responsi lupus nefritis

57
LUPUS NEFRITIS dr. C. Singgih Wahono, Sp.PD Dara Dasawulansari Syamsuri Ike Wahyu Triastuti M. Miftahul Firdaus Rusannah bt. Abu Samah

Upload: ike-wahyu-triastuti

Post on 24-Jul-2015

277 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Responsi Lupus nefritis

LUPUS NEFRITIS

dr. C. Singgih Wahono, Sp.PD

Dara Dasawulansari SyamsuriIke Wahyu TriastutiM. Miftahul Firdaus

Rusannah bt. Abu Samah

Page 2: Responsi Lupus nefritis

PENDAHULUAN

Page 3: Responsi Lupus nefritis

SLE: penyakit autoimun yang

kompleks, penyebab belum jelas (Buyon, 2003)

Insiden: meningkat 3x sejak tahun 1960-

1970 an di AS (Michelle P,

2005)

RSUP Cipto : 1.4% kasus SLE, RS Hasan Sadikin 10.5% tahun

2010 (Wahyudi, 2004)

Diagnosis banding yang luas,

pengembangan perawatan dan

pengobatan (Buyon, 2008)

Page 4: Responsi Lupus nefritis

LAPORAN KASUS

Page 5: Responsi Lupus nefritis

Identitas PasienNama : Ny. SJenis Kelamin : WanitaUmur : 28 tahunAlamat : Rembang PasuruanPekerjaan : Tidak bekerja (Mantan

penjahit)Status : MenikahEtnis/Suku : JawaAgama : IslamMRS : 21 Maret 2012No Reg : 1208663

Page 6: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis

Keluhan utama: bengkak pada kedua tungkaiPasien mengeluh bengkak pada kedua tungkai

sejak 3 bulan yang lalu, memberat saat berdiri dan beraktivitas, berkurang saat istirahat dan posisi kaki lebih tinggi. Bengkak pada kedua tungkai memberat sejak satu minggu yang lalu, bila berdiri harus dibantu sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Terdapat bengkak di seluruh tubuh hingga wajah.

Page 7: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis…

Perut membesar sejak tiga bulan yang lalu dan semakin membesar dengan cepat sejak satu minggu ini. Pembesaran perut tidak diperberat aktivitas dan tidak semakin ringan. Tidak didapatkan gejala mual muntah maupun nyeri perut. Saat makan perut terasa penuh. BAB tidak ada gangguan.

Page 8: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …

Pasien mengeluh sesak sejak 7 hari yang lalu, terutama saat duduk karena perut yang membesar menekan ke dada. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas berat, ringan, maupun saat istirahat. Saat pasien berbaring terasa lebih enak. Tidur cukup dengan 1 bantal.

Pasien merasakan lemas sejak 3 bulan yang lalu, disertai pucat dan tidak disertai pusing. Aktivitas terganggu sehingga pasien sering hanya terbaring lemas. Pasien mudah lelah saat aktivitas.

Page 9: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …

Pasien juga mengeluh batuk sejak 3 minggu yang lalu, yang memburuk dalam tiga hari ini. Batuk terjadi kapan pun dan tidak diperberat dengan aktivitas, suhu yang dingin, maupun debu, tidak minum obat dan membaik saat beristirahat. Terdapat dahak kental berwarna putih. Tidak ada keluarga maupun kerabat yang mengalami gejala yang serupa.

Pasien mengeluh sejak tahun 2009 bila terkena cahaya kulit wajah menjadi kemerahan dan terasa terbakar, setelah 2 minggu warnanya berubah menjadi kehitaman.

Page 10: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …

Terdapat sariawan yang terjadi sewaktu-waktu, tanpa diketahui sebabnya. Tidak nyeri dan sembuh tanpa pengobatan.

Pasien didiagnosa SLE sejak Maret 2009 di RSSA. Saat itu pasien mengeluh timbul bercak putih di tangan dan atas bibirnya yang tidak sembuh-sembuh setelah melahirkan anak kedua. Penyakit kulit berupa benjolan berisi cairan dan nanah kemudian meletus sendiri sehingga terdapat timbul skar berwarna putih. Pasien juga mengeluhkan kemerahan pada wajahnya saat terkena sinar matahari yang kemudian berubah warnanya menjadi kehitaman. Selain itu, pasien juga mengeluh nyeri sendi, lemas, pusing, pucat berhari-hari, rambut rontok.

Page 11: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …

Pasien rutin kontrol rawat jalan satu kali setiap bulan di Poli Reumatologi RSSA sejak Maret 2009. Pengobatan yang diberikan adalah Methyl prednisolone 8-0-0 mg dan Lisinopril 1 x 5 mg. Pasien sudah dilakukan ANA test dan hasil positif.

Pada bulan Januari 2012, pasien kembali rawat inap di RSSA dikarenakan keluhan kaki dan perut bengkak, serta pro biopsi ginjal. Pasien rawat inap selama 7 hari. Pasien juga mengeluhkan frekuensi dan kuantitas kencing berkurang. Sejak saat itu pasien didiagnosa Nefritis Lupus kelas IV. Pasien mendapat terapi drip Cyclophospamid 750 mg, Methyl prednisolone 8-0-0 mg dan Lisinopril 1 x 5 mg.

Page 12: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …

Pada awal Maret 2012, pasien kembali rawat inap di RSSA dikarenakan sariawan yang tak kunjung sembuh. Sariawan disertai nyeri menelan dan nafsu makan berkurang. Selain itu juga terdapat batuk sejak 2 minggu SMRS, terutama saat malam hari, dahak berwarna putih kental dan tanpa demam. Kaki dan perut masih bengkak. Pasien mendapat terapi pulse Methyl prednisolone 500 mg selama 3 hari dan dilanjutkan Methyl prednisolone 3 x 16 mg. Dari hasil pemeriksaan sputum didapatkan hasil bakteri batang gram negatif dan sensitif kuat terhadap Levofloxacin. Setelah pulang, kaki semakin bengkak dan perut membesar dengan cepat, kemudian rawat inap hingga sekarang.

Page 13: Responsi Lupus nefritis

TimelineWaktu Diagnosis Pengobatan

Maret 2009 SLE

Oktober 2009

SLE dan Lupus Nefritis Methyl prednisolone 3 x 16 mg

November 2009

SLE dan Lupus Nefritis Methyl prednisolone 3 x 16 mgCyclophospamid 2 x 50 mgLisinopril 1 x 5 mg

Januari 2012

SLE dan Lupus Nefritis Methyl prednisolone 16-16-8mg tap offCyclophospamid 1 x 50 mgLisinopril 1 x 5 mg

Januari 2012

Pro biopsi ginjal Nefritis Lupus kelas IV

Drip Cyclophospamid 750 mgMethyl prednisolone 8-0-0 mgLisinopril 1 x 5 mg

Awal Maret 2012

SLE dan Lupus NefritisPneumonia

Pulse Methyl prednisolone 500 mg selama 3 hari Methyl prednisolone 3 x 16 mg

21 Maret 2012

Sakit sekarang

Page 14: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …

Riwayat Penyakit Dahulu:Tidak ada. Riwayat Keluarga:

Pasien merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara, semua saudaranya menyangkal mengalami penyakit yang serupa, begitu pula kedua orang tuanya. Masing-masing orang tua pasien berusia 60 dan 50 tahun. Pasien memiliki dua orang anak, laki-laki usia 8 tahun dan perempuan usia 3 tahun, sehat dan tidak memiliki penyakit yang sama.

Page 15: Responsi Lupus nefritis

Anamnesis …Riwayat Pribadi:• Riwayat alergi: pasien tidak punya alergi• Riwayat imunisasi: pasien tidak ingat mengenai imunisasi. BCG

test (+)• Hobi: menjahit• Olahraga: sejak sakit tidak pernah olahraga• Kebiasaan makan: nafsu makan turun sejak sariawan yang

berulang (3 kali 2 sendok, dengan nasi, sayur kangkung / sawi / bayam, tahu dan tempe), pasien minum air ± 1 botol air mineral besar (1,5 liter)

• Merokok: pasien tidak merokok, sedangkan suami merokok.• Minum alkohol: pasien tidak mengonsumsi alkohol• Hubungan seks: tidak berhubungan dengan suami sejak sakit di

bulan Januari 2012.

Page 16: Responsi Lupus nefritis

Pemeriksaan Fisik (tanggal 21 Maret 2012)

Keadaan UmumGCS : 456Kesan sakit : Tampak sakit sedangGizi : Kesan gizi cukupBerat badan : 53 kgTinggi badan : 150cm BMI : 23,5 kg/m2

Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 94 x / menitRR : 28 x / menitTax : 37,2 oC

Page 17: Responsi Lupus nefritis

Kepala : anemis +/+, edema periorbita +/+Leher : JVP R+0 cmThorax :Cor/ : Ictus invisible palpable at ICS V MCL S

LHM ~ ictus, RHM: PSL D S1, S2 single, murmur (-)

Pulmo/ : Simetris, SF: D=S Suara nafas V V Rhonki + + Wheezing - -

V V + + - - V V + + - -

Abdomen : distended, BU + N, liver span 8 cm, traube’s space tymphani, shifting dullness +

Ekstremitas: pitting edema + + + +

Page 18: Responsi Lupus nefritis

Pemeriksaan Penunjang (tanggal 21 Maret 2012)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Satuan Angka Normal Hasil

Leukosit 10.720 /µl 3.500 – 10,000 Tinggi

Hb 6.9 gr/dl 11.0 – 16.5 Rendah

MCV 76,8 mm3 85-95 Rendah

MCH 24,6 pg 28-32 Rendah

PCV 21.5 % 35 - 50 Rendah

Thrombosit 167.000 /µL 150,000 – 390,000 Normal

Ureum 35.1 mg/dL 10-50 Normal

Kreatinin 0.84 mg/dL 0.7 – 1.5 Normal

SGOT 23 U/L 11 – 41 Normal

SGPT 21 U/L 10 – 41 Normal

Uric Acid 8.6 mg/dL 2-5 Tinggi

Page 19: Responsi Lupus nefritis

Pemeriksaan Penunjang (tanggal 21 Maret 2012)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

SatuanAngka Normal

Hasil

Na+ 141 Mmol / L 136 – 145 Normal

K+ 3.95 Mmol / L 3.5 – 5.0 Normal

Cl- 114 Mmol / L 98 – 106 Tinggi

Albumin 1.47 g/dL 3.5-5.5 Rendah

Cholesterol total

393 mg/dL 130-220 Tinggi

TG 482 mg/dL 34-143 Tinggi

HDL 27 mg/dL >50 Rendah

LDL 274 mg/dL <100 Tinggi

Page 20: Responsi Lupus nefritis

Blood Gas Analisa

Temp 36.6 °C O2 2lpm

PH 7.431 7.35-7.45

PCO2 22,2 35 – 45 mmHg

PO2 95,4 80 – 100 mmHg

HCO3 14,9 21 – 28 m mol/L

O2 sat Art 97,8 > 95 %

BE -9,6 (-3) - (+3) m mol/L

Kesimpulan : Asidosis metabolik

Page 21: Responsi Lupus nefritis

Urinalisis Hasil Hasil

SG 1.020 10 x

PH 6 Epithelia +

Leucocyte - Cylinder -

Nitrite + Hyaline -

Protein 4+ Granular -

Glucose - Leukocyte -

Erythrocyte 4+ Erythrocyte -

40 x

Keton urine - Eritrosit 5-8/hpf

Urobilinogen - Leukocyte 2-3/hpf

Bilirubin - Crystal -

Bacteria + coccus/stab -

Page 22: Responsi Lupus nefritis

CUE AND CLUE PL Idx PDx PTxWanita/28 tahun Anamnesa: Tungkai dan kaki bengkak Pembesaran perut Sesak Badan lemas Fotosensitivitas Sariawan Riwayat discoid rash Sejak tahun 2009 didiagnosa SLE

dari hasil ANA test positifPemeriksaan fisik: Konjungtiva anemic Edema periorbita Ronchi + + + + + + Ascites Pitting edema + +

+ +

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV

- O2 2-4 lpm NC- Balance cairan negative 500

cc/hari - IVFD NS 0,9% 10 tpm- Diet 2000 kkal / hari, protein

0,8 g/kg/hari + esbach- Inj. Furosemide 40-0-0 mg- Po

- Metil prednisolone 3 x 16 mg

- Simvastatin 0-0-20 mg- ASA 1 x 80 mg- Omeprazole 2 x 20 mg- KALK 3 x 1- Paracetamol 3 x 500mg

k/p- Folic Acid 1 x 3 tab- Vit B6 B12 3 x 1 tab

- Transfusi Albumine 20% 100 cc

POMR

Page 23: Responsi Lupus nefritis

CUE AND CLUE PL Idx PDx PTxLaboratorium Hemoglobin: 6.9 Albumin: 1.47 Kolestrol total: 393 Trigliserida: 482 HDL: 27 LDL: 274 UL: prot 4+

Eritrosit: 5-8/hpf BGA: asidosis metabolikRen biopsy: Lupus Nefritis Kelas IV

Wanita/28 tahunAnamnesa: Badan lemasPemeriksaan fisik: Konjungtiva anemicLaboratorium Hemoglobin: 6.9 MCV: 76,8 MCH:24,6 MCHC:32,1

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

2.1 Chronic disease2.2 Anemia hemolytic2.3 Anemia Defisiensi Fe

Coomb testSITIBCHapusan darah

- Terapi setelah penegakkan diagnosa

Page 24: Responsi Lupus nefritis

CUE AND CLUE PL Idx PDx PTx

Wanita/28 tahunAnamnesa: Batuk sejak 3 minggu yang lalu,

sebelum masuk RS Dahak (+) warna putih, kental Sesak Pemeriksaan Fisik: RR: 28 x / menit Ronchi di seluruh lapang paruLaboratorium: Leukosit 10.720 BGA: Asidosis metabolikFoto Thorak Xray:Tampak infiltrat pada paricardial dextra sinistra, corakan vaskuler normal.Kesimpulan: pneumoniaPemeriksaan sputum (8-3-12): Bakteri Serratia irquefacieus, sensitive kuat Levofloxacin, cefotaxim, gentamycin

3. Pneumoni CAP

3.1 Bakteri Serratia irquefacieus

PO: - Levofloxacin 1 x

750 mg- GG 3 x 1 tab

Page 25: Responsi Lupus nefritis

FOLLOW UPTanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

22 Maret2012

SesakBatuk berdahak

T: 100/70N: 84 x/menitRR: 24 x/menitK/L: an +/+, edema periorbita +Pulmo/v v Rh - - bv bv + + bv bv + + Abd: distended, undulasi +, shifting dullness +, hernia umbilikalis +Ext: edema + + + + pitting edema

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease2. Anemia

Defisiensi Fe3. Pneumoni CAP4. Acidosis metabolic

4.1 Pneumoni CAP

PDx: - Analisa cairan asites,

kultur dan sensitivity cairan asites

- Analisa cairan pleura, kultur dan sensitivity cairan pleura

PTx: - O2 2-4 lpm NC- Balance cairan negative

500- IVFD NS 0,9% 10 tpm- Diet 2000 kkal / hari,

protein 0,8 g/kg/hari + esbach

- Inj Furosemide 40-0-0 mg IV

- Inj Ceftriaxone 2 x 1 gr (skin test)

Page 26: Responsi Lupus nefritis

FOLLOW UPTanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

22 Maret2012

Coomb test (-)BGA pH :

7.307 pCO2 : 19,6 pO2 : 181,2 HCO3 : 9,9 O2 sat : 96,7 Base exc : -16,6

- PO- Levofloxacin 1 x 750 mg- Methylprednisolon 3 x 16

mg- Folic Acid 1 x 3 tab- Vit B6 B12 3 x 1 tab- Simvastatin 0 – 20 mg- ASA 1 x 80 mg- Omeprazole 2 x 20 mg- KALK 3 x 1 - GG 3 x 1 tab- Paracetamol 3 x 500mg k/p

- Transfusi albumin 20 % 100 ccPMo: observasi vital sign, keluhan

Page 27: Responsi Lupus nefritis

FOLLOW UPTanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

23 Maret2012

RR: 24 x / menitPulmo/ v v rh - - bv v + - bv bv + +

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair1. Chronic Disease2. Anemia Defisiensi

Fe3. Pneumoni CAP

perbaikan4. Acidosis metabolic

PDx: - DL,Ur/Cr, SE,

Albumin, UL, BGA

Page 28: Responsi Lupus nefritis

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

24 Maret2012

Sesak - Pulmo/ v v rh - - v v - - bv bv + + DL: 4300/5,7/17,1/175000Ur/Cr: 68,6/1,12SE: 130/3,56/116/4,3/4,44Albumin: 1,41BGA pH : 7.368 pCO2 : 20,9 pO2 : 94,6 HCO3 : 15,9 O2 sat : 97,6 Base exc : -13,6Urinalisis SG/BJ : 1,025 pH : 6 Prot/alb : 2+ Eritrosit : 4+ 40 Eri : 4-8 40 Leko : 2-3

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

4. Acidosis metabolic perbaikan

Page 29: Responsi Lupus nefritis

FOLLOW UPTanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

26 Maret 2012

Pulmo/ v v rh - - v v - - v bv - + Fe : 93SI : 106 ↓TIBC : 88%Kolestrol total: 504 ↑Trigliserida: 1090 ↑HDL : 28 ↓LDL : 275 ↑Ur / Cr : 62,8 / 1,02Protein Esbach: 3 g /hari

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair1. Chronic

Disease2. Anemia

Defisiensi Fe3. Pneumoni CAP

perbaikan

PTx: VenflonCaptopril 3 x 6,25 mg

Page 30: Responsi Lupus nefritis

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

27 Maret 2012

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PDx: albumin

28 Maret 2012

Pulmo/ v v rh - -v v - - v v - - Ext: edema - - + + pitting edema

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PTx: Captopril 3 x 6,25 mg Captopril 3 x 12,5 mg

Page 31: Responsi Lupus nefritis

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

29 Maret 2012

Albumin: 1,61 1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PDx: kultur sputum dan sensitivitas ulang, Rheumatoid factor, comb testPTx: Tranfusi Albumin 20%

30 Maret 2012

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PDx: albumin post transfusiPTxMethyl prednisolone 1 x 125 mg IV selama 3 hari bertutut-turut

Page 32: Responsi Lupus nefritis

FOLLOW UPTanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

31 Maret 2012

Mual + 1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair1. Chronic

Disease2. Anemia

Defisiensi Fe3. Pneumoni CAP

perbaikan

PDx: DL, blood smear, reticulocyte count, LED, Bilirubin T/D/I, Ur/CrPTx:Omeprazole 2 x 20 mg

Page 33: Responsi Lupus nefritis

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

2 April 2012

Batuk berkurang

DL: 6730/6,6/20,80/73000MCV: 80,60MCH: 25,60MCHC: 31,70LED: 13Evaluasi hapusan darah: Eritrosit: normokrom,

anisositosis Lekosit: jumlah dan

morfologi normal Trombosit: kesan

jumlah menurunRetikulositL 6,83%Bil T/D/I: 0,11/0,06/0,05Alb: 1,59Ur/Cr: 48/0,8Hasil Sputum mikrobiologi:Kokus gram positif ( Staphylococcus coagulase negative), BTA -, Sensitif kuat Erythromicin, Cotrimoxazole, Gentamicin

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PTx:Inj Ceftriaxon STOPLevofloxacin 1 x 750 mg ganti Erytromycin 3 x 500 mg

Page 34: Responsi Lupus nefritis

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

3 April 2012

Batuk - 1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PDx:DL, LED, SE, Ur/Cr, Alb, UL, Bilirubin T/D/I, SGOT/SGPT, Blood smear

4 April 2012

Ed - - ↓ ↓DL: 10680/6,3/20,30/104000MCV: 80,90MCH: 25,10MCHC: 31LED: 12 mm/jamBil T/D/I: 0,12/0,08/0,04SGOT/SGPT: 16/13Ur/Cr: 66/0,7Evaluasi hapusan darah: Eritrosit: polikromasi, normokrom,

normositik, anisositosis Lekosit: toksis granulasi, jumlah dan

morfologi normal Trombosit: kesan jumlah menurun

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PDx:Albumin post transfusi, FH, ULPTx:Transfusi Albumin 20%

Page 35: Responsi Lupus nefritis

FOLLOW UPTanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

5 April 2012

Alb: 1,72PPT: 11,2 (K 11,5)APTT:30,7 (K 26)Direct coombs test: (-)Urinalisis SG/BJ : 1,020 pH : 6,5 Prot/alb : 3+ Lekosit : 2+ Eritrosit : 3+ Epitel : + 40 Eri : 18-20 40 Leko : 20-30

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

5 April 2012

Page 36: Responsi Lupus nefritis

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning

6 April 2012

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

PTx:Transfusi Albumin 20%

7 April 2012

1. SLE dan Lupus Nephritis kelas IV perbaikan

2. Anemia Hipochrom Mycrocytair

1. Chronic Disease

2. Anemia Defisiensi Fe

3. Pneumoni CAP perbaikan

Acc KRS

Page 37: Responsi Lupus nefritis

PEMBAHASAN

Page 38: Responsi Lupus nefritis

Drug (INH, Chlorpromazine, dll)

PatogenesisSelf molecules

antigens (nukleus, permukaan sel, dan sitoplasma)

-Antinuclear antibody-Anti ds DNA-Anti histone-Anti Ro-Anti La-Anti Sm-Anti reseptor NMDA-Anti fosfolipid-Anti C1q

Page 39: Responsi Lupus nefritis

Burmester, Color Atlas of Immunology © 2003 Thieme

Page 40: Responsi Lupus nefritis

DIAGNOSIS SLEKriteria (ACR 1997)

1. Malar rash2. Discoid rash3. Photosensitivity4. Oral ulcer5. Arthritis6. Serositis (pleuritis, pericarditis)7. Renal disorder (proteinuria >3+ atau >

0,5g/hari menetap, cast)8. Neurologic disorder (kejang, psikosis)

9. Hematologic disorder

10. Immunologic disorder

11. Anti-Nuclear antibodiesDiagnosis tegak jika memenuhi 4 dari 11 kriteria

SLE

Temuan pada PasienMalar rash

(riwayat pada tahun 2009)Diskoid rash

(di tangan dan atas bibirnya riwayat pada tahun 2009)

PhotosensitivityOral ulcer

(di mukosa pipi)Arthritis

(riwayat pada tahun 2009)Renal disorder

(protein urin 4+, ekskresi protein urin 3 gram/ hari)

ANA test (+)

Page 41: Responsi Lupus nefritis

PATO

GEN

ESIS

LU

PUS

NEF

RITI

S

Burmester, Color Atlas of Immunology © 2003 Thieme

Page 42: Responsi Lupus nefritis

Tabel 3.3 Klasifikasi Lupus Nefritis menurut WHO (Tassiulas et al., 2009)

Kls Pola Deposisi

imun komp.

Sedimen Proteinu

ria (24j)

Cr

serum

Tekanan

darah

Anti ds-

DNA

C3/C4

I Normal (-) Bland <200 mg N N (-) N

II Mesangial Mesangial RBC atau

Bland

200-500

mg

N N (-) N

III Proliferatif

fokal dan

segmental

Mesangial,

subendotelial

±subepitelial

RBC, WBC 200-3500

mg

N – ↑

ringan

N-↑ (+) ↓

IV Proliferatif

difus

Mesangial,

subendotelial±

subepitelial

RBC, WBC,

RBC cast

1000-

>3500

mg

N -

dialisis

Tinggi (+) – titer

tinggi

V Membranou

s

Mesangial,

subepitelial

Bland >3000

mg

N – ↑

ringan

N (-) – titer

menengah

N

Page 43: Responsi Lupus nefritis

Klasifikasi Lupus Nefritis (menurut International Society of Nephrolog dan Renal Pathology Society (ISN / RPS)

tahun 2003)Kelas I Minimal mesangial lupus nefritis

Kelas II Mesangial proliferatif lupus nefritis

Kelas III Fokal lupus nefritisIII(A):III(A/C):III(C):

Lesi aktif: fokal proliferatif lupus nefritisLesi aktif dan kronis: fokal proliferatif dan sklerosing lupus nefritisLesi kronis tidak aktif dengan skar

Kelas IV Difuse lupus nefritisIV-S(A):IV-G(A):IV-S(A/C):IV-G(A/C):IV-S(C):IV-G(C):

Lesi aktif: difus segmental proliferatif lupus nefritisLesi aktif: difus global proliferatif lupus nefritisLesi aktif dan kronisLesi aktif dan kronisLesi kronis tidak aktif dengan skarLesi kronis tidak aktif dengan skar

Kelas V Membranous lupus nefritis

Kelas VI Advanced sklerotik lupus nefritis

Hasil Glomerulonefritis membranoproliferatif diffuse dan sesuai dengan Lupus Nefritis Kelas IV A/C. Indeks aktivitas 4/24, indeks kronisitas 2/12

Page 44: Responsi Lupus nefritis

DIAGNOSIS LUPUS NEFRITIS

LUPUS NEFRITISKriteria Lupus Nefritis

Serum albumin level < 3 gram/dL

Proteinuria menetap (2+ s/d 4+)

Silinder (eritrosit, hyalin, granuler, atau oval fat bodies)Hematuria persistent (>5/lpb)

3 dari kelainan diatas dalam waktu 12 bulan

Kriteria Lupus Nefritis (Wallace, 2008)

biopsi ginjal menunjukkan WHO kelas IIB glomerulonefritis mesangial, proliferatif fokal, proliferatif difus, atau membranouspenurunan 30% klirens kreatinin dalam periode 1 tahun pada pasien dengan lupus aktifproteinuria > 1 gram dalam 24 jam

Temuan pada PasienBiopsi ginjal Lupus Nefritis Kelas IV

Proteinuria 3 gram dalam 24 jam

atau

Page 45: Responsi Lupus nefritis

Eduk

asi

dan Kon

seling

perjalanan penyakit, kompleksitasnya aktivitas fisikinfeksipengaturan dietosteoporosis dislipidemiainformasi akan pengawasan berbagai fungsi organgangguan neuropsikiatrik

Pro

gra

m Reha

bilitas

i

Immobilitas >2minggu: turunnya masa otot hingga 30% dan kekuatan otot 1-5% per hariLatihan: mempertahankan kestabilan sendi. Modalitas fisikTENS

Pengob

atan

Me

dika

me

nto

sa

NSAIDAntimalariaSteroidImunosupresan atau Sitotoksik

Penatalaksanaan

Page 46: Responsi Lupus nefritis

Algoritme Penatalaksanaan SLE Derajat beratnya SLE

Ringan- manifestasi kulit

- ArtritisKlorokuin /

Hidroklorokuin atau Methothrexate ±

Kortikosteroid (dosis rendah, < 10 mg/hari atau

yang setara)NSAID

Tabir surya minimal 15v SPF

Sedang- nefritis ringan sampai sedang

- Trombositopenia (20000-50000/mm3)

- serositis mayorTerapi Induksi

Metilprednisolon iv (0,5-1 gr/hari selama 3 hari)

diikuti oleh Azatriopin (2 mg/kgBB/hr) atau MMF

(2-3gr/hr)+

Kortikosteroid (0,5-0,6 mg/kgBB/hr selama 4-

6minggu lalu diturunkan bertahap)

Terapi PemeliharaanAzatriopin (1-2

mg/kgBB/hr) atau MMF (1-2gr/hr)

+Kortikosteroid

(diturunkan sampai dosis 0,125 mg/kgBB/hr selang

sehari)

Berat- nefritis berat

- trombositopenia refrakter berat (< 20.000/mm3)

- anemia hemolitik refrakter berat

- keterlibatan paru-paru (hemoragik)

- NPSLE (serebritis, mielitis)- vaskulitis abdomen

Terapi induksiPulse Metil prednisolon iv

(0,5-1gr/hari selama 3 hari

+siklofosfamis iv (0,5-0,75

gr/m2/bulan x 7 dosisTerapi pemeliharaan

Siklofosfamid iv (0,5-0,75 gr/m2/

3 bulan selama satu tahun

Tambahkan Rituximab

inhibitor calcineurin (cyclosporine)

IVIg (Imunoglobulin intravena)

TR

TR

RS

RP

Page 47: Responsi Lupus nefritis

NSAID•kondisi arthritis, artralgia, maupun mialgia•kortikosteroid dosis rendah, dengan dosis max 15 mg demam, arthritis, pleuritis, dan pericarditis

AntiMalaria•hidroksikluorokuin 400mg/hari •lupus kutaneus, baik subakut maupun lupus discoid•efek sunblocking, antiinflamasi, dan imunosupresan

Steroid •imunosupresan nonspesifik, menggunakan kombinasi glukokortikoid dan obat-obatan sitotoksik•Prednisone, prednisolone, dan methylprednisolone.

Imunosupresan atau Sitotoksik•Cyclophosphamide•mycophenolate mofetil •azathioprine

Page 48: Responsi Lupus nefritis

Terapi Lain

Intravena Immunoglobulin

IgG (400mg/kgBB)

Plasmafaresis

Hemodialisis

ACE-I dan ARB :CKD

(proteinuria dan Hypertensi stage

II)

Loop Diuretik

Statin : Menurunkan LDL

(<100mg/dL) Pemantauan aktivitas penyakit dan fungsi ginjal

Page 49: Responsi Lupus nefritis

Hindari sinar

matahari &

sunscreen

Glukortikosteroid lokal /

sistemik :

dermatitis lupus

Katheter :

Produksi urin dan

fungsi ginjal Pemberi

an Oksigen :

sesak

Semifowler Posisi

Restriksi Cairan

Diet ginjal

Furosemide :

edemaASA

Omeprazole :

lindugi lambung

Kalk : cegah

osteoporosis

Asam Folat, Vit B12 dan Vit B6 :

menurunkan

homosisteinemiaGG :

batuk

Gejala serositis : Salsilat, NSAID,

Glukortikosteroid rendah/sistemik

Penangganan Gejala dan Perkembangan Penyakit

Page 50: Responsi Lupus nefritis

Peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme

Pneumonia komuniti adalah pneumonia yang didapat di masyarakat

Akhir-akhir ini di Indonesia bakteri gram negatif

Pneumonia

Page 51: Responsi Lupus nefritis

Diagnosis pasti pneumonia komuniti

Foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif

ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini :

Batuk-batuk bertambah

Perubahan karakteristik dahak / purulen

Suhu tubuh > 380C (aksila) / riwayat demam

Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan

ronkiLeukosit > 10.000 atau < 4500

Page 52: Responsi Lupus nefritis

Penderita rawat jalan Ruang rawat biasa

Ruang Rawat Intensif

Penatalaksanaan pneumionia komuniti

Page 53: Responsi Lupus nefritis

Prognosis

Pengobatan

Survival rate

90%

Lupus nefritis

< 83 %

%. Difus profileratif glomerulonefritis

(klas IV)

Variabel klinis

ras hitam, azotemia, anemia,

sindroma antiphospholipid,

gagal terhadap terapi

imunosupresi awal, dan kambuh

dengan fungsi ginjal yang buruk

Page 54: Responsi Lupus nefritis

Kesimpulan

• Baik untuk SLE ringan, sedang, maupun berat, diperlukan gabungan strategi pengobatan atau disebut pilar pengobatan.

• Pasien SLE memerlukan informasi yang benar dan dukungan dari sekitarnya agar bisa hidup mandiri.

Page 55: Responsi Lupus nefritis

• Prinsip terapi lupus dengan penyakit yang mengancam organ ditatalaksana secara agresif. Sedangkan penyakit yang tidak mengancam organ dapat diterapi dengan (NSAIDs), antimalaria, dan steroid dosis rendah bila diperlukan.

• Terdapat berbagai macam rencana terapi yang dapat diberikan pada pasien dengan SLE tergantung dari maksud dan tujuan dari terapi tersebut.

Page 56: Responsi Lupus nefritis

• Pemberian terapi glukokortikoid pada pasien lupus nefritis yang dikombinasikan dengan agen immunosupresan efektif dalam melawan perjalanan penyakit menuju end state renal disease (ESRD).

• Keterlibatan ginjal pada SLE merupakan prediktor terkuat terhadap morbiditas dan mortalitas pasien secara keseluruhan. Oleh karena itu, pentingnya kewaspadaan terhadap keterlibatan gangguan ginjal pada pasien SLE tidak boleh dilupakan.

Page 57: Responsi Lupus nefritis

TERIMAKASIH