referat ortho

33
BAB I PENDAHULUAN Pengobatan bedah ortopedi secara umum mengikuti prinsip dasar pengobatan penyakit lainnya dan berpedoman kepada hukum penyembuhan (law of nature), sifat penyembuhan, serta sifat manusia pada umumnya. Disamping pemahaman tentang prinsip dasar pengobatan yang rasional, Metode pengobatan disesuaikan pula secara individu terhadap setiap penderita. Pengobatan yang diberikan juga harus berdasarkan alasan mengapa tindakan ini dilakukan serta kemungkinan prognosisnya. (1)(2) Secara umum prinsip pengobatan ortopedi adalah: Jangan membuat keadaan lebih buruk bagi penderita (iatrogenik) Pengobatan berdasarkan diagnosis dan prognosis yang tepat. Pilih jenis pengobatan yang sesuai dengan keadaan penyakit penderita Tujuan utama pengobatan penderita adalah mengurangi, membantu dan mengatasi penyakit yang dideritanya. Sebagai contoh, seorang penderita yang datang dengan kelainan musculoskeletal dengan gejala-gejala nyeri, gangguan fungsi dan adanya deformitas, maka tujuan pengobatan adalah menghilangkan nyeri, memperbaiki fungsi anggota gerak, dan mencegah atau mengkoreksi kelainan yang ada. 1

Upload: ulil-yuliani

Post on 21-Jan-2016

173 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TRAKSI

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Ortho

BAB I

PENDAHULUAN

Pengobatan bedah ortopedi secara umum mengikuti prinsip dasar pengobatan penyakit

lainnya dan berpedoman kepada hukum penyembuhan (law of nature), sifat penyembuhan, serta

sifat manusia pada umumnya. Disamping pemahaman tentang prinsip dasar pengobatan yang

rasional, Metode pengobatan disesuaikan pula secara individu terhadap setiap penderita.

Pengobatan yang diberikan juga harus berdasarkan alasan mengapa tindakan ini dilakukan serta

kemungkinan prognosisnya. (1)(2)

Secara umum prinsip pengobatan ortopedi adalah:

Jangan membuat keadaan lebih buruk bagi penderita (iatrogenik)

Pengobatan berdasarkan diagnosis dan prognosis yang tepat.

Pilih jenis pengobatan yang sesuai dengan keadaan penyakit penderita

Tujuan utama pengobatan penderita adalah mengurangi, membantu dan mengatasi

penyakit yang dideritanya. Sebagai contoh, seorang penderita yang datang dengan

kelainan musculoskeletal dengan gejala-gejala nyeri, gangguan fungsi dan adanya

deformitas, maka tujuan pengobatan adalah menghilangkan nyeri, memperbaiki fungsi

anggota gerak, dan mencegah atau mengkoreksi kelainan yang ada.

Ciptakan kerjasama yang baik tanpa melupakan hukum penyembuhan alami

Terutama pada anak-anak yang masih bertumbuh sangat menakjubkan sehingga hukum

penyembuhan dan sifat jaringan tubuh hahrus dipertimbangkan

Pengobatan yang praktis dan logis

Pilih pengobatan secara individu

Perlu dipertimbangkan pengobatan berdasarkan keadaan penderita serta pilihan

pengobatan yang tersedia. Kadang kala, kita arus memilih pengobatan sesuai dengan

kemauan dan kemampuan penderita tetapi tetap tidak melupakan prinsip-prinsip dasar

pengobatan yang rasional.

Jangan melakukan pengobatan yang tidak perlu

1

Page 2: Referat Ortho

Pada umumnya, metode pengobatan pada bidang ortopedi dibagi dalam tiga cara, yaitu

tanpa pegobatan, pengobatan non-operatif (konservatif), dan pengobatan operatif. Sekurang-

kurangnya 50% penderita (tidak termasuk fraktur) tidak memerlukan pengobatan dan hanya

diperlukan penjelasan serta nasihat-nasihat seperlunya dari dokter. Tapi tidak jarang penderita

belum merasa puas bila hanya diberi nasihat (terutama oleh dokter umum) sehingga perlu dirujuk

ke dokter ahli bedah tulang untuk penjelasan rinci tetntang penyakit dan prognosisnya.

Metode pengobatan non operatif diantaranya adalah: (1)(2)

Istirahat

Istirahat merupakan salah satu jenis pengobatan, baik secara umum ataupun hanya lokal

dengan mengistirahatkan anggota gerak/tulang belakang dengan cara-cara tertentu.

Istirahat juga dimaksudkan dari aktivitas sehari-hari atau aktivitas olahraga.

Pemberian alat bantu

Pemberian alat bantu bertujuan untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami

gangguan, untuk mengurangi beban tubuh, membantu untuk berjalan, untuk stabilisasi

sendi atau untuk mencegah deformitas yang ada bertambah berat. Alat bantu ortopedi

bisa bersifat sementara dengan menggunakan bidai pada badan (gips korset), bisa juga

untuk pemakaian jangka lama/permanen misalnya pemberian ortosis, protesa, tongkat

atau pemberian alat jalan lainnya untuk menyangga bagian-bagian dari anggota tubuh

atau anggota gerak yang mengalami kelemahan atau kelumpuhan pada penderita.

Pemberian obat-obatan

Anti-bakteri, antiinflamasi, anagetik dan sedatif, obat-obat sitistatik, vitamin, injeksi local

yang biasanya menggunakan kortikosteroid.

Manipulasi

Manipulasi bertujuan untuk mengoreksi deformitas, menambah gerakan sendi, dan

mengurangi neri kronik pada sekitar sendi atau pada sendi. Tindakan manipulasi dapat

dilakukan dengan atau tanpa anesthesia, baik lokal maupun umum, dan kadangkala

diperlukan relaksasi otot maksimal.

Pemasangan gips (plester of paris)

Pemasangan gips merupakan salah satu pengobatan konservatif pilihan (terutama pada

fraktur) dan dapat dipergunakan di daerah terpencil dengan hasil yang cukup baik bila

2

Page 3: Referat Ortho

cara pemasangan, indikasi, kontraindikasi serta perawatana setelah pemasangan diketahui

dengan baik.

Pemasangan traksi

Traksi merupakan salah satu pengobatan konservatif yang mudah dilakukan oleh setiap

dokter dan bermanfaat dalam mereduksi suatu fraktur atau kelainan-kelainan lain seperti

spasme otot. Traksi yang dipasang memakai pemberat dengan berat badan sebagai

counter traksi.

Fisioterapi dan terapi okupasi

Fisioterapi terutama diaplikasikan untuk pengobatan anggota gerak bawah dan tulang

belakan, sedangkan terapi okupasi lebih diarahkan untuk mengembalikan fungsi sehari-

hari anggota gerak atas

Radioterapi

3

Page 4: Referat Ortho

BAB II

PENGERTIAN TRAKSI

Traksi mempunyai peran penting dalam menangani kasus-kasus Ilmu Bedah Tulang.

Traksi merupakan salah satu pengobatan konservatif yang mudah dilakukan oleh setiap

dokter dan bermanfaat dalam mereduksi suatu fraktur atau kelainan-kelainan lain seperti

spasme otot. Traksi yang dipakai memakai pemberat dengan berat badan penderita sebagai

counter traksi. (1)

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani

kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani

fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan

mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi: traksi skeletal dan traksi kulit,

dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan. Prinsip Traksi adalah menarik tahanan

yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik

tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut dengan counter traksi.

Mekanisme traksi meliputi tidak hany a dorongan traksi sebenarnya tetapi juga tahanan yang

dikenal sebagai kontertraksi, dorongan pada arah yang berlawanan,diperlukan untuk

keefektifan traksi, kontertraksi mencegah pasien dari jatuh dalam arah dorongan traksi.

Tanpa hal itu, spasme otot tidak dapat menjadi lebih baik dan semua keuntungan traksi hanya

menjadi lewat saja.

Tujuan traksi diantaranya adalah: (5)

Untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu kesegarisan (alignment) maupun

keseimbangan (stability) pada suatu patah tulang dan dislokasi.

Meringankan nyeri akibat spasme otot

Imobilisasi anggota tubuh

Memperbaiki deformitas

4

Page 5: Referat Ortho

5

TR

AK

SI

JENIS

KULIT

SKELETAL

EKSTREMITAS

EKSTREMITAS ATAS

TRAKSI KULIT DUNLOP'S SKIN TRACTION

TRAKSI SKELETAL OVERBODY /LATERAL SKELETAL TRACTION

EKSTREMITAS BAWAH

TRAKSI KULIT

TRAKSI KULIT BUCK'S EXTENSION

TRAKSI HAMILTON RUSSELL

TRAKSI GALLOWS

TRAKSI SKELETAL

KESATUAN TRAKSI CHARNLEY

TRAKSI SKELETAL BALANCED-SUSPENSION

TRAKSI SKELETAL TERPAKU

Page 6: Referat Ortho

BAB III

PEMBAHASAN

JENIS-JENIS TRAKSI (1)(2)(5)

Dikenal dua jenis pemasangan traksi, yaitu:

3.1 Traksi Kulit

Traksi kulit menggunakan plester lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat

dengan verban elastis. Berat maksimum yang dapat diberikan adalah 5 kg yang merupakan

batas toleransi kulit. Traksi kulit digunakan untuk periode yang pendek dan lebih sering

untuk manajemen temporer fraktur femur dan dislokasi serta untuk mengurangi spasme otot

dan nyeri sebelum pembedahan. (1)(6)

Traksi kulit dapat untuk terapi definitif maupun sementara atau sebagian pertolongan

pertama. Tenaga traksi dilanjutkan pada tulang lewat fasia superficial, fasia dalam (deep) dan

/ serta intermuskular. Tenaga traksi berlebih dapat menimbulkan laserasi kulit. Berat

maksimum sebaiknya tidak melebih 5 Kg, tergantung dari besar atau kecilnya penderita dan

dari usia penderita. Bilamana digunakan beban maksimal sebaiknya hanya 1 minggu.

Bilamana kurang dari beban tersebut, dan kulit penderita diperiksa 2 kali minggu, traksi kulit

dapat digunakan dengan aman selama 4-6 minggu.

A. Indikasi traksi kulit: (1)(2)

Indikasi traksi kulit antara lain :

• Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri

anak-anak.

• Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan mobilisasi tidak dapat dilakukan.

• Pengobatan sementara pada fraktur sampai menunggu terapi definitif.

• Fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya pada fraktur suprakondiler

humeri pada anak-anak.

• Untuk traksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi.

B. Kontraindikasi traksi kulit :

6

Page 7: Referat Ortho

Pemasangan traksi kulit hendaknya tidak dilakukan pada keadaan-keadaan beriku :

- Jika terdapat abrasi kulit

- Laserasi pada kulit

- Gangguan sirkulasi seperti varises atau impending gangrene.

- Dermatitis

- Beban yang dibutuhkan lebih besar dari maksimal beban traksi kulit.

C. Komplikasi traksi kulit.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pemasangan traksi, yaitu:

- Timbul reaksi alergi pada traksi kulit berperekat

- Abrasi, ekskoriasi atau infeksi kulit

3.1.1. Traksi kulit pada ekstremitas atas(5)

a. Dunlop’s skin traction.

Penderita telentang, bahu abduksi dan sedikit fleksi, siku dalam fleksi.

Modifikasi :

-dengan countertraction pada humerus.

Traksi Dunlop dapat dilakukan pada fraktur suprakondiler humerus yang disertai

pembengkakan selama beberapa hari sampai pembengkakan mereda. Setelah

pembengkakan mereda dapat dilajutkan dengan reposisi tertutup.

Kerugian :

- tidak dapat dilakukan bila mana terdapa luka-luka pada lengan.

- bilamana ada gangguan vaskuler sirkulasi bahaya

7

Page 8: Referat Ortho

3.1.2. Traksi kulit ekstremitas bawah

a. Traksi Kulit Buck’s Extension

Traksi Buck adalah traksi kulit seimbang dengan menggunakan dorongan pada

satu tempat terhadap ekstremitas bawah melalui perluasan kulit. Traksi Buck

digunakan sebagai pengukuran jangka pendek dengan tahanan traksi yang dibutuhkan

untuk imobilisasi fraktur panggul sebelum pembedahan dan mengurangi spasme otot.

Hal ini juga bisa digunakan untuk dislokasi panggul, kontraktur panggul dan lutut,

dan nyeri pinggang bawah bilateral.

Pasien diposisikan dalam posisi supine dengan kaki lurus pada posisi alami,

dimana melalaikan abduksi. Pembungkus kemudian diaplikasikan dan tahanan traksi

digunakan segaris dengan panjang aksis kaki melalui tali yang diikat di kaki dari

perluasan melewati katrol pada akhir tempat tidur yang dihubungkan dengan

pemberat. Katrol tidak mempunyai efek pada tahanan fraksi tetapi bertindak untuk

merubah arah dorongan untuk bekerja dengan gravitasi.Kontertraksi dicapai dengan

mengelevasikan kaki dari tempat tidur pada ketinggian tertentu untuk mencegah

pasien terjatuh dari tempat tidur.

Untuk mengoptimalisasi kenyamanan pasien adalah hal yang penting untuk

mempunyai keseimbangan antara tahanan traksi dengan tahanan kontertraksi. Jika

tempat tidur butuh untuk dielevasikan terlalu tinggi untuk mencegah pasien terdorong

dari tempat tidur maka pemberat dapat terlalu berat dan perlu untuk ditinjau ulang.

8

Page 9: Referat Ortho

Tujuan utama penggunaan adalah untuk mengurangi spasme otot-otot disekitar

lutut atau panggul. Jangan gunakan traksi ini untuk kelainan kelainan pada tulang

panggul. Kuasai sebagian rotasi untuk meletakkan tungkai diatas bantal dan dengan

penggunaan kantong-kantong pasir pada sisi lateral dan medial (seperlunya).

Management nyeri merupakan bagian penting dalam perawatan. Nyeri dapat

dinilai dengan menggunakan skala 1-10 dan pasien harus diberi analgetik sebelum

nyeri menjadi lebih parah. Beri pendidikan kesehatan untuk mencegah ketakutan.

Sama dengan pasien yang imobilisasi ada tingginya resiko untuk konstipasi tidak

hanya menghasilkan imobilitas tetapi juga kombinasinya dengan pemberian

analgetik.

Pada dislokasi panggul tipe anterior, traksi kulit menurut cara ekstensi Buck

sampai beberapa hari setelah dilakukan reposisi. Setelah itu dilanjutkan dengan

pemasangan spika panggul selama 4-6 minggu. (1)(2)

Bahaya Traksi Kulit :

• Distal oedema

• Kerusakan vaskular

• Peroneal nerve palsy

• Nekrosis kulit melalui tulang-tulang prominen

9

Page 10: Referat Ortho

b. Traksi Hamilton- Russell

Dapat digunakan untuk patah tulang panjang atau femur, terutama untuk

anak-anak dengan berat badan dari sekitar 20-30 kg dan patokan lain adalah

usia

Dapat digunakan dengan pemasangan traksi kulit atau dalam keadaan tertentu

dengan pin lewat tibia distal

Gunakan juga sling di bawah paha pada distal bagian posterior untuk

mencegah penekanan terhadap fosa poplitea

c. Traksi Gallows

Traksi ini digunakan pada bayi dan anak-anak dengan fraktur femur. Adapun

Indikasi Traksi Gallow’s adalah:

• Berat anak-anak harus kurang dari 12 kg

• Fraktur femur

• Kulit harus intak

• Kedua dari femur yang fraktur dan yang baik ditempatkan

10

Page 11: Referat Ortho

Dalam traksi kulit dan bayi ditahan dari sudut yang istimewa. Compromise

vascular merupakan bahaya terbesar. Periksa sirkulasi dua kali sehari. Pantatnya

harus diangkat jangan mengenai tempat tidur. Secara umum traksi dilakukan

dengan menempatkan beban dengan tali pada ekstermitas pasien. Tempat tarikan

disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan segaris dengan sumbu panjang

tulang yang patah.

3.2. Traksi Skeletal

Traksi pada tulang biasanya menggunakan kawat Kirschner (K-wire) atau batang

dari steinmann pada lokasi-lokasi tertentu, yaitu: (1)(2)

Proksimal tibia

Kondilus femur

Olekranon

Kalkaneus (jarang dilakukan karena komplikasinya)

Traksi pada tengkorak

Trokanter mayor

Bagian distal dari metakarpal

Traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan sendi panjang

untuk mempertahankan traksi. Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang

diaplikasikan langsung ke skeleton melalui pin, wire yang telah dimasukkan kedalam

tulang. Untuk melakukan ini berat yang besar dapat digunakan. Traksi skeletal digunakan

untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25

kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.

Pada traksi tulang, pin metal atau kawat diletakkan melalui tulang. Hal ini berarti

tenaga traksi diaplikasikan langsung ke tulang. Traksi tulang jarang digunakan pada

11

Page 12: Referat Ortho

penanganan fraktur bagian tubuh atas namun sering digunakan dalam penanganan fraktur

bagian tubuh bawah. Komplikasi serius pada traksi tulang adalah osteomyelitis.

Kulit hanya bisa dapat menahan sekitar 5 kg traksi pada orang dewasa. Jika lebih

dari ini tahanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan dalam menjaga reduksi, traksi

tulang mungkin diperlukan. Hindari traksi tulang pada anak-anak- plate pertumbuhan

dapat dengan mudah hancur dengan pin tulang.

Setiap tahanan diperlukan tahanan yang berlawanan. Jika traksi mendorong

tungkai kedistal pasien akan meluncur turun melalui katrol, dan traksi tidak akan menjadi

efektif. Berikan tahanan yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari kasur pada blok

tertentu. Dengan merubah tempat tidur pada arah berlainan tendensi untuk meluncur akan

ditahan. Pada traksi servikal sisi depan dari tempat tidur harus ditinggikan, dan dengan

traksi Dunlop sisi tempat tidur dekat dengan luka membutuhkan elevasi.

A. Indikasi

Indikasi penggunaan traksi tulang:

Apabila diperlukan traksi yang lebih berat dari 5 kg

Traksi pada anak-anak yang lebih besar

Pada fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik, atau kominutif

Fraktur-fraktur daerah sendi

Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat

dilakukan

Dipergunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat, misalnya

dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi definitif.

B. Komplikasi Traksi Skeletal:

Infeksi

Terkenal dengan nama Pin Tract Infection. Dimana cara-cara pemasangan dan

perawatan harus betul-betul dikuasai dan bila timbul sequester sebaiknya pin wire

dicabut.

Distraksi.

12

Page 13: Referat Ortho

Harus waspada dengan mengukur / membandingkan panjang tungkai karena

bahayanya (delayed union, non union).

Paralisa Syaraf

Hati-hati bila menggunakan beban berat serta harus adanya observasi seksama.

Patahnya pin/kawat

Gunakan busur yang baik. Kegunaan diliputi pin dalam gips (kesatuan Charnley).

Dekubitus

Kongesti paru

Konstipasi

Anoreksia

Trombosis vena profunda

3.2.1. Traksi skeletal ekstremitas atas

a. Overbody atau lateral skeletal traction (overhead).

Traksi skeletal dengan pin lewat olekranon, siku 90 derajat, bahu dalam

fleksi tanpa abduksi. Untuk mencegah tangan dan pergelangan terlalu pegal –

pakai bidai gips. Bisa dengan menggunakan Shoulder Spica Cast.

3.2.2. Traksi skeletal ekstremitas bawah

Indikasi umum untuk traksi skeletal pada ekstremitas bawah yaitu: (7)

Fraktur vertical tidak stabil pada cincin pelvis ketika fiksasi eksternal tidak dapat

menjaga stabilitas vertical, dan ketika fiksasi internal pada bagian posterior dari

cincin pelvis tidak memungkinkan.

Fraktur pada asetabulum dengan perpindahan minimal ketika fiksasi interna tidak

diindikasikan, fraktur berpotensi tidak stabil, dan pasien merupakan calon baik

untuk terapi traksi.

13

Page 14: Referat Ortho

Fraktur tidak stabil pada asetabulum ketika salah satu dari tulang atau kondisi

jaringan lunak atau factor sistemik kontraindikasi fiksasi interna.

Fraktur panggul (basilar neck, intertrokanter atau subtrokanter) ketika jaringan

lunak lokal atau kondisi tulang atau kondisi sistemik kontraindikasi operasi

Fraktur pada batang dan area suprakondilar femur dimana internal atau eksternal

fiksasi merupakan kontraindikasi.

Fraktur kominutif pada tibia ketika traksi merupakan kebutuhan untuk menjaga

kesegarisan (alignment) dan memudahkan gerakan dini, dan ketika internal atau

eksternal fiksasi tidak mungkin dikerjakan

Fraktur pada batang tibia dan fibula ketika keterlambatan dalam terapi inisial atau

pemendekan yang tidak dapat diterima dengan koreksi pembalut gips.

Fraktur kominutif pada distal tibia dan fibula dan sendi pergelangan kaki, dimana

gerakan dini pada sendi pergelangan kaki diinginkan dan internal atau eksternal

traksi merupakan kontraindikasi.

Gambar. skeletal traksi

a. Kesatuan Traksi Charnley

i. Berguna untuk penggunaan traksi pada tungkai bawah, dan sangat dianjurkan

penggunaanya.

14

Page 15: Referat Ortho

ii. Dengan menggunakan pin atau wire pada proksimal tibia dan kemudian pin atau

wire diliputi oleh gips atau tungkai pendek

iii. Kegunaan:

1. Kaki dan pergelangan kaki dapat dipertahankan dalam posisi fungsional

2. Karena tungkai dalam gips tidak ada tekanan pada otot betis atau nervus

peroneus.

3. Gerakan pada pin atau wire sedikit sekali

b. Traksi Skeletal Balanced- Suspension

i. Melakukan traksi langsung pada tibia atau femur melalui pin atau wire

ii. Tungkai diletakan pada suatu Thomas Spint dengan atau tanpa suatu Pearson

Attachment

iii. Pearson Attachment memungkinkan pergerakkan pada sendi lutut, sehingga

berguna untuk mencegah kekakuan sendi lutut

15

Page 16: Referat Ortho

iv. Dengan menggunakan katrol-katrol pada Thomas Spint, keseluruhan tungkai

dapat mengambang bebas, dengan traksi pada tempat patah tetap berjalan.

c. Traksi Skeletal Terpaku (Fixed Skeletal Traction)

Digunakan untuk patah tulang femur sambil menunggu tindakan terapi tetap,

berupa fiksasi interna atau untuk pengangkutan ke rumah sakit rujukan yang

letaknya agak jauh.

Gunakan :

1. Bilamana karena kedudukan buruk, diperlukan anastesi umum atau

regional.

2. Kesatuan traksi Charnley

Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengobatan definitive, prinsip

pengobatan fraktur ada empat (4R), yaitu:

Recognition

Prinsip pertama adalah diagnosis dan menilai keadaan fraktur, dilakukan dengan

melakukan anamnesis, pemeriksaan klinik dan radiologis. Pada awal pengobatan Perlu

diperhatikan lokalisasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai untuk

pengobatan, komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan

Reduction

Reduksi fraktur apabila perlu. Restorasi fragmen fraktur dilakukan untuk mendapatkan

posisi yang dapat diterima. Pada fraktur intra-artikuler diperlukan reduksi anatomis dan

16

Page 17: Referat Ortho

sedapat mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi serta kekauan,

deformitas, serta perubahan osteoarthritis dikemudian hari.

Posisi yang baik adalah alignment yang sempurna dan aposisi yang sempurna. Fraktur

seperti fraktu klavikula, iga, dan fraktur impaksi humerus tidak memerlukan reduksu.

Angulasi <5% pada tulang panjang anggota gerak bawah dan lengan atas dan angulasi

sampai 10% pada humerus dapat diterima. Terdapat kontak sekurang-kurangnya 50% dan

over-riding tidak melebihi 0,5 inchi pada fraktur femur. Adanya rotasi tidak dapt

diterima dimanapun lokalisasi fraktur.

Retention

Imobilisasi fraktur

Rehabilitation

Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin

Pemilihan metode pengobatan

Pada fraktur terbuka fiksasi internal harus dihindari, kecuali jika cedera lain yang

menyertai menentukan lain. Pada fraktur tertutup, terdapat empat metode pilihan: traksi,

traksi yang diikuti dengan penguatan (bracing), reduksi terbuka dengan pemasangan paku

intramedula, dan pemasangan paku intramedula secara tertutup.

Traksi dapat mereduksi dan mempertahankan sebagian besar fraktur dalam

penjajaran yang memadai, dan mobilitas sendi dapat terjamin dengan latihan aktif.

Kelemahan utamanya adalah lamanya waktu yang dihabiskan di tempat tidur (10-14

minggu untuk orang dewasa) serta adanya masalah mempertahankan pensejajaran fraktur

hingga akhirnya dan mengurangi morbiditas dan frustasi pasien. Beberapa gangguan ini

dapat diatasi dengan mengurangi masa traksi dan kemudian diubah menjadi penguatan

(bracing) fungsional . sesungguhnya untuk fraktur bagian bawah femur metode ini di

anggap sebagai metode pilihan oleh beberapa ahli. Deformitas tersisa hampir tidak dapat

dielakkan. Tetapi pemendekan sampai 2cm, angulasi 10 derajat dan 15 derajat

pembengkokan ke anterior biasanya dapat diterima tanpa banyak kehilangan fungsi.

Tetapi, terapi non operasi tak dapat diandalkan untuk fraktur pada sebagian atas

femur, kelompok dimana fiksasi intenal, terutama dengan pemasangan paku intramedula

dapat dilakukan dengan mudah dan dapat dipercaya, karena itu, asalkan tersedia keahlian

17

Page 18: Referat Ortho

dan fasilitas yang diperlukan, fiksasi internal dapat (beberapa ahli berkata “harus”)

digunakan untuk fraktur melintang pada setengah bagian ptoximal tulang, terutama kalau

reduksi tertutup sulit dipertahankan. Indikasi yang lain adalah fraktur patologik, fraktur

multiple, fraktur yang disertai cedera pembuluh darah dan fraktur pada pasien yang sulit

dirawat. Dalam tahun-tahun belakangan ini, metode telah diperluas dengan dengan

pengembangan pemasangan paku medula secara tertutup, yang tak perlu membuka

fraktur, dan dengan penambahan skrup pengunci, yang memungkinkan digunakannya

fiksasi internal untuk fraktur kominutif dan tak stabil atau fraktur sepertiga bagian bawah.

Rencana tatalaksana dianjurkan mulai dari pra-reduksi. Pada awalnya semua

pasien ditempatkan pada traksi, traksi kulit untuk anak-anak, traksi kerangka untuk orang

dewasa. Kalau ini harus diubah, terapi yang pasti dimulai dalam seminggu. Terapi

tertutup dilanjutkan kalau fasilitas kurang ideal, dan fraktur itu telah tereduksi (atau

hampir tereduksi). Ini adalah metode pilihan bagi anak-anak yang mempunyai banyak

kemampuan dalam penyembuhan dan remodeling tulang. Reduksi diperiksa dengan sinar

X dengan interval 1 minggu. Setelah 3 minggu pada anak-anak dan 5-6 minggu pada

orang dewasa, traksi mungkin perlu dihentikan dan tungkai dipertahankan dalam spika

(untuk anak-anak) atau brace fungsional (untuk orang dewasa). Fiksasi internal sangat

diindikasikan untuk fraktur patologik dan untuk pasien dengan cedera ganda. Cara ini

juga jauh lebih baik untuk fraktur tertutup lain pada orang dewasa, asalkan tersedia

fasilitas dan keahlian yang diperlukan untuk pemasangan paku medulla secara tertutup.

Fiksasi luar kadang digunakan untuk fraktur terbuka yang tak cocok untuk fiksasi internal

dan sulit dipertahankan dengan traksi dan pembebatan.

Traksi dan pembebatan pada anak-anak, traksi kulit tanpa bebat-lah yang biasanya

diperlukan. Bayi dengan berat kurang dari 12 kg paling mudah ditangani dengan

menngantungkan tungkai bawah pada kerekan diatas, tetapi tidak boleh menggunakan

beban yang lebih dari 2 kg dan kaki harus sering diperiksa untuk mecari ada tidaknya

masalah peredaran darah. Anak-anak yang lebih tua lebih cocok dengan traksi Russel.

Penyatuan fraktur terjadi dalam 2-4 minggu (tergantung pada umur anak), dan pada

stadium itu dipasang spica panggul dan anak itu diperbolehkan bangun. Konsolidasi

biasanya selesai setelah 4-8 minggu.

18

Page 19: Referat Ortho

Orang dewasa (dan remaja yang lebih tua) membutuhkan traksi kerangka dengan

pen atau kawat Kirchner yang diikan kuat-kuat dibelakang tuberkel tibia. Traksi (8-10 kg

untuk orang dewasa) dipasang melalui kerekan di kaki tempat tidur. Tungkai biasanya

disokong dengan bebat Thomas, dan suatu belah fleksi akan memungkikan gerakan lutut.

Tetapi bebat tidak begitu diperlukan, sesungguhnya traksi kerangka tanpa bebat (traksi

perkins) memiliki keuntungan karena memperkecil distorsi fraktur dan memungkinkan

gerakan yang kebih bebas di tempat tidur. Latihan dimulai sesegera mungkin (sekitar 6

minggu oada orang dewasa) traksi dapat dihentikan dan pasien diperbolehkan bangun

untuk menahan beban sebagian dalam gips atau brace. Untuk fraktur pada setengah

bagian atas femur, sppika gips adalah yang paling aman, tetapi cara ini hamper pasti

memperpanjang masa kekakuan lutut. Jenis perlindungan ini diperlukan hingga fraktur

telah konsolidasi (16-24 minggu).

Pada kasus fraktur femur pada anak yang biasanya diakibatkan oleh benturan

langsung misalnya pada kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari tempat tinggi. Tetapi pada

anak berumur dibawah 2 tahun penyebab yang paling lazim adalah penyiksaan pada anak

kalau terdapat beberapa stadium penyembuhan yang berbeda. Perlu ditekankan bahwa

terapi terbuka sangat jarang diperlukan. Pilihan pada metode terutama tergantung pada

umur dan berat anak.

Bayi membutuhkan traksi berimbang tak lebih dari 1-2 minggu, diikuti dengan

gips spika selama 3-4 minggu lagi. Angulasi sampai 30 derajat dapat diterima, karena

tulang mengalami pembentukan ulang sejalan dengan pertumbuhan.

Anak-anak antara unur 2-10 tahun dapat diterapi dengan traksi berimbang (traksi

Russel) selama 2-3 minggu diikuti dengan gips spika selama 4 minggu lagi, atau dengan

reduksi awal dan gips spika sejak permulaan. Pemendekan sebesar 1-2 cm dan angulasi

samai 20% dapat diterima.

Remaja membutuhkan traksi berimbang sedikit lebih lama, sekitar 4-6 minggu,

dan mereka yang berumur lebih dari 15 tahun atau bahkan remaja yang lebih muda kalau

mereka besar dan berotot dapat memerlukan traksi kerangka. Bila fraktur telah terasa

kokoh, traksi ditukar dengan gips spika (pada kasus fraktur sepertiga bagian atas dan

fraktur batang pertengahan) atau dengan penahan gips (gips penyangga) (untuk fraktur

sepertiga bagian bawah), yang dipertahankan selama 6 minggu lagi. Posisinya harus

19

Page 20: Referat Ortho

dicek setiap beberapa minggu, batas angulasi yang dapat diterima adalah 15 derajat pada

sinar X anteroposterior dan 25 derajat pada foto lateral.

Waktu penyembuhan fraktur bervariasi secara individual dan berhubungan

dengan beberapa factor penting pada penderita, antara lain: (1)(2)

Umur

Waktu penyembuhan tulang pada anak jauh lebih cepat daripada orang dewasa.

Hal ini terutama disebabkan oleh aktifitas proses osteogenesis pada periosteum dan

endosteum dam juga berhubungan dengan proses remodeling tulang bayi yang sangat

aktif dan makin berkurang apabila umur bertambah.

Lokalisasi dan penyembuhan fraktur

Fraktur metafisis penyembuhannya lebih cepat daripada diafisis. Disamping itu

konfigurasi fraktur seperti fraktur tranversal lebih lambat penyembuhannya dibandingkan

fraktur oblik karena kontak yang lebih banyak.

Pergeseran awal fraktur

Pada fraktur yang tidak bergeser dimana periosteum intak, maka

penyembuhannya dua kali lebih cepat dibandingkan pada fraktur yang bergeser.

Vaskularisasi pada kedua fragmen

Bila salah satu sisi fraktur vaskularisasinya jelek sehingga mengalami kematoan,

maka akan menghambat terjadinya union atau bahkan non union.

Reduksi serta imobilisasi

Reposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk vaskularisasi yang lebih

baik dalam bentuk asalnya. Imobilsasi yang sempurna akan mencegah pergerakan dan

kerusakan pembuluh darah yang akan mengganggu penyembuhan fraktur.

Waktu imobilisasi

Bila imobilisasi tidak dilakukan sesuai waktu penyembuhan sebelum terjadi

union, maka kemungkinan untuk terjadinya nonunion sangat besar.

Ruangan diantara kedua fragmen serta interposisi oleh jaringan lunak

Bila ditemukan interposisi jaringan baik berupa periost, maupun otot atau jaringan

fibrosa lainnya, maka akan menghambat vaskularisasi kedua ujung fraktur.

Faktor adanya infeksi

20

Page 21: Referat Ortho

Bila terjadi infeksi pada daerah fraktur, misalnya pada operasi terbuka fraktur

tertutup atau terbuka, maka akan mengganggu terjadinya proses penyembuhan.

Cairan synovia

Pada persendian dimana terdapat cairan synovia merupakan hambatan dalam

penyembuhan fraktur.

Gerakana aktif dan pasif pada anggota gerak

Gerakan aktif dan pasif pada anggota gerak akan meningkatkan vaskularisasi

daerah fraktur, tetapi gerakan yang dilakukan pada daerah fraktur tanpa imobilisasi yang

baik juga akan mengganggu vaskularisasi.

Penyembuhan fraktur berkisar antara tiga minggu sampai empat bulan. Waktu

penyembuhan pada anak secara kasar ½ waktu penyembuhan daripada orang dewasa.

Perkiraan penyembuhan fraktur pada orang dewasa

Lokalisasi Waktu penyembuhan

Falang/metacarpal/metatarsal/kosta 3-6 minggu

Distal radius 6 minggu

Diafisis ulna dan radius 12 minggu

Humerus 10-12 minggu

Klavikula 6 minggu

Panggul 10-12 minggu

Femur 12-16 minggu

Kondilus femur/tibia 8-10 minggu

Tibia/fibula 12-16 minggu

Vertebra 12 minggu

Penilaian penyembuhan fraktur (union) didasarkan atas union secara klinis dan

union secara radiologik. Penilaian secara klinis dilakukan dengan pemeriksaan pada

daerah fraktur dengan melakukan pembengkokan pada daerah fraktur, pemutaran dan

kompresi untuk mmengetahui adanya gerakan atau perasaan nyeri pada penderita.

21

Page 22: Referat Ortho

Keadaan ini dapat dirasakan oleh pemeriksa atau penderita sendiri. Apabila tidak

diteukan adanya gerakan, maka secara klinis terjadi union dari fraktur.

Union secara radiologic dinilai dengan pemeriksaan rontgen pada daerah fraktur

dan dilihat adanya garis fraktur atau kalus dan mungkin dapat ditemukan adanya

trabekulasi yang sudah menyambung pada kedua fragmen. Pada tingkat lanjut dapat

dilihat adanya medulla atau ruangan dalam daerah fraktur.

22

Page 23: Referat Ortho

BAB III

KESIMPULAN

Metode pengobatan pada bidang ortopedi dibagi dalam tiga cara, yaitu tanpa

pegobatan, pengobatan non-operatif (konservatif), dan pengobatan operatif. Traksi

merupakan salah satu pengobatan konservatif yang mudah dilakukan oleh setiap dokter

dan bermanfaat dalam mereduksi suatu fraktur atau kelainan-kelainan lain seperti spasme

otot. Traksi yang dipasang memakai pemberat dengan berat badan sebagai counter traksi.

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani

kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi reposisi dan

imobilisasi. Traksi dapat mereduksi dan mempertahankan sebagian besar fraktur dalam

penjajaran yang memadai, dan mobilitas sendi dapat terjamin dengan latihan aktif.

Kelemahan utamanya adalah lamanya waktu yang dihabiskan di tempat tidur. Waktu

penyembuhan fraktur dipengaruhi oleh berbagai faktor. Traksi digunakan sampai terjadi

union secara klinis.

23

Page 24: Referat Ortho

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Rasjad, C. Buku pengantar Ilmu Bedah Ortopedi ed. III. Yarsif Watampone.

Makassar: 2007.

2. Salter. Textbook of Disorders and injuries of the Musculoskeletal System. 2nd ed.

Baltimore/London: Willians & Wilkins: 1983.

3. De jong. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Muskuloskeletal. Ed 2. EGC: Jakarta.

2002. Hal 835-54

4. Djoko Simbardjo. Fraktur Batang Femur. Dalam: Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah,

BagianBedah FKUI

5. Swiontkowski. Manual of Orthopedics: Traction. 6th ed. Williams and Wilkins:

New York. p138-51

6. Graham, Salomon L. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley.Edisi 7,

Widya Medika, Jakarta

7. Chapman, Michael W. Editors, 2001. Chapman's Orthopaedic Surgery, 3rd

Edition, Fracture Healing and Closed Treatment of Fractures and Dislocations.

Lippincott Williams & Wilkins

24