case - chf+hhd

37
PRESENTASI KASUS CARDIAC SIROSIS PRESENTER : Yogi Putra Adhi Pradana (030.03.260) 0

Upload: rakanootousan

Post on 15-Jun-2015

1.501 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Case - Chf+Hhd

PRESENTASI KASUS

CARDIAC SIROSIS PRESENTER : Yogi Putra Adhi Pradana (030.03.260)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMPERIODE 18 AGUSTUS – 24 OKTOBER 2009RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH JAKARTA

0

Page 2: Case - Chf+Hhd

STATUS PASIEN

I. IDENTITASNama : Tn. SUmur : 80 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiStatus Pekawinan : MenikahAgama : Islam Alamat : Jl. Cawang no 78 Rt. 11 Rw. 09, KeramatjatiTanggal Masuk RS : 10 Agustus 2009Status Rawat : SKTM.No. CM : 58-22-45

II. ANAMNESAAnamnesa dilakukan secara Auto-Anamnesa pada tanggal 1 September 2009 dengan pasien sendiri.

A. KELUHAN UTAMASesak nafas sejak 3 hari SMRS.

B. KELUHAN TAMBAHANBatuk-batuk, Mencret, BAK kuning seperti air teh.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien pria 80 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari SMRS. Sesak timbul pada saat beraktifitas dan berkurang dengan istirahat. Pasien merasa sesak bila berjalan lebih dari 20 langkah, sakit dada ( - ). Pasien biasa tidur diganjal dengan menggunakan 2 bantal. Selain itu pasien juga mengalami nyei sendi.Pasien juga mengaku batuk-batuk berdahak berwarna putih, darah ( - ), bibi terasa kering, dan sering terasa haus. Pasien 3 hari yang lalu sempat mengalami sumer (panas yang tidak tinggi)BAB pasien mencret berampas 1x sehari berwarna hitam. BAK pasien warna seperti air teh, keruh.Riwayat hipertensi sejak tahun 1988 (11 tahun). Dan pernah dirawat 1x di Rumah Sakit Bhudi Asih dengan sesak nafas.Riwayat kencing manis, riwayat kuning, dan riwayat asma disangkal.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU-

E. RIWAYAT HIDUP DAN KEBIASAANRiwayat merokok 2 bungkus per hari dan sudah berhenti sejak 1 ½ tahun yang lalu.Pasien minum jamu (temulawak, kunyit, akar alang-alang) tetapi tidak sering. Pasien tidak pernah minum obat selain resep dokter.

1

Page 3: Case - Chf+Hhd

Makanan harian pasien berupa nasi tempe, tahu, ikan asin, telor jarang, daging jarang, sayur jarang.

F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGATidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan atau kelainan yang sama dengan yang dialami pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : Composmentis Tanda VitalTek. Darah : 140/60 mmHgNadi : 92 kali/menit, reguler, isi cukup.Suhu : 37 °CLaju Nafas : 26 kali/menitBerat Badan : 55 kgTinggi Badan : 165 cmGizi : Kurang.

STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephali, Rambut hitam, Distribusi merata, tidak mudah rontok.

Mata : Pupil bulat isokor, sikap bola mata simetris Reflek Cahaya Langsung +/+, Reflek Cahaya Tidak Langsung +/+, Conjungtiva Anemis -/-, Sclera Icterik +/+.Telinga : Normotia, Sekret -/-, Serumen +/+.Hidung : Septum Deviasi (-), Sekret -/-,Nafas cuping hidung (-).Mulut : Bibir kering (+), coated tongue (-), faring hiperemis (-) tonsil T1-T1 tenangLeher : Kel. Thiroid tidak membesar, KGB tidak membesar. JVP 5+2 cm H2OThorak :JantungInspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat.Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS VPerkusi : Batas Jantung Kiri linea mid clavikula 2 jari lateral.Auskultasi : S1 dan S2 reguler, Diastolik Murmur (+), Gallop (-).

PulmoInspeksi : Simetris pada kedua hemithorak, saat statis dan dinamis.Palpasi : Vocal Frenitus kanan = kiri.Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.Auskultasi : Suara Nafas Vesikuler, Wheezing +/+, Ronchi +/+.

2

Page 4: Case - Chf+Hhd

AbdomenInspeksi : Buncit, asites, supel, Spider Nevi (-).Palpasi : Shifting Dulness (+),.Nyeri Tekan (-), Nyeri Lepas (-), Defans Muskuler (-).Perkusi : Redup disemua regio abdomen.Auskultasi : Bising Usus (+) N.

Ekstrimitas Atas : Akral hangat, Oedem -/-, Deformitas (-), Palmar Eritema (-)Ekstrimitas Bawah : Akral hangat, Oedem +/+, Deformitas (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium: 10 Agustus 2009

Darah Rutin Hasil Satuan Nilai NormalHemoglobin * 11.7 g/dl 13-16Hematokrit * 37 % 40-48Leukosit 7.7 ribu/ul 5-10Thrombosit* 41 ribu/ul 150-400

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalGlukosa Sewaktu 139 mg/dl <180SGOT* 407 U/1 <32SGPT* 1286 U/1 <24Ureum* 69 mg/dl 10-40Ceatinine* 3.8 mg/dl 0.5-1.5

Foto Ronsen Thorax

Foto Ronsen ThoraxKesan : Oedema Pulmo

V. DAFTAR MASALAHCHF

Gangguan fungsi Hati

HHD+ renal insufficiencydengan menghitung Creatinin Clearance Test, didapatkan:

CCT = (140- 80) x 55 = 12 ml/mnt (untuk pria) 3,8 x 72

3

Page 5: Case - Chf+Hhd

menandakan adanya penurunan fungsi ginjal ringan (renal insufficiency)

VI. DIFENSIAL DIAGNOSIS Hepatitis Akut Cirrhosis Hepatis Penyakit Jantung Rematik

VII. PEMERIKSAAN ANJURAN Elektrolit

Elektrolit tanggal 12 Agustus 2009Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalNa.K.Cl+AstrupNatrium* 130 mmol/L 135 - 153Kalium* 5.4 mmol/L 3.5 – 5.3Chlorida 101 mmol/L 98 - 109pH 7.41 7.35 – 7.45PCO2* 26.6 mmHg 35 – 45PO2 99.8 mmHg 80 - 105HCO3* 16.9 mmol/L 22 – 26O2SAT* 97.5 % 92 - 96TCO2* 17.8 mmol/L 23 – 27Base Excess* -5.5 mmol/L -2 - 3

Urin LengkapUrin Lengkap tanggal 13 Agustus 2009Urine Lengkap Hasil Satuan Nilai NormalWarna KuningKejernihan* Keruh JernihGlukosa Negatif NegatifBilirubin Negatif NegatifKeton Negatif NegatifBerat Jenis 1010 1000-1030pH 5.5 5 - 8.5Albumin* (+2) NegatifUrobilinogen 0.2 U.E/dl 0.1-1Nitrit* Positif NegatifDarah Samar* (+2) NegatifEsterase Leukosit Negatif NegatifSEDIMENLeukosit 1-2 /LPB 1-5Eritrosit* 9-12 /LPB <1Epitel Positif Positif

4

Page 6: Case - Chf+Hhd

Silinder Negatif /LPK NegatifKristal Negatif NegatifBakteri* Positif NegatifJamur Negatif Negatif

USG AbdomenUSG Abdomen tanggal 12 Agustus 2009

USG AbdomenKesan : Gambaran Cardiac Cirrhosis dengan Ascites

Efusi pleura bilateral

Hepatitis MarkerHepatitis Marker tanggal 25 Agustus 2009Spesifik Hasil Nilai NormalHbsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif Anti HCV Non Reaktif Non Reaktif

Bensidin test ASTO ECO Cardiografi

VIII. DIAGNOSIS CHFHHD+ renal insufficiencyCirrhosis Hepatis

IX. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan untuk CH:Rawat.Diet dengan rendah protein (0,6-0,8 /g/kgBB/hari)Medikamentosa:

Isosorbite 3x1 Adalat Oros 1x1 Furosemid (lasix) 20mg/2ml

Penatalaksanaan untuk Cirrhosis Hepatis: Hepa Q 3x1 Spironolakton (aldactone) 2x 100 Aminoleban /24jam Curliv 2x1

Penatalaksanaan untuk renal insufficiency: Threonine (Tonar) 3x1 Sefalosporin (bifotik) 3x1 Renxamin /24jam

5

Page 7: Case - Chf+Hhd

KSR 1x1Roborantia:

Nutrifar 3x1 Curcuma 3x1

Lain-lain: Rantin 2x1 Lactulax syr 3x1 Stabixin 2x1 Ambroxol 3x1

X. PROGNOSIS

Prognosis ditentukan berdasarkan Klasifikasi GOLDMAN-CARDIAC RISK INDEX Jenis Penilaian Penemuan NilaiAnamnesis Umur > 70tahun 5

Infark jantung < 6 bulan sebelum operasi 10

Pemeriksaan fisik S3 gallop atau distensi vena jugularis 11

Tanda-tanda stenosis aorta 3EKG Kontraksi atrial premature/irama selain dari irama sinus 7

Kontraksi ventrikel premature > 5 per menit 7Laboratorium PO2 < 60 mmHg, PCO2 > 50 mmHg, K 3,0 meq/L,

Ureum darah > 50 g/dL, Creatinin > 3 mg/dL3

SGOT abnormal atau tanda penyakit hati menahun dan penderita yang tidak bisa bangun dari tempat tidur

3

Jenis operasi Intra peritoneal, intra torakal, operasi aorta 3Operasi darurat 4Jumlah 53

Kelas Jumlah Nilai komplikasi tdk

ada/ringan (%)komplikasi berat (%)

kematian oleh krn jantung (%)

I 0 – 5 99 0,7 0,2II 6 – 12 93 5 2III 13 – 25 86 11 2IV > 26 22 22 56

Pada pasien ini didapat kelas II dengan komplikasi tidak ada/ringan 93%, komplikasi berat 5%, dan kematian oleh karena jantung 2%..

6

Page 8: Case - Chf+Hhd

FOLLOW UP

Pasien menjalani perawatan sejak 10 Agustus 2009. Catatan perkembangan dan hasil laboratorium disertakan.

11 Agustus 2009

S: Batuk berdahakDingin menggigilSesak nafas

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 80/40 mmHgNadi : 84 kali/menitCor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+

A: CHF

P: RLISDNLincomycin 3x1Adalat Oros 1x1Hepa Q 3x1Tonar 3x1Aldactone 2x100

12 Agustus 2009

S: MualMenggigilPerut sakit

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 100/40 mmHgNadi : 72 kali/menitCor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+

Darah Rutin Hasil Satuan Nilai NormalLeukosit 9.4 ribu/ul 5-10Hemoglobin * 12.1 g/dl 13-16Hematokrit * 35 % 40-48Thrombosit* 59 ribu/ul 150-400

7

Page 9: Case - Chf+Hhd

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalNa.K.Cl+AstrupNatrium* 130 mmol/L 135 - 153Kalium* 5.4 mmol/L 3.5 – 5.3Chlorida 101 mmol/L 98 - 109pH 7.41 7.35 – 7.45PCO2* 26.6 mmHg 35 – 45PO2 99.8 mmHg 80 - 105HCO3* 16.9 mmol/L 22 – 26O2SAT* 97.5 % 92 - 96TCO2* 17.8 mmol/L 23 – 27Base Excess* -5.5 mmol/L -2 - 3

A: CHF

P: Lincomycin 3x1RLHepa Q 3x1Tonar 3x1Aldactone 2x100Aminoleban /24jStabixim 2x1Ambroxol 3x1Curliv 2x1

13 Agustus 2009

S: keluhan berkurangBatuk +

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 110/70 mmHgNadi : 70 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Urine Lengkap Hasil Satuan Nilai NormalWarna KuningKejernihan* Keruh JernihGlukosa Negatif Negatif

8

Page 10: Case - Chf+Hhd

Bilirubin Negatif NegatifKeton Negatif NegatifBerat Jenis 1010 1000-1030pH 5.5 5 - 8.5Albumin* (+2) NegatifUrobilinogen 0.2 U.E/dl 0.1-1Nitrit* Positif NegatifDarah Samar* (+2) NegatifEsterase Leukosit Negatif NegatifSEDIMENLeukosit 1-2 /LPB 1-5Eritrosit* 9-12 /LPB <1Epitel Positif PositifSilinder Negatif /LPK NegatifKristal Negatif NegatifBakteri* Positif NegatifJamur Negatif Negatif

USG AbdomenKesan : Gambaran Cardiac Cirrhosis dengan Ascites

Efusi pleura bilateral

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

P: Tonar 3x1Aldactone 2x100Aminoleban /24jStabixim 2x1Ambroxol 3x1Curliv 2x1

14 Agustus 2009

S: Batuk berdahak berkurangLemas +

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 110/70 mmHgNadi : 80 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+

9

Page 11: Case - Chf+Hhd

Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalFungsi GinjalUreum* 201 mg/dl 10 - 40Creatinine* 4.7 mg/dl 0.5 – 1.5

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

P: Tonar 3x1Aldactone 2x100Aminoleban /24jStabixim 2x1Ambroxol 3x1Curliv 2x1Nutrifar

20 Agustus 2009

S: Batuk berdahak berkurangBAB Keras

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 130/60 mmHgNadi : 80 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Darah Rutin Hasil Satuan Nilai NormalLeukosit 11 ribu/ul 5-10Hemoglobin * 12.6 g/dl 13-16Hematokrit * 34 % 40-48Thrombosit* 103 ribu/ul 150-400

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalAlbumin* 2.7 g/dl 3.8 – 5.5Fungsi GinjalUreum* 117 mg/dl 10 - 40Creatinine* 1.8 mg/dl 0.5 – 1.5

10

Page 12: Case - Chf+Hhd

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

P: Aldactone 2x100Aminoleban /24jAmbroxol 3x1Curliv 2x1NutrifarAssering/12jRenxamin/12jLasix 2x ½Cardiomin 1x1

24 Agustus 2009

S: Batuk berkurangBAB sakit dan kerasLemas

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 120/60 mmHgNadi : 80 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalBilirubinTotal* 27.2 mg/dl <1Direk* 13.6 mg/dl < 0.6Indirek* 13.6 mg/dl < 0.4

Darah Rutin Hasil Satuan Nilai NormalLeukosit 13.6 ribu/ul 5-10Hemoglobin * 11.9 g/dl 13-16Hematokrit * 32 % 40-48Thrombosit* 89 ribu/ul 150-400

A: CHF

11

Page 13: Case - Chf+Hhd

Cardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

P: Aldactone 2x100Aminoleban /24jAmbroxol 3x1Curliv 2x1NutrifarAssering/12jRenxamin/12jLasix 2x ½Cardiomin 1x1

25 Agustus 2009

S: Batuk +BAB sakit dan kerasLemas +

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 110/50 mmHgNadi : 80 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Darah Rutin Hasil Satuan Nilai NormalLeukosit 9.2 ribu/ul 5-10Hemoglobin * 12.4 g/dl 13-16Hematokrit * 33 % 40-48Thrombosit* 87 ribu/ul 150-400

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalElektrolitNatrium* 131 mmol/L 135 - 153Kalium 5 mmol/L 3.5 – 5.3Chlorida 103 mmol/L 98 - 109

Spesifik Hasil Nilai NormalHbsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif Anti HCV Non Reaktif Non Reaktif

A: CHFCardiac Cirrhosis

12

Page 14: Case - Chf+Hhd

HHD+ renal insufficiency

P: Assering /12jAminoleban /12jLactulac 4x1Curliv3x1Aldactone 2x200Fucoidon 1x1Cefotaxim 2x1Rantin 2x1

26 Agustus 2009

S: Batuk berkurangBAB sakit dan keras berwarna hitam

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 130/70 mmHgNadi : 84 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalBilirubinTotal* 22.4 mg/dl <1Direk* 9.7 mg/dl < 0.6Indirek* 12.7 mg/dl < 0.4

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalFungsi GinjalUreum* 112 mg/dl 10 - 40Creatinine 1.2 mg/dl 0.5 – 1.5

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalProteinProtein Total* 6.2 g/dl 6.4 – 8.3Albumin* 2.7 g/dl 3.8 – 5.5Globulin* 3.8 g/dl 2.6 – 3.3

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

13

Page 15: Case - Chf+Hhd

P: Assering /12jAminoleban /12jLactulac 4x1Curliv3x1Aldactone 2x200Fucoidon 1x1Cefotaxim 2x1Rantin 2x1

28 Agustus 2009

S: BAB sakit dan keras

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 120/70 mmHgNadi : 100 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalBilirubinTotal* 21.6 mg/dl <1Direk* 13.5 mg/dl < 0.6Indirek* 8.1 mg/dl < 0.4Fosfatase Alkali 139 U/1 48 - 223

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalFungsi GinjalUreum* 81 mg/dl 10 - 40Creatinine 0.9 mg/dl 0.5 – 1.5

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalProteinProtein Total* 6.3 g/dl 6.4 – 8.3Albumin* 2.5 g/dl 3.8 – 5.5Globulin* 3.8 g/dl 2.6 – 3.3

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

14

Page 16: Case - Chf+Hhd

P: Assering /12jAminoleban /12jLactulac 4x1Curliv3x1Cefotaxim 2x1Rantin 2x1

29 Agustus 2009

S: -

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 130/60 mmHgNadi : 80 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalGamma GT (GGT) 54 U/1 8 - 61SGOT* 407 U/1 <32SGPT* 1286 U/1 <24

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

P: NaCl /24jAminoleban /24jLactulac 4x1Curliv 2x1Aldactone 2x200Fucoidon 1x1Cefotaxim 2x1Rantin 2x1

31 Agustus 2009

S: Pusing

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda Vital

15

Page 17: Case - Chf+Hhd

Tek. Darah : 120/50 mmHgNadi : 100 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalAlbumin* 2.3 g/dl 3.8 – 5.5Natrium* 130 mmol/L 135 - 153Kalium 4.1 mmol/L 3.5 – 5.3Chlorida 108 mmol/L 98 - 109

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

P: Aminoleban /24jLactulac 4x1Curliv 2x1Aldactone 3x200Fucoidon 1x1Cefotaxim 3x1Rantin 2x1

3 September 2009

S: Nafsu makan menurunBAB (–) 3 hari yg lalu

O: Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang.Kesadaran : ComposmentisTanda VitalTek. Darah : 130/60 mmHgNadi : 80 kali/menitMata : CA -/-, SI +/+Cor : S1S2 reg, diastolic murmur +Paru : SnVes, Wh +/+, Rh +/+Abdoment : Shifting Dulness (+)Ekstrimitas Bawah : Oedem +/+

Kimia Darah Hasil Satuan Nilai NormalProteinAlbumin* 3 g/dl 3.8 – 5.5

A: CHFCardiac CirrhosisHHD+ renal insufficiency

16

Page 18: Case - Chf+Hhd

P: Aminoleban /24jLactulac 4x1Curliv 2x1Aldactone 3x200Fucoidon 1x1Cefotaxim 3x1Rantin 2x1

17

Page 19: Case - Chf+Hhd

ANALISA KASUS

Berdasarkan tinjauan pustaka, diagnosis CHF ditegakkan berdasarkan kriteria berikut:

Dari anamnesa:

Pasien laki-laki, 80 tahun, dirawat dengan keluhan perut makin membesar sesak nafas sejak 3 hari SMRS. Sesak timbul pada saat beraktifitas dan berkurang dengan istirahat. Pasien merasa sesak bila berjalan lebih dari 20 langkah, sakit dada ( - ). Pasien biasa tidur diganjal dengan menggunakan 2 bantal. Pasien juga mengaku batuk-batuk berdahak berwarna putih, darah ( - ), bibi terasa kering, dan sering terasa haus.Riwayat hipertensi sejak tahun 1988 (11 tahun). Dan pernah dirawat 1x di Rumah Sakit Bhudi Asih dengan sesak nafas.Riwayat kencing manis, riwayat kuning, dan riwayat asma disangkal.

Dari Pemeriksaan Fisis didapatkan: Ronchi Basah Halus di kedua lapang paru Oedem pada kedua pergelangan kaki. Bantas jantung kiri ditemukan pada 2 jari lateral linea mid clavikula cosata ke V

Pada pemerikasaan penunjang:Tanggal 10 Agustus 2009.Foto ronsen thorax PA didapatkan CTR >50% dengan kesan Kardiomegali dan Odema Paru

Berdasarkan Klasifikasi fungsional CHF berdasarkan NYHA(New York Heart Association) :

Kelas 1. Bila pasien dapat melakukan aktivitas berat tanpa keluhan.Kelas 2. Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas

sehari-hari tanpa keluhan.Kelas 3. Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan.Kalas 4. Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan harus

tirah baring.

Pada pasien ini digolongkan Kelas 3. Karena tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan.

Berdasarkan kriteria Framingham:Kriteria mayor:

PND JVP meningkat Ronchi basah yang halus Kardiomegali Edema paru akut Irama deraap s3 Peningkatantekanan vena >16 cm H2O Refluks hepatojuguler

Kriteria minor: Edema pergelangan kaki

18

Page 20: Case - Chf+Hhd

Batuk malam hari DD Hepatomegali Efusi pleura Kapasitas vital berkurang menjadi 1/3 maksimum Takikardi (>120x/mnt)

Menurut kriteria Framingham, diagnosis CHF ditegakkan dengan 2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang ada pada saat bersamaan.

Pada pasie ini didapatkan 3 mayor dan 4 minor.

Penatalaksanaan pada pasien CHF ini ditujukan untuk menaggulangi sesak dan memperbaiki keadaan umum.

Rawat.Oksigen dan alat bantu nafasKontraktilitas otot jantung dengan digitalisasiMenurunkan beban jantung dengan diet rendah garam, diuretic dan vasodilator.

Medikamentosa:Diuretik ACE inhibitorSuplemen KISDN

19

Page 21: Case - Chf+Hhd

Berdasarkan tinjauan pustaka, diagnosis Cardiac Cirrhosis ditegakkan berdasarkan:Dari anamnesa:Pasien berusia 80 tahun.BAB pasien mencret berampas 1x sehari berwarna hitamBAK pasien warna seperti air teh, keruh.Pasien ikterikAsites

Dari pemeriksaan fisik:Mata Sclera Icterik +/+.Inspeksi Abdomen BuncitPalpasi Abdoment shifting dulness (+)Ekstrimitas Bawah Oedem +/+

Dari Pemeriksaan Penunjang didapatkan:

10 Agustus 2009, SGOT 407 U/1, SGPT 1286 U/110 Agustus 2009, Ureum 69mg/dl, Creatinine 3.8 mg/.dl12 Agustus 2009 USG Abdomen didapatkan kesan Cardiac Cirrhosis dengan ascites dan efusi pleura bilateral20 Agustus 2009, Albumin 2.7 q/dl24 Agustus 2009, Bilirubin Total 27.2 mq/dl, direk 13.6 mq/dl, indirek 13.6 mq/dl.

Gambaran klinik pada kongestif pasif akut, hati membesardan nyeri. Kelainan fungsi hati yang menyerupai hepatitis virus akut disertai bilirubin >10mg.albumin serum yang biasanya sedikit berkurang, dan konsentrasi protrombin yang sangat berkurang..Diagnosis cardiac cirrhosis ditemukannya hati yang tegang , membesar disertai kelainan-kelainan test fungsi hati, asites dan oedema perifer pada penderita penyakit CHF yang berlangsung lama.Ascites merupakan gejala khas Cirrhosis hepatis dimana terdapat penurunan Albumin, akibat gangguan proses metabolisme protein serum yaitu Albumin dan Globulin. Penurunan kadar albumin ini memicu gangguan keseimbangan osmotik pada pembuluh darah sehingga timbul kebocoran plasma dan mengisi rongga peritoneal.Selain itu gangguan hati juga dapat memicu penurunan produksi faktor pembekuan darah, yaitu fibrinogen (I), protrombin (II) dan faktor V, VII, IX dan X. Vitamin K merupakan kofaktor yang penting dalam sintesis semua faktor ini kecuali faktor V.

Pada pasien ini dilakukan penghitungan Creatinin Clearance Test, didapatkan:

CCT = (140- 80) x 55 = 12 ml/mnt (untuk pria) 3,8 x 72

menandakan adanya penurunan fungsi ginjal (renal insufficiency)

Penatalaksanaan pada pasien Cardiac Cirrhosis ini ditujukan untuk memperbaiki keadaan umum dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi.

Penatalaksanaan untuk Cirrhosis Hepatis: Hepa Q 3x1 Spironolakton (aldactone) 2x 100

20

Page 22: Case - Chf+Hhd

Aminoleban /24jam Curliv 2x1

Penatalaksanaan untuk renal insufficiency: Threonine (Tonar) 3x1 Sefalosporin (bifotik) 3x1 Renxamin /24jam KSR 1x1

Roborantia: Nutrifar 3x1 Curcuma 3x1

21

Page 23: Case - Chf+Hhd

TINJAUAN PUSTAKA

Cardiac Cirrhosis

DefinisiCardiac Cirrhosis adalah komplikasi payah jantung kongesti kanan berat yang berlangsung lama yang relatif jarang pada penderita kor pulmonale, insufisiensi trikuspid, atau perikarditis konstruktiva.sirosis cardiak harus dibedakan dari kongesti pasif akut hati yang terjadi pada payah jantung akut, dan sifatnya refersible bila penyakit jantung dikorekksi atau membaik

PatologiPayah jantung akut dapat menimbulkan kongesti hati pasif akut. Hal ini disebabkan karena peningkatan tekanan ventrikel kanan yang diteruskan ke hati melalui vena cava inferior dan vena-vena hepatika.hati yang terbendung akut membengkak hebat dan sinusoid hati melebar dan teregang oleh darah. Payah jantung berat dan lama menyebabkan fibrosis sekitar vena-vena sentralis, yang meluas ke luar sebagai parut-parut seperti bintang, akhirnya mengakibatkan regenerasi noduler dan sirosis.

Gambaran KlinikPada kongesti pasif akut, hati membesar dan nyeri, dan penderita mengeluh sakit hebat pada kuadran kanan atas akibat peregangan kapsula Glisson. Kelainan fungsi hati sangat bermacam-macam, berkisar dari peningkatan bilirubin dan transaminase ringan sampai sindroma yang menyerupai hepatitis virus akut disertai bilirubin 10mg atau lebih tinggi dan transaminase yang lebih tinggi dari pada 1000 unit per 100 ml serum. Albumin serum biasanya normal atau hanya sedikit berkurang. Konsentrasi protrombin sangat berkurang bila terdapat nekrosis sentrilobuler. Sirosis kardiak jarang didiagnosis antemortem karena tanda-tanda dan gejala-gejala payah jantung menutupi penyakit hati. Perdarahan varises oesofagus jarang ditemukan.

DiangnosisDitemukan hati yang tegang, membesar disertai kelainan-kelainan test fungsi hati, asites, dan odema perifer pada penderita penyakit katup jantung, perikarditis kongesti, atau kor pulmonale yang berlangsung lama sebaiknya dipikirkan diagnosis sirosis kardiak. Payah jantung dan hepatomegali sering ditemukan pada hemokromatosis dan amiloidosis, tetapi keadaan ini dapat dengan mudah dibedakan dengan test-test darah yang tepat dan biopsi hati.

PengobatanPencegahan atau pengobatan sirosis kardiak tergantung pada diagnosis yang tepat dan pengobatan kelainan kardiovaskuler yang mendasarinya. Bila terdapat perikarditis konstruktiva dan perikardektomi dapat dilakukan, fungsi hati dapat membaik dalam 6 sampai 12 bulan dan pita-pita fibrosa akan menyempit dan avaskuler.

22

Page 24: Case - Chf+Hhd

Penyakit Jantung Hipertensi

PENDAHULUAN Hipertensi adalah tekanan sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg secara kronik, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu : 1.Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Meliputi sekitar 95% kasus. 2.Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi natrium, peningkatan Na dan Ca intraseluler dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko seperti obesitas, alkohol, merokok. 3.Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat pada sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer dan sindrom Cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.(3,4)

Tabel I. Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa diatas 18 tahun Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg) Normal <120 dan <80Prehipertensi 120-139 atau 80-89Hipertensi Stadium I 140-159 atau 90-99Hipertensi Stadium II >160 atau >100

* Sumber JNC VII 2003 JNC 7 (the Seventh US National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) mempublikasikan klasifikasi baru (2003) yang membatasi tekanan darah normal ialah sistolik di bawah 120 mmHg dan diastolik di bawah 80 mmHg, dan menambahkan satu kategori baru yakni "prehipertensi" jika tekanan sistolik antara 120 dan 139 atau tekanan diastolik di antara 80 dan 89 mmHg. Strategi pencegahan direkomendasikan pada populasi ini

Kebanyakan pasien hipertensi tidak mempunyai gejala spesifik sehingga hanya ditemukan pada saat pemeriksaan fisik. Pasien biasanya datang ke dokter karena 3 alasan di bawah ini : 1.Peningkatan tekanan darah itu sendiri. 2.Penyakit vaskular hipertensi. 3.Penyakit yang menjadi penyebab, dalam hal ini hipertensi sekunder.

GEJALA Gejala yang sering dikeluhkan adalah nyeri kepala, biasanya hanya pada hipertensi berat, kebanyakan terlokalisir di daerah oksipital dan hanya muncul pada saat bangun di pagi hari, dan akan hilang spontan setelah beberapa jam. Keluhan lain yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah antara lain: pusing, palpitasi, cepat lemas dan impotensi. Keluhan lain yang menunjukkan penyakit vaskular termasuk di antaranya adalah epistaksis, hematuri, penglihatan kabur(2).

23

Page 25: Case - Chf+Hhd

KOMPLIKASI Kebanyakan pasien hipertensi meninggal akibat penyakit jantung, stroke dan/atau gagal ginjal, selain itu juga dapat ditemukan komplikasi retinopati. 1.Komplikasi jantung Jantung mengalami peningkatan kerja akibat peningkatan tekanan darah sistemik mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri. Kemudian katup akan mengalami kemunduran fungsi, dilatasi kavitas, sehingga gejala dan tanda gagal jantung akan muncul. 2.Komplikasi neurologi Dibagi menjadi retinal dan sistem saraf pusat. Disfungsi sistem saraf pusat sering muncul pada pasien hipertensi, sakit kepala oksipital pada pagi hari, pusing, vertigo, tinitus disebabkan oleh pembuluh darah yang macet, perdarahan dan encephalopati. Selain itu hipertensi merupakan faktor risiko utama gangguan peredaran darah otak (stroke). 3.Komplikasi ginjal Yang sering terjadi adalah penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) dan disfungsi tubular, proteinuri dan hematuri mikroskopik (10%) . Kematian pada hipertensi dapat berasal dari gagal ginjal

PENATALAKSANAAN Target terapi antihipertensi adalah menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler dan penyakit ginjal serta menurunkan tekanan darah di bawah 140/90 mmHg. Pada pasien hipertensi dengan diabetes dan penyakit ginjal, target tekanan darah harus di bawah 130/80 mmHg. Modifikasi gaya hidup Yang utama adalah menurunkan berat badan pada pasien kelebihan berat badan atau obesitas, pembatasan garam, aktivitas fisik dan menghindari konsumsi alkoholTerapi obat Beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah antara lain adalah sebagai berikut(1).1.Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor. 2.Angiotensin reseptor blockers (ARBs) 3.Beta Blocker. 4.Calcium Channel Blockers (CCBs), dan 5.Diuretik Thiazide

24

Page 26: Case - Chf+Hhd

Gagal Jantung AkutBATASANGagal jantung akut adalah suatu sindroma kIinis yang disebabkan oleh ketidak mampuan miokard untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh. PATOFISIOLOGIGagal jantung dapat terjadi karena :- Faktor mekanis : defek struktural yang memberi beban berlebih pada miokard.- Faktor miokard : miokarditis.- Kombinasi keduanya : kelainan intrinsik yang mengganggu faal miokard ('myo-cardial-perfomance'). ETIOLOGI

1.      Penyakit jantung bawaan terutama kelainan dengan pirau kiri ke kanan ("L-R shunt") yang besar atau kelainan obstruksi ventrikel kiri maupun kanan.2.      Kelainan jantung didapat, miokarditis, penyakit jantung rematik, endokarditis infektif.3.      Aritmia : "paroxymal atrial tachycardia" (PAT), fibrilasi "flutter" atrium, AV block total.4.      Iatrogenik : pasca operasi jantung terbuka (VSD), overload cairan, terapi adriamisin.5.      Non kardiak : tirotoksikosis, fistula arterio-vena sistemik, penyakit paru-paru akut dan kronis, penyakit kolagen atau neuromuskuler.

 Perubahan susunan gas darah/pH :Asfiksia neonatorum - iskemia miokard - disfungsi otot papiler - curah jantung menurun.Obstruksi jaian nafas atas/bawah :- Pembesaran adenoid-tonsil- Laringomalasia

(Pa02) menurun - pH menurun - mempengaruhi miokard dan pembuluh darah paru/sistemik :

Penyebab gagal jantung dapat dibagi menurut gangguan daya kerja ('performance') miokard.- Beban volume ('volume overload') ventrikel :

* "High output stage" (anemia)* Pirau kiri ke kanan* Insufisiensi katup (mitral, aortik)* Fistula arteri-vena sistemik.

- Beban tekanan ('pressure overload') ventrikel :* Obstruksi jalan keluar ('outflow')

= Stenosis aorta = Stenosis arteri pulmonalis = Koarktasio aorta.

* Obstruksi jalan masuk ('inflow’) = Stenosis mitral = Stenosis trikuspid = Kor triatriatum

 GEJALA KLINIS

25

Page 27: Case - Chf+Hhd

Dibagi dalam 3 katagori :1.      Tanda-tanda daya kerja miokard yang terganggu : Gangguan pertumbuhan,

berkeringat, kardiomegali, takikardia, irama gallop, perubahan pada pulsus perifer termasuk pulsus paradoksus dan alternans.

2.      Tanda-tanda kongesti paru-paru : "tachypnea", "dyspnea d'effort", batuk, ronkhi basah, wheezing, sianosis.

3.      Tanda-tanda kongesti vena sistemik : hepatomegali, bendungan vena leher, sembab perifer, edema palpebra sering pada bayi.

 DIAGNOSISDiagnosis gagal jantung dibuat berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan foto torak. Pemeriksaan EKG membantu untuk mendiagnosis etiologi (misalnya disritmia). Tanda gagal jantung yang paling sering ditemukan adaalah : takikardia, irama gallop, kardiomegali, gagal tumbuh, berkeringat, takipnu, hepatomegali, dan edema palpebra DIAGNOSIS BANDING 1.      Efusi perikardial : CTR besar, vaskularisasi paru sepi, suara-suara terdengar 2.      Pada bayi dengan infeksi saluran pernafasan bagian bawah : (bronkiolitis,

pneumonia)Bila terdapat bising, kardiomegali atau sianosis hebat, kemungkinan besar adalah kelainan jantung. PENATALAKSANAAN1.      Eliminasi penyebab dasar : operasi koreksi untuk penyakit jantung bawaan.2.      Eliminasi faktor pencetus : infeksi, anemia, aritmia, anemia, demam.3.      Terapi gagal jantung. TATALAKSANA UMUM 1.      Beri O2 40-50% dengan pelembab.2.      Sedasi dengan morphin 0,1-0,2 mg/kg/dosis s.c.setiap 4 jam kalau perlu, atau

Phenobarbital 2-3 mg/kg/dosis p.o/i.m. setiap 8 jam selama 1-2 hari.3.      Eliminasi faktor pencetus : demam diberi antipiretik, anemia ditanfusi PRC sampai

PCV > 35%. 4.      Atasi penyakit dasar seperti hipertensi, aritmia atau tirotoksikosis. Gagal jantung kongestif dapat diatasi dengan :1.      Meningkatkan "daya kerja jantung"2.      Mengurangi "beban kerja jantung"3.      Mengurangi beban volume.

26

Page 28: Case - Chf+Hhd

DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar FKUI: Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI, edisi IV. 2006: jilid 3.

Harrison’s: Principle of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill International, edisi XIV, 2006.

Oxford Handbook of Clinical Medicine. New York: Oxford University Press, edisi 7, 2007

Internoid. Yogyakarta: Tosca Enterprise, 2005 Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aeculapius Fakultas Kedokteran UI,

edisi 3. 2001: jilid 1. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit

Dalam Indonesia, cetakan ketiga. Agustus 2008. Petunjuk Konsultasi. Jakarta: MIMS Indonesia, edisi 8. 2008/2009.

27