referat ards

25
 BAB I PENDAHULUAN  ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)  merupakan sindrom yang ditandai oleh  peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein  plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang mengandung protein. ARDS men gakiba tka n ter jadiny a ganggu an par u ya ng progre sif dan tiba tib a ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar di kedua  belah paru. ARDS (juga disebut syok paru akibat cedera paru dimana sebelumnya paru sehat, sindrom ini kurang lebih !"#.### sampai $##.### pasien tiap tahun, dengan laju mortalitas %"& untuk semua pasien yang mengalami ARDS. 'aktor resiko menonjol adalah sep sis. ondisi pencetus lain ter ma suk tr auma ma yor, ) D, tra nf usi darah, asp irasi tenggelam, inhalasi asap atau kimia, gangguan metabolik, toksik, pankreatitis, eklamsia, dan kelebihan dosis obat. *era+atan aku t seca ra khu sus men angani per a+atan kri tis den gan int uba si dan ventilasi mekanik. ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. ARDS terjadi sebagai akibat cedera atau trauma pada membran alveolar kapiler yang mengakibatkan kebocoran cai ran ked alam rua ng int erst isi el alveol ar dan per uba han dal am jari ng jari ng kap ile r, terdapat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang jelas akibat kerusakan pertukaran gas dan pengalihan ekstansif darah dalam paru – paru. ARDS menyebabkan penurunan dalam  pembentukan surfaktan, yang meng arah pada kolaps alveolar. o mplians paru menjadi sangat menurun atau paru – patru menjadi kaku, akibatnya adalah penurunan karakteristik dalam kapasitas residual fungsional, hipoksia berat dan hipokapnia. ARDS diakui sebagai bentuk yang paling parah cedera paru akut (A), suatu bentuk cedera alveolar difus. -enurut kriteria A//, yaitu aspek keparahan hipoksemia diperlukan untuk membuat diagnosis ARDS didefinisikan oleh rasio tekanan parsial oksigen dalam darah arteri pasien (*a0 $ untuk fraksi oksigen dalam udara inspirasi ('i0 $ . Dalam ARDS, rasio *a0 $  1 ')0 $  2 $##, dan A) 2 3##. Selain itu, edema paru kardiogenik harus dikeluarkan baik oleh kriteria klinis atau denga n tekan an baji kapil er pulmonal (*/4* lebih rendah dari !5 mm6g pada pasien dengan arteri pulmonalis (S+an78an9 kateter di tempat.

Upload: vira-weldimira

Post on 09-Oct-2015

145 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Referat Ards

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)merupakan sindrom yang ditandai oleh

    peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein

    plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang

    mengandung protein.

    ARDS mengakibatkan terjadinya gangguan paru yang progresif dan tiba tiba

    ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar di kedua

    belah paru. ARDS (juga disebut syok paru akibat cedera paru dimana sebelumnya paru

    sehat, sindrom ini kurang lebih !"#.### sampai $##.### pasien tiap tahun, dengan laju

    mortalitas %"& untuk semua pasien yang mengalami ARDS. 'aktor resiko menonjol adalah

    sepsis. ondisi pencetus lain termasuk trauma mayor, )D, tranfusi darah, aspirasi

    tenggelam, inhalasi asap atau kimia, gangguan metabolik, toksik, pankreatitis, eklamsia, dan

    kelebihan dosis obat.

    *era+atan akut secara khusus menangani pera+atan kritis dengan intubasi dan

    ventilasi mekanik. ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa

    trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. ARDS terjadi sebagai

    akibat cedera atau trauma pada membran alveolar kapiler yang mengakibatkan kebocoran

    cairan kedalam ruang interstisiel alveolar dan perubahan dalam jaring jaring kapiler,

    terdapat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang jelas akibat kerusakan pertukaran gas

    dan pengalihan ekstansif darah dalam paru paru. ARDS menyebabkan penurunan dalam

    pembentukan surfaktan, yang mengarah pada kolaps alveolar. omplians paru menjadi sangat

    menurun atau paru patru menjadi kaku, akibatnya adalah penurunan karakteristik dalam

    kapasitas residual fungsional, hipoksia berat dan hipokapnia.

    ARDS diakui sebagai bentuk yang paling parah cedera paru akut (A), suatu bentuk

    cedera alveolar difus. -enurut kriteria A//, yaitu aspek keparahan hipoksemia diperlukan

    untuk membuat diagnosis ARDS didefinisikan oleh rasio tekanan parsial oksigen dalam darah

    arteri pasien (*a0$ untuk fraksi oksigen dalam udara inspirasi ('i0$. Dalam ARDS, rasio

    *a0$1 ')0$2 $##, dan A) 2 3##. Selain itu, edema paru kardiogenik harus dikeluarkan baik

    oleh kriteria klinis atau dengan tekanan baji kapiler pulmonal (*/4* lebih rendah dari !5

    mm6g pada pasien dengan arteri pulmonalis (S+an78an9 kateter di tempat.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    2/25

    BAB II

    ANATOMI DAN FISIOLOGI

    ANATOMI

    Sistem Pernafasan Atas

  • 5/19/2018 Referat Ards

    3/25

    Sistem Pernafasan Bawah

    FISIOLOGI

    Fisiologi Par

    :dara bergerak masuk dan keluar paru7paru karena ada selisih tekanan yang terdapat

    antara atmosfir dan alveolus akibat kerja mekanik otot7otot. Seperti yang telah diketahui,

    dinding toraks berfungsi sebagai penembus. Selama inspirasi, volume toraks bertambah besar

    karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu

    sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus dan

    interkostalis eksternus mengangkat iga7iga.

    Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas

    dinding dada dan paru7paru. *ada +aktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada

    turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan volume

    toraks berkurang. *engurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun

    tekanan intrapulmonal. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik,

    sehingga udara mengalir keluar dari paru7paru sampai udara dan tekanan atmosfir menjadi

    sama kembali pada akhir ekspirasi.

    ;ahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas7gas melintasi

    membrane alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari #," mm6g. *ada +aktu

  • 5/19/2018 Referat Ards

    4/25

    oksigen diinspirasi dan sampai di alveolus maka tekanan parsial ini akan mengalami

    penurunan sampai sekiktar !#3 mm6g. *enurunan tekanan parsial ini terjadi berdasarkan

    fakta bah+a udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruangan sepi anatomik saluran

    udara dan dengan uap air. *erbedaan tekanan karbondioksida antara darah dan alveolus yang

    jauh lebih rendah menyebabkan karbondioksida berdifusi kedalam alveolus. arbondioksida

    ini kemudian dikeluarkan ke atmosfir.

    Dalam keadaan beristirahat normal, difusi dan keseimbangan oksigen di kapiler darah

    paru7paru dan alveolus berlangsung kira7kira #,$" detik dari total +aktu kontak selama #,?"

    detik. 6al ini menimbulkan kesan bah+a paru7paru normal memiliki cukup cadangan +aktu

    difusi. *ada beberapa penyakit misal@ fibosis paru, udara dapat menebal dan difusi melambat

    sehingga ekuilibrium mungkin tidak lengkap, terutama se+aktu berolahraga dimana +aktu

    kontak total berkurang. adi, blok difusi dapat mendukung terjadinya hipoksemia, tetapi tidak

    diakui sebagai faktor utama.

    Sistem Pertahanan Par

    *aru7paru mempunyai pertahanan khusus dalam mengatasi berbagai kemungkinan

    terjadinya kontak dengan aerogen dalam mempertahankan tubuh. Sebagaimana mekanisme

    tubuh pada umumnya, maka paru7paru mempunyai pertahanan seluler dan humoral. Beberapa

    mekanisme pertahanan tubuh yang penting pada paru7paru dibagi atas C

    !. 'iltrasi udara

    *artikel debu yang masuk melalui organ hidung akan C

    ang berdiameter "7? < akan tertahan di orofaring.

    ang berdiameter #,"7" < akan masuk sampai ke paru7paru

    ang berdiameter #," < dapat masuk sampai ke alveoli, akan tetapi dapat pula di

    keluarkan bersama sekresi.

    $. -ukosilia

    Baik mucus maupun partikel yang terbungkus di dalam mucus akan digerakkan oleh

    silia keluar menuju laring. eberhasilan dalam mengeluarkan mucus ini tergantung

    pada kekentalan mucus, luas permukaan bronkus dan aktivitas silia yang mungkin

    terganggu oleh iritasi, baik oleh asap rokok, hipoksemia maupun hiperkapnia.

    3. Sekresi 6umoral okal

    Eat79at yang melapisi permukaan bronkus antara lain, terdiri dari C

    iso9im, dimana dapat melisis bakteri

  • 5/19/2018 Referat Ards

    5/25

    aktoferon, suatu 9at yang dapat mengikat ferrum dan bersifat bakteriostatik

    )nterferon, protein dengan berat molekul rendah mempunyai kemampuan dalam

    membunuh virus.

    )g A yang dikeluarkan oleh sel plasma berperan dalam mencegah terjadinya

    infeksi virus. ekurangan )g A akan memudahkan terjadinya infeksi paru yang

    berulang.

    =. 'agositosis

    Sel fagositosis yang berperan dalam memfagositkan mikroorganisme dan kemudian

    menghancurkannya. -akrofag yang mungkin sebagai derivate monosit berperan

    sebagai fagositer. :ntuk proses ini diperlukan opsonim dan komplemen.

    'aktor yang mempengaruhi pembersihan mikroba di dalam alveoli adalah C 8erakan mukosiliar.

    'aktor humoral lokal.

    Reaksi sel.

    Firulensi dari kuman yang masuk.

    Reaksi imunologis yang terjadi.

    Bergai faktor bahan7bahan kimia yang menurunkan daya tahan paru, seperti

    alkohol, stress, udara dingin, kortekosteroid, dan sitostatik.

    Sistem Pernafasan

    !" Definisi

    *ernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung

    0$ (oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung

    /0$ (karbon dioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. *enghisapan ini

    disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.

    #" Fngsi Pernafasan

    'ungsi pernafasan adalah C

    a. -engambil oksigen kemudian diba+a oleh darah keseluruh tubuh (sel7selnya

    untuk mengadakan pembakaran.

    b. -engeluarkan karbondioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian

    diba+a oleh darah ke paru7paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh

    tubuh.c. dan melembabkan udara.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    6/25

    *ertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di

    alveolus paru7paru. *ertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran

    udara timbal balik (pernafasan, dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke

    dalam darah kapiler dinding alveoli. 6al yang sama juga berlaku untuk gas dan uap

    yang terhirup paru7paru merupakan jalur masuk terpenting dari bahan7bahan

    berbahaya le+at udara pada paparan kerja.

    *roses sistem pernafasan atau sistem respirasi berlangsung dengan beberapa

    tahap yaitu C

    a. Fentilasi yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru.

    b. *ertukaran gas dalam alveoli dan darah atau disebut pernapasan luar.

    c. ;ransportasi gas melalui darah.

    d. *ertukaran gas antara darah dengan sel7sel jaringan atau disebut pernapasan

    dalam.

    e. -etabolisme penggunaan 0$ di dalam sel serta pembuatan /0$ yang disebut

    pernapasan seluler.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    7/25

    Me$anisme %er&a Sistem Perna'asan

    *roses terjadinya pernapasan terbagi $ yaitu C

    a. )nspirasi (menarik napas

    b. kspirasi (menghembus napas

    )nspirasi adalah proses yang aktif, proses ini terjadi bila tekanan intra

    pulmonal (intra alveol lebih rendah dari tekanan udara luar. *ada tekanan biasa,

    tekanan ini berkisar antara 7! mm6g sampai dengan 73 mm6g. *ada inspirasi dalam

    tekanan intra alveoli dapat mencapai 73# mm6g. -enurunnya tekanan intra pulmonalpada +aktu inspirasi disebabkan oleh mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi

    otot7otot inspirasi.

    kspirasi adalah proses yang pasif, proses ini berlangsung bila tekanan intra

    pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar

    paru. -eningkatnya tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume rongga paru

    mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan oleh daya elastis jaringan paru.

    *enguncupan paru terjadi bila otot7otot inspirasi mulai relaksasi. *ada proses

    ekspirasi biasa tekanan intra alveoli berkisar antara G! mm6g sampai G3 mm6g.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    8/25

    (olme U)ara Pernafasan

    Dalam keadaan normal, volume udara paru7paru manusia mencapai ="## cc. :dara

    ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.

    4alaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas

    mencapai 3"## cc, yang !### cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi

    senantiasa mengisi bagian paru7paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah

    jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru7parunya

    secara maksimum.

    Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan

    menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar "## cc volume udara

    pernapasan (kapasitas tidal H G "## cc. Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar

    masuk paru7paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun

    ekspirasi dalam menggunakan sekitar !"## cc udara pernapasan (eIpiratory reserve volume H

    inspiratory reserve volume H !"## cc. ihat skema udara pernapasan berikut ini.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    9/25

    %ontol Pernafasan

  • 5/19/2018 Referat Ards

    10/25

    BAB III

    ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (ARDS)

    DEFINISI

    ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)merupakan sindrom yang ditandai oleh

    peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein

    plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang

    mengandung protein.

    Dasar definisi yang dipakai konsensus omite onferensi ARDS Amerika7ropa

    tahun !>>= terdiri dari C

    !. 8agal napas (respiratory failure/distress)dengan onset akut@

    $. Rasio tekanan oksigen pembuluh arteri berbanding fraksi oksigen yang diinspirasi

    (*a0$ 1 ')0$ 2 $## mm6g hipoksemia berat@

    3. Radiografi dada C infiltrat alveolar bilateral yang sesuai dengan edema paru@

    =. ;ekanan baji kapiler pulmoner (pulmonary capillary wedge pressure)2 !5 mm6g,

    tanpa tanda tanda klinis (rontgen,dan lain7lain adanya hipertensi atrial kiri 1 (tanpa

    adanya tanda gagal jantung kiri.

    Bila *a0$ 1 ')0$ antara $##73## mm6g, maka disebutAcute Lung n!ury (AL).

    onsensus juga mensyaratkan terdapatnya faktor resiko terjadinya A) dan tidak adanya

    penyakit paru kronik yang bermakna.

    EPIDEMIOLOGI

    )nsiden ARDS sangat bervariasi, sebagian karena penelitian telah menggunakan

    definisi yang berbeda dari penyakit. Selain itu, untuk menentukan perkiraan yang akurat dari

    insiden, semua kasus ARDS dalam populasi tertentu harus ditemukan dan disertakan.

    -eskipun ini mungkin bermasalah, data terakhir yang tersedia dari Amerika Serikat dan studi

    internasional yang dapat menjelaskan kejadian yang sebenarnya dari kondisi ini.

    *ada !>?#7an, ketika sebuah penelitian )nstitut esehatan Jasional (J)6 ARDS

    sedang direncanakan, frekuensi tahunan diperkirakan adalah ?" kasus per !##.### penduduk.

    *enelitian selanjutnya, sebelum pengembangan definisi A//, yaitu aspek melaporkan

    angka jauh lebih rendah. Sebagai contoh, sebuah studi dari :tah menunjukkan kejadian

    diperkirakan =,575,3 kasus per !##.### penduduk.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    11/25

    Data yang diperoleh baru baru ini oleh aringan Studi J)6 disponsori ARDS

    menunjukkan bah+a kejadian ARDS sebenarnya mungkin lebih tinggi dari perkiraan semula

    dari ?" kasus per !##.### penduduk. Sebuah penelitian prospektif dengan menggunakan

    definisi !>>= A// dilakukan di ing /ounty, 4ashington, dari April !>>> sampai uli $###

    dan menemukan bah+a kejadian yang disesuaikan menurut umur dari A) adalah 5%,$ per

    !##.### orang tahun.

    -eningkat dengan usia, mencapai 3#% per !##.### orang tahun untuk orang di usia

    ?"75= tahun. Berdasarkan statistik ini, diperkirakan !>#.%## kasus ada di Amerika Serikat

    setiap tahun dan bah+a kasus kasus yang berhubungan dengan ?=."## kematian.

    )nternasional statistik Studi pertama yang menggunakan definisi A// !>>= dilakukan di

    Skandinavia, yang melaporkan tingkat tahunan !?,> kasus per !##.### penduduk untuk A)

    dan !3," kasus per !##.### penduduk untuk ARDS.

    ARDS dapat terjadi pada orang dari segala usia. )nsiden meningkat dengan usia

    lanjut, mulai dari !% kasus per !##.### orang tahun pada mereka yang berusia !"7!> tahun

    untuk 3#% kasus per !##.### orang tahun pada mereka yang berusia antara ?" dan 5= tahun.

    Distribusi usia mencerminkan kejadian penyebab yang mendasari.

    :ntuk ARDS berhubungan dengan sepsis dan penyebab lain, tidak ada perbedaan

    insidens antara pria dan +anita tampaknya ada. Jamun, pada pasien trauma saja, insiden

    penyakit ini mungkin sedikit lebih tinggi di antara perempuan.

    ETIOLOGI

    ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma

    jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. *enyebabnya bisa penyakit

    apapun, yang secara langsung ataupun tidak langsung melukai paru7paruC

    !. ;rauma langsung pada paru

    a. *neumoni virus, bakteri

    b. /ontusio paru

    c. Aspirasi cairan lambung

    d. )nhalasi asap berlebih

    e. )nhalasi toksin

    f. -enghisap 0$ konsentrasi tinggi dalam +aktu lama

    $. ;rauma tidak langsung

    a. Sepsisb. Shock, uka bakar hebat, tenggelam

  • 5/19/2018 Referat Ards

    12/25

    c. D)/ (Dissemineted )ntravaskuler /oagulation

    d. *ankreatitis

    e. :remia

    f. 0verdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin

    g. )diophatic (tidak diketahui

    h. Bedah /ardiobaypass yang lama

    i. ;ransfusi darah yang banyak

    j. *)6 (*regnant )nduced 6ipertension

    k. *eningkatan ;)

    l. ;erapi radiasi

    m. ;rauma hebat, /edera pada dada

    8ejala biasanya muncul dalam +aktu $=7=5 jam setelah terjadinya penyakit atau

    cedera. S8*A(sindrom ga+at pernafasan akut seringkali terjadi bersamaan dengan

    kegagalan organ lainnya, seperti hati atau ginjal. Salah satu faktor resiko dari S8*A adalah

    merokok sigaret.Angka kejadian S8*A adalah sekitar != diantara !##.### orang1tahun.

    -enurut 6udak K 8allo ( !>>? , gangguan yang dapat mencetuskan terjadinya

    ARDS adalah @

    !. Sistemik C

    a. Syok karena beberapa penyebab

    b. Sepsis gram negatif

    c. 6ipotermia

    d. 6ipertermia

    e. 0verdosis obat ( Jarkotik, Salisilat, ;risiklik, *araLuat, -etadone, Bleomisin

    f. 8angguan hematology ( D)/, ;ransfusi massif, Bypass kardiopulmonal

    g. klampsia

    h. uka bakar

    $. *ulmonal C

    a. *neumonia (viral, bakteri, jamur, penumosistik karinii

    b. ;rauma (emboli lemak, kontusio paru

    c. Aspirasi (cairan gaster, tenggelam, cairan hidrokarbon

    d. *neumositis

    3. Jon7*ulmonal C

    a. /edera kepala

    b. *eningkatan ;)

  • 5/19/2018 Referat Ards

    13/25

    c. *ascakardioversi

    d. *ankreatitis

    e. :remia

    FA%TO* *ESI%O

    erusakan (n!ury)langsung pada epitel alveolus C

    !. Aspirasi isi gaster@

    $. )nfeksi paru difus@

    3. ontusio paru@

    =. ;enggelam@

    ". )nhalasi toksik.

    erusakan (n!ury) tidak langsung C

    !. Sepsis@

    $. ;rauma nontoraks@

    3. ;ransfusi produk darah berlebihan@

    =. *ankreatitis@

    ". *intas kardiopulmoner.

    FA%TO* GENETI%

    Sebuah studi oleh 8lavan dkk meneliti hubungan antara variasi genetik pada gen 'AS

    dan kerentanan A). Studi ini mengidentifikasi hubungan antara empat polimorfisme

    nukleotida tunggal dan peningkatan kerentanan A) . *enelitian lebih lanjut diperlukan untuk

    meneliti peran 'AS di A).

    PATOLOGI

    pitelium alveolar dan endotelium mikrovaskular mengalami kerusakan pada ARDS.

    erusakan ini menyebabkan peningkatan permeabilitas barier alveolar dan kapiler sehingga

    cairan masuk ke dalam ruang alveolar. Derajat kerusakan epithelium alveolar ini menentukan

    prognosis.

    pitelium alveolar normal terdiri dari $ tipe sel, yaitu sel pneumosit tipe ) dan sel

    pneumosit tipe )). *ermukaan alveolar >#& terdiri dari sel pneumosit tipe ) berupa sel pipih

    yang mudah mengalami kerusakan. 'ungsi utama sel pneumosit tipe ) adalah pertukaran gas

    yang berlangsung secara difusi pasif. Sel pneumosit tipe )) meliputi !#& permukaan alveolar

  • 5/19/2018 Referat Ards

    14/25

    terdiri atas sel kuboid yang mempunyai aktivitas metabolik intraselular, transport ion,

    memproduksi surfaktan dan lebih resisten terhadap kerusakan.

    erusakan epitelium alveolar yang berat menyebabkan kesulitan dalam mekanisme

    perbaikan paru dan menyebabkan fibrosis. erusakan pada fase akut terjadi pengelupasan sel

    epitel bronkial dan alveolar, diikuti dengan pembentukan membran hialin yang kaya protein

    pada membran basal epitel yang gundul. Jeutrofil memasuki endotel kapiler yang rusak dan

    jaringan interstitial dipenuhi cairan yang kaya akan protein.

    eberadaan mediator anti inflamasi, interleukin"#"receptor antagonists$ solu%le

    tumor necrosis factor receptor$ auto antibodi yang mela+an )nterleukin1)75 dan )7!#

    menjaga keseimbangan alveolar.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    15/25

  • 5/19/2018 Referat Ards

    16/25

    PATOGENESIS

    A) 1 ARDS dimulai dengan kerusakan pada epitel alveolar dan endotel

    mikrovaskular. erusakan a+al dapat diakibatkan in!ury langsung atau tidak langsung. edua

    hal tersebut mengaktifkan kaskade inflamasi, yang dibagi dalam tiga fase yang dapat

    dijumpai secara tumpang tindihC inisiasi, amplifikasi, dan in!ury.

    *ada fase inisiasi, kondisi yang menjadi faktor resiko akan menyebabkan sel sel

    imun dan non imun melepaskan mediator mediator dan modulator modulator inflamasi

    di dalam paru dan ke sistemik. *ada fase amplifikasi, sel efektor seperti netrofil teraktivasi,

    tertarik dan tertahan di dalam paru. Di dalam organ target tersebut mereka melepaskan

    mediator inflamasi, termasuk oksidan dan protease, yang secara langsung merusak paru dan

    mendorong proses inflamasi selanjutnya. 'ase ini disebut fase in!ury.

    erusakan pada membrane alveolar kapiler menyebabkan peningkatan

    permeabilitas membran, dan aliran cairan yang kaya protein masuk ke ruang alveolar. /airan

    dan protein tersebut merusak integritas surfaktan di alveolus, dan terjadi kerusakan lebih

    jauh. ;erdapat tiga fase kerusakan alveolus C

    !. 'ase eksudatif C ditandai edema interstitial dan alveolar, nekrosis sel pneumosit tipe )

    dan denudasi 1 terlepasnya membran basalis, pembengkakan sel endotel dengan

    pelebaran intercellular !unction, terbentuknya membran hialin pada duktus alveolar

    dan ruang udara, dan inflamasi neutrofil. uga ditemukan hipertensi pulmoner dan

    berkurangnya complianceparu@

    $. 'ase proliferatif C paling cepat timbul setelah 3 hari sejak onset, ditandai proliferasi sel

    epitel pneumosit tipe ))@

    3. 'ase fibrosis C kolagen meningkat dan paru menjadi padat karena fibrosis.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    17/25

    PATOFISIOLOGI

    *erubahan patofisiologi yang terjadi pada ARDS adalah edema paru interstistial dan

    penurunan kapasitas residu fungsional (R' karena atelektasis kongestif difus. eadaan

    normal, filtrasi cairan ditentukan oleh hukum Starling yang menyatakan filtrasi mele+ati

    endotel dan ruang intertisial adalah selisih tekanan osmotik protein dan hidrostatik C

    + , % -P./Pt0 1 D -./t0

    M C kecepatan filtrasi mele+ati membran kapiler

    *t C tekanan hidrostatik interstitial

    C koefisien filtrasi

    c C tekanan onkotik kapiler

    D C koefisien refleksi

    t C tekanan onkotik interstitial

    *c C tekanan hidrostatik kapiler

    *erubahan tiap aspek dari hukum Starling akan menyebabkan terjadinya edema paru.

    ;ekanan hidrostatik kapiler (*c meningkat akibat kegagalan fungsi ventrikel kiri akan

    menyebabkan peningkatan filtrasi cairan dari kapiler ke interstitial. /airan kapiler tersebut

    akan mengencerkan protein interstitial sehingga tekanan osmotik interstitial menurun dan

    mengurangi pengaliran cairan ke dalam vena.

    erusakan endotel kapiler atau epitel alveoli atau keduanya pada ARDS

    menyebabkan peningkatan permeabilitas membran alveoli7kapiler (terutama sel pneumosit

    tipe ) sehingga cairan kapiler merembes dan berkumpul didalam jaringan interstitial, jika

    telah melebihi kapasitasnya akan masuk ke dalam rongga alveoli (alveolar flooding sehingga

    alveoli menjadi kolaps (mikroatelektasis dan compliance paru akan lebih menurun.

    -erembesnya cairan yang banyak mengandung protein dan sel darah merah akan

    mengakibatkan perubahan tekanan osmotik.

    /airan bercampur dengan cairan alveoli dan merusak surfaktan sehingga paru menjadi

    kaku, keadaan ini akan memperberat atelektasis yang telah terjadi. -ikroatelektasis akan

    menyebabkan shunting intrapulmoner, ketidakseimbangan (mismatc& ventilasi7perfusi

    (FA1M dan menurunnya R', semua ini akan menyebabkan terjadinya hipoksemia berat dan

    progresivitas yang ditandai dengan pernapasan cepat dan dalam. S&unting intrapulmoner

    menyebabkan curah jantung akan menurun =#&.

    6ipoksemia diikuti asidemia, mulanya karena pengumpulan asam laktat selanjutnya

    merupakan pencerminan gabungan dari unsur metabolik maupun respiratorik akibat

    gangguan pertukaran gas. *enderita yang sembuh dapat menunjukan kelainan faal paru

  • 5/19/2018 Referat Ards

    18/25

    berupa penurunan volume paru, kecepatan aliran udara dan khususnya menurunkan kapasitas

    difusi.

    MANIFESTASI %LINI%

    /iri khas ARDS adalah hipoksemia yang tidak dapat diatasi selama bernapas spontan.

    'rekuensi pernapasan sering kali meningkat secara bermakna dengan ventilasi menit tinggi.

    Sianosis dapat atau tidak terjadi. 6al ini harus diingat bah+a sianosis adalah tanda dini dari

    hipoksemia.

    8ejala klinis utama pada kasus ARDS adalahC

    a. Distres pernafasan akutC takipnea, dispnea, pernafasan menggunakan otot aksesoris

    pernafasan dan sianosis sentral.

    b. Batuk kering dan demam yang terjadi lebih dari beberapa jam sampai sehari.

    c. Auskultasi paruC ronkhi basah, krekels halus di seluruh bidang paru, stridor, +hee9ing.

    d. *erubahan sensorium yang berkisar dari kelam pikir dan agitasi sampai koma.

    e. Auskultasi jantungC bunyi jantung normal tanpa murmur atau gallop

    Sindroma ga+at pernafasan akut terjadi dalam +aktu $=7=5 jam setelah kelainan

    dasarnya. -ula7mula penderita akan merasakan sesak nafas, bisanya berupa pernafasan yang

    cepat dan dangkal. arena rendahnya kadar oksigen dalam darah, kulit terlihat pucat atau

    biru, dan organ lain seperti jantung dan otak akan mengalami kelainan fungsi. 6ilangnya

    oksigen karena sindroma ini dapat menyebabkan komplikasi dari organ lain segera setelah

    sindroma terjadi atau beberapa hari1minggu kemudian bila keadaan penderita tidak membaik.

    ehilangan oksigen yang berlangsung lama bisa menyebabkan komplikasi serius seperti

    gagal ginjal. ;anpa pengobatan yang tepat, >#& kasus berakhir dengan kematian. Bila

    pengobatan yang diberikan sesuai, "#& penderita akan selamat. arena penderita kurang

    mampu mela+an infeksi, mereka biasanya menderita pneumonia bakterial dalam perjalanan

    penyakitnya.

    8ejala lainnya yang mungkin ditemukanC

    a. /emas

    b. ;ekanan darah rendah atau syok (tekanan darah rendah disertai oleh kegagalan

    organ lain

    c. *enderita seringkali tidak mampu mengeluhkan gejalanya karena tampak sangat

    sakit.

    DIAGNOSIS %LINIS

  • 5/19/2018 Referat Ards

    19/25

    0nset akut umumnya ialah 37" hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi

    faktor resiko ARDS. ;anda pertama ialah takipnea. Dapat ditemui hipotensi, febris. *ada

    auskultasi ditemukan ronki basah.

    DIAGNOSIS BANDING

    a. dema paru kardiogenik

    b. )nfeksi paru C viral, bakterial, fungal

    c. dema paru yang berhubungan dengan ketinggian (&ig& ' altitude pulmonary

    edema A*+)

    d. dema paru neurogenik

    e. dema paru diinduksi laringospasme

    f. dema paru diinduski obat C heroin, salisilat, kokain

    g. *neumonitis radiasi

    h. Sindrom emboli lemak

    i. Stenosis mitral dengan perdarahan alveolar

    j. Faskulitis

    k. *neumonitis hipersensitivitas

    l. *enyakit paru interstisial

    PEME*I%SAAN FISI%

    ;emuan fisik sering tidak spesifik dan termasuk takipnea, takikardia, dan kebutuhan

    untuk sebagian kecil tinggi oksigen terinspirasi ('i0$ untuk mempertahankan saturasi

    oksigen. *asien mungkin demam atau hipotermia. arena ARDS sering terjadi dalam konteks

    sepsis, hipotensi terkait dan vasokonstriksi perifer dengan ekstremitas dingin mungkin ada.

    Sianosis pada bibir dan kuku tempat tidur dapat terjadi. *emeriksaan paru paru dapat

    mengungkapkan rales bilateral. Rales mungkin tidak hadir meskipun keterlibatan luas.

    arena pasien sering diintubasi dan ventilasi mekanik, bunyi nafas menurun lebih dari ! paru

    paru dapat menunjukkan pneumotoraks atau tabung endotrakeal turun bronkus utama

    kanan.

    -anifestasi dari penyebab yang mendasari misalnya, temuan perut akut dalam kasus

    ARDS disebabkan oleh pankreatitis. *ada pasien septik tanpa sumber yang jelas, perhatikan

    selama pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi penyebab potensial dari sepsis, termasuk

    tanda7tanda konsolidasi paru7paru atau temuan konsisten dengan abdomen akut. 6ati7hati

    memeriksa situs garis intravaskuler, luka bedah, situs tiriskan, dan ulkus dekubitus untuk

  • 5/19/2018 Referat Ards

    20/25

    bukti infeksi. *eriksa subkutan udara, manifestasi infeksi atau barotrauma. arena edema

    paru kardiogenik harus dibedakan dari ARDS, hati7hati mencari tanda7tanda gagal jantung

    kongestif atau kelebihan beban volume intravaskular, termasuk distensi vena jugularis,

    murmur jantung dan gallop, hepatomegali, dan edema.

    PEME*I%SAAN PENUN2ANG

    Dalam ARDS, jika tekanan parsial oksigen dalam darah arteri pasien (*a0$ dibagi

    oleh fraksi oksigen dalam udara inspirasi ('i0$, hasilnya adalah $## atau kurang. :ntuk

    pasien bernafas oksigen !##&, ini berarti bah+a *a0$kurang dari $##. *ada cedera paru akut

    (A), rasio *a0$1')0$ kurang dari 3##.

    Selain hipoksemia, gas darah arteri sering a+alnya menunjukkan alkalosis

    pernapasan. Jamun, dalam ARDS terjadi dalam konteks sepsis, asidosis metabolik dengan

    atau tanpa kompensasi pernapasan mungkin ada.

    Saat kondisi berlangsung dan pekerjaan peningkatan pernapasan, tekanan parsial

    karbon dioksida (*/0$ mulai meningkat dan alkalosis pernapasan memberikan cara untuk

    asidosis pernafasan. *asien pada ventilasi mekanik untuk ARDS mungkin diperbolehkan

    untuk tetap hiperkapnia (hiperkapnia permisif untuk mencapai tujuan dari volume tidal

    rendah dan terbatas dataran tinggi strategi ventilator tekanan yang bertujuan untuk membatasi

    ventilator terkait cedera paru7paru.

    :ntuk mengecualikan edema paru kardiogenik, mungkin akan membantu untuk

    mendapatkan plasma B7type natriuretic peptide (BJ* nilai dan ekokardiogram. ;ingkat BJ*

    kurang dari !## pg 1 m pada pasien dengan infiltrat bilateral dan hipoksemia nikmat

    diagnosis ARDS 1 cedera paru akut (A) daripada edema paru kardiogenik. chocardiogram

    yang menyediakan informasi tentang fraksi ejeksi ventrikel kiri, gerakan dinding, dan

    kelainan katup.

    elainan lain yang diamati pada ARDS tergantung pada penyebab atau komplikasi

    yang terkait dan mungkin termasuk yang berikutC

    !" La3oratorim

    a. Analisis gas darah C hipoksemia, hipokapnia (sekunder karena hiperventilasi,

    hiperkapnia (pada emfisema atau keadaan lanjut. Alkalosis respiratorik pada a+al

    proses, akan berganti menjadi asidosis respiratorik.

    b. eukositosis (pada sepsis, anemia, trombositopenia (refleksi inflamasi sistemik

    dan injuri endotel, peningkatan kadar amilase (pada pankreatitis.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    21/25

    c. 8angguan fungsi ginjal dan hati, tanda koagulasi intravaskular diseminata

    (sebagai bagian dari -0DS 1 multiple organ dysfunction syndrome.

    d. Sitokin sitokin, seperti interleukin () 7!, )7%, dan )75, yang meningkat

    dalam serum pasien pada risiko ARDS

    #" Pen.itraan

    a. 'oto dada C pada a+al proses, dapat ditemukan lapangan paru yang relatif jernih,

    kemudian tampak bayangan radioopak difus dan tidak terpengaruh gravitasi, tanpa

    gambaran kongesti jantung.

    b. /; scan C pola heterogen, predominasi infiltrat pada area dorsal paru (foto supine.

    TATALA%SANA

    !. Ambil alih fungsi pernapasan dengan ventilator mekanik.

    *rinsip pengaturan ventilator untuk pasien ARDS meliputiC

    Folume tidal rendah (=7% m1kgBB.

    *ositive end e,piratory pressure (** yang adekuat, untuk memberikan

    oksigenasi adekuat (*a0$ N %# mm6g dengan tingkat 'i0$ aman.

    -enghindari barotrauma (tekanan saluran napas 23"cm6$0 atau di ba+ah titik

    refleksi dari kurvapressure"volume.

    -enyesuaikan rasio )C (lebih tinggi atau kebalikan rasio +aktu inspirasi terhadap

    ekspirasi dan hiperkapnia yang diperbolehkan.

    $. 0bat obatan C

    a. ortikosteroid pada pasien dengan fase lanjut ARDS 1 A) atau fase

    fibroproliferatif, yaitu pasien dengan hipoksemia berat yang persisten, pada atau

    sekitar hari ketujuh ARDS. Rekomendasi mengenai hal ini masih menunggu hasil

    studi multisenter R/; besar yang sedang berlangsung.

    b. )nhalasi nitric o,ide(J0 memberi efek vasodilatasi selektif pada area paru yang

    terdistribusi, sehingga menurunkan pirau intrapulmoner dan tekanan arteri

    pulmoner, memperbaiki F1M matc&ing dan oksigenasi arterial. Diberikan hanya

    pada pasien dengan hipoksia berat dengan refrakter.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    22/25

    3. *osisi pasien C posisi telungkup meningkatkan oksigenasi, tetapi tidak mengubah

    mortalitas. *erhatian terutama saat merubah posisi telentang ke telungkup, dan

    mencegah dekubitus pada area yang menumpu beban.

    =. /airan C pemberian cairan harus menghitung keseimbangan antara C

    a. ebutuhan perfusi organ yang optimal

    b. -asalah ekstravasasi cairan ke paru dan jaringan C peningkatan tekanan

    hidrostatik intravaskular mendorong akumulasi cairan di alveolus.

    'okus utama ialah mempertahankan perfusi yang adekuat tanpa mengorbankan

    oksigenasi. Restriksi cairan paling baik dimonitor dengan kateter arteri pulmonal, dan cairan

    dipertahankan pada level dimana tekanan hidrostatik intravaskular terendah, tetapi curah

    jantung adekuat. ;etapi hal ini tidak terbukti memperbaiki hasil pengobatan.

    %OMPLI%ASI

    a. -ultiorgan dysfunction syndrome(-0DS

    b. *neumonia nosokomial

    c. Barotraumas, pneumotoraks

    d. Sinusitis

    e. ;rauma laring

    f. ;rakeomalasia

    g. 'istula trakeo esophageal

    h. rosi arteri inominata

    i. ematian

  • 5/19/2018 Referat Ards

    23/25

    P*OGNOSIS

    -ortalitas sekitar =#&. *rognosis dipengaruhi oleh C

    a. 'aktor resiko, ada tidaknya sepsis, pasca trauma, dan lain lain

    b. *enyakit dasar

    c. Adanya keganasan

    d. Adanya atau timbulnya disfungsi organ multipel

    e. :sia

    f. Ri+ayat penggunaan alkohol

    g. Ada atau tidaknya perbaikan dalam indeks pertukaran gas, seperti rasio *a0$ 1

    ')0$ dalam 37? hari pertama.

    *asien yang membaik akan mengalami pemulihan fungsi paru dalam 3 bulan dan

    mencapai fungsi maksimum yang dapat dicapai pada bulan keenam setelah ekstubasi. "#&

    pasien tetap memiliki abnormalitas, termasuk gangguan restriksi dan penurunan kapasitas

    difusi. uga terjadi penurunan kualitas hidup.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    24/25

    BAB I(

    PENUTUP

    ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)merupakan sindrom yang ditandai oleh

    peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein

    plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang

    mengandung protein.

    Dasar definisi yang dipakai konsensus omite onferensi ARDS Amerika7ropa

    tahun !>>= terdiri dari C

    !. 8agal napas (respiratory failure/distress)dengan onset akut@

    $. Rasio tekanan oksigen pembuluh arteri berbanding fraksi oksigen yang diinspirasi

    (*a0$ 1 ')0$ 2 $## mm6g hipoksemia berat@

    3. Radiografi dada C infiltrat alveolar bilateral yang sesuai dengan edema paru@

    =. ;ekanan baji kapiler pulmoner (pulmonary capillary wedge pressure)2 !5 mm6g,

    tanpa tanda tanda klinis (rontgen,dan lain7lain adanya hipertensi atrial kiri 1 (tanpa

    adanya tanda gagal jantung kiri.

    *enyebabnya bisa penyakit apapun, yang secara langsung ataupun tidak langsung

    melukai paru7paru sepertiC pneumoni virus, bakteri, fungal@ contusio paru, aspirasi cairan

    lambung, inhalasi asap berlebih, inhalasi toksin, menghisap 0$ konsentrasi tinggi dalam

    +aktu lama, sepsis, shock, luka bakar hebat, tenggelam,dsb.

    0nset akut umumnya ialah 37" hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi

    faktor resiko ARDS. ;anda pertama ialah takipnea. Dapat ditemui hipotensi, febris. *ada

    auskultasi ditemukan ronki basah. *emeriksaan penunjang laboratorium yang dapat

    membantu menegakkan diagnosis seperti analisis gas darah, darah rutin, pemeriksaan fungsi

    hati dan ginjal, serta sitokin. *emeriksaan pencitraan seperti foto dada dan /; scan juga

    dapat membantu diagnosis ARDS.

    *enanganan untuk ARDS berupa pemakaian ventilator mekanik, obat

    obatan, posisi pasien dan terapi cairan. 'okus utama ialah mempertahankan perfusi yang

    adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi. Restriksi cairan paling baik dimonitor dengan

    kateter arteri pulmonal, dan cairan dipertahankan pada level dimana tekanan hidrostatik

    intravaskular terendah, tetapi curah jantung adekuat. ;etapi hal ini tidak terbukti memperbaiki

    hasil pengobatan.

  • 5/19/2018 Referat Ards

    25/25

    DAFTA* PUSTA%A

    #. Sudoyo, Aru 4. ($#!#, Buku Ajar )lmu *enyakit Dalam ilid ) disi F, akarta,

    )nterna *ublishing

    . /or+in, li9abeth . ($##>, *atofisiologi, akarta, 8/ Ashbaugh D8, Bigelo+ DB,

    *etty ;. Acute respiratory distress in adults. ancet. Aug !$ !>%?@$(?"!!C3!>7$3.

    . 8uerin /, 8aillard S, emasson S. ffects of systematic prone positioning in

    hypoIemic acute respiratory failureC a randomi9ed controlled trial. A-A. Jov !?

    $##=@$>$(!>C$3?>75?.

    0. /alfee /S, -atthay -A, isner -D, Beno+it9 J, /all -, *ittet ', et al. Active and

    *assive /igarette Smoking and Acute ung )njury 'ollo+ing Severe Blunt ;rauma.

    Am Respir /rit /are -ed. -ar !5 $#!!

    1. 8lavan B, 6olden ;D, 8oss /6, Black RA, Jeff -, Jathens AB, et al. 8enetic

    variation in the 'AS gene and associations +ith acute lung injury. Am Respir /rit

    /are -ed. 'eb ! $#!!@!53(3C3"%7%3.

    2. Rubenfeld 8D, /ald+ell , *eabody , 4eaver , -artin D*, Jeff -. )ncidence and

    outcomes of acute lung injury. J ngl -ed. 0ct $# $##"@3"3(!%C!%5"7>3.

    3. uhr 0R, Antonsen , arlsson -. )ncidence and mortality after acute respiratory

    failure and acute respiratory distress syndrome in S+eden, Denmark, and )celand. ;he

    AR' Study 8roup. Am Respir /rit /are -ed. un !>>>@!">(%C!5=>7%!.

    4. httpC11medicastore.com1penyakit1!#%1SindromaO8a+atO*ernafasanOAkut.ht.ml#>.=$,

    !=#>#>

    5. loise -. 6arman, -D. Rajat, 4alia, -D. $##". Acute Respiratory Distress

    Syndrome (&ttp6//www.emedicine.com/med/topic37.&tm)

    #7. -ark D 8riffiths dan ;imothy 4 vans, $##3. Acute Respiratory Distress

    Syndrome dalam Respiratori -edicine, volume ) disi 3, RD/ 8roup ;D.

    http://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://www.emedicine.com/med/topic70.htmhttp://www.emedicine.com/med/topic70.htmhttp://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://www.emedicine.com/med/topic70.htm