gejala/tanda tumbuh kembang. Misalnya apakah ada gejala klinik yang mengarah ke suatu
sindrom tertentu, apa ada edema, dan lain-lain.
3. Pemeriksaan penunjang
Terdiri atas:
- Pemeriksaan antropometri
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan radiologic sesuai keperluannya
B. PERKEMBANGAN
1. Definisi
Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur sebagai hasil dari proses pematangan yang ditandai dengan proses diferensiasi dari sel,
jaringan, organ dan sistem organ yang berkembang. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku.
2. Tahapan perkembangan
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
10/51
Dari lahir sampai 3 bulan
- Belajar mengangkat kepala
- Belajar mengikuti obyek dengan matanya
- Melihat ke muka orang dengan tersenyum
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
- Mengenali ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
- Menahan barang yang dipegangnya
- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Dari 3 sampai 6 bulan
- Mengangkat kepala 900dan mengakat dada dengan bertopang tangan
- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
- Menaruh benda-benda di mulutnya
- Berusaha mem[erluas lapangan pandangan
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Dari 6 sampai 9 bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat tengkurep dan berbalik sendiri
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
11/51
- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
- Memegang benda kecil dari ibu jari dan jari telunjuk
- Bergembira dengan melempar benda-benda
- Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
- Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan kepada orang asing/lain
- Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
Dari 9 sampai 12 bulan
- Dapat berdiri sendiri tanpa ibantu
- Dapat berjalan dengan dituntun
- Menirukan suara
- Mengulang bunyi yang didengarnya
- Belajar menyatakan satu atau dua kata
- Memperlihatkan minta yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa
saja dan memasukan benda-benda ke mulutnya
- Berpartisipasi dalam permainan
Dari 12 sampai 18 bulan
- Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- Menyusun 2 atau 3 kotak
- Dapat mengatakan 5-10 kata
- Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
Dari 18 sampai 24 bulan- Naik turun tangga
- Menyusun 6 kotak
- Menunjuk mata dan hidungnya
- Menyusun 2 kata
- Belajar makan sendiri
- Menggambar garis di atas kertas atau pasir
- Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
- Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
-
Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Dari 2 sampai 3 tahun
- Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
- Membuat jembatan dengan 3 kotak
- Mampu menyusun kalimat
- Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
- Menggambar lingkaran
- Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
Dari 3 sampai 4 tahun
- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
12/51
- Berjalan dengan jari kaki
- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
- Menggambar garis silang
- Menggambar orang hanya kepala dan badan
- Mengenai 2 atau 3 warna
- Bicara dengan baik
- Menyebut namanya, jenis kelamin, dan umurnya
-
Banyak bertanya
- Bertanya bagaimana anak dilahirkan
- Mengenali sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang
- Mendengarkan cerita-cerita
- Bermain dengan anak lain
- Menunjukan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
- Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
Dari 4 sampai 5 tahun
- Melompat dan menari
- Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
- Menggambar segi empat dan segi tiga
- Pandai bicara
- Dapat menghitung jari-jarinya
- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
- Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
- Minat kepada kata baru dan artinya
- Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
-Mengenali 4 warna
- Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
- Menaruh minat kepada aktivitas orag dewasa
Usia 56 tahun
- Berjalan lurus.
- Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
- Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap.
- Menangkap bola kecil dengan kedua tangan gambar.
- Menggambar segi empat.
- Mengerti arti lawan kata.
- Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.
- Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
- Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10.
- Mengenal warna-warni.
- Mengungkapkan simpati.
- Mengikuti aturan permainan .
- Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
Usia 6 - 7 tahun
- Membaca seperti mesin.
- Mengulangi tiga angka mengurut ke belakang.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
13/51
- Membaca waktu untuk seperempat jam.
- Anak wanita bermain dengan wanita.
- Anak laki-laki bermain dengan laki-laki.
- Cemas terhadap kegagalan.
- Kadang malu atau sedih.
- Peningkatan minat pada bidang spiritual.
Usia 8 - 9 tahun
- Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat.
- Menggunakan alat-alat.
- Peralatan rumah tangga.
- Ketrampilan lebih individual.
- Ingin terlibat dalam segala sesuatu.
- Menyukai kelompok dan mode.
- Mencari teman secara aktif.
Usia 10 - 12 tahun
- Pertambahan tinggi badan lambat.
- Pertambahan berat badan cepat.
- Perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak.
- Mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri.
- Memasak, menggergaji, dan mengecat.
- Menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu.
- Membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu.
-Teman sebaya dan orang tua penting.
- Mulai tertarik dengan lawan jenis.
- Sangat tertarik pada bacaan dan ilmu pengetahuan.
Usia 12 - 18/20 tahun (Remaja)
- Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi.
- Mencoba nilai-nilai yang berlaku.
- Pertambahan maksimum pada tinggi dan berat badan.
- Stres meningkat terutama saat terjadi konflik.
-
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk.- Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), dan kesukaan seksual
mulai terlihat.
- Menyesuaikan diri dengan standar kelompok.
- Anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian dan make-
up.
- Hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua.
- Takut ditolak oleh teman sebaya.
- Pada akhir masa remaja mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identi-tas seksual
terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting,
emosi lebih terkontrol, dan membentuk hubungan yang menetap.
Usia 20 - 40 tahun (Dewasa Muda)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
14/51
- Gaya hidup personal berkembang.
- Membina hubungan dengan orang lain.
- Ada komitmen dan kompetensi.
- Membuat keputusan tentang karir, pernikahan, dan peran sebagai orang tua.
- Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia dan kebiasaan berpikir rasional
meningkat.
- Pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat.
Usia 40 - 65 tahun (Dewasa Menengah)
- Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak
meninggalkan rumah.
- Anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah.
- Dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dll.
- Waktu untuk bersama lebih banyak.
- Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous
age).
Usia 65 ke Atas
- Young-old(tua-muda), 65-74 tahun
Beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan
perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
- Middle-old(tua-menengah), 75-84 tahun
Diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan
sensori, dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
-Old-old(tua-tua), 85 tahun ke atasTerjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.
3. Teori perkembangan
Menurut Bloom, ranah kognitif memiliki tahapan sbb :
1. Mengingat
2. Memahami
3. Menganalisa
4. Menciptakan kreativitas
4. Ciri perkembangan
1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan system reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin
2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat
terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau bagian proksimal menuju distal
3. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan yang sempurna
4.
Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian yang berbeda5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahap
perkembangan harus melewati tahap demi tahap.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
15/51
5. Aspek perkembangan
1. Perkembangan motorik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan perubahan pada tubuh, otak,
kapasitas sensorik dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada
tubuh/fisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan
otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari
tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya
adalah kematangan. 4 aspek perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock,
1956) antara lain sebagai berikut :
a. Sistem syaraf (perkembangan kecerdasan dan emosi)
b. Otototot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)
c. Kelenjar Endokrin (perubahanperubahan pola tingkah laku baru)
d. Struktur fisik/tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)
Merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Gerakan ini hasil interaksi
kompleks dari berbagai sistem tubuh yang dikontrol otak.
a. Perkembangan motorik kasar.
Gerakan motorik kasar ialah gerakan yang melibatkan sebagian besar dari kegiatan tubuh
dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot besar. Perkembangan
ini dipengaruhi oleh proses kematangan anak sehingga mengakibatkan laju
perkembangan tiap anak berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan kematangan tiap anak
tidaklah sama. Misalnya: duduk tanpa dibantu, merangkak, bangkit, dan berdiri tanpa
dibantu, berlari dan melompat.
b. Perkembangan motorik halus.
Yaitu gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh
otot-otot kecil. Biasanya tidak begitu memerlukan tenaga, tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat. Perkembangan ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan
berlatih.
Misalnya: menjangkau, mencekam, memasukan benda ke mulut, mengenal benda dengan
menggunakan jempol dan satu jari, memindahkan benda dari tangannya, menulis,
menggunting, menyusun balok dan lainnya.
2. Perkembangan Komunikasi
Perkembangan komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu
a. Perkembangan komunikasi pasif.
Yaitu kemampuan anak untuk mengerti isyarat dalam pembicaraan dan komunikasinya
dengan orang lain. Misalnya: menengok ke arah sumber bunyi, menghentikan kegiatan
kalau mendengar ada kata perintah, memberikan reaksi yang berbeda terhadap macam-
macam jenis suara, dan lainnya.
b. Perkembangan komunikasi aktif.
Yaitu kemampuan anak untuk mengungkapkan keinginan dan perasaan dalam bentuk
kata-kata. Misalnya, membuat bunyi-bunyi seperti tangisan, mengulangi bunyi
(mengoceh) kalau sedang sendiri atau diajak bicara, mencoba meniru bunyi menurut
kemampuan anak, dan lainnya.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
16/51
3. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif ini nampak pada kemampuan dalam menerima, mengolah, dan
memahami informasi-informasi yang sampai. Berkaitan dengan perkembangan berbahasa
(lisan dan isyarat), memahami kata dan berbicara.
Menurut PIAGETperkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:
a. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak.Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena didorong
oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya. Dalam usia ini mereka belum
mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah menangis.
b. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena ia tidak bisa
melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk
meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai
mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis .
c.
Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)
Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat bermain dalam kelompok
dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-
hal yang sistematis.Namun dalam menyampaikan berita Injil harus diperhatikan
penggunaan bahasa
d. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)
Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah
mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehingga tidak
perlu menggunakan alat peraga. Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalah harus
menyediakan waktu untuk dapat memahami pergumulan yang sedang mereka hadapi
ketika memasuki usia pubertas.
4. Perkembangan psikoseksual
Ada 6 tahap perkembangan psikoseksual (menurut Sigmud Freud) :
a. Fase Oral (0-1 tahun)
Rasa nikmat terletak pada mulut
Semua benda dimasukkan ke mulut
b. Fase Anal (1-3 tahun)
Rasa nikmat di sekitar dubur Merasakn nikmat bila sedang BAB
c. Fase Uretral
Fase transisi anal-falik
Merasa nikmat bila BAK
d. Fase Falik (3-6 tahun)
Merasa nikmat bila memainkan alat kelaminnya
Merupakan dasar terbentuknya identitas gender
e. Fase Laten (7-12 tahun)
Laten = tempat nikmat tidak ada
Pematangan fungsi ego dan menutup fase falik
f. Fase Genital (12 tahun ke atas)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
17/51
Tempat nikmat pada alat kelamin
Merasakan nikmat bila berhubungan seks atau masturbasi
5. Perkembangan Kecerdasan
Kecerdasan ini mengandung makna kemampuan daya ingat, daya tangkap seorang anak pada
umur tertentu. Anak yang pandai akan cepat tanggap dalam membandingkan dan
membedakan ide. Kemampuan kecerdasan anak ini, apabila tidak terlaksana pada waktunya,
akan menimbulkan kesukaran pada diri anak. Misalnya: mengikuti benda bergerak dengan
mata, mengikuti gerakan dan perbuatan, mengenal orang berbeda-beda, memberikan reaksi
pada orang yang belum dikenal dengan menangis atau menatap terus-menerus, dan lainnya.
6. Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman,
berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak
sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang
berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak
mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi. Pengaruh emosi
terhadap perilaku dan perubahan fisik individu :
a. Memperkuat semangat bila merasa senang atas suatu keberhasilan.
b. Melemahkan semangat apabila timbul rasa kekecewaan karena suatu kegagalan.
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila individu dalam keadaan
gugup.
d. Terganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati
7. Perkembangan Attachment
Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J. Bowlby tahun 1958
untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak. Kebanyakan ahli psikologi
perkembangan mempercayai bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi
pembentukan kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J. Bowlby, pentingnya
attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara
Umur Umur ekspresi emosi
01 bulan
3 bulan
34 bulan
4 bulan
47 bulan
59 bulan
18 bulan
Senyuman sosial
Senyuman kesenangan
Kehati-hatian
Kelurahan
Kegembiraan, kemarahan
Ketakutan
Malu
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
18/51
naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu keterikatan. Ada 4 tahap perkembangan
attachment pada bayi :
Tahap indiscriminatesosibility(0-2 bulan),
Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan atau menerima
dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
Tahap attachmentis the makin(2-7 bulan),
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang
yang lebih dikenal.
Tahap specific, clear-cut attachment(7-24 bulan),
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan
akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah
dengannya.
Tahap goal-c0oordination partenerships(24- seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak
merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya dalam jangka
waktu yang lama.
6. Penilaian perkembangan
Tujuan dari penilaian perkembangan anak adalah agar para tenaga kesehatan:
1. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal hal lain yang merupakan resiko
terjadinya kelainan perkembangan tersebut.
2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan konseling
genetik.
3.
Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke senter yang lebih tinggi.
Menurut Franken Burk dkk (1981)dalam DDST (Denver Development Screening Test)
menyatakan bahwa ada 4 parameter untuk menilai perkembangan anak, yaitu:
a. Personal Social (Kepribadian/Tingkah laku)
b. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
c. Language (Bahasa)
d. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar)
Dimana dalam menentukan parameter tersebut di lakukan beberapa test perkembangan
diantaranya:
a. Test intelegensi individual (IQ)
b. Test prestasi
c. Test psikomotorik
d. Test proyeksi
e. Test perilaku adaptif
Menurut Vineland, terdapat 8 kategori indikator menentukan skala maturitas (tingkatperkembangan), yaitu:
1. self-help general (mampu menolong dirinya sendiri), ex: menali tali sepatu
2. self-help eating (mampu makan sendiri)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
19/51
3. self-help dressing (mampu berpakaian sendiri)
4. self-direction (mampu memimpin dirinya sendiri), ex: mengatur keuangan dan mampu
bertangung jawab.
5. occupation (mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya sendiri), ex: menggunting
6. comunication, ex: bercerita, menjelaskan.
7. locomotion (gerakan motorik), ex: bergerak kemanapun yang dia inginkan.
8. socialization (mampu bersosialisasi), ex: berteman, berkompetisi.
Penilaian Perkembangan balita juga dibagi menjadi 7 aspek perkembangan seperti pada buku
petunjuk PROGRAM BKB (BINA KELUARGA DAN BALITA) perkembangan:
1. Tingkah laku social
2. Menolong diri sendiri
3. Intelektual
4. Gerakan motorik halus
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
7. Gerakan motorik kasar
C. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam pencapaian hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Melalui instruksi genetic, dapat ditentukan kualitas pertumbuhan anak. Yang termasuk
factor genetic antara lain berbagai factor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku
bangsa.
2.
Faktor LingkunganLingkungan merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau tidak potensi bawaan.
Lingkungan yang cukup baik akan mendukung tercapainya potensi bawaan, begitu juga
sebaliknya. Lingkungan yang dimaksudkan adalah lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial yang
terbagi menjadi lingkungan pranatal (sebelum kelahiran) dan lingkungan post natal (setelah
kelahiran).
Faktor Lingkungan Pranatal
Masa pranatal dihitung sejak awal terjadinya konsepsi sampai masa kelahiran. Beberapa
faktor yang mempengaruhi, antara lain :
a.
Gizi ibu pada waktu hamilNutrisi yang diberikan ibu pada janinnya di dalam kandungan cukup berpengaruh pada
kesehatan bayi. Jika sebelum terjadi kehamilan ataupun saat hamil ibu mengalami
kekurangan gizi, itu akan berpotensi untuk melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir
rendah), pertumbuhan otak bayi terhambat, dam lain sebagainya, begitu pula
sebaliknya.
b. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi
yang dilahirkan. Demikian pula pada posisi janin dalam uterus dapat mengakibatkantalipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau karnio tabes.
c. Toksin/ zat kimia
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
20/51
Masa oraganogenesis merupakan masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen.
Obat-obatan dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kelainan bawaan. Rokok dan
minuman beralkohol sering menyebabkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, lahir
cacat, atau retardasi mental. Sedangkan keracunan logam berat pada ibu hamil, dapat
menyebabkan mikrosevali dan palsi serebralis.
d. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah somatotropin,hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip
insulin (Insuline like growth factors/ IGFs)
e. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian
janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.
f. Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (Toxoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex).
g. Stres
Stres yang dialami ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin seperti
kelainan cacat bawaan, atau kelainan kejiwaan, dan lain-lain
h. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, bahkan
lahir mati
i.
Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin karena gangguan plasenta menyebabkan berat badan lahir
rendah
Faktor Lingkungan Post Natal
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum antara lain
a. Faktor Biologis
Ras/ suku bangsa
Dalam perkembangan sel somatik, ras Eropa mempunyai pertumbuhan sel somatik
yang lebih cepat daripada ras Asia
Jenis Kelamin
Laki-laki dikatakan lebih sering sakit dibanding perempuan, tetapi hingga saat ini
belum diketahui alasan mengapa demikian
Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita. Karena pada masa itu, anak masih
sangat rentan terhadap berbagai macam panyakit dan masa balita juga dasar
pembentukan kepribadian anak
Gizi
Makanan dengan nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
21/51
Perawatan kesehatan
Perawatan anak tidak hanya dilakukan saat anak sakit, tetapi pemerikasaan harus
dilakukan secara rutin, seperti yang dilakukan di posyandu.
Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya.
Fungsi metabolisme
Kebutuhan nutrisi pada anak harus tepat dan diperhitungkan, karena sistem
pecernaan dan metabolismenya masih berbeda dengan sistem orang dewasa
Hormon
Hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak antara lain
somatotropin atau Growth Hormon, tiroid, hormon sex, insulin, IGFs, dan hormon
yang dihasilkan kelenjar adrenal.
b. Faktor Fisik
Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerahMusim kemarau yang panjang/ bencana alam
menyebabkan petani gagal panen, sehingga bahan
pangan menjadi terbatas.
Sanitasi
Kebersihan perorangan ataupun lingkungan memegang
peranan penting dalam timbulnya penyakit. Penyakit
yang timbul karena lingkungan yang kotor antara lain
diare, demam berdarah, tifus, hepatitis, dan lainsebagainya.
Keadaan rumah
Keadaan rumah yang layak, memiliki konstruksi
bangunan yang tidak membahayakan penghuninya.
Ventilasi dan cahaya cukup, serta tidak terlalu padat
penghuni.
Radiasi
Radiasi yang tinggi dapat mengganggu tumbuh
kembang anak.
c. Faktor Psikososial
Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang stimulasi.
Motivasi belajar
Motivasi belajar harus ditanamkan sejak dini, dengan memberikan
lingkungan yang kondusif.
Ganjaran atau hukuman yang wajar
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
22/51
Jika anak berbuat benar, maka kita wajib memberikan ganjaran,
misalnya pujian, ciuman, dan lain sebagainya. Sedangkan jika anak
melakukan kesalahan, hukuman yang diberkan harus hukuman
yang wajar dan objektif. Bukan hukuman untuk melampiaskan
kemarahan.
Kelompok sebaya
Untuk membentuk hubungan sosialisasi, anak memerlukan teman
yang sebaya. Orang tua juga harus berperan untuk memantau
dengan siapa anaknya bergaul.
Stres
Stres pada anak akan membuat seorang anak menjadi rendah diri,
terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan lain-lain.
Sekolah
Dengan adanya program pemerintah wajib belajar 9 tahun
diharapkan seluruh anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang
layak, sehingga taraf hidupnya juga akan meningkat.
Cinta dan kasih sayang
Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan adil dari orang
tuanya. Tetapi jangan berlebihan, karena akan membuat anak
menjadi manja, kurang mandiri, dan lain-lain.
Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan
menimbulkan keakraban dalam keluarga.
d. Faktor keluarga dan adat istiadat
Pekerjaan/ pendapatan keluarga
Pendapatan yang memadai akan menunjang kebutuhan tumbuh
kembang anak.
Pendidikan ayah/ibu
Orang tua yang dapat menyerap informasi dengan baik mengenai
tumbuh kembang anak, akan diterapkan pada kehidupannya.
Jumlah saudara
Banyaknya jumlah anak pada anggota keluarga, apalagi dengan
jarak yang cukup dekat mengakibatkan berkurangnya kasih sayang
yang didapatkan seorang anak.
Jenis kelamin dalam keluarga
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
23/51
Pada masyarakat tradisional, anak laki-laki lebih mendapatkan
perhatian
Stabilitas rumah tangga
Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga juga mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
Kepribadian ayah/ibu
Kepribadian yang terbuka tentu berbeda pengaruhnya terhadap
perkembangan anak, daripada kepribadian yang tertutup.
Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu
Adat istiadat dan segala peraturan di suatu daerah akan
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Agama
Pengajaran agama harus ditanamkan sejak dini, sehingga akan
membentuk anak dengan kepribadian yang baik.
Urbanisasi
Salah satu dampak urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala
permasalahannya.
Kehidupan politik
Kehidupan politik dalam masyarakat akan mempengaruhi prioritaskepentingan anak, anggaran, dan lain-lain.
D. NUTRISI
1. JENIS NUTRISI
Nutrisi dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Makronutrien: karbohidrat, protein, lemak
Mikronutrien: vitamin, mineral
a.
KarbohidratJenis karbohidrat yang sebaiknya diberikan adalah jenis laktosa, bukan
sukrosa. Karena laktosa bermanfaat untuk saluran pencernaan bayi berupa
pembentukan flora yang bersifat asam dalam usus besar sehingga
penyerapan kalsium meningkat dan penyerapan fenol dapat dikurangi. Pada
ASI dan sebagian besar susu formula, laktosa memang menjadi sumber
karbohidrat utama. Sumber kalori pesokan karbohidrat diperkirakan sebesar
40 50% yang sebagian besar dalam bentuk laktosa. Karbohidrat Tersusun
atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), sepertiselulosa, pektin, serta lignin.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
24/51
Fungsi:
Sumber energi.
Menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.
Berperan dalam metabolisme tubuh.
Pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
b. Protein
Dihitung berdasarkan jumlah kebutuhan untuk tumbuh kembang dan jumlah
nitrogen yang hilang. Mutu protein bergantung pada mudah / tidaknya
dicerna dan diserap, serta komposisi asam amino di dalamnya. Protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur serta fosfor.
Fungsi:
Pertumbuhan dan perbaikan sel.
Mengatur keseimbangan osmosis ion-ion dalam tubuh.
Dengan gugus prostetik membentuk hemoglobin, protein inti,
glikoprote-in, dan lipoprotein.
Sebagai enzim, hormon, bahan pernapasan seluler, dan antibodi.
Sebagai sumber tenaga.
Terdapat 44 macam asam amino yang sudah dikenal. Ada 9 macam asam
amino yang essensial bagi bayi, yaitu treunin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan hitidin. Arginin, sistin, dan tausin
essensial untuk bayi BBLR.
c. Lemak
Air susu ibu memasok sekitar 40 50 % energy sebagai lemak. Lemak
minimal harusnya menyediakan 30 % energy, yang dibutuhkan bukan saja
untuk mencukupi kebutuhan energy, tetapi juga untuk memudahkan
penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang larut dalam lemak, kalsium,
serta mineral lain, dan juga untuk menyeimbangkan diet agar gizi lain tidak
terpakai sebagai sumber energy. Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya
dalam bentuk tak jenuh ganda, yang biasanya dalam bentuk asam linoleat
yang juga merupakan asam lemak esensial. Lemak terdiri atas karbon,
hidrogen dan oksigen.
Fungsi:
Penyimpan energi.
Transportasi metabolik sumber energi.
Sumber zat untuk sintesis bagi hormon, kelenjar empedu, serta
menunjang proses pemberian signal transducing. Struktur dasar dari membran sel.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
25/51
d. Vitamin
Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu:
Vitamin larut lipid : A,D,E,K
Vitamin larut air: B, C
e. Mineral
Jika asupan mineral tidak mencukupi, akan terjadi defisiensi. Jika asupannya
berlebihan maka akan menjadi racun. Contoh dari mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh yaitu kalsium, natrium, kalium, yodium dan besi. Mineral yang
terutama dibutuhkan oleh anak-anak adalah:
Magnesium: untuk perkembangan, relaksasi otot, membangun tulang
yang kuat, menjaga saraf dan otot berfungsi dengan baik, dan
membantu anak-anak cukup tidur malam.
Seng atau zinc: untuk perkembangan otak dan saraf, membangun
sistem kekebalan tubuh yang kuat, pertumbuhan yang tepat,
metabolisme karbohidrat, keseimbangan gula darah, perkembangan
seksual yang normal, seta membantu mencegah depresi dan jerawat.
Kalium:menjaga jantung, otot dan saluran pencernaan.
2. WAKTU PEMBERIAN NUTRISI
Cara memberi makan anak menurut Buku Kesehatan Ibu dan Anak oleh
Kementrian Kesehatan RI
1. Umur 0-6 Bulan
- Hanya berikan ASI
- Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kuning
(kolostrum)
-Susui bayi sesering mungkin setiap bayi menginginkan, paling
sedikit 8 kali sehari
- Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
2. Umur 6-8 Bulan
- Terus berikan ASI sesering mungkin
- Mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang lumat
contohnya bubur susu dan bubur tim yang dibuat 2-3kali sehari 2-
3 sendok makan secara bertahap bertambah hingga mencapai
gelas atau 125 cc setiap kali makan
-Berikan makanan selingan 1-2 kali sehari (jus buah, biskuit)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
26/51
3. Umur 9-11 Bulan
- Terus berikan ASI
- Berikan MP-ASI yang lebih padat dan mudah ditelan anak
contohnya bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek 3-4 kali sehari
4.
Umur 1-2 Tahun- Terus berikan ASI
- Makanan keluarga 3-4 kali sehari
- Makanan selingan yang dicincang atau dihaluskan bila perlu 2 kali
sehari
5. Umur 2-3 Tahun
- Tambahkan porsinya menjadi piring
- Lanjutkan beri makan makanan orang dewasa
- Beri makanan selingan 2 kali
Waktu pemberian makan (buku tumbuh kembang anak)
Usia 0-6 bulan
ASI Ekslusif
Tidak diberi makanan tambahan
ASI diberikan sesuai dengan keinginan anak
Usia 7-12 bulan
mulai diberi makanan tambahan
tekstur disesuaikan dengan keadaan gigi anak
makanan dengan gizi seimbang
Usia >12 bulan
makanan dengan gizi seimbang
makanan seperti orang dewasa
intensitasnya sedikit tapi sering
Jadwal pemberian makanan bayi berdasarkan Rekomendasi IDAI (Ikatan
Dokter Anak Indonesia.
a. 0-6 bulan ASI eksklusis
b. 6-9 Bulan (Bertahap)
-Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
- Pukul 08.00 (makan pagi) Bubur nasi tim
- Pukul 10.00 Buah segar/Biskuit
- Pukul 12.00 (makan siang) Bubur nasi tim
- Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI
- Pukul 16.00 Buah segar/biskuit
- Pukul 18.00 (makan malam) Bubur nasi tim
- Pukul 21.00 ASI/Pengganti ASI
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
27/51
c. 9-12 Bulan (Bertahap)
- Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
- Pukul 08.00 (makan pagi) Nasi Tim makanan keluarga
- Pukul 10.00 Buah segar/biskuit
- Pukul 12.00 (makan siang) Nasi tim makanan keluarga- Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI
- Pukul 16.00 Buah segar/Biskuit
- Pukul 18.00 (makan malam) Nasi tim makanan keluarga
- Pukul 21.00 ASI/PASI
d. 12 bulan
- Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
- Pukul 08.00 (makan pagi) Makanan Keluarga
- Pukul 10.00 Snack
- Pukul 12.00 (makan siang) Makanan Keluarga
- Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) -
- Pukul 16.00 Snack - Pkl. 18.00 (makan malam) Makanan Keluarga
- Pukul 21.00 ASI/PAS
Pedoman Pemberian Makanan Sapihan
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan makanan sapihan.
a. Makanan padat pertama harus bertekstur sangat halus dan licin. Bayi
perlahan-lahan akan siap menerima tekstur yang lebih kasar.
b.
Bubur saring baru boleh diberikan jika bayi telah tumbuh gigi, dan makanan
cincang setelah bayi pandai mengunyah.
c. Pada satu waktu makan, cukup diperkenalkan satu jenis makanan saja,
dalam jumlah kecil. Seandainya bayi tidak dapat menoleransi makanan ini,
atau bahkan menimbulkan reaksi alergi, gejala yang timbul mudah dikenali,
dan makanan itu tidak akan diberikan lagi.
d. Bayi harus diajari cara memegang makanan. Seiring pertambahan usia, bayi
diajari pula cara mengambil makanan padat dari sendok makan.
e. Makanan sebaiknya tidak dicampur karena bayi harus mempelajari
perbedaan tekstur dan rasa makanan.
f. Makanan padat jangan dimasukkan ke dalam botol susu, atau membuat
lubang dot lebih besar yang mengesankan bayi meminum makanan
padat.
g. Volume pemberian susu jangan segera dikurangi sebelum bayi mampu
bersantap dengan sendok.
h. Makanan padat sebaiknya disuapkan sebelum susu diberikan.
i. Selama menyuap bayi, tersenyum dan berbicaralah padanya.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
28/51
3. DAMPAK NUTRISI
Dampak nutrisi pada tumbuh-kembang anak
Dampak Psikologis
1. Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhandasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapat
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan. Dampak
psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan.
2. Psikososial (Erikson)
Dampak psikososial yang diperoleh adalah tercapainya rasa percaya
dan tidak percayasebagai kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan
tersebut. Makanan dapat merupakan stimulus yang dapat
meringankan rasa lapar anak, dan pemuasan yang konsisten terhadap
rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak pada
lingkungannya, terutama keluarga.
3. Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dialami anak melalui makanan adalah
pengalaman mendapatkan beberapa sensoris, seperti rasa atau
pengecapan, penciuman, pergerakan, perabaan. perabaan. Dengan
makanan anak akan dapat meningkatkan keterampilan, seperti
memegang botol susu, memegang cangkir, sendok; dan keterampilan
koordinasi gerak, seperti: menyuap dan menyendok makanan.
Dampak Fisiologis
Asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, todler, prasekolah, usia sekolah dan remaja
akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan pertumbuhan
fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
29/51
UsiaBerat Badan Rata-rata
dalam Kg
Jumlah Air Total dalam
24 jam (ml)
3 hari 3 250-300
10 hari 3.2 400-500
3 bulan 5.4 750-850
6 bulan 7.3 950-1100
9 bulan 8.6 1100-1250
1 tahun 9.5 1150-1300
2 tahun 11.8 1350-1500
4 tahun 16.2 1600-1800
6 tahun 20 1800-200010 tahun 28.7 2000-2500
14 tahun 45 2200-2700
18 tahun 54 2200-2700
TAMBAHAN
E. KMS
1. Definisi
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan
anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus
selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan
kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga
untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau
ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.
KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan
untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan
dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan
kesehatan- nya.
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak,
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang
tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).
2. Tujuan KMS
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
30/51
Tujuan penggunaan KMS menurut Kemenkes RI TAHUN 2010 :
1. Bagi orang tua balita : Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan
anaknya.
2. Bagi kader : Mencatat BB anak dan pemberian kapsul vitamin A serta
menilai hasil penimbangan.3. Bagi petugas kesehatan : Mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang
telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A.
(www.depkes.go.id)
3. Manfaat KMS
Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita
secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
(Depkes RI, 2000)
4. Isi KMS
Sumber berat badan; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri setiap
kelompok usia dalam KMS
Garis berat badan; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari sumber
berat badan. Angka-angka yang terdapat pada ujung garis berat badan
setiap kelompok usia dalam kilogram.
Garis usia; yakni garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada kolom-
kolom bernomor yang menyatakan usia balita dalam bulan.
Kolom bulan; adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada setiap
kelompok usia. Kolomkolom ini disediakan untuk menuliskan nama-nama
bulan secara berurutan sesudah bulan kelahiran.
Kolom bulan lahir; adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan
bergaris tebal. Kolom ini disediakan untuk diisi dengan bulan lahir balita
serta tahunnya.
5. Cara Pengisian dan penggunaan KMS:
1. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak
a. Letakkan (plot) titik berat badan hasil penimbangan.
b. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu Jika
bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan
bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.2. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/ -
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
31/51
Balita naik berat badannya bila :
a. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna
b. Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
Balita tidak naik berat badannya bila :
a. Garis pertumbuhannya turun, atau
b. Garis pertumbuhannya mendatar, atau- Garis pertumbuhannya
naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.
Ga
mb
ar
2.2.
Indi
kat
or
KMS
bila
balita tidak naik berat badannya
Warna pada KTM menjelaskan beberapa indicator
Hijau Garis normal pertumbuhan balita, gizi baik
Kuning Peringatan (warning) kepada ibu memperbaiki/
meningkatkan gizi, berpotensi obesitas
Merah Gizi buruk, perlu dilakukan tindakan segera mungkin
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kms51.jphttp://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kms51.jp -
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
32/51
dengan diberi asupan gizi, guna peningkatan
kesehatan balita
6.
Tindak Lanjut hasil penimbangan (menurut Permenkes RI (2010)1. Berat badan naik (N) :
- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
- Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
- Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anakdan berikan
nasihat tentang pemberian makan anak sesuai dengan umurnya
- Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
2. Berat badan tidak naik 1 kali (T1)
-
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
- Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
- Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak
- Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak
naik tanpa menyalahkan ibu
- Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak
sesuai dengan umurnya
-
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
3. Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau dibawah garis merah (BGM)
- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya
- Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik
pertumbuhan anaknya yang tertera dalam KMS secara sederhana
- Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, rewel,
panas, dan diare, dll) dan kebiasaan makan anak
- Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak
naik tanpa menyalahkan ibu
- Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak
sesuai dengan umutrnya
- Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes
F. REKAM MEDIK
1. Manfaat rekam medic
Meningkatan Kualitas Pelayanan praktik kedokteran dengan jelas dan
lengkap sehingga meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaiankesehatan masyarakat yang optimal.serta melindungi tenaga medis.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
33/51
Pembiayaan yaitu sebagi petunjuk dan bahan untuk perhitungan dan
menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan serta dapat digunakan
sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik yaitu sebagai alat bukti tertulis
utama, untuk menyelesaikan masalah hukum, disiplin dan etik. Pendidikan dan Penelitian yaitu sumber informasi perkembangan kronologis
penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bahan informasi
bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran
dan kedokteran gigi.
Pengobatan Pasien sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan
menganalisis penyakit, merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan
medis yang harus diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien.
Statistik Kesehatan yaitu sebagai bahan statistik kesehatan untuk
mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan menentukan jumlah
penderita penyakit tertentu.
2. Jenis Rekam medic
RM untuk pasien rawat jalan
Untuk pasien rawat jalan, termasuk gawat darurat, RM memiliki informasi
pasien, antara lain :
a. Identitas dan formulir perijinan (lembar hak kuasa)
b. Riwayat penyakit (anamnesis) tentang :
Keluhan utama
Riwayat sekarang
Riwayat penyakit yang pernah diderita
Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan.
c. Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto
rongent, scanning, MRI, dan lain-lain.
d. Diagnosis dan/atau diagnosis banding
e. Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat
kesehatan yang berwenang. RM untuk pasien rawat inap
Memuat informasi yang sama dengan RM pada rawat jalan, dengan
tambahan :
a. Persetujuan tindakan medic
b. Catatan konsultasi
c. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya
d. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan
e. Resume akhir dan evaluasi pengobatan
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
34/51
Masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Gangguan Tumbuh Kembang
Gangguan Pertumbuhan
1.
Perawakan PendekShort stature atau perawakan pendek merupakan suatu terminologi
mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada
kurva pertum-buhan yang berlaku pada populasi tersebut.penyebabnya
dapat kerena variasi normal, ganguan gizi, kelainan kromoson, penyakit
sistematik atau karena kelain-an endokrin.
2. Cerebral Palsy
Merupakan kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang
disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada
susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesaipertumbuhannya.
gangguan tumbuh kembang
gangguan pertumbuhan
Perawakan Pendek, Sindrom Down,KEP,Obesitas, Tuna netra, tuna rungu,
Tuna Daksa
Akibat Gangguan Nutrisi :
Anemia Gizi, Defisiensi Yodium, DefisiensiSeng, Defisiensi Vitamin A, Defisiensi
Vitamin B1, Defisiensi Kalsium
gangguan perkembangan
Gangguan Perkembangan Motorik
Cerebal palsy, Gangguan motorikkhas
Gangguan PerkembanganPsikologis
Enuresis, Enkropsis,
Gangguan Perkembangan Bahasa
Gangguan perkembangan bicara,Gangguan Belajar Khas, Gagap
(Stutteling), Speech delay,
gangguan pervasive
Asperger, Rett, Desintegrasi padamasa anak (Sindrom Heller)
, Sprektrum autis,, Retardasimental, ADHD (Attention Deficit
Hyperactive Disorder), Tic,Mutisme elektif , Masturbasi yang
berlebihan
gangguan Perkembangan Sosial
Hiperaktif, Gangguan Perorangandan Ganggaun Kelompok
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
35/51
3. Sindrom Down
Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotip-
nya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya
kro-mosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang
normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yangberat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan
keterlambatan perkem-bangan motorik dan keterampilan untuk menolong
diri sendiri.
4. KEP (Kurang Energi Protein)
Kekurangan asupan energi dan protein. Disebabkan oleh masukan energi dan
protein yang sangat kurang dalam makanan sehari hari dengan jangka
waktu yang cukup lama.
Pada anak-anak, KEP dapat :
Menghambat pertumbuhan
Rentan terhadap penyakit infeksi
Mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan
Penyakit akibat KEP ini dikenal dengan :
a. Marasmus
Disebabkan kekurangan energi. Ciri- ciri : anak kurus kering, wajah
seperti orang tua, lapisan lemak bawah kulit sangat sedikit kulit
mudah diangkat, kulit terlihat longgar kulit paha berkeriput.
b. Kwashiorkor
Disebabkan kekurangan protein. Ciri-ciri : anak gemuk semu akibat
edema. Yakni adanya penumpukan cairan di sela sela sel dalam
jaringan, otot mengalami pengurusan.
c. Marasmic Kwashiorkor.
Gabungan dari tanda marasmus dan kwashiorkor, yakni kekurangan
energi dan protein.
5. Obesitas pada Anak
Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya
penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh
yang normal. Faktor bisa berasal dari keturunan dan lingkungan
6. Tunanetra
Anak yang tidak dapat melihat/mungkin masih punya sisa penglihatan
dimana sisa penglihatan itu tidak dapat digunakan untuk mengikuti
pendidikan. Tunanetra dapat disebabkan karena kelainan bawaan,
kecelakaan karena jatuh, penyakit misalnya infeksi morbilli, scarlet fever,
variolla, difteri, Opthalmia neonatorum, trachma, defisiensi vitamin A, dan
retrolental fibroplasia.
7.
Tunarungu
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
36/51
Secara medis yaitu kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar
yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau
seluruh alat-alat pendengaran. Klasifikasi tunarungu menurut etiologi
dibedakan menjadi dua :
1.
Faktor endogen, misalnya faktor keturunan dari salah satu atau keduaorang tuanya; ibu yang sedang mengandung menderita penyakit cacar
atau campak (rubela, german measles), keracunan darah atau toksemia
akibat kerusakan plasenta.
2. Faktor eksogen, misalnya anak mengalami infeksi pada kelahiran yang
menyebabkan kerusakan pada alat atau syaraf pendengarannya meliputi
meningitis atau otitis media yang kronis; otosklerosis ialah tumbuh tulang
pada sekitar fenestra ovalis (tiga tulang pendengaran); kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran bagian dalam.
8.
Tunadaksa (lumpuh)
Anak yang menderita cacat jasmani yang terlihat pada kelainan bentuk tulang
atau otot, kelainan fungsi otot, sendi tulang, maupun syaraf. Penyebab dari
kelainan ini adalah cacat yang diperoleh sejak lahir, ketika dalam kandungan,
mungkin ibu terserang penyakit yang mengganggu pertumbuhan embrio.
Mungkin juga karena ibu menggunakan obat yang dosisnya berlebihan, pada
saat dilahirkan terjepit, pertolongan persalinan dengan tang atau kelahiran
prematur. Setelah lahir penderita peradangan otak dan lain-lain, maka anak
menderita cacat Cerebral Palcy. Cacat tubuh karena infeksi, karena virus polio
mielitis, kecelakaan, TBC tulang.
Gangguan Nutrisi
a. Anemia Gizi
Anemia gizi seringkali akibat kekurangan Fe, asam folat, dan vitamin
B12.Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan,
abor-tus, cacat bawaan, BBLR, dan abruptio plasenta.Cadangan zat besi yang
kurang pada bayi menyebabkan bayi dilahirkan dalam keadaan anemia
sehingga mortilitas dan morbilitas ibu dan kematian pernatal lebih tinggi.
b. Defisiensi Yodium
Merupakan faktor utama terjadinya kretin endemik.Akibat lain dari defi-
siensi yodium bisa mengakibatkan janin diresorbsi, abortus, lahir mati atau
lahir lemah, dan masa hamil lebih lama atau parus lama.
c. Defisiensi Seng (Zn)
Pada masa kehamilan mengakibatkan hambatan pertumbuhan janin, ke-
hamilan serotinus, atau partus lama.Bayi dengan defisiensi yodium gejalanya
baru nampak ketika anak ada dalam masa pertumbuhan cepat.
d.
Defisiensi Vitamin AMengakibatkan peningkatan prevalensi prematuritas dan retardasi janin.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
37/51
e. Defisiensi Thiamin (Vit B1)
Defisiensi berat menyebabkan penyakit beri-beri kongenital.
f. Defisiensi Kalsium
Akan mengakibatkan kelainan struktur tulang secara menyeluruh.
Gangguan perkembangan
Gangguan Perkembangan Motorik
Cerebal palsy
Contoh: Perkembangan motorik halus tahap awal pada jari-jari tangan
yang seharusnya tidak menggengam lagi di usia 3 bulan. Bila masih
menggenggam setelah umur 3 bulan dicurigai adanya cerebal palsy
Gangguan motorik khas
Terjadi gangguan perkembangan koordinasi motorik kasar ataumotorik halus. Gangguan ini dapat dites dengan cara anak disuruh
buka tutup kancing baju, mengikat tali sepatu, dan menulis. Jika tidak
bisa, maka dicurigai terdapat gangguan motorik khas halus.
Gangguan Perkembangan Psikolog
Enuresis
Pada anak usia > 5 tahun yang masih sering BAK sembarang
(mengompol), kemungkinan besar menderita enuresis non organik
(interaksi dengan pengasuh tidak baik, ditelantarkan, dan faktor
sosiokultural) yang disebabkan faktor psikologi. Enkropsis
Penyebabnya samadengan enuresis, yaitu terjadi gangguan psikolog.
Enkropsis ini merupakan gangguan karena anak tidak BAB di tempat
seharusnya, biasanya langsung di celana. Enuresis dan enkropsis
termasuk pada gangguan perkembangan eliminasi karena faktor
psikolog.
Gangguan Perkembangan Bahasa
Gangguan perkembangan bicara
Penderita masih dapat mengeluarkan suara, hanya saja pada kata
tertentu. Penderita dapat melakukan terapi, baik terapi obat ataupun
bicara. Gangguan ini seringkali disebut gangguan bicara khas, karena
anak hanya dapat menyebut sukukata tertentu. Contoh: usia 1 tahun
seharusnya sudah dapat berbicara Bapak, ibu, adik, dan sebagainya.
Namun, anak ini hanya dapat berkata ma atau ng saja.
Gangguan Belajar khas
Contoh: disleksia (dapat menghitung, menulis, tidak dapat membaca).
Gagap (Stutteling)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
38/51
Suatu periode gagap normal terjadi antara usia 1-4 tahun karena
keinginan anak untuk mengekspresikan pikirannya melampaui
kemampuannya untuk berkata-kata. Gagap itu dapat menetap apabila
orang tua terlalu cemas dan selalu memaksa agar anak itu bisa bicara
dengan lancar. Speech delay
Adalah kegagalan mengembangkan kemampuan berbicara pada anak
yang diharapkan bisa dicapai pada usia kronologisnya. Dengan kata
lain, perkembangan anak (dalam hal bicara) tertinggal beberapa bulan
dari teman-teman seusianya.
Penyebabnya anak-anak yang dicurigai mengalami speech delay
mengalami masalah pendengaran dan adanya keterlambatan
perkembangan yang terjadi karena belum dicapainya tingkat
kematangan, seperti kematangan organ-organ bicara. Selain itu juga
karena deprivasi sosial, misalnya kurang dalam lingkungan sosial dan
kurang stimulasi.
Cara mengatasinya berikan stimulus untuk meragsang anak bicara.
Gangguan Perkembangan Sosial
Gangguan perkembangan perilaku dan emosional
Gangguan ini terjadi karena pola asuh yang salah, interaksi yang tidak
sesuai (tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar).
Hiperkinetik (perilaku terlalu aktif), Tic (suka mengulangtindakannya)
Gangguan tingkah laku
Dibedakan menjadi 2 :
Gangguan tingkah laku berkelompok
Gangguan tingkah laku tidak berkelompok
Gangguan Perkembangan Pervasive
Gangguan Perkembangan Pervasive
Gangguan yang terjadi tidak hanya pada satu gangguan saja,namun
komplikasi gangguan interaksi, komunikasi verbal atau non verbal, dan
gangguan perilaku (minat terbatas, sensorik kurang). Penderita perlu
terapi lama dan di sekolahkan pada sekolah khusus. Contoh yang
termasuk gangguan pervasive:
Sprektrum autis
Terjadi gangguan belajar kompleks (gangguan pada interaksi sosial,
dan komunikasi serta bahasa), kolaborasi antara autis dan hiperaktif.
Dimana, penderita autis gejalanya terlihat < 3 tahun, terjadi kelainan
neuroniologi, dan kebanyakan penderita adalah laki-laki.
Asperger
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
39/51
Sama dengan autis, hanya saja tidak terjadi keterlambatan bahasa
(gangguan pada interaksi dan komunikasi). IQ lebih dari rata-rata atau
samadengan rata-rata.
Rett
Pada awal perkembangan baik, namun lama-kelamaan terjadipenurunan perkembangan, karena melemahnya fungsi otot.
Kebanyakan wanita.
Desintegrasi pada masa anak
Retardasi mental
Menurut WHO, Reterdasi mental adalah kemampuan mental yang
tidak mencukupi sehingga individu tidak dapat beradaptasi terhadap
tuntutan masyarakat.
Kriteria-kriterianya menurut Melly Budhiman :
Fungsi intelektual umum di bawah normal (IQ < 70).
Terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial.
Gejala timbul dalam masa perkembangan (
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
40/51
Mutisme elektif yaitu suatu gangguan fungsi sosial (komunikasi)
dimana seseorang mampu berbicara, tapi enggan melakukannya
karena alasan emosional.
Masturbasi yang berlebihan : petunjuk adanya kecemasan dalam diri
anak.
Aspek Sosial Budaya
1. Sistem Meso : yang menggambarkan pengalaman dan pengaruh langsung
setting sosial yang berada di luar kontrol aktif, tetapi memiliki pengaruh langsung
terhadap perkembangan anak , seperti pekerjaan orang tua dan media massa.
2. Sistem makro : Budaya dimana individu hidup seperti : ideologi, budaya, sub
budaya strata sosial masyarakat.
3. Sistem mikro : terkait dengan individu dimana anak tumbuh danberkembangng yang meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan
sekitar tetangga.
Contoh : Budaya jawa di Yogyakarta dalam menyambut Tumbuh Kembang Anak.
Upacara mitoni : upacara bagi wanita hamil tujuh bulan sebagai refleksi syukur.
a. Aspek Budaya yang Menghambat
Memberikan asupan makanan selain Asi kepada bayi yang berusia kurang
dari 6 bulan.
Kolostrum dianggap sebagai Asi yang sudah rusak
Membedong kaki bayi agar kakinya tidak bengkok
Pada kenyataannya, dibedong dapat mengganggu peredaran darah bayi.
Jantungnya akan terpaksa bekerja lebih berat untuk memompa darah
karena tubuhnya dibebat terlalu berat. Bahkan, ini beresiko membahayakan
tulang panggul, dapat menyebabkan dislokasi panggul dan paha.
Menghentikan asupan Asi ketika si ibu sakit
Penyakit yang diderita ibu menyususi tidak dapat ditularkan melalui ASI.
Sebaliknya, saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem
kekebalan tubuh yang lebih banyak dan akan ikut ke dalam ASI yang jika
diminum si bayi, akan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak
boleh adalah menyusui bayi saat sakit tanpa ada pelindung untuk ibu
b.Aspek Sosial yang Menghambat
Dukun sebagai penyembuh
Masyarakat pada beberapa daerah beranggapan bahwa bayi yang
mengalami kejang-kejang disebabkan karena kemasukan roh halus, dan
dipercaya hanya dukun yang dapat menyembuhkannya.
Timbulnya penyakit sebagai pertanda pergantian periode anak.
Demam atau diare yang terjadi pada bayi dianggap pertanda bahwa bayi
tersebut akan bertambah kepandaiannya, seperti sudah bisa untuk berjalan
atau berbicara.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
41/51
G. IMUNISASI
Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan tubuh secara sendiri
agar kuman yang masuk dapat dicegah. Pertahanan tubuh tersebut meliputi
pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik. Proses pertahanan tubuh
pertama kaliadalah pertahanan tubuh nonspesifik seperti komplemen dan
makrofag yang pertama akli akan memberikan peran ketika ada kuman yang
masuk ke dalam tubuh (Agloocon, 2009).
i. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :
1. Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan
kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering
berjangkit (Proverawati, 2010)
2. Diharapkan anak menjadi kebalterhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (Alimul, 2009)
3.
Mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak-anak yang disebabkan olehwabah yang sering muncul (Depkes RI, 2011)
Jika anak tidak diberi imunisasi, kemungkinan anak terkena penyakit tertentu
cenderung lebih tinggi daripada anak yang diberi imunisasi. Namun ini bukan
berarti anak-anak yang diimunisasi akan bebas gangguan serangan penyakit,
hanya saja frekuensinya berbeda.
b. Manfaat Imunisasi
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacatatau kematian.
2. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, mrnciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan negara. (Proverawati, 2010)
c. Imunisasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Imunisasi aktifMerupakan pemberian zat sebagai antigen akan terjadi proses
infeksi buatantubuh mengalami resi imunologi spesifik
menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkan sel memori
sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat
dapat merespon.
a. Kelemahan : memerlukan waktu untuk penderita mampu membentuk
antibodi yang tangguh untuk melawan agen.
b. Keuntungannya : daya imunitas dapat bertahan lama
Imunisasi aktif ada dua, yaitu :
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
42/51
2. Imunisasi aktif alamiah
Pada saat tubuh kita dimasuki bibit penyakit, terjadi mekanisme
pembentukan sistem pertahanan tubuh yang spesifik terhadap bibit
penyakit yang menyerang. Dengan demikian bila bibit penyakit itu
mencoba kembali menyerang, tubuh sudah siap dengan
pertahanannya.
3. Imunisasi aktif buatan
Prinsip dari imunisasi aktif buatan ini diambila dari imunisasi aktif
alamiah. Bedanya kita menyajikan bibit penyakit atau bagian
daripadanya agar tubuh membentuk sistem imunitas spesifik
sebelum bibit penyakit itu benar-benar datang. Inilah yang disebut
vaksinasi.
2. Imunisasi pasif
Merupakan pemberian zat imonoglobulin yaitu suatu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma
manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikrob ayangdiduga sudah masuk ke dalam tubuh yang terinfeksi.
Imunisasi pasif ada dua, yaitu :
a. Imunisasi pasif alamiah
Pada saat seorang bayi lahir di dunia, dia dibekali sistem kekebalan
tubuh bawaan dari ibunya. Kekebalan jenis ini sangat tergantung
pada kekebalan yang dimiliki ibunya.
b. Imunisasi pasif didapat
Pada keadaan ini imunisasi didapat dari luar misalnya pemberian
serum anti tetanus, kelebihannya dapat langsung digunakan tubuh
untuk melawan penyakit tapi sayangnya kekebalan jenis ini waktuefektif yang pendek.
4. Macam-macam imunisasi
Imunisasi wajib
1.Hepatitis B PID (Prefill Injection Device)
a. Deskripsi :
Vaksin Hepatitis B-PID adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan
dan bersifat non infeksius, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi
(Hansenula polymorpha) menggunakan tehnologi DNA recombinan. (Vademecum
Bio Farma Jan 2002)b. Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan virus Hepatitis
B.
Departemen kesehatan mulai tahun 2005 memberikan vaksin hepatitis B-0
monovalen (dalam kemasan uniject) saat lahir, dilanjutkan dengan vaksin
kombinasi DTwP/hepatitis B pada umur 2-3-4 bulan. Tujuan vaksin hepatitis B
diberikan dalam kombinasi dengan DTwP untuk mempermudah pemberian dan
meningkatkan cakupan hepatitis B-3 yang masih rendah.
g. BCG (Bacillus Calmette Guerin)
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
43/51
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa, tidak dapat mencegah
infeksi tuberculosis, namun dapat mencegah komplikasinya.
Imunisasi BCG ulangan tidak dianjurkan.
Apabila BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji
tuberkulin terlebih dahulu dan diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
h. Polio (Oral Polio Vaccine = OPV)
a. Deskripsi :
Vaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspense
virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin)yang sudah dilemahkan, dibuat
dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa (Vademecum Bio
Farma Jan 2002).
b. Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.
Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio -1, 2, dan 3. (1.OPV, hidup
dilemahkan, tetes, oral.; 2.IPV, in-aktif, suntikan.)Polio-0 diberikan saat bayi lahir sesuai pedoman PPI sebagai tambahan untuk
mendapatkan cakupan imunisasi yang tinggi.
i. DPT
a. Deskripsi :
Vaksin mengandung DPT berupa toxoid dipteri dan toxoid tetanus yang
dimurnikan dan pertusis yang inaktivasi dan bersifat noninfectious (Vademecum
Bio Farma Jan 2002).
b. Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit dipteri, tetanus, pertusis. dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain yaitu DPT/Hepatitis B dan
DPT/IPV.
j. Campak
a. Deskripsi :
Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5
ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infektif unit virus strain CAM 70 dan tidak
lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erithromycin.
(Vademecum Bio Farma Jan 2002)
b.
Indikasi :Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak
1. Hepatitis B
no Nama
Imunisasi
Cara Pemberian Dosis Efek Samping Kontra Indikasi
1. BCG Sebelum disuntikkanvaksin
BCG harus dilarutkan
terlebih dahuludengan
menggunakan alat suntik
steril (ADS 5 ml).Disuntikkan intrakutandi
0,05 ml untuk
bayi kurang
dari 1 tahun
dan 0,1 ml
untuk anak(>1 tahun)
3 minggu setelah
penyuntikan, akan
terbentuk lukapada
tempat penyuntikan
dan akan sembuhdalam 2-3 bulan
Adanya penyakit
kulit yang
berat/menahun
seperti : eksim,
furunkulosis dansebagainya.
-
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
44/51
daerah lengan kanan atas
(insertio musculus
deltoideus), dengan
menggunakan ADS 0,05 ml
diberikan pada umur
sebelum 3 bulan. namun
dianjurkan pemberian
imunisasi BCG pada umur
antara 0-12 bulan.
dengan
meninggalkan
jaringan parut
berdiameter 4-
8mm. Menandakan
sudah pernah di
vaksin BCG dan
vaksin berhasil.
Vaksin BCG tidak
menjamin 100%
terlindung dari TBC,
namun dapat
terhindar dari TBC
yang berat seperti
TBC millier.
Pembesaran limfe di
daerah leher atau
ketiak.Tidak perlu
pengobatan.Sangat
jarang terjadi.
Mereka yang
sedang menderita
TBC.
2 Hepatitis B
PID (Prefill
Injection
Device)
Vaksin disuntikkan dengan 1
(buah) HB PID, pemberian
suntikan secara intra
muskuler, sebaiknya pada
anterolateral paha.Pemberian sebanyak 1 dosis
Dosis diberikan pada usia 0-
7 hari
Imunisasi Hepatitis B-1
diberikan dalam kurun
waktu 12 jam setelah lahir
Imunisasi Hepatitis B-2
diberikan setelah 4 minggudari imunisasi hepatitis B-1,
saat bayi berumur 1 bulan.
Interval imunisasi hepatitis
B-2 dengan hepatitis B-3
minimal 2 bulan, terbaik 5
bulan.
Imunisasi hepatitis B-3
diberikan pada umur 3-6bulan
Pada umumnya
terjadi reaksi lokal
yang ringan dan
sementara, seperti
nyeri pada tempatsuntikan.Kadang-
kadang dapat terjadi
demam selama 1-2
hari setelah
penyuntikan.
Hipersensitif
terhadap
komponen vaksin.
Seperti vaksinlain, vaksin ini
tidak boleh
diberikan pada
penderita infeksi
berat yang disertai
kejang
http://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/ketiakhttp://www.tanyadok.com/tag/ketiakhttp://www.tanyadok.com/tag/pengobatanhttp://www.tanyadok.com/tag/pengobatanhttp://www.tanyadok.com/tag/ketiakhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksin -
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
45/51
usia 5 tahun anak belum
pernah memperoleh
imunisasi hepatitis B,
secepatnya diberikan
imunisasi hepatitis B dengan
jadwal 3 kali pemberian.
3 Polio OPV = Diberikan secara oral
(melaalui mulut)
Setiap membuka vial baru
harus menggunakan
penetes (dropper) yang
baru.
Untuk
imunisasi dasar
(polio-2, 3, 4)
diberikan pada
umur 2,4, dan
6 bulan,
interval antaradua imunisasi
tidak kurang
dari 4 minggu.
OPV diberikan
2 tetes per-
oral.
IPV dalam
kemasan 0,5
ml,
intramuscular.Vaksin IPV
dapat
diberikan
tersendiri atau
dalam
kemasan
kombinasi
(DPT/IPV).
1 dosis
adalah 2
(dua) tetes
sebanyak 4
kali (dosis)
pemberian,
dengan
interval
setiap dosis
minimal 4
minggu
Pada umumnya
tidak memberikan
dampak.
Namun pada
sebagian kecil anak
yang menerima
vaksin polio, dapat
mengalamipusing,
diare ringan dan
nyeri otot.
Pada individu yang
menderita
immune
deficiency.
Tidak ada efek
yang berbahaya
yang timbul akibat
pemberian polio
pada anak yang
sedang sakit.
Namun jika ada
keraguan,
misalnya sedang
menderita diaremaka dosis
ulangan dapat
diberikan setelah
sembuh
4 DPT Pemberian dengan caraintramuscular
Dosis DPTadalah 0,5
Reaksi lokal padatempat penyuntikan
-
http://www.tanyadok.com/tag/pusinghttp://www.tanyadok.com/tag/nyeri-otothttp://www.tanyadok.com/tag/nyeri-otothttp://www.tanyadok.com/tag/pusing -
5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx
46/51
DPT primer diberikan 3 kali
sejak umur 2 bulan ( tidak
boleh diberikan < 6 minggu)
dengan interval 4-8 minggu.
Interval terbaik diberikan 8
minggu, jadi
ml, ( untuk
imunisasi
dasar
maupun
ulangan.)
DPT-1 umur
2 bulan, DPT-
umur 4 bulan
dan DPT-3
umur 6
bulan.
sepertikemerahan,
nyeri danbengkak.
Demam ringan
Anak menjadi
gelisah dan terus
menangis sesudah
disuntik.
Kejang demam.
Sangat jarang,
namun dapat terjadi