respon masyarakat non muslim terhadap asuransi...
TRANSCRIPT
RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI
SYARIAH DI KOTA DEPOK
SKRIPSI
Oleh:
SURYANDITO
NIM: 1111046200038
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Suryandito
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Februari 1993
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Bukit Cinere No 21 RT 04 / RW
02 Cinere Depok Jawa Barat
16514
6. Telpon : 085771921066 / 0831291097976
7. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK (1999-1999) : TK Al-Ikhwaniyah
2. SD (1999-2005) : SDN 2 Cinere
3. SMP (2005-2008) : SMPN 37 Jakarta
4. SMA : MAN 11 Jakarta
III. PENDIDIKAN INFORMAL
1. Courses English HL
2. Barista Class
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Media Indonesia Event Organizer
2. Panitia Pengawas Pemilihan Umum
vi
3. Relawan Populi Center
4. Admin Autopart Cinere Star Servis
V. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi/BEM J Ekonomi
Syariah
2. Anggota Ikatan Remaja Masjid Al-Mukhlisin Cinere-Depok
3. Anggota Karang Taruna RW 02 Cinere-Depok
4. Anggota Karang Taruna Kelurahan Cinere-Depok
vii
ABSTRAK
Suryandito, 1111046200038. Respon Masyarakat Non MuslimTerhadap Asuransi Syariah Di Kota Depok. Strata 1 (S1) Program StudiEkonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Masyarakat Non Muslimterhadap Minat Berasuransi Syariah di Kelurahan Cinere. Uji statistik yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Berganda, denganmenggunakan variabel bebas yaitu kognitif, afektif dan konatif, sedangkan minatberasuransi syariah sebagai variabel terikat. Model penelitian ini adalah modelpenelitian kuantitatif dan penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesionerkepada 39 responden masyarakat non muslim di kelurahan Cinere, kemudian datayang didapatkan diolah dengan batuan SPSS 22. Metode pengambilan sampelyang digunakan adalah Two Stage Cluster Sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel afektifdan konatif memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat non muslimberasuransi syariah, sedangkan variabel kognitif tidak berpengaruh terhadap minatmasyarakat non muslim minat berasuransi syariah. Secara simultan variabelkognitif, afektif dan konatif berpengaruh terhadap minat masyarakat non muslimberasuransi syariah.
Kata Kunci : Respon Kognitif, Afektif, Konatif dan Minat BerasuransiSyariah.
Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji serta syukur bagi Allah SWT, tuhan pencipta alam beserta isinya,
atas segala nikmat, karunia dah rahmat-Nya yang begitu besar, yang selalu
memberikan keberuntungan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah memperjuangkan Islam dan menyebarkan risalah
Islam sebagai pegangan kehidupan.
Punulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan
serta kesulitan yang penulis alami dalam penyusuan skripsi ini. Namun, berkat
keteguhan hati serta dukungan dan semangat dari banyak pihak hingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh hormat dan apresiasi yang
tinggi terhadap semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi, penulis
ucapkan terima kasih terkhusus kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., sebagai Ketua
dan Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., M.Si. dan Ibu Tini Anggraeni, ST., M.Si.
sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi M.Si., selaku Dosen Pembimbing skripsi,
yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan motivasi serta arahan yang
diberikan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan,
penulis ucapkan terima kasih.
6. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
membagikan ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus
perpustakaan yang telah melayani dan memfasilitasi buku-buku hingga penulis
terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada keluargaku orangtua dan kakak tercinta. Ayahanda Surahno dan Ibunda
Sriwijayati serta Kakanda Dyambi Yuni dan Ahmad Abdullah yang dengan tulus
selalu mendoakan, memberikan dorongan semangat tiada henti kepada penulis,
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang menjadi amanah
bagi penulis kepada orangtua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan
keberkahan dibawah kasih sayang-Nya. Aamiin.
x
8. Kepada teman-teman sekelas Konsentrasi Asuransi Syariah 2011, Prodi
Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terima
kasih atas bantuan, dukungan, pengalaman dan pembelajaran selama ini kepada
penulis dalam menyelesaikan masa studi.
9. Serta kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih atas bantuannya hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 27 Maret 2018
Suryandito
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v
ABSTRAK.......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 8
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ..................................... 10
F. Teknik Penulisan ................................................................... 11
G. Sistematika Penulisan ............................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Respon .................................................................................. 14
1. Pengertian Respon .......................................................... 14
2. Macam-Macam Respon .................................................. 15
xii
3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon ............................... 16
B. Minat .................................................................................... 18
1. Pengertian Minat ............................................................ 18
2. Unsur-Unsur Minat ......................................................... 19
3. Faktor-Faktor Timbulnya Minat ...................................... 20
C. Asuransi Syariah ................................................................... 21
1. Pengertian Asuransi ......................................................... 21
2. Sejarah Asuransi Syariah ................................................. 21
3. Pengertian asuransi Syariah ............................................. 22
4. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah ..................................... 24
5. Manfaat Asuransi Syariah ................................................ 25
6. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi
konvensional. ................................................................... 25
7. Peluang Asuransi Syariah ................................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 28
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................ 28
C. Jenis Data dan Sumber Data .................................................. 28
1. Data Primer .................................................................... 29
2. Data Sekunder ................................................................ 29
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 30
1. Penelitian Kepustakaan.................................................... 30
2. Angket atau Kuesioner ................................................... 30
xiii
E. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 30
F. Populasi dan Sampel ............................................................. 30
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................... 33
1. Variabel Bebas (X) ......................................................... 33
2. Variabel Terikat (Y) ....................................................... 34
H. Metode Analisa ..................................................................... 34
1. Uji Validitas ................................................................... 34
2. Uji Reliabilitas ............................................................... 35
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 37
4. Uji Regresi Berganda ...................................................... 40
5. Uji Hipotesis .................................................................. 41
I. Gambaran Umum Kelurahan Cinere ...................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Profil Responden ................................................................... 45
1. Identitas Jenis Kelamin Responden ................................. 45
2. Identitas Usia Responden ................................................ 46
3. Identitas Pendidikan Terakhir Responden ....................... 47
4. Identitas Status Pernikahan Responden ........................... 48
5. Identitas Agama Responden ............................................ 50
B. Analisis Variabel ................................................................... 51
1. Deskriptif Variabel Kognitif ........................................... 51
2. Deskriptif Variabel Afektif ............................................. 57
xiv
3. Deskriptif Variabel Konatif ............................................ 60
4. Deskriptif Variabel Minat ............................................... 62
C. Analisis Hasil Pengolahan Data ............................................ 63
1. Uji asumsi Klasik ........................................................... 63
2. Analisis Regresi Berganda .............................................. 68
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 71
4. Uji Hipotesis .................................................................. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 76
B. Saran...................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 78
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah ................................................... 3
Tabel 3.1 Data Masyarakat Berdasarkan Agama Non Muslim ............................. 31
Tabel 3.2 Uji Validitas ........................................................................................ 35
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas .................................................................................... 37
Tabel 3.4 Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin ................................................. 43
Tabel 3.5 Penduduk Berdasrkan Tingkat Pendidikan ........................................... 43
Tabel 4.1 Responden Mengetahui Adanya Asuransi Syariah ............................... 51
Tabel 4.2 Responden Mengetahui Tentang Riba .................................................. 54
Tabel 4.3 Pengetahuan Responden Bahwa Asuransi Syariah Terbebas Dari UnsurRiba dan Asuransi Konvensional Terdapat Unsur Riba ....................................... 55
Tabel 4.4 Pertanyaan Instrumen Variabel Afektif ................................................ 59
Tabel 4.5 Responden Membutuhkan Asuransi Syariah ........................................ 60
Tabel 4.6 Minat Responden Terhadap Asuransi Syariah ...................................... 63
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 65
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 67
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................. 68
Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi (R2) ................................................................. 71
Tabel 4.11 Hasil Uji T ........................................................................................ 73
Tabel 4.8 Hasil Uji F ........................................................................................... 74
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden .................................................. 45
Gambar 4.2 Identitas Usia Responden ................................................................. 46
Gambar 4.3 Identitas Pendidikan Terakhir Responden ........................................ 47
Gambar 4.4 Identitas Status Pernikahan Responden ............................................ 48
Gambar 4.5 Identitas Agama Responden ............................................................. 50
Gambar 4.6 Darimana Responden Mengetahui Adanya Asuransi Syariah ........... 52
Gambar 4.7 Praktik Riba Dalam Ajaran Agama Responden ................................ 56
Gambar 4.8 Pernyataan Instrumen Variabel Afektif ............................................ 58
Gambar 4.9 Kebutuhan Responden Dari Asuransi Syariah .................................. 61
Gambar 4.10 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 64
Gambar 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................... 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin cepatnya perkembangan zaman pada saat ini, manusia selalu
dihadapkan pada persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai
kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material maupun
yang bersifat non material. Tidak sedikit risiko yang bersifat material sulit
diatasi oleh masyarakat, terutama ketika kuantitas risiko yang mesti
ditanggung diluar kemampuan.1 Di era globalisasi ini, asuransi menjadi salah
satu kegiatan usaha yang memegang peran penting dalam perekonomian di
semua negara. Asuransi juga merupakan salah satu produk jasa yang
digunakan oleh perusahaan dan masyarakat. Kegiatan utama dari asuransi
adalah menghimpun dana dan melakukan pertanggungan atas suatu objek
risiko bahaya yang menimbulkan kerugian. Di Indonesia kegiatan asuransi
dipisahkan menjadi 2 macam yaitu asuransi konvensional dan asuransi syariah
keduanya dipisahkan karena memiliki perbedaan yang sangat mendasar dalam
hal sistem dan konsep.
Asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian2, “Asuransi adalah
perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis,
yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai
1 Yadi Janwari, Asuransi Syariah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005) cet-1, h. 4.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian.
2
imbalan untuk memberikan pergantian kepada tertanggung atau pemegang
polis karena kerugian, kerusakan biaya yang timbul, kehilangan keuntungan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti atau memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana”. Sistem yang diterapkan pada asuransi konvensional adalah
transfer risk (perpindahan risiko), dimana risiko yang dimiliki peserta
dipindahkan ke perusahaan asuransi, jadi dalam sistem asuransi konvensional
dimungkinkan terjadinya kerugian bagi salah satu pihak.
Sedangkan pengertian Asuransi Syariah menurut Fatwa Dewan Syariah
Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN - MUI) adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah. Sistem yang diterapkan pada asuransi syariah adalah
sharing risk (berbagi risiko), dimana risiko yang dimiliki peserta dibagikan
kepada peserta lain, dan perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola dana.
Jadi dalam sistem asuransi syariah, tidak ada pihak yang dirugikan, karena
pada dasarnya asuransi syariah berprinsip keadilan dan kesederajatan.3
3 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/201 tentang Pedoman UmumAsuransi Syariah.
3
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya
Asuransi Syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994, yaitu PT Syarikat
Takaful Indonesia (STI) yang berdiri pada 24 Februari 1994. Hingga saat ini
perkembangan asuransi syariah sudah berkembang luas bahkan asuransi
konvensional membuka layanan unit usaha syariah. Kehadiran asuransi
syariah yang menggembirakan itu benar-benar mampu menjawab berbagai
harapan dan keinginan yang dikehendaki masyarakat Indonesia (khususnya
yang beragama Islam) dalam upaya memenuhi cita-citanya untuk mewujudkan
kesejahteraan ekonomi yang lebih adil dan lebih merata sesuai dengan yang
diajarkan al-Islam.4
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia semakin meningkat, terlihat
dari data jumlah perusahaan asuransi syariah yang diterbitkan oleh Asosiasi
Asuransi Syariah Indonesia (AASI) kuartal IV.
Tabel 1.15
Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah
No. Keterangan 2014 2015 2016
1. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 3 5 5
2. Perusahaan Asuransi Umum Syariah 2 3 4
3. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa 18 19 19
4. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Umum 23 23 24
5. Unit Syariah Perusahaan Reasuransi 3 3 3
Total 49 53 55
Sumber: Data Bisnis AASI Tahun 2016
4 M. Amin Suma, Asuransi Syariah Dan Asuransi Konvensional; Teori, Sistem, AplikasiDan Pemasaran, (Jakarta: Kholam Publishing, 2006), h. 41.
5 http://www.aasi.or.id/main/data-bisnis-2016, diakses pada tanggal 20 Februari 2017,pada pukul 09.30 WIB.
4
Dilihat dari data di atas jumlah perusahaan / unit asuransi syariah di
tahun 2016 dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 mengalami
perkembangan yaitu menjadi 55 perusahaan / unit asuransi syariah.
Penambahan 1 perusahaan asuransi umum syariah dan 1 perusahaan unit
asuransi umum syariahmmembuktikan potensi usaha asuransi syariah masih
menjanjikan di industri asuransi Indonesia.
Kemudian dilihat dari sisi kontribusi asuransi syariah mengalami
pertumbuhan setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi asuransi
syariah pada tahun 2016 di kuartal 1 sebesar 2,753 Milyar, mengalami
pertumbuhan sebesar 10,25% dibandingkan pada tahun 2015 kontribusi
asuransi syariah di kuartal 1 hanya sebesar 2,497 Milyar. Dilihat dari data
tersebut dikatakan bahwa asuransi syariah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang signifikan setiap tahunnya.6
Industri asuransi syariah di Indonesia mengalami perkembangan dan
pertumbuhan seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
berasuransi. Kesadaran masyarakat dalam berasuransi tersebut tidak terlepas
dari sebuah risiko yang mengancam dirinya. Selain kesadaran masyarakat
terhadap risiko yang akan mengancam dirinya, terdapat juga kepercayaan
masyarakat terhadap asuransi syariah terus meningkat. Kepercayaan tersebut
dapat dilihat dari faktor manfaat produk asuransi syariah. Manfaat artinya
bahwa produk ataupun jasa tersebut secara esensial mengandung makna
sehingga sangat berguna tidak hanya bagi pemakai, tetapi juga bagi
6 http://www.aasi.or.id/main/data-bisnis-2016, diakses 20 Februari 2017, pada pukul09.40 WIB.
5
lingkungan disekitarnya dan terhindar dari efek merusak atau merugikan
akibat keberadaanya, “lebih banyak manfaat dari pada mudharat atau
bahayanya”.7
Market share asuransi syariah saat inimasih sebesar 5,79% dari market
share asuransi konvensional.8 Hal tersebut menyebabkan industri asuransi
syariah harus lebih giat lagi dalam memasarkan produk-produknya.
Sebagimana kita ketahui, hingga saat ini pengembangan asuransi syariah
semata-mata masih terfokus pada pasar spiritual, yakni kelompok muslim dan
seolah hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim dimana mereka enggan
menjadi peserta asuransi konvensional dengan bisnisnya yang menghalalkan
riba (bunga). Padahal dalam konteks Indonesia pasar non muslim juga perlu
diperhatikan karena selain memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, juga
jumlahnya cukup signifikan.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semua
umat, seharusnya semua kegiatan yang berbasis pada keislaman bisa menjadi
rahmat bagi semua umat. Begitu pula pada asuransi syariah, dimana asuransi
syariah memiliki nilai lebih dibandingkan asuransi konvensional. Asuransi
syariah lebih kuat dibandingkan asuransi konvensional dalam hal jumlah
klaim peserta yang sangat besar dalam satu waktu yang bersamaan, karena
sumber dana klaim pada asuransi syariah berasal dari dana tabarru’ yang
dikumpulkan dari sumbangan para peserta sehingga asuransi syariah tidak
7 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007),h. 37.
8 http://mysharing.co/pangsa-pasar-asuransi-syariah-capai-579-persen/, diakses 3 Februari2016, pada pukul 09.40 WIB.
6
mengalami dampaknya. Sedangkan pada asuransi konvensional sumber dana
klaim berasal dari dana perusahaan. Jadi apabila dalam satu waktu terdapat
klaim yang sangat besar, perusahaan asuransi konvensional kemungkinan
besar akan collapse (bangkrut).
Mengutip dari bukunya M. Syafi’i Antonio yang berjudul “Bank Syariah
Dari Teori Ke Praktek” menyatakan bahwa: Orang-orang Yahudi dilarang
mempraktekan pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam
kitab suci mereka, baik dalam Old Testament (Perjanjian Lama) maupun
Undang-undang Talmud Kitab Deuteronomy pasal 23 ayat 19 menyatakan:
“Jangan engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang maupun
bahan makan, atau apapun yang dapat dibungakan”.9
Hadirnya asuransi syariah juga diperhitungkan oleh masyarakat non
muslim karena larangan riba memiliki akar yang kuat pula bagi ajaran-ajaran
non muslim. Menurut agama Kristen, riba adalah perbuatan yang tidak
berperikemanusiaan, demikian dengan ajaran Hindu dan Budha yang juga
melarang riba.10 Dewasa ini, nasabah asuransi syariah tidak hanya berasal
dari kalangan Muslim, melainkan nasabah yang beragama Non-Muslim juga
menggunakannya. Hal ini dapat dilihat dari penelitian skripsi yang berjudul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non-Muslim dalam
Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah (Studi pada AJB Bumiputera 1912
Divisi Syariah, Cabang Margonda) yang ditulis oleh Winny Rahmawati. Pada
9 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,2001), Cet. I, h. 43.
10 https://id.wikipedia.org/wiki/Riba#Riba_dalam_pandangan_agama, diakses 1 Maret2016, pada pukul 01.50 WIB.
7
penelitian tersebut dapat diketahui jumlah Non-Muslim yang menggunakan
asuransi jiwa syariah di perusahaan AJB Bumiputera Divisi Syariah, Cabang
Margonda sebanyak 80 orang dan kemudian faktor yang mempengaruhi
adalah faktor promosi.11
Untuk itu perlunya mengembangkan asuransi syariah yang dengan
melakukan peningkatan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenal produk-
produk yang ditawarkan secara mendalam dan tidak terdengar asing. Karena
diperlukan adanya informasi yang komprehensif tentang bagaimana respon
dan tingkah laku masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah.
Berdasarkan pada masalah tentang market share asuransi syariah untuk
masyarakat non muslim, maka hal ini menjadi menarik untuk diteliti.
Sehingga penulis mengambil judul “Respon Masyarakat Non Muslim
Terhadap Asuransi Syariah Di Kota Depok”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dalam permasalahan sebagai berikut
yang dapat diidentifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:
a. Bagaimana pandangan masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah?
b. Bagaimana pangsa pasar asuransi syariah untuk masyarakat non muslim?
c. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim
terhadap asuransi syariah?
d. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim
terhadap minat berasuransi syariah?
11 Winny Rahmawati, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non-MuslimDalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah(Studi Pada AJB BUMIPUTERA 1912 DivisiSyariah, Cabang Margonda), (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. 4.
8
e. Bagaimana persepsi masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah?
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Peneliti tidak meneliti seluruh masalah yang ada, tetapi hanya
membatasi pada masalah respon masyarakat non muslim terhadap asuransi
syariah. Penulis membatasi masalah tersebut mengacu pada hal-hal
berikut:
a. Penelitian ini hanya dilakukan di daerah Kelurahan Cinere.
b. Penelitian ini mengambil populasi dan sampel pada masyarakat non
muslim di Kelurahan Cinere.
c. Subyek yang akan diteliti ini adalah respon terhadap asuransi syariah.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim
Kelurahan Cinere terhadap asuransi syariah?
b. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim
terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi syariah?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat penelitian yang hendak dicapai penulis dengan
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui respon masyarakat non muslim Kelurahan Cinere
terhadap asuransi syariah.
b. Untuk mengetahui respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non
muslim berpengaruh terhadap minat masyarakat non muslim terhadap
asuransi syariah.
2. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
kontribusi dan manfaat yang positif bagi masyarakat yang ingin
mengetahui tentang asuransi syariah dan ingin menjadi peserta asuransi
syariah atau pun lain sebagainya.
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
kalangan akademisi dan praktisi untuk menambah wawasan tentang
tidak hanya mengetahui pendapat masyarakat muslim terhadap
hadirnya asuransi syariah namun juga mengetahui respon masyarakat
di kalangan non muslim terhadap asuransi syariah.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan
pertimbangan di kalangan masyarakat bahwa asuransi syariah juga
mampu bersaing dengan asuransi konvensional dalam menarik minat
peserta khususnya masyarakat non muslim.
10
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Dalam review studi terdahulu, penulis menyertakan review hasil studi
terdahulu yang berkaitan dengan tema Respon Masyarakat Non Muslim
Terhadap Asuransi Syariah, diantaranya:
1. Mulia Munarofah, Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi
Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2013. Judul skripsi Persepsi Komunitas Non Muslim Terhadap asuransi
Syariah di Kelurahan Rawa Mekar Jawa Serpong. Variabel yang
digunakan adalah variabel sosial ekonomi dan lingkungan. Variabel sosial
ekonomi memiliki pengaruh lebih tinggi dibandingkan variabel
lingkungan. Maka faktor sosial ekonomi dapat mempengaruhi persepsi
seseorang.12
2. Ayu Pripuspita, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat,
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Judul
skripsi Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) Di Kota Depok. Dalam penelitian ini variabel
yang digunakan adalah faktor sosial, faktor produk, faktor pelayanan,
faktor lokasi dan faktor syariah. Faktor yang paling dominan dalam
mempengaruhi masyarakat non muslim di Depok terhadap kehadiran
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) adalah faktor sosial.13
12 Mulia Munarofah, Persepsi Komunitas Non Muslim Terhadap asuransi Syariah diKelurahan Rawa Mekar Jawa Serpong, Jakarta: UIN Syarif Hidiyatullah, 2013, h. ii
13 Ayu Pripuspita, Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan MikroSyariah (LKMS) Studi kasus pada Masyarakat Non Muslim di Depok, Jakarta: UIN SyarifHidiyatullah, 2014, h. iii
11
3. Munawarotul Kiptiah, Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi
Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2015. Judul skripsi Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Pegawai
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap
Minat Berasuransi Syariah.Respon pegawai Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diukur dengan tiga variabel kognitif,
afektif dan konatif. Variabel yang paling baik nilainya terhadap minant
berasuransi syariah adalah variabel konatif (tindakan).14
F. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan adalah menggunakan
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2012”.
G. Sistematika Penulisan
Selanjutnya agar lebih mempermudah dalam memahami proses dan alur
pemikiran dalam penelitian ini maka penulis perlu menjelaskan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan (review) kajian
terdahulu, teknik penulisan dan sistematika penulisan.
14 Munawarotul Kiptiah, Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Pegawai Fakultas Syariahdan Hukum UIN Syariaf Hidayatullah Jakarta Terhadap Minat Berasuransi Syariah, Jakarta: UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. v
12
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang respon yang berisikan tentang
pengertian respon, macam-macam respon dan faktor-faktor
terbentuknya respon. Pengertian minat dan unsur-unsur
minat. Pengertian asuransi, Sejarah asuransi syariah,
pengertian asuransi syariah, prinsip-prinsip asuransi
syariah, manfaat asuransi syariah dan perbedaan asuransi
syariah dengan asuransi konvensional.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis dan pendekatan penelitian,
jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, subyek
dan obyek penelitian, populasi dan sampel, definisi
operasional variabel penelitian, metode analisis, gambaran
umum Kelurahan Cinere.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian
dengan mengetahui profil responden non muslim, respon
masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah
berdasarkan skala kognitif, afektif dan konatif. Serta
mengetahui minat masyarakat non muslim terhadap
asuransi syariah.
13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil oleh penulis
terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan. Saran yang
diberikan oleh penulis terhadap hasil penelitian yang sudah
dilakukan.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Respon
1. Pengertian Respon
Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan, atau
tanggapan (reaction).15 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, respon
berarti tanggapan, reaksi dan jawaban.16
Menurut istilah psikologi respon dikenal dengan proses memunculkan
dan membayangkan kembali gambaran hasil pengamatan. Dalam Kamus
Lengkap Psikologi disebutkan bahwa, “Response (respon) adalah sebarang
proses otot atau kelenjar yang dimunculkan oleh suatu perangsang, atau
berarti satu jawaban, khususnya jawaban dari pertanyaan tes atau
kuesioner, atau bisa juga berarti sebarang tingkah laku, baik yang jelas
kelihatan atau yang lahiriah maupun yang tersembunyi atau yang samar”.17
Menurut Alex sobur, respon berasal dari kata response, yang berarti
balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah istilah psikologi yang
digunakan untuk menamakan reaksi terhadap rangsangan yang diterima
oleh panca indra. Hal yang menunjang dan melatarbelakangi ukuran
sebuah respon adalah sikap, persepsi, dam partisipasi. Respon pada
prosesnya didahului sikap seseorang karena sikap merupakan
15 Jhon M. Echoles dan Hassan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia, 2003), Cet. 27, h. 481.
16 Hasan Alwi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Departemen Pendidikan, Ed. III,(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 925.
17 J. P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004),Cet. 9, h. 432.
15
kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika
menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi, berbicara mengenai respon
tidak terlepas dari pembahasan sikap. Respon juga diartikan sebagai suatu
tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang
mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta
pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu.18
Jadi respon adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan kita setelah
melalui proses pengamatan terlebih dahulu, bermula dari adanya suatu
tindakan pengamatan yang menghasilkan suatu kesan sehingga menjadi
kesadaran yang dapat dikembangkan pada masa sekarang ataupun pada
masa yang akan datang. Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang
karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk
bertingkah laku jika menghadapi suatu rangsangan tertentu.
2. Macam-Macam Respon
Menurut Sumadi Suryabrata macam-macam respon terdiri dari tiga
macam respon, diantaranya:
a. Respon masa lampau atau respon ingatan.
b. Respon masa mendatang atau respon mengantisipasi.
c. Respon masa kini atau tanggapan represintatif (respon
mengimajinasikan).19
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe maka
respon itu sendiri terbagi menjadi tiga diantaranya adalah:20
18 Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah, (Bandung: CV. Pustaka, 2003), h.451.
19 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Rajawali Press, 1993), h. 36-37.
16
1) Komponen Kognitif (Pengetahuan), Respon kognitif berkaitan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan informasi seseorang mengenai sesuatu.
Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang
dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak.
2) Komponen Afektif (Sikap), Respon afektif berhubungan dengan
emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul
apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap
sesuatu.
3) Komponen Konatif (Tindakan), Respon konatif berhubungan dengan
perilaku nyata, meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.
Dengan kata lain respon ini menunjukan intensitas sikap, yaitu
kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek
sikap.
3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon
Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi
faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang
bersangkutan dapat menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya
individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang
ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat
respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang ada
persesuain atau yang menarik dirinya. Dengan demikian maka akan
20 Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1999), h. 214.
17
ditanggapi adalah individu selain tergantung pada stimulus juga
bergantung pada keadaan individu itu sendiri.
Dengan kata lain, stimulus akan mendapat pemilihan dan individu
akan bergantung pada 2 faktor, yaitu:
a. Faktor internal
Faktor yang ada di dalam diri seriap individu manusia terdiri dari
unsur, yaitu jasmani dan rohani. Kondisi kedua unsur tersebut sangat
berpengaruh ketika seseorang mengadakan respon terhadap suatu
keadaan. Apabila salah satu unsur mengalami gangguan, maka respon
yang dihasilkan akan berbeda intensitasnya.
b. Faktor eksternal
Faktor yang ada di luar diri setiap individu (lingkungan) atau lazim
disebut sebagai stimulus. Stimulus merupakan kegiatan bagian penting
dalam proses terbentuknya suatu respon. Namun demikian, tidak
semua stimulus mendapat respon dari individu. Supaya stimulus dapat
disadari oleh individu, maka stimulus harus cukup kuat. Bila tidak,
bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, stimulus tidak akan
ditanggapi atau disadari. Dengan demikian, ada batas kekuatan
minimal tertentu yang harus dimiliki stimulus agar bisa memindahkan
kesadaran pada individu. Batas kekuatan minimal stimulus tersebut
18
lazim diistilahkan dengan “ambang absolut sebelah bawah” atau bisa
juga disebut “ambang stimulus”.21
B. Minat
1. Pengertian Minat
Dilihat dari segi bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu; gairah; keinginan.22 Sedangkan minat menurut istilah
dari beberapa ahli psikologi, Drs. Mahfudin Shalahuddin mengemukakan
minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, minat
adalah suatu sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu
kegiatan.23 Sedangkan menurut L. Crow & A. Crow mengatakan minat
atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun
bias berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri.24
Minat muncul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari
dirasakan berarti bagi dirinya. Kebutuhan disini yaitu seperti kebutuhan
akan aktualisasi diri, kebutuhan estetis, kebutuhan kognitif, kebutuhan
21 Elizabeth B, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), TerjemahanIstiwidayanti dan Soedjarwo, Ed. Ke-5, h. 182.
22 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet. 3,h. 583.
23 Mahfudin Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,1990), h. 90.
24 L. Crow & A. Crow, Psikologi Pendidkan, (Yogyakarta: Nur Cahya, 1989),Terjemahan Abdurrahman Abror, Cet. 1, h. 302.
19
akan penghargaan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan
keamanan dan kebutuhan fisiologi.25
Kinner dan Taylor menyatakan bahwa minat adalah bagian dari
komponen perilaku konsumen dalam sikap konsumsi, kecenderungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan benar-benar dilaksanakan.26
Menurut Schiffiman dan Kamunk minat beli adalah suatu model sikap
seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap
terhadap golongan produk, jasa atau merk tertentu.27
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan minat adalah suatu
kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan
senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai
kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa
aktifitas, orang, pengalaman atau benda yang dapat dijadikan sebagai
rangsangan yang memerlukan respon terarah dan minat juga merupakan
bagian dari perilaku konsumen dalam suatu model sikap konsumsi
terhadap objek barang sebelum keputusan benar-benar dilaksanakan.
2. Unsur-Unsur Minat
Menurut Abdurrahman Abror dalam bukunya Psikologi Pendidikan
bahwa minat itu mengandung tiga unsur, yaitu:
25 Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung:Mizan, 2000), Terjemahan Medina Khodijah, Cet. 1, h. 110.
26 Kinnear T.C dan J.R Taylor, Riset Pemasaran Pendekatan Terpadu, (Jakarta: Erlangga,1992), Terjemahan Teguh, Agus H, Ed. ke 3, h. 55.
27 Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Indeks,2008), Terjemahan Zoelkifli Kasip, Ed. Ke-7, Cet. 4, h. 228.
20
a. Unsur kognisi (mengenal) dalam pengertian bahwa minat itu didahului
oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh
minat tersebut.
b. Unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau pengalaman itu
disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang).
c. Unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua unsur diatas
yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan
suatu kegiatan.
Dengan unsur-unsur minat yang terkandung oleh minat tersebut maka
minat dapat dianggap sebagai respon sadar, sebab kalau tidak demikian
maka minat tidak akan berarti apa-apa.28
C. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi
Pengertian asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua
pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan meneriman premi, untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.29
28 Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993),Cet. 4, h. 112.
29 Undang-undang No. 2/1992, Pasal 1.
21
Sedangkan menurut KUHD 246 tentang asuransi, yaitu asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.30
Sedangkan menurut Abdullah Amrin, Asuransi adalah suatu alat untuk
mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian dengan cara
menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau
hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas
kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi
akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan itu.31
2. Sejarah Asuransi Syariah
Lembaga asuransi sebagaimana dikenal sekarang sesungguhnya tidak
dikenal pada awal masa Islam, akibatnya banyak literatur Islam
menyimpulkan bahwa asuransi tidak dapat dipandang sebagai praktik yang
halal. Walaupun secara jelas mengenai lembaga asuransi ini tidak dikenal
pada masa Islam, kan tetapi terdapat beberapa aktivitas dari kehidupan
pada masa Rasulullah yang mengarah pada prinsip-prinsip asuransi.
Misalnya konsep tanggung jawab bersama yang disebut dengan sistem
aqilah. Sistem aqilah adalah sistem menghimpun anggota untuk
30 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, Pasal 246.31 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari Perbandingan
dengan Asuransi Konvensional, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011), h. 45.
22
menyumbang dalam suatu tabungan bersama yang dikenal sebagai
“kunz”.32
Dalam literatur Islam dikenal dengan konsep aqilah yang sering
terjadi dalam sejarah pra-Islam dan diakui dalam literatur hukum Islam.
Jika ada salah satu anggota suku Arab Pra-Islam melakukan pembunuhan,
maka dia (si pembunuh) dikenakan diyat dalam bentuk blood money (uang
darah) yang dapat ditanggung oleh anggota suku yang lain.33
3. Pengertian Asuransi Syariah
Pengertian Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, atau Tadhamun)
adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah
orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’
yang memberikan pola pengembalian untuk mengahadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah”.34
Sedangkan menurut Abdullah Amrin, Asuransi Syariah adalah sistem
dimana para peserta menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang
akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami
oleh sebagian peserta.35
Dalam asuransi syariah tidak hanya melibatkan dua pihak yang
bertakaful, yakni orang-orang yang saling mengikatkan dirinya untuk
salang menjamin risiko yang diderita masing-masing, melainkan
32 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian Syariah DiIndonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h.137.
33 AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Prenada, 2004), h.68.
34 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001.35 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari Perbandingan
dengan Asuransi Konvensional, h. 35.
23
diperlukan pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud ini adalah lembaga
atau badan hukum atau perusahaan yang menjamin kegiatan kerja sama
atau asuransi dapat berjalan dengan baik dan tidak termasuk kegiatan yang
dilarang oleh syariah, seperti: al-gharar, al-maisir, dan al-riba.
Berkaitan dengan ini, menurut Praja ada unsur-unsur penting yang
mesti ada demi terlaksananya asuransi syariah,yaitu:36
a. Pihak yang berasuransi
b. Pengelola asuransi (perusahaan asuransi). dalam hal ini, perusahaan
asuransi hanya bertindak sebagai fasilitator, saling menanggung di
antara para peserta asuransi.
Dari definisi diatas bahwa asuransi syariah bersifat saling melindungi
dan saling tolong-menolong yang disebut dengan “ta’awun”. Ta’awun
adalah prinsip hidup saling melindungi dan saling menolong atas dasar
ukhwah islamiah antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam
menghadapi malapetaka (resiko).
Akad yang digunakan adalah akad yang tidak mengandung unsur
gharar, maisir, dan riba. Dalam asuransi ada 2 jenis akad. Akad tijarah
adalah akad yang dilakukan untuk tujuan komersil. Dalam akad tijarah
perusahaan bertindak sebagai mudharib atau penegelola dan peserta
bertindak sebagai shahibul mal atau pemegang polis. Akad tabarru’ adalah
akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong,
bukan semata-mata untuk tujuan komersil dalam akad tabarru’ peserta
36 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah diIndonesia, (Jakarta: Pranada Media, 2004), h. 15.
24
memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang
terkena musibah, dan perusahaan bertindak sebagai pengelola dan hibah.
4. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah
Pada PMK No. 18/PMK/010/2010 dijelaskan perusahaan yang
menyelenggarakan usaha asuransi atau usaha reasuransi dengan prinsip
syariah wajib menerapkan prinsip dasar sebagai berikut:37
a. Adanya kesepakatan tolong menolong (ta’awun) dan saling
menanggung (takaful) di antara para peserta.
b. Adanya kontribusi peserta ke dalam dana tabarru’.
c. Perusahaan bertindak sebagai pengelola Dana tabarru’.
d. Dipenuhinya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya (amanah),
keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan keuniversalan
(syumul).
e. Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti
ketidakpastian/ketidakjelasan (gharar), perjudian (maysir), bunga
(riba), penganiyaan (zulm), suap (risywah), maksiat, dan objek haram.
5. Manfaat Asuransi Syariah
Beberapa manfat dari keberadaan asuransi syariah adalah sebagai
berikut:38
a. Memberikan rasa aman atau sekurang-kurangnya lebuh aman kepada
tertanggung dari kemungkinan kerugian atas harta benda dan bahkan
37 Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 Tentang Penerapan Prinsip DasarPenyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah.
38 Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional; Teori, Sistem,Aplikasi dan Pemasaran, (Jkarta: Kholam Publishing, 2006), Cet. 1, h. 53.
25
dari kemungkinan bahaya terhadap dirinya, sebab, dengan menjadi
anggota salah satu asuransi, paling tidak kemungkinan sebagian
risiko yang bersangkutan telah diambil oelh pihak lain di luar dirinya
melalu asas tolong-menolong atau ta’awun menurut istilah Al-
Qur’an.
b. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, mengingat dana-dana
tertanggung yang terkumpul dari pembayaran premi akan dikelola
oleh perusahaan asuransi melalui investasi di berbagai bidang usaha.
c. Mengurangi biaya modal, terutama dengan mengalihkan risiko
kerugian kepada perusahaan asuransi sehingga, cadangan modal
untuk menutupi risiko terhadap kerugian dapat dikurangi daripada
orang/pihak yang sama sekali tidak mengasuransikan diri dan atau,
keluarga serta harta bendanya.
6. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional
Perbedaan mendasar antara asuransi syariah dan asuransi
konvensional yaitu dari segi konsepnya asuransi syariah yaitu
sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja
sama, dengan cara masing-masing mengeluarkan dan tabarru’. Akad
yang digunakan yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah. Asuransi syariah
menggunakan sistem sharing of risk, yaitu adnya proses saling
menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya (ta’awun).39
39 Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. 1,Cet. 2, h. 186-187.
26
Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi syariah khususnya pada
produk-produk yang mengandung unsur tabungan terjadi pemisahan
dana, yaitu dan tabarru’ dan dana peserta, sehingga tidak mengenal
istilah dana hangus, lalu untuk life insurance dan general insurance
semuanya bersifat tabarru’.
Sedangkan pada asuransi konvensional dari segi konsepnya yaitu
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang nantinya pihak penanggung
mengingatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan pergantian kepada tertanggung. Akad yang digunakan
yaitu akad jual beli, dan menggunakan sistem transfer of risk, yaitu
terjadi transfer risiko dari tertanggung kepada penanggung.
Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi konvensional tidak ada
pemisahaan dana, yang berakibat terjadinya dana hangus (untuk produk
saving life).40 Semua bercampur menjadi satu dan status dana tersebut
adalah dana perusahaan.
7. Peluang Asuransi Syariah
Seiring dengan kemajuan dunia perbankan syariah, asuransi syariah
juga berkembang pesat, seperti pembentukan Syarikat Takaful Indonesia
pada tahun 1994, sedangkan asuransi konvensional yang ditandai dengan
pembentukan asuransi jiwa bersama Bumi Putera yang didirikan tahun
1912. Walaupun asuransi syariah lebih muda dari asuransi konvensional,
faktanya menunjukan bahwa asuransi konvensional sejak tahun 1912
40 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan SistemOperasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), Cet. 1, h. 304.
27
hingga tahun 2005 rata-rata hanya mencapai 1,69 perusahaan (1%) untuk
setiap tahunnya, sedangkan asuransi syariah ternyata bisa mencapai
pertumbuhan rata-rata 2,45 perusahaan (8%) dalam satu tahun.41
Puncak kenaikan asuransi syariah secara kuntitatif terjadi pada awal-
awal hingga pertengahan tahun 2002-an, tepatnya pada tahun 2002 sampai
tahun 2006, bila diakhir tahun 1990-an, di Indonesia baru terdapat dua
perusahaan asuransi syariah (Syarikat Takaful dan Mubarakah), maka pada
tahun pertama tahun 2000-an justru meningkat menjadi 29 perusahaan.
Terhitung sejak tahun 1994 hingga tahun 2007 bahkan meningkat
mencapai 130 perusahaan asuransi syariah pertahun di Indonesia (17%).42
41 M. Amin Suma, Menggali akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam,(Tangerang: Kholam Publishing, 2008), h. 408-409.
42 M. Amin Suma, Menggali akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, h.410.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, yang menjadi studi penelitian adalah
masyarakat non muslim yang berada di wilayah Kelurahan Cinere. Dipilihnya
lokasi ini karena membatasi dalam pengambilan data agar tidak terlalu luas.
Pada lokasi tersebut juga terdapat 37% masyarakat non muslim dari total
penduduk menurut kepercayaan/agama sebanyak 34.278 jiwa. Oleh sebab itu
lokasi Kelurahan Cinere sangat tepat sebagai lokasi penelitian ini.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pengumpulan data survei yaitu penelitian yang menggunakan
kuesioner sebagai instrumen penelitian.43 Penelitian ini bersifat numerik/angka
yang nantinya menghasilkan interpretasi data.
C. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data bersifat kuantitatif dengan menggunakan ekonometrik yang
menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur,
dan menghasilkan kesimpulan yang dapat dijelaskan. Disebut kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
43 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori danAplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. 1, h. 49.
29
statistik.44 Sumber data dalam penulisan penelitian ini menggunakan dua jenis
sumber data yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden,
melaui penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan-pertanyaan untuk diisi
sendiri oleh responden.45 Dalam hal ini responden yang peneliti tunjuk
adalah masyarakat non muslim di Kelurahan Cinere, Kota Depok.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga peneliti
tinggal mencari dan mengumpulkan. Salah satu sumbernya yaitu
bersumber dari kajian pustaka, berupa buku, dokumentasi, laporan-
laporan, atau data lain dalam runtun waktu46 yang dapat mendukung
penelitian yang berkaitan dan relevan dengan masalah penelitian serta
untuk melengkapi data primer. Dalam penelitian ini buku-buku yang
digunakan meliputi buku tentang respon, minat dan asuransi syariah.
Sedangkan laporan-laporan yang digunakan berasal adalah laporan
kependukan masyarakat Kelurahan Cinere yang didapatkan di kantor
Kelurahan Cinere sebagai lokasi penelitian.
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008), h. 7.
45 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: teori danaplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. I, h. 49.
46 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS,(Yogyakarka: CV. Andi Offset, 2006), h. 8.
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian
skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, majalah, artikel internet
dan sebagainya yang berkaitan dengan respon, minat dan asuransi syariah.
2. Angket atau Kuesioner
Dalam penyebaran angket penulis membagikan kepada responden
yang sesuai dengan pembatasan masalah pada skripsi ini. Angket
merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan
maksud agar orang yang diberi angket bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan.47
E. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penulisan ini adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi
yang relevan dengan yang diteliti, yaitu masyarakat non muslim di Kelurahan
Cinere, sedangkan obyek penelitian adalah respon terhadap asuransi syariah.
F. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang
nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan
memiliki karakter tertentu dan sama.48 Jadi populasi merupakan subyek dan
obyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
47 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif danKuantitatif, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), Ed. II, h. 100.
48 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), Cet. 1, h. 47.
31
untuk dipelajari. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah
masyarakat non muslim yang berada di wilayah Kelurahan Cinere, Kota
Depok. Jumlah penduduk yang terdapat di wilayah Kelurahan Cinere adalah
sebanyak 34.278 jiwa, dengan penduduk muslim sebanyak 21.645 jiwa atau
sebanyak 63% dan jumlah penduduk non muslim sebanyak 12.633 jiwa atau
sebanyak 37%, dengan jumlah RW sebanyak 19 dan RT sebanyak 94.
Tabel 3.1Data Masyarakat Berdasarkan Agama Non Muslim
Nama Agama Jumlah
Protestan 5.815
Katolik 5.070
Hindu 860
Budha 873
Konguchu 15
Total 12.633
Sumber:Data Masyarakat Kelurahan Cinere Tahun 2015
Setelah mendapatkan jumlah populasi masyarakat non muslim yang
berada di wilayah Kelurahan cinere maka akan ditentukan sampel. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Two Stage
Cluster Sampling. Cluster Sampling adalah teknik memilih sebuah sampel
dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil, atau cluster. Populasi dari
cluster merupakan subpopulasi dari total populasi. Unsur-unsur dalam cluster
sifatnya tidak homogen, yang berbeda dengan unit-unit elementer dalam
strata. Dalam teknik Two Stage ClusterSampling tahap pertama yang
dilakukan yaitu memilih kelompok yang dibentuk pada tingkat pertama dari
populasi atau yang biasa disebut Primary Sampling Unit (PSU) dari total
32
PSU. Kemudian tahap keduanya yaitu memilih unit elementer dari unit
elementer yang ada dalam PSU yang terpilih pada sampling pertama. Dalam
hal ini Two Stage Cluster Sampling terdapat dua tahap Sampling.49
Dalam pengambilan sample, peneliti memilih secara random PSU
sebagai sampel pertama dicari dengan rumus:
Jumlah RW = 19 RW
(franction) = 37%
PSU = 37% x ∑ RW
=0,37% x 19
= 7,03 (dibulatkan 7) RW
Dalam pengambilan sampling pertama, diketahui PSU berjumlah 7 buah.
Kemudian peneliti menarik secara random 7 buah PSU (RW) dari 19 RW
yang ada, yaitu: RW 01, RW 02, RW 04, RW 05, RW 09, RW 11, RW 15.
Kemudian peneliti mencari jumlah masyarakat non mulsim dari setiap RW
yang terpilih dengan melihat data penduduk yang tersedia. Maka diketahui:
RW 01 = 63 masyarakat non muslim
RW 02 = 56 masyarakat non muslim
RW 04= 59masyarakat non muslim
RW 05 = 76 masyarakat non muslim
RW 09 = 243 masyarakat non muslim
RW 11 = 5 masyarakat non muslim
RW 15 = 203 masyarakat non muslim
49 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 313-315.
33
Total masyarakat non muslim dalam sampel pertama adalah: 63 + 53 + 56+ 76
+ 243 + 5 + 203 = 705 jiwa.
Tidak semua masyarakat non muslim (705 orang) dijadikan responden,
tetapi dari sini akan ditentukan lagi sampel yang kedua dengan menarik
secara random dan berimbang. Sampel fraction yang digunakan adalah 5%,
dengan kata lain: (franction) = 0,05, masyarakat non muslim yang akan
menjadi responden adalah :
= 0,05 x 63 = 3,15 (dibulatkan 4) orang untuk RW 01
= 0,05 x 56 = 2,8 (dibulatkan 3) orang untuk RW 02
= 0,05 x 59 = 2,95 (dibulatkan 3) orang untuk RW 04
= 0,05 x 76 = 3,8 (dibulatkan 4) orang untuk RW 05
= 0,05 x 243 = 12,5 (dibulatkan 13) orang untuk RW 09
= 0,05 x 5 = 0,25 (dibulatkan 1) orang untuk RW 11
= 0,05 x 203 = 10,15 (dibulatkan 11) orang untuk RW 15
Besar sampel untuk tahap kedua adalah : 39 orang.
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti membagi menjadi dua yaitu:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.50 Dalam hal
ini yang menjadi variabel bebas adalah sebagai berikut:
a. Respon Kognitif (X )50 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 3, h. 64.
34
1) Pengetahuan terhadap asuransi syariah.
2) Pemahaman terhadapasuransi syariah.
b. Respon Afektif (X )
1) Penilaian terhadap asuransi syariah.
2) Keyakinan terhadap asuransi syariah.
c. Respon Konatif (X )
1) Keinginan untuk berasuransi syariah.
2) Keinginan untuk memiliki produk asuransi syariah.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
accident.51 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang merupakan variabel terikat (Y) adalah :
a. Minat masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah.
1) Minat terhadap keikutsertaan berasuransi syariah.
H. Metode Analisis
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.52 Arikunto menyatakan validitas adalah keadaan yang
menggambarkan instrumen yang dibuat mampu mengukur apa yang akan
51 Ety Rochaety, Metode Penelitian Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 11.52 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Deangan Program SPSS, (Semarang:
Undip, 2006), Cet. IV, h. 45.
35
diukur.53 Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, untuk
mengetahui tingkat kevalidan maka perlu diujikan kepada sampel dalam
penelitian ini, hal itu dapat diketahui pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if
Item Deleted
P1 82,3630 165,756 ,210 ,891P2 83,8444 165,288 ,585 ,889P3 83,1407 168,340 ,000 ,892P4 84,1407 168,340 ,000 ,892P5 82,2519 162,599 ,662 ,887P6 80,6963 157,367 ,573 ,885P7 80,3630 159,706 ,313 ,890P8 79,8074 161,629 ,345 ,889P9 81,0296 147,761 ,760 ,879
P10 78,0296 112,820 ,817 ,888P11 77,5852 118,185 ,805 ,883P12 74,8074 156,637 ,374 ,889P13 80,5852 163,127 ,367 ,889P14 80,5852 156,144 ,643 ,884P15 80,3630 153,414 ,877 ,880P16 80,4741 154,418 ,764 ,882P17 80,5852 161,477 ,492 ,887P18 80,4741 154,626 ,751 ,882P19 80,4741 153,084 ,677 ,882P20 80,2519 157,266 ,711 ,884P21 80,5852 156,144 ,643 ,884P22 82,4741 162,301 ,454 ,888P23 83,6296 166,526 ,478 ,890P24 80,4741 158,326 ,425 ,887P25 80,3630 154,989 ,610 ,884
Sumber: Data primer yang diolah
53 Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipt, 2005), h. 168.
36
Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir
pertanyaan dengan total skor variabel melalui program SPSS 22.0. Output
SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan
hasil uji validitas.
Dari hasil uji validitas diatas tampak bahwa hasil uji variabel kognitif
masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah dari 25 pertanyaan
adalah valid. Hal tersebut ditunjukan dengan melihat nilai pada corrected
item total correlation pada setiap item pertanyaan yang totalnya lebih dari
0,2, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid, tetapi ada dua yang
pertanyaan yang harus dihapus karena dinyatakan tidak valid karena
kurang dari 0,2.54
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrumen penelitian
yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui konsistensi suatu alat pengukuran dalam gejala yang sama.
Apabila alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya
adalah mengukur reliabilitas dari alat. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.55
Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Menghitung reliabelitas menggunakan rumus
54 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Social, (Jakarta:Salemba Humanika, 2009), h. 229.
55 Morissan, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana, 2012) h. 99.
37
Alpha cronbach, maka batasan reliabelitas sebenarnya sudah ditentukan,
batasan tersebut adalah:
Koefisien alpha yang mendekati 1 sangat baik
Koefisien alpha yang berada diatas angka 0,8 baik
Koefisien alpha yang berada dibawah 0,6 tidak baik
Tabel 3.3Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,890 25
Sumber: Data primer yang diolah
Melihat alpha cronbach dari hasil uji reliabilitas tersebut, didapatkan
hasil r alpha sebesar 0,890 atau > 0,8 (nilai batasan reliabilitas) maka
instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model
regresi variabel terikat dan bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
berdistribusi normal. Asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendektesi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan grafik dan
uji statistik.56
56 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS, (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2009), h. 71.
38
Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal
salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorof-Smirnov.
Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal
apabila nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva Z < Z tabel atau nilai
asymp. Sig (2-tailed) > ɑ pada tabel uji Kolmogorov-Smirnov.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebasdalam regresi. Model regresi yang
baik adalah model yang tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. Variabel-variabel menjadi tidak ortogonal adalah variabel
independen sama dengan nol.57 Uji multikolinearitas pada suatu model
dapat dilihat dari nilai VIF (Varience Inflation Factor) tidak lebih dari
10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Semakin tinggi VIF maka
tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas.
3) Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi
yang baik menysaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas.
Heterokedastisitas menyebabkan penaksiran atau estimator menjadi
tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat
tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan
57 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS, h. 91.
39
melihat pola titik-titik pad scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar
dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Scatterplot dapat
dilihat pada output regresi.58
4) Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi dengan
data time series dengan n-sampel adalah periode waktu. Sedangkan
untuk sampel data crossection dengan n-sampel item seperti
perusahaan, orang, wilayah dan lain sebagainya jarang terjadi karena
variabel pengganggu item sampel yang satu berbeda dengan yang lain.
Untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu
model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watson hitung mendekati
angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau sekitar angka
2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena
angka 2 pada uji Durbin Watson terletak didaerah No Autocorelation.59
d. Uji Regresi Berganda
Regresi linier berganda (multiple linier regresion) bertujuan
menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu
variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan
58 Dwi Priyatno, Anlisis Korelasi, Regresi dan Multivariete dengan SPSS, (Yogyakarta:Gava Media, 2013), h. 59.
59 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian DenganSPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2005), Ed. 1, h. 60.
40
dua atau lebih variabel bebas.60 Regresi linier berganda ini didasarkan
pada 3 variabel. Variabel independen yaitu: Kognitif (X ), Afektif (X ),
Konatif (X ). Sedangkan variabel dependen ini adalah minat berasuransi
syariah (Y).
Model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b X + b X + b X + e
Dimana :
Y = Variabel terikat (minat berasuransi syariah)
a = Koefisien Konstanta
b = Koefisien RegresiX = Variabel bebas 1 (Kognitif)X = Variabel bebas 2 (Afektif)X = Variabel bebas 3 (Konatif)
e = Error, menunjukan bagaimana tingkat fluktuasi dari penduga atau
statistik
e. Uji Hipotesis
1) Uji Koefisien Determinasi ( )
Koefisien Determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R
60 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta:Mitra Wacana Media, 2007), Ed. I, h. 138.
41
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam
menjelaskan variabel terikat amat terbatas.61
2) Uji Parsial (T)
Uji parsial bertujuan umtuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel bebas secara individual (parsial) terhadap
variabel terikat. Dalam hal ini hipotesis yang digunakan adalah:
Menentukan H dan H :
H : H = 0, berarti tidak terdapat penegaruh yang nyata antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
H : H ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang nyata antara variabel
bebas dengan variabel terikat.
Pada tingkat signifikan 5% = 0,05 dengan kriteria pengujian yang
digunakan sebagai berikut:
Jika sig > 0,05, maka H diterima
Jika sig < 0,05, maka H ditolak
3) Uji Simultan (F)
Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel
bebas yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap terikat.62Dalam hal ini hipotetis yang digunakan
adalah :
61 Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, (Yogyakarta, BPFE, 2013). Cet. 4,h. 20.
62 Dwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,2011), h. 67.
42
H : , , = 0, variabel bebas tidak berpengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
H : , , ≠ 0, variabel bebas berpengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.
Pada tingkat signifikan 5% = 0,05 dengan kriteria pengajuan yang
digunakan sebagai baerikut:
H ditolak dan H diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya
variabelbebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabelterikat secara nyata.
H diterima dan H ditolak, apabila F hitung < F tabel, artinya
variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabelterikat secara nyata.
I. Gambaran Umum Kelurahan Cinere
Kelurahan Cinere adalah salah satu dari 4 Kelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Cinere yang terdiri dari 19 Rukun Warga dan 64 Rukun
Tetangga dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 10.409 jiwa.63
Tabel 3.4Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah PendudukLaki-laki
Jumlah PendudukPerempuan
Jumlah Penduduk
19.523 14.700 34.223
Sumber:Data Masyarakat Kelurahan Cinere Tahun 2015
63 Laporan Kependudukan Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Tahun2016.
43
Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk Keluarahan Cinere terdiri
dari penduduk laki-laki sebanyak 19.523 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 14.700 jiwa dengan jumlah keseluruhan penduduk Kelurahan
Cinere sebanyak 34.223 jiwa.
Tabel 3.5Penduduk Berdasarkan Tingat Pendidikan
BelumSekolah
TidakTamat
Sekolah
TamatSD
TamatSMP
TamatSMA
TamatAkademi
TamatPerguruan
Tinggi
1.504 1.611 5.098 4.215 8.461 5.791 7.598
Sumber: Data Masyarakat Kelurahan Cinere Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan
Cinere sebagian besar tamat SMA sebanyak 8.461 jiwa, tamat Perguruan
Tinggi sebanyak 7.598 jiwa dan tamat Akademi sebanyak 5.791 jiwa. Hal ini
menunjukan bahwa masyarakat penduduk Kelurahan Cinere berpendidikan.
Adapun batas wilayah Kelurahan Cinere yaitu pada sebelah utara
berbatasan dengan Kelurahan Pangkalan Jati yang masih dalam bagian
Kecamatan Cinere, bagian barat berbatasan dengan Kelurahan Pondok Cabe
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, bagian selatan berbatasan dengan
Kelurahan Limo dan bagian timur berbatasan dengan Kelurahan Gandul.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Responden
Data di bawah ini merupakan hasil dari kuesioner respon masyarakat non
muslim di kota Depok terhadap asuransi syariah. Berdasarkan hasil kuesioner
yang dibagikan kepada responden yaitu masyarakat non muslim di wilayah
Kelurahan Cinere sebanyak 39 orang. Dari data yang diperoleh telah
diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:
1. Identitas Jenis Kelamin Responden
Gambar 4.1
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 39 responden didominasi
oleh laki-laki, yaitu sebanyak 21 orang responden atau sebesar 53,85%.
Sedangkan responden perempuan sebanyak 18 orang atau sebesar
46,15%. Hal itu dikarenakan jumlah masyarakat Kelurahan Cinere
sebesar 57,04% didominasi berjenis kelamin laki-laki sedangkan yang
53.85%
46.15%
Jenis Kelamin
Laki-laki: 21 orang
Perempuan: 18 orang
46
berjenis kelamin perempuan sebesar 42,95%. Selain itu jenis kelamin
merupakan bagian dari faktor internalyang dapat mempengaruhi respon
masing-masing responden. Jenis kelamin juga merupakan faktor pribadi
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam minat pembelian suatu
produk. Setelah diketahui jenis kelamin dari responden, dapat dilihat usia
pada responden seperti pada gambar 4.2 di bawah ini.
2. Identitas Usia Responden
Gambar 4.2
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
berusia antara 20-30 tahun, yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar
64,10%. Pada usia antara 31-40 tahun menjadi jumlah terbanyak kedua
yaitu 6 orang atau sebesar 15,38%, usia antara 41-50 tahun menjadi
jumlah terbanyak ketiga yaitu 4 orang atau sebesar 10,26%, sedangkan
usia di bawah 20 tahun dan usia di atas 50 tahun masing-masing
5.13%
64.10%
15.38%
10.26%
5.13%Usia
<20: 2 orang
20-30: 25 orang
31-40: 6 orang
41-50: 4 orang
>50: 2 orang
47
sebanyak 2 orang atau masing-masing sebesar 5,13%. Hal itu
menunjukan sebagian besar responden berusuia 20-30 tahun yang
merupakan usia produktif dan menjadi pasar potensial untuk mengikuti
asuransi syariah.Selain itu usia merupakan faktor internalyang dapat
mempengaruhi respon masing-masing responden. Usia juga merupakan
faktor pribadi yang dapat mempengaruhi seseorang minat dalam
pembelian suatu produk. Pada usia tersebut, dapat terlihat tingkat
pendidikan terakhir responden seperti gambar 4.3 di bawah ini.
3. Identitas Pendidikan Terakhir Responden
Gambar 4.3
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan
formal yang ditamatkan oleh responden sebagian besar adalah tamatan
Sarjana, yaitu sebanyak 15 orang atau sebesar 38,46%. Responden yang
tamatan Diploma sebanyak 11 orang atau sebesar 28,21%, tamatan SMA
5.13%
23.08%
28.21%
38.46%
5.13%
Pendidikan Terakhir
SD/SMP: 2 orang
SMA: 9 orang
Diploma: 11 orang
Sarjana: 15 orang
Pasca Sarjana: 2orang
48
sebanyak 9 orang atau sebesar 23,08%, serta tamatan Pasca Sarjana dan
SD/SMP masing-masing sebanyak 2 orang atau sebesar 5,13%. Hal itu
menunjukan tingkat pendidikan responden yang berbeda, dikarenakan
rata-rata responden merupakan pekerja yang berusia muda dan sudah
menikah. Latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi responden
dalam minat berasuransi syariah karena pendidikan merupakan faktor
eksternal yang mempengaruhi suatu respon dan dapat mempengaruhi
minat seseorang dalam pembelian suatu produk. Setelah diketahui latar
belakang pendidikan responden, kemudian dapat diketahui status
pernikahan responden, seperti terlihat pada gambar 4.4 di bawah ini.
4. Identitas Status Pernikahan Responden
Gambar 4.4
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
brstatus menikah, yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 82,05%.
12.82%
82.05%
5.13%
Status Pernikahan
Belum Menikah: 5
Menikah: 32
Cerai Mati: 2
49
Sedangkan sebanyak 5 orang atau sebesar 12,82% berstatus belum
menikah dan sebanyak 2 orang atau sebesar 5,13% berstatus bercerai
karena meninggal. Hal itu menunjukan status responden yang sebagian
besar sudah menikah, dengan status tersebut maka akan memiliki
tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan yang belum
menikah. Oleh karena itu seseorang memiliki perencanaan untuk
mengatasi segala resiko yang mungkin terjadi dimasa depan bagi
keluarganya. Selain itu status pernikahan merupakan bagian dari faktor
internal yang dapat mempengaruhi respon masing-masing responden.
Status pernikahan juga merupakan bagian dari faktor pribadi yang dapat
mempengaruhi seseorang minat dalam pembelian suatu produk. Pada
status pernikahan responden, dapat terlihat agama yang dianut oleh
responden seperti pada gambar 4.5 di bawah ini.
50
5. Identitas Agama Responden
Gambar 4.5
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
beragama Protestan, yaitu sebanyak 19 orang atau sebesar 48,72%.
Responden yang beragama Katholik sebanyak 12 orang atau sebesar
30,77%, beragama Hindu sebanyak 7 orang atau sebesar 17,95% dan
beragama Budha sebanyak 1 orang atau sebesar 2,56%.Hal itu
menunjukan responden dalam penelitian ini mempunyai keyakinan
agama yang berbeda. Agama merupakan salah satu faktor internal yaitu
rohani yang dapat mempengaruhi suatu respon. Agama juga merupakan
faktor pribadi yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam
pembelian suatu produk.
30.77%
48.72%
17.95%
2.56%
Agama
Katholik: 12 orang
Protestan: 19 orang
Hindu: 7 orang
Budha: 1 orang
51
B. Variabel Analisis
Hasil pengolahan data di bawah ini adalah hasil dari penyebaran
kuesioner tentang respon masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah di
Kota Depok. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden
yaitu masyarakat non muslim di wilayah Kelurahan Cinere sebanyak 39
orang. Dari data yang diperoleh pada setiap variabel yaitu variabel kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan) maka di deskriptifkan
sebagai berikut:
1. Deskripsi Variabel Kognitif
Respon kognitif adalah respon yang berkaitan dengan pengetahuan,
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini
timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau
dipersepsikan oleh khalayak. Untuk mengetahui bagaimana respon
kognitif responden terhadap asuransi syariah berdasarkan idikator
pertanyaan mengenai pengetahuan dan pemahaman terhadap asuransi
syariah, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1Responden Mengetahui Adanya Asuransi Syariah
Skala Frekuensi Persentase
Tidak 9 23,1
Ya 30 76,9
Total 39 100,0Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengetahui adanya asuransi syariah, yaitu sebanyak 30 orang atau sebesar
52
76,9%. Sedangkan sebanyak 9 orang atau sebesar 23,1% belum
mengetahui adanya asuransi syariah. Hal itu menunjukan bahwa
masyarakat non muslim di wilayah Kelurahan Cinere telah mengetahui
adanya asuransi syariah dan memungkinkan responden tersebut
memilikiminat berasuransi syariah, karena salah satu unsur-unsur minat
adalah adanya unsur kognisi (mengenal) yang dalam pengertiannya bahwa
minat didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang
dituju oleh minat tersebut. Oleh karena itu melihat sebagian besar
responden telah mengetahui adanya asuransi syariah, maka darimanakah
responden mengetahui adanya asuransi syariah tersebut. Hal itu dapat
dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini.
Gambar 4.6
Sumber: Data primer yang diolah
16.67%
24.24%
27.27%
6.06%
15.15%
10.61%
Darimana Responden Mengetahui Adanya AsuransiSyariah
Media Cetak: 11Orang
Media Elektronik: 16Orang
Internet: 18 Orang
Baliho: 4 Orang
Saudara/Keluarga: 10Orang
Rekan Kerja: 7Orang
53
Gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengetahui adanya asuransi syariah melalui internet, yaitu sebanyak 18
orang atau sebesar 27,27%. Responden mengetahui adanya asuransi
syariah melalui media elektronik sebanyak 16 orang atau sebesar 24,24%,
melalui media cetak sebanyak 11 orang atau sebesar 16,67%, melalui
saudara/keluarga sebanyak 10 orang atau sebesar 15,15%, melalui rekan
kerja sebanyak 7 orang atau sebesar 10,61% dan melalui baliho sebanyak 4
orang atau sebesar 6,06%. Hal itu menunjukan bahwa media internet
menjadi peranan penting bagi responden dalam mengetahui adanya
asuransi syariah. Media internet merupakan salah satu dari faktor eksternal
dalam diri responden yang merupakan faktor dari terbentuknya suatu
respon dan media internet digunakan oleh responden untuk mengetahui
adanya asuransi syariah yang merupakan unsur kognisi (mengenal)yang
dalam pengertiannya, bahwa minat didahului oleh pengetahuan dan
informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Pengetahuan
responden dengan adanya asuransi syariah merupakan respon positif, lalu
apakah responden mengetahui tentang riba karena iba merupakan hal-hal
yang dilarang pada prinsip asuransi syariah, hal ini dapat dilihat pada tabel
4.2 di bawah ini.
54
Tabel 4.2Responden Mengetahui Tentang Riba
Skala Frekuensi Persentase
Tidak 8 20,5
Ya 31 79,5
Total 39 100,0Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengetahui tentang riba, yaitu sebanyak 31 orang atau sebesar 79,5%.
Sedangkan sebanyak 8 orang atau sebesar 20,5% responden tidak
mengetahui tentang riba. Hal itu menunjukan bahwa sebagian besar
responden mengetahui tentang riba. Riba merupakan hal-hal yang dilarang
dalam prinsip asuransi syariah, tetapi apakah responden mengetahui bahwa
asuransi syariah terbebas dari unsur riba dan mengetahui bahwa asuransi
konvensional terdapat unsur riba karena riba merupakan hal yang
membedakan praktik asuransi syariah dengan asuransi konvensioanl. Pada
pertanyaan ini adalah bernilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2 untuk
jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 4 untuk jawaban setuju
dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Hal itu dapat dilihat pada tabel 4.3 di
bawah ini.
55
Tabel 4.3Pengetahuan Responden Bahwa Asuransi Syariah Terbebas Dari
Unsur Riba dan Asuransi Konvensional Terdapat Unsur RibaSkala Frekuensi Persentase (%)
2 = Tidak Setuju 3 3,85%3 = Ragu-ragu 36 46,15%4 = Setuju 32 41,03%5 = Sangat Setuju 7 8,97%
Total 78 100%Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 di atas dapat dilihat total frekuensi adalah 78. Total frekuensi
tersebut berdasarkan 39 responden yang menjawab dari 2 pertanyan yang
diajukan karena saling berkaitan, yaitu mengenai asuransi syariah terbebas
dari unsur riba dan asuransi konvensional terdapat unsur riba. Berdasarkan
tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden ragu-ragu
asuransi syariah terbebas unsur riba dan asuransi konvensional terdapat
unsur riba yaitu dengan frekuensi sebanyak 36 atau sebesar 46,15%. Tetapi
banyak juga dari responden yang mengetahui bahwa asuransi syariah
terbebas dari unsur riba dan asuransi konvensioanl terdapat unsur riba,
yaitu dengan frekuensi sebanyak 32 atau sebesar 41,03% responden setuju,
bahkan dengan frekuensi sebanyak 7 atau sebesar 8,97% responden sangat
setuju. Sedangkan dengan frekuensi sebanyak 3 atau sebesar 3,85%
responden yang tidak setuju bahwa asuransi syariah terbebas dari unsur
riba dan asuransi konvensioanl terdapat unsur riba. Hal itu dapat diartikan
bahwa responden memungkinkan memiliki minat berasuransi syariah,
melihat dari banyak responden yang mengetahui dan menyatakan setuju
bahkan sangat setuju bahwa asuransi syariah terbebas dari unsur riba dan
56
asuransi konvensioanl terdapat unsur riba karena salah satu unsur-unsur
minat adalah adanya unsur kognisi (mengenal) yang dalam pengertiannya
bahwa minat didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek
yang dituju oleh minat tersebut. Selanjutnya bagaimana pandangan ajaran
agama responden terhadap praktik riba, hal ini dapat dilihat pada gambar
4.7 di bawah ini.
Gambar 4.7Praktik Riba Dalam Ajaran Agama Responden
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengetahui bahwa ajaran agamanya melarang adanya praktik riba, yaitu
sebanyak 17 orang atau sebesar 43,6%, bahkan sebanyak 14 orang atau
sebesar 35,9% responden mengetahui bahwa ajaran agamanya sangat
melarang adanya praktik riba, sedangkan sebanyak 8 orang atau sebesar
20,5% responden mengetahui bahwa ajaran agamanya memandang biasa
saja dengan adanya praktik riba. Hal itu menunjukan sebagian besar
20.50%
43.60%35.90%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
Biasa Saja Melarang SangatMelarang
Sangat Melarang: 14Orang
Melarang: 17 Orang
Biasa Saja: 8 Orang
57
responden mengetahui bahwa ajaran agamanya melarang adanya praktik
riba. Agama merupakan salah satu faktor internal yaitu rohani yang dapat
mempengaruhi suatu respon. Agama juga merupakan faktor pribadi yang
dapat mempengaruhi seseorang minat dalam pembelian suatu produk.
Oleh karena itu, memungkinkan responden tersebut memiliki minat
berasuransi syariah, karena salah satu unsur-unsur minat adalah adanya
unsur kognisi (mengenal) yang dalam pengertiannya bahwa minat
didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju
oleh minat tersebut.
2. Deskripsi Variabel Afektif
Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang
terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang
disenangi khalayak terhadap sesuatu. Untuk mengetahui bagaimana respon
afektif responden terhadap asuransi syariah berdasarkan indikator
pernyataan dan pertanyaan mengenai penilaian dan keyakinan terhadap
asuransi syariah.
Untuk mengukur instrumen variabel afektif pada pernyataan mengenai
sistem bagi hasil asuransi syariah, prinsip tolong menolong asuransi
syariah dan asuransi syariah untuk semua umat, peneliti memberikan
pilihan berupa nilai dari masing-masing pernyataan. Nilai 1 sampai 5
menunjukan bahwa responden tidak setuju dengan pernyataan yang
diberikan. Sedangkan nilai 6 sampai 10 menunjukan bahwa pernyataan
yang diberikan merupakan hal yang penting dan disetujui oleh responden.
58
Jadi semakin tinggi nilai yang responden pilih maka pernyataan tersebut
sangat disetujui oleh responden, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8 di
bawah ini.
Gambar 4.8Pernyataan Instrumen Variabel Afektif
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil kuesioner atas pernyataan instrumen variabel afektif
pada gambar 4.8 di atas mengenai sistem bagi hasil asuransi syariah,
prinsip tolong menolong asuransi syariah dan asuransi syariah untuk
semua umat, dapat diketahui dari 3 pernyataan yang diajukan rata-rata
responden memilih nilai 7 sampai nilai 8 yang berarti responden
menyetujui pernyataan yang diberikan oleh peneliti atau memberikan
respon yang positif. Hal itu dapat diartikan bahwa responden tersebut
memiliki minat berasuransi syariah, karena salah satu unsur-unsur minat
adalah adanya unsur emosi (perasaan) yang disertai perasaan tertentu
(biasanya perasaan senang) terhadap suatu objek yang diminati.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sistem Bagi HasilAsuransi Syariah
Prinsip Tolong MenolongAsuransi Syariah
Asuransi Syariah UntukSemua Umat
59
Untuk instrumen variabel afektif dengan pertanyaan menggunakan
skala likert, nilai pada pertanyaan ini adalah 1 untuk jawaban sangat tidak
setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 4 untuk
jawaban setuju dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Hal itu dapat dilihat
pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4Pertanyaan Instrumen Variabel Afektif
Skala Frekuensi Persentase (%)2 = Tidak Setuju 7 1,79%3 = Ragu-ragu 208 53,33%4 = Setuju 156 40%5 = Sangat Setuju 19 4,87%
Total 390 100%Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 di atas, diketahui total frekuensi adalah 390. Total frekuensi
tersebut berdasarkan 39 responden yang menjawab dari 10 pertanyaan.
Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab ragu-ragu,
yaitu dengan frekuensi sebanyak 208 atau sebesar 53,33%. Sedangkan
dengan frekuensi sebanyak 156 atau sebesar 40% responden menjawab
setuju, bahkan dengan frekuensi sebanyak 19 atau sebesar 4,87%
responden menjawab sangat setuju dan hanya dengan frekuensi sebanyak 7
atau sebesar 1,79% responden yang menjawab tidak setuju. Hal itu
memungkinkan responden tersebut memiliki minat berasuransi syariah,
karena cukup banyak responden memberikan respon positif atau setuju
bahkan sangat setuju terhadap pertanyaan tersebut, dan salah satu unsur-
unsur minat adalah adanya unsur emosi (perasaan) yang disertai perasaan
tertentu (biasanya perasaan senang) terhadap suatu objek yang diminati.
60
3. Deskriptif Variabel Konatif
Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata, meliputi
tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. Dengan kata lain respon ini
menunjukan intensitas sikap, yaitu kecenderungan bertindak atau
berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Untuk mengetahui bagaimana
respon konatif responden terhadap asuransi syariah berdasarkan indikator
pertanyaan mengenai keinginan untuk berasuransi syariah dan keinginan
untuk memiliki produk asuransi syariah.
Tabel 4.5Responden Membutuhkan Asuransi Syariah
Skala Frequency Percent
Tidak 12 30,8
Ya 27 69,2
Total 39 100,0Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.5 di atas dapat dilihat sebagian besar responden, yaitu
sebanyak 27 orang atau sebesar 69,2% responden menyatakan
membutuhkan asuransi syariah. Sedangkan sebanyak 12 orang atau
sebesar 30,8% menyatakan tidak membutuhkan asuransi syariah. Hal itu
menunjukan bahwa responden membutuhkan asuransi syariah. Artinya
responden memiliki minat berasuransi syariah karena salah satu unsur-
unsur minat adalah adanya unsur konasi (kehendak) yang diwujudkan
dalam bentuk kemauan terhadap yang diminati. Berdasarkan gambar 4.5 di
atas diketahui bahwa responden membutuhkan asuransi syariah, maka
61
dapat dilihat kebutuhan yang responden butuhkan pada asuransi syariah
tersebut dapat diketahui pada gambar 4.9 di bawah ini.
Gambar 4.9
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.9 di atas dapat dilihat sebagian besar kebutuhan responden
pada asuransi syariah adalah kebutuhan akan asuransi kesehatan, yaitu
sebanyak 20 orang atau sebesar 32,79%. Responden dengan kebutuhan
akan asuransi jiwa, yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 27,87%,
sementara responden dengan kebutuhan akan asuransi pendidikan dan
asuransi kendaraan bermotor masing-masing sebanyak 9 orang atau
sebesar 14,75% dan sebanyak 6 orang atau sebesar 9,84% responden
dengan kebutuhan asuransi dana pensiun. Hal itu menunjukan adanya
kebutuhan atau minat responden berasuransi syariah. Artinya responden
memiliki minat berasuransi syariah karena salah satu unsur-unsur minat
27.87%
32.79%
14.75%
14.75%
9.84%
Kebutuhan Responden Dari Asuransi Syariah
Asuransi Jiwa: 17Orang
Asuransi Kesehatan:20 Orang
Asuransi Pendidikan:9 Orang
Asuransi KendaraanBermotor: 9 Orang
Asuransi DanaPensiun: 6 Orang
62
adalah adanya unsur konasi (kehendak) yang diwujudkan dalam bentuk
kemauan terhadap yang diminati.
4. Deskriptif Variabel Minat
Minat berhubungan dengan perasaan terutama perasaan senang
(positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai
kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa
aktifitas, orang, pengalaman atau benda yang dapat dijadikan sebagai
rangsangan yang memerlukan respon terarah dan minat juga merupakan
bagian dari perilaku konsumen dalam suatu model sikap konsumsi
terhadap objek barang sebelum keputusan benar-benar dilaksanakan.
Untuk mengetahui bagaimana minat responden berasuransi syariah
berdasarkan indikator pertanyaan mengenai minat terhadap keikutsertaan
berasuransi syariah.
Pada variabel minat dengan pertanyan menggunakan skala likert,
nilai pada pertanyaan ini adalah 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2
untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 4 untuk jawaban
setuju dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Hal itu dapat dilihat pada tabel
4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6Minat Responden Terhadap Asuransi Syariah
Skala Frekuensi Persentase (%)2 = Tidak Berminat 13 16,67%3 = Ragu-ragu 26 33,33%4 = Berminat 37 47,44%5 = Sangat Berminat 2 2,56%
Total 78 100%Sumber: Data primer yang diolah
63
Tabel 4.6 di atas, diketahui total frekuensi adalah 78. Total frekuensi
tersebut berdasarkan 39 responden yang menjawab dari 2 pertanyaan.
Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat
berminat berasuransi syariah, yaitu dengan frekuensi sebanyak 37 atau
sebesar 47,44%. Sedangkan dengan frekuensi sebanyak 26 atau sebesar
33,33% responden menjawab ragu-ragu dan dengan frekuensi sebanyak 13
atau sebesar 16,67% responden menjawab tidak berminat, tetapi dengan
frekuensi sebanyak 2 atau sebesar 2,56% responden yang menjawab
sangat berminat berasuransi syariah.
C. Analisis Hasil Pengolahan Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji tentang kenormalan
distribusi data dan mengukur apakah data yang digunakan bersifat
normal atau tidaknya ketika digunakan dalam model regresi.Uji
normalitas yang digunakan dengan melihat hasil grafik P-plot yaitu :
1) Jika titik-titiknya mengikuti garis berarti memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika titik-titiknya menjauhi garis diagonal maka tidak memenuhi
asumsi normalitas.
64
Gambar 4.10
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik hasil uji normalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa
variable ini memenuhi asumsi normalitas karena titik-titiknya
bergerak mengikuti arah garis diagonal.
65
b. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.7Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil uji melalui Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil
output SPSS table Coefficients di atas, masing-masing variable bebas
yaitu: kognitif, afektif dan konatif memiliki VIF tidak > 10 dan nilai
Tolerance mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik dan dapat
digunakan dalam penelitian.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 1,458 1,382 1,055 ,299
KOGNITIF -,023 ,097 -,034 -,240 ,812 ,612 1,634
AFEKTIF ,070 ,033 ,313 2,165 ,037 ,575 1,740
KONATIF 1,148 ,289 ,559 3,972 ,000 ,604 1,655
a. Dependent Variable: MINAT
66
c. Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.11
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar diatas menunjukan bahwa penyebaran titik-titik data
menyebar secara acak diatas dan di bawah sekitar angka nol dari
sumbu Y, penyebaran titik-titik tidak berbentuk pola. Maka dapat
disimpulkan tidak terjadi adanya heterodastisitas.
67
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.8Hasil Uji Autokolerasi
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson hitung yaitu 2,309.
Jika nilai Durbin Watson mendekati atau sekitar angka 2 maka model
tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada
uji Durbin Watson terletak didaerah No Autocorelation.64 Maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi
klasik autokorelasi.
64 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian DenganSPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2005), Ed. 1, h. 60.
Model Summaryb
Mo
del R
R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,762a ,581 ,545 ,964 ,581 16,161 3 35 ,000 2,309
a. Predictors: (Constant), KONATIF, KOGNITIF, AFEKTIF
b. Dependent Variable: MINAT
68
2. Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.9Hasil Uji Regresi Berganda
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel diatas dijelaskan nilai coefficients dari persamaan regresi
dimana:
Y = Minat berasuransi syariah
X1 = Kognitif
X2 =Afektif
X3 = Konatif
Dalam kasus ini persamaan regresi berganda yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Y = 1,458 + (-0,23)X1 + 0,70X2 + 1,148X3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 1,458 1,382 1,055 ,299
KOGNITIF -,023 ,097 -,034 -,240 ,812 ,612 1,634
AFEKTIF ,070 ,033 ,313 2,165 ,037 ,575 1,740
KONATIF 1,148 ,289 ,559 3,972 ,000 ,604 1,655
a. Dependent Variable: MINAT
69
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Nilai konstanta sebesar (a) = 1,458 menyatakan bahwa jika tidak ada
variabel kognitif (X1), variabel afektif (X2) dan variabel konatif (X3)
atau nilai variabel 0, maka besarnya minat (Y) adalah sebesar 1,458.
Nilai koefisien regresi variabel kognitif (X1) sebesar -0,23, artinya
jika variabel bebas lain dimasukan nilainya tetap dan variabel kognitif
mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat masyarakat non
muslim berasuransi syariah akan mengalami penurunan sebanyak -
0,23, artinya terjadi hubungan negatif antara variabel kognitif dengan
minat masyarakat non muslim bersuransi syariah. Semakin meningkat
nilai kognitif semakin turun nilai minat masyarakat non muslim
berasuransi syariah.
Nilai koefisien regresi variabel afektif (X2) sebesar 0,70, artinya jika
variabel bebas lain dimasukan nilainnya tetap dan variabel afektif
mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka minat masyarakat non
muslim berasuransi syariahakan mengalami peningkatan sebesar 0,70,
artinya terjadi hubungan positif antara variabel afektif dengan minat
masyarakat non muslim bersuransi syariah. Semakin miningkatnya
variabel afektif maka semakin meningkat minat masyarakat non
muslim berasuransi syariah.
Nilai koefisien regresi variabel konatif (X3) sebesar 1,148 artinya jika
variabel bebas lain dimasukan nilainnya tetap dan variabel konatif
mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka minat masyarakat non
70
muslim berasuransi syariah akan mengalami peningkatan sebesar
1,148, artinya terjadi hubungan positif antara variabel konatif dengan
minat masyarakat non muslim bersuransi syariah. Semakin
miningkatnya variabel konatif maka semakin meningkat minat
masyarakat non muslim berasuransi syariah.
Persamaan model ini menunjukan bahwa variabel kognitif (X1)
berpengaruh negatif terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi
syariah. Sedangkan variabel afektif (X2) dan variabel konatif (X3)
berpengaruh positif terhadap minat masyarakat non muslim berasuarnsi
syariah.
Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel
bebas diurutkan dari pengaruh terbesar dan pengaruh terkecil, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi variabel yang berpengaruh
terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi syariah adalah variabel
konatif (x3).
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yaitu kognitif
(X1), afektif (X2) dan konatif (X3) terhadap minat masyarakat non muslim
terhadap asuransi syariah (Y), dapat dilihat pada tabel berikut :
71
Tabel 4.10Hasil Uji Determinasi (R2)
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 diatas koefisien korelasi dalam perhitungan
adalah sebesar 0,762. Ini artinya variabel kognitif, afektif dan konatif
mempunyai hubungan yang positif. Hubungan positif ini artinya, jika
variabel kognitif, afektif dan konatif meningkat maka minat masyarakat
non muslim berasuransi syariah akan meningkat.
Koefisien determinasi (RSquare) adalah 0,581. Hal itu menunjukan
bahwa minat masyarakat non muslim berasuransi syariah (Y) dapat
dijelaskan oleh variabel kognitif (X1), afektif (X2) dan konatif (X3)
sebesar 58,1%, sedangkan sisanya sebesar 41,9% dijelaskan oleh faktor
lain di luar variabel bebas pada penelitian ini.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (T-test)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial
variabel bebas (kognitif, afektif, konatif) terhadap variabel terikat
(minat).
Model Summaryb
Mo
del R
R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,762a ,581 ,545 ,964 ,581 16,161 3 35 ,000 2,309
a. Predictors: (Constant), KONATIF, KOGNITIF, AFEKTIF
b. Dependent Variable: MINAT
72
1) Hipotesis Pertama
H0 :Kognitif tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat
masyarakat non muslim berasuransi syariah.
H1 : Kognitif berpengaruh secara nyata terhadap minat masyarakat
non muslim berasuaransi syariah.
2) Hipotesis Kedua
H0 : Afektif tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat
masyarakat non muslim berasuransi syariah.
H2 : Afektif berpengaruh secara nyata terhadap minat masyarakat
non muslim berasuaransi syariah.
3) Hipotesis Ketiga
H0 : Konatif tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat
masyarakat non muslim berasuransi syariah.
H3 : Konatif berpengaruh secara nyata terhadap minat masyarakat
non muslim berasuaransi syariah.
73
Berikut penjelasan pengujian masing-masing variabel secara parsial :
Tabel 4.11Hasil Uji T
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan dari hasil print out:
Variabel kognitif nilai t hitung = -0,240 dengan tingkat signifikasi
untuk variabel kognitif sebesar 0,812 > 0,05. Nilai t hitung < t tabel
sebesar 2,030. Hal ini berarti bahwa Ho1 diterima dan Ha1 ditolak,
artinya variabel kognitif tidak berpengaruh nyata terhadap minat
masyarakat non muslim berasuransi syariah.
Varaibel afektif nilai t hitung = 2,165 dengan tingkat signifikasi
untuk variabel afektif sebesar 0,037 < 0,05. Nilai t hitung > t tabel
sebesar 2,030. Hal ini berarti bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima,
artinya variabel afektif berpengaruh nyata terhadap minat masyrakat
non muslim berasuransi syariah.
Varaibel konatif nilai t hitung = 3,972 dengan tingkat signifikasi
untuk variabel konatif sebesar 0,000< 0,05. Nilai t hitung > t tabel
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 1,458 1,382 1,055 ,299
KOGNITIF -,023 ,097 -,034 -,240 ,812 ,612 1,634
AFEKTIF ,070 ,033 ,313 2,165 ,037 ,575 1,740
KONATIF 1,148 ,289 ,559 3,972 ,000 ,604 1,655
a. Dependent Variable: MINAT
74
sebesar 2,030. Hal ini berarti bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima,
artinya variabel konatif berpengaruh nyata terhadap minat masyarakat
non muslim berasuransi syariah.
b. Uji Simultan (F-test)
Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan
layak maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama
antara variabel kognitif (X1), afektif (X2) dan konatif (X3) terhadap
minat masyarakat non muslim berasuransi syariah. Untuk menentukan
pengaruh simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji F
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel analisis varian (Anova) diatas ditampilkan hasil uji F
yang dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek variabel
kognitif, afektif dan konatif terhadap variabel minat mayarakat non
muslim berasuransi syariah. Berdasarkan hasil uji F diatas diperoleh
hasil bahwa diketahui F table 2,87 sedangkan F hitung lebih besar
yaitu 16,161 maka dapat disimpulkan bahwa variable bebas
berpengaruh secara simultan terhadap variable terikat atau
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 45,060 3 15,020 16,161 ,000b
Residual 32,530 35 ,929
Total 77,590 38
a. Dependent Variable: MINAT
b. Predictors: (Constant), KONATIF, KOGNITIF, AFEKTIF
75
dapatdilihat pula pada nilai F hitung sebesar 16,161 dengan tingkat
nyata 0,000 karena tingkat signifikan <0,05, hal itu dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu variabel kognitif, afektif dan
konatif akan berpengaruh secara bersama-sama atau secara simultan
terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi syariah.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan) terhadap minat
masyarakat non muslim berasuransi syariah. Analisis menggunakan analisis
regresi berganda dengan program Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 22., maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dapat diketahui bahwa respon kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan konatif (tindakan) yang diberikan masyarakat non muslim diwilayah
Kelurahan Cinere terhadap asuransi syariah adalah baik. Hal itu
dikarenakan hadirnya asuransi syariah memberikan konsep dan prinsip
yang tidak bertentangan dengan ajaran agama mereka sehingga asuransi
syariah dapat diterima dengan baik pada masyarakat non muslim.
2. Jika dilihat dari hasil uji t atau uji secara parsial, pada variabel afektif
(sikap) dan konatif (tindakan) menunjukan hasil dan nilai uji t yang baik
terhadap minat berasuransi syariah. Sedangkan pada variabel kognitif
(pengetahuan) tidak menunjukan dan nilai uji t yang baik terhadap minat
berasuransi syariah. Hal itu menunjukan bahwa pada variabel afektif
(sikap) dan konatif (tindakan) berpengaruh secara parsial terhadap minat
berasuransi syariah, sedangkan pada variabel kognitif (pengetahuan)
tidak berpengaruh terhadap minat berasuransi syariah. Pada hasil uji f
atau uji secara simultan diperoleh hasil bahwa respon kognitif
77
(pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan) menunjukan hasil
dan uji f yang baik terhadap minat berasuransi syariah. Hal itu
menunjukan bahwa pada variabel kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan konatif (tindakan) berpengaruh secara simultan terhadap minat
berasuransi syariah.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya
yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Hendaknya perusahaan asuransi syariah lebih banyak membuka kantor
cabang perusahaan dan memasarkan asuransi syariah tersebut kesemua
lapisan masyarakat agar masyarakat mengetahui adanya perusahaan
asuransi syariah.
2. Diharapkan pemerintah dan perusahaan asuransi syariah lebih
meningkatkan lagi upaya sosialisasi dan promosi mengenai produk-
produk asuransi syariah baik secara langsung, melalui agen, ataupun
media-media yang bisa memberikan informasi kepada masyarakat pada
umumnya dan atau masyarakat yang beragama non muslim pada
khususnya agar dapat mengetahui lebih dalam tentang sistem yang ada
pada asuransi syariah.
3. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel
independen lainnya selain variabel kognitif, afektif dan konatif yang
78
mungkin dapat mempengaruhi variabel dependen minat masyarakat non
muslim berasuransi syariah agar lebih lengkap lagi.
79
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
Abror, Abdurrahman. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana,
1993.
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
Algifari. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta, BPFE, 2013.
Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Prenada
Media, 2004.
Alwi, Hasan, dkk. Besar Bahasa Indonesia: Departemen Pendidikan, Ed. III,.
Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Amrin, Abdullah. Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari
Perbandingan dengan Asuransi Konvensional. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2011.
----------. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani
Press, 2001.
Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipt, 2005.
B, Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1991.
Chaplin, J. P. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Crow, L & Crow, A. Psikologi Pendidkan. Yogyakarta: Nur Cahya, 1989.
Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian
Syariah di Indonesia. Jakarta: Pranada Media, 2004.
80
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multinariate Deangan Program SPSS.
Semarang: Undip, 2006.
----------. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2009.
Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga, 2009.
Janwari, Yadi. Asuransi Syariah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.
Kartono, Kartini, Psikologi Umum. Bandung: CV. Mandar Maju, 1996.
Kiptiah, Munawarotul. Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Pegawai Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syariaf Hidayatullah Jakarta Terhadap Minat
Berasuransi Syariah. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Laporan Kependudukan Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok,
Tahun 2016.
M. Echoles, Jhon. Kamus Bahasa Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia,
2003.
Mohammad Haykal dan Huda, Nurul. Lembaga Keuangan Islam: Tinjuan Teoritis
dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2010.
Morissan. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta: Kencana, 2012.
Munarofah, Mulia. Komunitas Non Muslim Terhadap asuransi Syariah di
Kelurahan Rawa Mekar Jawa Serpong. Jakarta: UIN Syarif Hidiyatullah,
2013.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
81
Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Social.
Jakarta: Salemba Humanika, 2009
Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian
Dengan SPSS Yogyakarta: ANDI, 2005.
Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Pratama, Andika. Strategi Pemasaran Perusahaan Asuransi Syariah Kepada
Calon Peserta Non Muslim (Studi Pada PT. Prudential Life Assurance
Divisi Syariah). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Pripuspita, Ayu. Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) Studi kasus pada Masyarakat Non Muslim di
Depok. Jakarta: UIN Syarif Hidiyatullah, 2014.
Priyatno, Dwi. Anlisis Korelasi, Regresi dan Multivariete dengan SPSS.
Yogyakarta: Gava Media, 2013.
----------. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom,
2011.
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1999.
Rochaety, Ety. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2007.
Sarwono, Jonathan. Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS.
Yogyakarka: CV. Andi Offset, 2006.
82
Shalahuddin, Mahfudin. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT. Bina
Ilmu, 1990.
Simon Grove dan C. Benson, Nigel. Mengenal Psikologi For Beginners.
Bandung: Mizan, 2000.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2012.
----------. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2008.
Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan
Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.
Suma, M. Amin. Syariah Dan Asuransi Konvensional; Teori, Sistem, Aplikasi
Dan Pemasaran. Jakarta: Kholam Publishing, 2006.
Sumarsono, HM. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2004.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press, 1993.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Wirdyaningsih. Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.
FATWA-FATWA
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2011 tentang Pedoman
Umum Asuransi Syariah.
INTERNET
http://www.aasi.or.id/main/data-bisnis-2015
http://iainsalatiga.ac.id/respons-masyarakat-kudus-terhadap-asuransi-syariah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Riba#Riba_dalam_pandangan_agama
83
http://gurupembaharu.com/home/pembatasan-masalah/
UNDANG-UNDANG
Kitab Undang-undang Hukum Dagang, Pasal 246.
Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 Tentang Penerapan Prinsip
Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip
Syariah.
LAMPIRAN I
KUESIONER
Kepada Yth. Responden TerpilihSalam SejahteraDengan Hormat,
Saya Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi SyariahFakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatullahJakarta, sedang mengadakan penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsiuntuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya yaitu “Respon Masyarakat Non-Muslim TerhadapAsuransi Syariah di Kota Depok”. Maka dalam rangka pengumpulan data sayamohon Bapak/Ibu atau Saudara/i bersedia meluangkan waktunya untuk menjawabkuesioner ini. Semua jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiannya oleh kami.
TerimakasihPeneliti
SuryanditoNIM. 1111046200038
A. Identitas Responden1. Nama :2. Jenis Kelamin : 1. Pria
2. Wanita3. Tahun Lahir :4. Alamat : Jl....................................................No..........
RT :RW :Kel/Desa : CinereKecamatan : CinereKota : DepokProvinsi : Jawa Barat
5. Agama : 1. Katholik 4. Budha2. Protestan 5. Konguchu3. Hindu 6. Lainnya...
6. Status Pernikahan : 1. Tidak menikah 4. Cerai Hidup2. Belum menikah 5. Cerai Mati
3. Menikah7. Pendidikan terakhir : 0.Tidak Sekolah
1. SD/SMP 5. Sarjana2. SMA 6.Pasca Sarjana3. Diploma
Petunjuk PengisihanBerilah tanda silang (x) pada jawaban atas pernyataan dibawah ini dengan benardan sesuai kenyatan sebenarnya yang anda rasakan.
1. saya mengetahui asuransi syariah.a. Yab. Tidak ( Lanjut no.3)
2. Darimana anda mengetahui asuransi syariah? (Jawaban boleh lebih dari 1)a. Media cetakb. Media elektronikc. Internetd. Balihoe. Saudara/Keluargaf. Rekan kerja
3. Saya mengetahui apa itu riba.a. Yab. Tidak
4. Asuransi syariah terbebas dari unsur riba.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
5. Asuransi konvensional terdapat unsur riba.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
6. Praktik riba dalam ajaran agama anda dilarang.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
7. Akad yang digunakan asuransi syariah mudah dipahami.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
Petunjuk PengisihanBerilah tanda ceklis () pada kolom nilai (score) (1-10) terhadap pernyataandibawah ini dengan benar dan sesuai kenyatan sebenarnya yang anda rasakandengan kriteria penilaian setiap pernyataan, semakin tinggi nilai (score), makaanda semakin setuju dengan pernyataan tersebut.
No.
PernyataanNilai (Score)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10.Saya menyukai adanya sistembagi hasil pada asuransisyariah.
11.Saya menyukai adanyaprinsip tolong menolong padaasuransi syariah.
12.
Saya menyakini asuransisyariah bukan hanya untukmuslim tetapi untuk semuaumat.
Petunjuk PengisihanBerilah tanda silang (x) pada jawaban atas pernyataan dibawah ini dengan benardan sesuai kenyatan sebenarnya yang anda rasakan.
13. Praktik asuransi syariah tidak mengandung unsur kecurangan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
14. Praktik asuransi syariah tidak mengandung unsur penipuan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak Setujue. Sangat tidak setuju
15. Saya menyakini asuransi syariah aman digunakan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
16. Saya menyakini asuransi syariah menguntungkan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
17. Saya menyakini produk asuransi syariah menarik digunakan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
18. Saya menyakini produk asuransi syariah bervariasi.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
19. Saya menyakini jaminan kesehatan yang baik diberikan oleh asuransisyariah.
a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
20. Saya menyakini asuransi syariah memberikan perlindungan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
21. Saya menyakini asuransi syariah bermanfaat dibandingkan asuransikonvensional.
a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
22. Saya membutuhkan asuransi syariah.a. Yab. Tidak ( Lanjut no.24)
23. Kebutuhan apa yang anda perlukan dari asuransi syariah? (Jawaban bolehlebih dari 1)
a. Kebutuhan asuransi jiwab. Kebutuhan asuransi kesehatanc. Kebutuhan asuransi pendidikand. Kebutuhan asuransi kendaraan bermotore. Kebutuhan asuransi dana pensiun
24. Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena konsepnya tidakbertentangan dengan ajaran agama saya.
a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
25. Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena prinsipnya tidakbertentang dengan ajaran agama saya.
a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju
_TERIMAKASIH_
LAMPIRAN II
Identitas Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Laki-laki 21 53,8 53,8 53,8
Perempuan 18 46,2 46,2 100,0
Total 39 100,0 100,0
Alamat Responden
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Cinere39 100,0 100,0 100,0
RT/RW
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 001/001 1 2,6 2,6 2,6
003/001 1 2,6 2,6 5,1
004/001 1 2,6 2,6 7,7
005/001 1 2,6 2,6 10,3
003/002 2 5,1 5,1 15,4
004/002 1 2,6 2,6 17,9
001/004 1 2,6 2,6 20,5
003/004 2 5,1 5,1 25,6
001/005 1 2,6 2,6 28,2
002/005 2 5,1 5,1 33,3
004/005 1 2,6 2,6 35,9
001/009 5 12,8 12,8 48,7
003/009 3 7,7 7,7 56,4
004/009 4 10,3 10,3 66,7
Kelurahan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Cinere39 100,0 100,0 100,0
Kecamatan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Cinere39 100,0 100,0 100,0
Usia Responden
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid <20 2 5,1 5,1 5,1
20-30 25 64,1 64,1 69,2
31-40 6 15,4 15,4 84,6
41-50 4 10,3 10,3 94,9
>50 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
007/009 1 2,6 2,6 69,2
002/011 1 2,6 2,6 71,8
001/015 5 12,8 12,8 84,6
003/015 3 7,7 7,7 92,3
005/015 3 7,7 7,7 100,0
Total 39 100,0 100,0
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Tidak Sekolah 2 5,1 5,1 5,1
SD/SMP 9 23,1 23,1 28,2
SMA 11 28,2 28,2 56,4
Sarjana 15 38,5 38,5 94,9
Diploma 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Status Pernikahan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Belum Menikah 5 12,8 12,8 12,8
Menikah 32 82,1 82,1 94,9
Cerai Mati 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Agama Responden
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Katholik 12 30,8 30,8 30,8
Protestan 19 48,7 48,7 79,5
Hindu 7 17,9 17,9 97,4
Budha 1 2,6 2,6 100,0
Total 39 100,0 100,0
Hasil Kuesioner
Variabel Kognitif
Saya mengetahui asuransi syariah
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak 9 23,1 23,1 23,1
Ya 30 76,9 76,9 100,0
Total 39 100,0 100,0
Dari mana anda mengetahui asuransi syariah?
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Media Cetak 11 16,7 16,7 16,7
Media Elektronik 16 24,2 24,2 40,9
Internet 18 27,3 27,3 68,2
Baliho 4 6,1 6,1 74,3
Saudara/Keluarga 10 15,1 15,1 89,4
Rekan Kerja 7 10,6 10,6 100,0
Total 66 100,0 100,0
Saya mengetahui apa itu riba?
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak 8 20,5 20,5 20,5
Ya 31 79,5 79,5 100,0
Total 39 100,0 100,0
Asuransi syariah terbebas dari unsur riba
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 22 56,4 56,4 56,4
Setuju 13 33,3 33,3 89,7
Sangat Setuju 4 10,3 10,3 100,0
Total 39 100,0 100,0
Asuransi Konvensional terdapat unsur riba
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 7,7 7,7 7,7
Ragu 14 35,9 35,9 43,6
Setuju 19 48,7 48,7 92,3
Sangat Setuju 3 7,7 7,7 100,0
Total 39 100,0 100,0
Praktik riba dalam ajaran agama anda dilarang
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 8 20,5 20,5 20,5
Setuju 17 43,6 43,6 64,1
Sangat Setuju 14 35,9 35,9 100,0
Total 39 100,0 100,0
Variabel AfektifAkad yang digunakan asuransi syariah mudah dipahami
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 17,9 17,9 17,9
Ragu 24 61,5 61,5 79,5
Setuju 5 12,8 12,8 92,3
Sangat Setuju 3 7,7 7,7 100,0
Total 39 100,0 100,0
Afektif
Afektif 2 Afektif 3 Afektif 4
N Valid 39 39 39
Missing 0 0 0Mean 6,41 6,95 7,54Median 7,00 7,00 8,00
Praktik asuransi syariah tidak mengandung kecurangan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 25 64,1 64,1 64,1
Setuju 14 35,9 35,9 100,0
Total 39 100,0 100,0
Praktik asuransi syariah tidak mengandung unsur penipuan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 21 53,8 53,8 53,8
Setuju 16 41,0 41,0 94,9
Sangant Setuju 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Saya menyakini asuransi syariah sangat aman
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 18 46,2 46,2 46,2
Setuju 19 48,7 48,7 94,9
Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Saya menyakini asuransi syariah sangat menguntungkan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 22 56,4 56,4 56,4
Setuju 15 38,5 38,5 94,9
Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Produk pada asuransi syariah menarik
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 26 66,7 66,7 66,7
Setuju 13 33,3 33,3 100,0
Total 39 100,0 100,0
Produk pada asuransi syariah bervariasi
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 21 53,8 53,8 53,8
Setuju 16 41,0 41,0 94,9
Sangat setuju 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Jaminan kesehatan yang diberikan asuransi syariah
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 19 48,7 48,7 48,7
Setuju 16 41,0 41,0 89,7
Sangat Setuju 4 10,3 10,3 100,0
Total 39 100,0 100,0
Asuransi syariah sangat bermanfaat dibandingkan asuransi konvensioanal
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 20 51,3 51,3 51,3
Setuju 17 43,6 43,6 94,9
Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Variabel KonatifSaya membutuhkan asuransi syariah
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak 12 30,8 30,8 30,8
Ya 27 69,2 69,2 100,0
Total 39 100,0 100,0
Kebutuhan apa yang anda perlukan dari asuransi syariah?
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Asuransi Jiwa 17 27,9 27,9 27,9
Asuransi Kesehatan 20 32,8 32,8 60,7
Asuransi Pendidikan 9 14,8 14,8 75,5
Asuransi Kendaraan 9 14,8 14,8 90,3
Asuransi Dana Pensiun 6 9,8 9,8 100,0
Total 61 100,0 100,0
Asuransi syariah memberikan perlindungan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Ragu 12 30,8 30,8 30,8
Setuju 25 64,1 64,1 94,9
Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0
Total 39 100,0 100,0
Variabel Minat
Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena konsepnya tidakbertentangan dengan agama saya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 17,9 17,9 17,9
Ragu 14 35,9 35,9 53,8
Setuju 17 43,6 43,6 97,4
Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0
Total 39 100,0 100,0
Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena sistemnya tidakbertentangan dengan agama saya
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 6 15,4 15,4 15,4
Ragu 12 30,8 30,8 46,2
Setuju 20 51,3 51,3 97,4
Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0
Total 39 100,0 100,0