laporan akhir program p2m penerapan...

28
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PEMBUATAN BONEKA JARI DAN PENDAMPINGAN PENGGUNAANNYA BAGI GURU-GURU TK KECAMATAN SERIRIT Oleh: Luh Diah Surya Adnyani (Ketua) NIP : 198309232008122001 Ni Putu Astiti Pratiwi (Anggota) NIP : 198808252015042002 I Wayan Swandana (Anggota) NIP : 198411182015041002 Putu Adi Krisna Juniarta (Anggota) NIP : 1987061222015041006 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No......................Tanggal....................... JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017

Upload: vuongkien

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PEMBUATAN BONEKA JARI DAN

PENDAMPINGAN PENGGUNAANNYA BAGI

GURU-GURU TK KECAMATAN SERIRIT

Oleh:

Luh Diah Surya Adnyani (Ketua)

NIP : 198309232008122001

Ni Putu Astiti Pratiwi (Anggota)

NIP : 198808252015042002

I Wayan Swandana (Anggota)

NIP : 198411182015041002

Putu Adi Krisna Juniarta (Anggota)

NIP : 1987061222015041006

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No......................Tanggal.......................

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

2

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

DAFTAR ISI

Halaman Muka

Pengesahan

Daftar Isi .................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi ..................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ................................................................... 6

1.3 Tujuan Kegiatan ................................................................................................... 6

1.4 Manfaat Kegiatan ................................................................................................. 7

BAB II METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................13

BAB IV PENUTUP ................................................................................................17

4.1 Simpulan ............................................................................................................. 17

4.2 Saran ....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Absensi

Foto-Foto Kegiatan

Peta lokasi

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Observasi saat Pelatihan ...............................................................13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pemecahan Masalah P2M.................................... 8

Gambar 2. Metode Kegiatan P2M...............................................................................10

Gambar 3. Prosedur dan Alat Evaluasi........................................................................11

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.

58, 2009, Taman Kanak-Kanak adalah tempat yang tepat untuk membantu anak-

anak yang berada dalam usia emas. Dalam usia ini, mereka berada dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai bakat, minat, dan sifat

masing-masing. Usia emas atau dikenal dengan nama golden age merupakan usia

dimana anak-anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun

mental yang sangat pesat. Mereka mampu mempelajari banyak hal, meliputi aspek

kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik dengan cepat.

Usia emas tumbuh kembang anak merupakan usia yang sangat krusial

karena sekitar 80 persen otak anak berkembang pada masa ini, segala informasi

dapat diserap oleh anak tanpa melihat baik buruknya (Rahman, 2002). Untuk itu

anak sangat perlu memperoleh pendampingan, dan bimbingan agar informasi

dapat tercerna dengan baik. Lingkungan anak seperti keluarga, sekolah, dan

masyarakat harus memberikan dukungan positif terhadap penyerapan informasi

yang bermanfaat. Disinilah peran sekolah taman kanak-kanak diharapkan mampu

memberi kontribusi untuk mengoptimalkan perkembangan anak mencerna

informasi dengan meliputi beberapa aspek penting. Aspek-aspek tersebut adalah

aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,

dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi sikap pengetahuan, dan

keterampilan (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 146 Tahun

2014).

Karena Taman Kanak-kanak memiliki peranan yang sangat penting, maka

sudah seharusnya Taman Kanak-kanak dirancang dan dikelola dengan baik.

Sebuah taman kanak-kanak diharapkan memiliki guru yang berilmu, terampil, dan

berwawasan luas, serta memiliki fasilitas-fasilitas penunjang yang mampu

merangsang guru untuk lebih kreatif. Guru-guru TK harus mampu memberikan

pelayanan yang baik, menarik, dan kreatif agar dapat membantu anak-anak TK

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

2

dalam mengembangkan aspek-aspek penting yang berkembang pada usia emas

tumbuh kembang anak.

Kegiatan di sekolah yang dilaksanakan di TK haruslah menyenangkan

agar anak-anak tidak merasa tertekan. Masitoh (2005) mengungkapkan bahwa

terdapat beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di TK, seperti

strategi pembelajaran yang berpusat pada anak, yaitu membiarkan anak

merencanakan dan melakukan sesuatu, sementara guru menyediakan fasilitas,

strategi pembelajaran melalui bermain, bercerita, bernyanyi, dan strategi

pembelajaran terpadu.

Untuk dapat melakukan proses pembelajaran yang menarik menggunakan

strategi-strategi tersebut, guru-guru TK diharapkan mampu menyiapkan media

yang sesuai dengan perkembangan anak. Media adalah alat bantu yang dapat

membuat anak memahami konsep yang diajarkan (Mumtahanah, 2014). Salah satu

media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di TK adalah boneka jari.

Boneka jari atau dalam bahasa Inggris disebut finger puppet, dapat berupa kertas

maupun kain yang dibentuk sesuai karakter yang diinginkan. Boneka tersebut

berukuran mini sehingga dapat dimasukkan ke jari tangan dan kemudian

dimainkan.

Strategi pembelajaran yang diungkapkan Masitoh (2005) dapat diajarkan

dengan bantuan media boneka jari. Pada strategi yang berpusat pada anak, guru

mempersiapkan gambar kecil-kecil dan kertas, guru membiarkan anak

menggunting dan menempel dan jadilah boneka jari yang kemudian dimainkan

oleh anak. Boneka jari juga bisa sebagai media untuk bernyanyi, seperti lagu

dengan tema keluarga. Selain itu sangat besar kemungkinan penggunaan boneka

jari untuk bercerita. Berbagai cerita dapat disampaikan dengan bantuan media

boneka jari. Anak-anak juga dapat bermain menggunakan boneka jari, yaitu

bermain peran menggunakan karakter boneka jari yang diselipkan di jarinya.

Mencermati bahwa media boneka jari sangat bermanfaat sebagai alat

bantu untuk berbagai strategi pembelajaran untuk anak TK, maka sangat penting

bagi guru TK untuk memiliki boneka jari.

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

3

Berdasarkan data yang diperoleh dari UPP Kecamatan Seririt, terdapat 29

sekolah taman kanak-kanak di kecamatan tersebut. Dari 29 TK, lima diantaranya

berstatus negeri, sementara 24 lainnya berstatus swasta. Berdasarkan wawancara

dengan kepala sekolah dan guru-guru di beberapa TK, dapat disimpulkan bahwa

guru-guru TK tersebut paham bahwa di TK seharusnya anak-anak bermain sambil

belajar, dan dalam kegiatan bermain itu mereka diperkenalkan materi sederhana

yang telah ditentukan oleh pemerintah. Guru-guru tersebut mengetahui bahwa

mereka diharapkan membantu anak-anak didiknya untuk mengembangkan aspek-

aspek penting anak usia dini, seperti nilai agama dan moral, fisik-motorik,

kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni, sehingga terdapat keseimbangan

kompetensi antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Tantangan dan kesulitan yang dialami guru-guru TK di beberapa sekolah

adalah bagaimana cara mencapai aspek-aspek tersebut dengan menyenangkan

sehingga anak-anak suka dan tidak takut pergi ke sekolah. Selama ini guru-guru

tersebut mengajar dengan bantuan buku TK, dan sudah mengajak anak-anak untuk

bermain, bernyanyi, dan bercerita. Namun akan lebih menarik jika kegiatan-

kegiatan tersebut dilakukan dengan media, seperti boneka jari. Berdasarkan

wawancara, mayoritas TK tidak memiliki boneka jari.

Boneka jari tidak perlu dibeli dengan harga mahal. Guru-guru TK dapat

membuat sendiri boneka jari sesuai dengan karakter yang diinginkan dan juga

sesuai dengan cerita yang ingin disampaikan. Untuk itu sangat perlu diadakan

pelatihan pembuatan boneka jari dan pendampingan penggunaannya bagi guru-

guru TK di Kecamatan Seririt. Dengan membuat sendiri boneka jari, guru-guru

dapat menuangkan kreativitasnya, yaitu dalam membentuk karakter boneka sesuai

yang diinginkan dan diperlukan, seperti bentuk binatang, manusia, buah, dan

lainnya. Guru-guru juga dapat membuat variasi boneka dengan berbagai warna

sehingga media boneka jari akan menjadi lebih menarik.

Saat boneka jari telah dimiliki, guru-guru bisa memperkenalkan kosakata,

baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Guru-guru dapat

menggunakan media tersebut utuk bernyanyi, bermain, dan bercerita. Dapat

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

4

dikatakan bahwa satu jenis media dapat dipakai untuk beberapa strategi

pembelajaran. Hal ini sangat efektif dan efisien.

Berdasarkan teori, boneka jari merupakan suatu media pembelajaran yang

digunakan untuk menarik perhatian anak sehingga anak mau terlibat dalam proses

pembelajaran. Menurut Marlinda dkk. (2014), boneka jari adalah boneka yang

terbuat dari bahan flannel yang kemudian dibentuk pola sesuai dengan yang

diinginkan dan dibuat sedemikian rupa kemudian dimasukkan ke dalam jari-jari

tangan sehingga dapat dimainkan oleh anak. Boneka jari merupakan salah satu

media kegiatan mendongeng, berbicara, atau melakukan percakapan dan sangat

cocok dimainkan untuk anak dalam pembelajaran di kelas.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bhakti dkk. (2015) bahwa boneka jari

adalah boneka yang dapat dimasukkan kejari tangan, berbentuk kecil seukuran jari

tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media pembelajaran yang memiliki

karakter dan bentuk tertentu sesuai dengan pembelajaran yang akan diberikan.

Guru dapat sekreatif mungkin untuk membentuk boneka jari sesuai dengan tema

yang dipilih. Contoh tema yang dipilih adalah keluarga, maka setidaknya karakter

pada boneka jari terdapat anggota keluarga yaitu ayah, ibu, kakak, dan adik. Cara

menggunakannya adalah dengan menggerakkan jari.

Boneka jari adalah mainan edukatif yang memberikan manfaat luar biasa

karena memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan menarik

perhatian anak dalam kegiatan. Zaman (2008 dalam Marlinda dkk., 2014)

menjelaskan bahwa tujuan penggunaan media jari adalah untuk mengembangkan

kemampuan bahasa anak, mempertinggi keterampilan dan kretivitas anak, serta

melatih keterampilan jari jemari tangan. Selain itu, penggunaan boneka jari juga

membantu dalam mengembangkan aspek moral atau menanamkan nilai-nilai

kehidupan pada anak, mengembangkan daya fantasi anak, melatih kecakapan

motorik halus, serta mengembangkan kemampuan kognitif anak.

Sudah banyak penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai

penggunaan boneka jari. Marlinda dkk. (2014) menyimpulkan bahwa penerapan

media boneka jari dalam metode bercerita sangat efektif untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa anak, yaitu kemampuan menyimak dan berbicara serta

menambah kosakata yang dimilikinya. Penggunaan boneka jari yang

menggunakan bentuk-bentuk boneka yang menarik merangsang keaktifan anak

untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

5

Tak hanya untuk anak usia dini, penggunaan boneka jari juga

memberikan manfaat untuk anak di sekolah dasar. Seperti penelitian yang

dilakukan oleh Bhakti dkk. (2015) yang mengungkapkan bahwa model

pembelajaran BCCT menggunakan teknik bermain secara langsung dengan media

boneka jari menjadi salah satu metode pembelajaran aktif dan menyenangkan

untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Seiring dengan meningkatnya

rasa percaya diri anak, media boneka jari juga membantu anak dalam

mengembangkan keterampilan berbahasa, mempertinggi keterampilan dan

kreativitas anak, membantu anak belajar bersosialisasi, dan bergotong royong.

Amiliya dkk. (2014) juga mengemukakan hal yang sama yaitu media

boneka jari yang dilakukan dengan kegiatan bercerita berpengaruh positif dan

meningkatkan kemampuan menyimak anak usia 4 – 5 tahun. Dikatakan pula

bahwa media boneka jari berbahan origami adalah suatu bentuk inovasi dari

pembelajaran yang ada dan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan

menyimak anak. Namun, pada dasarnya untuk hasilnya nanti peningkatan

kemampuan menyimak anak dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satu

diantaranya faktor dari dalam diri anak seperti kemampuan kognitif dan keadaan

psikologis anak serta faktor dari guru, sekolah atau situasional. Semua faktor-

faktor yang mempengaruhi kemampuan menyimak anak perlu mendapat perhatian

agar kemampuan menyimak anak dapat ditingkatkan secara maksimal.

Selain meningkatkan kemampuan dalam berbahasa, media boneka jari

juga mempengaruhi perkembangan emosional anak. Mufida (2013) berpendapat

bahwa penggunaan media boneka jari saat bercerita membantu dalam membangun

kedekatan emosional antara pendidik dengan anak. Boneka jari merupakan suatu

media untuk menyalurkan dan mengembangkan emosi anak. Anak akan mulai

mengekspresikan emosinya pada saat mendengarkan cerita baik senang ataupun

sedih, dan dapat merangsang anak untuk meningkatkan sikap aktif antara anak

dengan guru serta memungkinkan interaksi langsung

antara anak dengan lingkungan dan kenyataan.

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

6

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru di

beberapa TK di Kecamatan Seririt, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan,

yaitu:

1. Tidak adanya media boneka jari di sebagian besar TK di kecamatan

Seririt.

2. Guru-guru memiliki kendala dalam membuat pembelajaran yang lebih

menyenangkan.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, Rumusan Pengabdian

Masyarakat ini adalah: Dengan satu jenis media yaitu boneka jari, guru-guru TK di

Kecamatan Seririt akan mampu melakukan beberapa strategi pembelajaran dengan

lebih menyenangkan.

1.3 Tujuan Kegiatan

Untuk membantu para guru TK di Kecamatan Seririt dapat melaksanakan

beberapa strategi pembelajaran dengan lebih menyenangkan dengan

menggunakan media boneka jari, maka tujuan kegiatan ini adalah memberikan

pelatihan cara pembuatan boneka jari dan aktivitas penggunaannya dalam

pembelajaran, sehingga nantinya para guru dapat:

a. Memiliki minimal 5 boneka jari.

b. Mampu membuat sendiri boneka jari dengan kreasi sendiri, yaitu dengan

bentuk dan gambar kosakata dan karakter tertentu.

c. Mampu merancang pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan

menggunakan boneka jari.

d. Mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif

dengan menggunakan boneka jari.

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

7

1.5 Manfaat Kegiatan

Hasil Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan akan

memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan profesionalisme guru-guru

TK kecamatan Seririt. Secara lebih eksplisit manfaat kegiatan ini adalah sebagai

berikut:

a. Guru-guru TK di desa Kecamatan Seririt memperoleh pengalaman dalam :

(1) bagaimana membuat boneka jari yang menarik, (2) bagaimana

merencanakan pembelajaran menggunakan boneka jari sehingga

pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan, (3) bagaimana

melaksanakan beberapa strategi pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna dengan menggunakan boneka jari. Pembelajaran yang

dimaksud disini adalah bermain, bernyanyi, dan bercerita menggunakan

boneka jari, bisa dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa

Inggris.

b. Anak-anak TK di Kecamatan Seririt belajar di sekolah tanpa merasa

terbebani. Mereka belajar dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

Mereka dapat bernyanyi, memvisualisasikan dongeng saat kegiatan

bercerita, dan bermain peran dengan menyenangkan karena menyelipkan

boneka di jari mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam

bahasa Indonesia atau dengan bahasa Inggris yang sederhana.

c. Secara umum Staf Dosen Universitas Pendidikan Ganesha dapat

melaksanakan salah satu dharma dari tri dharma Perguruan Tinggi yaitu

Pengabdian Pada Masyarakat.

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

8

Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pemecahan Masalah P2M

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Berangkat dari permasalahan minimnya media boneka jari di sekolah TK

di Kecamatan Seririt dan perlunya memberi pelatihan tentang menyelenggarakan

pembelajaran yang lebih menyenangkan, maka alternatif pemecahan masalah

yang dilaksanakan dalam P2M ini dapat dilihat dalam diagram alur berikut:

PERMASALAHAN 1. Tidak adanya media boneka

jari di sebagian besar TK di

kecamatan Seririt.

2. Guru-guru memiliki kendala

dalam membuat

pembelajaran yang

menyenangkan.

PEMECAHAN MASALAH 1. Melakukan Pelatihan

pembuatan media boneka jari

sebagai media dalam

merangsang perkembangan

anak usia emas.

2. Melakukan Pelatihan dan

pendampingan untuk

merancang dan

menyelenggarakan beberapa

strategi pembelajaran yang

menyenangkan menggunakan

media boneka jari

METODE KEGIATAN 1.Ceramah dan Diskusi

2.Praktik membuat boneka jari

3. Simulasi kelompok

4.Pendampingan pembuatan

rencana pengajaran

menggunakan media boneka jari

5.Pendampingan dalam

pengajaran menggunakan media

boneka jari.

ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAH Memberikan pelatihan pembuatan

boneka jari dan pendampingan

dalam perencanaan dan

penyelenggaraan pengajaran yang

menarik.

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

9

2.2 Khalayak Sasaran

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) ini adalah untuk

membantu guru-guru TK di kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng, agar mampu

membuat media pembelajaran boneka jari, dan mampu merancang dan

melaksanakan pembelajaran yang lebih menyenangkan menggunakan boneka jari

tersebut.

2.3 Keterkaitan

Kegiatan P2M ini akan melibatkan pihak Undiksha dan pihak

penyelenggara pendidikan anak usia dini, yaitu tiga Taman Kanak-kanak di

Kecamatan Seririt. Instansi-instansi yang terlibat ini memperoleh keuntungan

secara bersama-sama sebagai berikut :

1. Taman Kanak-kanak di Kecamatan Seririt memperoleh manfaat dalam

penyediaan media belajar boneka jari dan mendapat pendampingan dalam

perencanaan dan pengajaran yang menyenangkan menggunakan boneka

jari tersebut.

2. Universitas Pendidikan Ganesha melalui Lembaga Pengabdian pada

Masyarakat berperan menyediakan dana, tenaga ahli, dan tim penggagas

kegiatan sehingga mendukung pelaksanaan dharma ketiga dari Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

2.4 Metode Pelaksanaan

Dalam upaya mengatasi kesulitan yang dialami khalayak mitra, solusi

yang ditawarkan adalah dengan mengadakan pelatihan dengan menerapkan suatu

metode inovatif. Metode tersebut yaitu metode peta pikiran. Adapun langkah-

langkah pelaksanaan program adalah sebagai berikut. (1) pelatihan pembuatan

boneka jari dan (2) pendampingan pembuatan rencana pembelajaran dan

pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan menggunakan boneka jari yang

telah dibuat. Secara skematik, metode yang digunakan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi khalayak mitra disajikan pada Gambar 2 berikut ini:

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

10

Pelatihan Pembuatan Boneka Jari

Ceramah dan Diskusi Praktik

Pendampingan dalam Perencanaan dan Pengajaran

Simulasi

kelompok

Pendampingan di

TK

Pendampingan di

TK

Pendampingan di

TK

Pembelajaran dengan media

boneka jari

OUTPUT

Guru-guru memiliki media boneka

jari dan mampu merancang dan

melaksanakan pembelajaran yang

menyenangkan

Dampak

Gambar 2. Metode Kegiatan P2M

Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan pertama

dimulai dengan melakukan pelatihan pembuatan media boneka jari. Dalam

kegiatan pelatihan tersebut, terdapat ceramah mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan pendidikan anak usia dini, teori tentang strategi pembelajaran yang

menyenangkan untuk anak usia dini, dan cara pembuatan media boneka jari.

Kegiatan dilanjutkan di pertemuan berikutnya dengan praktik pembuatan boneka

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

11

jari berkelompok. Peserta bisa membuat boneka jari sesuai dengan kreativitas,

keinginan, dan kebutuhan. Pada pertemuan ketiga, peserta diberikan materi

tentang contoh-contoh kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna

menggunakan media boneka jari, materi tentang lesson study, dan diakhiri

dengan simulasi kelompok. Jadi, pelatihan dirancang dilaksanakan selama tiga

hari: hari pertama untuk teori, hari kedua untuk pembuatan boneka jari, dan hari

ketiga untuk simulasi kelompok. Setelah melakukan rangkaian kegiatan pelatihan,

kegiatan dilanjutnya dengan proses pendampingan. Pendampingan dilaksanakan

melalui bimbingan face to face secara berkelanjutan dalam perencanaan

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajarannya di kelas. Pendampingan dilakukan

di beberapa sekolah tempat guru-guru bersangkutan bertugas.

2.5 Rancangan Evaluasi

1. Prosedur dan Alat Evaluasi

Pada kegiatan P2M ini, Prosedur dan alat evaluasi yang digunakan dapat

dilihat secara rinci pada gambar 3 di bawah ini.

Akhir Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan

Produk

Observasi, lesson study

Gambar 3. Prosedur dan Alat Evaluasi

Pada saat pelatihan, dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

kegiatan yang mencakup ketekunan dan keseriusan khalayak mitra dalam

mengikuti kegiatan pelatihan. Instrumen yang dipergunakan adalah lembar

observasi. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek sikap dan aktivitas para guru

TK yang mencirikan perilaku dan kemampuan mereka sebagai guru. Teknik

pemberian skor pada masing-masing indikator menggunakan skala lickert dengan

rentang 1-5. Selain itu dilakukan juga lesson study dalam perencanaan dan

pengajaran menggunakan boneka jari, dimana satu guru mengajar dan guru lain

serta dosen menjadi pengamat. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi untuk

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

12

mengevaluasi perencanaan dan juga pelaksanaan pengajaran.

Pada akhir kegiatan, penilaian yang dilakukan adalah penilaian produk.

Produk dari kegiatan ini adalah media boneka jari, perencanaan pembelajaran

yang telah melalui proses bimbingan dan lesson study, serta video pelaksanaan

pembelajaran.

2. Teknik Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan Program

Kemampuan peserta membuat boneka jari, merencanakan pembelajaran,

dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna

menggunakan boneka jari dianalisis secara deskriptif.

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Kegiatan

Pelatihan pembuatan boneka jari dilaksanakan selama tiga hari di balai banjar desa

Umeanyar kecamatan Seririt. Pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh wakil dari ketua LPPM,

ketua UPP kecamatan Seririt, dan Ketua Pengawas Kecamatan Seririt. Pembukaan dimulai

pukul 10.00 pagi pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2016. Acara dimulai dengan pembukaan dari

MC, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu Himne TK, dilanjutkan dengan sepatah

dua patah kata dari Bapak Ketua UPP kecamatan Seririt, Pengawas, sambutan ketua pelaksana

kegiatan, dan diakhiri dengan sambutan ketua LPPM yang sekaligus membuka acara.

Setelah upacara pembukaan, narasumber memaparkan materi tentang teori-teori yang

berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, teori tentang strategi pembelajaran yang

menyenangkan untuk anak usia dini, dan cara pembuatan media boneka jari. Guru-guru

TK ditambah para undangan dan tim pelaksana, mendengarkan dengan seksama dan sangat

aktif dalam sesi tanya jawab.

Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, dilakukan pula observasi guna mengamati

ketekunan, keseriusan, kejujuran, serta tanggung jawab peserta pelatihan. Penilaian dilakukan

dengan melihat aspek-aspek sikap peserta yang mencirikan perilaku dan kemampuan peserta.

Dengan mengacu pada lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya, hasil observasi

rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Hasil Observasi saat Pelatihan

No Aspek yang di observasi SS S KS TS STS

1 Ketekunan mendengarkan ceramah

yang disampaikan

90% 10%

2 Keseriusan dalam melakukan diskusi

tentang metode dan media

pembelajaran di TK

80% 20%

3 Kejujuran dalam mengemukakan

metode pembelajaran yang digunakan

di TK

90% 10%

4 Keterbukaan dalam menerima

informasi baru

90% 10%

5 Keterbukaan dalam menerima

masukan atas permasalahan

90% 10%

Berdasarkan tabel 3.1 diatas, dapat dilihat bahwa 90% peserta pelatihan sangat tekun

mendengarkan pemaparan materi dari para narasumber. Selain itu, berdasarkan observasi tiap

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

14

individunya, 80% sangat serius dalam melakukan diskusi tentang metode dan media

pembelajaran di TK. Ada 90% guru yang dengan jujur mengemukakan metode pembelajaran

yang digunakan kepada narasumber. Setelah mendapat pencerahan melalui materi yang

disampaikan, 90% memiliki keterbukaan dalam menerima informasi baru, dan 90% juga

terbuka dalam menerima masukan atas pertanyaan yang diajukan.

Keesokan harinya, para guru kembali untuk membuat boneka jari. Kegiatan didahului

oleh penyerahan alat dan bahan kepada para kepala Sekolah TK. Para guru peserta pelatihan

bekerja berkelompok dengan guru dari sekolah yang lokasinya berdekatan. Peserta bisa

membuat boneka jari sesuai dengan kreativitas, keinginan, dan kebutuhan. Pada pertemuan

ketiga, peserta diberikan materi tentang contoh-contoh kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan dan bermakna menggunakan media boneka jari, materi tentang lesson

study, dan diakhiri dengan simulasi kelompok.

Setelah melalui tiga hari pelatihan dan memiliki boneka jari, kegiatan pelatihan telah

berakhir. Para guru TK telah berhasil membuat boneka jari dengan kreasi masing-masing.

Berdasarkan hasil wawancara, dalam pembuatan boneka jari, guru-guru merasa terbantu dengan

adanya pola yang diberikan oleh tim panitia. Pola tersebut berbentuk binatang, super hero, atau

karakter tertentu yang terdiri dari tampak depan, tampak belakang, telinga, ekor, atau yang

lainnya. Pola-pola tersebut bisa digunting dan dipakai untuk membuat bentuk pada kain

sehingga para guru tinggal menggunting sesuai pola dan menjahitnya. Kain yang digunakan

bisa kain perca ataupun kain flanel. Kain perca bisa diperoleh dari sisa kain tukang jahit,

sehingga dalam pembuatan media ini secara tidak langsung guru memanfaatkan bahan-bahan

yang tidak terpakai. Selain itu, hal yang dinilai positif oleh para guru adalah dalam pemilihan

warna dan jenis kain, guru bisa berkreasi sehingga satu karakter bisa memiliki variasi warna

yang berbeda. Sehingga satu pola untuk satu karakter bisa menjadi beberapa boneka jari dengan

variasi dan kombinasi warna yang berbeda.

Adapun kesulitan yang dialami para guru dalam pembuatan boneka jari adalah pada saat

memotong dan menjahit. Pada saat memotong pola guru harus berhati-hati karena boneka jari

ini berukuran kecil dan bentuknya harus sesuai pola. Selain itu, para guru memerlukan waktu

yang cukup untuk menjahitnya sehingga tampak rapi dan cantik. Dengan kesabaran, kerja sama,

dan sambil bersenda gurau, kegiatan memotong dan menjahit dapat terlaksana dengan lancar.

Setelah menyelesaikan boneka jari, langkah selanjutnya dari kegiatan P2M ini adalah

pendampingan ke sekolah-sekolah. Pendampingan dilakukan untuk mengetahui bagaimana para

guru TK mengajar menggunakan media boneka jari yang telah dibuatnya. Pendampingan

pertama dilakukan di TK kelompok satu. Ibu guru bercerita menggunakan boneka jari dengan

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

15

karakter ayah, ibu, kakak, dan adik. Ibu guru memulai dengan bangun pagi, mandi, sampai

pergi ke sekolah. Kegiatan bercerita juga diselingi dengan bernyanyi lagu “Bangun Tidur

Kuterus Mandi, dan lagu “Satu-Satu Aku Sayang Ibu”. Penanaman karakter dilakukan dengan

menekankan bahwa anak-anak tidak boleh nangis saat bangun pagi, harus belajar mandiri,

belajar mandi sendiri dan berpakaian sendiri. Anak-anak sebaiknya sarapan sebelum berangkat

ke sekolah karena sarapan sangat penting bagi tubuh. Saat pembelajaran, dilakukan pula tanya

jawab mengenai nama ayah, ibu, dan saudara mereka. Ditekankan pula anak-anak harus hormat

kepada orang tua, dan sayang kepada saudara, tidak boleh berantem. Berdasarkan observasi,

anak-anak sangat senang dan antusias diajar dengan media boneka jari.

Kelompok dua mengajar dengan materi warna dan bentuk. Dengan media boneka jari,

anak-anak diajak untuk mengenali warna-warna di tiap boneka jari serta bentuk dari mata,

telinga, dan lainnya. Kegiatan pembelajaran divariasikan dengan menyanyikan lagu “Pelangi”

dan mengaitkan warna pelangi dengan warna boneka jari yang diajarkan, dan lagu “Jari-jariku”

dimana anak-anak membuat bentuk dari jari telunjuk dan jempol, dan mengaitkan dengan

bentuk-bentuk yang ada pada boneka jari.

Kelompok tiga menggunakan boneka jari dengan bentuk binatang untuk

memperkenalkan nama, warna, dan suara binatang. Misalnya, dengan boneka jari berbentuk

sapi, anak-anak diminta menyebutkan warna sapi pada boneka jari, warna sapi yang mereka

lihat di kehidupan nyata, dan menirukan suaranya. Anak-anak juga diarahkan bahwa sapi

memproduksi susu dan susu baik untuk kesehatan. Dengan menyebutkan “Makanan 4 Sehat 5

Sempurna”, anak-anak belajar bahwa susu adalah salah satu minuman yang sehat selain bahan

makanan lain, sehingga sangat perlu mengkonsumsi makanan yang seimbang. Contoh lain

adalah boneka jari singa. Anak-anak diajak mengenal binatang buas yang tidak ada di

lingkungan sekitar mereka. Mereka bisa melihat binatang buas di kebun binatang.

Lain halnya dengan kelompok empat. Ibu guru mengajak anak-anak untuk kedepan

untuk memperkenalkan diri dan karakter boneka jari yang dimainkannya. Anak-anak sangat

antusias untuk kedepan, memasukkan boneka jari ke jari telunjuk mereka, kemudian

memperkenalkan diri dengan singkat dan memperkenalkan karakter yang dimainkannya.

Contohnya, “Halo, saya seekor gajah, lihat, saya sangat besar, saya punya belalai.” Anak lain

maju dan memperkenalkan diri “Halo teman-teman, saya seekor anjing, guk..guk.., saya

berwarna coklat, saya punya ekor.” dsb. Kegiatan ini melatih keberanian anak untuk berbicara

di depan kelas dengan memainkan boneka jari.

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

16

Kelompok lima meminta anak-anak untuk melakukan percakapan sederhana dengan

boneka jari. Dua anak maju, menyelipkan boneka jari pada jari telunjuk mereka, lalu bercakap-

cakap. Contohnya, boneka jari jerapah dan kucing bertemu.

A: “Halo, apa kabar jerapah?”

B:“Halo kucing, aku baik, kamu bagaimana?”

A: “Aku baik juga. Jerapah, kamu suka main apa?”

B: “Aku suka main bola. Kamu suka main apa?”

A: “ Hmmm.. Aku suka main game.”

Kegiatan ini melatih anak untuk memulai percakapan dan berkomukikasi dengan cara

melakukan tanya jawab yang sederhana dengan arahan dari guru.

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

17

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Pelatihan pembuatan media boneka jari perlu dilakukan untuk guru-guru di kecamatan

Seririt. Dengan pelatihan ini, para guru yang bekerja sama dalam kelompok berhasil membuat

boneka jari yang bervariasi. Dengan bantuan pola karakter boneka jari, mereka menuangkan

kreativitasnya sehingga menghasilkan beberapa boneka jari yang memiliki pola sama namun

memiliki variasi warna dan jenis kain yang berbeda. Pada saat pendampingan pelaksanaan

pembelajaran di TK dengan menggunakan boneka jari yang telah dibuat, dapat disimpulkan

bahwa anak-anak sangat antusias dan tertarik dengan boneka jari yang dipakai. Pembelajaran

dilakukan dengan menyenangkan dan tetap menekankan aspek sosial dan bahasa saat bercakap-

cakap, aspek pengetahuan, saat mengenali bentuk, dan warna, dan aspek moral.

4.2 Saran

Berdasarkah hasil pelatihan dan pendampingan penggunaan boneka jari sebagai media

dalam pembelajaran di TK, disarankan kepada para guru TK untuk membuat boneka jari

dengan versi yang lebih banyak lagi. Para guru dapat menggunakan sisa kain untuk diubah

menjadi boneka jari yang menarik. Selain itu, dapat pula melibatkan anak TK dalam proses

pembuatan boneka jari dan penggunaannya dalam pembelajaran di kelas.

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

18

DAFTAR PUSTAKA

Amiliya, R.; Wilson; Y. Solfiah. 2014. Pengaruh Bercerita Dengan Media Boneka Jari

Berbahan Origami Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Usia 4-5 Tahun di TK

Angrek Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Artikel online pada laman

https://eprints.uns.ac.id/ Bhakti, C. P.; S. U. N. Hasan;W. Indriyani. 2015. Boneka Jari Sebagai Media untuk

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak Usia Sekolah Dasar. Artikel online pada

laman https://eprints.uns.ac.id/ Marlinda, N. L. D.; I N. Wirya; L. A. Tirtayani. 2014. Penerapan Metode Bercerita

Berbantuan Media Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan

Anak Usia Dini. e-Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1).

Masitoh. (2005). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Mufida, D. E. 2013. Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Untuk

Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Kelompok B di TK Aisiyah

Bustanul Athfal II Babat Lamongan. Artikel online pada laman https://eprints.uns.ac.id/

Mumtahanah, N. (2014). Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran PAI. AL HIKMAH.

Jurnal Studi Keislaman. 4(1). 91-104

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58, 2009

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 146, 2014

Rahman, H. (2002).Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Galah

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

19

Daftar Hadir

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

20

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

21

Foto-foto kegiatan

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

22

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

23

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198309232008122… · tangan orang dewasa. Boneka jari merupakan media ... digunakan untuk

24

Peta Lokasi

Kecamatan seririt berada 22 km ke arah barat dari kota Singaraja. Perjalanan dapat

ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 38 menit.