resume 3 larutan dapar

7
LARUTAN DAPAR a. Pengaruh Kapasitas Dapar dan pH pada Iritasi Jaringan Iritasi jaringan minimal jika: Kapasitas dapar makin rendah Ketika obat bertemu dengan air akan terdegradasi sehingga diperlukan larutan dapar. Jika pembuatan larutan dapar dengan kapasitas dapar maksimal secara farmasetik memang bagus, tetapi secara fisiologis plasma memiliki pH = 7,4 jika kita membuat larutan dapar dengan kapasitas dapar maksimal maka dapar tubuh tidak dapat menerima , sehingga iritasi jaringan minimal jika kapasitas jaringan minimal. Volume larutan dapar dengan jmlah tertentu makin kecil Semakin kecil volume larutan dapar yang dimasukkan dalam tubuh maka tubuh akan semakin mudah menyesuaikan. Volume dan βcairan fisiologis makin besar Semakin besar volume dan βcairan fisiologis yang dimiliki oleh tubuh maka tubuh akan semakin mudah menyesuaikan terhadap larutan dapar yang dimasukkan ke dalam tubuh. Friedenwald et al: pH mata = 4,5-11,5 Martin & Mims Dapar fosfat Sorensen aman pd pH 6,5-8 Dalam tubuh sering dugunakan dapar fosfat, karena : 1. Tubuh memiliki dapar fosfat 2. Range yang dibuat dapar fosfat lebih lebar dari pada dapar sitrat, dapat diketahui dari pKa. Lar. As. Borat pH 5

Upload: defimardan

Post on 05-Dec-2014

603 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume 3 Larutan Dapar

LARUTAN DAPAR

a. Pengaruh Kapasitas Dapar dan pH pada Iritasi Jaringan

Iritasi jaringan minimal jika:

Kapasitas dapar makin rendah

Ketika obat bertemu dengan air akan terdegradasi sehingga diperlukan larutan dapar.

Jika pembuatan larutan dapar dengan kapasitas dapar maksimal secara farmasetik

memang bagus, tetapi secara fisiologis plasma memiliki pH = 7,4 jika kita membuat

larutan dapar dengan kapasitas dapar maksimal maka dapar tubuh tidak dapat menerima

, sehingga iritasi jaringan minimal jika kapasitas jaringan minimal.

Volume larutan dapar dengan jmlah tertentu makin kecil

Semakin kecil volume larutan dapar yang dimasukkan dalam tubuh maka tubuh akan

semakin mudah menyesuaikan.

Volume dan βcairan fisiologis makin besar

Semakin besar volume dan βcairan fisiologis yang dimiliki oleh tubuh maka tubuh akan

semakin mudah menyesuaikan terhadap larutan dapar yang dimasukkan ke dalam

tubuh.

Friedenwald et al:

pH mata = 4,5-11,5

Martin & Mims

Dapar fosfat Sorensen aman pd pH 6,5-8

Dalam tubuh sering dugunakan dapar fosfat, karena :

1. Tubuh memiliki dapar fosfat

2. Range yang dibuat dapar fosfat lebih lebar dari pada dapar sitrat, dapat diketahui

dari pKa.

Lar. As. Borat pH 5

Latihan Soal

Hitung penimbangan bahan-bahan untuk membuat larutan dapar sitrat pH 8,0 dengan

kapasitas dapar 0,01 sebanyak 200 mL, jika bahan yang tersedia

a.H3Sitrat dan NaOH

b.Na3Sitrat dan Na2HSitrat

c.NaH2Sitrat dan NaOH

Page 2: Resume 3 Larutan Dapar

Diketahui :

pKa asam sitrat: pKa1: 3,15; pKa2: 4,78; pKa3: 6,40

BM: NaOH= 40

Na2HSitrat = 254

AsamSitrat= 210,14

NaH2Sitrat = 232

Na3Sitrat = 276

Jawab :

pH = pKa + log

8 = 6,4 + log

garam = 39,81 asam

pKa = - log Ka 6,4 = - log Ka Ka = 3,98 x 10 -7

pH = - log [ H+ ] 8 = - log [ H+ ]

H+ = 10-8

=

0.01 =

=

C = 0,176

C = garam + asam0,18= 39,81 asam + asamasam= 0,004garam = 0,18 – 0,004

= 0,176

Page 3: Resume 3 Larutan Dapar

Tahapan Disosiasi Dapar Sitrat

I. H3Sitrat + NaOH → NaH2Sitrat m 0,18 0,18 - r 0,18 0.18 0,18

s - - 0.18

II. NaH2Sitrat + NaOH → Na2HSitrat m 0,18 0,18 - r 0,18 0.18 0,18

s - - 0.18

III. Na2HSitrat + NaOH → Na3Sitrat m 0,18 0,176 - r 0,18 0.176 0,176

s 0.004 - 0.176

a. Penimbangan H3Sitrat dan NaOH

Ʃ[H3Sitrat] = 0,18M = 0,18M

[H3Sitrat] = 0,18M = m= = 7,57 g

Ʃ[NaOH] = (0,18+0,18+0,176)M = 0,536M

[NaOH] = 0,536M = m = = 4,29 g

b. Penimbangan Na3Sitrat dan Na2HSitrat

Ʃ[Na3Sitrat] = 0,176M

[Na3Sitrat] = 0,176M = m = = 9,72

g

Ʃ[Na2HSitrat] = 0,004M

+ -

+ -

+ -

Page 4: Resume 3 Larutan Dapar

[Na2HSitrat]= 0,004M= m= = 0,20g

c. Penimbangan NaH2Sitrat dan NaOH

Ʃ[NaH2Sitrat] = 0,18M

[NaH2Sitrat] = 0,18M = m = = 8,34g

Ʃ[NaOH] = (0,18+0,176)M = 0,356M

[NaOH] = 0,356M = m = = 2,85 g

b. Larutan Dapar Isotonis

Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang sama dengan larutan

lain yang dipisahkan membrane semipermeabel sehingga tidak terjadi pergerakan molekul

air. Suatu larutan mempunyai kecenderungan untuk menjadi isotonis, sehingga air akan

bergerak dari larutan berkonsentrasi rendah kelarutan berkonsentrasi tinggi hingga kedua

larutan menjadi sama konsentrasinya.

Larutan berkonsentrasi rendah atau hipotonis adalah larutan yang memiliki

konsentrasi lebih rendah dari pada larutan yang lainnya, sedangkan larutan hipertonis

adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari larutan lainnya. Pergerakan

molekul atau kecenderungan larutan menjadi isotonis ini dikarenakan adanya tekanan

osmosis. Peristiwa osmosis dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara dua

zat atau lebih yang dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel yang hanya dapat

dilalui oleh air sehingga air dari larutan hipotonis akan bergerak ke arah larutan hipertonis

untuk menjadi isotonis.

Prinsip kerja seperti ini juga terdapat dalam sel makhluk hidup, dimana sel mengalami

peristiwa osmosis untuk mempertahankan keadaan isotonis sehingga sel tidak rusak.

Page 5: Resume 3 Larutan Dapar

c. Perhitungan Tonisitas

Harga L merupakan penurunan titik beku larutan suatu senyawa dengan macam ionik

tertentu pada suatu konsentrasi cairan yang isotonik dengan cairan tubuh, sehingga dapat

ditulis persamaan:

LISO =

dimana LISO merupakan harga tonisitas, ΔTb adalah penurunan titik beku, dan C

merupakan konsentrasi cairan.

Contoh: Harga LISO dari 0,9% (0,154 M) larutan NaCl yang memiliki penurunan titik beku 0,52 dan isotonis dengan cairan tubuh adalah:

LISO = = = 3,4 / M

d. Penyesuaian Tonisitas dan pH

Ada empat metode penyesuaian tonisitas dengan pH, yng sering kali digunakan

sebagai intra vena suntikan atau untuk digunakan pada mata atau saluran hidung atau

telinga. Dimana cairan yang masuk ke dalam tubuh harus menjadi isotonik dengan cairan

tubuh. Hala ini dapat dilakukan oleh salah satu dari metode-metode tadi. Empat metode

tadi digolongkan menjadi dua, yaitu metode golongan I dan metode golongan II. Metode

golongan I terdiri dari metode Cryoscopic dan metode NaCl Ekivalen. Metode golongan I

ini dilakukan dengan cara menambahkan larutan NaCl sehingga titil beku senyawa

menjadi -0,52. Sedangkan metode golongan II dilakukan dengan menambahkan air dalam

jumlah tertentu sehingga membentuk larutan yang isotonis. Metode golongan II ini terdiri

dari metode White Vincent dan metode Sprowls.