ren latfung

19
POLRI DAERAH KALIMANTAN BARAT DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM RENCANA PELATIHAN INPUT DATA PERKEMBANGAN PENYIDIKAN PADA APLIKASI PIKNAS POLDA KALBAR T.A. 2015

Upload: arie0207

Post on 14-Jul-2016

35 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ren

TRANSCRIPT

Page 1: REN Latfung

POLRI DAERAH KALIMANTAN BARATDIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM

RENCANA PELATIHAN

INPUT DATA PERKEMBANGAN PENYIDIKAN PADA APLIKASI PIKNAS POLDA KALBAR T.A. 2015

Pontianak, Pebruari 2016

Page 2: REN Latfung

POLRI DAERAH KALIMANTAN BARATDIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM

RENCANA PELATIHAN

INPUT DATA PERKEMBANGAN PENYIDIKAN PADA APLIKASI PIKNAS POLDA KALBAR T.A. 2015

BAB I PENDAHULUAN1. Umum

a. aplikasi piknas telah disosialisasikan untuk digunakan sebagai sarana online untuk input data penyidikan yang meliputi laporan polisi dan perkembangan penyidikannya. Hingga saat ini, telah dilakukan input data Laporan Polisi baik oleh operator SPK maupun Operator Mindik masing-masing satker fungsi reskrim.

b. sedangkan untuk input data perkembangan penyidikan, masih perlu untuk ditingkatkan lagi guna evaluasi kinerja penyidikan yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan pelatihan khusus input data perkembangan penyidikan sehingga anev kinerja penyidik dapat berjalan dengan optimal.

2. Maksud dan Tujuana. maksud

untuk memberikan gambaran kepada pimpinan tentang perencanaan pelaksanaan pelatihan input data perkembangan penyidikan fungsi reskrim jajaran Polda Kalbar.

b. tujuandalam pelaksanaan pelatihan pelatihan input data perkembangan penyidikan fungsi reskrim Jajaran Polda Kalbar diharapkan tercapai optimalisasi penginputan data perkembangan penyidikan sehingga dapat dilakukan anev penyidikan secara efektif dan efisien.

3. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari rencana pelatihan input data perkembangan penyidikan meliputi beberapa kegiatan diantaranya adalah :a. perencanaan;b. pengorganisasian;c. pelaksanaan;d. pengawasan;e. pengendalian.

Page 3: REN Latfung

4. Tata UrutRencana Pelatihan Input Data Perkembangan Penyidikan ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :a. PENDAHULUAN ;b. LANDASAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN ;c. POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PELATIHAN ;d. INSTRUKSI DAN KOORDINASI ;b. PENUTUP.

5. Dasar a. peraturan Kapolri nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010

tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

b. surat Kabareskrim Polri Nomor : B/4545/X/2015/Bareskrim Polri tanggal 2 Oktober 2015 tentang input data perkembangan perkara pada sistem Piknas.

BAB II LANDASAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

6. Latar Belakang :Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat harus diadaptasi di seluruh lini pelayanan masyarakat termasuk dalam hal penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian. Oleh karena itu Bareskrim Polri telah membentuk suatu satuan kerja yaitu Pusiknas Bareskrim Polri yang mempunyai tugas untuk melaksanakan dan mengembangkan aplikasi Piknas sehingga outputnya adalah kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi terkait penanganan perkara pada kepolisian.

7. Urgensi Pelatihan :Pelatihan ini sangat perlu untuk dilakukan mengingat bahwa anev penginputan data perkembangan penyidikan dilakukan anev secara periodik (bulanan) oleh Bareskrim Polri, dan pada awal tahun 2016 ini ternyata penginputan data perkembangan penyidikan terutama pada satreskrim dan unit reskrim polsek masih minim.

8. Tema Pelatihan :Ada pun tema dari pelatihan ini adalah : “ Optimalisasi Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Penegakan Hukum oleh Kepolisian ’’.

Page 4: REN Latfung

BAB III POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PELATIHAN

9. Tujuan Pelatihan :Pelatihan Input Data Perkambangan Penyidikan ini dimaksudkan agar para penyidik baik pada satreskrim polres maupun unit reskrim polsek dapat melakukan input data piknas secara lengkap (100% hingga penyelesaian perkara).

10. Sasaran Pelatihan :Adapun sasaran pelatihan input data perkembangan penyidikan pada aplikasi piknas adalah penyidik satreskrim polres dan unit reskrim polsek jajaran Polda Kalbar.

11. Materi Pelatihan :a. Pengantar aplikasi (pengenalan aplikasi kepada penyidik) ;b. Cara penggunaan aplikasi meliputi pembuatan login (username dan

password) dan cara penginputan ; c. Praktek.

12. Objek, Metode, Tingkat dan Sifat Pelatihan :a. Objek

Adapun objek dari pada pelaksanaan pelatihan input data perkembangan penyidikan adalah penyidik yang ditunjuk oleh Kasatker / Kasatwil masing-masing Jajaran Polda Kalbar.

b. Metode

1). metode ceramah;2). tanya jawab;3). diskusi;4). demonstrasi;4). praktek;5). penugasan.

c. Tingkat dan Sifat Pelatihan Adapun tingkat dan sifat pelatihan lebih menggutamakan Praktek dengan pelaksanaan langsung.

13. Tempat, Waktu, dan Jadwal Pelatihan : a. Tempat

Pelatihan Input Data Perkembangan Penyidikan dilakukan di Graha Khatulistiwa Polda Kalbar atau ruang PPKO Polda Kalbar.

b. Waktu

Page 5: REN Latfung

Pelatihan Input Data Perkembangan Penyidikan dilaksanakan selama 1 ( satu ) hari dimulai tanggal 18 dan 19 April 2016.

c. Jadwal Pelatihan ( Jadwal pelatihan terlampir )

14. Referensi Pelatihan :a. Materi Pelatihan Input Data Piknas dari Pusiknas Bareskrim Polri.

b. Modul Pelatihan Input Data Perkembangan Penyidikan.

15. Penyelenggaraan Pelatihan :a. Perencanaan Pelatihan

Perencanaan pelatihan terdiri dari :

1). pelindung : Kapolda Kalbar;

2). penasehat : Waka Polda Kalbar;

3). penanggung jawab materi & instruktur : Dir Reskrimum Polda Kalbar;

4). Ketua Panitia : Kabag Bin Opsnal ;

b. Pendidik dalam pelatihan

1). KOMPOL SUTADI ;

2). PENATA TK I ARI SETYAWATI, ST ;

3). BRIPTU ADRIANUS ARI ;

4). BRIPDA M.HAFIDZ

c. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan sebanyak 100 orang penyidik satreskrim dan unit reskrim yang ditunjuk oleh Kasatker / Kasatwil masing-masing Jajaran Polda Kalbar.

16. Dukungan Anggaran :Anggaran menggunakan anggaran Dukungan Operasional Dit Reskrimum Polda Kalbar T.A 2016.

17. Komando dan Pengendalian :Untuk menjamin terwujudnya pendidikan dan pelatihan yang berkualitas maka dilakukan kegiatan pengawasan, pengendalian dan supervisi, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh :

Page 6: REN Latfung

a. Direktur Reskrimum selaku pembina fungsi reskrim melakukan pengawasan dan supervisi terhadap pembinaan dan operasional pelatihan agar tujuan tercapai dengan optimal;

b. Kabag Bin Opsnal selaku ketua panitia melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh penyelenggaraan pelatihan.

BAB IV INSTRUKSI DAN KOORDINASI

18. InstruksiPelaksanaan Instruksi pelatihan dikendalikan langsung oleh Kabag Binopsnal.

19. KoordinasiPelaksanaan koordinasi dilaksanakan dengan para instruktur tentang persiapan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan.

BAB V PENUTUPDemikian rencana pelatihan input data perkembangan penyidikan tahun anggaran

2016 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan latihan.

Pontianak, Pebruari 2016 DIREKTUR RESKRIMUM POLDA KALBAR

AWANG JOKO RUMITRO, SIK, MSIKOMBES POL NRP 70100396

Page 7: REN Latfung

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT SEKOLAH POLISI NEGARA PONTIANAK Jl. Subarkah No. 1 Pontianak 78121

KURIKULUM

PELATIHAN BRIGADIR MENEMBAK

Pontianak, Oktober 2014

Page 8: REN Latfung

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT SEKOLAH POLISI NEGARA PONTIANAK Jalan Subarkah 1 Pontianak 78121

KURIKULUM PELATIHAN BRIGADIR MENEMBAK

I. TUJUAN PENDIDIKAN

Agar para peserta pelatihan Brigadir Menembak mahir dan trampil menggunakan senjata api organik Polri .

II. STANDAR KOMPETENSIDiharapkan dengan adanya pelatihan Brigadir Menembak Jajaran Polda Kalbar yang mengemban tugas operasional agar : 1. mengetahui karakteristik jenis senjata api organik Polri ;2. memahami pengetahuan tentang perawatan senjata api ; 3. trampil melakukan cara membidik sasaran dengan tepat ;4. trampil memperagakan cara menembak dengan tepat ; 5. trampil melaksanakan tembak cepat dengan senjata revolver ;

III. PERSYARATAN PESERTA DIDIK

1. Umuma. anggota Polri golongan Pangkat Brigadir ;b. sehat jasmani dan rohani serta bebas dari narkoba, dinyatakan oleh

dokter Polri;c. konduite baik diketahui pimpinan yang diwujudkan dalam bentuk Sprin

Kasatker;d. belum memiliki jenis pelatihan yang sama.

2. Khususa. usia maksimal 45 tahun;b. diutamakan fungsi Operasional ;c. khusus Polwan tidak dalam keadaan hamil / menyusui.

1.

Page 9: REN Latfung

IV. MATERI PELAJARAN

1. Rumpun materi pengantar

a. jam pimpinan dan orentasi latihan = 2 JPb. pree test / post test = 2 JP

2. Rumpun materi utama

a. karakteristik jenis senjata api organik Polri ; = b. pengetahuan tentang perawatan senjata api ; =c. cara membidik sasaran dengan tepat ; =d. memperagakan cara menembak dengan tepat ; =e. menemmbak cepat dengan senjata revolver ; =

3. Lain-laina. upacara buka pelatihan = 1JPb. upacara tutup pelatihan = 1JP

V. WAKTU DAN TEMPAT1. Waktu pelatihan Brigadir Menembak dimulai tanggal 17 Februari s/d 22

Februari 2014 dilaksanakan selama 6 (enam) hari sehingga menggunakan pola 60 ( enam puluh ) JP, @ JP = 45 menit.

1. Tempat Pelatihan : SPN Pontianak.

VI. PENYELENGGARA DAN ORIENTASI TUGAS1. Susunan kepanitiaan sesuai dengan Sprin Kapolda Kalbar ( terlampir ).

2. Tugas dan tanggung jawab kepanitiaan sesuai dengan Skep Kalemdiklat Polri No. Pol : Skep / 230 / VIII / 2007 tentang Komponen-Komponen Pelatihan Polri.

VII. PENDIDIK 1. Peranan pendidik

a. peranan pendidik sebagai fasilitator adalah seorang pendidik harus mampu melakukan analisis kebutuhan peserta pelatihan dan mampu melakukan pemecahan masalah melalui proses pelatihan;

b. peranan pendidik sebagai komunikator adalah seorang pendidik harus mampu menyampaikan pesan ( informasi, gagasan, data / fakta ) secara jelas, akurat, terpercaya sehingga bisa menciptakan pola interaksi yang kondusif dan dialogis serta mampu menggunakan media komunikasi secara efektif selanjutnya mampu menetapkan sasaran komunikasi;

2.

Page 10: REN Latfung

c. peranan pelatih / instruktur sebagai inovator adalah seorang pendidik yang harus memiliki gagasan baru terkait dengan materi, metode dalam mencapai kompetensi yang diharapkan;

d. peranan pendidik sebagai motivator adalah seorang pendidik struktur harus mampu mengarahkan peserta untuk terlibat secara penuh selama proses pelatihan, mampu memberikan pujian dan sanksi secara tepat serta mampu memperlakukan peserta pelatihan secara adil bijaksana, secara menarik;

2. Persyaratan pendidik

a. memiliki minat menjadi pendidik yaitu memiliki bakat menjadi pendidik serta membuat pernyataan menjadi pendidik ;

b. memiliki kepribadian dengan sifat-sifat yang dapat diteladani yaitu seperti memiliki sikap sopan santun, bertutur kata sopan, dan berpenampilan sederhana tapi menarik serta konsekuen dengan perkataannya ( konsisten );

c. memiliki latar belakang pendidikan yang memadai yaitu memiliki kwalifikasi akademik minimal DIII / DIV / atau sarjana S1 dan akta IV ;

d. memiliki pengalaman tugas dilapangan atau operasional yaitu apabila seseorang semakin lama bertugas akan semakin bagus dan jabatan / tugas yang membidangi sesuai dengan materi;

e. memiliki kemampuan mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik yaitu menguasai materi pelatihan dan mampu menyampaikannya serta mampu menilai keberhasilan pelatihan;

f. mendapatkan rekomendasi dari atasan yaitu diberikan ijin dari pimpinan secara objektif adanya pernyataan dari pimpinan bahwa yang bersangkutan memiliki persyaratan sebagaimana yang diminta menunjukkan yang bersangkutan tidak mengganggu pelaksanaan kesatuan;

g. Rekrutmen pendidik Melakukan seleksi calon pendidik yang sesuai dengan persyaratan yaitu dengan membentuk panitia seleksi calon pendidik, memberlakukan persyaratan yang telah ditentukan, evaluasi terhadap pelatih ( TOT ) yang telah diselenggarakan untuk memilih calon pelatih yang dianggap mampu melatih serta melakukan verifikasi keabsahan status calon pendidik .

h. Hak pendidik 1). Pendidik berhak mendapatkan honor dan transport sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;2). mendapatkan perhargaan sesuai dengan tugas dan prestasi

kerja yaitu seorang pendidik berhak mendapatkan penghargaan dalam bentuk sertifikat / piagam dan mendali serta pemberi penghargaan adalah pimpinan sesuai dengan tingkatannya;

3.

Page 11: REN Latfung

3). Pendidik berhak mendapat promosi jabatan kesejahteraan dan fasilitas serta pembinaan karier.

3. Kewajiban pendidik

a. membuat silabus yaitu seorang pendidik harus membuat silabus yang sesuai dengan ketetapan yang dicantumkan dalam panduan serta diberikan kepada panitia paling lambat 1 hari sebelum jadwal pelaksanaan pelatihan;

b. menyiapkan materi pelatihan dan kelengkapannya yaitu seorang pendidik harus memiliki bahan rujukan materi yang diajarkan dan menyiapkan bahan pelatihan dalam bentuk bahan latih yang ringkas namun mudah dipahami;

c. membuat persiapan pelatih yaitu seorang pendidik harus membuat persiapan pelatihan dengan format yang ditetapkan dan persiapan pelatihan diserahkan kepada panitia paling lambat 1 hari sebelum jadwal pelatihan serta melatih sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;

d. melaksanakan proses pembelajaran yaitu seorang pendidik harus melaksanakan pelatihan dengan materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi tercantum dalam silabus dan rencana pelatihan dengan metode yang digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi serta materi yang disesuaikan kebutuhan peserta pelatihan;

e. mengadakan evaluasi / penilaian yaitu seorang pendidik harus membuat alat penilaian, menilai sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pelatihan, menetapkan skor penilaian dalam bentuk angka maupun huruf serta menyampaikan hasil penilaian kepada panitia.

VIII. METODE PE LATIHAN 1. Metode yang digunakan dalam pelatihan menggunakan metode yang

bervariasi disesuaikan dengan karakteristik materi dan kompetensi yang ingin dicapai;

2. Metode yang digunakan :a. ceramahb. tanya jawabc. diskusib. demonstrasic. pemecahan masalahd. penugasane. drilling

4.

Page 12: REN Latfung

IX. PENILAIANPedoman penilaian dalam pelatihan mengacu kepada surat keputusan kalemdiklat Polri nopol : skep / 641 /XII / 2007 tanggal 13 desember 2007 tentang standart komponen kurikulum pelatihan Polri dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Aspek penilaian

a. aspek perilaku : ( 30 % )1). kehadiran / ketepatan kehadiran;2). ketepatan penyelesaian tugas;3). sikap, etika dan sopan santun.

b. aspek penguasaan teori : ( 20 % )1). Pemahaman materi;2). Penganalisaan teori dan pemecahan masalah;

c. aspek penguasaan ketrampilan : ( 50 % )1). mampu melaksanakan instruksi;2). mampu mendemontrasikan ketrampilan sesuai tuntutan

kompetensi yang telah ditetapkan.

2. Penetapan Skor

Penetapan skor menggunakan skala 0 s.d.100 dengan tabel sebagai berikut :

NO INDEKS SKORDALAM ANGKA DENGAN HURUF PREDIKAT

1 85-100 A Baik Sekali2 75-84 B Baik3 65-74 C Cukup4 55-64 D Kurang5 0-54 E Sangat Kurang

2. Administrasi penilaian

a. format perorangan;b. format rekapitulasi penilaian jumlah peserta pelatihan;c. format penilaian untuk instruktur;d. tanda lulus.

5.

Page 13: REN Latfung

X. AKOMODASI DAN TRANSPORTASI

Adapun transportasi keberangkatan ditanggung oleh Kasatker / Kasatwil masing-masing, untuk transportasi kembali, akomodasi dan konsumsi selama latihan ditanggung oleh SPN Pontianak.

Pontianak, Oktober 2014 KEPALA SEKOLAH POLISI NEGARA PONTIANAK

DHANI KRISTIANTO, S.IK AKBP NRP 71120455

6.

Page 14: REN Latfung

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT SEKOLAH POLISI NEGARA PONTIANAK Jl. Subarkah 1 Pontianak

RANGKA PELAJARAN POKOKPELATIHAN BRIGADIR MENEMBAK

NO MATA PELAJARAN JML JP

TAHAP KETI II

1 2 3 4 5 6

I.

II.

MATERI PENGANTAR1. Buka / Tup Lat2. Jam Pimpinan3. Pree test / Post test

MATERI UTAMA1. karakteristik jenis senjata api organik

Polri ;2. pengetahuan tentang perawatan

senjata api ;3. cara membidik sasaran dengan tepat4. memperagakan cara menembak

dengan tepat ;5. menemmbak cepat dengan senjata

revolver ;

6 JP2 JP2 JP2 JP

54 JP JP JP

1 JP2 JP1 JP

1 JP

1 JP

JP JP

Untuk

tahapan

berpatokan

kepada

kategori

materi

JUMLAH 60 JP 4 JP 56JP

Pontianak, Oktober 2014 KEPALA SEKOLAH POLISI NEGARA PONTIANAK

6.

Page 15: REN Latfung

DHANI KRISTIANTO, S.IK AKBP NRP 71120455