Chinese

Philosophy

(Chung-Ying

Cheng)

Muhammad Irawan Saputra,

S.I.Kom., M.I.Kom

Filosofi China

Keenam Prinsip yang diungkapkan oleh Chung-Ying Cheng mampu menjelaskan

aspek proses persepsi dan kognisi yang merupakan inti Komunikasi

Prinsip Cheng mampu menjelaskan fungsi dan batasan bahasa dan symbol

dalam menjelaskan “dunia nyata” dan mampu membaginya dengan komunikasi

Prinsip Komunikasi China

(Chung-Ying Chen)

1. The Embodiment of Reason in Experience

Pengetahuan bukan hanya data fakta dan informasi teoritis, namun

pemahaman kehidupan sehingga seseorang mampu mendapatkan

keharmonisan dengan masyarakat dan lingkungan

Reason & experience tidak bisa dipisahkan

Keduanya adalah hasil budaya, seni filosofi, moralitas, dan bahasa

Prinsip Komunikasi China

Chung-Ying Chen

2. Epistemological-Pragmatic Unity

Praktik dan teori adalah kesatuan

Pengetahuan akan berarti bila berhubungan dengan perilaku manusia dan

penempatannya di alam semesta, dan berhubungan dengan apa yang bisa

dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan

3. Part – Whole Determination

– Semua hal merupakan bagian dari keseluruhan

– Tidak ada yang tersendiri, semua hal berhubungan

4. The Dialestic Completion of Relative Polarities

– Ahli Metafisika China mempercayai bahwa realitas terbentuk dari dua unsur,

yaitu Yin dan Yang

– Yang: Hal yang berhubungan dengan kreasi, hal yang mendorong kemajuan, hal

yang mendominasi, kekuatan, laki-laki dan surga merupakan gambaran

utamanya

– Yin: Semua hal tentang penerimaan, penurunan, terdominasi, tersembunyi,

perempuan dan bumi merupakan gambaran utamanya

– Semua realitas terbentuk dari tekanan Yin dan Yang

– Perubahan realitas adalah perubahan dari Yin ke Yang atau sebaliknya

5. Infinite Interpretation

– Semua hal yang terlibat dalam proses kejadian memiliki andil dalam

membangun realitas

– Dunia sangat terbuka (untuk menjadi apapun) terhadap pengaruh dari segala

sisi

– Realitas bisa dipahami dari banyak (tak terhingga) cara

– Tidak ada prosedur pasti dalam membangun pemahaman, karena objek dari

pemahaman tidak ada yang absolut alamiah, dan tidak ada dua hal yang sama

persis

– “Nothing is not a that, nothing is not a this”

– This dan That saling memunculkan/mendefinisikan

– Essai Chuang Tzu tentang berjudul Chi Wu Lun (Essai on The Equality of Things)

– Semua hal secara definitive/ontological, baik itu besar atau kecil memiliki

substansi yang sama, yaitu Tao

– Egosentrisme pada manusia itu salah, bahkan pembedaan realitas dan non-

realitas, bahkan hidup dan mati

6. Symbolic Reference

– Kitab I Ching: text bertujuan untuk memahami realitas dan menjadi pedoman

perilaku manusia

– Simbol merupakan hasil perspektif dari pengalaman yang perwujudannya

sangat tidak lengkap, terbatas.

Terima kasih