referat ards
DESCRIPTION
aaaaTRANSCRIPT
-
5/19/2018 Referat Ards
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)merupakan sindrom yang ditandai oleh
peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein
plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang
mengandung protein.
ARDS mengakibatkan terjadinya gangguan paru yang progresif dan tiba tiba
ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar di kedua
belah paru. ARDS (juga disebut syok paru akibat cedera paru dimana sebelumnya paru
sehat, sindrom ini kurang lebih !"#.### sampai $##.### pasien tiap tahun, dengan laju
mortalitas %"& untuk semua pasien yang mengalami ARDS. 'aktor resiko menonjol adalah
sepsis. ondisi pencetus lain termasuk trauma mayor, )D, tranfusi darah, aspirasi
tenggelam, inhalasi asap atau kimia, gangguan metabolik, toksik, pankreatitis, eklamsia, dan
kelebihan dosis obat.
*era+atan akut secara khusus menangani pera+atan kritis dengan intubasi dan
ventilasi mekanik. ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa
trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. ARDS terjadi sebagai
akibat cedera atau trauma pada membran alveolar kapiler yang mengakibatkan kebocoran
cairan kedalam ruang interstisiel alveolar dan perubahan dalam jaring jaring kapiler,
terdapat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang jelas akibat kerusakan pertukaran gas
dan pengalihan ekstansif darah dalam paru paru. ARDS menyebabkan penurunan dalam
pembentukan surfaktan, yang mengarah pada kolaps alveolar. omplians paru menjadi sangat
menurun atau paru patru menjadi kaku, akibatnya adalah penurunan karakteristik dalam
kapasitas residual fungsional, hipoksia berat dan hipokapnia.
ARDS diakui sebagai bentuk yang paling parah cedera paru akut (A), suatu bentuk
cedera alveolar difus. -enurut kriteria A//, yaitu aspek keparahan hipoksemia diperlukan
untuk membuat diagnosis ARDS didefinisikan oleh rasio tekanan parsial oksigen dalam darah
arteri pasien (*a0$ untuk fraksi oksigen dalam udara inspirasi ('i0$. Dalam ARDS, rasio
*a0$1 ')0$2 $##, dan A) 2 3##. Selain itu, edema paru kardiogenik harus dikeluarkan baik
oleh kriteria klinis atau dengan tekanan baji kapiler pulmonal (*/4* lebih rendah dari !5
mm6g pada pasien dengan arteri pulmonalis (S+an78an9 kateter di tempat.
-
5/19/2018 Referat Ards
2/25
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI
Sistem Pernafasan Atas
-
5/19/2018 Referat Ards
3/25
Sistem Pernafasan Bawah
FISIOLOGI
Fisiologi Par
:dara bergerak masuk dan keluar paru7paru karena ada selisih tekanan yang terdapat
antara atmosfir dan alveolus akibat kerja mekanik otot7otot. Seperti yang telah diketahui,
dinding toraks berfungsi sebagai penembus. Selama inspirasi, volume toraks bertambah besar
karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu
sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus dan
interkostalis eksternus mengangkat iga7iga.
Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas
dinding dada dan paru7paru. *ada +aktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada
turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan volume
toraks berkurang. *engurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun
tekanan intrapulmonal. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik,
sehingga udara mengalir keluar dari paru7paru sampai udara dan tekanan atmosfir menjadi
sama kembali pada akhir ekspirasi.
;ahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas7gas melintasi
membrane alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari #," mm6g. *ada +aktu
-
5/19/2018 Referat Ards
4/25
oksigen diinspirasi dan sampai di alveolus maka tekanan parsial ini akan mengalami
penurunan sampai sekiktar !#3 mm6g. *enurunan tekanan parsial ini terjadi berdasarkan
fakta bah+a udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruangan sepi anatomik saluran
udara dan dengan uap air. *erbedaan tekanan karbondioksida antara darah dan alveolus yang
jauh lebih rendah menyebabkan karbondioksida berdifusi kedalam alveolus. arbondioksida
ini kemudian dikeluarkan ke atmosfir.
Dalam keadaan beristirahat normal, difusi dan keseimbangan oksigen di kapiler darah
paru7paru dan alveolus berlangsung kira7kira #,$" detik dari total +aktu kontak selama #,?"
detik. 6al ini menimbulkan kesan bah+a paru7paru normal memiliki cukup cadangan +aktu
difusi. *ada beberapa penyakit misal@ fibosis paru, udara dapat menebal dan difusi melambat
sehingga ekuilibrium mungkin tidak lengkap, terutama se+aktu berolahraga dimana +aktu
kontak total berkurang. adi, blok difusi dapat mendukung terjadinya hipoksemia, tetapi tidak
diakui sebagai faktor utama.
Sistem Pertahanan Par
*aru7paru mempunyai pertahanan khusus dalam mengatasi berbagai kemungkinan
terjadinya kontak dengan aerogen dalam mempertahankan tubuh. Sebagaimana mekanisme
tubuh pada umumnya, maka paru7paru mempunyai pertahanan seluler dan humoral. Beberapa
mekanisme pertahanan tubuh yang penting pada paru7paru dibagi atas C
!. 'iltrasi udara
*artikel debu yang masuk melalui organ hidung akan C
ang berdiameter "7? < akan tertahan di orofaring.
ang berdiameter #,"7" < akan masuk sampai ke paru7paru
ang berdiameter #," < dapat masuk sampai ke alveoli, akan tetapi dapat pula di
keluarkan bersama sekresi.
$. -ukosilia
Baik mucus maupun partikel yang terbungkus di dalam mucus akan digerakkan oleh
silia keluar menuju laring. eberhasilan dalam mengeluarkan mucus ini tergantung
pada kekentalan mucus, luas permukaan bronkus dan aktivitas silia yang mungkin
terganggu oleh iritasi, baik oleh asap rokok, hipoksemia maupun hiperkapnia.
3. Sekresi 6umoral okal
Eat79at yang melapisi permukaan bronkus antara lain, terdiri dari C
iso9im, dimana dapat melisis bakteri
-
5/19/2018 Referat Ards
5/25
aktoferon, suatu 9at yang dapat mengikat ferrum dan bersifat bakteriostatik
)nterferon, protein dengan berat molekul rendah mempunyai kemampuan dalam
membunuh virus.
)g A yang dikeluarkan oleh sel plasma berperan dalam mencegah terjadinya
infeksi virus. ekurangan )g A akan memudahkan terjadinya infeksi paru yang
berulang.
=. 'agositosis
Sel fagositosis yang berperan dalam memfagositkan mikroorganisme dan kemudian
menghancurkannya. -akrofag yang mungkin sebagai derivate monosit berperan
sebagai fagositer. :ntuk proses ini diperlukan opsonim dan komplemen.
'aktor yang mempengaruhi pembersihan mikroba di dalam alveoli adalah C 8erakan mukosiliar.
'aktor humoral lokal.
Reaksi sel.
Firulensi dari kuman yang masuk.
Reaksi imunologis yang terjadi.
Bergai faktor bahan7bahan kimia yang menurunkan daya tahan paru, seperti
alkohol, stress, udara dingin, kortekosteroid, dan sitostatik.
Sistem Pernafasan
!" Definisi
*ernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung
0$ (oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
/0$ (karbon dioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. *enghisapan ini
disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
#" Fngsi Pernafasan
'ungsi pernafasan adalah C
a. -engambil oksigen kemudian diba+a oleh darah keseluruh tubuh (sel7selnya
untuk mengadakan pembakaran.
b. -engeluarkan karbondioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian
diba+a oleh darah ke paru7paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh
tubuh.c. dan melembabkan udara.
-
5/19/2018 Referat Ards
6/25
*ertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di
alveolus paru7paru. *ertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran
udara timbal balik (pernafasan, dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke
dalam darah kapiler dinding alveoli. 6al yang sama juga berlaku untuk gas dan uap
yang terhirup paru7paru merupakan jalur masuk terpenting dari bahan7bahan
berbahaya le+at udara pada paparan kerja.
*roses sistem pernafasan atau sistem respirasi berlangsung dengan beberapa
tahap yaitu C
a. Fentilasi yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru.
b. *ertukaran gas dalam alveoli dan darah atau disebut pernapasan luar.
c. ;ransportasi gas melalui darah.
d. *ertukaran gas antara darah dengan sel7sel jaringan atau disebut pernapasan
dalam.
e. -etabolisme penggunaan 0$ di dalam sel serta pembuatan /0$ yang disebut
pernapasan seluler.
-
5/19/2018 Referat Ards
7/25
Me$anisme %er&a Sistem Perna'asan
*roses terjadinya pernapasan terbagi $ yaitu C
a. )nspirasi (menarik napas
b. kspirasi (menghembus napas
)nspirasi adalah proses yang aktif, proses ini terjadi bila tekanan intra
pulmonal (intra alveol lebih rendah dari tekanan udara luar. *ada tekanan biasa,
tekanan ini berkisar antara 7! mm6g sampai dengan 73 mm6g. *ada inspirasi dalam
tekanan intra alveoli dapat mencapai 73# mm6g. -enurunnya tekanan intra pulmonalpada +aktu inspirasi disebabkan oleh mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi
otot7otot inspirasi.
kspirasi adalah proses yang pasif, proses ini berlangsung bila tekanan intra
pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar
paru. -eningkatnya tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume rongga paru
mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan oleh daya elastis jaringan paru.
*enguncupan paru terjadi bila otot7otot inspirasi mulai relaksasi. *ada proses
ekspirasi biasa tekanan intra alveoli berkisar antara G! mm6g sampai G3 mm6g.
-
5/19/2018 Referat Ards
8/25
(olme U)ara Pernafasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru7paru manusia mencapai ="## cc. :dara
ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
4alaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas
mencapai 3"## cc, yang !### cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi
senantiasa mengisi bagian paru7paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah
jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru7parunya
secara maksimum.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan
menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar "## cc volume udara
pernapasan (kapasitas tidal H G "## cc. Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar
masuk paru7paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun
ekspirasi dalam menggunakan sekitar !"## cc udara pernapasan (eIpiratory reserve volume H
inspiratory reserve volume H !"## cc. ihat skema udara pernapasan berikut ini.
-
5/19/2018 Referat Ards
9/25
%ontol Pernafasan
-
5/19/2018 Referat Ards
10/25
BAB III
ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (ARDS)
DEFINISI
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)merupakan sindrom yang ditandai oleh
peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein
plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang
mengandung protein.
Dasar definisi yang dipakai konsensus omite onferensi ARDS Amerika7ropa
tahun !>>= terdiri dari C
!. 8agal napas (respiratory failure/distress)dengan onset akut@
$. Rasio tekanan oksigen pembuluh arteri berbanding fraksi oksigen yang diinspirasi
(*a0$ 1 ')0$ 2 $## mm6g hipoksemia berat@
3. Radiografi dada C infiltrat alveolar bilateral yang sesuai dengan edema paru@
=. ;ekanan baji kapiler pulmoner (pulmonary capillary wedge pressure)2 !5 mm6g,
tanpa tanda tanda klinis (rontgen,dan lain7lain adanya hipertensi atrial kiri 1 (tanpa
adanya tanda gagal jantung kiri.
Bila *a0$ 1 ')0$ antara $##73## mm6g, maka disebutAcute Lung n!ury (AL).
onsensus juga mensyaratkan terdapatnya faktor resiko terjadinya A) dan tidak adanya
penyakit paru kronik yang bermakna.
EPIDEMIOLOGI
)nsiden ARDS sangat bervariasi, sebagian karena penelitian telah menggunakan
definisi yang berbeda dari penyakit. Selain itu, untuk menentukan perkiraan yang akurat dari
insiden, semua kasus ARDS dalam populasi tertentu harus ditemukan dan disertakan.
-eskipun ini mungkin bermasalah, data terakhir yang tersedia dari Amerika Serikat dan studi
internasional yang dapat menjelaskan kejadian yang sebenarnya dari kondisi ini.
*ada !>?#7an, ketika sebuah penelitian )nstitut esehatan Jasional (J)6 ARDS
sedang direncanakan, frekuensi tahunan diperkirakan adalah ?" kasus per !##.### penduduk.
*enelitian selanjutnya, sebelum pengembangan definisi A//, yaitu aspek melaporkan
angka jauh lebih rendah. Sebagai contoh, sebuah studi dari :tah menunjukkan kejadian
diperkirakan =,575,3 kasus per !##.### penduduk.
-
5/19/2018 Referat Ards
11/25
Data yang diperoleh baru baru ini oleh aringan Studi J)6 disponsori ARDS
menunjukkan bah+a kejadian ARDS sebenarnya mungkin lebih tinggi dari perkiraan semula
dari ?" kasus per !##.### penduduk. Sebuah penelitian prospektif dengan menggunakan
definisi !>>= A// dilakukan di ing /ounty, 4ashington, dari April !>>> sampai uli $###
dan menemukan bah+a kejadian yang disesuaikan menurut umur dari A) adalah 5%,$ per
!##.### orang tahun.
-eningkat dengan usia, mencapai 3#% per !##.### orang tahun untuk orang di usia
?"75= tahun. Berdasarkan statistik ini, diperkirakan !>#.%## kasus ada di Amerika Serikat
setiap tahun dan bah+a kasus kasus yang berhubungan dengan ?=."## kematian.
)nternasional statistik Studi pertama yang menggunakan definisi A// !>>= dilakukan di
Skandinavia, yang melaporkan tingkat tahunan !?,> kasus per !##.### penduduk untuk A)
dan !3," kasus per !##.### penduduk untuk ARDS.
ARDS dapat terjadi pada orang dari segala usia. )nsiden meningkat dengan usia
lanjut, mulai dari !% kasus per !##.### orang tahun pada mereka yang berusia !"7!> tahun
untuk 3#% kasus per !##.### orang tahun pada mereka yang berusia antara ?" dan 5= tahun.
Distribusi usia mencerminkan kejadian penyebab yang mendasari.
:ntuk ARDS berhubungan dengan sepsis dan penyebab lain, tidak ada perbedaan
insidens antara pria dan +anita tampaknya ada. Jamun, pada pasien trauma saja, insiden
penyakit ini mungkin sedikit lebih tinggi di antara perempuan.
ETIOLOGI
ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma
jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. *enyebabnya bisa penyakit
apapun, yang secara langsung ataupun tidak langsung melukai paru7paruC
!. ;rauma langsung pada paru
a. *neumoni virus, bakteri
b. /ontusio paru
c. Aspirasi cairan lambung
d. )nhalasi asap berlebih
e. )nhalasi toksin
f. -enghisap 0$ konsentrasi tinggi dalam +aktu lama
$. ;rauma tidak langsung
a. Sepsisb. Shock, uka bakar hebat, tenggelam
-
5/19/2018 Referat Ards
12/25
c. D)/ (Dissemineted )ntravaskuler /oagulation
d. *ankreatitis
e. :remia
f. 0verdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin
g. )diophatic (tidak diketahui
h. Bedah /ardiobaypass yang lama
i. ;ransfusi darah yang banyak
j. *)6 (*regnant )nduced 6ipertension
k. *eningkatan ;)
l. ;erapi radiasi
m. ;rauma hebat, /edera pada dada
8ejala biasanya muncul dalam +aktu $=7=5 jam setelah terjadinya penyakit atau
cedera. S8*A(sindrom ga+at pernafasan akut seringkali terjadi bersamaan dengan
kegagalan organ lainnya, seperti hati atau ginjal. Salah satu faktor resiko dari S8*A adalah
merokok sigaret.Angka kejadian S8*A adalah sekitar != diantara !##.### orang1tahun.
-enurut 6udak K 8allo ( !>>? , gangguan yang dapat mencetuskan terjadinya
ARDS adalah @
!. Sistemik C
a. Syok karena beberapa penyebab
b. Sepsis gram negatif
c. 6ipotermia
d. 6ipertermia
e. 0verdosis obat ( Jarkotik, Salisilat, ;risiklik, *araLuat, -etadone, Bleomisin
f. 8angguan hematology ( D)/, ;ransfusi massif, Bypass kardiopulmonal
g. klampsia
h. uka bakar
$. *ulmonal C
a. *neumonia (viral, bakteri, jamur, penumosistik karinii
b. ;rauma (emboli lemak, kontusio paru
c. Aspirasi (cairan gaster, tenggelam, cairan hidrokarbon
d. *neumositis
3. Jon7*ulmonal C
a. /edera kepala
b. *eningkatan ;)
-
5/19/2018 Referat Ards
13/25
c. *ascakardioversi
d. *ankreatitis
e. :remia
FA%TO* *ESI%O
erusakan (n!ury)langsung pada epitel alveolus C
!. Aspirasi isi gaster@
$. )nfeksi paru difus@
3. ontusio paru@
=. ;enggelam@
". )nhalasi toksik.
erusakan (n!ury) tidak langsung C
!. Sepsis@
$. ;rauma nontoraks@
3. ;ransfusi produk darah berlebihan@
=. *ankreatitis@
". *intas kardiopulmoner.
FA%TO* GENETI%
Sebuah studi oleh 8lavan dkk meneliti hubungan antara variasi genetik pada gen 'AS
dan kerentanan A). Studi ini mengidentifikasi hubungan antara empat polimorfisme
nukleotida tunggal dan peningkatan kerentanan A) . *enelitian lebih lanjut diperlukan untuk
meneliti peran 'AS di A).
PATOLOGI
pitelium alveolar dan endotelium mikrovaskular mengalami kerusakan pada ARDS.
erusakan ini menyebabkan peningkatan permeabilitas barier alveolar dan kapiler sehingga
cairan masuk ke dalam ruang alveolar. Derajat kerusakan epithelium alveolar ini menentukan
prognosis.
pitelium alveolar normal terdiri dari $ tipe sel, yaitu sel pneumosit tipe ) dan sel
pneumosit tipe )). *ermukaan alveolar >#& terdiri dari sel pneumosit tipe ) berupa sel pipih
yang mudah mengalami kerusakan. 'ungsi utama sel pneumosit tipe ) adalah pertukaran gas
yang berlangsung secara difusi pasif. Sel pneumosit tipe )) meliputi !#& permukaan alveolar
-
5/19/2018 Referat Ards
14/25
terdiri atas sel kuboid yang mempunyai aktivitas metabolik intraselular, transport ion,
memproduksi surfaktan dan lebih resisten terhadap kerusakan.
erusakan epitelium alveolar yang berat menyebabkan kesulitan dalam mekanisme
perbaikan paru dan menyebabkan fibrosis. erusakan pada fase akut terjadi pengelupasan sel
epitel bronkial dan alveolar, diikuti dengan pembentukan membran hialin yang kaya protein
pada membran basal epitel yang gundul. Jeutrofil memasuki endotel kapiler yang rusak dan
jaringan interstitial dipenuhi cairan yang kaya akan protein.
eberadaan mediator anti inflamasi, interleukin"#"receptor antagonists$ solu%le
tumor necrosis factor receptor$ auto antibodi yang mela+an )nterleukin1)75 dan )7!#
menjaga keseimbangan alveolar.
-
5/19/2018 Referat Ards
15/25
-
5/19/2018 Referat Ards
16/25
PATOGENESIS
A) 1 ARDS dimulai dengan kerusakan pada epitel alveolar dan endotel
mikrovaskular. erusakan a+al dapat diakibatkan in!ury langsung atau tidak langsung. edua
hal tersebut mengaktifkan kaskade inflamasi, yang dibagi dalam tiga fase yang dapat
dijumpai secara tumpang tindihC inisiasi, amplifikasi, dan in!ury.
*ada fase inisiasi, kondisi yang menjadi faktor resiko akan menyebabkan sel sel
imun dan non imun melepaskan mediator mediator dan modulator modulator inflamasi
di dalam paru dan ke sistemik. *ada fase amplifikasi, sel efektor seperti netrofil teraktivasi,
tertarik dan tertahan di dalam paru. Di dalam organ target tersebut mereka melepaskan
mediator inflamasi, termasuk oksidan dan protease, yang secara langsung merusak paru dan
mendorong proses inflamasi selanjutnya. 'ase ini disebut fase in!ury.
erusakan pada membrane alveolar kapiler menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran, dan aliran cairan yang kaya protein masuk ke ruang alveolar. /airan
dan protein tersebut merusak integritas surfaktan di alveolus, dan terjadi kerusakan lebih
jauh. ;erdapat tiga fase kerusakan alveolus C
!. 'ase eksudatif C ditandai edema interstitial dan alveolar, nekrosis sel pneumosit tipe )
dan denudasi 1 terlepasnya membran basalis, pembengkakan sel endotel dengan
pelebaran intercellular !unction, terbentuknya membran hialin pada duktus alveolar
dan ruang udara, dan inflamasi neutrofil. uga ditemukan hipertensi pulmoner dan
berkurangnya complianceparu@
$. 'ase proliferatif C paling cepat timbul setelah 3 hari sejak onset, ditandai proliferasi sel
epitel pneumosit tipe ))@
3. 'ase fibrosis C kolagen meningkat dan paru menjadi padat karena fibrosis.
-
5/19/2018 Referat Ards
17/25
PATOFISIOLOGI
*erubahan patofisiologi yang terjadi pada ARDS adalah edema paru interstistial dan
penurunan kapasitas residu fungsional (R' karena atelektasis kongestif difus. eadaan
normal, filtrasi cairan ditentukan oleh hukum Starling yang menyatakan filtrasi mele+ati
endotel dan ruang intertisial adalah selisih tekanan osmotik protein dan hidrostatik C
+ , % -P./Pt0 1 D -./t0
M C kecepatan filtrasi mele+ati membran kapiler
*t C tekanan hidrostatik interstitial
C koefisien filtrasi
c C tekanan onkotik kapiler
D C koefisien refleksi
t C tekanan onkotik interstitial
*c C tekanan hidrostatik kapiler
*erubahan tiap aspek dari hukum Starling akan menyebabkan terjadinya edema paru.
;ekanan hidrostatik kapiler (*c meningkat akibat kegagalan fungsi ventrikel kiri akan
menyebabkan peningkatan filtrasi cairan dari kapiler ke interstitial. /airan kapiler tersebut
akan mengencerkan protein interstitial sehingga tekanan osmotik interstitial menurun dan
mengurangi pengaliran cairan ke dalam vena.
erusakan endotel kapiler atau epitel alveoli atau keduanya pada ARDS
menyebabkan peningkatan permeabilitas membran alveoli7kapiler (terutama sel pneumosit
tipe ) sehingga cairan kapiler merembes dan berkumpul didalam jaringan interstitial, jika
telah melebihi kapasitasnya akan masuk ke dalam rongga alveoli (alveolar flooding sehingga
alveoli menjadi kolaps (mikroatelektasis dan compliance paru akan lebih menurun.
-erembesnya cairan yang banyak mengandung protein dan sel darah merah akan
mengakibatkan perubahan tekanan osmotik.
/airan bercampur dengan cairan alveoli dan merusak surfaktan sehingga paru menjadi
kaku, keadaan ini akan memperberat atelektasis yang telah terjadi. -ikroatelektasis akan
menyebabkan shunting intrapulmoner, ketidakseimbangan (mismatc& ventilasi7perfusi
(FA1M dan menurunnya R', semua ini akan menyebabkan terjadinya hipoksemia berat dan
progresivitas yang ditandai dengan pernapasan cepat dan dalam. S&unting intrapulmoner
menyebabkan curah jantung akan menurun =#&.
6ipoksemia diikuti asidemia, mulanya karena pengumpulan asam laktat selanjutnya
merupakan pencerminan gabungan dari unsur metabolik maupun respiratorik akibat
gangguan pertukaran gas. *enderita yang sembuh dapat menunjukan kelainan faal paru
-
5/19/2018 Referat Ards
18/25
berupa penurunan volume paru, kecepatan aliran udara dan khususnya menurunkan kapasitas
difusi.
MANIFESTASI %LINI%
/iri khas ARDS adalah hipoksemia yang tidak dapat diatasi selama bernapas spontan.
'rekuensi pernapasan sering kali meningkat secara bermakna dengan ventilasi menit tinggi.
Sianosis dapat atau tidak terjadi. 6al ini harus diingat bah+a sianosis adalah tanda dini dari
hipoksemia.
8ejala klinis utama pada kasus ARDS adalahC
a. Distres pernafasan akutC takipnea, dispnea, pernafasan menggunakan otot aksesoris
pernafasan dan sianosis sentral.
b. Batuk kering dan demam yang terjadi lebih dari beberapa jam sampai sehari.
c. Auskultasi paruC ronkhi basah, krekels halus di seluruh bidang paru, stridor, +hee9ing.
d. *erubahan sensorium yang berkisar dari kelam pikir dan agitasi sampai koma.
e. Auskultasi jantungC bunyi jantung normal tanpa murmur atau gallop
Sindroma ga+at pernafasan akut terjadi dalam +aktu $=7=5 jam setelah kelainan
dasarnya. -ula7mula penderita akan merasakan sesak nafas, bisanya berupa pernafasan yang
cepat dan dangkal. arena rendahnya kadar oksigen dalam darah, kulit terlihat pucat atau
biru, dan organ lain seperti jantung dan otak akan mengalami kelainan fungsi. 6ilangnya
oksigen karena sindroma ini dapat menyebabkan komplikasi dari organ lain segera setelah
sindroma terjadi atau beberapa hari1minggu kemudian bila keadaan penderita tidak membaik.
ehilangan oksigen yang berlangsung lama bisa menyebabkan komplikasi serius seperti
gagal ginjal. ;anpa pengobatan yang tepat, >#& kasus berakhir dengan kematian. Bila
pengobatan yang diberikan sesuai, "#& penderita akan selamat. arena penderita kurang
mampu mela+an infeksi, mereka biasanya menderita pneumonia bakterial dalam perjalanan
penyakitnya.
8ejala lainnya yang mungkin ditemukanC
a. /emas
b. ;ekanan darah rendah atau syok (tekanan darah rendah disertai oleh kegagalan
organ lain
c. *enderita seringkali tidak mampu mengeluhkan gejalanya karena tampak sangat
sakit.
DIAGNOSIS %LINIS
-
5/19/2018 Referat Ards
19/25
0nset akut umumnya ialah 37" hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi
faktor resiko ARDS. ;anda pertama ialah takipnea. Dapat ditemui hipotensi, febris. *ada
auskultasi ditemukan ronki basah.
DIAGNOSIS BANDING
a. dema paru kardiogenik
b. )nfeksi paru C viral, bakterial, fungal
c. dema paru yang berhubungan dengan ketinggian (&ig& ' altitude pulmonary
edema A*+)
d. dema paru neurogenik
e. dema paru diinduksi laringospasme
f. dema paru diinduski obat C heroin, salisilat, kokain
g. *neumonitis radiasi
h. Sindrom emboli lemak
i. Stenosis mitral dengan perdarahan alveolar
j. Faskulitis
k. *neumonitis hipersensitivitas
l. *enyakit paru interstisial
PEME*I%SAAN FISI%
;emuan fisik sering tidak spesifik dan termasuk takipnea, takikardia, dan kebutuhan
untuk sebagian kecil tinggi oksigen terinspirasi ('i0$ untuk mempertahankan saturasi
oksigen. *asien mungkin demam atau hipotermia. arena ARDS sering terjadi dalam konteks
sepsis, hipotensi terkait dan vasokonstriksi perifer dengan ekstremitas dingin mungkin ada.
Sianosis pada bibir dan kuku tempat tidur dapat terjadi. *emeriksaan paru paru dapat
mengungkapkan rales bilateral. Rales mungkin tidak hadir meskipun keterlibatan luas.
arena pasien sering diintubasi dan ventilasi mekanik, bunyi nafas menurun lebih dari ! paru
paru dapat menunjukkan pneumotoraks atau tabung endotrakeal turun bronkus utama
kanan.
-anifestasi dari penyebab yang mendasari misalnya, temuan perut akut dalam kasus
ARDS disebabkan oleh pankreatitis. *ada pasien septik tanpa sumber yang jelas, perhatikan
selama pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi penyebab potensial dari sepsis, termasuk
tanda7tanda konsolidasi paru7paru atau temuan konsisten dengan abdomen akut. 6ati7hati
memeriksa situs garis intravaskuler, luka bedah, situs tiriskan, dan ulkus dekubitus untuk
-
5/19/2018 Referat Ards
20/25
bukti infeksi. *eriksa subkutan udara, manifestasi infeksi atau barotrauma. arena edema
paru kardiogenik harus dibedakan dari ARDS, hati7hati mencari tanda7tanda gagal jantung
kongestif atau kelebihan beban volume intravaskular, termasuk distensi vena jugularis,
murmur jantung dan gallop, hepatomegali, dan edema.
PEME*I%SAAN PENUN2ANG
Dalam ARDS, jika tekanan parsial oksigen dalam darah arteri pasien (*a0$ dibagi
oleh fraksi oksigen dalam udara inspirasi ('i0$, hasilnya adalah $## atau kurang. :ntuk
pasien bernafas oksigen !##&, ini berarti bah+a *a0$kurang dari $##. *ada cedera paru akut
(A), rasio *a0$1')0$ kurang dari 3##.
Selain hipoksemia, gas darah arteri sering a+alnya menunjukkan alkalosis
pernapasan. Jamun, dalam ARDS terjadi dalam konteks sepsis, asidosis metabolik dengan
atau tanpa kompensasi pernapasan mungkin ada.
Saat kondisi berlangsung dan pekerjaan peningkatan pernapasan, tekanan parsial
karbon dioksida (*/0$ mulai meningkat dan alkalosis pernapasan memberikan cara untuk
asidosis pernafasan. *asien pada ventilasi mekanik untuk ARDS mungkin diperbolehkan
untuk tetap hiperkapnia (hiperkapnia permisif untuk mencapai tujuan dari volume tidal
rendah dan terbatas dataran tinggi strategi ventilator tekanan yang bertujuan untuk membatasi
ventilator terkait cedera paru7paru.
:ntuk mengecualikan edema paru kardiogenik, mungkin akan membantu untuk
mendapatkan plasma B7type natriuretic peptide (BJ* nilai dan ekokardiogram. ;ingkat BJ*
kurang dari !## pg 1 m pada pasien dengan infiltrat bilateral dan hipoksemia nikmat
diagnosis ARDS 1 cedera paru akut (A) daripada edema paru kardiogenik. chocardiogram
yang menyediakan informasi tentang fraksi ejeksi ventrikel kiri, gerakan dinding, dan
kelainan katup.
elainan lain yang diamati pada ARDS tergantung pada penyebab atau komplikasi
yang terkait dan mungkin termasuk yang berikutC
!" La3oratorim
a. Analisis gas darah C hipoksemia, hipokapnia (sekunder karena hiperventilasi,
hiperkapnia (pada emfisema atau keadaan lanjut. Alkalosis respiratorik pada a+al
proses, akan berganti menjadi asidosis respiratorik.
b. eukositosis (pada sepsis, anemia, trombositopenia (refleksi inflamasi sistemik
dan injuri endotel, peningkatan kadar amilase (pada pankreatitis.
-
5/19/2018 Referat Ards
21/25
c. 8angguan fungsi ginjal dan hati, tanda koagulasi intravaskular diseminata
(sebagai bagian dari -0DS 1 multiple organ dysfunction syndrome.
d. Sitokin sitokin, seperti interleukin () 7!, )7%, dan )75, yang meningkat
dalam serum pasien pada risiko ARDS
#" Pen.itraan
a. 'oto dada C pada a+al proses, dapat ditemukan lapangan paru yang relatif jernih,
kemudian tampak bayangan radioopak difus dan tidak terpengaruh gravitasi, tanpa
gambaran kongesti jantung.
b. /; scan C pola heterogen, predominasi infiltrat pada area dorsal paru (foto supine.
TATALA%SANA
!. Ambil alih fungsi pernapasan dengan ventilator mekanik.
*rinsip pengaturan ventilator untuk pasien ARDS meliputiC
Folume tidal rendah (=7% m1kgBB.
*ositive end e,piratory pressure (** yang adekuat, untuk memberikan
oksigenasi adekuat (*a0$ N %# mm6g dengan tingkat 'i0$ aman.
-enghindari barotrauma (tekanan saluran napas 23"cm6$0 atau di ba+ah titik
refleksi dari kurvapressure"volume.
-enyesuaikan rasio )C (lebih tinggi atau kebalikan rasio +aktu inspirasi terhadap
ekspirasi dan hiperkapnia yang diperbolehkan.
$. 0bat obatan C
a. ortikosteroid pada pasien dengan fase lanjut ARDS 1 A) atau fase
fibroproliferatif, yaitu pasien dengan hipoksemia berat yang persisten, pada atau
sekitar hari ketujuh ARDS. Rekomendasi mengenai hal ini masih menunggu hasil
studi multisenter R/; besar yang sedang berlangsung.
b. )nhalasi nitric o,ide(J0 memberi efek vasodilatasi selektif pada area paru yang
terdistribusi, sehingga menurunkan pirau intrapulmoner dan tekanan arteri
pulmoner, memperbaiki F1M matc&ing dan oksigenasi arterial. Diberikan hanya
pada pasien dengan hipoksia berat dengan refrakter.
-
5/19/2018 Referat Ards
22/25
3. *osisi pasien C posisi telungkup meningkatkan oksigenasi, tetapi tidak mengubah
mortalitas. *erhatian terutama saat merubah posisi telentang ke telungkup, dan
mencegah dekubitus pada area yang menumpu beban.
=. /airan C pemberian cairan harus menghitung keseimbangan antara C
a. ebutuhan perfusi organ yang optimal
b. -asalah ekstravasasi cairan ke paru dan jaringan C peningkatan tekanan
hidrostatik intravaskular mendorong akumulasi cairan di alveolus.
'okus utama ialah mempertahankan perfusi yang adekuat tanpa mengorbankan
oksigenasi. Restriksi cairan paling baik dimonitor dengan kateter arteri pulmonal, dan cairan
dipertahankan pada level dimana tekanan hidrostatik intravaskular terendah, tetapi curah
jantung adekuat. ;etapi hal ini tidak terbukti memperbaiki hasil pengobatan.
%OMPLI%ASI
a. -ultiorgan dysfunction syndrome(-0DS
b. *neumonia nosokomial
c. Barotraumas, pneumotoraks
d. Sinusitis
e. ;rauma laring
f. ;rakeomalasia
g. 'istula trakeo esophageal
h. rosi arteri inominata
i. ematian
-
5/19/2018 Referat Ards
23/25
P*OGNOSIS
-ortalitas sekitar =#&. *rognosis dipengaruhi oleh C
a. 'aktor resiko, ada tidaknya sepsis, pasca trauma, dan lain lain
b. *enyakit dasar
c. Adanya keganasan
d. Adanya atau timbulnya disfungsi organ multipel
e. :sia
f. Ri+ayat penggunaan alkohol
g. Ada atau tidaknya perbaikan dalam indeks pertukaran gas, seperti rasio *a0$ 1
')0$ dalam 37? hari pertama.
*asien yang membaik akan mengalami pemulihan fungsi paru dalam 3 bulan dan
mencapai fungsi maksimum yang dapat dicapai pada bulan keenam setelah ekstubasi. "#&
pasien tetap memiliki abnormalitas, termasuk gangguan restriksi dan penurunan kapasitas
difusi. uga terjadi penurunan kualitas hidup.
-
5/19/2018 Referat Ards
24/25
BAB I(
PENUTUP
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)merupakan sindrom yang ditandai oleh
peningkatan permeabilitas membran alveolar kapiler terhadap air, larutan dan protein
plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru yang
mengandung protein.
Dasar definisi yang dipakai konsensus omite onferensi ARDS Amerika7ropa
tahun !>>= terdiri dari C
!. 8agal napas (respiratory failure/distress)dengan onset akut@
$. Rasio tekanan oksigen pembuluh arteri berbanding fraksi oksigen yang diinspirasi
(*a0$ 1 ')0$ 2 $## mm6g hipoksemia berat@
3. Radiografi dada C infiltrat alveolar bilateral yang sesuai dengan edema paru@
=. ;ekanan baji kapiler pulmoner (pulmonary capillary wedge pressure)2 !5 mm6g,
tanpa tanda tanda klinis (rontgen,dan lain7lain adanya hipertensi atrial kiri 1 (tanpa
adanya tanda gagal jantung kiri.
*enyebabnya bisa penyakit apapun, yang secara langsung ataupun tidak langsung
melukai paru7paru sepertiC pneumoni virus, bakteri, fungal@ contusio paru, aspirasi cairan
lambung, inhalasi asap berlebih, inhalasi toksin, menghisap 0$ konsentrasi tinggi dalam
+aktu lama, sepsis, shock, luka bakar hebat, tenggelam,dsb.
0nset akut umumnya ialah 37" hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi
faktor resiko ARDS. ;anda pertama ialah takipnea. Dapat ditemui hipotensi, febris. *ada
auskultasi ditemukan ronki basah. *emeriksaan penunjang laboratorium yang dapat
membantu menegakkan diagnosis seperti analisis gas darah, darah rutin, pemeriksaan fungsi
hati dan ginjal, serta sitokin. *emeriksaan pencitraan seperti foto dada dan /; scan juga
dapat membantu diagnosis ARDS.
*enanganan untuk ARDS berupa pemakaian ventilator mekanik, obat
obatan, posisi pasien dan terapi cairan. 'okus utama ialah mempertahankan perfusi yang
adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi. Restriksi cairan paling baik dimonitor dengan
kateter arteri pulmonal, dan cairan dipertahankan pada level dimana tekanan hidrostatik
intravaskular terendah, tetapi curah jantung adekuat. ;etapi hal ini tidak terbukti memperbaiki
hasil pengobatan.
-
5/19/2018 Referat Ards
25/25
DAFTA* PUSTA%A
#. Sudoyo, Aru 4. ($#!#, Buku Ajar )lmu *enyakit Dalam ilid ) disi F, akarta,
)nterna *ublishing
. /or+in, li9abeth . ($##>, *atofisiologi, akarta, 8/ Ashbaugh D8, Bigelo+ DB,
*etty ;. Acute respiratory distress in adults. ancet. Aug !$ !>%?@$(?"!!C3!>7$3.
. 8uerin /, 8aillard S, emasson S. ffects of systematic prone positioning in
hypoIemic acute respiratory failureC a randomi9ed controlled trial. A-A. Jov !?
$##=@$>$(!>C$3?>75?.
0. /alfee /S, -atthay -A, isner -D, Beno+it9 J, /all -, *ittet ', et al. Active and
*assive /igarette Smoking and Acute ung )njury 'ollo+ing Severe Blunt ;rauma.
Am Respir /rit /are -ed. -ar !5 $#!!
1. 8lavan B, 6olden ;D, 8oss /6, Black RA, Jeff -, Jathens AB, et al. 8enetic
variation in the 'AS gene and associations +ith acute lung injury. Am Respir /rit
/are -ed. 'eb ! $#!!@!53(3C3"%7%3.
2. Rubenfeld 8D, /ald+ell , *eabody , 4eaver , -artin D*, Jeff -. )ncidence and
outcomes of acute lung injury. J ngl -ed. 0ct $# $##"@3"3(!%C!%5"7>3.
3. uhr 0R, Antonsen , arlsson -. )ncidence and mortality after acute respiratory
failure and acute respiratory distress syndrome in S+eden, Denmark, and )celand. ;he
AR' Study 8roup. Am Respir /rit /are -ed. un !>>>@!">(%C!5=>7%!.
4. httpC11medicastore.com1penyakit1!#%1SindromaO8a+atO*ernafasanOAkut.ht.ml#>.=$,
!=#>#>
5. loise -. 6arman, -D. Rajat, 4alia, -D. $##". Acute Respiratory Distress
Syndrome (&ttp6//www.emedicine.com/med/topic37.&tm)
#7. -ark D 8riffiths dan ;imothy 4 vans, $##3. Acute Respiratory Distress
Syndrome dalam Respiratori -edicine, volume ) disi 3, RD/ 8roup ;D.
http://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://www.emedicine.com/med/topic70.htmhttp://www.emedicine.com/med/topic70.htmhttp://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://medicastore.com/penyakit/106/Sindroma_Gawat_Pernafasan_Akut.ht.ml09.42,140909http://www.emedicine.com/med/topic70.htm