referat hdn fix

29
REFERAT ILMU KESEHATAN ANAK Hemorrhagic Disease of the Newborn Disusun oleh: FITRIYAH HARDIYANTI ASTUTIK 102011101035 Dokter Pembimbing: dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp.A dr. Ramzy Syamlan, Sp.A dr. Saraswati Dewi, Sp.A

Upload: fitriyah-hardiyanti-astutik

Post on 21-Jul-2016

124 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

refrat hdn

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Hdn Fix

REFERAT

ILMU KESEHATAN ANAK

Hemorrhagic Disease of the Newborn

Disusun oleh:

FITRIYAH HARDIYANTI ASTUTIK

102011101035

Dokter Pembimbing:

dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A

dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp.A

dr. Ramzy Syamlan, Sp.A

dr. Saraswati Dewi, Sp.A

SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK

RSD DR. SOEBANDI JEMBER

2014

Page 2: Referat Hdn Fix

PENDAHULUAN

Sistem koagulasi pada neonatus masih imatur sehingga pada saat lahir kadar

protein koagulasi lebih rendah. Pada sistem prokoagulasi, faktor-faktor kontak (high

molecular-weight kininogen/HMWK) dan faktor koagulasi yang tergantung vitaminK

pada bayi cukup bulan lebih rendah sekitar 30-50% dibanding pada kadar dewasa dan

pada bayi kurang bulan kadarnya lebih rendah lagi.Sebaliknya, kadar factor V, VIII

dan fibrinogen kadar setara dengan dewasa. Kadar inhibitor koagulsi seperti

antitrombin, protein C dan S juga rendah hingga kurang dari 50% dari kadar normal.

Vitamin K merupakan golongan vitamin yang larut dalam lemak yang secara

alamiah banyak terdapat dalam sayur dan buah-buahan dan dapat disentesis oleh flora

bakteri dalam usus.

Vitamin K penting untuk sintesis prokoagulan faktor II,VII,IX, dan X serta

antikoagulan protein C dan S. Molekul-moleku factor II, VII,IX, dan X disentesis

pertama dalam sel hati dan belum memerlukan vitamin K serta disimpan dalam

bentuk precursor tidak aktif. Vitamin K dibutuhkan untuk konversi precursor tidak

aktif menjadi pembukaan yang aktif. Proses konversi ini terjadi tahap postribosomal

dimana radikal karboksil dengan vitamin K sebagai katalis akan menempel pada

residu asam glutamat dari prekursol molekul untuk membentuk g-carboxyglutamic

acid yang mampu mengikat Ca2+ . Faktor pembekuan yang memiliki kemampuan

mengikat Ca2+ ini memegang peranan dalam mekanisme hemostasis fase plasma.

Ada tiga bentuk vitamin K yang diketahui, vitamin K1 (phytomenadione),

tedapat pada sayuran hijau. Sediaan yang ada saat ini adalah cremophor dan vitamin

K mixed micelles (KMM), vitamin K2 (menaquinone) disintesis oleh flora usus

normal seperti Bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli, vitamin K3

(menadione) merupakan vitamin K sintetik yang sekarang jarang diberikan pada

neonatus karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik.

Page 3: Referat Hdn Fix

Suatu keadaan khusus yang di kenal sebagai Hemorrhagic Disease of the

Newborn, merupakan suatu keadaan akibat dari kekurangan vitamin K pada masa

neonates. Terdapat penurunan kadar factor II,VII,IX dan X yang merupakan factor

pembukuan darah yang tergantung kepada vitamin K dalam derajat sedang pada

semua neonates yang berumur 48-72 jam dan faktor-faktor tersebut secara berangsur-

angsur akan kembali normal pada umur 7-10 hari.

Angka kejadian HDN berkisar 1 tiap 200 sampai 1 tiap 400 kelahiran pada

bayi-bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis.

Di Amerika Serikat, frekuensi HDN yang dilaporkan bervariasi antara 0,25-

1,7%. Angka kaejadian tersebut ditemukan lebih tinggi di daerah-daerah yang tidak

memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada bayi baru lahir.

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan

proporsi terbesar kematian balita terjadi pada masa neonatal (43%). Menurut Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007), penyebab kematian neonatal adalah asfiksia,

prematuritas dan BBLR, sepsis, hipotermi, kelainan darah/ikterus, postmatur dan

kelainan kongenital. Salah satu bentuk kelainan darah adalah defisiensi vitamin K

yang dapat menyebabkan perdarahan intrakranial apabila terjadi dalam proses

persalinan sehingga berakibat kematian atau kecacatan pada bayi baru lahir. Dapat

juga terjadi Hemorrhagic Disease of the Newborn ( HDN) pada bayi baru lahir pasca

imunisasi hepatitis, yang dikenal sebagai Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Walaupun angka kejadian yang terekam masih kecil (1:12.000 KH), PDVK

mengakibatkan dampak buruk terhadap kelangsungan dan kualitas hidup anak maka

perlu dilakukan pencegahan secara dini.

Sejalan dengan itu, Departemen Kesehatan RI bekerjasama dengan Tim Ahli

dari berbagai profesi dan Tim Teknis Health Technology Assesment (HTA) Indonesia

pada tahun 2002-2003 telah merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K1

pada semua bayi baru lahir di Indonesia. Sebagai tindak lanjutnya, disusun pedoman

teknis pemberian injeksi Vitamin K1 profilaksis pada bayi baru lahir di tingkat

pelayanan kesehatan dasar yang bertujuan memberikan petunjuk tentang

Page 4: Referat Hdn Fix

penatalaksanaan pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir untuk mencegah

kejadian HDN.

Dalam beberapa kali Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA), dan

Kongres Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) ke VIII

tahun 1998 dan ke IX tahun 2001 telah direkomendasikan pemberian profilaksis

vitamin K pada bayi baru lahir. Hal ini mendorong dilakukannya kajian oleh Health

Technology Assesment (HTA) Depkes bekerjasama dengan organisasi profesi

terhadap pemberian injeksi vitamin K1 profilaksis pada bayi baru lahir, yang

merekomendasikan bahwa semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis

vitamin K, regimen vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1, dan cara

pemberian secara intramuskular (Rekomendasi A).

Page 5: Referat Hdn Fix

VITAMIN K

A. Pengertian

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah, seperti factor II,VII,IX,X dan antikoagulan protein C dan S, serta beberapa protein lain seperti protein Z dan M yang belum banyak diketahui peranannya dalam pembekuan darah.

B. KlasifikasiAda tiga bentuk vitamin K yang diketahui yaitu:

1. Vitamin K1 (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau. Sediaan yang ada

saat ini adalah cremophor dan vitamin K mixed micelles (KMM).

2. Vitamin K2 (menaquinone) disintesis oleh flora usus normal seperti

Bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli.

3. Vitamin K3 (menadione) yang sering dipakai sekarang merupakanvitamin K

sintetik tetapi jarang diberikan lagi pada neonatus karena dilaporkan dapat

menyebabkan anemia hemolitik.

C. Manfaat/fungsi Vitamin K

Fungsi vitamin K antara lain memelihara kadar normal faktor-faktor

pembekuan darah, yaitu faktor II, VII, IX, dan X, yang disintesis di hati; berperan

dalam sintesis faktor II, yaitu protrombin; sebagai komponen koenzim dalam proses

fosforilasi.

Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini

banyak ditemukan di krim mata yang juga mengandung retinol. Vitamin K dipercaya

bisa membantu mengatasi lingkar mata hitam. Pembuluh kapiler yang rentan dan

bocor di sekitar daerah mata sering diakui sebagai penyebab hitamnya daerah di

sekitar mata. Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu

mengontrol aliran darah. Penggunaan vitamin K teratur bisa membuat bagian lingkar

mata yang menghitam terlihat lebih cerah. Biasanya digunakan 2-3 hari seminggu,

Page 6: Referat Hdn Fix

setiap sebelum tidur untuk mencegah iritasi. Vitamin K uga berperan penting dalam

pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.

Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver di mana nantinya akan

digunakan untuk memproduksi zat pembuat darah bisa membeku.  Selain berperan

dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis

K1.   Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi

maksimal dan memastikan tidak salah sasaran. 

D. Sumber Vitamin K

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain

jumlahnya  terbilang kecil,  sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri

yang mampu mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan di dalam

hati.  Namun begitu, tubuh masih perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.

Meskipun kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis

oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Vitamin K juga terkandung dalam

makanan,  seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan

sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga

ditemukan pada susu kedele, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-

jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa

membantu menstimulasi produksi vitamin ini.

E. Metabolisme Vitamin K

Sebagaimana vitamin yang larut lemak lainnya, penyerapan vitamin K

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain

cukup tidaknya sekresi empedu dan pankreas yang diperlukan untuk penyerapan

vitamin K. Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus.

Setelah diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron, diangkut melalui

saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar 90%

vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati,

Page 7: Referat Hdn Fix

vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan melalui darah. Saat

di darah, vitamin K bergabung dengan VLDL dalam plasma darah.

Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadi

komponen larut air dan produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K

diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar 20% dari vitamin K diewkskresikan

melalui feses. Pada gangguan penyerapan lemak, ekskresi vitamin K bisa mencapai

70 -80 %.

Page 8: Referat Hdn Fix

HEMORRHAGIC DISEASE OF THE NEWBORN

A. Pengertian

Hemorrhagic disease of The Newborn (HDN) adalah terjadinya perdarahan

spontan atau perdarahan karena proses lain seperti pengambilan darah vena atau

operasi yang disebabkan karena berkurangnya aktivitas faktor koagulasi yang

tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX dan X) sedangkan aktivitas faktor koagulasi

yang tidak bergantung pada vitamin K, kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih

dalam batas normal. Hal ini dibuktikan bahwa kelainan tersebut akan segera

membaik dengan pemberian vitamin K dan setelah sebab koagulopati lain

disingkirkan.

B. Epidemiologi

Di Amerika Serikat, frekuensi HDN yang dilaporkan bervariasi antara 0,25-

1,7%. Angka kejadian HDN ditemukan lebih tinggi pada daerah-daerah yang tidak

memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada bayi baru lahir.

Keadaan yang berhubungan dengan defisiensi factor pembekuan yang

bergantung pada vitamin K , seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Keadaan yang berhubungan dengan defisiensi factor pembekuan yang

bergantung pada vitamin K

Page 9: Referat Hdn Fix

Survei di Jepang menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi, 81% di antaranya

ditemukan komplikasi perdarahan intrakranial, sedangkan di Thailand angka HDN

adalah 1:1.200 bayi.10 Angka kejadian pada kedua negara ini menurun setelah

diperkenalkannya pemberian vitamin K profilaksis pada semua bayi baru lahir.

Angka kejadian perdarahan intrakranial karena HDN di Thailand dilaporkan

sebanyak 82% atau 524 kasus dari 641 penderita HDN, sedangkan di Inggris 10 kasus

dari 27 penderita atau sebesar 37%. Sedangkan di India angka kejadian HDN

dilaporkan sebanyak 1 kasus tiap 14.000 bayi yang tidak mendapat vitamin K

profilaksis saat lahir.

Data dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 1990-2000 terdapat 21 kasus

HDN. Tujuh belas kasus (81%) mengalami komplikasi perdarahan intrakranial

dengan angka kematian 19% (Catatan Medik IKA-RSCM tahun 2000).

C. Faktor Risiko

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya HDN antara lain ibu yang selama

kehamilan mengkonsumsi obat-obatan yang mengganggu metabolisme vitamin K

seperti, obat antikoagulan oral (warfarin); obat-obat antikonvulsan (fenobarbital,

fenitoin, karbamazepin); obat-obat antituberkulosis (INH, rifampicin); sintesis

vitamin K yang kurang oleh bakteri usus (pemakaian antibiotik, khususnya pada bayi

kurang bulan); gangguan fungsi hati (kolestasis); kurangnya asupan vitamin K dapat

terjadi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, karena ASI memiliki kandungan

vitamin K yang rendah yaitu <20 ug/L bila dibandingkan dengan susu sapi yang

memiliki kandungan vitamin K 3 kali lipat lebih banyak (60 ug/L). Selain itu asupan

vitamin K yang kurang juga disebabkan sindrom malabsorpsi dan diare kronik.

Page 10: Referat Hdn Fix

D. Klasifikasi

HDN dibagi menjadi early, clasiccal dan late berdasarkan pada umur saat

kelainan tersebut bermanifestasi.

Early HDN, timbul pada hari pertama kehidupan. Kelainan ini jarang sekali

dan biasanya terjadi pada bayi dari ibu yang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat

mengganggu metabolisme vitamin K. Insidens yang dilaporkan atas bayi dari ibu

yang tidak mendapat suplementasi vitamin K adalah antara 6-12% .

Classical HDN, timbul pada hari ke 1 sampai 7 setelah lahir dan lebih sering

terjadi pada bayi yang kondisinya tidak optimal pada waktu lahir atau yang terlambat

mendapatkan suplementasi makanan. Insidens dilaporkan bervariasi, antara 0 sampai

0,44% kelahiran. Tidak adanya angka rata-rata kejadian HDN klasik yang pasti

karena jarang ditemukan kriteria diagnosis yang menyeluruh.

Late HDN, timbul pada hari ke 8 sampai 6 bulan setelah lahir, sebagian besar

timbul pada umur 1 sampai 3 bulan. Kira-kira setengah dari pasien ini mempunyai

kelainan hati sebagai penyakit dasar atau kelainan malabsorpsi. Perdarahan

intrakranial yang serius timbul pada 30-50%. Pada bayi berisiko mungkin ditemukan

tanda-tanda penyakit hati atau kolestasis seperti ikterus yang memanjang, warna feses

pucat, dan hepatosplenomegali. Angka rata-rata kejadian HDN pada bayi yang tidak

mendapatkan profilaksis vitamin K adalah 5-20 per 100.000 kelahiran dengan angka

mortalitas sebesar 30% .

HDN dibagi menjadi early, clasiccal dan late berdasarkan pada umur saat

kelainan tersebut bermanifestasi, gejala dari tipe-tipe HDN seperti pada tabel 2 di

bawah ini.

Page 11: Referat Hdn Fix

Tabel 2. Gejala tipe HDN

Sindrom umur Tempat Perdarahan Faktor resiko

Early HDN 0 sampai 24 jam Cephalhaematoma Scalp monitorIntracranialIntrathoracicIntra-abdominal

Obat-obatan maternal

Classic HDN 1 sampai 7 hari Gastrointestinal Skin NasalCircumcisionUmbilicus

ASI

Obat-obatan Maternal

Late HDN 1 to 12 1sampai 12 bulan

(2sampai 12 minggu)

Intracranial Skin Gastrointestinal

ASI

Diare

Malabsorbsi

Penggunaan Antibiotik

E. Patofisiologi

Brinkhous dkk, membuktikan bahwa HDN ditandai dengan

hipoprotrombinemia. Pemberian vitamin K dapat mengkoreksi menurunnya aktifitas

protombin pada neonates yang mengalami keadaang ini, hal ini menunjukkan peranan

vitamin K dalam sentesis protrombin ( factor II).

Molekul-molekul factor II, VII, dan X disentesis dalam sel hati dan disimpan

dalam bentuk precursor tidak aktif. Vitamin K dibutuhkan untuk konversi prekursor

tidak aktif menjadi factor pembekuan yang aktif. Proses konversi ini terjadi pada

tahap postribosomal, dimana radikal karboksil dengan vitamin K sebagai katalis akan

menempel pada residu asam glutamat untuk mengikat Ca2+.

Mekanisme pembekuan darah dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

Page 12: Referat Hdn Fix

Gambar 1. Mekanisme Pembekuan Darah

Sedangkan peranan Vitamin K pada mekanisme pembekuan darah dapat

dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Peranan Vitamin K Pada Mekanisme Pembekuan Darah

Page 13: Referat Hdn Fix

F. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang sering ditemukan adalah perdarahan, pucat dan

hepatomegali ringan. Perdarahan dapat terjadi spontan atau akibat trauma, terutama

trauma lahir. Pada kebanyakan kasus perdarahan terjadi di kulit, mata, hidung dan

saluran cerna. Perdarahan kulit sering berupa purpura, ekimosis atau perdarahan

melalui bekas tusukan jarum suntik.

Perdarahan intrakranial merupakan komplikasi tersering (63%), 80-100%

berupa perdarahan subdural dan subaraknoid. Pada perdarahan intrakranial

didapatkan gejala peningkatan tekanan intrakranial (TIK) bahkan kadang-kadang

tidak menunjukkan gejala ataupun tanda. Pada sebagian besar kasus (60%)

didapatkan sakit kepala, muntah, anak menjadi cengeng, ubun-ubun besar

membonjol, pucat dan kejang. Kejang yang terjadi dapat bersifat fokal atau umum.

Gejala lain yang dapat ditemukan adalah fotofobia, edema papil, penurunan

kesadaran, perubahan tekanan nadi, pupil anisokor serta kelainan neurologis fokal.

Gejala dari HDN dapat di bagi menurut klasifikasinya, dapat dilihat pada tabel

3 dibawah ini.

Page 14: Referat Hdn Fix

Tabel 3. Gejala Menurut Klasifikasi HDN

G. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. Penurunan kompleks protombin (faktor II,VII,IX,X) ditandai

oleh pemanjangan masa pembekuan, masa protrombin dan masa tromboplastin

parsial. Masa perdarahan, jumlah leukosit dan trombosit biasanya normal.

Kebanyakan kasus disertai anemia normokromik normositik.

Pemeriksaan yang lebih spesifik yaitu pemeriksaan dekarboksilasi kompleks

protrombin (protein induced by vitamin K absence = PIVKA-II), pengukuran kadar

vitamin K1 plasma atau pengukuran areptilase time yang menggunakan bisa ular

Echis crinatum.12,15-16 Pemeriksaan tersebut saat ini belum dapat dilakukan di

Indonesia. Perdarahan intrakranial dapat terlihat jelas dengan pemeriksaan USG

kepala, CT-Scan, atau MRI. Pemeriksaan ini selain untuk diagnostik, juga digunakan

untuk menentukan prognosis.

Page 15: Referat Hdn Fix

H. Penatalaksanaan

Secara garis besar pengelolan HDN dibagi atas penatalaksanaan antenatal untuk

mencegah terjadinya penyakit ini dan penatalaksanaan setelah lahir untuk

mencegah dan mengobati bila terjadi perdarhan.

1. Umum

Hentikan perdarahan

Naikkan kecepatan infus cairan RL atau NaCl fisiologis IV dengan 20

ml/kg selama satu jam pertama.

Berikan vitamin K1 MG IM sekali pada saat masuk tanpa memandang

apakah bayi telah diberikan pada saat lahir.

Bila ada tanda syok, berikan tranfusi darah segera menggunakan darah

golongan O, rhesus negative

Periksa tanda vital, bila bayi sudah stabil, selanjutnya berikan cairan

sesuai kebutuhan cairan.

Bila syok belum teratasi

Berikan Oksigen

Berikan infus RL atau NaCl 0.9% dengan tetesan cepat

(10ml/kg) dalam 10 menit, bila tidak ada perbaikan dapat di

ulang sekali lagi

2. Khusus

Bila perdarahan tidak berhenti dalam tiga jam, tangani sebagai kasus

sepsis

Ambil sampel darah dan periksa Hb /hematokrit tiap hari. Bila Hb

kurang dari 12 g/dl atau hematokrit kurang dari 36% berikan tranfusi

3. Suportif

Oksigenasi

Pemberian cairan dan nutrisi

Jaga suhu tubuh dalam batas normal

Pertahankan kadar gula darah dalam batas normal.

Page 16: Referat Hdn Fix

I. Profilaksis

Hampir semua negara di dunia merekomendasikan pemberian profilaksis

vitamin K1 pada bayi baru lahir. Di Australia profilaksis dengan mengguna-kan

Konakion® 1 mg, IM dosis tunggal sudah diperkenalkan sejak awal tahun 1970-an.

Tindakan tersebut mula-mula diberikan kepada bayi sakit, yaitu bayi kurang bulan,

atau yang mengalami asfiksia perinatal, dan akhirnya menjadi rutin untuk semua bayi

baru lahir. Pada tahun 2000, National Health and Medical Research Council

(NHMRC) Australia menyusun rekomendasi pemberian profilaksis vitamin K pada

bayi baru lahir.

Health Technology Assessment (HTA) Departemen Kesehatan RI (2003)

mengajukan rekomendasi sebagai berikut:

Semua bayi baru lahir harus mendapatkan profilaksis vitamin K1

Jenis vitamin K digunakan adalah vitamin K1

Cara pemberian vitamin K1 secara IM atau Oral

Dosis yang di berikan untuk semua bayi baru lahir adalah

IM 1 mg dosis tunggal atau

Oral 3 kali @ 2 mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir umur

3-7 hari, dan pada saat bayi berumur 1-2 tahun

Untuk bayi lahir yang ditolong oleh dukun bayi maka diwajibkan

pemberian profilaksis vitamin K1 secara oral

Hasil penelitian terakhir menunjukkan, bahwa dalam mencegah terjadinya

HDN bentuk klasik pemberian vitamin K peroral dama efektif, lebih murah dan lebih

aman dari pada pemberian secara intramuskular (IM), namun untuk mencegah HDN

bentuk lambat pemberian vitamin K oral tidak seefektif IM. Efikasi profilaksis oral

meningkat dengan pemberian berulang 3 kali disbanding dosis tunggal, dan efikasi

lebih tinggi bila siberikan dalam dosis 2 mg dari pada dosis 1 mg. Pemberiam vitamin

K oral yang diberikan tiap hari atau tiap minggu sama efektifnya dengan profilaksis

vitamin K IM.

Page 17: Referat Hdn Fix

American Academy of Pediatricians (AAP) (tahun 2003) merekomendasikan

bahwa Vitamin K harus diberikan kepada semua bayi baru lahir secara IM dengan

dosis 0,5-1 mg.25 Canadian Paediatric Society (1997) juga merekomendasikan

pemberian vitamin K secara IM. Metode ini lebih disukai di Amerika Utara karena

efikasi dan tingkat kepatuhan yang tinggi.

AAP juga menyatakan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efikasi,

keamanan, bioavailabilitas dan dosis optimal vitamin K oral sediaan baru (KMM)

untuk mencegah HDN lambat.25 Cara pemberian oral merupakan alternatif pada

kasus-kasus bila orangtua pasien menolak cara pemberian IM untuk melindungi bayi

mereka dari nyeri karena injeksi IM.3,5 Di samping itu untuk keamanan, bayi yang

ditolong oleh dukun bayi, sebaiknya diberikan secara oral.

Cara pemberian vitamin K secara IM lebih disukai dengan alasan berikut ini:

• Absorpsi Vitamin K1 oral tidak sebaik vitamin K1 IM, terutama pada bayi yang

menderita diare.

• Beberapa dosis vitamin K1 oral diperlukan selama beberapa minggu. Sebagai

konsekuensinya, tingkat kepatuhan orang tua pasien merupakan suatu masalah

tersendiri.

• Mungkin terdapat asupan vitamin K1 oral yang tidak adekuat karena absorpsinya

atau adanya regurgitasi.

• Efektivitas vitamin K1 oral belum diakui secara penuh.

Bayi-bayi yang di curigai mengalamin HDN berdasarkan konfirmasi

laboratorium, harus segera mendapatkan pengobatan vitamin K. Vitamin K tidak

boleh diberikan secara IM karena dari tempat suntikan akan terbentuk hematoma

yang besar. Sebaiknya diberikan suntikan secara subkutan karena absorbsinya cepat,

dan efeknya hanya sedikit kebih lambat dibandingkan cara pemberian sistemik.

J. Diagnosis Banding

Page 18: Referat Hdn Fix

HDN merupakan salah satu penyakit gangguan hemostasis yang didapat,

sehingga harus dibedakan dengan penyakit gangguan hemostasis lain dan juga yang

bersifat congenital. Gangguan fungsi hati dapat menyebabkan timbulnya perdarahan

akibat ketidak mampuan hati dalam mensintesis factor-faktor pembekuan, sedangkan

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) merupakan gangguan perdarhan yang

didapat akibat koagulopati konsumtif. Tabel 4 dibawah ini memperlihatkan gambaran

laboratorium dari ketiga kelainan tersebut.

Tabel 4. Gambaran Laboratorim dari HDN, Penyakit Hati, DIC

K. Komplikasi

Komplikasi pemberian vitamin K antara lain reaksi anafilaksis (bila diberikan

secara IV), anemia hemolitik, hiperbilirubinemia (dosis tinggi) dan hematoma pada

lokasi suntikan.

L. Prognosis

Page 19: Referat Hdn Fix

HDN ringan prognosisnya baik, biasanya sembuh sendiri atau membaik setelah

mendapatka vitamin K1 dalam waktu lebih kurang 24 jam. HDN dengan

manifestasi perdarahan intrakranial, intratorakal, dan intrabdominal dapat

mengancam jiwa, 27% kasus HDN dengan manifestasi perdarahan itrakranial

meninggal.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: Referat Hdn Fix

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Teknis Pemberian Injeksi Vitamin K1 Profilaksis

Pada Bayi Baru Lahir. Jakarta

Permono, H. Bambang, Sutaryo, dkk. 2006. Buku Ajar Hematologi* Onkologi Anak.

Jakarta. Perpustakaan Nasional : Ktalog dalam Terbitan (KDT).

Pusponegoro, Hardiono D, Hadinegoro, Sri Rejeki S, dkk. 2004. Standar Pelayanan Medis

Kesehatan Anak. Jakarta : Badan Penerbit IDAI

Rahayu, Imbang Dwi. Staf Pengajar Jurusan Peternakan. Vitamin K. Malang. Fakultas

Pertanian- Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.