resume kompilasi sken 2.docx

51
 RESUME BLOK 2 SKENARIO 2 PERTUMBUHA N DAN PERKEMBA NGAN VESALIUS  FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

Upload: lisa-fitzgerald

Post on 09-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    1/51

    RESUME BLOK 2

    SKENARIO 2

    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

    VESALIUS

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    2/51

    SKENARIO

    KLARIFIKASI ISTILAH

    1. Pertumbuhan dan Perkembangan

    Pertumbuhan/ physical Growth menurut Doyle (2009), adalah peningkatan dalam ukuran tubuhyaitu tinggi badan, berat badan dan juga bertambah besarnya ukuran organ.

    Perkembangan menurut Doyle (2009) menyatakan peningkatan fungsi dan kapabilitas seorang

    anak. Dalam mempelajari perkembangan dapat dibagi atas beberapa kategori yang spesifik seperti

    gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, perkembangan bahasa, sosial dan emosional.

    2. Rekam Medik

    Berkas yang berisi tentang catatan dan dokumen antara lain berisi identitas pasien, tindakan pelayanan,

    pemeriksaan dokter yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

    3. KMS

    Kartu yang digunakan untuk mencatat berat badan bayi dan anak balita, setiap kali ditimbang secara

    teratur pada tiap-tiap bulan. Berat badan dicantumkan dalam KMS dalam bentuk titik (.), disebut titik

    berat badan. Titik - tiktik tersebut dirangkai sehingga membentuk grafik yang menunjukkan

    pertumbuhan anak tersebut.

    4. Imunisasi

    Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu

    penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.

    5. Booster

    Imunisasi dengan dosis yang lebih tinggi dari dosis sebelumnya untuk mempertahankan dan

    meningkatkan tingkat kekebalan anak.

    6. Poli Anak

    Balai pengobatan yang melayani pemeriksaan pada anak-anak yang mengalami sakit maupun konsultasi

    dan penyediaan imunisasi bagi bayi dan anak.

    7. Aktivitas Motorik

    Gerak kasar halus dan kemandirian sosial yang berpengaruh terhadap tingkah laku.

    8. Bayi

    Manusia muda dari waktu kelahiran sampai berusia satu tahun

    Ny. Ani membawa anaknya yang masih bayi, Karin yang berusia 9 bulan ke Poli Anak

    suatu Rumah Sakit untuk diberikan imunisasi. Sebelum memberikan imunisasi,

    dokter menimbang berat badan, mengukur panjang badan, dan lingkar kepala Karin.

    Dokter mencatat data tersebut pada rekam medik dan KMS Karin. Dokter juga

    mengamati aktivitas motorik Karin yang sudah bisa duduk sendiri dan memegangbiskuit. Dokter menyimpulkan Karin tidak mengalami gangguan tumbuh kembang.

    Setelah memberikan imunisasi, dokter menjelaskan bahwa imunisasi tambahan

    dapat diberikan ketika Karin sudah balita dan boosterdiberikan pada usia sekolah.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    3/51

    ANALISIS MASALAH

    A. PERTUMBUHAN

    1. Definisi

    Pertumbuhan adalah perubahan ukuran tubuh akibat multiplikasi sel yang dapat diukur (dengan

    ukuran berat, panjang) atau bersifat kuantitatif dan menyangkut aspek fisik. Ciri-ciri pertumbuhan

    antara lain :

    1.

    Akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan,tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.

    2. Akan terjadi perubahan proporsiyang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia

    yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.

    3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lamayang ada selama masa

    pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu.

    4. Akan terdapat ciri baruyang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya

    rambut pada daerah aksila (ketiak), pubis atau dada.

    2.

    Tahapan pertumbuhan

    1. Masa pranatal (konsepsilahir)

    a. Masa mudigah/ embrio : konsepsi - 8 minggu

    - 8 minggu : berat janin = 1 gram

    panjang janin = 2,5 cm

    b. Masa janin/ fetus : 9 minggu lahir

    - 12 minggu : berat janin = 14 gram

    panjang janin = 7,5 cm

    - 16 minggu : berat janin = 100 gram

    panjang janin = 17 cm

    - 20 minggu : berat janin = 500 gram

    - 28 minggu : berat janin = 1000 gram

    panjang janin = 35 cm

    - 8 bulan : berat janin =1500 gram

    - 9 bulan : berat bayi = 3200 gram

    panjang badan= 50 cm

    lingkar kepala = 34 cm

    2. Masa bayi ( 0 - 1 tahun)

    a. Masa neonatal : 0 - 28 hari

    - Masa neonatal dini : 0 - 7 hari

    - Masa neonatal lanjut : 8 - 28 hari

    b. Masa pasca neonatal : 29 hari - 1 tahun

    - Kenaikan berat badan

    7001000 gram/bulan pada triwulan I

    500600 gram/bulan pada triwulan II

    350450 gram/bulan pada triwulan III

    250350 gram/bulan pada triwulan IV

    - Perkiraan tinggi badan = 1,5 x TB lahir

    - Lingkar kepala = 47 cm

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    4/51

    - Gigi pertama tumbuh pada usia 59 bulan

    - Pada usia 1 tahun terdapat 68 gigi susu

    3. Masa pra-sekolah (1 - 6 tahun)

    - Kenaikan berat badan = 2 kg per tahun

    - Laju pertumbuhan (tinggi badan) berkurang cepat. Pada usia 4 tahun = 2 x TB lahir.

    Pada usia 6 tahun = 1,5 x TB lahir

    - Usia 2,5 tahun, 20 gigi susu telah tumbuh

    -

    Berat otak = 1100 gram

    - Pertumbuhan berlangsung lebih lambat

    4. Masa sekolah ( 6 - 18/20 tahun)

    a. Masa pra-remaja : 6 - 10 tahun

    b. Masa remaja : 8/10 - 18/20 tahun

    - Masa remaja dini : 8/10 - 13/15 tahun

    Pria : 10 - 15 tahun

    Wanita : 8 - 13 tahun

    - Masa remaja lanjut : 13/15 - 18/20 tahun

    Pria : 15 - 20 tahun

    Wanita : 13 - 18 tahun

    3. Pertumbuhan fisik

    1. Berat badan

    - Lahir = 3250 gram

    - 5 bulan = 2x BB lahir;

    - 1 tahun = 3x BB Lahir

    -2 tahun = 4x BB Lahir

    - Prasekolah = naik + 2kg/tahun lalu konstan

    - Prapubertas (pre-adolescent growth spurt) = naik 3-3,5 kg/th

    - Remaja (adolescent growth spurt / pacu tumbuh)

    laki-laki : 10-20 tahun

    perempuan : 8 -18 tahun

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    5/51

    Penjelasan : Kurva menunjukkan laju kenaikan berat badan laki-laki dan perempuan. Pada

    mulanya, laju kenaikan mengalami penurunan. Lalu, sekitar umur 8 tahun bagi perempuan dan

    10 tahun bagi laki-laki terjadi pertambahan laju kenaikan sebesar 3-3,5 kg. Masa ini disebut

    pacu tumbuh pra-adolesen. Kemudian, terjadi pertambahan kenaikan (pacu tumbuh adolesen)

    pada sekitar umur 12 tahun bagi perempuan dan 13 tahun bagi laki-laki. Puncak pertumbuhan

    terjadi pada umur 18 tahun (perempuan) dan 20 tahun (laki-laki).

    Rumus Behrman (1992)Perkiraan Berat badan :

    2. Tinggi Badan

    Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir

    adalah 50 cm. Secara garis besar,

    tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :

    - 1 tahun=1,5 x TB lahir

    - 4 tahun =2 x TB lahir

    - 6 tahun = 1,5x TB setahun

    - 13 tahun = 3x TB lahir

    -

    Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

    Lahir : 3,25 kg

    312 bln :2

    9)( bulanUmur

    16 tahun : 82)( tahunUmur

    612 tahun :2

    57)( tahunUmur

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    6/51

    Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak pra-sekolah adalah 6-8 cm/tahun. Kemudian pada

    masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki dan

    perempuan. Anak perempuan umumnya memulai pacu tumbuh tinggi badan adolesennya kira-

    kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-

    laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Rata-rata laju

    pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per

    tahun pada anak perempuan.

    Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetic berdasarkan data tinggi badan

    orang tua dengan asumsi bahwa semua tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sbb

    (dikutip dari Titi, 1993) :

    TB anak perempuan = cmibuTBcmayahTB

    5,8

    2

    )13(

    TB anak laki-laki = cmayahTBcmibuTB

    5,82

    )13(

    Perubahan proporsi tubuh

    Janin (2 bulan) : ukuran panjang kepala hampir sama dengan panjang badan ditambah

    tungkai bawah.

    Neonatus: titik tengah tinggi badannya adalah setinggi umbilicus.

    Dewasa : titik tengah tinggi badannya adalah setinggi simfisis pubis.3. Lingkar Kepala

    Umur Lingkar Kepala

    Pada waktu lahir 34 cm

    6 bulan 44 cm

    1 tahun 47 cm

    2 tahun 49 cm

    Dewasa 54 cm

    Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.

    Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6 bulan

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    7/51

    pertama setelah lahir. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu

    pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja

    Pertumbuhan tercepat : trimester III (hamil) s/d 5-6 bulan. Sehingga pada waktu lahir berat

    otak bayi = berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai2/3 jumlah sel otak

    dewasa.

    4.

    Gigi- 5-9 bln = muncul pertama

    - 1 thn = 6-8 gigi susu

    - 2 thn = 14-16 gigi susu (+8)

    - 2,5 th = 20 gigi susu

    - Erupsi Gigi

    Molar pertama 6-7 tahun

    Insisor 7-9 tahun

    Premolar 9-11 tahun

    Kaninus 10-12 tahun

    Molar Kedua 12-16 tahun

    Molar Ketiga 17-25 tahun

    5. Jaringan Lemak

    - Pertambahan jumlah sel lemak meningkat : trimester III (hamil) s/d pertengahan masa

    bayi (6 bln)

    - Berkurang : 6 thn

    - Bertambah lagi : perempuan = 8 thn ; laki-laki = 10 thn

    4. Pola pertumbuhan

    1. Pola pertumbuhan fisik terarah

    a. Chefalocaudal (arah kepala sampai ekor)

    b. Proximodistal (dari yang dekat dengan sumbuh tubuh ke yang menjauh dari sumbu

    tubuh)

    2. Pola perkembangan dari umum ke khusus, menggerakkan daerah atau bagian yang lebih umum

    ke yang khusus. Contohnya untuk mengacung, dengan mengangkat tangan terlebih dari

    kemudian menggerakkan jari.

    3.

    Tahap perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan, pola ini mencerminkan

    tanda khusus pada tahapan perkembangan.

    4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh proses belajar, karena proses belajar ini turut

    mempengaruhi proses perkembangan.

    Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola yaitu :

    1. Pola umum (General pattern) ; Yang khas adalah pertumbuhan TB Sampai usia 2 th

    pertambahan TB cepat, setelah itu stabil, mulai pubertas cepat lagi sampai akhir pubertas,

    tulang panjang, otot skelet (pada neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat

    badan), sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, dan volume darah.

    2. Pola neural (Brain & head pattern) ; Paling cepat dibanding yang lain, mulai intra uterin sampai

    tahun-tahun pertama. kehidupan bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    8/51

    dan telinga berlangsung sejak dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa, pada umur 2

    tahun 75% dan pada umur 10 tahun sudah 95% berat otak dewasa).

    3. Pola limfoid (Lymphoid pattern) ; Organ limfoid mengalami puncak pertumbuhan pada usia 12

    th, setelah itu menurun Anak masa pubertas lebih kuat daya tahan tubuhnya.

    4. Pola genital (Reproductive pattern) ; Sebelum pubertas sangat lambat, masa pubertas terjadi

    percepatan pertumbuhan yg luar biasa.

    (Soetjiningsih.2012.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC)

    5. Penilaian pertumbuhan

    Penilaian pertumbuhan fisik menggunakan ukuran antropometrik. Untuk penilaiannya dibedakan

    menjadi 2 kelompok, yaitu:

    1. Tergantung umur (age dependence)

    - Berat badan (BB) terhadap umur

    - Tinggi badan (TB) terhadap umur

    - Lingkar kepala (LK) terhadap umur

    - Lingkar lengan atas (LLA) terhadap umur

    Kendala yang ditemukan dalam penilaian ini adalah susahnya menentukan umur anak

    dengan tepat, karena tidak semua anak memiliki catatan tanggal lahirnya.

    2. Tidak tergantung umur

    - BB terhadap TB

    - LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference measuring stick) Lainlain:

    LLA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit pada trisep, subskapular,

    abdominal dibandingkan dengan baku

    Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik

    1.

    Ukuran antropometrik

    2. Gejala/tanda pada pemeriksaan fisik (pengukuran panjang badan, berat badan, lingkar

    kepala, dan lain-lain)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    9/51

    3. Gejala/tanda pada pemeriksaan laboratorium (perbedaan eritrosit orang dewasa dengan

    anak)

    4. Gejala/tanda pada pemeriksaan radiologis (pemeriksaan umur tulang, biasanya dilakukan

    kalau ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan)

    Cara menentukan pertumbuhan fisik anak

    1. Anamnesis

    Untuk memperoleh informasi tentang tumbuh kembang anak selama dalam kandungan,

    keadaan waktu lahir termasuk berat badan dan tinggi badan, kecukupan makanan,

    penyakit/kelainan yang diderita, keadaan fisik kedua orang tuanya termasuk berat badan dan

    tinggi badannya.

    2. Pemeriksaan fisik

    Untuk memperoleh kesan klinis tentang tumbuh kembang anak dengan informasi tentang

    gejala/tanda tumbuh kembang. Misalnya apakah ada gejala klinik yang mengarah ke suatu

    sindrom tertentu, apa ada edema, dan lain-lain.

    3. Pemeriksaan penunjang

    Terdiri atas:

    - Pemeriksaan antropometri

    - Pemeriksaan laboratorium

    - Pemeriksaan radiologic sesuai keperluannya

    B. PERKEMBANGAN

    1. Definisi

    Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

    teratur sebagai hasil dari proses pematangan yang ditandai dengan proses diferensiasi dari sel,

    jaringan, organ dan sistem organ yang berkembang. Termasuk juga perkembangan emosi,

    intelektual dan tingkah laku.

    2. Tahapan perkembangan

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    10/51

    Dari lahir sampai 3 bulan

    - Belajar mengangkat kepala

    - Belajar mengikuti obyek dengan matanya

    - Melihat ke muka orang dengan tersenyum

    - Bereaksi terhadap suara/bunyi

    - Mengenali ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak

    - Menahan barang yang dipegangnya

    - Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

    Dari 3 sampai 6 bulan

    - Mengangkat kepala 900dan mengakat dada dengan bertopang tangan

    - Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya

    - Menaruh benda-benda di mulutnya

    - Berusaha mem[erluas lapangan pandangan

    - Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain

    - Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

    Dari 6 sampai 9 bulan

    - Dapat duduk tanpa dibantu

    - Dapat tengkurep dan berbalik sendiri

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    11/51

    - Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang

    - Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain

    - Memegang benda kecil dari ibu jari dan jari telunjuk

    - Bergembira dengan melempar benda-benda

    - Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti

    - Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan kepada orang asing/lain

    - Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

    Dari 9 sampai 12 bulan

    - Dapat berdiri sendiri tanpa ibantu

    - Dapat berjalan dengan dituntun

    - Menirukan suara

    - Mengulang bunyi yang didengarnya

    - Belajar menyatakan satu atau dua kata

    - Memperlihatkan minta yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa

    saja dan memasukan benda-benda ke mulutnya

    - Berpartisipasi dalam permainan

    Dari 12 sampai 18 bulan

    - Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah

    - Menyusun 2 atau 3 kotak

    - Dapat mengatakan 5-10 kata

    - Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

    Dari 18 sampai 24 bulan- Naik turun tangga

    - Menyusun 6 kotak

    - Menunjuk mata dan hidungnya

    - Menyusun 2 kata

    - Belajar makan sendiri

    - Menggambar garis di atas kertas atau pasir

    - Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil

    - Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar

    -

    Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

    Dari 2 sampai 3 tahun

    - Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki

    - Membuat jembatan dengan 3 kotak

    - Mampu menyusun kalimat

    - Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya

    - Menggambar lingkaran

    - Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

    Dari 3 sampai 4 tahun

    - Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    12/51

    - Berjalan dengan jari kaki

    - Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

    - Menggambar garis silang

    - Menggambar orang hanya kepala dan badan

    - Mengenai 2 atau 3 warna

    - Bicara dengan baik

    - Menyebut namanya, jenis kelamin, dan umurnya

    -

    Banyak bertanya

    - Bertanya bagaimana anak dilahirkan

    - Mengenali sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang

    - Mendengarkan cerita-cerita

    - Bermain dengan anak lain

    - Menunjukan rasa sayang kepada saudara-saudaranya

    - Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana

    Dari 4 sampai 5 tahun

    - Melompat dan menari

    - Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan

    - Menggambar segi empat dan segi tiga

    - Pandai bicara

    - Dapat menghitung jari-jarinya

    - Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu

    - Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

    - Minat kepada kata baru dan artinya

    - Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya

    -Mengenali 4 warna

    - Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil

    - Menaruh minat kepada aktivitas orag dewasa

    Usia 56 tahun

    - Berjalan lurus.

    - Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.

    - Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap.

    - Menangkap bola kecil dengan kedua tangan gambar.

    - Menggambar segi empat.

    - Mengerti arti lawan kata.

    - Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.

    - Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.

    - Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10.

    - Mengenal warna-warni.

    - Mengungkapkan simpati.

    - Mengikuti aturan permainan .

    - Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

    Usia 6 - 7 tahun

    - Membaca seperti mesin.

    - Mengulangi tiga angka mengurut ke belakang.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    13/51

    - Membaca waktu untuk seperempat jam.

    - Anak wanita bermain dengan wanita.

    - Anak laki-laki bermain dengan laki-laki.

    - Cemas terhadap kegagalan.

    - Kadang malu atau sedih.

    - Peningkatan minat pada bidang spiritual.

    Usia 8 - 9 tahun

    - Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat.

    - Menggunakan alat-alat.

    - Peralatan rumah tangga.

    - Ketrampilan lebih individual.

    - Ingin terlibat dalam segala sesuatu.

    - Menyukai kelompok dan mode.

    - Mencari teman secara aktif.

    Usia 10 - 12 tahun

    - Pertambahan tinggi badan lambat.

    - Pertambahan berat badan cepat.

    - Perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak.

    - Mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri.

    - Memasak, menggergaji, dan mengecat.

    - Menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu.

    - Membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu.

    -Teman sebaya dan orang tua penting.

    - Mulai tertarik dengan lawan jenis.

    - Sangat tertarik pada bacaan dan ilmu pengetahuan.

    Usia 12 - 18/20 tahun (Remaja)

    - Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi.

    - Mencoba nilai-nilai yang berlaku.

    - Pertambahan maksimum pada tinggi dan berat badan.

    - Stres meningkat terutama saat terjadi konflik.

    -

    Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk.- Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), dan kesukaan seksual

    mulai terlihat.

    - Menyesuaikan diri dengan standar kelompok.

    - Anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian dan make-

    up.

    - Hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua.

    - Takut ditolak oleh teman sebaya.

    - Pada akhir masa remaja mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identi-tas seksual

    terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting,

    emosi lebih terkontrol, dan membentuk hubungan yang menetap.

    Usia 20 - 40 tahun (Dewasa Muda)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    14/51

    - Gaya hidup personal berkembang.

    - Membina hubungan dengan orang lain.

    - Ada komitmen dan kompetensi.

    - Membuat keputusan tentang karir, pernikahan, dan peran sebagai orang tua.

    - Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia dan kebiasaan berpikir rasional

    meningkat.

    - Pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat.

    Usia 40 - 65 tahun (Dewasa Menengah)

    - Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak

    meninggalkan rumah.

    - Anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah.

    - Dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dll.

    - Waktu untuk bersama lebih banyak.

    - Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous

    age).

    Usia 65 ke Atas

    - Young-old(tua-muda), 65-74 tahun

    Beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan

    perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.

    - Middle-old(tua-menengah), 75-84 tahun

    Diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan

    sensori, dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.

    -Old-old(tua-tua), 85 tahun ke atasTerjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

    3. Teori perkembangan

    Menurut Bloom, ranah kognitif memiliki tahapan sbb :

    1. Mengingat

    2. Memahami

    3. Menganalisa

    4. Menciptakan kreativitas

    4. Ciri perkembangan

    1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,

    seperti perkembangan system reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin

    2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat

    terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau bagian proksimal menuju distal

    3. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang

    sederhana menuju kemampuan melakukan yang sempurna

    4.

    Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian yang berbeda5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahap

    perkembangan harus melewati tahap demi tahap.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    15/51

    5. Aspek perkembangan

    1. Perkembangan motorik

    Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan perubahan pada tubuh, otak,

    kapasitas sensorik dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada

    tubuh/fisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan

    otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari

    tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya

    adalah kematangan. 4 aspek perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock,

    1956) antara lain sebagai berikut :

    a. Sistem syaraf (perkembangan kecerdasan dan emosi)

    b. Otototot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)

    c. Kelenjar Endokrin (perubahanperubahan pola tingkah laku baru)

    d. Struktur fisik/tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)

    Merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Gerakan ini hasil interaksi

    kompleks dari berbagai sistem tubuh yang dikontrol otak.

    a. Perkembangan motorik kasar.

    Gerakan motorik kasar ialah gerakan yang melibatkan sebagian besar dari kegiatan tubuh

    dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot besar. Perkembangan

    ini dipengaruhi oleh proses kematangan anak sehingga mengakibatkan laju

    perkembangan tiap anak berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan kematangan tiap anak

    tidaklah sama. Misalnya: duduk tanpa dibantu, merangkak, bangkit, dan berdiri tanpa

    dibantu, berlari dan melompat.

    b. Perkembangan motorik halus.

    Yaitu gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh

    otot-otot kecil. Biasanya tidak begitu memerlukan tenaga, tetapi memerlukan koordinasi

    yang cermat. Perkembangan ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan

    berlatih.

    Misalnya: menjangkau, mencekam, memasukan benda ke mulut, mengenal benda dengan

    menggunakan jempol dan satu jari, memindahkan benda dari tangannya, menulis,

    menggunting, menyusun balok dan lainnya.

    2. Perkembangan Komunikasi

    Perkembangan komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu

    a. Perkembangan komunikasi pasif.

    Yaitu kemampuan anak untuk mengerti isyarat dalam pembicaraan dan komunikasinya

    dengan orang lain. Misalnya: menengok ke arah sumber bunyi, menghentikan kegiatan

    kalau mendengar ada kata perintah, memberikan reaksi yang berbeda terhadap macam-

    macam jenis suara, dan lainnya.

    b. Perkembangan komunikasi aktif.

    Yaitu kemampuan anak untuk mengungkapkan keinginan dan perasaan dalam bentuk

    kata-kata. Misalnya, membuat bunyi-bunyi seperti tangisan, mengulangi bunyi

    (mengoceh) kalau sedang sendiri atau diajak bicara, mencoba meniru bunyi menurut

    kemampuan anak, dan lainnya.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    16/51

    3. Perkembangan Kognitif

    Perkembangan kognitif ini nampak pada kemampuan dalam menerima, mengolah, dan

    memahami informasi-informasi yang sampai. Berkaitan dengan perkembangan berbahasa

    (lisan dan isyarat), memahami kata dan berbicara.

    Menurut PIAGETperkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:

    a. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)

    Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak.Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena didorong

    oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya. Dalam usia ini mereka belum

    mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah menangis.

    b. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)

    Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena ia tidak bisa

    melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk

    meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai

    mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis .

    c.

    Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)

    Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat bermain dalam kelompok

    dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-

    hal yang sistematis.Namun dalam menyampaikan berita Injil harus diperhatikan

    penggunaan bahasa

    d. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)

    Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah

    mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehingga tidak

    perlu menggunakan alat peraga. Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalah harus

    menyediakan waktu untuk dapat memahami pergumulan yang sedang mereka hadapi

    ketika memasuki usia pubertas.

    4. Perkembangan psikoseksual

    Ada 6 tahap perkembangan psikoseksual (menurut Sigmud Freud) :

    a. Fase Oral (0-1 tahun)

    Rasa nikmat terletak pada mulut

    Semua benda dimasukkan ke mulut

    b. Fase Anal (1-3 tahun)

    Rasa nikmat di sekitar dubur Merasakn nikmat bila sedang BAB

    c. Fase Uretral

    Fase transisi anal-falik

    Merasa nikmat bila BAK

    d. Fase Falik (3-6 tahun)

    Merasa nikmat bila memainkan alat kelaminnya

    Merupakan dasar terbentuknya identitas gender

    e. Fase Laten (7-12 tahun)

    Laten = tempat nikmat tidak ada

    Pematangan fungsi ego dan menutup fase falik

    f. Fase Genital (12 tahun ke atas)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    17/51

    Tempat nikmat pada alat kelamin

    Merasakan nikmat bila berhubungan seks atau masturbasi

    5. Perkembangan Kecerdasan

    Kecerdasan ini mengandung makna kemampuan daya ingat, daya tangkap seorang anak pada

    umur tertentu. Anak yang pandai akan cepat tanggap dalam membandingkan dan

    membedakan ide. Kemampuan kecerdasan anak ini, apabila tidak terlaksana pada waktunya,

    akan menimbulkan kesukaran pada diri anak. Misalnya: mengikuti benda bergerak dengan

    mata, mengikuti gerakan dan perbuatan, mengenal orang berbeda-beda, memberikan reaksi

    pada orang yang belum dikenal dengan menangis atau menatap terus-menerus, dan lainnya.

    6. Perkembangan Emosi

    Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman,

    berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak

    sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang

    berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak

    mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi. Pengaruh emosi

    terhadap perilaku dan perubahan fisik individu :

    a. Memperkuat semangat bila merasa senang atas suatu keberhasilan.

    b. Melemahkan semangat apabila timbul rasa kekecewaan karena suatu kegagalan.

    c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila individu dalam keadaan

    gugup.

    d. Terganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati

    7. Perkembangan Attachment

    Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J. Bowlby tahun 1958

    untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak. Kebanyakan ahli psikologi

    perkembangan mempercayai bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi

    pembentukan kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J. Bowlby, pentingnya

    attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara

    Umur Umur ekspresi emosi

    01 bulan

    3 bulan

    34 bulan

    4 bulan

    47 bulan

    59 bulan

    18 bulan

    Senyuman sosial

    Senyuman kesenangan

    Kehati-hatian

    Kelurahan

    Kegembiraan, kemarahan

    Ketakutan

    Malu

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    18/51

    naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu keterikatan. Ada 4 tahap perkembangan

    attachment pada bayi :

    Tahap indiscriminatesosibility(0-2 bulan),

    Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang dengan atau menerima

    dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.

    Tahap attachmentis the makin(2-7 bulan),

    Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang

    yang lebih dikenal.

    Tahap specific, clear-cut attachment(7-24 bulan),

    Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan

    akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah

    dengannya.

    Tahap goal-c0oordination partenerships(24- seterusnya)

    Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak

    merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya dalam jangka

    waktu yang lama.

    6. Penilaian perkembangan

    Tujuan dari penilaian perkembangan anak adalah agar para tenaga kesehatan:

    1. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal hal lain yang merupakan resiko

    terjadinya kelainan perkembangan tersebut.

    2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan konseling

    genetik.

    3.

    Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke senter yang lebih tinggi.

    Menurut Franken Burk dkk (1981)dalam DDST (Denver Development Screening Test)

    menyatakan bahwa ada 4 parameter untuk menilai perkembangan anak, yaitu:

    a. Personal Social (Kepribadian/Tingkah laku)

    b. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)

    c. Language (Bahasa)

    d. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar)

    Dimana dalam menentukan parameter tersebut di lakukan beberapa test perkembangan

    diantaranya:

    a. Test intelegensi individual (IQ)

    b. Test prestasi

    c. Test psikomotorik

    d. Test proyeksi

    e. Test perilaku adaptif

    Menurut Vineland, terdapat 8 kategori indikator menentukan skala maturitas (tingkatperkembangan), yaitu:

    1. self-help general (mampu menolong dirinya sendiri), ex: menali tali sepatu

    2. self-help eating (mampu makan sendiri)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    19/51

    3. self-help dressing (mampu berpakaian sendiri)

    4. self-direction (mampu memimpin dirinya sendiri), ex: mengatur keuangan dan mampu

    bertangung jawab.

    5. occupation (mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya sendiri), ex: menggunting

    6. comunication, ex: bercerita, menjelaskan.

    7. locomotion (gerakan motorik), ex: bergerak kemanapun yang dia inginkan.

    8. socialization (mampu bersosialisasi), ex: berteman, berkompetisi.

    Penilaian Perkembangan balita juga dibagi menjadi 7 aspek perkembangan seperti pada buku

    petunjuk PROGRAM BKB (BINA KELUARGA DAN BALITA) perkembangan:

    1. Tingkah laku social

    2. Menolong diri sendiri

    3. Intelektual

    4. Gerakan motorik halus

    5. Komunikasi pasif

    6. Komunikasi aktif

    7. Gerakan motorik kasar

    C. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

    1. Faktor Genetik

    Faktor genetik merupakan modal dasar dalam pencapaian hasil akhir proses tumbuh kembang

    anak. Melalui instruksi genetic, dapat ditentukan kualitas pertumbuhan anak. Yang termasuk

    factor genetic antara lain berbagai factor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku

    bangsa.

    2.

    Faktor LingkunganLingkungan merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau tidak potensi bawaan.

    Lingkungan yang cukup baik akan mendukung tercapainya potensi bawaan, begitu juga

    sebaliknya. Lingkungan yang dimaksudkan adalah lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial yang

    terbagi menjadi lingkungan pranatal (sebelum kelahiran) dan lingkungan post natal (setelah

    kelahiran).

    Faktor Lingkungan Pranatal

    Masa pranatal dihitung sejak awal terjadinya konsepsi sampai masa kelahiran. Beberapa

    faktor yang mempengaruhi, antara lain :

    a.

    Gizi ibu pada waktu hamilNutrisi yang diberikan ibu pada janinnya di dalam kandungan cukup berpengaruh pada

    kesehatan bayi. Jika sebelum terjadi kehamilan ataupun saat hamil ibu mengalami

    kekurangan gizi, itu akan berpotensi untuk melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir

    rendah), pertumbuhan otak bayi terhambat, dam lain sebagainya, begitu pula

    sebaliknya.

    b. Mekanis

    Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi

    yang dilahirkan. Demikian pula pada posisi janin dalam uterus dapat mengakibatkantalipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau karnio tabes.

    c. Toksin/ zat kimia

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    20/51

    Masa oraganogenesis merupakan masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen.

    Obat-obatan dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kelainan bawaan. Rokok dan

    minuman beralkohol sering menyebabkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, lahir

    cacat, atau retardasi mental. Sedangkan keracunan logam berat pada ibu hamil, dapat

    menyebabkan mikrosevali dan palsi serebralis.

    d. Endokrin

    Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin adalah somatotropin,hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip

    insulin (Insuline like growth factors/ IGFs)

    e. Radiasi

    Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian

    janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.

    f. Infeksi

    Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (Toxoplasma,

    Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex).

    g. Stres

    Stres yang dialami ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin seperti

    kelainan cacat bawaan, atau kelainan kejiwaan, dan lain-lain

    h. Imunitas

    Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, bahkan

    lahir mati

    i.

    Anoksia Embrio

    Menurunnya oksigenasi janin karena gangguan plasenta menyebabkan berat badan lahir

    rendah

    Faktor Lingkungan Post Natal

    Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum antara lain

    a. Faktor Biologis

    Ras/ suku bangsa

    Dalam perkembangan sel somatik, ras Eropa mempunyai pertumbuhan sel somatik

    yang lebih cepat daripada ras Asia

    Jenis Kelamin

    Laki-laki dikatakan lebih sering sakit dibanding perempuan, tetapi hingga saat ini

    belum diketahui alasan mengapa demikian

    Umur

    Umur yang paling rawan adalah masa balita. Karena pada masa itu, anak masih

    sangat rentan terhadap berbagai macam panyakit dan masa balita juga dasar

    pembentukan kepribadian anak

    Gizi

    Makanan dengan nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    21/51

    Perawatan kesehatan

    Perawatan anak tidak hanya dilakukan saat anak sakit, tetapi pemerikasaan harus

    dilakukan secara rutin, seperti yang dilakukan di posyandu.

    Penyakit kronis

    Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya.

    Fungsi metabolisme

    Kebutuhan nutrisi pada anak harus tepat dan diperhitungkan, karena sistem

    pecernaan dan metabolismenya masih berbeda dengan sistem orang dewasa

    Hormon

    Hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak antara lain

    somatotropin atau Growth Hormon, tiroid, hormon sex, insulin, IGFs, dan hormon

    yang dihasilkan kelenjar adrenal.

    b. Faktor Fisik

    Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerahMusim kemarau yang panjang/ bencana alam

    menyebabkan petani gagal panen, sehingga bahan

    pangan menjadi terbatas.

    Sanitasi

    Kebersihan perorangan ataupun lingkungan memegang

    peranan penting dalam timbulnya penyakit. Penyakit

    yang timbul karena lingkungan yang kotor antara lain

    diare, demam berdarah, tifus, hepatitis, dan lainsebagainya.

    Keadaan rumah

    Keadaan rumah yang layak, memiliki konstruksi

    bangunan yang tidak membahayakan penghuninya.

    Ventilasi dan cahaya cukup, serta tidak terlalu padat

    penghuni.

    Radiasi

    Radiasi yang tinggi dapat mengganggu tumbuh

    kembang anak.

    c. Faktor Psikososial

    Stimulasi

    Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat

    berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang stimulasi.

    Motivasi belajar

    Motivasi belajar harus ditanamkan sejak dini, dengan memberikan

    lingkungan yang kondusif.

    Ganjaran atau hukuman yang wajar

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    22/51

    Jika anak berbuat benar, maka kita wajib memberikan ganjaran,

    misalnya pujian, ciuman, dan lain sebagainya. Sedangkan jika anak

    melakukan kesalahan, hukuman yang diberkan harus hukuman

    yang wajar dan objektif. Bukan hukuman untuk melampiaskan

    kemarahan.

    Kelompok sebaya

    Untuk membentuk hubungan sosialisasi, anak memerlukan teman

    yang sebaya. Orang tua juga harus berperan untuk memantau

    dengan siapa anaknya bergaul.

    Stres

    Stres pada anak akan membuat seorang anak menjadi rendah diri,

    terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan lain-lain.

    Sekolah

    Dengan adanya program pemerintah wajib belajar 9 tahun

    diharapkan seluruh anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang

    layak, sehingga taraf hidupnya juga akan meningkat.

    Cinta dan kasih sayang

    Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan adil dari orang

    tuanya. Tetapi jangan berlebihan, karena akan membuat anak

    menjadi manja, kurang mandiri, dan lain-lain.

    Kualitas interaksi anak-orang tua

    Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan

    menimbulkan keakraban dalam keluarga.

    d. Faktor keluarga dan adat istiadat

    Pekerjaan/ pendapatan keluarga

    Pendapatan yang memadai akan menunjang kebutuhan tumbuh

    kembang anak.

    Pendidikan ayah/ibu

    Orang tua yang dapat menyerap informasi dengan baik mengenai

    tumbuh kembang anak, akan diterapkan pada kehidupannya.

    Jumlah saudara

    Banyaknya jumlah anak pada anggota keluarga, apalagi dengan

    jarak yang cukup dekat mengakibatkan berkurangnya kasih sayang

    yang didapatkan seorang anak.

    Jenis kelamin dalam keluarga

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    23/51

    Pada masyarakat tradisional, anak laki-laki lebih mendapatkan

    perhatian

    Stabilitas rumah tangga

    Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga juga mempengaruhi

    tumbuh kembang anak.

    Kepribadian ayah/ibu

    Kepribadian yang terbuka tentu berbeda pengaruhnya terhadap

    perkembangan anak, daripada kepribadian yang tertutup.

    Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu

    Adat istiadat dan segala peraturan di suatu daerah akan

    mempengaruhi tumbuh kembang anak.

    Agama

    Pengajaran agama harus ditanamkan sejak dini, sehingga akan

    membentuk anak dengan kepribadian yang baik.

    Urbanisasi

    Salah satu dampak urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala

    permasalahannya.

    Kehidupan politik

    Kehidupan politik dalam masyarakat akan mempengaruhi prioritaskepentingan anak, anggaran, dan lain-lain.

    D. NUTRISI

    1. JENIS NUTRISI

    Nutrisi dibagi menjadi dua macam, yaitu:

    Makronutrien: karbohidrat, protein, lemak

    Mikronutrien: vitamin, mineral

    a.

    KarbohidratJenis karbohidrat yang sebaiknya diberikan adalah jenis laktosa, bukan

    sukrosa. Karena laktosa bermanfaat untuk saluran pencernaan bayi berupa

    pembentukan flora yang bersifat asam dalam usus besar sehingga

    penyerapan kalsium meningkat dan penyerapan fenol dapat dikurangi. Pada

    ASI dan sebagian besar susu formula, laktosa memang menjadi sumber

    karbohidrat utama. Sumber kalori pesokan karbohidrat diperkirakan sebesar

    40 50% yang sebagian besar dalam bentuk laktosa. Karbohidrat Tersusun

    atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat menjadi komponen

    struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), sepertiselulosa, pektin, serta lignin.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    24/51

    Fungsi:

    Sumber energi.

    Menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.

    Berperan dalam metabolisme tubuh.

    Pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

    b. Protein

    Dihitung berdasarkan jumlah kebutuhan untuk tumbuh kembang dan jumlah

    nitrogen yang hilang. Mutu protein bergantung pada mudah / tidaknya

    dicerna dan diserap, serta komposisi asam amino di dalamnya. Protein

    mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur serta fosfor.

    Fungsi:

    Pertumbuhan dan perbaikan sel.

    Mengatur keseimbangan osmosis ion-ion dalam tubuh.

    Dengan gugus prostetik membentuk hemoglobin, protein inti,

    glikoprote-in, dan lipoprotein.

    Sebagai enzim, hormon, bahan pernapasan seluler, dan antibodi.

    Sebagai sumber tenaga.

    Terdapat 44 macam asam amino yang sudah dikenal. Ada 9 macam asam

    amino yang essensial bagi bayi, yaitu treunin, valin, leusin, isoleusin, lisin,

    triptofan, fenilalanin, metionin, dan hitidin. Arginin, sistin, dan tausin

    essensial untuk bayi BBLR.

    c. Lemak

    Air susu ibu memasok sekitar 40 50 % energy sebagai lemak. Lemak

    minimal harusnya menyediakan 30 % energy, yang dibutuhkan bukan saja

    untuk mencukupi kebutuhan energy, tetapi juga untuk memudahkan

    penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang larut dalam lemak, kalsium,

    serta mineral lain, dan juga untuk menyeimbangkan diet agar gizi lain tidak

    terpakai sebagai sumber energy. Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya

    dalam bentuk tak jenuh ganda, yang biasanya dalam bentuk asam linoleat

    yang juga merupakan asam lemak esensial. Lemak terdiri atas karbon,

    hidrogen dan oksigen.

    Fungsi:

    Penyimpan energi.

    Transportasi metabolik sumber energi.

    Sumber zat untuk sintesis bagi hormon, kelenjar empedu, serta

    menunjang proses pemberian signal transducing. Struktur dasar dari membran sel.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    25/51

    d. Vitamin

    Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah

    kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh

    tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu:

    Vitamin larut lipid : A,D,E,K

    Vitamin larut air: B, C

    e. Mineral

    Jika asupan mineral tidak mencukupi, akan terjadi defisiensi. Jika asupannya

    berlebihan maka akan menjadi racun. Contoh dari mineral yang dibutuhkan

    oleh tubuh yaitu kalsium, natrium, kalium, yodium dan besi. Mineral yang

    terutama dibutuhkan oleh anak-anak adalah:

    Magnesium: untuk perkembangan, relaksasi otot, membangun tulang

    yang kuat, menjaga saraf dan otot berfungsi dengan baik, dan

    membantu anak-anak cukup tidur malam.

    Seng atau zinc: untuk perkembangan otak dan saraf, membangun

    sistem kekebalan tubuh yang kuat, pertumbuhan yang tepat,

    metabolisme karbohidrat, keseimbangan gula darah, perkembangan

    seksual yang normal, seta membantu mencegah depresi dan jerawat.

    Kalium:menjaga jantung, otot dan saluran pencernaan.

    2. WAKTU PEMBERIAN NUTRISI

    Cara memberi makan anak menurut Buku Kesehatan Ibu dan Anak oleh

    Kementrian Kesehatan RI

    1. Umur 0-6 Bulan

    - Hanya berikan ASI

    - Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kuning

    (kolostrum)

    -Susui bayi sesering mungkin setiap bayi menginginkan, paling

    sedikit 8 kali sehari

    - Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui

    2. Umur 6-8 Bulan

    - Terus berikan ASI sesering mungkin

    - Mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang lumat

    contohnya bubur susu dan bubur tim yang dibuat 2-3kali sehari 2-

    3 sendok makan secara bertahap bertambah hingga mencapai

    gelas atau 125 cc setiap kali makan

    -Berikan makanan selingan 1-2 kali sehari (jus buah, biskuit)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    26/51

    3. Umur 9-11 Bulan

    - Terus berikan ASI

    - Berikan MP-ASI yang lebih padat dan mudah ditelan anak

    contohnya bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek 3-4 kali sehari

    4.

    Umur 1-2 Tahun- Terus berikan ASI

    - Makanan keluarga 3-4 kali sehari

    - Makanan selingan yang dicincang atau dihaluskan bila perlu 2 kali

    sehari

    5. Umur 2-3 Tahun

    - Tambahkan porsinya menjadi piring

    - Lanjutkan beri makan makanan orang dewasa

    - Beri makanan selingan 2 kali

    Waktu pemberian makan (buku tumbuh kembang anak)

    Usia 0-6 bulan

    ASI Ekslusif

    Tidak diberi makanan tambahan

    ASI diberikan sesuai dengan keinginan anak

    Usia 7-12 bulan

    mulai diberi makanan tambahan

    tekstur disesuaikan dengan keadaan gigi anak

    makanan dengan gizi seimbang

    Usia >12 bulan

    makanan dengan gizi seimbang

    makanan seperti orang dewasa

    intensitasnya sedikit tapi sering

    Jadwal pemberian makanan bayi berdasarkan Rekomendasi IDAI (Ikatan

    Dokter Anak Indonesia.

    a. 0-6 bulan ASI eksklusis

    b. 6-9 Bulan (Bertahap)

    -Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI

    - Pukul 08.00 (makan pagi) Bubur nasi tim

    - Pukul 10.00 Buah segar/Biskuit

    - Pukul 12.00 (makan siang) Bubur nasi tim

    - Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI

    - Pukul 16.00 Buah segar/biskuit

    - Pukul 18.00 (makan malam) Bubur nasi tim

    - Pukul 21.00 ASI/Pengganti ASI

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    27/51

    c. 9-12 Bulan (Bertahap)

    - Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI

    - Pukul 08.00 (makan pagi) Nasi Tim makanan keluarga

    - Pukul 10.00 Buah segar/biskuit

    - Pukul 12.00 (makan siang) Nasi tim makanan keluarga- Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI

    - Pukul 16.00 Buah segar/Biskuit

    - Pukul 18.00 (makan malam) Nasi tim makanan keluarga

    - Pukul 21.00 ASI/PASI

    d. 12 bulan

    - Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI

    - Pukul 08.00 (makan pagi) Makanan Keluarga

    - Pukul 10.00 Snack

    - Pukul 12.00 (makan siang) Makanan Keluarga

    - Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) -

    - Pukul 16.00 Snack - Pkl. 18.00 (makan malam) Makanan Keluarga

    - Pukul 21.00 ASI/PAS

    Pedoman Pemberian Makanan Sapihan

    Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan makanan sapihan.

    a. Makanan padat pertama harus bertekstur sangat halus dan licin. Bayi

    perlahan-lahan akan siap menerima tekstur yang lebih kasar.

    b.

    Bubur saring baru boleh diberikan jika bayi telah tumbuh gigi, dan makanan

    cincang setelah bayi pandai mengunyah.

    c. Pada satu waktu makan, cukup diperkenalkan satu jenis makanan saja,

    dalam jumlah kecil. Seandainya bayi tidak dapat menoleransi makanan ini,

    atau bahkan menimbulkan reaksi alergi, gejala yang timbul mudah dikenali,

    dan makanan itu tidak akan diberikan lagi.

    d. Bayi harus diajari cara memegang makanan. Seiring pertambahan usia, bayi

    diajari pula cara mengambil makanan padat dari sendok makan.

    e. Makanan sebaiknya tidak dicampur karena bayi harus mempelajari

    perbedaan tekstur dan rasa makanan.

    f. Makanan padat jangan dimasukkan ke dalam botol susu, atau membuat

    lubang dot lebih besar yang mengesankan bayi meminum makanan

    padat.

    g. Volume pemberian susu jangan segera dikurangi sebelum bayi mampu

    bersantap dengan sendok.

    h. Makanan padat sebaiknya disuapkan sebelum susu diberikan.

    i. Selama menyuap bayi, tersenyum dan berbicaralah padanya.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    28/51

    3. DAMPAK NUTRISI

    Dampak nutrisi pada tumbuh-kembang anak

    Dampak Psikologis

    1. Psikodinamik (Freud)

    Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhandasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapat

    kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan. Dampak

    psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan.

    2. Psikososial (Erikson)

    Dampak psikososial yang diperoleh adalah tercapainya rasa percaya

    dan tidak percayasebagai kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan

    tersebut. Makanan dapat merupakan stimulus yang dapat

    meringankan rasa lapar anak, dan pemuasan yang konsisten terhadap

    rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak pada

    lingkungannya, terutama keluarga.

    3. Maturasi Organik (Piaget)

    Perkembangan organik yang dialami anak melalui makanan adalah

    pengalaman mendapatkan beberapa sensoris, seperti rasa atau

    pengecapan, penciuman, pergerakan, perabaan. perabaan. Dengan

    makanan anak akan dapat meningkatkan keterampilan, seperti

    memegang botol susu, memegang cangkir, sendok; dan keterampilan

    koordinasi gerak, seperti: menyuap dan menyendok makanan.

    Dampak Fisiologis

    Asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, todler, prasekolah, usia sekolah dan remaja

    akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan pertumbuhan

    fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    29/51

    UsiaBerat Badan Rata-rata

    dalam Kg

    Jumlah Air Total dalam

    24 jam (ml)

    3 hari 3 250-300

    10 hari 3.2 400-500

    3 bulan 5.4 750-850

    6 bulan 7.3 950-1100

    9 bulan 8.6 1100-1250

    1 tahun 9.5 1150-1300

    2 tahun 11.8 1350-1500

    4 tahun 16.2 1600-1800

    6 tahun 20 1800-200010 tahun 28.7 2000-2500

    14 tahun 45 2200-2700

    18 tahun 54 2200-2700

    TAMBAHAN

    E. KMS

    1. Definisi

    KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan

    murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan

    anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus

    selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan

    kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

    KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga

    untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau

    ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.

    KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan

    untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan

    dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan

    kesehatan- nya.

    KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak,

    imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi

    kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,

    pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

    KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang

    tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).

    2. Tujuan KMS

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    30/51

    Tujuan penggunaan KMS menurut Kemenkes RI TAHUN 2010 :

    1. Bagi orang tua balita : Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan

    anaknya.

    2. Bagi kader : Mencatat BB anak dan pemberian kapsul vitamin A serta

    menilai hasil penimbangan.3. Bagi petugas kesehatan : Mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang

    telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A.

    (www.depkes.go.id)

    3. Manfaat KMS

    Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita

    secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan

    imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi

    kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.

    Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak

    Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk

    menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

    (Depkes RI, 2000)

    4. Isi KMS

    Sumber berat badan; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri setiap

    kelompok usia dalam KMS

    Garis berat badan; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari sumber

    berat badan. Angka-angka yang terdapat pada ujung garis berat badan

    setiap kelompok usia dalam kilogram.

    Garis usia; yakni garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada kolom-

    kolom bernomor yang menyatakan usia balita dalam bulan.

    Kolom bulan; adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada setiap

    kelompok usia. Kolomkolom ini disediakan untuk menuliskan nama-nama

    bulan secara berurutan sesudah bulan kelahiran.

    Kolom bulan lahir; adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan

    bergaris tebal. Kolom ini disediakan untuk diisi dengan bulan lahir balita

    serta tahunnya.

    5. Cara Pengisian dan penggunaan KMS:

    1. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak

    a. Letakkan (plot) titik berat badan hasil penimbangan.

    b. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu Jika

    bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan

    bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.2. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak

    http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/
  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    31/51

    Balita naik berat badannya bila :

    a. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna

    b. Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

    Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya

    Balita tidak naik berat badannya bila :

    a. Garis pertumbuhannya turun, atau

    b. Garis pertumbuhannya mendatar, atau- Garis pertumbuhannya

    naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

    Ga

    mb

    ar

    2.2.

    Indi

    kat

    or

    KMS

    bila

    balita tidak naik berat badannya

    Warna pada KTM menjelaskan beberapa indicator

    Hijau Garis normal pertumbuhan balita, gizi baik

    Kuning Peringatan (warning) kepada ibu memperbaiki/

    meningkatkan gizi, berpotensi obesitas

    Merah Gizi buruk, perlu dilakukan tindakan segera mungkin

    http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kms51.jphttp://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kms51.jp
  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    32/51

    dengan diberi asupan gizi, guna peningkatan

    kesehatan balita

    6.

    Tindak Lanjut hasil penimbangan (menurut Permenkes RI (2010)1. Berat badan naik (N) :

    - Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu

    - Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik

    pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana

    - Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anakdan berikan

    nasihat tentang pemberian makan anak sesuai dengan umurnya

    - Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

    2. Berat badan tidak naik 1 kali (T1)

    -

    Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu

    - Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik

    pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana

    - Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,

    panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak

    - Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak

    naik tanpa menyalahkan ibu

    - Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak

    sesuai dengan umurnya

    -

    Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

    3. Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau dibawah garis merah (BGM)

    - Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu

    dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya

    - Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik

    pertumbuhan anaknya yang tertera dalam KMS secara sederhana

    - Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, rewel,

    panas, dan diare, dll) dan kebiasaan makan anak

    - Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak

    naik tanpa menyalahkan ibu

    - Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak

    sesuai dengan umutrnya

    - Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes

    F. REKAM MEDIK

    1. Manfaat rekam medic

    Meningkatan Kualitas Pelayanan praktik kedokteran dengan jelas dan

    lengkap sehingga meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaiankesehatan masyarakat yang optimal.serta melindungi tenaga medis.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    33/51

    Pembiayaan yaitu sebagi petunjuk dan bahan untuk perhitungan dan

    menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan serta dapat digunakan

    sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.

    Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik yaitu sebagai alat bukti tertulis

    utama, untuk menyelesaikan masalah hukum, disiplin dan etik. Pendidikan dan Penelitian yaitu sumber informasi perkembangan kronologis

    penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bahan informasi

    bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran

    dan kedokteran gigi.

    Pengobatan Pasien sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan

    menganalisis penyakit, merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan

    medis yang harus diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien.

    Statistik Kesehatan yaitu sebagai bahan statistik kesehatan untuk

    mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan menentukan jumlah

    penderita penyakit tertentu.

    2. Jenis Rekam medic

    RM untuk pasien rawat jalan

    Untuk pasien rawat jalan, termasuk gawat darurat, RM memiliki informasi

    pasien, antara lain :

    a. Identitas dan formulir perijinan (lembar hak kuasa)

    b. Riwayat penyakit (anamnesis) tentang :

    Keluhan utama

    Riwayat sekarang

    Riwayat penyakit yang pernah diderita

    Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan.

    c. Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto

    rongent, scanning, MRI, dan lain-lain.

    d. Diagnosis dan/atau diagnosis banding

    e. Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat

    kesehatan yang berwenang. RM untuk pasien rawat inap

    Memuat informasi yang sama dengan RM pada rawat jalan, dengan

    tambahan :

    a. Persetujuan tindakan medic

    b. Catatan konsultasi

    c. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya

    d. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan

    e. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    34/51

    Masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan

    Gangguan Tumbuh Kembang

    Gangguan Pertumbuhan

    1.

    Perawakan PendekShort stature atau perawakan pendek merupakan suatu terminologi

    mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada

    kurva pertum-buhan yang berlaku pada populasi tersebut.penyebabnya

    dapat kerena variasi normal, ganguan gizi, kelainan kromoson, penyakit

    sistematik atau karena kelain-an endokrin.

    2. Cerebral Palsy

    Merupakan kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang

    disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada

    susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesaipertumbuhannya.

    gangguan tumbuh kembang

    gangguan pertumbuhan

    Perawakan Pendek, Sindrom Down,KEP,Obesitas, Tuna netra, tuna rungu,

    Tuna Daksa

    Akibat Gangguan Nutrisi :

    Anemia Gizi, Defisiensi Yodium, DefisiensiSeng, Defisiensi Vitamin A, Defisiensi

    Vitamin B1, Defisiensi Kalsium

    gangguan perkembangan

    Gangguan Perkembangan Motorik

    Cerebal palsy, Gangguan motorikkhas

    Gangguan PerkembanganPsikologis

    Enuresis, Enkropsis,

    Gangguan Perkembangan Bahasa

    Gangguan perkembangan bicara,Gangguan Belajar Khas, Gagap

    (Stutteling), Speech delay,

    gangguan pervasive

    Asperger, Rett, Desintegrasi padamasa anak (Sindrom Heller)

    , Sprektrum autis,, Retardasimental, ADHD (Attention Deficit

    Hyperactive Disorder), Tic,Mutisme elektif , Masturbasi yang

    berlebihan

    gangguan Perkembangan Sosial

    Hiperaktif, Gangguan Perorangandan Ganggaun Kelompok

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    35/51

    3. Sindrom Down

    Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotip-

    nya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya

    kro-mosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang

    normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yangberat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan

    keterlambatan perkem-bangan motorik dan keterampilan untuk menolong

    diri sendiri.

    4. KEP (Kurang Energi Protein)

    Kekurangan asupan energi dan protein. Disebabkan oleh masukan energi dan

    protein yang sangat kurang dalam makanan sehari hari dengan jangka

    waktu yang cukup lama.

    Pada anak-anak, KEP dapat :

    Menghambat pertumbuhan

    Rentan terhadap penyakit infeksi

    Mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan

    Penyakit akibat KEP ini dikenal dengan :

    a. Marasmus

    Disebabkan kekurangan energi. Ciri- ciri : anak kurus kering, wajah

    seperti orang tua, lapisan lemak bawah kulit sangat sedikit kulit

    mudah diangkat, kulit terlihat longgar kulit paha berkeriput.

    b. Kwashiorkor

    Disebabkan kekurangan protein. Ciri-ciri : anak gemuk semu akibat

    edema. Yakni adanya penumpukan cairan di sela sela sel dalam

    jaringan, otot mengalami pengurusan.

    c. Marasmic Kwashiorkor.

    Gabungan dari tanda marasmus dan kwashiorkor, yakni kekurangan

    energi dan protein.

    5. Obesitas pada Anak

    Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya

    penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh

    yang normal. Faktor bisa berasal dari keturunan dan lingkungan

    6. Tunanetra

    Anak yang tidak dapat melihat/mungkin masih punya sisa penglihatan

    dimana sisa penglihatan itu tidak dapat digunakan untuk mengikuti

    pendidikan. Tunanetra dapat disebabkan karena kelainan bawaan,

    kecelakaan karena jatuh, penyakit misalnya infeksi morbilli, scarlet fever,

    variolla, difteri, Opthalmia neonatorum, trachma, defisiensi vitamin A, dan

    retrolental fibroplasia.

    7.

    Tunarungu

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    36/51

    Secara medis yaitu kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar

    yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau

    seluruh alat-alat pendengaran. Klasifikasi tunarungu menurut etiologi

    dibedakan menjadi dua :

    1.

    Faktor endogen, misalnya faktor keturunan dari salah satu atau keduaorang tuanya; ibu yang sedang mengandung menderita penyakit cacar

    atau campak (rubela, german measles), keracunan darah atau toksemia

    akibat kerusakan plasenta.

    2. Faktor eksogen, misalnya anak mengalami infeksi pada kelahiran yang

    menyebabkan kerusakan pada alat atau syaraf pendengarannya meliputi

    meningitis atau otitis media yang kronis; otosklerosis ialah tumbuh tulang

    pada sekitar fenestra ovalis (tiga tulang pendengaran); kecelakaan yang

    mengakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran bagian dalam.

    8.

    Tunadaksa (lumpuh)

    Anak yang menderita cacat jasmani yang terlihat pada kelainan bentuk tulang

    atau otot, kelainan fungsi otot, sendi tulang, maupun syaraf. Penyebab dari

    kelainan ini adalah cacat yang diperoleh sejak lahir, ketika dalam kandungan,

    mungkin ibu terserang penyakit yang mengganggu pertumbuhan embrio.

    Mungkin juga karena ibu menggunakan obat yang dosisnya berlebihan, pada

    saat dilahirkan terjepit, pertolongan persalinan dengan tang atau kelahiran

    prematur. Setelah lahir penderita peradangan otak dan lain-lain, maka anak

    menderita cacat Cerebral Palcy. Cacat tubuh karena infeksi, karena virus polio

    mielitis, kecelakaan, TBC tulang.

    Gangguan Nutrisi

    a. Anemia Gizi

    Anemia gizi seringkali akibat kekurangan Fe, asam folat, dan vitamin

    B12.Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan,

    abor-tus, cacat bawaan, BBLR, dan abruptio plasenta.Cadangan zat besi yang

    kurang pada bayi menyebabkan bayi dilahirkan dalam keadaan anemia

    sehingga mortilitas dan morbilitas ibu dan kematian pernatal lebih tinggi.

    b. Defisiensi Yodium

    Merupakan faktor utama terjadinya kretin endemik.Akibat lain dari defi-

    siensi yodium bisa mengakibatkan janin diresorbsi, abortus, lahir mati atau

    lahir lemah, dan masa hamil lebih lama atau parus lama.

    c. Defisiensi Seng (Zn)

    Pada masa kehamilan mengakibatkan hambatan pertumbuhan janin, ke-

    hamilan serotinus, atau partus lama.Bayi dengan defisiensi yodium gejalanya

    baru nampak ketika anak ada dalam masa pertumbuhan cepat.

    d.

    Defisiensi Vitamin AMengakibatkan peningkatan prevalensi prematuritas dan retardasi janin.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    37/51

    e. Defisiensi Thiamin (Vit B1)

    Defisiensi berat menyebabkan penyakit beri-beri kongenital.

    f. Defisiensi Kalsium

    Akan mengakibatkan kelainan struktur tulang secara menyeluruh.

    Gangguan perkembangan

    Gangguan Perkembangan Motorik

    Cerebal palsy

    Contoh: Perkembangan motorik halus tahap awal pada jari-jari tangan

    yang seharusnya tidak menggengam lagi di usia 3 bulan. Bila masih

    menggenggam setelah umur 3 bulan dicurigai adanya cerebal palsy

    Gangguan motorik khas

    Terjadi gangguan perkembangan koordinasi motorik kasar ataumotorik halus. Gangguan ini dapat dites dengan cara anak disuruh

    buka tutup kancing baju, mengikat tali sepatu, dan menulis. Jika tidak

    bisa, maka dicurigai terdapat gangguan motorik khas halus.

    Gangguan Perkembangan Psikolog

    Enuresis

    Pada anak usia > 5 tahun yang masih sering BAK sembarang

    (mengompol), kemungkinan besar menderita enuresis non organik

    (interaksi dengan pengasuh tidak baik, ditelantarkan, dan faktor

    sosiokultural) yang disebabkan faktor psikologi. Enkropsis

    Penyebabnya samadengan enuresis, yaitu terjadi gangguan psikolog.

    Enkropsis ini merupakan gangguan karena anak tidak BAB di tempat

    seharusnya, biasanya langsung di celana. Enuresis dan enkropsis

    termasuk pada gangguan perkembangan eliminasi karena faktor

    psikolog.

    Gangguan Perkembangan Bahasa

    Gangguan perkembangan bicara

    Penderita masih dapat mengeluarkan suara, hanya saja pada kata

    tertentu. Penderita dapat melakukan terapi, baik terapi obat ataupun

    bicara. Gangguan ini seringkali disebut gangguan bicara khas, karena

    anak hanya dapat menyebut sukukata tertentu. Contoh: usia 1 tahun

    seharusnya sudah dapat berbicara Bapak, ibu, adik, dan sebagainya.

    Namun, anak ini hanya dapat berkata ma atau ng saja.

    Gangguan Belajar khas

    Contoh: disleksia (dapat menghitung, menulis, tidak dapat membaca).

    Gagap (Stutteling)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    38/51

    Suatu periode gagap normal terjadi antara usia 1-4 tahun karena

    keinginan anak untuk mengekspresikan pikirannya melampaui

    kemampuannya untuk berkata-kata. Gagap itu dapat menetap apabila

    orang tua terlalu cemas dan selalu memaksa agar anak itu bisa bicara

    dengan lancar. Speech delay

    Adalah kegagalan mengembangkan kemampuan berbicara pada anak

    yang diharapkan bisa dicapai pada usia kronologisnya. Dengan kata

    lain, perkembangan anak (dalam hal bicara) tertinggal beberapa bulan

    dari teman-teman seusianya.

    Penyebabnya anak-anak yang dicurigai mengalami speech delay

    mengalami masalah pendengaran dan adanya keterlambatan

    perkembangan yang terjadi karena belum dicapainya tingkat

    kematangan, seperti kematangan organ-organ bicara. Selain itu juga

    karena deprivasi sosial, misalnya kurang dalam lingkungan sosial dan

    kurang stimulasi.

    Cara mengatasinya berikan stimulus untuk meragsang anak bicara.

    Gangguan Perkembangan Sosial

    Gangguan perkembangan perilaku dan emosional

    Gangguan ini terjadi karena pola asuh yang salah, interaksi yang tidak

    sesuai (tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar).

    Hiperkinetik (perilaku terlalu aktif), Tic (suka mengulangtindakannya)

    Gangguan tingkah laku

    Dibedakan menjadi 2 :

    Gangguan tingkah laku berkelompok

    Gangguan tingkah laku tidak berkelompok

    Gangguan Perkembangan Pervasive

    Gangguan Perkembangan Pervasive

    Gangguan yang terjadi tidak hanya pada satu gangguan saja,namun

    komplikasi gangguan interaksi, komunikasi verbal atau non verbal, dan

    gangguan perilaku (minat terbatas, sensorik kurang). Penderita perlu

    terapi lama dan di sekolahkan pada sekolah khusus. Contoh yang

    termasuk gangguan pervasive:

    Sprektrum autis

    Terjadi gangguan belajar kompleks (gangguan pada interaksi sosial,

    dan komunikasi serta bahasa), kolaborasi antara autis dan hiperaktif.

    Dimana, penderita autis gejalanya terlihat < 3 tahun, terjadi kelainan

    neuroniologi, dan kebanyakan penderita adalah laki-laki.

    Asperger

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    39/51

    Sama dengan autis, hanya saja tidak terjadi keterlambatan bahasa

    (gangguan pada interaksi dan komunikasi). IQ lebih dari rata-rata atau

    samadengan rata-rata.

    Rett

    Pada awal perkembangan baik, namun lama-kelamaan terjadipenurunan perkembangan, karena melemahnya fungsi otot.

    Kebanyakan wanita.

    Desintegrasi pada masa anak

    Retardasi mental

    Menurut WHO, Reterdasi mental adalah kemampuan mental yang

    tidak mencukupi sehingga individu tidak dapat beradaptasi terhadap

    tuntutan masyarakat.

    Kriteria-kriterianya menurut Melly Budhiman :

    Fungsi intelektual umum di bawah normal (IQ < 70).

    Terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial.

    Gejala timbul dalam masa perkembangan (

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    40/51

    Mutisme elektif yaitu suatu gangguan fungsi sosial (komunikasi)

    dimana seseorang mampu berbicara, tapi enggan melakukannya

    karena alasan emosional.

    Masturbasi yang berlebihan : petunjuk adanya kecemasan dalam diri

    anak.

    Aspek Sosial Budaya

    1. Sistem Meso : yang menggambarkan pengalaman dan pengaruh langsung

    setting sosial yang berada di luar kontrol aktif, tetapi memiliki pengaruh langsung

    terhadap perkembangan anak , seperti pekerjaan orang tua dan media massa.

    2. Sistem makro : Budaya dimana individu hidup seperti : ideologi, budaya, sub

    budaya strata sosial masyarakat.

    3. Sistem mikro : terkait dengan individu dimana anak tumbuh danberkembangng yang meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan

    sekitar tetangga.

    Contoh : Budaya jawa di Yogyakarta dalam menyambut Tumbuh Kembang Anak.

    Upacara mitoni : upacara bagi wanita hamil tujuh bulan sebagai refleksi syukur.

    a. Aspek Budaya yang Menghambat

    Memberikan asupan makanan selain Asi kepada bayi yang berusia kurang

    dari 6 bulan.

    Kolostrum dianggap sebagai Asi yang sudah rusak

    Membedong kaki bayi agar kakinya tidak bengkok

    Pada kenyataannya, dibedong dapat mengganggu peredaran darah bayi.

    Jantungnya akan terpaksa bekerja lebih berat untuk memompa darah

    karena tubuhnya dibebat terlalu berat. Bahkan, ini beresiko membahayakan

    tulang panggul, dapat menyebabkan dislokasi panggul dan paha.

    Menghentikan asupan Asi ketika si ibu sakit

    Penyakit yang diderita ibu menyususi tidak dapat ditularkan melalui ASI.

    Sebaliknya, saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem

    kekebalan tubuh yang lebih banyak dan akan ikut ke dalam ASI yang jika

    diminum si bayi, akan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak

    boleh adalah menyusui bayi saat sakit tanpa ada pelindung untuk ibu

    b.Aspek Sosial yang Menghambat

    Dukun sebagai penyembuh

    Masyarakat pada beberapa daerah beranggapan bahwa bayi yang

    mengalami kejang-kejang disebabkan karena kemasukan roh halus, dan

    dipercaya hanya dukun yang dapat menyembuhkannya.

    Timbulnya penyakit sebagai pertanda pergantian periode anak.

    Demam atau diare yang terjadi pada bayi dianggap pertanda bahwa bayi

    tersebut akan bertambah kepandaiannya, seperti sudah bisa untuk berjalan

    atau berbicara.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    41/51

    G. IMUNISASI

    Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan tubuh secara sendiri

    agar kuman yang masuk dapat dicegah. Pertahanan tubuh tersebut meliputi

    pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik. Proses pertahanan tubuh

    pertama kaliadalah pertahanan tubuh nonspesifik seperti komplemen dan

    makrofag yang pertama akli akan memberikan peran ketika ada kuman yang

    masuk ke dalam tubuh (Agloocon, 2009).

    i. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :

    1. Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan

    kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering

    berjangkit (Proverawati, 2010)

    2. Diharapkan anak menjadi kebalterhadap penyakit sehingga dapat

    menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi

    kecacatan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (Alimul, 2009)

    3.

    Mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak-anak yang disebabkan olehwabah yang sering muncul (Depkes RI, 2011)

    Jika anak tidak diberi imunisasi, kemungkinan anak terkena penyakit tertentu

    cenderung lebih tinggi daripada anak yang diberi imunisasi. Namun ini bukan

    berarti anak-anak yang diimunisasi akan bebas gangguan serangan penyakit,

    hanya saja frekuensinya berbeda.

    b. Manfaat Imunisasi

    1. Untuk Anak

    Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacatatau kematian.

    2. Untuk Keluarga

    Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.

    Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan

    menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

    3. Untuk Negara

    Memperbaiki tingkat kesehatan, mrnciptakan bangsa yang kuat dan berakal

    untuk melanjutkan pembangunan negara. (Proverawati, 2010)

    c. Imunisasi dibagi menjadi dua, yaitu:

    1.

    Imunisasi aktifMerupakan pemberian zat sebagai antigen akan terjadi proses

    infeksi buatantubuh mengalami resi imunologi spesifik

    menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkan sel memori

    sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat

    dapat merespon.

    a. Kelemahan : memerlukan waktu untuk penderita mampu membentuk

    antibodi yang tangguh untuk melawan agen.

    b. Keuntungannya : daya imunitas dapat bertahan lama

    Imunisasi aktif ada dua, yaitu :

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    42/51

    2. Imunisasi aktif alamiah

    Pada saat tubuh kita dimasuki bibit penyakit, terjadi mekanisme

    pembentukan sistem pertahanan tubuh yang spesifik terhadap bibit

    penyakit yang menyerang. Dengan demikian bila bibit penyakit itu

    mencoba kembali menyerang, tubuh sudah siap dengan

    pertahanannya.

    3. Imunisasi aktif buatan

    Prinsip dari imunisasi aktif buatan ini diambila dari imunisasi aktif

    alamiah. Bedanya kita menyajikan bibit penyakit atau bagian

    daripadanya agar tubuh membentuk sistem imunitas spesifik

    sebelum bibit penyakit itu benar-benar datang. Inilah yang disebut

    vaksinasi.

    2. Imunisasi pasif

    Merupakan pemberian zat imonoglobulin yaitu suatu zat yang

    dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma

    manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikrob ayangdiduga sudah masuk ke dalam tubuh yang terinfeksi.

    Imunisasi pasif ada dua, yaitu :

    a. Imunisasi pasif alamiah

    Pada saat seorang bayi lahir di dunia, dia dibekali sistem kekebalan

    tubuh bawaan dari ibunya. Kekebalan jenis ini sangat tergantung

    pada kekebalan yang dimiliki ibunya.

    b. Imunisasi pasif didapat

    Pada keadaan ini imunisasi didapat dari luar misalnya pemberian

    serum anti tetanus, kelebihannya dapat langsung digunakan tubuh

    untuk melawan penyakit tapi sayangnya kekebalan jenis ini waktuefektif yang pendek.

    4. Macam-macam imunisasi

    Imunisasi wajib

    1.Hepatitis B PID (Prefill Injection Device)

    a. Deskripsi :

    Vaksin Hepatitis B-PID adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan

    dan bersifat non infeksius, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi

    (Hansenula polymorpha) menggunakan tehnologi DNA recombinan. (Vademecum

    Bio Farma Jan 2002)b. Indikasi :

    Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan virus Hepatitis

    B.

    Departemen kesehatan mulai tahun 2005 memberikan vaksin hepatitis B-0

    monovalen (dalam kemasan uniject) saat lahir, dilanjutkan dengan vaksin

    kombinasi DTwP/hepatitis B pada umur 2-3-4 bulan. Tujuan vaksin hepatitis B

    diberikan dalam kombinasi dengan DTwP untuk mempermudah pemberian dan

    meningkatkan cakupan hepatitis B-3 yang masih rendah.

    g. BCG (Bacillus Calmette Guerin)

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    43/51

    Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa, tidak dapat mencegah

    infeksi tuberculosis, namun dapat mencegah komplikasinya.

    Imunisasi BCG ulangan tidak dianjurkan.

    Apabila BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji

    tuberkulin terlebih dahulu dan diberikan apabila uji tuberkulin negatif.

    h. Polio (Oral Polio Vaccine = OPV)

    a. Deskripsi :

    Vaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspense

    virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin)yang sudah dilemahkan, dibuat

    dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa (Vademecum Bio

    Farma Jan 2002).

    b. Indikasi :

    Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.

    Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio -1, 2, dan 3. (1.OPV, hidup

    dilemahkan, tetes, oral.; 2.IPV, in-aktif, suntikan.)Polio-0 diberikan saat bayi lahir sesuai pedoman PPI sebagai tambahan untuk

    mendapatkan cakupan imunisasi yang tinggi.

    i. DPT

    a. Deskripsi :

    Vaksin mengandung DPT berupa toxoid dipteri dan toxoid tetanus yang

    dimurnikan dan pertusis yang inaktivasi dan bersifat noninfectious (Vademecum

    Bio Farma Jan 2002).

    b. Indikasi :

    Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit dipteri, tetanus, pertusis. dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain yaitu DPT/Hepatitis B dan

    DPT/IPV.

    j. Campak

    a. Deskripsi :

    Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5

    ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infektif unit virus strain CAM 70 dan tidak

    lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erithromycin.

    (Vademecum Bio Farma Jan 2002)

    b.

    Indikasi :Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak

    1. Hepatitis B

    no Nama

    Imunisasi

    Cara Pemberian Dosis Efek Samping Kontra Indikasi

    1. BCG Sebelum disuntikkanvaksin

    BCG harus dilarutkan

    terlebih dahuludengan

    menggunakan alat suntik

    steril (ADS 5 ml).Disuntikkan intrakutandi

    0,05 ml untuk

    bayi kurang

    dari 1 tahun

    dan 0,1 ml

    untuk anak(>1 tahun)

    3 minggu setelah

    penyuntikan, akan

    terbentuk lukapada

    tempat penyuntikan

    dan akan sembuhdalam 2-3 bulan

    Adanya penyakit

    kulit yang

    berat/menahun

    seperti : eksim,

    furunkulosis dansebagainya.

  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    44/51

    daerah lengan kanan atas

    (insertio musculus

    deltoideus), dengan

    menggunakan ADS 0,05 ml

    diberikan pada umur

    sebelum 3 bulan. namun

    dianjurkan pemberian

    imunisasi BCG pada umur

    antara 0-12 bulan.

    dengan

    meninggalkan

    jaringan parut

    berdiameter 4-

    8mm. Menandakan

    sudah pernah di

    vaksin BCG dan

    vaksin berhasil.

    Vaksin BCG tidak

    menjamin 100%

    terlindung dari TBC,

    namun dapat

    terhindar dari TBC

    yang berat seperti

    TBC millier.

    Pembesaran limfe di

    daerah leher atau

    ketiak.Tidak perlu

    pengobatan.Sangat

    jarang terjadi.

    Mereka yang

    sedang menderita

    TBC.

    2 Hepatitis B

    PID (Prefill

    Injection

    Device)

    Vaksin disuntikkan dengan 1

    (buah) HB PID, pemberian

    suntikan secara intra

    muskuler, sebaiknya pada

    anterolateral paha.Pemberian sebanyak 1 dosis

    Dosis diberikan pada usia 0-

    7 hari

    Imunisasi Hepatitis B-1

    diberikan dalam kurun

    waktu 12 jam setelah lahir

    Imunisasi Hepatitis B-2

    diberikan setelah 4 minggudari imunisasi hepatitis B-1,

    saat bayi berumur 1 bulan.

    Interval imunisasi hepatitis

    B-2 dengan hepatitis B-3

    minimal 2 bulan, terbaik 5

    bulan.

    Imunisasi hepatitis B-3

    diberikan pada umur 3-6bulan

    Pada umumnya

    terjadi reaksi lokal

    yang ringan dan

    sementara, seperti

    nyeri pada tempatsuntikan.Kadang-

    kadang dapat terjadi

    demam selama 1-2

    hari setelah

    penyuntikan.

    Hipersensitif

    terhadap

    komponen vaksin.

    Seperti vaksinlain, vaksin ini

    tidak boleh

    diberikan pada

    penderita infeksi

    berat yang disertai

    kejang

    http://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/ketiakhttp://www.tanyadok.com/tag/ketiakhttp://www.tanyadok.com/tag/pengobatanhttp://www.tanyadok.com/tag/pengobatanhttp://www.tanyadok.com/tag/ketiakhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksinhttp://www.tanyadok.com/tag/vaksin
  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    45/51

    usia 5 tahun anak belum

    pernah memperoleh

    imunisasi hepatitis B,

    secepatnya diberikan

    imunisasi hepatitis B dengan

    jadwal 3 kali pemberian.

    3 Polio OPV = Diberikan secara oral

    (melaalui mulut)

    Setiap membuka vial baru

    harus menggunakan

    penetes (dropper) yang

    baru.

    Untuk

    imunisasi dasar

    (polio-2, 3, 4)

    diberikan pada

    umur 2,4, dan

    6 bulan,

    interval antaradua imunisasi

    tidak kurang

    dari 4 minggu.

    OPV diberikan

    2 tetes per-

    oral.

    IPV dalam

    kemasan 0,5

    ml,

    intramuscular.Vaksin IPV

    dapat

    diberikan

    tersendiri atau

    dalam

    kemasan

    kombinasi

    (DPT/IPV).

    1 dosis

    adalah 2

    (dua) tetes

    sebanyak 4

    kali (dosis)

    pemberian,

    dengan

    interval

    setiap dosis

    minimal 4

    minggu

    Pada umumnya

    tidak memberikan

    dampak.

    Namun pada

    sebagian kecil anak

    yang menerima

    vaksin polio, dapat

    mengalamipusing,

    diare ringan dan

    nyeri otot.

    Pada individu yang

    menderita

    immune

    deficiency.

    Tidak ada efek

    yang berbahaya

    yang timbul akibat

    pemberian polio

    pada anak yang

    sedang sakit.

    Namun jika ada

    keraguan,

    misalnya sedang

    menderita diaremaka dosis

    ulangan dapat

    diberikan setelah

    sembuh

    4 DPT Pemberian dengan caraintramuscular

    Dosis DPTadalah 0,5

    Reaksi lokal padatempat penyuntikan

    -

    http://www.tanyadok.com/tag/pusinghttp://www.tanyadok.com/tag/nyeri-otothttp://www.tanyadok.com/tag/nyeri-otothttp://www.tanyadok.com/tag/pusing
  • 5/19/2018 RESUME KOMPILASI SKEN 2.docx

    46/51

    DPT primer diberikan 3 kali

    sejak umur 2 bulan ( tidak

    boleh diberikan < 6 minggu)

    dengan interval 4-8 minggu.

    Interval terbaik diberikan 8

    minggu, jadi

    ml, ( untuk

    imunisasi

    dasar

    maupun

    ulangan.)

    DPT-1 umur

    2 bulan, DPT-

    umur 4 bulan

    dan DPT-3

    umur 6

    bulan.

    sepertikemerahan,

    nyeri danbengkak.

    Demam ringan

    Anak menjadi

    gelisah dan terus

    menangis sesudah

    disuntik.

    Kejang demam.

    Sangat jarang,

    namun dapat terjadi