redeeming consumption: on lowenthal’s “ the triumph of the mass idols”

9
Redeeming Consumption: On Lowenthal’s “The Triumph of the Mass Idols” Dwi Nova Anggraeni 125120201111032 Huda Ahmad Biruni A. 125120207111006 Ghanang Putra 125120207111024 Dwi Kurniawati Pratiwi 125120207111030 Ashley Katya Natasha 125120207111044

Upload: louie

Post on 22-Feb-2016

89 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Redeeming Consumption: On Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”. Dwi Nova Anggraeni 125120201111032 Huda Ahmad Biruni A.125120207111006 Ghanang Putra 125120207111024 Dwi Kurniawati Pratiwi 125120207111030 Ashley Katya Natasha125120207111044. Batman The dark knight. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Redeeming Consumption:On Lowenthal’s“The Triumph of the Mass Idols”

Dwi Nova Anggraeni 125120201111032Huda Ahmad Biruni A. 125120207111006Ghanang Putra 125120207111024Dwi Kurniawati Pratiwi125120207111030Ashley Katya Natasha 125120207111044

Page 2: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Franklin D.

Roosevelt

BatmanThe dark knight

Page 3: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Tokoh idola masa lalu pada saat sebelum masa-masa Perang Dunia ke-II yakni para politisi atau aktifis.Media massa merupakan salah satu yang mengalami perkembangan pesat dengan kondisi seperti itulah mass culture/budaya pop mulai berkembang entah itu film, sandiwara radio, opera sabun, majalah, komik seperti Batman atau Superman.

Masyarakat pun mulai beralih tokoh idolanya yang sebelumnya politisi kemudian tokoh-tokoh fiktif.

Kanonik: karya-karya besar

mengenai sebuah pemikiran atau bacaan-bacaan

pokok yang diakui oleh akademik

Page 4: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

The Triumph Of The Mass Idols (Kemenangan Idola Massa)

Lowenthal merupakan bagian dari Frankfurt School dan beliau tinggal di East Coast, USA.Lowenthal mencoba meneliti secara empiris sistematis mengenai bentuk dan efek dari industri budaya baru.

Lowenthal mengelompokkan biografi kedalam 3 kategori: Berkiblat pada kehidupan

politik Berkiblat kepada bisnis Berkiblat kepada hiburan

Ia meneliti biografi orang-orang yang muncul dengan tema-tema tertentu di sebagian besar majalah selama periode 40 tahun (1901-1941)

Leo Lowenthal

Page 5: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Tingkat ketertarikan idola

Tokoh-tokohPelaku BisnisAtauPara Ahli

Tokoh-tokohPolitik

Sebelum Perang Dunia

ke-I

Page 6: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

yangkemudianberubahDRASTIS

Tokoh-

tokoh

Politik

Tokoh-tokoh

Pahlawan fiksi

Setelah Perang Dunia

ke-II

Page 7: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Lowenthal, pahlawan pada masa lalu diwujudkan sebagai sebuah produksi yang sekarang sudah tidak ideal lagi dimana pada masa kini pahlawan diwujudkan sebagai konsumsi idola, yang semuanya berkaitan dengan kesenangan atau hiburan.

Idola publik tidak seperti di masa lalu yang memimpin di dalam suatu pertarungan produksi tetapi merupakan orang-orang terkenal dari film, lapangan bola dan klub malam.

Page 8: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Idola sekarang berwujud sebagai suatu kekayaan/kemakmuran yang tidak secara langsung

terkait dengan apa yang masyarakat butuhkan.

Budaya tidak lagi secara memadai merefleksikan kerja nyata dalam ekonomi dan masyarakat.

Idola atau pahlawan sekarang tidak lagi memimpin dan menginstruksikan kita secara moral namun

lebih kepada menghibur kita yang membawa kita ke dalam dunia ilusi kesenangan dan pikiran pasif.

Menurut LowenthalHal ini adalah sebuah transformasi yang mengerikan dengan beberapa

alasan:

Page 9: Redeeming  Consumption: On  Lowenthal’s “ The Triumph of the Mass Idols”

Berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Nelson Mandela yang pada dasarnya dapat membawa kita ke kehidupan sehari – hari.

Idola atau pahlawan kontemporer dalam

dunia konsumerisme dan hiburan

membuat hal sukses namun hal tersebut tidak mudah untuk

dibawa dalam kehidupan sehari-

hari seperti Elvis Presley.