penentuan jumlah dan lokasi lng fsru (floating …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas xiii/mbm/01....

9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011 PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND REGASIFICATION UNIT) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SEBARAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS/UAP DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEURISTIK Dimas Endro W, Ketut Buda Artana, AA.Bgs Dinariyana.D Program Magister, Teknik Sistem dan Pengendalian Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya. Email : [email protected] , [email protected] ABSTRAK Penempatan dan pengalokasian LNG FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) merupakan salah satu penentu dari keberhasilan pasokan gas yang akan digunakan sebagai bahan bakar PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas- Uap).Sedangkan dilain pihak, dengan memperhatikan kondisi sebaran lokasi PLTGU yang telah ada, maka penentuan lokasi penempatan dan pengalokasian suatu fasilitas dengan mempertimbangkan biaya yang minimum, merupakan salah satu dasar pertimbangan untuk dapat tidaknya suatu fasilitas dapat dibangun. Berangkat dari kebutuhan akan penentuan lokasi FSRU dengan mempertimbangkan biaya investasi yang minimal, maka penggunaan model matematis, khususnya model Capacitated Plant Location Problem Model (CPLPM), yang mana proses penyelesaiannya dibantu dengan menggunakan pemograman komputer, dan pendekatan heuristik, merupakan salah satu cara pendekatan yang dapat digunakan. Dari hasil proses optimasi diperoleh bahwa untuk dapat melayani kebutuhan gas PLTGU yang tersebar di Indonesia, perlu ditempatkan 1 unit FSRU dengan volume 150.000 m 3 yang tersebar pada 7 lokasi penempatan. Kata kunci : FSRU, Location allocation problem, herusitic, mathematical modelling PENDAHULUAN Kebutuhan akan pemenuhan tenaga listrik untuk melayani konsumen di Indonesia dirasa semakin mendesak akhir akhir ini. Dengan rasio elektrifikasi sekitar 60%, ditambah dengan tingginya ketergantungan pembangkit listrik pada bahan bakar minyak, maka bila harga minyak bumi mengalami kenaikan, maka akan berdampak langsung terhadap ongkos produksi listrik yang dikeluarkan. Dari data PLN tahun 2006-2007, diperoleh bahwa pertumbuhan peak load sebesar 5,5%, menambah mendesaknya untuk dicarikan solusi untuk dapat memenuhi pertumbuhan kebutuhan dengan biaya produksi yang minimal. Salah satu alternatif yang ditawarkan ialah penggunaan gas alam sebagai substitusi minyak bumi. Disamping itu ketersediaan kandungan kapasitas gas alam di Indonesia juga masih sangat banyak, berdasarkan data dari BP migas, per 1 januari 2005, kapastias kandungan gas alam Indonesia yang telah terbukti ialah 97,26 TSCF atau sekitar 97,26 x 10 14 cubic feet gas. Sehingga bila ditinjau dari ketersediaan gas, maka pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi pembangkit listrik memiliki prospek yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal lain yang merupakan nilai

Upload: vanminh

Post on 17-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATINGSTORAGE AND REGASIFICATION UNIT) DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN SEBARAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA GAS/UAP DI INDONESIA MENGGUNAKAN

PENDEKATAN HEURISTIK

Dimas Endro W, Ketut Buda Artana, AA.Bgs Dinariyana.DProgram Magister, Teknik Sistem dan Pengendalian Kelautan

Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya.Email : [email protected] , [email protected]

ABSTRAK

Penempatan dan pengalokasian LNG FSRU (Floating Storage andRegasification Unit) merupakan salah satu penentu dari keberhasilan pasokan gas yangakan digunakan sebagai bahan bakar PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap).Sedangkan dilain pihak, dengan memperhatikan kondisi sebaran lokasi PLTGUyang telah ada, maka penentuan lokasi penempatan dan pengalokasian suatu fasilitasdengan mempertimbangkan biaya yang minimum, merupakan salah satu dasarpertimbangan untuk dapat tidaknya suatu fasilitas dapat dibangun.

Berangkat dari kebutuhan akan penentuan lokasi FSRU denganmempertimbangkan biaya investasi yang minimal, maka penggunaan model matematis,khususnya model Capacitated Plant Location Problem Model (CPLPM), yang manaproses penyelesaiannya dibantu dengan menggunakan pemograman komputer, danpendekatan heuristik, merupakan salah satu cara pendekatan yang dapat digunakan.

Dari hasil proses optimasi diperoleh bahwa untuk dapat melayani kebutuhan gasPLTGU yang tersebar di Indonesia, perlu ditempatkan 1 unit FSRU dengan volume150.000 m3 yang tersebar pada 7 lokasi penempatan.

Kata kunci : FSRU, Location allocation problem, herusitic, mathematical modelling

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan pemenuhan tenaga listrik untuk melayani konsumen diIndonesia dirasa semakin mendesak akhir akhir ini. Dengan rasio elektrifikasi sekitar60%, ditambah dengan tingginya ketergantungan pembangkit listrik pada bahan bakarminyak, maka bila harga minyak bumi mengalami kenaikan, maka akan berdampaklangsung terhadap ongkos produksi listrik yang dikeluarkan. Dari data PLN tahun2006-2007, diperoleh bahwa pertumbuhan peak load sebesar 5,5%, menambahmendesaknya untuk dicarikan solusi untuk dapat memenuhi pertumbuhan kebutuhandengan biaya produksi yang minimal.

Salah satu alternatif yang ditawarkan ialah penggunaan gas alam sebagaisubstitusi minyak bumi. Disamping itu ketersediaan kandungan kapasitas gas alam diIndonesia juga masih sangat banyak, berdasarkan data dari BP migas, per 1 januari2005, kapastias kandungan gas alam Indonesia yang telah terbukti ialah 97,26 TSCFatau sekitar 97,26 x 1014 cubic feet gas. Sehingga bila ditinjau dari ketersediaan gas,maka pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi pembangkit listrik memilikiprospek yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal lain yang merupakan nilai

Page 2: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-2

tambahan dari penggunaan gas alam sebagai bahan bakar ialah rendahnya tingkatpolutan yang dihasilkan dari pembakaran gas alam dibandingkan dengan penggunaanminyak bumi.

Agar dapat mewujudkan digunakannya gas alam sebagai bahan bakarpembangkit listrik dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia,pertimbangan distribusi pasokan gas alam serta teknologi proses, maka penggunaanLNG Carrier merupakan pilihan yang tidak dapat dihindari. Akan tetapi, pemanfaatanLNG carier memerlukan dukungan fasilitas seperti liquefaction plant, loading terminalwith storage tanks, receiving terminal with storage tanks serta re-gasification plantsebelum dapat digunakan oleh konsumen. Gambar 1 berikut menunjukkan rangkaianrantai pasok dari sistim distribusi LNG.

Gambar 1. Rangkaian Rantai Pasok LNG

Bertolak dari mata rantai proses distribusi LNG tersebut, maka perlu dicari suatupenanganan yang optimal, khususnya pada proses transportasi LNG dan terminalpenerima regasifikasi (regasification unit). Diharapkan dengan penempatan fasilitaspenerima serta penggunaan kapal dengan ukuran yang tepat, rute perjalanan kapal sertajumlah trip yang sesuai, maka resiko terjadinya kekurangan pasokan dapat dieliminir.Disamping itu, faktor optimalisasi fasilitas penerima regasifikasi dan kapal pengangkut(Carrier) tersebut sebaiknya juga memperhatikan nilai investasi yang tepat sehingga,biaya produksi yang harus ditanggung konsumen menjadi ringan.

Salah satu upaya untuk meminimalisir biaya investasi, ialah dengan penggunaanFloating Storage Regasification Unit (FSRU). FSRU merupakan terminal semipermanen untuk menerima LNG yang diletakkan diperairan laut jauh dari pantai.Penempatan FSRU ini memungkinkan pemindahan LNG dari kapal LNG Carrierdiperairan laut, sehingga tidak memerlukan pembangunan dermaga. Dampak lain daripemanfaatan FSRU ialah biaya pembebasan tanah serta resiko sosial dapat dikurangi.

Pertimbangan penempatan FSRU sebaiknya juga mempertimbangkan lokasiserta kapasitas kebutuhan bahan bakar gas untuk pembangkit yang akan dilayani, hallain yang dapat menjadi pertimbangan ialah ditempatkannya FSRU pada perairan yangterdekat dengan pembangkit, sehingga diharapkan lokasi tersebut memungkinkanterdistribusikannya gas yang lebih optimal ke setiap pembangkit.

Berangkat dari pentingnya pembangunan fasilitas distribusi LNG sebagai bahanbakar PLTGU, maka sebagai tahap awal, perlu ditentukan tinjauan yang mengulas biayainvestasi pendirian fasilitas FSRU dan Kapal serta biaya transportasi yang minimum.Dengan memperhatikan sebaran lokasi dan kapasitas FSRU dan Kapal pengangkut.

DATA KAPASITAS FSRU, KAPAL PEMBAWA (LNG CARRIER) YANGTERSEDIA , SEBARAN PLTGU INDONESIA BESERTA KILANG GASPEMASOK.

Sejauh ini di Indonesia, perencanaan fasilitas LNG FSRU merupakan hal yangbaru. Meskipun sejak tahun 1980 an Indonesia telah mulai mengekspor LNG, akan

Page 3: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-3

tetapi pemanfaatan LNG untuk kebutuhan bahan bakar keperluan domestik masih belundilakukan. Seiring dengan makin menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia,telah mendorong kesadaran akan pentingnya disertifikasi bahan bakar untuk dapatmemenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat.

Dengan mengacu dari instalasi dan sistim distribusi dari negara yang telahmemiliki pengalaman distribusi gas, maka penentuan kapasitas FSRU yang digunakanmenggunakan data kapasitas FSRU yang telah pernah difabrikasi. Pada penelitian inidipilih 3 macam kapasitas FSRU, yaitu : 138.000 m3, 150.000 m3 dan 180.000 m3.Pertimbangan pemilihan kapasitas tersebut dikarenakan ketersediaan desain dankemampuan produksi dari galangan kapal untuk dapat memfabrikasi FSRU. Hal yangsama juga berlaku pada ketersediaan kapal yang ada, sehingga pada pembahasan kali inikapasitas kapal yang digunakan ialah sebesar 20.000m3, 125.000 m3 dan 135.000m3.Lebih lanjut, distribusi gas dari fasilitas FSRU ke konsumen dengan menggunakanjaringan pipa.

Sebagai kilang gas, yang digunakan untuk memasok gas, dipilih ladang gas GasTangguh (Irian Jaya), Donggi-Senoro (Sulawesi Tengah), dan Bontang (KalimantanTimur).

Sedangkan Sebaran PLTGU yang potensial untuk menggunakan bahan bakargas, ditunjukkan pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Matriks Sebaran PLTGU dan Kebutuhan Gas (Parsial)

Nama PLTGUBaris

Kolom

Kebutuhan Bahan Bakar Gas

MMSCFD

Gas phasereq (m3/day)

LNGReqr

(m3/day)LNG Reqr(m3/year)

PLTGU GT 1.2 BELAWAN A Sumut 1 17,14 485431,656 809,053 295304,257

PLTGU BELAWAN GT 2.2 B Sumut 2 17,14 485431,656 809,053 295304,257PLTG TM 2500 PAYA PASIRUNIT 2.2 C Sumut 3 4,00 113267,386 188,779 68904,327

PLTG GLUGUR UNIT 2.1 D Sumut 4 2,72 77021,823 128,370 46854,942

PLTGU BELAWAN UNIT ST 2.0 E Sumut 5 23,23 657678,988 1096,132 400088,051PLTG PAYA PASIR UNIT 4MEDAN F Sumut 6 4,02 113833,723 189,723 69248,848

PLTG TELUK LEMBU UNIT 1 G Sumut 7 4,32 122328,777 203,881 74416,673

PLTG Paya Pasir LOT 2.3 - Medan H Sumut 8 6,82 193120,894 321,868 117481,877

PLTGU BELAWAN GT 1.1 I Sumut 9 17,14 485431,656 809,053 295304,257PLTG PANARAAN UNIT 4 -BATAM N Batam1 6,40 181227,818 302,046 110246,923PLTG PANARAN UNIT 3 -BATAM O Batam2 6,40 181227,818 302,046 110246,923PLTG PANARAN UNIT 3 -BATAM P Batam3 2,86 80905,276 134,842 49217,376

PLTGU Tj Ucang Q Batam4 5,71 161810,552 269,684 98434,752

PLTGU Tj Ucang R Batam5 1,57 44497,902 74,163 27069,557

PLTGU Tj Ucang S Batam6 15,43 436888,490 728,147 265773,832

PLTGU Tj Ucang T Batam7 5,71 161810,552 269,684 98434,752Sumber : WWW.Pln-jaser.co.id

Page 4: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-4

Secara grafis, ditunjukkan pada gambar 2 berikut :

Gambar 2. Sebaran PLTGU di Indonesia

PEMBAHASAN

Untuk dapat menjamin kelancaran distribusi LNG, khususnya pada tahappengapalan dan penerimaan dengan biaya minimal, pemecahan permasalahan tersebutdapat dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama, ialah dilakukan penentuan letaklokasi fasilitas FSRU dengan memperhatikan konsumen (PLTGU). Tahap kedua ialahdengan menentukan kapasitas FSRU yang disesuaikan dengan konfigurasi kapal yangtersedia. Pada tahap kedua, dilakukan perhitungan optimasi biaya transport dan biayapengadaan kapal, sesuai dengan kapasitas yang optimal. Sebagai data tambahan,berikut disajikan data tabulasi biaya pengadaan FSRU baru.

Tabel 2. Tabulasi Biaya Pengadaan FSRU baru

No Kapasitas FSRU (m3) Biaya Pengadaan (baru)1 138.000 326 Juta USD2 150.000 376 Juta USD3 180.000 410 Juta USD

Sedangkan biaya untuk pengadaan kapal pengangkut LNG baru dicantumkanpada Tabel 3.

Tabel 3. Tabulasi Biaya Pengadaan Kapal baru.

No Kapasitas Kapal (m3) Biaya Pengadaan (baru)1 20.000 120 Juta USD2 125.000 200 Juta USD3 135.000 220 Juta USD

Besarnya biaya pengiriman oleh kapal, ditunjukkan pada Tabel 4.

Page 5: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-5

Tabel 4. Tabulasi Biaya Pengiriman Kapal .

No Kapasitas Kapal (m3) Biaya Pengiriman oleh kapal (shipping Cost)1 20.000 291 USD/mil2 125.000 1741,765 USD/mil3 135.000 1881,295 USD/mil

Definisi Masalah.

Suatu kumpulan konsumen dan fasilitas yang potensial telah didefinisikan. Jika dimerupakan kebutuhan konsumen, masing masing konsumen memiliki di> 0, sehinggaharus dilayani oleh suatu fasilitas, sehingga dapat memenuhi di . Denganmempertimbangkan kapasitas kapal dan kapasitas FSRU telah didefinisikan, makauntuk mencapai biaya keseluruhan minimal, lokasi fasilitas dan konfigurasi kapal harusdapat ditentukan untuk kondisi optimal.

Batasan dari CLRP (capacitated location-routing problem, CLRP) ditentukandengan kondisi sebagai berikut :1. Kebutuhan dari masing masing konsumen (PLTGU) terhadap bahan bakar Gas

harus dapat dipenuhi.2. Masing masing konsumen harus dilayani oleh satu fasilitas. Tidak ada konsumen

yang memperoeh pelayanan dari fasilitas yang tertutup.3. Kebutuhan permintaan pada setiap jaringan harus lebih kecil atau sama dengan

kapasitas dari kapal yang melayani suatu jaringan.4. Masing masing jaringan pelayanan kapal bermula dan berakhir ke fasilitas yang

sama.5. Pemenuhan kebutuhan suatu fasilitas dilakukan oleh satu atau beberapa konfigurasi

kapal.

Model Matematis Pendekatan.

Permasalahan Capacitated Location –routing Problem, CLRP, secara umumdinyatakan sebagai berikut :

U

i

U

iii

V

jijij yfxcZMin

1 11 (1)Subject to :

U

iij Vjx

1),...2,1(1

(2)

V

jiiijj Uiyqxd

1),...2,1(

(3)

U

ii Py

1 (4)VjUix ij ,0 (5)

Uiyi 1,0 (6)Penjelasan:Persamaan (1), menyatakan mi5nimalisasi dari biaya total. Persamaan ini juga

merupakan fungsi tujuan (objective function).Persamaan (2), memastikan bahwa permintaan dari konsumen dapat terpenuhi oleh

fasilitas yang dibangun.

Page 6: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-6

Persamaan (3), menunjukkan hubungan antara variabel (xij) dengan variabel (yi).Persamaan tersebut menyatakan bahwa tidak ada konsumen yangdisuplai dari suatu fasilitas yang tertutup. Serta, suplai yang dipasokterhadap kebutuhan total dari masing masing fasilitas yang dibukatidak akan melebihi kapasitas dari fasilitas.

Persamaan (4) menyatakan jumlah fasilitas yang dibuka ialah P.Persamaan (5) memberikan batasan nilai minimal untuk variabel (xij).Persamaan (6) merupakan batasan integrality constraint.

Perangkat perhitungan yang digunakanHasil perhitungan yang ada, pada tahap awal akan diperoleh lokasi penempatan

fasilitas FSRU yang bersifat sementara. Lokasi yang sementara terdefinisi tersebut,kemudian dihitung kembali dengan menggunakan program komputer, untuk diketahuilokasi definitif dimana lokasi tersebut memiliki biaya paling minimum untuk jaraklokasi fasilitas FSRU menuju ladang gas. Penghitungan dilakukan denganmenggunakan program Microsoft Visual Studio 2008, Version 9.0.21022.8 RTM2007 Microsoft Corporation. Dipilihnya penggunaan program komputer ini ialahkemudahan untuk mendefinisikan suatu attribut ke dalam parameter yang hendakdihitung atau dicari. Sedangkan alur pemograman yang digunakan untuk mengetahuilokasi penempatan fasilitas dengan kapasitas FSRU serta pemilihan kapal pembawauntuk memperoleh biaya operasional dan investasi minimum dapat dilihat pada Gambar3 berikut ini:

Gambar 3. Prosedur alur logika Pemograman

Sedangkan tayangan program optimasi berdasar alur logika pemograman yangditunjukkan pada Gambar 3 ialah sebagai berikut :

Gambar 4. Tampilan Menu Program.

Page 7: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-7

Seperti yang tampak pada menu, terdapat dua tampilan tabulasi data. Data Asli,yaitu data optimasi yang dihitung berdasarkan inputan yang dilakukan oleh user. Datayang diinput oleh user dan digunakan sebagai bahan untuk perhitungan pada kolom dataasli ialah : Propinsi, Volume FSRU (m3), Kapasitas kapal (m3), dan ladang gas.Berdasar keterangan yang diinputkan tersebut, maka untuk hasil perhitungan optimasiyang disesuaikan dengan parameter inputan, akan ditayangkan pada kolom data asli.Sehingga, pada kolom data asli dapat digolongkan sebagai optimum lokal. Sedangkanpada data yang dihasilkan pada kolom data optimasi merupakan data untuk kondisibiaya paling minimal. Data optimasi dihitung hanya berdasarkan inputan untukparameter lokasi propinsi, yang diinput oleh user. Data optimasi hasil perhitunganyang dihasilkan pada kolom data optimasi tersebut, merupakan data untuk kondisioptimum global.

Selain itu, dapat ditambahkan fungsi dari kolom data asli dan data optimasi yangdisandingkan, ialah untuk mengetahui validasi dari program perhitungan yang dibuat.Validasi diperlukan untuk dapat digunakannya data hasil perhitungan sebagai data yangterpercaya (valid). Metode validasi yang digunakan pada sistim ini ialah denganmenggunakan metode validasi kotak putih, (White box validation). Validasi kotak putihdilakukan dengan mengamati cara kerja internal model, misalnya inputan, dan logikasistim yang dibangun. Metode validasi kotak putih digunakan untuk mengetahui apakahmodel dan sistim yang dibuat telah handal untuk dapat menangani perubahan terhadapvariabel inputan.

Berikut pada Gambar 5 ditunjukkan data hasil validasi program denganmenggunakan metode validasi kotak putih.

Gambar 5. Data Hasil Perhitungan Untuk Proses Validasi.

Tampak dari gambar 5, bahwa sesuai dengan data yang diinputkan, pada kolomdata asli akan menghasilkan nilai yang identik dengan nilai pada data optimasi.Sehingga dapat dikatakan program optimasi yang dibuat dan dicantumkan pada kolomdata optimasi merupakan program yang valid.

HASIL DAN ANALISA

Hasil yang diperoleh dari eksekusi program, dapat ditabulasikan pada tabel 2sebagai berikut :

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-7

Seperti yang tampak pada menu, terdapat dua tampilan tabulasi data. Data Asli,yaitu data optimasi yang dihitung berdasarkan inputan yang dilakukan oleh user. Datayang diinput oleh user dan digunakan sebagai bahan untuk perhitungan pada kolom dataasli ialah : Propinsi, Volume FSRU (m3), Kapasitas kapal (m3), dan ladang gas.Berdasar keterangan yang diinputkan tersebut, maka untuk hasil perhitungan optimasiyang disesuaikan dengan parameter inputan, akan ditayangkan pada kolom data asli.Sehingga, pada kolom data asli dapat digolongkan sebagai optimum lokal. Sedangkanpada data yang dihasilkan pada kolom data optimasi merupakan data untuk kondisibiaya paling minimal. Data optimasi dihitung hanya berdasarkan inputan untukparameter lokasi propinsi, yang diinput oleh user. Data optimasi hasil perhitunganyang dihasilkan pada kolom data optimasi tersebut, merupakan data untuk kondisioptimum global.

Selain itu, dapat ditambahkan fungsi dari kolom data asli dan data optimasi yangdisandingkan, ialah untuk mengetahui validasi dari program perhitungan yang dibuat.Validasi diperlukan untuk dapat digunakannya data hasil perhitungan sebagai data yangterpercaya (valid). Metode validasi yang digunakan pada sistim ini ialah denganmenggunakan metode validasi kotak putih, (White box validation). Validasi kotak putihdilakukan dengan mengamati cara kerja internal model, misalnya inputan, dan logikasistim yang dibangun. Metode validasi kotak putih digunakan untuk mengetahui apakahmodel dan sistim yang dibuat telah handal untuk dapat menangani perubahan terhadapvariabel inputan.

Berikut pada Gambar 5 ditunjukkan data hasil validasi program denganmenggunakan metode validasi kotak putih.

Gambar 5. Data Hasil Perhitungan Untuk Proses Validasi.

Tampak dari gambar 5, bahwa sesuai dengan data yang diinputkan, pada kolomdata asli akan menghasilkan nilai yang identik dengan nilai pada data optimasi.Sehingga dapat dikatakan program optimasi yang dibuat dan dicantumkan pada kolomdata optimasi merupakan program yang valid.

HASIL DAN ANALISA

Hasil yang diperoleh dari eksekusi program, dapat ditabulasikan pada tabel 2sebagai berikut :

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-7

Seperti yang tampak pada menu, terdapat dua tampilan tabulasi data. Data Asli,yaitu data optimasi yang dihitung berdasarkan inputan yang dilakukan oleh user. Datayang diinput oleh user dan digunakan sebagai bahan untuk perhitungan pada kolom dataasli ialah : Propinsi, Volume FSRU (m3), Kapasitas kapal (m3), dan ladang gas.Berdasar keterangan yang diinputkan tersebut, maka untuk hasil perhitungan optimasiyang disesuaikan dengan parameter inputan, akan ditayangkan pada kolom data asli.Sehingga, pada kolom data asli dapat digolongkan sebagai optimum lokal. Sedangkanpada data yang dihasilkan pada kolom data optimasi merupakan data untuk kondisibiaya paling minimal. Data optimasi dihitung hanya berdasarkan inputan untukparameter lokasi propinsi, yang diinput oleh user. Data optimasi hasil perhitunganyang dihasilkan pada kolom data optimasi tersebut, merupakan data untuk kondisioptimum global.

Selain itu, dapat ditambahkan fungsi dari kolom data asli dan data optimasi yangdisandingkan, ialah untuk mengetahui validasi dari program perhitungan yang dibuat.Validasi diperlukan untuk dapat digunakannya data hasil perhitungan sebagai data yangterpercaya (valid). Metode validasi yang digunakan pada sistim ini ialah denganmenggunakan metode validasi kotak putih, (White box validation). Validasi kotak putihdilakukan dengan mengamati cara kerja internal model, misalnya inputan, dan logikasistim yang dibangun. Metode validasi kotak putih digunakan untuk mengetahui apakahmodel dan sistim yang dibuat telah handal untuk dapat menangani perubahan terhadapvariabel inputan.

Berikut pada Gambar 5 ditunjukkan data hasil validasi program denganmenggunakan metode validasi kotak putih.

Gambar 5. Data Hasil Perhitungan Untuk Proses Validasi.

Tampak dari gambar 5, bahwa sesuai dengan data yang diinputkan, pada kolomdata asli akan menghasilkan nilai yang identik dengan nilai pada data optimasi.Sehingga dapat dikatakan program optimasi yang dibuat dan dicantumkan pada kolomdata optimasi merupakan program yang valid.

HASIL DAN ANALISA

Hasil yang diperoleh dari eksekusi program, dapat ditabulasikan pada tabel 2sebagai berikut :

Page 8: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-8

Tabel 5. Lokasi Penempatan Fasilitas FSRU Yang Disarankan Beserta Kapasitasnya.

No Lokasi FSRU KapasitasFSRU (m3)

KebutuhanLNG Per hari

(m3/hari)

MasaKonsumsi

(hari)1 Sumut 1 (PLTGU GT 1.2 Belawan) 150.000 8974,59 17

2 Batam 1 (PLTGU Panaran 4 Batam) 150.000 8974,59 17

3 Jawa 17 ( Grand Indonesia JKT) 150.000 21187,45 7

4 Jawa 38 (PLMTG PT IndocementUnit 3 Palimanan Cirebon)

150.000 22296,47 7

5 Bali 9 (PLTG Gilimanuk-Bali) 150.000 11315,54 13

6 Kaltim 1 (PLTG Sambera) 150.000 2856,70 53

7 Sulsel 7 (PLTG Energi Sengkang) 150.000 8102,61 19

Dari Tabel 2, dapat diketahui bahwa untuk dapat melayani kebutuhan konsumenPLTGU di seluruh Indonesia, disarankan untuk ditempatkan sebanyak 7 lokasi fasilitaspenerima FSRU, dengan kapasitas sebesar 150.000 m3. Pemilihan kapasitas sebesar150.000 m3 tersebut, tentunya sangat dipengaruhi oleh tersedianya pilihan kapasitasdari kapal yang tersedia. Bila diasumsikan setiap kali terjadi pengiriman dari ladang gasmenuju lokasi fasitas pengiriman dapat mengisi kapasitas FSRU secara penuh 100%,maka untuk memperoleh pengiriman terkecil (lihat gambar 3), maka dipilih kapasitasFSRU dengan kapasitas 150.000 m3. Dilain pihak, ukuran FSRU tersebut merupakanukuran untuk konfigurasi kapal sebesar 135.000 m3 dan 20.000m3, yang mana kapaldengan konfigurasi ini menghasilkan biaya denda terkecil untuk setiap mile pengirimanpulang. Sehingga untuk memperoleh biaya total yang minimum, disarankan untukmemilih kapasitas FSRU sebesar 150.000 m3 dengan konvigurasi kapal sebesar 135.000m3 dan 20.000m3.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil optimasi yang diperoleh, maka1. Disarankan untuk mendirikan lokasi fasilitas FSRU sebanyak 7 buah untuk dapat

melayani sebaran PLTGU yang ada di Indonesia.2. Penentuan kapasitas fasilitas FSRU yang optimal tidak hanya melibatkan kebutuhan

konsumsi harian dari konsumen, akan tetapi juga memperhatikan kondisikapal/konvigurasi dari kapasitas kapal yang tersedia, agar diperoleh biaya yangminimum.

3. Pemilihan konvigurasi kapal yang tidak tepat, akan menyebabkan terjadinyapeningkatan denda dikarenakan tidak terserapnya muatan yang dibawa olehfasilitas, serta biaya transportasi yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Lawrence S.A. Intermodal Sea Transport:The years Ahead.Lexington Books,LexingtonMA. 1972

M.Christiansen, et al. Maritime Transportation , Handbook in OR & MS , Vol 14.Elsevier B.V. 2007

Gen. M. , Cheng. R, Genetic Algorithms and Engineering Optimization, John Wiley &

Page 9: PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MBM/01. Prosiding Dimas... · PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI LNG FSRU (FLOATING STORAGE AND

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0E-1-9

Sons, Inc. 2000

E.C.Ozelkan, Ambrosio A.D, Teng S.G, Oprimizing liquefied natural gas terminaldesain for effective supply chain operation, International journal of Productioneconomics pp. 529-542 , 2008.

R.Priyono,Ir. Indonesian Gas Policy Implementation Strategy and Development Planfor Fulfilling Domestic Demand While Pursuing Global Market Opportunities,Indogas conference, 2009.

Takashi Kuroko, Current Size of Spot LNG Market Trade within Asia Pacific incomparison with LNG Procurement through Long & Medium Term Contract ,Indogas Conference,2009.

Panji Yulianto Kurniawan, Aplikasi Multiple Criteria Decision Making (MCDM) UntukPemilihan Lokasi Floating Storage And Regasification Unit (FSRU) danSistimPenambatannya (Studi Kasus Suplai LNG dari Ladang Tangguh Ke Bali),Jurusan Teknik Sistim Perkapalan, ITS,2008