respon masyarakat non muslim terhadap asuransi...

114
RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI SYARIAH DI KOTA DEPOK SKRIPSI Oleh: SURYANDITO NIM: 1111046200038 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: duongdiep

Post on 15-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI

SYARIAH DI KOTA DEPOK

SKRIPSI

Oleh:

SURYANDITO

NIM: 1111046200038

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya
Page 3: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya
Page 4: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya
Page 5: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Suryandito

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Februari 1993

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Bukit Cinere No 21 RT 04 / RW

02 Cinere Depok Jawa Barat

16514

6. Telpon : 085771921066 / 0831291097976

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK (1999-1999) : TK Al-Ikhwaniyah

2. SD (1999-2005) : SDN 2 Cinere

3. SMP (2005-2008) : SMPN 37 Jakarta

4. SMA : MAN 11 Jakarta

III. PENDIDIKAN INFORMAL

1. Courses English HL

2. Barista Class

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Media Indonesia Event Organizer

2. Panitia Pengawas Pemilihan Umum

Page 6: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

vi

3. Relawan Populi Center

4. Admin Autopart Cinere Star Servis

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi/BEM J Ekonomi

Syariah

2. Anggota Ikatan Remaja Masjid Al-Mukhlisin Cinere-Depok

3. Anggota Karang Taruna RW 02 Cinere-Depok

4. Anggota Karang Taruna Kelurahan Cinere-Depok

Page 7: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

vii

ABSTRAK

Suryandito, 1111046200038. Respon Masyarakat Non MuslimTerhadap Asuransi Syariah Di Kota Depok. Strata 1 (S1) Program StudiEkonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Masyarakat Non Muslimterhadap Minat Berasuransi Syariah di Kelurahan Cinere. Uji statistik yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Berganda, denganmenggunakan variabel bebas yaitu kognitif, afektif dan konatif, sedangkan minatberasuransi syariah sebagai variabel terikat. Model penelitian ini adalah modelpenelitian kuantitatif dan penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesionerkepada 39 responden masyarakat non muslim di kelurahan Cinere, kemudian datayang didapatkan diolah dengan batuan SPSS 22. Metode pengambilan sampelyang digunakan adalah Two Stage Cluster Sampling.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel afektifdan konatif memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat non muslimberasuransi syariah, sedangkan variabel kognitif tidak berpengaruh terhadap minatmasyarakat non muslim minat berasuransi syariah. Secara simultan variabelkognitif, afektif dan konatif berpengaruh terhadap minat masyarakat non muslimberasuransi syariah.

Kata Kunci : Respon Kognitif, Afektif, Konatif dan Minat BerasuransiSyariah.

Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si.

Page 8: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji serta syukur bagi Allah SWT, tuhan pencipta alam beserta isinya,

atas segala nikmat, karunia dah rahmat-Nya yang begitu besar, yang selalu

memberikan keberuntungan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, yang telah memperjuangkan Islam dan menyebarkan risalah

Islam sebagai pegangan kehidupan.

Punulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan

serta kesulitan yang penulis alami dalam penyusuan skripsi ini. Namun, berkat

keteguhan hati serta dukungan dan semangat dari banyak pihak hingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh hormat dan apresiasi yang

tinggi terhadap semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi, penulis

ucapkan terima kasih terkhusus kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

ix

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., sebagai Ketua

dan Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., M.Si. dan Ibu Tini Anggraeni, ST., M.Si.

sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi M.Si., selaku Dosen Pembimbing skripsi,

yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan motivasi serta arahan yang

diberikan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan,

penulis ucapkan terima kasih.

6. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

membagikan ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus

perpustakaan yang telah melayani dan memfasilitasi buku-buku hingga penulis

terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada keluargaku orangtua dan kakak tercinta. Ayahanda Surahno dan Ibunda

Sriwijayati serta Kakanda Dyambi Yuni dan Ahmad Abdullah yang dengan tulus

selalu mendoakan, memberikan dorongan semangat tiada henti kepada penulis,

sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang menjadi amanah

bagi penulis kepada orangtua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan

keberkahan dibawah kasih sayang-Nya. Aamiin.

Page 10: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

x

8. Kepada teman-teman sekelas Konsentrasi Asuransi Syariah 2011, Prodi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terima

kasih atas bantuan, dukungan, pengalaman dan pembelajaran selama ini kepada

penulis dalam menyelesaikan masa studi.

9. Serta kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas bantuannya hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 27 Maret 2018

Suryandito

Page 11: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v

ABSTRAK.......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 8

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ..................................... 10

F. Teknik Penulisan ................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan ............................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Respon .................................................................................. 14

1. Pengertian Respon .......................................................... 14

2. Macam-Macam Respon .................................................. 15

Page 12: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

xii

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon ............................... 16

B. Minat .................................................................................... 18

1. Pengertian Minat ............................................................ 18

2. Unsur-Unsur Minat ......................................................... 19

3. Faktor-Faktor Timbulnya Minat ...................................... 20

C. Asuransi Syariah ................................................................... 21

1. Pengertian Asuransi ......................................................... 21

2. Sejarah Asuransi Syariah ................................................. 21

3. Pengertian asuransi Syariah ............................................. 22

4. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah ..................................... 24

5. Manfaat Asuransi Syariah ................................................ 25

6. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi

konvensional. ................................................................... 25

7. Peluang Asuransi Syariah ................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 28

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................ 28

C. Jenis Data dan Sumber Data .................................................. 28

1. Data Primer .................................................................... 29

2. Data Sekunder ................................................................ 29

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 30

1. Penelitian Kepustakaan.................................................... 30

2. Angket atau Kuesioner ................................................... 30

Page 13: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

xiii

E. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 30

F. Populasi dan Sampel ............................................................. 30

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................... 33

1. Variabel Bebas (X) ......................................................... 33

2. Variabel Terikat (Y) ....................................................... 34

H. Metode Analisa ..................................................................... 34

1. Uji Validitas ................................................................... 34

2. Uji Reliabilitas ............................................................... 35

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 37

4. Uji Regresi Berganda ...................................................... 40

5. Uji Hipotesis .................................................................. 41

I. Gambaran Umum Kelurahan Cinere ...................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Responden ................................................................... 45

1. Identitas Jenis Kelamin Responden ................................. 45

2. Identitas Usia Responden ................................................ 46

3. Identitas Pendidikan Terakhir Responden ....................... 47

4. Identitas Status Pernikahan Responden ........................... 48

5. Identitas Agama Responden ............................................ 50

B. Analisis Variabel ................................................................... 51

1. Deskriptif Variabel Kognitif ........................................... 51

2. Deskriptif Variabel Afektif ............................................. 57

Page 14: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

xiv

3. Deskriptif Variabel Konatif ............................................ 60

4. Deskriptif Variabel Minat ............................................... 62

C. Analisis Hasil Pengolahan Data ............................................ 63

1. Uji asumsi Klasik ........................................................... 63

2. Analisis Regresi Berganda .............................................. 68

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 71

4. Uji Hipotesis .................................................................. 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 76

B. Saran...................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 78

LAMPIRAN

Page 15: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah ................................................... 3

Tabel 3.1 Data Masyarakat Berdasarkan Agama Non Muslim ............................. 31

Tabel 3.2 Uji Validitas ........................................................................................ 35

Tabel 3.3 Uji Reliabilitas .................................................................................... 37

Tabel 3.4 Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin ................................................. 43

Tabel 3.5 Penduduk Berdasrkan Tingkat Pendidikan ........................................... 43

Tabel 4.1 Responden Mengetahui Adanya Asuransi Syariah ............................... 51

Tabel 4.2 Responden Mengetahui Tentang Riba .................................................. 54

Tabel 4.3 Pengetahuan Responden Bahwa Asuransi Syariah Terbebas Dari UnsurRiba dan Asuransi Konvensional Terdapat Unsur Riba ....................................... 55

Tabel 4.4 Pertanyaan Instrumen Variabel Afektif ................................................ 59

Tabel 4.5 Responden Membutuhkan Asuransi Syariah ........................................ 60

Tabel 4.6 Minat Responden Terhadap Asuransi Syariah ...................................... 63

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 65

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 67

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................. 68

Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi (R2) ................................................................. 71

Tabel 4.11 Hasil Uji T ........................................................................................ 73

Tabel 4.8 Hasil Uji F ........................................................................................... 74

Page 16: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden .................................................. 45

Gambar 4.2 Identitas Usia Responden ................................................................. 46

Gambar 4.3 Identitas Pendidikan Terakhir Responden ........................................ 47

Gambar 4.4 Identitas Status Pernikahan Responden ............................................ 48

Gambar 4.5 Identitas Agama Responden ............................................................. 50

Gambar 4.6 Darimana Responden Mengetahui Adanya Asuransi Syariah ........... 52

Gambar 4.7 Praktik Riba Dalam Ajaran Agama Responden ................................ 56

Gambar 4.8 Pernyataan Instrumen Variabel Afektif ............................................ 58

Gambar 4.9 Kebutuhan Responden Dari Asuransi Syariah .................................. 61

Gambar 4.10 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 64

Gambar 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................... 66

Page 17: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin cepatnya perkembangan zaman pada saat ini, manusia selalu

dihadapkan pada persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai

kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material maupun

yang bersifat non material. Tidak sedikit risiko yang bersifat material sulit

diatasi oleh masyarakat, terutama ketika kuantitas risiko yang mesti

ditanggung diluar kemampuan.1 Di era globalisasi ini, asuransi menjadi salah

satu kegiatan usaha yang memegang peran penting dalam perekonomian di

semua negara. Asuransi juga merupakan salah satu produk jasa yang

digunakan oleh perusahaan dan masyarakat. Kegiatan utama dari asuransi

adalah menghimpun dana dan melakukan pertanggungan atas suatu objek

risiko bahaya yang menimbulkan kerugian. Di Indonesia kegiatan asuransi

dipisahkan menjadi 2 macam yaitu asuransi konvensional dan asuransi syariah

keduanya dipisahkan karena memiliki perbedaan yang sangat mendasar dalam

hal sistem dan konsep.

Asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian2, “Asuransi adalah

perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis,

yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai

1 Yadi Janwari, Asuransi Syariah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005) cet-1, h. 4.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian.

Page 18: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

2

imbalan untuk memberikan pergantian kepada tertanggung atau pemegang

polis karena kerugian, kerusakan biaya yang timbul, kehilangan keuntungan,

atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita

tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak

pasti atau memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya

tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung

dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil

pengelolaan dana”. Sistem yang diterapkan pada asuransi konvensional adalah

transfer risk (perpindahan risiko), dimana risiko yang dimiliki peserta

dipindahkan ke perusahaan asuransi, jadi dalam sistem asuransi konvensional

dimungkinkan terjadinya kerugian bagi salah satu pihak.

Sedangkan pengertian Asuransi Syariah menurut Fatwa Dewan Syariah

Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN - MUI) adalah usaha saling

melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui

investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah. Sistem yang diterapkan pada asuransi syariah adalah

sharing risk (berbagi risiko), dimana risiko yang dimiliki peserta dibagikan

kepada peserta lain, dan perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola dana.

Jadi dalam sistem asuransi syariah, tidak ada pihak yang dirugikan, karena

pada dasarnya asuransi syariah berprinsip keadilan dan kesederajatan.3

3 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/201 tentang Pedoman UmumAsuransi Syariah.

Page 19: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

3

Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Asuransi Syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994, yaitu PT Syarikat

Takaful Indonesia (STI) yang berdiri pada 24 Februari 1994. Hingga saat ini

perkembangan asuransi syariah sudah berkembang luas bahkan asuransi

konvensional membuka layanan unit usaha syariah. Kehadiran asuransi

syariah yang menggembirakan itu benar-benar mampu menjawab berbagai

harapan dan keinginan yang dikehendaki masyarakat Indonesia (khususnya

yang beragama Islam) dalam upaya memenuhi cita-citanya untuk mewujudkan

kesejahteraan ekonomi yang lebih adil dan lebih merata sesuai dengan yang

diajarkan al-Islam.4

Perkembangan asuransi syariah di Indonesia semakin meningkat, terlihat

dari data jumlah perusahaan asuransi syariah yang diterbitkan oleh Asosiasi

Asuransi Syariah Indonesia (AASI) kuartal IV.

Tabel 1.15

Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah

No. Keterangan 2014 2015 2016

1. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 3 5 5

2. Perusahaan Asuransi Umum Syariah 2 3 4

3. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa 18 19 19

4. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Umum 23 23 24

5. Unit Syariah Perusahaan Reasuransi 3 3 3

Total 49 53 55

Sumber: Data Bisnis AASI Tahun 2016

4 M. Amin Suma, Asuransi Syariah Dan Asuransi Konvensional; Teori, Sistem, AplikasiDan Pemasaran, (Jakarta: Kholam Publishing, 2006), h. 41.

5 http://www.aasi.or.id/main/data-bisnis-2016, diakses pada tanggal 20 Februari 2017,pada pukul 09.30 WIB.

Page 20: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

4

Dilihat dari data di atas jumlah perusahaan / unit asuransi syariah di

tahun 2016 dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 mengalami

perkembangan yaitu menjadi 55 perusahaan / unit asuransi syariah.

Penambahan 1 perusahaan asuransi umum syariah dan 1 perusahaan unit

asuransi umum syariahmmembuktikan potensi usaha asuransi syariah masih

menjanjikan di industri asuransi Indonesia.

Kemudian dilihat dari sisi kontribusi asuransi syariah mengalami

pertumbuhan setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi asuransi

syariah pada tahun 2016 di kuartal 1 sebesar 2,753 Milyar, mengalami

pertumbuhan sebesar 10,25% dibandingkan pada tahun 2015 kontribusi

asuransi syariah di kuartal 1 hanya sebesar 2,497 Milyar. Dilihat dari data

tersebut dikatakan bahwa asuransi syariah mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang signifikan setiap tahunnya.6

Industri asuransi syariah di Indonesia mengalami perkembangan dan

pertumbuhan seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

berasuransi. Kesadaran masyarakat dalam berasuransi tersebut tidak terlepas

dari sebuah risiko yang mengancam dirinya. Selain kesadaran masyarakat

terhadap risiko yang akan mengancam dirinya, terdapat juga kepercayaan

masyarakat terhadap asuransi syariah terus meningkat. Kepercayaan tersebut

dapat dilihat dari faktor manfaat produk asuransi syariah. Manfaat artinya

bahwa produk ataupun jasa tersebut secara esensial mengandung makna

sehingga sangat berguna tidak hanya bagi pemakai, tetapi juga bagi

6 http://www.aasi.or.id/main/data-bisnis-2016, diakses 20 Februari 2017, pada pukul09.40 WIB.

Page 21: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

5

lingkungan disekitarnya dan terhindar dari efek merusak atau merugikan

akibat keberadaanya, “lebih banyak manfaat dari pada mudharat atau

bahayanya”.7

Market share asuransi syariah saat inimasih sebesar 5,79% dari market

share asuransi konvensional.8 Hal tersebut menyebabkan industri asuransi

syariah harus lebih giat lagi dalam memasarkan produk-produknya.

Sebagimana kita ketahui, hingga saat ini pengembangan asuransi syariah

semata-mata masih terfokus pada pasar spiritual, yakni kelompok muslim dan

seolah hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim dimana mereka enggan

menjadi peserta asuransi konvensional dengan bisnisnya yang menghalalkan

riba (bunga). Padahal dalam konteks Indonesia pasar non muslim juga perlu

diperhatikan karena selain memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, juga

jumlahnya cukup signifikan.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semua

umat, seharusnya semua kegiatan yang berbasis pada keislaman bisa menjadi

rahmat bagi semua umat. Begitu pula pada asuransi syariah, dimana asuransi

syariah memiliki nilai lebih dibandingkan asuransi konvensional. Asuransi

syariah lebih kuat dibandingkan asuransi konvensional dalam hal jumlah

klaim peserta yang sangat besar dalam satu waktu yang bersamaan, karena

sumber dana klaim pada asuransi syariah berasal dari dana tabarru’ yang

dikumpulkan dari sumbangan para peserta sehingga asuransi syariah tidak

7 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007),h. 37.

8 http://mysharing.co/pangsa-pasar-asuransi-syariah-capai-579-persen/, diakses 3 Februari2016, pada pukul 09.40 WIB.

Page 22: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

6

mengalami dampaknya. Sedangkan pada asuransi konvensional sumber dana

klaim berasal dari dana perusahaan. Jadi apabila dalam satu waktu terdapat

klaim yang sangat besar, perusahaan asuransi konvensional kemungkinan

besar akan collapse (bangkrut).

Mengutip dari bukunya M. Syafi’i Antonio yang berjudul “Bank Syariah

Dari Teori Ke Praktek” menyatakan bahwa: Orang-orang Yahudi dilarang

mempraktekan pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam

kitab suci mereka, baik dalam Old Testament (Perjanjian Lama) maupun

Undang-undang Talmud Kitab Deuteronomy pasal 23 ayat 19 menyatakan:

“Jangan engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang maupun

bahan makan, atau apapun yang dapat dibungakan”.9

Hadirnya asuransi syariah juga diperhitungkan oleh masyarakat non

muslim karena larangan riba memiliki akar yang kuat pula bagi ajaran-ajaran

non muslim. Menurut agama Kristen, riba adalah perbuatan yang tidak

berperikemanusiaan, demikian dengan ajaran Hindu dan Budha yang juga

melarang riba.10 Dewasa ini, nasabah asuransi syariah tidak hanya berasal

dari kalangan Muslim, melainkan nasabah yang beragama Non-Muslim juga

menggunakannya. Hal ini dapat dilihat dari penelitian skripsi yang berjudul

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non-Muslim dalam

Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah (Studi pada AJB Bumiputera 1912

Divisi Syariah, Cabang Margonda) yang ditulis oleh Winny Rahmawati. Pada

9 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,2001), Cet. I, h. 43.

10 https://id.wikipedia.org/wiki/Riba#Riba_dalam_pandangan_agama, diakses 1 Maret2016, pada pukul 01.50 WIB.

Page 23: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

7

penelitian tersebut dapat diketahui jumlah Non-Muslim yang menggunakan

asuransi jiwa syariah di perusahaan AJB Bumiputera Divisi Syariah, Cabang

Margonda sebanyak 80 orang dan kemudian faktor yang mempengaruhi

adalah faktor promosi.11

Untuk itu perlunya mengembangkan asuransi syariah yang dengan

melakukan peningkatan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenal produk-

produk yang ditawarkan secara mendalam dan tidak terdengar asing. Karena

diperlukan adanya informasi yang komprehensif tentang bagaimana respon

dan tingkah laku masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah.

Berdasarkan pada masalah tentang market share asuransi syariah untuk

masyarakat non muslim, maka hal ini menjadi menarik untuk diteliti.

Sehingga penulis mengambil judul “Respon Masyarakat Non Muslim

Terhadap Asuransi Syariah Di Kota Depok”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dalam permasalahan sebagai berikut

yang dapat diidentifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:

a. Bagaimana pandangan masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah?

b. Bagaimana pangsa pasar asuransi syariah untuk masyarakat non muslim?

c. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim

terhadap asuransi syariah?

d. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim

terhadap minat berasuransi syariah?

11 Winny Rahmawati, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non-MuslimDalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah(Studi Pada AJB BUMIPUTERA 1912 DivisiSyariah, Cabang Margonda), (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. 4.

Page 24: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

8

e. Bagaimana persepsi masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah?

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Peneliti tidak meneliti seluruh masalah yang ada, tetapi hanya

membatasi pada masalah respon masyarakat non muslim terhadap asuransi

syariah. Penulis membatasi masalah tersebut mengacu pada hal-hal

berikut:

a. Penelitian ini hanya dilakukan di daerah Kelurahan Cinere.

b. Penelitian ini mengambil populasi dan sampel pada masyarakat non

muslim di Kelurahan Cinere.

c. Subyek yang akan diteliti ini adalah respon terhadap asuransi syariah.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim

Kelurahan Cinere terhadap asuransi syariah?

b. Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non muslim

terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian yang hendak dicapai penulis dengan

melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 25: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

9

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui respon masyarakat non muslim Kelurahan Cinere

terhadap asuransi syariah.

b. Untuk mengetahui respon kognitif, afektif dan konatif masyarakat non

muslim berpengaruh terhadap minat masyarakat non muslim terhadap

asuransi syariah.

2. Manfaat Penelitian

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

kontribusi dan manfaat yang positif bagi masyarakat yang ingin

mengetahui tentang asuransi syariah dan ingin menjadi peserta asuransi

syariah atau pun lain sebagainya.

a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

kalangan akademisi dan praktisi untuk menambah wawasan tentang

tidak hanya mengetahui pendapat masyarakat muslim terhadap

hadirnya asuransi syariah namun juga mengetahui respon masyarakat

di kalangan non muslim terhadap asuransi syariah.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan

pertimbangan di kalangan masyarakat bahwa asuransi syariah juga

mampu bersaing dengan asuransi konvensional dalam menarik minat

peserta khususnya masyarakat non muslim.

Page 26: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

10

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Dalam review studi terdahulu, penulis menyertakan review hasil studi

terdahulu yang berkaitan dengan tema Respon Masyarakat Non Muslim

Terhadap Asuransi Syariah, diantaranya:

1. Mulia Munarofah, Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2013. Judul skripsi Persepsi Komunitas Non Muslim Terhadap asuransi

Syariah di Kelurahan Rawa Mekar Jawa Serpong. Variabel yang

digunakan adalah variabel sosial ekonomi dan lingkungan. Variabel sosial

ekonomi memiliki pengaruh lebih tinggi dibandingkan variabel

lingkungan. Maka faktor sosial ekonomi dapat mempengaruhi persepsi

seseorang.12

2. Ayu Pripuspita, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Judul

skripsi Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan

Mikro Syariah (LKMS) Di Kota Depok. Dalam penelitian ini variabel

yang digunakan adalah faktor sosial, faktor produk, faktor pelayanan,

faktor lokasi dan faktor syariah. Faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi masyarakat non muslim di Depok terhadap kehadiran

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) adalah faktor sosial.13

12 Mulia Munarofah, Persepsi Komunitas Non Muslim Terhadap asuransi Syariah diKelurahan Rawa Mekar Jawa Serpong, Jakarta: UIN Syarif Hidiyatullah, 2013, h. ii

13 Ayu Pripuspita, Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan MikroSyariah (LKMS) Studi kasus pada Masyarakat Non Muslim di Depok, Jakarta: UIN SyarifHidiyatullah, 2014, h. iii

Page 27: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

11

3. Munawarotul Kiptiah, Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2015. Judul skripsi Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Pegawai

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap

Minat Berasuransi Syariah.Respon pegawai Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diukur dengan tiga variabel kognitif,

afektif dan konatif. Variabel yang paling baik nilainya terhadap minant

berasuransi syariah adalah variabel konatif (tindakan).14

F. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang digunakan adalah menggunakan

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2012”.

G. Sistematika Penulisan

Selanjutnya agar lebih mempermudah dalam memahami proses dan alur

pemikiran dalam penelitian ini maka penulis perlu menjelaskan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan (review) kajian

terdahulu, teknik penulisan dan sistematika penulisan.

14 Munawarotul Kiptiah, Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Pegawai Fakultas Syariahdan Hukum UIN Syariaf Hidayatullah Jakarta Terhadap Minat Berasuransi Syariah, Jakarta: UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. v

Page 28: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

12

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang respon yang berisikan tentang

pengertian respon, macam-macam respon dan faktor-faktor

terbentuknya respon. Pengertian minat dan unsur-unsur

minat. Pengertian asuransi, Sejarah asuransi syariah,

pengertian asuransi syariah, prinsip-prinsip asuransi

syariah, manfaat asuransi syariah dan perbedaan asuransi

syariah dengan asuransi konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis dan pendekatan penelitian,

jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, subyek

dan obyek penelitian, populasi dan sampel, definisi

operasional variabel penelitian, metode analisis, gambaran

umum Kelurahan Cinere.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian

dengan mengetahui profil responden non muslim, respon

masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah

berdasarkan skala kognitif, afektif dan konatif. Serta

mengetahui minat masyarakat non muslim terhadap

asuransi syariah.

Page 29: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil oleh penulis

terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan. Saran yang

diberikan oleh penulis terhadap hasil penelitian yang sudah

dilakukan.

Page 30: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Respon

1. Pengertian Respon

Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan, atau

tanggapan (reaction).15 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, respon

berarti tanggapan, reaksi dan jawaban.16

Menurut istilah psikologi respon dikenal dengan proses memunculkan

dan membayangkan kembali gambaran hasil pengamatan. Dalam Kamus

Lengkap Psikologi disebutkan bahwa, “Response (respon) adalah sebarang

proses otot atau kelenjar yang dimunculkan oleh suatu perangsang, atau

berarti satu jawaban, khususnya jawaban dari pertanyaan tes atau

kuesioner, atau bisa juga berarti sebarang tingkah laku, baik yang jelas

kelihatan atau yang lahiriah maupun yang tersembunyi atau yang samar”.17

Menurut Alex sobur, respon berasal dari kata response, yang berarti

balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah istilah psikologi yang

digunakan untuk menamakan reaksi terhadap rangsangan yang diterima

oleh panca indra. Hal yang menunjang dan melatarbelakangi ukuran

sebuah respon adalah sikap, persepsi, dam partisipasi. Respon pada

prosesnya didahului sikap seseorang karena sikap merupakan

15 Jhon M. Echoles dan Hassan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT.Gramedia, 2003), Cet. 27, h. 481.

16 Hasan Alwi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Departemen Pendidikan, Ed. III,(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 925.

17 J. P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004),Cet. 9, h. 432.

Page 31: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

15

kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika

menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi, berbicara mengenai respon

tidak terlepas dari pembahasan sikap. Respon juga diartikan sebagai suatu

tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang

mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta

pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu.18

Jadi respon adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan kita setelah

melalui proses pengamatan terlebih dahulu, bermula dari adanya suatu

tindakan pengamatan yang menghasilkan suatu kesan sehingga menjadi

kesadaran yang dapat dikembangkan pada masa sekarang ataupun pada

masa yang akan datang. Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang

karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk

bertingkah laku jika menghadapi suatu rangsangan tertentu.

2. Macam-Macam Respon

Menurut Sumadi Suryabrata macam-macam respon terdiri dari tiga

macam respon, diantaranya:

a. Respon masa lampau atau respon ingatan.

b. Respon masa mendatang atau respon mengantisipasi.

c. Respon masa kini atau tanggapan represintatif (respon

mengimajinasikan).19

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe maka

respon itu sendiri terbagi menjadi tiga diantaranya adalah:20

18 Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah, (Bandung: CV. Pustaka, 2003), h.451.

19 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Rajawali Press, 1993), h. 36-37.

Page 32: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

16

1) Komponen Kognitif (Pengetahuan), Respon kognitif berkaitan dengan

pengetahuan, keterampilan, dan informasi seseorang mengenai sesuatu.

Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang

dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak.

2) Komponen Afektif (Sikap), Respon afektif berhubungan dengan

emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul

apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap

sesuatu.

3) Komponen Konatif (Tindakan), Respon konatif berhubungan dengan

perilaku nyata, meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.

Dengan kata lain respon ini menunjukan intensitas sikap, yaitu

kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek

sikap.

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi

faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang

bersangkutan dapat menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya

individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang

ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat

respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang ada

persesuain atau yang menarik dirinya. Dengan demikian maka akan

20 Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1999), h. 214.

Page 33: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

17

ditanggapi adalah individu selain tergantung pada stimulus juga

bergantung pada keadaan individu itu sendiri.

Dengan kata lain, stimulus akan mendapat pemilihan dan individu

akan bergantung pada 2 faktor, yaitu:

a. Faktor internal

Faktor yang ada di dalam diri seriap individu manusia terdiri dari

unsur, yaitu jasmani dan rohani. Kondisi kedua unsur tersebut sangat

berpengaruh ketika seseorang mengadakan respon terhadap suatu

keadaan. Apabila salah satu unsur mengalami gangguan, maka respon

yang dihasilkan akan berbeda intensitasnya.

b. Faktor eksternal

Faktor yang ada di luar diri setiap individu (lingkungan) atau lazim

disebut sebagai stimulus. Stimulus merupakan kegiatan bagian penting

dalam proses terbentuknya suatu respon. Namun demikian, tidak

semua stimulus mendapat respon dari individu. Supaya stimulus dapat

disadari oleh individu, maka stimulus harus cukup kuat. Bila tidak,

bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, stimulus tidak akan

ditanggapi atau disadari. Dengan demikian, ada batas kekuatan

minimal tertentu yang harus dimiliki stimulus agar bisa memindahkan

kesadaran pada individu. Batas kekuatan minimal stimulus tersebut

Page 34: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

18

lazim diistilahkan dengan “ambang absolut sebelah bawah” atau bisa

juga disebut “ambang stimulus”.21

B. Minat

1. Pengertian Minat

Dilihat dari segi bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu; gairah; keinginan.22 Sedangkan minat menurut istilah

dari beberapa ahli psikologi, Drs. Mahfudin Shalahuddin mengemukakan

minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, minat

adalah suatu sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu

kegiatan.23 Sedangkan menurut L. Crow & A. Crow mengatakan minat

atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita

untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun

bias berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu

sendiri.24

Minat muncul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari

dirasakan berarti bagi dirinya. Kebutuhan disini yaitu seperti kebutuhan

akan aktualisasi diri, kebutuhan estetis, kebutuhan kognitif, kebutuhan

21 Elizabeth B, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), TerjemahanIstiwidayanti dan Soedjarwo, Ed. Ke-5, h. 182.

22 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet. 3,h. 583.

23 Mahfudin Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,1990), h. 90.

24 L. Crow & A. Crow, Psikologi Pendidkan, (Yogyakarta: Nur Cahya, 1989),Terjemahan Abdurrahman Abror, Cet. 1, h. 302.

Page 35: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

19

akan penghargaan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan

keamanan dan kebutuhan fisiologi.25

Kinner dan Taylor menyatakan bahwa minat adalah bagian dari

komponen perilaku konsumen dalam sikap konsumsi, kecenderungan

responden untuk bertindak sebelum keputusan benar-benar dilaksanakan.26

Menurut Schiffiman dan Kamunk minat beli adalah suatu model sikap

seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap

terhadap golongan produk, jasa atau merk tertentu.27

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan minat adalah suatu

kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan

senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai

kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa

aktifitas, orang, pengalaman atau benda yang dapat dijadikan sebagai

rangsangan yang memerlukan respon terarah dan minat juga merupakan

bagian dari perilaku konsumen dalam suatu model sikap konsumsi

terhadap objek barang sebelum keputusan benar-benar dilaksanakan.

2. Unsur-Unsur Minat

Menurut Abdurrahman Abror dalam bukunya Psikologi Pendidikan

bahwa minat itu mengandung tiga unsur, yaitu:

25 Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung:Mizan, 2000), Terjemahan Medina Khodijah, Cet. 1, h. 110.

26 Kinnear T.C dan J.R Taylor, Riset Pemasaran Pendekatan Terpadu, (Jakarta: Erlangga,1992), Terjemahan Teguh, Agus H, Ed. ke 3, h. 55.

27 Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Indeks,2008), Terjemahan Zoelkifli Kasip, Ed. Ke-7, Cet. 4, h. 228.

Page 36: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

20

a. Unsur kognisi (mengenal) dalam pengertian bahwa minat itu didahului

oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh

minat tersebut.

b. Unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau pengalaman itu

disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang).

c. Unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua unsur diatas

yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan

suatu kegiatan.

Dengan unsur-unsur minat yang terkandung oleh minat tersebut maka

minat dapat dianggap sebagai respon sadar, sebab kalau tidak demikian

maka minat tidak akan berarti apa-apa.28

C. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi

Pengertian asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua

pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

tertanggung, dengan meneriman premi, untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak

ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu

peristiwa yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasarkan atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.29

28 Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993),Cet. 4, h. 112.

29 Undang-undang No. 2/1992, Pasal 1.

Page 37: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

21

Sedangkan menurut KUHD 246 tentang asuransi, yaitu asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang tertanggung,

dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin

akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.30

Sedangkan menurut Abdullah Amrin, Asuransi adalah suatu alat untuk

mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian dengan cara

menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau

hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas

kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi

akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan itu.31

2. Sejarah Asuransi Syariah

Lembaga asuransi sebagaimana dikenal sekarang sesungguhnya tidak

dikenal pada awal masa Islam, akibatnya banyak literatur Islam

menyimpulkan bahwa asuransi tidak dapat dipandang sebagai praktik yang

halal. Walaupun secara jelas mengenai lembaga asuransi ini tidak dikenal

pada masa Islam, kan tetapi terdapat beberapa aktivitas dari kehidupan

pada masa Rasulullah yang mengarah pada prinsip-prinsip asuransi.

Misalnya konsep tanggung jawab bersama yang disebut dengan sistem

aqilah. Sistem aqilah adalah sistem menghimpun anggota untuk

30 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, Pasal 246.31 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari Perbandingan

dengan Asuransi Konvensional, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011), h. 45.

Page 38: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

22

menyumbang dalam suatu tabungan bersama yang dikenal sebagai

“kunz”.32

Dalam literatur Islam dikenal dengan konsep aqilah yang sering

terjadi dalam sejarah pra-Islam dan diakui dalam literatur hukum Islam.

Jika ada salah satu anggota suku Arab Pra-Islam melakukan pembunuhan,

maka dia (si pembunuh) dikenakan diyat dalam bentuk blood money (uang

darah) yang dapat ditanggung oleh anggota suku yang lain.33

3. Pengertian Asuransi Syariah

Pengertian Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, atau Tadhamun)

adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah

orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’

yang memberikan pola pengembalian untuk mengahadapi risiko tertentu

melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah”.34

Sedangkan menurut Abdullah Amrin, Asuransi Syariah adalah sistem

dimana para peserta menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang

akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami

oleh sebagian peserta.35

Dalam asuransi syariah tidak hanya melibatkan dua pihak yang

bertakaful, yakni orang-orang yang saling mengikatkan dirinya untuk

salang menjamin risiko yang diderita masing-masing, melainkan

32 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Perasuransian Syariah DiIndonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h.137.

33 AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Prenada, 2004), h.68.

34 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001.35 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari Perbandingan

dengan Asuransi Konvensional, h. 35.

Page 39: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

23

diperlukan pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud ini adalah lembaga

atau badan hukum atau perusahaan yang menjamin kegiatan kerja sama

atau asuransi dapat berjalan dengan baik dan tidak termasuk kegiatan yang

dilarang oleh syariah, seperti: al-gharar, al-maisir, dan al-riba.

Berkaitan dengan ini, menurut Praja ada unsur-unsur penting yang

mesti ada demi terlaksananya asuransi syariah,yaitu:36

a. Pihak yang berasuransi

b. Pengelola asuransi (perusahaan asuransi). dalam hal ini, perusahaan

asuransi hanya bertindak sebagai fasilitator, saling menanggung di

antara para peserta asuransi.

Dari definisi diatas bahwa asuransi syariah bersifat saling melindungi

dan saling tolong-menolong yang disebut dengan “ta’awun”. Ta’awun

adalah prinsip hidup saling melindungi dan saling menolong atas dasar

ukhwah islamiah antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam

menghadapi malapetaka (resiko).

Akad yang digunakan adalah akad yang tidak mengandung unsur

gharar, maisir, dan riba. Dalam asuransi ada 2 jenis akad. Akad tijarah

adalah akad yang dilakukan untuk tujuan komersil. Dalam akad tijarah

perusahaan bertindak sebagai mudharib atau penegelola dan peserta

bertindak sebagai shahibul mal atau pemegang polis. Akad tabarru’ adalah

akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong,

bukan semata-mata untuk tujuan komersil dalam akad tabarru’ peserta

36 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah diIndonesia, (Jakarta: Pranada Media, 2004), h. 15.

Page 40: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

24

memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang

terkena musibah, dan perusahaan bertindak sebagai pengelola dan hibah.

4. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah

Pada PMK No. 18/PMK/010/2010 dijelaskan perusahaan yang

menyelenggarakan usaha asuransi atau usaha reasuransi dengan prinsip

syariah wajib menerapkan prinsip dasar sebagai berikut:37

a. Adanya kesepakatan tolong menolong (ta’awun) dan saling

menanggung (takaful) di antara para peserta.

b. Adanya kontribusi peserta ke dalam dana tabarru’.

c. Perusahaan bertindak sebagai pengelola Dana tabarru’.

d. Dipenuhinya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya (amanah),

keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan keuniversalan

(syumul).

e. Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti

ketidakpastian/ketidakjelasan (gharar), perjudian (maysir), bunga

(riba), penganiyaan (zulm), suap (risywah), maksiat, dan objek haram.

5. Manfaat Asuransi Syariah

Beberapa manfat dari keberadaan asuransi syariah adalah sebagai

berikut:38

a. Memberikan rasa aman atau sekurang-kurangnya lebuh aman kepada

tertanggung dari kemungkinan kerugian atas harta benda dan bahkan

37 Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 Tentang Penerapan Prinsip DasarPenyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah.

38 Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional; Teori, Sistem,Aplikasi dan Pemasaran, (Jkarta: Kholam Publishing, 2006), Cet. 1, h. 53.

Page 41: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

25

dari kemungkinan bahaya terhadap dirinya, sebab, dengan menjadi

anggota salah satu asuransi, paling tidak kemungkinan sebagian

risiko yang bersangkutan telah diambil oelh pihak lain di luar dirinya

melalu asas tolong-menolong atau ta’awun menurut istilah Al-

Qur’an.

b. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, mengingat dana-dana

tertanggung yang terkumpul dari pembayaran premi akan dikelola

oleh perusahaan asuransi melalui investasi di berbagai bidang usaha.

c. Mengurangi biaya modal, terutama dengan mengalihkan risiko

kerugian kepada perusahaan asuransi sehingga, cadangan modal

untuk menutupi risiko terhadap kerugian dapat dikurangi daripada

orang/pihak yang sama sekali tidak mengasuransikan diri dan atau,

keluarga serta harta bendanya.

6. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional

Perbedaan mendasar antara asuransi syariah dan asuransi

konvensional yaitu dari segi konsepnya asuransi syariah yaitu

sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja

sama, dengan cara masing-masing mengeluarkan dan tabarru’. Akad

yang digunakan yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah. Asuransi syariah

menggunakan sistem sharing of risk, yaitu adnya proses saling

menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya (ta’awun).39

39 Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. 1,Cet. 2, h. 186-187.

Page 42: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

26

Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi syariah khususnya pada

produk-produk yang mengandung unsur tabungan terjadi pemisahan

dana, yaitu dan tabarru’ dan dana peserta, sehingga tidak mengenal

istilah dana hangus, lalu untuk life insurance dan general insurance

semuanya bersifat tabarru’.

Sedangkan pada asuransi konvensional dari segi konsepnya yaitu

perjanjian antara dua pihak atau lebih yang nantinya pihak penanggung

mengingatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,

untuk memberikan pergantian kepada tertanggung. Akad yang digunakan

yaitu akad jual beli, dan menggunakan sistem transfer of risk, yaitu

terjadi transfer risiko dari tertanggung kepada penanggung.

Mekanisme pengelolaan dana pada asuransi konvensional tidak ada

pemisahaan dana, yang berakibat terjadinya dana hangus (untuk produk

saving life).40 Semua bercampur menjadi satu dan status dana tersebut

adalah dana perusahaan.

7. Peluang Asuransi Syariah

Seiring dengan kemajuan dunia perbankan syariah, asuransi syariah

juga berkembang pesat, seperti pembentukan Syarikat Takaful Indonesia

pada tahun 1994, sedangkan asuransi konvensional yang ditandai dengan

pembentukan asuransi jiwa bersama Bumi Putera yang didirikan tahun

1912. Walaupun asuransi syariah lebih muda dari asuransi konvensional,

faktanya menunjukan bahwa asuransi konvensional sejak tahun 1912

40 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan SistemOperasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), Cet. 1, h. 304.

Page 43: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

27

hingga tahun 2005 rata-rata hanya mencapai 1,69 perusahaan (1%) untuk

setiap tahunnya, sedangkan asuransi syariah ternyata bisa mencapai

pertumbuhan rata-rata 2,45 perusahaan (8%) dalam satu tahun.41

Puncak kenaikan asuransi syariah secara kuntitatif terjadi pada awal-

awal hingga pertengahan tahun 2002-an, tepatnya pada tahun 2002 sampai

tahun 2006, bila diakhir tahun 1990-an, di Indonesia baru terdapat dua

perusahaan asuransi syariah (Syarikat Takaful dan Mubarakah), maka pada

tahun pertama tahun 2000-an justru meningkat menjadi 29 perusahaan.

Terhitung sejak tahun 1994 hingga tahun 2007 bahkan meningkat

mencapai 130 perusahaan asuransi syariah pertahun di Indonesia (17%).42

41 M. Amin Suma, Menggali akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam,(Tangerang: Kholam Publishing, 2008), h. 408-409.

42 M. Amin Suma, Menggali akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, h.410.

Page 44: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, yang menjadi studi penelitian adalah

masyarakat non muslim yang berada di wilayah Kelurahan Cinere. Dipilihnya

lokasi ini karena membatasi dalam pengambilan data agar tidak terlalu luas.

Pada lokasi tersebut juga terdapat 37% masyarakat non muslim dari total

penduduk menurut kepercayaan/agama sebanyak 34.278 jiwa. Oleh sebab itu

lokasi Kelurahan Cinere sangat tepat sebagai lokasi penelitian ini.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pengumpulan data survei yaitu penelitian yang menggunakan

kuesioner sebagai instrumen penelitian.43 Penelitian ini bersifat numerik/angka

yang nantinya menghasilkan interpretasi data.

C. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data bersifat kuantitatif dengan menggunakan ekonometrik yang

menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur,

dan menghasilkan kesimpulan yang dapat dijelaskan. Disebut kuantitatif

karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

43 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori danAplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. 1, h. 49.

Page 45: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

29

statistik.44 Sumber data dalam penulisan penelitian ini menggunakan dua jenis

sumber data yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden,

melaui penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan

menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan-pertanyaan untuk diisi

sendiri oleh responden.45 Dalam hal ini responden yang peneliti tunjuk

adalah masyarakat non muslim di Kelurahan Cinere, Kota Depok.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga peneliti

tinggal mencari dan mengumpulkan. Salah satu sumbernya yaitu

bersumber dari kajian pustaka, berupa buku, dokumentasi, laporan-

laporan, atau data lain dalam runtun waktu46 yang dapat mendukung

penelitian yang berkaitan dan relevan dengan masalah penelitian serta

untuk melengkapi data primer. Dalam penelitian ini buku-buku yang

digunakan meliputi buku tentang respon, minat dan asuransi syariah.

Sedangkan laporan-laporan yang digunakan berasal adalah laporan

kependukan masyarakat Kelurahan Cinere yang didapatkan di kantor

Kelurahan Cinere sebagai lokasi penelitian.

44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008), h. 7.

45 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: teori danaplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. I, h. 49.

46 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS,(Yogyakarka: CV. Andi Offset, 2006), h. 8.

Page 46: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

30

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian

skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, majalah, artikel internet

dan sebagainya yang berkaitan dengan respon, minat dan asuransi syariah.

2. Angket atau Kuesioner

Dalam penyebaran angket penulis membagikan kepada responden

yang sesuai dengan pembatasan masalah pada skripsi ini. Angket

merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan

maksud agar orang yang diberi angket bersedia memberikan respon sesuai

dengan permintaan.47

E. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penulisan ini adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi

yang relevan dengan yang diteliti, yaitu masyarakat non muslim di Kelurahan

Cinere, sedangkan obyek penelitian adalah respon terhadap asuransi syariah.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang

nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan

memiliki karakter tertentu dan sama.48 Jadi populasi merupakan subyek dan

obyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

47 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif danKuantitatif, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), Ed. II, h. 100.

48 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), Cet. 1, h. 47.

Page 47: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

31

untuk dipelajari. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah

masyarakat non muslim yang berada di wilayah Kelurahan Cinere, Kota

Depok. Jumlah penduduk yang terdapat di wilayah Kelurahan Cinere adalah

sebanyak 34.278 jiwa, dengan penduduk muslim sebanyak 21.645 jiwa atau

sebanyak 63% dan jumlah penduduk non muslim sebanyak 12.633 jiwa atau

sebanyak 37%, dengan jumlah RW sebanyak 19 dan RT sebanyak 94.

Tabel 3.1Data Masyarakat Berdasarkan Agama Non Muslim

Nama Agama Jumlah

Protestan 5.815

Katolik 5.070

Hindu 860

Budha 873

Konguchu 15

Total 12.633

Sumber:Data Masyarakat Kelurahan Cinere Tahun 2015

Setelah mendapatkan jumlah populasi masyarakat non muslim yang

berada di wilayah Kelurahan cinere maka akan ditentukan sampel. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Two Stage

Cluster Sampling. Cluster Sampling adalah teknik memilih sebuah sampel

dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil, atau cluster. Populasi dari

cluster merupakan subpopulasi dari total populasi. Unsur-unsur dalam cluster

sifatnya tidak homogen, yang berbeda dengan unit-unit elementer dalam

strata. Dalam teknik Two Stage ClusterSampling tahap pertama yang

dilakukan yaitu memilih kelompok yang dibentuk pada tingkat pertama dari

populasi atau yang biasa disebut Primary Sampling Unit (PSU) dari total

Page 48: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

32

PSU. Kemudian tahap keduanya yaitu memilih unit elementer dari unit

elementer yang ada dalam PSU yang terpilih pada sampling pertama. Dalam

hal ini Two Stage Cluster Sampling terdapat dua tahap Sampling.49

Dalam pengambilan sample, peneliti memilih secara random PSU

sebagai sampel pertama dicari dengan rumus:

Jumlah RW = 19 RW

(franction) = 37%

PSU = 37% x ∑ RW

=0,37% x 19

= 7,03 (dibulatkan 7) RW

Dalam pengambilan sampling pertama, diketahui PSU berjumlah 7 buah.

Kemudian peneliti menarik secara random 7 buah PSU (RW) dari 19 RW

yang ada, yaitu: RW 01, RW 02, RW 04, RW 05, RW 09, RW 11, RW 15.

Kemudian peneliti mencari jumlah masyarakat non mulsim dari setiap RW

yang terpilih dengan melihat data penduduk yang tersedia. Maka diketahui:

RW 01 = 63 masyarakat non muslim

RW 02 = 56 masyarakat non muslim

RW 04= 59masyarakat non muslim

RW 05 = 76 masyarakat non muslim

RW 09 = 243 masyarakat non muslim

RW 11 = 5 masyarakat non muslim

RW 15 = 203 masyarakat non muslim

49 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 313-315.

Page 49: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

33

Total masyarakat non muslim dalam sampel pertama adalah: 63 + 53 + 56+ 76

+ 243 + 5 + 203 = 705 jiwa.

Tidak semua masyarakat non muslim (705 orang) dijadikan responden,

tetapi dari sini akan ditentukan lagi sampel yang kedua dengan menarik

secara random dan berimbang. Sampel fraction yang digunakan adalah 5%,

dengan kata lain: (franction) = 0,05, masyarakat non muslim yang akan

menjadi responden adalah :

= 0,05 x 63 = 3,15 (dibulatkan 4) orang untuk RW 01

= 0,05 x 56 = 2,8 (dibulatkan 3) orang untuk RW 02

= 0,05 x 59 = 2,95 (dibulatkan 3) orang untuk RW 04

= 0,05 x 76 = 3,8 (dibulatkan 4) orang untuk RW 05

= 0,05 x 243 = 12,5 (dibulatkan 13) orang untuk RW 09

= 0,05 x 5 = 0,25 (dibulatkan 1) orang untuk RW 11

= 0,05 x 203 = 10,15 (dibulatkan 11) orang untuk RW 15

Besar sampel untuk tahap kedua adalah : 39 orang.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti membagi menjadi dua yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.50 Dalam hal

ini yang menjadi variabel bebas adalah sebagai berikut:

a. Respon Kognitif (X )50 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 3, h. 64.

Page 50: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

34

1) Pengetahuan terhadap asuransi syariah.

2) Pemahaman terhadapasuransi syariah.

b. Respon Afektif (X )

1) Penilaian terhadap asuransi syariah.

2) Keyakinan terhadap asuransi syariah.

c. Respon Konatif (X )

1) Keinginan untuk berasuransi syariah.

2) Keinginan untuk memiliki produk asuransi syariah.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

accident.51 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang merupakan variabel terikat (Y) adalah :

a. Minat masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah.

1) Minat terhadap keikutsertaan berasuransi syariah.

H. Metode Analisis

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.52 Arikunto menyatakan validitas adalah keadaan yang

menggambarkan instrumen yang dibuat mampu mengukur apa yang akan

51 Ety Rochaety, Metode Penelitian Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 11.52 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Deangan Program SPSS, (Semarang:

Undip, 2006), Cet. IV, h. 45.

Page 51: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

35

diukur.53 Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, untuk

mengetahui tingkat kevalidan maka perlu diujikan kepada sampel dalam

penelitian ini, hal itu dapat diketahui pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if

Item Deleted

P1 82,3630 165,756 ,210 ,891P2 83,8444 165,288 ,585 ,889P3 83,1407 168,340 ,000 ,892P4 84,1407 168,340 ,000 ,892P5 82,2519 162,599 ,662 ,887P6 80,6963 157,367 ,573 ,885P7 80,3630 159,706 ,313 ,890P8 79,8074 161,629 ,345 ,889P9 81,0296 147,761 ,760 ,879

P10 78,0296 112,820 ,817 ,888P11 77,5852 118,185 ,805 ,883P12 74,8074 156,637 ,374 ,889P13 80,5852 163,127 ,367 ,889P14 80,5852 156,144 ,643 ,884P15 80,3630 153,414 ,877 ,880P16 80,4741 154,418 ,764 ,882P17 80,5852 161,477 ,492 ,887P18 80,4741 154,626 ,751 ,882P19 80,4741 153,084 ,677 ,882P20 80,2519 157,266 ,711 ,884P21 80,5852 156,144 ,643 ,884P22 82,4741 162,301 ,454 ,888P23 83,6296 166,526 ,478 ,890P24 80,4741 158,326 ,425 ,887P25 80,3630 154,989 ,610 ,884

Sumber: Data primer yang diolah

53 Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipt, 2005), h. 168.

Page 52: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

36

Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir

pertanyaan dengan total skor variabel melalui program SPSS 22.0. Output

SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan

hasil uji validitas.

Dari hasil uji validitas diatas tampak bahwa hasil uji variabel kognitif

masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah dari 25 pertanyaan

adalah valid. Hal tersebut ditunjukan dengan melihat nilai pada corrected

item total correlation pada setiap item pertanyaan yang totalnya lebih dari

0,2, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid, tetapi ada dua yang

pertanyaan yang harus dihapus karena dinyatakan tidak valid karena

kurang dari 0,2.54

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrumen penelitian

yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas bertujuan untuk

mengetahui konsistensi suatu alat pengukuran dalam gejala yang sama.

Apabila alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya

adalah mengukur reliabilitas dari alat. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu.55

Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Menghitung reliabelitas menggunakan rumus

54 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Social, (Jakarta:Salemba Humanika, 2009), h. 229.

55 Morissan, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana, 2012) h. 99.

Page 53: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

37

Alpha cronbach, maka batasan reliabelitas sebenarnya sudah ditentukan,

batasan tersebut adalah:

Koefisien alpha yang mendekati 1 sangat baik

Koefisien alpha yang berada diatas angka 0,8 baik

Koefisien alpha yang berada dibawah 0,6 tidak baik

Tabel 3.3Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,890 25

Sumber: Data primer yang diolah

Melihat alpha cronbach dari hasil uji reliabilitas tersebut, didapatkan

hasil r alpha sebesar 0,890 atau > 0,8 (nilai batasan reliabilitas) maka

instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.

c. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model

regresi variabel terikat dan bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

berdistribusi normal. Asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendektesi

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan grafik dan

uji statistik.56

56 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS, (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2009), h. 71.

Page 54: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

38

Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal

salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorof-Smirnov.

Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal

apabila nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva Z < Z tabel atau nilai

asymp. Sig (2-tailed) > ɑ pada tabel uji Kolmogorov-Smirnov.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebasdalam regresi. Model regresi yang

baik adalah model yang tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Variabel-variabel menjadi tidak ortogonal adalah variabel

independen sama dengan nol.57 Uji multikolinearitas pada suatu model

dapat dilihat dari nilai VIF (Varience Inflation Factor) tidak lebih dari

10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Semakin tinggi VIF maka

tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan terbebas

dari multikolinearitas.

3) Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi

yang baik menysaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas.

Heterokedastisitas menyebabkan penaksiran atau estimator menjadi

tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat

tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan

57 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS, h. 91.

Page 55: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

39

melihat pola titik-titik pad scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar

dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Scatterplot dapat

dilihat pada output regresi.58

4) Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara

variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel

pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi dengan

data time series dengan n-sampel adalah periode waktu. Sedangkan

untuk sampel data crossection dengan n-sampel item seperti

perusahaan, orang, wilayah dan lain sebagainya jarang terjadi karena

variabel pengganggu item sampel yang satu berbeda dengan yang lain.

Untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu

model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watson hitung mendekati

angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau sekitar angka

2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena

angka 2 pada uji Durbin Watson terletak didaerah No Autocorelation.59

d. Uji Regresi Berganda

Regresi linier berganda (multiple linier regresion) bertujuan

menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu

variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan

58 Dwi Priyatno, Anlisis Korelasi, Regresi dan Multivariete dengan SPSS, (Yogyakarta:Gava Media, 2013), h. 59.

59 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian DenganSPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2005), Ed. 1, h. 60.

Page 56: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

40

dua atau lebih variabel bebas.60 Regresi linier berganda ini didasarkan

pada 3 variabel. Variabel independen yaitu: Kognitif (X ), Afektif (X ),

Konatif (X ). Sedangkan variabel dependen ini adalah minat berasuransi

syariah (Y).

Model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b X + b X + b X + e

Dimana :

Y = Variabel terikat (minat berasuransi syariah)

a = Koefisien Konstanta

b = Koefisien RegresiX = Variabel bebas 1 (Kognitif)X = Variabel bebas 2 (Afektif)X = Variabel bebas 3 (Konatif)

e = Error, menunjukan bagaimana tingkat fluktuasi dari penduga atau

statistik

e. Uji Hipotesis

1) Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R

60 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta:Mitra Wacana Media, 2007), Ed. I, h. 138.

Page 57: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

41

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam

menjelaskan variabel terikat amat terbatas.61

2) Uji Parsial (T)

Uji parsial bertujuan umtuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel bebas secara individual (parsial) terhadap

variabel terikat. Dalam hal ini hipotesis yang digunakan adalah:

Menentukan H dan H :

H : H = 0, berarti tidak terdapat penegaruh yang nyata antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

H : H ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang nyata antara variabel

bebas dengan variabel terikat.

Pada tingkat signifikan 5% = 0,05 dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

Jika sig > 0,05, maka H diterima

Jika sig < 0,05, maka H ditolak

3) Uji Simultan (F)

Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel

bebas yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap terikat.62Dalam hal ini hipotetis yang digunakan

adalah :

61 Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, (Yogyakarta, BPFE, 2013). Cet. 4,h. 20.

62 Dwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,2011), h. 67.

Page 58: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

42

H : , , = 0, variabel bebas tidak berpengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

H : , , ≠ 0, variabel bebas berpengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel terikat.

Pada tingkat signifikan 5% = 0,05 dengan kriteria pengajuan yang

digunakan sebagai baerikut:

H ditolak dan H diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya

variabelbebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabelterikat secara nyata.

H diterima dan H ditolak, apabila F hitung < F tabel, artinya

variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabelterikat secara nyata.

I. Gambaran Umum Kelurahan Cinere

Kelurahan Cinere adalah salah satu dari 4 Kelurahan yang berada di

wilayah Kecamatan Cinere yang terdiri dari 19 Rukun Warga dan 64 Rukun

Tetangga dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 10.409 jiwa.63

Tabel 3.4Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah PendudukLaki-laki

Jumlah PendudukPerempuan

Jumlah Penduduk

19.523 14.700 34.223

Sumber:Data Masyarakat Kelurahan Cinere Tahun 2015

63 Laporan Kependudukan Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Tahun2016.

Page 59: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

43

Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk Keluarahan Cinere terdiri

dari penduduk laki-laki sebanyak 19.523 jiwa dan penduduk perempuan

sebanyak 14.700 jiwa dengan jumlah keseluruhan penduduk Kelurahan

Cinere sebanyak 34.223 jiwa.

Tabel 3.5Penduduk Berdasarkan Tingat Pendidikan

BelumSekolah

TidakTamat

Sekolah

TamatSD

TamatSMP

TamatSMA

TamatAkademi

TamatPerguruan

Tinggi

1.504 1.611 5.098 4.215 8.461 5.791 7.598

Sumber: Data Masyarakat Kelurahan Cinere Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan

Cinere sebagian besar tamat SMA sebanyak 8.461 jiwa, tamat Perguruan

Tinggi sebanyak 7.598 jiwa dan tamat Akademi sebanyak 5.791 jiwa. Hal ini

menunjukan bahwa masyarakat penduduk Kelurahan Cinere berpendidikan.

Adapun batas wilayah Kelurahan Cinere yaitu pada sebelah utara

berbatasan dengan Kelurahan Pangkalan Jati yang masih dalam bagian

Kecamatan Cinere, bagian barat berbatasan dengan Kelurahan Pondok Cabe

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, bagian selatan berbatasan dengan

Kelurahan Limo dan bagian timur berbatasan dengan Kelurahan Gandul.

Page 60: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Responden

Data di bawah ini merupakan hasil dari kuesioner respon masyarakat non

muslim di kota Depok terhadap asuransi syariah. Berdasarkan hasil kuesioner

yang dibagikan kepada responden yaitu masyarakat non muslim di wilayah

Kelurahan Cinere sebanyak 39 orang. Dari data yang diperoleh telah

diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:

1. Identitas Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.1

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 39 responden didominasi

oleh laki-laki, yaitu sebanyak 21 orang responden atau sebesar 53,85%.

Sedangkan responden perempuan sebanyak 18 orang atau sebesar

46,15%. Hal itu dikarenakan jumlah masyarakat Kelurahan Cinere

sebesar 57,04% didominasi berjenis kelamin laki-laki sedangkan yang

53.85%

46.15%

Jenis Kelamin

Laki-laki: 21 orang

Perempuan: 18 orang

Page 61: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

46

berjenis kelamin perempuan sebesar 42,95%. Selain itu jenis kelamin

merupakan bagian dari faktor internalyang dapat mempengaruhi respon

masing-masing responden. Jenis kelamin juga merupakan faktor pribadi

yang dapat mempengaruhi seseorang dalam minat pembelian suatu

produk. Setelah diketahui jenis kelamin dari responden, dapat dilihat usia

pada responden seperti pada gambar 4.2 di bawah ini.

2. Identitas Usia Responden

Gambar 4.2

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

berusia antara 20-30 tahun, yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar

64,10%. Pada usia antara 31-40 tahun menjadi jumlah terbanyak kedua

yaitu 6 orang atau sebesar 15,38%, usia antara 41-50 tahun menjadi

jumlah terbanyak ketiga yaitu 4 orang atau sebesar 10,26%, sedangkan

usia di bawah 20 tahun dan usia di atas 50 tahun masing-masing

5.13%

64.10%

15.38%

10.26%

5.13%Usia

<20: 2 orang

20-30: 25 orang

31-40: 6 orang

41-50: 4 orang

>50: 2 orang

Page 62: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

47

sebanyak 2 orang atau masing-masing sebesar 5,13%. Hal itu

menunjukan sebagian besar responden berusuia 20-30 tahun yang

merupakan usia produktif dan menjadi pasar potensial untuk mengikuti

asuransi syariah.Selain itu usia merupakan faktor internalyang dapat

mempengaruhi respon masing-masing responden. Usia juga merupakan

faktor pribadi yang dapat mempengaruhi seseorang minat dalam

pembelian suatu produk. Pada usia tersebut, dapat terlihat tingkat

pendidikan terakhir responden seperti gambar 4.3 di bawah ini.

3. Identitas Pendidikan Terakhir Responden

Gambar 4.3

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan

formal yang ditamatkan oleh responden sebagian besar adalah tamatan

Sarjana, yaitu sebanyak 15 orang atau sebesar 38,46%. Responden yang

tamatan Diploma sebanyak 11 orang atau sebesar 28,21%, tamatan SMA

5.13%

23.08%

28.21%

38.46%

5.13%

Pendidikan Terakhir

SD/SMP: 2 orang

SMA: 9 orang

Diploma: 11 orang

Sarjana: 15 orang

Pasca Sarjana: 2orang

Page 63: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

48

sebanyak 9 orang atau sebesar 23,08%, serta tamatan Pasca Sarjana dan

SD/SMP masing-masing sebanyak 2 orang atau sebesar 5,13%. Hal itu

menunjukan tingkat pendidikan responden yang berbeda, dikarenakan

rata-rata responden merupakan pekerja yang berusia muda dan sudah

menikah. Latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi responden

dalam minat berasuransi syariah karena pendidikan merupakan faktor

eksternal yang mempengaruhi suatu respon dan dapat mempengaruhi

minat seseorang dalam pembelian suatu produk. Setelah diketahui latar

belakang pendidikan responden, kemudian dapat diketahui status

pernikahan responden, seperti terlihat pada gambar 4.4 di bawah ini.

4. Identitas Status Pernikahan Responden

Gambar 4.4

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

brstatus menikah, yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 82,05%.

12.82%

82.05%

5.13%

Status Pernikahan

Belum Menikah: 5

Menikah: 32

Cerai Mati: 2

Page 64: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

49

Sedangkan sebanyak 5 orang atau sebesar 12,82% berstatus belum

menikah dan sebanyak 2 orang atau sebesar 5,13% berstatus bercerai

karena meninggal. Hal itu menunjukan status responden yang sebagian

besar sudah menikah, dengan status tersebut maka akan memiliki

tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan yang belum

menikah. Oleh karena itu seseorang memiliki perencanaan untuk

mengatasi segala resiko yang mungkin terjadi dimasa depan bagi

keluarganya. Selain itu status pernikahan merupakan bagian dari faktor

internal yang dapat mempengaruhi respon masing-masing responden.

Status pernikahan juga merupakan bagian dari faktor pribadi yang dapat

mempengaruhi seseorang minat dalam pembelian suatu produk. Pada

status pernikahan responden, dapat terlihat agama yang dianut oleh

responden seperti pada gambar 4.5 di bawah ini.

Page 65: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

50

5. Identitas Agama Responden

Gambar 4.5

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

beragama Protestan, yaitu sebanyak 19 orang atau sebesar 48,72%.

Responden yang beragama Katholik sebanyak 12 orang atau sebesar

30,77%, beragama Hindu sebanyak 7 orang atau sebesar 17,95% dan

beragama Budha sebanyak 1 orang atau sebesar 2,56%.Hal itu

menunjukan responden dalam penelitian ini mempunyai keyakinan

agama yang berbeda. Agama merupakan salah satu faktor internal yaitu

rohani yang dapat mempengaruhi suatu respon. Agama juga merupakan

faktor pribadi yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam

pembelian suatu produk.

30.77%

48.72%

17.95%

2.56%

Agama

Katholik: 12 orang

Protestan: 19 orang

Hindu: 7 orang

Budha: 1 orang

Page 66: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

51

B. Variabel Analisis

Hasil pengolahan data di bawah ini adalah hasil dari penyebaran

kuesioner tentang respon masyarakat non muslim terhadap asuransi syariah di

Kota Depok. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden

yaitu masyarakat non muslim di wilayah Kelurahan Cinere sebanyak 39

orang. Dari data yang diperoleh pada setiap variabel yaitu variabel kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan) maka di deskriptifkan

sebagai berikut:

1. Deskripsi Variabel Kognitif

Respon kognitif adalah respon yang berkaitan dengan pengetahuan,

keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini

timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau

dipersepsikan oleh khalayak. Untuk mengetahui bagaimana respon

kognitif responden terhadap asuransi syariah berdasarkan idikator

pertanyaan mengenai pengetahuan dan pemahaman terhadap asuransi

syariah, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1Responden Mengetahui Adanya Asuransi Syariah

Skala Frekuensi Persentase

Tidak 9 23,1

Ya 30 76,9

Total 39 100,0Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mengetahui adanya asuransi syariah, yaitu sebanyak 30 orang atau sebesar

Page 67: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

52

76,9%. Sedangkan sebanyak 9 orang atau sebesar 23,1% belum

mengetahui adanya asuransi syariah. Hal itu menunjukan bahwa

masyarakat non muslim di wilayah Kelurahan Cinere telah mengetahui

adanya asuransi syariah dan memungkinkan responden tersebut

memilikiminat berasuransi syariah, karena salah satu unsur-unsur minat

adalah adanya unsur kognisi (mengenal) yang dalam pengertiannya bahwa

minat didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang

dituju oleh minat tersebut. Oleh karena itu melihat sebagian besar

responden telah mengetahui adanya asuransi syariah, maka darimanakah

responden mengetahui adanya asuransi syariah tersebut. Hal itu dapat

dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini.

Gambar 4.6

Sumber: Data primer yang diolah

16.67%

24.24%

27.27%

6.06%

15.15%

10.61%

Darimana Responden Mengetahui Adanya AsuransiSyariah

Media Cetak: 11Orang

Media Elektronik: 16Orang

Internet: 18 Orang

Baliho: 4 Orang

Saudara/Keluarga: 10Orang

Rekan Kerja: 7Orang

Page 68: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

53

Gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mengetahui adanya asuransi syariah melalui internet, yaitu sebanyak 18

orang atau sebesar 27,27%. Responden mengetahui adanya asuransi

syariah melalui media elektronik sebanyak 16 orang atau sebesar 24,24%,

melalui media cetak sebanyak 11 orang atau sebesar 16,67%, melalui

saudara/keluarga sebanyak 10 orang atau sebesar 15,15%, melalui rekan

kerja sebanyak 7 orang atau sebesar 10,61% dan melalui baliho sebanyak 4

orang atau sebesar 6,06%. Hal itu menunjukan bahwa media internet

menjadi peranan penting bagi responden dalam mengetahui adanya

asuransi syariah. Media internet merupakan salah satu dari faktor eksternal

dalam diri responden yang merupakan faktor dari terbentuknya suatu

respon dan media internet digunakan oleh responden untuk mengetahui

adanya asuransi syariah yang merupakan unsur kognisi (mengenal)yang

dalam pengertiannya, bahwa minat didahului oleh pengetahuan dan

informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Pengetahuan

responden dengan adanya asuransi syariah merupakan respon positif, lalu

apakah responden mengetahui tentang riba karena iba merupakan hal-hal

yang dilarang pada prinsip asuransi syariah, hal ini dapat dilihat pada tabel

4.2 di bawah ini.

Page 69: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

54

Tabel 4.2Responden Mengetahui Tentang Riba

Skala Frekuensi Persentase

Tidak 8 20,5

Ya 31 79,5

Total 39 100,0Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mengetahui tentang riba, yaitu sebanyak 31 orang atau sebesar 79,5%.

Sedangkan sebanyak 8 orang atau sebesar 20,5% responden tidak

mengetahui tentang riba. Hal itu menunjukan bahwa sebagian besar

responden mengetahui tentang riba. Riba merupakan hal-hal yang dilarang

dalam prinsip asuransi syariah, tetapi apakah responden mengetahui bahwa

asuransi syariah terbebas dari unsur riba dan mengetahui bahwa asuransi

konvensional terdapat unsur riba karena riba merupakan hal yang

membedakan praktik asuransi syariah dengan asuransi konvensioanl. Pada

pertanyaan ini adalah bernilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2 untuk

jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 4 untuk jawaban setuju

dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Hal itu dapat dilihat pada tabel 4.3 di

bawah ini.

Page 70: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

55

Tabel 4.3Pengetahuan Responden Bahwa Asuransi Syariah Terbebas Dari

Unsur Riba dan Asuransi Konvensional Terdapat Unsur RibaSkala Frekuensi Persentase (%)

2 = Tidak Setuju 3 3,85%3 = Ragu-ragu 36 46,15%4 = Setuju 32 41,03%5 = Sangat Setuju 7 8,97%

Total 78 100%Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 di atas dapat dilihat total frekuensi adalah 78. Total frekuensi

tersebut berdasarkan 39 responden yang menjawab dari 2 pertanyan yang

diajukan karena saling berkaitan, yaitu mengenai asuransi syariah terbebas

dari unsur riba dan asuransi konvensional terdapat unsur riba. Berdasarkan

tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden ragu-ragu

asuransi syariah terbebas unsur riba dan asuransi konvensional terdapat

unsur riba yaitu dengan frekuensi sebanyak 36 atau sebesar 46,15%. Tetapi

banyak juga dari responden yang mengetahui bahwa asuransi syariah

terbebas dari unsur riba dan asuransi konvensioanl terdapat unsur riba,

yaitu dengan frekuensi sebanyak 32 atau sebesar 41,03% responden setuju,

bahkan dengan frekuensi sebanyak 7 atau sebesar 8,97% responden sangat

setuju. Sedangkan dengan frekuensi sebanyak 3 atau sebesar 3,85%

responden yang tidak setuju bahwa asuransi syariah terbebas dari unsur

riba dan asuransi konvensioanl terdapat unsur riba. Hal itu dapat diartikan

bahwa responden memungkinkan memiliki minat berasuransi syariah,

melihat dari banyak responden yang mengetahui dan menyatakan setuju

bahkan sangat setuju bahwa asuransi syariah terbebas dari unsur riba dan

Page 71: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

56

asuransi konvensioanl terdapat unsur riba karena salah satu unsur-unsur

minat adalah adanya unsur kognisi (mengenal) yang dalam pengertiannya

bahwa minat didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek

yang dituju oleh minat tersebut. Selanjutnya bagaimana pandangan ajaran

agama responden terhadap praktik riba, hal ini dapat dilihat pada gambar

4.7 di bawah ini.

Gambar 4.7Praktik Riba Dalam Ajaran Agama Responden

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mengetahui bahwa ajaran agamanya melarang adanya praktik riba, yaitu

sebanyak 17 orang atau sebesar 43,6%, bahkan sebanyak 14 orang atau

sebesar 35,9% responden mengetahui bahwa ajaran agamanya sangat

melarang adanya praktik riba, sedangkan sebanyak 8 orang atau sebesar

20,5% responden mengetahui bahwa ajaran agamanya memandang biasa

saja dengan adanya praktik riba. Hal itu menunjukan sebagian besar

20.50%

43.60%35.90%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Biasa Saja Melarang SangatMelarang

Sangat Melarang: 14Orang

Melarang: 17 Orang

Biasa Saja: 8 Orang

Page 72: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

57

responden mengetahui bahwa ajaran agamanya melarang adanya praktik

riba. Agama merupakan salah satu faktor internal yaitu rohani yang dapat

mempengaruhi suatu respon. Agama juga merupakan faktor pribadi yang

dapat mempengaruhi seseorang minat dalam pembelian suatu produk.

Oleh karena itu, memungkinkan responden tersebut memiliki minat

berasuransi syariah, karena salah satu unsur-unsur minat adalah adanya

unsur kognisi (mengenal) yang dalam pengertiannya bahwa minat

didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju

oleh minat tersebut.

2. Deskripsi Variabel Afektif

Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang

terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang

disenangi khalayak terhadap sesuatu. Untuk mengetahui bagaimana respon

afektif responden terhadap asuransi syariah berdasarkan indikator

pernyataan dan pertanyaan mengenai penilaian dan keyakinan terhadap

asuransi syariah.

Untuk mengukur instrumen variabel afektif pada pernyataan mengenai

sistem bagi hasil asuransi syariah, prinsip tolong menolong asuransi

syariah dan asuransi syariah untuk semua umat, peneliti memberikan

pilihan berupa nilai dari masing-masing pernyataan. Nilai 1 sampai 5

menunjukan bahwa responden tidak setuju dengan pernyataan yang

diberikan. Sedangkan nilai 6 sampai 10 menunjukan bahwa pernyataan

yang diberikan merupakan hal yang penting dan disetujui oleh responden.

Page 73: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

58

Jadi semakin tinggi nilai yang responden pilih maka pernyataan tersebut

sangat disetujui oleh responden, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8 di

bawah ini.

Gambar 4.8Pernyataan Instrumen Variabel Afektif

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil kuesioner atas pernyataan instrumen variabel afektif

pada gambar 4.8 di atas mengenai sistem bagi hasil asuransi syariah,

prinsip tolong menolong asuransi syariah dan asuransi syariah untuk

semua umat, dapat diketahui dari 3 pernyataan yang diajukan rata-rata

responden memilih nilai 7 sampai nilai 8 yang berarti responden

menyetujui pernyataan yang diberikan oleh peneliti atau memberikan

respon yang positif. Hal itu dapat diartikan bahwa responden tersebut

memiliki minat berasuransi syariah, karena salah satu unsur-unsur minat

adalah adanya unsur emosi (perasaan) yang disertai perasaan tertentu

(biasanya perasaan senang) terhadap suatu objek yang diminati.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sistem Bagi HasilAsuransi Syariah

Prinsip Tolong MenolongAsuransi Syariah

Asuransi Syariah UntukSemua Umat

Page 74: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

59

Untuk instrumen variabel afektif dengan pertanyaan menggunakan

skala likert, nilai pada pertanyaan ini adalah 1 untuk jawaban sangat tidak

setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 4 untuk

jawaban setuju dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Hal itu dapat dilihat

pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4Pertanyaan Instrumen Variabel Afektif

Skala Frekuensi Persentase (%)2 = Tidak Setuju 7 1,79%3 = Ragu-ragu 208 53,33%4 = Setuju 156 40%5 = Sangat Setuju 19 4,87%

Total 390 100%Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 di atas, diketahui total frekuensi adalah 390. Total frekuensi

tersebut berdasarkan 39 responden yang menjawab dari 10 pertanyaan.

Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab ragu-ragu,

yaitu dengan frekuensi sebanyak 208 atau sebesar 53,33%. Sedangkan

dengan frekuensi sebanyak 156 atau sebesar 40% responden menjawab

setuju, bahkan dengan frekuensi sebanyak 19 atau sebesar 4,87%

responden menjawab sangat setuju dan hanya dengan frekuensi sebanyak 7

atau sebesar 1,79% responden yang menjawab tidak setuju. Hal itu

memungkinkan responden tersebut memiliki minat berasuransi syariah,

karena cukup banyak responden memberikan respon positif atau setuju

bahkan sangat setuju terhadap pertanyaan tersebut, dan salah satu unsur-

unsur minat adalah adanya unsur emosi (perasaan) yang disertai perasaan

tertentu (biasanya perasaan senang) terhadap suatu objek yang diminati.

Page 75: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

60

3. Deskriptif Variabel Konatif

Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata, meliputi

tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. Dengan kata lain respon ini

menunjukan intensitas sikap, yaitu kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Untuk mengetahui bagaimana

respon konatif responden terhadap asuransi syariah berdasarkan indikator

pertanyaan mengenai keinginan untuk berasuransi syariah dan keinginan

untuk memiliki produk asuransi syariah.

Tabel 4.5Responden Membutuhkan Asuransi Syariah

Skala Frequency Percent

Tidak 12 30,8

Ya 27 69,2

Total 39 100,0Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 di atas dapat dilihat sebagian besar responden, yaitu

sebanyak 27 orang atau sebesar 69,2% responden menyatakan

membutuhkan asuransi syariah. Sedangkan sebanyak 12 orang atau

sebesar 30,8% menyatakan tidak membutuhkan asuransi syariah. Hal itu

menunjukan bahwa responden membutuhkan asuransi syariah. Artinya

responden memiliki minat berasuransi syariah karena salah satu unsur-

unsur minat adalah adanya unsur konasi (kehendak) yang diwujudkan

dalam bentuk kemauan terhadap yang diminati. Berdasarkan gambar 4.5 di

atas diketahui bahwa responden membutuhkan asuransi syariah, maka

Page 76: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

61

dapat dilihat kebutuhan yang responden butuhkan pada asuransi syariah

tersebut dapat diketahui pada gambar 4.9 di bawah ini.

Gambar 4.9

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.9 di atas dapat dilihat sebagian besar kebutuhan responden

pada asuransi syariah adalah kebutuhan akan asuransi kesehatan, yaitu

sebanyak 20 orang atau sebesar 32,79%. Responden dengan kebutuhan

akan asuransi jiwa, yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 27,87%,

sementara responden dengan kebutuhan akan asuransi pendidikan dan

asuransi kendaraan bermotor masing-masing sebanyak 9 orang atau

sebesar 14,75% dan sebanyak 6 orang atau sebesar 9,84% responden

dengan kebutuhan asuransi dana pensiun. Hal itu menunjukan adanya

kebutuhan atau minat responden berasuransi syariah. Artinya responden

memiliki minat berasuransi syariah karena salah satu unsur-unsur minat

27.87%

32.79%

14.75%

14.75%

9.84%

Kebutuhan Responden Dari Asuransi Syariah

Asuransi Jiwa: 17Orang

Asuransi Kesehatan:20 Orang

Asuransi Pendidikan:9 Orang

Asuransi KendaraanBermotor: 9 Orang

Asuransi DanaPensiun: 6 Orang

Page 77: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

62

adalah adanya unsur konasi (kehendak) yang diwujudkan dalam bentuk

kemauan terhadap yang diminati.

4. Deskriptif Variabel Minat

Minat berhubungan dengan perasaan terutama perasaan senang

(positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai

kebutuhan dan memberi kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa

aktifitas, orang, pengalaman atau benda yang dapat dijadikan sebagai

rangsangan yang memerlukan respon terarah dan minat juga merupakan

bagian dari perilaku konsumen dalam suatu model sikap konsumsi

terhadap objek barang sebelum keputusan benar-benar dilaksanakan.

Untuk mengetahui bagaimana minat responden berasuransi syariah

berdasarkan indikator pertanyaan mengenai minat terhadap keikutsertaan

berasuransi syariah.

Pada variabel minat dengan pertanyan menggunakan skala likert,

nilai pada pertanyaan ini adalah 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, 2

untuk jawaban tidak setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 4 untuk jawaban

setuju dan 5 untuk jawaban sangat setuju. Hal itu dapat dilihat pada tabel

4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6Minat Responden Terhadap Asuransi Syariah

Skala Frekuensi Persentase (%)2 = Tidak Berminat 13 16,67%3 = Ragu-ragu 26 33,33%4 = Berminat 37 47,44%5 = Sangat Berminat 2 2,56%

Total 78 100%Sumber: Data primer yang diolah

Page 78: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

63

Tabel 4.6 di atas, diketahui total frekuensi adalah 78. Total frekuensi

tersebut berdasarkan 39 responden yang menjawab dari 2 pertanyaan.

Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat

berminat berasuransi syariah, yaitu dengan frekuensi sebanyak 37 atau

sebesar 47,44%. Sedangkan dengan frekuensi sebanyak 26 atau sebesar

33,33% responden menjawab ragu-ragu dan dengan frekuensi sebanyak 13

atau sebesar 16,67% responden menjawab tidak berminat, tetapi dengan

frekuensi sebanyak 2 atau sebesar 2,56% responden yang menjawab

sangat berminat berasuransi syariah.

C. Analisis Hasil Pengolahan Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji tentang kenormalan

distribusi data dan mengukur apakah data yang digunakan bersifat

normal atau tidaknya ketika digunakan dalam model regresi.Uji

normalitas yang digunakan dengan melihat hasil grafik P-plot yaitu :

1) Jika titik-titiknya mengikuti garis berarti memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika titik-titiknya menjauhi garis diagonal maka tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Page 79: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

64

Gambar 4.10

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah

Dari grafik hasil uji normalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa

variable ini memenuhi asumsi normalitas karena titik-titiknya

bergerak mengikuti arah garis diagonal.

Page 80: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

65

b. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.7Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji melalui Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil

output SPSS table Coefficients di atas, masing-masing variable bebas

yaitu: kognitif, afektif dan konatif memiliki VIF tidak > 10 dan nilai

Tolerance mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik dan dapat

digunakan dalam penelitian.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 1,458 1,382 1,055 ,299

KOGNITIF -,023 ,097 -,034 -,240 ,812 ,612 1,634

AFEKTIF ,070 ,033 ,313 2,165 ,037 ,575 1,740

KONATIF 1,148 ,289 ,559 3,972 ,000 ,604 1,655

a. Dependent Variable: MINAT

Page 81: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

66

c. Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.11

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar diatas menunjukan bahwa penyebaran titik-titik data

menyebar secara acak diatas dan di bawah sekitar angka nol dari

sumbu Y, penyebaran titik-titik tidak berbentuk pola. Maka dapat

disimpulkan tidak terjadi adanya heterodastisitas.

Page 82: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

67

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.8Hasil Uji Autokolerasi

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson hitung yaitu 2,309.

Jika nilai Durbin Watson mendekati atau sekitar angka 2 maka model

tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada

uji Durbin Watson terletak didaerah No Autocorelation.64 Maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi

klasik autokorelasi.

64 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian DenganSPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2005), Ed. 1, h. 60.

Model Summaryb

Mo

del R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,762a ,581 ,545 ,964 ,581 16,161 3 35 ,000 2,309

a. Predictors: (Constant), KONATIF, KOGNITIF, AFEKTIF

b. Dependent Variable: MINAT

Page 83: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

68

2. Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.9Hasil Uji Regresi Berganda

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel diatas dijelaskan nilai coefficients dari persamaan regresi

dimana:

Y = Minat berasuransi syariah

X1 = Kognitif

X2 =Afektif

X3 = Konatif

Dalam kasus ini persamaan regresi berganda yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Y = 1,458 + (-0,23)X1 + 0,70X2 + 1,148X3

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 1,458 1,382 1,055 ,299

KOGNITIF -,023 ,097 -,034 -,240 ,812 ,612 1,634

AFEKTIF ,070 ,033 ,313 2,165 ,037 ,575 1,740

KONATIF 1,148 ,289 ,559 3,972 ,000 ,604 1,655

a. Dependent Variable: MINAT

Page 84: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

69

Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Nilai konstanta sebesar (a) = 1,458 menyatakan bahwa jika tidak ada

variabel kognitif (X1), variabel afektif (X2) dan variabel konatif (X3)

atau nilai variabel 0, maka besarnya minat (Y) adalah sebesar 1,458.

Nilai koefisien regresi variabel kognitif (X1) sebesar -0,23, artinya

jika variabel bebas lain dimasukan nilainya tetap dan variabel kognitif

mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat masyarakat non

muslim berasuransi syariah akan mengalami penurunan sebanyak -

0,23, artinya terjadi hubungan negatif antara variabel kognitif dengan

minat masyarakat non muslim bersuransi syariah. Semakin meningkat

nilai kognitif semakin turun nilai minat masyarakat non muslim

berasuransi syariah.

Nilai koefisien regresi variabel afektif (X2) sebesar 0,70, artinya jika

variabel bebas lain dimasukan nilainnya tetap dan variabel afektif

mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka minat masyarakat non

muslim berasuransi syariahakan mengalami peningkatan sebesar 0,70,

artinya terjadi hubungan positif antara variabel afektif dengan minat

masyarakat non muslim bersuransi syariah. Semakin miningkatnya

variabel afektif maka semakin meningkat minat masyarakat non

muslim berasuransi syariah.

Nilai koefisien regresi variabel konatif (X3) sebesar 1,148 artinya jika

variabel bebas lain dimasukan nilainnya tetap dan variabel konatif

mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka minat masyarakat non

Page 85: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

70

muslim berasuransi syariah akan mengalami peningkatan sebesar

1,148, artinya terjadi hubungan positif antara variabel konatif dengan

minat masyarakat non muslim bersuransi syariah. Semakin

miningkatnya variabel konatif maka semakin meningkat minat

masyarakat non muslim berasuransi syariah.

Persamaan model ini menunjukan bahwa variabel kognitif (X1)

berpengaruh negatif terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi

syariah. Sedangkan variabel afektif (X2) dan variabel konatif (X3)

berpengaruh positif terhadap minat masyarakat non muslim berasuarnsi

syariah.

Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel

bebas diurutkan dari pengaruh terbesar dan pengaruh terkecil, maka dapat

disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi variabel yang berpengaruh

terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi syariah adalah variabel

konatif (x3).

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yaitu kognitif

(X1), afektif (X2) dan konatif (X3) terhadap minat masyarakat non muslim

terhadap asuransi syariah (Y), dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 86: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

71

Tabel 4.10Hasil Uji Determinasi (R2)

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 diatas koefisien korelasi dalam perhitungan

adalah sebesar 0,762. Ini artinya variabel kognitif, afektif dan konatif

mempunyai hubungan yang positif. Hubungan positif ini artinya, jika

variabel kognitif, afektif dan konatif meningkat maka minat masyarakat

non muslim berasuransi syariah akan meningkat.

Koefisien determinasi (RSquare) adalah 0,581. Hal itu menunjukan

bahwa minat masyarakat non muslim berasuransi syariah (Y) dapat

dijelaskan oleh variabel kognitif (X1), afektif (X2) dan konatif (X3)

sebesar 58,1%, sedangkan sisanya sebesar 41,9% dijelaskan oleh faktor

lain di luar variabel bebas pada penelitian ini.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (T-test)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

variabel bebas (kognitif, afektif, konatif) terhadap variabel terikat

(minat).

Model Summaryb

Mo

del R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,762a ,581 ,545 ,964 ,581 16,161 3 35 ,000 2,309

a. Predictors: (Constant), KONATIF, KOGNITIF, AFEKTIF

b. Dependent Variable: MINAT

Page 87: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

72

1) Hipotesis Pertama

H0 :Kognitif tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat

masyarakat non muslim berasuransi syariah.

H1 : Kognitif berpengaruh secara nyata terhadap minat masyarakat

non muslim berasuaransi syariah.

2) Hipotesis Kedua

H0 : Afektif tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat

masyarakat non muslim berasuransi syariah.

H2 : Afektif berpengaruh secara nyata terhadap minat masyarakat

non muslim berasuaransi syariah.

3) Hipotesis Ketiga

H0 : Konatif tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat

masyarakat non muslim berasuransi syariah.

H3 : Konatif berpengaruh secara nyata terhadap minat masyarakat

non muslim berasuaransi syariah.

Page 88: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

73

Berikut penjelasan pengujian masing-masing variabel secara parsial :

Tabel 4.11Hasil Uji T

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan dari hasil print out:

Variabel kognitif nilai t hitung = -0,240 dengan tingkat signifikasi

untuk variabel kognitif sebesar 0,812 > 0,05. Nilai t hitung < t tabel

sebesar 2,030. Hal ini berarti bahwa Ho1 diterima dan Ha1 ditolak,

artinya variabel kognitif tidak berpengaruh nyata terhadap minat

masyarakat non muslim berasuransi syariah.

Varaibel afektif nilai t hitung = 2,165 dengan tingkat signifikasi

untuk variabel afektif sebesar 0,037 < 0,05. Nilai t hitung > t tabel

sebesar 2,030. Hal ini berarti bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima,

artinya variabel afektif berpengaruh nyata terhadap minat masyrakat

non muslim berasuransi syariah.

Varaibel konatif nilai t hitung = 3,972 dengan tingkat signifikasi

untuk variabel konatif sebesar 0,000< 0,05. Nilai t hitung > t tabel

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 1,458 1,382 1,055 ,299

KOGNITIF -,023 ,097 -,034 -,240 ,812 ,612 1,634

AFEKTIF ,070 ,033 ,313 2,165 ,037 ,575 1,740

KONATIF 1,148 ,289 ,559 3,972 ,000 ,604 1,655

a. Dependent Variable: MINAT

Page 89: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

74

sebesar 2,030. Hal ini berarti bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima,

artinya variabel konatif berpengaruh nyata terhadap minat masyarakat

non muslim berasuransi syariah.

b. Uji Simultan (F-test)

Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan

layak maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama

antara variabel kognitif (X1), afektif (X2) dan konatif (X3) terhadap

minat masyarakat non muslim berasuransi syariah. Untuk menentukan

pengaruh simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji F

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel analisis varian (Anova) diatas ditampilkan hasil uji F

yang dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek variabel

kognitif, afektif dan konatif terhadap variabel minat mayarakat non

muslim berasuransi syariah. Berdasarkan hasil uji F diatas diperoleh

hasil bahwa diketahui F table 2,87 sedangkan F hitung lebih besar

yaitu 16,161 maka dapat disimpulkan bahwa variable bebas

berpengaruh secara simultan terhadap variable terikat atau

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 45,060 3 15,020 16,161 ,000b

Residual 32,530 35 ,929

Total 77,590 38

a. Dependent Variable: MINAT

b. Predictors: (Constant), KONATIF, KOGNITIF, AFEKTIF

Page 90: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

75

dapatdilihat pula pada nilai F hitung sebesar 16,161 dengan tingkat

nyata 0,000 karena tingkat signifikan <0,05, hal itu dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu variabel kognitif, afektif dan

konatif akan berpengaruh secara bersama-sama atau secara simultan

terhadap minat masyarakat non muslim berasuransi syariah.

Page 91: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan) terhadap minat

masyarakat non muslim berasuransi syariah. Analisis menggunakan analisis

regresi berganda dengan program Statistical Product and Service Solution

(SPSS) versi 22., maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dapat diketahui bahwa respon kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)

dan konatif (tindakan) yang diberikan masyarakat non muslim diwilayah

Kelurahan Cinere terhadap asuransi syariah adalah baik. Hal itu

dikarenakan hadirnya asuransi syariah memberikan konsep dan prinsip

yang tidak bertentangan dengan ajaran agama mereka sehingga asuransi

syariah dapat diterima dengan baik pada masyarakat non muslim.

2. Jika dilihat dari hasil uji t atau uji secara parsial, pada variabel afektif

(sikap) dan konatif (tindakan) menunjukan hasil dan nilai uji t yang baik

terhadap minat berasuransi syariah. Sedangkan pada variabel kognitif

(pengetahuan) tidak menunjukan dan nilai uji t yang baik terhadap minat

berasuransi syariah. Hal itu menunjukan bahwa pada variabel afektif

(sikap) dan konatif (tindakan) berpengaruh secara parsial terhadap minat

berasuransi syariah, sedangkan pada variabel kognitif (pengetahuan)

tidak berpengaruh terhadap minat berasuransi syariah. Pada hasil uji f

atau uji secara simultan diperoleh hasil bahwa respon kognitif

Page 92: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

77

(pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tindakan) menunjukan hasil

dan uji f yang baik terhadap minat berasuransi syariah. Hal itu

menunjukan bahwa pada variabel kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)

dan konatif (tindakan) berpengaruh secara simultan terhadap minat

berasuransi syariah.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya

yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Hendaknya perusahaan asuransi syariah lebih banyak membuka kantor

cabang perusahaan dan memasarkan asuransi syariah tersebut kesemua

lapisan masyarakat agar masyarakat mengetahui adanya perusahaan

asuransi syariah.

2. Diharapkan pemerintah dan perusahaan asuransi syariah lebih

meningkatkan lagi upaya sosialisasi dan promosi mengenai produk-

produk asuransi syariah baik secara langsung, melalui agen, ataupun

media-media yang bisa memberikan informasi kepada masyarakat pada

umumnya dan atau masyarakat yang beragama non muslim pada

khususnya agar dapat mengetahui lebih dalam tentang sistem yang ada

pada asuransi syariah.

3. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel

independen lainnya selain variabel kognitif, afektif dan konatif yang

Page 93: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

78

mungkin dapat mempengaruhi variabel dependen minat masyarakat non

muslim berasuransi syariah agar lebih lengkap lagi.

Page 94: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

79

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU

Abror, Abdurrahman. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana,

1993.

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Algifari. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta, BPFE, 2013.

Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Prenada

Media, 2004.

Alwi, Hasan, dkk. Besar Bahasa Indonesia: Departemen Pendidikan, Ed. III,.

Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Amrin, Abdullah. Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah ditinjau dari

Perbandingan dengan Asuransi Konvensional. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2011.

----------. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani

Press, 2001.

Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipt, 2005.

B, Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1991.

Chaplin, J. P. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

2004.

Crow, L & Crow, A. Psikologi Pendidkan. Yogyakarta: Nur Cahya, 1989.

Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian

Syariah di Indonesia. Jakarta: Pranada Media, 2004.

Page 95: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

80

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multinariate Deangan Program SPSS.

Semarang: Undip, 2006.

----------. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2009.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga, 2009.

Janwari, Yadi. Asuransi Syariah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.

Kartono, Kartini, Psikologi Umum. Bandung: CV. Mandar Maju, 1996.

Kiptiah, Munawarotul. Respon Kognitif, Afektif dan Konatif Pegawai Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syariaf Hidayatullah Jakarta Terhadap Minat

Berasuransi Syariah. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Laporan Kependudukan Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok,

Tahun 2016.

M. Echoles, Jhon. Kamus Bahasa Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia,

2003.

Mohammad Haykal dan Huda, Nurul. Lembaga Keuangan Islam: Tinjuan Teoritis

dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2010.

Morissan. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta: Kencana, 2012.

Munarofah, Mulia. Komunitas Non Muslim Terhadap asuransi Syariah di

Kelurahan Rawa Mekar Jawa Serpong. Jakarta: UIN Syarif Hidiyatullah,

2013.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Page 96: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

81

Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Social.

Jakarta: Salemba Humanika, 2009

Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian

Dengan SPSS Yogyakarta: ANDI, 2005.

Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Pratama, Andika. Strategi Pemasaran Perusahaan Asuransi Syariah Kepada

Calon Peserta Non Muslim (Studi Pada PT. Prudential Life Assurance

Divisi Syariah). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Pripuspita, Ayu. Respon Masyarakat Non Muslim Terhadap Lembaga Keuangan

Mikro Syariah (LKMS) Studi kasus pada Masyarakat Non Muslim di

Depok. Jakarta: UIN Syarif Hidiyatullah, 2014.

Priyatno, Dwi. Anlisis Korelasi, Regresi dan Multivariete dengan SPSS.

Yogyakarta: Gava Media, 2013.

----------. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom,

2011.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1999.

Rochaety, Ety. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.

Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2007.

Sarwono, Jonathan. Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS.

Yogyakarka: CV. Andi Offset, 2006.

Page 97: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

82

Shalahuddin, Mahfudin. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT. Bina

Ilmu, 1990.

Simon Grove dan C. Benson, Nigel. Mengenal Psikologi For Beginners.

Bandung: Mizan, 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2012.

----------. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2008.

Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan

Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Suma, M. Amin. Syariah Dan Asuransi Konvensional; Teori, Sistem, Aplikasi

Dan Pemasaran. Jakarta: Kholam Publishing, 2006.

Sumarsono, HM. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2004.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press, 1993.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Wirdyaningsih. Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.

FATWA-FATWA

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2011 tentang Pedoman

Umum Asuransi Syariah.

INTERNET

http://www.aasi.or.id/main/data-bisnis-2015

http://iainsalatiga.ac.id/respons-masyarakat-kudus-terhadap-asuransi-syariah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Riba#Riba_dalam_pandangan_agama

Page 98: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

83

http://gurupembaharu.com/home/pembatasan-masalah/

UNDANG-UNDANG

Kitab Undang-undang Hukum Dagang, Pasal 246.

Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 Tentang Penerapan Prinsip

Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip

Syariah.

Page 99: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

LAMPIRAN I

KUESIONER

Kepada Yth. Responden TerpilihSalam SejahteraDengan Hormat,

Saya Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi SyariahFakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatullahJakarta, sedang mengadakan penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsiuntuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya yaitu “Respon Masyarakat Non-Muslim TerhadapAsuransi Syariah di Kota Depok”. Maka dalam rangka pengumpulan data sayamohon Bapak/Ibu atau Saudara/i bersedia meluangkan waktunya untuk menjawabkuesioner ini. Semua jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiannya oleh kami.

TerimakasihPeneliti

SuryanditoNIM. 1111046200038

A. Identitas Responden1. Nama :2. Jenis Kelamin : 1. Pria

2. Wanita3. Tahun Lahir :4. Alamat : Jl....................................................No..........

RT :RW :Kel/Desa : CinereKecamatan : CinereKota : DepokProvinsi : Jawa Barat

5. Agama : 1. Katholik 4. Budha2. Protestan 5. Konguchu3. Hindu 6. Lainnya...

6. Status Pernikahan : 1. Tidak menikah 4. Cerai Hidup2. Belum menikah 5. Cerai Mati

Page 100: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

3. Menikah7. Pendidikan terakhir : 0.Tidak Sekolah

1. SD/SMP 5. Sarjana2. SMA 6.Pasca Sarjana3. Diploma

Petunjuk PengisihanBerilah tanda silang (x) pada jawaban atas pernyataan dibawah ini dengan benardan sesuai kenyatan sebenarnya yang anda rasakan.

1. saya mengetahui asuransi syariah.a. Yab. Tidak ( Lanjut no.3)

2. Darimana anda mengetahui asuransi syariah? (Jawaban boleh lebih dari 1)a. Media cetakb. Media elektronikc. Internetd. Balihoe. Saudara/Keluargaf. Rekan kerja

3. Saya mengetahui apa itu riba.a. Yab. Tidak

4. Asuransi syariah terbebas dari unsur riba.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

5. Asuransi konvensional terdapat unsur riba.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

6. Praktik riba dalam ajaran agama anda dilarang.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

Page 101: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

7. Akad yang digunakan asuransi syariah mudah dipahami.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

Petunjuk PengisihanBerilah tanda ceklis () pada kolom nilai (score) (1-10) terhadap pernyataandibawah ini dengan benar dan sesuai kenyatan sebenarnya yang anda rasakandengan kriteria penilaian setiap pernyataan, semakin tinggi nilai (score), makaanda semakin setuju dengan pernyataan tersebut.

No.

PernyataanNilai (Score)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10.Saya menyukai adanya sistembagi hasil pada asuransisyariah.

11.Saya menyukai adanyaprinsip tolong menolong padaasuransi syariah.

12.

Saya menyakini asuransisyariah bukan hanya untukmuslim tetapi untuk semuaumat.

Petunjuk PengisihanBerilah tanda silang (x) pada jawaban atas pernyataan dibawah ini dengan benardan sesuai kenyatan sebenarnya yang anda rasakan.

13. Praktik asuransi syariah tidak mengandung unsur kecurangan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

14. Praktik asuransi syariah tidak mengandung unsur penipuan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak Setujue. Sangat tidak setuju

Page 102: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

15. Saya menyakini asuransi syariah aman digunakan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

16. Saya menyakini asuransi syariah menguntungkan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

17. Saya menyakini produk asuransi syariah menarik digunakan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

18. Saya menyakini produk asuransi syariah bervariasi.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

19. Saya menyakini jaminan kesehatan yang baik diberikan oleh asuransisyariah.

a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

20. Saya menyakini asuransi syariah memberikan perlindungan.a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

Page 103: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

21. Saya menyakini asuransi syariah bermanfaat dibandingkan asuransikonvensional.

a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

22. Saya membutuhkan asuransi syariah.a. Yab. Tidak ( Lanjut no.24)

23. Kebutuhan apa yang anda perlukan dari asuransi syariah? (Jawaban bolehlebih dari 1)

a. Kebutuhan asuransi jiwab. Kebutuhan asuransi kesehatanc. Kebutuhan asuransi pendidikand. Kebutuhan asuransi kendaraan bermotore. Kebutuhan asuransi dana pensiun

24. Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena konsepnya tidakbertentangan dengan ajaran agama saya.

a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

25. Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena prinsipnya tidakbertentang dengan ajaran agama saya.

a. Sangat setujub. Setujuc. Ragud. Tidak setujue. Sangat tidak setuju

_TERIMAKASIH_

Page 104: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

LAMPIRAN II

Identitas Responden

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Laki-laki 21 53,8 53,8 53,8

Perempuan 18 46,2 46,2 100,0

Total 39 100,0 100,0

Alamat Responden

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Cinere39 100,0 100,0 100,0

RT/RW

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 001/001 1 2,6 2,6 2,6

003/001 1 2,6 2,6 5,1

004/001 1 2,6 2,6 7,7

005/001 1 2,6 2,6 10,3

003/002 2 5,1 5,1 15,4

004/002 1 2,6 2,6 17,9

001/004 1 2,6 2,6 20,5

003/004 2 5,1 5,1 25,6

001/005 1 2,6 2,6 28,2

002/005 2 5,1 5,1 33,3

004/005 1 2,6 2,6 35,9

001/009 5 12,8 12,8 48,7

003/009 3 7,7 7,7 56,4

004/009 4 10,3 10,3 66,7

Page 105: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Kelurahan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Cinere39 100,0 100,0 100,0

Kecamatan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Cinere39 100,0 100,0 100,0

Usia Responden

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid <20 2 5,1 5,1 5,1

20-30 25 64,1 64,1 69,2

31-40 6 15,4 15,4 84,6

41-50 4 10,3 10,3 94,9

>50 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

007/009 1 2,6 2,6 69,2

002/011 1 2,6 2,6 71,8

001/015 5 12,8 12,8 84,6

003/015 3 7,7 7,7 92,3

005/015 3 7,7 7,7 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 106: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak Sekolah 2 5,1 5,1 5,1

SD/SMP 9 23,1 23,1 28,2

SMA 11 28,2 28,2 56,4

Sarjana 15 38,5 38,5 94,9

Diploma 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Status Pernikahan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Belum Menikah 5 12,8 12,8 12,8

Menikah 32 82,1 82,1 94,9

Cerai Mati 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Agama Responden

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Katholik 12 30,8 30,8 30,8

Protestan 19 48,7 48,7 79,5

Hindu 7 17,9 17,9 97,4

Budha 1 2,6 2,6 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 107: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Hasil Kuesioner

Variabel Kognitif

Saya mengetahui asuransi syariah

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 9 23,1 23,1 23,1

Ya 30 76,9 76,9 100,0

Total 39 100,0 100,0

Dari mana anda mengetahui asuransi syariah?

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Media Cetak 11 16,7 16,7 16,7

Media Elektronik 16 24,2 24,2 40,9

Internet 18 27,3 27,3 68,2

Baliho 4 6,1 6,1 74,3

Saudara/Keluarga 10 15,1 15,1 89,4

Rekan Kerja 7 10,6 10,6 100,0

Total 66 100,0 100,0

Saya mengetahui apa itu riba?

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 8 20,5 20,5 20,5

Ya 31 79,5 79,5 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 108: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Asuransi syariah terbebas dari unsur riba

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 22 56,4 56,4 56,4

Setuju 13 33,3 33,3 89,7

Sangat Setuju 4 10,3 10,3 100,0

Total 39 100,0 100,0

Asuransi Konvensional terdapat unsur riba

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 3 7,7 7,7 7,7

Ragu 14 35,9 35,9 43,6

Setuju 19 48,7 48,7 92,3

Sangat Setuju 3 7,7 7,7 100,0

Total 39 100,0 100,0

Praktik riba dalam ajaran agama anda dilarang

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 8 20,5 20,5 20,5

Setuju 17 43,6 43,6 64,1

Sangat Setuju 14 35,9 35,9 100,0

Total 39 100,0 100,0

Variabel AfektifAkad yang digunakan asuransi syariah mudah dipahami

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 7 17,9 17,9 17,9

Ragu 24 61,5 61,5 79,5

Setuju 5 12,8 12,8 92,3

Sangat Setuju 3 7,7 7,7 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 109: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Afektif

Afektif 2 Afektif 3 Afektif 4

N Valid 39 39 39

Missing 0 0 0Mean 6,41 6,95 7,54Median 7,00 7,00 8,00

Praktik asuransi syariah tidak mengandung kecurangan

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 25 64,1 64,1 64,1

Setuju 14 35,9 35,9 100,0

Total 39 100,0 100,0

Praktik asuransi syariah tidak mengandung unsur penipuan

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 21 53,8 53,8 53,8

Setuju 16 41,0 41,0 94,9

Sangant Setuju 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Saya menyakini asuransi syariah sangat aman

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 18 46,2 46,2 46,2

Setuju 19 48,7 48,7 94,9

Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 110: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Saya menyakini asuransi syariah sangat menguntungkan

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 22 56,4 56,4 56,4

Setuju 15 38,5 38,5 94,9

Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Produk pada asuransi syariah menarik

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 26 66,7 66,7 66,7

Setuju 13 33,3 33,3 100,0

Total 39 100,0 100,0

Produk pada asuransi syariah bervariasi

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 21 53,8 53,8 53,8

Setuju 16 41,0 41,0 94,9

Sangat setuju 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Jaminan kesehatan yang diberikan asuransi syariah

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 19 48,7 48,7 48,7

Setuju 16 41,0 41,0 89,7

Sangat Setuju 4 10,3 10,3 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 111: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Asuransi syariah sangat bermanfaat dibandingkan asuransi konvensioanal

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 20 51,3 51,3 51,3

Setuju 17 43,6 43,6 94,9

Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Variabel KonatifSaya membutuhkan asuransi syariah

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 12 30,8 30,8 30,8

Ya 27 69,2 69,2 100,0

Total 39 100,0 100,0

Kebutuhan apa yang anda perlukan dari asuransi syariah?

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Asuransi Jiwa 17 27,9 27,9 27,9

Asuransi Kesehatan 20 32,8 32,8 60,7

Asuransi Pendidikan 9 14,8 14,8 75,5

Asuransi Kendaraan 9 14,8 14,8 90,3

Asuransi Dana Pensiun 6 9,8 9,8 100,0

Total 61 100,0 100,0

Asuransi syariah memberikan perlindungan

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Ragu 12 30,8 30,8 30,8

Setuju 25 64,1 64,1 94,9

Sangat Setuju 2 5,1 5,1 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 112: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya

Variabel Minat

Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena konsepnya tidakbertentangan dengan agama saya

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 7 17,9 17,9 17,9

Ragu 14 35,9 35,9 53,8

Setuju 17 43,6 43,6 97,4

Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0

Total 39 100,0 100,0

Saya berminat menggunakan asuransi syariah karena sistemnya tidakbertentangan dengan agama saya

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 6 15,4 15,4 15,4

Ragu 12 30,8 30,8 46,2

Setuju 20 51,3 51,3 97,4

Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 113: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya
Page 114: RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP ASURANSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39148/1/... · Perkembangan asuransi syariah di Indonesia di awali dengan lahirnya